modul welding gmaw teoria

Post on 06-Aug-2015

939 Views

Category:

Documents

277 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

MODUL TEORI PRAKTIKUM WELDING ( GMAW )

Disusun oleh :

Nursim,ST

BAB 1GENERAL INTRODUCTION TO WELDING

TECHNOLOGYPeran pengelasan dalam industriKlasifikasi profesional lasKlasifikasi jenis penyambunganPrinsip dasar pengelasanKlasifikasi pengelasanJenis – jenis pengelasanSambungan dasar dalam pengelasan

Peran pengelasan dalam industri

• Proses manufaktur yang terdapat pada Industri Modern saat ini mempunyai rangkaian proses yang cukup kompleks

• The Major Technology in Modern Industry :

Prim ary Form in g Resh ap in g Cu ttin g Join in g Coatin g

Prod u ction P rocess C lasification

JOINING

Hampir setiap industri modern dan hasil produk yang beredar saat ini mempunyai proses produksi yang mengikutsertakan teknologi pengelasan.

KALSIFIKASI PROFESIONAL LAS

Contoh klasifikasi menurut organisasi pengelasan Eropa:

• European Welding Engineer/International Welding Engineer • European Welding Technologist/International Welding• Technologist European Welding Specialist/International

Welding• Specialist European Welding Practitioner/International Welding

Practitioner • European Welding Inspection Personnel (4 levels)• European Thermal Spraying Personnel• European Adhesive Bonding Personnel• European Welders

KLASIFIKASI JENIS PENYAMBUNGAN

MATERIALS JOINING

BRAZING AND

SOLDERING

SOLID STATE WELDING

FUSION WELDING

ADHESIVE BONDING

WELDING

MECHANICAL FASTENING

OPERATION JOINING METHODE OPERATION

PENYAMBUNGAN

Terdapat beberapa cara dalam proses penyambungan 2 buah logam atau lebih

Adalah proses penyambungan logam dimana terjadi ikatan metalurgi pada sambungannya yang dilaksanakan dalam keadaan cair dengan menggunakan energi panas

DEFINISI WELDING

BEBERAPA CONTOH METODE PENGELASAN

EXPLOSION WELDING ULTRASONIC WELDING

ROBOTIC SPOT WELDING

SUBMERGED ARC WELDING

KLASIFIKASI PENGELASAN

1. Pengelasan cair ( Fusion ) Adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas yang terbakar

2. Pengelasan tekan ( Pressure ) Adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu

3. Pematrian ( Brazing ) Adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah.Dalam cara ini logam induk tidak turut mencair

PENGELASAN CAIR

Cara pengelasan yang paling banyak digunakan pada waktu ini adalah pengelasan cair dengan busur dan dengan gas.

Dalam training ini kita akan lebih fokus kepada pengelasan dengan las busur dengan gas.

LAS BUSUR GAS

Las busur gas adalah adalah cara pengelasan dimana gas dihembuskan ke daerah las untuk melindungi busur dan logam yang mencair terhadap atmosfir. Gas yang digunakan sebagai pelindung adalah gas helium (He),gas Argon (Ar) gas karbondioksida ( Co2 ) atau campuran dari gas tersebut.

Las busur gas terbagi menjadi dua jenis :

~ Elektroda terumpan meliputi

Las busur gas ( Las MIG, Las busur CO2 )

Las busur gas dan fluks ( Las Busur CO2 dengan elektroda berisi fluks )

Las busur fluks ( Las elektroda terbungkus, Las busur elektroda berisi

fluks,Las busur rendam )

Las busur logam tanpa pelindung

~ Elektroda tidak terumpan meliputi

Las TIG atau Las wolfarm gas

SAMBUNGAN DASAR DALAM PENGELASANSambungan :

Lap Joint / Tumpang

Sambungan:

Tee Joint

Sambungan:

Butt Joint / I Groove

Sambungan:

Corner Joint

Sambungan:

Edge Joint

PENAMPANG SAMBUNGAN LAS PADA PENGELASAN MULTI LAYER

DETAIL SAMBUNGAN HASIL PENGELASAN

EFEFECTIVE SIZE OF WELDED JOINT

BAB 2PARAMETER PENGELASAN GMAW ( LAS CO2 )

Komponen pada mesin GMAW

Fungsi Komponen

Throuble shooting

SHOO SHOOKECIL /TIDAK ADADALAM- Ar + CO2- Ar + O2

TINGGITEBAL

XXXXXXXXBESARDALAM-CO2- Ar + CO2- Ar + O2TINGGITEBAL

JiiiiiKECILDANGKAL- CO2- Ar + CO2- Ar + O2RENDAHTIPIS

•SUARA• SPATTER• PENETRASI• GAS

• ARUS WELDING•MATERIAL

SPRAYGLOBULARDIPPROSES

SETTING DI BAWAH INI HANYA SEBAGAI PANDUAN. JENIS MATERIAL DAN DESAIN SAMBUNGAN, POSISI, GAS PELINDUNG MEMPENGARUHI

SETTING. TEST WELD PASTIKAN TELAH MEMENUHI SPESIFIKASI.

