penyakit gangguan pernafasan dan pencernaaan fix
Post on 18-Feb-2016
233 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENYAKIT GANGGUAN
PERNAFASAN DAN
PENCERNAAAN
dr. Hj. Mariana Hasnah Yunizaf, Sp.THT-KL
Di susun oleh :Di susun oleh :- Alma Palupi- Eni Farkhaeni- Merlein Uviarty- Risya Mawahdah
PENYAKIT GANGGUAN PERNAFASAN
POLIP NASAL Polip hidung adalah massa lunak, berwarna putih
atau keabu-abuan yang terdapat dalam rongga gidung. Paling sering berasal dari sinus etmoid, multiple, dan bilateral. Biasanya pada orang dewasa. Pada anak mungkin merupakan gejala kistik fibrosis.
Semua ras Laki2 = perempuan Jarang terjadi pada anak.
Adanya peradangan kronik yang berulang pada mukosa hidung dan sinus.
Adanya gangguan keseimbangan vasomotor.
Adanya peningkatan tekanan cairan interstitial dan edema mukosa hidung.
Epidemiologi Etiologi
GEJALA KLINIKHidung tersumbat. Hiposmia bahkan anosmia. Bila polip ini menyumbat sinus
paranasal, akan timbul sinusitis dengan keluhan nyeri kepala dan rhinore.
Bila penyebabnya adalah alergi, bersin dan iritasi di hidung. Sumbatan hidung yang menetap
dan semakin berat dan rinorea.
DIAGNOSIS Pemeriksaan fisik: Deformitas hidung luar
hidung tampak mekar. Massa berwarna pucat
berasal dari meatus medius.
Pemeriksaan radiologi : Foto polos sinus paranasal Tomografi komputer
bila sudah di obati gagal
Tujuan utama pengobatan pada kasus polip nasi adalah menghilangkan keluhan-keluhan, mencegah komplikasi dan mencegah rekurensi polip.Ada tiga macam penanganan polip nasi yaitu :a) Cara konservatifb) Cara operatifc) Kombinasi keduanya.
TERAPI
SINUSITISSinusitis merupakan inflamasi mukosa sinus
paranasal, umumnya disertai atau dipicu oleh rinitis sehingga sering disebut rinosinusitis.
Penyebab utamanya adalah selesma (common cold). Sinusitis dapat menjada berbahaya karena menyebabkan komplikasi ke orbita dan intrakranial, serta menyebabkan peningkatan serangan asma yang sulit diobati
Rhinitis dan sinusitis biasanya bersamaan di sebagian individu, dengan demikian, terminologi yang benar sekarang adalah rinosinusitis.
Rinosinusitis didefinisikan sebagai:• Peradangan hidung dan sinus paranasal ditandai oleh dua atau lebih gejala, salah satunya harus berupa hidung tersumbat / obstruksi / kongesti atau discharge hidung (anterior / posterior drip hidung):- ± nyeri wajah / tekanan- ± pengurangan atau hilangnya kemampuan penghidu
Durasi penyakit pada dewasa dan anak-anak
Kronik: Akut : ≥12 minggu gejala < 12 minggu Tanpa gejala lengkap Dengan gejala
lengkap
INUSITISEtiologi dan predisposisi : ISPA akibat virus bermacam rhinitis kelainan anatomi infeksi tonsil, infeksi gigi kelainan imunologik lingkungan berpolusi
INUSITIS Gejala Kinik
INUSITIS
AnamnesisPemeriksaan fisik rinoskopi
anterior dan posteriorPemeriksaan penunjang foto polos
dan CT Scan
Diagnosis
INUSITIS TERAPI
Prinsip pengobatan adalah membuka sumbatan di kompleks ostio-meatal
sehingga drenase dan ventilasi sinus-sinus pulih secara alami.
INUSITIS
Salah satu penyebab penting sinusitis kronik Dasar sinus maksila prosesus alveolaris
tempat akar gigi rahang atas, jadi rongga sinus maksila hanya terpisahkan oleh tulang tipis dengan akar gigi
Sinusitis maksila kronik yang mengenai satu sisi dengan ingus purulen dan napas berbau busuk
Sinusitis Dentogen
INUSITIS
sinusitis akut bacterial Antibiotic dan dekongstan (selama 10-14hari )
sinusitis kronik antibiotic yang sesuai untuk kuman negative gram dan anaerob.
terapi lain dapat diberikan jika diperlukan, seperti analgetik, mukolitik, steroid oral/topical, pencucian hidung dengan NaCl.
