8. kemasaman tanah dan pengapuran

14

Upload: nurhidayat

Post on 15-Jul-2016

92 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

PERTANIAN

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran
Page 2: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

Sebaran Tanah Masam Tanah masam (acid soils) dalah tanah-tanah

yang memiliki pH rendah (agak masam hingga sangat masam atau <6 5), baik berupa lahan kering atau natai (upland) maupun lahan basah (wetland).

Umumnya tanah masam tersebar di kawasan iklim tropika basah dengan curah hujan tinggi (1.500 – 3.000 mm/tahun) seperti Indonesia, Brazil, Afrika Tengah Barat, Malaysia,Thailand, Banglades, Papua Newgini, dll.

Indonesia, memiliki tanah masam yang cukup luas, sebagian besar tersebar di berbagai pulau, yaitu :

Page 3: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

Tabel : Sebaran tanah masam di Indonesia

Jenis tanah

Pulau Aluvial

Latosol

Organosol

Podsol Podsolik Jumlah

(Juta ha)

Jawa maduraSumateraKalimantanSulawesiNusa TenggaraMalukuIrian Jaya

2,555,685,741,560,310,492,58

2,786,014,472,650,560,330,36

0.038,186,520,24

-0,53

10,88

-1.034,58

----

0,3314,7010,951,31

-2,418,71

5,6935,6

32,265,760,873,76

22,53

Jumlah 18,91 17,16 26,39 5,61 38,41 106,47

Persen 17,76 16,12 24,78 5,27 36,08 100.00

Page 4: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

POTENSI TANAH MASAM• Potensi tanah masam dapat berupa :

Lahan kering (upland) : Ultisol, Oxisol, Spodosol, sebagian Inseptisol, Alfisol, dan Andisol

Lahan basah (wetland/lowland) - Tanah gambut (histosol)

- Tanah sulfat masam (sulfaquent, Sulfaquept) - Tanah rawa lainnya.

Jenis tanah Podsolik (setara Ultisol,Alfisol, Inseptisol) merupakan tanah masam yang terluas (38.41 juta ha), sedangkan urutan kedua ditempati oleh Organosol atau Histisol (27.06 juta ha) selebihnya adalah Aluvial (Entisol)& Latosol (Oxisol, Inceptisol).

Aluvial dan Latosol umunya telah digunkan sebagi lahan pertanian. yang masih dapat dikembngkan adalah jenis tanah Podsolik (PMK) & tanah Organosol (gambut, sulfat masam).

Tanah Podsolikn (terutama ordo Ultisol) dan Organosol merupakan tanah masam yang berdasarkan luas/penyebarannya masih cukup berpotensi untuk dikembangkan sebagai areal pertanian tetapi dihadapkanpada sejumlah persoalan.Karena kedua lahan tersebut lahan marjinal.

Lahan marjinal: lahan dengan potensi rendah sampai sangat rendah untuk menghasilkan tanaman pertanian, N00r, 1996).

Page 5: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

PENYEBAB KEMASAMAN TANAHTanah Mineral

Curah hujan tinggi

Pencucian basa-basa (CaO, MgO, Na2O, K2O, dll)

Pemekatan Al dan Fe (Residual)(Al2O3, Fe2O3, SiO2 & Alumino-silika)

Pelapukan Al dari mineral Alumino-silikat)(membebskan Al+++)

Al dijerap oleh Koloid tanah Hidrolisis Al menyumbangkan H+ (Al+++ Tanah Mineral

TANAH MENJADI MASAM

Page 6: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

PENYBAB KEMASAMAN TANAH Kemasaman tanah juga disebabkan oleh : - Asam-asam yang berasal dari dekomposisi bahan organik & anorganik, seperti

asam karbonat (H2CO3)- H2SO4 dan HNO3 dari aktivitas organisme dan pelapukan bahan organik- Oksidasi mineral pirit- Reaksi dari pupuk seperti urea, fosfat, dan ZA

Contoh reaksi Pupuk Urea : CO(NH2)2 + 2 H2O ----> (NH4)2CO3 (NH4)2CO3 ----> 2 NH4 + CO3

