whole language

28
1 Natalina Purba 7516091341 Email : [email protected] hp: 08128540690 Nur’aini 7516091346 BAB I PENDAHULUAN Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial, moral, dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya. Anak usia dini adalah anak yang berada pada masa keemasan tetapi sekaligus masa kritis. Masa keemasan karena pada masa usia dini (0 6 tahun) ini berbagai kemampuan fisiologis, kognitif, bahasa, sosioemosional, dan spiritualnya sedang berada dalam perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan kecerdasan yang terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan anak diperkirakan mencapai 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa dan ini terjadi kurang lebih ketika anak berumur 4 tahun. Kecerdasan akan mencapai 80% ketika anak berumur 8 tahun, dan sisanya sampai mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun. Kesalahan yang terjadi pada periode kritis akan membawa kerugian yang nyata di masa yang akan datang. Proses pembelajaran pada anak usia dini akan baik dilakukan apabila tujuan pembelajaran adalah memberikan konsep-konsep dasar yang memilliki makna bagi anak melalui pengalaman nyata. Pengalaman yang memungkinkan anak untuk menunjukkan aktivitas yang mengembangkan segala potensi yang dimilik anaka termasuk kemampuan berbahasa atau membaca. Karakteristik kemampuan membaca permulaan dapat dilihat melalui kemampuan anak mengembangkan koordinasi gerakan visual dan motorik, kemampuan anak melakukan diskriminasi secara visual, kemampuan kosakata anak, dan kemampuan diskriminasi auditori. Dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan bagi anak, hal yang dapat dilakukan adalah dengan pendekatan yang bersifat alami ( natural) yang memperkaya lingkungan anak dengan hal-hal yang mampu mengembangkan minat dan rasa ingin tahu anak akan dunia kebahasaan. Pendekatan pembelajaran bahasa yang menekankan akan pemerkayaan lingkungan bahasa anak secara alamiah dan menyeluruh adalah whole language (keutuhan bahasa).

Upload: missnatalinapurba

Post on 26-Oct-2015

397 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Early Childhood Education

TRANSCRIPT

1 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB I

PENDAHULUAN

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas baik secara fisik psikis sosial

moral dan sebagainya Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk

sepanjang usia hidupnya Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan

fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya

Anak usia dini adalah anak yang berada pada masa keemasan tetapi sekaligus

masa kritis Masa keemasan karena pada masa usia dini (0 ndash 6 tahun) ini berbagai

kemampuan fisiologis kognitif bahasa sosioemosional dan spiritualnya sedang

berada dalam perkembangan yang sangat pesat Perkembangan kecerdasan yang

terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan anak diperkirakan mencapai 50 kapabilitas

kecerdasan orang dewasa dan ini terjadi kurang lebih ketika anak berumur 4 tahun

Kecerdasan akan mencapai 80 ketika anak berumur 8 tahun dan sisanya sampai

mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun Kesalahan yang terjadi

pada periode kritis akan membawa kerugian yang nyata di masa yang akan datang

Proses pembelajaran pada anak usia dini akan baik dilakukan apabila tujuan

pembelajaran adalah memberikan konsep-konsep dasar yang memilliki makna bagi

anak melalui pengalaman nyata Pengalaman yang memungkinkan anak untuk

menunjukkan aktivitas yang mengembangkan segala potensi yang dimilik anaka

termasuk kemampuan berbahasa atau membaca Karakteristik kemampuan membaca

permulaan dapat dilihat melalui kemampuan anak mengembangkan koordinasi gerakan

visual dan motorik kemampuan anak melakukan diskriminasi secara visual

kemampuan kosakata anak dan kemampuan diskriminasi auditori

Dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan bagi anak hal yang

dapat dilakukan adalah dengan pendekatan yang bersifat alami (natural) yang

memperkaya lingkungan anak dengan hal-hal yang mampu mengembangkan minat dan

rasa ingin tahu anak akan dunia kebahasaan Pendekatan pembelajaran bahasa yang

menekankan akan pemerkayaan lingkungan bahasa anak secara alamiah dan

menyeluruh adalah whole language (keutuhan bahasa)

2 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Menurut Weaver bahwa pendekatan whole language adalah suatu teori tentang

sistem belajar bahasa dan bagaimana sistem tersebut dapat membantu kemajuan anak

di kelas dan di sekolah1 Pendekatan whole language dilakukan secara alamiah tanpa

intervensi dari guru dan pembelajaran berpusat pada anak

Whole language akan membantu anak dan guru dalam memperkenalkan bahasa

yang baru didengarnya dan berusaha mengingat dan menyimpannya dalam memori

otaknya Namun sebagai catatan hal ini harus menyenangkan (full of joy) Sehingga

kreativiatas guru dalam mengelola kelas adalah yang utama teaching with joy Dengan

teaching with joy anak akan learn with joy

1 Constance C Weaver Understanding Whole Language (Canada Irwin Publishing 1990)p4

3 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB II

TEORI BAHASA

Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan dan

tulisan atau isyarat untuk menyampaikan makna yang menyiratkan pikiran dan

perasaan Bahasa secara umum adalah suatu kegiatan sosial yang menggambarkan

kehidupan manusia dan terikat pada kondisi sosial tertentu2

1 Menurut Kinneavy3 bahasa memiliki lima fungsi yaitu

Fungsi ekspresi

Fungsi informasi adalah fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada

orang lain

Fungsi eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal

perkara keadaaan

Fungsi persuasi adalah penggunaan bahasa yang bersifat mempengaruhi atau

mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara

baik-baik

Fungsi entertainmen adalah penggunaan bahasa dengan maksud menghibur

menyenangkan atau memuaskan perasaan

2 Menurut Vygotsky4 bahasa memainkan peranan besar dalam kognisi dan

sebagai mekanisme aktual untuk berpikir yang dapat menjadikan anak-anak

berimajinasi mengubah (memanipulasi) menciptakan dan menuangkan

gagasan baru Pengalaman bahasa yang dipelajari dan lingkungan dapat

mempengaruhi anak dalam memperoleh bahasanya

Pemerolehan bahasa merupakan bahasa yang diterima secara tidak sadar dan

akan menetap selamanya di otak atau proses yang berlangsung di dalam otak ketika

anak memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya Sedangkan pembelajaran

2 A A Beiger Media Analysis Techniques (Baverly Hills Sjac 1982) P 19 3 Abdul Chaer Psikolinguistik (Jakarta Rineka Cipta 2003) p33

4 Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini (Jakarta Ghiyats AlfianiPress 1999)p 44

4 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak

mempelajari bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya dan

dilakukan dengan sadar Dengan demikian pemerolehan bahasa berkenaan dengan

bahasa pertama sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua

Berkaitan dengan pemerolehan bahasa anak kebanyakan ahli berpandangan bahwa

anak di mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan cara yang sama

Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama

tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali

dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan

Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif

daripada Piaget Bagi Piaget bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap

perkembangan yang cukup maju Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap

perkembangan kognitif saat itu Namun bagi Vygotsky bahasa berkembang dari

interaksi sosial dengan orang lain Awalnya satu-satunya fungsi bahasa adalah

komunikasi Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri tetapi selanjutnya anak

mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu

memecahkan masalah Dalam tahap praoperasional ketika anak belajar menggunakan

bahasa untuk menyelesaikan masalah mereka berbicara lantang sembari

menyelesaikan masalah Sebaliknya begitu menginjak tahap operasional konkret

percakapan batiniah tidak terdengar lagi

Berikut ini merupakan teori-teori tentang pemerolehan bahasa anak

Albert Bandura (4 Desember 1925 )