Tindakan Operasi Bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF/FESS)
INUSITIS
Bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF/FESS) Indikasinya berupa : sinusitis kronik yang tidak membaik setelah
terapi adekuat, sinusitis kronik disertai kista atau kelainan
yang ireversibel, polip ekstensif adanya koplikasi sinusitis serta sinusitis jamur.
KOMPLIKASI Komplikasi orbita. Biasanya dari etmoidalis. Pembengkakan
orbita merupakan manifestasi etmoiditis akut, namun sinus frontalis dan maksilaris juga dapat menyebabkan hal ini.
Mukokel. Suatu kista yang mengandung mukus yang timbul didalam sinus, jika terinfeksi maka akan menjadi piokel. Hal ini dapat menimbulkan diplopia dan gangguan penglihatan.
Komplikasi intrakranial. Meningitis akut dapat terjadi karena infeksi dari sinus paranasalis dapat menyebar sepanjang saluran vena atau langsung dari sinus yang berdekatan. Lewat dinding posterior sinus frontalis atau melalui lamina kribiformis didekat sistem sel udara etmoidalis. Selain itu dapat terjadi abses dura dan abses otak.
efinisi Tonsilitis
Massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus di dalamnya
PIDEMIOLOGI
o Tonsilitis akut dapat terjadi pada seluruh usia, sering dialami oleh anak dengan insiden tertinggi pada usia 5-6 tahun.
TIOLOGI
TONSILITIS AKUT
TIOLOGI
Commission on Acute Respiratory Disease bekerja sama dengan Surgeon General of the Army America
25% disebabkan oleh Streptococcus ß hemolitikus 25% disebabkan oleh Streptococcus golongan lain Sisanya Pneumokokus, Stafilokokus, Haemofilus
Influenza
TONSILITIS KRONIK
EJALA KLINIK
IAGNOSIS
Tonsilitis Akut Suhu biasanya tinggi, napas berbau Peradangan pada tenggorokan Adenopati servikalis disertai nyeri tekan. Tonsila membesar dan meradang, berbercak-bercak dan kadang
diliputi oleh eksudat. Eksudat mungkin keabu-abuan atau kekuningan, berkumpul dan membentuk membrane
Tonsilitis Kronik Pada pemeriksaan tampak tonsil membesar dengan permukaan
yang tidak rata kriptus melebar dan beberapa kripti terisi oleh detritus.
Pemeriksaan Fisik
EMERIKSAAN
Memeriksa besar tonsilBesar tonsil ditentukan sebagai berikut : T0 : tonsil didalam fosa tonsil atau telah diangkat T1 : bila bsarnya ¼ jarak arkus anterior dan uvula T2 : bila besarnya 2/4 jarak arkus anterior dan
uvula T3 : bila besarnya ¾ jarak arkus anterior dan uvula T4 : bila besarnya mencapai uvula atau lebih
EMERIKSAAN PENUNJANG
Tonsilitis Akut
EMERIKSAAN PENUNJANG
MikrobiologiGold standard pemeriksaan tonsil adalah kultur dari dalam tonsil. Kuman terbayak yang ditemukan yaitu Streptokokus beta hemolitikus diukuti Staflokokus aureus .HistopatologiDitemukan infiltrasi limfosit, adanya Ugra’s abses dan infitrasi limfosit yang difus.
Tonsilitis Kronis
ENATALAKSANAAN
Tonsilitis Akut Tonsilitis akut disertai demam sebaiknya tirah baring, pemberian cairan
adekuat, dan diet ringan. Analgesik oral untuk mengendalikan rasa tidak enak ditenggorokan. Obat kumur Terapi antibiotik dikaitkan dengan biakan dan sensitivitas yang tepat. Lama pengobatan antara 5-10 hari. Untuk organisme resisten penisilin
dianjurkan dengan klindamisin
ENATALAKSANAAN
Tonsilitis KronikPengobatan pasti untuk tonsillitis kronis adalah pembedahan pengangkatan tonsil.Peñatalaksanaan medis termasuk pemberian penisilin yang lama, irigasi tenggorokan sehari-hari, dan usaha untuk membersihkan kripta tonsilaris dengan alat irigasi gigi atau oral, ukuran jaringan tonsil tidak mempunyai hubungan dengan infeksi kronis.