KETEBALAN MATERIAL MENENTUKAN PARAMETER

WELDING

TENTUKAN DIAMETER WIRE

TENTUKAN WIRE SPEED ( AMPERAGE)

TENTUKAN VOLTAGE

• LOW VOLTAGE : WIRE STUB PADA BENDA KERJA• HIGH VOLTAGE : ARC TIDAK STABIL / BANYAK SPATTER

SET VOLTAGE DIANTARA LOW DAN HIGH VOLTAGE

UMUMNYA MENGGUNAKAN 120 A / 18 V DENGAN WELDING SPEED 80 ~ 120 CM/ MENIT

WIRE REKOMENDASI

0.8 mm 1.0 mm1.2 mm

40 ~ 145 A50 ~ 180 A75 ~250 A

WIRE SPEED MENENTUKAN PENETRASI WELDING

VOLTAGE MENENTUKAN TINGGI DAN LEBAR WELDING BEAD

EFEK PARAMETER WELDING

VOLTAGE TETAP, AMPERE BERUBAH

AMPERE TETAP, VOLTAGE BERUBAH EFEK POSISI SUDUT TORCH DENGAN PARAMETER

KONSTAN

EFEK JARAK TORCH TERHADAP BENDA KERJA DENGAN PARAMETER KONSTAN

SETTING VOLUME GAS PELINDUNG

GAS PELINDUNG SECARA UMUM UNTUK MELINDUNGI BUSUR LISTRIK DAN WELD POOL YANG TERJADI.FUNGSI UTAMA :- MENENTUKAN BENTUK BUSUR LISTRIK- MENSTABILKAN BUSUR LISTRIK DI PERMUKAAN BENDA KERJA- MENGHALUSKAN PERPINDAHAN LOGAM PENGISI DARI ELEKTRODA KE BENDA KERJA.

VOLUME GAS PELINDUNG SANGAT PENTING, KARENA BILA TIDAK MENCUKUPI AKAN TIMBUL PORES ( KEROPOS ) PADA SEAM.RULE PADA KONDISI NORMAL : VOLUME GAS ( L/min) = 10 x DIAMETER WIRE ELEKTRODE (mm)

MASALAH BILA VOLUME GAS PELINDUNG TIDAK CUKUP

MASALAH : GAS TERTIUP ANGINAKIBAT : KEROPOS PADA SEAM

MASALAH : VOLUME GAS TERLALU SEDIKITAKIBAT : KEROPOS PADA SEAM

MASALAH : VOLUME GAS TERLALU BESARAKIBAT : TURBULENSI PADA GAS, KEROPOS PADA SEAM

MASALAH : TORCH TERLALU JAUH DARI BENDA KERJAAKIBAT : VOLUME GAS TIDAK MENCUKUPI, KEROPOS PADA SEAM

MASALAH : POSISI TORCH TERLALU RENDAHAKIBAT :, KEROPOS PADA SEAM

MASALAH : NOZZLE TERTUTUP KOTORANAKIBAT : TURBULENSI YANG MENGAKIBATKAN UDARA MASUK, KEROPOS PADA SEAM

PENGEREMAN TERLALU LEMAH

PENGEREMAN TERLALU KUAT

WIRE MUDAH KUSUT

MOTOR TERBEBANI. ROLLER SLIP.PENGUMPANAN WIRE ELECTRODE TIDAK STABIL

SALAH UKURAN ATAU MEMBESAR KARENA PEMAKAIAN

PROFIL ROLLER TERLALU KECIL

ROLLER SLIP

WIRE BERUBAH BENTUK

TEKANAN KONTAK TERLALU RINGAN

TEKANAN KONTAK TERLALU BERAT

ROLLER SLIP

WIRE BERUBAH BENTUK

JARAK DARI ROLLER TERLALU JAUH ATAU DIAMETER TERLALU BESAR

DIAMETER TERLALU KECIL

WIRE MENEKUK,

GESEKAN MENINGKATPENGUMPANAN WIRE TIDAK STABIL

TIDAK ADA, ATAU TERLALUBESAR

PROFIL ROLLER TERLALU KECIL

WIRE BERUBAH BENTUK

TEKANAN KONTAK TERLALU RINGAN

TEKANAN KONTAK TERLALU BERAT

ROLLER SLIP

WIRE BERUBAH BENTUK

TROUBLE SHOOTING

SPATTER YANG BERLEBIHAN.SEBARAN GUMPALAN PARTIKEL METAL YANG BERBENTUK SOLID DEKAT WELD BEAD

PERBAIKAN

TURUNKAN WIRE FEED SPEED ( AMPERE )

TURUNKAN VOLTAGE

DEKATKAN ELECTRODA EXTENTION ( MIG TIP)

BERSIHKAN SEMUA GREASE, OLI, DEBU, KARAT, CAT DAN KOTORAN LAINNYA DI BENDA KERJA SEBELUM WELDING

NAIKKAN ALIRAN GAS SHIELDING PADA FLOW METER

GUNALAN WIRE WELDING YANG BERSIH DAN KERING.KURANGI PELUMAS PADA LINER COIL

KEMUNGKINAN PENYEBAB

WIRE FEED SPEED TERLALU TINGGI

VOLTAGE TERLALU BESAR

JARAK ELEKTRODA TERLALU JAUH

BENDA KERJA KOTOR

GAS SHIELDING TIDAK MENCUKUPI(PADA WELDING ARC)

WELDING WIRE KOTOR

POROSITY ( KEROPOS ).LUBANG ATAU RONGGA KECIL YANG DIHASILKAN KARENA ADANYA KANTONG GAS DALAM METAL WELD.

