· sekretaris dewan komisaris untuk melaksanakan pencatatan risalah (berita acara) rapat. apabila...
TRANSCRIPT
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan ............................................................................ 1
1.2. Ruang Lingkup .................................................................................. 1
1.3. Referensi ........................................................................................ 2
BAB II DEWAN KOMISARIS
2.1. Tugas ,Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris .................................... 3
2.1.1. Tugas ............................................................................ 3
2.1.2. Wewenang ..................................................................... 4
2.1.3. Kewajiban ...................................................................... 4
2.2. Pembagian Kerja Dewan Komisaris ......................................................... 6
2.3. Rapat Dewan Komisaris ....................................................................... 6
2.4. Organ Pendukung .............................................................................. 9
2.4.1. Komite Audit .................................................................. 9
2.4.2. Komite Hukum dan Bina Lingkungan ...................................... 12
2.4.3. Sekretariat Dewan Komisaris ............................................... 13
2.5. Dasar Penetapan dan Prosedur Remunerasi .............................................. 14
BAB III DIREKSI
3.1. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi ................................................. 16
3.2. Susunan dan Pembagian Kerja Direksi ..................................................... 17
3.3. Rapat Direksi ................................................................................... 22
3.3.1. Pengertian ...................................................................... 22
3.3.2. Tata Laksana .................................................................... 23
3.4. Organ Pendukung .............................................................................. 25
3.4.1. Sekretaris Perusahaan ....................................................... 25
3.4.2. Internal Audit (IA) ............................................................ 26
3.5. Dasar Penetapan dan Prosedur Remunerasi .............................................. 27
BAB IV TATA LAKSANA HUBUNGAN KERJA KOMISARIS DAN DIREKSI
4.1. Pertemuan Formal............................................................................. 29
4.1.1. Kehadiran Direksi dalam Rapat Dewan Komisaris ....................... 29
4.1.2. Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Direksi atas Undangan
Direksi .......................................................................... 30
4.1.3. Penyelenggaraan Rapat Gabungan Komisaris – Direksi ................. 31
4.1.4. Program Pengenalan Perseroan Kepada Pejabat Baru Pada
Organ Perseroan .............................................................. 32
4.2. Pertemuan Informal ........................................................................... 33
4.3. Komunikasi Formal ............................................................................ 33
4.3.1. Pelaporan Berkala ............................................................ 33
4.3.2. Pelaporan Khusus ............................................................. 35
4.3.3. Surat Menyurat atau Penanganan Memorandum ........................ 36
4.3.4. Tahun Buku dan Pelaporan .................................................. 37
4.3.5. Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan .................................. 39
4.3.6. Pemberitahuan Pelaksanaan Kegiatan Resmi Korporat ................ 39
4.4. Komunikasi Informal .......................................................................... 40
BAB V KEGIATAN ANTAR ORGAN PERSEROAN
5.1. Penyelenggaraan RUPS ....................................................................... 41
5.1.1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ................................. 41
5.1.2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ............................... 43
5.1.3. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dalam Rangka
Menyetujui Perbuatan Direksi .............................................. 43
5.1.4. Tempat Rapat Umum Pemegang Saham .................................. 45
5.1.5. Pimpinan dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham .......... 46
5.1.6. Kourom, Hak Suara dan Keputusan RUPS ................................. 47
5.2. Perbuatan Direksi yang Memerlukan Persetujuan Tertulis Komisaris ............................. 49
BAB VI PENGGUNAAN WAKTU, SARANA DAN FASILITAS
6.1. Penggunaan Waktu ............................................................................. 51
6.2. Penyediaan dan Penggunaan Sarana & Fasilitas ........................................... 52
6.3. Perjalanan Dinas ................................................................................ 53
1 Board Manual PT Semen Padang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan
Board Manual adalah naskah yang menjelaskan secara garis besar hal-hal yang
berkenaan dengan struktur organ Direksi dan organ Dewan Komisaris serta proses
hubungan fungsi organ Direksi, organ Dewan Komisaris dan antara kedua organ
Perseroan tersebut.
Board Manual ini merupakan salah satu softstructure Good Corporate Governance
(selanjutnya disingkat GCG), sebagai penjabaran dari Pedoman Tata Kelola Perusahan
(Code of Corporate Governance) yang mengacu pada Undang-undang Perseroan
Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan best practice lainnya.
Board Manual adalah naskah kesepakatan antara Direksi dan Komisaris yang bertujuan
untuk:
1. Menjadi rujukan/pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja Direksi dan
Komisaris
2. Meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar Direksi dan
komisaris,
3. Menerapkan asas-asas GCG yakni Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas,
Independensi, dan Fairness (TARIF).
1.2. Ruang Lingkup
Board Manual ini berlaku sebagai manual yang mengatur pelaksanaan hubungan kerja
antar organ Dewan Komisaris dan organ Direksi di lingkungan PT SEMEN PADANG
dengan mengacu pada ketentuan yang terdapat dalam Anggaran Dasar PT SEMEN
2 Board Manual PT Semen Padang
PADANG dan atau ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
1.3. Referensi
1. Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
3. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,
Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara.
4. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-117/M-MBU/2002
tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik
Negara.
5. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Per-05/ MBU/ 2006 tentang
Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara.
6. Surat Edaran menteri BUMN No. S-375/MBU.WK/2011 tentang kebijakan Menteri
Negara BUMN dalam pengurusan dan pengawasan BUMN.
7. Anggaran Dasar PT SEMEN PADANG.
8. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance).
9. Committee Audit Charter PT Semen Padang tanggal 9 Maret 2004.
10. SPI Charter PT Semen Padang Revisi IV tanggal 26 Februari 2007.
11. Surat Direktur Utama PT Semen Gresik (Persero) Tbk No. 11031/ HK.032/21030/
11.00 tanggal 25 November 2000 tentang Pembentukan Komite Audit PT Semen
Padang.
3 Board Manual PT Semen Padang
BAB 2
DEWAN KOMISARIS
2.1. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris
2.1.1. Tugas
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dimana setiap
anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri - sendiri melainkan
berdasarkan keputusan bersama Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas-
tugas sebagai berikut1:
(1) Pengawasan untuk kepentingan Perseroan dengan memperhatikan
kepentingan para pemegang saham dan bertanggung jawab kepada Rapat
Umum Pemegang Saham;
(2) Pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan Perseroan yang dilakukan
Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan
Perseroan termasuk Rencana Pengembangan Perseroan, Pelaksanaan
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, ketentuan-ketentuan anggaran
dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham serta Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
(3) Tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan
Anggaran Dasar ini, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1 AD Pasal 14 ayat 1140)
4 Board Manual PT Semen Padang
2.1.2. Wewenang
Wewenang Dewan Komisaris:
1. Melihat buku-buku, surat-surat, surat berharga serta dokumen-dokumen
lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan memeriksa kekayaan
Perseroan;
2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan oleh
Perseroan;
3. Meminta penjelasan kepada Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai
segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan;
4. Meminta Direksi atau pejabat lainnya dibawah Direksi dengan
sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;
5. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap
hal-hal yang dibicarakan;
6. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar,
dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
2.1.3. Kewajiban
Sehubungan dengan tugas dan wewenang Dewan Komisaris yang dijelaskan pada
paragraf sebelumnya, maka Dewan Komisaris berkewajiban :2
1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan
Perseroan;
2. Memberikan laporan dan penjelasan berkala kepada pemegang saham
mayoritas baik di dalam maupun di luar forum Rapat Umum Pemegang
Saham;
3. Melaksanakan keputusan yang telah diputuskan oleh pemegang saham
mayoritas dalam forum sebagaimana disebutkan pada ayat (2) Pasal ini;
2 AD Pasal 14 ayat 2
5 Board Manual PT Semen Padang
4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan
saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang
dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan;
5. Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham disertai
dengan saran dan langkah perbaikan yang harus ditempuh apabila Perseroan
menunjukkan gejala kemunduran;
6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan Laporan Tahunan yang disiapkan
oleh Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan;
7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang
Saham mengenai Laporan Tahunan apabila diminta;
8. Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
9. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris;
10. Memberikan laporan tentang tugas pengawasa yang telah dilakukan
selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
11. Menelaah tambahan program kerja tahunan baik yang bersifat
opoerasional maupun yang bersifat strategis yang diusulkan oleh Direksi
diluar Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang telah disahkan oleh
Pemegang Saham untuk dimintakan Persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham atau Pemegang Saham Mayoritas;
12. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan
pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham
6 Board Manual PT Semen Padang
2.2. Pembagian Kerja Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, apabila
diangkat lebih dari seorang anggota Komisaris, maka seorang diantaranya dapat
diangkat sebagai Komisaris Utama dan yang lainnya sebagai Komisaris.3
Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang anggota merupakan majelis
dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan
berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.4 Pembagian Kerja diantara para anggota
Komisaris diatur mereka sendiri, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris
dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris
atas Beban Perseroan.
Dalam menjalankan tugas pengawasan, Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan
dapat membentuk Komite lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan yang berlaku.5
2.3. Rapat Dewan Komisaris
Rapat Dewan Komisaris adalah rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris yang
berkenaan dengan tugas dan fungsinya, paling sedikit setiap bulan, yang mana dalam
rapat tersebut Dewan komisaris dapat mengundang Direksi.
