on dan sentronghg

Post on 03-Jan-2016

72 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

njknk

TRANSCRIPT

ONDANSENTRON

Yemima Nega Lethy

0910015018

Kepaniteraan Klinik Farmakologi

Fakultas Kedokteran

Universitas Muawarman

2013

1. Golongan dan nama lainnya

Ondansentron adalah golongan antagonis 5-HT3 reseptor selektif serotonin.

Nama lain dari ondansetron : zofran, cedantron, dantroxal, entron, frazon, fudanton, glotron, unvomit, kliran, lametic, narfoz, odanostin/odanostin forte, ODR, ondarin, ondavell, oonetic 4 / onetic 8, tronadex, trovensis, vomceran, vometraz.

ONDANSENTRON

1. Mencegah mual dan muntah karena sitotoksik kemoterapi emetogenik, termasuk cisplatin dosis tinggi dan radio terapi.

2. Mencegah dan mengobati mual dan muntah post radioterapi.

3. Mencegah mual dan muntah post operasi.

4. Dapat digunakan pada mual dan muntah akibat penyakit akut atau kronik atau gastroenteritis akut.

2. IndikasiONDANSENTRON

Ondansentron : antagonis 5-HT3 reseptor selektif serotonin. Bekerja di saraf sentral maupun perifer. 1. Kemoterapi dan radioterapi serotonin (5-HT) reseptor 5-

HT3 (di aferen vagal) refleks muntah. Ondansetron menghalangi inisiasi refleks ini.

2. Aktivasi serabut aferen vagal juga menyebabkan pelepasan serotonin (5HT3) sentral di chemoreseptor trigger zone (CTZ) di daerah postrema, yang letaknya di dasar dari ventrikel 4. Ondansentron bekerja memblok reseptor serotonin di chemoreseptor trigger zone (CTZ).

Efek antiemetik ondansentron :) antagonisme selektif reseptor 5-HT3 di neuron yang letaknyadi sistem saraf perifer atau sentral, atau keduanya

3. FarmakodinamikONDANSENTRON

A = Absorbsi : oral GI tract. Konsentrasi puncak pada plasma tercapai setelah 1,5 -2 jam setelah mengkonsumsi dosis 8 mg per oral, terikat 70-75% dengan protein plasma, dan beberapa mengalami first-pass metabolisme . Bioavailabilitas absolut per oral mencapai 60%, dan didistribusikan ke seluruh tubuh melewati darah.

4. FarmakokinetikONDANSENTRON

D = Dalam darah ondansentron terikat 70-75% dengan protein plasma.

M = Ondansetron dimetabolisme oleh enzim hepar sitokrom P450: CYP3A4, CYP2D6 dan CYP1A2. Metabolisme secara hidroksilasi dan konjugasi dengan glukoronida atau sulfat dalam hati. Jalur metabolic primer adalah dengan hidroksilasi pada cincin indole diikuti konjugasi glukoronida atau sulfat dalam hati.

4. FarmakokinetikONDANSENTRON

E = Ekskresi : Metabolitnya diekskresikan ke dalam feses dan urin. Kurang dari 5% dieliminasi pada urin dalam bentuk yang tak berubah. Metabolit mayornya di urine adalah glucorononide conjugate , sulphate conjugate dan hydroxilation product.

Half life = 3 jam (8 mg oral atau iv), bisa melebar 6-8 jam pada orang tua.

4. FarmakokinetikONDANSENTRON

1.Ondansentron untuk kemoterapi yang menginduksi mual dan muntah:

a. Dewasa dan geriatri: Pre kemoterapi : Frekuensi pemberian 1 kali sebagai dosis inisiasi (8

mg iv infus selama 15 menit) diberikan 15 menit atau 30 menit sebelum kemoterapi. Maksimum dosis yang direkomendasikan 16 mg iv infus selama 15 menit. Pasca kemoterapi setelah 24 jam pertama : Frekuensi pemberian 3kali/ hari (per 8 jam) selama 5 hari (8 mg oral).