Kontraindikasi Tonsilektomi gangguan perdarahan risiko anestesi yang besar atau penyakit berat,
anemia, dan infeksi akut yang berat
ENATALAKSANAAN Indikasi Tonsilektomi
OMPLIKASI
OMPLIKASI
ROGNOSIS
Tonsilitis biasanya sembuh dalam beberapa hari dengan beristrahat dan pengobatan suportif.
Pada kasus-kasus yang jarang, Tonsilitis dapat menjadi sumber dari infeksi serius seperti demam
rematik atau pneumonia .
ENCEGAHAN
Faringitis merupakan peradangan dinding faring. Odinofagia/nyeri tenggorok → gejala yang sering
dikeluhkan → kelainan atau peradangan di daerah nasofaring, orofaring dan hipofaring. 31aringitis
EPIDEMIOLOGI Faringitis dapat terjadi pada semua
umur tidak dipengaruhi jenis kelamin frekuensi >> anak-anak. Faringitis akut jarang pada < 1
tahun. Disebabkan oleh virus (40 - 60%),
bakteri (5 – 40%), alergi, trauma, toksin dan lain – lain.
FARINGITIS AKUT
a. Faringitis viralGejala dan tandaDemam disertai rinorea, mual, nyeri tenggorok,
sulit menalan.Pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil
hiperemis. Virus influenza, coxsachievirus dan cytomegalovirus tidak menghasilkan eksudat. Coxachievirus → lesi vesicular di orofaring dan lesi kulit berupa maculopapular rash.
Adenovirus → gejala faringitis → konjungtivitis terutama pada anak.
32
Terapi Istirahat dan minum yang cukup. Kumur
dengan air hangat. Analgetika jika perlu dan tablet isap.
Antivirusmetisoprinol (Isoprenosine) diberikan pada infeksi herpes simpleks dengan dosis 60 – 100 mg/kgBB dibagi dalam 4 – 6 kali pemberian/hari pada orang dewasa dan pada anak < 5 tahun diberikan 50 mg/kgBB dibagi dalam 4 – 6 kali pemberian/hari.
33
Faringitis bacterialInfeksi grup A Stretokokus β hemolitikus →
faringitis akut pada orang dewasa (15%) dan pada anak (30%).
Gejala dan tandaNyeri kepala yang hebat, muntah, kadang –
kadang disertai demam dengan suhu yang tinggi, jarang disertai batuk.
• Pada pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat dipermukaannya.
• Beberapa hari kemudian timbul bercak petechiae pada palatum dan faring. Kelenjar limfe leher anterior membesar, kenyal, dan nyeri pada penekanan.
34
Terapia. Antibiotik Dieberikan terutama bila diduga penyebab faringitis akut ini grup A Streptokokus β hemolitikus. Penicillin G Banzatin 50.000 U/kgBB IM dosis tunggal, atau amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3 x 500 mg selama 6 – 10 hari atau erotromisin 4 x 500 mg/hari.
b. Kortikosteroid : deksametason 8 – 16 mg, IM, 1 kali. Pada anak 0,08 – 0,3 mg/kgBB, IM, 1 kali.
c. Analgetikad. Kumur dengan air hangat atau antiseptik
35
• Faringitis fungalCandida dapat tumbuh di mukosa rongga mulut dan faring.
Gejala dan tanda
Keluhan nyeri tenggorok dan nyeri menelan.
Pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan mukosa faring lainnya hiperemis.
Pemeriksaan penunjang Pembiakan jamur ini dilakukan dalam agar
Sabouroud dextrose.
Terapia. Nystatin 100.000 – 400.000 2 kali/hari.b. Analgetika
36
Faringitis gonoreaHanya terdapat pada pasien yang
melakukan kontok orogenital.
TerapiSefalosporin generasi ke-3, Ceftriakson
250 mg, IM.
