peningkatan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial … · 2020. 2. 28. · vi abstrak ika novianti...
Post on 01-Nov-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING MURID KELAS V SD NEGERI 4 SAPUKA KECAMATAN
LIUKANG TANGAYA KABUPATEN PANGKEP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Ika Novianti Zahri
NIM 10540971115
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FEBRUARI 2020
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK Ika Novianti Zahri. 2020. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui Model Problem Based Learning Murid Kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammdiyah Makassar. Pembimbing I Nurdin dan pembimbing II Muliati Samad.
Penelitian ini diawali dari rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep. Maka dari itu peneliti menawarkan solusi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Selanjutnya masalah utama dari penelitian ini adalah : Bagaimanakah peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui model Problem Based Learning murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan sosial melalui model Problem Based Learning murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep.
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research), dengan subjek penelitian murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka yang berjumlah 20 murid. Metode pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dan observasi. Penelitian dilaksanakan selama dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dan satu kali tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siklus I mengalami peningkatan dari tes kemampuan awal dengan nilai tuntas adalah 6 murid atau 30% menjadi nilai tuntas 10 murid atau 50%. Pada siklus II hasil belajar mengalami peningkatan lagi yaitu dengan nilai tuntas 16 murid atau 80%. Peningkatan tersebut diperoleh dari tindakan menerapkan model Problem Based Learning.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep melalui penerapan model Problem Based Learning mengalami peningkatan. Kata kunci : hasil belajar, model Problem Based Learning
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Memulai dengan penuh keyakinan Menjalankan dengan penuh keikhlasan Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan
Kupersembahkan karya ini buat : Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,
atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya jualah
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Peningkatkan
Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan social Melalui Model Problem Based Learning
Murid Kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten
Pangkep”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi dan mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Segala rasa hormat, penulis
mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua Irham dan saharia yang telah
berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik. Dan membiayai penulis
dalam proses pencarian ilmu. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd., selaku Pembimbing I dan Ibu
Dra. Hj. Muliati Samad, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dengan tulus dan ikhlas sejak awal penyusunan proposal
hingga selesainya skripsi ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada; Prof.
Dr.H.Rahman Rahim., SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,
ix
Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd., Ketuan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta
seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali
penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
Ucapan terima kasih yang juga penulis ucapkan kepada Kepala Sekolah,
guru, staf SD Negeri 4 Sapuka. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
sahabat-sahabatku serta seluruh rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah dasar Angkatan 2015 atas segala kebersamaan, motivasi, saran, dan
bantuannya kepada penulis.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut bersifat membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri penulis. Amin.
Makassar, Februari 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .............................................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv SURAT PERJANJIAN PENULIS ................................................................................. v ABSTRAK ..................................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................................. x DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Masalah Penelitian ...................................................................................... 4
1. Identifikasi Masalah ................................................................................ 4 2. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR,HIPOTESIS TINDAKAN ........... 7
A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 7 1. Penelitian Relevan .................................................................................. 7 2. Model Pembelajaran Problem Based Learning ...................................... 8
a. Pengertian Model Pembelajaran ........................................................ 8 b. Pengertian Model Pembelajaran Problem Basaed Learning ........... 9 c. Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning ..................... 9 d. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning ........... 10 e. Langkah-langkah Pembelajaran Problem Based Learning ............... 11 f. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem
Based Learning .................................................................................. 14 3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................. 16
a. Pengertian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ........................... 16 b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial................................. 16
4. Belajar dan Pembelajaran ....................................................................... 18 1) Belajar ................................................................................................ 18
a. Pengertian Belajar ....................................................................... 18 b. Teori Belajar ............................................................................... 18 c. Hasil Belajar ............................................................................... 20
2) Pembelajaran ...................................................................................... 21
xi
B. Kerangka Pikir............................................................................................. 21 C. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................. 25
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................................. 25
1. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 25 2. Jenis Penelitian ....................................................................................... 26
B. Tempat dan Subjek Penelitian ..................................................................... 27 1. Tempat Penelitian .................................................................................. 27 2. Subjek Penelitian .................................................................................... 27
C. Fokus Penelitian .......................................................................................... 27 D. Desain Penelitian ......................................................................................... 28 E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 32 F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 37 G. Teknik Anlisis Data ..................................................................................... 37 H. Indikator Keberhasilan ................................................................................ 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 43
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................................... 43 B. Deskripsi Subjek saat Penelitian ................................................................. 43 C. Deskripsi Data ............................................................................................. 43
1. Data Hasil Penelitian Kemampuan Awal ............................................... 44 2. Data Hasil Penelitian Setelah Pelaksanaan Tindakan ............................ 45
a. Siklus I ............................................................................................... 45 b. Siklus II .............................................................................................. 53
D. Analisis Data ............................................................................................... 60 E. Pembahasan ................................................................................................. 63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 66
A. Simpulan...................................................................................................... 66 B. Saran ............................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 67 LAMPIRAN ................................................................................................................... 69 RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................ 114
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Langkah-Langkah Problem Based Learning ....................................................... 12 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Awal ......................................................... 33 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Pasca Tindakan Siklus I ............................ 34 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Pasca Tindakan Siklus II .......................... 35 3.4 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru ....................................................................... 36 3.5 Kriteria Penilaian Skor Hasil Belajar Aspek Kognitif .......................................... 40 3.6 Pedoman Penilaian Kinerja Guru ......................................................................... 41 3.7 Kategori Nilai Kinerja Guru................................................................................. 41 3.8 Indikator Keberhasilan Penelitian .......................................................................... 42 4.1 Hasil Tes Kemampuan Pasca Awal Aspek Kognitif............................................. 44 4.2 Hasil Tes Kemampuan Pasca Tindakan Aspek Kognitif Pertemuan 1 Siklus I .... 48 4.3 Hasil Tes Kemampuan Pasca Tindakan Aspek Kognitif Pertemuan 2 Siklus I .... 49 4.4. Hasil Tes Akhir Siklus I Kelas V ........................................................................... 50 4.5. Rata-rata Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Aspek Kognitif Siklus I ........... 50 4.6 Ringkasan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Aspek Afektif Siklus I ........... 51 4.7 Hasil Test Kemampuan Pasca Tindakan Murid Kelas V pada Siklus II Pertemuan
1 .............................................................................................................................. 56 4.8 Hasil Test Kemampuan Pasca Tindakan Murid Kelas V pada Siklus II
Pertemuan 2 ............................................................................................................ 57 4.9 Hasil Test Akhir Siklus II Kelas V ......................................................................... 58 4.10 Rata-rata Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Aspek Kognitif Pada Siklus II .............................................................................................................................. 59
Hlm
xiii
4.11 Ringkasan Hasil Belajar IPS Aspek Kognitif Siklus II ......................................... 59 4.12 Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif Test Kemampuan Awal, Test
Kemampuan Pasca Tindakan Siklus I, dan Test Kemampuan Pasca Tindakan Siklus II ................................................................................................................. 62
xiv
DAFTAR GAMBAR/BAGAN
No. Gambar/Bagan
2.1 Kerangka Pikir ...................................................................................................... 23 3.1 Alur penelitian ......................................................................................................... 28 4.1. Histogram Hasil Belajar Afektif pada Siklus I dan Siklus II .................................. 62
Hlm
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat izin penelitian ................................................................................................ 69
2. Surat Keterangan Penelitian .................................................................................... 70
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ............................................... 71
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .............................................. 79
5. Soal Evaluasi Hasil Belajar Aspek Kognitif ........................................................... 87 6. Hasil Belajar Aspek Kognitif .................................................................................. 90
7. Lembar Observasi Guru .......................................................................................... 99
8. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ........................................ 101
9. Dokumentasi ........................................................................................................... 105
Hlm
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di era globalisasi sekarang telah menjadi faktor utama dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan
merupakan sarana mutlak yang digunakan untuk mewujudkan masyarakat yang
memiliki kemampuan untuk menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan tidak hanya
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, namun pendidikan juga turut
membentuk watak dan sikap anak bangsa. Hal ini dijelaskan dalam Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:6) yang
menyatakan:
Tujuan pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Output pendidikan saat ini belum sejalan dengan tuntutan perkembangan
zaman yang semakin dinamis. Hal ini disebabkan minimnya penguasaan terhadap
disiplin ilmu yang diperoleh melalui proses pendidikan. Kondisi ini menjadi
tantangan tersendiri bagi para pendidik untuk mempersiapkan peserta didiknya
menghadapi masa depan. Dalam ruang lingkup sekolah, anak dituntut untuk dapat
memahami pelajaran yang diberikan oleh gurunya.
2
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar pada dasarnya
bertujuan mempersiapkan siswa untuk dapat menguasai pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan
sebagai kemampuan mengambil keputusan dan dapat berpartisipasi aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri 4
Sapuka pada tanggal 4, 5, dan 6 Februari 2019, permasalahan rendahnya hasil
belajar murid khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Soaial
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor murid dan faktor guru. Pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, model pembelajaran yang digunakan
yaitu model yang berpusat pada guru (Teacher Centered). Hal ini dibuktikan pada
saat guru menyampaikan salah satu materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan sosial
dengan menulis materi di papan tulis, kemudian siswa diminta untuk mencatat
ringkasan materi yang sudah ditulis di papan tulis. Selain itu guru kurang
memanfaatkan media atau lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Selama
pengamatan guru lebih sering menggunakan media papan tulis dan buku paket
untuk menyampaikan materi. Sedangkan di kelas tersebut sudah tersedia fasilitas
berupa Liquid Crystal Display (LCD) dan layar proyektor, namun guru kurang
memanfaatkan media tersebut. Guru kurang memanfaatkan media tersebut karena
belum adanya persiapan dan mempunyai bahan atau video tayangan yang perlu
dipersiapkan sebelumnya. Pada pembelajaran Ilmupengetahuan Sosial murid
diminta guru untuk membaca materi pada buku paket. Kegiatan terakhir yaitu
guru memberikan pertanyaan terkait materi yang telah dibaca. Hal tersebut
3
mengakibatkan peran murid dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih
kurang terlihat. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat lima murid yang aktif
dalam menjawab, sedangkan tidak ada satupun murid yang berani mengajukan
pertanyaan. Murid yang kurang aktif di kelas terlihat kurang bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Ketika guru sedang
menerangkan materi, murid tersebut hanya ramai dengan teman sebangku atau
tidak fokus terhadap pembelajaran. Selain itu proses belajar mengajar di SD
Negeri 4 Sapuka sebagian besar masih dilakukan secara konvensional dan masih
bersifat hafalan. Menurut analisis guru murid kebanyakan kurang memahami
materi.
Hasil belajar sebelum menggunakan sebelum menggunakan Model
Problem Based Learning. SD Negeri 4 Sapuka Pusat nilai terendah yang
diperoleh murid adalah 40 sedangkan nilai tertinggi 82. Nilai rata-rata murid
62,35 murid yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 6 murid (34,78%) sedangkan
murid yang memperoleh ≤ 70 sebanyak 14 murid (65,22), masih banyak yang
belum mencapai krteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.
Oleh sebab itu untuk mengatasi masalah-masalah di atas dibutuhkan suatu
model pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktifan dan kreativitas murid
demi meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Menurut Rusman (2013:241) Problem Based Learning merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat
tinggi murid dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk
di dalamnya belajar bagaimana belajar.
4
Model Problem Based Learning dipilih karena sesuai dengan tujuan dari
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu mengembangkan potensi siswa agar
peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat dan memiliki pemikiran
kritis untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari
yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Melihat kondisi dari hasil observasi tersebut maka calon peneliti
mengangkat judul penelitian ”Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Murid Melalui Model Pembelajaran Probelem Based Learning di SD Negeri 4
Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep ”.
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka didapatkan
suatu permasalahan yakni :
a. Pembelajaran yang masih bersifat hafalan
b. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
c. Pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher Centered) karena masih
menggunakan metode ceramah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
d. Murid kurang aktif dalam pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka didapatkan
suatu permasalahan yakni :” Bagaimanakah peningkatan hasil belajar Ilmu
5
Pengetahuan Sosial melalui model Problem Based Learning murid kelas V SD
Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep?”
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan permasalahan di atas maka tujuan penelitian adalah : Untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan sosial melalui model
Problem Based Learning murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang
Tangaya Kabupaten Pangkep.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru dan peneliti memiliki
pengetahuan dan wawasan tentang model Problem Based Learning untuk
meningkatkan hasil belajar murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan
Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep.
b. Hasil penelitian ini diharapkan guru dan peneliti memiliki pengetahuan
mengenai strategi pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar dalam pembelajaran pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam
melakukan penelitian selanjutnya dan memperoleh pengetahuan tentang
model Problem Based Learning pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Murid
Diharapkan dengan berhasilnya penelitian ini, murid dapat mengikuti
pembelajaran dengan semangat dan motivasi yang tinggi sehingga hasil
belajar murid dapat meningkat.
b. Bagi Guru
Diharapkan dapat menjadi pedoman untuk kegiatan pembelajaran
berikutnya, memiliki keterampilan dalam mengajar sertadalam
memodifikasi berbagai strategi dalam mengajar terutama model Problem
Based Learning.
c. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat menjadi acuan untuk menetap kebijakan dalam
pembelajaran dengan memperhatikan bagaimana kinerja guru harus lebih
kreatif dalam mengajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Relevan
Adapun beberapa penelitian yang mendukung penelitian ini, yaitu :
a. Sari, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung
Tahun 2017, dengan judul skripsi ” Pengaruh Penerapan Model Problem
Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD
Negeri 2 Metro Selatan”. Berdasarkan hasil pengolahan data akhir
Pengaruhnya dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil rata-rata pretest kelas eksperimen
sebesar 46,6 meningkat pada posttest menjadi 70,4, peningkatannya
sebesar 23,8, sedangkan hasil rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 47,6
meningkat pada posttest menjadi 62, peningkatannya sebesar 14,4.
b. Noviasari, mahasiwa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri
Yogyakarta Tahun 2015, dengan judul skripsi ” Peningkatan Hasil Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Model Problem Based Learning Pada
Siswa Kelas IV SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta”. Diketahui
beradasarkan hasil pengolahan data akhir Hasil belajar aspek kognitif pada
siklus I mengalami peningkatan dari test kemampuan awal dengan nilai
rata-rata 61,31 menjadi 71,97.Pada siklus II hasil belajar mengalami
peningkatan lagi yaitu pada aspek kognitif dengan nilai rata-rata 78,04.
Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas IV SD Negeri
7
8
Tegalrejo 3 Yogyakarta telah mengalami peningkatan setelah
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) di dalam
pembelajaran.
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning
a. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran membantu dalam membuat desain materi-materi
pembelajaran di sekolah dan menata ruang pembelajaran agar sesuai dengan
kondisi dan psikis siswa sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan.
Model pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran yang di dalamnya
terdapat pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Menurut Abidin
(2014: 118), model pembelajaran yaitu suatu rencana atau pola yang digunakan
untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan memberikan
petunjuk kepada pengajar di dalam kelas berkenaan dengan proses belajar
mengajar yang akan dilaksanakan.
Menurut Yamin (2013: 17) mengemukakan bahwa model pembelajaran
adalah contoh yang dipergunakan para ahli dalam menyusun langkah-langkah
dalam melaksanakan pembelajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat dibuat kesimpulan bahwa
model pembelajaran adalah suatu perencanaan pembelajaran yang dilakukan
dengan prosedur yang sistematis yang menggambarkan proses pembelajaran dari
awal sampai akhir sebagai pedoman guna mencapai tujuan belajar tertentu.
Penggunaan model pembelajaran tergambar secara rapih dari awal sampai akhir
pembelajaran dengan mengusung beberapa metode yang tepat di dalamnya.
9
b. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning
Istilah Problem Based Learning berasal dari bahasa Inggris yang berarti
suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah
sebagai titik awal integrasi pengetahuan baru. Menurut Trianto (2009: 90),
pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang
didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan yang
autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari
permasalahan nyata. Menurut Kurniasih (2014: 40) Problem Based Learning
merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan berbagai permasalahan
nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa (bersifat kontekstual) sehingga
merangsang siswa untuk belajar.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat dipahami bahwa model
Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang menyajikan
masalah sebagai landasan awal untuk membangun kemampuan berpikir kritis
siswa dengan terampil memecahkan masalah. Masalah yang disajikan adalah
masalah yang memiliki konteks dengan dunia nyata, sehingga mampu mendorong
siswa untuk berpikir secara aktif sesuai dengan pengalaman yang pernah dialami
c. Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Tujuan Problem Based Learning adalah untuk membantu siswa
mengembangkan pengetahuan fleksibel yang dapat diterapkan di banyak situasi.
Yamin (2013: 63-64) menyatakan bahwa tujuan model Problem Based Learning
adalah untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan fleksibel yang dapat
diterapkan dalam situasi yang berlawanan dengan inert knowledge. Inert
10
knowledge yakni siswa tampak menguasai banyak pengetahuan faktual tetapi
sebenarnya mereka tidak memahaminya secara mendalam.
Trianto (2009: 94-95) menyatakan PBL memiliki tujuan: 1) membantu
siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan
masalah. 2) belajar peranan orang dewasa yang autentik. 3) menjadi pembelajar
yang mandiri.
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti mendefinisikan tujuan Problem
Based Learning ialah mengembangkan kemampuan mandiri siswa dalam belajar
dan melatih keterampilan berpikir kritis dan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan masalah sosial. Masalah yang dijadikan sebagai fokus
pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat
memberi pengalaman belajar yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan
interaksi dalam kelompok. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa model Problem
Based Learning dapat memberikan pengalaman yang bermakna pada siswa.
d. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning
Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik tersendiri yang
membedakan dengan model pembelajaran lainnya. Menurut Trianto (2009: 94),
model Problem Based Learning memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri
utama yaitu meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan
keterkaitan antar disiplin. Penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan
karya dan peragaan. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk
membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada murid.
11
Menurut Sani (2014: 133) karakteristik Problem Based Learning adalah
sebagai berikut.
a. Belajar dimulai dengan mengkaji permasalahan. b. Permasalahan berbasis pada situasi dunia nyata yang
kompleks. c. Siswa bekerja berkelompok. d. Beberapa informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
permasalahan tidak diberikan. e. Siswa megidentifikasi, menemukan, dan menggunakan sumber
daya yang sesuai. f. Belajar secara aktif, terintegrasi, komulatif, dan terhubung.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
karakteristik Problem Based Learning adalah adanya penyajian suatu masalah
yang berorientasi pada permasalahan dunia nyata, pembelajaran berpusat pada
siswa, serta siswa bekerja secara berkelompok dengan menekankan pada aktivitas
kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif dalam upaya pemecahan masalah.
Pemberian masalah pada pembelajaran diharapkan dapat mendorong siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
g. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning
Setiap model pembelajaran memiliki prosedur untuk diterapkan pada
proses pembelajaran. Model Problem Based Learning juga memiliki langkah-
langkah yang digunakan untuk membuat skenario pembelajaran. Ibrahim dalam
Trianto (2009: 98) mengemukakan langkah-langkah Problem Based Learning
adalah sebagai berikut.
e
12
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Problem Based Learning
Tahap Tingkah laku guru
Tahap-1 Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.
Tahap-2 Mengorganisasi siswa untuk belajar
Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
Tahap-3 Membimbing pengalaman individual/ kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
Tahap-4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan
(Sumber: Ibrahim dalam Trianto, 2009: 98) Lebih lanjut, Sanjaya (2013: 218) menjelaskan langkah-langkah model
Problem Based Learning yaitu sebagai berikut:
a. Menyadari masalah
Pada tahap ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai siswa pada tahap ini adalah siswa dapat menentukan kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada.
b. Merumuskan masalah Rumusan masalah sangat penting, sebab selanjutnya akan
berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan presepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data apa yang harus dikumpulkan untuk menyelesaikannya.
c. Merumuskan hipotesis
13
Kemampuan siswa yang diharapkan pada tahap ini adalah siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan. Melalui analisis sebab akibat inilah pada akhirnya siswa diharapkan dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.
d. Mengumpulkan data Sebagai proses berpikir empiris, keberadaan data dalam proses
berpikir ilmiah merupakan hal yang sangat penting. Sebab, menentukan cara penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus sesuai dengan data yang ada.
e. Menguji hipotesis Berdasarkan data yang dikumpulkan akhirnya siswa dapat menentukan hipotesis mana yang diterima dan ditolak. Kemampuan siswa yang diharapkan muncul pada tahap ini adalah kecakapan menelaah data sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang dikaji.
f. Menentukan pilihan penyelesaian Kemampuan yang diharapkan dari tahap akhir ini adalah kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya, termasuk memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.
Berdasarkan sumber diatas, maka peneliti menggunakan langkah-langkah
yang diungkapkan oleh Sanjaya. Alasannya karena langkah-langkah yang
dikemukakan oleh Sanjaya dalam pemecahan masalahnya sangat terlihat jelas.
Dimulai dari menyadari masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menentukan pilihan penyelesaian.
Langkah-langkah tersebut yaitu: (1) Menyadari masalah; (2) Merumuskan
masalah; (3) Merumuskan hipotesis; (4) Mengumpulkan data; (5) Menguji
hipotesis; dan (6) Menentukan pilihan penyelesaian. Keenam langkah tersebut
juga sesuai dengan langkah berpikir secara ilmiah.
14
e. Keunggulan dan Kelemahan Problem Based Learning
Sama halnya dengan model-model pembelajaran yang lain, Problem
Based Learning juga memiliki kelebihan dalam penerapannya. Trianto (2009: 96)
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dari penerapan model Problem Based
Learning adalah sebagai berikut.
a. Realistik dengan kehidupan siswa b. Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa c. Memupuk sifat inquiry siswa d. Retensi konsep jadi kuat e. Memupuk kemampuan Problem Solving
Sedangkan kekurangan dari penerapan model Problem Based Learning adalah:
a. Persiapan pembelajaran yang kompleks. b. Sulitnya mencari problem yang relevan. c. Sering terjadi miss-konsepsi. d. Model ini memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses
penyelidikan.
Menurut Shoimin (2014: 132) kelebihan Problem Based Learning adalah
sebagai berikut:
a. Siswa didorong untuk memilki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata.
b. Siswa memilki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.
c. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.
d. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok. e. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan,baik
dari perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi. f. Siswa memilki kemampuan menilai kemajuan belajarnya
sendiri. g. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi
ilmiah dalam kegiatan diskusi atau persentasi hasil pekerjaan mereka.
f
15
h. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching.
Selanjutnya, kekurangan Problem Based Learning adalah sebagai adalah: a. Problem Based Learning tidak dapat diterapkan untuk setiap
materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. Problem Based Learning lebih cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah.
b. Dalam satu kelas yang memilki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku ataupun informasi lainnya.
Berdasarkan pendapat tentang kelebihan model Problem Based Learning
di atas dapat peneliti simpulkan bahwa kelebihan model Problem Based Learning
adalah membiasakan siswa untuk menghadapi masalah dan berpikir kritis untuk
menemukan solusi pemecahan masalah melalui kegiatan penyelidikan.Sedangkan
kekurangan model Problem Based Learning adalah dalam penerapannya
membutuhkan waktu yang lama serta guru harus memiliki kemampuan yang baik
untuk memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi
kekurangan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian batasan waktu dalam
pemecahan masalah dan guru harus selalu memantau kegiatan pembelajaran
dan memotivasi siswa agar dapat melaksanakan tanggung jawab sesuai tugas yang
telah dibagi kedalam kelompok.
16
3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Yaba, (2006: 4) Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu program
pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya
mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan
sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti geografi,
sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik , dan psikologi sosial.
Sementara itu menurut Winataputra (2009: 117) pengertian Ilmu
Pengetahuan Sosial atau Social studies sebagai berikut :
Ilmu Pengetahuan Sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan, sedangkan isinya adalah aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu geografi dan filsafat yang dalam praktik dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan salah satu ilmu yang mempelajari berbagai
kejadian di masyarakat dari berbagai aspek kehidupan manusia yang memuat
masalah sosial dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman kepada peserta
didik. Melalui Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, murid diarahkan untuk
dapat menjadi warga yang bisa berpikir kritis terhadap masalah yang dijumpai
dalam kehidupan dan melatih untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.
b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki beberapa tujuan yang
ingin dicapai. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun
17
2006 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Susanto (2016: 145) mengemukakan tujuan utama pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah:
Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan
kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan
dengan kehidupan sosial serta agar murid memiliki kemampuan baik dari
aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap sebagai bagian dari masyarakat
dan warga negara. Setiap disiplin ilmu yang tergabung dalam ilmu-ilmu sosial
berusaha untuk mengembangkan kajiannya sesuai dengan alur keilmuannya dan
menumbuhkan pengetahuan yang utuh.
18
4. Belajar dan Pembelajaran
1) Belajar
a. Pengertian Belajar
Sebagian besar proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan
belajar. Seseorang yang belajar akan mengalami perubahan pada dirinya, baik
direncanakan atau tidak. Perubahan tersebut dapat dipengaruhi oleh
pengalaman, interaksi dengan orang lain, maupun lingkungan. Susanto (2016:
4) mendefinisikan tentang pengertian belajar yaitu:
Belajar sebagai suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relative tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Berdasarkan beberapa uraian teori di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku untuk memperoleh
konsep, pemehaman dan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah
dilalui. Belajar yang baik adalah belajar yang bermakna. Mengalami sendiri
suatu kejadian merupakan kunci kebermaknaan belajar.
b. Teori Belajar
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana
terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu.
Trianto (2009: 28-40) mengemukakan beberapa teori belajar yang melandasi
model pembelajaran yaitu:
19
1) Teori Belajar Konstruktivisme Teori ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Paham konstruktivisme juga menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman merupakan kunci utama dari belajar bermakna.
2) Teori Perkembangan Kognitif Piaget Teori ini memandang bahwa pada dasarnya setiap orang dalam berpikir dan mengerjakan segala sesuatu senantiasa dipengaruhi oleh tingkat-tingkat perkembangan koknitif.
3) Teori Penemuan Jerome Bruner Bruner menganggap, belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik.
4) Teori Pembelajaran Sosial Vygotsky Teori ini lebih menekankan pada aspek sosial, bahwa siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui bahasa.
5) Teori Pembelajaran Perilaku Prinsip yang paling penting dari teori ini adalah bahwa perilaku berubah sesuai dengan konsekuensi-konsekuensi langsung dari perilaku tersebut. Konsekuensi yang menyenangkan akan akan memperkuat perilaku, sedangkan konsekuensi yang tidak menyenangkan akan memperlemah perilaku.
Berdasarkan penjelasan beberapa teori belajar diatas, peneliti berpendapat
bahwa teori kontruktivisme mendukung model Problem Based Learning, dan
didukung pula oleh pendapat Schmidt dalam Rusman (2013: 231), yang
menyatakan dari segi pedagogis, pembelajaran berbasis masalah didasarkan pada
teori belajar konstruktivisme dengan ciri :
a. Pemahaman diperoleh dari interaksi dengan skenario permasalahan dan lingkungan belajar.
b. Pergulatan dengan masalah dan proses inquiry masalah menciptakan disonansi kognitif yang menstimulasi belajar.
c. Pengetahuan terjadi melalui proses kolaborasi negosiasi sosial dan evaluasi terhadap keberadaan sebuah sudut pandang.
20
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan teori belajar
konstruktivisme adalah suatu teori yang didasarkan pada pemberian masalah.
Permasalahan yang disajikan berdasarkan skenario yang telah dibuat oleh guru,
kemudian siswa bertugas untuk mentransformasikan informasi kompleks yang
disajikan dengan berbagai aturan. Hal ini sejalan dengan model Problem Based
Learning menyajikan masalah sebagai titik awal dalam proses pembelajaran.
c. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu hal yang diperoleh atau dicapai dari proses
belajar mengajar.
Menurut Purwanto (2010: 46) hasil belajar adalah sebagai berikut :
Perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena siswa mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah suatu kemampuan yang diperoleh seseorang dari proses belajar yang telah
dilalui yang berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.
Hasil belajar yang diamati pada penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif
karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana signifikansi pengaruh hasil belajar
kognitif siswa yang telah diberi perlakuan dengan menerapkan model Problem
Based Learning.