PERBAIKAN

PERIKSA KECUKUPAN LAJU ALIRAN GAS.BERSIHKAN SPATTER DARI NOZZEL GUN.PERIKSA KEBOCORAN PADA SELANG GAS. PASTIKAN JARAK 6 ~ 13 mm DARI MIG TIP KE BENDA KERJA.

GUNAKAN GAS YANG SESUAI

GUNALAN WIRE WELDING YANG BERSIH DAN KERING.KURANGI PELUMAS PADA LINER COIL

BERSIHKAN SEMUA GREASE, OLI, DEBU, KARAT, CAT DAN KOTORAN LAINNYA DI BENDA KERJA SEBELUM WELDING

KEMUNGKINAN PENYEBAB

1. CAKUPAN GAS SHIELDING YANG TIDAK MENCUKUPI

2. GAS YANG SALAH

3. WELDING WIRE YANG KOTOR

4. BENDA KERJA KOTOR

FUSI ( PELEBURAN ) YANG TIDAK SEMPURNAKEGAGALAN METAL WELDING UNTUK MELEBUR LENGKAP DENGAN BASE METAL

KEMUNGKINAN PENYEBAB

1. BENDA KERJA KOTOR

2. INPUT PANAS YANG TIDAK CUKUP

3. PERBAIKI TEKNIK WELDING

PERBAIKAN

BERSIHKAN SEMUA GREASE, OLI, DEBU, KARAT, CAT DAN KOTORAN LAINNYA DI BENDA KERJA SEBELUM WELDING

PILIH VOLTAGE YANG LEBIH BESAR DAN/ATAU SETTING ULANG AMPERE

TEMPATKAN GARIS BEAD PADA LOKASI YANG TEPAT SAAT PENYAMBUNGAN.JAGA SUDUT GUN DARI 0 ~ 15 DERAJAT.

PENETRASI YANG BERLEBIHANWELD METAL MELELEH MELEWATI BASE METAL DAN MENGGANTUNG DIBAWAH WELD.

KEMUNGKINAN PENYEBAB

1. KELEBIHAN PANAS

PERBAIKAN

KURANGI VOLTAGE DAN/ ATAU KURANGI WIRE FEED SPEED ( AMPERE )

PENETRASI YANG KURANGKEGAGALAN METAL WELDING UNTUK MELEBUR LENGKAP DENGAN BASE METAL

PERBAIKAN

MATERIAL TERLALU TEBAL. DESAIN DAN PERSIAPAN PENYAMBUNGAN HARUS MEMBERI AKSES PADA BAGIAN BAWAH GROOVE , JUGA JAGA KARAKTERISTIK ARC DAN JARAK WELDING WIRE KE BENDA KERJA

JAGA SUDUT GUN DARI 0 ~ 15 DERAJAT UNTUK MENDAPATKAN PENETRASI MAKSIMAL.JAGA JARAK WELDING WIRE TIDAK MELEBIHI 13 mm

NAIKKAN VOLTAGE DAN NAIKKAN WIRE FEED SPEEDKURANGI KECEPATAN GERAKAN WELDING

PERIKSA KONTAK DARI MESIN : (+) KE WIRE FEEDER , (-) KE BENDA KERJA

BEAD BERGELOMBANGWELD METAL TIDAK PARALEL DAN TIDAK MENUTUPI SAMBUNGAN BASE METAL

PERBAIKAN

PASTIKAN KELUARAN WELDING WIRE TIDAK MELEBIHI 13 mm DARI NOZZLE

GUNAKAN SUPPORT ATAU GUNAKAN 2 TANGAN

KEMUNGKINAN PENYEBAB

• WELDING WIRE TERLALU PANJANG DARI NOZZLE

• PEGANG TORCH TIDAK STABIL

KEMUNGKINAN PENYEBAB

1. PERSIAPAN YANG KURANG LAYAK

2. PERBAIKI TEKNIK WELDING

3. KURANG PANAS

4. SALAH POLARITAS

PARAMETER PENGELASAN

ARUSBerpengaruh pada kampuh las, penembusan, kekuatan las dan timbulnya percikan.

TEGANGAN Berpengaruh pada kampuh las, penembusan, kekuatan las, timbulnya percikan dan terjadinya lubang halus.KECEPATAN

Berpengaruh pada kampuh las, penembusan, kekuatan las dan terjadinya takik las.

LAJU ALIRAN GASMempengaruhi terjadinya lubang halus.

TINGGI NOZZLEBerpengaruh pada kampuh las, penembusan, kekuatan las, timbulnya percikan, getaran kawat las, pengelihatan garis las dan terjadinya lubang halus.

DIAMETER KAWAT LAS / ELEKTRODABerpengaruh pada kampuh las, penembusan dan percikan

SUDUT TORCHBerpengaruh pada kampuh las, penembusan, kekuatan las.