=

2 NH4+ + 3O2 ----> 2 HNO2 + 2H+ + 2H2O

2 NHO2+ + ----> 2 NO- + 2H+

Tanah Organik, kemasaman tanahnya bisa disebabkan oleh : - Asam-asam yang berasal dari dekomposisi Bahan Organik dan - Oksidasi mineral pirit- Reaksi dari pupuk yang diberikan

Page 7: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

SIFAT KEMASAMAN TANAHKemasaman Tanah dibedakan atas :a. Kemasaman Aktif (aktual) Kemasaman ini ditunjukkan oleh kepekatan ion H+ dalam larutan tanahb. Kemasaman Potensial (cadangan) Kemasaman ini ditunjukkan oleh kepekatan ion H+ yang terjerap pada kompleks koloid yang selalu menyumbangkan ion tersebut ke dalam larutan tanah.

Hubugan tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut : Ion H terjerap koloid <==> Ion H dalam larutan tanah (kemasaman potensial) (kemasaman aktif).

Kemasaman potensial lebih berbahaya karena hidrolisis Al dapat meningkat konsentrasi Al dalam larutan tanah sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman.

Hidrolisis ini biasanya akan terjadi jika pH tanah < 5,5, sedangkan pada pH > 5,5 Al3+ akan mengendap menjadi Al(OH)3

o

Untuk menetralkan Al3+ (Al dapat ditukar = Al-dd) dapat dilakukan dengan pengapuran (liming).

Page 8: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

PROBLEMA KEMASAMAN TANAHPada dasarnya kemasaman tanah tidak menjadi masalah jika digunakan asas

adaptasi yaitu menanam tanaman yang toteran terhadap reaksi yang masam. Tetapi bagi tanaman yang tidak toleran seperti : padi gogo, jagung, kedelai,tomat, leguminosa, cabai dst akan menjadi masalah yang serius.

Mengingat sebagian besar lahan yang tersedia bereaksi masam, maka masalah kemasaman tanah ini perlu ditangani dengan sungguh-sungguh.

Problema dan Pengaruh Kemasaman Tanah :1. Kelarutan Al yang tinggi sehingga meracuni tanaman (masalah utama)2. Kelarutan Mn dan Fe yang cukup tinggi 3. Ketersediaan P yang sangat rendah karena diikat oleh Fe dan Al4. Kekahatan Mo, N, dan S5. Penambatan N oleh Rhizobium terhambat6. Ketersediaan unsur basa (K, Ca, adan Mg) rendah7. Kapasitas Tukar Kation (KTK) Rendah 8. Dan lain-laim.

Page 9: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

RACUNAAN ALUMINIUM PADA

KETANAMAN

Keracunan pada tanaman dapat ditinjau dari aspek :

Fisiologi, yaitu gangguan proses fisiologi pada tanaman

morfologis, yaitun berkurangnya potensi tumbuh dan atau komponen produksi

dari sutu tanaman atau rusaknya bagian tanaman.

Page 10: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

Akibat keracunan Al :1. Gangguan metabolisme seperti

heksosoa fosfat pada proses respirasi2. Menghambat translokasi P dan unsur

hara lainnya ke bagian atas3. Menghambat pembelahan sel4. Pertumbuhan akar pendek-pendek

bahkan sistem perakaran akan rusak5. Menghambat penyerapan hara oleh

tanaman seperti p, Ca, K, Mn, Fe, dan Cu (Lee, 1971, Chandler & Silva, 1979).

Page 11: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

PENGAPURAN (LIMING)Pengapuran yaitu pemberian kapur ke dalam tanah untuk memperbaiki

kesuburan tanah baik sifat-sifat fisika, kimia, maupun biologi tanah (pengertian umum).

Secara khusus, pengapuran adalah pemberian kapur untuk menetralisir kemasaman tanah.