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh
seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih
anggota Direksi atau atas permintaan dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang
3 AD Pasal 13 Ayat 1
4 UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 10 Ayat 4
5 UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 121 dan UU No. 19 Tahun 2003 Pasal 70 ayat (1) sd (4)
7 Board Manual PT Semen Padang
bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dan seluruh jumlah saham
dengan hak suara yang sah.6
Rapat Dewan Komisaris dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris dan dibantu oleh
Sekretaris Dewan Komisaris untuk melaksanakan pencatatan risalah (berita acara)
rapat. Apabila dipandang perlu, Rapat Dewan Komisaris dapat diperluas dengan
mengundang anggota Direksi, Sekretaris Perseroan, Komite-komite dan undangan
lainnya.
Tata laksana :7
1. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama.
2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada setiap anggota Komisaris
secara langsung maupun secara tertulis dengan surat tercatat dengan mendapat
tanda terima yang layak, sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan,
dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
3. Pemanggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat
rapat.
4. Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat
kegiatan usaha Perseoran. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau
diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan
Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang
sah dan mengikat.
5. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama
tidak dapat hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga, maka Rapat Dewan Komisaris akan dipimpin oleh dan dari anggota
Komisaris yang hadir dalam rapat.
6. Seorang anggota Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh
seorang anggota Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan secara
khusus untuk keperluan itu.
6 AD Pasal 15 ayat 1
7 AD Pasal 15ayat (2) – (14)
8 Board Manual PT Semen Padang
7. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat hanya apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota
Komisaris hadir atau diwakili secara sah dalam rapat.
8. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah
mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara
setuju paling sedikit lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang sah yang
dikeluarkan rapat.
9. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka usul dianggap ditolak
kecuali mengenai diri orang, Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan.
10. (a) Setiap anggota Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan
tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Komisaris lain yang diwakilinya; (b)
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup
tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan
dengan lisan, kecuali ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang
hadir; (c) Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak ada serta tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
11. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah
diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat
Dewan Komisaris.
12. Berita Acara Rapat Dewan Komisaris harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam
rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh
Ketua Rapat dan salah seorang anggota Komisaris lainnya yang hadir dan ditunjuk
untuk itu oleh rapat untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran berita acara
tersebut. Apabila berita acara tersebut dibuat oleh Notaris, maka
penandatanganan demikian tidak disyaratkan.
9 Board Manual PT Semen Padang
13. Berita Acara Rapat Dewan Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut
ketentuan diatas (poin 12) berlaku sebagai bukti yang sah baik untuk anggota
Dewan Komisaris dan pihak ketiga mengenai keputusan Dewan Komisaris yang
diambil dalam rapat tersebut.
2.4. Organ Pendukung Komisaris
Berdasarkan Surat Edaran Menteri BUMN No. S-325/MBU.WK/2011 tentang
kebijakan Menteri Negara BUMN dalam pengurusan dan pengawasan BUMN,
maka Dewan Komisaris membentuk 2 (dua) komite sebagai organ pendukung
Dewan Komisaris yaitu :
1. Komite Audit
2. Komite Hukum dan Bina lingkungan
2.4.1. Komite Audit8
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan tata
kelola perusahaan yang baik sesuai dengan asas-asas GCG, dan tugas
pembinaan di perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit bersifat
mandiri, serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam:
1. Melaksanakan kegiatan pengawasan dengan membangun mitra kerja dengan
Satuan Pengawasan Intern, Auditor Ekstern, Direksi dan seluruh jajaran
karyawan Perusahaan.
2. Melaksanakan tugas pembinaan sehingga Perusahaan dapat membangun
keunggulan kompetitif secara ekonomis, efisien dan efektif.
8 Committee Audit Charter Tanggal 9 Maret 2004 dan KepMen BUMN Nomor KEP 103/MBU/2002 Tanggal 4 Juni
2002
10 Board Manual PT Semen Padang
Komite Audit mempunyai tugas khusus yang meliputi9:
1. Melakukan penilaian atas efektifitas pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan
Internal (INTERNAL AUDIT) dengan:
a. Melakukan penelaahan atas perencanaan audit Internal Audit antara lain
dengan cara:
i. Mengevaluasi Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) termasuk
penentuan sampel auditee dan rencana anggaran biaya pemeriksaan;
ii. Mengevaluasi penentuan audit issue di luar PKPT; dan
iii. Mengevaluasi program audit dalam rangka pelaksanaan PKPT.
b. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan audit yang dilakukan INTERNAL
AUDIT untuk memastikan bahwa audit telah dilaksanakan sesuai rencana
dan supervisi audit telah dilakukan secara memadai untuk menjamin
mutu pelaksanaan audit.
c. Melakukan penelaahan atas pelaporan INTERNAL AUDIT, yaitu antara lain
melalui evaluasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) INTERNAL AUDIT dan
secara uji petik melakukan pengujian terhadap Kertas Kerja Pemeriksaan
dari LHP tersebut untuk meyakinkan bahwa Laporan Pemeriksaan yang
disajikan telah didukung dengan bukti-bukti yang memadai. Apabila
dianggap perlu, Komite Audit mengadakan pemeriksaan ulang ke unit-
unit yang terkait dengan pemeriksaan yang telah dilakukan INTERNAL
AUDIT.
d. Melakukan penilaian atas tindak lanjut hasil audit untuk kemudian
mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam hal Auditee tidak
menindaklanjuti laporan INTERNAL AUDIT.
2. Mengevaluasi efektifitas pelaksanaan audit dari auditor eksternal, termasuk
menelaah independensi dan obyektivitas auditor eksternal, serta menelaah
kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko
9 Committee Audit Charter Tanggal 9 Maret 2004
11 Board Manual PT Semen Padang
yang penting dipertimbangkan. Sehubungan dengan hal tersebut, Komite
Audit melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Berperan aktif dalam proses pemilihan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
ditunjuk menjadi akuntan eksternal Perusahaan.
b. Membuat kriteria untuk mengevaluasi pelaksanaan audit oleh KAP
tersebut.
c. Melakukan evaluasi pelaksanaan audit oleh KAP yang akan menjadi dasar
dalam memberikan pendapat profesional kepada Dewan Komisaris dalam
rangka penunjukan calon akuntan eksternal perusahaan.
d. Menelaah dan memastikan apakah Auditor eksternal telah independen
berdasarkan kriteria profesional Auditor dalam melaksanakan tugas
audit.
e. Melakukan review atas perencanaan audit yang akan dilaksanakan oleh
auditor eksternal untuk meyakinkan bahwa audit akan dilaksanakan
secara efisien dan efektif.
f. Melakukan komunikasi dengan Auditor berkenaan dengan pelaksanaan
audit atas laporan keuangan tahunan yang antara lain mencakup hal-hal
tentang:
i. Tingkat tanggung jawab Auditor berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan oleh IAI;
ii. Kebijakan akuntansi tentang pemilihan dan atau perubahan kebijakan
akuntansi termasuk pemilihan metode akuntansi yang berpengaruh
material atas keseluruhan laporan keuangan;
iii. Informasi tentang proses yang digunakan oleh manajemen dalam
merumuskan estimasi akuntansi yang berpengaruh signifikan, serta
informasi tentang bagaimana menyimpulkan kewajaran atas estimasi
tersebut;
iv. Informasi tentang penyesuaian yang timbul dari audit, baik secara
individu atau secara bersama-sama, yang berdampak signifikan atas
proses pelaporan entitas bisnis;
12 Board Manual PT Semen Padang
v. Tanggung jawab Auditor atas informasi lain, selain laporan keuangan
dalam dokumen laporan tahunan, dan prosedur audit yang
dilaksanakan untuk memeriksa informasi lain tersebut serta hasilnya;
vi. Ketidaksepakatan Auditor dengan manajemen dalam hal, antara lain;
(1) penerapan prinsip akuntansi dan peristiwa khusus, (2) basis yang
digunakan manajemen untuk membuat estimasi akuntansi, (3) lingkup
audit, (4) pengungkapan dalam laporan keuangan serta (5) kata-kata
yang digunakan oleh Auditor dalam laporan auditnya;
vii. Melakukan komunikasi dengan manajemen tentang permasalahan-
permasalahan yang diperoleh sebagai hasil komunikasi dengan
Auditor Eksternal;
3. Melakukan penelaahan atas kualitas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan selain Laporan Tahunan, seperti Laporan
Triwulanan, Laporan Semesteran, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
serta informasi keuangan lainnya.
4. Melakukan penalaahan atas efektifitas pengendalian intern.
5. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Komisaris.
2.4.2. Komite Hukum dan Bina lingkungan
Berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Dewan
Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasannya dapat membentuk
komite-komite sesuai dengan kebutuhan. Dilatar belakangi oleh adanya
kebutuhan untuk melakukan pengawasan terhadap kebijakan perseroan, dan
dalam kaitan dengan adanya kompleksitas permasalahan di bidang hukum dan
lingkungan sosial yang dihadapi Perseroan, maka Dewan Komisaris PT Semen
Padang memandang perlu untuk membentuk sebuah komite yang diberi tugas
secara khusus. Komite dimaksud adalah Komite Hukum dan Bina Lingkungan.