PENGARUH PARAMETER GMAW TERHADAP HASIL PENGELASAN

SUDUT TORCHMakin mendekati garis tegak lurus :Kampuh las makin sempit dan kasarKekuatan kampuh las makin tinggiPenembusan makin dalam

DIAMETER KAWAT LAS Makin besar :Makin banyak percikanBusur makin tidak stabilPenembusan makin dangkal

LAJU ALIRAN GASTerlalu rendah dan mengelas di tempat yang berangin :Menyebabkan lubang halus

KECEPATANMakin cepat :Kampuh las makin sempitKekuatan kampuh las makin rendahPenembusan makir dangkalMakin mudah terjadi takik las

TINGGI NOZZLETerlalu rendah :Kampuh las menyempitKekuatan kampuh las tinggiPenembusan makin dalam Percikan menempel di nozzleSukar untuk melihat garis lasSukar untuk pergelasan yang panjangTerlalu tinggi :Menyebabkan lubang halusPercikan bertambah

TEGANGANMakin besar :Kampuh las makin lebarKekuatan kampuh las makin kecilPenembusan makin dangkalMenimbulkan percikan besarMakin kecil :Kampuh las cembung

ARUSMakin besar :Kampuh las makin lebarKekuatan kampuh lasmakin tinggiPenembusan makin dalam Menimbulkan percikan kecil

Untuk menutupi kawah ( crater ) pada akhir pengelasanDigunakan pada : plate tebal sedang.Tidak digunakan pada : las cantum, pengelasan cepat dan pelat

tipis.

CRATER FILLER

Atur Arus dan Tegangan Crater filler.Besarnya adalah = 60 –70 % dari arus dan tegangan pengelasan.Posisikan saklar “Crater filler’ pada posisi ONAtur Arus dan Tegangan pengelasan.

BAB 3MESIN DAN PERALATAN GMAW

Komponen pada mesin GMAW

Fungsi Komponen

Throuble shooting

KOMPONEN M/C GAS SHIELDED ARC WELDING

1. MAIN SUPPLY LINE2. SWITCH ON / OFF UNTUK WELDING CURRENT3. TRAFO : - MENURUNKAN INPUT VOLTAGE KE WELDING VOLTAGE - MENAIKKAN INPUT CURRENT KE WELDING CURRENT4. PENYEARAH : MERUBAH AC KE DC 5. WELDING REGULATOR : MERATAKAN ARUS WELDING

DALAM SIRKUIT.

1. WIRE FEED ROLLER DENGAN V-SHAPED GROOVE UNTUK STEEL WIRE ELECTRODE

2. WIRE FEED ROLLER DENGAN ROUND-SHAPED GROOVE UNTUK

ALUMUNIUM WIRE ELECTRODE

CATATAN : WIRE FEED ROLLER HARUS SESUAI DENGAN DIAMETER WIRE ELECTRODE.

1. WIRE ELECTRODE COIL

2. WIRE GUIDE

3. WIRE FEED ROLLER ( DRIVEN )

4. PRESSURE ROLLER

5. WIRE LEAD-IN NOZZLE

1. WIRE FEED NOZZLE

2. WIRE FEED ROLLER ( DRIVEN)

3. PRESSURE FEED ROLLER ( DRIVEN )

4. WIRE GUIDE

5. WIRE LEAD-IN NOZZLE

STRUKTUR TORCH GUN

Power Source ( sumber tegangan )

Mesin MIG / MAG menggunakan poralitas DCRP

Panel Operasi mesin MIG / MAG

Bagian Panel Operasi :

• Lampu ” MAIN LINE ”

Berfungsi menyala ketika listrik masuk ke dalam mesin

• Lampu ” WARNING ”

Terjadi jika penggunaan arus/mesin bekerja berlebihan ( duty cycle ) temperatur mesin naik, lampu akan menyala dan mesin akan berhenti ( off ) secara otomatis.

Setelah temperatur mesin turun, maka mesin akan hidup kembali dan lampu warning padam

• Saklar ” CONTROL POWER ”

Ketika dalam posisi “ON” mesin siap di gunakan

• Saklar ” CURR/VOLT ”

Posisikan “SEPARATE CONTROL” jika menggunakan separate control/elektronik inductor dan “ONE KNOB CONTROL” jika menggunakan one knobe control

• Tombol pengatur “ ELECTRONIC INDUCTOR “

Untuk mengatur besarnya arus dan tegangan pengelasan posisikan “STD” jika menggunakan Arus dan Tegangan standar.

• Saklar “ GAS “

Posisikan “SET“ untuk mengecek aliran gas. Kembalikan ke posisi “RUN” ketika mengelas

Bagian Panel Operasi :

• Saklar “ WELDING METHOD “

Posisikan “CO2” jika menggunakan metode CO2.

Posisikan “MAG” jika menggunakan metode MAG

• Saklar “ WIRE DIA “

Posisikan “1,0” jika menggunakan kawat elektroda dengan diameter 1.0 mm

Posisikan “1,2” jika menggunakan kawat elektroda dengan diameter 1.2 mm

• Saklar “ CRATTER FILLER “

Posisikan “ON” untuk membuat cratter filler

Bagian Panel Operasi :

• Tombol pengatur “ CRATTER FILLER “

Untuk mengatur besarnya Arus dan Tegangan pada crater-filler

• Tombol pengatur “ ARC SPOT TIME ( SEC ) “

Untuk mengatur besarnya waktu jika mesin dikondisikan pada “ARC SPOT” (saklar CRATER FILLER )

• Petunjuk“ AMPERE METER “

Menunjukan besarnya arus selama pengelasan

• Petunjuk“ VOLT METER “

Menunjukan besarnya Tegangan selama pengelasan

Bagian Panel Operasi :

