pengembangan buku cerita bergambar berbasis … · i pengembangan buku cerita bergambar berbasis...
Post on 12-Aug-2019
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA SD KELAS RENDAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Nindia Desy Permatasari
NIM: 131134116
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu senantiasa memberkati penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Bardi Wahyono (Alm) dan Ibu Dewi Wahyuningsih yang selalu
memberikan cinta, kasih sayang, dukungan serta doa kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
3. Kedua kakak saya Ardhina Devi Maria dan Yustina Murwaningsih yang selalu
memberikan dukungan serta motivasi.
4. Herta Surya Maharta yang selalu memberikan motivasi, semangat, serta
bersabar terhadap penulis selama penulis menyelesaikan skripsi.
5. Sahabat-sahabat saya yang selalu menemani dan memberikan semangat untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
6. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu
perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya”.
(Matius 6: 8)
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara
kamu”.
(1 Petrus 5: 7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA SD KELAS RENDAH
Nindia Desy Permatasari
Universitas Sanata Dharma
2017
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang penting untuk
dioptimalkan di bangku SD khususnya pada siswa kelas rendah. Salah satu
penunjang pembelajaran membaca yang digunakan adalah buku cerita bergambar.
Penelitian ini merupakan penelitian yang difokuskan pada pendidikan lingkungan
hidup untuk menanamkan nilai kepedulian siswa terhadap lingkungan di
sekitarnya. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian
pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini berupa buku
cerita bergambar untuk pembelajaran membaca yang berbasis pendidikan
lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan
pengembangan modifikasi dari langkah Sugiyono dan Langkah Borg & Gall. Ada
enam langkah proses pengembangan buku cerita bergambar yang telah
dimodifikasi peneliti yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk. Buku
cerita bergambar ini telah divalidasi oleh tiga validator. Skor rata-rata yang
diperoleh dari hasil validasi adalah 4,4 dengan kategori sangat baik sehingga
layak digunakan untuk uji coba produk.
Uji coba produk dilakukan kepada 6 siswa kelas III SD untuk mengetahui
pendapat dari siswa mengenai kualitas buku cerita bergambar. Dari hasil uji coba
yang telah dilakukan peneliti bahwa semua siswa tertarik dengan buku cerita
bergambar yang telah dibacanya, karena produk yang dihasilkan peneliti mudah
untuk dipahami siswa dari isi ceritanya dan dapat menanamkan sikap peduli
terhadap lingkungan sekitar.
Kata kunci: penelitian pengembangan, pendidikan lingkungan hidup, membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA SD KELAS RENDAH
Nindia Desy Permatasari
Universitas Sanata Dharma
2017
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang penting untuk
dioptimalkan di bangku SD khususnya pada siswa kelas rendah. Salah satu
penunjang pembelajaran membaca yang digunakan adalah buku cerita bergambar.
Penelitian ini merupakan penelitian yang difokuskan pada pendidikan lingkungan
hidup untuk menanamkan nilai kepedulian siswa terhadap lingkungan di
sekitarnya. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian
pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini berupa buku
cerita bergambar untuk pembelajaran membaca yang berbasis pendidikan
lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan
pengembangan modifikasi dari langkah Sugiyono dan Langkah Borg & Gall. Ada
enam langkah proses pengembangan buku cerita bergambar yang telah
dimodifikasi peneliti yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk. Buku
cerita bergambar ini telah divalidasi oleh tiga validator. Skor rata-rata yang
diperoleh dari hasil validasi adalah 4,4 dengan kategori sangat baik sehingga
layak digunakan untuk uji coba produk.
Uji coba produk dilakukan kepada 6 siswa kelas III SD untuk mengetahui
pendapat dari siswa mengenai kualitas buku cerita bergambar. Dari hasil uji coba
yang telah dilakukan peneliti bahwa semua siswa tertarik dengan buku cerita
bergambar yang telah dibacanya, karena produk yang dihasilkan peneliti mudah
untuk dipahami siswa dari isi ceritanya dan dapat menanamkan sikap peduli
terhadap lingkungan sekitar.
Kata kunci: penelitian pengembangan, pendidikan lingkungan hidup, membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF ILLUSTRATED STORY BOOK BASED ON
ENVIRONMENTAL EDUCATION IN TEACHING READING TO THE
LOWER CLASS STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL
Nindia Desy Permatasari
Sanata Dharma University
2017
Reading is a language skill that is important to be optimized in Elementary
School level, especially to the lower class students. One of the supporting of
teaching reading which is used is illustrated story book. This research is a research
that is focused on environmental education to implant the students awareness
value to their environment. Therefore, the reseacher is motivated to do the
research of the development of illustrated story book based on environmental
education in teaching reading to the lower class students of Elementary School.
The type of this research is Research and Development. The product that
is produced in this development is an illustrated story book for teaching reading
based on environmental education. This research uses Research and Development
Method which is modified from Sugiyono’s step and Borg & Gall’s step. There
are six steps for the process of the development of illustrated story book which are
modified by the researcher. The six step are (1) potential and problem, (2) data
collection, (3) product design, (4) design validation, (5) design revision, and (6)
product trial. This illustrated story book has been validated by three validators.
The average score from the validation result is 4.4 which is categorized “Very
Good”. So, it is useable to try the product out.
The product trial is done by six students to the third grade of Elementary
School. It aims to know the students opinions for the quality of this illustrated
story book. From the result of product trial that has been done by the researcher, it
is concluded that all of the students are interested in this ilustrated story book they
read because this researcher’s product is easy to be understood by the students
from the content of the story and able to implant awareness attitude for the
environment.
Keywords : research and development, environmental education, reading.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kasih dan penyertaanNya sehingga skripsi yang berjudul
Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup
Untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Rendah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Keberhasilan penulisan skripsi
tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
3. Apri Damai Sagita K., S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD, sekaligus dosen
pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta masukkan bagi
penulis dalam menyusun skripsi ini.
4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi. selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Andreas Erwin P., M.Pd. selaku validator yang telah membantu
memaksimalkan hasil penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Jarot Wardoyo, S.Pd. selaku kepala sekolah SD N 3 Palar yang telah
memberikan ijin selama penelitian yang dilakukan.
7. Wiwik Hastuti, S.Pd. selaku validator sekaligus guru wali kelas III SD N 3
Palar yang telah bersedia dan bekerja sama dengan baik selama penelitian
berlangsung.
8. Seluruh siswa kelas III SD N 3 Palar yang telah bersedia berpartisipasi dalam
melakukan analisis kebutuhan.
9. Para dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmunya dalam mendidik penulis selama kuliah.
7. Ayah dan Ibu penulis, Bapak Bardi Wahyono (Alm) dan Ibu Dewi
Wahyuningsih yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, dukungan serta
doa kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
baik.
8. Kedua kakak saya Ardhina Devi Maria dan Yustina Murwaningsih yang selalu
memberikan dukungan serta motivasi.
10. Herta Surya Maharta yang selalu memberikan motivasi, semangat, serta
bersabar terhadap penulis selama penulis menyelesaikan skripsi.
11. Sahabat-sahabatku Ola, Achun, Vera, Vero, Lola, Listy, Cicil. Teman
dekatku Agnes, Wulan, Lendi, Wahono. Teman-teman PPL Tika, Dita, Lola,
Vera, Agnes, Ola, Azza, Winda dan semua teman–teman PGSD yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
dapat disebutkan satu persatu. Teman-teman skripsi payung yang telah
mendukung, mendoakan, dan saling berbagi cerita sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
12. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis
memiliki motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk
semuanya, semoga karya penelitian ini dapat memberikan manfaat dan
berguna bagi banyak pihak.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv
HALAMAN MOTTO...............................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..............................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
ABSTRACT..............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR.............................................................................................x
DAFTAR ISI.........................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................1
1.1 Rumusan Masalah...........................................................................................7
1.2 Tujuan Penelitian............................................................................................7
1.3 Manfaat Penelitian..........................................................................................8
1.4 Definisi Operasional.......................................................................................9
1.5 Spesifikasi Produk..........................................................................................9
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................10
2.1 Kajian Pustaka..............................................................................................10
2.1.1 Karakteristik Siswa SD.................................................................................10
2.1.2 Membaca.......................................................................................................15
2.1.2.1 Pengertian Membaca..................................................................................15
2.1.2.2 Tujuan Membaca........................................................................................16
2.1.2.3 Keterampilan dan Aspek-aspek Membaca.................................................18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.1.2.4 Tahap-tahap Membaca...............................................................................20
2.1.2.5 Faktor Pengaruh Pembelajaran Membaca..................................................21
2.1.2.6 Jenis-jenis Membaca .................................................................................23
2.1.2.7 Gerakan Literasi Sekolah...........................................................................23
2.1.3 Buku Cerita Bergambar.................................................................................24
2.1.3.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar...........................................................24
2.1.3.2 Tujuan Buku Cerita Bergambar.................................................................26
2.1.4 Pendidikan Lingkungan Hidup.....................................................................27
2.2 Penelitian yang Relevan...................................................................................30
2.3 Kerangka Berpikir............................................................................................35
2.4 Pertanyaan Penelitian.......................................................................................36
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................38
3.1 Jenis Penelitian.................................................................................................38
3.2 Prosedur Pengembangan..................................................................................45
3.3 Setting Penilaian...............................................................................................49
3.3.1 Tempat Penelitian..........................................................................................49
3.3.2 Subyek Penelitian..........................................................................................49
3.3.3 Waktu Penelitian...........................................................................................49
3.4 Teknik Pengumpulan Data...............................................................................49
3.4.1 Wawancara....................................................................................................49
3.4.2 Kuesioner......................................................................................................50
3.5 Instrumen Penelitian.........................................................................................51
3.5.1 Pedoman Wawancara....................................................................................51
3.5.2 Lembar Kuesioner.........................................................................................52
3.6 Teknik Analisa Data.........................................................................................57
3.6.1 Teknik Analisa Data Kualitatif.....................................................................57
3.6.2 Analisa Data Kuantitatif................................................................................58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................62
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan.......................................................................62
4.1.1 Hasil Penelitian Pengembangan....................................................................62
4.1.2 Kualitas Buku Cerita Bergambar..................................................................93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4.2 Pembahasan......................................................................................................95
BAB V PENUTUP...............................................................................................100
1.1 Kesimpulan...................................................................................................100
1.2 Keterbatasan penelitian.................................................................................100
1.3 Saran .............................................................................................................101
DAFTAR REFERENSI.......................................................................................102
LAMPIRAN.........................................................................................................104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Kisi-kisi Wawancara....................................................................51
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi untuk Dosen Ahli dan Guru...............53
Tabel 3.3 Instrumen Kuesioner Uji Validasi untuk Ahli dan Guru.......................54
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Uji Validasi untuk Siswa......................................55
Tabel 3.5 Instrumen Kuesioner Uji Validasi untuk Siswa.....................................56
Tabel 3.6 Pedoman Pemberian Skor......................................................................58
Tabel 3.7 Konversi Skala Lima..............................................................................59
Tabel 4.1 Tabel Kisi-Kisi Wawancara...................................................................67
Tabel 4.2 Tabel Penjabaran Karakter Tokoh pada Cerita......................................72
Tabel 4.3 Hasil Validasi oleh Dosen ahli...............................................................81
Tabel 4.4 Hasil Validasi oleh Guru Wali Kelas III................................................83
Tabel 4.5 Hasil Validasi oleh Siswa Wali Kelas III...............................................85
Tabel 4.6 Tabel Masukan Dosen Ahli dan Perbaikan Desain................................86
Tabel 4.7 Tabel Masukan Guru Wali Kelas III dan Perbaikan Desain..................89
Tabel 4.8 Tabel Masukan Siswa Kelas III dan Perbaikan Desain.........................90
Tabel 4.9 Tabel Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa............................................92
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Validator................................................................93
Tabel 4.11 Rekapitulasi Skor Hasil Validasi dan Uji Coba Lapangan..................98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian..............................................................48
Gambar 4.1 Judul Buku..........................................................................................75
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan.......................................................................76
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan Sebelum Diwarnai........................................77
Gambar 4.4 Gambar Sketsa Tangan Sesudah Diwarnai........................................78
Gambar 4.5 Font untuk Judul Buku.......................................................................79
Gambar 4.6 Font untuk Kata Pengantar, Panduan Penggunaan Buku, dan
Refleksi.............................................................................................79
Gambar 4.7 Font untuk Teks Narasi......................................................................80
Gambar 4.8 Sebelum Revisi dari Dosen................................................................87
Gambar 4.9 Sesudah Revisi dari Dosen.................................................................87
Gambar 4.10 Sebelum Revisi dari Dosen..............................................................88
Gambar 4.11 Sesudah Revisi dari Dosen...............................................................88
Gambar 4.12 Sebelum Revisi dari Guru Kelas III.................................................89
Gambar 4.13 Sesudah Revisi dari Guru Kelas III..................................................89
Gambar 4.14 Sebelum Revisi dari Siswa Kelas III................................................90
Gambar 4.15 Sesudah Revisi dari Siswa Kelas III................................................90
Gambar 4.16 Rekapitulasi Hasil Validasi..............................................................94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas III SD Negeri 3 Palar...........105
Lampiran 2 Data Hasil Validasi oleh Dosen Ahli................................................109
Lampiran 3 Data Hasil Validasi oleh Guru Kelas III...........................................112
Lampiran 4 Data Hasil Validasi Siswa................................................................115
Lampiran 5 Data Hasil Kuesioner Siswa.............................................................117
Lampiran 6 Hasil Refleksi Siswa setelah Membaca Buku Cerita Bergambar.....125
Lampiran 7 Hasil Rekapitulasi Validator.............................................................128
Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa.................................................129
Lampiran 9 Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba lapangan....................130
Lampiran 10 Dokumentasi...................................................................................131
Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian........................................................................133
Lampiran 12 Surat Keterangan Melakukan Uji Validasi.....................................134
Lampiran 13 Surat Keterangan Melakukan Uji Coba..........................................135
Lampiran 14 Buku Cerita Bergambar (Terpisah)................................................136
Lampiran 15 Biodata Penulis...............................................................................137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada masa era globalisasi seperti sekarang ini seseorang dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan sangat
mudah dan cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia mempunyai
posisi yang strategis bagi keberhasilan dan kelanjutan pembangunan
nasional. Wadah yang tepat sebagai upaya peningkatan sumber daya
manusia adalah pendidikan. Pendidikan yaitu sebagai proses pembentukan
pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu pendidikan yang sistematis dan
sismetik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik
(Tirtarahardja, 2008: 34).
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan terdiri dari berbagai jenjang,
jenjang pendidikan paling dasar untuk meningkatkan kualitas SDM adalah
pendidikan sekolah dasar. Sekolah adalah kelompok layanan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan
informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan (Triwiyanto, 2014: 75).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Guru dalam pembelajaran menggunakan metode, pendekatan,
teknik mengajar dan alat peraga serta media pembelajaran sebagai
penunjang dalam proses belajar mengajar khususnya siswa SD. Sehingga
guru dapat kreatif, aktif dan inovatif untuk menciptakan perkembangan
baru di dunia pendidikan. Pendidikan sebagai wadah masyarakat untuk
meningkatkan kualitas bangsa ini. Adanya pendidikan diharapkan
masyarakat mampu mengubah pola pikirnya untuk dapat peduli dengan
lingkungan yang ada disekitarnya demi kelangsungan hidupnya.
Salah satu pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
rasa peduli masyarakat terhadap lingkungan adalah pendidikan lingkungan
hidup. Lingkungan sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia
dan segala aktivitas yang dilakukan di dalamnya. Menurut Wuryandari
(2015: 244) lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia, yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik
langsung maupun tidak langsung. Kondisi lingkungan tergantung dengan
manusia dan bagaimana manusia tersebut mengelola lingkungan dengan
semaksimal mungkin. Sehingga terdapat dampak positif dan dampak
negatif yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan. Perubahan
lingkungan sering terjadi akibat ulah dari manusia yang tidak disadarinya,
salah satu dampak negatif sikap manusia adalah membuang sampah di
sembarang tempat yang dapat mengakibatkan bencana banjir dan
mengganggu aktivitas manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Banjir adalah suatu gejala alam yang menyebabkan suatu daerah
dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang sangat besar atau
melebihi tingkat normal. Banjir dapat merusak rumah-rumah penduduk,
merusak lahan pertanian dan perkebunan, merusak sarana dan prasarana,
mengganggu kelancaran transportasi dan bahkan menimbulkan korban
jiwa (Dhiyaulhag, 2015: 163). Bencana banjir terjadi karena musim
penghujan yang terlalu panjang melanda bangsa kita sehingga kota-kota
besar yang padat penduduknya padat yang dapat dilanda banjir setiap
tahunnya. Kondisi lingkungan yang seperti ini dapat menusak kualitas
lingkungan karena adanya perubahan lingkungan yang terjadi.
Lingkungan hidup merupakan suatu sistem kompleks dalam sebuah
ruang. Sementara itu, ruang merupakan tempat bagi komponen-komponen
lingkungan hidup dalam melakukan setiap proses, yaitu saling
mempengaruhi, saling berhubungan dan saling ketergantungan.
Komponen-komponen lingkungan hidup terdiri dari komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik adalah mahkluk hidup yang meliputi
hewan, tumbuhan dan manusia. Komponen abiotik adalah benda-benda tak
hidup seperti air, tanah, batu, udara dan cahaya matahari (Samadi, 2006:
126). Lingkungan hidup harus dirawat dan dijaga oleh manusia dengan
sebaik mungkin, sehingga perlu adanya pendidikan lingkungan hidup.