13 Board Manual PT Semen Padang
Pembentukan Komite Hukum dan Bina Lingkungan sekaligus juga dimaksudkan
untuk membantu Dewan Komisaris PT Semen Padang dalam melaksanakan
tugas-tugas pengawasan terhadap jajaran Perseroan dalam penerapan prinsip-
prinsip pengelolalan Perseroan yang baik (“good corporate governance”),
khususnya yang berkaitan dengan prinsip kepatuhan terhadap aturan hukum,
serta terkait dengan bina lingkungan
Sebagai sebuah organ dalam jajaran Dewan Komisaris, Komite Hukum dan Bina
Lingkungan mempunyai tugas:
a. Membantu Dewan Komisaris melakukan pemantauan dan penilaian terhadap
pelaksanaan kegiatan perusahaan yang di dalamnya mengandung aspek
hukum dan bina lingkungan;
b. Memberikan telaahan dan rekomendasi terhadap kegiatan perusahaan yang
mengandung implikasi hukum dan bina lingkungan.
c. Melakukan pekerjaan khusus secara bertanggung jawab atas dasar
penugasan secara khusus dari Dewan Komisaris. PT Semen Padang.
2.4.3. Sekretariat Dewan Komisaris
Sekretariat Dewan Komisaris dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris dapat mengangkat seorang Sekretaris Dewan
Komisaris guna membantu Dewan Komisaris di bidang kegiatan kesekretariatan
antara lain:
1. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan di lingkungan
Dewan Komisaris.
2. Menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dan rapat atau pertemuan antara
Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham, Direksi maupun pihak-pihak
terkait (stakeholder) lainnya.
3. Menyediakan data atau informasi yang diperlukan oleh Komisaris dan
Komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris yang berkaitan dengan:
• Monitoring tindak lanjut hasil keputusan, rekomendasi dan arahan Dewan
Komisaris;
14 Board Manual PT Semen Padang
• Bahan atau materi yang bersifat administrasi mengenai laporan atau
kegiatan Direksi dalam mengelola Perseroan;
• Dukungan administrasi serta monitoring berkaitan dengan hal-hal yang
harus mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari Dewan Komisaris
sehubungan dengan kegiatan pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh
Direksi.
4. Mengumpulkan data-data teknis yang berasal dari Komite di lingkungan
Dewan Komisaris dan Tenaga Ahli Dewan Komisaris untuk keperluan Dewan
Komisaris.
2.5. Dasar Penerapan dan Prosedur Remunerasi
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, RUPS menetapkan gaji Direksi dan
honorarium Dewan Komisaris serta fasilitasnya. Anggota Komisaris dan Direksi
diberi gaji/honorarium beserta fasilitasnya yang ditetapkan oleh Pemegang
Saham berdasarkan tanggung jawab dan capaian kinerja yang diperoleh. Target
pencapaian Dewan Komisaris dan Direksi dikaitkan dengan aspek pengawasan,
pengendalian risiko dan pembenahan atas beberapa kelemahan yang
diketemukan dalam menjalankan operasional Perseroan. Perseroan juga
mempertimbangkan komitmen waktu yang disediakan dalam menjalankan
tugas.
Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai
berikut :
a) Pemegang saham (PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.) melalui Komite
Nominasi dan Remunerasi menyusun rancangan usulan remunerasi Direksi
dan Dewan Komisaris Holding beserta fasilitasnya.
b) Komite Nominasi dan Remunerasi dengan memperhatikan masukan dari
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, mengusulkan kepada Pemegang
saham mengenai remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
15 Board Manual PT Semen Padang
c) Pemegang Saham menetapkan besaran remunerasi bagi anggota Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan beserta fasilitasnya yang disahkan dalam RUPS
Tahunan.
Perseroan memberikan remunerasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi dengan
memperhatikan tanggung jawab dan capaian kinerja masing-masing. Besaran
remunerasi ditetapkan sedemikian rupa sehingga mekanisme check and balance
antara kedua Organ Perseroan tersebut tetap terjaga. Perseroan menetapkan
target pencapaian Direksi yang dikaitkan dengan aspek pengawasan,
pengendalian risiko dan pembenahan atas beberapa kelemahan yang ditemukan
dalam menjalankan operasional Perseroan.
Perseroan juga mempertimbangkan komitmen waktu yang disediakan dalam
penerapan remunerasi. Seluruh anggota Direksi harus memberikan komitmen
waktu penuh dalam menjalankan tugasnya di Perseroan, sementara masing-
masing anggota Komisaris diperkenankan bekerja paruh waktu.
16 Board Manual PT Semen Padang
BAB III
DIREKSI
3.1. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi
Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan.10
Tugas dan Wewenang
Direksi bertugas dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab serta berwenang :11
1. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan dan pemilikan
kekayaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan;
2. Mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan
serta;
3. Mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal
dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham.
4. Menetapkan pedoman manajemen Risiko di perusahaan
5. Melaksanakan manajemen review terhadap penerapan manajemen risiko di
perusahaan.
6. Memfasilitasi semua program manajemen risiko di perusahaan.
7. Mengkomunikasikan dan mengkonsultasikan proses penerapan manajemen Risiko
dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.
8. Membentuk tim / organisasi Implementasi Manajemen Risiko
10
UU PT No 40/2007 Pasal 92 Ayat 1
11 AD Pasal 11 Ayat 1Butir (a) & (b)
17 Board Manual PT Semen Padang
Kewajiban
Direksi berkewajiban antara lain untuk :
1. Memberikan laporan dan penjelasan berkala kepada pemegang saham mayoritas
baik di dalam maupun di luar forum Rapat Umum Pemegang Saham;
2. Melaksanakan keputusan yang telah diputuskan oleh pemegang saham mayoritas
dalam forum sebagaimana dimaksud pada (poin1) diatas;
3. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian dan
tugasnya;
4. Menyusun tugas dan tanggung jawab setiap anggota Direksi yang ditetapkan
berdasarkan keputusan Direksi dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak
menetapkan tugas dan wewenang setiap anggota Direksi;
5. Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham mayoritas,
yakni seluruh kebijakan yang secara material dapat mempengaruhi kondisi
Perseroan dan dapat memberikan nilai tambah yang dituangkan dalam blue print
yang telah diratifiksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
6. Melaksanakan dan mengelola kegiatan yang ditetapkan oleh pemegang saham
mayoritas, antara lain pengelolaan Cash Management, capital expenditure
strategis, logistic, pengadaan dan lainnya;
7. Menyusun tambahan program kerja tahunan yang bersifat strategis atau
operasional diluar Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang telah disahkan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk dimintakan persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham atau pemegang saham mayoritas;
8. Menetapkan serta menjalankan kebijakan operasional sesuai Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan.
3.2. Susunan dan Pembagian Tugas Direksi
Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi dibawah pengawasan Dewan
Komisaris, Direksi terdiri dari seorang atau lebih anggota Direksi, apabila diangkat
18 Board Manual PT Semen Padang
lebih dari seorang anggota Direksi, salah seorang diantaranya diangkat sebagai
Direktur Utama dan yang lainnya sebagai Direktur.12
1. Direktur Utama
Direktur Utama bertanggung jawab penuh atas efektifitas rancangan, pelaksanaan
dan pemeliharaan aktifitas Perusahaan secara keseluruhan serta berkewajiban
menetapkan kebijakan, memberikan arahan dan melakukan tindakan untuk
menjamin bahwa seluruh aktifitas berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaan
tugas, Direktur Utama dibantu oleh 4 (empat) Direktur dan 2 (Dua) Kepala
Departemen yang berada langsung dibawah Direktur Utama.
Struktur Organisasi Perusahaan
(Jalur Koordinasi dibawah Direktur Utama)13
12
AD Pasal 10 Ayat 1
13 Keputusan Direksi No. 380/SKD/DESDM/08.2011 tentang Alih Tugas Karyawan Eselon I, II & III
DirekturUtama
DirekturKeuangan
DirekturPemasaran
DirekturProduksi
Direktur Litbang& Operasi
SekretarisPerusahaan
Internal Audit
19 Board Manual PT Semen Padang
2. Direktur Keuangan
Direktur Keuangan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinir,
mengendalikan dan mengawasi aktifitas Perbendaharaan, Akuntansi &
Pengendalian Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Sistem Informasi. Dalam
pelaksanaan tugas, Direktur Keuangan dibantu oleh 4 (empat) Kepala
Departemen.
Struktur Organisasi Perusahaan
(Jalur Koordinasi dibawah Direktur Keuangan)14
3. Direktur Pemasaran
14
Keputusan Direksi No. 380/SKD/DESDM/08.2011 tentang Alih Tugas Karyawan Eselon I, II & III
DirekturKeuangan
DepartemenPerbendaharaan
DepartemenAkuntansi &
PengendalianKeuangan
DepartemenSumber Daya
Manusia
DepartemenSistem Informasi
1. Biro AkuntansiKeuangan
2. Biro AkuntansiManajemen
3. Biro Pengembangan & Evaluasi APLP
1. Biro PengelolaanPendanaan & Perpajakan
2. Biro Penagihan
1. Biro PembinaanPendidikan & Latihan
2. Biro Personalia3. Biro Perencanaan
& PengembanganSDM
1. Staf PengelolaanLayanan Sisfo
2. Biro PengembanganSitem Informasi
3. Biro PengelolaanSistem Informasi
20 Board Manual PT Semen Padang
Direktur Pemasaran bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinir,
mengendalikan dan mengawasi aktifitas Perencanaan dan Pengembangan
Pemasaran, Penjualan, Distribusi dan Transportasi. Dalam pelaksanaan tugas,
Direktur Pemasaran dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Departemen.