21
2. Pembelajaran
Kegiatan mengajar sering sekali diidentikan dengan pembelajaran. Trianto
(2009: 17) menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari
seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi yang
intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Lebih lanjut, Abidin (2014: 6) mengemukakan bahwa:
Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar tertentu di bawah bimbingan, arahan, dan motivasi guru. Pembelajaran adalah proses yang menuntut siswa secara aktif kreatif melakukan sejumlah aktivitas sehingga siswa benar-benar membangun pengetahuannya secara mandiri dan berkembang pula kreativitasnya. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang mendorong terjadinya interaksi
antara siswa dan guru, untuk mencapai hasil belajar tertentu. Pembelajaran
merupakan upaya guru untuk membuat siswa belajar, maka langkah-langkah yang
digunakan dalam proses pembelajaran harus dicermati untuk menciptakan
kondisi belajar siswa yang efektif dan efisien.
B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan kesimpulan untuk mengetahui adanya
hubungan antar variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Uma dalam
Sugiyono (2016: 60) mengemukakan bahwa kerangka pikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
22
Terdapat banyak faktor yang saling memengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran. Salah satunya yaitu ketepatan dalam memilih dan menggunakan
model pembelajaran. Problem Based Learning merupakan model pembelajaran
yang menekankan pada pemberian stimulus kepada siswa berupa penyajian suatu
masalah kontekstual yang harus dipecahkan dengan mengeksplor pengetahuan
dan pengalaman siswa.
Penggunaan model Problem Based Learning diharapkan mampu
mengaktifkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Guru tidak berperan
sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi guru berperan sebagai fasilitator.
Pada kelas V SD Negeri 4 Sapuka diperoleh data yang menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah kurang bervariasinya model pembelajaran yang digunakan guru.
Akibatnya pembelajaran berlangsung monoton dan menimbulkan kejenuhan
karena siswa hanya menerima pengetahuan saja dan kurang mendapat
pembelajaran yang bermakna. Oleh sebab itu, perlu adanya penggunaaan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat mengurangi kejenuhan dan suasana
yang monoton dalam proses belajar. Satu diantara model pembelajaran yang dapat
digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
model Problem Based Learning, dengan alasan bahwa model ini dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan
memecahkan masalah dan melatih siswa berfikir kritis.
23
Berdasarkan pemaparan di atas, Problem Based Learning terlihat sangat
cocok dan relevan untuk meningkatkan hasil belajar murid tentang kemampuan
berpikirnya dalam memecahkan masalah.Untuk lebih memudahkan dalam
memahami kerangka pikir peneliti maka dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
Bagan 2.1 Kerangka Pikir
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Kondisi Awal
Faktor Guru 1. Pemilihan strategi pembelajaran yang
tidak tepat 2. Metode yg digunakan metode caramah 3. Sudut pandang guru yg keliru
Faktor Murid 1. Tidak tertarik dengan strategi yg
digunakan 2. Metode yg digunakan bukan siswa yang
aktif
Menerapakan strategi Problem Based Learning (PBL) meliputi Langkah-langkah PBL : 1. Menyadari masalah 2. Merumuskan masalah 3. Merumuskan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis 6. Menetukan pilihan penyelesaian 6
Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial SD Negeri 4 SAPUKA
Meningkat
Tindakan
Kondisi Akhir
24
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka pikir
(Sugiyono, 2016: 96).
Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih yang dinyatakan berdasarkan pemikiran peneliti atau diturunkan dari teori
yang telah ada.
Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis tindakan yaitu dengan
penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial pada murid kelas V SDN 4 Sapuka Kecamatan Liukang
Tangaya.
25
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016: 14), yaitu metode penelitian yang
berlandaskan terhadap filsafat positivisme, digunakan dalam meneliti terhadap
sampel dan pupulasi penelitian, tehnik pengambilan sample umunya dilakukan
dengan acak atau random sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan
dengan cara memanfaatkan instrumen penelitian yang dipakai, analisis data yang
digunakan bersifat kuantitatif/bisa diukur dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang ditetapkan sebelumnya.
Kasiram (2008: 149) mendifinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai
alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan
bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian untuk membuktikan teori/
kebenaran, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel,
memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya dengan
prosedur penelitian yang sistematis, datanya berupa numerikal dan dianalisis
dengan prosedur statistik.
26
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Arikunto (2007:2) mendefinisikan penelitian tindakan kelas melalui
paparan gabungan definisi dari kata “penelitian,” “tindakan” dan “kelas.”
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan . menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan mutu suatu hal menarik minat.dan penting bagi peneliti. Tindakan
adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang
dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok
murid yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama oleh guru.
Jadi, Arikunto (2007:3) berkesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
murid.
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai Penelitian Tindakan Kelas
diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu
pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas dengan menggunakan
aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa
periode atau siklus.
27
B. Tempat dan Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 4
Sapuka terletak di Jalan Pendidikan Kelurahan Sapuka Kecamatan Liukang
Tangaya Kabupaten Pangkep.
Pemilihan sekolah SD Negeri 4 Sapuka di dasari oleh penggunaan model
yang belum bervariasi pada sekolah tersebut sehingga saya tertarik untuk
mengembangkan model pembelajaran di SD Negeri 4 Sapuka .
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah murid Kelas V SD Negeri 4 Sapuka yang
berjumlah 20 orang dengan jumlah murid laki-laki 10 orang dan jumlah
perempuan 10 orang pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Alasan
pemilihan kelas ini adalah; (1) masih banyak murid yang mengalami kesulitan
dalam memecahkan masalah sosial dalam pembelajaran (2) kurangnya penerapan
strategi pembelajaran oleh guru kelas, yang lebih dapat meningkatkan hasil
belajar murid dalam proses pembelajaran (3) adanya dukungan dari kepala
sekolah dan guru setempat untuk melaksanakan kegiatan penelitian di kelas yang
bersangkutan.
C. Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah hasil belajar murid Kelas V SD Negeri 4
Sapuka Keacamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep. Penelitian ini
mengunakan model Problem Based Learning dimana murid terlatih untuk
28
memecahkan masalah dan terbiasa berfikir kritis dalam mengembangkan
kemampuan.
D. Desain Penelitian
Penelitian tindakan ini direncanakan akan dilaksanakan sebanyak II siklus
dimana siklus I, 3 kali pertemuan yang di isi dengan 2 kali tatap muka 1 kali tes
untuk melihat hasil belajar murid jika hasil belajar murid masih belum mencapai
KKM maka lanjut ke siklus II, masing-masing 2 minggu. Menurut skema alur
PTK yang diadaptasi Mc Taggart dalam Arikunto (2007: 97), prosedur penelitian
sebagai berikut:
Siklus I.
Siklus II.
Bagan 3.1 Alur penelitian berdasarkan Mc Taggart
Diagnosis masalah
Perencanaan
Tindakan Problem
Based Leraning
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Tindakan Problem Based
Learning Pengamatan
Refleksi
Berhasil
29
Siklus I
1. Diagnosis Masalah
Diagnosis masalah yaitu mengidentifikasi masalah sebelum merencanakan
dan melakukan tindakan penelitian sehingga menghasilkan gagasan untuk
melakukan perbaikan-perbaikan praktek guru mengajar di kelas. Pada tahap ini
peneliti mengamati masalah-masalah aktual yang terjadi yang kemudian dijadikan
sebagai bahan dasar rencana dan tindakan penelitian. Berdasarkan hasil observasi
maka masalahnya adalah kurangnya aktivitas murid dalam pembelajaran dan
rendahnya hasil belajar murid. Hasil observasi ini kemudian dihubungkan dengan
hasil-hasil kajian teori yang relevan, sehingga menghasilkan suatu program
pengembangan tindakan yang dipandang akurat, dan sesuai dengan situasi lokasi
di mana program tindakan dikembangkan.
2. Rencana Tindakan
Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu merencanakan
tindakan yang akan dilakukan. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti dalam
rencana tindakan tersebut, diantaranya:
a. Menyamakan persepsi antara peneliti dengan guru mata pelajaran kelas
V dengan materi yang akan diajarkan.
b. Menyusun rancangan tindakan penelitian.
c. Mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan
strategi pembelajaran berbasis masalah.
30
d. Melakukan diskusi balikan,untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
selama pembelajaran yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan
masukan pada pelaksanaan tindakan berikutnya.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan Problem Based
Learning. Adapun tindakan yang dilakukan sebagai berikut :
a. Kegiatan awal
1. Pada awal tatap muka guru berusaha untuk menciptakan suasana
kelas yang nyaman untuk belajar dan sekaligus menarik perhatian
murid untuk mengikuti pembelajaran.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Mengorganisir kelas dengan membentuk model kelompok diskusi .
4. Menyajikan materi pembelajaran.
b. Kegiatan inti
1. Perumusan masalah
a. Guru menyampaikan masalah yang akan dikaji
b. Murid merumuskan masalah dari masalah yang ada
c. Murid menyampaikan rumusan masalahnya
2. Diagnosis masalah
a. Murid mencari penyebab masalah
b. Guru membantu murid dalam mencari penyebab masalah
c. Murid mempresentasikan hasil diagnosis masalahnya
31
3. Menyelesaiakan masalah
a. Murid mencari penyelesaian masalah tersebut
b. Guru turut membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut
c. Murid menyampaikan cara penyelesaiannya dari masalah
tersebut
4. Pilihan penyelesaian
a. Memberikan kesempatan pada murid untuk saling menanggapi
didalam memilih penyelesaian yang tepat
b. Guru menjadi moderator atau pemegang kendali dalam diskusi
c. Guru dan murid bersama-sama memilih pilihan yang paling
tepat
c. Kegiatan akhir
1. Guru bersama murid menyimpulkan materi pelajaran
2. Melakukan evaluasi
4. Observasi
Selama pelaksanaan tindakan pembelajaran dilaksanakan pencatatan
dengan menggunakan format observasi.
Adapun hal-hal yang dicatat selama berlangsungnya kegiatan observasi
adalah kegiatan guru dalam pembelajaran.
5. Refleksi
Rangkaian kegiatan perencanaan, tindakan, dan observasi yang telah
dilakukan maka peneliti mengadakan refleksi tentang pelaksanaan tindakan yang
32
bertujuan untuk mengetahui hasil,dan masukan untuk perencanaan dan
pelaksanaan tindakan berikutnya.
Penelitian tersebut direncanakan sebanyak dua siklus dimana setiap siklus
terdiri dari dua pertemuan.
Siklus II
Tahap demi tahap yang di laksanakan pada siklus II pada dasarnya sama
dengan siklus I. Namun materi pembelajaran yang berbeda kemudian mengadakan
perbaikan pada kegiatan yang di rasa kurang pada siklus I setela melakukakan
refleksi untuk dapat di tingkatkan lagi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mendapatkan data dalam melakukan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Tes Hasil Belajar
Tes digunakan peneliti untuk mengetahui skor peningkatan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial pada aspek kognitif atau pengetahuan. Tes diberikan
kepada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka pada awal sebelum tindakan, setelah
tindakan pada siklus I, dan setelah tindakan pada siklus II. Tes berupa soal essay
sebanyak sepuluh soal yang dikerjakan oleh murid secara individu. Berikut yaitu
kisi-kisi instrumen tes tertulis yang digunakan.
33
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Awal Sebelum Dilakukan Tindakan
Kompetensi Materi Indikator Jumlah Nomor Dasar Butir butir
2.4 Masalah- Mengetahui masalah 4 1, 2, 3, Mengenal masalah sosial sosial dan masalah Permasalah di lingkungan Pribadi 4, 8 an sosial di Sekitar Daerahnya Menjelaskan penyebab 2 5, 7
dari masalah sosial Menjelaskan akibat 1 6 dari masalah sosial dan pengaruhnya terhadap kegiatan masyarakat Menjelaskan solusi 2 9, 10 penangan masalah Sosial Jumlah Soal 10
(Sumber : Lampiran 5, hal.87)
Berdasarkan tabel 3.1 tes kemampuan awal terdiri dari 10 soal yang di
dalamnya memuat pengetahuan murid terkait materi Masalah-masalah Sosial
Tindak Kejahatan. Tes kemampuan awal diberikan untuk mengetahui hasil belajar
murid pada aspek kognitif sebelum dilakukan tindakan. Pada tes kemampuan
pasca tindakan kisi-kisi instrumen soalnya disajikan pada tabel berikut.
34
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Pasca Tindakan Siklus I Kompetensi Materi Indikator Jumlah Nomor Dasar Butir Butir 2.4 Masalah- Mengenal suatu 3 1,2,3 Mengenal Masalah masalah sosial Permasalah Sosial tindak Membedakan masalah 3 4,5,8 an sosial di kejahatan di sosial dan masalah Daerahnya Lingkungan Pribadi
Sekitar Menjelaskan sebab dari 1 6 suatu masalah sosial Menjelaskan akibat 1 9 dari suatu masalah Sosial Menyebutkan solusi 2 7 dan dari suatu masalah 10 Sosial Jumlah Soal 10 (Sumber: Lampiran 5, hal.88)
Berdasarkan tabel 3.2 tes kemampuan pasca tindakan siklus I terdiri dari
10 soal yang di dalamnya memuat pengetahuan murid terkait materi Masalah-
masalah pribadi dan Sosial di lingkungan sekitar.. Pada tes kemampuan pasca
tindakan Siklus II kisi-kisi instrumen soalnya disajikan pada tabel berikut.
35
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Pasca Tindakan Siklus II Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Jumlah
Butir
Nomor
Butir
2.4 Mengenal
Permasalahan
Sosial di
Daerahnya
Masalah-
masalah
Sosial
Kependuduk
an
Menyebutkan
Masalah-Masalah
Sosial
kependudukan di
Daerahnya
2 1,5
Menjelaskan
Penyebab Masalah
Sosial
Kependudukan di
Lingkungan Sekitar
3 2,6,7
Menjelaskan
Dampak Masalah
Sosial
Kependudukan di
Lingkungan sekitar
3 3,4,8
Menyebutkan
Solusi untuk
Mengatasi Masalah
Sosial
Kependudukan di
Lingkungan Sekitar
2 9,10
Jumlah Soal 10
(Sumber: Lampiran 5, hal.89) Berdasarkan tabel 3.3 tes kemampuan pasca tindakan siklus II terdiri dari
10 soal yang di dalamnya memuat pengetahuan murid terkait materi Masalah-
masalah sosial kependudukan.
36
2. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan pada penelitian yaitu lembar observasi
aktivitas guru yang digunakan observer untuk mendapatkan data tentang
pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V dengan
menggunakan model Problem Based Learning. Kisi-kisi lembar observasi pada
aktvitas guru disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru pada Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Problem Based Learning.