Menurut Hamzah (2013: 35), pendidikan lingkungan hidup adalah
yang tidak hanya memberikan pengetahuan tentang lingkungan tetapi juga
meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan dan kepeduliannya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kondisi lingkungan. Melalui pendidikan lingkungan, individu akan dapat
memahami pentingnya lingkungan dan bagaimana keterkaitan lingkungan
dengan masalah ekonomi, sosial, budaya, serta pembangunan. Pendidikan
lingkungan diarahkan untuk mengembangkan pemahaman dan motivasi
serta keterampilan yang diwarnai dengan kepedulian terhadap penggunaan
dan konservasi sumber daya alam secara selayaknya.
Di dalam dunia pendidikan membaca sangatlah penting dan erat
kaitannya di dalam kehidupan sehari-hari. Membaca adalah suatu proses
yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/ bahasa
tulis (Tarigan, 2008: 7). Membaca adalah satu dari empat kemampuan
bahasa pokok, dan satu dari bagian atau komponen dari komunikasi
tulisan. Pada tingkatan membaca permulaan, proses perubahan yang dibina
dan dikuasai dan dilakukan pada masa kanak-kanak, khususnya pada
permulaan di sekolah. Tampubolon (2008: 5). Membaca tidak lepas dari
yang namanya buku, karena buku merupakan jendela dunia bagi setiap
orang. Pembelajaran membaca tidak hanya didapatkan di sekolah saja
akan tetapi pembelajaran membaca juga dapat dilakukan di lingkungan
keluarga.
Pembelajaran membaca selalu ada dalam setiap tema pembelajaran
yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Kerampilan
membaca, berfungsi sebagai alat untuk meraih keberhasilan siswa untuk
memperoleh pengetahuan dan kompetensi yang ingin dicapai dalam setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kegiatan pembelajaran, tidak hanya pada studi bahasa Indonesia saja
melainkan untuk menguasai setiap mata pelajaran. Membaca itu penting
dalam kehidupan yang semakin kompleks, setiap aspek kehidupan
melibatkan kegiatan membaca. Pembelajaran membaca adalah kegiatan
yang dilakukan oleh siswa untuk memahami isi dari bacaan tersebut
dengan bantuan guru. Untuk itu guru harus membuat perencanaan yang
matang. Pembelajaran membaca harus mempunyai tujuan yang jelas,
tujuan tersebut meliputi membaca bersuara, menggunakan strategi untuk
memahami bacaan serta menikmati keindahan yang terkandung dalam
bacaan (Rafli, 2015: 76).
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk pembelajaran membaca
yaitu menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi (Sadiman dkk. 2002: 7). Salah satu penunjang media
pembelajaran untuk minat membaca siswa adalah buku cerita bergambar.
Buku cerita bergambar (cergam) yang berupa urutan gambar dalam panel-
panel sebagaimana halnya komik dengan teks verbal dibawah tiap gambar
diluar panel (Nurgiyantoro, 2005: 157). Buku cerita bergambar merupakan
media yang bersifat sederhana, mudah, dan jelas. Selain itu, media buku
cerita bergambar memiliki nilai kreatif dan nilai edukatif bagi
pembacanya. Oleh karena itu, media buku cerita bergambar sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
potensial digunakan sebagai media pembelajaran untuk menyampaikan
pesan dalam proses belajar mengajar di sekolah, dan diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas III
di SD Negeri 3 Palar pada hari Selasa, 25 Oktober 2016 diperoleh bahwa
masih ada beberapa siswa yang belum bisa atau kesulitan untuk membaca.
Dari jumlah siswa kelas III yang berjumlah 29 siswa, terdapat siswa yang
masih sulit untuk membaca karena masih mengeja setiap suku kata, dan
terdapat siswa yang sudah lancar membaca tetapi ada jeda pada saat
membaca. Dengan demikian kelas III SD ini memiliki minat membaca
yang kurang baik, bahkan wali kelas III SD N 3 Palar sudah menerapkan
gerakan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran berlangsung, sehingga
dapat meningkatkan minat membaca siswa dan bisa mengetahui buku
bacaan yang digemari masing-masing siswa akan tetapi masih sedikit
minat baca siswa. Siswa kelas III di sekolah ini kurang peduli dengan
lingkungannya karena pada saat melakukan penelitian peneliti masih
menemukan bungkus jajanan di sekitar sekolah maupun kelas.
Masalah-masalah yang ada tersebut perlu ditindaklanjuti agar minat
baca siswa dapat lebih meningkat dan siswa lebih memiliki kesadaran atau
rasa kepedulian terhadap lingkungan yang ada disekitarnya. Dengan
adanya pengembangan buku cerita bergambar tersebut dapat membuat
siswa untuk lebih aktif dan meningkatkan minat baca siswa agar dapat
lebih menarik. Buku cerita bergambar ini selain untuk meningkatkan minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
baca pada kelas III sekolah dasar, buku ini juga memiliki pembelajaran
yang tidak kalah pentingnya yaitu meningkatkan rasa kepedulian siswa
terhadap lingkungannya. Jadi buku cerita bergambar dapat membuat siswa
lebih tertarik dalam membaca sekaligus dapat menumbuhkan rasa
kepeduliannya sehingga dapat memahami bagaimana merawat lingkungan
yang ada disekitar. Alasan memilih cerita tentang pendidikan lingkungan
hidup yaitu, minimnya buku-buku pegangan guru maupun buku-buku
cerita bergambar yang memiliki nilai-nilai tentang pendidikan lingkungan
hidup sehingga pada cerita ini siswa mendapatkan pemahaman tentang
pentingnya mempelajari pendidikan lingkungan hidup.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa
SD kelas rendah ?
1.2.2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah ?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1.3.1. Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa
SD kelas rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.3.2. Mendiskripsikan kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan bagi peneliti sebagai bekal menekuni dunia
pendidikan di masa yang akan datang serta mendapatkan pengalaman
dalam mengembangkan buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk menarik minat baca siswa.
1.4.2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa di dalam
membaca dan meningkatkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan
yang ada disekitarnya.
1.4.3. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai cara untuk meningkatkan minat
baca siswa serta untuk mengembangkan pendidikan lingkungan hidup
dengan menggunakan buku cerita bergambar.
1.4.4. Bagi Sekolah
Dengan menggunakan buku cerita bergambar dalam pembelajaran
membaca berbasis lingkungan hidup dapat meningkatkan kualitas sekolah
dan menambah koleksi buku di perpustakaan sekolah.
1.4.5. Bagi Prodi
Penelitian ini dapat disimpan dan didokumentasikan sebagai arsip oleh
prodi yang dapat digunakan untuk referensi atau kepentingan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.5. Definisi Operasional
1.5.1. Buku Cerita Bergambar adalah cerita yang ditujukan untuk anak-anak
yang di dalamnya terdapat tokoh-tokoh hewan, tumbuhan, peri bahkan
manusia yang dilengkapi dengan isi teks beserta gambar ilustrasi tersebut
sehingga dapat menarik perhatian siswa.
1.5.2. Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu proses yang diajarkan untuk
meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan yang ada di
sekitarnya.
1.5.3. Membaca adalah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada
pembaca dengan menggunakan lambang-lambang tulisan atau huruf
menurut alfabet latin sehingga dapat tertuang dalam kalimat-kalimat yang
disajikan oleh penulis.
1.6. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa
buku cerita bergambar dengan spesifikasi berikut :
1.6.1. Buku cerita bergambar ini memiliki ukuran A5.
1.6.2. Cover dan isi buku cerita bergambar ini menggunakan kertas ivory 260
dan artpaper 150.
1.6.3. Buku cerita bergambar ini dibuat full color untuk menarik minat baca
siswa.
1.6.4. Buku cerita bergambar ini dilengkapi dengan kata pengantar, panduan
penggunaan buku dan refleksi dan memberikan pembelajaran tentang rasa
kepedulian terhadap lingkungan di sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Karakteristik Siswa SD
Psikologi perkembangan adalah salah satu cabang psikologi yang
mempelajari kapan dan bagaimana perubahan yang terjadi pada manusia
dari waktu ke waktu (Dinar, 2008: 2). Menurut Dinar (2008: 40)
mempunyai pandangan tentang teori perkembangan kognisi dengan
menggunakan teori Piaget. Seorang psikolog Swiss yang bernama Jean
Piaget (1896-1980) menyatakan bahwa anak akan membangun dunia
kognitif mereka sendiri karena anak mampu mengolah informasi yang
diterima untuk mengembangkan gagasan baru, tidak hanya sekedar
menerima informasi dari lingkungan. Terdapat dua hal penting dalam proses
penyesuaian diri dengan lingkungan, yaitu asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi terjadi ketika individu menghubungkan informasi baru ke dalam
pengetahuan mereka sebelumnya. Sedangkan akomodasi terjadi ketika
individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Asimilasi dan akomodasi terjadi sejak bayi masih sangat kecil, ketika
anak mengembangkan refleks menghisap setiap benda yang menyentuh
bibirnya. Kemudian terjadi proses belajar (asimilasi maupun akomodasi)
yang menimbulkan pemahaman bahwa yang hanya bisa dihisap ialah ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
jari atau susu ibu, benda-benda lain tidak dapat dihisap. Individu mengenal
benda-benda melalui proses asimilasi, tetapi memperoleh pemahaman
tentang benda-benda yang dapat dihisap dan tidak melalui akomodasi. Ada
4 tahapan perkembangan kognisi menurut Piaget.
2.1.1.1 Tahap Sensorimotor (sejak lahir hingga usia 2 tahun).
Pada tahap ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia
melalui koordinasi antara pengalaman sensoris dengan gerakan motorik-
fisik. Bayi juga mulai mengembangkan kemampuan yang lebih dari
sekedar refleks, namun sudah membentuk pola sensori motor yang
kompleks serta mulai mengoperasikan simbol-simbol primitif.
2.1.1.2 Tahap Praoperasional (usia sekitar 2-7 tahun).
Pada tahap ini, anak mulai mampu menerangkan dunia melalui
kata-kata dan gambar. Namun, anak belum mampu melakukan tindakan
mental yang diinterealisasikan yang memungkinkan anak melakukan
secara mental hal-hal yang dahulu dilakukan secara fisik.
2.1.1.3 Tahap Operasional Konkrit (usia 7-11 tahun).
Anak-anak mampu mulai berpikir logis untuk menggantikan cara
berpikir sebelumnya yang masih bersifat intuitif-primitif, namun
membutuhkan contoh-contoh konkret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2.1.1.4 Tahap Operasinal Formal (usia sekitar 11-15 tahun).
Pada tahap ini individu melewati dunia nyata dan pengalaman
konkret menuju cara berpikir yang lebih abstrak dan logis, sistematis, serta
mampu mengembangkan hipotesis tentang penyebab terjadinya suatu
peristiwa. Kemudian, dia menguji hipotesis tersebut secara deduktif.
Sebagai konsekuensinya anak mulai mengembangkan gambaran yang
ideal, misalnya bagaimana menjadi orang tua yang ideal.
Pengembangan fase anak sekolah (usia sekolah dasar) ini dibagi
menjadi 7 fase (Yusuf, 2009: 178) yang diuraikan sebagai berikut :
a. Perkembangan intelektual
Pada usia sekolah dasar anak mampu mereaksi rangsangan
intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut
kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif, seperti membaca,
menulis dan menghitung. Di usia ini anak mampu mengelompokkan,
menyusun atau menghitung angka-angka atau bilangan, serta mampu
melakukan perhitungan (menambah, mengurangi, mengalikan dan
membagikan).
b. Perkembangan Bahasa
Pada masa usia sekolah dasar perkembangan mengenal dan
menguasai perbendaharaan kata sangat pesat. Anak dapat menguasai
2.5000 kata , dan pada usia 12 tahun anak mampu menguasai 50.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kata. Anak sudah terampil membaca dan berkomunikasi dengan orang
lain yang ada di sekitarnya, pada usia ini anak sudah lebih maju dengan
banyak mengajukan pertanyaan soal waktu dan sebab-akibat.
c. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial pada anak sekolah dasar ditandai dengan
adanya perluasan hubungan dengan keluarga, teman sebaya atau teman
sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosial telah bertambah luas.
Anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri-sendiri kepada
sikap kerja sama atau kepeduliannya terhadap kepentingan orang lain.
Pada usia ini, anak berminat untuk bermain dengan teman sebayanya,
dengan begitu dia merasa senang apabila bisa bermain dengan teman
sebayanya.
d. Perkembangan Emosi
Anak sekolah dasar mulai menyadari bahwa dengan penggunaan
emosi secara kasar tidak dapat diterima di masyarakat. Pengontrolan
emosi anak diperoleh melalui peniruan dan pembiasaan. Emosi yang
biasanya dirasakan oleh anak seusia sekolah dasar yaitu marah, takut,
cemburu, iri hati, rasa ingin tahu, kasih sayang, dan senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Perkembangan Moral
Anak mulai mengenal konsep moral (baik-buruk, benar-salah)
pertama kali dari lingkungan keluarga. Apada anak usia SD, anak dapat
mengikuti peraturan dari orang tua atau lingkungan sekitar.
f. Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Pada anak usia SD adalah masa pembentukan nilai-nilai agama
sebagai kelanjutan periode berikutnya. Anak dibiasakan untuk
beribadah, karena menyangkut dengan akhlak terhadap sesama
manusia, seperti hormat kepada orangtua, guru, dan orang lain. Dengan
hal ini anak dapat bertanggung jawab terhadap sikap kepada dirinya
sendiri maupun dengan orang lain.
g. Perkembangan motorik
Pada usia sekolah dasar, anak mempunyai kelebihan gerak atau
aktivitas motorik yang lincah, hal ini merupakan masa yang ideal untuk
belajar keterampilan yang berkaitan dengan menggambar, menulis,
melukis, atletik, mengetik, dan bermain bola.
Peneliti memilih tahap piaget ini karena perkembangan anak pada
usia sekolah dasar pasti melewati tahap-tahap dikemukakan oleh piaget,
meskipun setiap perkembangan cepat lambatnya anak satu dengan yang
lain berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.1.2 Membaca
2.1.2.1 Pengertian Membaca
Membaca merupakan interaksi antara pembaca dan penulis.
Interaksi tersebut tidak langsung, tetapi bersifat komunikatif. Komunikasi
antara pembaca dan penulis akan semakin baik jika pembaca mempunyai
kemampuan yang lebih baik. Pembaca hanya dapat berkomunikasi dengan
karya tulis yang digunakan oleh pengarang sebagai media untuk
menyampaikan gagasan, perasaan, dan pengalamannya. Dengan demikian
pembaca harus mampu menyusun pengertian-pengertian yang tertuang
dalam kalimat-kalimat yang disajikan oleh pengarang sesuai dengan
konsep yang terdapat pada diri pembaca (Haryadi, 2006: 77). Membaca
juga dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampikan oleh
penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut
agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam
suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual dapat
diketahuai (Tarigan, 2008: 7). Menurut Tampubolon (2008: 5) membaca
adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan
satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Komunikasi tulisan
merupakan lambang-lambang tulisan atau huruf menurut alfabet latin.
Dari beberapa definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa membaca adalah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kepada pembaca dengan menggunakan lambang-lambang tulisan atau
huruf menurut alfabet latin sehingga dapat tertuang dalam kalimat-kalimat
yang disajikan oleh penulis.
2.1.2.2 Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna,
arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau
intensif kita dalam membaca (Tarigan, 2008: 9). Berikut ini adalah
beberapa tujuan penting dari membaca :
a) Membaca untuk mengemukakan atau mengetahui penemua-
penemuan yang telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah
dibuat oleh tokoh; apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau
untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh.
Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh
perincian-perincian atau fakta-fakta.
b) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik
yang baik dan menarik, masalah yang terdapat pada cerita, apa-apa
yang dipelajari atau yang dialami tokoh, merangkumkan hal-hal
yang dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca
seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama.
c) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi
pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kedua dan ketiga/ seterusnya. Setiap tahap dibuat untuk
memecahkan masalah adegan-adegan dan kejadian-kejadian buat
dramatisasi. Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan/
susunan, organisasi cerita.
d) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh
merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan
oleh pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah
kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka
berhasil/ gagal. Isi disebut membaca untuk menyimpulkan,
membaca inferensi.
e) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak
biasa, tidak wajar mengetahui sesorang tokoh apa yang lucu dalam
cerita, atau apakah yang benar dan tidak benar dalam cerita. Ini
disebut membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk
mengklasifikasikan.
f) Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup
dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti
yang diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja
dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai, membaca
mengevaluasi.
g) Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah,
bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaiman tokoh
menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk
memperbandingkan atau mempertentangkan.
Tujuan membaca menurut Burn (dalam Rahim 2007: 11)
mencakup: kesenangan, menyempurnakan membaca nyaring,
menggunakan strategi tertentu, memperbarui pengetahuannya tentang
suatu topik, mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahuinya, memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis,
mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks, dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan spesifik.
2.1.2.3 Keterampilan dan Aspek-aspek Membaca
Menurut Rahim (2007: 2) kegiatan membaca memiliki 3
keterampilan dasar yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording
merajuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian mengngasosiakan dengan
bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Proses
decoding merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam
kata-kata. Sedangkan meaning merupakan proses memahami makna yang
berlangsung dari tingkat pemahaman interpretatif, kreatif, dan evaluatif.