Struktur Organisasi Perusahaan
(Jalur Koordinasi dibawah Direktur Pemasaran)15
4. Direktur Produksi
Direktur Produksi bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinir,
mengendalikan dan mengawasi aktifitas Penambangan, Produksi & Pemeliharaan
Unit Pabrik Indarung II, III, IV & V dan aktifitas pendukung pabrik/utilitas. Dalam
pelaksanaan tugas, Direktur Pemasaran dibantu oleh 5 (lima) Kepala Departemen.
15
Keputusan Direksi No. 380/SKD/DESDM/08.2011 tentang Alih Tugas Karyawan Eselon I, II & III
DirekturPemasaran
DepartemenPerencanaan & Pengembangan
Pemasaran
DepartemenPenjualan
DepartemenDistribusi & Transportasi
1. Biro PenjualanWilayah I
2. Biro PenjualanWilayah II
3. Biro PenjualanWilayah III
1. Biro PerencanaanPemasaran
2. Biro Promosi & PelayananPelanggan
1. Biro Pengantongan II
2. Biro Distribusi & Transportasi I
3. Biro Distribusi & Transportasi II
4. Biro PabrikKantong
21 Board Manual PT Semen Padang
Struktur Organisasi Perusahaan
(Jalur Koordinasi dibawah Direktur Produksi)16
5. Direktur Litbang dan Operasi
Direktur Litbang & Operasi bertanggung jawab untuk merencanakan,
mengkoordinir, mengendalikan dan mengawasi aktifitas Penelitian &
Pengembangan, Rancang Bangun & Rekayasa, Penjaminan Kualitas & Perwakilan
Manajemen dan Perbekalan. Dalam pelaksanaan tugas, Direktur Pemasaran
dibantu oleh 4 (empat) Kepala Departemen.
16
Keputusan Direksi No. 380/SKD/DESDM/08.2011 tentang Alih Tugas Karyawan Eselon I, II & III
DirekturProduksi
DepartemenTambang
DepartemenProduksi II & III
DepartemenProduksi IV
DepartemenProduksi V
1. Biro Produksi II/ III
2. Biro PemeliharaanMesin II/ III
3. Biro PemeliharaanListrik & Instrumen II/ III
4. Biro Pengantongan I
1. Biro Penambangan
2. Biro PemeliharaanAlat Tambang
3. Biro PemeliharaanAlat BeratTambang
4. Biro Perenc. Peng. & EvaluasiTambang
1. Biro Produksi IV2. Biro
PemeliharaanMesin IV
3. Biro PemeliharaanListrik & Instrumen IV
4. Biro LaboratoriumProses
1. Biro Produksi V2. Biro
PemeliharaanMesin V
3. Biro PemeliharaanListrik & Instrumen V
4. Biro Tenaga
DepartemenTeknik Pabrik
1. Biro Rendalproduksi & Energi
2. Biro Evaluasi & PengendalianPemeliharaan
3. Biro PelayananPabrik
22 Board Manual PT Semen Padang
Struktur Organisasi Perusahaan
(Jalur Koordinasi dibawah Direktur Litbang & Operasi)17
3.3. Rapat Direksi
3.3.1 Pengertian
Rapat Direksi adalah Rapat yang dilaksanakan oleh Direksi dalam rangka
pelaksanaan pengelolaan Perseroan. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu
dipandang perlu atas permintaan Direktur Utama atau atas usul seorang atau
lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih
anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau
lebih yang sama-sama mewakilli 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah.18
17
Keputusan Direksi No. 380/SKD/DESDM/08.2011 tentang Alih Tugas Karyawan Eselon I, II & III
18 AD Pasal 12 Ayat 1
DirekturLitbang & Operasi
Departemen Perenc. Strategis &
Manajemen KinerjaPerusahaan/MR
DepartemenRancang Bangun &
Rekayasa
Departemen Litbang & Jaminan Kualitas
DepartemenPerbekalan
1. Biro RancangBangun
2. Biro Workshop3. Biro Konstruksi &
Pekerjaan Umum
1. Biro PerencanaanStrategis & PengendalianInvestasi
2. Biro PengembanganSistemManajemen
3. Biro Analisa & Pengelolaankinerja
4. Staf proyekOptimalisasi & Pengembangan
1. Biro PengembanganProduk & AFR
2. Biro JaminanKualitas & Pelayanan Teknis
3. Biro K3LH4. Biro Inovasi &
TPM
1. Biro PengadaanJasa
2. Biro PengadaanBarang
3. Biro PengelolaanPersediaan
4. Biro Perencanaan & PengendalianPerbekalan
Proyek Indarung VI
1. GM Engineering & Costruction
2. GM Procurement & Supporting Funtion
23 Board Manual PT Semen Padang
3.3.2. Tata Laksana19
1. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak
mewakili Direksi.
2. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan secara tertulis, dengan surat
tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap
anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling lambat 1 (satu) hari
sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat.
3. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan secara tertulis, dengan surat
tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap
anggota Direksi dengan mandapat tanda terima paling lambat 1 (satu) hari
sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat.
4. Pemanggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan
tempat rapat.
5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat
kegatan usaha. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili,
pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi
dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang
sah dan mengikat.
6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama
tidak dapat hadir atau berhalangan, hal tersebut tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh seorang
anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang hadir.
7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh
anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus
untuk keperluan itu.
19
AD Pasal 12 Ayat 2-14
24 Board Manual PT Semen Padang
8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat
apabila lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi hadir atau
diwakili secara sah dalam Rapat;
9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat
tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara
berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½ (satu per dua) dari
jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat;
10. (a) Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara
dan tambahan (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang
diwaklikinya.
(b) Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara
tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-
hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa
ada keberatan dari yang hadir
(c) Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan
secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan
jumlah suara yang dikeluarkan.
11. RDireksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
Rapat Direksi, dengan ketentuan anggota Direksi telah diberitahu secara
tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai
usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan
tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam
Rapat Direksi.
12. Berita Acara Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam
Rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani
oleh Ketua Rapat dan salah satu anggota Direksi lainnya yang hadir dan
ditunjuk untuk itu oleh Rapat untuk memastikan kelengkapan dan
25 Board Manual PT Semen Padang
kebenaran berita acara tersebut. Apabila berita acara tersebut dibuat
Notaris, maka penandatanganan demikian tidak disyaratkan.
13. Berita Acara Rapat Direksi yang dibuat dan ditandatangani berlaku sebagai
bukti yang sah baik untuk anggota Direksi dan pihak ketiga mengenai
keputusan Direksi yang diambil dalam Rapat tersebut.
3.4. Organ Pendukung
3.4.1. Sekretaris Perusahaan
Melaksanakan peran sebagai penghubung atau contact contact person
antara Direksi, Komisaris, Pemegang Saham, Pemerintah/ Instansi terkait,
masyarakat dan stakeholders lainnya.
Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesekretariatan dalam lingkungan
Direksi, dan Perseroan serta pengadministrasiannya termasuk mengelola
dan menyimpan dokumen terkait dengan kegiatan persero yang antara lain
meliputi dokumen RUPS, Risalah Rapat Direksi, Risalah Rapat Gabungan,
Daftar Khusus dan dokumen lain-lain.
Melaksanakan strategi komunikasi multi media termasuk koordinasi
penerbitan Laporan Tahunan, Company Profile dan brosur-brosur yang
bersifat korporat.
Menghimpun semua informasi penting yang menyangkut perusahaan dari
setiap unit kerja serta menentukan criteria mengenai jenis dan materi
informasi yang dapat disampaikan kepada stakeholders.
Mewakili Direksi untuk berhubungan dengan pihak-pihak diluar Perseroan
dan atau didalam Perseroan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta
kebijakan yang telah ditentukan.
Mengkoordinasikan pengembangan dan penegakan praktikpraktik GCG dan
Manajemen Risiko serta memastikan bahwa Laporan Tahunan Perusahaan
telah mencantumkan penerapan GCG.
Melaksanakan penilaian Risiko strategis.
26 Board Manual PT Semen Padang
Melakukan review dan monitoring secara keseluruhan baik terhadap
penerapan maupun terhadap sistem manajemen Risiko.
Mengkomunikasikan dan mengkonsultasikan manajemen Risiko dengan
Direksi.
Melaksanakan kontrol pendokumentasian manajemen Risiko secara
keseluruhan.
Menyusun dan mengevaluasi pedoman teknis manajemen risiko
Melakukan penilaian risiko strategis dan korporasi
Mengajukan pengendalian risiko terpilih kepada Direksi untuk dilaksanakan
3.4.2. Internal Audit (IA)
Membuat dan melaksanakan strategi, kebijakan serta rencana kegiatan
pengawasan.
Melaksanakan audit operasional dan kepatuhan pada seluruh aktivitas
perusahaan guna meningkatkan efektivitas pengendalian intern,
pengelolaan resiko dan proses GCG
Melakukan audit khusus untuk mengungkap kasus yang mempunyai
indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang, penggelapan,
penyelewengan dan kecurangan.
Memberikan konsultansi terhadap seluruh jajaran manajemen mengenai
upaya peningkatan efektivitas pengendalian intern untuk meningkatkan
kinerja Perseroan.