37
FARINGITIS KRONIK
a. Faringitis kronik hiperplastikperubahan mukosa dinding posterior faring.
Tampak kelenjar limfa dibawah mukosa faring dan lateral band hiperplasi. Pada pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior tidak rata, bergranular.
GejalaPasien mengeluh mula – mula tenggorok kering, gatal dan akhirnya batuk yang bereak.
38
TerapiTerapi local dengan melakukan kaustik
faring dengan memakai zat kimia larutan nitras argenti atau dengan listrik (electro cauter). Pengobatan simptomatis diberikan obat kumur atau tablet isap.
39
b. Faringitis kronik atrofiFaringitis kronik atrofi sering timbul bersamaan dengan rhinitis atrofi. Pada rhinitis atrofi, udara pernapasan tidak diatur suhu lembabannya, sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring.
Gejala dan tanda a. Pasien menegeluh tenggorok kering serta mulut berbau. b. Pada pemeriksaan tampak mukosa faring ditutupi oleh lendir yang kental dan bila diangkat tampak mukosa kering.
40
TerapiPengobatan ditujukan pada rhinitis
atrofinya dan untuk faringitis kronik atrofi ditambahkan dengan obat kumur dan menjaga kebersihan mulut.
41
Faringitis Virus Faringitis Bakteri
Biasanya tidak ditemukan nanah di tenggorokan
Sering ditemukan nanah di tenggorokan
Demam ringan atau tanpa demam Demam ringan sampai sedang
Jumlah sel darah putih normal atau agak meningkat
Jumlah sel darah putih meningkat ringan sampai sedang
Kelenjar getah bening normal atau sedikit membesar
Pembengkakan ringan sampai sedang pada kelenjar getah bening
Tes apus tenggorokan memberikan hasil negatif
Tes apus tenggorokan memberikan hasil positif untuk strep throat
Pada biakan di laboratorium tidak tumbuh bakteri
Bakteri tumbuh pada biakan di laboratorium
42
FARINGITIS SPESIFIKFaringitis luetika
Treponema palidum dapat menimbulkan infeksi di daerah faring seperti juga penyakit lues di organ lain.
Gambaran kliniknya tergantung pada stasium penyakit :
• Stadium primer• Stadium sekunder • Stadium tertier
43
Faringitis tuberkulosaFaringitis tuberculosis merupakan
proses sekunder dari tuberculosis paru.
Cara infeksi eksogen yaitu kontak dengan sputum yang mengandung kuman atau inhalasi kuman melalui udara.
Cara infeksi endogen yaitu penyebaran melalui darah pada tuberculosis miliaris.
44
Gejalaa. Keadaan umum pasien buruk karena anoreksia dan odinofagiab. nyeri yang hebat ditenggorokc. nyeri ditelinga atau otalgiad. pembesaran kelenjar limfa servikal.
45
DiagnosisUntuk mengakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan : a. sputum basil tahan asamb. foto thoraksc. biopsy jaringan yang terinfeksi
TerapiSesuai dengan terapi tuberculosis paru.
46
DEFINISI Laringitis adalah peradangan pada daerah
laring yang menyebabkan suara menjadi serak
aringitis
ETIOLOGI Paling sering virus; parainfluenzae virus,
influenza virus, respiratory syncytial virus, rhinovirus, coronavirus dan echovirus
Jarang bakteri; streptococcus, M. catarrhalis, atau tuberculosis
Pada orang dengan imun yang buruk jamur
GEJALA KLINIS Gejala biasanya berupa perubahan suara
berupa serak sampai hilangnya suara. Tenggorokan terasa gatal dan tidak nyaman.
Gejala lainnya yang juga bisa ditemukan: Demam batuk malaise kesulitan menelan sakit tenggorokan
TANDA ABNORMALITAS DARI JARINGAN LUNAK LEHER PADA FOTO LATERAL
Abnormalitas ukuran dari jaringan lunak & air space Abnormalitas kontur dari jaringan lunak atau air
space Abnormalitas bentuk “Thumb sign” (edema epiglotis)
GAMBARAN RADIOLOGICervical x –ray
Pencil point sign/church tower sign/steeple sign
Aspirasi atau benda asing
PENYAKIT GANGGUAN PENCERNAAAN
Esophagus atau fore gut dapat diidentifikasi sebagai tabung pendek yang sempit pada minggu ketiga kehidupan mudigah. Dipertengahan minggu ketiga, lung bud mulai berkembang sebagai penebalan epitel pada bagian ventral pertenngahan fore gut.