Proses recording dan decoding terjadi pada kelas awal, sedangkan
meaning pada kelas tinggi (akhir). Menurut Tarigan (2008: 11) bahwa
keterampilan membaca mencakup 3 komponen, yaitu pengenalan terhadap
aksara serta tanda-tanda baca, korelasi aksara beserta tanda-tanda baca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dengan unsur-unsur linguistik yang formal, dan yang terakhir adalah
hubungan lebih lanjut dari suatu kemampuan untuk mengenal bentuk-
bentuk yang disesuaikan dengan mode yang berupa gambar-gambar, garis,
lengkungan dan titik dalam hubungan berpola yang beraturan rapi dengan
suatu kemampuan untuk menghubungkan tanda-tanda hitam dari atas
kertas yaitu gambar-gambar berpola dengan bahasa.
Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang
melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya (Tarigan,
2008: 12). Sebagai garis besarnya, terdapat dua aspek penting dalam
membaca yaitu:
a. Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih rendah. Aspek ini mencakup:
1. Pengenalan bentuk huruf.
2. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem, kata, frase, kalimat, pola
klausa dll.)
3. Pengenalan hubungan pola ejaan dan bunyi.
b. Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dianggap berada pada
urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup:
1. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal dan
retorikal).
2. Memahami signifikasi atau kata (maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/ keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca).
3. Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan
dengan keadaan.
2.1.2.4 Tahap-tahap Membaca
Menurut Tarigan (2008: 18) ada beberapa tahap yang dapat diikuti
bila perlu dalam situasi serta kondisi memungkinkan. Tahapan ini
diuraikan sebenarnya tertuju kepada para pelajar dan pelajar bahasa asing
secara umum, namun demikian para pengajar serta pelajar bahasa
Indonesia pun dapat mengambil manfaat dari bahan tersebut dengan tujuan
pengajaran membaca pada sekolah yang bersangkutan. Adapun tahapan
tersebut yaitu pada tahap pertama para pelajar membaca bahan yang telah
mereka pelajari, mengucapkannya dengan baik. Pada tahap ini para pelajar
harus dibimbing untuk mengembangkan responsi-responsi yang otomatis
terhadap gambaran-gambaran huruf, setelah itu guru membentuk
kelompok dan meminta membaca nyaring. Lalu membaca mengikuti guru
bersama-sama dan diminta untuk membaca secara bergantian.
Tahap kedua, guru atau kelompok guru bahasa asing pada sekolah
yang bersangkutan menyusun kata-kata atau struktur yang telah diketahui
tersebut menjadi bahan dialog atau paragraf yang beraneka ragam, para
pelajar dibantu dalam membaca bahan yang baru disusun yang
mengandung unsur-unsur yang sudah biasa bagi mereka.
Tahap ketiga, para pelajar mulai membaca bahan yang berisi
sejumlah kata dan struktur yang masih asing bagi mereka. Guru dapat
menulis bahan yang dimaksud, atau menyusun teks-teks dengan kosa kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dengan usia para pelajar. Dengan ini para pelajar mengalami sedikit
bahkan tidak menghadapi kesulitan adanya kata baru yang diselipkan.
Acapkali teks-teks tata bahasa berisi paragraf-paragraf yang sesuai buat
bacaan pada tahap ini.
Tahap keempat, yaitu beberapa spesialis dalam bidang membaca
menganjurkan pengunaan teks-teks sastra atau majalah-majalah yang telah
disederhanakan sebagai bahan bacaan pada tahap ini yang dapat
dimanfaatkan oleh para pelajar untuk mempermudahkan membacanya.
Dan tahap yang terakhir, yaitu bahan bacaan tidak dibatasi, artinya seluruh
dunia buku terbuka bagi para pelajar.
2.1.2.5 Faktor Pengaruh Pembelajaran Membaca
Keterampilan membaca seperti mrupakan suatu kemampuan yang
kompleks, banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Rahim (207:
16) faktor yang memengaruhi membaca permulaan adalah:
1. Faktor Fisikologis
Faktor fisikologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis,
dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak
menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca.
2. Faktor Intelektual
Secara umum, intelegensi anak tidak sepenuhnya memengaruhi
berhasil atau tidaknya anak dalam membaca permulaan. Faktor metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mengajar guru, prosedur, dan kemampuan guru juga turut mepengaruhi
kemampuan membaca permulaan anak.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga memengaruhi kemajuan kemampuan membaca
siswa. Faktor lingkungan itu mencakup latar belakang dan pengalaman
siswa di rumah, dan sosial ekonomi keluarga siswa.
4. Faktor Psikologis
Faktor lain yang juga memengaruhi kemajuan kemampuan membaca
anak adalah faktor psikologis. Faktor ini mencakup motivasi, minat,
dan kematangan sosial, emosi, serta penyesuaian diri.
Menurut Abdurrahman (2003: 201) mengemukakan bahwa
ada delapan faktor yang memberikan sumbangan bagi keberhasilan
belajar membaca yaitu kematangan mental, kemampuan visual,
kemampuan mendengarkan, perkembangan wicara dan bahasa,
keterampilan berpikir dan memperhatikan, perkembangan motorik,
kematangan sosial dan emosional, dan motivasi dan minat.
2.1.2.6 Jenis-jenis Membaca
Menurut Tarigan (2008: 23), ada tiga jenis membaca yaitu
membaca nyaring atau membaca bersuara, membaca dalam hati, dan
membaca telaah isi. Membaca nyaring atau bersuara merupakan kegiatan
membaca yang memerlukan keterampilan yang saling berkaitan, antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
lain keterampilan melafalkan, intonasi, kejelasan, bahkan keberaniaan
dalam membaca. Membaca dalam hati adalah membaca yang hanya
mempergunakan ingatan visual (visual memory) yang melibatkan mata
dan ingatan, bertujuan untuk memperoleh informasi. Keterampilan
membaca dalam hati sangat sering dilakukan oleh banyak orang, sebab
dalam membaca dalam hati informasi akan mudah diperoleh tanpa
mengeluarkan suara saat membaca. Membaca telaah isi adalah membaca
dengan tujuan untuk mengetahuii serta menelaah suatu isi bacaan secara
lebih mendalam. Membaca telaah isi, pembaca memerlukan kemampuan
dan keterampilan yang lebih dalam, dalam memahami isi bacaan yaitu
dengan kemampuan membaca pemahaman.
2.1.2.7 Gerakan Literasi Sekolah
Menurut Sutrianto (2016: 2) Gerakan literasi sekolah merupakan
sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan
sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literasi sepanjang
hayat melalui pelibatan publik. Menurut Wiedarti (2016: 7) juga
mengemukakan bahwa gerakan literasi sekolah adalah suatu usaha atau
kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah baik
peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas
sekolah, komite sekolah, maupun orang tua murid.
Salah satu upaya penumbuhan budi pekerti dapat dilakukan dengan
cara membaca berbagai materi baca yang berisikan nilai-nilai moral dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
konteks kebangsaan dan kenegaraaan Indonesia seperti yang terkandung
dalam butirbutir Nawacita: nilai-nilai budi pekerti, kearifan lokal,
nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta
didik. Kegiatan membaca tersebut dapat dilakukan 15 menit setiap hari
pada saat pelajaran di kelas dimulai, atau disesuaikan dengan kondisi
sekolah masing-masing. Hal ini merupakan salah satu dasar dalam tahap
pembiasaan sebelum masuk ke tahap pengembangan dan pembelajaran.
Kegiatan membaca ini sebenarnya ada dalam semua komponen literasi.
Komponen literasi informasi yang terdiri atas literasi dasar, literasi
perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual
(Sutrianto, 2016: 5).
Tujuan membaca selama 15 menit setiap hari menurut Sutrianto
(2016: 9) adalah memotivasi peserta didik untuk mau dan terbiasa
membaca, menunjukkan bahwa membaca sesuatu kegiatan yang
menyenangkan, memperkaya kosa kata (dalam bahasa tulisan), menjadi
sarana berkomunikasi antara peserta didik dan guru, mengajarkan strategi
membaca, dan guru sebagai teladan membaca (reading role model).
2.1.3 Buku Cerita Bergambar
2.1.3.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar
Menurut Hardjana (2006: 2) cerita anak adalah cerita yang ditujukan
untuk anak-anak, dan bukan cerita tentang anak. Dalam buku cerita anak
yang menjadi tokoh tidak harus terdiri dari anak, melaikan apa saja dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dijadikan tokoh dalam sebuah cerita tersebut. orang tua, kakek, nenek, pak
guru, mahasiswa, anak remaja, binatang, bahkan peri atau makhluk halus
bisa menjadi tokoh cerita. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Egan
(2009: 3) bahwa cerita merupakan salah satu alat kognisi paling ampuh
yang dimiliki oleh para siswa, yang tersedia untuk keterlibatan imajinatif
dengan ilmu pengetahuan.
Menurut Sumanto (2005: 5) menggambar merupakan suatu
perbuatan seseorang dalam usahanya untuk mengungkapkan buah pikiran,
sehingga bermakna visual pada suatu gambar dan hasil disebut gambar.
Media gambar memegang peranan yang sangat penting dalam proses
belajar. Manfaat yang diperoleh dari media gambar adalah anak dapat
memahami isi gambar, sehingga anak lebih termotivasi dan lebih tertarik
untuk membaca dan mengetahui isi cerita bergambar (Sari, 2010: 28).
Menurut Mitchell dalam Nurgiyantoro (2005: 153) buku cerita
bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya
saling menjalin. Baik gambar maupun teks secara sendiri belum cukup
untuk mengungkapkan cerita secara lebih mengesankan, dan keduanya
saling membutuhkan untuk saling mengisi dan saling melengkapi. Dari
beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar
adalah cerita yang ditujukan untuk anak-anak yang di dalamnya terdapat
tokoh-tokoh hewan, tumbuhan, peri bahkan manusia yang dilengkapi
dengan isi teks beserta gambar ilustrasi tersebut sehingga dapat menarik
perhatian siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.1.3.2 Tujuan Buku Cerita Bergambar
Tujuan dari buku cerita bergambar diantaranya adalah dengan buku
cerita bergambar anak menjadi terinspirasi, membantu anak dalam
perkembangan apresiasi kultural, memperluas pengetahuan anak,
menimbulkan kesenangan tersendiri bagi anak , mengembangkan imajinasi
anak dan dapat memotivasi anak untuk lebih banyak menggali literatur.
(Raines, 2002: 7). Suyanto dan Abbas (dalam Musfiroh 2005: 23) cerita
dapat digunakan sebagai sarana mendidik dan membentuk kepribadian
anak. Nilai-nilai luhur ditanamkan pada diri anak melalui penghayatan
terhadap makna dan maksud cerita. Tranmisi budaya terjadi secara
alamiah. Anak memiliki referensi yang mendalam karena setelah
menyimak, anak melakukan serangkaian aktivitas kognisi dan afeksi yang
rumit dari fakta cerita separti nama tokoh, sifat tokoh, latar tempat, dan
budaya, serta hubungan sebab akibat dalam alur cerita dan pesan moral
yang tersirat didalamnya, misalnya makna kebaikan, kejujuran, dan kerja
sama. Proses ini terjadi secara lebih kuat dari pada nasehat atau paparan.
Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 159) buku cerita bergambar
dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi.
Anak akan merasakan terfasilitasi dan terbantu untuk memahami dan
menerima dirinya sendiri dan orang lain, serta mengekspresikan berbagai
emosinya, seperti takut, senang, sedih dan bahagia yang merupakan bagian
kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
dari buku cerita bergambar adalah media yang dapat digunakan untuk
membantu anak-anak dalam memperluas pengetahuan, mengembangkan
imajinasi dan dapat menanamkan nilai-nilai pada diri anak melalui
penghayatan terhadap makna dan maksud cerita.
2.1.4 Pendidikan Lingkungan Hidup
Menurut Wuryandari (2015: 244) lingkungan hidup adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia, yang mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia, baik langsung maupun tidak langsung. Undang-
Undang RI Nomor 23 Tahun 1997 menyebut lingkungan hidup sebagai
kesatuan ruang dengan semua benda dan perilakunya yang melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Dengan terminologi itu, maka pemahaman Indonesia terhadap lingkungan
biotik, unsur sosial budaya yang dibuat dan ditaati masayarakat, dan unsur
abiotik yang terdiri dari benda-benda tak hidup seperti tanah, air, udara,
iklim, dan lain-lain.
Pendidikan lingkungan tidak hanya memberikan pengetahuan
tentang lingkungan tetapi juga meningkatkan kesadaran terhadap
lingkungan dan kepeduliannya terhadap kondisi lingkungan. Melalui
pendidikan lingkungan individu akan dapat memahami pentingnya
lingkungan dan bagaimana keterkaitan lingkungan dengan masalah
ekonomi, sosial, budaya, serta pembangunan. Pendidikan lingkungan
diarahkan untuk mengembangkan pemahaman dan motivasi serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
keterampilan yang diwarnai dengan kepedulian terhadap penggunaan dan
konservasi sumber daya alam secara wajar (Hamzah, 2013: 35). Peran
dan tujuan pendidikan lingkungan yaitu pendidikan lingkungan perlu
dipamahami dengan baik, merupakan pendidikan sepanjang hayatyang
komprehensif, satu tanggapan terhadap satu perubahan dunia yang sangat
cepat. Pendidikan lingkungan akan menyiapkan setiap individu seumur
hidup melalui suatu pemahaman terhadap masalah utama dunia pada saat
ini dan membekali setiap individu dengan keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk berperan produktif untuk meningkatkan kualitas
hidup serta melindungi lingkungan dengan kepedulian dan nilai-nilai etika
(Hamzah, 2013: 37). Pendapat lain juga dirumuskan oleh UNESCO
(dalam Hamzah 2013: 39) bahwa pendidikan lingkungan adalah suatu
proses unutk mengenali nilai-nilai dan menjelaskan konsep dalam rangka
mengembangkan keterampilan, sikap yang diperlukan untuk memahami
serta menghargai hubungan timbal balik antara manusia, budaya dan
lingkungan biofisiknya.
Menurut konvensi UNESCO di Tbilisi (dalam Hamzah 2013: 39)
pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses yang bertujuan untuk
menciptakan suatu masyarakat dunia yang memiliki kepedulian terhadap
lingkungan dan masalah-masalah yang terkait di dalamnya serta memiliki
pengetahuan, motivasi, komitmen, dan keterampilan untuk bekerja, baik
secara perorangan maupun kolektif dalam mencari alternatif atau memberi
solusi terhadap permasalahan lingkungan hidup yang ada sekarang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
untuk menghindari timbulnya masalah-masalah lingkungan hidup baru.
Definisi ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa dalam pendidikan
lingkungan terdapat upaya untuk menggiring individu ke arah perubahan
gaya hidup dan perilaku ramah lingkungan. Tujuan pendidikan lingkungan
hidup tersebut adalah: (1) untuk membantu menjelaskan masalah
kepedulian serta perhatian tentang saling keterkaitan antara ekonomi,
sosial, politik, dan ekologi di kota maupun di wilayah pedesaan; (2) untuk
memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengembangkan
pengetahuan, nilai sikap, komitmen dan kemampuan yang dibutuhkan
untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan, dan (3) untuk
menciptakan pola perilaku yang baru pada individu, sekelompok, dan
masyarakat sebagai suatu keseluruhan terhadap lingkungan. Sedangkan
tujuan yang ingin dicapai tersebut meliputi aspek:
2.1.4.1 Pengetahuan, untuk membentuk peserta didik memperoleh pemahaman
dasar tentang lingkungan hidup secara keseluruhan dan masalah-masalah
yang berhubungan dengannya.
2.1.4.2 Sikap, untuk membantu peserta didik memperoleh seperangkat nilai-nilai
dan sikap peduli terhadap lingkungan hidup serta motivasi untuk
berpartisipasi secara aktif dalam memperbaiki dan melindungi lingkungan
hidup.
2.1.4.3 Kepedulian, untuk membantu peserta didik mengembangkan kepedulian
dan sensivitas terhadap lingkungan hidup secara keseluruhan dan masalah-
masalah di dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2.1.4.4 Keterampilan, untuk membantu peserta didik memperoleh keterampilan
dalam mengidentifikasi, menyelidiki, dan memecahkan masalah-masalah
lingkungan hidup.
2.1.4.5 Partisipasi, untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik secara
aktif memasuki semua jenjang pekerjaan pada masa datang yang
berkenaan dengan masalah-masalah lingkungan hidup.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan
lingkungan hidup adalah suatu proses yang diajarkan untuk meningkatkan
kepedulian siswa terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya.
2.2 Penelitian yang Relevan
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya mengenai pengembangan pembelajaran, peneliti mengambil
beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini.
