matematika dan ips kelas 4 sd

Post on 05-Jul-2015

417 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Disusun oleh :12PENGGUNAAN ALAT PERAGA BANGUN RUANG DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN PENERAPAN METODE STUDY PROYEK DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KOPERASI UNIT DESA BAGI SISWA KELAS IV (EMPAT) SD NEGERI 27 MELAPI KECAMATAN PUTUSSIBAU SELATAN KABUPATENKAPUAS HULUDisusun Oleh :34LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKANJudul Laporan: Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam Pembelajaran Matematika dan Penerapan Metode Study Proyek dalam Pembelajaran Konsep Koperasi Unit Desa bag

TRANSCRIPT

Disusun oleh :

1

2

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BANGUN RUANGDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DAN

PENERAPAN METODE STUDY PROYEKDALAM PEMBELAJARAN KONSEP KOPERASI UNIT

DESABAGI SISWA KELAS IV (EMPAT) SD NEGERI 27

MELAPIKECAMATAN PUTUSSIBAU SELATAN

KABUPATENKAPUAS HULU

Disusun Oleh :

0

1

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PERBAIKAN

Judul Laporan : Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam Pembelajaran Matematika dan Penerapan Metode Study Proyek dalam Pembelajaran Konsep Koperasi Unit Desa bagi Siswka Kelas IV (empat) SD Negeri 27 Melapi Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu.

Nama Mahasiswa : Y.A. NINU, A. Ma.Pd.NIM : 815930546Program Studi : S.1 PGSD – UTPokjar : PutussibauMasa Registrasi : 2010.1Tempat Penelitian : SD Negeri 27 Melapi

Putussibau, 21 Juni 2010

Mengetahui :Supervisor, Mahasiswa/Peneliti,

M. AMIN, S.Pd. Y.A. NINU, A.Ma.Pd.NIP 19630613 198902 1 001 NIM 815930546

0

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian

Tindakan Kelas ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan

Profesional (PKP) dengan judul “Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam

Pembelajaran Matematika dan Penerapan Metode Study Proyek dalam

Pembelajaran Konsep Koperasi Unit Desa bagi Siswka Kelas IV (empat) SD

Negeri 27 Melapi” yang merupakan salah satu syarat dalam Mata Kuliah

Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) pada Universitas Terbuka

UPBJJ Pontianak. Semoga dalam laporan ini dapat memberikan pencerahan kita

semua dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional di Indonesia.

Penelitian dilakukan di SD Negeri 27 Melapi, Kecamatan

Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu. Laporan Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP) ini telah diupayakan kemampuan dan

pendukung lainnya yang memungkinkan, tetapi kekurangan dan kekhilafan

baik dari segi materi, kata, dan penulisan semata-mata karena kekurangan

dan keterabatasan yang ada pada saya sendiri sebagai penulis.

Dalam pelaksanaan laporan ini dapat disusun berkat kerjasama semua

pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada :

1. Universtas Terbuka - UPBJJ Pontianak.

2. Bapak M. AMIN, S.Pd. sebagai Supervisor.

3. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kapuas Hulu.

4. Bapak S. SAMPE, A.Ma.Pd. selaku Kepala SD Negeri 27 Melapi.

5. Ibu STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. sebagai teman sejawat.

6. Rekan-rekan sekelompok mahasiswa praktik Kelompok Belajar

Putussibau.

Sebagai ungkapan rasa syukur atas segala bantuan, bimbingan serta kritik

dan masukan dari semua pihak akhirnya penulis mengucapkan terima kasih,

semoga laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini dapat

1

memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan

khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga niat kita untuk melangkah

kearah perbaikan dalam memajukan dunia pendidikan senantiasa mendapat ridha

dan bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Putussibau, Juni 2010

Penulis,

Y.A. NINU, A.Ma.Pd.NIM 8159305468

2

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………. 3

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ………………………. 4

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ……………………… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………….. 6

A. Pendidikan dan Pembelajaran …………………………………… 6

1. Pengertian Pendidikan dan Pembelajaran ……………………. 6

2. Media Pembelajaran ……………………………………….. 7

3. Metode Pembelajaran ………………………………………. 9

B. Mata Pelajaran Matematika dan IPS di Sekolah Dasar ………. 11

1. Mata Pelajaran Matematika ……….…………………..……… 11

2. Mata Pelajaran IPS …………………………………………… 12

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ……………. 13

A. Subjek Penelitian …………………………………………………… 13

1. Waktu dan Lokasi Penelitian …………………………………. 13

2. Mata Pelajaran yang Diteliti ………………………………….. 13

3. Karakteristik Kelas dan Siswa ……………………………….. 14

B. Deskripsi Per-Siklus ………………………………………………. 14

1. Perencanaan dan Pelaksanaan ……………………………….. 14

2. Pengamatan dan Pengumpulan Data …………………………. 15

3. Instrumen …………………………………………………….. 16

4. Refleksi ……………………………………………………….. 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………… 18

A. Deskripsi Per-Siklus ……………………………………………….. 18

3

B. Pembahasan ……………………………………………………….. 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………. 25

A. Kesimpulan ………………………………………………………… 25

B. Saran ………………………………………………………………. 26

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 27

LAMPIRAN

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya

meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan

kualitas masnuia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan

pembangunan. Pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan

kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.

Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa

mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan

sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini

mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga,

sekolah, masyarakat, dan pemerintah.

Dimana sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatu pendidikan

hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yanh baik adalah bersifat menyeluruh

dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognetif,

afektif maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran peningkatan dari hasil

keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah

dilakukan di sekolah-sekolah.

Pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas ialah menggunakan

media pembelajaran sebab kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya adalah

komunikasi. Pelaksanaan proses komunikasi adalah guru yang berperan sebagai

komunikator untuk menyampaikan pesan kepada siswa, agar pesan itu dapat

diterima dengan baik oleh siswa, maka diperlukan suatu alat yaitu media

pembelajaran. Pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan harus

dimiliki oleh seorang guru, dimana media pendidikan adalah alat, metode, dan

teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah. Sehingga keberhasilan proses pembelajaran dapat ditentukan oleh sarana

fisik seperti media grafis, film, slide, dan sebagainya.

5

Sedangkan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar menjadi proses pembekalan dan

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan perwatakan, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, bahwa

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik. Setiap proses, apapun bentuknya memiliki tujuan yang sama, yaitu

mencapai hasil yang memuaskan. Begitu pula proses pembelajaran yang

diselenggarakan dengan tujuan agar siswa mencapai pemahaman yang optimal

terhadap materi yang diajarkan.

Didalam pelaksanaan pembelajaran seperti media dan metode belajar

merupakan inovasi guru untuk mempermudah penyampaian ilmu pengetahuan

kepada peserta didiknya. Sehingga media dan metode belajar yang digunakan

diharapkan harus efektif dan berkesesuaian demi mempermudah pencapaian hasil

belajar yang diinginkan. Penggunaan media dan metode yang berkesesuaian dan

tepat tentunya akan membuat peserta didik lebih termotivasi, lebih efektif, dan

lebih mudah dalam mencerna ilmu pengetahuan yang diberikan oleh seorang guru

selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, serta membuat proses kegiatan

pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan tidak membuat perseta didik

bosan.

Berdasarkan urian diatas, penulis menganggap penting dan merasa

terpanggil untuk mengadakan perbaikan proses pembelajaran melalui Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) tentang penggunaan media

Seperti mata pelajaran IPA dan IPS merupakan salah satu mata pelajaran

utama eksak dan non-eksak di sekolah dasar. Dalam pelaksanaannya untuk meta

pelajaran ini biasa diajarkan secara konvensional hampir di setiap sekolah dasar,

dengan metode klasik, seperti ceramah, yang pada umumnya kurang

memanfaatkan metode lain dalam prosesnya, yang pada akhirnya menimbulkan

kejenuhan dalam lingkungan belajar. Pada proses pembelajaran semacam ini

6

kurang baik dan dapat membentuk sikap antusias pada diri siswa, serta cenderung

membosankan dan siswa kurang memahami dan hanya mendengarkan. Dari hal

tersebut pula dapat menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi

ajar.

Dalam menciptakan suasana belajar yang lebih disukai siswa, guru perlu

melakukan suatu inovasi. Salah satunya ialah dengan memilih dan menggunakan

media dan metode belajar yang menarik dan mempermudah proses pembelajaran.

Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih memahami materi ajar yang

disampaikan.