Penyatuan seluruh segmen fore gut ke dalam lung bud akan menyebabkan terjadinya atresia esophagus.
Kegagalan pemisahan saluran napas dan saluran cerna pada minggu keempat akan menyebabkan terjadinya fistula trakeo-esofagus tanpa disertai atresia esophagus.
tresia Esofagus
Delapan puluh lima persen anak dengan astresia esophagus dan 32% anak dengan atresia esofagus yang disertai fistula trakeoesofagus
Atresia esophagus yang terisolasi biasanya ditemukan sebanyak 7,7%. Atresia esopfagus yang disertai fistula trakeoesofagus di bagian distal ditemukan sebanyak 86,5%.
Insiden
GEJALA Pada bayi baru lahir ditemukan pengumpulan
secret dimulut dan dapat terjadi aspirasi berulang.
Pada saat anak-anak diberi minum timbul gejala tersedak, batuk, regurgitasi, gawat napas dan sianosis.
Pada atresia esofagus yang disertai fistula trakeoesofagus dibagian diatal,, karena udara masuk ke lambung, di temukan gejala perut kembung.
PENATALAKSANAAN
Jika diagnosis atresia esofagus dan fisula trakeoesofagus telah ditegakkan pasien dipersiapkan untuk operasi.
Jika tidak terdapat anomali jantung dan kelainan letak arkus aorta, dilakukan operasi torakotonomi lateral dari sebelah kanan.
Pada atresia esofagus dilakukan anastomosis, sedangkan pada fistula esofagus dilakukan penutupan fistel dan anastomosis.
Definisi Akalasia adalah gangguan motilitas berupa
hilangnya peristalis esofagus dan gagalnya sfingter esofagokardia berelaksasi sehingga makanan tertahan di esofagus. Akibatnya, terjadi hambatan masuknya makanan ke dalam lambung sehingga esofagus berdilatasi membentuk megaesofagus
Achalasia juga diketahui menjadi kondisi yang premalignant dari esofagus. Lebih dari priode 20 tahun, seorang pasien akan memiliki sampai 8% peluang untuk berkembangnya carcinoma.
kalasia esofagus
Etiologi Dasar penyebab akalasia adalah tidak efektifnya
peristalsis esofagus bagian distal serta gagalnya relaksasi sfingter bawah.Penelitian menunjukkan adanya kelainan persarafan parasimpatis berupa hilangnya sel ganglion di dalam plexus Auerbach, yang disebut juga pleksus mienterikus, yang diduga terjadi akibat prosesautoimun atau infeksi kronis.
Gejala Trias klasik dari gejala-gejala yang tampak terdiri
atas disfagia, regurgitasi, dan penurunan berat badan. Meskipun demikian, heartburn, tersedak setelah makan (postprandial choking), dan batuk nokturnal adalah umum terlihat.
DEFINISI Varises esofagus adalah terjadinya distensi
vena submukosa yang diproyeksikan ke dalam lumen esofagus pada pasien dengan hipertensi portal.
Hipertensi portal adalah peningkatan tekanan aliran darah portal lebih dari 10 mmHg yang menetap, sedangkan tekanan dalam keadaan normal sekitar 5 –10 mmHg. Hipertensi portal paling sering disebabkan oleh sirosis hati.
arises esofagus
GEJALA Hematemesis dan melena Ikterus Asites Splenomegali Hepatomegali
DIAGNOSIS Pemeriksaan laboratorium (darah rutin, faal
hati dan urine rutin) Pemeriksaan radiologi (filling defect) Pemeriksaan esofagoskopi
PENATALAKSANAAN Tujuan penatalaksanaan perdarahan gastrointestinal : Transfusi darah Melakukan skleroterapi Tindakan operatif
Operasi portocaval shunt Splenorenal shunt
KOMPLIKASI Setelah perdarahan masif bisa terjadi asfiksia, aspirasi, syok, koma, maupun kematian.
TERIMA KASIH
top related