5 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

a Teori Behaviorial

Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak

ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya tanpa disadari dan

akan melekat selamanya di otak Proses pemrolehannya sendiri akibat dari rangsangan

yang diperoleh dari lingkungan (stimulus) dan reaksi (response) Pembelajaran bahasa

berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari

bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya atau merupakan

rangkaian respons yang dicapai melalui reinforcement5 dan bentuk pembelajaran

seperti ini disebut operant conditioning karena inidividu belajar dari akibat-akibat yang

beroperasi di lingkungan6

Aliran behaviorisme lebih menekankan pada asuhan (nurture) sebagai pengaruh

paling kuat terhadap perkembangan daripada bawaan biologis (nature) Sebagai contoh

adalah perubahan dari kemampuan anak berceloteh menjadi pengucapan kata

merupakan hasil yang diperoleh secara selektif dari orang tua dan orang lain yang

menghasilkan bunyi menyerupai kata Secara analogi anak belajar berbicara menurut

gramatika karena mereka dipuji ketika mengucapkan kalimat yang benar dan bukan

saat mereka berbicara tanpa mentaati gramatika

Karena teori ini bicara tentang tingkahlaku maka Behaviorism7 berfokus pada

variabel perilaku yang dapat diobservasi dimanipulasi dan menolak subjektivitas

penilaian internal dan sesuatu yang tidak nampak misalnya mental Mengabaikan

fungsi mental yang menurut mereka abstrak Metode eksperimen yang digunakan

adalah prosedur standar dari sebuah manipulasi variabel yang kemudian diukur

efeknya pada yang lain Termasuk dalam hal ini teori kepribadian yang melihat

lingkungan adalah faktor penentu perilaku Karena tidak sekedar melihat proses

perilaku eksternal saja tapi bagaimana seseorang secara individual mengembangkan

penilaian diri mereka terhadap perilaku yang dilakukannya

5 John W Santrock Perkembangan Anak (Jakarta Erlangga 2007) p372

6 Papalia Olds Feldman Human Development (Mc Graw Hill 2008) p 49

7 httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml

6 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)

b Teori Nativisme

Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya

dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa

manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi

Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa

memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan

lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa

Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat

Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi

penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8

Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk

belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD

(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak

mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan

semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi

bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti

bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan

Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa

dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan

sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai

pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9

Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus

untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif

8 Abdul Chaer Opcit p222

9 John W Santrock Opcit p 370

7 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa

yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang

dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa

pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa

Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat

ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak

yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11

Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat

dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak

dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa

Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)

c Teori Kognitivisme

Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari

beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan

bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di

dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada

perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan

perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi

beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara

beriringan namun independen

10

Abdul Chaer Opcit p 222 11

httpnahulinguistikwordpresscom 12

Abdul Chaer Opcitp 223 13

httpnahulinguistikwordpresscom

8 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya

melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring

pertambahan usia

Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)

Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)

Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah

perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan

berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara

langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui

indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti

bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk

mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian

berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep

Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang

menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa

Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu

kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus

menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata

untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16

14

Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33

16

John W Santrock Opcitp380

9 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)

d Teori Interaksionisme

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan

hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa

Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan

kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun

tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu

secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan

bahasa

Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan

pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan

bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks

sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner

menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai

language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung

penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona

perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17

Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit

dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang

dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang

dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat

tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam

mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17

Ibid p 378

10 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu

mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak

menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk

membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan

Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk

merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa

untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private

speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak

atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada

awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus

menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa

untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan

bicara internal menjadi eksternal18

Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara

actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman

sebaya

Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan

lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui

bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin

yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan

pengembangan kemampuan membaca anak

18

John W Santrock Opcit p267

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

2 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Menurut Weaver bahwa pendekatan whole language adalah suatu teori tentang

sistem belajar bahasa dan bagaimana sistem tersebut dapat membantu kemajuan anak

di kelas dan di sekolah1 Pendekatan whole language dilakukan secara alamiah tanpa

intervensi dari guru dan pembelajaran berpusat pada anak

Whole language akan membantu anak dan guru dalam memperkenalkan bahasa

yang baru didengarnya dan berusaha mengingat dan menyimpannya dalam memori

otaknya Namun sebagai catatan hal ini harus menyenangkan (full of joy) Sehingga

kreativiatas guru dalam mengelola kelas adalah yang utama teaching with joy Dengan

teaching with joy anak akan learn with joy

1 Constance C Weaver Understanding Whole Language (Canada Irwin Publishing 1990)p4

3 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB II

TEORI BAHASA

Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan dan

tulisan atau isyarat untuk menyampaikan makna yang menyiratkan pikiran dan

perasaan Bahasa secara umum adalah suatu kegiatan sosial yang menggambarkan

kehidupan manusia dan terikat pada kondisi sosial tertentu2

1 Menurut Kinneavy3 bahasa memiliki lima fungsi yaitu

Fungsi ekspresi

Fungsi informasi adalah fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada

orang lain

Fungsi eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal

perkara keadaaan

Fungsi persuasi adalah penggunaan bahasa yang bersifat mempengaruhi atau

mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara

baik-baik

Fungsi entertainmen adalah penggunaan bahasa dengan maksud menghibur

menyenangkan atau memuaskan perasaan

2 Menurut Vygotsky4 bahasa memainkan peranan besar dalam kognisi dan

sebagai mekanisme aktual untuk berpikir yang dapat menjadikan anak-anak

berimajinasi mengubah (memanipulasi) menciptakan dan menuangkan

gagasan baru Pengalaman bahasa yang dipelajari dan lingkungan dapat

mempengaruhi anak dalam memperoleh bahasanya

Pemerolehan bahasa merupakan bahasa yang diterima secara tidak sadar dan

akan menetap selamanya di otak atau proses yang berlangsung di dalam otak ketika

anak memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya Sedangkan pembelajaran

2 A A Beiger Media Analysis Techniques (Baverly Hills Sjac 1982) P 19 3 Abdul Chaer Psikolinguistik (Jakarta Rineka Cipta 2003) p33

4 Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini (Jakarta Ghiyats AlfianiPress 1999)p 44

4 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak

mempelajari bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya dan

dilakukan dengan sadar Dengan demikian pemerolehan bahasa berkenaan dengan

bahasa pertama sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua

Berkaitan dengan pemerolehan bahasa anak kebanyakan ahli berpandangan bahwa

anak di mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan cara yang sama

Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama

tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali

dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan

Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif

daripada Piaget Bagi Piaget bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap

perkembangan yang cukup maju Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap

perkembangan kognitif saat itu Namun bagi Vygotsky bahasa berkembang dari

interaksi sosial dengan orang lain Awalnya satu-satunya fungsi bahasa adalah

komunikasi Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri tetapi selanjutnya anak

mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu

memecahkan masalah Dalam tahap praoperasional ketika anak belajar menggunakan

bahasa untuk menyelesaikan masalah mereka berbicara lantang sembari

menyelesaikan masalah Sebaliknya begitu menginjak tahap operasional konkret

percakapan batiniah tidak terdengar lagi

Berikut ini merupakan teori-teori tentang pemerolehan bahasa anak

Albert Bandura (4 Desember 1925 )

5 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

a Teori Behaviorial

Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak

ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya tanpa disadari dan

akan melekat selamanya di otak Proses pemrolehannya sendiri akibat dari rangsangan

yang diperoleh dari lingkungan (stimulus) dan reaksi (response) Pembelajaran bahasa

berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari

bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya atau merupakan

rangkaian respons yang dicapai melalui reinforcement5 dan bentuk pembelajaran

seperti ini disebut operant conditioning karena inidividu belajar dari akibat-akibat yang

beroperasi di lingkungan6

Aliran behaviorisme lebih menekankan pada asuhan (nurture) sebagai pengaruh

paling kuat terhadap perkembangan daripada bawaan biologis (nature) Sebagai contoh

adalah perubahan dari kemampuan anak berceloteh menjadi pengucapan kata

merupakan hasil yang diperoleh secara selektif dari orang tua dan orang lain yang

menghasilkan bunyi menyerupai kata Secara analogi anak belajar berbicara menurut

gramatika karena mereka dipuji ketika mengucapkan kalimat yang benar dan bukan

saat mereka berbicara tanpa mentaati gramatika

Karena teori ini bicara tentang tingkahlaku maka Behaviorism7 berfokus pada

variabel perilaku yang dapat diobservasi dimanipulasi dan menolak subjektivitas

penilaian internal dan sesuatu yang tidak nampak misalnya mental Mengabaikan

fungsi mental yang menurut mereka abstrak Metode eksperimen yang digunakan

adalah prosedur standar dari sebuah manipulasi variabel yang kemudian diukur

efeknya pada yang lain Termasuk dalam hal ini teori kepribadian yang melihat

lingkungan adalah faktor penentu perilaku Karena tidak sekedar melihat proses

perilaku eksternal saja tapi bagaimana seseorang secara individual mengembangkan

penilaian diri mereka terhadap perilaku yang dilakukannya

5 John W Santrock Perkembangan Anak (Jakarta Erlangga 2007) p372

6 Papalia Olds Feldman Human Development (Mc Graw Hill 2008) p 49

7 httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml

6 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)

b Teori Nativisme

Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya

dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa

manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi

Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa

memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan

lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa

Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat

Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi

penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8

Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk

belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD

(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak

mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan

semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi

bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti

bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan

Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa

dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan

sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai

pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9

Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus

untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif

8 Abdul Chaer Opcit p222

9 John W Santrock Opcit p 370

7 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa

yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang

dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa

pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa

Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat

ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak

yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11

Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat

dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak

dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa

Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)

c Teori Kognitivisme

Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari

beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan

bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di

dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada

perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan

perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi

beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara

beriringan namun independen

10

Abdul Chaer Opcit p 222 11

httpnahulinguistikwordpresscom 12

Abdul Chaer Opcitp 223 13

httpnahulinguistikwordpresscom

8 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya

melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring

pertambahan usia

Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)

Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)

Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah

perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan

berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara

langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui

indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti

bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk

mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian

berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep

Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang

menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa

Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu

kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus

menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata

untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16

14

Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33

16

John W Santrock Opcitp380

9 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)

d Teori Interaksionisme

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan

hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa

Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan

kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun

tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu

secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan

bahasa

Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan

pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan

bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks

sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner

menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai

language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung

penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona

perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17

Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit

dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang

dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang

dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat

tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam

mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17

Ibid p 378

10 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu

mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak

menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk

membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan

Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk

merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa

untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private

speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak

atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada

awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus

menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa

untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan

bicara internal menjadi eksternal18

Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara

actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman

sebaya

Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan

lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui

bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin

yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan

pengembangan kemampuan membaca anak

18

John W Santrock Opcit p267

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

3 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB II

TEORI BAHASA

Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan dan

tulisan atau isyarat untuk menyampaikan makna yang menyiratkan pikiran dan

perasaan Bahasa secara umum adalah suatu kegiatan sosial yang menggambarkan

kehidupan manusia dan terikat pada kondisi sosial tertentu2

1 Menurut Kinneavy3 bahasa memiliki lima fungsi yaitu

Fungsi ekspresi

Fungsi informasi adalah fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada

orang lain

Fungsi eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal

perkara keadaaan

Fungsi persuasi adalah penggunaan bahasa yang bersifat mempengaruhi atau

mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara

baik-baik

Fungsi entertainmen adalah penggunaan bahasa dengan maksud menghibur

menyenangkan atau memuaskan perasaan

2 Menurut Vygotsky4 bahasa memainkan peranan besar dalam kognisi dan

sebagai mekanisme aktual untuk berpikir yang dapat menjadikan anak-anak

berimajinasi mengubah (memanipulasi) menciptakan dan menuangkan

gagasan baru Pengalaman bahasa yang dipelajari dan lingkungan dapat

mempengaruhi anak dalam memperoleh bahasanya

Pemerolehan bahasa merupakan bahasa yang diterima secara tidak sadar dan

akan menetap selamanya di otak atau proses yang berlangsung di dalam otak ketika

anak memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya Sedangkan pembelajaran

2 A A Beiger Media Analysis Techniques (Baverly Hills Sjac 1982) P 19 3 Abdul Chaer Psikolinguistik (Jakarta Rineka Cipta 2003) p33

4 Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini (Jakarta Ghiyats AlfianiPress 1999)p 44

4 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak

mempelajari bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya dan

dilakukan dengan sadar Dengan demikian pemerolehan bahasa berkenaan dengan

bahasa pertama sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua

Berkaitan dengan pemerolehan bahasa anak kebanyakan ahli berpandangan bahwa

anak di mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan cara yang sama

Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama

tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali

dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan

Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif

daripada Piaget Bagi Piaget bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap

perkembangan yang cukup maju Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap

perkembangan kognitif saat itu Namun bagi Vygotsky bahasa berkembang dari

interaksi sosial dengan orang lain Awalnya satu-satunya fungsi bahasa adalah

komunikasi Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri tetapi selanjutnya anak

mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu

memecahkan masalah Dalam tahap praoperasional ketika anak belajar menggunakan

bahasa untuk menyelesaikan masalah mereka berbicara lantang sembari

menyelesaikan masalah Sebaliknya begitu menginjak tahap operasional konkret

percakapan batiniah tidak terdengar lagi

Berikut ini merupakan teori-teori tentang pemerolehan bahasa anak

Albert Bandura (4 Desember 1925 )

5 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

a Teori Behaviorial

Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak

ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya tanpa disadari dan

akan melekat selamanya di otak Proses pemrolehannya sendiri akibat dari rangsangan

yang diperoleh dari lingkungan (stimulus) dan reaksi (response) Pembelajaran bahasa

berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari

bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya atau merupakan

rangkaian respons yang dicapai melalui reinforcement5 dan bentuk pembelajaran

seperti ini disebut operant conditioning karena inidividu belajar dari akibat-akibat yang

beroperasi di lingkungan6

Aliran behaviorisme lebih menekankan pada asuhan (nurture) sebagai pengaruh

paling kuat terhadap perkembangan daripada bawaan biologis (nature) Sebagai contoh

adalah perubahan dari kemampuan anak berceloteh menjadi pengucapan kata

merupakan hasil yang diperoleh secara selektif dari orang tua dan orang lain yang

menghasilkan bunyi menyerupai kata Secara analogi anak belajar berbicara menurut

gramatika karena mereka dipuji ketika mengucapkan kalimat yang benar dan bukan

saat mereka berbicara tanpa mentaati gramatika

Karena teori ini bicara tentang tingkahlaku maka Behaviorism7 berfokus pada

variabel perilaku yang dapat diobservasi dimanipulasi dan menolak subjektivitas

penilaian internal dan sesuatu yang tidak nampak misalnya mental Mengabaikan

fungsi mental yang menurut mereka abstrak Metode eksperimen yang digunakan

adalah prosedur standar dari sebuah manipulasi variabel yang kemudian diukur

efeknya pada yang lain Termasuk dalam hal ini teori kepribadian yang melihat

lingkungan adalah faktor penentu perilaku Karena tidak sekedar melihat proses

perilaku eksternal saja tapi bagaimana seseorang secara individual mengembangkan

penilaian diri mereka terhadap perilaku yang dilakukannya

5 John W Santrock Perkembangan Anak (Jakarta Erlangga 2007) p372

6 Papalia Olds Feldman Human Development (Mc Graw Hill 2008) p 49

7 httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml

6 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)

b Teori Nativisme

Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya

dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa

manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi

Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa

memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan

lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa

Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat

Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi

penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8

Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk

belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD

(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak

mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan

semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi

bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti

bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan

Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa

dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan

sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai

pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9

Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus

untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif

8 Abdul Chaer Opcit p222

9 John W Santrock Opcit p 370

7 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa

yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang

dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa

pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa

Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat

ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak

yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11

Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat

dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak

dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa

Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)

c Teori Kognitivisme

Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari

beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan

bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di

dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada

perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan

perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi

beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara

beriringan namun independen

10

Abdul Chaer Opcit p 222 11

httpnahulinguistikwordpresscom 12

Abdul Chaer Opcitp 223 13

httpnahulinguistikwordpresscom

8 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya

melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring

pertambahan usia

Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)

Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)

Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah

perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan

berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara

langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui

indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti

bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk

mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian

berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep

Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang

menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa

Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu

kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus

menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata

untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16

14

Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33

16

John W Santrock Opcitp380

9 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)

d Teori Interaksionisme

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan

hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa

Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan

kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun

tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu

secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan

bahasa

Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan

pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan

bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks

sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner

menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai

language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung

penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona

perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17

Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit

dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang

dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang

dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat

tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam

mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17

Ibid p 378

10 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu

mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak

menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk

membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan

Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk

merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa

untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private

speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak

atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada

awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus

menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa

untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan

bicara internal menjadi eksternal18

Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara

actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman

sebaya

Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan

lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui

bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin

yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan

pengembangan kemampuan membaca anak

18

John W Santrock Opcit p267

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

4 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak

mempelajari bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya dan

dilakukan dengan sadar Dengan demikian pemerolehan bahasa berkenaan dengan

bahasa pertama sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua

Berkaitan dengan pemerolehan bahasa anak kebanyakan ahli berpandangan bahwa

anak di mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan cara yang sama

Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama

tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali

dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan

Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif

daripada Piaget Bagi Piaget bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap

perkembangan yang cukup maju Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap

perkembangan kognitif saat itu Namun bagi Vygotsky bahasa berkembang dari

interaksi sosial dengan orang lain Awalnya satu-satunya fungsi bahasa adalah

komunikasi Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri tetapi selanjutnya anak

mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu

memecahkan masalah Dalam tahap praoperasional ketika anak belajar menggunakan

bahasa untuk menyelesaikan masalah mereka berbicara lantang sembari

menyelesaikan masalah Sebaliknya begitu menginjak tahap operasional konkret

percakapan batiniah tidak terdengar lagi

Berikut ini merupakan teori-teori tentang pemerolehan bahasa anak

Albert Bandura (4 Desember 1925 )