Pada pembelajaran matematika tentang konsep bangun ruang dan bangun

datar yang dilaksanakan di kelas V (lima) semester 2, diperoleh bahwa nilai hasil

belajar siswa masih rendah. Dari jumlah 20 siswa, yang mendapat nilai di atas 70

hanya 5 siswa, ini berarti hanya 25% yang yang berhasil.

Begitu juga pada pembelajaran IPS tentang konsep koperasi yang

dilaksanakan di kelas V (lima) semester 2, diperoleh bahwa nilai hasil belajar

siswa masih rendah. Dari 20 siswa, yang mendapat nilai di atas 70 hanya 6 siswa.

Ini berarti hanya 30% siswa yang berhasil.

Dari uraian dan paparan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap kedua mata pelajaran tersebut, dengan penggunaan media dan

study proyek terhadap siswa di SD Negeri 27 Melapi. khususnya pada mata

pelajaran materi bangun ruang dan memahami pentingnya koperasi sebagai salah

satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa. Dengan demikian, penulis

bermaksud untuk melakukan penelitian yang mengambil judul “Penggunaan Alat

Peraga Bangun Ruang dalam Pembelajaran Matematika dan Penerapan Metode

Study Proyek dalam Pembelajaran Konsep Koperasi Unit Desa bagi Siswa Kelas

V (lima) SD Negeri 27 Melapi Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas

Hulu” (penelitian pada mata pelajaran Matematika dan IPS di kelas V (lima) SD

Negeri 27 Melapi, Putussibau Selatan, Kapuas Hulu).

B. Rumusan Masalah

7

Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang perlu untuk dicarikan

jawabannya melalui penelitian, yang dirumuskan dalam suatu kalimat pertanyaan,

merupakan hal yang dipertanyakan. (Arikunto, 2006 : 61)

Dari beberapa acuan yang telah paparkan sebelumnya, sebagai penulis

tentunya merasa perlu untuk menyusun suatu rumusan masalah penelitian.

Adapun rumusan masalah tersebut, “Apakah dengan penggunaan alat peraga

bangun dapat memberikan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran

Matematika dan apakah melalui penerapan metode study proyek lebih mengarah

pada perbaikan dan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS untuk

siswa kelas V (lima) ?”

Dari rumusan masalah tersebut, maka muncul pertanyaan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan alat peraga bangun ruang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi dalam materi bangun

ruang pada pembelajaran Matematika ?

2. Apakah penerapan metode study proyek dalam pembelajaran konsep

Koperasi Unit Desa dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

(lima) SD Negeri 27 Melapi dalam materi memahami pentingnya

koperasi pada pembelajaran IPS ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tujuan penelitian merupakan keinginan yang ada pada peneliti untuk hal-

hal yang akan dihasilkan oleh peneliti, dirumuskan dalam kalimat pernyataan,

merupakan jawaban yang ingin dicari. (Arikunto, 2006 : 61)

Dari hasil rumusan masalah yang telah dibuat dapat ditentukan tujuan

dari penelitian ini, diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauhmana penggunaan alat peraga bangun ruang

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V (lima) pada pembelajaran

Matematika ?

8

2. Untuk mengetahui apakah dengan penerapan metode study proyek dalam

pembelajaran konsep Koperasi Unit Desa dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPS ?

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Dari apa yang dirumuskan dan mengetahui tujuan dari penelitian

tentunya ada manfaatnya pula. Untuk itu harapan dari manfaat hasil penelitian

nantinya akan dapat memberikan kontribusi yang lebih dalam meningkatkan

kemajuan ilmu pengetahuan, dimana hal tersebut merupakan follow up yang akan

diambil dari kesimpulan.

Dari kesemua yang telah dilakukan penulis juga menaruh harapan yang

cukup tinggi untuk masa mendatang dimana para pendidik (guru), khususnya guru

Kelas sebagai pelaksana di lapangan, di masa mendatang dapat lebih termotivasi

dan inovatif dalam memilih dan menerapkan metode belajar untuk

menumbuhkembangkan minat dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.

Melalui cara yang cepat dan terencana dalam menemukan dan mempersiapkan

metode belajar saat ini, guru dapat memanfaatkan kesempatan dan sarana yang

ada demi kemajuan dan peningkatkan mutu pendidikan.

Yang menjadi harapan utama penulis disini agar siswa lebih tertarik dan

lebih terpancing untuk belajar lebih giat dan aktif, khususnya pada mata pelajaran

Matematika dan IPS, dengan dimanfaatkannya penggunaan alat peraga bangun

ruang dan penerapan membaca pemahaman sebagai media pembelajaran yang

dapat memicu siswa untuk belajar lebih optimal.

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan dan Pembelajaran

1. Pengertian Pendidikan dan Pembelajaran

Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional disebutkan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Dalam bahasa Inggris istilah pendidikan menggunakan kata “education”,

yang biasanya dihubungkan dengan pendidikan di sekolah. Kata “education”,

berhubungan dengan kata dari bahasa Latin “Educere” yang berarti

“mengeluarkan suatu kemampuan”. Karena itu, pendidikan berarti “membimbing

untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan dalam diri anak”

(Sadulloh, 2007 : 2).

Menurut McLeod (Muhibbin Syah, 2008 : 10) menyatakan bahwa

pendidikan berati perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh

pengetahuan. Sedangkan Rupert C. Lodge (Ahmad Tafsir, 2008 : 5) menyatakan

bahwa dalam pengertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh

pengalaman. Sedangkan dalam arti sempit, ia berpendapat bahwa pendidikan

adalah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah.

Marimba (Ahmad Tafsir, 2008 : 5) juga mendefinisikan pendidikan

sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

yang utama.

Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif.

Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu : proses, pikiran dan pengalaman

(Winataputra, 2005 : 2.3).

Sikun Pribadi, guru besar IKIP Bandung, berpendapat bahwa

pembelajaran adalah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mengenai

seg kognitif dan psikomotor semata. (Tafsir, 2008 : 7)

10

Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri

dari komponen-komponen berikut : tujuan pembelajaran, materi pelajaran,

kegiatan belajar mengajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi. Yang

menjadi komponen utama dalam pembelajaran adalah tujuan pembelajaran,

karena semua komponen lainnya mengacu kepada tujuan pembelajaran. Karena

itu, untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran, hal yang harus dirumuskan

pertama kali adalah tujuan pembelajaran. (Sutikno, 2008 : 37).

Tujuan utama belajar adalah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di

kemudian hari, yakni membantu anak didik untuk dapat belajar terus dengan cara

yang lebih mudah. Apa yang dipelajari dalam situasi tertentu harus

memungkinkannya untuk memahami hal-hal lain. Belajar hanya akan terjadi

dengan kegiatan anak didik itu sendiri.

2. Media Pembelajaran

Didalam pemahaman media cukup luas, namun yang dapat penulis

ungkapan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim

kepada penerima pesan. Secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa sebagai peserta didik

nantinya akan mampu memperoleh dan mengamalkan pengetahuan, keterampilan,

atau sikap dalam lingkungan kehidupannya.

Akhmad Sudrajat dalam artikel Media Pembelajaran (http://akhmad

sudrajat/wordpress.com/, 12 Januari 2008) menyebutkan berbagai jenis media

belajar, diantaranya :

a. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komit

b. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan

sejenisnya

c. Projected still media : slide, projector, dan sejenisnya

d. Projected motion media : film, televisi, vido (VCD, DVD, VTR),

komputer dan sejenisnya

Terdapat beberapa karakteristik media, antara lain :

a. Kemampuan dalam menyajika gambar (presntation)

b. Faktor ukuran (size) ; besar atau kecil

11

c. Faktor warna (color) ; hitam putih atau berwarna

d. Faktor gerak : diam atau bergerak

e. Faktor bahasa : tertulis atau lisan

f. Faktor ketertiban antara gambar dan suara : gambar saja, suara saja,

atau gabungan antara gambar dan suara.

Winataputra (2005 : 5.5.) mengemukakan beberapa alasan mengapa

media pembelajaran sangat penting sehingga harus terintegrasi dalam proses

pembelajaran, yaitu :

a. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa proses

pembelajaran akan lebih berhasil bila siswa turut aktif dalam

pembelajaran tersebut, dan hal ini hanya dapat terjadi dengan adanya

media.

b. Salah satu temuan menyatakan bahwa rata-rata jumlah informasi

yang diperoleh seseorang melalui indera memiliki komposisi sebagai

berikut :

1) 75% melalui penglihatan (visual)

2) 13% melalui pendengaran (audio)

3) 6% melalui sentuhan

4) 6% melalui penciuman dan pengecap.

c. Temuan lainnya menunjukkan bahwa pengetahuan yang dapat

diingat seseorang antara lain bergantung pada melalui indera apa ia

memperoleh pengetahuannya.

