a. latar belakang masalah · 1 ttg.smk n 2 pontianak. alat pengusir serangga menggunakan frekuensi...
TRANSCRIPT
1
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman sekarang tidak dapat dipungkiri lagi perkembangan akan ilmu dan
teknologi begitu pesat.Hal inidi buktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang
telah di buat di dunia mulai dari yang sederhanahingga yang canggih.Perkembangan
teknologisebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno.
Perkembangan teknologi mampu menciptakan obyek maupun teknik yang dapat
membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu sehingga lebih efisien dan cepat.
Dalam bentuk yang paling sederhana, Perkembangan teknologi dihasilkan dari
pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan
tugas-tugas tradisional sepertibercocok tanam, membuat baju, atau membangun
rumah.
Perkembangan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia
jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang Perkembangan
manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki
ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagiat segala sesuatu yang dilakukan
menjadi lebih mudah. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang
dapat mempermudah aktivitasnya. Hal inilah yang mendorong perkembangan
teknologi yang telah banyak menghasilkan alat sebagai piranti untuk mempermudah
kegiatan manusia bahkan menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu.
Teknologi memegang peran penting di era modernisasi seperti pada saat ini, dimana
teknologi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-
hari. Perkembangan teknologi saat ini telah menambah ke segala aspek kehidupan
sehingga saat ini dimanjakan manusia oleh adanya alat-alat yang dapat memberikan
kemudahan.
Indonesia termasuk negara berkembang. Tidak dapat di pungkiri bahwa
perkembangan teknologi tidak selalu sejalan dengan kesadaran masyarakat akan
kesehatan dan kebersihan. Banyak daerah di Indonesia yang masih memiliki
masalah dengan kebersihan seperti sampah dan sebagainya. Akibat dari sampah
tersebut secara tidak langsung akan berdapak terhadap perkembangan serangga
2
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
khususnya spesies nyamuk. Sebagian besar kawasan di Indonesia memiliki kondisi
tanah yang lembab dan berrawa.Akibat dari kondisi alam tersebut menyebabkan
serangga jenis nyamuk degnan mudah berkembang biak Sehinggan permasalahan
penyakit yang disebabkan oleh nyamuk di wilayah Indonesia sangat tinggi. Banyak
daerah di Indonesia setiap tahunnya terjadi wabah penyakit seperti demam berdarah,
malaria, cikungunya, kaki gajah dan masih banyak lagi.Upaya pemberantasan
nyamuk di Indonesia telah dilakukan dengan berbagaicara.Teknik fooging atau
pengasapan biasanya dilakukan secara berkala.Selain itu saat ini juga telah banyak
jenis obat nyamuk yang dikeluarkan dari yang jenis bakar, elektrik, maupun
semprot. Hampir semuanya menggunakan bahan kimia yang tentu saja akan
berdampak tidak baik bagi kesehatan
Mengangkat dari permasalahan di atas kelompok kami memanfaatkan sebuah
teknologi dengan membuat sebuah alat yang mempunyai fungsi sebagai pembangkit
gelombang Ultrasonic. Dengan memanfaatkan gelombang ultrasonic diharapkan
nyamuk maupun serangga sejenisnya seperti, kecoa, agas dan sebagainya yang
berkomunikasi pada frekuensi tersebut akan terganggu. Alat yang akan kami
rancang dikendalikan menggunakan mikrokontroller sebagai pengatur frekuensi dan
outputnya menggunakan piezo tweete. Pengemasan alat memanfaatkan sebuah catu
daya 12 Vdc yang bisa didapatkan dari sumber AC maupun Sumber DC Seperti
batere sehingga dapat bersifat mobile.Alat yang kami buat dalam makalah ini kami
beri judul Alat pengusir serangga Portabel menggunakan gelombang ultrasonic
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengaplikasikan pembuatan Alat
Pengusir serangga portable menggunakan frekuensi ultrasonic
C. Manfaat
Adapun manfaat dari alat pengusir serangga ini adalah sebagai berikut:
1. Mengusir serangga penyebab penyakit yang berkomunikasi di frekuensi
ultrasonic seperti nyamuk, agas, dan sebagainya
2. Menghasilkan teknologi yang ramah lingkangan dan tidak berdampak
negarif untuk kesehatan.
3
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
3. Untuk mengurangi angka penderita penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk
seperti malaria, demam berdarah,cikungunya dan sebagainya .
4. Alat ini dapat mengusir serangga selain nyamuk seperti, kecoa, lalat, tikus
dan beberapa hewan lainnya yang berkomunikasi dengan frekuensi
ultrasonic.
5. Penggunaan alat ini dapat digunakan sumber listrik DC 12 V dan frekuensi
yang dikeluarkan mulai dari 20Khz-50Khz yang dikeluarkan secara
terprogram sehingga tidak memekakan telinga manusia
4
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Gelombang bunyi pada Insekta atau Serangga
Pendengaran adalah tanggapan terhadap rangsangan vibrasi mekanik. Tidak semua
rangsangan menghasilkan perasaan pendengaran. Agar dapat didengar, suatu bunyi
harus cukup keras dan cukup tinggi intensitasnya sesuai dengan daerah pendengaran.
