ky posis
Post on 06-Dec-2015
22 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Definisi
kyposis adalah lengkungan ke depan punggung atas (bungkuk). Biasanya merujuk pada bungkuk
yang berlebihan, lebih dari 40-45 derajat.
Kiposis dapat terjadi sebagai akibat dari perkembangan masalah; penyakit degenaeratif, seperti
radang sendi tulang belakang; osteoporosis dengan fraktur kompresi tulang belakang atu trauma
pada tulang belakang. Ini dapat mempengaruhi anak-anak, remaja dan orang dewasa.
Kiposis kasus ringan dapat menyebabkan beberapa masalah, tapi kasus yang parah bisa
mempengaruhi paru-paru, saraf dan jaringan dan organ lainnya, menyebabkan rasa sakit dan
masalah lainnya. Pengobatan untuk kiposis tergantung pada penyebab kelengkungan dan
dampaknya.
Jenis-Jenis Kiposis
Secara umum dikenal tiga jenis kiposis:
1. Congenital kyphosis, kelainan bawaan sejak di rahim ibu yang harus diatasi sedini mungkin,
sebelum berusia 10 tahun.
2. Postural kyphosis, yang paling banyak ditemui (pada remaja putri) dan biasa disebut “bungkuk
udang”.
3. Scheuermann’s khiposis, diambil dari nama radiolog Denmark yang pertama kali menandainya.
Banyak terjadi di usia belasan tahun terutama pada remaja pria yang yang terlalu kurus. Bisa
mempengaruhi tulang punggung atas dan bawah (panggul).
Etiologi
Ada banyak pemicu kiposis. Di indonesia, pemicu terbanyak adalah infeksi, terjangkit virus atau
bakteri, terutama mycobacterium tuberculosis (TBC) yang menyerng tulang belakang.
Beberapa kiposis sering terjadi dan dimulai pada masa remaja, anak laki-laki lebih sering terkena
dibandingkan anak perempuan. Penyebabnya tidak diketahui. Tulang belakang melengkung ke
depan satu sama lain. Biasanya pada bagian punggung atas. Akibatnya, terjadi bungkuk. Kiposis
tidak hanya karena faktor keturunan, melainkan juga dapat di sebabkan oleh:
1. Faktor kebiasaan duduk lama dalam posisi yang tidak tegak
2. Sering mengangkat beban yang berat dalam posisi tubuh yang bungkuk.
3. Orang yang sudah tua, proses osteoporosis atau pengeroposan tulang.
4. Pola makan yang tidak teratur serta pola nutrisi yang tidak seimbang (kurangnya kalsium
dalam tulang)
5. Kurang aktif atau tidak pernah bergerak
6. Merokok dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang
7. Menderita penyakit hati, serta
8. Menderita penyakit ginjal, karena sering mengkonsumsi obat-obatan
Manifestasi klinik
Kiposis biasanya ditandai dengan demam dan nyeri pada tulang belakang serta rasa kaku pada
tulang punggung sehingga pasien memiliki keterbatasan untuk bergerak. Kiposis juga sering tidak
menghasilkan gejala-gejala spesifik, yang dapat dilihat dari tanda yang terjadi pada penderita
kiposis adalah berubahnya penampilan seorang menjadi kelihatan tidak menarik (bungkuk).
Pemeriksaan diagnostik
Setelah pemeriksaan dengan dokter, pasien biasanya perlu melakukan beberapa pemeriksaan
radiologi untuk mengetahui jenis penyakit yang di derita oleh pasien misalnya:
1. Foto rontgen
2. MRI (Magnetik Resonance Imagine) dan
3. EMG (Electro Myo Graphy)
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, baru dapat disimpulkan diagnosanya dan kemudian
ditentukan terapinya, apakah perlu dioperasi atau tidak perlu di operasi.
Pencegahan
Kiposis dapat dicegah sejak usia dini. Pada usia anak-anak, berlari dan melompat sesering
mungkin sangat baik bagi kekuatan tulangnya. Saat anak-anak beranjak remaja, olahraga seperti
basket, voli, atau sepak bola, akan membuat tulang-tulangnya semakin padat dan kuat.
Kepadatan tulang yang maksimal dicapai pada usia 20 akhir atau awal 30-an baik pada
wanita maupun pria. Lewat usia 30 tahun, massa tulang akan berkurang secara bertahap. Karena
itu dianjurkan untuk tetap teratur berolahraga untuk mengimbangi proses pelapukan tulang
tersebut.
Gerakan yang kompleks seperti aerobic, latihan beban, joging atau berjalan, merupakan
olahraga ini akan menghasilkan kepadatan tulang yang lebih tinggi. Untuk hasil yang maksimal,
sebaiknya olahraga dilakukan minimal tiga kali seminggu.
Selain berolahraga secara teratur, asupan kalsium yang cukup juga sangat penting untuk
mencegah kiposis/ pelapukan pada tulang. Sumber kalsium terbaik adalah susu. Sumber kalsium
lainnya, beberapa jenis ikan, sayuran hijau, susu dan produk-produk susu yang rendah lemak.
Pada wanita menopause, kebutuhan kalsium akan meningkat karena produksi estrogen menurun.
Tidak hanya kalsium, tubuh juga membutuhkan vitamin D agar pencegahan osteoporosis berjalan
maksimal. Proses penyerapan kalsium didalam tubuh dibantu oleh vitamin D.
Kebutuhan vitamin D semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Konsumsi
vitamin D yang cukup dari berbagai sumber seperti kuning telur, ikan laut dan hati, serta paparan
sinar matahari yang mengandung ultraviolet B, akan memaksimalkan penyerapan kalsium.
Gaya hidup seseorang juga akan mempengaruhi kesehatan di masa tua. Selain itu, minuman yang
banyak mengandung kafein sebaiknya juga dihindari karena kafein yang ada didalam tubuh akan
mengurangi penyerapan kalsium dan menyebabkan kalsium terbuang lebih banyak melalui urin.
Penatalaksanaan
Tulang bungkuk pada dasrnya bisa diperbaiki atau diluruskan. Pada anak-anak lebih mudah
ditangani karena ulangnya masih rawan/ lentur. Pengobatan paling sering terdiri dari
menggunakan penahan punggung atau tidur di atas kasur keras.
Pada kiposis ringan, punggung bisa diluruskan secra cepat dengan pengobatan, meskupun
gejala-gejala tidak bisa diperbaiki. Hal ini tidak jelas apakah pengobatan kiposis ringa mencegah
lengkungan bertambah parah.
Ketika kiposis lebih berat, pengobatan bisa memperbaiki gejala-gejala dan mencegah
lengkungan bertambah parah. Jarang terjadi, meskipun dalam pegobatan, kiposis bertambah
buruk terhadap beberapa perluasan dimana operasi dibutuhkan untuk menguatkan punggung.
top related