Berikut tiga penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ratna Dwi Astuti (2012)
yang berjudul “Pengaruh Buku Bergambar terhadap Minat Baca Siswa di
SDN Lempuyangwangi Yogyakarta”. Tujuan penelitian ini adalah
mendiskripsikan keadaan buku bergambar, keadaan minat baca siswa, dan
pengaruh buku gambar terhadap minat baca siswa. Jenis penelitian ini
adalah kuantitatif dengan metode penelitian survei. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dokumentasi, wawancara
dan observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pedoman wawancara, angket dan lembar observasi. Pedoman wawancara
digunakan untuk mengumpulkan data analisis kebutuhan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti. Angket digunakan untuk
memperoleh data minat baca siswa terhadap buku bergambar. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis diskriptif kuantitatif. Hasil
analisis menunjukkan keadaan buku cerita bergambar di SDN
Lempuyangwangi sangat baik, dengan skor 3,38. Keadaan minat baca
siswa juga sangat baik dengan skor 3,40. Pengaruh antara buku bergambar
terhadap minat baca siswa kurang berpengaruh dengan nilai korelasi
sebesar 0,466.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ermadwicitawati (2013)
yang berjudul “Pengembangan Materi Ajar Cerita Anak yang
Mengandung Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Membaca Cerita
Anak SMP Kelas VII”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
materi ajar cerita anak yang mengandung pendidikan karakter pada
pembelajaran membaca cerita anak. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development).
Hasil dari penelitian ini adalah tersusunnya materi ajar cerita anak yang
mengandung pendidikan karakter pada pembelajaran membaca cerita anak.
Hasil ujicoba produk menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan
yang baik dan memahami cerita anak. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes
yang menunjukkan bahwa sebanyak 75% lebih siswa mencapai KKM.
Kelayakkan dan keefektifan produk ini didukung oleh penggunaan bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
yang relevan dengan tingkat kemampuan siswa, isi materi ajar yang
mengandung pendidikan karakter, sesuai dengan kurikulum, dan
kontekstual terhadap kehidupan siswa. Berdasarkan hasil ujicoba produk
ini digunakan untuk materi ajar dalam pembelajaran cerita untuk anak
SMP kelas VII.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Riza Stiyarini (2015) yang
berjudul “Implementasi Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup dan
Mitigasi Bencana di SMA N Banguntapan Bantul DIY”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kurikulum dan program pendidikan
lingkungan hidup dan mitigasi bencana di SMA N Banguntapan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi, maka
pengumpulan data dilakukan melalui teknik triangulasi dengan
menggabungkan tiga macam teknik yaitu wawancara, observasi dan
pencermatran dokumen. Penelitian ini menggunakan model analisis
interaktif Milles dan Huberman yang langkahnya adalah sebagi berikut
yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikkan kesimpulan. Hasil dari
penelitian ini dapat menerapkan kurikulum pendidikan lingkungan hidup
dan mitigasi bencana dengan memadukan dua pendekatan yaitu monolitik
dan integratif.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Anisa Muslicha (2016)
yang berjudul “Metode Pengajaran dalam Pendidikan Lingkungan Hidup
pada Siswa Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
metode yang efektif dalam mengajarkan PLH di sekolah Adiwiyata dan
menganalisis aspek dalam pemilihan metode pengajaran PLH di sekolah
dasar. Pendidikan lingkungan hidup penting diajarkan pada siswa SD,
karena untuk memperoleh pengetahuan, kesadaran dan mempunyai sikap
dan perilaku peduli lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuantitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian dilakukan di
sekolah penerima Adiwiyata di DKI Jakarta, dengan responden berjumlah
46 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang
digunakan guru sekolah Adiwiyata dalam mengajarkan PLH adalah
metode ceramah, metode pengalaman langsung dan diskusi.
Berdasarkan keempat penelitian tersebut, pengembangan buku
cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup masih relevan
untuk diteliti. Peneliti berharap dengan adanya buku cerita bergambar ini
dapat mengembangkan minat baca siswa serta kepeduliannya terhadap
lingkungan yang ada disekitarnya. Kelebihan dari penelitian ini yaitu
pemerintah sudah menerapkan program literasi sekolah yang mewajibkan
siswa membaca buku non akademis selama 15 menit, sehingga buku cerita
yang dikembangkan peneliti efektif untuk diberikan kepada siswa.
Persamaan penelitian peneliti dengan penelitian yang lain yaitu sama-sama
melakukan penelitian tentang buku cerita bergambar dan pendidikan
lingkungan hidup, sedangkan perbedaanya penelitian peneliti untuk
pembelajaran membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Keempat penelitian yang relevan tersebut digambarkan ke dalam
diagram agar lebih jelas untuk dipahami. Desain diagram penelitian ini
bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti.
Buku Cerita Bergambar Pendidikan Lingkungan Hidup
Ratna Dwi
Astuti (2012)
Pengaruh
Buku
Bergambar
terhadap
Minat Baca
Siswa di SDN
Lempuyangwa
ngi
Yogyakarta
Riza Stiyarini
(2015)
Implementasi
Kurikulum
Pendidikan
Lingkungan
Hidup dan
Mitigasi
Bencana di
SMA N
Banguntapan
Bantul DIY
Ermadwicita
wati (2013)
Pengembang
an Materi
Ajar Cerita
Anak yang
Mengandung
Pendidikan
Karakter
pada
Pembelajaran
Membaca
Cerita Anak
SMP Kelas
VII
Yang diteliti
Pengembangan Buku Cerita
Bergambar Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup untuk
Pembelajaran Membaca Siswa SD
Kelas Rendah. (2017)
Anisa
Muslicha
(2016)
Metode
Pengajaran
dalam
Pendidikan
Lingkungan
Hidup pada
Siswa
Sekolah Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2.3 Kerangka Berpikir
Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses yang bertujuan
untuk menciptakan suatu masyarakat dunia yang memiliki kepedulian
terhadap lingkungan dan masalah-masalah yang terkait di dalamnya
sehingga dapat memiliki pengetahuan, keterampilan serta kepeduliannya
terhadap lingkungan yang ada di sekitar agar dapat menumbuhkan rasa
cinta terhadap lingkungannya dan dapat berperan penting dalam upaya
melestarikan dan menjaga lingkungan sekitar. Salah satu sarana yang
dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan tentang pendidikan
lingkungan hidup ini dapat tertuang ke dalam suatu media yang berupa
buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar ini adalah media yang
sangat efisien dan praktis untuk digunakan oleh anak-anak usia SD karena
di dalam buku cerita bergambar ini banyak sekali tokoh yang ada di
dalamnya serta anak dapat memahami isi gambar, sehingga anak lebih
termotivasi dan lebih tertarik untuk membaca dan mengetahui isi cerita
bergambar tersebut. Serta dengan adanya buku cerita bergambar anak
menjadi terinspirasi, membantu anak dalam perkembangan apresiasi
kultural, memperluas pengetahuan anak, menimbulkan kesenangan
tersendiri bagi anak, mengembangkan imajinasi anak dan dapat
memotivasi anak untuk lebih banyak membaca buku. Pada saat ini
membaca sangatlah penting dan harus diajarkan dari usia kanak-kanak,
dan dari pemerintahpun juga sudah menerapkan gerakalin literasi sekolah
yaitu suatu kegiatan membaca selama 15 menit sebelum melakukan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
belajar mengajar. Buku yang dibaca adalah buku non pelajaran, sehingga
buku cerita bergambar ini dibuat berisi tentang pendidikan lingkungan
hidup dengan ilustrasi gambar yang menarik dan mudah dipahami oleh
siswa, dengan adanya buku ini siswa dapat mengetahui bagaimana
menghargai, merawat serta melestarikan lingkungan hidup yang ada
disekitarnya. Siswa dapat peduli dengan lingkungan yang ada dan tahu
bagaimana cara memanfaatkan kondisi alam yang sudah ada.
Berdasarkan dari uraian yang telah dijabarkan di atas, maka
penelitian ini mempunyai maksud untuk mengembangkan sebuah buku
cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
menarik minat baca terhadap siswa khususnya pada siswa sekolah dasar
kelas rendah. Sehingga siswa mampu memahami isi dari cerita tersebut
dan menemukan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya khususnya
pada kepedulian akan lingkungan hidup yang ada di sekitar mereka.
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaaan penelitian sebagaimana berikut ini :
2.4.1 Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah ?
2.4.2 Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah menurut ahli ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2.4.3 Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah menurut guru
wali kelas III SDN 3 Palar ?
2.4.4 Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah menurut hasil
uji coba ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pengembangan atau research and development (R&D). Menurut Sugiono
(2010: 407) metode penelitian pengembangan atau research and
development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Menurut Borg & Gall (dalam Setyorini, 2013: 222) pengertian dari
penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk. Trianto (2011: 206) juga
mengatakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian dan pengembangan atau research and development
(R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan
suatu produk atau membuat produk baru yang dapt diuji kefektifan produk
tersebut.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini dan
pengembangan ini mengadopsi dua model. Model yang pertama adalah
langkah pengembangan Sugiyono (2010: 409-426) dan model yang kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
menggunakan langkah pengembangan Borg and Gall (dalam Setyorini,
2013: 237-239).
Langkah pelaksanaan pengembangan Sugiyono (2010: 409-426)
adalah sebagai berikut ini:
1. Potensi dan masalah
Penelitian ini bermula dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah
segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki kelebihan.
Tetapi potensi yang tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi
suatu masalah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi. Potensi dan masalah tidak harus dicari, melainkan
dapat berdasarkan laporan penelitian sudah dilaksanakan oleh orang
lain.
2. Pengumpulan Data
Langkah setelah potensi dan masalah adalah mengumpulkan informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan suatu produk. Dalam
pengumpulan informasi diperlukan metode penelitian yang tergantung
pada masalah dan tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti.
3. Desain Produk
Desain produk merupakan langkah untuk merancang produk yang akan
dihasilkan. Desain produk ini bersifat hipotenik karena keefektifan dari
produk masih belum bisa dibuktikan. Sehingga masih diperlukan
pengujian terhadap produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4. Validasi Desain
Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai keefektifan
rancangan produk yang dibuat. Validasi desain bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan dari suatu desain produk tersebut,
sehingga kelemahan dari desain dapat diperbaiki. Validasi produk
dapat dilakukan oleh beberapah ahli yang sudah berpengalaman dalam
bidang produk tersebut.
5. Revisi Desain
Revisi desai adalah perbaikan dari kelemahan-kelemahan dari suatu
produk yang sudah divalidasi oleh para ahli agar mendapatkan hasil
produk yang lebih baik.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan dengan cara menguji produk untuk
menbandingkan keefektifan produk yang dihasilkan. Uji coba produk
dilakukan oleh beberapa kelompok terbatas.
7. Revisi Produk
Revisi produk bertujuan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan
yang ada setelah melakukan uji coba produk. Revisi akan terus
dilakukan untuk mendapatkan produk yang baik.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah melakukan uji coba produk dan revisi produk, selanjutnya
menerapkan produk dalam lingkup yang lebih luas. Uji coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pemakaian ini harus dinilai kelemahan dan hambatan yang muncul
untuk melakukan perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan apabila uji coba pemakaian produk masih
mendapatkan beberapa masukan yang harus diperbaiki.
10. Pembuatan Produk Massal
Pembuatan produk massal dilakukan apabila produk yang dihasilkan
sudah diujicobakan dan dinyatakan baik dan layak untuk diproduksi
dalam jumlah banyak.
Langkah pelaksanaan pengembangan Borg and Gall (dalam
Setyorini, 2013: 237-239) adalah sebagai berikut ini:
1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal
Penelitian dan pengumpulan informasi, yang meliputi kajian pustaka,
pengamatan atau observasi kelas, dan persiapan laporan awal.
Penelitian awal atau analisis kebutuhan penting dilakukan guna
memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan.
Misalnya dengan pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil
lapangan. Kajian pustaka dan literatur pendukung terkait sangat
diperlukan sebagai landasan melakukan pengembangan.
2. Perencanaan
Perencanaan yang mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan
tujuan khusus untuk menentukan urutan bahan, dan ujicoba skala
kecil.hal yang sangat penting dalam tahap ini adalah merumuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tujuan khusus yang ingin dicapai oleh produk yang dikembangkan.
Tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang kukuh
untuk mengembnagkan produk, sehingga produk yang diujicobakan
sesuai dengan tujuan khusus yang ingin dicapai.
3. Pengembangan Format Produk Awal
Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiapan bahan-
bahan pembelajaran, handbooks, dan alat evaluasi. Format
pengembangan program yang dimaksud adalah berupa bahan cetak,
seperti modul dan bahan ajar yang berupa buku teks, urutan proses atau
prosedur dalam rancanagn sistem pembelajaran, yang dilengkapi
dengan video atau compact disk.
4. Uji Coba Awal
Uji coba awal yang dilakukan pada 1-3 sekolah, yang melibatkan 6-12
subjek dan data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan
dan dianalisis. Uji coba ini dilakukan terhadap format program yang
dikembangkan apakah sesuai dengan tujuan khusus. Hasil analisis dari
uji coba awal ini menjadi bahan masukan untuk melakukan revisi
produk awal.
5. Revisi Produk
Revisi produk yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil
ujicoba lapangan tersebut diperoleh informasi kualitatif tentang
program atau produk yang dikembangkan. Berdasarkan data tersebut
apakah masih diperlukan untuk melakukan evaluasi yang sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mengambil situs yang sama pula. Produk yang telah direvisi kemudian
diadakan uji coba.
6. Uji Coba Lapangan
Produk yang telah direvisi berdasarkan hasil uji coba skala kecil,
kemudian diujicobakan lagi kepada unit atau subyek coba yang lebih
besar. Uji coba lapangan dilakukan terhadap senbanyak 5-15 sekolah
dengan melibatkan 30-100 subjek. Uji coba ini dikategorikan skala
sedang. Data kuantitatif hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai
dengan tujuan khusus yang ingin dicapai, atau memungkinkan
dibandingkan dengan kelompok kontrol, sehingga diperoleh data untuk
melakukan revisi produk lebih lanjut.
7. Revisi Produk
Revisi produk yang dikerjakan, berdasarkan hasil uji coba lapangan.
Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok subjek lebih
besar ini dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam
mencapai tujuannya dan mengumpulkan informasi yang dapat dipakai
untuk meningkatkan program atau produk untuk keperluan perbaikan
pada tahap berikutnya.
8. Uji Lapangan
Setelah produk direvisi, apabila pengembang menginginkan produk
yang lebih layak dan memadai maka diperlukan uji lapangan. Uji
lapangan ini melibatkan unit atau subyek yang lebih besar lagi. Uji
coba lapangan ini bisa melibatkan 10-30 sekolah atau 40-200 subyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dan disertai wawancara, observasi dan penyampaian angket dan
kemudian dilakukan analisis. Hasil analisis ini kemudian menjadi
bahan untuk keperluan revisi produk berikutnya, atau revisi produk
akhir.
9. Revisi Produk Akhir
Revisi produk akhir yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji
lapangan yang lebih luas. Revisi produk akhir inilah yang menjadi
ukuran bahwa produk tersebut benar-benar dikatakan valid karena
telah melewati serangkaian uji coba secara bertahap.
10. Desiminasi dan Implementasi
Desimilasi dan implementasi yaitu meyampaikan hasil pengembangan
(proses, prosedur, program, atau produk) kepada para pengguna dan
profesional melalui forum pertemuan atau menuliskan jurnal, atau
dalam bentuk buku atau handbook.
Berdasarkan langkah pengembangan Sugiyono (2010: 409-426)
dan langkah pengembangan Borg and Gall (dalam Setyorini, 2013: 237-
239), peneliti memodifikasi langkah-langkah tersebut menjadi enam
langkah agar sesuai dengan langkah penelitian yang dilakukan. Peneliti
melakukan modifikasi enam langkah pengembangan ini karena di dalam
produk ini hanya dilakukan pada uji terbatas untuk kelas III SD N 3 Palar.
Keenam langkah tersebut seperti, (1) potensi dan masalah; (2)
mengumpulkan informasi; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5)
perbaikan desain, dan (6) uji coba produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.2 Prosedur Pengembangan
Berdasarkan langkah-langkah dari pengembangan Sugiyono (2010:
409-426) dan langkah pengembangan Borg and Gall (dalam Setyorini,
2013: 237-239) yang telah dimodifikasi oleh penulis, terdapat enam
langkah yang harus dilakukan dalam penelitian dan pengembangan ini.
Langkah-langkah yang sudah dimodifikasi dijelaskan sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah pada penelitian ini mendapatkan sumber data dari
hasil wawancara yang telah dilakukan di SD N 3 Palar pada tanggal 25
Oktober 2016. Tujuan melakukan wawancara ini adalah untuk
mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di
lapangan yang berkaitan dengan pembelajaran membaca dan
kepedulian terhadap lingkungan hidup di sekitar konisi lapangan
khususnya pada kelas III sekolah dasar ini.
2. Mengumpulkan Informasi
Pengumpulan informasi atau data-data dalam penelitian yang telah
dilakukan ini menggunakan teknik wawancara. Dengan melakukan
wawancara ini mempunyai tujuan untuk mengetahui minat baca siswa
dan kepedulian siswa terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa sebuah buku cerita
bergambar. Dalam tahapan ini produk diawali dengan pembuatan
cerita yang bertemakan tentang pendidikan lingkungan hidup dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menggunakan bahasa yang sederhana agar dapat dengan mudah anak-
anak memahami isi dari cerita tersebut. cerita ini dibuat dan
dikhususkan untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak terhadap
kepedulian mereka terhadap kondisi lingkungan sekitar dan
memberikan pembelajaran tentang pendidikan lingkungan hidup.