Aspek yang Indikator No Butir
Jumlah
Butir Diamati
Langkah-
langkah
Problem
Based
Learning
Orientasi murid pada masalah 1,2,3,4,5 5
Mengorganisasi murid untuk belajar 6,7,8 3
Membimbing investigasi secara
mandiri atau kelompok
9,10,11 3
Mengembangkan dan menyajikan 12,13 2
hasil karya
Menganalisis dan mengevaluasi 14,15,16 3
proses pemecahan masalah
(Sumber : Lampiran 6 hal.99)
Berdasarkan tabel 3.4, lembar observasi aktivitas guru terdiri dari enam
belas pernyataan yang didalamnya memuat aktivitas guru terkait pelaksanaan
model Problem Based Learning di dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
37
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian tindakan
ini adalah:
1. Tes
Tes adalah suatu teknik yang digunakan untuk mendapatkan data tentang
hasil belajar murid. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes awal
dan tes akhir.
2. Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
tentang kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang menggunakan
Problem Based Learning. Observasi tersebut dilakukan oleh guru kelas atau
teman.
3. Dokumentasi
Dokumentasi di lakukan dengan mengumpulkan data yang di peroleh
berdasarkan hasil tes. Tujuanya untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V SD Negeri 4 Sapuka.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis data secara
kuantitatif dan kualitatif.
a. Teknik Analisis Data Kuantitatif
a. Nilai hasil belajar kognitif murid secara individual diperoleh dengan
rumus :
38
Keterangan :
N = Nilai
R = Jumlah skor yang diperoleh
SM = Skor Maksimum
(Sumber: Purwanto, 2012 : 102)
b. Nilai Rata-rata hasil belajar murid menggunakan rumus :
Keterangan :
= Rata-rata hitung nilai
N = Banyaknya murid
Xi = Nilai Murid
(Sumber: Herrhyyanto, 2009: 42)
c. Persentase hasil belajar kognitif murid secara klasikal, diperoleh dengan
rumus :
Keterangan :
Ketuntasan Individual = Jika murid mencapai ketuntasan ≥ 70
Ketuntasan Klasikal = Jika ≥ 80% dari seluruh murid mencapai ketuntasan
beljar dengan nilai ≥70
(Sumber: Purwanto, 2008:102)
39
Teknik analisis data yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap
pertama mereduksi data atau menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah,
tahap kedua mendeskripsikan data sehingga data telah dikumpulkan menjadi
lebih bermakna, tahap ketiga yaitu membuat kesimpulan berdasarkan
deskripsi data (Sanjaya, 2013:106-107).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian hasil belajar aspek
kognitif yaitu sebagai berikut.
1) Menentukan penilaian pada masing-masing butir soal
2) Menjumlahkan seluruh nilai yang diperoleh pada masing-masing
murid kemudian dibagi tiga. Nilai maksimal yang didapatkan
yaitu 100.
3) Menentukan nilai rata-rata kelas dengan menjumlahkan nilai
seluruh murid kemudian dibagi dengan jumlah murid. Jumlah
murid kelas V yaitu 20.
4) Mengelompokkan hasil belajar murid berdasarkan rentang nilai.
Rentang nilai diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan guru
kelas V SD Negeri 4 Sapuka. Rentang nilai tersebut yaitu sebagai
berikut.
40
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Aspek Kognitif No Interval Nilai Kategori
1 85-100 Sangat Baik
2 70-84 Baik
3 55-69 Cukup
4 40-54 Kurang
5 <40 Sangat Kurang
(Sumber : Panduan Penilaian Untuk Sekolah Dasar, 2016:47)
5) Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel dan diagram.
6) Membuat kesimpulan sementara.
b. Teknik Analisis Data Kualitatif
a. Hasil observasi kinerja guru diperoleh menggunakan rumus:
(Sumber : Purwanto, 2008: 102)
b. Pedoman Penilaian Kinerja Guru
Jumlah Pernyataan dalam lembar observasi sebanyak 16
pernyataan dengan skor 4= sangat baik, skor 3= baik, skor 2=
cukup baik dan skor 1= kurang baik. Berikut table pedoman
penilaian kinerja guru.
41
Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Kinerja Guru
Nilai Angka
Nilai Mutu Indikator
4 Sangat Baik Dilaksanakan oleh guru dengan
sangat baik dan guru terlihat
professional.
3 Baik Dilaksanakan oleh guru dengan
baik, guru melakukannya dengn 1-3
kali kesalahan, dan guru tampak
menguasai.
2 Cukup Baik Dilaksanakan oleh guru dengan
cukup baik, guru melakukan
kesalahan 4-5 kali.
1 Kurang
Baik
Tidak dilaksanakan oleh guru.
(Sumber : Sowiyah, 2010 : 71)
c. Kategori Nilai Observasi Kinerja Guru
Tabel 3.7 Kategori Nilai Kinerja Guru
Rentang Nilai Kategori
86-100 Sangat Baik
71-85 Baik
56-70 Cukup
41-55 Kurang
26-40 Sangat Kurang
(Sumber : Arikunto, 2007: 17)
42
H. Indikator keberhasilan
Murid dapat dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan hasil belajar
pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan nilai KKM yang telah
ditentukan yaitu ≥70. Penelitian dikatakan berhasil jika persentase ketuntasan
hasil belajar murid mencapai ≥75% dari jumlah murid yang ada (Depdiknas,
2008: 5). Indikator keberhasilan penelitian disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.8 Indikator Keberhasilan Penelitian
Indikator Keberhasilan Kualifikasi
76%-100% Sangat Baik
51%-75% Baik
26%-50% Cukup
01%-25% Kurang
(Purwanto, 2008:78)
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Sapuka dengan alamat Jalan
Pendidikan, Kelurahan Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten
Pangkep.Dilihat dari segi fisiknya, secara keseluruhan kondisi bangunan cukup
baik untuk sebuah pulau terpencil. SD Negeri 4 Sapuka terdiri dari 10 rombongan
belajar dengan fasilitas yang tersedia yaitu 10 ruang kelas, 1 ruang kantor guru, 1
ruang kantor kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, dan 4 kamar mandi. Pada
kelas V, dan VI sudah terdapat fasilitas berupa layar proyektor serta LCD sebagai
penunjang keberhasilan pembelajaran.
B. Deskripsi Subjek saat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 4 Sapuka.Subyek
penelitian ini yaitu seluruh murid kelas V dengan jumlah 20murid yang terdiridari
10murid perempuan dan 10 murid laki-laki.
C. Deskripsi Data.
Variabel yang dibahas dalam deskripsi ini yaitu variabel hasil belajar
murid pada aspek kognitif dengan menggunakan model Problem Based Learning.
Hasil belajar murid diperoleh dari tes hasil belajar yangdiberikan murid pada
setiap akhir pertemuan dan pada setiap akhir siklus. Berikut ini akan diuraikan
deskripsi data yang diperoleh dari instrumen penelitian yang berupa tes hasil
belajar dan observasi di kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang
Tangaya Kabupaten Pangkep
44
1. Data Hasil Penelitian Kemampuan Awal
Sebelum dilakukan tindakan, peneliti dan guru melakukan kegiatan tes
kemampuan awal sebagai langkah awal untuk melihat hasil belajar murid pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada materi masalah-masalah sosial di
lingkungan sekitar. Tes kemampuan awal dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Agustus
2019 saat jam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Soal tes kemampuan awal yang
digunakan 10 soal essay materi memuat masalah-masalah sosial di lingkungan sekitar
yang dikerjakan murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka secara individu.Hasil tes
kemampuan awal murid dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil Tes Kemampuan Awal Aspek Kognitif Murid Kelas V SD Negeri 4 Sapuka
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan 1 85-100 - Tuntas 2 70-84 6 Tuntas 3 55-69 5 Tidak Tuntas 4 40-54 6 Tidak Tuntas 5 <40 3 Tidak Tuntas
Jumlah Nilai 1146 Nilai Rata-Rata 57,3 Persentase(%) 70% Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.90)
Pada tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa sebelum dilaksanakan tindakan
hanya terdapat 6 murid yang mencapai nilai KKM, sehingga hal ini
mengakibatkan rata-rata hasil belajar aspek kognitif saat tes kemampuan awal
rendah atau di bawah kriteria keberhasilan. Rata-rata hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial pada tes kemampuan awal yaitu 57,3. Persentase Ketuntasan
belajar yaitu ≥30%. Hal ini menunjukkanbahwa hasil belajar aspek kognitif kelas
45
V SD Negeri 4 Sapuka belum mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, yaitu persentase hasil belajar Ilmu
Penegetahuan Sosial dapat mencapai ≥75 %.
2. Data Hasil Penelitian Setelah Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap
siklus masing-masing melakukan 2 kali pertemuan dan 1 kali tes.Waktu penelitian
dilaksanakan mulai hari Selasa, tanggal 6 Agustus 2019 sampai dengan hari
Selasa, 27 Agustus 2019 disesuaikan dengan jadwal jam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.Berikut yaitu pemaparan hasil penelitian pada siklus I dan
siklus II.
a. Siklus I
1) Perencanaan Siklus I
a) Peneliti dan guru menentukan waktu pelaksanaan penelitian
tindakan kelas.
Waktu pelaksanaan penelitian disepakati agar dilakukan sesuai
dengan jadwal mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu dilakukan
pada hari Selasa dan Kamis mulai pukul 07.30-09.15 WITA.
b) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai
dengan silabus kelas V.
Berdasarkan silabus kelas V, guru dan peneliti menentukan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk penelitian.Standar
Kompetensi yang digunakan yaitu Standar Kompetensi 2. Mengenal
sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
46
lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi dan Kompetensi Dasar yang
digunakan yaitu Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal permasalahan sosial di
daerahnya.
c) Menentukan pembatasan materi pembelajaran yang akan digunakan.
Berdasarkan Kompetensi Dasar yang telah dipilih, maka materi
yang akan digunakan yaitu Masalah-masalah Sosial di Lingkungan
Setempat. Namun karena masalah sosial terlalu luas maka pada
penelitian siklus I materi dibatasi pada perbedaan masalah sosial dan
masalah pribadi serta membahas tentang masalah sosial tindak kejahatan.
d) Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Peneliti dan guru berkolaborasi dalam penyusunan Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran yang dilakukan sebelum pelaksanaan
penelitian. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran memuat tentang materi
pembelajaran yang akan diberikan kepada murid yaitu Masalah-Masalah
Sosial di Lingkungan Setempat serta kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Kegiatan
yang akan dilakukan disesuaikan dengan langkah-langkah pada model
Problem Based Learning dan sesuai tujuan yang hendak dicapai pada
penelitian ini. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ini disusun untuk
dua kali pertemuan. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran digunakan
sebagai pedoman guru dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan model Problem Based Learning di kelas V
SD Negeri 4 Sapuka.
47
e) Mempersiapkan alat dan sumber pembelajaran yang akan digunakan.
Alat yang akan digunakan yaitu berupa Lembar Kerja Murid
(LKM) yang digunakan sebagai panduan murid sebelum pelaksaan
penyidikan dan Laporan Hasil Penyidikan (LHP) yang digunakan murid
untuk membuat hasil karya berupa laporan hasil diskusi. Sedangkan
sumber yang digunakan berupa buku pelajaran serta koran atau sumber
berita lain sebagai penunjang murid dalam memperoleh informasi.
f) Menentukan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan
untuk mengamati jalannya penelitian.
Instrumen yang akan digunakan berupa lembar observasi yang
digunakan untuk mengamati aktivitas guru saat pembelajaran.
Pengamatan aktivitas guru dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran dengan model Problem Based Learning.
g) Menyusun soal tes hasil belajar (tes kemampuan pasca tindakan)
Soal tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar
murid pada aspek kognitif.Tes hasil belajar yang diberikan kepada murid
berupa 10 soal essay yang harus dikerjakan murid secara individu setiap
akhir pertemuan dan tes akhir siklus.Jadi pada siklus I murid melakukan
tes kemampuan pasca tindakan sebanyak tiga kali.
2) Pelaksanaan tindakan dan hasil belajar kognitif Siklus I
a) Pertemuan I (3x35 menit)
Pertemuan 1 siklus I dilakukan pada hari Kamis, tanggal 8
Agustus 2019. Materi yang diberikan pada pertemuan 1 yaitu terkait
48
perbedaan masalah sosial dengan masalah pribadi serta macam-
macamnya.
Berdasarkan tes kemampuan pasca tindakan yang telah dilakukan
pada akhir pertemuan, maka dapat diperoleh hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial pada aspek kognitif khususnya pada materi
perbedaan masalah sosial dan masalah pribadi. Rincian hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial aspek kognitif pada murid kelas V SD Negeri 4
Sapuka pada pertemuan 1 siklus I disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Hasil TesKemampuan Pasca Tindakan Murid Kelas V pada Pertemuan 1 Siklus I
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan 1 85-100 1 Tuntas 2 70-84 7 Tuntas 3 55-69 7 Belum Tuntas 4 40-54 5 Belum Tuntas 5 >40 - Belum Tuntas
(Sumber : Lampiran 6 hal.91)
Pada tabel 4.2 diperoleh hasil bahwa setelah pelaksaan
tindakanpertemuan 1 siklus I dilaksanakan hanya terdapat 8 murid yang
mencapai nilai KKM.
b) Pertemuan 2 (3x35 menit)
Pertemuan 2 siklus I dilakukan pada hari Selasa, tanggal 13
Agustus 2019. Materi yang akan dipelajari yaitu masalah sosial tindak
kejahatan.
Berdasarkan tes kemampuan pasca tindakan yang telah dilakukan
pada akhir pertemuan kedua, maka dapat diperoleh hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial pada aspek kognitif khususnya pada materi masalah
49
sosial tindak kejahatan. Rincian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
aspek kognitif pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka pada pertemuan 2
siklus I disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3. Hasil Tes Kemampuan Kelas V padaPertemuan2 Siklus I
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan 1 85-100 4 Tuntas 2 70-84 7 Tuntas 3 55-69 8 Belum Tuntas 4 54-40 1 Belum Tuntas 5 >40 - Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.92)
Pada tabel 4.3 diperoleh hasil bahwa setelah pelaksaan tindakan
pertemuan 1 siklus I dilaksanakan terdapat 11 murid yang mencapai nilai
KKM.
c) Tes akhir siklus I
Tes akhir siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 15
Agutsus 2019.Tes ini berisi 10 butir soal essay dan murid diberikan
waktu 150 menit untuk mengerjakan soal. Tes ini untuk menguji
seberapa paham murid tentang pembelajaran yang dilakukan pada siklus
I. Rincian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial aspek kognitif pada
murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka tes akhir siklus I disajikan pada tabel
berikut ini.