Mereview risk register setiap unit kerja
Memeriksa (assessing) kelayakan program manajemen risiko
Memeriksa dan melaporkan praktek mitigasi risiko utama
Memberikan saran, rekomendasi, dan konsultasi mitigasi risiko
Menjadi advokat, mentor dan inspirator dalam manajemen risiko
Menjadi leader dalam menyusun dan melakukan uji-coba implementasi
standar operasi dan prosedur (SOP), terkait dengan manajemen risiko
27 Board Manual PT Semen Padang
3.5. Dasar Penerapan dan Prosedur Remunerasi
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, RUPS menetapkan gaji Direksi dan
honorarium Dewan Komisaris serta fasilitasnya. Anggota Komisaris dan Direksi
diberi gaji/honorarium beserta fasilitasnya yang ditetapkan oleh Pemegang
Saham berdasarkan tanggung jawab dan capaian kinerja yang diperoleh. Target
pencapaian Dewan Komisaris dan Direksi dikaitkan dengan aspek pengawasan,
pengendalian risiko dan pembenahan atas beberapa kelemahan yang
diketemukan dalam menjalankan operasional Perseroan. Perseroan juga
mempertimbangkan komitmen waktu yang disediakan dalam menjalankan
tugas.
Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai
berikut :
d) Pemegang saham (PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.) melalui Komite
Nominasi dan Remunerasi menyusun rancangan usulan remunerasi Direksi
dan Dewan Komisaris Holding beserta fasilitasnya.
e) Komite Nominasi dan Remunerasi dengan memperhatikan masukan dari
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, mengusulkan kepada Pemegang
saham mengenai remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
f) Pemegang Saham menetapkan besaran remunerasi bagi anggota Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan beserta fasilitasnya yang disahkan dalam RUPS
Tahunan.
Perseroan memberikan remunerasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi dengan
memperhatikan tanggung jawab dan capaian kinerja masing-masing. Besaran
remunerasi ditetapkan sedemikian rupa sehingga mekanisme check and balance
antara kedua Organ Perseroan tersebut tetap terjaga. Perseroan menetapkan
target pencapaian Direksi yang dikaitkan dengan aspek pengawasan,
pengendalian risiko dan pembenahan atas beberapa kelemahan yang ditemukan
dalam menjalankan operasional Perseroan.
28 Board Manual PT Semen Padang
Perseroan juga mempertimbangkan komitmen waktu yang disediakan dalam
penerapan remunerasi. Seluruh anggota Direksi harus memberikan komitmen
waktu penuh dalam menjalankan tugasnya di Perseroan, sementara masing-
masing anggota Komisaris diperkenankan bekerja paruh waktu.
29 Board Manual PT Semen Padang
BAB 4
TATA LAKSANA HUBUNGAN KERJA KOMISARIS & DIREKSI
4.1. Pertemuan Formal
Pertemuan formal adalah Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi yang
diselenggarakan oleh masing-masing organ. Pertemuan formal tersebut
diselenggarakan atas undangan Dewan Komisaris atau Direksi.
4.1.1. Kehadiran Direksi dalam Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali, dalam
rapat tersebut Komisaris dapat mengundang Direksi.
Kehadiran Direksi dalam Rapat Dewan Komisaris dimungkinkan apabila Direksi
atau salah satu anggota Direksi diundang oleh Dewan Komisaris untuk
menjelaskan, memberikan masukan atau melakukan diskusi.
Tata cara:
1. Dewan Komisaris mengirim undangan Rapat Dewan Komisaris kepada
Direksi, dapat berupa surat, memorandum atau facsimile dengan
melampirkan materi rapat, sekurangnya 5 (lima) hari kerja sebelum rapat
dilaksanakan.
2. Direksi, berdasarkan agenda rapat, menetapkan Anggota Direksi atau
anggota-anggota Direksi yang akan menghadiri rapat dan memberikan
konfirmasi kepada Dewan Komisaris, sekurangnya 2 (dua) hari kerja sebelum
rapat dimulai.
30 Board Manual PT Semen Padang
3. Dewan Komisaris melaksanakan rapat yang dihadiri Direksi. Sekretaris
Dewan Komisaris membuat risalah rapat dan mendistribusikan kepada
peserta rapat.
4.1.2. Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Direksi
A. Kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat Direksi atas undangan Direksi
Direksi dapat mengundang Dewan Komisaris atau salah satu anggota Dewan
Komisaris untuk menjelaskan, memberikan masukan atau melakukan diskusi
terhadap suatu permasalahan sebagai bahan bagi Direksi untuk menjalankan
fungsinya.
Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap
waktu berhak menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-
pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.
Tata cara:
1. Direksi mengirim undangan Rapat Direksi kepada Dewan Komisaris, dapat
berupa surat, memorandum atau facsimile dengan melampirkan materi
rapat, sekurangnya 5 (lima) hari kerja sebelum rapat dilaksanakan.
2. Dewan Komisaris, berdasarkan agenda rapat, menetapkan Anggota
Dewan Komisaris atau anggota-anggota Komisaris yang akan menghadiri
rapat dan memberikan konfirmasi kepada Direksi, sekurangnya 2 (dua)
hari kerja sebelum rapat dimulai.
3. Direksi melaksanakan rapat yang dihadiri Dewan Komisaris. Sekretaris
Perseroan membuat risalah rapat dan mendistribusikan kepada peserta
rapat.
31 Board Manual PT Semen Padang
B. Kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat Direksi atas permintaan Dewan
Komisaris
Direksi mengadakan rapat setiap kali apabila dianggap perlu oleh salah
seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari
seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau Pemegang Saham yang
memiliki jumlah saham terbesar dengan menyebutkan hal-hal yang
dibicarakan.
Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Direksi juga dimungkinkan atas
permintaan Dewan Komisaris atau salah satu anggota Dewan Komisaris
untuk hadir dalam rapat Direksi guna memberikan pandangan-padangan
terhadap hal-hal yang dibicarakan.
Tata cara:
1. Dewan Komisaris menyampaikan permintaan kepada Direksi untuk hadir
dalam Rapat Direksi.
2. Direksi melaksanakan rapat Direksi yang dihadiri Dewan Komisaris,
membuat risalah rapat dan mendistribusikannya kepada peserta rapat..
4.1.3. Penyelenggaraan Rapat Gabungan Komisaris – Direksi
Rapat gabungan diselenggarakan jika dipandang perlu oleh salah satu organ dan
bila dianggap perlu, dapat menghadirkan narasumber dari dalam Perusahaan
atau luar Perusahaan.
Tatacara:
1. Direksi berdasarkan kebutuhan atau atas permintaan Dewan Komisaris,
mengirimkan undangan Rapat Gabungan kepada Dewan Komisaris dan
apabila dianggap perlu kepada narasumber, melalui Sekretaris
Perseroan, dengan melampirkan materi rapat, dapat berupa surat atau
32 Board Manual PT Semen Padang
facsimile sekurangnya 5 (lima) hari kerja kepada Dewan Komisaris dan 5
(lima) hari kerja kepada narasumber sebelum rapat dilaksanakan.
2. (a) Dewan Komisaris menerima undangan dan memberikan konfirmasi,
dapat berupa surat atau memorandum atau facsimile, dengan
melampirkan tanggapan atas materi rapat, sekurangnya 5 (lima) hari
kerja sebelum rapat dilaksanakan, (b) Narasumber menerima undangan
dan memberikan konfirmasi, dapat berupa surat, memorandum atau
facsimile, sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja untuk konfirmasi dari
narasumber sebelum rapat dilaksanakan.
3. Direksi melaksanakan rapat bersama. Sekretaris Perseroan membuat
risalah rapat dan mendistribusikan kepada peserta rapat.
4.1.4. Program Pengenalan Perseroan Kepada Pejabat Baru Pada Organ
Perseroan20.
Program pengenalan perseroan kepada pejabat baru pada organ Perseroan
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman pejabat baru pada organ
Perseroan terhadap kondisi-kondisi yang ada dalam Perseroan sehingga
pejabat baru Perseroan mendapatkan pemahaman yang komprehensif atas
Perseroan baik secara organisasi maupun operasional.
Program pengenalan Perseroan kepada pejabat baru, baik di jajaran Direksi
maupun Dewan Komisaris menjadi tanggung jawab Direktur Utama. Dalam hal
Direktur Utama berhalangan atau pejabat baru tersebut adalah Direktur
Utama, maka program pengenalan perseroan menjadi tanggung jawab
Komisaris Utama. Materi yang diperkenalkan kepada Pejabat Baru setidak-
tidaknya meliputi:
1) Pengenalan Operasi Perusahaan
20
Pasal 34 KepMen BUMN No. Kep-117/ M-MBU/ 2002
33 Board Manual PT Semen Padang
2) Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha
perusahaan.
3) Aspek GCG dan Manajemen Risiko di Perusahaan
4) Sistem Manajemen Semen Padang
4.2. Pertemuan Informal
Pertemuan informal adalah pertemuan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
di luar forum rapat-rapat formal. Pertemuan ini dapat dihadiri pula oleh anggota atau
anggota-anggota dari organ lainnya, atau anggota kedua organ secara lengkap, untuk
membicarakan atau mendiskusikan suatu permasalahan dalam suasana informal.
Sesuai sifatnya yang informal, pertemuan bukan untuk menghasilkan keputusan,
melainkan untuk menyelaraskan pendapat melalui pengungkapan pandangan secara
informal, serta mengupayakan kesamaan pandangan/pemahaman yang tidak
mempunyai kekuatan mengikat bagi kedua pihak.