Keadaan ini secara fisika dikatakan bahwa getaran bunyi itu harus berada di dalam
daerah frekuensi yang dapat didengar.
Pada frekuensi yang terlalu rendah untuk di dengar, getaran itu dapat dirasakan
oleh alat peraba, diperlukan amlitudo yang jauh lebih besar agar dapat diraba daripada
yang diperlukan untuk pendengaran. Getaran dengan frekuensi yang lebih tinggi dari
daerah pendengaran tidak dapat dirasakan karena energinya sedemikian besar sehingga
menyebabkan pemanasan lokal dan rasa sakit.
Hampir semua vertebrata mempunyai alat pendengaran yang mirip dengan telinga
manusia. Sistem bunyi/akustik pada ikan dan amfibia tidak hanya dapat memberi
tanggapan terhadap bunyi tetapi juga terhadap rangsangan kimia, gerak fluida, dan
dalam beberapa hal terhadap rangsangan medan listrik. Sistem pendengaran seperti
reptilia dan keluarga burung labih dekat pada telinga manusia. Secara rinci memnag ada
perbedaan terutama tentang ukuran dan daerah frekuensinya.
Banyak binatang lain, misalnya insekta, yang peka terhadap energi vibrasi yang
berada di dalam daerah frekuensi yang cukup tinggi. Tetapi alat penerima dan
mekanisme yang dapat menimbulkan tanggapannya berbeda. Binatang bersel tunggal
seperti paramesium dapat mengadakan tanggapan terhadap energi vibrasi. Jadi banyak
macam sistem sensor yang peka terhadap energi vibrasi mekanik.
1. Komunikasi insekta/serangga
Komunikasi dapat di definisikan sebagai perbuatan yang dilakukan untuk memberi
informasi. Dengan demikian, semua metode komunikasi melibatkan perbuatan sinyal
(informasi), transimis, dan resepsi. Setiap kali terjadi pertukaran informasi, maka sukar
secara langsung mengamati perbuatan dan transmisinya, tetapi yang utama adalah
perpindahan informasi itu harus terjadi.
5
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
Biasanya hal ini dapat dilakukan dengan mengamati perubahan perilaku atau
perubahaan faal penerimanya. Efek sinyal ini ada dua macam, yaitu langsung (segera
setelah menerima sinyal) dan laten (memakan waktu cukup lama untuk mengamati
tanggapannya, mungkin beberapa menit, jam, hari, bahkan dapat lebih lama lagi). Efek
laten lebih sukar di amati daripada efek langsung.
2. Komunikasi insekta/serangga dengan gelombang bunyi
Setiap orang pernah mendengar bunyi jangkrik sadar bahwa insekta relatif begitu
kecil dapat mengeluarkan bunyi yang cukup keras. Suatu sinyal bunyi adalah suatu
gelombang tekanan yang di gerakkan oleh adanya getaran. Insekta mempunyai sinyal
efektif dalam memancarkan bunyi dengan frekuensi yang lebih tinggi lagi. Akan tetapi
otot-otot insekta tidak mampu bergeser lebih cepat daripada 1 kHz, oleh sebab itu
frekuensi pergerseran otot-otot itu harus dilipatkan agar dapat menghasilkan sinyal.
Misalnya, jangkrik mempunyai selaput suara yang berbentuk keping lengkung yang
bergetar setelah mengalami perubahan bentuk oleh otot-otot selaput, dan kembali
kebentuk asalnya. Jadi selaput suara melipatkan frekuensi pergeserannya dan
memancarkan bunyi.
Unsur terakhir suatu generator bunyi kerap kali berupa sejenis pemandu bunyi, yaitu
suatu struktur anatomi (atau lingkungan) untuk mengarahkan dan menguatkan bunyi.
Pemandu bunyi semacam itu mirip dengan kotak tertutup (jangkrik), keping (belalang),
atau terompet (gangsir). Rentang transimisi sinyal yang dapat di dengar itu tergantung
suhu, kelembapan udara, dan frekuensi sinyal. Jika suhu dan kelembapan udara di
pertahankan konstan maka makin tinggi frekuensi sinyal, makin besar penyerapannya di
udara.
Pada akhirnya, penerimaan sinyal bunyi sudah tentu membutuhkan telinga insekta.
Hanya ada satu jenis mata insekta atau telinga mamalia, tetapi ada beberapa macam
jenis telinga insekta. Ada dua bentuk telinga insekta yang paling lazim, yang keduanya
dikaitkan dengan struktur telinga manusia yaitu reseptor rambut yang dilekatkan secara
lentur dapat bergerak oleh pengaruh setiap getaran bunyi, terutama untuk mengukur
gerakan dan organ timpani menggunakan selaput untuk mencatat tekanan dan gradien
tekanan. Apabila bunyi diterima dan ditafsirkan, insekta dapat menghasilkan bermacam-
6
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
macam tanggapan yang meliputi ; daya tarik seks, pertahanan wilayah dan perubahan
lintasan terbang untuk mempertahankan kelompoknya.