Setelah itu meneliti membuat gambaran sketsa yang sesuai dengan
cerita tersebut dengan menggunakan tokoh manusia agar terlihat riil
dalam kehidupan sehari-hari, dan mencoba untuk menggabungkan
cerita dengan gambar yang dibantu oleh ahli desain grafis. Buku cerita
bergambar yang telah dihasilkan terdiri dari cover, kata pengantar,
panduan penggunaan buku, isi dan refleksi di bagian akhir serta
tentunya dengan warna-warna yang penuh pada buku cerita bergambar
tersebut.
4. Validasi Desain
Selesai buku cerita bergambar tersebut dibuat dan disusun, produk
tersebut selanjutkan divalidasikan kepada para ahli dalam bidang
produk ini dengan melakukan suatu penilaian terhadap produk yang
telah dihasilkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui produk agar
dapat diperbaiki. Validasi ini dilakukan oleh dua ahli sekaligus yang
terdiri atas satu dosen ahli dan satu guru wali kelas III. Tentunya
dengan melakukan validasi ini penulis mempunyai tujuan untuk
mendapatkan masukan serta kritikan dari para ahli tersebut sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
penulis dapat mengetahui kelemahan-kelemahaan dan kekuatan dari
produk yang telah dihasilkan.
5. Perbaikan Desain
Hasil dari validasi yang sudah dilakukan oleh para ahli digunakan
untuk melakukan perbaikan sutu produk sebagai bahan revisi.
Kelemahan-kelemahan dari produk tersebut akan diperbaiki sebaik
mungkin berdasarkan masukan dan kritik yang diperoleh dari para ahli.
6. Uji Coba Produk
Hasil dari produk yang sudah melewati revisi kemudian diujicobakan
kembali kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui kelayakkan
dari suatu produk tersebut. uji coba ini dilakukan kepada enam siswa
kelas III SD N 3 Palar.
Di bawah ini langkah-langkah pengembangan yang sudah
dimodifikasi dalam bentuk bagan, yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 3.1
Bagan Rancangan Penelitian
Tahap Pertama (Potensi dan Masalah)
Dengan wawancara kepada guru kelas
III, sehingga muncul potensi dan
masalah berkaitan dengan membaca
dan lingkungan hidup disekitar.
Tahap Kedua (Mengumpulkan
Informasi)
Hasil dari wawancara kepada guru
yang berkaitan dengan minat membaca
siswa dan peduli lingkungan.
Tahap Ketiga (Desain Produk)
Menyusun cerita tentang pendidikan
lingkungan hidup dan membuat sketsa
serta gambaran jadi untuk produk buku
cerita bergambar.
Tahap Keempat (Validasi Desain)
Produk yang dinilai, dikritik serta
diberikan masukan oleh dosen ahli,
guru kelas dan siswa kelas III pada
buku pendidikan lingkungan hidup.
Tahap Kelima (Perbaikkan Desain)
Perbaikan pada produk yang sudah
diberi kritikan dan masukan oleh para
ahli yang sudah memvalidasi produk. Tahap Keenam (Uji Coba Produk)
Setelah melewati proses perbaikan,
produk di uji cobakan terhadap 6 siswa
SD kelas III untuk mengetahui
kelayakkan produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.3 Setting Penilaian
3.3.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N 3 Palar yang beralamatkan di Jl
Ronggowarsito, Daleman, Palar, Trucuk, Klaten.
3.3.2 Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah enam siswa kelas III di SD N 3 Palar.
3.3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan April- Desember 2016.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah
teknik wawancara dan lembar kuisioner.
3.4.1 Wawancara
Sudjana (2002: 67) mengatakan wawancara atau juga disebut
interview sebagai alat penelitian yang digunakan untuk mengetahui
pendapat, aspirasi, prestasi, harapan, keinginan dan keyakinan dari
responden secara lisan. Sugiyono (2010: 194) juga mengungkapkan bahwa
wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan wawancara
terstruktur. Wawancara terstruktur ini digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,
pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah
dipersiapkan.
3.4.2 Kuesioner
Sugiyono (2010: 199) mengatakan bahwa kuesioner merupakan
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Trianto (2011: 265) juga berpendapat bahwa
kuesioner adalah metode pengumpulan data, instrumennya disebut sesuai
dengan nama metodenya. Bentuk lembaran kuesioner dapat berupa
sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari
responden tentang apa yang ia alami dan bentuk kuesioner yang dibuat
sebagai instrumen sangat beragam, seperti kuesioner terbuka, kuesioner
tertutup, kuesioner langsung, tidak langsung, check list, dan skala
bertingkat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk kuesioner
pertanyaan tertutup. Dimana responden tinggal memilih jawaban yang
telah disediakan, bentuknya sama dengan kuesioner pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan peneliti di dalam
penelitian ini berupa pedoman wawancara dan lembar kuesioner.
3.5.1 Pedoman Wawancara
Peneliti melaksanakan wawancara dengan salah seorang guru wali
kelas III di SD N 3 palar dengan menggunakan pedoman wawancara
terstruktur untuk melakukan survey kebutuhan. Daftar wawancara ini
mengacu pada analisis kebutuhan buku cerita bergambar yang berbasis
pada pendidikan lingkungan hidup, pedoman ini juga dilakukan untuk
mengetahui minat membaca pada siswa. Berikut ini adalah kisi-kisi daftar
pertanyaan wawancara yang dilaksanakan kepada salah seorang guru wali
kelas III:
Tabel 3.1
Tabel Kisi-kisi Wawancara
Pertanyaan Wawancara Nomor
Aitem
Apakah siswa kelas III gemar untuk membaca dan
buku apa saja yang sering dibaca oleh siswa?
1
Bagaimana minat membaca siswa kelas III di sekolah
ini ?
2
Media apa yang bp/ibu pergunakan untuk
pembelajaran membaca siswa?
3
Adakah kesulitan pada siswa pada saat membaca
buku? Apa saja kesulitannya?
4
Bagaimana cara bp/ibu mengatasi kesulitan membaca
yang dialami oleh siswa?
5
Di sekolah ini apakah sudah melakukan pembersihan 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
lingkungan setiap harinya dengan melibatkan siswa?
Bagaimana sikap atau kepedulian siswa terhadap
lingkungan yang ada di sekitarnya?
7
Menurut bp/ibu guru apakah pendidikan lingkungan
hidup penting untuk diajarkan kepada siswa?
8
Bagaimana menurut bp/ibu guru tentang buku cerita
bergambar tentang pendidikan lingkungan hidup?
9
Buku cerita bergambar seperti apa yang bp/ibu
inginkan yang berisi tentang pendidikan lingkungan
hidup?
10
3.5.2 Lembar Kuesioner
Kuesioner validasi ini dibuat untuk mengetahui dan mengevaluasi
kualitas dari produk yang diciptakan yaitu buku cerita bergambar berbasis
tentang pendidikan lingkungan hidup yang telah dikembangkan oleh
peneliti melalui proses uji validasi produk yang dilakukan oleh satu dosen
ahli, satu guru wali kelas III dan 6 orang siswa kelas III SD N 3 Palar.
Hasil dari validasi instrumen tersebut akan digunakan sebagai masukan
revisi atau perbaikan produk tersebut.
3.5.2.1 Kuesioner Validasi untuk Dosen Ahli dan Guru
Kuesioner validasi ini akan diberikan kepada satu dosen ahli dan
satu guru wali kelas III. Berikut ini adalah kisi-kisi dari lembar kuesioner
yang akan digunakan untuk uji validasi dosen ahli dan guru kelas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.2
Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi untuk Dosen Ahli dan Guru
No. Topik Nomor
Pertanyaan
1. Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2, 3, 4
2. Isi buku
a. Isi cerita
b. Pesan untuk pendidikan lingkungan
hidup
c. Bahasa yang digunakan
d. Tampilan gambar dan tulisan
e. Ketertarikan isi buku
5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13
3. Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
14, 15, 16, 17
Setelah kisi-kisi selesai dibuat, maka disusunlah instrumen
kuesioner untuk melakukan penilaian kualitas produk yang telah
diciptakan yaitu buku cerita bergambar. Berikut ini adalah contoh dari
lembar instrumen kuesioner uji validasi untuk dosen ahli dan guru wali
kelas yang akan digunakan dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.3
Instrumen Kuesioner Uji Validasi untuk Ahli dan Guru
No Aspek yang Dinilai Skor Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover buku
1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita.
2.
Judul buku cerita menarik
minat siswa untuk membaca
lebih lanjut.
3. Judul cover buku membawa
pesan yang akan disampaikan.
4.
Warna cover buku cerita
menarik minat siswa untuk
membaca lebih lanjut.
B. Isi buku cerita
5. Isi cerita mudah dipahami oleh
siswa kelas rendah.
6.
Isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai
pendidikan lingkungan hidup
berkaitan dengan kegiatan
sehari-hari.
7.
Isi buku cerita menggunakan
bahasa yang sederhana
sehingga mudah dibaca dan
dipahami siswa kelas rendah.
8.
Isi buku cerita memiliki
gambar dan teks yang saling
berhubungan.
9. Tampilan buku lebih dominan
gambar dibandingkan teks.
10. Gambar buku cerita jelas dan
mudah dibedakan.
11.
Ilustrasi buku cerita
memperjelas latar, rangkaian
cerita, penjiwaan dan karakter.
12.
Gaya dan ketepatan bahasa
cocok untuk siswa kelas
rendah.
13.
Isi buku berhasil memikat
siswa untuk terus mengikuti
jalan cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
C. Anatomi buku
14. Rancangan halaman buku
tertata dengan baik.
15. Pemilihan jenis huruf menarik
perhatian siswa.
16.
Jenis huruf pada buku cerita
memiliki tingkat mudah dibaca
yang baik bagi siswa.
17.
Tata letak/sistematika
penulisan tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk
membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
Keterangan:
Skor 1 : Sangat kurang baik
Skor 2 : Kurang baik
Skor 3 : Cukup baik
Skor 4 : Baik
Skor 5 : Sangat baik
3.5.2.2 Kuesioner Validasi untuk Siswa
Kuesioner validasi ini akan diberikan kepada 6 siswa kelas III SD
N 3 Palar. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar kuesioner uji validasi produk
untuk siswa:
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Kuesioner Uji Validasi untuk Siswa
No Topik Nomor
Pertanyaan
1. Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2
2. Isi buku
a. Isi cerita
3, 4, 5, 6, 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Bahasa yang digunakan
c. Tampilan gambar dan tulisan
d. Ketertarikan isi buku
3.
Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
8, 9, 10, 11
Setelah kisi-kisi selesai dibuat, maka disusunlah instrumen
kuesioner untuk melakukan penilaian kualitas produk yang telah
diciptakan yaitu buku cerita bergambar. Berikut ini adalah contoh dari
lembar instrumen kuesioner uji validasi untuk siswa kelas III yang akan
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.5
Instrumen Kuesioner Uji Validasi untuk Siswa
No Aspek yang Dinilai Skor Koment
ar 1 2 3 4 5
A. Cover buku
1. Judul buku cerita menarik bagi
siswa untuk membaca.
2.
Warna cover buku cerita
menarik bagi siswa untuk
membaca.
B. Isi buku cerita
3. Isi cerita mudah dipahami oleh
siswa.
4. Isi buku cerita memiliki
gambar dan teks yang sesuai.
5. Isi buku lebih banyak gambar
dibandingkan tulisan.
6. Gambar buku cerita jelas.
7.
Isi buku menarik bagi siswa
untuk terus mengikuti jalan
cerita.
C. Anatomi buku
8. Halaman buku tertata dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
9. Jenis huruf menarik perhatian
siswa.
10. Jenis huruf mudah dibaca bagi
siswa.
11.
penulisan tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk
membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
Keterangan:
Skor 1 : Sangat kurang baik
Skor 2 : Kurang baik
Skor 3 : Cukup baik
Skor 4 : Baik
Skor 5 : Sangat baik
3.6 Teknik Analisa Data
3.6.1 Teknik Analisa Data Kualitatif
Data kualitatif ini diperoleh dari hasil wawancara yang telah
dilakukan kepada guru wali kelas III yang berkaitan dengan minat baca
siswa dan kepedulian siswa terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya.
Data ini juga diperoleh dari hasil validasi yang dilakukan oleh satu dosen
ahli, satu guru wali kelas III dan satu siswa kelas III SD N Palar. Hasil dari
validasi tersebut berisi tentang komentar yang telah dikemukakan oleh
para ahli dan siswa tersebut yang melakukan validasi terhadap produk
yang dikembangkan. Komentar tersebut berisi kritikan dan masukan yang
dapat digunakan lebih lanjut di dalam perbaikan sebuah produk yang
dikembangkan. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan revisi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
produk yang akan dikembangkan, sesuai dengan kritikkan dan masukkan
dari validator tersebut. Proses revisi dari produk tersebut akan digambaran
secara detail dengan menyajikan tahapan-tahapan revisi berdasarkan
dengan uji coba produk yang telah dilakukan.
3.6.2 Analisa Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah skor dari hasil validasi yang telah dilakukan
oleh dosen ahli, guru wali kelas III dan siswa kelas III SD N Palar dalam
proses validasi yang berupa angka. Berikut ini adalah pedoman skor yang
digunakan:
Tabel 3.6
Pedoman Pemberian Skor
Keterangan Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1
Dengan demikian, peneliti akan menggunakan langkah-langkah
yang pertama dengan menghitung skor total rata-rata pada setiap
komponennya dengan menggunakan rumus :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Keterangan :
= Skor rata-rata
= Jumlah skor
= Jumlah penilai
Langkah yang kedua yaitu menghitung rata-rata skor total pada
setiap komponennya, dan yang ketiga yaitu dengan mengkonversikan
data kuantitatif menjadi data kualitatif sesuai dengan panduan
konservasi data (Widoyoko, 2009: 248).
Tabel 3.7
Konversi Skala Lima
Rumus Rata-rata
Skor
Klasifika
si
>4,2 Sangat
Baik
3,4−4,2 Baik
2,6−3,4 Cukup
1,8−2,6 Kurang
Sangat
Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Keterangan:
= skor empiris
= rerata ideal
=
= simpangan buku ideal
=
Berdasarkan dengan rumus diatas, maka perhitungan dengan berikut ini:
1. Kategori sangat baik
2. Kategori baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3. Kategori cukup
4. Kategori kurang
5. Kategori sangat kurang
Dalam penelitian ini, produk berupa buku cerita bergambar yang
diuji cobakan kepada para ahli, guru dan siswa, akan dikatakan layak dan
baik apabila hasil analisis data mempunyai skor rata-rata antara 3,4 sampai
4,2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan
Dalam penelitian pengembangan atau research and development ini
mempunyai masalah yang ingin dikemukakan. Yang pertama adalah proses
pengembangan buku cerita bergambar dan yang kedua adalah tentang kualitas
dari buku cerita bergambar yang dihasilkan. Dari kedua masalah tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut:
4.1.1 Hasil Penelitian Pengembangan
Berdasarkan dari langkah-langkah pengembangan yang telah dijabarkan
pada bab-bab sebelumnya, maka prosese pengembangan buku cerita
bergambar ini mengikuti keenam tahap yaitu sebagai berikut:
a. Potensi dan Masalah
Langkah pertama yang dilakukan pada penelitian dan
pengembangan buku cerita bergambar ini adalah dengan melakukan
analisis kebutuhan terlebih dahulu. Peneliti menemukan dua potensi yang
ada pada saat ini yaitu terkait dengan pendidikan lingkungan hidup dan
yang kedua tentang minat baca siswa sekolah dasar kelas III. Potensi
berada di lingkungan sudah ada dan dimiliki sejak manusia lahir ke dunia,
manusia tinggal dan berkembang di lingkungannya. Lingkungan adalah
tempat dimana manusia melakukan segala aktivitasnya sehari-hari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
bahkan tempat dimana mereka bersosialisasi dan mengenal berbagai
macam kehidupan. Akan tetapi potensi yang ada belum dimanfaatkan
semaksimal mungkin dan belum dapat menikmati lingkungan yang ada,
bahkan lingkungan di sekitar mereka tidak lebih bagus melainkan lebih
buruk atau kurang menghargai lingkungannya.
Dengan hal-hal tersebut, maka peneliti melihat bahwa potensi
tersebut harus dikembangkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin
agar dapat mewujudkan lingkungan yang lebih berkualitas dan
bermanfaat dengan baik. Dengan potensi tersebut maka dapat
dikembangkan melalui pembelajaran tentang pendidikan lingkungan
hidup yang bisa diberikan kepada anak-anak dari usia dini. Pembelajaran
tersebut dapat diberikan dengan cara melakukan sosialisasi dan praktek
langsung bagaimana cara merawat dan memanfaatkan lingkungan yang
ada di sekitar mereka tanpa merugikan lingkungan yang ada. Dengan
begitu anak-anak dapat bertumbuh dengan baik dan memiliki kesadaran
terhadap lingkungannya. Pendidikan lingkungan hidup ini alangkah lebih
baik diterapkan di sekolah dasar, karena sekolah dasar merupakan
pendidikan awal atau pembentukkan karakter siswa dengan baik sehingga
dengan mudah menumbuhkan kesadaran terhadap siswa tentang
kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar.
Potensi kedua yang ditemukan oleh peneliti adalah tentang minat
baca siswa. Setiap manusia sudah jelas memiliki potensi tersebut, akan
tetapi banyak sekali yang belum dapat memanfaatkan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
mengembangkan potensi itu. Mengembangkan minat baca siswa sangat
penting, karena dengan banyak membaca semakin bertambah ilmu yang
akan didapatkannya. Latihan membaca harus diajarkan pada saat anak
duduk di bangku sekolah dasar, dengan memberikan buku-buku di luar
pelajaran akademik dapat membuat anak tertarik atau minat baca bisa
tertanam pada siswa. Karena membaca adalah jendela dunia yang dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan yang sangat banyak.