Atau Pre kemoterapi : Frekuensi pemberian 1 kali sebagai dosis inisiasi ( 8 mg oral 1-2 jam sebelum kemoterapi). 24 jam post kemoterapi berikan 2 kali / hari selama 5 hari (8mg oral).

b. Anak (4-12 tahun): Pre kemoterapi : Frekuensi pemberian 1 kali sebagai dosis inisiasi

sebelum kemoterapi (3-5 mg/m2 luas permukaan tubuh secara intra vena) diberikan 15 menit atau 30 menit sebelum kemoterapi. Pasca kemoterapi setelah 24 jam pertama : Frekuensi pemberian 3kali/ hari (per 8 jam) selama 5 hari (8 mg oral).

5,6. Frekuensi Pemberian dan DosisONDANSENTRON

2.Radioterapi yang mengakibatkan mual dan muntah:

a. Dewasa dan geriatri: Pre radioterapi : Frekuensi pemberian 1 kali sebagai dosis inisiasi (8mg per oral) 1-2 jam sebelum radioterapi. Pasca radioterapi: Frekuensi pemberian 3x/hari (setiap 8 jam) selama 5 hari (8 mg per oral).

b. Anak: tidak ada pengalaman studi klinis pada populasi ini.

ONDANSENTRON5,6. Frekuensi Pemberian dan Dosis

3. Mual dan muntah pasca operasi

a. Dewasa: Pre operasi : Frekuensi pemberian 1 kali sebagai dosis inisiasi (16mg per oral) 1 jam sebelum anestesi. Atau dengan alternatif : Frekuensi pemberian 1 kali (single dose 4 mg suntikkan iv) selama 30 detik – 5 menit pada induksi anestesi. Pasca operasi : Frekuensi pemberian 1 kali (dosis tunggal 4 mg, suntik intavena) selama 30 detik – 5 menit.

b. Anak:Tidak ada pengalaman penggunaan.

c. Penggunaan di Lansia:Pengalaman penggunaan sangat terbatas.

ONDANSENTRON5,6. Frekuensi Pemberian dan Dosis

4. Pasien dengan penurunan fungsi ginjal dan hepar. a. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal tidak ada perubahan frekuensi dan dosis.

b. Pasien dengan gangguan fungsi hati berat: frekuensi pemberian 1 kali (diberi dosis tunggal intravena atau oral) dosis harian tidak boleh melampaui 8 mg.

ONDANSENTRON5,6. Frekuensi Pemberian dan Dosis

5. Pasien yang mengalami kekurangan metabolisme sparteine/ debrisoquine.

tidak ada perubahan frekuensi dan dosis.

ONDANSENTRON5,6. Frekuensi Pemberian dan Dosis

Tidak ada interaksi ondansetron dengan dengan temazepam, furosemide, tramadol atau propofol.

Ondansentron + penginduksi dari CYP3A4 (fenitoin, carbamazepine, dan rifampisin) => peningkatan clearance ondansetron dan penurunan konsentrasi ondansetron di darah. Sehingga, penggunaan ondansentron bersama dengan obat penginduksi CYP3A4 mengurangi efikasi antiemetik pada ondansentron

7. Interaksi ObatONDANSENTRON

Penggunaan bersama ondansentron +obat QTc prolonging (exp: ab klorpromazin; anti depresan fluoxetine)=> dipertimbangkan.

7. Interaksi ObatONDANSENTRON

ondansentron +obat yang dapat mengganggu kadar elektrolit( exp :loop, tiazid) =>harus dihindari.

7. Interaksi ObatONDANSENTRON

ondansetron +analgesik tramadol => penurunan efek analgesik tramadol.

ondansetron +apomorphine hydrochloride. =>hipotensi dan kehilangan kesadaran .