3. Rentang frekuensi gelombang bunyi pada insekta/serangga
Dibandingkan perbedaan frekuensi yang dimiliki manusia dengan binatang, manusia
memiliki rentang kepekaan akustik yang lebih pendek dan batas frekuensi atas yang
relatif rendah yaitu sekitar 20kHz. Dengan menggunakan skala logaritma, kita akan
menggunakan istilah ultrasonik untuk menyatakan radiasi bunyi pada frekuensi di atas
20kHz.
Gambar 1. Frekuensi pada binatang
7
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
B. Jenis-jenis Bunyi Berdasarkan Frekuensi
Menurut teori partikel, setiap zat tersusun atas partikel-partikel zat.
Partikel-partikel tersebut selalu dalam keadaan bergetar dan bergerak. Jadi,
sebenarnya setiap zat selalu dalam keadaan bergetar (getaran alamiah).
Padahal getaran merup akan sumber bunyi. Namun, kenyataannya bunyi yang
dihasilkan oleh getaran partikel benda tidak dapat kita dengar. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak setiap bunyi dapat kita dengar. Bunyi -bunyi yang kita
dengar masuk melalui lubang telinga, kemudian akan mengg etarkan gendang
telinga dan menghasilkan gelombang sinyal. Gelombang sinyal ini menjadi kejutan
syaraf pada rumah siput yang akan dikirim ke otak untuk diterjemahkan.
Suara atau bunyi dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar,
perbedaan tekanan terjadi di udara sekitarnya. Pola osilasi yang terjadi
dinamakan sebagai gelombang. Gelombang mempunyai pola sama yang
berulang pada interval tertentu, yang disebut sebagai periode.Suara berkaitan erat
dengan frekuensi. Frekuensi adalah banyaknya periode dalam 1 detik, dalam
satuan Hertz (Hz) atau cycles per second (cps). Panjang gelombang suara
(wavelength) dirumuskan dengan
ƛ=c/f
ƛ= panjang gelombang, c = kecepatan rambat bunyi dan f = frekuensi. Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi: infrasonik (0 Hz ± 20
Hz),audiosonik atau pendengaran manusia (20 Hz ± 20 KHz), ultrasonik (20 KHz ±
1 GHz) dan hipersonik (1GHz ± 10 THz). Manusia membuat suara dengan
frekuensi 50 Hz ± 10 KHz. Sedangkan sinyal suara musik yang biasa kita
dengar memiliki frekuensi 20 Hz ± 20 KHz. Sistem multimedia yang sehari-hari
kita pkai pun menggunakan suara yang berada dalam rentang
pendengaranmanusia(audiosonik).
1. Audiosonik
Telinga kita hanya dapat mendengar bunyi yang mempunyai frekuensi
tertentu. Bunyi yang dapat kita dengar dinamakan bunyi audio (Audiosonik).
8
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
Audiosonik mempunyai frekuensi antara 20 Hz sampai 20.00 0 Hz. Jadi, kita akan
dapatmendengar suatu bunyi berkisar 20 Hz ± 20.000 Hz. Bunyi di bawah 20 Hz
atau di atas 20.000 Hz tidak dapat kita dengar. Namun beberapa orang yang
memilikipendengaran tajam dapat saja mendengar bunyi dengan frekuensi di
bawah 20Hz atau di atas 20.000 Hz. Hal itu sebagai pengecualian saja.
Seiringbertambahnya usia, kemampuan pendengaran manusia berkurang, apalagi
kalausering mendengar suara yang bising dan gaduh, misalnya suara mesin
pabrik,kendaraan bermotor, suara pesawat ata u konser-konser musik.
2. Infrasonik
Bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz disebut infrasonik, sedangkan bunyi
yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz disebut ultrasonik. Bunyi
infrasonicdihasilkan oleh bergetarnya benda-benda beukuran besar, seper ti
gempa bumi,atau gunung meletus. Sehingga kalau akan terjadi gempa atau
gunung meletus, ada hewan-hewan tertentu yang sudah dapat mendeteksi dan hewan
tersebut akan lari mencari tempat yang aman. Meskipun telinga manusia tidak
mampu menangkap gelombang bunyi infrasonik dan ultrasonik, hewan -hewan
tertentu mampu menangkap gelombang tersebut. Hewan -hewan itu memiliki
kepekaan luar biasa misalnya: jangkrik, anjing, lumba -lumba, dan kelelawar dapat
mendengar infrasonik. Kelelawar juga dapat menghasilkan dan mendengar bunyi
ultrasonik.