Dalam buku yang lain, materi dan pembelajaran IPS Sekolah Dasar,

Winataputra (2008 : 9.23) mengemukakan bahwa sifat media pengajaran sebagai

berikut :

a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, sehingga

mengurangi verbalisme.

b. Memperbesar perhatian dan minat siswa terhadap materi

pembelajaran.

c. Membuat pembelajaran lebih menetap dan tidak mudah dulupakan.

d. Memberikan pengalaman yang nyata kepasa siswa.

12

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelajutan.

f. Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan berbahasa.

g. Menarik minat siswa untuk membicarakannya lebih lajut.

Sebagai mediator, guru harus mampu emilih dan menggunakan media

yang sesuai dengan tujuan, materi, metode, dan evaluasi, serta tetap bertujuan

untuk memperlancar pencapaian tujuan dan mampu menarik minat peserta didik

dalam proses pembelajaran.

Didalam penggunaan alat peraga bangun ruang dalam pelaksanaan

merupakan salah satu media yang dianggap sesuai dengan kondisi yang ada,

dimana secara nyata dan dengan suasana yang menarik untuk pembelajaran materi

bangun ruang. Penggunaan alat peraga bangun ruang dianggap dapat

memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran, apalagi siswa di kelas

bawah yang sebagian besar belum begitu lancar baca tulis.Menilik dari pernyataan

Winataputra di atas, dapat diketahui dan dikatakan bahwa media visual memiliki

peranan yang cukup besar dalam memberikan kemudahan informasi bagi peserta

didik.

3. Metode Pembelajaran

Dalam pengertian harfiah bahwa “Metode” sama dengan “cara”.

Sedangkan dalam penggunaan secara umum bahwa metode itu diartikan sebagai

cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Lain pula

dengan kata “Pembelajaran” yang mana dapat diartikan dengan segala upaya yang

dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa.

Sebagai kesimpulan lainnya bahwa metode pembelajaran ialah suatu cara

menyampaikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses

belajar pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan. Ketentuan lain juga

menyebutkan bahwa metode mengajar merupakan cara yang digunakan dalam

membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dalam proses pembelajaran.

Muhibbin Syah (2008 : 201) mengatakan bahwa pemahaman metode

mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan

pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepadasiswa.

13

Sebagai inti dari pengungkapan beberapa ahli tersebut sepakat bahwa

metode mengajar adalah bagaimana cara guru menyampaikan materi ajar kepada

siswa. Sedangkan tujuan penggunaan metode mengajar yang tepat ialah agar

tercipta proses belajar pada diri siswa.

Dari keanekaragaman metode pembelajaran dengan berbagai

pertimbangan, maka seorang pendidik diharapkan harus mampu memilih dan

memanfaatkan metode yang efektif, sesuai dengan materi dan tujuan

pembelajaran. Penekanan metode pembelajaran menekankan pada proses belajar

siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar.

Secara menyeluruh, umumnya penerapan metode pembelajaran meliputi

empat kegiatan utama (Sumiati, 2008 : 97), yaitu :

a. Kegiatan awal yang bersifat orientasi.

b. Kegiatan inti dalam proses pembelajaran.

c. Penguatan dan umpan balik.

d. Penilaian/Evaluasi.

Ada pendapat lainnya yang menyebutkan beberapa ciri metode yang baik

(Sutikno (2008 : 85), yaitu :

a. Berpadunya metode dari segi tujuan dan alat dengan jiwa.

b. Bersifat luwes, fleksibel, dan memiliki daya yang sesuai dengan watak

siswa dan materi.

c. Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dan praktek serta

menghantarkan siswa pada kemampuan praktis.

d. Tidak mereduksi materi.

e. Memberi keleluasan bagi siswa.

f. Mampu menempatkan guru pada posisi yang tepat.

Sebagai penerapan suatu metode pembelajaran yang dianggap relevan

dengan situasi tertentu, maka dikondisikan pemahaman keadaan metode

pembelajaran tersebut, baik ketetapan maupun tata caranya. Adapun metode

pembelajaran yang akan dibahas dalam membuat laporan ini, yaitu penggunaan

alat peraga bangun ruang pada mata pelajaran Matematika dan metode study

proyek pada mata pelajaran IPS bagi siswa kelas V (lima) SD 27 Melapi.. Dengan

14

penerapan metode ini pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan,

perhatian, dan motivasi siswa guna mencapai suatu tingkat pemahaman dan hasil

belajar yang lebih optimal.

B. Mata Pelajaran Matematika dan IPS di Sekolah Dasar

1. Mata Pelajaran Matematika

Mamtematika dalam bahasa Yunani : mathematika, secara umum

dintetukan sebagai kajian pola dari struktur, perubahan, dan ruang ; tak resminya,

seseorang dapat mengatakannya sebagai penulisan bilangan angka.

Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma

yang mengaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi

matematika ; pandanga lain tergambar dalam filosofi matematika.

Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikus sering mempunyai

sesuatu yangberasal dari ilmu pengetahuan alam, sangat umum di fisika, tetapi

mathematikus juga menegaskan dan menyelidiki struktur untuk sebab hanya

dalam ilmu pasti, bagi beberapa sub-bagian, atau alat membantu untuk

perhitungan biasa.

Akhirnya, banyak matematikus belajar bidang dilakukan mereka untuk

sebabyang hanya estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai bentuk seni dari

Matematikada sebagai ilmu praktis atau terapan.

Secara umum, semakin kompleks suatu fenomena, semakin kompleks

pula alat (dalam hal ini jenis matematika) yang melalui berbagai perumusan

(model matematikanya) diharapkan mampu untuk mendapatkan atau sekedar

mendekati solusi eksak seakurat-akuratnya.

Tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang matematika bukan disebabkan

oleh jenis atau cabang matematika itu sendiri, tetapi disebabkan oleh sulit dan

kompleksnya fenomena yang solusinya diusahakan dicari atau didekati oleh

perumusan (model matematikanya) dengan menggunakan jenis atau cabang

matematika tersebut.

Sebaliknya berbagai fenomena fisik yang mudah diamati, misalnya

jumlah penduduk seluruh Indonesia, tak memerlukan jenis atau cabang

15

matematika yang canggih. Kemampuan aritmatika sudah cukup untuk mencari

solusi (jumlah penduduk) dengan keakuratan yang cukup tinggi.

Dalam topik pembahasan matematika, terdapat satu topik yang paling

mendasar, yaitu bangun ruang. Bangun ruang ialah bangun geometri yang

memiliki tiga dimensi. Materi bangun ruang ini sangat relevan dengan kehidupan

sehari-hari. Namun, pada proses pembelajaran yang dilaksanakan siswa akan sulit

memahaminya, apalagi jika tidak didukung dengan sarana berupa alat peraga yang

sesuai.

2. Mata Pelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial yang dalam kesehariannya di sekolah disingkat

IPS merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penulisan dengan

cakupan yang luas dalam berbagai lapangan, baik meliputi perilaku dan interaksi

manusia di masa kini dan masa yang lalu. IPS tidak memusatkan diri pada satu

topik secara mencalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap

masyarakat.

Dimana IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan diberikan

mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB mengkaji tentang

seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu

sosial. Pada tingkat Dasar mata pelajaran IPS lebih memuat materi Geografi,

Sejarah, Sosiaologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik

diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan

bertanggung jawab, serta dapat menjadi warga dunia yang lebih sosial dan cinta

damai.

Peserta didik di masa yang akan datang tentunya akan menghadapi dunia

dalam tantangan yang lebih berat karena kehidupan masyarakat global selalu

mengalami perubahan setiap saat. Oleh sebab itu mata pelajaran IPS perlu suatu

rancangan yang dapat mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan

kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat yang sesungguhnya

dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Sifat penyederhaan dari ilmu-ilmu sosial, di Indonesia IPS dijadikan

sebagai mata pelajaran untuk sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah tingkat

pertama (SMP).

16

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian

1. Waktu dan Lokasi Penelitian

a. Mata Pelajaran Matematika (Eksak)

Proses pelaksanaan dan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

SD Negeri 27 Melapi Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas

Hulu pada 1 dan 8 Juni 2010.

Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk setiap

pertemuan adalah sebagai berikut :

1) Selasa, tanggal 1 Juni 2010 perbaikan pembelajaran Siklus I,

waktu 2 x 35 menit.

