pengaruh penggunaan math flash cards...
Post on 06-Feb-2018
243 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PENGGUNAAN MATH FLASH CARDS
TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII
PADA MATERI POKOK SUDUT PUSAT DAN SUDUT
KELILING LINGKARAN SEMESTER GENAP
DI MTs PUTERI SUNNIYYAH SELO
TAHUN AJARAN 2011-2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh :
KHOIRUL MUTIAH
NIM : 083511019
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
PERNYATAAN KEA
Yang bertanda tangan d
Nama
NIM
Jurusan/Program Studi
menyatakan bahwa sk
saya sendiri, kecuali ba
ii
N KEASLIAN
ngan dibawah ini :
: Khoirul Mutiah
: 083511019
Studi : Tadris Matematika/S1
wa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil p
uali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang,
Saya yang m
Khoirul M
NIM : 0835
asil penelitian/karya
rang, 10 Mei 2012
yang menyatakan,
rul Mutiah
: 083511019
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan
Judul : Peng
Belaj
Pusa
MTs
Nama : Khoiru
NIM : 083511
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris
Telah diujikan dalam s
IAIN Walisongo dan d
sarjana dal ilmu pendid
Ketua,
Saminanto, S.Pd.
NIP. 19720604 20031
Penguji I,
H. Mursid, M.A
NIP. 19670305 20011
Pembimbing I
Yulia Romadiastri, S.
NIP. 19810715 200501
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALI
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Hamka ((Kampus II) Ngaliyan Sema
Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
engan :
Pengaruh Penggunaan Math Flash Cards Ter
Belajar Peserta Didik Kelas VIII Pada Materi
Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran Semes
MTs Puteri Sunniyyah Selo Tahun Ajaran 201
Khoirul Mutiah
083511019
Tadris
Tadris Matematika
alam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fak
dan dapat diterima sebagai salah satu syarat mem
pendidikan matematika.
Semarang, 23
DEWAN PENGUJI
Sekretaris,
.Pd., M.Sc. Yulia Romadiastri, S.S
200312 1002 NIP. 19810715 20050
Penguji II,
d, M.Ag. Dr. Hj. Sukasih, M
200112 1001 NIP. 19570202 19920
bing I Pembimbing II
tri, S.Si., M.Sc. Dr. H. Abdul Wahib
00501 2008 NIP. 19600615 19910
WALISONGO
Semarang
Terhadap Hasil
ateri Pokok Sudut
Semester Genap di
n 2011-2012.
ji Fakultas Tarbiyah
at memperoleh gelar
23 Juni 2012
tri, S.Si., M.Sc. 200501 2008
ji II,
sih, M.Pd.
199203 2001
bing II,
ahib, M.Ag.
199103 1004
NOTA PEMBIMBIN
Kepada
Yth. Dekan Fakultas T
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu ’alaikum wr
Dengan ini diberitahu
koreksi naskah skripsi
Judul : Peng
Belaj
Pusa
MTs
Nama : Khoi
NIM : 0835
Jurusan : Tadri
Program Studi : Tadri
Saya memandang bah
Fakultas Tarbiyah IAIN
Wassalamu’alaikum. w
iv
MBING
Semarang,
ltas Tarbiyah
wr.wb.
ritahukan bahwa saya telah melakukan bimbinga
kripsi dengan:
Pengaruh Penggunaan Math Flash Cards Ter
Belajar Peserta Didik Kelas VIII Pada Materi
Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran Semes
MTs Puteri Sunniyyah Selo Tahun Ajaran 201
Khoirul Mutiah
083511019
Tadris
: Tadris Matematika
g bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat di
h IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang M
m. wr. wb.
Pembimbi
Yulia Romadia
NIP. 19810715
rang, 10 Mei 2012
bingan, arahan dan
Terhadap Hasil
ateri Pokok Sudut
Semester Genap di
n 2011-2012.
pat diajukan kepada
Munaqasyah.
bimbing I,
madiastri, M.Sc
107152005012008
NOTA PEMBIMBIN
Kepada
Yth. Dekan Fakultas T
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu ’alaikum wr
Dengan ini diberitahu
koreksi naskah skripsi
Judul : Peng
Belaj
Pusa
MTs
Nama : Khoi
NIM : 0835
Jurusan : Tadri
Program Studi : Tadri
Saya memandang bah
Fakultas Tarbiyah IAIN
Wassalamu’alaikum. w
v
MBING
Semarang,
ltas Tarbiyah
wr.wb.
ritahukan bahwa saya telah melakukan bimbinga
kripsi dengan:
Pengaruh Penggunaan Math Flash Cards Ter
Belajar Peserta Didik Kelas VIII Pada Materi
Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran Semes
MTs Puteri Sunniyyah Selo Tahun Ajaran 201
Khoirul Mutiah
083511019
Tadris
: Tadris Matematika
g bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat di
h IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang M
m. wr. wb.
Pembimbi
Dr. H. Abdul W
NIP. 19600615
rang, 10 Mei 2012
bingan, arahan dan
Terhadap Hasil
ateri Pokok Sudut
Semester Genap di
n 2011-2012.
pat diajukan kepada
ang Munaqasyah.
bimbing II
bdul Wahib, M.Ag.
00615 199103 1004
vi
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Penggunaan Math Flash Cards Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas VIII Pada Materi Pokok Sudut
Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran Semester Genap di
MTs Puteri Sunniyyah Selo Tahun Ajaran 2011-2012
Penulis : Khoirul Mutiah
NIM : 083511019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata
hasil belajar matematika materi pokok sudut pusat dan sudut keliling lingkaran
antara peserta didik yang pembelajarannya menggunakan Math Flash Cards,
dengan peserta didik yang pembelajarannya tidak menggunakan Math Flash
Cards. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, dengan desain pretest-
posttest control group design,. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas VIII MTs Puteri Sunniyah Selo Grobogan Semester genap tahun ajaran
2011/2012. Sampel penelitian ini adalah kelompok eksperimen dari kelas VIII-A
sebanyak 29 peserta didik dan kelompok kontrol dari kelas VIII-B sebanyak 26
peserta didik. Jadi banyaknya sampel seluruhnya adalah 55 peserta didik
diperoleh dengan cara cluster sampling.
Data dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi, tes dan
dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis
statistik uji kesamaan rata-rata yaitu analisis uji t-test satu pihak kanan antara
kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan Math Flash Cards dan
kelas kontrol yang pembelajarannya tidak menggunakan Math Flash Cards.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: rata-rata hasil
belajar matematika pada materi sudut pusat dan sudut keliling lingkaran peserta
didik kelas VIII MTs Puteri Sunniyah Selo kecamatan Tawangharjo kabupaten
Grobogan dengan pembelajaran yang menggunakan media Math Flash Cards
adalah sebesar 72,138, sedangkan rata-rata hasil belajar matematika peserta didik
dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media Math Flash Cards sebesar
64,385. Dari uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t-test dihasilkan
hitungt sebesar 1,879. Setelah hitungt dikonsultasikan dengan tabelt dengan
)2( 21 −+= nndk = 53 dan taraf signifikan (α ) 5% = 1,674, diketahui bahwa
hitungt lebih besar dari tabelt , maka dapat disimpulkan rata-rata hasil belajar antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara nyata.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
memberikan pengalaman kepada pendidik untuk dapat menggunakan media Math
Flash Cards pada materi pokok sudut pusat dan sudut keliling lingkaran untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SAW
yang telah memberikan hidayah, taufik dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Math Flash
Cards Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII MTs Puteri
Sunniyyah Selo Tahun Ajaran 2011-2012 Kecamatan Tawangharjo Kabupaten
Grobogan Pada Materi Pokok Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran Semester
Genap” ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa pula tercurahkan ke
hadirat beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya
dengan harapan semoga mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :
1. DR. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Drs. Wahyudi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tadris Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Wenty Dwi Yuniarti, M.Kom. selaku Sekretaris Jurusan Tadris Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang.
4. Saminanto, M.Sc., selaku Ketua Prodi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang.
5. Luluk Choirunnisa’, S.Si, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Tadris Matematika
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
6. Yulia Romadiastri, M.Sc., selaku pembimbing I, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi.
7. Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag., selaku Pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi.
8. Kepala MTs Puteri Sunniyah Selo, Asyhuri Sumadi, S.Pd.I yang telah
berkenan memberikan izin untuk melakukan penelitian di MTs Puteri
Sunniyah Selo.
viii
9. Tri Sulistiyowati, S.Pd, selaku guru mata pelajaran matematika dan seluruh
staf MTs Puteri Sunniyah Selo, yang berkenan membantu penulis dalam
proses penelitian.
10. Bapak dan ibuku tercinta, bapak Mustam dan ibu Suyatmi yang selalu
mencurahkan do’a, nasehat, dukungan dan kasih sayang kepada penulis.
11. Umi Aufa Abdullah Umar dan abi Lutfi, yang selalu membimbing penulis ke
jalan yang benar menuju rahmat Allah.
12. Saudara-sudaraku (Mas Yazid, Mas Rohim, Dek Mufid dan Dek Rois), yang
menjadi motivasi dan semangatku.
13. Kak Jasmani, terima kasih atas bantuan dan perhatiannya.
14. Aqilah, luluk dan my cooking family (mb’ ateix, ma’dut, ma’ atien, fafa,
sakho, jatil, beby) yang senantiasa membuatku tersenyum.
15. Teman-temanku TM 2008 dan santriwati PP Tahafudzul Qur’an yang selalu
memberikan warna dalam hidupku sehari-hari.
16. Tim KKN posko 58 yang memberikan motivasi selama proses bimbingan
skripsi.
17. Semua pihak dan instansi terkait yang telah membantu selama
dilaksanakannya penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini.
Semoga amal yang telah diperbuat akan menjadi amal yang saleh, dan
mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih kurang,
sehingga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak guna perbaikan dan penyempurnaan pada penulisan berikutnya.
Akhirnya Penulis Berharap semoga skripsi ini bermanfaat, Khususnya
bagi penulis, Amin Ya Rabbal‘Alamin
Semarang, 10 Mei 2012
Khoirul Mutiah
NIM : 083511019
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. ii
PENGESAHAN ................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ........................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................ ix
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5
BAB II: MATH FLASH CARDS DAN HASIL BELAJAR
A. Kajian Pustaka .......................................................................... 7
B. Kerangka Teoritik
1. Math Flash Cards .............................................................. 8
2. Hasil Belajar Peserta Didik ................................................ 15
3. Ringkasan Materi Sudut Pusat dan Sudut Keliling
Lingkaran .......................................................................... 22
4. Pengaruh Penggunaan Math Flash Cards Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas VIII pada Materi Pokok
Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran ........................ 27
C. Hipotesis Penelitian .................................................................. 29
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31
C. Variabel Penelitian ................................................................... 31
x
D. Populasi dan Sampel ................................................................ 33
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 34
F. Analisis Data ............................................................................ 43
BAB IV. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian. ............................................................... 51
1. Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol ..... 51
2. Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 53
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .................................... 65
1. Analisis Uji Pra Syarat ........................................................ 55
2. Uji Hipotesis ........................................................................ 56
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 60
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 61
BAB. V. PENUTUP
E. simpulan ................................................................................... 63
F. Saran ......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 : Desain Penelitian ............................................................. 31
Tabel 3.2 : Daftar Uji Normalitas Data Nilai Awal Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................... 34
Tabel 3.3 : Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal....................... 37
Tabel 3.4 : Prosentase validitas butir soal ......................................... 38
Tabel 3.5 : Perhitungan koefisien tingkat kesukaran butir soal ........ 40
Tabel 3.6 : Prosentase tingkat kesukaran butir soal .......................... 41
Tabel 3.7 : Perhitungan koefisien daya beda butir soal ..................... 42
Tabel 3.8 : Prosentase daya beda butir soal....................................... 43
Tabel 4.1 : Daftar hasil pretest peserta didik kelas eksperimen dan
kelas kontrol .................................................................... 52
Tabel 4.2 : Daftar hasil posttest peserta didik kelas eksperimen dan
kelas kontrol .................................................................... 53
Tabel 4.3 : Uji Normalitas Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................. 55
Tabel 4.4 : Uji Homogenitas Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ........................................................... 56
Tabel 4.5 : Uji Normalitas Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ........................................................... 57
Tabel 4.6 : Perhitungan hasil posttest kelas eksperimen dan kelas
Kontrol ............................................................................ 58
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Math Flash Cards
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 3 : Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba
Lampiran 4 : Soal Tes Uji Coba
Lampiran 5 : Lembar Jawab Soal Uji Coba
Lampiran 6 : Penyelesaian Soal Uji Coba
Lampiran 7 : Hasil Tes Soal Uji Coba Kelas IX
Lampiran 8 : Tabel Penyebaran Butir Soal
Lampiran 9 : Uji Validitas Soal
Lampiran 10 : Perhitungan Validitas Tahap Kedua
Lampiran 11 : Uji Reliabilitas Soal
Lampiran 12 : Analisis Tingkat Kesukaran
Lampiran 13 : Analisis Daya Beda
Lampiran 14 : Soal Pretest dan Posttest
Lampiran 15 : Penyelesaian Soal Pretest dan Posttest
Lampiran 16 : Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 17 : Daftar Hasil Pretest Peserta Didik (Data Nilai Awal Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol)
Lampiran 18 : Perhitungan Nilai Awal Kelas Eksperimen
Lampiran 19 : Perhitungan Nilai Awal Kelas Kontrol
Lampiran 20 : Uji Normalitas Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Lampiran 21 : Uji Normalitas Data Nilai Pretest Kelas Kontrol
Lampiran 22 : Uji Homogenitas Data Nilai Pretest
Lampiran 23 : Daftar Hasil Posttest Peserta Didik (Data Nilai Akhir Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol)
Lampiran 24 : Perhitungan Nilai Akhir Kelas Eksperimen
Lampiran 25 : Perhitungan Nilai Akhir Kelas Kontrol
Lampiran 26 : Uji Normalitas Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Lampiran 27 : Uji Normalitas Data Nilai Posttest Kelas Kontrol
xiii
Lampiran 28 : Tabel Nilai-nilai r Product Moment
Lampiran 29 : Tabel Nilai-nilai Chi Kuadrat
Lampiran 30 : Tabel Nilai-nilai dalam Distribusi F
Lampiran 31 : Tabel Nilai-nilai dalam Distribusi t
Lampiran 32 : Surat Keterangan dari Lab Matematika
Lampiran 33 : Piagam OPAK
Lampiran 34 : Piagam KKN
Lampiran 35 : Surat Keterangan Ko. Kurikuler
Lampiran 36 : Nilai Ko. Kurikuler
Lampiran 37 : Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 38 : Surat Izin Pra Riset
Lampiran 49 : Surat Izin Riset
Lampiran 40 : Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 41 : Daftar Riwayat Pendidikan
Lampiran 42 : Dokumentasi Pembelajaran Menggunakan Math Flash Cards
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar Merupakan proses seseorang untuk memperoleh pengetahuan,
dari yang tidak mengerti menjadi paham, dari yang sudah paham menjadi
terampil. Menurut Gagne dalam buku the condition of learning (1977)
menyatakan bahwa: “ belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama
dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga
perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami
situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.1 Orang yang belum
menguasai tentang suatu hal maka biasanya dia membenci hal tersebut hal ini
sesuai dengan apa yang dirasakan oleh peserta didik kelas VIII MTs Puteri
Sunniyyah Selo, setiap pelajaran matematika berlangsung kebanyakan dari
mereka memunculkan mimik wajah tidak suka.