3. Ultrasonik
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang mekanik longitudinal dengan
frekuensi di atas 20 kHz. Gelombang ini dapat merambat dalam medium padat, cair
dan gas, hal disebabkan karena gelombang ultrasonik merupakan rambatan
energi dan momentum mekanik sehingga merambat sebagai interaksi dengan
molekul dan sifat enersia medium yang dilaluinya. Karakteristik gelombang
ultrasonik yang melalui medium mengakibatkan getaran partikel dengan medium
amplitudo sejajar dengan arah rambat secara longitudinal sehingga menyebabkan
partikel medium membentuk rapatan (Strain) dan tegangan (Stress). Proses
kontinu yang menyebabkan terjadinya rapatan dan regangan di dalam medium
9
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
disebabkan oleh getaran partikel secara periodik selama gelombang ultrasonik
melaluinya. Getaran ultrasonik yang dipancarkan oleh beberapa binatang,
seperti kelelawar mempunyai peranan sangat penting. Getaran ultrasonik merambat
lebih cepat daripada kecepatan terbang kelelawar. Apabila getaran ultrasonik menge
nai benda-benda di depannya, seperti tembok dan ranting pepohonan, getaran itu
akan dipantulkan dan ditangkap kembali oleh kelelawar. Selanjutnya dengan
gesit kelelawar beraksi sehingga terhindar dari tabrakan dengan benda-benda yang
ada di depannya.Selain kelelawar, binatang lainnya yang juga menghasilkan
getaran ultrasonik antara lain ditampilkan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Rentang Frekuensi Pendengaran Binatang
C. Rangkaian Pembangkit Frekuensi Ultrasonic
Dalam Pembuatan rangkaian pengusir serangga memerlukan kompuonen dan IC
untuk menghasilkan frekuensi ultrasonic maupun sebagai pengontrolan kerja
sehingga dapat mendapatkan variasi frekuensi yang diinginkan antara lain :
1. Mikrokontroller AT89C2051
Mikrokontroler atau mikroprosesor adalah suatu piranti yang digunakan untuk
pengolahan data-data biner (digital) yang didalamnya merupakan gabungan dari
rangkaian-rangkaian elektronik yang dikemas dalam bentuk suatu chip IC
Binatang Rentang Frekuensi Pendengaran
ayam & burung < 29.000 Hz
anjing & kucing < 27.000 Hz
tikus & (hewan pengerat) < 45.000 Hz
kecoa, nyamuk, laba-laba,dan lain-lain < 40.000 Hz
Kelelawar < 60.000 Hz
10
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
(Integrated Circuit). AT89C2051 adalah 8 bit mikrokontroller dengan 2 Kilobyte
flash EPROM dengan basis HCMOS dan bekerja dengan tegangan catu yang sangat
rendah. Peralatan ini diproduksi ATMEL menggunakan teknologi yang memorinya
tidak mudah terhapus dalam kompatible dengan instruksi set MCS-51. Dengan
menggunakan 8 bit CPU dengan flash memori pada sekeping chip maka ATMEL
AT89C2051 adalah mikrokomputer handal yang sangat fleksibel untuk sistem
kontrol dengan tawaran yang lebih murah. AT89C2051 memberikan feature
standard sebagai berikut:
1. Kompatibel dengan produk keluarga MCS51TM .
2. Kilobyte flash memori yang dapat diprogram ulang (mampu diisi ulang sampai
dengan 1000 kali).
3. 128 x 8 bit Timer/Counter.
4. 15 buah jalur I/O.
5. Dua buah 16 bit Timer/Counter.
6. Dua buah sumber interupsi.
7. Analog comparator yang sangat presisi.
8. Tegangan kerja antara 2,7 dan 6 Volt.
9. Fully Static Operation dari 0 Hz sampai 24 MHz.
10. Dua level program Memori Lock.
11. Serial UART channel yang dapat diprogram.
12. Output mampu menggerakkan LED secara langsung.
13. Low Power Idle dan Power Down Modes.
Dalam pengembangannya AT89C2051 dirancang dengan logika statis untuk
bekerja pada frekuensi mendekati nol dan mendukung oleh dua mode Saving Power
yang terkendali oleh software. Mode Idle menghentikan CPU (Central Processing
Unit) sementara RAM, timer/counter, serial port dan sistem
interupsi terus bekerja. Mode Power Down menyimpan data RAM dan
menghentikan osilator secara menonaktifkan fungsi-fungsi chip yang lain sampai
terdapat reset dari luar.
Konfigurasi pin dan penjelasannya :
11
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
Gambar 2. IC AT89c2051
Gambar 3. Konfigurasi Pin Mikrokontroller AT89C2051.
Gambar diatas memperlihatkan susunan kaki AT89C2051, susunan kaki ini
sama persis dengan AT89C1051 dan AT89C4051. Demikian pula ketiga IC
mempunyai konstruksi di dalam chip yang sama persis, perbedaannya hanya
terletak pada kapasitas Flash PEROM. IC AT89C2051 hanya memerlukan
tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 XTAL serta catudaya 5 Volt. Kapasitor 10
mikro-Farad dan resistor 10 Kilo Ohm dipakai untuk membentuk rangkaian reset,
dengan adanya rangkaian reset ini AT89C2051 otomatis di-reset begitu rangkaian
menerima catu daya. XTAL dengan frekuensi maksimum 24 MHz dan 2 kapasitor
30 pico-Farad dipakai untuk melengkapi rangkaian osilator pembentuk clock yang
12
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
menentukan kecepatan kerja mikrokontroler. Memori merupakan bagian yang
sangat penting bagi mikrokontroler, diperlukan 2 macam memori yang sifatnya
berbeda. Read Only Memori (ROM) yang isinya tidak berubah meskipun IC
kehilangan catu daya, dipakai untuk menyimpan program, begitu di-reset
mikrokontroller akan langsung bekerja dengan program dalam ROM tersebut.