2) Selasa, tanggal 8 Juni 2010 perbaikan pembelajaran Siklus II,

waktu 2 x 35 menit.

b. Mata Pelajaran IPS (Non Eksak)

Proses pelaksanaan dan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

SD Negeri 27 Melapi Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas

Hulu pada 4 dan 11 Juni 2010.

Jadwal Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk setiap

pertemuan adalah sebagai berikut :

1) Jumat, tanggal 4 Juni 2010 perbaikan pembelajaran Siklus I,

waktu 2 x 35 menit.

2) Jumat, tanggal 11 Juni 2010 perbakan pembelajaran Siklus II,

waktu 2 x 35 menit.

2. Mata Pelajaran Yang Diteliti

Mata pelajaran yang dilakukan perbaikannya pada penelitian ini adalah

mata pelajaran Matematika (Eksak) dan IPS (Non Eksak) kelas V (lima) semester

2. Untuk mata pelajaran Matematika, mengangkat materi Bangun Ruang,

sedangkan untuk mata pelajaran IPS, mengangkat materi Memahami Pentingnya

Koperasi.

17

3. Karakteristik Kelas dan Siswa Yang Diteliti

Kelas yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V (lima) untuk

mata pelajaran Matematika dan mata pelajaran IPS. Dari kedua rombongan belajar

tersebut pelaksanaannya di SD Negeri 27 Melapi, dengan jumlah siswa kelas V

(lima) 20 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

Didalam pelaksanaann kegiatan proses pembelajaran di kelas pada

dasarnya selalu berlangsung lancar dan kondusif. Dimana letak lokasi sekolah

yang berada di lingkungan pedesaan dan jauh dari jalan raya perkotaan. Hal ini

membuat suasana proses belajar sehari-hari lebih nyaman, tidak terganggu oleh

kebisingan. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan untuk tetap melakukan

tindakan lebih lanjut guna terus meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas ini.

Bila dilihat dari sudut prestasi akademik, untuk mata pelajaran

Matematika di kelas V (lima) ini dapat dibagi ke dalam tiga karakter, yaitu 5

siswa berprestasi, 7 siswa sedang, dan 8 siswa kurang berprestasi, sedangkan

untuk mata pelajaran IPS di kelas V (lima) ini dapat dibagi ke dalam tiga karakter

juga, yaitu 4 siswa berprestasi, 8 siswa sedang, dan 8 siswa kurang berprestasi

Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan

meningkatkan nilai hasil belajar siswa.

B. Deskripsi Per-Siklus

1. Perencanaan dan Pelaksanaan

Penggunaan alat peraga bangun ruang dan metode study proyek dalam

pembelajaran diharapkan akan memberikan penjelasan dan penegasan materi

pembelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya

verbalisme pada diri siswa, sehingga dalam penyampaian pesan guru sebagai

mediator dan pasilitator dalam konteksnya sebagai tenaga pendidik dapat

dilaksanakan secara runtun dan baik.

Sebagai langkah perbaikan yang ditempuh dalam proses pembelajaran

adalah penggunaan alat pegara bangun ruang dan metode study proyek adalah

sebagai berikut :

a. Mata Pelajaran Matematika (Eksak)

18

1) Meberikan bimbingan kepada siswa.

2) Menarik perhatian siswa dengan berusaha membuat situasi

belajar yang lebih menyenangkan namun terarah.

3) Menerangkan dengan teliti agar lebih mudah dipahami.

4) Menggunakan alat peraga bangun ruang yang disesuaikan

dengan materi.

5) Membentuk kelompok dalam kelompok belajar dan tutor

sebaya.

6) Memberi bimbingan secara berkesinambungan.

Sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa, yaitu kurangnya

perhatian siswa pada proses pembelajaran maka yang menjadi perhatian

dalam perbaikan pembelajaran matematika adalah memotivasi siswa

dengan menggunakan alat peraga bangun ruang sederhana dan bangun

datar.

b. Mata pelajaran IPS (Non Eksak)

1) Memberikan motivasi dan memacu semangat belajar siswa.

2) Berusaha membuat situasi belajar yang menyenangkan.

3) Mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran.

4) Memberi perhatian khusus kepada siswa yang memiliki kelainan

(nakal, minder, dan sikap lainnya).

5) Memotivasi siswa agar tidak malu dan tidak ada keraguan untuk

bertanya atau mengeluarkan pendapat.

Sesuai dengan masalah yang dihadapi bahwa siswa kurang aktif

dalam proses pembelajaran, maka yang menjadi perhatian dalam

perbaikan pembelajaran IPS adalah memotivasi siswa untuk ikut aktif

dan berinteraksi sehingga keberhasilan belajar yang diharapkan dapat

memuaskan mereka, khususnya pada materi memahami tentang koperasi.

tidak mampu menjawab pertanyaan dari guru. Maka yang menjadi

2. Pengamatan dan Pengumpulan Data

Pembelajaran Matematika tentang bangun ruang yang dilaksanakan pada

semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010. Dari hasil evaluasi belajar Matematika

sejumlah 20 siswa di kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi diperoleh data bahwa

19

yang mendapatkan nilai tertinggi hanya 6 siswa, dengan tingkat penguasaan 50%.

Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi tersebut.

Adapun kendala yang dihadapi siswa adala kurangnya pemahaman konsep materi

matematika yang disebabkan kurangnya interaksi siswa dalam mengaplikasikan

materi pembelajaran.

Untuk mengatasi kesulitan yang timbul tersebut, maka diperlukan sarana

pendukung pembelajaran. Sebagai alternatifnya maka digunakan alat peraga

bangun ruang, dimana pendekatan ini bertitik tolak pada hal-hal yang bersifat

nyata bagi siswa. Dengan penggunaan alat peraga bangun ruang, diharapkan dapat

memotivasi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Demikian juga untuk pelaksanaan pembelajaran IPS tentang konsep

koperasi yang dilakukan di semester II pada siswa kelas V (lima) SD Negeri 27

Melapi, Tahun Pelajaran 2009/2010. Dari sejumlah 20 siswa, hanya 5 siswa yang

mendapat nilai tertinggi, dengan tingkat penguasaan 55%.

Dari masalah yang timbul maka dilakukan perbaikan pembelajaran

dengan metode study proyek untuk meningkatkan pencapaian tujuan belajar yang

lebih baik dan sesuai harapan.

3. Instrumen

Penelitian dan proses perbaikan ini menggunakan instrumen dalam

bentuk tes prestasi belajar yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui dan

mengukur pecapaian hasil belajar siswa, serta berupa lembar observasi yang

digunakan untuk mengamati bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan.

Serentetan tes, baik dalam bentuk pertanyaan dan latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan, atau bakat yang dimiliki secara individu maupun kelompok. Tes

prestasi adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah

mempelajari. (Arikunto, 2006 : 150).

Sedangkan observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data

yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar. (Arikunto,

2006 : 222).

4. Refleksi

20

Refleksi adalah kegiatan yang mengulas secara tuntas dan kritis

perubahan yang terjadi pada siswa dan guru selama proses pembelajaran

berlangsung. Pada tahap refleksi ini, sebagai peneliti yang dibantu oleh teman

sejawat selaku observer, yang pada konteksnya harus bisa memberikan jawaban

dari pertanyaan mengapa, bagaimana, dan sejauhmana langkah serta hasil yang

telah dicapai selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam refleksi, data hasil

pengamatan menjadi acuan guna menentukan upaya dan suatu tindakan yang akan

dilakukan untuk langkah berikutnya.

21

BAB IV

HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per-Siklus

1. Matematika (Eksak)

Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran Matematika kelas V (lima) SD

Negeri 27 Melapi dilakukan dua siklus. Pada setiap siklus, penulis mengadakan

suatu observasi sederhana untuk melihat tingkat motivasi dan keaktifan siswa

terhadap proses pembelajaran. Berikut keadaan tingkat motivasi dan keaktifan

siswa terhadap proses pembelajaran.

Tabel 1

Lembar Hasil Observasi Tentang Motivasi dan Keaktifan Siswa

Terhadap Proses Pembelajaran Matematika

No. Nama Siswa SebelumHasil Perbaikan

Ket.Siklus I Siklus II

1. Acin - - ++

2. Antony ++ ++ ++

3. Bunga - - -

4. Dessy + ++ ++

5. Ester ++ ++ ++

6. Evi Vaniaty + + ++

7. Ita Randungan - ++ ++

8. Lidia ++ ++ ++

9. Meli - - +

10. Monika ++ ++ ++

11. Pebriansyah - + ++

12. Ringkai - ++ ++

13. Risma - + ++

14. Sano ++ ++ ++

15. Santuk ++ ++ ++

16. Sarrah + ++ ++

17. Tia Rustanti - + +

18. Titin Andini - - -

19. Tomi Aleksander - - +

20. Yosua H. + + ++

Keterangan : (- = kurang) (+ = cukup) (++ = baik)

22

Data di atas menunjukkan adanya peningkatan nilai motivasi dan

keaktifan siswa sejak sebelum perbaikan, siklus pertama, hingga siklus kedua.