Wire Feeder

• Berfungsi untuk mengumpankan kawat las

( wire ) ke welding torch secara konstan dan terus menerus

Bagian Wire Feeder :

• WIREREEL AXIS

Tempat elektroda / kawat las ( wire roll )

• WIRE STRAIGNER

Untuk meluruskan kawat las / elektroda setelah lepas dari wire roll

• FEED ROLL

Untuk menjalankan/menarik, kawat las/elektroda dari wire roll

• PRESSURE ROLL HOLDER

Untuk menekan feed roll

• OUTLET GUIDE

Mengarahkan kawat las/elektroda menuju welding torch

Welding Torch

• Berfungsi untuk mengalirkan

gas pelindung, kawat las/elektroda

dan arus pengelasan

Bagian Welding Torch :

• TORCH SWITCH / STRIGGER

Tekan jika akan memulai pengelasan

• NOZZLE

Mengarahkan gas pelindung

• ORIFICE / BAFFLE

Mengatur pengaliran gas agar merata dan tunak

• CONTACT TIP / MIG TIP

Menstabilkan jalanya kawat las / elektroda

Regulator Gas

• Berfungsi untuk mengatur besarnya aliran gas

Remote Control

• Berfungsi untuk mengatur besarnya arus selama pengelasan

Bagian Remote Control :

• WELDING CURRENT & VOLTAGE

Untuk mengatur besarnya arus selama pengelasan dan mengesett sesuai diameter elektroda / kawat las

• SAKLAR “ INCHING “

Untuk memutar feed roll, sehingga kawat las/ elektroda keluar tanpa menekan trigger

Catatan:

“Sesuaikan antara KODE ( pada scala arus dan tegangan ) dengan DIAMETER KAWAT LAS / ELEKTRODA”

REGULATOR

Berfungsi untuk mengatur besarnya aliran gas

BAB 4PERAWATAN PERALATAN LAS GMAW

Tujuan perawatan

Bagian bagian yang dirawat

Tindakan perawatan

Tujuan

Mengetahui dampak dan akibat peralatan las jika rusak

Mengetahui berbagi jenis kerusakan dan perawatanya

Mengetahui cara mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan las

Operator atau welder harus mepunyai pengetahuan yang baik tentang peralatan yang di perlukan

Harus mengerti dengan baik cara merawat peralatan

Harus mengerti dengan baik cara mencegah kerusakan pada komponen yang dilas maupun peralatanya

TIPS

KERUSAKAN

Adalah dampak dari sesuatu maupun akibat dari suatu perlakuan.

Sedangkan kategori rusak :

Tidak bisa berfungsi normal tapi masih bisa di pakai ( ringan )

Tidak bisa dipakai tapi bisa di modifikasi / penambahan sesuatu ( sedang )

Tidak bisa sama sekali di pakai dan tidak bisa di perbaiki / modifikasi ( Berat )

Tindakan

Terhadap Kerusakan

Mencegah ( Preventif )

Melindungi ( Protective )

Pencegahan & Perlindungan

Pada Peralatan Las Pada Mesin / Panel operasi

• Lakukan pengecekan/ pemeriksaan pada awal

sebelum melakukan pengelasan

Contoh : Suara mesin, Funsi Fan ( Kipas ),Kabel arde

dikencangkan,

• Lakukan pembersihan pada area mesin sesudah melakukan pengelasan

Contoh : Area mesin bersih dari sampah, Kabel bersih dari debu

• Lakukan perawatan secara berkala

Contoh : Melumasi engsel mesin, Memberi cairan anti karat

Ilustrasi (Mesin Dibersihkan dari debu )

Pencegahan & Perlindungan

Pada Peralatan Las

Wire Feeder :

Lakukan pengecekan/ pemeriksaan pada awal sebelum melakukan pengelasan

Contoh : Kekencangan FEEDER, tekanan FEEDER ROLL

Lakukan pembersihan pada area mesin sesudah melakukan pengelasan

Contoh : Area feeder bersih dari debu, Kawat las tercover

Lakukan perawatan secara berkala

Contoh : Mengencangkan baut feeder, pembersihan coil linear dengan WD

Pencegahan & Perlindungan

Pada Peralatan Las

Ilustrasi (Feeder Roll Dikencangkan )

Pencegahan & Perlindungan

Pada Peralatan Las

Remote Control :

Lakukan pengecekan/ pemeriksaan pada awal sebelum melakukan pengelasan Contoh : Setting sesuai IK, Cek Kekencangan kabel penghubung

Lakukan pembersihan pada area remote Contoh : Area remote bersih dari debu, Parameter terlihat jelas

Lakukan perawatan secara berkala Contoh : Membersihkan bagian remote, Fungsi Inching

Pencegahan & Perlindungan

Pada Peralatan Las

Ilustrasi (Kondisi Remote bersih dan parameter terbaca jelas )

Pencegahan & Perlindungan

Pada Peralatan Las

Welding Torch :

Lakukan pengecekan/ pemeriksaan pada awal sebelum melakukan pengelasan

Contoh : Torch berfugsi normal, Aliran gas lancar,

Lakukan pembersihan pada area torch

Contoh : Torch kabel bersih, torch kencang terhadap feeder

Lakukan perawatan secara berkala

Contoh : Membersihkan coil linear, memberi WD 40,

Membersihkan dengan angin

Tindakan Pencegahan & perlindungan pada peralatan

las

Ilustrasi (Pemberian WD40 & Pemberian PICA NOZZLE )

Pencegahan & Perlindungan

Pada Peralatan Las

BAB 5PROSEDUR DAN TEKNIK PENGELASAN

Prosedur pengelasanTeknik dan posisi sudut pengelasanThrouble shooting

PROSEDUR DAN TEKNIK PENGELASAN

Hal penting dalam proses pengelasan

Proses transfer dari energi pada sambungan yang menaikan temperatur dari material sampai mencapai titik lelh dari material.