50
Tabel 4.4. Hasil Tes Akhir Siklus I Kelas V
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan 1 85-100 4 Tuntas 2 70-84 7 Tuntas 3 55-69 8 Belum Tuntas 4 54-40 1 Belum Tuntas 5 >40 - Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.93)
Dari pelaksanaan siklus I yang telah dilakukan dalam dua kali
pertemuan serta diberikan tes kemampuan pasca tindakan di akhir
pertemuan, dan tes akhir siklus I maka diperoleh data rata-rata nilai hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial murid kelas V aspek kognitif pada
pertemuan satu dan pertemuan dua materi Masalah-masalah Sosial di
Lingkungan Setempat. Hasil rincian tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial murid kelas V pada siklus I disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.5. Rata-rata Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Aspek Kognitif Pada Siklus I
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan 1 85-100 2 Tuntas 2 70-84 8 Tintas 3 55-69 9 Belum Tuntas 4 40-54 1 Belum Tuntas 5 >40 - Belum Tuntas
Jumlah Nilai 1381 Nilai rata-rata 69 Persentase(%) 50% Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.94)
51
Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Aspek Kognitif Siklus I
Nilai Tertinggi 87,7
Nilai Terendah 37,7
Nilai rata-rata 69
Jumlah murid yang mencapai KKM 10
Jumlah murid yang belum mencapai KKM 10
Persentase murid yang mencapai KKM 50 %
Persentase murid yang tidak mencapai KKM 50 %
(Sumber: Lampiran 6 hal.94)
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 20 murid kelas
V SD Negeri 4 Sapuka nilai tertinggi yang diperoleh murid yaitu
87,7sedangkan nilai terendah yaitu 37,7. Nilai rata-rata yang diperoleh
yaitu 69.Persentase murid yang mencapai nilai KKM ≥70 belum
mencapai persentase indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu ≥75%.
3) Data Hasil Observasi Guru Siklus I
Data untuk mengamati aktiftas guru diambil dari lembar
observasi yang di dalamnya memuat pernyataan-pernyataan berjumlah
16.Pernyataan-pernyataan tersebut meliputi aktivitas yang dilakukan
guru di dalam pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah atau sintaks
model pembelajaran Problem Based Learning. Langkah-langkah tersebut
yaitu orientasi masalah, mengorganisasi murid, membimbing investigasi
individu atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I, guru mendapatkan
hasil 68,7 atau masuk dalam kategori cukup.
52
4) Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil observasi murid dan guru maka dapat
disimpulkan kendala yang muncul pada siklus I yaitu sebagai berikut.
a) Orientasi yang dilakukan oleh guru masih kurang menarik
antusias murid.
b) Terdapat murid yang pasif selama kegiatan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan model ProblemBased Learning
berlangsung.
c) Masih terdapat murid yang kurang percaya diri dalam
mengemukakan idenya.
d) Pembagian anggota kelompok yang kurang merata, murid
yang memiliki kemampuan kurang berkumpul dalam satu
kelompok, sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya hasil
yang yang diperoleh saat kegiatan kelompok.
e) Guru belum membimbing secara maksimal dalam menyajikan
hasil karya berupa laporan hasil diskusi sehingga yang bekerja
hanya satu atau dua orang dalam satu kelompok.
f) Guru belum memberikan batas waktu pengerjaan sehingga
proses penyelesaian laporan membutuhkan waktu yang lama.
Kendala-kendala tersebut perlu segera ditangani agar upaya
peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan model
Problem Based Learning pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka dapat
53
berjalan sesuai dengan rencana. Maka untuk itu perlu adanya rencana
perbaikan untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu siklus II.
Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan
tindakan pada siklus II. Rencana pada siklus II diharapkan dapat lebih
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada murid kelas V
SD Negeri 4 Sapuka dan seluruh murid mendapatkan hasil belajar aspek
kognitif mencapai nilai KKM yang sudah ditetapkan yaitu ≥70 dan
mencapai persentase ≥75%.
b. Siklus II
1) Perencanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan pada
siklus II yaitu sebagai berikut.
a) Guru menyampaikan orientasi masalah seperti yang telah dilakukan
sebelumnya. Namun pada siklus II guru menggunakan media
tayangan video bersumber dari youtube.com yang berdurasi 4-5
menit berkaitan tentangMasalah-masalah Sosial di Lingkungan
Setempat. Hal ini dilakukan dengan harapan agar murid lebih
tertarik pada pembelajaran yang akan dilakukan dan dapat
memberikan contoh secara kongkret kepada murid tentang masalah
sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.
b) Di dalam pembagian kelompok guru mengundi murid secara acak
agar terjadi keseimbangan setiap kelompok.
54
c) Guru membimbing secara penuh setiap kegiatan yang dilakukan
murid dari mengorganisasi murid sampai dengan menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah.
d) Guru memberikan pengawasan kepada setiap kelompok dan
memantau agar semua anggota berperan aktif pada kelompoknya.
Guru memberi peringatan ketika ada murid yang tidak turut
membantu dalam kegiatan diskusi, maka nama murid tersebut diberi
tanda ceklist (√) pada lembar hasil penyidikan.
e) Guru terus memancing murid untuk percaya diri dalam
menyampaikan pendapatnya atau dalam memberikan tanggapan.
f) Guru membimbingmurid urut dari kelompok satu hingga kelompok
empat dan memastikan setiap kelompok tidak mengalami kesulitan
selama kegiatan diskusi.
g) Guru mengatur penggunaan waktu saat diskusi, dan memastikan
sepuluh menit sebelum presentasi kepada setiap kelompok untuk
segera menyelesaikan laporan hasil penyidikan.
h) Saat membuat kesimpulan bersama murid, guru merangkumnya di
papan tulis kemudian murid menulis rangkuman tersebut pada buku
catatan masing-masing.
i) Guru memberikan penghargaan secara verbal ketika ada murid yang
aktif selama kegiatan pembelajaran dan akan memberikan hadiah
kepada tiga murid terbaik yang aktif selama kegiatan pembelajaran
dan mendapatkan nilai test kemampuan pasca tindakan terbaik.
55
j) Menentukan pelaksanaan penelitian tindakan kelas.Waktu
pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sama dengan
siklus I, yaitu pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 20
Agustus 2019 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 22
Agustus 2019.
k) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan
digunakan. Berdasarkan silabus kelas V Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar yang digunakan pada siklus II sama dengan
siklus I yaitu tentang Masalah-masalah Sosial di Lingkungan
Setempat.
l) Menentukan pembatasan materi. Pada siklus II materi yang
diberikan yaitu Masalah Sosial Kependudukan pada pertemuan
pertama dan Masalah Sosial Lingkungan Hidup yang diberikan pada
pertemuan kedua.
m) Menentukan alat pengumpulan data. Alat pengumpulan data yang
digunakan pada siklus II yaitu soal tes kemampuan pasca tindakan
yang diberikan setiap akhir pertemuan, dan lembar observasi.
Lembar observasi memuat pengamatan terhadap aktivitas guru saat
pembelajaran.
n) Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam
menyusun RPP peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menyusun
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan sedikit perbaikan
berdasarkan refleksi pada siklus I.
56
o) Mempersiapkan alat yang dibutuhkan. Guru dan peneliti
berkolaborasi dalam membuat Lembar Kerja Murid, menentukan
video pembelajaran yang ditayangkan, mempersiapkan laptop, serta
memastikan LCD siap digunakan. Selain itu guru juga menyiapkan
Lembar Kerja Murid dan Lembar Hasil Penyelidikan sebagai alat
untuk membimbing kegiatan penyidikan murid.
2) Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Belajar Kognitif Siklus II
a) Pertemuan 1 (3x35menit)
Pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Agustus
2019.Berdasarkan tes kemampuan pasca tindakan yang telah dilakukan
pada akhir pembelajaran, maka dapat diperoleh hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial pada aspek kognitif khususnya pada materi Masalah-
masalah Sosial Kependudukan. Rincian hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial aspek kognitif pada murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka pada
pertemuan 1 siklus II disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7. Hasil Tes Kemampuan Pasca Tindakan Murid Kelas V pada Siklus II Pertemuan 1
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 4 Tuntas
2 70-84 9 Tuntas
3 55-69 7 Belum Tuntas
4 54-40 - Belum Tuntas
5 <40 - Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.95)
57
Pada tabel 4.7 diperoleh hasil bahwa setelah pelaksaan tindakan
pertemuan 1 siklus II dilaksanakan hanya terdapat 7 murid yang belum
mencapai nilai KKM≥70.
b) Pertemuan 2 (3x35menit)
Pertemuan 2 siklus II dilakukan pada hari Kamis, 22 Agustus
2019. Berdasarkan tes kemampuan pasca tindakan yang telah dilakukan
pada akhir pembelajaran, maka dapat diperoleh hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial pada aspek kognitif khususnya pada materi Masalah-
masalah Sosial Lingkungan Hidup. Rincian hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial aspek kognitif pada murid kelas V SD Negeri 4
Sapuka pada pertemuan 2 siklus II disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.8 Hasil Tes Kemampuan Pasca Tindakan Murid Kelas V padaSiklusII Pertemuan 2
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 7 Tuntas
2 70-84 9 Tuntas
3 55-69 4 Belum Tuntas
4 40-54 - Belum Tuntas
5 <40 - Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.96)
Pada tabel 4.8 diperoleh hasil bahwa setelah pelaksaan tindakan
pertemuan 2 siklus II dilaksanakan hanya terdapat 4 murid yang belum
mencapai nilai KKM.
58
c) Tes akhir siklus II
Tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 27
Agustus 2019.Tes ini berisi 10 butir soal essay dan murid diberikan
waktu 150 menit untuk mengerjakan soal.Tes ini untuk menguji seberapa
paham murid tentang pembelajaran yang dilakukan pada siklus
II.Rincian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial aspek kognitif pada
murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka tes akhir siklus II disajikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 4.9 Hasil Tes Akhir Siklus II Kelas V
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan
1 85-100 6 Tuntas
2 70-84 12 Tuntas
3 55-69 2 Belum Tuntas
4 54-40 - Belum Tuntas
5 >40 - Belum Tuntas
(Sumber: Lampiran 6 hal.97)
Pada tabel 4.9 diperoleh hasil bahwa setelah pelaksaan tindakan
pertemuan 2 siklus II dilaksanakan hanya terdapat 2 murid yang belum
mencapai nilai KKM≥70.
59
Tabel 4.10 Rata-rata Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Aspek Kognitif Pada Siklus II
No Interval Nilai Jumlah Murid Keterangan 1 85-100 5 Tuntas 2 70-84 11 Tuntas 3 55-69 4 Belum Tuntas 4 40-54 - Belum Tuntas 5 <40 - Belum Tuntas
Jumlah Nilai 1548 Rata-rata 77,4
Persentase(%) 80% Tuntas (Sumber: Lampiran 6, hal.98)
Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Belajar IPS Aspek Kognitif Siklus II
Nilai Tertinggi 91
Nilai Terendah 64,4
Nilai Rata-rata 77,4
Jumlah murid yang mencapai KKM 16
Jumlah murid yang tidak mencapai KKM 4
Persentase murid yang mencapai KKM 80 %
Persentase murid yang tidak mencapai KKM 20 %
(Sumber: Lampiran 6 hal.98)
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari 20 murid kelas
V SD Negeri 4 Sapuka nilai tertinggi yang diperoleh murid yaitu 91,
sedangkan nilai terendahnya yaitu 64,4. Perolehan nilai rata-rata kelas V
SD Negeri 4 Sapuka yaitu 77,4. Persentase hasil belajar aspek kognitif
yang diperoleh pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang cukup
60
baik dan melebihi batas indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu
dengan perolehan persentase ketuntasan belajar ≥75%.
d) Data hasil observasi untuk aktivitas guru
Hasil observasi aktivitas guru sudah menunjukkan bahwa guru
mencapai perolehan 84,3 atau masuk dalam kategori baikpada lembar
pengamatan aktivitas guru.
3) Refleksi Siklus II
Untuk hasil belajar aspek kognitif sudah mencapai kriteria
keberhasilan yang sudah ditetapkan pada penelitian ini dan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan siklus
sebelumnya. Pada siklus II persentase hasil belajar aspek kognitif yaitu
≥80% dan sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan
yaitu≥75% murid mencapai nilai KKM ≥70.
D. Analisis Data
Analisis data ini dilakukan dalam rangka untuk menjawab dari tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan pelaksanaan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui model Problem Based Learning.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif
dan analisis data deskriptif kuantitatif. Dengan tahap-tahap yang dilakukan yaitu
reduksi data yaitu menyeleksi data berdasarkan fokus masalah. Pada penelitian ini
data yang digunakan berupa pengamatan aktivitas guru untuk memperoleh
gambaran keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Problem
61
Based Learning. Selain itu terdapat tes hasil belajar yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar murid pada aspek kognitif.
Tahap ketiga yaitu mendeskripsikan data sehingga data yang telah
diorganisir menjadi bermakna. Mendeskripsikan data bisa dilakukan dalam
bentuk naratif, membuat grafik atau menyusunnya dalam bentuk tabel. Berikut
akan disajikan penjelasan dari setiap data yang diambil pada penelitian ini.
1. Observasi Aktivitas guru
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I yaitu guru
belum melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran dengan model Problem Based Learning. Selama pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial pada siklus I berlangsung guru mendapat perolehan
nilai 68,7 atau masuk dalam kategori cukup.
Namun setelah dilakukan refleksi dan perbaikan di siklus II, guru
mendapat perolehan nilai 84,3 atau masuk dalam kategori baik. Sehingga hal
tersebut memberikan pengaruh terhadap ketercapaian peningkatan hasil
belajar murid pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
menggunakan model Problem Based Learning.
2. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui hasil belajar murid pada
aspek kognitif. Tes berupa 10 butir soal essay yang diberikan kepada murid
setiap akhir pertemuan, sebelum tindakan dan setelah dilakukan siklus I dan
siklus II. Gambaran peningkatan hasil belajar murid sebelum dilakukan
62
tindakan, setelah dilakukan tindakan siklus I dan siklus II disajikan dalam
tabel dan histogram berikut ini.