Hal ini relevan dengan keadaan nilai hasil belajar yang didapat pada

setiap akhir pembelajaran, sebagaimana berikut :

Tabel 2

Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika

No. Nama Siswa SebelumHasil Perbaikan

Ket.Siklus I Siklus II

1. Acin 45 55 70

2. Antony 70 75 80

3. Bunga 35 45 55

4. Dessy 60 75 85

5. Ester 75 85 90

6. Evi Vaniaty 60 65 70

7. Ita Randungan 55 70 75

8. Lidia 70 80 85

9. Meli 50 55 65

10. Monika 75 80 90

11. Pebriansyah 50 65 70

12. Ringkai 55 75 80

13. Risma 55 65 75

14. Sano 75 80 95

15. Santuk 70 85 85

16. Sarrah 60 75 75

17. Tia Rustanti 55 60 65

18. Titin Andini 45 50 55

19. Tomi Aleksander 45 50 60

20. Yosua H. 60 65 75

Jumlah 1165 1355 1500

KKM = 55Rata-rata 58,25 67,75 75,00

Ersentase Keberhasilan 50% 75% 90%

23

Grafik 1

Nilai Rata-Rata hasil BelajarSiswa Pada Pembelajaran Matematika

Pada siklus pertama, nilai yang diperoleh masih kurang memuaskan,

sehingga penulis melakukan refleksi dan beberapa perbaikan untuk siklus kedua

termasuk penggunaan alat peraga bangun ruang di dalamnya.

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa seluruh siswa berhasil

mecapai tujuan pada siklus kedua, dengan rata-rata nilai hasil belajar Matematika

75,00, dengan tingkat keberhasilan 90%. Maka pembelajaran Matematika

mengalami kemajuan dan dapat dikatakan “Tuntas”.

24

2. IPS (Non Eksak)

Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran IPS di Kelas V (lima) SD Negeri

27 Melapi dilakukan dua siklus. Pada setiap siklus, penulis mengadakan suatu

observasi sederhana untuk melihat tingkat motivasi dan keatifan siswa terhadap

proses pembelajaran. Berikut keadaan tingkat motivasi dan keaktifan siswa

terhadap proses pembelajaran.

Tabel 3

Lembar Hasil Observasi Tentang Motivasi dan Keaktifan Siswa

Terhadap Proses Pembelajaran IPS

No. Nama Siswa SebelumHasil Perbaikan

Ket.Siklus I Siklus II

1. Acin - + ++

2. Antony + ++ ++

3. Bunga + ++ ++

4. Dessy - + ++

5. Ester - - +

6. Evi Vaniaty ++ ++ ++

7. Ita Randungan + ++ ++

8. Lidia - + +

9. Meli - + ++

10. Monika + ++ ++

11. Pebriansyah - - +

12. Ringkai ++ ++ ++

13. Risma + + ++

14. Sano ++ ++ ++

15. Santuk + ++ ++

16. Sarrah - + +

17. Tia Rustanti ++ ++ ++

18. Titin Andini - + +

19. Tomi Aleksander - + +

20. Yosua H. + + ++

Keterangan : (- = kurang) (+ = cukup) (++ = baik)

25

Data di atas menunjukkan adanya peningkatan nilai motivasi dan

keaktifan siswa sejak sebelum perbaikan, siklus pertama, hingga siklus kedua.

Hal ini relevan dengan keadaan nilai hasil belajar yang didapat pada

setiap akhir pembelajaran, sebagaimana berikut :

Tabel 4

Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS

No. Nama Siswa SebelumHasil Perbaikan

Ket.Siklus I Siklus II

1. Acin 55 60 70

2. Antony 60 70 85

3. Bunga 65 75 85

4. Dessy 55 60 70

5. Ester 45 50 60

6. Evi Vaniaty 70 75 85

7. Ita Randungan 60 70 80

8. Lidia 55 60 65

9. Meli 55 60 70

10. Monika 65 75 80

11. Pebriansyah 45 50 60

12. Ringkai 75 80 85

13. Risma 60 65 75

14. Sano 70 80 90

15. Santuk 65 75 85

16. Sarrah 40 60 65

17. Tia Rustanti 70 75 75

18. Titin Andini 55 60 65

19. Tomi Aleksander 55 60 65

20. Yosua H. 60 65 75

Jumlah 1180 1325 1490

KKM = 60Rata-rata 59,00 66,25 74,50

Ersentase Keberhasilan 55% 90% 100%

26

Grafik 2

Nilai Rata-Rata hasil BelajarSiswa Pada Pembelajaran IPS

Pada siklus pertama, nilai yang diperoleh masih kurang memuaskan,

sehingga penulis melakukan refleksi dan beberapa perbaikan untuk siklus kedua

termasuk metode study proyek di dalamnya.

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa siswa berhasil mencapai

tujuan belajar pada siklus kedua, dengan rata-rata nilai hasil belajar IPS 74,50

dengan tingkat keberhasilan 100%. Maka pembelajaran IPS mengalami kemajuan

dan dapat dikatakan “Tuntas”.

B. Pembahasan

Dari hasil analisis di atas, dapat diuraikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pembelajaran Matematika

Siswa memiliki masalah dalam hal motivasi dan keaktifan dalam belajar

Matematika karena dengan sistem pembelajaran yang konvensional dan tidak

maksimalnya penggunaan media belajar yang menarik

Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis melakukan upaya perbaikan

dengan penggunaan alat peraga bangun ruang. Upaya ini dilakukan dalam dua

siklus bersama teman sejawat yang berperan sebagai obsever.

27

Pendekatan yang dilakukan ialah pada materi bangun ruang, yang dalam

pelaksanaannya penulis berusaha memanfaatkan alat peraga bangun ruang untuk

meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa, hingga dapat diperoleh hasil belajar

yang maksimal.

Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada setiap akhir pembelajaran

terus meningkat secara signifikan sejak sebelum proses perbaikan hingga akhir

siklus kedua. Ini tergambarkan dengan peningkatan nilai hasil belajar 9,50 poin

pada siklus pertama dan 7,25 poin pada siklus kedua. Adapun rata-rata pencapaian

pada akhir siklus kedua adalah 75,00, dimana 90% siswa berhasil mencapai hasil

belajar yang cukup memuaskan. Artinya ketuntasan belajar telah tercapai.

2. Pembelajaran IPS

Siswa memiliki masalah dalam hal minat dan perhatian dalam belajar IPS

karena dengan sistem pembelajaran yang konvensional dan kurang maksimalnya

dalam pemilihan media belajar yang menarik.

Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis melakukan upaya perbaikan

dengan penerapan study proyek. Upaya ini dilakukan dalam dua siklus bersama

teman sejawat yang berperan sebagai observer.

Pendekatan yang dilakukan ialah pada materi memahami pentingnya

koperasi, yang dalam pelaksanaannya penulis berusaha menerapkan metode study

proyek untuk meningkatkan minat dan keatifan siswa, hingga dapat diperoleh

hasil belajar yang maksimal.

Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada setiap akhir pembelajaran

terus meningkat secara signifikan sejak sebelum proses perbaikan hingga akhir

siklus kedua. Ini tergambarkan dengan peningkatan rata-rata nilai hasil belajar

7,25 poin pada siklus pertama dan 8,25 pada siklus kedua. Adapun hasil rata-rata

yang dicapai pada akhir siklus kedua adalah 74,50 dimana 100% siswa berhasil

mencapai hasil belajar yang cukup memuaskan. Artinya, ketuntasan belajar telah

tercapai.

28

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil perbaikan secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga bangun ruang dalam

materi bangun ruang mata pelajaran Matematika bagi siswa kelas V (lima) SD

Negeri 27 Melapi menunjukkan pengaruh yang cukup memuaskan. Hal ini

dibuktikan dengan hasil evaluasi belajar dari hasil sebelumnya, kemudian

diadakan perbaikan pada siklus 1 (pertama) dan dilanjutkan dengan perbaikan di

siklus 2 (kedua). Dimana nilai hasil rata-rata sebelumnya 58,25, kemudian

diadakan perbaikan di siklus 1 (pertama) menjadi 67,75, dan dilanjutkan ke siklus

2 (kedua) meningkat menjadi 75,00, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa

berhasil mencapai ketuntasan belajar. Peningkatan skor siswa diasumsikan

sebagai akibat dari perlakuan yang telah diberikan kepada siswa dengan

penggunaan alat peraga bangun ruang.