5 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

a Teori Behaviorial

Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak

ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya tanpa disadari dan

akan melekat selamanya di otak Proses pemrolehannya sendiri akibat dari rangsangan

yang diperoleh dari lingkungan (stimulus) dan reaksi (response) Pembelajaran bahasa

berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari

bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya atau merupakan

rangkaian respons yang dicapai melalui reinforcement5 dan bentuk pembelajaran

seperti ini disebut operant conditioning karena inidividu belajar dari akibat-akibat yang

beroperasi di lingkungan6

Aliran behaviorisme lebih menekankan pada asuhan (nurture) sebagai pengaruh

paling kuat terhadap perkembangan daripada bawaan biologis (nature) Sebagai contoh

adalah perubahan dari kemampuan anak berceloteh menjadi pengucapan kata

merupakan hasil yang diperoleh secara selektif dari orang tua dan orang lain yang

menghasilkan bunyi menyerupai kata Secara analogi anak belajar berbicara menurut

gramatika karena mereka dipuji ketika mengucapkan kalimat yang benar dan bukan

saat mereka berbicara tanpa mentaati gramatika

Karena teori ini bicara tentang tingkahlaku maka Behaviorism7 berfokus pada

variabel perilaku yang dapat diobservasi dimanipulasi dan menolak subjektivitas

penilaian internal dan sesuatu yang tidak nampak misalnya mental Mengabaikan

fungsi mental yang menurut mereka abstrak Metode eksperimen yang digunakan

adalah prosedur standar dari sebuah manipulasi variabel yang kemudian diukur

efeknya pada yang lain Termasuk dalam hal ini teori kepribadian yang melihat

lingkungan adalah faktor penentu perilaku Karena tidak sekedar melihat proses

perilaku eksternal saja tapi bagaimana seseorang secara individual mengembangkan

penilaian diri mereka terhadap perilaku yang dilakukannya

5 John W Santrock Perkembangan Anak (Jakarta Erlangga 2007) p372

6 Papalia Olds Feldman Human Development (Mc Graw Hill 2008) p 49

7 httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml

6 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)

b Teori Nativisme

Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya

dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa

manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi

Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa

memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan

lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa

Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat

Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi

penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8

Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk

belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD

(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak

mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan

semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi

bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti

bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan

Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa

dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan

sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai

pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9

Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus

untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif

8 Abdul Chaer Opcit p222

9 John W Santrock Opcit p 370

7 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa

yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang

dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa

pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa

Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat

ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak

yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11

Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat

dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak

dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa

Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)

c Teori Kognitivisme

Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari

beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan

bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di

dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada

perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan

perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi

beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara

beriringan namun independen

10

Abdul Chaer Opcit p 222 11

httpnahulinguistikwordpresscom 12

Abdul Chaer Opcitp 223 13

httpnahulinguistikwordpresscom

8 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya

melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring

pertambahan usia

Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)

Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)

Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah

perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan

berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara

langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui

indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti

bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk

mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian

berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep

Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang

menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa

Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu

kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus

menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata

untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16

14

Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33

16

John W Santrock Opcitp380

9 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)

d Teori Interaksionisme

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan

hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa

Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan

kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun

tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu

secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan

bahasa

Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan

pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan

bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks

sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner

menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai

language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung

penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona

perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17

Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit

dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang

dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang

dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat

tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam

mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17

Ibid p 378

10 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu

mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak

menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk

membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan

Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk

merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa

untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private

speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak

atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada

awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus

menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa

untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan

bicara internal menjadi eksternal18

Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara

actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman

sebaya

Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan

lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui

bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin

yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan

pengembangan kemampuan membaca anak

18

John W Santrock Opcit p267

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

5 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

a Teori Behaviorial

Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak

ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya tanpa disadari dan

akan melekat selamanya di otak Proses pemrolehannya sendiri akibat dari rangsangan

yang diperoleh dari lingkungan (stimulus) dan reaksi (response) Pembelajaran bahasa

berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari

bahasa kedua setelah mampu menguasai bahasa pertamanya atau merupakan

rangkaian respons yang dicapai melalui reinforcement5 dan bentuk pembelajaran

seperti ini disebut operant conditioning karena inidividu belajar dari akibat-akibat yang

beroperasi di lingkungan6

Aliran behaviorisme lebih menekankan pada asuhan (nurture) sebagai pengaruh

paling kuat terhadap perkembangan daripada bawaan biologis (nature) Sebagai contoh

adalah perubahan dari kemampuan anak berceloteh menjadi pengucapan kata

merupakan hasil yang diperoleh secara selektif dari orang tua dan orang lain yang

menghasilkan bunyi menyerupai kata Secara analogi anak belajar berbicara menurut

gramatika karena mereka dipuji ketika mengucapkan kalimat yang benar dan bukan

saat mereka berbicara tanpa mentaati gramatika

Karena teori ini bicara tentang tingkahlaku maka Behaviorism7 berfokus pada

variabel perilaku yang dapat diobservasi dimanipulasi dan menolak subjektivitas

penilaian internal dan sesuatu yang tidak nampak misalnya mental Mengabaikan

fungsi mental yang menurut mereka abstrak Metode eksperimen yang digunakan

adalah prosedur standar dari sebuah manipulasi variabel yang kemudian diukur

efeknya pada yang lain Termasuk dalam hal ini teori kepribadian yang melihat

lingkungan adalah faktor penentu perilaku Karena tidak sekedar melihat proses

perilaku eksternal saja tapi bagaimana seseorang secara individual mengembangkan

penilaian diri mereka terhadap perilaku yang dilakukannya

5 John W Santrock Perkembangan Anak (Jakarta Erlangga 2007) p372

6 Papalia Olds Feldman Human Development (Mc Graw Hill 2008) p 49

7 httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml

6 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)

b Teori Nativisme

Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya

dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa

manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi

Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa

memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan

lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa

Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat

Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi

penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8

Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk

belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD

(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak

mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan

semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi

bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti

bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan

Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa

dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan

sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai

pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9

Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus

untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif

8 Abdul Chaer Opcit p222

9 John W Santrock Opcit p 370

7 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa

yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang

dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa

pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa

Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat

ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak

yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11

Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat

dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak

dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa

Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)

c Teori Kognitivisme

Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari

beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan

bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di

dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada

perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan

perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi

beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara

beriringan namun independen

10

Abdul Chaer Opcit p 222 11

httpnahulinguistikwordpresscom 12

Abdul Chaer Opcitp 223 13

httpnahulinguistikwordpresscom

8 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya

melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring

pertambahan usia

Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)

Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)

Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah

perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan

berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara

langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui

indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti

bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk

mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian

berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep

Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang

menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa

Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu

kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus

menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata

untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16

14

Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33

16

John W Santrock Opcitp380

9 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)

d Teori Interaksionisme

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan

hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa

Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan

kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun

tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu

secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan

bahasa

Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan

pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan

bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks

sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner

menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai

language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung

penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona

perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17

Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit

dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang

dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang

dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat

tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam

mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17

Ibid p 378

10 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu

mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak

menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk

membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan

Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk

merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa

untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private

speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak

atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada

awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus

menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa

untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan

bicara internal menjadi eksternal18

Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara

actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman

sebaya

Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan

lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui

bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin

yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan

pengembangan kemampuan membaca anak

18

John W Santrock Opcit p267

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

6 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Avram Noam Chomsky (7 Desember 1928)

b Teori Nativisme

Chomsky yang penganut nativisme mengungkapkan bahwa bahasa hanya

dapat dikuasai oleh manusia dan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa

manusia Pendapatnya didasarkan pada asumsi-asumsi

Pertama perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik) setiap bahasa

memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal) dan

lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses pematangan bahasa

Kedua bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat

Ketiga lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi

penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa8

Menurut Chomsky dalam Santrock manusia secara biologis terprogram untuk

belajar bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu Sementara LAD

(Language Acquisition Device) adalah suatu warisan biologis yang membuat anak

mampu mendeteksi gambaran dan aturan bahasa termasuk fonologi sintaksis dan

semantik Jadi sebenarnya secara alami anak sudah memiliki kemampuan mendeteksi

bunyi-bunyi bahasa dan untuk mendeteksi dan mengikuti aturan-aturan seperti

bagaimana membentuk kata benda jamak dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan

Kesamaan munculnya kejadian-kejadian penting berbahasa antara berbagai bangsa

dan budaya di dunia sebagai bukti bahwa anak-anak menciptakan bahasa bahkan

sewaktu anak-anak belum menerima pendidikan yang memadai dan mengalamai

pengurangan kemampuan akibat faktor biologis9

Oleh karena itu LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus

untuk memproses bahasa dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif

8 Abdul Chaer Opcit p222

9 John W Santrock Opcit p 370

7 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa

yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang

dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa

pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa

Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat

ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak

yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11

Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat

dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak

dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa

Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)

c Teori Kognitivisme

Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari

beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan

bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di

dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada

perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan

perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi

beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara

beriringan namun independen

10

Abdul Chaer Opcit p 222 11

httpnahulinguistikwordpresscom 12

Abdul Chaer Opcitp 223 13

httpnahulinguistikwordpresscom

8 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya

melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring

pertambahan usia

Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)

Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)

Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah

perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan

berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara

langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui

indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti

bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk

mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian

berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep

Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang

menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa

Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu

kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus

menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata

untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16

14

Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33

16

John W Santrock Opcitp380

9 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)

d Teori Interaksionisme

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan

hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa

Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan

kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun

tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu

secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan

bahasa

Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan

pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan

bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks

sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner

menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai

language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung

penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona

perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17

Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit

dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang

dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang

dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat

tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam

mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17

Ibid p 378

10 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu

mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak

menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk

membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan

Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk

merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa

untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private

speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak

atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada

awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus

menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa

untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan

bicara internal menjadi eksternal18

Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara

actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman

sebaya

Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan

lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui

bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin

yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan

pengembangan kemampuan membaca anak

18

John W Santrock Opcit p267

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

7 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

lainnya10 Mengenai bahasa apa yang akan diperoleh anak bergantung pada bahasa

yang digunakan oleh lingkungan sekitar Sebagai contoh seorang anak yang

dibesarkan di lingkungan Amerika sudah pasti bahasa Inggris menjadi bahasa

pertamanya Apabila anak diasingkan sejak lahir maka tidak memperoleh bahasa

Dengan kata lain LAD tidak mendapat ldquomakananrdquo sebagaimana biasanya sehingga alat

ini tidak bisa mendapat bahasa pertama sebagaimana lazimnya sebagai contoh anak

yang dipelihara oleh srigala yang tidak mampu berbahasa seperti manusia adanya11

Tanpa LAD tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat

dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit LAD juga memungkinkan seorang anak

dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa

Jean Piaget (9 Agustus 1896-16 September 1980)

c Teori Kognitivisme

Piaget dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa merupakan salah satu dari

beberapa kemampuan kognitif12 Bahasa distrukturi oleh nalar maka perkembangan

bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di

dalam kognisi Demikian juga pemerolehan bahasa harus berlandaskan pada

perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi Jadi urutan-urutan

perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa13 Akan tetapi

beberapa ahli yakin bahwa perkembangan bahasa dan kognitif terjadi secaara

beriringan namun independen

10

Abdul Chaer Opcit p 222 11

httpnahulinguistikwordpresscom 12

Abdul Chaer Opcitp 223 13

httpnahulinguistikwordpresscom

8 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya

melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring

pertambahan usia

Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)

Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)

Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah

perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan

berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara

langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui

indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti

bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk

mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian

berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep

Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang

menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa

Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu

kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus

menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata

untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16

14

Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33

16

John W Santrock Opcitp380

9 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)

d Teori Interaksionisme

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan

hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa

Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan

kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun

tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu

secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan

bahasa

Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan

pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan

bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks

sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner

menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai

language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung

penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona

perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17

Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit

dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang

dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang

dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat

tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam

mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17

Ibid p 378

10 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu

mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak

menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk

membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan

Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk

merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa

untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private

speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak

atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada

awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus

menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa

untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan

bicara internal menjadi eksternal18

Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara

actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman

sebaya

Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan

lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui

bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin

yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan

pengembangan kemampuan membaca anak

18

John W Santrock Opcit p267

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

8 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Piaget14 membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya

melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring

pertambahan usia

Periode sensorimotor (usia 0ndash2 tahun)

Periode praoperasional (usia 2ndash7 tahun)

Periode operasional konkrit (usia 7ndash11 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Menurut teori kognitivisme Piaget15 yang paling utama harus dicapai adalah

perkembangan kognitif barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan

berbahasa Dari lahir sampai 18 bulan anak hanya mengenal benda yang dilihat secara

langsung dan bahasa dianggap belum ada karena ia hanya memahami dunia melalui

indranya (tahap sensorimotor) Pada akhir usia satu tahun anak sudah dapat mengerti

bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk

mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya Simbol ini kemudian

berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak Oleh karena itu konsep

Piaget tentang permanensi objek telah menjadi fokus beberapa riset yang

menghubungkan perkembangan kognitif dengan bahasa

Piaget meyakini bahwa anak-anak pertama belajar tentang dunia terlebih dahulu

kemudian baru belajar memberi nama pada apa yang mereka ketahui Anak-anak harus

menguasai konsep permanensi objek sebelum mereka mampu menggunakan kata-kata

untuk menyekatkan sesuatu yang hilang16

14

Malcom piercy and DE Berlyne Jean Pieget The Psychology of Intelligence London Routlegde Classic 2003 15 Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia 2008 p33

16

John W Santrock Opcitp380

9 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)

d Teori Interaksionisme

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan

hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa

Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan

kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun

tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu

secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan

bahasa

Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan

pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan

bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks

sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner

menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai

language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung

penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona

perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17

Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit

dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang

dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang

dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat

tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam

mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17

Ibid p 378

10 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu

mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak

menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk

membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan

Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk

merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa

untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private

speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak

atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada

awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus

menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa

untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan

bicara internal menjadi eksternal18

Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara

actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman

sebaya

Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan

lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui

bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin

yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan

pengembangan kemampuan membaca anak

18

John W Santrock Opcit p267

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

9 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Semyonovich Lev Vygotsky (17 November 1896 - 11 Juni 1934)

d Teori Interaksionisme

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan

hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa

Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan dan

kemampuan internal yang dimiliki Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir namun

tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu

secara otomatis Pengalaman-pengalaman anak juga mempengaruhi penguasaan

bahasa

Oleh karena itu pandangan interaksionis menekankan bahwa faktor biologis dan

pengalaman secara bersamaan akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan

bahasa Psikolog Amerika Jerome Bruner dalam Santrock mengusulkan bahwa konteks

sosiobudaya sangat penting dalam memahami perkembangan bahasa anak Bruner

menekankan peran orang tua dan guru dalam menyusun apa yang disebut sebagai

language acquisition support system (LASS) yang merupakan system pendukung

penguasaan bahasa LASS ini serupa dengan konsep Vygotsky tentang zona

perkembangan proksimal (ZPD zone proximal development)17

Menurut Vygotsky ZPD adalah istilah untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit

dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang

dewasa atau anak-anak yang terlatih Batas bawah ZPD adalah tingkat keahlian yang

dimiliki oleh anak yang bekerja secara mandiri Sedangkan batas atas adalah tingkat