Sesuai dengan keperluannya, dalam susunan MCS-51 memori penyimpan program
ini dinamakan sebagai Memori Program. Random Acces Memori (RAM) isinya
akan sirna begitu IC kehilangan catu daya, dipakai untuk menyimpan data pada
saat program bekerja.
2. IC CD4017
IC 4017 adalah jenis IC dari keluarga IC CMOS (Complentary Metal Oxide
Semiconductor). Karena termasuk R1 8 4762R2C11 53 Output555C2Th Tl
Pin3Alat penerangan otomatis dan sistem keamanan menggunakan IC 555 Small
Project I 29 dalam keluarga CMOS, IC ini dapat bekerja pada tegangan DC 3Volt
sampai dengan 15 Volt, dengan kebutuhan arus sampai beberapa μA , catu daya
untuk CMOS memerlukan pengaturan sangat sedikit. Dibawah tegangan 3 Volt ,
CMOS tetap bekerja tetapi kecepatan pensklarnya berkurang. IC ini adalah jenis IC
Pencacah Decade (Decade Counter) dengan 10 output. IC ini menghasilkan 10
Output yaitu dari Q0 – Q9, memiliki Clock. Clock Enable, Reset dan Carry Out
masing– masing terdapat dalam satu pin. Pada setiap pencacahan hanya satu
keluaran yang berlogika 1, ke sembilan keluaran lainnya berlogika 0, jadi setiap
saat hanya ada satu keluaran yang dapat berlogika 1.
Gambar 4. Konfigurasi Kaki IC CD4017
13
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
Seri CMOS 4000 adalah keluarga sirkuit terpadu standar yang melaksanakan
berbagai fungsi logika menggunakan teknologi Complementary Metal-Oxide-
Semiconductor, dan masih digunakan sampai sekarang. Mereka diperkenalkan oleh
RCA sebagai CD4000 COS / MOS pada tahun 1968, sebagai komponen dengan
penggunaan daya yang rendah dan merupakan alternatif yang lebih fleksibel untuk
seri chip 7400 dengan logika TTL. Sedangkan IC 4017 adalah IC 16-pin CMOS
dekade counter dari seri IC CMOS 4000. Dibutuhkan input pulsa clock di pin clock
input dan akan membuat salah satu dari sepuluh pin output menjadi “menyala
/aktif” secara berurutan disetiap perubahan pulsa clock.
3. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur
tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat
memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap
resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, Resistor digunakan sebagai
bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-
maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah
resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk
koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.Resistor dapat diintegrasikan
kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan
letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan
disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
4. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki
elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor
(Pemancar).Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung
(switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi
lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga
14
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.Transistor
sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor”
yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian
transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi
suhu tertentu.Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh William
Shockley, John Barden dan W.H, Brattain.Tetapi, komponen ini mulai digunakan
pada tahun 1958.Jenis Transistor terbagi menjadi 2, yaitu transistor tipe P-N-P dan
transistor N-P-N.
Cara Kerja Transistor hampir sama dengan resistor yang mempunyai tipe dasar
modern. Tipe dasar modern terbagi menjadi 2, yaitu Bipolar Junction Transistor
atau biasa di singkat BJT dan Field Effect Transistor atau FET.BJT dapat bekerja
bedasarkan arus inputnya, sedangkan FET bekerja berdasarkan tegangan
inputnya.Dalam dunia elektronika modern, transistor merupakan komponen yang
sangat penting terutama dalam rangkaian analog karena fungsinya sebagai
penguat.Rangkaian analog terdiri dari pengeras suara, sumber listrik stabil dan
penguat sinyal radio.Tidak hanya rangkaian analog, di dalam rangkaian digital juga
terdapat transistor yang digunakan sebagai saklar dengan kecepatan
tinggi.Beberapa transistor juga dapat di rangkai sehingga berfungsi sebagai logic
gate.
Jenis-Jenis Transistor juga berbeda-beda, berdasarkan kategorinya dibedakan
seperti materi semikonduktor, kemasan fisik, tipe, polaritas, maximum kapasitas
daya, maximum frekuensi kerja, aplikasi dan masih banyak lagi jenis yang lainnya.
Gambar5. Transistor
15
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
5. Kapasitor
Pengertian Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi
untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan
oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut
keping.Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan
komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan
listrik.
Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga
termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang
bekerja tanpa memerlukan arus panjar.Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng
logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator).Penyekat atau
isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.
Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut
berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor.Di dunia ini terdapat beberapa
kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik
cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya. Dalam rangkaian
elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama untuk mencegah loncatan bunga
api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga
dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih
panjang gelombang pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power
Supply).Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau
tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator
(penahan arus listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai
konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di
manfaatkan sebagai filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk
mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi
penerapan lainnya.Jenis-Jenis Kapasitor terbagi menjadi bermacam-macam. Karena
dibedakan berdasarkan polaritasnya, bahan pembuatan dan ketetapan nilai
kapasitor.Selain memiliki jenis yang banyak, bentuk dari kapasitor juga
bervariasi.Contohnya kapasitor kertas yang besar kapasitasnya 0.1 F, kapasitor
elektrolit yang besar kapasitasnya 105 pF dan kapasitor variable yang besar
kapasitasnya bisa kita rubah hingga maksimum 500 pF.