Akan tetapi pada kenyataannya, pelaksanaan tentang pendidikan
lingkungan hidup banyak mengalami kendala dan masalah-masalah yang
muncul. Karena pendidikan lingkungan hidup tidak hanya didapatkan dari
sekolah dasar akan tetapi dari orang tua seharusnya juga memberikan
pendidikan tentang lingkungan hidup. Disini guru tidak mudah untuk
memberikan materi saja tentang pendidikan lingkungan hidup untuk
menumbuhkan kesadaran siswa terhadap lingkungan sekitar. Guru harus
bisa memberikan contoh nyata kepada siswa bagaimana merawat dan
memanfaatkan lingkungannya. Hal lain yang harus guru lakukan yaitu
menarik minat baca siswa untuk menambah pengetahuan mereka tentang
pendidikan lingkungan hidup sebagai sumber pengetahuan. Maka dari itu
diperlukan media untuk mengembangkan dua potensi tersebut, media
tersebut berupa buku cerita bergambar berisi tentang pendidikan
lingkungan hidup yang dapat dengan mudah siswa mengetahui dan
memanfaatkan lingkungan sekitar dengan baik. Dengan demikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
diperlukan data-data sebagai sumber informasi terhadap masalah-masalah
yang dihadapi oleh guru, sehingga dibutuhkan pengumpulan informasi.
b. Mengumpulkan Informasi
Setelah menemukan potensi dan masalah tersebut, maka langkah
selanjutnya yaitu dengan melakukan pengumpulan-pengumpulan data
yang harus dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan analisis
kebutuhan. Data analisis kebutuhan diperoleh peneliti dengan cara
melakukan wawancara kepada guru wali kelas III di SD Negeri 3 Palar,
yang beralamat di Jl. Ronggowarsito, Daleman, Palar, Trucuk, Klaten.
Dalam wawancara ini dilakukan kepada guru wali kelas III sekolah dasar
yang bernama Wiwik Hastuti yang dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober
2016.
Pelaksanaan wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui
minat baca siswa kelas III sekolah dasar dan kepedulian siswa terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya. Tujuan lain dalam melakukan wawancara
yaitu untuk mengetahui adanya buku pembelajaran yang berupa cerita
bergambar tentang pendidikan lingkungan hidup, yang digunakan dalam
pembelajaran membaca siswa. Dengan hal ini, buku cerita bergambar
dapat dikembangkan sebagai pembelajaran untuk menarik minat baca
siswa sekaligus dapat menanamkan kepedulian siswa terhadap pendidikan
lingkungan hidup yang penting diberikan sejak usia dini. Wawancara ini
berpegang pada sepuluh butir pertanyaan yang diajukan kepada guru kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
III, yang digunakan untuk analisis kebutuhan buku cerita bergambar
tentang minat baca siswa dan pendidikan lingkungan hidup yang
diterapkan di sekolah dasar.
Pada butir soal yang pertama berisi tentang kegemaran siswa
dalam membaca; butir soal kedua berisi tentang minat baca siswa; butir
soal ketiga berisi tentang media yang digunakan guru untuk pembelajaran
membaca; butir soal keempat berisi tentang kesulitan yang dialami siswa
pada saat membaca; butir soal kelima berisi tentang cara-cara yang
digunakan guru untuk mengatasi kesulitan membaca; butir soal keenam
berisi tentang kegiatan yang melibatkan siswa di sekolah dalam rangka
bersih-bersih lingkungan sekita sekolah; butir soal ketujuh berisi tentang
sikap atau kepedulian siswa terhadap lingkungan yang ada di sekitar
sekolah; butir soal kedelapan berisi tentang pentingnya pendidikan
lingkungan hidup untuk siswa; butir soal kesembilan berisi tentang
tentang pendidikan lingkungan hidup yang dikemas ke dalam buku cerita
bergambar; dan yang kesepuluh berisi tentang saran yang diberikan guru
untuk pembuatan produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup.
Dari hasil data-data wawancara yang sudah diperoleh tersebut,
maka data tersebut akan diolah sebagaimana mestinya untuk analisis
kebutuhan yang diperlukan peneliti. Rangkuman hasil dari wawancara
kepada guru kelas III SD N 3 Palar adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.1
Tabel Kisi-Kisi Wawancara
No Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil
Wawancara
1. Apakah siswa kelas III
gemar untuk membaca dan
buku apa saja yang sering
dibaca oleh siswa?
Siswa kelas III di sekolah ini
sangat gemar membaca, karena
pada setiap bel istirahat anak-
anak banyak yang berkunjung
di perpustakaan untuk
membaca buku bahkan
beberapa anak sampai
meminjam buku untuk dibawa
pulang kerumah. Ada beberapa
buku yang digemari oleh siswa
diantaranya, komik, novel,
donggeng, cerita rakyat bahkan
buku pengetahuan sains atau
sosial juga digemari siswa.
2. Bagaimana minat membaca
siswa kelas III di sekolah ini
?
Minat baca siswa menurut
guru sangat tinggi, namun ada
beberapa anak yang kurang
peduli terhadap buku-buku
akademik maupun non
akademik. Akan tetapi
sebagian siswa kelas III minat
baca cukup baik.
3. Media apa yang bp/ibu
pergunakan untuk
pembelajaran membaca
siswa?
Biasanya di dalam
pembelajaran membaca guru
menggunakan media buku
karena itu hal yang paling
utama untuk modal membaca
anak-anak. Buku yang
digunakan dapat diambil dari
perpustakan dan macam-
macam buku yang dibagikan
kepada anak seperti buku
pelajaran maupun non
pelajaran. Guru wali kelas III
ini memiliki kualitas yang
bagus dan berwawawasan luas,
karena dari semua guru yang
ada di sekolah ini hanya guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
wali kelas III yang sudah
menerapkan gerakan literasi
sekolah yaitu membaca buku
non pelajaran selama 15 menit.
Dengan itu guru bisa
mengetahui macam buku yang
digemari siswa dan dapat
menarik minat baca siswa.
4. Adakah kesulitan pada siswa
pada saat membaca buku?
Apa saja kesulitannya?
Ada beberapa siswa yang
masih kesulitan di dalam
membaca diantaranya terdapat
2 siswa yang masih sulit untuk
membaca karena masih
mengeja setiap suku kata, 5
siswa sudah lancar membaca
tetapi ada jeda pada saat
membaca dan sisanya 22 orang
sudah bisa membaca dengan
lancar. Karena di kelas ini guru
selalu meminta siswa
membaca secara bergantian,
dengan hal ini guru dapat
mengetahui satu persatu cara
membaca siswa tersebut.
5. Bagaimana cara bp/ibu
mengatasi kesulitan
membaca yang dialami oleh
siswa?
Dalam mengatasi kesulitan
membaca pada siswa, guru
biasanya membuat kelompok-
kelompok yang berisi siswa
yang sulit membaca dan yang
sudah lancar membaca, karena
siswa yang sulit untuk
membaca dapat dilatih oleh
siswa yang sudah lancar
membaca dengan begitu siswa
merasa malu dan dapat belajar
membaca lebih giat lagi. Cara
kedua yang dilakukan guru
yaitu memberikan les
tambahan kepada siswa yang
masih sulit membaca, beberapa
kalimat bahkan paragraf
diminta untuk membacanya
apabila banyak kesalahan akan
dipulangkan sekolah paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
akhir.
6. Di sekolah ini apakah sudah
melakukan pembersihan
lingkungan setiap harinya
dengan melibatkan siswa?
Guru sudah membuat jadwal
piket kebersihan kelas yang
harus dilaksanakan oleh siswa.
Pada awalnya siswa tidak
teratur membersihkan
kelasnya, akan tetapi karena
ada siswa yang terkena
penyakit demam berdarah
maka siswa diberikan
sosialisasi kebersihan
lingkungan. Dari situ siswa
setiap pagi hari melaksanakan
jadwal piket dengan teratur
bahkan ada yang berebut untuk
menyapu. Menurut guru
sekolah ini sudah melakukan
kebersihan setiap hari jumat,
yang biasa disebut jumat sehat,
akan tetapi hal itu kurang
efektif mnenurut beliau karena
hanya melibatkan siswa
seminggu sekali untuk
membersihkan lingkungan
sekolah.
7. Bagaimana sikap atau
kepedulian siswa terhadap
lingkungan yang ada di
sekitarnya?
Sikap dan kepedulian siswa
tentang kebersihan lingkungan
menurut guru sudah cukup
baik. Sudah dijelaskan di butir
jawaban sebelumnya bahwa
dengan adanya sosialisasi kelas
II sekolah dasar ini sudah bisa
membersihkan lingkungan
kelasnya sendiri tanpa diminta
oleh guru, dan sebagian besar
siswa yang ada di sekolah juga
sudah peduli dengan sampah
disekitar, karena setiap ruang
kelas di depannya terdapat
tong sampah.
8. Menurut bp/ibu guru apakah
pendidikan lingkungan
hidup penting untuk
Menurut guru wali kelas III
sekolah dasar ini pendidikan
lingkungan hidup sangatlah
penting diberikan kepada anak-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
diajarkan kepada siswa? anak, karena dengan adanya
pendidikan lingkungan hidup
maka siswa mempunyai
pemahaman atau pengetahuan
tentang pentingnya cara
merawat, menghargai bahkan
memanfaatkan lingkungan
hidup tanpa harus merusaknya.
9. Bagaimana menurut bp/ibu
guru tentang buku cerita
bergambar tentang
pendidikan lingkungan
hidup?
Guru wali kelas III ini
mengungkapkan bahwa
menurut beliau buku cerita
bergambar sangat efisein untuk
menarik perhatian siswa dalam
membaca dan dapat
mempermudah siswa di dalam
memahami isi cerita khususnya
pada materi pendidikan
lingkungan hidup. Dengan
pemahaman yang dimiliki
siswa, maka dapat
menumbuhkan kesadaran dan
kepedulian siswa terhadap
lingkungan hidup di
sekitarnya.
10. Buku cerita bergambar
seperti apa yang bp/ibu
inginkan yang berisi tentang
pendidikan lingkungan
hidup?
Buku cerita yang diharapkan
oleh guru tentunya gambar dan
warna yang menarik untuk
siswa dengan menggunakan
tokoh-tokoh cerita yang lebih
nyata contohnya dengan
menggunakan tokoh manusia
dalam cerita, juga dengan isi
cerita yang tidak terlalu
panjang dan berbelit-belit
isinya. Cukup mengambil
beberapa atau salah satu
contoh kerusakan lingkungan
dan dampaknya untuk
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
c. Desain Produk
Setelah melakukan pengumpulan informasi yang diperoleh, maka
selanjutnya yaitu desain produk. Dalam desain produk ini peneliti
merancang buku cerita bergambar untuk anak kelas III sekolah dasar yang
sesuai derngan kebutuhan-kebutuhan yang ada di lapangan. Desain
produk memiliki beberapa prinsip-prinsip yang dijadikan sebagai
penyusunan buku cerita bergambar. Penjelasan dari prinsip-prinsip
penyusunan buku cerita bergambar tersebut sebagai berikut:
1. Konsep Buku
Berdasarkan dari analisis kebutuhan yang diperoleh dari
hasil wawancara guru, konsep dari buku ini adalah buku cerita
bergambar dengan menggunakan tokoh manusia di kehidupan
sehari-hari agar terlihat lebih realistis. Buku cerita bergambar ini
memiliki nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup. Nilai yang
dapat diambil dari cerita ini adalah rasa kepedulian dan kesadaran
siswa terhadap lingkungan hidup yang ada di sekitar. Dengan
adanya buku cerita bergambar ini diharapkan mampu membuat
pembaca tertarik untuk peduli dengan lingkungan hidup, dan
dapat merawat serta memanfaatkan lingkungan yang sudah ada
tanpa harus merusaknya.
2. Tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tokoh cerita yang ada di dalam buku cerita bergambar ini
adalah menggunakan tokoh manusia yang ada di kehidupan
sehari-hari. Dalam penokohan yang diperankan oleh manusia ada
beberapa nama yang ada sebagai pemeran tokoh yaitu Nino,
Nana, Ayah dan Pak Johan. Tokoh manusia ini dipilih karena
buku cerita ini dapat terlihat secara nyata yang ada di kehidupan
sehari-hari, sehingga anak-anak dapat lebih mudah untuk
memahami isi dari cerita yang telah dibuat. Manusia juga salah
satu ciptaan yang menempati suatu lingkungan yang ada dan lebih
sempurna dari ciptaan yang lain.
Tabel 4.2
Tabel Penjabaran Karakter Tokoh pada Cerita
Gambar Sifat
Nino:
1. Anak yang sombong.
2. Tidak suka menolong.
3. Tidak peduli dengan
lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Nana:
1. Anak yang baik.
2. Suka menolong.
3. Peduli dengan lingkungan.
Ayah:
1. Baik hati.
2. Sabar.
3. Bertanggung jawab.
Pak Johan:
1. Berjiwa kepemimpinan.
2. Bijaksana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Format dan Ukuran Buku
Buku cerita bergambar ini memiliki ukuran A5 (14,8 cm x
21 cm) dan memiliki 23 halaman yang terdiri dari cover, kata
pengantar, panduaan penggunaan buku, isi cerita, refleksi dan
sampul belakang buku. Buku cerita bergambar ini memiliki kata
pengantar yang digunakan penulis untuk melakukan sapaan
terhadap pembaca buku, panduan buku yang digunakan sebagai
panduan-panduan secara umum untuk mendukung cerita tersebut,
dan refleksi di bagian belakang akhir dari cerita yang digunakan
sebagai refleksi setelah anak-anak membaca buku cerita tersebut
dengan menajawab beberapa pertanyaan yang ada pada lembar
refleksi.
4. Isi dan Tema buku
Isi dari buku cerita bergambar yang merupakan hasil
karangan yang telah dibuat oleh peneliti dengan kreatif, menarik
dan memiliki nilai moral yang terkandung di dalam cerita
tersebut. nilai moral yang terkandung adalah menanamkan rasa
kepedulian terhadap siswa untuk menjaga lingkungan hidup di
sekitarnya. Buku cerita bergambar ini mengambil tema mengenai
pendidikan lingkungan hidup yang ditujukan kepada anak-anak
khususnya anak sekolah sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
5. Judul
Buku cerita bergambar ini memiliki sebuah judul
“Buanglah Sampah pada tempatnya”. Buku ini berisi tentang
nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup yang dapat ditanamkan
kepada anak dengan menumbuhkan rasa kepedulian mereka
terhadap lingkungan sekitar. Di dalam cerita memiliki tokoh-
tokoh cerita dengan berbagai macam karakter, dari yang memiliki
sifat baik maupun sebaliknya. Berikut ini adalah tampilan judul
yang telah dibuat oleh peneliti.
Gambar 4.1
Judul Buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
6. Desain Gambar
Gambar yang telah dibuat di dalam buku cerita bergambar
ini menggunakan gambar sketsa tangan yang sederhana, dengan
memberikan kesan yang sederhana pula, modern dan jelas agar
dapat lebih mudah dipahami oleh anak. Buku cerita bergambar ini
didesain dengan adanya tampilan belakang atau benda-benda
pendukung yang bukan merupakan fokus utama pada gambar.
Tampilan gambar sketsa tangan yang sudah dibuat oleh peneliti
adalah sebagai berikut.
Gambar 4.2
Gambar Sketsa tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
7. Teknik Pengerjaan
Teknik pengerjaan pada buku cerita bergambar ini
menggunakan teknik gabungan yaitu dengan cara manual dan
komputer. Terlebih dahulu sketsa gambar dibuat secara manual
dengan menggunakan sketsa gambar tangan, lalu di scan, diproses
dan diwarnai menggunakan program aplikasi Adope Photoshop
CS3. Berikut ini adalah contoh tampilan gambar sebelum dan
sesudah diwarnai.
Gambar 4.3
Gambar Sketsa Sebelum Diwarnai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar 4.4
Gambar Sketsa Sesudah Diwarnai
8. Warna
Warna yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini
adalah perpaduan antara warna gelap dengan warna cerah, hal itu
ditujukan agar dapat menarik perhatian anak dan menyesuaikan
kepribadian anak sesuai dengan umurnya antara umur 6-9 tahun.
9. Tipografi
Gaya tipografi yang peneliti gunakan dalam pembuatan
produk buku cerita bergambar ini ada 3 yaitu tipografi Comic
ukuran 50pt untuk judul buku, Times New Romans ukuran 12pt
untuk kata pengantar, panduan penggunaan buku serta refleksi,
dan Arial ukuran 20pt untuk teks narasi dalam cerita tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Berikut ini adalah contoh tampilan gambar sesuai dengan jenis
font yang digunakan.
Gambar 4.5
Font Untuk Judul Cerita
Gambar 4.6
Font Untuk Kata Pengantar, Panduan Penggunaan Buku dan
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Gambar 4.7
Font Untuk Teks Narasi
10. Teknik Cetak
Jenis kertas yang digunakan dalam mencetak cover buku
adalah dengan kertas Ivory 290, sedangkan jenis kertas yang
digunakan untuk mencetak iisi buku certita bergambar tersebut
adalah Art Paper 150. Teknik cetak yang digunakan untuk teknik
penjilidan buku cerita bergambar menggunakan teknik penjilidan
stapler tengah, dengan isi buku cerita bergambar menggunakan
teknik cetak bolak balik.
d. Validasi Desain
Validasi buku cerita bergambar ini dilaksanakan kepada satu dosen
ahli, satu guru wali kelas III dan salah satu siswa kelas III SD N 3 Palar.