Berdasarkan hasil interview kepada pendidik yang mengampu mata
pelajaran matematika, sering kali ketika peserta didik menemui soal yang
berkaitan dengan materi pokok sudut pusat dan sudut keliling lingkaran,
mereka terlihat menyerah terlebih dahulu sebelum mencoba
menyelesaikannya. Setelah diselidiki ternyata mereka lebih sering
menggunakan metode menghafalkan rumus daripada melakukan latihan
menyelesaikan soal ditambah lagi belajar mereka hanya pada saat besok
harinya diadakan ulangan. Walaupun bentuk soal sudah disuguhkan dengan
gambar, mereka tetap saja kesulitan menalar penyelesaiannya karena rumus-
rumusnya dan unsur-unsur lingkaran belum mereka kuasai betul dan sudah
lupa. Seperti soal yang menanyakan berapa besar sudut 捲 padahal kalau
dicermati sudut 捲 merupakan sudut keliling yang besarnya setengah besar
1Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011),
hlm. 84.
2
sudut pusat jika menghadap busur yang sama, tetapi ketika soal ini
disuguhkan kepada peserta didik terutama dengan gambar yang agak rumit,
mereka tidak bisa menyebutkan bahwa sudut 捲 adalah sudut keliling dan yang
namanya busur, mereka sudah lupa terlebih dahulu. Sehingga
ketidakmampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal terjadi, dan hasil
evaluasi peserta didik tidak memenuhi KKM yang ditetapkan oleh pihak
sekolah yaitu 70,00.
Sebenarnya teorema atau konsep-konsep yang berkaitan dengan
materi tersebut tidak terlalu sulit dipahami satu persatu karena rumus-
rumusnya cukup sederhana hanya saja materinya cukup banyak dan hampir
sama, sehingga untuk mengingat rumus-rumus yang berkaitan perlu
diperhatikan bagaimana cara mereka mengingat dan menyimpan ingatan
mereka secara alamiah. Dengan cara peserta didik diberi penanaman konsep
dan latihan menyelesaikan soal secara terus menerus jadi bukan sekedar
menghafalkan rumus. Kalau tidak, mengingat materi tersebut merupakan
beban yang berat bagi peserta didik apalagi jika sudah bertemu dengan soal
yang agak rumit.
Mengingat merupakan kemampuan kognitif anak yang lebih rendah
daripada memahami. Sebaiknya yang dilakukan pendidik adalah mengajak
peserta didik memahami materi pelajaran terlebih dahulu sebelum mereka
menghafal. Setelah peserta didik mampu memahami materi tersebut pada
umumnya mereka pun akan mudah mengingatnya sebab mereka sudah
berhasil menyusun dan menyatukan kepingan-kepingan informasi yang
dipelajari menjadi suatu gambar yang utuh dan jelas.
Sebagaimana yang telah dikutip bahwa syarat anak bisa dikatakan
mahir matematika bila memiliki beberapa potensi sebagai berikut:2
1. Menguasai konsep matematika
Maksudnya mengetahui dan memahami soal mana yang memerlukan
penambahan, pembagian, pengalian atau pengurangan.
2 Hariwijaya, Meningkatkan Kecerdasan Matematika, (Yogyakarta: Tugu Publiser,
2009), hlm. 20.
3
2. Penalaran yang logis
Menyangkut kemampuan menyelesaikan secara logika sebab-akibat serta
sistematis.
3. Positive dis position
Sikap bahwa matematika bermanfaat dalam penerapan kehidupannya.
Untuk memenuhi syarat-syarat di atas, agar peserta didik dapat
dikatakan sudah mencapai indikator-indikator yang berkaitan dengan materi
sudut pusat dan sudut keliling lingkaran maka tidak ada salahnya jika
pendidik menggunakan sebuah media pembelajaran yang dapat membantu
mereka memahami materi sudut pusat dan sudut keliling. Disisi lain sebuah
media pembelajaran yang sering digunakan untuk membantu anak-anak
menghafal sesuatu terutama yang berkaitan dengan kosakata bahasa asing,
rumus atau keterampilan mengoperasikan angka yaitu dengan menggunakan
Flash cards.
Flash cards merupakan satu set kartu bantalan informasi, kosakata
atau angka, yang digunakan dalam latihan kelas atau dalam penelitian.
Biasanya bagian depan Flash cards memuat pertanyaan dan gambar yang
dapat mengingatkan atau menuntun seseorang kepada sesuatu yang
berhubungan dengan pertanyaan tersebut sedangkan jawabannya berada di
bagian belakang kartu, atau bisa saja berupa dua kartu berpasangan yang satu
memuat gambar dan pertanyaan dan yang satunya lagi memuat jawabannya.
Uniknya Flash cards ini dapat digunakan dalam berbagai model dan dapat
dimainkan oleh suatu kelompok atau individu.
Penggunaan Flash cards lebih tepatnya untuk anak-anak usia dini, tapi
karena prinsip permainannya yang menyenangkan (FUN) tidak salahnya bila
akan dicoba diterapkan pada peserta didik kelas VIII. Berdasarkan informasi
yang ada Flash cards ini dapat membantu proses mengingat dan sekaligus
daya ingat peserta didik terutama membantu dalam mengingat rumus dan
menganalisis soal untuk dipecahkan sehingga dapat dikatakan bahwa
penggunaan Flash cards dapat mempengaruhi hasil belajar. Agar lebih besar
manfaatnya sekarang sudah diciptakan Flash cards yang lebih banyak
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil pemikiran dari permasalahan diatas maka peneliti
mempunyai tujuan yaitu:
1. Mengetahui besar perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang
memperoleh pembelajaran menggunakan media Math flash cards, dengan
hasil belajar peserta didik yang tidak memperoleh pembelajaran
menggunakan media Math flash cards.
2. Mengetahui adanya pengaruh penggunaan Math flash cards terhadap hasil
belajar peserta didik kelas VIII pada materi pokok sudut pusat dan sudut
keliling lingkaran di MTs Puteri Sunniyyah Selo tahun ajaran 2011-2012.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain
sebagai berikut:
1. Manfaat Bagi Peserta Didik
a. Dapat menikmati pembelajaran dengan penggunaan Math flash cards
yang berbasis bermain sehingga mereka merasa nyaman dan senang.
b. Dapat meningkatkan kemampuan dalam menyebutkan unsur-unsur
lingkaran dan mengingat rumus-rumus yang berkaitan dengan materi
sudut pusat dan sudut keliling lingkaran.
c. Dapat meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal yang
berkaitan dengan materi sudut pusat dan sudut keliling lingkaran.
2. Manfaat Bagi Guru
Sebagai tolak ukur dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran di
kelas dan motivasi untuk meningkatkan keterampilan memahami strategi
pembelajaran yang bervariasi dengan menggunakan media Math flash
cards.
3. Manfaat bagi peneliti
a. Mendapatkan pengalaman langsung pelaksanaan pembelajaran melalui
penggunaan media Math flash cards pada materi pokok sudut pusat
dan sudut keliling lingkaran di MTs Puteri Sunniyyah Selo Grobogan.
6
b. Memberi bekal agar peneliti sebagai calon guru matematika siap
melaksanakan tugas di lapangan, sesuai kebutuhan lapangan serta
mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan penelitian kuantitatif
di MTs Puteri Sunniyyah Selo Grobogan yang kelak dapat diterapkan
saat terjun di lapangan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka merupakan penelusuran yang berupa buku, hasil
penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang dijadikan peneliti sebagai
rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang peneliti laksanakan.
Pada penelitian kali ini peneliti juga menggunakan beberapa kajian
berupa penelitian-penelitian yang hampir serupa dengan penelitian kali ini
yaitu:
1. Skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
CIRC Dengan Media Kartu Soal Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Pokok Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel di Kelas VIII SMP Nusa Bangsa Demak
Tahun Pelajaran 2009/2010” oleh Abdul Karis seorang mahasiswa Tadris
Matematika IAIN Walisongo dengan NIM 3105369, dan hasil dari
penelitiannya adalah model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan
media kartu soal sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar dalam
menyelesaikan soal cerita matematika pada materi pokok sistem
persamaan linier Dua Variabel (SPLDV).
2. Skripsi yang berjudul “Efektivitas Metode Index Card Match Pada
Materi Pokok Bilangan Pecahan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas VII di MTs N 1 Pamotan” oleh Fitria Catur
Wulandari seorang mahasiswi Tadris matematika IAIN Walisongo
dengan NIM 063511030 dan hasil penelitiannya adalah hasil
pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Index Card
Match lebih baik dan efektif digunakan dari pada pembelajaran
konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah pada materi
bilangan pecahan di MTs Negeri 1 Pamotan Rembang.
Meskipun pendekatan pembelajaran yang dipakai pada kedua
penelitian di atas sama dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-
8
sama menggunakan media kartu, namun terdapat perbedaannya yaitu pada
kali ini materi yang diberi penerapan kartu adalah sudut pusat dan sudut
keliling lingkaran, sedangkan pada penelitian terdahulu pada materi sistem
persamaan linier Dua Variabel (SPLDV) dan bilangan pecahan. Selain itu
terdapat perbedaan lagi yaitu jenis kartu yang digunakan pada penelitian
terdahulu adalah kartu soal biasa yang dikombinasikan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada penelitian pertama dan Index Card
Match pada penelitian kedua sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan
menggunakan media math flash cards, dimana tentu ketiga kartu tersebut
mempunyai bentuk, karakteristik dan prinsip yang berbeda.