Tabel 4.12 Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif Tes Kemampuan Awal, Tes Kemampuan Pasca Tindakan Siklus I, dan Tes Kemampuan Pasca Tindakan Siklus II
Siklus Nilai Rata-rata Persentase(%) Keterangan
Kemampuan awal 57,3 30% Belum Tuntas Siklus I 69 50% Belum Tuntas Siklus II 77,4 80% Tuntas
Selain dalam bentuk tabel, untuk lebih jelasnya mengetahui
peningkatan hasil belajar pada aspek kognitif disajikan dalam
histogram berikut ini.
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Kognitif saat Tes Kemampuan Awal, Rata-rata Siklus I, dan Rata-rata Siklus II
Berdasarkan tabel 4.12 dan histogram 4.3 diatas maka diperoleh
data pada hasil tes kemampuan awal nilai rata-rata yang diperoleh murid
kelas V yaitu57,3dengan persentase 30%. Setelah dilakukan tindakan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
TesKemampuan
Awal
Siklus I Siklus II
Skor Peningkatan Hasil Belajar Kognitif
Tes Kemampuan Awal
Siklus I
Siklus II
63
hasil belajar aspek kognitif mengalami peningkatan yaitu pada siklus I
menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar murid pada aspek
kognitif yaitu 69dengan persentase 50% atau belum mencapai persentase
keberhasilan yang ditetapkan yaitu dengan perolehan nilai murid yang
mencapai KKM ≥70 dari jumlah murid 20 sebanyak ≥75%.
Setelah dilakukan refleksi dan perbaikan pada siklus II, maka
diperoleh peningkatan, yaitu pada test kemampuan pasca tindakan siklus
II rata-rata hasil belajar kognitif yaitu 77,4 dengan persentase 80%.
Tindakan di siklus II karena mengalami peningkatan yang cukup baik
dari siklus I dan murid yang belum mencapai KKM berkurang, yang
sebelumnya sebanyak 10murid menjadi 4murid.Sehingga tindakan
dihentikan pada siklus II karena sudah mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dan berhasil mencapai kriteria keberhasilan yang
diteapkan.
Setelah mendeskripsikan data agar lebih bermakna, tahap
keempat yaitu menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil yang diperoleh
maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
mengalami peningkatan melaui model Problem Based Learningmurid
kelas V SDNegeri 4 Sapuka.
E. Pembahasan
Dari hasil observasi awal hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
muridkelas V masih rendah, yaitu berdasarkan hasil tes kemampuan awal nilai
rata-rata aspek kognitif yang diperoleh murid kelas V yaitu 57,3 dengan
64
persentase murid yang mencapai nilai KKM≥70 sebanyak 30% dan belum
mencapai pesentase yang ditetapkan yaitu ≥75%. Untuk itu perlu dilakukan
tindakan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka.
Hasil belajar murid aspek kognitif pada tes kemampuan pasca tindakan
siklus I yaitu dengan perolehan nilai rata-rata 69 dengan persentase murid yang
mencapai nilai KKM ≥70 sebanyak 50% dan belum mencapai pesentase yang
ditetapkan yaitu ≥75%. Untuk itu perlu dilakukan tindakan perbaikan untuk
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial murid kelas V SD Negeri 4
Sapuka.
Dengan adanya perbaikan di siklus II ini, maka hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial yang diperoleh murid pun bertambah optimal. Berdasarkan
hasil tes kemampuan pasca tindakan pada siklus II menunjukkan rata-rata hasil
belajar murid pada aspek kognitif meningkat menjadi 77,4 dengan persentase
murid yang mencapai nilai KKM ≥70 sebanyak 80% dan telah mencapai
pesentase yang ditetapkan yaitu ≥75%.
Namun terdapat temuan dari penelitian ini yaitu terdapat empatmurid yang
mengalami kesulitan dalam belajar, karena keempatmurid tersebut mendapatkan
hasil belajar yang belum mencapai kriteria keberhasilan dari sebelum dilakukan
tindakan hingga dilakukan tindakan pada siklus II. Guru melakukan pendekatan
dan motivasi yang lebih agar kedua murid tersebut dapat mengikuti pembelajaran
dan menyerap materi yang diberikan oleh guru sehingga akan meningkatkan hasil
belajarnya.
65
Dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melaui model Problem Based Learning
murid kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten
Pangkep.
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa Hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui model Problem Based Learning murid
kelas V SD Negeri 4 Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep
telah mengalami peningkatan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka terdapat
beberapa saran, diantaranya yaitu sebagai berikut.
1. Bagi Murid, hendaknya termotivasi untuk aktif dan percaya diri saat
menyampaikan pendapatnya dengan cara menjawab pertanyaan yang
diberikan guru secara lisan dan turut menyampaikan pendapat saat
kegiatan investigasi dengan kelompok berlangsung.
2. Bagi Guru, diharapkan dapat menjadi pedoman untuk kegiatan
pembelajaran berikutnya, memiliki keterampilan dalam mengajar serta
dalam memodifikasi berbagai strategi dalam mengajar terutama model
Problem Based Learning.
3. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi acuan untuk menetapkan
kebijakan dalam pembelajaran dengan memperhatikan bagaimana
kinerja guru harus lebih kreatif dalam mengajar.
74
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum. Bandung : Refika Aditama.
Anas, Sudijono. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada. Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi
(Revisi VD). Jakarta : Rineka Cipta. Aris, Shoimin. 2014. 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Depdiknas . 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : BNSP. . 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI.
Jakarta : BNSP. Herrhyanto, Gantini. 2009. Pengantar Statistika Matematis. Bandung : Yarma
Widya. Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian. Malang : UIN-Malang Pers. Kemendikbud. 2016. Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurniasih, Imas. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Surabaya :
Kata Pena. Novisari, Resa .2015. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
melalui model Problem Based Learning pada siswa kelas IV SD Negeri Telagarejo 3 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : S1 PGSD. Universitas Negeri Yogyakarta.
Purwanto, Ngalim. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. . 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarata : Pustaka Pelajar.
74
.2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sari, Purnama.2017. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Metro Selatan. Skripsi . Lampung : S1 PGSD Universitas Lampung.
Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Sandar Poses
Pendidikan. Jakarta : Kencana. Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta : PT Bumi Aksara. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenadamedia Group. Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Sowiyah. 2010. Pengembangan Kompetensi Guru Sd. Bandar Lampung : Unila.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (konsep, Landasan, dan implementasinya dalam KTSP). Jakarta : Prenadamedia Group.
Winataputra, Udin, S, dkk. 2009. Materi dan pembelajaran IPS SD. Jakarta :
Universitas terbuka. Yamin, Martinis. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta
: Referensi (GP Press Group). Yaba. 2006. Ilmu Pengetahuan SosiaI .Makassar : PGSD FIPUNM..
74
74
74
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 4 Sapuka
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2 (dua)
Hari/Tanggal : Kamis, 8 Agustus 2019
Pertemuan Ke- : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi
di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
C. Indikator
1. Memahami pengertian masalah sosial.
2. Membedakan masalah sosial dan masalah pribadi.
3. Menyebutkan masalah-masalah pribadi yang pernah dialami oleh seseorang.
4. Menyebutkan solusi dalam mengatasi masalah pribadi.
5. Menyebutkan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan orientasi murid pada masalah, murid dapat memahami
pengetian masalah sosial dengan benar.
2. Setelah melakukan orientasi murid pada masalah melalui tanya jawab,
murid dapat membedakan masalah sosial dan masalah pribadi dengan
benar.
74
3. Setelah berdiskusi kelompok dan melakukan wawancara dengan warga
sekolah murid dapat menyebutkan masalah pribadi yang pernah dialami
seseorang dengan benar.
4. Setelah mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan
mengumpulkan berbagai sumber informasi, murid dapat menyebutkan
solusi untuk mengatasi masalah pribadi dengan benar.
5. Setelah mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan
mengumpulkan berbagai sumber informasi, murid dapat menyebutkan
masalah sosial di lingkungan sekitar dengan benar.
E. Materi Pokok Pembelajaran Masalah-masalah pribadi dan sosial di lingkungan sekitar.
F. Karakter yang Diharapkan
Kritis dan bekerjasama
G. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Student Centered
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Tanya jawab, diskusi, wawancara dan tugas
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan berdoa.
b. Murid memperhatikan guru saat mengecek presensi.
c. Murid mendengarkan guru saat menyampaikan tujuan
pembelajaran bahwa pertemuan kali ini akan membahas
tentang masalah sosial dan masalah pribadi (orientasi
masalah).
d. Murid mendengarkan guru melakukan apersepsi
tentang masalah-masalah yang pernah dialami murid
5 menit
74
dalam kehidpan sehari-hari. (orientasi masalah)
e. Murid menerima motivasi dari guru untuk berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran. (orientasi masalah)
2. Kegiatan Inti
a. Guru melakukan tanya jawab tentang masalah pribadi
dan masalah sosial yang pernah murid alami. (orientasi
masalah)
b. Murid membentuk kelompok kecil. Setiap kelompok
terdiri dari 5 murid. (organisasi murid untuk belajar)
c. Murid melakukan kegiatan penyidikan sesuai dengan
langkah-langkah yang sudah ditulis di LKM bersama
teman kelompoknya. (investigasi secara individu atau
kelompok)
d. Setelah selesai melakukan penyidikan setiap kelompok
membuat laporan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat pada lembar LHP (Laporan Hasil
Penyidikan) yang sudah disediakan. (mengembangkan
dan menyajikan hasil karya)
e. Masing-masing mempresentasikan hasil diskusinya.
(menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah).
f. Guru melakukan tanya jawab, meluruskan
kesalahpahaman, dan memberikan penguatan.
(menganalisisdan mengevaluasi proses pemecahan
masalah).
g. Murid mencatat kesimpulan hasil diskusi pada buku
catatan masing-masing.
60 menit
3. Kegiatan Penutup
a. Murid bersama guru menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
b. Guru memberikan tugas untuk mencari berita tindak
40 menit
74
kejahatan melalui sumber berita koran dan televisi
untuk dibawa pada pertemuan berikutnya
c. Guru memberikan tes evaluasi pertemuan 1 sisklus I
yang dikerjakan secara individu.
d. Guru memberikan motivasi dan pesan moral.
e. Murid mengucapkan salam dan berdoa bersama untuk
menutup pembelajaran.
I. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber:
a. B uku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V
b. Kurikulum KTSP 2006 untuk kelas V SD/ MI.
2. Media:
a. LKM (Lembar Kerja Murid)
b. LHP (Laporan Hasil Penyelidikan
J. Penilaian
1. Prosedur : Tes dan non tes
2. Jenis : Lisan dan tertulis
3. Bentuk : Uraian singkat dan observasi
Pangkep, 8 Agustus 201
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 4 Sapuka
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2 (dua)
Hari/Tanggal : Selasa, 13 Agustus 2019
Pertemuan Ke- : 2 (dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi
di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
C. Indikator
1. Menyebutkan masalah-masalah sosial tindak kejahatan di lingkungan
sekitar.
2. Menjelaskan penyebab masalah sosial tindak kejahatan di lingkungan
sekitar.
3. Menjelaskan dampak masalah sosial tindak kejahatan di lingkungan
sekitar.
4. Menyebutkan solusi untuk mengatasi masalah sosial tindak kejahatan di
lingkungan sekitar. D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan orientasi murid pada masalah, murid dapat
menyebutkan masalah sosial tindak kejahatan dengan benar.
76
2. Setelah melakukan diskusi kelompok dan mengumpulkan informasi
melalui sumber belajar murid dapat menjelaskan penyebab masalah sosial
tindak kejahatan di lingkungan sekitar dengan benar.
3. Setelah menyajikan hasil karya dengan mengumpulkan informasi melalui
sumber belajar murid dapat menjelaskan dampak masalah sosial tindak
kejahatan di lingkungan sekitar dengan benar.
4. Setelah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah murid
dapat menyebutkan solusi masalah sosial tindak kejahatan dengan benar.
E. Materi Pokok Pembelajaran Masalah-masalah sosial tindak kejahatan
F. Karakter yang Diharapkan
Kritis dan bekerjasama
G. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Student Centered
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : tanya jawab, pengamatan, diskusi, dan
tugas
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan berdoa
b. Guru saat mengecek presensi.
c. Murid mendengarkan guru saat menyampaikan tujuan
pembelajaran bahwa pertemuan kali ini akan membahas
tentang masalah social tindak kejahatan yang sedang marak
di lingkungan sekitar (orientasi masalah).
d. Murid menerima motivasi dari guru untuk berperan aktif
5 menit
77
dalam kegiatan pembelajaran. (orientasi masalah)
2. Kegiatan Inti
a. Guru dan Murid melakukan tanya jawab tentang maksud
dari masalah sosial dan macam- macam masalah sosial
sebagai pendahuluan.
b. Murid menemukan masalah sosial tindak kejahatan yang
sudah dicari dari sumber informasi berita (koran dan
televisi) sebagai tugas di rumah pada pertemuan
sebelumnya. (orientasi masalah)
c. Murid membentuk kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri
dari 5 murid. (organisasi murid untuk belajar)
d. Setiap kelompok membaca dan memahami langkah-langkah
dalam LHP dan dibantu dengan bimbingan guru.
(organsisasi murid untuk belajar)
e. Murid melakukan kegiatan penyidikan sesuai dengan
langkah-langkah yang sudah ditulis di LHP bersama teman
kelompoknya. (investigasi secara individu atau kelompok)
f. Setelah selesai melakukan penyidikan setiap kelompok
membuat laporan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat pada lembar LHP (Laporan Hasil Penyidikan)
yang sudah disediakan. (mengembangkan dan menyajikan
hasil karya)
g. Masing-masing mempresentasikan hasil diskusinya.
(menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah).
h. Guru memberikan kesimpulan dari hasil diskusi
i. Murid mencatat kesimpulan hasil diskusi pada buku catatan
masing-masing.
60 menit
3. Kegiatan Penutup
a. Murid bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
40 menit
78
b. Murid mengerjakan soal evaluasi (Test Kemampuan Pasca
Tindakan) pertemuan 1 untuk dikerjakan secara individu.
c. Murid diberikan motivasi dan pesan dan moral.
d. Murid mengucapkan salam dan berdoa bersama untuk
menutup pembelajaran.
I. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber:
a. Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V
b. Kurikulum KTSP 2006 untuk kelas V SD/ MI.