4.3. Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang terjadi antar organ yang berkaitan dengan
pemenuhan ketentuan formal seperti diatur dalam Anggaran Dasar dan atau kelaziman
berdasarkan praktik-praktik terbaik (best practices) dalam perusahaan, berupa
penyampaian laporan dan atau pertukaran data, informasi dan analisis pendukungnya.
4.3.1. Pelaporan Berkala
Maksud:
Pelaporan berkala adalah penyampaian laporan dari Direksi kepada Komisaris,
yang memuat pelaksanaan RKAP dalam kurun waktu tertentu yang selanjutnya
disampaikan kepada RUPS. Laporan berkala yang disampaikan ini terdiri dari
Laporan realisasi RKAP bulanan, triwulanan, semesteran, serta Laporan
realisasi RKAP Tahunan yang mencakup juga mengenai prognosa, tindak lanjut
34 Board Manual PT Semen Padang
RUPS, Capex dan Internal Control Memorandum (ICM). Direksi berkewajiban
untuk menyiapkan pada waktunya RJPP, RKAP, termasuk rencana-rencana
lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan Perseroan
serta menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk
mendapatkan pengesahan RUPS.
Tatacara:
1. Direksi harus menyerahkan kepada Dewan Komisaris Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan (RKAP) paling lambat tanggal 1 (satu) Oktober sebelum
tahun buku baru dimulai, yang sekurang-kurangnya memuat :
a. Misi, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan perusahaan, dan program
kerja/kegiatan;
b. Anggaran perseroan yang dirinci atas setiap anggaran program
kerja/kegiatan;
c. Proyeksi keuangan Perseroan dan anak perusahaannya;
d. Hal-hal lain yang memerlukan keputusan Dewan Komisaris.
2. Rencana Kerja dan Anggarab Perseroan yang telah ditandatangani oleh
Direksi diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk ditelaah dan ditanggapi
secara tertulis serta ditandatangani oleh Dewan Komisaris paling lambat
tanggal 31 (tiga puluh satu) Oktober sebelum diserahkan kepada Pemegang
Saham;
3. Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang telah ditandatangani oleh
Direksi dan Dewan Komisaris diserahkan oleh Direksi kepada Pemegang
Saham paling lambat tanggal 31 (tiga puluh satu) Oktober sebelum
dimulainya tahun buku baru;
4. Rapat Umum Pemegang Saham mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan yang disampaikan oleh Direksi dalam waktu selambatnya tanggal
30 (tiga puluh) Desember sebelum dimulainya tahun buku baru;
5. Dalam hal Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan belum disampaikan oleh
Direksi dan/atau Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan belum disetujui
35 Board Manual PT Semen Padang
oleh Pemegang Saham dalam kurun waktu sebagaimana di atas, maka
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan tahun yang lampau diberlakukan;
6. Atas permintaan pemegang saham mayoritas, Direksi wajib menyusun dan
menyampaikan Rencana Jangka Panjang Perseroan pada Dewan Komisaris
untuk selanjutnya dimintakan persetujuan pemegang saham mayoritas.
4.3.2. Pelaporan Khusus
Maksud:
Pelaporan khusus adalah penyampaian laporan dari Direksi kepada Dewan
Komisaris, di luar penyampaian laporan berkala RKAP Bulanan, Triwulanan,
Semesteran dan Tahunan, atas permintaan Dewan Komisaris atau inisiatif
Direksi, yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan Perusahaan.
Tatacara:
1. Permintaan laporan khusus dikirim secara tertulis oleh Dewan Komisaris
kepada Direksi, dengan menyebutkan pokok permasalahan yang ingin
dilaporkan serta waktu penyampaian yang diharapkan.
2. Berdasarkan kajian atas cakupan permasalahan, Direksi memberikan
perkiraan waktu penyampaian laporan yang diminta Dewan Komisaris, dan
sesuai dengan waktu yang disepakati tersebut Direksi menyampaikan laporan
khusus kepadaDewan Komisaris.
3. Laporan yang dibuat berdasarkan inisiatif Direksi dapat disampaikan setiap
waktu kepada Komisaris, dengan menyatakan diperlukan atau tidak
diperlukannya tanggapan dari Komisaris.
4. Laporan dalam bentuk naskah tertulis dibuat dalam rangkap 5 (lima)
sedangkan naskah elektronis baik berupa rekaman elektronis (computer-
media) maupun lampiran surat elektronis (e-mail attachment)
36 Board Manual PT Semen Padang
5. Atas laporan yang diterimanya, Dewan Komisaris dapat meminta penjelasan
tambahan dari Direksi terhadap hal-hal yang dianggap perlu, dan Direksi
dapat memutakhirkan laporan tersebut jika dianggap perlu.
4.3.3. Surat-menyurat atau Penanganan Memorandum
Maksud :
Surat-menyurat atau penanganan memorandum adalah korespondensi antar
organ yang formal, berkenaan dengan pelaksanaan dan kelancaran tugas pokok
dan fungsi masing-masing organ. Surat atau memorandum dapat bersifat
penyampaian informasi, permintaan dan pendapat dan nasehat, permintaan
tanggapan tertulis yang khusus, dan permintaan persetujuan dari Direksi
kepada Dewan Komisaris. Demikian pula sebaliknya dari Dewan Komisaris,
merupakan penyampaian informasi, tanggapan pendapat dan nasehat,
tanggapan tertulis yang khusus, dan pernyataan persetujuan terhadap
permintaan Direksi.
Tata cara:
1. Surat-menyurat/penanganan memorandum dapat dilakukan dalam naskah
tertulis (hard-copy), rekaman elektronis (computer-media) atau
pemanfaatan surat elektronis (e-mail), sesuai dengan ketentuan dalam
Sistem Manajemen Kearsipan Semen Padang;
2. Sekretaris Perseroan dan Sekretaris Dewan Komisaris melakukan pemantauan
dan memberikan arahan atau mengingatkan dalam hal terjadi penyimpangan
tata waktu penanganan.
3. Untuk meningkatkan keamanan dan kerahasiaan dokumen, dilakukan upaya
pencegahan dan penangkalan, pendeteksian dan langkah korektif oleh unit
fungsi terkait, dengan melakukan upaya-upaya untuk mengurangi keberadaan
naskah tertulis.
37 Board Manual PT Semen Padang
Upaya tersebut dapat dilakukan dengan konversi segera naskah tertulis ke
dalam rekaman elektronis (misalnya dengan penggunaan scanner),
pengamanan fisik, penyimpanan naskah, pengamanan infrastruktur (server,
terminal kerja, jejaring) serta penetapan pembagian hak akses.
4.3.4. Tahun Buku & Pelaporan
Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan
tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun,
buku-buku Perseroan ditutup21.
Laporan Tahunan (Annual Report) disusun dalam bahasa Indonesia. Direksi
mengajukan laporan tahunan yang harus memuat22:
• Sekilas Perusahaan menyusun tentang profil perusahaan, Visi Misi, dan
Budaya Perusahaan, struktur dan bidang usaha serta memberikan info
mengenai kegiatan perusahaan dan penghargaan serta sertifikasi yang
diperoleh selama tahun tahun buku.
• Komitmen terhadap pelanggan menyusun dan memberikan informasi
tentang komitmen perusahaan terhadap pelanggan dalam hal
pengembangan pasar.
• Analisis dan pembahasan manjemen menyusun tentang ekomomi makro,
Industri persemenan nasional, kinerja keuangan perusahaan, investasi
barang modal, dan informasi material mengenai investasi, ekspansi,
dispestasi, dan strukturisasi hutang/modal.
• Good Corporate Governance menyusun tentang GCG overview, GCG
report, CSR, K3LH, arah pengembangan perusahaan, sistem manajemen
perusahaan, dan implementasi system ERP SAP
21
AD Pasal 16 Ayat (1)
22 AD Pasal 19 Ayat 2 Huruf (a) Poin (i) sd (vii)
38 Board Manual PT Semen Padang
• Pengelolaan Sumber daya manusia menyusun tentang komposisi dan
jumlah karyawan, pengembangan sumber daya manusia, asuransi
Direktor`s dan Officer`s liabilities dan personal accident.
Tata cara23:
1. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari setelah
buku Perseroan ditutup, Direksi harus menyampaikan kepada Dewan
Komisaris laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik;
2. Dewan Komisaris menelaah dan menilai laporan, dan untuk keperluan
tersebut Dewan Komisaris dapat minta bantuan tenaga ahli dan atau
menunjuk Sekretaris untuk melaksanakan tugas administrasi atas biaya
Perseroan;
3. Dewan Komisaris memberikan laporan mengenai penelaahan dan penilaian
atas laporan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan
laporan pemeriksaan Akuntan Publik;
4. Dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah buku Perseroan ditutup,
Direksi menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang ditandatangani oleh semua anggota Direksi
dan Dewan Komisaris untuk diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan.
Laporan Tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor Perseroan paling
lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham
tahunan diselenggarakan, agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham.
23
AD Pasal 16 Ayat (2) - (5)
39 Board Manual PT Semen Padang
4.3.5. Rencana Kerja & Anggaran Perseroan
Tata cara24:
1. Direksi harus menyampaikan kepada Dewan Komisaris Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan (RKAP) paling lambat tanggal 1 (satu) Oktober sebelum
tahun baru buku dimulai, yang sekurang-kurangnya memuat :
a) Misi, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan perusahaan dan
program kerja/kegiatan;
b) Anggaran Perseroan yang dirinci atas setiap anggaran program
kerja/kegiatan;
c) Proyeksi keuangan Perseroan dan anak perusahaannya;
d) Hal-hal yang memerlukan keputusan Dewan Komisaris.