Tujuan dari pelaksanaan validasi desain ini adalah untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kualitas buku cerita bergambar yang telah dibuat. Berikut ini adalah hasil
dari uji validasi yang telah dilakukan oleh peneliti.
1. Data Validasi Dosen Ahli
Validasi buku cerita bergambar telah dilakukan oleh satu
dosen ahli pada hari Rabu, 14 Desember 2016. Berikut ini
merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar.
Tabel 4.3
Hasil Validasi oleh Dosen ahli
No Aspek yang Dinilai Skor Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover buku
1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita.
√
2.
Judul buku cerita menarik
minat siswa untuk membaca
lebih lanjut.
√
3. Judul cover buku membawa
pesan yang akan disampaikan.
√
4.
Warna cover buku cerita
menarik minat siswa untuk
membaca lebih lanjut.
√
B. Isi buku cerita
5. Isi cerita mudah dipahami oleh
siswa kelas rendah.
√
6.
Isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai
pendidikan lingkungan hidup
berkaitan dengan kegiatan
sehari-hari.
√
7.
Isi buku cerita menggunakan
bahasa yang sederhana
sehingga mudah dibaca dan
dipahami siswa kelas rendah.
√
8. Isi buku cerita memiliki
gambar dan teks yang saling
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
berhubungan.
9. Tampilan buku lebih dominan
gambar dibandingkan teks.
√
10. Gambar buku cerita jelas dan
mudah dibedakan.
√
11.
Ilustrasi buku cerita
memperjelas latar, rangkaian
cerita, penjiwaan dan karakter.
√
12.
Gaya dan ketepatan bahasa
cocok untuk siswa kelas
rendah.
√
13.
Isi buku berhasil memikat
siswa untuk terus mengikuti
jalan cerita.
√
C. Anatomi buku
14. Rancangan halaman buku
tertata dengan baik.
√
15. Pemilihan jenis huruf menarik
perhatian siswa.
√
16.
Jenis huruf pada buku cerita
memiliki tingkat mudah dibaca
yang baik bagi siswa.
√
17.
Tata letak/sistematika
penulisan tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk
membaca.
√
Total Skor 69
Rata-rata skor 4.05
Dari hasil validasi buku cerita bergambar yang telah
dilakukan oleh dosen ahli adalah 4,05. Berdasarkan tabel konversi
skala lima, buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh
peneliti tergolong “baik” sehingga layak untuk diujicobakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Data Validasi Guru Wali Kelas III
Validasi buku cerita bergambar telah dilakukan oleh salah
satu guru wali kelas III SD N 3 Palar pada hari Sabtu, 10
Desember 2016. Berikut ini merupakan data hasil validasi pada
buku cerita bergambar.
Tabel 4.4
Hasil Validasi oleh Guru Wali Kelas III
No Aspek yang Dinilai Skor Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover buku
1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita.
√
2.
Judul buku cerita menarik
minat siswa untuk membaca
lebih lanjut.
√
3. Judul cover buku membawa
pesan yang akan disampaikan.
√
4.
Warna cover buku cerita
menarik minat siswa untuk
membaca lebih lanjut.
√
B. Isi buku cerita
5. Isi cerita mudah dipahami oleh
siswa kelas rendah.
√
6.
Isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai
pendidikan lingkungan hidup
berkaitan dengan kegiatan
sehari-hari.
√
7.
Isi buku cerita menggunakan
bahasa yang sederhana
sehingga mudah dibaca dan
dipahami siswa kelas rendah.
√
8.
Isi buku cerita memiliki
gambar dan teks yang saling
berhubungan.
√
9. Tampilan buku lebih dominan
gambar dibandingkan teks.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
10. Gambar buku cerita jelas dan
mudah dibedakan.
√
11.
Ilustrasi buku cerita
memperjelas latar, rangkaian
cerita, penjiwaan dan karakter.
√
12.
Gaya dan ketepatan bahasa
cocok untuk siswa kelas
rendah.
√
13.
Isi buku berhasil memikat
siswa untuk terus mengikuti
jalan cerita.
√
C. Anatomi buku
14. Rancangan halaman buku
tertata dengan baik.
√
15. Pemilihan jenis huruf menarik
perhatian siswa.
√
16.
Jenis huruf pada buku cerita
memiliki tingkat mudah dibaca
yang baik bagi siswa.
√
17.
Tata letak/sistematika
penulisan tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk
membaca.
√
Total Skor 80
Rata-rata skor 4,70
Dari hasil validasi buku cerita bergambar yang telah
dilakukan oleh guru wali kelas III adalah 4,70. Berdasarkan tabel
konversi skala lima, buku cerita bergambar yang dikembangkan
oleh peneliti tergolong “sangat baik” sehingga layak untuk
diujicobakan.
3. Data Validasi Siswa Kelas III SD
Validasi buku cerita bergambar telah dilakukan oleh salah
satu siswa kelas III SD N 3 Palar pada hari Sabtu, 10 Desember
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2016. Berikut ini merupakan data hasil validasi pada buku cerita
bergambar.
Tabel 4.5
Hasil Validasi oleh Siswa Wali Kelas III
No Aspek yang Dinilai Skor
Komentar 1 2 3 4 5
A. Cover buku
1. Judul buku cerita menarik bagi
siswa untuk membaca.
√
2.
Warna cover buku cerita
menarik bagi siswa untuk
membaca.
√
B. Isi buku cerita
3. Isi cerita mudah dipahami oleh
siswa.
√
4. Isi buku cerita memiliki
gambar dan teks yang sesuai.
√
5. Isi buku lebih banyak gambar
dibandingkan tulisan.
√
6. Gambar buku cerita jelas. √
7.
Isi buku menarik bagi siswa
untuk terus mengikuti jalan
cerita.
√
C. Anatomi buku
8. Halaman buku tertata dengan
baik.
√
9. Jenis huruf menarik perhatian
siswa.
√
10. Jenis huruf mudah dibaca bagi
siswa.
√
11.
penulisan tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk
membaca.
√
Total Skor 49
Rata-rata skor 4,45
Dari hasil validasi buku cerita bergambar yang telah
dilakukan oleh siswa kelas III adalah 4,45. Berdasarkan tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
konversi skala lima, buku cerita bergambar yang dikembangkan
oleh peneliti tergolong “sangat baik” sehingga layak untuk
diujicobakan.
e. Perbaikan Desain
Perbaikan desain atau revisi desain ini bertujuan untuk
memperbaiki produk buku cerita bergambar agar kualitasnya lebih
bagus dan layak untuk diujicobakan. Peneliti melakukan perbaikan
desain atau revisi atas dasar masukan dan kritikan yang diberikan oleh
validator. Berikut ini beberapa perbaikan desain atau revisi desain
produk buku cerita bergambar yang telah dilakukan oleh peneliti
berdasarkan masukan dari validator.
Tabel 4.6
Tabel Masukan Dosen Ahli dan Perbaikan Desain
No. Masukan Perbaikan Desain
1. Judul hendaknya berkaitan
dengan isi cerita dan
sekelilingnya diberi hiasan.
Judul sudah diganti dari yang
semula “Nino dan Nana”
diganti “Buanglah Sampah
Pada Tempatnya” agar
berkaitan dengan isi cerita. Dan
sekeliling judul diberi hiasan
pembeda warna.
2. Hendaknya anatomi tubuh
lengkap(ada hidung).
Anatomi tubuh dilengkapi
dengan adanya hidung pada
setiap gambar tokoh cerita.
3. Pada halaman 16 cerita
dibuat lebih realistis.
Teks cerita diubah agar terlihat
lebih realistis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Berdasarkan dari masukan tersebut, maka peneliti melakukan revisi
yang dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.8 Gambar 4.9
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Berdasarkan masukan dari validator, dapat terlihat pada gambar 4.8
sebelum revisi judul sama sekali tidak berkaitan dengan isi dari cerita yang
bertemakan lingkungan hidup, sehingga anak kurang memahami isi dari
cerita. Pada gambar juga terlihat bahwa judul tidak ada hiasan pada
sekelilingnya, serta pada gambar tokoh cerita tidak terdapat anatomi tubuh
yang lengkap (hidung). Setelah melakukan perbaikkan desain tersebut,
maka dapat terlihat pada gambar 4.9 judul yang semula Nino dan Nana
diganti dengan Buanglah Sampah Pada Tempatnya, hal ini dikarenakan
judul buku dapat berkaitan dengan tema pendidikan lingkungan hidup,
serta pembaca dapat memahami cerita yang sudah terlihat jelas dari judul
untuk peduli dengan lingkungan sekitar, serta pada judul buku sudah diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
hiasan warna putih disekeliling judul. Pada gambar tokoh tersebut juga
sudah diberi anatomi tubuh yang lengkap dengan adanya hidung.
Gambar 4.10 Gambar 4.11
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Pada gambar 4.10 sebelum revisi teks cerita kurang realistis dalam
kehidupan sehari-hari sehingga kurang dapat dinalar oleh pembaca, serta
gambar tokoh tersebut juga tidak memiliki anatomi tubuh yang lengkap.
Pada gambar 4.11 yang sudah melalui perbaikkan yaitu dari teks cerita
yang semula tidak realitis dalam kehidupan sehari-hari maka diubah
menjadi teks cerita yang dapat terlihat nyata dalam kehidupan sehari-hari,
tokoh pada gambar tersebut juga sudah diberi anatomi tubuh (hidung).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.7
Tabel Masukan Guru Wali Kelas III dan Perbaikan Desain
No. Masukan Perbaikan Desain
1. Tata penulisan nama “desa
cemara” seharusnya dengan
menggunakan huruf besar
pada kata depannya.
Penulisan nama “desa cemara”
sudah diganti dengan
menggunakan huruf besar pada
kata depannya yaitu “Desa
Cemara”.
Berdasarkan dari masukan tersebut, maka peneliti melakukan revisi yang
dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.12 Gambar 4.13
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Berdasarkan masukan dari validator, dapat terlihat pada gambar
4.12 sebelum revisi teks pada cerita tersebut menggunakan huruf kecil
pada kata “desa cemara” sehingga kurang tepat dalam tata bahasa atau
pada ejaan yang disempurnakan, karena nama tempat seharusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
menggunakan huruf kapital. Setelah melakukan perbaikkan desain
tersebut, maka dapat terlihat pada gambar 4.13 pada teks cerita sudah
menggunakan huruf kapital pada kata “Desa Cemara” sehingga tidak
membuat rancu pembaca khususnya pada siswa sekolah dasar.
Tabel 4.8
Tabel Masukan Siswa Kelas III dan Perbaikan Desain
No. Masukan Perbaikan Desain
1. Pada halaman 17 tulisan
“selasai” seharusnya
“selesai”.
Pada halaman 17 tulisan
“selasai” sudah dinganti dengan
kata “selesai”.
Berdasarkan dari masukan tersebut, maka peneliti melakukan revisi
yang dapat dilihat sebagai berikut
Gambar 4.14 Gambar 4.15
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan masukan dari validator, dapat terlihat pada gambar
4.14 sebelum revisi teks pada cerita tersebut terselip kata yang kurang
benar penulisannya yaitu kata “selasai” yang membuat pembaca
binggung dengan kata tersebut. Setelah melakukan perbaikkan desain
tersebut, maka dapat terlihat pada gambar 4.15 pada teks cerita sudah
diperbaiki penulisannya menjadi kata “selesai” sehingga pembaca
mengetahui maksud dan tujuan cerita pada buku.
f. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan setelah melewati proses validasi, buku
cerita bergambar yang sudah jadi terlebih dahulu divalidasi oleh satu
dosen ahli, satu guru wali kelas III, dan satu siswa kelas III sekolah
dsar. Pada validasi ini, validator memberikan penilian dan masukkan
terhadap buku cerita bergambar tersebut agar dapat diperbaiki lebih
lanjut. Setelah melakukan perbaikan, maka langkah selanjutnya ada uji
coba produk terbatas. Uji coba produk ini dilakukan pada hari Senin,
09 Januari 2017 bertempat di SD Negeri 3 Palar. Pada uji coba produk
terbatas ini membutuhkan 6 siswa kelas III sekolah dasar, uji coba
produk dilaksanakan di ruang perpustakaan yang berlangsung pada
pukul 08.30 selama ± 50 menit. Terlebih dahulu siswa dibagikan buku
cerita bergambar yang telah dikembangkan oleh peneliti, siswa diminta
untuk membaca buku dari bagian depan halaman judul hingga refleksi
di bagian akhir. Setelah siswa selesai membaca buku cerita bergambar
tersebut maka siswa diminta menuliskan refleksi untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
pemahaman siswa terhadap isi cerita pada buku. Selanjutnya siswa
diberikan lembar kuesiner satu persatu dan diminta untuk membaca
secara teliti lalu memberikan check list atau penilaian dari rentangan 1-
5 pada 11 aitem pertanyaan. Lembar kuesioner tersebut digunakan
untuk mengetahui kualitas dari produk yang berupa buku cerita
bergambar yang telah dikembangkan oleh peneliti.
Berdasarkan dari uji coba produk terbatas yang telah dilaksanakan
di SD Negeri 3 palar dengan bantuan 6 siswa kelas III sekolah dasar
tersebut mendapatkan skor rata-rata yaitu 4,81yang tergolong kategori
“Sangat Baik”. Berikut ini adalah data validasi yang diberikan kepada
siswa:
Tabel 4.9
Tabel Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa
No.
Siswa
Nomor Pertanyaan
Total
Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 54 4.90
2. 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 54 4.90
3. 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 53 4.81
4. 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 53 4.81
5. 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 50 4.54
6. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 54 4.90
Rata-rata total 4.81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
4.1.2 Kualitas Buku Cerita Bergambar
Setelah mengetahui hasil dari validasi yang telah dilakukan kepada
satu dosen ahli, guru wali kelas III, dan salah satu siswa kelas III SD N
3 Palar mengenai produk buku cerita bergambar, maka dengan
demikian dapat dihitung skor rata-rata dari semua validator yang sudah
memberikan penilaian. Hasil rekapitulasi dari ketiga validator yang
akan disajikan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Rekapitulasi Validator
Validator Rerata Kategori
Dosen ahli 4.05 Baik
Guru Wali Kelas III 4.70 Sangat Baik
Siswa Kelas III 4.45 Sangat Baik
Rata-rata 4.4 Sangat Baik
Berdasarkan dari hasil rekapitulasi di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa buku cerita bergambar yang telah dikembangkan
oleh peneliti memperoleh rskor rata-rata sebesar 4,4 yang tergolong
kategori “sangat baik”. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari judul buku
yang dapat mengajak siswa untuk tertarik membacanya dengan cover
yang full color yang mendukung buku tersebut. Serta dengan isi cerita
yang simpel dan bahasa yang sederhana sehingga siswa mudah untuk
memahami isi cerita yang mempunyai nilai moral yang baik yaitu
tentang kepedulian terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Buku
cerita bergambar ini juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
warna-warna yang menarik siswa untuk membaca sehingga
memperjelas latar dan rangkaian cerita tersebut. pemilihan jenis huruf
yang mudah dibaca oleh siswa, dan ukuran font yang besar sehingga
pada saat membaca mata tidak mudah lelah. Di bagian akhir buku cerita
bergambar terdapat refleksi yang digunakan sebagai tolak ukur
pemahaman siswa setelah membaca cerita yang bertemakan pendidikan
lingkungan hidup. Hasil rekapitulasi penilaian data tersebut dapat
dilihat dalam bentuk diagram batang yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.16
Rekapitulasi Hasil Validasi
3,6
3,8
4
4,2
4,4
4,6
4,8
Dosen Ahli Guru Wali Kelas III Siswa Kelas III
Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi
Rer
ata
Sk
or
4.2 Pembahasan
Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya analisis kebutuhan yang
dilakukan peneliti dengan cara melakukan wawancara kepada guru wali kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
III, dari hasil wawancara tersebut peneliti mendapatkan masukan bahwa
kebutuhan akan buku cerita bergambar sangatlah kurang, buku cerita
bergambar inilah yang dapat menarik minat baca siswa sekaligus
memudahkan siswa dalam memahami isi cerita. Buku cerita bergambar yang
guru inginkan yaitu buku cerita yang berwarna-warni, dengan menggunakan
tokoh manusia agar dapat terlihat nyata, dan penuh gambar dengan sedikit
tulisan tanpa menghilangkan materi yang terkandung di dalamnya,
menggunakan bahasa yang sederhana agar siswa cukup mudah dalam
memahami isi cerita tersebut. Kurangnya buku-buku materi maupun bacaan
yang membahas tentang pendidikan lingkungan hidup, sehingga peneliti
terdorong untuk melakukan penelitian tentang pengembangan buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran
membaca siswa SD kelas rendah, khususnya untuk kelas III SD.