Dalam penerapan metode study proyek juga berpengaruh terhadap

peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi. Hal

ini diketahui dari peningkatan rata-rata nilai hasil belajar pada siklus pertama

sebesar 7,25 poin pada siklus pertama dan 8,25 pada siklus kedua, dengan

ketuntasan hasil belajar pada siklus kedua 100%. Peningkatan skor siswa

diasumsikan sebagai akibat dari penerapan metode study proyek pada proses

perbaikan.

Dari paparan dan uraian pada rumusan masalah penelitian, yaitu :

1. Apakah penggunaan alat peraga bangun ruang dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi dalam materi

bangun ruang pada pembelajaran Matematika ?

2. Apakah penerapan metode study proyek dalam pembelajaran konsep

Koperasi Unit Desa dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

(lima) SD Negeri 27 Melapi dalam materi memahami pentingnya

koperasi pada pembelajaran IPS ?

29

Sebagai hasil dari pelaksanaan penelitian dapat diperoleh jawaban

sebagai berikut :

a. Penggunaan alat peraga bangun ruang dapat meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar siswa dalam materi bangun ruang pada

mata pelajaran Matematika.

b. Penerapan metode study proyek dapat meningkatkan kemampuan

pemahaman dan hasil belajar siswa dalam materi memahami

pentingnya koperasi pada mata pelajaran IPS.

B. Saran

Sebagai saran disini penulis menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Selama pelaksanaan pembelajaran pemilihan dan penggunaan alat peraga

yang sesuai berkontribusi positif dalam perbaikan pembelajaran, dimana

hal tersebut sangat diharapkan agar senantiasa dalam melakukan

perbaikan pada setiap pembelajaran, misalnya pemilihan alat peraga dan

media yang disesuaikan dengan materi yang digunakan.

2. Usahakan untuk dapat meningkatkan inovasi dalam memajukan mutu

pendidikan, terutama dalam hal pemilihan dan pemanfaatan alat peraga

belajar.

3. Keterbatasan sarana dan prasarana seharusnya tidak dijadikan sebagai

alasan untuk tidak berinovasi, karena dengan media belajar yang lebih

kreatif bisa didapatkan dari berbagai sumber yang ada, bahkan bisa juga

tanpa biaya, dimana kita dapat memanfaatkan apa yang ada disekitar

lingkungannya.

4. Dengan usaha yang maksimal tentunya dapat meningkatkan kualitas guru

kearah yang lebih profesional, sehingga pada akhirnya dapat dilakukan

kegiatan yang berkesinambungan, terutama dalam kelompok tertentu,

serta dalam upaya saling bersosialisasi dan tukar pengalaman dalam

mengatasi kesulitan dalam pembelajaran.

30

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian : Satuan pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional.

Sudrajat, Akhmad. Media Pembelajaran. http://akhmadsudrajat/wordpress.com/

tanggal 12 Januari 2008.

Syah. Muhidin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mustaqim, Burhan. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV.

Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Sadulloh, U. Robandi, B. Muharam, A. 2007. Pedagogik. Cipta Utama

Sutikno, M.S. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung Prospect.

Winataputra, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas

Terbuka.

_________. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Depdiknas (2003).  Kurikulum 2004; Standar Kompetensi Kelas IV Sekolah

Dasar / Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Puskur Dit PTK-SD

_________. 2008. Materi dan Pembelajaran IPS SD : Jakarta : Universitas

Terbuka.

31

Kepada :

Kepala UPBJJ – UT Pontianak

di

Pontianak

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd.

NIP : 19540415 197702 1 003

Tempat Mengajar : SD Negeri 27 Melapi

Alamat Sekolah : Jalan Semandunge Melapi, Kecamatan Putussibau

Selatan, Kabupaten Kepuas Hulu

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam

pelaksanaan PKP atas nama :

Nama : Y.A. NINU, A.Ma.Pd.

NIM : 8159305468

Program Studi : S.1 - PGSD

Tempat Mengajar : SD Negeri 27 Melapi

Alamat Sekolah : Jalan Semandunge Melapi, Kecamatan Putussibau

Selatan, Kabupaten Kepuas Hulu

Telepon : -

Demikian agar surat pernyataan inidapat digunakan sebagaimana mestinya.

Melapi, 1 Juni 2010

Mengetahui :

Kepala SD Negeri 27 Melapi, Teman Sejawat,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd.NIP 19591201 198111 1 004 NIP 19540415 197702 1 003

32

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Y.A. NINU, A.MA.PD.

NIM : 8159305468

Program Studi : S.1 - PGSD

Tempat Mengajar : SD Negeri 27 Melapi

Pokjar : Putussibau, Kec.Putussibau Selatan, Kab.Kapuas Hulu

Menyatakan bahwa :

Nama : STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd.

Tempat Mengajar : SD Negeri 27 Melapi

Jabatan : Guru Kelas IV (empat)

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah PDGK 4501 Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Melapi, 1 Juni 2010

Teman Sejawat, Yang Memuat Pernyataan,

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. Y.A. NINU, A.Ma.Pd.NIP 19540415 197702 1 003 NIM 8159305468

33

SEBELUM SIKLUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV (empat)/2 (genap)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi

Geometri dan Pengukuran

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

datar.

Kompetensi Dasar

8.1 Menentukan sifat bangun ruang sederhana.

Indikator

Menyebutkan sifat bangun ruang, balok dan kubus.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat menyebutkan

sifat-sifat bangun ruang, balok dan kubur.

Materi dan Metode Pembelajaran

1. Materi

Bangun ruang

2. Metode Pembelajaran

a. Deduktif, deskriptif (meringkas uraian materi).

b. Demonstrasi

c. Ekspositori (menerangkan)

d. Tanya jawab

e. Latihan

Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal .......................................................................... (10 menit)

a. Apersepsi.

b. Demontrasi

34

2. Kegiatan Inti ............................................................................. (50 menit)

a. Melakukan pengamatan dan diskusi.

b. Meberikan catatan deduktif, deskriftif tentang sifat-sifat bangun

ruang balok dan kubus.

c. Mengeksposisi tentang sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus.

3. Kegiatan Akhir ......................................................................... (10 menit)

a. Memberikan latihan soal.

b. Memberikan soal PR (Pekerjaan Rumah).

c. Menutup Pelajaran.

Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Benda-benda yang ada di sekitar siswa dan alat peraga yang sudah

disiapkan.

Penilaian

1. Teknik

2. Tes

3. Bentuk

4. Isian

Kerjakan soal-soal di bawah ini :

1.

a. Ini gambar ….

b. Ada berapa rusuknya …

c. Ada berapa sisinya ….

d. Ada berapa titik sudutnya ….

35

2.

a. Ini gambar ….

b. Ada berapa rusuknya …

c. Ada berapa sisinya ….

d. Ada berapa titik sudutnya ….

Melapi, 25 Mei 2010

Mengetahui :

Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. Y.A. NINU, A.MA.PD.

NIP 19591201 198111 1 004 NIM 8159305468

36

SIKLUS 1 (PERTAMA)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV (empat)/2 (genap)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan

antar bangun datar.

Kompetensi Dasar : Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana.

Indikator : Menyebutkan sifat bangun ruang balok dan kubus.

Hasil Belajar : Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus.

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pemahaman konsep bangun ruang

dengan menggunakan alat peraga.

Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal …………………………….…………………. (10 menit)

a. Apersepsi

b. Menjelaskan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti ………………………………………………… (50 menit)

a. Menerangkan tentang bangun ruang.

b. Penggunaan alat peraga kubus dan balok.

c. Membimbing kelompok belajar.

d. Pemberian tugas kelompok.

e. Melaporkan hasil diskusi.

f. Evaluasi.

g. Penguatan

3. Kegiatan Akhir ……………….……………………………… (10 menit)

a. Menyimpulkan materi pelajaran.

b. Pemberian PR (Pekerjaan Rumah)

Sarana dan Prasarana

1. Alat : Alat peraga kubus da balok

37

2. Sumber : - Bukur Matematika IVB

- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Evaluasi

1. Tes Awal : Ada

2. Tes Akhir : Ada

3. Jenis Tes : Tes Tulis

4. Bentuk Tes : Tes Lisan

5. Alat Evaluasi : Soal

Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. Coba sebutkan rusuk dari gambar kubus di atas !