tanggung jawab tambahan yang diterima oleh anak dengan bantuan orang lain Dalam

mencapai batas atas ZPD anak membutuhkan dukungan sementara yang diberikan 17

Ibid p 378

10 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu

mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak

menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk

membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan

Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk

merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa

untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private

speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak

atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada

awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus

menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa

untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan

bicara internal menjadi eksternal18

Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara

actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman

sebaya

Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan

lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui

bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin

yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan

pengembangan kemampuan membaca anak

18

John W Santrock Opcit p267

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

10 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

oleh orang tua guru dan orang dewasa lainnya terhadap anak sampai anak mampu

mencapai batas atas tersebut secara mandiri (scaffolding) Selain itu anak

menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial tetapi juga untuk

membantu mereka menyelesaikan tugas perkembangan

Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa untuk

merencanakan membimbing dan memonitor perilaku mereka Penggunaan bahasa

untuk kemandirian pribadi disebut kemampuan private speech Kemampuan private

speech yaitu sebagai alat penting dan pikiran pada tahun-tahun awal kehidupan anak

atau alat untuk mengekspresikan kemampuan bahasa yang telah dimilikinya Pada

awalnya bahasa dan pikiran terpisah tapi kemudian menyatu dan anak harus

menggunakan bahasa untuk berkomunikas secara eksternal dan menggunakan bahasa

untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transmisi dari kemampuan

bicara internal menjadi eksternal18

Menurut teori Vygotsky Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara

actual development dan potensial development dimana antara apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman

sebaya

Berdasarkan teori-teori di atas maka kemampuan berbahasa anak adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri sesama dan

lingkungannya Anak dapat mengutarakan ide-ide gagasan dan pemikiran melalui

bahasa Untuk itu kegiatan pengembangan bahasa harus dilakukan sedini mungkin

yang berkaitan dengan pemerolehan bahasanya termasuk pula kegiatan

pengembangan kemampuan membaca anak

18

John W Santrock Opcit p267

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

11 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

e Kecerdasan Bahasa (VerbalLinguistik)

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis19 Jadi

berkaitan dengan kepekaan terhadap bunyi struktur makna dan fungsi kata serta

bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap berdiskusi dan membaca20

Pada anak-anak usia dini kecerdasan linguistik muncul dari berbagai bentuk dan

aktivitas Ketika anak berusia 2 ndash 4 tahun mereka senang berpura-pura membaca usia

2 ndash 6 tahun senang berkomunikasi dengan orang lain baik teman sebaya maupun

orang dewasa dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari orang tuaguru

dsb

Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia ditunjukkan pada tabel-1

Campbell dan Dickinson menjelaskan bahwa tujuan pengembangan kecerdasan

bahasa pada anak usia dini adalah

a Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik

b Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain

c Mampu mengingat dan menghafal informasi

d Mampu memberikan penjelasan dan

e Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri

Selanjutnya Sujiono dan Sujiono menguraikan bahwa orangtua dan pendidik

dapat mengembangkan kreativitas guna meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak

usia dini seperti mendengarkan bunyi-bunyian ucapan bunyi ejaan membaca

menulis menyimak berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan informasi secara

lisan bermain kata atau bercerita dengan gambar seri

19

Yuliani Nurani Sujiono Asesmen Perkembangan Anak Berbasis Kecerdasan Jamak Sebagai suatu alternative dalam Penilaian

Perkembangan Anak Usia Dini Makalah yang disajikan dalam Workshop Direktorat PAUD Ditjen PNFI Depdiknas 27-30 Maret

2009 20

Indra Soefandi amp Ahmad Parmudya Opcit hal59

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

12 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Tabel-1 Kemampuan berbahasa pada setiap tingkatan usia

Usia Anak

Bentuk dan Aktivitas Kreatif

2 - 4 tahun suka membawa-bawa buku dan pura-pura membaca 2 - 6 tahun Senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman

sebaya maupun orang dewasa

mudah mengingat nama teman dan keluarga

suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik

3 - 6 tahun senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa yang dilihat dan diketahui

mudah mengingat tempat atau hal-hal sepele yang pernah didengar atau diketahui

anak mudah mengucapkan kata-kata menyukai permainan kata dan suka melucu

memiliki lebih banyak kosakata daripada anak-anak seusianya yang ditunjukkan saat anak berbicara

meniru tulisan dengan huruf acak 4 - 6 tahun suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya

dapat menceritakan kembali dengan baik

mampu membuat pengulangan meniru tulisan dengan linear 4-7 tahun menulis dengan ejaan bunyi atau fonetik

menulis dengan ejaan sebagian sudah benar

suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik papan nama toko-rumah makan judul buku dan sejenisnya

menikmati permainan linguistik seperti tebak-tebakan acak huruf dan mengisi kata pada potongan cerita21

f Konsep Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi

perkembangan-kognitif masa kini Jerome Bruner yakni suatu proses yang digunakan

orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya

Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh

Smith antara lain22

21 Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas Terbuka 2008 Cet

3 h 27-28 22

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-Scaffolding

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

13 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

1 Walaupun Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi

orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripada peran yang diusulkan

Piaget keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya

Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak tetap dilibatkan dalam

pembelajaran aktif guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak

Dalam istilah teoritis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD

2 Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru teman sebaya

juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak Berlawanan dengan

pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning) kerja

kelompok secara kooperatif (cooperative groupwork) tampaknya mempercepat

perkembangan anak

3 Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi

oleh teman sebaya (peer tutoring) yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang

agak tertinggal dalam pelajaran Foot menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh

teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky Satu anak bisa lebih efektif

membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati

tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai

Batas bawah ZPD adalah tingkat keterampilan yang dicapai oleh anak bekerja

secara independen Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan anak dapat

menerima dengan bantuan seorang instruktur yang mampu atau sudah melewati tahap

tersebut ZPD membantu anak mencapai keterampilan kognitif anak yang sedang

dalam proses jatuh tempo dan dapat dicapai hanya dengan bantuan dari orang yang

lebih terampil perancah adalah konsep yang berkaitan erat dengan ide ZPD Selama

sesi pengajaran orang yang lebih terampil menyesuaikan jumlah bimbingan agar

sesuai dengan kinerja si anak Dialog adalah alat penting dari proses di zona

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

14 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

pengembangan proksimal Dalam dialog yang sistematis teratur dan konsep spontan

anak akan dipenuhi dengan sistematis logis dan rasional konsep yang lebih dari yang

diharapkan

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

15 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB III

PEMBAHASAN

11 WHOLE LANGUAGE

Gagasan mengenai whole language memiliki dasar di dalam berbagai teori

belajar yang berhubungan dengan epistemologi disebut holisme Holisme didasarkan

pada keyakinan bahwa tidak mustahil memahami berbagai pembelajaran dengan

menganalisis potongan-potongan kecil dari suatu sistem pembelajaran Holisme

merupakan respon terhadap perilaku yang menekankan pada bahwa dunia dapat

dipahami dengan melakukan eksperimen yang merangsang dan memberikan

tanggapan

Kemampuan untuk belajar bahasa alami membedakan manusia dari hewan lain

dan biasanya bergerak selama dekade pertama kehidupan selama periode kritis untuk

akuisisi bahasa Sistem linguistik yang berkembang menyebar kehidupan sehari-hari

menyediakan untuk kapasitas linguistik yang tak terbatas dan untuk kreativitas penting

dari bahasa Penggunaan bahasa sensitif terhadap berbagai variabel sosial dan

kontekstual dan dapat dianalisis pada berbagai tingkat deskripsi

Oleh karena itu landasan filosofi mengenai whole language tumbuh dari

berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu yaitu mulai dari proses pemerolehan bahasa

dan tumbuhnya budaya keaksaraan psikolinguistik sosiolinguistik psikologi kognitif

psikologi perkembangan antropologi dan pendidikan Dari keragaman yang berbeda

tersebut whole language berada untuk mempersatukannya (unity within diversity)