B. Kerangka Teoritik
1. Math Flash Cards
a. Pengertian Math Flash Cards
Dalam masalah belajar seseorang tidak pernah lepas dengan
yang namanya sifat lupa bahkan materi yang baru saja diajarkan bisa
saja lupa setelah beberapa menit kemudian. Dalam islam perbuatan
yang fatal akibatnya karena disebabkan sifat lupa dapat dimaafkan
sebagaimana hadist berikut
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, sesungguhnya Rasululloh
Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda : " Sesungguhnya Allah
telah memaafkan kesalahan-kesalahan umat-Ku yang tidak disengaja,
karena lupa dan yang dipaksa melakukannya" (HR. Ibnu Majah,
Baihaqi dll, hadits hasan) 1
Walaupun di dalam islam sifat lupa dapat dimaafkan akibatnya
tapi dalam menghadapi ujian baik ujian semester maupun ujian
1 Imam Yahya bin Syrifuddin An-Nawawi, Al-‘Arba’in Nawawi (Semarang: Pustaka
‘Alawiyah, 2004) hal 23
9
nasional seorang peserta didik tetap menanggung konsekuensinya jika
dia tidak bisa mengerjakan soal yang ada walaupun karena alasan
lupa. Maka dalam hal ini besar manfaatnya jika seorang pendidik
memberikan suatu alat bantu belajar untuk membantu mereka dalam
memahami pelajaran dan tidak mudah cepat lupa. Di sisi lain suatu
alat yang dapat digunakan agar peserta didik cepat mengingat dan
tidak mudah lupa pelajaran atau hafalannya yaitu dengan
menggunakan Flash Cards, dengan menggunakan alat bantu belajar
Flash Cards seorang pendidik secara tidak sengaja juga menggunakan
suatu metode mengajar tertentu misalnya game. 2
Flash Cards atau kartu kilas adalah suatu kartu bolak balik
yang sangat ampuh digunakan untuk mengingat dan kaji ulang dalam
proses belajar,3 atau definisi lain menyebutkan bahwa flash cards
adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang
mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan
dengan gambar tersebut.4 Flash cards biasanya berukuran ば 抜 なに cm
atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.
Kartu–kartu tersebut menjadi petunjuk atau rangsangan bagi peserta
didik untuk memberikan respons yang diinginkan. Sedangkan kata
Math pada awal kata Flash cards dipakai untuk menandai bahwa
penggunaan Flash cards diterapkan pada bidang matematika. secara
formalis, matematika adalah penelaahan struktur abstrak yang
didefinisikan secara aksioma dengan menggunakan logika simbolik
dan notasi.5 Pengajaran matematika tidak sekedar mengajar agar
peserta didik mempunyai kemampuan cepat dalam berhitung namun
menanamkan konsep matematika sehingga peserta didik mengerti
2 Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet.6, hlm.244.
3 Sutanto Windura, Memory Champion @ School: Rahasia Mengingat Materi Pelajaran
Apa Saja, , hlm.138.
4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2003), hlm.119.
5 Hariwijaya, Meningkatkan Kecerdasan Matematika , hlm.29
10
maksud matematika, mampu bernalar dan dapat memecahkan masalah
yang dihadapi. Misalnya ingin memperlancar ingatan tentang rumus sudut
keliling, berikut kartunya:
Sebelum menggunakan Math Flash cards pembelajaran
matematika juga perlu menggunakan lembar kerja peserta didik
(LKPD) karena karakteristik pelajaran matematika antara lain adalah
sebagai berikut:6
1) Objek pembicaraannya abstrak sekalipun dalam pengajaran di
sekolah anak diajarkan benda konkrit, siswa tetap didorong untuk
melakukan abstraksi.
2) Pembahasan mengandalkan tata nalar, artinya info awal berupa
pengertian dibuat seefisien mungkin, pengertian lain harus
dijelaskan keberadaannya dengan tata nalar yang logis.
6 Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematika,(Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008),
hlm.152.
Bagian belakang
想操宋
SUDUT KELILING
SETENGAH
SUDUT PUSAT
JIKA
MENGHADAP
BUSUR YANG
SAMA
Besar
sudut 試?
試 操掻宋
Bagian depan
11
3) Pengertian atau konsep sangat jelas berjenjang sehingga terjaga
konsistensinya.
4) Melibatkan perhitungan (operasi).
b. Manfaat Math Flash Cards
Beberapa manfaat Math flash Cards sebagai alternatif agar
pembelajaran matematika jadi lebih menarik yaitu:7
1) Pemahaman rumus matematika dengan permainan .
2) Sering mengadakan diskusi/kerja sama untuk menentukan tahap-
tahap penyelesaian soal-soal secara cepat, tepat dan mudah
dipahami.
3) Pelajaran matematika bisa diajarkan melalui permainan.
4) Rajin berlatih mengerjakan soal.
5) Melatih daya tahan menyelesaikan soal matematika.
6) Mendorong peserta didik suka mengotak-atik soal.
7) Mewajibkan peserta didik mempelajari yang sudah dijelaskan dan
menyiapkan yang hendak dijelaskan.
8) Mendorong peserta didik mengerjakan tugas hingga paham.
9) Menyuruh peserta didik bertukar kuis buatan sendiri dengan
teman dan menjawabnya. Jawaban kuis diperiksa oleh masing-
masing pembuat kuis.
10) Melatih peserta didik membuat catatan lengkap dan rapi,
ringkasan konsep dan rumus penting.
c. Kelebihan Math Flash Cards
Berikut ini adalah sejumlah alasan mengapa Math flash cards
dengan menggunakan sistem Michael flash cards bisa menjadi alat
bantu belajar yang efektif dan menyenangkan:
7 Hariwijaya, Meningkatkan Kecerdasan Matematika , hlm.53.
12
1) Asosiasi yang kuat antara bagian depan dan belakang.
Asosiasi artinya adalah suatu realisasi atau kaitan atau
hubungan antara satu hal dengan hal yang lain. Begitu pula
dengan cara kerja ingatan manusia. Artinya seseorang bisa
mengingat suatu informasi apabila informasi ini punya kaitan
atau asosiasi dengan informasi lain yang sudah pasti sudah
dapat kita ingat.
5) Fenomena Ci Luk Ba.
Dengan fenomena Ci Luk Ba, informasi yang akan diingat akan
diserap cepat masuk ke otak
6) Satu kartu=Satu ide.
Informasi akan mudah untuk diingat apabila diingat satu per
satu bukan sekaligus.
7) Manajemen otak.
Dalam Michael flash card prinsip-prinsip manajemen otak
khususnya menggunakan kedua belah otak, diterapkan secara
optimal, dalam penelitian ini prinsip inilah yang akan
digunakan dalam Math flash cards.
8) Ada tips penguat ingatan dan pemahaman
Tip-tip tambahan ditambahkan dalam Math flash card agar
mudah diingat dan dipahami.
9) Mobilitasnya tinggi
Math flash cards mudah dibawa ke mana-mana sehingga anak
dapat belajar di manapun juga.
10) Dapat dimainkan
Math flash cards dapat dimainkan sendiri, berdua atau orang
banyak
11) FUN
Peserta didik dapat mengingat materi pelajaran dengan
menyenangkan.8
d. Cara Membuat Math Flash Cards
1) Bahan-bahan yang diperlukan
a) Beberapa lembar kertas karton manila warna terang
(misalnya: putih, kuning muda, hijau muda, merah muda dan
sebagainya).
b) Gambar lingkaran.
c) Gunting atau cutter
d) Lem kertas
8 Sutanto Windura, Memory Champion @ School: Rahasia Mengingat Materi Pelajaran
Apa Saja, , hlm.139.
13
2) Cara membuatnya
a) Memotong kertas yang berisi gambar lingkaran dan
menempelkannya pada bagian depan kertas karton manila
warna.
b) Menuliskan soal pada bagian depan kertas karton di bawah
lingkaran dan jawaban pada bagian belakangnya dengan
spidol.
c) Menuliskan kata penguat pada Math flash cards bagian
bawah jawaban.
d) Untuk ukuran Math flash cards dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
3) Aturan membuat Math flash cards yang harus diperhatikan
a) Membuat Math flash cards untuk satu bab tertentu atau
materi tertentu saja.
b) Setiap materi yang berbeda sebaiknya menggunakan warna
Math flash cards yang berbeda pula.
c) Menuliskan kata pada Math flash cards harus besar dan di
tengah-tengah.
d) Di bagian bawah halaman jawaban dapat ditambahkan tip-tip
penguat ingatan dan pemahaman.
Walaupun penggunaan Math flash cards dinilai dapat
membantu proses mengingat dan sekaligus daya ingat anak,
penggunaan buku catatan juga masih diperlukan dalam belajar. berikut
cara memadukan Math flash cards dan buku catatan:9
1) Wajib membaca sumber asli (buku catatan atau buku pelajaran
sekolah) terlebih dahulu, baru menggunakan Math flash cards,
jangan buru-buru menggunakan Math flash cards.
2) Membaca Math flash cards bagian depan terlebih dahulu dan
tanpa melihat bagian belakangnya, peserta didik harus berusaha
9 Sutanto Windura, Memory Champion @ School: Rahasia Mengingat Materi Pelajaran
Apa Saja, , hlm.201.
14
menjawab atau menerangkan apa yang ditanyakan sesuai yang
ada di bagian belakangnya.
3) Anak dapat menjawab atau menjelaskan lebih banyak dari apa
yang tertera di halaman belakang Math flash cards tersebut.
4) Jika merasa kurang lengkap menjelaskannya, anak dapat melihat
kembali buku catatan atau buku pelajaran sekolahnya untuk
melengkapinya.
5) Setelah menjawab atau menerangkan peserta didik dapat melihat
belakangnya untuk mencocokkan atau mengetahui apakah
jawabannya benar atau salah dan tepat atau tidak.
6) Jika terdapat informasi penting di buku catatan/pelajaran sekolah
yang belum di buat Math flash cards-nya, maka dapat segera
ditambahkan dengan membuat Math flash cards yang baru.
7) Setelah menggunakan Math flash cards peserta didik wajib
menutupnya dengan latihan soal yang ada di buku catatan/cetak.
8) Lakukan pengulangan mengingat beberapa kali, untuk
mendapatkan efek ingatan jangka panjang yang permanen.
Math flash cards dapat dimainkan sambil belajar, baik sendiri
maupun kelompok. Tujuannya adalah agar proses belajar
menggunakan Math flash cards menjadi lebih menyenangkan, serta
memberikan peluang untuk belajar bersama orang lain (belajar
kelompok).
e. Cara Memainkan Math Flash Cards
1) Tebak Pasang
peserta didik dikelompokkan berpasang-pasangan,
kemudian pasangan ini dipisahkan menjadi 2 kubu, kubu yang
satu adalah para pembawa Math flash cards soal ukuran A4 dan
kubu yang satunya lagi adalah para pembawa Math flash cards
jawaban ukuran A4 juga. Jika seorang anak di kubu soal
membacakan soalnya maka pasangannya yang ada di kubu
15
jawaban harus menjawab dengan benar jika salah akan dihukum,
jika benar harus menjelaskan alasannya.
2) Permainan Kartu
peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok dan
duduk bersama membentuk sebuah lingkaran, masing-masing
anak membawa 5 soal dan 5 jawaban dalam Math flash cards
bolak balik ukuran 7 × 12 cm. Salah satu anak menjatuhkan soal
miliknya sedang salah satu anak yang lainnya menjawab soal
tersebut. Bila jawabannya benar maka dia menjatuhkan soal
miliknya dan dijawab teman yang lainnya, begitu seterusnya.
Siapa yang soal miliknya habis lebih dulu maka dia
pemenangnya.
3) Ciluk Ba
Pendidik menyuguhkan Math flash cards dalam ukuran
setengah kertas manila, untuk dijawab soal-soalnya dengan cepat
bersama teman-temannya dalam kelompok diskusi (seperti
permainan Ciluk Ba). Setelah permainan selesai, kelompok yang
berhasil menjawab lebih cepat dan benar salah satu anggotanya
yang mewakili dipersilahkan menjelaskan di depan kelas kepada
semua teman-temannya. Pada saat permainan, pendidik
melakukan bimbingan individual kepada peserta didik.
2. Hasil Belajar Peserta Didik
a. Pengertian hasil belajar
Setelah peserta didik mengalami proses belajar sebagai umpan
balik mereka akan menerima dari apa yang mereka lakukan sebagai
hasil belajar. Dalam kesimpulan yang dikemukakan Abdillah (2002),
belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
16
menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk
memperoleh tujuan tertentu.10
Definisi lain menyebutkan bahwa:
Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati
(jiwa) peserta didik berdasarkan pengetahuan yang sudah
dimiliki menuju perubahan baru.11
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.12
Sebagai hasil
belajar perubahan perilaku-perilaku tersebut terjadi secara keseluruhan
jadi bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Beberapa
ciri perubahan tingkah laku yaitu meliputi:13
1) Perubahan terjadi secara sadar
2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
b. Tipe Hasil Belajar
Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari
seberapa jauh hasil belajar yang dicapai peserta didik disamping
diukur dari segi prosesnya. Artinya seberapa jauh tipe hasil belajar
dimiliki peserta didik. Tipe hasil belajar harus nampak dalam tujuan
10
Aunurrohman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.35.
11 Sholeh Abdul Azis, At-Tarbiyatu wa Thuruqut Tadris, (t.tp.: Darul Ma’arif, t.th.), hlm.
169.
12 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2009), hlm.5
13 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinyua (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), cet. IV, hlm. 3-4
17
pengajaran, sebab tujuan itulah yang akan dicapai belajar mengajar.
Howard Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yakni:14
1) Keterampilan dan kebiasaan
2) Pengetahuan dan pengertian
3) Sikap dan cita-cita
Sedangkan Gagne mengemukakan lima kategori tipe hasil
belajar yakni:
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan intelektual yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
3) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi,
sehingga terwujud otomisme gerak jasmani.
4) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.15
Menurut Benjamin S. Bloom, tujuan pendidikan harus
mengacu pada tiga jenis domain (sama dengan daerah binaan atau
ranah) yang melekat pada peserta didik sebagai hasil belajar, yaitu
ranah proses berfikir (cognitive domain), ranah nilai dan sikap
(affective domain) dan ranah keterampilan (psychomotor domain).16
Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah
itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi.
Berikut keterangan dari masing-masing ranah di atas:
1) Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
mental (otak), menurut Bloom segala upaya yang menyangkut
aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah
kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari
14
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2008), cet. IX, hlm. 45
15 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori Aplikasi Paikem, hlm. 5
16 Anas Sudijono, Pangantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrifindo Persada,
2009),hlm.48.
18
jenjang terendah sampai dengan jenjang paling tinggi. Keenam
jenjang yang dimaksud adalah pengetahuan atau hafalan atau
ingatan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan
(application), analisis(analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian
(evaluation). Keenam jenjang berpikir pada ranah kognitif ini
bersifat kontinum dan overlap (tumpang tindih) di mana ranah
yang lebih tinggi semua ranah yang ada di bawahnya.
2) Ranah afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap
dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang
dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki
kognitif tingkat tinggi. ciri-ciri belajar afektif akan tampak pada
tingkah laku peserta didik.
Ranah afektif oleh Krothwohl (1974) dan kawan-kawan di
taksonomi menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang yaitu
menerima atau memperhatikan (receiving atau attending),
menanggapi (responding), menghargai atau menilai (valuing),
mengatur atau mengorganisasikan (organization) dan
karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai
(characterization by a value complex).
3) Ranah Psikomotorik.
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan
ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.
c. Evaluasi dan Tes Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran
(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar
yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam
19
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.17
Biasanya hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar sedangkan
prestasi belajar merupakan indikator adanya tingkatan dan derajat
perubahan tingkah laku.
Dari sekian banyak alat evaluasi, secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua yakni alat tes dan nontes. Khusus untuk
evaluasi hasil alat evaluasi yang paling banyak digunakan adalah tes.
Tes secara harfiah berasal dari bahasa Prancis kuno
“testum” artinya piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Tes
adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh seorang atau kelompok.18
d. Ragam Evaluasi Hasil Belajar
Pada prinsipnya evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan
berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya
banyak mulai yang paling sederhana sampai yang paling kompleks,
antara lain:19
1) Pre-test dan post-test
Pretest yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan pendidik
secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru.
Tujuannya untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan peserta
didik mengenai bahan yang akan disajikan.
Postttest yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan guru
pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk
17
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet.VIII,
hlm. 159
18 Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru, (Ciputat: Gaung Persada Press,
2009), hlm 233-235
19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), cet.15, hlm.142-143
20
mengetahui taraf penguasaan peserta didik atas materi yang
telah diajarkan.
2) Evaluasi Prasyarat
Evaluasi jenis ini mirip dengan pretest. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi penguasaan peserta didik atas
materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan.
3) Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah
satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian
tertentu yang belum dikuasai siswa.
4) Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan
yang dilakukan pada akhir penyajian satuan pelajaran atau
modul. Tujuannya untuk memperoleh umpan balik yang mirip
dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis
(mengetahui kesulitan) kesulitan belajar peserta didik. Hasil
diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan
pertimbangan rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).
5) Evaluasi Sumatif
Evaluasi ini lazim dilakukan pada akhir semester atau
akhir tahun ajaran yang dilakukan untuk mengukur kinerja
akademik atau prestasi belajar peserta didik pada akhir periode
pelaksanaan program pengajaran. Hasilnya dijadikan bahan
laporan resmi mengenai kinerja akademik peserta didik dan
bahan penentu naik atau tidaknya peserta didik ke kelas yang
lebih tinggi.
6) UAN/UN
Ujian Akhir Nasional (UAN) atau Ujian Nasional (UN)
pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti
sebagai alat penentu kenaikan status peserta didik.
21
e. Obyek Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini
mencakup:20
1) Evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap
tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit
program pengajaran misalnya penguasaan peserta didik terhadap
indikator-indikator suatu materi pokok pelajaran tertentu.
2) Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap
tujuan-tujuan umum pengajaran.
7) Bentuk Soal Tes Hasil Belajar
Bermacam-macam bentuk soal yang dipakai dalam tes hasil
belajar, bentuk soal yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:21
1) Pilihan ganda adalah bentuk soal yang dibuat dalam option atau
pilihan.
2) Ujian uraian bebas
3) Jawaban singkat atau isian singkat
4) Menjodohkan
5) Performa merupakan bentuk atau alat untuk mengukur siswa
dalam melakukan sesuatu pekerjaan, berdasarkan mekanisme
dan prosedural.
6) Portofolio adalah bentuk alat ukur untuk mengetahui
perkembangan pekerjaan yang diperintah kepadanya.
8) Kriteria Minimal Hasil Belajar
Menetapkan batas minimum keberhasilan belajar peserta
didik selalu dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa
alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan peserta didik
20
Anas Sudjijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 30
21 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2006), hlm.148-149
22
setelah mengikuti proses belajar mengajar. Di antara norma-norma
pengukuran tersebut ialah:
1) norma skala angka dari 0 sampai 10
2) norma skala angka dari 0 sampai 100
Angka terendah yang mengatakan kelulusan atau
keberhasilan belajar (passing grade) skala 0-10 adalah 5,5 atau 6
sedangkan untuk skala 0-100 adalah 55 atau 60, namun demikian
perlu dipertimbangkan oleh para guru sekolah penetapan passing
grade yang lebih tinggi (misalnya 65 atau 70) untuk pelajaran-
pelajaran inti seperti matematika dan bahasa karena merupakan
kunci pintu pengetahuan-pengetahuan lainnya.
3. Ringkasan Materi Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran
Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah jari-jari
lingkaran, Sedangkan Sudut keliling adalah sudut yang dibentuk oleh dua
buah tali busur pada lingkaran.22
Atau definisi lain mengatakan sudut
pusat lingkaran adalah sudut yang titik sudutnya terletak pada pusat
lingkaran dan kaki-kakinya merupakan jari-jari lingkaran. Sudut keliling
lingkaran adalah sudut yang titik sudutnya terletak pada keliling
lingkaran dan kaki-kakinya merupakan tali busur.23
Dengan
memperhatikan gambar.1 dan gambar.2 dapat memperjelas pemahaman
tentang sudut pusat dan sudut keliling. Gambar.1 menunjukkan bahwa
< AOB merupakan sudut pusat karena titik sudutnya terletak pada titik
pusat O dan kaki-kakinya merupakan jari-jari OA dan OB, dan gambar.2
menunjukkan bahwa < ACB merupakan sudut keliling karena titik
sudutnya terletak pada keliling lingkaran dan kaki-kakinya CA dan CB
merupakan tali busur.
22
Abdul Aziz, Rumus Jitu Matematka SMP, (Jakarta, Indonesia Tera, 2009). Hlm.213.
23 Ponco Sujatmiko, The Essentials of Mathematics for Grade VIII Of Junior High School
and Islam Junior High school, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2010), Hlm.190.
23
Gambar. 3
a. Sudut pusat dan sudut keliling lingkaran jika menghadap
busur yang sama.
Sudut pusat = 2抜 sudut keliling (jika menghadap busur
yang sama). Sedangkan sudut keliling = 怠態 抜sudut pusat (jika
menghadap busur yang sama).
Jadi dari gambar di
samping didapatkan rumus
sebagai berikut:
Contoh 1
Perhatikan gambar di bawah. Dari gambar diketahui < KMO = 40o
dan < LMO = 20o dengan O pusat lingkaran.
4) Tentukan < KON dan < LON.
5) Tentukan < KOL yang menghadap
busur 計詣武 .
Jawab:
a. < KON = 2 × < KMO
= 2 × 40o = 80
o
A
B
O
Gambar.1
A
B
C
Gambar.2
C
B
O
A
隼 畦頚稽 噺 に 抜隼 畦系稽
隼 畦系稽 噺 なに 抜隼 畦頚稽
K
N
M
O
L
24
Gambar. 4
Gambar. 5
< LON = 2 × < LMO
= 2 × 20o
=
40
o
b. < KOL=< KON+< LON
=80o + 40
o
=120o
b. Sifat-sifat sudut keliling
1) Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama
besarnya sama.
2) sudut keliling yang menghadap diameter besarnya 90o
Contoh 2
Perhatikan gambar di bawah, Diketahui < ADB = 20o dan
< CAD = 40o.
a. Tentukan besar < BAD.
b. Tentukan besar < BDC.
隼 鶏迎芸 噺 隼 鶏鯨芸
隼 稽畦経 噺 隼 稽系経 噺 ひど待
P
O
Q
S
R
A
O
D
C
B
C
O D A
B
25
Gambar. 6
Gambar. 7
Jawab:
1) karena < ABD menghadap diameter AD maka < ABD = 90o
sehingga diperoleh sebagai berikut:
< BAD = 180o - (< ABD + < ADB)
= 180o – (90
o + 20
o)
= 70o
2) < BAC = < BAD - < CAD
= 70o – 40
o
= 30o
Karena < BDC dan < BAC masing-masing adalah sudut
keliling yang menghadap busur稽系武 , < BDC = < BAC = 30o
c. Segi empat tali busur
Jumlah dua sudut yang berhadapan pada segi empat tali
busur sama dengan 180o, dari gambar.6 didapatkan rumus sebagai
berikut:
Dari gambar.7 didapatkan rumus sebagai
berikut:
隼 畦 髪 隼 系 噺 なぱど待 隼 稽 髪 隼 経 噺 なぱど待
畦系 抜 稽経 噺 岫畦稽 抜 系経岻 髪 岫稽系 抜 畦経岻 畦継 抜 継系 噺 稽継 抜 継経
A
C
B
D
A
C
B
D
E O
26
Gambar. 8
Gambar. 9
Contoh 3
Diketahui <ABC = 85o dan <BAD = 80
o seperti gambar di bawah
ini, hitunglah <ADC dan <BCD!
Jawab:
<ADC + <ABC = 180o
<ADC + 85o = 180
o
<ADC = 180o - 85
0
<ADC = 95o
Maka didapat besar <ADC = 95o
<BCD + <BAD = 1800
<BCD + 80o = 180
o
<BCD = 180o – 80
o
<BCD = 100o
Maka didapat besar <BCD = 100o
d. Sudut keliling dalam dan keliling luar lingkaran.
Dari gambar.8 didapatkan rumus
sebagai berikut:
隼 畦継稽 噺 隼 畦経稽 髪 隼 経稽系
隼 畦継稽 噺 隼 畦頚稽髪隼 経頚系匝
A
C
B
D
O
B
A
C
D
O E
B
A
C
D
O
E
27
Dari gambar.9 didapatkan rumus sebagai berikut:
Contoh 4
Diketahui <ACB = 60o
dan <CBD = 40o. Tentukanlah besar
sudut <APB pada lingkaran di bawah ini!
Jawab:
<APB = <ADB - <CAD
<ADB = <ACB
Sudut keliling yang menghadap busur yang sama yaitu busur AB
<CAD = <CBD
Sudut keliling yang menghadap busur yang sama yaitu busur CD
<CAD = 40o
<APB = <ADB - <CAD = 60o – 40
o = 20
o.
4. Pengaruh Penggunaan Math flash cards Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas VIII pada Materi Pokok Sudut Pusat dan Sudut
Keliling Lingkaran.
Seorang peserta didik dapat dikatakan belajar matematika di kelas
jika dia benar-benar berusaha untuk memperoleh pengetahuan dan
menguasai materi yang diajarkan, baik dengan cara memperhatikan
隼 畦継稽 噺 隼 畦経稽 髪 隼 経稽系
隼 畦継稽 噺 隼 畦頚稽髪隼 経頚系匝
B
A
D
C
O
P
28
penjelasan pendidik, mencari pengalaman di luar kelas maupun dengan
latihan mengerjakan soal terus menerus hingga diperoleh perubahan
perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Sebenarnya mempelajari materi sudut pusat dan sudut keliling
merupakan sekedar kemampuan cepat dalam menentukan besar sudut
yang ditanyakan. Maka beberapa usaha yang perlu dilakukan seorang
pendidik yaitu dengan melakukan penanaman konsep sehingga peserta
didik mengerti asal usul rumus-rumusnya, memberikan latihan terus
menerus sehingga mereka mampu dan dapat memecahkan masalah yang
dihadapi baik pada saat ujian maupun dalam kehidupan sehari-hari dan
yang terakhir, hendaknya pendidik memberikan tips penguat ingatan dari
materi yang telah dipahami.