16
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
6. Dioda
Pengertian Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat
semikonduktor.Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat
arus dari arah sebaliknya.Dioda sebenarnya tidak memiliki karakter yang
sempurna, melainkan memiliki karakter yang berhubungan dengan arus dan
tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi yang
digunakan serta parameter penggunaannya.
Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan tabung
hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan
semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium. Di karenakan
pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal (semikonduktor)
lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda termionik pertama kali
ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873, sedangkan dioda kristal
ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal Jerman, Karl Ferdinand Braun.
Gambar 6. Simbol dan Komponen Dioda
Fungsi Dioda sangat penting didalam rangkaian elektronika.Karena dioda adalah
komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N.Dioda merupakan
gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari dioda
adalah menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran
tegangan balik. Selain itu, masih banyak lagi fungsi dioda lainnya, sebagai berikut :
a. Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.
b. Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.
c. Sebagai pengaman atau sekering.
d. Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah
tegangan tertentu pada rangkaian clipper.
17
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
e. Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.
f. Sebagai pengganda tegangan.
g. Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).
h. Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier.
i. Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.
j. Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda
varactor.
Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katup, dimana katup
tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju ke depan.
Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan katub.
Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang diujungnya terdapat garis yang
melintang.Cara kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya.Karena pada pangkal
anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung anak panah dapat disebut
sebagai katoda (N).
Pada umumnya, dioda terbuat dari bahan silikon yang sudah dibekali tegangan
pemicu. Tegangan pemicu ini sangat diperlukan agar elektron bisa langsung mengisi
hole melalui area depletin layer. Didalam komponen dioda tidak akan terjadi
pemindahan elekrton hole dari P ke N maupun sebaliknya. Itu di sebabkan hole dan
elektron akan tertarik ke arah kutub yang berlawanan. Bahkan lapisan depletion
layer semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
7. IC Pewaktu 555
IC pewaktu 555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai
pewaktu dan multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind
pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. Nama aslinya
adalah SE555/NE555 dan dijuluki sebagai "The IC Time Machine".555
mendapatkan namanya dari tiga resistor 5 kΩ yang digunakan pada sirkuit awal. IC
ini sekarang masih digunakan secara luas dikarenakan kemudahannya,
kemurahannya dan stabilitasnya yang baik. Sampai pada tahun 2008, diperkirakan
sejuta unit diproduksi setiap tahun. Bergantung pada produsen, IC ini biasanya
18
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
menggunakan lebih dari 20 transistor, 2 diode dan 15 resistor dalam sekeping
semikonduktorsilikon yang dipasang pada kemasan DIP 8 pin
Pembangkit pulsa IC 555 merupakan chip yang didesain khusus untuk
pembangkit pulsa yang dapat diatur mode kerjanya, sehingga dapat membentuk
suatu multivibrator dan timer. Pembangkit pulsa IC 555 banyak dikembangkan
oleh beberapa pabrik, dimana tiap pabrik memiliki kode produksi masing-masing
tetapi tipe 555 selalu disebutkan sebagai contoh SE555, NE555, LM 555, MN 555,
CA555, SN72555, MC14555 dan untuk versi dual dengan tipe 556.
Rangkaian internal pembangkit pulsa IC 555 terdiri dari beberapa blok
diantaranya, pembagi tegangan menggunakan resistor, 2 unit komparator, RS flip-
flop, penguat tegangan, dan transitor discharge. Dengan bagian internal tersebut
maka dengan IC 555 dapat dibangun suatu rangkaian multivibrator ataupun timer
dengan sangat sederhana. Rangkaian internal pembangkit pulsa IC 555 dapat
dilihat pada gambar blok diagram IC 555 berikut.
Gambar 7. Rangkaian Internal IC 555
Pembagi tegangan pada IC 555 terdiri dari tiga resistor 5 KOhm.Jaringan
dihubungkan secara internal ke +VCC dan ground.Tegangan yang ada di resistor
bagian bawah adalah sepertiga VCC.Tegangan pada titik tengah pembagi tegangan
sebesar dua pertiga harga VCC. Titik dua pertiga VCC ini berada pada pin 5 dan
titik ini didesain sebagai pengontrol tegangan.
Dua buah komparator pada IC 555 merespon sebagai rangkaian saklar dengan
tegangan referensi dihubungkan pada salah satu masukan pada masing-masing
19
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
komparator. Tegangan yang diberikan pada masukan yang lain akan memberikan
permulaan terjadinya perubahan pada keluaran jika tegangan tersebut berbeda
dengan tegangan referensi. Komparator yang berada pada dua pertiga VCC dimana
pin 5 dihubungkan ke tengah resistor pembagi dengan input yang lain dihubungkan
dengan pin 6 yang disebut sebagai input threshold. Saat tegangan pada pin 6 naik
melebihi dua pertiga VCC, keluaran komparator akan menjadi positif. Ini kemudian
diberikan pada bagian reset dari input flip-flop.