Energi / Heat Input dapat diperoleh dari : busur listrik, pembakaran, gesekan, ledakan.

CARA MEMEGANG DAN MEMPOSISIKAN WELDING GUN

1. TANGAN MENGONTROL TRIGGER WELD2. BENDA KERJA3. CLAMP GROUND4. JARAK ELEKTRODA ( STICK OUT) = 6 ~13 mm5. TANGAN MENAHAN DI BENDA KERJA

NOTE : Welding wire diberi energi saat trigger switch ditekan. Sebelum menggunakan kedok dan mengaktifkan trigger, pastikan jarak wire ke benda kerja tidak lebih dari 13 mm dari ujung mig tip, dan ujung wire dalam posisi yang benar pada sambungan.

KONDISI YANG MEMPENGARUHI BENTUK WELDING BEAD

NOTE : WELDING BEAD DIPENGARUHI OLEH SUDUT GUN, ARAH GERAKAN, JARAK ELEKTRODA, KECEPATAN GERAKAN, KETEBALAN MATERIAL, KECEPATAN WIRE FEED ( AMPERE ) DAN VOLTAGE

GERAKAN WELDING

UMUMNYA, SATU GARIS TARIKAN WELDING SUDAH CUKUP BAIK UNTUK KEBANYAKAN PENYAMBUNGAN WELD JOINT DENGAN CELAH YANG SEMPIT. UNTUK CELAH YANG LEBAR, WEAVE BEAD ATAU BANYAK GARIS TARIKAN BEAD MEMPUNYAI HASIL YANG LEBIH BAIK.

KARAKTERISTIK WELD BEAD

WELDING BEAD YANG BURUK

1.ENDAPAN SPATTER YANG BESAR2. BEAD YANG KASAR DAN TIDAK SAMA3. CRATER ( KAWAH ) YANG KECIL SELAMA WELDING4. OVERLAP YANG JELEK5. PENETRASI YANG JELEK PADA BENDA KERJA

1. GARIS BEAD GERAKAN LURUS SEPANJANG SEAM2. WEAVE BEAD GERAKAN SISI KE SISI SEPANJANG SEAM3. POLA WEAVEGUNAKAN POLA WEAVE UNTUK MENGCOVER AREA LEBAR DALAM SATU TARIKAN ELEKTRODA

WELD BEAD YANG BAIK

1.SPATTER YANG BAIK2. BEAD YANG SERAGAM3. CRATER ( KAWAH ) YANG SEDANG SELAMA WELDING4. TIDAK OVERLAP5. PENETRASI YANG BAIK PADA BENDA KERJA

BEAD FILLET

BEAD HORIZONTAL

BEAD OVER HEAD

BEAD VERTICAL

BERBAGAI POSISI PENGELASAN DENGAN GMAW

BUTT FILLET

BUTT HORIZONTAL

BUTT OVER HEAD

BUTT VERTICAL

LAP FILLET

LAP HORIZONTAL

LAP OVERHEAD

LAP VERTICAL

TARIK

TEKAN

TEE FILLET

TEE HORIZONTAL

TEE OVER HEAD

TEE VERTICAL

BAB 6MATERIAL

Benda kerja

Elektroda

Shielding gas

BENDA KERJA / LOGAM INDUK

Pengelompokan Material :

1. Bahan mentah : bahan yang langsung dihasilkan oleh alam, contoh : bijih besi.batubara, kayu.

2. Bahan kerja :diperlukan untuk untuk pembuatan perkakas, mesin dan instrumen, contoh : baja, aluminium, plastik.

3. Bahan pembantu : bahan yang diperlukan untuk mengolah bahan kerja menjadi benda jad, contoh : bahan bakar, cairan pelarut.

Sifat Logam Yang Penting

Malleability / dapat ditempa

Ductility / dapat ditarik

Toughness / sifat ulet

Hardness / kekerasan

Strength / kekuatan

Weldability

Corrosion resistance / tahan korosi

Machinability

1. Besi (mengandung 0 – 0.008% karbon)2. Baja (mengandung 0.008% - 2% karbon)3. besi tuang (mengandung 2% - 6.67% karbon)

MacamKelas Kadar

karbon (%)

Kekuatan luluh

(kg/mm2

)

Kekuatan tarik

(kg/mm2

)

Perpanjangan (%)