Dalam penelitian ini, alternatif yang digunakan agar pembelajaran
yang menyangkut materi sudut pusat dan sudut keliling jadi lebih
menarik yaitu dengan penggunaan alat bantu pembelajaran berupa Math
flash cards. Math flash cards yang digunakan bukan merupakan kartu-
kartu biasa tetapi kartu-kartu itu didesain dengan tampilan yang menarik
yang memuat materi dan soal-soal latihan dan dapat dimainkan di kelas
sehingga metode pembelajaran berubah dengan sendirinya. Mengenai
keunggulan dan keistimewaannya sebagaimana sudah dijelaskan
sebelumnya. Dengan menggunakan kartu-kartu ini diharapkan peserta
didik dapat memahami konsep dengan rasa senang dan tidak gampang
jenuh karena mereka akan belajar sambil bermain, tanpa disadari pula
mereka akan rajin mengerjakan soal-soal di kelas. Karena sering diberi
soal dalam tampilan permainan di kelas dapat memicu daya tahan peserta
didik dalam menghadapi dan menyelesaikan soal pada saat ujian, dapat
mendorong mereka suka mengotak-atik soal di rumah karena setiap
pertemuan di kelas dilakukan permainan Math flash cards sehingga tanpa
sengaja mewajibkan peserta didik mempelajari materi yang sudah
dijelaskan dan menyiapkan materi yang hendak dijelaskan dan
ketersediaan peserta didik membuat Math flash cards dapat melatih
29
mereka membuat catatan lengkap dan rapi, ringkasan konsep dan rumus
penting. Dari semua rangkaian proses di atas diharapkan peserta didik
menguasai materi baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik
sehingga mereka semua dapat mencapai KKM yang telah ditentukan
sekolah yaitu 7,00 artinya penggunaan Math Flash Cards berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII.
C. Rumusan Hipotesis
Adanya pengaruh penggunaan Math Flash Cards terhadap hasil
belajar peserta didik kelas VIII pada materi pokok sudut pusat dan sudut
keliling lingkaran semester genap di MTs Puteri Sunniyyah Selo tahun ajaran
2011-2012.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan
mengajukan prosedur, reliable dan terpercaya.1 .
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian eksperimen.
Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan. Oleh karena itu, dalam penelitian eksperimen ada
perlakuan (treatment), dan adanya kelompok kontrol.2
Desain penelitian eksperimen dalam penelitian ini adalah pretest-posttest
control group design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara
random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok control. Hasil pretest yang
baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.3 Desain
penelitian dilukiskan dalam tabel 3.1 di bawah ini:
1 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta : Raja
Grafindo Persada,1996), hlm.10
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008)hlm.72.
3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
hlm.76.
31
Desain Penelitian
Kelompok Pre tes Perlakuan / Treatment
( Variabel Bebas)
Post tes
( Variabel Terikat)
Eksperimen T1 X Y1
Kontrol T2 - Y2
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data tentang efektivitas penggunaan math flash cards
terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII pada materi pokok sudut pusat dan
sudut keliling lingkaran, maka penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Puteri
Sunniyyah Selo kecamatan Tawangharjo kabupaten Grobogan selama 30 hari
yaitu dimulai pada tanggal 24 Januari 2012 sampai tanggal 23 Februari 2012.
C. Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel adalah gejala yang variasi, dan pengertian gejala sendiri
merupakan objek penelitian, jadi variabel dapat dikatakan sebagai objek
penelitian yang bervariasi.4 Variabel penelitian di sini ada dua, yaitu: variabel
bebas atau independent yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
bebas perubahannya atau timbulnya variabel terikat (X). Dan variabel terikat atau
dependent yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Y).
1. Variabel Bebas (Independent) dalam penelitian ini adalah penggunaan math
flash cards sebagai variabel (X) yang mempengaruhi, dengan indikator
sebagai berikut:
a. Guru memberikan LKPD kepada peserta didik untuk memahami konsep
atau rumus sudut pusat dan sudut keliling lingkaran.
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006) hlm.116.
32
b. Peserta didik membuat Math flash cards sendiri berarti membuat catatan
ringkasan materi dan latihan soal.
c. Peserta didik menggunakan Math flash cards untuk permainan Tebak
Pasang.
d. Peserta didik menggunakan Math flash cards untuk permainan Kartu.
e. Peserta didik menjawab soal-soal latihan dalam Math flash cards secara
cepat dalam permainan Ci Luk Ba
f. Peserta didik yang menang dalam permainan-permainan di atas,
menjelaskan jawaban yang benar kepada teman-temannya di depan
kelas.
g. Guru memberikan bimbingan pemantapan konsep, rumus dan
penyelesaian soal kepada peserta didik baik secara individu maupun
kelompok.
2. Variabel Terikat (Dependent) dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta
didik kelas VIII MTs Puteri Sunniyyah Selo sebagai variabel (Y), di mana
dalam variabel hasil belajar memiliki indikator sebagai berikut:
a. Peserta didik mampu menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling
jika menghadap busur yang sama.
b. Peserta didik mampu menentukan besar sudut keliling jika menghadap
busur dan diameter yang sama.
c. Peserta didik mampu menentukan besar sudut yang berkaitan dengan
sifat-sifat segi empat tali busur.
d. Peserta didik mampu menentukan besar sudut keliling dalam dan keliling
luar lingkaran
e. Hasil belajar mencapai nilai KKM (kriteria ketuntasan minimum), yaitu
dengan ketentuan nilai pelajaran matematika mencapai 70.
Di mana dalam pencapaian hasil belajar peserta didik dapat dilihat
dari nilai tes harian.
33
D. Populasi dan Sampel
Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia,
binatang peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan yang
secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.5
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas VIII MTs Puteri Sunniyyah Selo yang berjumlah 80 orang dengan rincian
kelas VIIIA berjumlah 29 orang, kelas VIIIB berjumlah 26 orang dan kelas VIIIC
berjumlah 25 orang.
Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data disebut
sampel.6 Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIIA sebagai
kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol. Sedangkan metode yang
digunakan untuk memilih sampel dalam penelitian ini dengan cara random
cluster.7 Kemudian kedua kelas tersebut diberi soal pretest dengan soal-soal yang
sama. Setelah itu, hasil pretest peserta didik digunakan dalam uji homogenitas.
Uji homogenitas sampel dilakukan untuk mengetahui seragam (homogen)
tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama,8
Sebelum dilakukan uji homogenitas terhadap sampel dilakukan uji
normalitas terlebih dahulu. Jika kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
normal maka baru dapat dilakukan uji homogenitas. Langkah-langkah uji
normalitas dan homogenitas dijelaskan dalam analisis data pra syarat pada sub
bab berikutnya. Untuk lebih jelas, berdasarkan perhitungan normalitas kedua
kelas di atas berikut ini disajikan hasil perhitungan uji normalitas data.
5 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm.53.
6 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan,hlm.54.
7 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung : PT. Tarsito, 1992 ), Cet V , hlm.
8 Sudjana, Metode Statistika, hlm. 289.
34
Tabel 3.2 Daftar Uji Normalitas Data Nilai Awal Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
No Kelas kemampuan hitungx2 tabelx2 keterangan
1 Eksperimen Nilai awal 2,559 11,07 Normal
2 Kontrol Nilai awal 5,132 11,07 Normal
Perhitungan selengkapnya lihat lampiran 20 dan 21
Setelah diketahui bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
normal, baru dilakukan uji homogenitas. Dari hasil perhitungan homogenitas di
kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan F = 1,093. Dengan menggunakan
= 5% dan dk pembilang = 28, dk penyebut = 25 diperoleh Ftabel = 1,92, karena
Fhitung (1,093) Ftabel(1,92) maka kedua kelompok mempunyai variansi yang
homogen artinya kemampuan awal kedua kelas tersebut sama. Perhitungan
selengkapnya lihat lampiran 22.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data nama semua peserta
didik kelas VIII dan kelas IXA MTs Puteri Sunniyyah Selo.
2. Tes
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik tes. Menurut
Muchtar bukhori, tes ialah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau
kelompok murid.9 Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran
mengenai nilai pembelajaran matematika materi pokok sudut pusat dan sudut
keliling lingkaran. Tes dilakukan secara terpisah terhadap masing-masing
kelas dalam bentuk tes yang sama. Tes diberikan dalam bentuk pretest dan
9 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),
hlm. 32
35
posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui sama tidaknya dua kelas yang
diambil sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan posttest
digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.
Sebelum soal pretest dan posttest diberikan kepada peserta didik,
dilakukan analisis uji instrument atau alat ukur tes. Ada beberapa langkah
yang harus dilakukan dalam analisis instrumen untuk memperoleh instrumen
yang baik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Mengadakan Pembatasan Materi yang Diujikan
Materi yang diujikan dalam penelitian ini dibatasi hanya pada
materi pokok sudut pusat dan sudut keliling lingkaran kelas VIII, yang
meliputi menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap
busur yang sama, menentukan besar sudut keliling jika menghadap busur
dan diameter yang sama, menentukan besar sudut yang berkaitan dengan
sifat-sifat segi empat tali busur, dan menentukan besar sudut keliling
dalam dan keliling luar lingkaran.
b. Menyusun Kisi-kisi
Kisi-kisi instrumen atau tes uji coba dapat dilihat pada
lampiran3.
c. Menentukan Waktu yang Disediakan
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan soal-soal uji coba
tersebut selama 80 menit dengan jumlah soal 20 yang berbentuk pilihan
ganda dengan empat pilihan.
d. Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen diberikan pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik, terlebih
dahulu dilakukan uji coba instrumen kepada kelas IX-A. Pengambilan
kelas IX dilakukan peneliti karena kelas IX sudah pernah mendapatkan
materi sudut pusat dan sudut keliling lingkaran sehingga sebelum tes
diujikan peneliti hanya memerlukan waktu singkat untuk mengulas
36
kembali materi tersebut. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah
butir soal tersebut sudah memenuhi kualitas soal yang baik atau belum.
Dalam tes uji coba, peserta didik kelas IX-A dihadapkan pada tes obyektif
bentuk multiple choice item yang menghidangkan 20 butir soal, dimana
untuk setiap butir soal yang dijawab betul diberi skor 1 sedangkan untuk
setiap butir soal salah diberi skor 0.
Setelah tes uji coba berakhir, dilakukan koreksi dan dihitung
skornya. Diperoleh data hasil tes uji coba sebagaimana tertera pada
lampiran 7. Adapun alat yang digunakan dalam pengujian analisis uji coba
instrumen meliputi validitas tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran, dan
daya beda. Perhitungan analisis uji coba instrumen tersebut sebagaimana
berikut:
1. Validitas Soal
Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara
suatu pengukuran dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah
laku.10
Sebuah instrumen (soal) dikatakan valid apabila instrument itu
mampu mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan jenis tes obyektif maka Pengajuan validitas item
soal menggunakan korelasi point biserial, di mana angka indeks
korelasi dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:11
堅椎長沈 噺 暢妊貸暢禰聴帖禰 謬椎槌
10
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm.137.
11 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009)
hlm. 185.
37
Keterangan:
堅椎長沈 噺 Koefisien korelasi point biserial
丹 = Skor rata-rata hitung peserta yang menjawab benar
担 = Skor rata-rata dari skor total
担= Deviasi standar dari skor total
= Proporsi jawaban benar = Proporsi jawaban salah
Selanjutnya nilai hitungr dikonsultasikan dengan harga kritik 堅
product moment, dengan taraf signifikan 5 %. Bila harga tabelhitung rr
maka item soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila harga
tabelhitung rr maka item soal tersebut tidak valid.
Berikut data hasil analisis penghitungan validitas soal no 1
sampai nomor 20 dalam tabel 3.3.
Tabel 3.3 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal
No.
soal Mp Mt SDt p q rpbi
r
tabel Ket.
1 14,226 13,914 2,545 0,886 0,114 0,342 0,334 Valid
2 14,000 13,914 2,545 0,771 0,229 0,062 0,334 invalid
3 14,542 13,914 2,545 0,686 0,314 0,365 0,334 valid
4 14,357 13,914 2,545 0,8 0,2 0,348 0,334 valid
5 14,500 13,914 2,545 0,686 0,314 0,340 0,334 valid
6 14,560 13,914 2,545 0,714 0,286 0,401 0334 valid
7 13,920 13,914 2,545 0,714 0,286 0,004 0,334 invalid
8 14,714 13,914 2,545 0,6 0,4 0,385 0,334 valid
38
No.
soal Mp Mt SDt p q rpbi
r
tabel Ket.