2. Yang termasuk sisinya ada …….. sebutkan …….

3. Coba sebutkan titik sudutnya …..

Kunci jawaban :

1. AB, BC, CD, DA, HG, GE, EF, AH, BG, CE, DF.

2. Ada 6 : ABCD, EFGH, ADFH, BCEG, ABGH, DCEF.

3. A, B, C, D, E, F, G, H.

Melapi, 1 Juni 2010

Mengetahui :

Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. Y.A. NINU, A.MA.PD.

NIP 19591201 198111 1 004 NIM 8159305468

38

SIKLUS 1 (PERTAMA)

LEMBAR KERJA SISWA

Kerjakan !

i. Bangun di atas namanya ……..

ii. Titik sudutnya ada …….. sebutkan !

iii. Sisinya ada …….. sebutkan !

iv. Rusuknya ada …….. sebutkan !

39

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS 1 (Pertama)

Mata Pelajaran : MatematikaKelas Semester : IV (empat)/2 (genap)Hari Tanggal : Selasa, 1 Juni 2010Fokus Observasi : Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam Proses

Pembelajaran

No. Aspek yang diobservasi

Kemunculan

KomentarAda

Tidak Ada

1. Guru menyiapkan alat peraga. -Persiapan bahan dilakukan dengan baik.

2.Guru menggunakan alat peraga yang telah disiapkan.

-Siswa kurang berperan aktif menyimak penggunaan alat peraga.

3.Siswa secara bergilir mempraktikkan alat peraga yang telah tersedia.

- Belum seluruh siswa dapat mempraktekkan alat peraga

4.Alat peraga dapat membantu proses pembelajaran

-Hanya sebagian siswa yang merasa terbantu dengan alat peraga.

5.Siswa mendemontrasikan alat peraga yang tersedia.

-Hanya sebagian siswa yang aktif.

6.Siswa melakukan diskusi kelompok dengan mempratekkan alat peraga yang telah disediakan

- Dilakukan oleh sebagian siswa.

7.Laporan hasil diskusi kelompok dengan menggunakan alat peraga

-Pelaporan dilakukan oleh kelompok dengan baik

PengamatTeman Sejawat,

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd.NIP 19540415 197702 1 003

40

SIKLUS 2 (KEDUA)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV (empat)/2 (genap)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan

antar bangun datar.

Kompetensi Dasar : Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana.

Indikator : Menyebutkan sifat bangun ruang balok dan kubus.

Hasil Belajar : Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus.

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pemahaman konsep bangun ruang

dengan menggunakan alat peraga.

Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal …………………………….…………………. (10 menit)

a. Mengadakan tanya jawab, apersepsi, dan pemeriksaan PR.

b. Menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti ………………………………………………… (50 menit)

a. Menjelaskan kembali tentang bangun ruang.

b. Penggunaan alat peraga kubus dan balok atau bangun ruang yang

lain seperti prisma dan limas.

c. Pembentukan kelompok belajar dan menunjuk salah seorang menjadi

tutor sebaya.

d. Pemberian LKS.

e. Membimbing kelompok.

f. Melaporkan hasil diskusi.

g. Evaluasi.

3. Kegiatan Akhir ……………….……………………………… (10 menit)

a. Menyimpulkan materi pelajaran.

b. Penguatan.

Sarana dan Prasarana

41

1. Alat : Alat peraga

2. Sumber : - Bukur Matematika IVB

- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Evaluasi

1. Tes Awal : Ada

2. Tes Akhir : Ada

3. Jenis Tes : Tes Tulis

4. Bentuk Tes : Tes Lisan

5. Alat Evaluasi : Soal

Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. Coba sebutkan rusuk dari gambar balok ?

2. Coba sebutkan sisi dari gambar balok ?

3. Coba sebutkan titik sudur dari gambar balok ?

4. a. Ada berapa jumlah rusuk ? b. Ada berapa jumlah sisi ?

c. Ada berapa jumlah ttik sudut ?

Kunci jawaban :

1. AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AH, DE, CF, BG

2. ABCD, EFGH, ADFH, BCEG, ABGH, DCEF.

3. A, B, C, D, E, F, G, H.

4. Rusuk 12 Sisi 6 Titik Sudut 8

Melapi, 8 Juni 2010

Mengetahui :

Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. Y.A. NINU, A.MA.PD.

NIP 19591201 198111 1 004 NIM 8159305468

42

SIKLUS 2 (KEDUA)

LEMBAR KERJA SISWA

a. Coba sebutkan nama bangun di bawah ini

Ganbar A Gambar B Gambar C

Pada gambar A Titik sudut ada ……..

Rusuk ada ……..

Sisi ada ……..

Pada gambar B Titik sudut ada ……..

Rusuk ada ……..

Sisi ada ……..

Pada gambar C Titik sudut ada ……..

Rusuk ada ……..

Sisi ada ……..

43

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS 2 (Kedua)

Mata Pelajaran : MatematikaKelas Semester : IV (empat)/2 (genap)Hari Tanggal : Selasa, 8 Juni 2010Fokus Observasi : Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam Proses

Pembelajaran

No. Aspek yang diobservasi

Kemunculan

KomentarAda

Tidak Ada

1. Guru menyiapkan alat peraga. -Persiapan bahan dilakukan dengan baik.

2.Guru menggunakan alat peraga yang telah disiapkan.

-Siswa kurang berperan aktif menyimak penggunaan alat peraga.

3.Siswa secara bergilir mempraktikkan alat peraga yang telah tersedia.

-Hampir seluruh siswa dapat mempraktekkan alat peraga

4.Alat peraga dapat membantu proses pembelajaran

-Hanya sebagian siswa yang merasa terbantu dengan alat peraga.

5.Siswa mendemontrasikan alat peraga yang tersedia.

-Hanya sebagian siswa yang aktif.

6.Siswa melakukan diskusi kelompok dengan mempratekkan alat peraga yang telah disediakan

-Dilakukan oleh siswa lebih dari sebagian.

7.Laporan hasil diskusi kelompok dengan menggunakan alat peraga

-Pelaporan dilakukan oleh kelompok dengan baik

PengamatTeman Sejawat,

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd.NIP 19540415 197702 1 003

44

SEBELUM SIKLUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : IV (empat)/2 (genap)

Alokasi waktu : 1 x 35 menit

Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi

di lingkungan kabupate/kota dan provinsi.

Kompetensi Dasar

Menentukan sifat bangun ruang sederhana.

2.2. Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat

Indikator

Menjelaskan tujuan koperasi.

Mengidentifikasi manfaat koperasi.

Menceritakan pentingnya usaha bersama melalui koperasi.

Membandingkan koperas dengan jenis usaha lainnya.

Mengidentifikasi jenis-jenis koperasi.

Memberikan contoh berbagai jenis koperasi.

Menceritakan kegiatan salah satu koperasi yang ada di desa.

Tujuan Pembelajaran

Mendeskripsikan pentingnya koperasi dalam melayani ekonomi rakyat.

Materi dan Metode Pembelajaran

1. Materi

Memahami pentingnya koperasi

2. Metode Pembelajaran

a. Ceramah

b. Inkuiri

45

Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal .......................................................................... (5 menit)

a. Mengajak siswa untuk memahami tentang perkoperasian pada pasal

3, 4 UU No.25 tahun 1992

2. Kegiatan Inti ............................................................................. (25 menit)

a. Meminta siswa menjawab apa yang dimaksud dengan koperasi.

b. Memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan koperasi.

c. Memberikan penjelasan kepada siswa tentang manfaat koperasi.

d. Guru melengkapi jawaban singkat tentang tujuan dan manfaat

koperasi.

e. Memandu siswa melakukan wawancara dengan pengurus, dan

anggota koperasi.

f. Mendiskusikan hasil wawancara siswa.

g. Memberikan pertanyaan : apa keuntungan menjadi anggota

koperasi ?

h. Membantu siswa mengerjakan kegiatan tentang perbandingan

koperasi dengan jenis usaha untuk pertanyaan-pertanyaan siswa

beranalisa sendiri.

i. Memberikan uraian tentang berbagai jenis koperasi dengan diselengi

tanya jawab.

j. Memberikan tugas kepada siswa untuk mencari koperasi-koperasi di

sekitar desa.

k. Meinta siswa untuk menceritakan tentang koperasi yang diketahui

beserta kegiatan apa yang dilakukan.

3. Kegiatan Akhir ......................................................................... (5 menit)

a. Menjelaskan pentingnya koperasi sekolah beserta manfaat menjadi

anggota koperasi sekolah.

b. Memberikan tugas pekerjaan rumah.

c. Penguatan.