Beberapa teori mengenai whole language yang dikemukan oleh para ahli

a Weaver whole language adalah suatu teori pembelajaran bahasa secara

alamiah dan bagaimana sistem pembelajaran dapat membantu

kemajuan di dalam kelas dan sekolah23

23

Contance Weaver Opcit p3

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

16 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Routman whole language adalah suatu teori yang

menunjukkan pada kebermaknaan yang nyata dan sesuai

dengan kegiatan mengajar dan belajar bahasa24

c David whole language adalah suatu teori praktek mengajar

yang telah disusun dari keberhasilan praktek guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran tentang bagaimana anak

belajar bagaimana mereka belajar bahasa dan bagaimana

perkembangan penguasaan bahasa dalam lingkungan dan

lingkungan luar sekolah25

Berdasarkan teori-teori di atas whole language dapat disimpulkan sebagai

berikut

a Dengan pendekatan whole language pada dasarnya pembelajaran secara alami

pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah Berdasarkan pada

keyakinan tentang hakikat belajar dan bagaimana belajar diharapkan anak-

anak dapat berkembang secara optimal karena mereka mengikuti proses

belajarnya sendiri

b Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana

suatu lingkungan yang menyeluruh anak ditenggalamkan (immerse) dalam

perkembangan bahasa yang penekanannya dalam bentuk kegiatan mendengar

bercakap membaca dan menulis

c Pembelajaran whole language dibangun atas dasar suatu pemahaman bahwa

anak sudah siap untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya Di dalam

mengembangkan pembelajaran juga diperlukan penyediaan berbagai kebutuhan

anak agar terjadi pembelajaran yang bermakna yang dapat mengembangkan

proses keaksaraan

d Pendekatan pembelajaran whole language menekankan pada kegiatan

pembelajaran bermakna yang meliputi semua proses belajar bahasa seperti

24

Regie Routman Transition USA Heinemann 1998 P26 25

David Clark Yeager The Language Companion London Scott Foresman and Company Glenview Illionos 1991

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

17 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mendengar berbicara menulis dan membaca semuanya dipelajari secara alami

dalam artian dipelajari secara utuh dan membiarkan anak memperoleh

pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dari lingkungan sekitar

12 Kengunggulan penggunaan pendekatan pembelajaran whole language

menurut Diane dan Weaver

1 Anak-anak diharapkan belajar mulai dari mendengar membaca dan menulis seperti

mereka mulai dapat berbicara Semua bahasanya dilakukan secara alamiah tanpa

adanya intervensi dari guru dan guru hanya mengarahkan kesalahan yang dilakukan

siswa supaya tidak berkecil hati

2 Dalam pembelajaran guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga melakukan

observasi kebutuhan siswa untuk selanjutnya guru mengembangkan teknik

mengajar bahasa Diasumsikan kemampuan membaca dan menulis siswa

berkembang apabila fasilitas yang dibutuhkan anak terpenuhi

3 Anak tidak akan mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis jika segalanya

dibuat mudah dan sederhana

4 Kegiatan membaca menulis dan berbicara merupakan satu kesatuan dan tidak ada

pemisahan mana yang harus dipelajari terlebuh dahulu apakah dimulai dari

membaca dan menulis dulu Semua diajarkan secara bersamaan dan satu kesatuan

secara utuh

Pembelajaran whole language telah sesuai dengan rekomendasi dari

International Reading Associationrsquos Literacy Development and Prefirst Grade (Early

Childhood and Literacy Development Committee 1988) dan NAEYC (ldquoDevelopment

Appropriate Practicerdquo Bredekamp 1986) yang isinya memuat antara lain

a Membangun pembelajaran berdasarkan kesiapan anak dalam menerima bahasa

oral membaca dan menulis Fokusnya adalah pengalaman dan bahasa yang

bermakna dari lingkungan keseharian anak

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

18 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

b Menuntun anak berbahasa menjelang masuk sekolah dengan menggunakan dasar

bahasa dan aktivitas keaksaraan

c Menghadirkan perasaan sukses bagi semua anak dengan membantu mereka untuk

dapat melihat diri mereka sendiri sebagai manusia pemakai bahasa Mereka

menjelajahi dunia lisan dan tulisan dengan perasaan senang

d Menyediakan pengalaman membaca sebagai suatu kesatuan dari proses

berkomunikasi yang terkait dengan bercakap-cakap mendengarkan dan menulis

serta berbagai sistem komunikasi lainnya misalnya dalam seni matematika dan

musik

e Mendorong anak untuk mulai mencoba menulis tanpa melakukan koreksi atas

kesalahan yang mereka lakukan dalam formasi huruf atau ejaan

f Mendorong anak untuk mulai mengambil resiko (risk taking) dalam membaca dan

menulis serta menerima apa yang terlihat sebagai kesalahan merupakan suatu

bagian dari proses alamiah dari pertumbuhan dan perkembangan anak

g Menggunakan bahan materi ajar yang familiar dengan anak misalnya cerita-cerita

terkenal sebagai sense of control dan percaya diri dalam membangun kemampuan

belajar mereka

h Menghadirkan model yang dapat memotivasi anak Di dalam kelas guru harus

berbahasa dengan benar dan tepat sehingga merangsang anak untuk mendengar

dan bereaksi untuk berbicara dan dapat mendorong terjadinya membaca dan

menulis

i Secara tetap guru melakukan kegiatan membaca bagi anak dengan berbagai tema

dari puisi cerita fiksi dan non fiksi

j Menyediakan waktu secara tetap bagi anak untuk membaca dan menulis mandiri

k Membantu tumbuhnya perkembangan afektif dan kognitif anak melalui tersedianya

kesempatan untuk berkomunikasi apa yang mereka ketahui apa yang mereka fikir

dan apa yang mereka rasakan

l Menggunakan prosedur perkembangan dan budaya yang sesuai dalam melakukan

evaluasi hal ini merupakan salah satu tujuan dasar dari program dengan

pertimbangan bahwa setiap anak berkembang secara total

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

19 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

m Menumbuhkan ide dan aktifitas di sekolah untuk dilanjutkan di rumah

n Menyiapkan orang tua untuk memahami keterbatasan dari asesmen dan tes yang

terstandar yang dilakukan pada tahap permulaan keterampilan membaca dan

menulis

o Mendorong anak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya

sebagai penerima yang pasif melalui berbagai aktifitas yang dilakukan lewat

bercakap-cakap mendengarkan menulis dan membaca

Semua hal ini telah sesuai dengan pernyataan NAEYC dalam DAP yang isinya26

adalah ldquoDengan tersedianya kesempatan bagi anak untuk mempunyai pengalaman di

dalam melihat bagaimana membaca dan menulis akan sangat berguna jika dilakukan

sebelum mereka dianjurkan menyebukan nama membaca dan mengidentifikasi kata

Puncak dari aktivitas ini adalah pengalaman yang bermakna bagi anak melalui

berbagai aktivitas seperti mendengarkan cerita dan puisi melakukan wisara

mendikte cerita melihat grafik di dalam kelas bermain drama dan pengalaman lain

yang diperoleh melalui komunikasi dengan teman atau dengan orang dewasardquo27

Berdasarkan konsep psikolingusitik sosiolinguistik psikologi kognitif psikologi

perkembangan antropologi dan pendidikan maka whole language dapat dilaksanakan

dengan cara 28

a Immersion menenggelamkan anak pada lingkungan yang kaya akan bahasa

tulisan sehingga anak akan belajar sendindiri guru hanya bertuga sebagai fasilitator

b Opportunity and Resources menyediakan waktu material ruang dan berbagai

aktifitas dimana anak dapat menjadi pendengar pembicara pembaca dan penulis

Termasuk pengulangan Banyak guru dna orang tua tidak menyukai pengulangan

padahal pengulangan akan membantu anak mengingat kosa kata yang baru saja

dipelajarainya

26

Sue Bredekamp Development Approproate Practice in Early Childhood Program (Washington NAEYC 1997) p51 27 Garis miring oleh penulis 28

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New York Teacher College Press 1990)

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

20 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

c Meaningful Communication memfokuskan komunikasi pada hal-hal yang

bermakna dimana pengalaman berbicara mendengar membaca dan menulis

dapat dikomunikasikan secara menyeluruh

d Acceptance menerima anak sebagai pembaca dan penulis yang berkemampuan

secara menyeluruh sehingga dengan demikian terjadi komunikasi yang bermakna

e Expectancy menciptakan atmosfer yan menangandung harapan yang

berpengaruh terhadap iklim yang dapat mendorong dan membantu budaya aksara

secara terus menerus

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka pendekatan pembelajaran

whole language adalah suatu pendekatan pengajaran perolehan bahasa yang dapat

diimplementasikan di dalam kelas maupun di sekolah secara alami dengan tujuan

membiarkan anak belajar berbahasa dengan sendirinya tanpa paksaan dan

menyenangkan Oleh sebab itu guru harus berusaha menciptakan sebuah kelas yang

menyenangkan (full of joy) dan guru juga harus mengajar dengan menyenangkan

(teaching of joy) Termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

13 Implementasi Pendekatan Pembelajaran Whole Language

Dalam implementasi pendekatan pembelajaran whole language bagi anak usia

dini perlu diperhatikan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sesuai usia Pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses interaksi antara

anak dan orang dewasa dalam hal ini adalah guru Di dalam interaksi sosial anak akan