9 14,750 13,914 2,545 0,571 0,429 0,379 0,334 valid
10 14,700 13,914 2,545 0,571 0,429 0,356 0,334 valid
11 14,500 13,914 2,545 0,686 0,314 0,340 0,334 valid
12 14,789 13,914 2,545 0,543 0,457 0,375 0,334 valid
13 13,964 13,914 2,545 0,8 0,2 0,040 0,334 invalid
14 13,931 13,914 2,545 0,829 0,171 0,015 0,334 invalid
15 14,667 13,914 2,545 0,6 0,4 0,362 0,334 valid
16 14,696 13,914 2,545 0,657 0,343 0,425 0,334 valid
17 13,955 13,914 2,545 0,629 0,371 0,021 0,334 invalid
18 14,423 13,914 2,545 0,743 0,257 0,340 0334 valid
19 14,500 13,914 2,545 0,686 0,314 0,340 0,334 valid
20 14,423 13,914 2,545 0,743 0,257 0,340 0,334 valid
Tabel 3.4 Prosentase Validitas Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Prosentase
1 Valid
1,3,4,5,6,8,9,
10,11,12,15,16,
18, 19, 20
15 75 %
2 Invalid 2, 7, 13, 14, 17 5 25 %
Perhitungan lebih lengkapnya lihat lampiran 9
Karena pada perhitungan validitas soal di atas terdapat
beberapa butir soal yang tidak valid maka diadakan kembali
perhitungan validitas soal tahap kedua dengan membuang soal-soal
yang tidak valid. Pada uji validitas tahap kedua didapatkan hasil
semua butir soal valid. Lihat lampiran 10.
39
2. Reliabilitas Soal
Reliabilitas artinya dapat dipercaya atau diandalkan.
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Rumus yang
digunakan untuk mencari reliabilitas pada penelitian ini adalah rumus
K-R.20.12
堅怠怠 噺 岾 券券 伐 な峇峭嫌態 伐 デ喧圏嫌態 嶌
Dimana: 堅怠怠 = Reliabilitas tes secara keseluruhan. = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar. = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( 噺 な 伐 ). デ = Jumlah hasil kali antara dan . = Banyaknya item. 鯨 = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians).
Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan harga r dalam tabel
product moment dengan taraf 5%. Soal dikatakan reliabilitas jika harga
r11 > r tabel, sebaliknya Soal dikatakan tidak reliabilitas jika harga r11 <
r tabel.
Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien reliabilitas butir soal
diperoleh r11 = 0,392, sedang tabelr product moment dengan taraf
signifikan 5 % dan N = 35 diperole tabelr = 0.334, karena 11r > tabelr
artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba memiliki konsistensi
jawaban tetap untuk diujikan kapan saja instrumen tersebut disajikan
(reliabel). Perhitungan lebih lengkapnya lihat lampiran 11.
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006),
hlm. 100.
40
3. Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Rumus yang digunakan :13
P = JS
B
Keterangan:
P = tingkat kesukaran
B = Banyak peserta didik yang menjawab benar
JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:14
P = 0,00-0,30 adalah soal sukar
P = 0,30-0,70 adalah soal sedang
P = 0,70-1,00 adalah soal mudah.
Berikut data Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir
soal no 1 sampai nomor 20 dalam tabel 3.5.
Tabel 3.5 Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir soal
No. Soal B JS P Kriteria
1 31 35 0.886 Mudah
2 27 35 0.771 Mudah
3 24 35 0.686 Sedang
4 28 35 0.800 Mudah
5 24 35 0.686 Sedang
6 25 35 0.714 Mudah
7 25 35 0.714 Mudah
8 21 35 0.600 Sedang
9 20 35 0.571 Sedang
10 20 35 0.571 Sedang
11 24 35 0.686 Sedang
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 208.
14Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 210.
41
No. Soal B JS P Kriteria
12 19 35 0.543 Sedang
13 28 35 0.800 Mudah
14 29 35 0.829 Mudah
15 21 35 0.600 Sedang
16 23 35 0.657 Sedang
17 22 35 0.629 Sedang
18 26 35 0.743 Mudah
19 24 35 0.686 Sedang
20 26 35 0.743 Mudah
Tabel 3.6 Prosentase Tingkat Kesukaran Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Prosentase
1 Sukar - 0 0 %
2 Sedang 3,5,8,9,10,11,12,
15,16,17,20 11 55 %
3 Mudah 1,2,4,6,7,13,14,1
8,19 9 45 %
Jumlah 20 100 %
Perhitungan lebih lengkapnya lihat lampiran 12
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus
yang digunakan untuk mencari daya pembeda adalah:15
B
B
A
A
J
B
J
BD = BA PP
Keterangan:
D = daya pembeda soal
15
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 213.
42
JA = jumlah peserta didik kelompok atas
JB = jumlah peserta didik kelompok bawah
BA = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar atau jumlah benar untuk kelompok atas.
BB = jumlah siswa kelompok bawah menjawab soal itu dengan
benar atau jumlah benar untuk kelompok bawah
PA = A
A
J
B
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
(P = indeks kesukaran).
PB = B
B
J
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar (P = indeks kesukaran).
Klasifikasi daya pembeda soal:
D: 0,00 - 0,20 = jelek
D: 0,20 - 0,40 = cukup
D: 0,40 - 0,70 = baik
D: 0,70 - 1,00 = baik sekali
D: negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang
mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.
Berikut data perhitungan koefisien tingkat kesukaran butir soal
no 1 sampai nomor 20 dalam tabel 3.7.
Tabel 3.7 Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir
No
soal BA JA PA BB JB PB D Kriteria
1 17 18 0.944 14 17 0.824 0,12 Jelek
2 13 18 0.722 14 17 0.824 -0,10 Sangat jelek
3 14 18 0.778 10 17 0.588 0,19 Jelek
4 16 18 0.889 12 17 0.706 0,18 Jelek
43
No
soal BA JA PA BB JB PB D Kriteria
5 14 18 0.778 10 17 0.588 0,19 Jelek
6 16 18 0.889 9 17 0.529 0,36 cukup
7 12 18 0.667 13 17 0.765 -0,10 Sangat jelek
8 12 18 0.667 9 17 0.529 0,14 Jelek
9 12 18 0.667 8 17 0.471 0,20 cukup
10 14 18 0.778 6 17 0.353 0,43 baik
11 15 18 0.833 9 17 0.529 0,30 cukup
12 13 18 0.722 6 17 0.353 0,37 cukup
13 14 18 0.778 14 17 0.824 -0,05 Sangat jelek
14 16 18 0.889 13 17 0.765 0,12 Jelek
15 13 18 0.722 8 17 0.471 0,25 Cukup
16 16 18 0.889 7 17 0.412 0,48 Baik
17 14 18 0.778 8 17 0.471 0,31 Cukup
18 16 18 0.889 10 17 0.588 0,30 Cukup
19 14 18 0.778 10 17 0.588 0,19 Jelek
20 17 18 0.944 9 17 0.529 0,42 Baik
Tabel 3.8 Prosentase Daya Beda Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Prosentase
1 Baik 10, 16, 20 3 15 %
2 Cukup 6, 9, 11, 12, 15,
17, 18 7 35 %
3 Jelek 1, 3, 4, 5, 8, 14,
19 7 35 %
4 Sangat jelek
(-D) 2,7,13 3 15 %
Jumlah 20 100 %
Perhitungan lebih lengkapnya lihat lampiran 13
F. Analisis Data
Analisis ini dilakukan terhadap data hasil belajar peserta didik pada materi
sudut pusat dan sudut keliling lingkaran sebelum dan sesudah pembelajaran
dengan mendapat perlakuan yang berbeda, yakni kelompok eksperimen mendapat
perlakuan dengan penerapan flash cards dalam pembelajaran di kelas dan
44
ぬ2
kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan tersebut. Data yang dianalisis dalam
penelitian ini meliputi uji pra syarat dan analisis hipotesis. Data untuk uji pra
syarat diperoleh dari nilai pretest dan data untuk analisis hipotesis diperoleh
dari nilai posttest.
1. Uji Pra syarat
Sebelum peneliti menentukan teknik analisis hipotesis yang digunakan,
terlebih dahulu peneliti memeriksa sampel sebelum diberi perlakuan yang
berbeda. Cara memeriksa sampel tersebut adalah dengan uji normalitas dan uji
homogenitas.16
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar
peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pembelajaran
dengan perlakuan yang berbeda berdistribusi normal atau tidak. Statistika
yang akan digunakan dalam uji normalitas ini adalah menggunakan chi
kuadrat.
Rumus yang digunakan :17
Keterangan :
ぬ2 : Harga chi kuadrat
fo : Frekuensi hasil pengamatan
fh : Frekuensi yang diharapkan.
Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis yang digunakan
H0 : Peserta didik mempunyai peluang yang sama untuk dapat dipilih
menjadi obyek penelitian.
16
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 314
17Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
hlm.172.
k
i h
ho
f
ff
1
2
45
Ha : Peserta didik mempunyai peluang yang tidak sama untuk dapat
dipilih menjadi obyek penelitian
2) Menentukan statistik yang dipakai
Rumus yang dipakai untuk menghitung normalitas hasil belajar peserta
didik yaitu chi-kuadrat,18 yaitu:
k
i
ff
hf
ho
1
22
Keterangan:
2 : harga Chi-Kuadrat
of : frekuensi hasil pengamatan
hf : frekuensi yang diharapkan
k : banyaknya kelas interval
3) Menentukan kriteria pengujian hipotesis
H0 diterima bila ぬ2 hitung < ぬ2
tabel pada tabel chi-kuadrat
Ha diterima bila ぬ2 hitung 半 ぬ2
tabel pada tabel chi-kuadrat
4) Membuat tabel distribusi frekuensi.
5) Menghitung rata-rata 捲沈 岫捲違岻, dengan rumus: 捲違 噺 デ血沈 ┻ 捲沈デ血沈
Keterangan: 血沈= frekuensi yang sesuai dengan 捲沈. 捲沈= tanda kelas interval.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
hlm.172.
46
6) Menghitung varians, dengan rumus: 嫌態 噺 券 デ 血沈 捲沈態 伐 岫デ 血沈捲沈岻態券岫券 伐 な岻
7) Menentukan batas kelas (BK) dari masing-masing kelas interval.
8) Menghitung nilai Z , dengan rumus: 傑 噺 稽計 伐 捲違鯨
9) Batas luas daerah diperoleh dari tabel luas daerah di bawah lengkung
normal standar 0 ke z, yang berasal dari nilai Z.
10) Menentukan luas daerah tiap interval.
11) Menghitung frekuensi yang diharapkan 岫血月岻, dengan rumus: 血月 噺 鎮通銚鎚 鳥銚勅追銚朕怠待待 抜 券, dengan n adalah jumlah sampel.
12) Membuat daftar frekuensi yang diobservasi 岫血剣岻 dengan frekuensi
yang diharapkan 岫血月岻.
13) Menghitung nilai chi kuadrat.
14) Menentukan derajat kebebasan 岫穴倦岻 dalam perhitungan ini, data
disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas 倦 buah kelas
interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian digunakan
rumus 穴倦 噺 倦 伐1 dimana 倦 adalah banyaknya kelas interval dan taraf
nyata 糠 噺 ど┸どの.
kelas BK 傑 Batas
luas
daerah
Luas
daerah 血剣 血月 岫血剣 伐 血月岻態血月
47
15) Menentukan harga ぬ2tabel.
16) Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian jika
ぬ2 hitung 半 ぬ2
tabel maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya
jika ぬ2 hitung < ぬ2
tabel maka data berdistribusi normal.19
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sampel untuk mengetahui seragam (homogen)
tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama20
.
Cara yang digunakan untuk menguji homogenitas varian dua kelompok
dengan n1 ≠ n2 dalam penelitian ini adalah dengan jalan menemukan harga
Fmax. Penafsirannya bilamana harga F terbukti signifikan artinya terdapat
perbedaan (heterogen). Dan sebaliknya jika tidak signifikan ini berarti
tidak ada perbedaan (homogen).
Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah:
H0 : j12 = j2
2 (variannya homogen)
H1 : j12 j2
2 (variannya tidak homogen)
Rumus yang digunakan adalah: 21
F =terkeciliansvar
terbesariansvar
dengan rumus varians:
Varian (2s ) =
1
2
n
xx
19
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung : PT. Tarsito, 2005), Cet V , hlm. 273
20 Sudjana, Metode Statistika, hlm.249
21Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 250.
48
Kesimpulannya kedua kelompok mempunyai varians yang sama
apabila menggunakan 糠 噺 のガ. menghasilkan F 判 Ftabel . Ftabel diperoleh
dengan: dk pembilang= N1 – 1 dan dk penyebut = N2 – 1.
c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data / Uji Beda
Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata yang
tidak berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut
tidak berbeda, berarti kelompok itu mempunyai kondisi yang sama.