Kekerasan Brinell

Penggunaan

Baja karbon rendah

Baja lunak khusus

0.08 18 – 28 32 – 36 40 – 30 95 – 100 Plat tipis

Baja sangat lunak

0.08 – 0.12

20 – 29 36 - 42 40 – 30 80 – 120Batang kawat

0.12 – 0.2 22 – 30 38 – 48 36 – 24 100 – 130

Konstruksi umumBaja

setengah lunak

0.2 – 0.3 24 – 36 44 – 45 32 -22 112 – 145

Baja karbon sedang

Baja setengah keras

0.3 – 0.4 30 – 40 50 – 60 30 – 17 140 –170 Alat mesin

Baja karbon tinggi

Baja keras 0.4 – 0.5 34 – 36 58 –70 26 – 14 160 -200 Perkakas

Baja sangat keras

0.5 – 0.8 36 - 4765 - 100

20 - 11 180 - 235 Rel pegas

Macam baja karbon

KAWAT ELEKTRODA

Berfungsi : Pembentuk busur Bahan pengisi (consumable electrode) Harus mempunyai kesesuaian komposisi dengan

benda kerja, dapat mengontrol berbagai sifat pengelasan, dapat berfungsi sebagai deoksidator dan dapat menghasilkan karakteristik perpindahan logam serta dapat menjaga busur tetap stabil.

JENIS ELEKTRODA

SOLID WIRE Berbentuk kawat baja (pejal) dilapisi tembaga (tebal = 0.5 – 1.0 µm) untuk menghindari karat dan menghantarkan daya hantar listrik.

FLUX CORED WIREBerbentuk tabung yang berisi flux (serbuk halus) sebagai bahan tambah yang berfungsi sebagai deoksidator serta bahan pembentuk terak.

Thin wire (gambar d & e)Diameter = 1,2 ; 1,6 ; 2,0DCRP

Conventional Wire (gambar a, b, c)Diameter = 2,4 ; 3,2DCRP / AC

Keuntungan flux cored wire

1.busurnya halus dan mampu kerjanya umumnya memuaskan2.rigi-riginya mempunyai penampakan yang bagus dan jumlah spater kecil

CARA MEMBACA KLASIFIKASI ELEKTRODA GMAW

Shielding Gas (gas pelindung).

Pada penggunaannya secara umum untuk melindungi busur listrik dan kampuh (weld pool) yang terjadi.

Fungsi utama dari shielding gas adalah :

• menentukan bentuk busur listrik• menstabilkan busur listrik di permukaan benda kerja• menghaluskan perpindahan logam pengisi dari

elektroda ke benda kerja.

Sehingga gas pelindung mempunyai efek yang sangat berpengaruh kepada stabilisasi busur listrik, perpindahan logam pengisi, sifat dari hasil pengelasan dan pengaruh penetrasi.

Secara umum gas pelindung yang digunakan dalam MIG adalah campuran dari Argon, Oxygen dan CO2 dan spesial campuran mengandung Helium.

Tipe gas yang umum digunakan dalam berbagai jenis material :Steel

CO2Argon + 2 s/d 5 % OxygenArgon + 5 s/d 25 % CO2

Non ferrousArgonArgon / helium

Argon base, dengan campuran CO2 akan memudahkan pengaturan parameter pengelasan dan menurunkan timbulnya spater pada dip transfer mode.Walaupun hal ini beresiko menyebabkan cacat lipatan karena gas sangat dingin.

ELEKTRODA

Kegunaan Elektroda terlapisi

BAB 7GAMBAR DAN SYMBOL PENGELASAN

Gambar dan Symbol

Aplikasi pada benda kerja

WELDING SYMBOL

REFERENCE LINE

Reference line : mengidentifikasikan sisi sambungan yang akan dilas

DIMENSIONS

Dimensions ( dimensi ) : menspesifikasikan ukuran, jumlah dan lokasi las.

TAIL

Tail ( ekor ) : memuat informasi proses pengelasan, spesifikasi dan prosedur pengelasan

ARROW

Arrow ( panah ) : Mengidentifikasikan lokasi dimana operasi pengelasan dilakukan

SUPLEMENTARY SYMBOLS ( SIMBOL – SIMBOL TAMBAHAN )

WELD SYMBOL

Weld symbol ( simbol las ) :mendefinisikan bentuk penampang las. Tiap jenis las mempunyai simbol yang berbeda

FINISH SYMBOL

CONTOH – CONTOH SIMBOL PENGELASAN

CONTOH – CONTOH SIMBOL PENGELASAN

CONTOH – CONTOH SIMBOL PENGELASAN

CONTOH – CONTOH SIMBOL PENGELASAN

SYMBOL WELDING & APLIKASINYA

BAB 8HEALTH AND SAFETY

BahayaPearalatanPenyebabPencegahan

SAFETY

•Adalah kontrol / pengendalian terhadap kerugian

•Pengendalian bahaya sehingga menjadi resiko yang dapat diterima

•Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur

•Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

KOMITE Q-EHS

SESUATU YANG BERPOTENSI UNTUK MENIMBULKAN CIDERA / KERUGIAN ( MANUSIA, PROPERTI, PROSES ATAU LINGKUNGAN )

KOMITE Q-EHS

BAHAN

ORANG / CARA KERJA

ALAT / MESIN

LINGKUNGAN

Mudah terbakar, meledak, beracun, korosif/ asam, infeksi,radio aktif, dll.