Tujuan pengapuran :1. Menaikkan pH tanah (di wilayah tropika)

Misalnya pH dinaikkan hingga 6,5 atau 72. Menetralkan Al-dd (di wilayah tropika)

misalnya : pemberian kapur didsarkan pada Al-dd3. Menyediakan hara Ca dan atu Mg bagi tanaman

misalnya pemberian domit (Ca,Mg(CO3)2).4. Memperbaiki sifat-sifat fisika tanah, karena kapur dianggap sebagai

agen penyemen agregat (cementing agent).5. Merangsang aktivitas mikroorgaisme.6. Dan lain-lain

Page 12: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

12

BAHAN DAN MUTU KAPURMACAM-MACAM BAHAN KAPUR :1. Kapur karbonat (kapur dari batu kapur, sehingga perlu digiling terlebih dahulu)

Misalnya : - kalsit (CaCO3) - dolomit Ca,Mg(CO3)2

2. Kapur oksida (kapur yang diperoleh dari hasil pembakaran batu kapur)Misalnya : tepung kapur (CaO)

3. Kapur hidroksida (kapur yang diperoleh dengan menambah air pada kapur bakar).Misalnya : kapur tembok Ca(OH)2

4. Kapur silikat (kapur yang mengandung silikat) Misalnya : kapur silikat (CaSiO3).

5. Kapur sulfat (kapur yang mengandung sulfat) Misalnya : gibbs (CaSO4)

6. Kapur fosfat (kapur yang mengandung fosfat) Misalnya : batuan fosfat (Ca3(PO3)2

7. Pupuk kandangMutu kapur tergantung pada : jenis kapur, tingkat kehalusan, dan pengaruhnya pada

tanah.

Page 13: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

PENENTUAN KEBUTUHAN KAPURMetode Penentuan Kebutuhan Kapur :1. Metode titrasi asam basa

Mentitrasi sampel tanah dengan larutan basa standar dan menentukan jumlah basa yang dibtuhkan untuk menaikkan pH ke sutu nilai tertentu.Misalnya : 1 me basa setara 2,25 ton CaCO3 murni.

2. Metode larutan penyangga (bufer solution methods)Misalnya :

Setiap penurunan pH 0,1 dari pH semula penyangga disetarakan dengan 1 ton CaCO3/ha.

3. Metode Al dapat ditukar (Al-dd)kebutuhan kapur didasarkan pada tingkat netralitas Al-dd yang diinginkan. Al-dd diektrak dengan 1N KCl.Misalnya : 50 % ~ 0,5 x Al-dd

100 % ~ 1,0 x Al-dd, dst. standar kapur : 1 me Al ~ 1,5 me Ca yang setara dengan 1.50 – 1,65 ton CaCO3/ha

3. Metode Sanchez & salinas (1981)Mempertimbangkan toleransi tanaman terhadap Al.

Page 14: 8. Kemasaman Tanah Dan Pengapuran

DAMPAK PENGAPURANDAMPAK PASITIF :Aspek kimia tanah :- Menurunkaan kandungan Al tertukar (Al-dd)- Menurunkan kelarutan Mn dan Fe- Meningkatkan ketersediaan Ca, Mg, K. dan N- Meningkatkan ketersediaan P, Mo dan S- Meningkatkan KTK tanah- Meningkatkan pH tanah masamDengan demikian berarti bahwa mikoriza sangat berperan dalam penyerapan hara tanaman.Aspek Fisika Tanah :- Merangsang perbaikan struktur tanah/agregat tanah, dllAspek Biologi Tanah :- Merangsang pertumbuhan organisme tanah- Merangsang perombakan/mineralisasi bahan organik dan hara tanaman- Meningkatkan aktivitas penambatan N baik simbioti maupun non-simbiotik.DAMPAK NEGATIF :Pemberian berlebihan dapat berpengaruh buruk pada tanah dan lingkungan, antara lain :- Dapat meningkatkan pencucian hara kation selain Ca- Menurunkan peran Fe-oksida dalam stabilitas agregat- Menurunkan ketersediaan hara mikro- Mempercepat kehabisan bahan organik tanah- Meningkat umlah muatan positif karena sebagian besar bahan kapur mempunyai PZT tinggi.