Hipotesis yang akan diujikan adalah: 22
Keterangan :
H 0 : 1 2
H a : 1 > 2
µ1 : Rata-rata data kelompok eksperimen
µ2 : Rata-rata data kelompok kontrol
Uji beda dalam penelitian ini menggunakan rumus t-tes, yaitu
teknik statistik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua
mean yang berasal dari dua distribusi. Hipotesis di atas diuji dengan
menggunakan rumus uji-t pihak kanan, berikut pedoman penggunaan
rumus t-test yang berkaitan dalam penelitian ini:
1) Jika varian homogen (j12 = j2
2) yang digunakan rumus t-test dengan
pooled varian yaitu:23
Snn
hitung
xxt
21
11
21
, dengan S
2 =
2
11
21
2
22
2
11
nn
Snsn
tabelt = 建岫怠貸底岻┸岫 221 nn 岻
22 Sudjana, Metode Statistika, hlm. 243
23 Sudjana, Metoda Statistika, Cet V, hlm. 239
49
Keterangan :
1x = Rata-rata data kelompok eksperimen
2x = Rata-rata data kelompok kontrol
n1 = Banyaknya siswa kelompok eksperimen
n2 = Banyaknya siswa kelompok kontrol
S2
= Varian gabungan
Kriteria pengujian adalah H0 diterima jika menggunakan
= 5 % menghasilkan 建朕沈痛通津直 建岫怠貸底岻┸ di mana 建岫怠貸底岻 di dapat dari
daftar distribusi t dengan dk = n 1 + n 2 - 2, dan H 0 ditolak jika
menggunakan = 5 % menghasilkan 建朕沈痛通津直 伴 建岫怠貸底岻. 2) Jika varian tidak homogen (j1
2 塙 j2
2) yang digunakan rumus t-test
dengan separated varian yaitu:24
2
22
1
21
21
n
S
n
S
xxt
Keterangan :
t : uji t
1x : mean sampel kelas eksperimen
2x : mean sampel kelas kontrol
S1 : simpangan baku kelas eksperimen
S2 : simpangan baku kelas kontrol
n1 : banyaknya kelas eksperimen
n2 : banyaknya kelas kontrol.
Kriteria pengujian adalah H0 diterima jika menggunakan
= 5 % menghasilkan 建朕沈痛通津直 建岫怠貸底岻┸ di mana 建岫怠貸底岻 didapat dari
24
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
hlm.197.
50
Harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung dari selisih harga t tabel
dengan dk (n1-1) dan dk (n2-1) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan
dengan harga t yang terkecil, dan H 0 ditolak jika menggunakan = 5
% menghasilkan 建朕沈痛通津直 伴 建岫怠貸底岻.25
25
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
hlm.196.
51
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan
desain pretest-posttest control group design. Dalam desain ini terdapat dua
kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok control, dan diberi posttest yang hasilnya digunakan untuk
pengujian hipotesis sehingga diketahui efektif atau tidaknya penggunaan Math
flash cards dalam pembelajaran materi sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran.
Sebelum kelompok eksperimen diberi perlakuan, kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol harus memiliki kemampuan awal yang
sama. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan awal kedua
kelompok tersebut, dilakukan uji homogenitas, sebelum dilakukan uji
homogenitas dilakukan uji normalitas. Data yang digunakan untuk pengujian
normalitas dan homogenitas didapatkan dari nilai hasil pretest yaitu nilai hasil
tes peserta didik tentang materi sudut pusat dan sudut keliling lingkaran
sebelum pembelajaran materi tersebut dimulai. Kemudian juga dilakukan
posttest setelah pembelajaran pada materi sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran oleh kedua kelompok tersebut selesai, tetapi dalam pembelajaran
tersebut kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan media
Math flash cards sedangkan kelompok kontrol dengan model pembelajaran
konvensional.
1. Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
pada tabel 4.1 berikut.
52
Tabel 4.1 Daftar Hasil Pretest Peserta Didik
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kode Nilai Kode Nilai
1 E-1 20 K-1 40
2 E-2 33 K-2 53
3 E-3 40 K-3 73
4 E-4 53 K-4 27
5 E-5 40 K-5 40
6 E-6 40 K-6 40
7 E-7 40 K-7 53
8 E-8 53 K-8 60
9 E-9 67 K-9 53
10 E-10 53 K-10 40
11 E-11 73 K-11 40
12 E-12 60 K-12 53
13 E-13 33 K-13 53
14 E-14 40 K-14 40
15 E-15 67 K-15 53
16 E-16 53 K-16 60
17 E-17 33 K-17 20
18 E-18 27 K-18 40
19 E-19 40 K-19 40
20 E-20 27 K-20 27
21 E-21 53 K-21 53
22 E-22 60 K-22 60
23 E-23 60 K-23 27
24 E-24 27 K-24 27
25 E-25 53 K-25 27
26 E-26 60 K-26 33
27 E-27 33
28 E-28 53
29 E-29 53
Jumlah ( ∑ ) 1344
1132
N 29
26
rata-rata ( ) 46,345
43,538
Varian ( S
2 ) 194,091
177,618
Standar Deviasi ( S ) 13,932
13,327
53
Peserta didik kelas VIII-A sebelum memperoleh pembelajaran
materi sudut pusat dan sudut keliling lingkaran yang diberi perlakuan
dengan menggunakan media Math flash cards, dari hasil pretest diperoleh
data nilai tertinggi = 73 dan nilai terendah 20. Jumlah nilai dari 29 peserta
didik 1344, rata-rata yang diperoleh x = 46,345 dengan varians 194,091
dan simpangan baku 13,932.
Sedangkan dari hasil pretest kelas VIIB diperoleh data nilai
tertinggi = 73 dan nilai terendah 20. Jumlah nilai dari 26 peserta didik
1132, rata-rata yang diperoleh x = 43,538 dengan varian 177,618 dengan
simpangan baku 13,327. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 18 dan 19.
2. Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Daftar Hasil Posttest Peserta Didik Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol
No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kode Nilai Kode Nilai
1 E-1 40 K-1 73
2 E-2 67 K-2 60
3 E-3 73 K-3 100
4 E-4 80 K-4 47
5 E-5 67 K-5 60
6 E-6 60 K-6 67
7 E-7 73 K-7 73
8 E-8 80 K-8 73
9 E-9 93 K-9 73
10 E-10 73 K-10 53
11 E-11 100 K-11 60
12 E-12 93 K-12 80
13 E-13 53 K-13 67
14 E-14 73 K-14 67
15 E-15 87 K-15 73
55
B. Analisis Data
1. Analisis Uji Pra Syarat
Analisis Uji Pra Syarat bertujuan untuk mengetahui apakah
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai kemampuan
awal yang sama sebelum mendapat perlakuan yang berbeda, yakni
kelompok eksperimen diberi pengajaran dengan menggunakan media
Math flash cards sedangkan kelompok kontrol diberi pengajaran seperti
biasanya. Data yang dipakai adalah nilai hasil pretest peserta didik.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis uji
hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Data Nilai Pretest
Berdasarkan hasil perhitungan normalitas nilai ulangan kelas
VIII MTs Puteri Sunniyyah Selo dengan menggunakan uji Chi Kuadrat
diperoleh untuk kelas eksperimen hitung2 = 2,559 pada lampiran 20,
kelas kontrol hitung2 = 5,132 pada lampiran 21. Dengan taraf signifikan
5% dan dk = 6 - 1 = 5 dari tabel Chi Kuadrat diperoleh
ternyata sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Uji Normalitas
Data Nilai Pretest kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
No Kelas kemampuan hitungx2 tabelx2 keterangan
1 Eksperimen Nilai awal 2,559 11,07 Normal
2 Kontrol Nilai awal 5,132 11,07 Normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 dan 21.
b. Uji Homogenitas Data Nilai Pretest
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 22 diperoleh
harga Fhitung = 1,093. Harga tersebut dikonsultasikan ke tabel Dengan
menggunakan = 5% dan dk pembilang = 28, dk penyebut = 25
tabel2
hitung2 ぬぬ
11.070 ぬ tabel 2
56
diperoleh Ftabel = 1,92 karena Fhitung (1,093) Ftabel(1,92) maka Ho
diterima, artinya kedua kelompok mempunyai variansi yang homogen.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Data Uji Homogenitas Nilai Pretest
No Kelas hitungF tabelF Kriteria
1 VIIIA 1, 093 1,92 homogen
2 VIIIB
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22.
2. Uji Hipotesis
Analisis ini dilakukan terhadap data hasil belajar siswa pada
pembelajaran materi sudut pusat dan sudut keliling lingkaran yang telah
mendapatkan perlakuan yang berbeda, yakni kelompok eksperimen diberi
pengajaran dengan menggunakan media Math flash cards sedangkan
kelompok kontrol diberi pengajaran dengan tidak menggunakan media
Math flash cards.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis uji
hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Data Nilai Posttest
Berdasarkan hasil perhitungan normalitas nilai ulangan posttest
kelas VIII MTs Qodiriyah dengan menggunakan uji Chi Kuadrat
diperoleh untuk kelas VIIIA hitung2 = 7,756 pada lampiran 26, kelas
VIIB hitung2 = 5,582 pada lampiran 27. Dengan taraf signifikan 5%
dan dk = 6 - 1 = 5 dari tabel Chi Kuadrat diperoleh
ternyata sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
tabel2
hitung2 ぬぬ
11.070 ぬ tabel 2
57
Tabel 4.5
Uji Normalitas
Data Nilai Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Kelas kemampuan hitungx2 tabelx2 keterangan
1 Eksperimen Nilai awal 7,756 11,07 Normal
2 Kontrol Nilai awal 5,582 11,07 Normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26 dan 27.
b. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji perbedaan rata-rata digunakan analisis uji t
dengan rumus:
21
21
11
nns
xxt
Dengan:
Keterangan:
1x : mean sampel kelas eksperimen
2x : mean sampel kelas kontrol
n1 : jumlah siswa pada kelas eksperimen
n2 : jumlah siswa pada kelas kontrol
: standar deviasi gabungan data eksperimen dan kontrol
2
1s : variansi data kelas eksperimen
2
2s : variansi data kelas kontrol
Hipotesis yang digunakan adalah:
H 0 : 1 2
H a : 1 > 2
Kriteria pengujian adalah H diterima jika menggunakan
= 5 % menghasilkan t )1( thitung di mana di dapat dari
0
58
daftar distribusi t dengan dk = n 1 + n 2 - 2, dan H 0 ditolak untuk harga
t lainnya.
Daerah penerimaan:
Berdasarkan lampiran 24 dan 25 diperoleh data berikut:
Tabel 4.6 Perhitungan Hasil Posttets
Kelas Eksperimen Dan Kontrol
NO sumber variasi kelas eksperimen kelas kontrol
1 Jumlah(ダ) 2092 1674
2 n 29 26
3 rata-rata 72,138 64,385
4
256,837 207,286
5
16,026 14,397
Perhitungan:
=
=
=
=
= 233,464
= 15,28
1.674
Daerah
penerimaan Ha
Daerah
penerimaan Ho
59
21
21
11
nns
xxt
=
=
=
=
= 1,879
Dari hasil perhitungan t-test diperoleh hitungt = 1,879
dikonsultasikan dengan tabelt pada g = 5 % )2( 21 nndk = 53
diperoleh tabelt = 1,674. hal ini menunjukkan bahwa hitungt > tabelt
sehingga Ho di tolak dan Ha diterima. Artinya antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol memiliki rata-rata hasil belajar matematika pada
materi sudut pusat dan sudut keliling yang tidak sama atau berbeda
secara signifikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pembahasan Data Nilai Awal
Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu
kemampuan awal kedua sampel penelitian apakah sama atau tidak. Oleh
karena itu peneliti mengadakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebelum mendapatkan perlakuan yang berbeda, yang kemudian
data tersebut peneliti sebut dengan data nilai awal. Berdasarkan
perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas pada data nilai awal dari
kedua kelas adalah berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat
60
dikatakan bahwa kondisi kemampuan awal peserta didik sebelum dikenai
perlakuan yang berbeda memiliki kemampuan yang setara atau sama.
2. Pembahasan Data Nilai Akhir
Setelah penelitian dilakukan maka akan dilakukan analisis
hipotesis data hasil belajar matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada materi pokok sudut pusat dan sudut keliling lingkaran yang sudah
mendapatkan perlakuan yang berbeda. Berdasarkan perhitungan uji
normalitas dan uji homogenitas pada hasil belajar matematika dari kedua
kelas tersebut setelah diberi perlakuan berbeda adalah berdistribusi normal
dan homogen. Sehingga dapat dilanjutkan pada pengujian selanjutnya
yaitu uji kesamaan dua rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Selanjutnya pada pengujian kesamaan dua rata-rata pada hasil
belajar matematika dari kedua kelas tersebut setelah diberi perlakuan yang
berbeda, diperoleh hitungt = 1,879 dan tabelt pada g = 5 %
)2( 21 nndk diperoleh 1,674. Oleh karena hitungt > tabelt , hal ini
menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menggunakan Math flash cards
dengan pembelajaran yang tidak menggunakan Math flash cards berbeda
secara nyata. Selain itu dapat dilihat pula pada rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan Math flash
cards adalah 72,138 dan nilai rata-rata hasil belajar kontrol setelah
mendapatkan pembelajaran yang tidak menggunakan Math flash cards
adalah 64,385, hal ini berarti bahwa nilai rata-rata pembelajaran
menggunakan Math flash cards lebih tinggi dari pada nilai rata-rata
pembelajaran yang tidak menggunakan Math flash cards .
Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika peserta didik kelas VIII MTs Puteri Sunniyyah Selo tahun
ajaran 2011-2012 dengan pembelajaran menggunakan Math flash cards
lebih baik dari pada hasil belajar peserta didik yang memperoleh
61
pembelajaran tidak menggunakan Math flash cards pada materi pokok
sudut pusat dan sudut keliling lingkaran semester genap. Sehingga
pembelajaran menggunakan Math flash cards efektif apabila dijadikan
sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas VIII pada materi pokok sudut pusat dan
sudut keliling lingkaran semester genap.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dapat dikatakan sangat jauh dari sempurna, sehingga
pantas apabila dalam penelitian yang dilakukan ini terdapat keterbatasan.
Berdasarkan pengalaman dalam penelitian ada keterbatasan-keterbatasan
dalam melaksanakan penelitian menggunakan Math flash cards antara lain.
1. Keterbatasan Waktu
Waktu yang digunakan peneliti sangat terbatas. Peneliti hanya
memiliki waktu sesuai keperluan yang berhubungan dengan peneliti saja.
Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi sudah
dapat memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah.
2. Keterbatasan Kemampuan
Peneliti tidak lepas dari teori, oleh karena itu peneliti menyadari
keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Tetapi peneliti
berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian dengan
kemampuan keilmuan dari beberapa referensi yang peneliti kutip serta
bimbingan dari dosen-dosen pembimbing.
62
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian skripsi dengan judul, “Pengaruh
Penggunaan Math Flash Cards Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas
VIII Pada Materi Pokok Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran Semester
Genap di MTs Puteri Sunniyyah Selo Tahun Ajaran 2011-2012”, dapat
disimpulkan bahwa: Penggunaan media Math flash cards berpengaruh terhadap
hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs Puteri Sunniyyah Selo tahun ajaran
2011-2012 pada mata pelajaran matematika materi pokok sudut pusat dan
sudut keliling lingkaran karena terdapat perbedaan antara hasil belajar peserta
didik kelas VIII yang pembelajarannya menggunakan media Math flash cards,
dengan peserta didik yang pembelajarannya tidak menggunakan media Math
flash cards pada materi pokok sudut pusat dan sudut keliling lingkaran. Hal ini
dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik yang memperoleh pembelajaran
dengan menggunakan media Math flash cards diperoleh rata-rata 72,138
sedangkan rata-rata hasil belajar peserta didik yang tidak memperoleh
pembelajaran dengan menggunakan media Math flash cards diperoleh 64,385
berarti selisih kedua kelas tersebut adalah 7,753. Selanjutnya pada pengujian
kesamaan dua rata-rata pada hasil belajar matematika dari kedua kelas tersebut
setelah diberi perlakuan yang berbeda, diperoleh hitungt = 1,879 dan tabelt pada
g = 5 % )2( 21 nndk diperoleh 1,674. Oleh karena hitungt > tabelt maka
hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan media Math
flash cards, dengan peserta didik yang pembelajarannya tidak menggunakan
media Math flash cards berbeda secara signifikan.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat di
kemukakan menyangkut pembelajaran menggunakan media Math flash cards:
63
1. Bagi Pendidik
a. Dalam proses belajar mengajar pendidik hendaknya mampu
menciptakan suasana belajar yang mampu membuat peserta didik
menjadi lebih aktif, antara lain dengan menggunakan media Math flash
cards dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
b. Pendidik dapat membuat dan menggunakan media Math flash cards
untuk materi pokok yang lain.
2. Bagi Peserta Didik
a. Dalam proses pembelajaran diharapkan peserta didik selalu bersikap
aktif.
b. Peserta didik hendaknya selalu meningkatkan hasil belajarnya
semaksimal mungkin.
c. Peserta didik hendaknya menggunakan Math flash cards yang sudah
dibuat bersama untuk barmain di luar jam belajar agar kemampuan
lebih terasah.
3. Bagi Peneliti Lanjutan
Bagi peneliti lanjutan perlu mengkaji lebih mendalam tidak hanya
hasil belajar, namun disarankan dapat meneliti variabel lain seperti
motivasi berprestasi dan aktivitas peserta didik .
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009
----------------- , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2003
Asyono, Matematika 2b Untuk SMP Kelas 2, Jakarta: Bumi Aksara, 2005
Aunurrohman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009
Aziz, Abdul, Rumus Jitu Matematka SMP, Jakarta: Indonesia Tera, 2009
Azis, Sholeh Abdul, At-Tarbiyatu wa Thuruqut Tadris, Mesir: Darul Ma’arif, t.th
Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Hamalik, Oemar, kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Hariwijaya, Meningkatkan Kecerdasan Matematika, Yogyakarta: Tugu Publiser,
2009
Imam Yahya bin Syrifuddin An-Nawawi, Al-‘Arba’in Nawawi, Semarang:
pustaka ‘alawiyah, 2004
Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru, Ciputat: Gaung Persada
Press, 2009
Jihad, Asep, Pengembangan Kurikulum Matematika,Yogyakarta: Multi Pressindo,
2008
Mustofa dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Progam Strata Satu (S.1), Semarang:
Fakultas Tarbiyah IAIN walisongo, 2010
Phillips, Sarah, young Learners, New York: Oxford University Press, 2001
Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002
----------------- , Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
cipta, 2003
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2009
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Ciputat: Sinar Baru
Algensindo, 2008
Sudjana, Metode Statistika, Bandung : PT. Tarsito, 1992
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2008
Sujatmiko, Ponco, The Essentials of Mathematics for Grade VIII Of Junior High
School and Islam Junior High school, Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2010
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penlitian Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010
Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori Aplikasi Paikem, Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009
Suyanto, Kasihani K.E, English For Young Learners Melijitkan Potensi Anak
Melalui English Clas yang Fun, Asyik dan Menarik, Jakarta: Bumi
Akasara,2007
Tazudin, Matematika Konstektual Kelas VIII, Jakarta: Literatur media Sukses,
2005
Windura, Sutanto, Memory Champion @ School: Rahasia Mengingat Materi
Pelajaran Apa Saja, Jakarta: PT. Gramedia, 2010
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung
Persada Press, 2006
MATH FLASH CARDS
捜操宋
試
Besar
sudut 試?
層層掻宋
SUDUT PUSAT DUA
KALI SUDUT
KELILING JIKA
MENGHADAP
BUSUR YANG SAMA
Besar
sudut 試?
掻掻宋 試
想想宋
SUDUT KELILING
SETENGAH SUDUT
PUSAT JIKA
MENGHADAP
BUSUR YANG SAMA
Lampiran 1
LINGKARAN UNTUK MEMBUAT MATH FLASH CARDS
捜操宋
試 掻掻宋 試
捜宋宋
試
掃宋宋
詩
捜捜宋 詩
詩 掃掃宋
4
2
3
1
5 6
Besar sudut ?
挿宋宋 詩
MATH FLASH CARDS UKURAN A4
SUDUT KELILING
SETENGAH SUDUT
PUSAT JIKA
MENGHADAP BUSUR
YANG SAMA
惣捜宋
KISI-KISI TES UJI COBA
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP / MTs
Sekolah : MTs Puteri Sunniyyah Selo
Kelas / Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran
Standar Kompetensi : 4. Menentukan unsur bagian lingkaran serta ukurannya
Kompetensi Dasar Indikator
Jenis Soal
Pilihan
Ganda
Jumlah
4.3 Menggunakan
hubungan
sudut pusat,
panjang
busur, luas
juring dalam
pemecahan
masalah.
4.3.1 Menentukan besar
sudut pusat dan sudut
keliling jika
menghadap busur
yang sama.
1, 2, 3, 4, 5 5
4.3.2 Menentukan besar
sudut keliling jika
menghadap busur dan
diameter yang sama.
6, 7, 8, 9, 10 5
4.3.3 Menentukan besar
sudut yang berkaitan
dengan sifat-sifat segi
empat tali busur.
11, 12, 13, 14,
15, 16
6
4.3.4 Menentukan besar
sudut keliling dalam
dan keliling luar
lingkaran
17, 18, 19, 20 4
20 20
Lampiran 3
SOAL TES UJI COBA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran
Waktu : 80 Menit
Petunjuk Mengerjakan
1. Sebelum mengerjakan soal, Tulislah identitas diri anda pada lembar jawaban.
2. Soal terdiri dari pilihan ganda.
3. Bacalah dan perhatikan soal dengan baik sebelum mengerjakan.
4. Jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang telah disediakan.
5. Waktu yang disediakan 80 menit.
6. Gunakan waktu sebaik mungkin, sesuai yang telah disediakan.
7. Kerjakan soal sendiri dengan tenang.
8. Berdo’alah terlebih dahulu, semoga sukses.
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (x) a, b, c,
atau d pada lembar jawab!
1. Sudut keliling lingkaran adalah sudut yang titik sudutnya terletak pada keliling
lingkaran dan kaki-kakinya merupakan...
a. Diameter b. Jari-jari c. Tali busur d. Busur
2. sudut refleks adalah sudut yang besarnya lebih dari . . . dan kurang dari 360o.
a. 90o c. 120
o
b. 180o d. 270
o
3. Nilai x pada gambar di samping adalah….
a. 34º c. 43º
b. 136º d. 36º
x 68º
Lampiran 4
4. Diketahui gambar di samping < ACB = 35º. Maka
besar < AOB adalah….
a. 60º c. 80º
b. 70º d. 90º
5. Gambar di samping adalah lingkaran yang berpusat
di titik O, bila < BOC = 80º, tentukan besar <
BDC…..
a. 160º c. 40º
b. 140º d. 80º
6. Besar x pada gambar di samping adalah….
a. 45º c. 80º
b. 60º d. 90º
7. Perhatikan gambar di samping, bila diketahui < APB
+ < AQB + < ARB = 144o
maka besar < AOB
adalah. . .
a. 37o c. 48
o
b. 72o d. 96
o
8. Nilai x pada gambar di samping adalah….
a. 39º c. 19,5º
b. 78º d. 93º
9. Perhatikan gambar di samping, diketahui < ADB =
20º, tentukan besar < BAD!
a. 40º c. 60º
b. 50º d. 70º
O
A
C
B
X
X 39º
A
B C
D
20º
O
A
B
D
C
O
A
P
Q
R
B
10. Perhatikan gambar di samping, bila < BEC = 58º.
Maka besar < BAC sama dengan….
a. 26º c. 58º
b. 116º d. 148º
11. Perhatikan gambar di samping, tentukan nilai x!
a. 42,5º c. 170º
b. 95º d. 85º
12. Dari gambar di samping diketahui bahwa KM dan 詣軽博博博博 adalah diameter lingkaran, jika < OKL = 65º
maka < KON sama dengan….
a. 25º c. 90º
b. 35º d. 130º
13. Diketahui < ABC = 70o, tentukan besar sudut
refleksi AOC!
a. 140o c. 110
o
b. 220o d. 70
o
14. Diketahui AE = 4 cm, BE = 6 cm, CE = 8 cm, maka
tentukan panjang DE!
a. 12 cm c. 4 cm
b. 5,3 cm d. 3 cm
15. Segi empat tali busur ABCD dengan pajang AB = 6
cm, AD = 8 cm, CD = 5 cm, BD = 12 cm dan AC =
13 cm, tentukan panjang BC!
a. 4
315 c.
2
115
b. 4
115 d. 15
A
D
B
C
E
O
y x
85º
M
N
L
K
65º
A B
C
D
O
A
D B
O
C
70o
D
B
A
C
E
B
D
A
16. Diketahui < AOC = 130º . Tentukan besar < ABC!
a. 105º c. 130º
b. 75º d. 115º
17. perhatikan gambar di samping, tentukan besar sudut
keliling dalam ASD!
a. 50o c. 80
o
b. 20o d. 40
o
18. Dengan memperhatikan gambar di samping tentukan
besar sudut keliling dalam < ASB!
a. 50º c. 70º
b. 60º d. 80º
19. Diketahui <ACB = 60o
dan <CBD = 40o, tentukan
besar <APB!
a. 20o
c. 40o
b. 30o d. 50
o
20. Jika diketahui besar sudut pusat yang menghadap
busur AD = 80o dan besar sudut pusat yang
menghadap busur BC = 30o , maka
tentukan besar
< AED!
a. 125º c. 35º
b. 135º d. 25º
B D
A
O C
P
A
B
C
D
30º
40º
S
E B
C
A
D
O 80o
30o
C
O
A D
20O A
C
B
80O
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Khoirul Mutiah
TTL : Grobogan, 9 April 1990
Alamat asal : Dusun Palang, Rt 01, Rw 07, Desa Pojok, Kecamatan
Tawangharjo, Kabupaten Grobogan
Pendidikan Formal
1. SD Negeri Pojok 1 lulus th 2002
2. MTs. Puteri Sunniyyah Selo lulus th 2005
3. MA Suniyyah Selo lulus th 2008
4. IAIN Walisongo Semarang angkatan th 2008
Pendidikan Non Formal
1. Madrasah Diniyyah Jam’iyatul ulum
2. Ponpes Puteri Al-Faqih
3. Ponpes Puteri Tahafudzul Qur’an
Semarang, 29 Juni 2012
Khoirul Mutiah
083511019
top related