Penilaian

i. Lisan : Keberanian dalam bercerita di depan kelas.

ii. Tes tertulis : Pilihan ganda = 15 soal, isian = 15 soal, uraian 5 soal

46

Alat dan Sumber Belajar

Peta wilayah lingkungan sekitar kantor kelurahan, Buku IPS

Melapi, 27 Mei 2010

Mengetahui :

Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. Y.A. NINU, A.MA.PD.

NIP 19591201 198111 1 004 NIM 8159305468

47

SIKLUS 1 (PERTAMA)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : IV (empat)/2 (genap)

Alokasi waktu : 1 x 35 menit

Standar Kompetensi : Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan

kemajuan teknologi di lingkungan kabupate/kota dan

provinsi.

Kompetensi Dasar : Mengenai pentingnya koperasi dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Indikator : Menceritakan salah satu kegiatan koperasi di desa.

Hasil Belajar : Menyebutkan fungsi kepengurusan dalam koperasi unit

desa dan tujua koperasi.

Tujuan Perbaikan : Untuk meningkatkan Penguasaan Konsep Koperasi

Unit Desa melalui Model Study Proyek.

Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal …………………………….…………………. (5 menit)

a. Melihat-lihat kegiatan koperasi yang ada di desa.

b. Tanya jawab tentang materi.

c. Pengkondisian belajar.

2. Kegiatan Inti ………………………………………………… (25 menit)

a. Menjelaskan kembali tentang koperasi.

b. Tanya jawab tentang hasil suevei.

c. Pembentukan kelompok.

d. Membimbing kelompok.

e. Pemberian tugas kelompok.

f. Pelaporan hasil diskusi.

g. Evaluasi.

3. Kegiatan Akhir ……………….……………………………… (5 menit)

a. Menyimpulkan materi pelajaran.

48

b. Pemberian PR (Pekerjaan Rumah)

Sarana dan Prasarana

1. Alat : Alat peraga

2. Sumber : - Bukur IPS IVB

- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Evaluasi

1. Tes Awal : Dilaksanakan

2. Tes Akhir : Dilaksanakan

3. Jenis Tes : Tes Tulis

4. Bentuk Tes : Tes Lisan

5. Alat Tes : Soal

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Apa tujuan koperasi ?

2. Sebutkan macam-macam koperasi ?

3. Singkatan dari apa KUD ?

4. Kegiatan apa saja yang ada di KUD ?

5. Apa keuntungan dari menjadi anggota koperasi ?

Kunci jawaban :

1. Mensejahterakan anggota koperasi itu sendiri.

2. Koperasi konsumsi, koperasi produksi, koperasi simpan pinjam.

3. Koperasi Unit Desa.

4. Jual beli, hasil pertanian, penjualan pupuk.

5. Harga rumah, tiap tahun ada keuntungan yang dibagikan kepada

anggota.

Melapi, 4 Juni 2010

Mengetahui :

Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. Y.A. NINU, A.MA.PD.

NIP 19591201 198111 1 004 NIM 8159305468

49

SIKLUS 1 (PERTAMA)

LEMBAR KERJA SISWA

Jawablah !

1. Tujuan didirikannya koperasi untuk ….

2. Koperasi apa saja yang ada di desamu ?

3. Apa keuntungan pinjaman dari koperasi ?

4. Mengapa koperasi harus berbadan hukum ?

5. Singkatan dari apa KUD, BUUD dan KPR ?

50

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS 1 (Pertama)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan SosialKelas Semester : IV (empat)/2 (genap)Hari Tanggal : Selasa, 4 Juni 2010Fokus Observasi : Ketertiban siswa dalam kegiatan demontrasi

No. Aspek yang diobservasi

Kemunculan

KomentarAda

Tidak Ada

1.Guru menyiapkan siswa dalam kegiatan demontrasi.

-Kesiapan siswa berjalan dengan baik.

2.Guru memberikan penjelasan tentang teknik dan tujuan demontrasi

- Dilaksanakan dengan baik.

3.Siswa menguasai tata cara demontrasi.

- Sebagian siswa masih tampak kebingungan.

4.Siswa terlibat langsung dalam demontrasi.

-Hanya sebagian kecil siswa kurang aktif.

5.Kesungguhan siswa dalam demontrasi.

- Sebagian siswa terlihat kurang sungguh-sungguh.

6. Penarikan kesimpulan - Belum berjalan sesuai harapan

7.Peran guru dalam kegiatan demontrasi.

- Pean guru sudah tepat.

PengamatTeman Sejawat,

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd.NIP 19540415 197702 1 003

51

SIKLUS 2 (KEDUA)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : IV (empat)/2 (genap)

Alokasi waktu : 1 x 35 menit

Standar Kompetensi : Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan

kemajuan teknologi di lingkungan kabupate/kota dan

provinsi.

Kompetensi Dasar : Mengenai pentingnya koperasi dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Indikator : Menceritakan salah satu kegiatan koperasi di desa.

Hasil Belajar : Menyebutkan fungsi kepengurusan dalam koperasi unit

desa dan tujua koperasi.

Tujuan Perbaikan : Untuk meningkatkan Penguasaan Konsep Koperasi

Unit Desa melalui Model Study Proyek.

Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal …………………………….…………………. (5 menit)

a. Mengkondisikan siswa.

b. Apersepsi.

c. Pemeriksaan PR.

2. Kegiatan Inti ………………………………………………… (25 menit)

a. Menjelaskan kembali tentang koperasi.

b. Tanya jawab.

c. Pembentukan kelompok dan menunjuk salah seorang menjadi tutor

sebaya.

d. Membimbing kelompok.

e. Pemberian LKS.

f. Melaporkan hasil diskusi.

g. Evaluasi.

52

3. Kegiatan Akhir ……………….……………………………… (5 menit)

a. Penguatan.

b. Menyimpulkan materi pembelajaran

Sarana dan Prasarana

1. Alat : Alat peraga

2. Sumber : - Bukur IPS IVB

- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Evaluasi

1. Tes Awal : Dilaksanakan

2. Tes Akhir : Dilaksanakan

3. Jenis Tes : Tes Tulis

4. Bentuk Tes : Tes Lisan

5. Alat Tes : Soal

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Sebutkan jenis koperasi yang ada di desamu ?

2. Apa saja yang dijual di Koperasi Unit Desa ?

3. Apa saja yang dijual di Keporesai Sekolah ?

4. Apa arti koperasi ?

5. Apa manfaat dari koperasi ?

Kunci jawaban :

1. Koperasi Bina Taruna (simpan pinjam), koperasi sekolah KUD.

2. Pupuk, alat-alat pertanian, hasil tani masyarakat.

3. Alat-alat tulis.

4. Usaha untuk mencapai tujuan.

5. Mensejahterakan anggota

Melapi, 11 Juni 2010

Mengetahui :

Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. Y.A. NINU, A.MA.PD.

NIP 19591201 198111 1 004 NIM 8159305468

53

SIKLUS 2 (KEDUA)

LEMBAR KERJA SISWA

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Sebutkan barang-barang yang dijual di koperasi sekolah ?

2. Sebutkan barang yang di jual di KUD ?

3. Singkatan dari apa PUSKUD ?

4. Apa tujuan didirikan KUD ?

5. Siapa saja yang menjadi anggota KUD ?

6. Apa keuntungan masuk anggota KUD ?

54

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS 2 (Kedua)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan SosialKelas Semester : IV (empat)/2 (genap)Hari Tanggal : Selasa, 11 Juni 2010Fokus Observasi : Ketertiban siswa dalam kegiatan demontrasi

No. Aspek yang diobservasi

Kemunculan

KomentarAda

Tidak Ada

1.Guru menyiapkan siswa dalam kegiatan demontrasi.

-Kesiapan siswa berjalan dengan baik.

2.Guru memberikan penjelasan tentang teknik dan tujuan demontrasi

- Dilaksanakan dengan baik.

3.Siswa menguasai tata cara demontrasi.

-Hampir seluruh siswa menguasai cara demontrasi.

4.Siswa terlibat langsung dalam demontrasi.

- Dilaksanakan dengan baik.

5.Kesungguhan siswa dalam demontrasi.

-Kesungguhan siswa sangat kelihatan.

6. Penarikan kesimpulan -Berjalan sesuai dengan rencana.

7.Peran guru dalam kegiatan demontrasi.

- Pean guru sudah tepat.

PengamatTeman Sejawat,

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd.NIP 19540415 197702 1 003

55

top related