2. Media:
a. LKM (Lembar Kerja Murid)
b. LHP (Laporan Hasil Penyelidikan)
c. Sumber berita (Koran atau televisi
J. Penilaian
1. Prosedur : Tes dan non tes
2. Jenis : Lisan dan tertulis
3. Bentuk : Uraian singkat dan observasi
Pangkep, 13 Agustus 2019
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Guru Kelas V Peneliti St Nurjannah, S.Pd Ika Novianti Zahri NIP. 19790912 2002 2 006 NIM. 10540971115
79
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 4 Sapuka Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : V/2 (dua) Hari/Tanggal : Selasa, 20 Agustus 2019 Pertemuan Ke- : 1 (satu) Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
3. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi
di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi. B. Kompetensi Dasar
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
C. Indikator
1. Menyebutkan masalah-masalah sosial kependudukan di lingkungan
sekitar.
2. Menjelaskan penyebab masalah sosial kependudukan di lingkungan
sekitar.
3. Menjelaskan dampak masalah sosial kependudukan di lingkungan sekitar.
4. Menyebutkan solusi untuk mengatasi masalah sosial kependudukan di
lingkungan sekitar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan orientasi masalah dengan melihat tayangan video dan
melakukan tanya jawab dengan guru murid dapat menyebutkan masalah
sosial kependudukan dengan benar.
2. Setelah melihat tayangan video dan melakukan diskusi kelompok dan
mengumpulkan informasi melalui sumber belajar murid dapat menjelaskan
80
penyebab masalah sosial kependudukan di lingkungan sekitar dengan
benar.
3. Setelah mengembangkan dan menyajikan hasil karya melalui sumber
belajar murid dapat menjelaskan dampak masalah sosial kependudukan di
lingkungan sekitar dengan benar.
4. Setelah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah murid
dapat menyebutkan solusi masalah sosial kependudukan dengan benar.
E. Materi Pokok Pembelajaran Masalah-masalah sosial kependudukan.
F. Karakter yang Diharapkan
Kritis dan bekerjasama
G. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Student Centered
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : tanya jawab, pengamatan, diskusi, dan tugas H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan berdoa
b. Guru mengecek presensi.
c. Murid mendengarkan guru saat menyampaikan tujuan
pembelajaran bahwa pertemuan kali ini akan membahas
tentang masalah sosial membahas tentang masalah sosial
kependudukan yang sedang marak di lingkungan sekitar.
(orientasi masalah)
d. Murid mendengarkan guru melakukan apersepsi tentang
masalah kepadatan penduduk yang terjadi (orientasi
masalah)
5 menit
81
2. Kegiatan Inti
a. Guru melakukan tanya jawab dengan murid tentang
maksud dari masalah sosial kependudukan sebagai
pendahuluan.
b. Murid melihat tayangan video terkait masalah sosial
kependudukan. (orientasi masalah)
c. Guru melakukan tanya jawab tentang masalah sosial
kependudukan yang pernah terjadi di lingkungan sekitar
murid. (orientasi masalah)
d. Murid membentuk kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri
dari 5 murid. (organisasi murid untuk belajar)
e. Murid mendapat LHP sebagai panduan diskusi kelompok.
(organisasi murid untuk belajar)
f. Murid melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah yang sudah ditulis di LHP bersama teman
kelompoknya. (investigasi secara individu atau kelompok)
g. Setelah selesai melakukan penyidikan setiap kelompok
membuat laporan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat pada lembar LHP (Laporan Hasil
Penyidikan) yang sudah disediakan. (mengembangkan dan
menyajikan hasil karya)
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya. (menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah).
i. Guru melakukan tanya jawab, meluruskan kesalahpahaman, dan memberikan penguatan. (menganalisisdan mengevaluasi proses pemecahan masalah).
j. Murid mencatat kesimpulan hasil diskusi pada buku catatan masing-masing.
60 menit
3. Kegitan Penutup
a. Murid bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
40 menit
82
yang sudah dilakukan.
b. Murid mengerjakan soal evaluasi (Test Kemampuan Pasca
Tindakan) pertemuan 1 siklus II untuk dikerjakan secara
individu.
c. Guru memberikan motivasi dan pesan moral.
d. Murid mengucapkan salam dan berdoa bersama untuk
menutup pembelajaran.
K. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber:
a. Buku paket Ilmu Pejngetahuan Sosial kelas V
b.Kurikulum KTSP 2006 untuk kelas V SD/ MI.
2. Media:
a. LKM (Lembar Kerja Murid)
b. LHP (Laporan Hasil Penyelidikan)
c. Video pembelajaran tentang masalah sosial kependudukan.
J. Penilian 4. Prosedur : Tes dan non tes
5. Jenis : Lisan dan tertulis
6. Bentuk : Uraian singkat dan observasi
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 4 Sapuka Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : V/2 (dua) Hari/Tanggal : Kamis, 22 Agustus 2019 Pertemuan Ke- : 2 (dua) Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
2.Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. C. Indikator
1. Menyebutkan masalah-masalah sosial lingkungan hidup di lingkungan
sekitar.
2. Menjelaskan penyebab masalah sosial lingkungan hidup di lingkungan
sekitar.
3. Menjelaskan dampak masalah sosial lingkungan hidup di lingkungan
sekitar.
4. Menyebutkan solusi untuk mengatasi masalah sosial lingkungan hidup di
lingkungan sekitar. D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan orientasi murid pada masalah dengan melihat tayangan
video dan melakukan tanya jawab dengan guru murid dapat menyebutkan
masalah sosial lingkungan hidup dengan benar.
2. Setelah melihat tayangan video, melakukan diskusi kelompok dan
mengumpulkan informasi melalui sumber belajar murid dapat menjelaskan
84
penyebab masalah sosial lingkungan hidup di lingkungan sekitar dengan
benar.
3. Setelah mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan
mengumpulkan informasi melalui sumber belajar murid dapat menjelaskan
dampak masalah sosial lingkungan hidup di lingkungan sekitar dengan
benar.
4. Setelah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah murid
dapat menyebutkan solusi masalah sosial lingkungan hidup dengan benar.
E. Materi Pokok Pembelajaran
Masalah-masalah sosial lingkungan hidup
F. Karakter yang Diharapkan
Kritis dan bekerjasama G. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Student Centered
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : tanya jawab, pengamatan, diskusi, dan tugas I. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan berdoa
b. Guru mengecek presensi.
c. Murid mendengarkan guru saat menyampaikan tujuan
pembelajaran bahwa pertemuan kali ini akan membahas
tentang masalah sosial membahas tentang masalah sosial
lingkungan hidup yang terjadi di lingkungan sekitar.
(orientasi masalah)
d. Murid mendengarkan guru melakukan apersepsi tentang
masalah sampah yang merusak lingkungan. (orientasi
masalah)
5 menit
85
e. Guru memberi motivasi bagi murid untuk berperan aktif
dalam kegiatan pembelajaran. (orientasi masalah)
2. Kegiatan Inti
a. Guru melakukan tanya jawab dengan murid tentang maksud
dari masalah sosial lingkungan hidup sebagai pendahuluan.
b. Murid melihat tayangan video terkait masalah sosial
lingkungan hidup. (orientasi masalah)
c. Murid menyebutkan beberapa masalah lingkungan hidup
berdasarkan tayangan video yang telah disaksiskan. (orientasi
masalah)
d. Murid membentuk kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri
dari 5 murid. (organisasi murid untuk belajar)
e. Murid mendapat LHP sebagai panduan diskusi kelompok.
(organisasi murid untuk belajar)
f. Murid melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah yang sudah ditulis di LKM bersama teman
kelompoknya. (investigasi secara individu atau kelompok)
g. Setelah selesai melakukan penyidikan setiap kelompok
membuat laporan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat pada lembar LHP (Laporan Hasil Penyidikan) yang
sudah disediakan. (mengembangkan dan menyajikan hasil
karya)
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya. (menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah).
i. Guru melakukan tanya jawab, meluruskan kesalahpahaman, dan memberikan penguatan. (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah).
j. Murid mencatat kesimpulan hasil diskusi pada buku catatan masing-masing.
60 menit
3. Kegiatan Penutup
a. Murid bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
40 menit
86
yang sudah dilakukan.
b. Murid mengerjakan soal evaluasi (Tes Kemampuan Pasca
Tindakan) pertemuan 2 siklus II untuk dikerjakan secara
individu.
c. Guru memberikan motivasi dan pesan moral.
d. Murid mengucapkan salam dan berdoa bersama untuk
menutup pembelajaran.
I. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber:
a. Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V
b. Kurikulum KTSP 2006 untuk kelas V SD/ MI.
2. Media:
a. LKM (Lembar Kerja Murid)
b. LHP (Laporan Hasil Penyelidikan)
c. Video pembelajaran tentang masalah sosial lingkungan hidup.
J. Penilian
1. Prosedur : Tes dan non tes
2. Jenis : Lisan dan tertulis
3. Bentuk : Uraian singkat dan observasi
Pangkep, 22 Agustus 2019
87
Lampiran 5: Soal Evaluasi Hasil Belajar Aspek Kognitif
SOAL EVALUASI TEST KEMAMPUAN AWAL Nama : Nomor Absen : Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan maksud dari masalah sosial!
2. Jelaskan maksud dari masalah pribadi!
3. Sebutkan 3 contoh masalah pribadi yang pernah dialami oleh seorang pelajar
sepertimu!
4. Sebutkan 3 contoh masalah sosial yang pernah terjadi di lingkungan
sekitarmu!
5. Apakah yang menyebabkan orang desa pindah ke kota? Jelaskan!
6. Sebutkan 3 akibat terjadinya masalah sosial sampah!
7. Sebutkan 3 penyebab dari permasalahan banjir yang terjadi di kota Jakarta!
8. Sebutkan 3 contoh masalah sosial kependudukan!
9. Jelaskan manfaat dari transmigrasi!
10. Apa yang harus dilakukan agar lingkungan tempat tinggal kita aman dari
pencuri?
Nama :
Kelas :
88
SOAL EVALUASI TEST KEMAMPUAN SIKLUS I
Nama : Nomor Absen :
Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan masalah sosial? Jelaskan!
2. Apakah yang dimaksud masalah pr
3. ibadi? Jelaskan!
4. Sebutkan 3 contoh masalah sosial yang pernah terjadi di sekolah!
5. Sebutkan 3 contoh masalah pribadi yang pernah terjadi pada seorang
pelajar sepertimu!
6. Sebutkan 3 penyebab terjadinya masalah-masalah sosial di Indonesia!
7. Sebutkan 3 upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi berbagai
masalah sosial!
8. Apakah yang dimaksud dengan tindak kriminal?
9. Sebutkan 3 contoh tindak kejahatan yang terjadi di masyarakat!
10. Sebutkan 3 penyebab terjadinya tindak kejahatan yang terjadi di
masyarakat!
11. Apakah tawuran sekolah termasuk suatu masalah sosial tindak kejahatan?
Jelaskan!
Nama :
Kelas :
89
SOAL EVALUASI TEST KEMAMPUAN SIKLUS 2
Nama : Nomor Absen : Jawablah soal di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang menyebabkan orang desa pindah ke kota?
2. Sebutkan 3 penyebab dari masalah sosial kependudukan!
3. Sebutkan 3 akibat yang timbul dari masalah sosial kepadatan penduduk!
4. Apa akibat yang ditimbulkan dari banyaknya pengangguran?
5. Apa yang dimaksud dengan transmigrasi?
6. Sebutkan 3 penyebab terjadinya banjir di kota Jakarta!
7. Sebutkan 3 penyebab terjadinya pencemaran air!
8. Sebutkan 3 akibat dari masalah sosial sampah!
9. Sebutkan 3 hal yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kebersihan sekolah!
10. Apakah yang kamu lakukan ketika melihat temanmu membuang sampah
sembarangan?