Buku yang dikembangkan oleh peneliti ini adalah buku cerita bergambar
tentang pendidikan lingkungan hidup yang ditujukan untuk kelas III sekolah
dasar. Buku cerita bergambar ini termasuk buku non akademik, yang bukan
menjadi dasar utama sebagai buku pegangan guru ataupun siswa, namun
buku ini sangat berguna bagi siswa karena isi dalam cerita tersebut memiliki
nilai-nilai tentang pendidikan lingkungan hidup. Buku cerita bergambar yang
dikembangkan ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa agar minat baca
siswa dapat meningkat, karena buku yang merupakan produk dari penelitian
ini adalah buku cerita bergambar yang dikhususkan pada pendidikan
lingkungan hidup dan keterampilan membaca. Ada empat keterampilan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
berbahasa, yaitu membaca, menulis, berbicara dan menyimak (Tarigan, 2008:
1).
Buku cerita bergambar yang dikembangkan ini diharapkan mampu
membantu guru maupun orang tua dalam memberikan pembelajaran
pendidikan lingkungan hidup, agar dapat menanamkan rasa kepedulian siswa
terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Mitchell dalam Nurgiyantoro
(2005: 160) mengatakan bahwa buku cerita bergambar dapat membelajarkan
anak untuk bersikap dan bertingkah laku, verbal dan nonverbal yang benar
sesuai dengan tuntutan kehidupan sosial-budaya masyarakat. Media gambar
memegang juga peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Manfaat
yang diperoleh dari media gambar adalah anak dapat memahami isi gambar,
sehingga anak lebih termotivasi dan lebih tertarik untuk membaca dan
mengetahui isi cerita bergambar (Sari, 2010: 28).
Dalam pengembangannya, buku cerita bergambar ini memperhatikan
perkembangan dan karakteristik dari pembaca. Sasaran pembaca buku cerita
bergambar ini adalah siswa SD kelas rendah. Karena pada usia ini
perkembangan bahasa mereka sudah sangat banyak menguasai kata-kata
bahkan kalimat sehingga siswa mudah dalam membaca. Perkembanga bahasa
pada masa usia sekolah dasar perkembangan mengenal dan menguasai
perbendaharaan kata sangat pesat. Anak dapat menguasai 2.5000 kata , dan
pada usia 12 tahun anak mampu menguasai 50.000 kata. Anak sudah terampil
membaca dan berkomunikasi dengan orang lain yang ada di sekitarnya, pada
usia ini anak sudah lebih maju dengan banyak mengajukan pertanyaan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
waktu dan sebab-akibat (Yusuf, 2009: 178). Selain itu menurut Dinar (2008:
40) mengatakan bahwa menurut teori Piaget pada tahap praoperasional ini,
anak mulai mampu menerangkan dunia melalui kata-kata dan gambar.
Namun, anak belum mampu melakukan tindakan mental yang
diinterealisasikan yang memungkinkan anak melakukan secara mental hal-hal
yang dahulu dilakukan secara fisik.
Pada buku cerita bergambar ini juga menggunakan bahasa yang sederhana,
isi dari buku cerita bergambar ini juga mengandung nilai-nilai moral yang
sangat penting ditanamkan oleh anak sejak usia dini, karena buku cerita ini
menanamkan nilai peduli dan menumbuhkan kesadaran anak untuk
menghargai lingkungannya dan memanfaatkan lebih baik tanpa harus
merusaknya. Pendidikan lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia, yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia,
baik langsung maupun tidak langsung (Wuryandari, 2015: 244).
Buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti ini mendapatkan
respon baik dari siswa, hal ini terbukti pada saat peneliti melakukan uji coba
produk secara terbatas yang dilakukan pada 6 siswa kelas III SD N 3 Palar,
yang sebelumnya melalui tahap validasi dari satu dosen ahli, satu guru wali
kelas III dan salah satu siswa kelas III. Dari tahap validasi tersebut
mendapatkan masukan dari masing-masing validator untuk direvisi, hasil dari
revisi telah diujicobakan kepada 6 siswa kelas III SD. Berikut adalah hasil
validasi buku cerita bergambar yang didapatkan dari dosen ahli, guru kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
III, salah satu siswa kelas III dan 6 orang siswa yang telah melakukan uji
coba produk di SD N 3 Palar sebagai subjek penelitian.
Tabel 4.11
Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba lapangan
No. Validator Hasil Validasi
Skor Kategori
1. Dosen ahli 4.05 Baik
2. Guru kelas III 4.70 Sangat baik
3. Satu siswa kelas III 4.45 Sangat baik
4. Enam siswa kelas III 4.81 Sangat baik
Jumlah 18.01
Rata-rata 4.50
Kategori Sangat baik
Dilihat dari tabel di atas bahwa dari hasil validasi dosen ahli mendapatkan
skor rata-rata 4,05 dengan kategori baik, guru wali kelas III mendapatkan
hasil 4,70 dengan kategori sangat baik, dan salah satu siswa mendapatkan
hasil 4,45 dengan kategori sangat baik. Setelah divalidasi oleh tiga orang
validator, kemudian buku certita bergambar direvisi sesuai dengan masukan
yang ada pada masing-masing validator. Setelah revisi dilakukan, kemudian
dilakukan ujicoba produk secara terbatas oleh 6 orang siswa kelas III SD N 3
Palar dan memperoleh skor 4,81 dengan kategori sangat baik. Dalam uji coba
yang dilakukan peneliti tidak mendapatkan masukan atau komentar yang
mengharuskan peneliti untuk merevisi. Hal ini berdasarkan langkah-langkah
dari pengembangan Sugiyono (2010: 409-426) dan langkah pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Borg and Gall (dalam Setyorini, 2013: 237-239) yang telah dimodifikasi oleh
penulis. Selanjutnya buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah ini diputuskan
dapat digunakan untuk media pembelajaran siswa membaca siswa dengan
pendidikan lingkungan hidup yang sangat efektif dan efisien untuk digunakan
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB V
PENUTUP
1.4 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat peneliti uraikan dari keseluruhan penelitian
dan pengembangan produk berupa buku cerita bergambar adalah:
1.4.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup ini memodifilkasi enam langkah
menurut Sugiyono dan Borg & Gall yang meliputi: (1) potensi dan
masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)
revisi desain, dan (6) uji coba produk.
1.4.2 Dari hasil validasi yang telah dilakukan dosen ahli, satu guru wali kelas III
dan salah satu siswa kelas III sekolah dasar, mendapatkan skor rata-rata
4,4 dengan kategori sangat baik. Artinya kualitas buku cerita bergambar
yang kembangkan oleh peneliti sangat baik dan layak untuk diujicobakan.
1.5 Keterbatasan penelitian
Beberapa keterbatasan pada penelitian dan pengembangan produk
berupa buku cerita bergambar ini, antara lain:
1.5.1 Minimnya kemampuan peneliti dalam bidang menggambar dengan
menggunakan sketsa tangan.
1.5.2 Kemampuan menggunakan aplikasi software photoshop yang kurang
dikuasi oleh peneliti sehingga membutuhkan bantuan dari illustrator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
1.6 Saran
Berikut ini merupakan beberapa saran yang peneliti tuangkan untuk
penelitian dan pengembangan yang selanjutnya:
1.6.1 Peneliti sebaiknya lebih belajar lagi menggambar dengan manual atau
menggambar sketsa dengan menggunakan tangan.
1.6.2 Peneliti sebaiknya dapat menguasai apalikasi sofware yang digunakan
untuk menggambar, atau mewarnai gambar dengan menggunakan
komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
DAFTAR REFERENSI
Abdurahhman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dhiyaulhag. 2015. RPUL Plus. Jakarta: Jagakarsa.
Dinar, Wiwien. 2008. Psikologi Anak Usia Dini. Surakarta: PT Macanan
Jaya Cemerlang.
Egan, Kieran. 2009. Pengajaran Yang Inovatif. Jakarta: PT Indeks.
Hamzah, Syukri. 2013. Pendidikan Lingkungan Sekelumit Wawasan
Pengantar. Bandung: PT Refika Aditama
Hardjana. 2006. Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-Anak. Jakarta:
Grasindo.
Haryadi. 2006. Retorika Membaca Model, Metode dan Teknik. Semarang:
Rumah Indonesia.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia
Anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Rafli, Zainal. 2015. Teori Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta:
Garudhawaca.
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Raines. 2002. Tujuh Belas Cerita Moral dan Aktivitas Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Samadi. 2006. Geografi 2 SMA Kelas XI. Jakarta: Yudistira.
Sari, Anita. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Cetak Bergambar
Terhadap PeningkatanMenyimak dan Membaca pada Anak Berkesulitan Belajar.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Setyorini, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Sudjana, Nana. 2002. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi,
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Sutrianto, dkk. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah
Menengah Atas. Jakarta: Kemendikbud.
Tampubolon, DP. 2008. Kemampuan Membaca Efektif dan Efisien.
Bandung: Angkasa.
Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tirtarahardja, Umar. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan
Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup.
Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Widayoko, S. Eko Putro, 2010. Evaluasi Program Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wiedarti, Pangesti, dkk. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah.
Jakarta: Kemendikbud.
Wuryandari, Ganewati. 2015. Politik Luar Negeri Indonesia & Isu
Lingkungan Hidup. Yogyakarta: CV Andi.
Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 1
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas III SD Negeri 3 Palar
No Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
1. Apakah siswa kelas III
gemar untuk membaca
dan buku apa saja yang
sering dibaca oleh siswa?
Siswa kelas III di sekolah ini
sangat gemar membaca, karena
pada setiap bel istirahat anak-
anak banyak yang berkunjung di
perpustakaan untuk membaca
buku bahkan beberapa anak
sampai meminjam buku untuk
dibawa pulang kerumah. Ada
beberapa buku yang digemari
oleh siswa diantaranya, komik,
novel, donggeng, cerita rakyat
bahkan buku pengetahuan sains
atau sosial juga digemari siswa.
2. Bagaimana minat
membaca siswa kelas III
di sekolah ini ?
Minat baca siswa menurut guru
sangat tinggi, namun ada
beberapa anak yang kurang peduli
terhadap buku-buku akademik
maupun non akademik. Akan
tetapi sebagian siswa kelas III
minat baca cukup baik.
3. Media apa yang bp/ibu
pergunakan untuk
pembelajaran membaca
siswa?
Biasanya di dalam pembelajaran
membaca guru menggunakan
media buku karena itu hal yang
paling utama untuk modal
membaca anak-anak. Buku yang
digunakan dapat diambil dari
perpustakan dan macam-macam
buku yang dibagikan kepada anak
seperti buku pelajaran maupun
non pelajaran. Guru wali kelas III
ini memiliki kualitas yang bagus
dan berwawawasan luas, karena
dari semua guru yang ada di
sekolah ini hanya guru wali kelas
III yang sudah menerapkan
gerakan literasi sekolah yaitu
membaca buku non pelajaran
selama 15 menit. Dengan itu guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
bisa mengetahui macam buku
yang digemari siswa dan dapat
menarik minat baca siswa.
4. Adakah kesulitan pada
siswa pada saat membaca
buku? Apa saja
kesulitannya?
Ada beberapa siswa yang masih
kesulitan di dalam membaca
diantaranya terdapat 2 siswa yang
masih sulit untuk membaca
karena masih mengeja setiap suku
kata, 5 siswa sudah lancar
membaca tetapi ada jeda pada
saat membaca dan sisanya 22
orang sudah bisa membaca
dengan lancar. Karena di kelas ini
guru selalu meminta siswa
membaca secara bergantian,
dengan hal ini guru dapat
mengetahui satu persatu cara
membaca siswa tersebut.
5. Bagaimana cara bp/ibu
mengatasi kesulitan
membaca yang dialami
oleh siswa?
Dalam mengatasi kesulitan
membaca pada siswa, guru
biasanya membuat kelompok-
kelompok yang berisi siswa yang
sulit membaca dan yang sudah
lancar membaca, karena siswa
yang sulit untuk membaca dapat
dilatih oleh siswa yang sudah
lancar membaca dengan begitu
siswa merasa malu dan dapat
belajar membaca lebih giat lagi.
Cara kedua yang dilakukan guru
yaitu memberikan les tambahan
kepada siswa yang masih sulit
membaca, beberapa kalimat
bahkan paragraf diminta untuk
membacanya apabila banyak
kesalahan akan dipulangkan
sekolah paling akhir.
6. Di sekolah ini apakah
sudah melakukan
pembersihan lingkungan
setiap harinya dengan
melibatkan siswa?
Guru sudah membuat jadwal
piket kebersihan kelas yang harus
dilaksanakan oleh siswa. Pada
awalnya siswa tidak teratur
membersihkan kelasnya, akan
tetapi karena ada siswa yang
terkena penyakit demam berdarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
maka siswa diberikan sosialisasi
kebersihan lingkungan. Dari situ
siswa setiap pagi hari
melaksanakan jadwal piket
dengan teratur bahkan ada yang
berebut untuk menyapu. Menurut
guru sekolah ini sudah melakukan
kebersihan setiap hari jumat, yang
biasa disebut jumat sehat, akan
tetapi hal itu kurang efektif
mnenurut beliau karena hanya
melibatkan siswa seminggu sekali
untuk membersihkan lingkungan
sekolah.
7. Bagaimana sikap atau
kepedulian siswa
terhadap lingkungan yang
ada di sekitarnya?
Sikap dan kepedulian siswa
tentang kebersihan lingkungan
menurut guru sudah cukup baik.
Sudah dijelaskan di butir jawaban
sebelumnya bahwa dengan
adanya sosialisasi kelas II sekolah
dasar ini sudah bisa
membersihkan lingkungan
kelasnya sendiri tanpa diminta
oleh guru, dan sebagian besar
siswa yang ada di sekolah juga
sudah peduli dengan sampah
disekitar, karena setiap ruang
kelas di depannya terdapat tong
sampah.
8. Menurut bp/ibu guru
apakah pendidikan
lingkungan hidup penting
untuk diajarkan kepada
siswa?
Menurut guru wali kelas III
sekolah dasar ini pendidikan
lingkungan hidup sangatlah
penting diberikan kepada anak-
anak, karena dengan adanya
pendidikan lingkungan hidup
maka siswa mempunyai
pemahaman atau pengetahuan
tentang pentingnya cara merawat,
menghargai bahkan
memanfaatkan lingkungan hidup
tanpa harus merusaknya.
9. Bagaimana menurut
bp/ibu guru tentang buku
cerita bergambar tentang
Guru wali kelas III ini
mengungkapkan bahwa menurut
beliau buku cerita bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
pendidikan lingkungan
hidup?
sangat efisein untuk menarik
perhatian siswa dalam membaca
dan dapat mempermudah siswa di
dalam memahami isi cerita
khususnya pada materi
pendidikan lingkungan hidup.
Dengan pemahaman yang
dimiliki siswa, maka dapat
menumbuhkan kesadaran dan
kepedulian siswa terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya.
10. Buku cerita bergambar
seperti apa yang bp/ibu
inginkan yang berisi
tentang pendidikan
lingkungan hidup?
Buku cerita yang diharapkan oleh
guru tentunya gambar dan warna
yang menarik untuk siswa dengan
menggunakan tokoh-tokoh cerita
yang lebih nyata contohnya
dengan menggunakan tokoh
manusia dalam cerita, juga
dengan isi cerita yang tidak
terlalu panjang dan berbelit-belit
isinya. Cukup mengambil
beberapa atau salah satu contoh
kerusakan lingkungan dan
dampaknya untuk manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 2
Data Hasil Validasi oleh Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 3
Data Hasil Validasi oleh Guru Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 4
Data Hasil Validasi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 5
Data Hasil Kuesioner Siswa (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Data Hasil Kuesioner Siswa (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Data Hasil Kuesioner Siswa (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Data Hasil Kuesioner Siswa (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 6
Hasil Refleksi Siswa setelah Membaca Buku Cerita Bergambar (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Hasil Refleksi Siswa setelah Membaca Buku Cerita Bergambar (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Hasil Refleksi Siswa setelah Membaca Buku Cerita Bergambar (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 7
Hasil Rekapitulasi Validator
Validator Rerata Kategori
Dosen ahli 4.05 Baik
Guru Wali Kelas III 4.70 Sangat Baik
Siswa Kelas III 4.45 Sangat Baik
Rata-rata 4.4 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 8
Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa
No.
Siswa
Nomor Pertanyaan
Total
Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 54 4.90
2. 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 54 4.90
3. 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 53 4.81
4. 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 53 4.81
5. 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 50 4.54
6. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 54 4.90
Rata-rata total 4.81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 9
Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba lapangan
No. Validator Hasil Validasi
Skor Kategori
1. Dosen ahli 4.05 Baik
2. Guru kelas III 4.70 Sangat baik
3. Satu siswa kelas III 4.45 Sangat baik
4. Enam siswa kelas III 4.81 Sangat baik
Jumlah 18.01
Rata-rata 4.50
Kategori Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 10
DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 11
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 12
Surat Keterangan Melakukan Uji Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 13
Surat Keterangan Melakukan Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 14
Buku Cerita Bergambar (Terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 15
Biodata Penulis
Nindia Desy Permatasari lahir di Klaten, 03
Desember 1995, sebagai anak ketiga dari tiga
bersaudara. Penulis menempuh pendidikan dasar di
SD N 2 Sabranglor tahun 2001-2007, selanjutnya
menempuh pendidikan menengah pertama di SMP
Negeri 2 Trucuk tahun 2007-2010. Penulis
melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Cawas, Klaten dan lulus
pada tahun 2013.
Pada tahun 2013, penulis melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar
sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Masa
pendidikan di USD diakhiri oleh penulis pada tahun 2017 dengan menulis sebuah
skripsi berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas Rendah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related