2. Dewan Komisaris mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang
disampaikan Direksi dalam waktu selambat – lambatnya tanggal 30 (tiga
puluh) Oktober sebelumdimulainya tahun buku baru, maka Rencana Kerja
dan Anggaran Perseroan tahun yang lampau diberlakukan.
3. Dalam hal Pemegang Saham tidak menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris atau Rencana Kerja
dan Anggaran Perseroan tahun yang lampau (apabila diberlakukan) maka
pemegang saham akan memberitahukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan selambat – lambatnya tanggal 31 (tiga puluh satu)
Desember sebelum dimulainya tahun buku baru.
4.3.6. Pemberitahuan Pelaksanaan Kegiatan Resmi Korporat
Setiap kegiatan perusahaan pada tingkat korporat yang bersifat formal
seremonial yang relevan dan signifikan di lingkungan Direksi dan di lingkungan
Dewan Komisaris, diinformasikan kepada organ Direksi dan Dewan Komisaris
melalui surat dan atau telepon.
24
AD Pasal 17 Ayat (1) - (3)
40 Board Manual PT Semen Padang
Termasuk di dalam kegiatan formal seremonial ini adalah acara kunjungan
resmi ke daerah-daerah operasi perusahaan, baik sebagai pelaku maupun
sebagai pendamping pejabat-pejabat instansi lainnya.
4.4. Komunikasi Informal
Komunikasi informal adalah komunikasi antar organ Direksi dan Dewan Komisaris,
antara anggota atau anggota-anggota organ satu dengan yang lainnya, di luar dari
ketentuan komunikasi formal yang diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Selain menggunakan surat atau nota pribadi secara tertulis (hard copy),
komunikasi informal didukung oleh implementasi elektronik, antara lain berupa
Microsoft Outlook atau e_mail pribadi.
41 Board Manual PT Semen Padang
BAB 5
KEGIATAN ANTAR ORGAN PERSEROAN
5.1. Penyelenggaraan RUPS
Maksud25:
Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah:
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya atau Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa, yaitu Rapat Umum Pegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan.
5.1.1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Tata Laksana26:
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan tiap tahun, paling
lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup.
2. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan:
a. Direksi mengajukan laporan tahunan yang harus memuat:
i. Laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca
akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan
tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang
bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas,
serta catatan atas laporan keuangan tersebut;
ii. Laporan mengenai kegiatan Perseroan;
iii. Laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan;
25
AD Pasal 18 Ayat 1 & UU RI No.40 Th. 2007 Pasal 66 Ayat 2
26 AD Pasal 19 Ayat (1) sd (4)
42 Board Manual PT Semen Padang
iv. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang
mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan;
v. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh
Dewan Komisaris selama tahun buku baru yang lampau;
vi. Nama anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
vii. Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorium
dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk
tahun baru yang lampau;
b. Diputuskan penggunaan laba Perseroan.
c. Penunjukan Akuntan Publik.
d. Dapat diputuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan tidak
mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.
3. Pengesahan laporan keuangan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan
dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu,
sejauh tindakan tersebut ternyata dalam laporan tahunan termasuk
laporan keuangan serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan pada waktu yang telah ditentukan maka
satu atau lebih pemegang saham yang secara bersama-sama memiliki
sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah berhak memanggil sendiri Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan atas biaya Perseroan setelah mendapat izin
dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya mengikuti tempat
kedudukan Perseroan.
43 Board Manual PT Semen Padang
5.1.2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Tata cara27:
1. Direksi atau Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atas permintaan tertulis dari 1
(satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10
(satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat
dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya.
2. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa lewat waktu 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak surat permintaan itu diterima, maka pemegang saham
yang bersangkutan berhak memanggil sendiri rapat atas biaya Perseroan
setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah
hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
3. Pelaksanaan rapat harus memperhatikan penetapan Ketua Pengadilan
Negeri yang memberi izin tersebut.
5.1.3. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dalam Rangka Menyetujui
Perbuatan Direksi
Dalam melaksanakan perbuatan tersebut, Direksi harus memberitahukan
secara tertulis kepada Dewan Komisaris dan mendapat persetujuan dari RUPS.
Adapun perbuatan-perbuatan Direksi yang memerlukan mendapat persetujuan
RUPS setelah diberitahukan secara tertulis kepada Dewan Komisaris dan
adalah sebagai berikut28:
a) Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai
akibat keuangan melebihi suatu jumlah tertentu yang ditetapkan dalam 27
AD Pasal 20 Ayat (2) sd (4)
28 AD Pasal 11 Ayat 4 huruf (a) sd (g)
44 Board Manual PT Semen Padang
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar.
b) Menerima pinjaman bank atau instrumen pinjaman lainnya baik jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang yang melebihi jumlah
tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
c) Memberikan pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.
d) Melakukan penyertaan modal atau pelepasan penyertaan modal Perseroan
dalam Perseroan dan atau badan-badan lainnya dan atau mendirikan
perusahaan baru dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
e) Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam
Perseroan dan atau badan usaha lainnya dan atau mendirikan perusahaan
baru yang dilakukan melalui bursa dengan memperhatikan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
f) Tidak menagih lagi dan menghapuskan piutang dari pembukuan serta
persediaan barang yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan.
g) Mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan hutang kurang
atau sama dengan 50% (lima puluh persen) dari harta kekayaan bersih
Perseroan, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri
sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain.
h) Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan
jaminan hutang seluruh atau lebih dari 50 % (lima puluh persen) dari harta
kekayaan bersih Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu
transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang
berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang
memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh
45 Board Manual PT Semen Padang
saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 3/4
(tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara
sah dalam rapat29.
5.1.4. Tempat Rapat Umum Pemegang Saham
Tata laksana30:
1. Rapat Umum Pemegang Saham diadakan di tempat kedudukan Perseroan
atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha atau wilayah lain
dimanapun juga dalam Wilayah Republik Indonesia.
2. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan dengan surat
tercatat yang harus dikirim paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
tanggal rapat dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat.
3. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham harus mencantumkan hari,
tanggal, jam, tempat, dan acara rapat dengan disertai pemberitahuan
bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam rapat tersedia di kantor
Perseroan mulai dari hari dilakukan pemanggilan sampai tanggal rapat
diadakan. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan harus pula
mencantumkan bahwa Laporan Tahunan telah tersedia di kantor
Perseroan.
4. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau
diwakili dalam rapat, maka pemanggilan terlebih dahulu tidak menjadi
syarat dan dalam rapat itu dapat diambil keputusan yang sah serta
mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan, sedangkan Rapat Umum
Pemegang Saham dapat diselenggarakan dimanapun juga dalam wilayah
Republik Indonesia.
29
AD Pasal 11Ayat 5
30 AD Pasal 21 Ayat (1) sd (4)
46 Board Manual PT Semen Padang
5.1.5. Pimpinan dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Tata cara31:
1. Apabila dalam Anggaran Dasar ini tidak ditentukan lain, maka Rapat Umum
Pemegang Saham dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris
Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak
perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh seorang
Komisaris.
2. Dalam hal semua anggota Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena
sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat
dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau
berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada
pihak ketiga, rapat dipimpin oleh seorang anggota Direksi, dalam hal
semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun
hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka rapat dipimpin
oleh seorang yang dipilih oleh dan dari pemegang saham yang hadir dalam
rapat yang ditunjuk oleh peserta rapat.
3. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham dibuat berita acara rapat, yang untuk pengesahannya
ditandatangani oleh Ketua Rapat dan seorang pemegang saham atau kuasa
pemegang saham yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir
dalam rapat.
Berita acara rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua
pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu
yang terjadi dalam rapat.
4. Penandatanganan tidak disyaratkan apabila berita acara rapat dibuat
dalam bentuk akta notaris.
31
AD Pasal 22 Ayat (1) sd (4)
47 Board Manual PT Semen Padang
5.1.6. Kuorum, Hak Suara dan Keputusan RUPS
Tata laksana32:
Dengan tetap memperhatikan ketentuan pasal 11 ayat (5) Anggaran Dasar
Perseroan, maka:
1. a) Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan apabila dihadiri
oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang
telah dikeluarkan Perseroan, kecuali apabila ditentukan lain.
b) Dalam hal korum tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan
rapat kedua.
c) Pemanggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
rapat diselenggarakan tidak termasuk tanggal panggilan dan tanggal
rapat.
d) Rapat kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili
sedikitnya 1/3 (satu per tiga) sari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah.
e) Dalam hal korum rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan
Perseroan korum ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang
wilayahnya meliputi kedudukan Perseroan.
2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain
dengan surat kuasa.
3. Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang
saham diperlihatkan kepadanya pada waktu rapat diadakan.
4. Dalam rapat tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk
mengeluarkan 1 (satu) suara.
32
AD Pasal 23 Ayat (1) sd (9)
48 Board Manual PT Semen Padang
5. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh
bertindak selaku kuasa dalam rapat, namun suara yang mereka keluarkan
selaku kuasa dalam rapat tidak dihitung dalam pemungutan suara.
6. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup
yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lain secara lisan,
kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari
pemegang saham yang hadir dalam rapat.
7. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.
8. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara
setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah dalam rapat. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak
setuju sama banyaknya, maka usul ditolak.
9. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa
mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan semua
pemegang saham memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan
secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan
yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama
dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang
Saham.
49 Board Manual PT Semen Padang
5.2. Perbuatan Direksi yang Memerlukan Persetujuan Tertulis
Komisaris33
Dalam melaksanakan perbuatan tertentu, Direksi harus memperoleh
persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris. Adapun perbuatan Direksi yang
memerlukan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris adalah:
1. Mengadakan perjanjian atau kerja sama lisensi, manajemen dan
perjanjian-perjanjian sejenisnya dengan badan usaha atau pihak lain
yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun.
2. Memberikan dan atau menjual saham perusahaan atau orang lain pada
pasar modal dalam rangka pemanfaatan likuiditas yang melebihi jumlah
tertentu yang ditetapkan dalam rapat Dewan Komisaris.
3. Melakukan transaksi yang mengakibatkan penyimpangan secara
kumulatif kurang atau sampai dengan sebesar 10% (sepuluh persen) dari
jumlah yang dianggarkan atau yang disisihkan untuk:
a. Investasi yang termasuk dalam anggaran belanja modal.
b. Pos biaya atau pengeluaran yang termasuk dalam anggaran operasional
atau pendapatan dan pengeluaran (kecuali biaya keuangan).
c. Pembiayaan modal kerja jangka pendek yang termasuk dalam anggaran
keuangan.
Semua anggaran mana termasuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan atau setiap perubahan daripadanya yang disahkan dalam
tahun buku yang bersangkutan.
4. Menerima atau memberi pinjaman jangka pendek baik operasional
maupun non operasional yang mengakibatkan penyimpangan secara
kumulatif sampai dengan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah yang
33
AD Pasal 11 Ayat 3 huruf (a) sd (f) & Ayat 4 huruf (a) sd (g)
50 Board Manual PT Semen Padang
dianggarkan, semua anggaran mana termasuk dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan atau setiap perubahan daripadanya yang disahkan
dalam tahun buku yang bersangkutan.
5. Tidak menagih lagi dan menghapus piutang dari pembukuan serta
persediaan barang yang mengakibatkan penyimpangan secara kumulatif
sampai dengan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah yang
dianggarkan, semua anggaran mana termasuk dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan atau setiap perubahan daripadanya yang disahkan
dalam tahun buku yang bersangkutan.
6. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan hutang dari
harta kekayaan bersih Perseroan yang mengakibatkan penyimpangan
secara kumulatif sampai dengan sebesar 10% (sepuluh persen) dari
jumlah yang dianggarkan, semua anggaran mana termasuk dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan atau setiap perubahan
daripadanya yang disahkan dalam tahun buku yang bersangkutan, baik
dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri
ataupun yang berkaitan satu sama lain dengan memperhatikan
ketentuan perundang-undangan.
51 Board Manual PT Semen Padang
BAB VI
PENGGUNAAN WAKTU, SARANA DAN FASILITAS
6.1. Penggunaan Waktu
1. Direksi secara pantas dan memadai menggunakan seluruh jam kerjanya
semata-mata untuk kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan
perusahaan.
2. Direksi dapat menggunakan waktunya di luar jam kerja yang telah
ditetapkan dengan syarat bahwa penggunaan waktu tersebut tidak
bertentangan dengan kepentingan PT Semen Padang dan atau kepentingan
tersebut tidak menurunkan kemampuan maupun efektifitasnya di dalam
menjalankan tugas sebagai Direksi.
3. Aktivitas Direksi di luar waktu kerja perusahaan secara pantas dan
memadai tidak menggunakan sarana dan fasilitas milik perusahaan atau
sumber daya lainnya yang merupakan milik Perusahaan.
4. Jika dalam kondisi tertentu dimana penggunaan waktu Direksi di luar jam
kerja dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan kepentingan PT
Semen Padang atau dapat menurunkan efektifitasnya dalam menjalankan
tugasnya, Direksi perlu mempertimbangkan untuk menghentikan kegiatan
tersebut atau sekurang-kurangnya dapat memberitahukan kepada Dewan
Komisaris dan Direksi lain.
5. Kepada Direksi disediakan waktu cuti tahunan yang diatur dalam
peraturan tersendiri.
52 Board Manual PT Semen Padang
6.2. Penyediaan dan Penggunaan Sarana dan Fasilitas
1. Penyediaan sarana dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris semata-
mata ditujukan untuk menunjang efektifitas dan kelancaran di dalam
menjalankan tugas sehari-hari dengan tetap mempertimbangkan kondisi
dan kemampuan sumber daya perusahaan. Oleh karena itu, penggunaan
sarana dan fasilitas yang ditujukan untuk keperluan yang bertentangan
dengan maksud dan tujuannya, penyediaan sarana dan fasilitas tersebut
wajib dihindari.
2. Kepada setiap anggota Direksi disediakan kendaraan dinas oleh Perusahaan
dalam batas-batas kemampuan Perusahaan, karena itu keputusan Direksi
didalam memberikan fasilitas kedinasan bagi dirinya, perlu senantiasa
mempertimbangkan prinsip-prinsip kesederhanaan, penghematan dan
utilitas. Fasilitas kendaraan dinas bagi Dewan Komisaris diberikan dalam
bentuk uang transport.
3. Penyediaan sarana dan fasilitas lainnya, seprti penggunaan kartu kredit,
golf dan olah raga lainnya, wisma peristirahatan, hotel dan rekreasi,
sepanjang dimungkinkan menurut kondisi dan kepatutan dapat disediakan
Perusahaan kepada segenap Direksi dan Dewan Komisaris. Pengendalian
atas penggunaan sarana bagi segenap Direksi dapat diatur oleh Direktur
Utama atau Direktur lainnya yang diamanatkan itu.
4. Penyediaan dan atau penggunaan sarana fasilitas milik Perusahaan untuk
kepentingan sosial masyarakat dapat dimungkinkan sepanjang tidak
bertentangan dengan maksud dan tujuan penggunaan sarana tersebut dan
tidak pula berdampak merugikan kepentingan PT Semen Padang.
Pengaturan mengenai hal ini merupakan kewenangan Direktur Utama atau
Direktur lainnya yang ditunjuk untuk itu.
53 Board Manual PT Semen Padang
5. Mengingat frekuensi perjalanan dinas antara Kantor Pusat di Padang
dengan Kantor Perwakilan di Jakarta cukup tinggi, Perusahaan
menyediakan sarana transportasi dan akomodasi lokal di Jakarta serta bila
dimungkinkan akan disediakan sarana telekomunikasi audio atau video
jarak jauh dimana penggunaannya akan diatur tersendiri.
6.3. Perjalanan Dinas
1. Perusahaan memberikan sarana akomodasi, transportasi dan tunjangan
perjalanan dinas baik di dalam negeri maupun ke luar negeri maupun ke
luar negeri kepada segenap Direksi dan Dewan Komisaris. Pemberian
sarana dan fasilitas mengenai hal ini diatur sesuai dengan aturan sebagai
berikut:
a. Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Setiap perjalanan dinas dalam negeri disediakan fasilitas sebagai
berikut:
• Transaksi udara dari dan di tempat tujuan perjalanan dinas
disediakan pada kelas utama atau bisnis.
• Penginapan dan akomodasi di tempat perjalanan dinas
disediakan kelas eksekutif pada hotel bintang lima atau yang
setara sesuai dengan kondisi daerah tujuan.
• Tunjangan perjalanan dinas akan diatur dalam ketentuan
tersendiri.
• Penggunaan kartu kredit untuk keperluan yang berhubungan
dengan perjalanan dinas akan diatur dalam ketentuan
tersendiri.
b. Perjalanan Dinas Luar Negeri
Setiap perjalanan dinas luar negeri disediakan fasilitas sebagai
berikut:
54 Board Manual PT Semen Padang
• Transportasi udara dari dan sampai ke tempat tujuan
perjalanan dinas disediakan pada kelas utama atau bisnis.
• Penginapan dan akomodasi di tempat tujuan perjalanan dinas
disediakan pada kelas eksekutif di hotel bintang lima atau
yang setara sesuai dengan kondisi negara tujuan.
• Waktu maksimum selama 7 (tujuh) hari kerja termasuk waktu
perjalanan dari dan ke tempat tujuan.
• Penggunaan kartu kredit untuk keperluan yang berhubungan
dengan perjalanan dinas akan diatur dalam ketentuan
tersendiri.
2. Persetujuan atau pemberitahuan pelaksanaan perjalan dinas dalam negeri
bagi anggota Direksi diberikan oleh Direktur Utama PT Semen Padang,
sedangkan persetujuan perjalanan dinas ke luar negeri diberikan oleh
Komisaris Utama. Perjalan dinas di dalam dan luar negeri bagi Dewan
Komisaris diberikan oleh Komisaris Utama PT Semen Padang.
Dengan diberlakukannya Board Manual ini dalam hubungan kerja antara
tiga organ Perseroan, diharapkan kegiatan usaha perseroan dapat
dilaksanakan secara harmonis dengan berlandaskan prinsip-prinsip GCG
dalam upaya untuk mencapai VISI dan MISI perusahaan yang telah
ditetapkan.