Nama :
Kelas :
90
Lampiran 6 : Hasil Belajar Aspek Kognitif
Hasil Tes Kemampuan Awal Aspek Kognitif Kelas V SD Negeri 4 Sapuka
No Nama Nilai Keterangan 1 Asmadi 56.6 Belum Tuntas 2 Aditia 43.3 Belum Tuntas 3 Ariel 70 Belum Tuntas 4 Eka Marisa 43.3 Belum Tuntas 5 Inggi Aditia 36.6 Tuntas 6 Lukman 73.3 Belum Tuntas 7 Mutrifa 80 Belum Tuntas 8 Mahatir Muhammad 80 Tuntas 9 Mahesa Purwadi 33.3 Tuntas 10 Muh.Yunus 76. Tuntas 11 Nailatun Nafsi 63.3 Belum Tuntas 12 Nesya Nurul Aulia 36.6 Tuntas 13 Purnama 73.3 Belum Tuntas 14 Putri Mahdayantri 50 Belum Tuntas 15 Ray Lalo Maulana 60 Tuntas 16 Resky Aditya 56.6 Belum Tuntas 17 St.Khumairah 53.3 Belum Tuntas 18 Siti Rahmawati 53.3 Belum Tuntas 19 Yuliana 56.6 Belum Tuntas 20 Wahyuni 43.3 Belum Tuntas
Jumlah 1.146 Rata-rata 57,3 Belum Tuntas
91
Hasil Tes Aspek Kognitif Kelas V SD Negeri 4 Sapuka Pada Pembelajaran 1 Siklus I
No Nama Nilai Keterangan 1 Asmadi 63.3 Belum Tuntas 2 Aditia 60 Belum Tuntas 3 Ariel 63.3 Belum Tuntas 4 Eka Marisa 53.3 Belum Tuntas 5 Inggi Aditia 73.3 Tuntas 6 Lukman 53.3 Belum Tuntas 7 Mutrifa 46.6 Belum Tuntas 8 Mahatir Muhammad 80 Tuntas 9 Mahesa Purwadi 86.6 Tuntas 10 Muh.Yunus 76.6 Tuntas 11 Nailatun Nafsi 53.3 Belum Tuntas 12 Nesya Nurul Aulia 83.3 Tuntas 13 Purnama 70 Tuntas 14 Putri Mahdayantri 53.3 Belum Tuntas 15 Ray Lalo Maulana 83.3 Tuntas 16 Resky Aditya 56.6 Belum Tuntas 17 St.Khumairah 66.6 Belum Tuntas 18 Siti Rahmawati 63.3 Belum Tuntas 19 Yuliana 70 Tuntas 20 Wahyuni 63.3 Belum Tuntas
Jumlah 1.320 Rata-rata 66 Belum Tuntas
92
Hasil Tes Aspek Kognitif Kelas V SD Negeri 4 Sapuka Pada Pembelajaran 2 Siklus I
No Nama Nilai Keterangan 1 Asmadi 66.6 Belum Tuntas 2 Aditia 63.3 Belum Tuntas 3 Ariel 70 Tuntas 4 Eka Marisa 66.6 Belum Tuntas 5 Inggi Aditia 70 Tuntas 6 Lukman 60 Belum Tuntas 7 Mutrifa 53.3 Belum Tuntas 8 Mahatir Muhammad 80 Tuntas 9 Mahesa Purwadi 90 Tuntas 10 Muh.Yunus 86.6 Tuntas 11 Nailatun Nafsi 60 Belum Tuntas 12 Nesya Nurul Aulia 90 Tuntas 13 Purnama 76.6 Tuntas 14 Putri Mahdayantri 60 Belum Tuntas 15 Ray Lalo Maulana 86.6 Tuntas 16 Resky Aditya 63.3 Belum Tuntas 17 St.Khumairah 73.3 Tuntas 18 Siti Rahmawati 73.3 Tuntas 19 Yuliana 73.3 Tuntas 20 Wahyuni 0 Belum Tuntas
Jumlah 1.363 Rata-rata 68,1 Belum Tuntas
93
Hasil Tes Aspek Kognitif Pasca Siklus I Kelas V SD Negeri 4 Sapuka
No Nama Nilai Keterangan 1 Asmadi 66.6 Belum Tuntas 2 Aditia 66.6 Belum Tuntas 3 Ariel 73.3 Tuntas 4 Eka Marisa 66.6 Belum Tuntas 5 Inggi Aditia 76.6 Tuntas 6 Lukman 63.3 Belum Tuntas 7 Mutrifa 66.6 Belum Tuntas 8 Mahatir Muhammad 86.6 Tuntas 9 Mahesa Purwadi 86.6 Tuntas 10 Muh.Yunus 80 Tuntas 11 Nailatun Nafsi 60 Belum Tuntas 12 Nesya Nurul Aulia 90 Tuntas 13 Purnama 70 Tuntas 14 Putri Mahdayantri 66.6 Belum Tuntas 15 Ray Lalo Maulana 80 Tuntas 16 Resky Aditya 66.6 Belum Tuntas 17 St.Khumairah 86.6 Tuntas 18 Siti Rahmawati 73.3 Tuntas 19 Yuliana 83.3 Tuntas 20 Wahyuni 50 Belum Tuntas
Jumlah 1.460 Rata-rata 73 Tuntas
94
Rata- rata Hasil Tes Aspek Kognitif Siklus I Kelas V SD Negeri 4 Sapuka
No Nama Nilai Keterangan 1 Asmadi 65.5 Belum Tuntas 2 Aditia 63.3 Belum Tuntas 3 Ariel 68.8 Belum Tuntas 4 Eka Marisa 62.2 Belum Tuntas 5 Inggi Aditia 73.3 Tuntas 6 Lukman 58.8 Belum Tuntas 7 Mutrifa 55.5 Belum Tuntas 8 Mahatir Muhammad 82.2 Tuntas 9 Mahesa Purwadi 87.7 Tuntas 10 Muh.Yunus 81 Tuntas 11 Nailatun Nafsi 57.7 Belum Tuntas 12 Nesya Nurul Aulia 87.7 Tuntas 13 Purnama 72.2 Tuntas 14 Putri Mahdayantri 60 Belum Tuntas 15 Ray Lalo Maulana 83.3 Tuntas 16 Resky Aditya 62.2 Belum Tuntas 17 St.Khumairah 75.5 Tuntas 18 Siti Rahmawati 70 Tuntas 19 Yuliana 75.5 Tuntas 20 Wahyuni 37.7 Belum Tuntas
Jumlah 1381 Rata-rata 69 Belum Tuntas
95
Hasil Tes Aspek Kognitif Kelas V SD Negeri 4 Sapuka Pada Pembelajaran 1 Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 Asmadi 66.6 Belum Tuntas
2 Aditia 70 Tuntas
3 Ariel 73,3 Tuntas
4 Eka Marisa 66,6 Belum Tuntas
5 Inggi Aditia 76,6 Tuntas
6 Lukman 66,6 Belum Tuntas
7 Mutrifa 66,6 Belum Tuntas
8 Mahatir Muhammad 86,6 Tuntas
9 Mahesa Purwadi 90 Tuntas
10 Muh.Yunus 90 Tuntas
11 Nailatun Nafsi 63,3 Belum Tuntas
12 Nesya Nurul Aulia 93,3 Tuntas
13 Purnama 80 Tuntas
14 Putri Mahadayantri 66,6 Belum Tuntas
15 Ray Lalo Maulana 80 Tuntas
16 Resky Aditya 70 Tuntas
17 St.Khumairah 80 Tuntas
18 Siti Rahmawati 76,6 Tuntas
19 Yuliana 80 Tuntas
20 Wahyuni 63,3 Belum Tuntas
Jumlah 1.506
Rata-rata 75,3 Tuntas
96
Hasil Tes Aspek Kognitif Kelas V SD Negeri 4 Sapuka Pada Pembelajaran 2 Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 Asmadi 73,3 Tuntas
2 Aditia 76,6 Tuntas
3 Ariel 80 Tuntas
4 Eka Marisa 70 Tuntas
5 Inggi Aditia 83,3 Tuntas
6 Lukman 63,3 Belum Tuntas
7 Mutrifa 66,6 Belum Tuntas
8 Mahatir Muhammad 93,3 Tuntas
9 Mahesa Purwadi 93,3 Tuntas
10 Muh.Yunus 90 Tuntas
11 Nailatun Nafsi 66,6 Belum Tuntas
12 Nesya Nurul Aulia 90 Tuntas
13 Purnama 83,3 Tuntas
14 Putri Mahadayantri 70 Tuntas
15 Ray Lalo Maulana 86,6 Tuntas
16 Resky Aditya 76,6 Tuntas
17 St.Khumairah 86,6 Tuntas
18 Siti Rahmawati 80 Tuntas
19 Yuliana 86,6 Tuntas
20 Wahyuni 63,3 Belum Tuntas
Jumlah 1.580
Rata-rata 79 Tuntas
97
Hasil Tes Aspek Kognitif Pasca Siklus II Kelas V SD Negeri 4 Sapuka
No Nama Nilai Keterangan
1 Asmadi 70 Tuntas
2 Aditia 73,3 Tuntas
3 Ariel 86,6 Tuntas
4 Eka Marisa 76,6 Tuntas
5 Inggi Aditia 83,3 Tuntas
6 Lukman 63,3 Belum Tuntas
7 Mutrifa 73,3 Tuntas
8 Mahatir Muhammad 86,6 Tuntas
9 Mahesa Purwadi 90 Tuntas
10 Muh.Yunus 86,6 Tuntas
11 Nailatun Nafsi 63,3 Belum Tuntas
12 Nesya Nurul Aulia 86,6 Tuntas
13 Purnama 80 Tuntas
14 Putri Mahadayantri 73,3 Tuntas
15 Ray Lalo Maulana 90 Tuntas
16 Resky Aditya 73,3 Tuntas
17 St.Khumairah 80 Tuntas
18 Siti Rahmawati 76,6 Tuntas
19 Yuliana 76,6 Tuntas
20 Wahyuni 70 Tuntas
Jumlah 1.560
Rata-rata 78 Tuntas
98
Rata-rata Hasil Tes Aspek Kognitif Siklus II Kelas V SD Negeri 4 Sapuka
No Nama Nilai Keterangan
1 Asmadi 70 Tuntas
2 Aditia 73,3 Tuntas
3 Ariel 80 Tuntas
4 Eka Marisa 71 Tuntas
5 Inggi Aditia 81 Tuntas
6 Lukman 64,4 Belum Tuntas
7 Mutrifa 68,8 Belum Tuntas
8 Mahatir Muhammad 88,9 Tuntas
9 Mahesa Purwadi 91 Tuntas
10 Muh.Yunus 88,9 Tuntas
11 Nailatun Nafsi 64,4 Belum Tuntas
12 Nesya Nurul Aulia 90 Tuntas
13 Purnama 81 Tuntas
14 Putri Mahadayantri 70 Tuntas
15 Ray Lalo Maulana 85,5 Tuntas
16 Resky Aditya 73,3 Tuntas
17 St.Khumairah 82,2 Tuntas
18 Siti Rahmawati 77,7 Tuntas
19 Yuliana 81 Tuntas
20 Wahyuni 65,5 Belum Tuntas
Jumlah 1.548
Rata-rata 77,4 Tuntas
99
Lampiran 7 : Lembar Observasi Guru Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Pelaksanaan Tindakan Peningkatan
Hasil Belajar pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Model
Problem Based Learning kelas V SD Negeri 4 Sapuka
Mata Pelajaran : Hari/Tanggal : Siklus Ke : Petunjuk Pengisian: Berilah tanda (√) pada setiap skor sesuai dengan aspek yang diamati, kemudian
deskripsikan secara singkat hasil pengamatan yang tampak selama proses
tindakan berlangsung!
Tahap
Pembelajaran
No
Butir Aspek Kegiatan Guru
Skor
1 2 3 4
Orientasi
1 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
2
Guru melakukan apersepsi
tentang masalah-masalah
social di lingkungan sekitar.
3 Guru menjelaskan logistik
yang diperlukan.
4 Guru membimbing murid
dalam menemukan masalah
5
Guru memberi motivasi
kepada murid untuk terlibat
aktif dalam pembelajaran
Mengorganisasi
Murid
6 Membagi murid ke dalam
kelompok kecil.
7
Melakukan cek per
kelompok untuk membantu
organisasi tugas murid.
8 Mengatur penggunaan waktu
100
untuk diskusi kelompok
dengan tepat.
Membimbing
investigasi
individu
9
Guru membimbing murid
merencanakan penyelidikan
dan tugas-tugas laporan.
10
Guru membantu murid
mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber.
11
Guru membimbing murid
saat pertukaran ide/gagasan
dalam kelompok.
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
12
Guru membimbing murid
dalam menyiapkan hasil
karya yang berupa laporan
hasil diskusi.
13
Guru membimbing murid
untuk berbagi tugas dengan
teman satu kelompok
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
14 Guru membimbing murid
saat proses presentasi.
15 Guru membimbing murid
untuk member tanggapan.
16
Guru membimbing murid
dalam membuat kesimpulan
pemecahan masalah.
Jumlah Skor
101
Lampiran 8: Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II
Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Pelaksanaan Tindakan Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Model
Problem Based Learning Kelas V SD Negeri 4 Sapuka
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Siklus : I
Berilah tanda (√) pada setiap skor sesuai dengan aspek yang diamati, kemudian
deskripsikan secara singkat hasil pengamatan yang tampak selama proses
tindakan berlangsung!
Tahap Pembelajaran
No Butir
Aspek Kegiatan Guru Skor
1 2 3 4
Orientasi
1 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2
Guru melakukan apersepsi
tentang masalah-masalah
sosial di lingkungan sekitar.
3 Guru menjelaskan logistik
yang diperlukan.
4 Guru membimbing murid
dalam menemukan masalah.
5
Guru memberi motivasi
kepada murid untuk terlibat
aktif dalam pembelajaran.
Mengorganisai
murid
6 Membagi murid kedalam
kelompok kecil.
7
Melakukan cek perkelompok
untuk membantu organisasi
tugas murid.
8
Mengatur penggunaan waktu
untuk diskusi kelompok
dengan tepat.
102
Membimbing
investigasi
individu
9
Guru membimbing murid mer
encanakan penyelidikan dan
tugas-tugas laporan.
10
Guru membantu murid
mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber.
11
Guru membimbing murid saat
pertukaran ide/gagasan dalam
kelompok.
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
12
Guru membimbing murid
dalam menyiapkan hasil karya
yang berupa laporan hasil
diskusi.
13
Guru membimbing murid
untuk berbagi tugas dengan
satu kelompok.
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
14 Guru membimbing murid saat
proses persentasi.
15 Guru membimbing murid
untuk memberi tanggapan.
16
Guru membimbing murid
dalam membuat kesimpulan
pemecahan masalah.
Jumlah skor 44
103
Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Pelaksanaan Tindakan Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Model
Problem Based Learning Kelas V SD Negeri 4 Sapuka
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Siklus : II
Berilah tanda (√) pada setiap skor sesuai dengan aspek yang diamati, kemudian
deskripsikan secara singkat hasil pengamatan yang tampak selama proses tindakan berlangsung!
Tahap Pembelajaran
No Butir Aspek Kegiatan Guru
Skor 1 2 3 4
Orientasi
1 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2
Guru melakukan apersepsi
tentang masalah-masalah
sosial di lingkungan sekitar.
3 Guru menjelaskan logistik
yang diperlukan.
4 Guru membimbing murid
dalam menemukan masalah.
5
Guru memberi motivasi
kepada murid untuk terlibat
aktif dalam pembelajaran.
Mengorganisai
murid
6 Membagi murid kedalam
kelompok kecil.
7
Melakukan cek perkelompok
untuk membantu organisasi
tugas murid.
8 Mengatur penggunaan waktu untuk diskusi kelompok dengan tepat.
Membimbing
investigasi 9
Guru membimbing murid
merencanakan penyelidikan
104
individu dan tugas-tugas laporan.
10 Guru membantu murid
mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber.
11
Guru membimbing murid saat
pertukaran ide/gagasan dalam
kelompok.
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
12
Guru membimbing murid
dalam menyiapkan hasil karya
yang berupa laporan hasil
diskusi.
13
Guru membimbing murid
untuk berbagi tugas dengan
satu kelompok.
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
14 Guru membimbing murid saat
proses persentasi.
15 Guru membimbing murid
untuk memberi tanggapan.
16
Guru membimbing murid
dalam membuat kesimpulan
pemecahan masalah.
Jumlah skor 44
105
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian
106
107
108
109
110
111
112
113
114
RIWAYAT HIDUP
Ika Novianti Zahri. Dilahirkan di Pulau Sapuka Kecamatan
Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep tanggal 27 Agustus
1997, dari pasangan Ayahanda Irham dan Ibunda Sahariah.
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2003 di SDN 4
Sapuka Kabupaten Pangkep dan tamat tahun 2009, tamat SMP Negeri 1 Liukang
Tangaya Kabupaten Pangkep tahun 2012, dan tamat SMA Negeri 1 Bungoro
tahun 2015. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan pada program studi
Strata satu Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Muhammadiyah
Makassar.
top related