7. Interaksi ObatONDANSENTRON

Riwayat hipersensitivitas pada obat ini dan komponen dalam obat ini.

Pemakaian ondansentron +apomorphine hydrochloride dalam waktu yang lama.

Anak-anak usia ≤ 3 tahun. Ondansentron sebaiknya tidak digunakan

selama kehamilan dan ibu yang menyusui karena kemungkinan disekresi ke ASI.

8. KontraindikasiONDANSENTRON

Untuk toksisitas pada manusia :belum banyak dilakukan penelitian menyangkut toksisitas pada manusia. Dosis ondansentron yaitu lebih dari 16 mg single dose dapat menyebabkan QTc prolongiation.

9. TOKSISITASONDANSENTRON

Untuk toksisitas pada hewan. Uji toksisitas akut pada tikus menggunakan single

dose ondansentron sampai LD 50 umumnya dapat ditoleransi. LD50 pada tikus untuk oral yaitu 100-150 mg/kg, untuk intravena yaitu 15-20 mg/kg/. Reaksi termasuk tremor dan konvulsi terjadi saat mendekati dosis letal.

Pada uji toksisitas kronik yang dilakukan pada tikus selama 18 bulan dan anjing selama 12 bulan maksimal dosis tidak berefek samping pada tikus 1 mg/kg/hari dan pada anjing 12 mg/kg/hari. Efek muncul selalu terkait dan terbatas pada dosis yang sangat tinggi.

9. TOKSISITASONDANSENTRON

Untuk teratogen, ondansentron tidak teratogen pada tikus dan kelinci pada dosis hingga maksimum level non konvulsi (tikus : 15 mg/kg/hari, kelinci : 30 mg/kg/hari).

Tidak ada efek merugikan pada kehamilan atau fetus dan pertumbuhan post natal dan tidak ada keabnormalan pada tikus).

9. TOKSISITASONDANSENTRON

Untuk mutagen, tidak ada bukti mutagenitas yang diamati pada uji mutagen mikroba menggunakan strain Salmonella typhimurium, Escherichia coli ataupun Saccharomyces cerevisiae dengan atau tanpa sistem metabolisme post kondria hati tikus.

Tidak ada bukti kerusakan genetik in vitro V-79 pada studi mutasi sel mamalia, penyimpangan kromosom in vitro menggunakan limfosit perifer manusia, ataupun penyimpangan invivo kromosom di sumsum tulang tikus.

9. TOKSISITASONDANSENTRON

Untuk Adverse reaction (reaksi merugikan) :1. kelainan umum yang muncul jarang yaitu reaksi

hipersensitif seperti edem laring, dll. 2. Kelainan kardiovaskuler <0,01% : infark miokard,

iskemia, angina, nyeri dada dengan atau tanpa depresi ST segmen, aritmia, palpitasi dan sinkop. Ondansentron iv dapat menyebabkan perubahan EKG seperti QTc prolongation, torsade de pointes, fibrilasi ventrikel, cardiac arrest dan sudden death telah dilaporkan.

3. Untuk gangguan mata: kebutaan reversible dan kembali dalam 20 menit.

9. TOKSISITASONDANSENTRON

4. Gangguan hepatobilier dilaporkan terjadi peningkatan fungsi hepar saat pemeriksaan darah.

5. Gangguan sistem saraf terjadi dizziness (<0,1%), reaksi ekstrapiramidal (diskinesia, opistotonus).

6. Gangguan respirasi, torak, dan mediastinum dapat terjadi hiccups (cekukan), kasus jarang.

7. Kasus reaksi yang sangat jarang dilaporkan adalah adanya bula di kulit, reaksi mukosa (Steven Johnson Syndrom dan toxic epidermal necrolysis). Dilaporkan pada pasien yang menggunakan medikasi lain yang juga dapat menyebabkan bula dan reaksi mukosa.

9. TOKSISITASONDANSENTRON

Terima Kasih

top related