Komparator 2 berfungsi sebagai referensi sepertiga dari VCC. Input non-
inverting komparator 2 dihubungkan dengan bagian bawah jaringan pembagi
tegangan resistor. Pin 2 eksternal dihubungkan dengan input inverting komparator
2 dan disebut sebagai input trigger. Jika tegangan pemicu lebih rendah dari
sepertiga VCC, keluaran komparator akan berharga positif kemudian diberian pada
input set dari flip-flop. Flip-flop IC 555 termasuk jenis RS flip-flop yang memiliki
input set dan reset dengan satu output. Saat input reset positif maka output akan
positif. Tegangan positif pada set akan memberikan output menjadi negatif. Output
flip-flop tergantung pada status dua input komparator. Output flip-flop diberikan ke
output melalui penguat inverting dan transistor discharger. Output dihubungkan
dengan pin 3 dan transistor discharger dihubungkan dengan pin 7. Beban yang
dipasang pada terminal 3 akan membaca apakah output berada pada +VCC atau
ground, tergantung kondisi isyarat input. Arus beban maksimum dari IC 555 adalah
200 mA dapat dikontrol oleh terminal keluaraan. Beban yang tersambung pada
+VCC akan mendapat energi saat pin 3 berubah ke ground dan sebaliknya untuk
bebena yang terhubung ke ground akan mendapat energi saat output IC 555 bernilai
+VCC. Transistor Q1 disebut discharge transistor, output flip-flop dihubungkan
pada basis Q1 . Saat flip-flop set (positif), akan membuat Q1 mendapat bias maju.
Pin 7 terhubung ke ground melalui Q1. Saat flip-flop reset (negatif), akan membuat
Q1 mendapat bias mundur sehingga membuat pin 7 open circuit sehingga pin 7
pembangkit pulsa IC 555 mempunyai dua kondisi, terhubung close circuit dan open
circuit.
Pada dasarnya aplikasi utama IC NE555 ini digunakan sebagai Timer
(Pewaktu) dengan operasi rangkaian monostable dan Pulse Generator (Pembangkit
Pulsa) dengan operasi rangkaian astable.Selain itu, dapat juga digunakan sebagai
20
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
Time Delay Generator dan Sequential Timing. Fungsi masing-masing kaki (pin) IC
NE555
Gambar 8: Simbol IC NE555
Tabel 2. Fungsi pada masing masing kaki NE555
PIN KEGUNAAN
1 Ground (0V), adalah pin input dari sumber tegangan DC paling negative
2
Trigger, input negative dari lower komparator (komparator B) yang
menjaga osilasi tegangan terendah kapasitor pada 1/3 Vcc dan mengatur RS
flip-flop
3 Output, pin keluaran dari IC 555.
4
Reset, adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC yang akan
berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu gate
(gerbang) transistor bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi logika
low. Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke Vcc agar tidak terjadi reset
5
Control voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan
referensi input negative (komparator A). pin ini bisa dibiarkan tergantung
(diabaikan), tetapi untuk menjamin kestabilan referensi komparator A,
biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar 10 nF ke pin
ground
6 Threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang akan me-
reset RS flip-flop ketika tegangan pada pin ini mulai melebihi 2/3 Vcc
7
Discharge, pin ini terhubung ke open collector transistor internal (Tr) yang
emitternya terhubung ke ground. Switching transistor ini berfungsi untuk
meng-clamp node yang sesuai ke ground pada timing tertentu
21
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
8
Vcc, pin ini untuk menerima supply DC voltage. Biasanya akan bekerja
optimal jika diberi 5V s/d 15V. Supply arusnya dapat dilihat di datasheet,
yaitu sekitar 10mA s/d 15mA.
22
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
BAB III
METODE PENULISAN
A. Metode
Dalam Pembuatan alat pengusir serangga portable menggunakan frekuensi
ultrasonic, metode yang digunakan adalah eksperimen.Menurut Schoenherr
(1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode eksperimen adalah metode
yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksprimen mampu
memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan
kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri
konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam
kehidupannya.
B. Langkah eksperimen alat pengusir serangga portable menggunakan frekuensi
ultrasonic
Langkah yang dilakukan dalam pembuatan alat pengusir serangga portable
menggunakan frekuensi ultrasonicmeliputi :
1. Identifikasi Masalah
2. Menentukan Tujuan dan sasaran
3. Analisa Kebutuhan
4. Perancangan Alat
5. Pembuatan Alat
6. Pengujian Alat
7. Publikasi Alat
C. Waktu dan tempat pengerjaan
Waktu Pengerjaan pembuatan alat ini dilaksanakan pada bulan Februari –
Maret tahun 2015.
