whole language
DESCRIPTION
Early Childhood EducationTRANSCRIPT
1 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB I
PENDAHULUAN
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas baik secara fisik psikis sosial
moral dan sebagainya Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk
sepanjang usia hidupnya Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan
fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya
Anak usia dini adalah anak yang berada pada masa keemasan tetapi sekaligus
masa kritis Masa keemasan karena pada masa usia dini (0 ndash 6 tahun) ini berbagai
kemampuan fisiologis kognitif bahasa sosioemosional dan spiritualnya sedang
berada dalam perkembangan yang sangat pesat Perkembangan kecerdasan yang
terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan anak diperkirakan mencapai 50 kapabilitas
kecerdasan orang dewasa dan ini terjadi kurang lebih ketika anak berumur 4 tahun
Kecerdasan akan mencapai 80 ketika anak berumur 8 tahun dan sisanya sampai
mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun Kesalahan yang terjadi
pada periode kritis akan membawa kerugian yang nyata di masa yang akan datang
Proses pembelajaran pada anak usia dini akan baik dilakukan apabila tujuan
pembelajaran adalah memberikan konsep-konsep dasar yang memilliki makna bagi
anak melalui pengalaman nyata Pengalaman yang memungkinkan anak untuk
menunjukkan aktivitas yang mengembangkan segala potensi yang dimilik anaka
termasuk kemampuan berbahasa atau membaca Karakteristik kemampuan membaca
permulaan dapat dilihat melalui kemampuan anak mengembangkan koordinasi gerakan
visual dan motorik kemampuan anak melakukan diskriminasi secara visual
kemampuan kosakata anak dan kemampuan diskriminasi auditori
Dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan bagi anak hal yang
dapat dilakukan adalah dengan pendekatan yang bersifat alami (natural) yang
memperkaya lingkungan anak dengan hal-hal yang mampu mengembangkan minat dan
rasa ingin tahu anak akan dunia kebahasaan Pendekatan pembelajaran bahasa yang
menekankan akan pemerkayaan lingkungan bahasa anak secara alamiah dan
menyeluruh adalah whole language (keutuhan bahasa)
2 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Menurut Weaver bahwa pendekatan whole language adalah suatu teori tentang
sistem belajar bahasa dan bagaimana sistem tersebut dapat membantu kemajuan anak
di kelas dan di sekolah1 Pendekatan whole language dilakukan secara alamiah tanpa
intervensi dari guru dan pembelajaran berpusat pada anak
Whole language akan membantu anak dan guru dalam memperkenalkan bahasa
yang baru didengarnya dan berusaha mengingat dan menyimpannya dalam memori
otaknya Namun sebagai catatan hal ini harus menyenangkan (full of joy) Sehingga
kreativiatas guru dalam mengelola kelas adalah yang utama teaching with joy Dengan
teaching with joy anak akan learn with joy
1 Constance C Weaver Understanding Whole Language (Canada Irwin Publishing 1990)p4
3 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB II
TEORI BAHASA
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan dan
tulisan atau isyarat untuk menyampaikan makna yang menyiratkan pikiran dan
perasaan Bahasa secara umum adalah suatu kegiatan sosial yang menggambarkan
kehidupan manusia dan terikat pada kondisi sosial tertentu2
1 Menurut Kinneavy3 bahasa memiliki lima fungsi yaitu
Fungsi ekspresi
Fungsi informasi adalah fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada
orang lain
Fungsi eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal
perkara keadaaan
Fungsi persuasi adalah penggunaan bahasa yang bersifat mempengaruhi atau
mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara
baik-baik
Fungsi entertainmen adalah penggunaan bahasa dengan maksud menghibur
menyenangkan atau memuaskan perasaan
2 Menurut Vygotsky4 bahasa memainkan peranan besar dalam kognisi dan
sebagai mekanisme aktual untuk berpikir yang dapat menjadikan anak-anak
berimajinasi mengubah (memanipulasi) menciptakan dan menuangkan
gagasan baru Pengalaman bahasa yang dipelajari dan lingkungan dapat
mempengaruhi anak dalam memperoleh bahasanya
Pemerolehan bahasa merupakan bahasa yang diterima secara tidak sadar dan
akan menetap selamanya di otak atau proses yang berlangsung di dalam otak ketika
anak memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya Sedangkan pembelajaran
2 A A Beiger Media Analysis Techniques (Baverly Hills Sjac 1982) P 19 3 Abdul Chaer Psikolinguistik (Jakarta Rineka Cipta 2003) p33
4 Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini (Jakarta Ghiyats AlfianiPress 1999)p 44
4 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak
mempelajari bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya dan
dilakukan dengan sadar Dengan demikian pemerolehan bahasa berkenaan dengan
bahasa pertama sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua
Berkaitan dengan pemerolehan bahasa anak kebanyakan ahli berpandangan bahwa
anak di mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan cara yang sama
Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama
tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali
dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan
Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif
daripada Piaget Bagi Piaget bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap
perkembangan yang cukup maju Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap
perkembangan kognitif saat itu Namun bagi Vygotsky bahasa berkembang dari
interaksi sosial dengan orang lain Awalnya satu-satunya fungsi bahasa adalah
komunikasi Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri tetapi selanjutnya anak
mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu
memecahkan masalah Dalam tahap praoperasional ketika anak belajar menggunakan
bahasa untuk menyelesaikan masalah mereka berbicara lantang sembari
menyelesaikan masalah Sebaliknya begitu menginjak tahap operasional konkret
percakapan batiniah tidak terdengar lagi
Berikut ini merupakan teori-teori tentang pemerolehan bahasa anak
Albert Bandura (4 Desember 1925 )
5 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
a Teori Behaviorial
Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak
ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya tanpa disadari dan
akan melekat selamanya di otak Proses pemrolehannya sendiri akibat dari rangsangan
yang diperoleh dari lingkungan (stimulus) dan reaksi (response) Pembelajaran bahasa
berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari
bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya atau merupakan
rangkaian respons yang dicapai melalui reinforcement5 dan bentuk pembelajaran
seperti ini disebut operant conditioning karena inidividu belajar dari akibat-akibat yang
beroperasi di lingkungan6
Aliran behaviorisme lebih menekankan pada asuhan (nurture) sebagai pengaruh
paling kuat terhadap perkembangan daripada bawaan biologis (nature) Sebagai contoh
adalah perubahan dari kemampuan anak berceloteh menjadi pengucapan kata
merupakan hasil yang diperoleh secara selektif dari orang tua dan orang lain yang
menghasilkan bunyi menyerupai kata Secara analogi anak belajar berbicara menurut
gramatika karena mereka dipuji ketika mengucapkan kalimat yang benar dan bukan
saat mereka berbicara tanpa mentaati gramatika
Karena teori ini bicara tentang tingkahlaku maka Behaviorism7 berfokus pada
variabel perilaku yang dapat diobservasi dimanipulasi dan menolak subjektivitas
penilaian internal dan sesuatu yang tidak nampak misalnya mental Mengabaikan
fungsi mental yang menurut mereka abstrak Metode eksperimen yang digunakan
adalah prosedur standar dari sebuah manipulasi variabel yang kemudian diukur
efeknya pada yang lain Termasuk dalam hal ini teori kepribadian yang melihat
lingkungan adalah faktor penentu perilaku Karena tidak sekedar melihat proses
perilaku eksternal saja tapi bagaimana seseorang secara individual mengembangkan
penilaian diri mereka terhadap perilaku yang dilakukannya
5 John W Santrock Perkembangan Anak (Jakarta Erlangga 2007) p372
6 Papalia Olds Feldman Human Development (Mc Graw Hill 2008) p 49
7 httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml
6 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)
b Teori Nativisme
Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya
dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa
manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi
Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa
memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan
lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa
Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat
Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi
penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8
Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk
belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD
(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak
mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan
semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi
bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti
bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan
Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa
dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan
sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai
pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9
Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus
untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif
8 Abdul Chaer Opcit p222
9 John W Santrock Opcit p 370
7 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa
yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang
dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa
pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa
Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat
ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak
yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11
Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat
dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak
dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa
Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)
c Teori Kognitivisme
Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari
beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan
bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di
dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada
perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan
perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi
beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara
beriringan namun independen
10
Abdul Chaer Opcit p 222 11
httpnahulinguistikwordpresscom 12
Abdul Chaer Opcitp 223 13
httpnahulinguistikwordpresscom
8 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring
pertambahan usia
Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)
Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)
Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah
perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan
berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara
langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui
indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti
bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk
mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian
berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep
Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang
menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa
Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu
kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus
menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata
untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16
14
Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33
16
John W Santrock Opcitp380
9 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)
d Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan
hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa
Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan
kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun
tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu
secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan
bahasa
Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan
pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan
bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks
sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner
menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai
language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung
penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona
perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17
Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang
dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang
dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat
tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam
mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17
Ibid p 378
10 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu
mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak
menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk
membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan
Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk
merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa
untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private
speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak
atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada
awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa
untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan
bicara internal menjadi eksternal18
Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara
actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya
Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan
lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui
bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin
yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan
pengembangan kemampuan membaca anak
18
John W Santrock Opcit p267
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
2 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Menurut Weaver bahwa pendekatan whole language adalah suatu teori tentang
sistem belajar bahasa dan bagaimana sistem tersebut dapat membantu kemajuan anak
di kelas dan di sekolah1 Pendekatan whole language dilakukan secara alamiah tanpa
intervensi dari guru dan pembelajaran berpusat pada anak
Whole language akan membantu anak dan guru dalam memperkenalkan bahasa
yang baru didengarnya dan berusaha mengingat dan menyimpannya dalam memori
otaknya Namun sebagai catatan hal ini harus menyenangkan (full of joy) Sehingga
kreativiatas guru dalam mengelola kelas adalah yang utama teaching with joy Dengan
teaching with joy anak akan learn with joy
1 Constance C Weaver Understanding Whole Language (Canada Irwin Publishing 1990)p4
3 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB II
TEORI BAHASA
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan dan
tulisan atau isyarat untuk menyampaikan makna yang menyiratkan pikiran dan
perasaan Bahasa secara umum adalah suatu kegiatan sosial yang menggambarkan
kehidupan manusia dan terikat pada kondisi sosial tertentu2
1 Menurut Kinneavy3 bahasa memiliki lima fungsi yaitu
Fungsi ekspresi
Fungsi informasi adalah fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada
orang lain
Fungsi eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal
perkara keadaaan
Fungsi persuasi adalah penggunaan bahasa yang bersifat mempengaruhi atau
mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara
baik-baik
Fungsi entertainmen adalah penggunaan bahasa dengan maksud menghibur
menyenangkan atau memuaskan perasaan
2 Menurut Vygotsky4 bahasa memainkan peranan besar dalam kognisi dan
sebagai mekanisme aktual untuk berpikir yang dapat menjadikan anak-anak
berimajinasi mengubah (memanipulasi) menciptakan dan menuangkan
gagasan baru Pengalaman bahasa yang dipelajari dan lingkungan dapat
mempengaruhi anak dalam memperoleh bahasanya
Pemerolehan bahasa merupakan bahasa yang diterima secara tidak sadar dan
akan menetap selamanya di otak atau proses yang berlangsung di dalam otak ketika
anak memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya Sedangkan pembelajaran
2 A A Beiger Media Analysis Techniques (Baverly Hills Sjac 1982) P 19 3 Abdul Chaer Psikolinguistik (Jakarta Rineka Cipta 2003) p33
4 Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini (Jakarta Ghiyats AlfianiPress 1999)p 44
4 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak
mempelajari bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya dan
dilakukan dengan sadar Dengan demikian pemerolehan bahasa berkenaan dengan
bahasa pertama sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua
Berkaitan dengan pemerolehan bahasa anak kebanyakan ahli berpandangan bahwa
anak di mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan cara yang sama
Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama
tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali
dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan
Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif
daripada Piaget Bagi Piaget bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap
perkembangan yang cukup maju Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap
perkembangan kognitif saat itu Namun bagi Vygotsky bahasa berkembang dari
interaksi sosial dengan orang lain Awalnya satu-satunya fungsi bahasa adalah
komunikasi Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri tetapi selanjutnya anak
mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu
memecahkan masalah Dalam tahap praoperasional ketika anak belajar menggunakan
bahasa untuk menyelesaikan masalah mereka berbicara lantang sembari
menyelesaikan masalah Sebaliknya begitu menginjak tahap operasional konkret
percakapan batiniah tidak terdengar lagi
Berikut ini merupakan teori-teori tentang pemerolehan bahasa anak
Albert Bandura (4 Desember 1925 )
5 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
a Teori Behaviorial
Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak
ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya tanpa disadari dan
akan melekat selamanya di otak Proses pemrolehannya sendiri akibat dari rangsangan
yang diperoleh dari lingkungan (stimulus) dan reaksi (response) Pembelajaran bahasa
berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari
bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya atau merupakan
rangkaian respons yang dicapai melalui reinforcement5 dan bentuk pembelajaran
seperti ini disebut operant conditioning karena inidividu belajar dari akibat-akibat yang
beroperasi di lingkungan6
Aliran behaviorisme lebih menekankan pada asuhan (nurture) sebagai pengaruh
paling kuat terhadap perkembangan daripada bawaan biologis (nature) Sebagai contoh
adalah perubahan dari kemampuan anak berceloteh menjadi pengucapan kata
merupakan hasil yang diperoleh secara selektif dari orang tua dan orang lain yang
menghasilkan bunyi menyerupai kata Secara analogi anak belajar berbicara menurut
gramatika karena mereka dipuji ketika mengucapkan kalimat yang benar dan bukan
saat mereka berbicara tanpa mentaati gramatika
Karena teori ini bicara tentang tingkahlaku maka Behaviorism7 berfokus pada
variabel perilaku yang dapat diobservasi dimanipulasi dan menolak subjektivitas
penilaian internal dan sesuatu yang tidak nampak misalnya mental Mengabaikan
fungsi mental yang menurut mereka abstrak Metode eksperimen yang digunakan
adalah prosedur standar dari sebuah manipulasi variabel yang kemudian diukur
efeknya pada yang lain Termasuk dalam hal ini teori kepribadian yang melihat
lingkungan adalah faktor penentu perilaku Karena tidak sekedar melihat proses
perilaku eksternal saja tapi bagaimana seseorang secara individual mengembangkan
penilaian diri mereka terhadap perilaku yang dilakukannya
5 John W Santrock Perkembangan Anak (Jakarta Erlangga 2007) p372
6 Papalia Olds Feldman Human Development (Mc Graw Hill 2008) p 49
7 httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml
6 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)
b Teori Nativisme
Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya
dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa
manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi
Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa
memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan
lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa
Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat
Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi
penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8
Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk
belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD
(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak
mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan
semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi
bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti
bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan
Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa
dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan
sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai
pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9
Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus
untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif
8 Abdul Chaer Opcit p222
9 John W Santrock Opcit p 370
7 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa
yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang
dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa
pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa
Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat
ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak
yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11
Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat
dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak
dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa
Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)
c Teori Kognitivisme
Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari
beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan
bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di
dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada
perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan
perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi
beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara
beriringan namun independen
10
Abdul Chaer Opcit p 222 11
httpnahulinguistikwordpresscom 12
Abdul Chaer Opcitp 223 13
httpnahulinguistikwordpresscom
8 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring
pertambahan usia
Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)
Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)
Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah
perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan
berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara
langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui
indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti
bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk
mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian
berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep
Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang
menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa
Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu
kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus
menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata
untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16
14
Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33
16
John W Santrock Opcitp380
9 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)
d Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan
hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa
Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan
kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun
tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu
secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan
bahasa
Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan
pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan
bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks
sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner
menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai
language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung
penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona
perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17
Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang
dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang
dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat
tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam
mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17
Ibid p 378
10 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu
mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak
menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk
membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan
Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk
merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa
untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private
speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak
atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada
awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa
untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan
bicara internal menjadi eksternal18
Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara
actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya
Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan
lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui
bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin
yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan
pengembangan kemampuan membaca anak
18
John W Santrock Opcit p267
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
3 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB II
TEORI BAHASA
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan dan
tulisan atau isyarat untuk menyampaikan makna yang menyiratkan pikiran dan
perasaan Bahasa secara umum adalah suatu kegiatan sosial yang menggambarkan
kehidupan manusia dan terikat pada kondisi sosial tertentu2
1 Menurut Kinneavy3 bahasa memiliki lima fungsi yaitu
Fungsi ekspresi
Fungsi informasi adalah fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada
orang lain
Fungsi eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal
perkara keadaaan
Fungsi persuasi adalah penggunaan bahasa yang bersifat mempengaruhi atau
mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara
baik-baik
Fungsi entertainmen adalah penggunaan bahasa dengan maksud menghibur
menyenangkan atau memuaskan perasaan
2 Menurut Vygotsky4 bahasa memainkan peranan besar dalam kognisi dan
sebagai mekanisme aktual untuk berpikir yang dapat menjadikan anak-anak
berimajinasi mengubah (memanipulasi) menciptakan dan menuangkan
gagasan baru Pengalaman bahasa yang dipelajari dan lingkungan dapat
mempengaruhi anak dalam memperoleh bahasanya
Pemerolehan bahasa merupakan bahasa yang diterima secara tidak sadar dan
akan menetap selamanya di otak atau proses yang berlangsung di dalam otak ketika
anak memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya Sedangkan pembelajaran
2 A A Beiger Media Analysis Techniques (Baverly Hills Sjac 1982) P 19 3 Abdul Chaer Psikolinguistik (Jakarta Rineka Cipta 2003) p33
4 Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini (Jakarta Ghiyats AlfianiPress 1999)p 44
4 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak
mempelajari bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya dan
dilakukan dengan sadar Dengan demikian pemerolehan bahasa berkenaan dengan
bahasa pertama sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua
Berkaitan dengan pemerolehan bahasa anak kebanyakan ahli berpandangan bahwa
anak di mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan cara yang sama
Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama
tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali
dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan
Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif
daripada Piaget Bagi Piaget bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap
perkembangan yang cukup maju Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap
perkembangan kognitif saat itu Namun bagi Vygotsky bahasa berkembang dari
interaksi sosial dengan orang lain Awalnya satu-satunya fungsi bahasa adalah
komunikasi Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri tetapi selanjutnya anak
mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu
memecahkan masalah Dalam tahap praoperasional ketika anak belajar menggunakan
bahasa untuk menyelesaikan masalah mereka berbicara lantang sembari
menyelesaikan masalah Sebaliknya begitu menginjak tahap operasional konkret
percakapan batiniah tidak terdengar lagi
Berikut ini merupakan teori-teori tentang pemerolehan bahasa anak
Albert Bandura (4 Desember 1925 )
5 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
a Teori Behaviorial
Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak
ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya tanpa disadari dan
akan melekat selamanya di otak Proses pemrolehannya sendiri akibat dari rangsangan
yang diperoleh dari lingkungan (stimulus) dan reaksi (response) Pembelajaran bahasa
berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari
bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya atau merupakan
rangkaian respons yang dicapai melalui reinforcement5 dan bentuk pembelajaran
seperti ini disebut operant conditioning karena inidividu belajar dari akibat-akibat yang
beroperasi di lingkungan6
Aliran behaviorisme lebih menekankan pada asuhan (nurture) sebagai pengaruh
paling kuat terhadap perkembangan daripada bawaan biologis (nature) Sebagai contoh
adalah perubahan dari kemampuan anak berceloteh menjadi pengucapan kata
merupakan hasil yang diperoleh secara selektif dari orang tua dan orang lain yang
menghasilkan bunyi menyerupai kata Secara analogi anak belajar berbicara menurut
gramatika karena mereka dipuji ketika mengucapkan kalimat yang benar dan bukan
saat mereka berbicara tanpa mentaati gramatika
Karena teori ini bicara tentang tingkahlaku maka Behaviorism7 berfokus pada
variabel perilaku yang dapat diobservasi dimanipulasi dan menolak subjektivitas
penilaian internal dan sesuatu yang tidak nampak misalnya mental Mengabaikan
fungsi mental yang menurut mereka abstrak Metode eksperimen yang digunakan
adalah prosedur standar dari sebuah manipulasi variabel yang kemudian diukur
efeknya pada yang lain Termasuk dalam hal ini teori kepribadian yang melihat
lingkungan adalah faktor penentu perilaku Karena tidak sekedar melihat proses
perilaku eksternal saja tapi bagaimana seseorang secara individual mengembangkan
penilaian diri mereka terhadap perilaku yang dilakukannya
5 John W Santrock Perkembangan Anak (Jakarta Erlangga 2007) p372
6 Papalia Olds Feldman Human Development (Mc Graw Hill 2008) p 49
7 httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml
6 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)
b Teori Nativisme
Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya
dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa
manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi
Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa
memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan
lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa
Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat
Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi
penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8
Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk
belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD
(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak
mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan
semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi
bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti
bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan
Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa
dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan
sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai
pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9
Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus
untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif
8 Abdul Chaer Opcit p222
9 John W Santrock Opcit p 370
7 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa
yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang
dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa
pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa
Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat
ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak
yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11
Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat
dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak
dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa
Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)
c Teori Kognitivisme
Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari
beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan
bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di
dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada
perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan
perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi
beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara
beriringan namun independen
10
Abdul Chaer Opcit p 222 11
httpnahulinguistikwordpresscom 12
Abdul Chaer Opcitp 223 13
httpnahulinguistikwordpresscom
8 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring
pertambahan usia
Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)
Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)
Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah
perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan
berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara
langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui
indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti
bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk
mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian
berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep
Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang
menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa
Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu
kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus
menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata
untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16
14
Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33
16
John W Santrock Opcitp380
9 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)
d Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan
hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa
Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan
kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun
tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu
secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan
bahasa
Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan
pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan
bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks
sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner
menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai
language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung
penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona
perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17
Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang
dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang
dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat
tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam
mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17
Ibid p 378
10 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu
mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak
menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk
membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan
Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk
merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa
untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private
speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak
atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada
awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa
untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan
bicara internal menjadi eksternal18
Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara
actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya
Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan
lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui
bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin
yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan
pengembangan kemampuan membaca anak
18
John W Santrock Opcit p267
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
4 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak
mempelajari bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya dan
dilakukan dengan sadar Dengan demikian pemerolehan bahasa berkenaan dengan
bahasa pertama sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua
Berkaitan dengan pemerolehan bahasa anak kebanyakan ahli berpandangan bahwa
anak di mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan cara yang sama
Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama
tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali
dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan
Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif
daripada Piaget Bagi Piaget bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap
perkembangan yang cukup maju Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap
perkembangan kognitif saat itu Namun bagi Vygotsky bahasa berkembang dari
interaksi sosial dengan orang lain Awalnya satu-satunya fungsi bahasa adalah
komunikasi Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri tetapi selanjutnya anak
mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu
memecahkan masalah Dalam tahap praoperasional ketika anak belajar menggunakan
bahasa untuk menyelesaikan masalah mereka berbicara lantang sembari
menyelesaikan masalah Sebaliknya begitu menginjak tahap operasional konkret
percakapan batiniah tidak terdengar lagi
Berikut ini merupakan teori-teori tentang pemerolehan bahasa anak
Albert Bandura (4 Desember 1925 )
5 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
a Teori Behaviorial
Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak
ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya tanpa disadari dan
akan melekat selamanya di otak Proses pemrolehannya sendiri akibat dari rangsangan
yang diperoleh dari lingkungan (stimulus) dan reaksi (response) Pembelajaran bahasa
berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari
bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya atau merupakan
rangkaian respons yang dicapai melalui reinforcement5 dan bentuk pembelajaran
seperti ini disebut operant conditioning karena inidividu belajar dari akibat-akibat yang
beroperasi di lingkungan6
Aliran behaviorisme lebih menekankan pada asuhan (nurture) sebagai pengaruh
paling kuat terhadap perkembangan daripada bawaan biologis (nature) Sebagai contoh
adalah perubahan dari kemampuan anak berceloteh menjadi pengucapan kata
merupakan hasil yang diperoleh secara selektif dari orang tua dan orang lain yang
menghasilkan bunyi menyerupai kata Secara analogi anak belajar berbicara menurut
gramatika karena mereka dipuji ketika mengucapkan kalimat yang benar dan bukan
saat mereka berbicara tanpa mentaati gramatika
Karena teori ini bicara tentang tingkahlaku maka Behaviorism7 berfokus pada
variabel perilaku yang dapat diobservasi dimanipulasi dan menolak subjektivitas
penilaian internal dan sesuatu yang tidak nampak misalnya mental Mengabaikan
fungsi mental yang menurut mereka abstrak Metode eksperimen yang digunakan
adalah prosedur standar dari sebuah manipulasi variabel yang kemudian diukur
efeknya pada yang lain Termasuk dalam hal ini teori kepribadian yang melihat
lingkungan adalah faktor penentu perilaku Karena tidak sekedar melihat proses
perilaku eksternal saja tapi bagaimana seseorang secara individual mengembangkan
penilaian diri mereka terhadap perilaku yang dilakukannya
5 John W Santrock Perkembangan Anak (Jakarta Erlangga 2007) p372
6 Papalia Olds Feldman Human Development (Mc Graw Hill 2008) p 49
7 httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml
6 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)
b Teori Nativisme
Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya
dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa
manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi
Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa
memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan
lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa
Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat
Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi
penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8
Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk
belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD
(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak
mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan
semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi
bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti
bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan
Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa
dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan
sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai
pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9
Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus
untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif
8 Abdul Chaer Opcit p222
9 John W Santrock Opcit p 370
7 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa
yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang
dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa
pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa
Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat
ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak
yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11
Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat
dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak
dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa
Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)
c Teori Kognitivisme
Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari
beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan
bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di
dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada
perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan
perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi
beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara
beriringan namun independen
10
Abdul Chaer Opcit p 222 11
httpnahulinguistikwordpresscom 12
Abdul Chaer Opcitp 223 13
httpnahulinguistikwordpresscom
8 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring
pertambahan usia
Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)
Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)
Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah
perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan
berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara
langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui
indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti
bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk
mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian
berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep
Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang
menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa
Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu
kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus
menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata
untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16
14
Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33
16
John W Santrock Opcitp380
9 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)
d Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan
hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa
Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan
kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun
tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu
secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan
bahasa
Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan
pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan
bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks
sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner
menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai
language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung
penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona
perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17
Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang
dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang
dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat
tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam
mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17
Ibid p 378
10 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu
mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak
menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk
membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan
Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk
merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa
untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private
speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak
atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada
awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa
untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan
bicara internal menjadi eksternal18
Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara
actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya
Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan
lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui
bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin
yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan
pengembangan kemampuan membaca anak
18
John W Santrock Opcit p267
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
5 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
a Teori Behaviorial
Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak
ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya tanpa disadari dan
akan melekat selamanya di otak Proses pemrolehannya sendiri akibat dari rangsangan
yang diperoleh dari lingkungan (stimulus) dan reaksi (response) Pembelajaran bahasa
berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari
bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya atau merupakan
rangkaian respons yang dicapai melalui reinforcement5 dan bentuk pembelajaran
seperti ini disebut operant conditioning karena inidividu belajar dari akibat-akibat yang
beroperasi di lingkungan6
Aliran behaviorisme lebih menekankan pada asuhan (nurture) sebagai pengaruh
paling kuat terhadap perkembangan daripada bawaan biologis (nature) Sebagai contoh
adalah perubahan dari kemampuan anak berceloteh menjadi pengucapan kata
merupakan hasil yang diperoleh secara selektif dari orang tua dan orang lain yang
menghasilkan bunyi menyerupai kata Secara analogi anak belajar berbicara menurut
gramatika karena mereka dipuji ketika mengucapkan kalimat yang benar dan bukan
saat mereka berbicara tanpa mentaati gramatika
Karena teori ini bicara tentang tingkahlaku maka Behaviorism7 berfokus pada
variabel perilaku yang dapat diobservasi dimanipulasi dan menolak subjektivitas
penilaian internal dan sesuatu yang tidak nampak misalnya mental Mengabaikan
fungsi mental yang menurut mereka abstrak Metode eksperimen yang digunakan
adalah prosedur standar dari sebuah manipulasi variabel yang kemudian diukur
efeknya pada yang lain Termasuk dalam hal ini teori kepribadian yang melihat
lingkungan adalah faktor penentu perilaku Karena tidak sekedar melihat proses
perilaku eksternal saja tapi bagaimana seseorang secara individual mengembangkan
penilaian diri mereka terhadap perilaku yang dilakukannya
5 John W Santrock Perkembangan Anak (Jakarta Erlangga 2007) p372
6 Papalia Olds Feldman Human Development (Mc Graw Hill 2008) p 49
7 httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml
6 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)
b Teori Nativisme
Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya
dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa
manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi
Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa
memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan
lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa
Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat
Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi
penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8
Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk
belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD
(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak
mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan
semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi
bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti
bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan
Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa
dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan
sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai
pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9
Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus
untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif
8 Abdul Chaer Opcit p222
9 John W Santrock Opcit p 370
7 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa
yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang
dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa
pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa
Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat
ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak
yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11
Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat
dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak
dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa
Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)
c Teori Kognitivisme
Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari
beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan
bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di
dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada
perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan
perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi
beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara
beriringan namun independen
10
Abdul Chaer Opcit p 222 11
httpnahulinguistikwordpresscom 12
Abdul Chaer Opcitp 223 13
httpnahulinguistikwordpresscom
8 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring
pertambahan usia
Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)
Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)
Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah
perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan
berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara
langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui
indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti
bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk
mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian
berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep
Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang
menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa
Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu
kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus
menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata
untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16
14
Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33
16
John W Santrock Opcitp380
9 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)
d Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan
hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa
Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan
kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun
tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu
secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan
bahasa
Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan
pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan
bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks
sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner
menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai
language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung
penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona
perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17
Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang
dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang
dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat
tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam
mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17
Ibid p 378
10 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu
mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak
menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk
membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan
Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk
merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa
untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private
speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak
atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada
awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa
untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan
bicara internal menjadi eksternal18
Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara
actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya
Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan
lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui
bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin
yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan
pengembangan kemampuan membaca anak
18
John W Santrock Opcit p267
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
6 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)
b Teori Nativisme
Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya
dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa
manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi
Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa
memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan
lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa
Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat
Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi
penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8
Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk
belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD
(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak
mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan
semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi
bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti
bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan
Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa
dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan
sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai
pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9
Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus
untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif
8 Abdul Chaer Opcit p222
9 John W Santrock Opcit p 370
7 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa
yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang
dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa
pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa
Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat
ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak
yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11
Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat
dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak
dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa
Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)
c Teori Kognitivisme
Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari
beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan
bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di
dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada
perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan
perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi
beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara
beriringan namun independen
10
Abdul Chaer Opcit p 222 11
httpnahulinguistikwordpresscom 12
Abdul Chaer Opcitp 223 13
httpnahulinguistikwordpresscom
8 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring
pertambahan usia
Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)
Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)
Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah
perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan
berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara
langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui
indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti
bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk
mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian
berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep
Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang
menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa
Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu
kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus
menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata
untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16
14
Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33
16
John W Santrock Opcitp380
9 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)
d Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan
hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa
Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan
kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun
tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu
secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan
bahasa
Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan
pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan
bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks
sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner
menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai
language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung
penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona
perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17
Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang
dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang
dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat
tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam
mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17
Ibid p 378
10 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu
mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak
menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk
membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan
Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk
merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa
untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private
speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak
atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada
awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa
untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan
bicara internal menjadi eksternal18
Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara
actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya
Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan
lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui
bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin
yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan
pengembangan kemampuan membaca anak
18
John W Santrock Opcit p267
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
7 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa
yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang
dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa
pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa
Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat
ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak
yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11
Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat
dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak
dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa
Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)
c Teori Kognitivisme
Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari
beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan
bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di
dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada
perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan
perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi
beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara
beriringan namun independen
10
Abdul Chaer Opcit p 222 11
httpnahulinguistikwordpresscom 12
Abdul Chaer Opcitp 223 13
httpnahulinguistikwordpresscom
8 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring
pertambahan usia
Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)
Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)
Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah
perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan
berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara
langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui
indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti
bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk
mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian
berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep
Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang
menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa
Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu
kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus
menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata
untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16
14
Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33
16
John W Santrock Opcitp380
9 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)
d Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan
hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa
Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan
kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun
tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu
secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan
bahasa
Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan
pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan
bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks
sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner
menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai
language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung
penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona
perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17
Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang
dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang
dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat
tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam
mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17
Ibid p 378
10 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu
mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak
menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk
membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan
Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk
merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa
untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private
speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak
atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada
awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa
untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan
bicara internal menjadi eksternal18
Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara
actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya
Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan
lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui
bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin
yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan
pengembangan kemampuan membaca anak
18
John W Santrock Opcit p267
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
8 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring
pertambahan usia
Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)
Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)
Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah
perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan
berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara
langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui
indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti
bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk
mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian
berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep
Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang
menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa
Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu
kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus
menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata
untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16
14
Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33
16
John W Santrock Opcitp380
9 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)
d Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan
hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa
Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan
kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun
tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu
secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan
bahasa
Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan
pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan
bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks
sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner
menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai
language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung
penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona
perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17
Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang
dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang
dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat
tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam
mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17
Ibid p 378
10 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu
mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak
menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk
membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan
Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk
merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa
untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private
speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak
atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada
awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa
untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan
bicara internal menjadi eksternal18
Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara
actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya
Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan
lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui
bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin
yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan
pengembangan kemampuan membaca anak
18
John W Santrock Opcit p267
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
9 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)
d Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan
hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa
Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan
kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun
tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu
secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan
bahasa
Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan
pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan
bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks
sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner
menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai
language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung
penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona
perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17
Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang
dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang
dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat
tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam
mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17
Ibid p 378
10 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu
mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak
menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk
membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan
Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk
merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa
untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private
speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak
atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada
awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa
untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan
bicara internal menjadi eksternal18
Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara
actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya
Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan
lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui
bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin
yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan
pengembangan kemampuan membaca anak
18
John W Santrock Opcit p267
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
10 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu
mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak
menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk
membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan
Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk
merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa
untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private
speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak
atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada
awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa
untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan
bicara internal menjadi eksternal18
Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara
actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya
Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan
lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui
bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin
yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan
pengembangan kemampuan membaca anak
18
John W Santrock Opcit p267
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
11 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi
berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta
bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20
Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan
aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia
2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun
orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru
dsb
Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1
Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan
bahasa pada anak usia dini adalah
a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
c Mampu mengingat dan menghafal informasi
d Mampu memberikan penjelasan dan
e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik
dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak
usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca
menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara
lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri
19
Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret
2009 20
Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
12 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia
Usia Anak
Bentuk dan Aktivitas Kreatif
2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
mudah mengingat nama teman dan keluarga
suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik
3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui
mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui
anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu
memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara
meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya
dapat menceritakan kembali dengan baik
mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik
menulis dengan ejaan sebagian sudah benar
suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya
menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21
f Konsep Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi
perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan
orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh
Smith antara lain22
21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet
3 h 27-28 22
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
13 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi
orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan
Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya
Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam
pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak
Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD
2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya
juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja
kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak
3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi
oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh
teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif
membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja
secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat
menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap
tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang
dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang
lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama
sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar
sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
14 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan
anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang
diharapkan
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
15 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB III
PEMBAHASAN
11 WHOLE LANGUAGE
Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori
belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan
pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan
menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme
merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat
dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan
tanggapan
Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain
dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk
akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari
menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting
dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan
kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi
Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari
berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa
dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif
psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda
tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)
Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli
a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara
alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu
kemajuan di dalam kelas dan sekolah23
23
Contance Weaver Opcit p3
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
16 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Routman whole language adalah suatu teori yang
menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai
dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24
c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar
yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak
belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana
perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan
lingkungan luar sekolah25
Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai
berikut
a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami
pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada
keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-
anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses
belajarnya sendiri
b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana
suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam
perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar
bercakap membaca dan menulis
c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa
anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam
mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan
anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan
proses keaksaraan
d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan
pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti
24
Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25
David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
17 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami
dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh
pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar
12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language
menurut Diane dan Weaver
1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti
mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa
adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan
siswa supaya tidak berkecil hati
2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan
observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik
mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa
berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi
3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya
dibuat mudah dan sederhana
4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada
pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari
membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan
secara utuh
Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari
International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early
Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment
Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain
a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa
oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang
bermakna dari lingkungan keseharian anak
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
18 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar
bahasa dan aktivitas keaksaraan
c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk
dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka
menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang
d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses
berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis
serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan
musik
e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas
kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan
f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan
menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu
bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak
g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita
terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan
belajar mereka
h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus
berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar
dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan
menulis
i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema
dari puisi cerita fiksi dan non fiksi
j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri
k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya
kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir
dan apa yang mereka rasakan
l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan
evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan
pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
19 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah
n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang
terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan
menulis
o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya
sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat
bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca
Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26
adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di
dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan
sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata
Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui
berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara
mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain
yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27
Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi
perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan
dengan cara 28
a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa
tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator
b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai
aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis
Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan
padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja
dipelajarainya
26
Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
20 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang
bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis
dapat dikomunikasikan secara menyeluruh
d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan
secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna
e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang
berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara
secara terus menerus
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran
whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat
diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan
membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan
menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang
menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan
(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language
Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia
dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan
pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas
lingkungannya dengan penuh kegembiraan
Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar
mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
21 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat
berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya
1 4 Kemampuan Membaca Permulaan
Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan
kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya
literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai
akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan
akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli
dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui
dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan
simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya
kecintaan mereka untuk membaca
Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan
membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih
usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan
membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca
melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan
tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan
Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan
mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi
keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan
anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain
yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan
sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
22 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan
diarahkan29
Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak
mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih
bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru
memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan
suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru
mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan
kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih
terarah
Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan
pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca
menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran
bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya
anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan
puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa
Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan
mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan
subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial
serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam
mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik
meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole
language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran
whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari
makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah
penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin
proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus
29
Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30
Santrock opcit pp 364-365
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
23 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan
Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada
usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan
membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis
Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik
persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu
Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak
akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks
dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang
perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan
mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena
semua anak pada hakekatnya menyukai musik
31
httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
24 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
BAB IV
KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN
A KESIMPULAN
Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara
alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah
Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu
lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk
kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole
language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta
membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan
dari lingkungan sekitar
Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan
melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan
oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya
terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru
B Kritik
Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole
language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di
dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari
Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang
sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
25 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak
adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah
bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca
permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi
soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole
language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language
membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca
anak akan kesulitan
Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage
seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan
Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan
dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan
guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf
Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah
filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh
melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah
keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak
pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra
dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya
melibatkan kurikulum terpadu tematik
Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka
menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam
penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik
melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola
Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi
jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole
language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
26 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
C Saran
Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai
membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan
minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena
membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat
menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu
pengetahuan
Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan
nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak
memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang
paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
27 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini
Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998
Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Washington NAEYC 1997
Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982
ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003
Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta
Grasindo 2004)
Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia
2008
Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress
1999
Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008
Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003
Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986
Routman Regie Transition USA Heinemann 1998
Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29
28 Natalina Purba 7516091341
Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690
Nurrsquoaini 7516091346
Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New
York Teacher College Press 1990)
Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005
Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas
Terbuka 2008
Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung
Angkasa 1990
Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing
1990
Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and
Company Glenview Illionos 1991
Website
httpnahulinguistikwordpresscom
httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-scaffolding
httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29