Kurang ter latih, kurang pengetahuan, kurang pengawasan, tidak mengetahui prosedur, WOP, IK, BERCANDA, kondisi FISIK /PSIKIS, pengaruh alkohol dan obat-obatan, dll

Energi listrik, energi mekanis, panas, uap steam, bagian mesin yang tajam, getaran, desain mesin, radiasi, dll

Kebisingan , suhu udara, pencahayaan ruangan, ruangan terbatas, binatang berbahaya, beracun, dll.

KOMITE Q-EHS

Adalah :KONTAK DENGAN SUATU BENDA ATAU SUMBER TENAGA LEBIH DARI DAYA TAHAN TUBUH ATAU STRUKTUR

Adalah :SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA / DIINGINKANYANG MENGAKIBATKAN CIDERA TERHADAP MANUSIA,KERUSAKAN PADA PROPERTI ATAU KERUGIAN PADA PROSES

KOMITE Q-EHS

Adalah :SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA / DIINGINKANYANG HAMPIR MENGAKIBATKAN CIDERA TERHADAP MANUSIA,KERUSAKAN PADA PROPERTI ATAU KERUGIAN PADA PROSES

KOMITE Q-EHS

MENGAPA SAFETY MENJADI PENTING

BAHAN ALAT

TENAGA KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN

LINGKUNGANLINGKUNGAN

PROSESPROSES

Penyakit Akibat kerja

Kecelakaan Kerja

Pencemaran

Kebakaran

Ledakan dll KOMITE Q-EHS

Bahaya yang menimbulkan kecelakaan akibat :

Pengetahuan tentang keselamatan yang kurang Pengetahuan tentang penggunaan material dan peralatan

yang kurang

Tindakan terhadap bahaya yang terjadi :

Mencegah (preventive) Melindungi (protective) Training

PERALATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERLINDUNGAN TERHADAP INDIVIDU (OPERATOR/WELDER)

1. Protective clothing (pakaian pelindung, berfungsi :

Mengurangi bahaya terbakar akibat material panas

• Appron• Goggles• Sepatu• Topi / helm• Arm cover• Sarung tangan, dll

2. Eye and face protection (pelindung mata dan muka)

3. Noice Protection (control pendengaran)

Polusi suara / kebisingan :

•suara busur listrik

•suara exshaust

•suara gerinda

4. Respiratory Protective Equiptment (peralatan pelindung pernafasan)

Berfungsi untuk menahan berbagai partikel debu yang dapat merusak sistem pewrnafasan

5. Training

Pengetahuan tentang pentingnya keselamatan kerja

Pengentahuan identifikasi akan bahaya yang akan terjadi

Pengetahuan cara menghadapi bahaya yang terjadi

Pengetahuan cara pencegahan terhadap bahaya yang akan terjadi

PERLINDUNGAN TERHADAP AREA KERJA

1. Equipment (Peralatan)

Melindungi peralatan yang kita gunakan terhgindar dari kerusakan akibat jatuh, pecah, bocor dsb.

2. Sign (tanda-tanda bahaya dalam area pengelasan)

3. Protective Screen (alat / tirai pelindung area pengelasan )

Berfungsi :

Untuk menghalangi pancaran cahaya keluar area pengelasan

Untuk menghalangi percikan terhadap area disekitarnya

Untuk mengurangi aliran udara (tiupan angin yang berpengaruh pada hasil pengelasan)

Menghalangi aliran polusi gas hasil pengelasan kearea yang lebih luas

4. Reflektivity

5. Welding Booth (Exhoust)

Berfungsi untuk menghisap debu, gas yang terjadi akibat proses pengelasan

BAHAYA BAHAYA SELAMA PROSES PENGELASAN

Bahaya akibat sinar :

• Sinar tampak

• Sinar ultraviolet

• sinar infra merah

Bahaya akibat listrik :

Dapat menimbulkan masalah yang sangat barbahaya,

Pencegahan dilakukan dengan menggunakan tegangan kedua yang rendah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Bahaya akibat gas

CARA MENGHINDARKAN BAHAYA DEBU DAN GAS Jangan tinggalkan nyala api yang

tidak berguna

Pastikan ventilasi udara bekerja

dengan baik

Bersihkan lapisan cat sebelum

pengelasan

Hindarkan posisi kepala tepat diatas

nyala api

PENYEBAB TERJADINYA KEBAKARAN SAAT PENGELASAN Kebkaran akibat percikan Kebakaran akibat nyala api Kebakaran akibat material panas Kebakaran akibat nyala balik dan ledakan

CARA MENCEGAH TERJADINYAKEBAKARAN

sebelum pengelasan persiapan rencana pengelasan pindahkan kotoran dan sampah dari area kerja pindahkan atau lindungi material yang mudah menyala check area tertutup yang dilalui oleh pipa gas check alat pemadam kebakaran, sarung tangan anti

api, kunci silinder pada posisi mudah dijangkau jauhkan / pilih area pengelasan yang jauh dari bahaya check peralatan pengelasan terbebas dari kebocoran

dan kerusakan

selama pengelasan hati-hati terhadap jatuhnya cairan dan terak panas

terhadap area yang mudah terjadi penyalaan perhatikan material panas dan nyala api jauh dari

material yang mudah manyala

sesudah pengelasan tutp semua valve tabung letakan tabung gas pada area yang aman perhatikan area pengelasan minimal satu jam

setelah selesai pengalasan informasikan kepada petugas jaga malam untuk

melakukan pengecekan secara berkala buat laporan hasil kegiatan pengelasan

top related