Pengerjaan dilaksanakan di laboratorium komputer jurusan Teknik
Elektronika Industri-Audio Video SMK Negeri 2 Pontianak
23
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Desain Elektronis
1. Diagram Skemati Rangkaian
Gambar 9. Skema rangkaian alat pengusir serangga portable
2. Desain PCB
Pembuatan PCB dilakukan dengan memanfaatkan software eagle. Hasil
yang telah di buat selanjutnya cetak dan di sablon dengan memanfaatkan plastic
transparansi. Teknik penyablonan ke papan PCB dilakukan dengan cara
menyetika plastic transparansi yang ada jalur PCB ke papan PCB yang telah di
amplas sebelumnya. Jalur PCB yang telah di mal di papan PCB kemudian di
tebalkan dengan spidol permanent
Setelah jalur PCB rapih dan siap untuk di celupkan ke larutan ferriclorid
selanjutnya di celupkan ke larutan ferryclorid tersebut sampai jalur yang tidak
terspidol mengelupas selanjutnya di berishkan dan papan siap di bor setelah
kering
24
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
3. Pemasangan Komponen
Tahap selanjutnya setelah papan PCB siap, maka perlu di amplas terlebih
dahulu supaya jalurnya mudah dilakukan penyolderan. Selanjutnya pemasangan
komponen pada papan PCB dilakukan sesuai dengan skema yang telah dibuat.
B. Desain Perangkat Keras
1. Alat pengusir serangga portable menggunakan frekuensi ultrasonic
Gambar 10. Desain alat pengusir serangga portable menggunakan gelombang ultrasonic
Gambar 11.Kemasan pengusir serangga portable tamak samping
25
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
Gambar 12.Kemasan pengusir serangga portable tampak atas
26
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
C. Flowchart Kerja System
Gambar 13. Flowchart kerja Alat Pengusir Nyamuk
Alat ini bekerja dengan metode mengirimkan frekuensi ultrasonic yang
dihasilkan oleh mikrokontroller ke piezo tweeter.Frekuensi ultrasonic dihasilkan
dari nilai periode pada clock di mikrokontroller. Dengan metode tersebut maka
memungkinkan didapatkan nilai frekuensi tinggi (ultrasonic ) yang diumpankan
ke penguat audio untuk selanjutnya dikeluarkan melalui piezo tweeter.
Penggunaan IC NE555 berfungsi untuk menghasilkan pulsa yang digunakan
untuk mentriger IC CD4017. Sedangkan icCD4017 difungsikan sebagai
pengatur delai pada frekuensi ultrasonic sehingga kerja mikrokontroller tidak
terbebani kerja dari duabuah pengaturan pulsa yakni sebagai delay dan sebagai
Start
Rangkaian
Mendapat
tegangan Suplay
IC NE55 bekerja
menghasilkan
pulsa
Pulsa digunakan
untuk mentriger IC
CD4017
CD4017 berfungsi
untuk menentukan
delay waktu variasi
gelombang
Ultrasonic
IC AT89c2051
Bekerja
Program
pembangkit
frekuensi (dengan
mengatur variasi
nilai periode)
bekerja
Frekuensi di
keluarkan melalui
piezo tweeter
Frekuensi pertama
18Khz bekerja
Mendapatkan
triger dari CD4017
(delay)
Program
Mengerjakan
Frekuensi ke 2
(20Khz) melalui
program yang
diisikan
Menambakhkan
nikai 2 Khz setiap
Perubajan delai
sampai 40 Khz
Berulang ke
frekuensi pertama
Apakah Power
Dimatikan
Ya
Selesai
Tidak
27
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
pembangkit frekuensi. Pemrograman di mikrokontroller menggunakan bahasa
assembler yang intinya mengeluarka nilai frekuensi dengan perubahan nilai
periode.
28
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dengan Memanfaatkan mikrokontroller sebagai pembangkit frekuensi
ultrasonic dan pembangkit pulsa untuk mentriger IC 4017 sebagai penghasil delay
maka dapat dihasilkan frekuensi tinggi yang dapat berubah ubah dengan selang
waktu tertentu. Frekuensi tinggi tersebut dapat difungsikan sebagai pengusir pada
seragga karena prinsipnya mengganggu komunikasi serangga sehingga tidak
betah.
B. Saran
1. Alat ini masih butuh pengembangan lanjut sehingga dapat bekerja pada area
yang lebih luas
2. Alat ini baru sebatas pengusir serangga sehingga masih butuh
pengembangan lanjut agar bisa multi fungsi sebagai pengusir sekaligus
pembasmi serangga
29
TTG.SMK N 2 Pontianak. Alat Pengusir Serangga menggunakan Frekuensi Ultrasonic
DAFTAR PUSTAKA
1. http://komponenelektronika.biz/pengertian-kapasitor.html
2. http://meitulipa3.blogspot.com/2013/10/makalah-teknologi-tepat-
guna.html?m=1
3. http://www.basudewa.net/2012/08/pengenalan-ic-4017-dalam-rangkaian-
led.html
4. http://montrivero-atmega8535.blogspot.com/2009/10/lampu-berjalan-dengan-
ic4017.html
5. http://fajardotkom.blogspot.om
6. http://dasar-elektro.blogspot.om
7. www.tnt-magz.om
8. http://adys.blog.uns.ac.id