memperoleh pengalaman yang bermakna sehingga terjadi proses belajar dan

pengalaman ini akan menjadi bermakna jika anak dapat melakukan sesuatu atas

lingkungannya dengan penuh kegembiraan

Oleh sebab itu lingkungan merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar

mengajar bagi anak usia dini Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

yang penuh perhatian menyenangkan dan penuh kasih sayang sehingga anak dapat

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

21 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri teman dan orang lain serta dapat

berinteraksi baik dalam keluarga kelompok maupun lingkungannya

1 4 Kemampuan Membaca Permulaan

Dalam pendekatan pembelajaran whole language guna meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bagi anak usia dini adalah dengan memperkaya

literatur bacaan Pendekatan pembelajaran tidak memandang membaca sebagai

akibat dari kesiapan membaca anak akan tetapi melalui proses asimilasi dan

akomodasi Smith menyatakan bahwa anak mulai membaca dari momen mereka peduli

dengan tulisan dalam berbagai cara bermakna Hal ini dapat diantisipasi melalui

dorongan membaca secara alami membantu mereka menemukan hubungan suara dan

simbol melalui tulisan yang bermakna dan yang paling penting adalah berlangsungnya

kecintaan mereka untuk membaca

Menurut Willern dan Kamii anak membangun konsep tentang buku dan

membaca melalui berbagai pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka masih

usia dini Pendekatan pembelajaran whole language mengembangkan kemampuan

membaca permulaan melalui kegiatan yang dapat mengektifkan anak untuk membaca

melalui aktivitas dan lingkungan yang kaya akan tulisan Lingkungan yang kaya akan

tulisan diharapkan mampu menimbulkan kepedulian anak terhadap dunia keaksaraan

Untuk merangsang tumbuhnya sikap peduli terhadap keaksaraan adalah dengan

mengkonstruksikan lingkungan yang kaya akan tulisan dengan mengangkat situasi

keseharian Selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan

anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan adalah aktivitas yang memberikan kesempatan

pada anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya Akan tetapi bermain

yang dilakukan bukan merupakan paksaan Menurut Soemiarti bermain dalam tatanan

sekolah digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

22 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

bermain bebas bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan

diarahkan29

Bermain bebas dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak

mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih

bagaimana menggunakan alat-alat tersebut Kegiatan bermain dengan bimbingan guru

memilih alat permainan dan diharapkan anak-anak dapat memilih guna menemukan

suatu konsep atau pengertian tertentu Selain itu dalam bermain yang diarahkan guru

mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas yang khusus Dalam melakukan

kegiatan bermain dibutuhkan pula media dan metode agar kegiatan menjadi lebih

terarah

Cunningham tahun 200530 dalam penelitiannya mengenai pendekatan

pembelajaran whole language didalam meningkatkan kemampuan membaca

menekankan bahwa pelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran

bahasa alami anak Materi-materi membaca sebaiknya utuh dan bermakna Artinya

anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap seperti cerita-cerita dan

puisi-puisi sehingga mereka dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa

Selanjutnya membaca seharusnya dihubungkan dengan keahlian menulis dan

mendengarkan atau dengan kata lain membaca seharusnya diintegrasikan dengan

subjek-subjek dan keahlian-keahlian lain seperti ilmu pengetahuan dan studi sosial

serta materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari Dalam

mengajarkan membaca sebaiknya menggunakan pendakatan keahlian dasar fonik

meskipun siswa-siswa juga dapat mengambil manfaat dari pendekatan belajar whole

language Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran

whole language menekankan pada strategi pembelajaran bahasa yang dimulai dari

makna yang utuh menjadikan kemampuan bahasa anak yang berkembang ke arah

penguasaan kemampuan membaca dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Belajar membaca dalam bahasa kedua terutama di masa dewasa mungkin

proses yang berbeda daripada belajar membaca bahasa ibu di masa kecil Ada kasus

29

Soemiarti Patmonodewo Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta Rineka Cipta 2003) pp102-103 30

Santrock opcit pp 364-365

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

23 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

anak yang sangat muda belajar membaca tanpa diajari Demikianlah halnya dengan

Truman Capote31 yang dilaporkan belajar sendiri untuk membaca dan menulis pada

usia lima Ada juga beberapa orang yang mengajarkan diri untuk membaca dengan

membandingkan tanda-tanda jalan atau ayat-ayat Alkitab untuk berbicara Novelis

Nicholas Delbanco belajar sendiri membaca pada usia enam tahun selama transatlantik

persimpangan dengan mempelajari buku tentang perahu

Anak juga bisa dijarkan membaca permulaan dengan nyanyian Berikan anak

akses untuk mendengarkan lagu dengan musik disekitar mereka mereka mampu rileks

dalam menerima pelajaran Hal ini tentunya sangat menarik bagi anak-anak Yang

perlu diingat guru adalah memberikan musik yang sesuai dengan perkembangan

mereka Biarkan mereka tenggelam dalam pelajaran tersebut dengan musik karena

semua anak pada hakekatnya menyukai musik

31

httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

24 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

BAB IV

KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN

A KESIMPULAN

Pendekatan whole language pada dasarnya merupakan pembelajaran secara

alami yang pembinaannya dapat dilakukan di dalam kelas dan di sekolah

Pembelajaran whole language merupakan pendekatan pembelajaran dimana suatu

lingkungan yang menyeluruh dimana anak sudah siap untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa dengan cara ditenggalamkan (immerse) dalam bentuk

kegiatan mendengar bercakap membaca dan menulis Kegiatan pembelajaran whole

language hendaknya dipelajari anak secara alami dan dipelajari secara utuh serta

membiarkan anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan sendirinya tanpa paksaan

dari lingkungan sekitar

Memperkenalkan huruf tulisan dan membaca pada saat yang bersamaan

melalui kegitan bermain adalah salah satu dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan

oleh para guru untuk membantu anak belajar tentang bahasa keduanya dan ini hanya

terjadi di dalam kelas dengan interaksi antar teman dan guru

B Kritik

Banyak pendidik di lapangan tidak mengerti bagaimana mengajarkan whole

language pada anak-anak di dalam kelas Dan juga relatif kurang bisa menciptakan

suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga sering terjadi kejenuhan di

dalam kelas Anak pulang dengan penuh ketakutan atau tidak tahu apa yang dipelajari

Kurikulum yang terlalu padatpun akhirnya dijadikan kambing hitam waktu yang

sedkit di jadikan alasan agar pendidik tidak disalahkan

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

25 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Whole language juga memiliki kekurangan pengenalan simbol kepada anak

adalah mudah namun ketika anak diajarkan membaca tetap yang diperlukan adalah

bunyi huruf tersebut (phonics) sehingga wole language gagal dalam membaca

permulaan Anak mungkin tahu itu huruf apa namun tetap anak harus tahu bunyi

soundnya harus jelas Untuk anak yang memiliki smart language mungkin whole

language bisa diterapkan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whole language

membuat anak lebih percaya diri akan kemampuannya namun ketika harus membaca

anak akan kesulitan

Guru-guru di lapangan tidak serta-merta bisa menerjemahkan whole langguage

seperti apa sehingga guru gagal untuk memperkenalkan motede ini di lapangan

Secara teori whole language sangat baik ketika diterapkan hal ini bertolak belalangan

dengan kenyataan yang ada Sehingga ketika belajar membaca dan menulis permulaan

guru tetap menggunakan phonics untuk memperkenalkan huruf

Whole language bukanlah sebuah pendekatan sistematis melainkan sebuah

filosofi yang mengasumsikan bahwa membaca dan kompetensi bahasa diperoleh

melalui penggunaan yang terintegrasi bukan melalui pembelajaran yang terpisah

keterampilan terbatas seperti pemberian kata yang melebihi kapasitas anak

pemahaman dan kosa kata Ini sangat bergantung pada penggunaan buku-buku sastra

dan pertukaran simbol dan kata daripada pembaca permulaan dan biasanya

melibatkan kurikulum terpadu tematik

Banyak guru sekarang ini menggunakan pendekatan campuran Mereka

menggunakan beberapa metode tradisional tetapi juga menggabungkannya dalam

penggunaan literatur menulis dan studi tematik dalam rencana pembelajaran Pendidik

melihat pengajaran untuk membaca sebagai pelatihan dalam permainan sepak bola

Sebuah tim harus menghabiskan waktu mempraktekkan keterampilan (phonics) Tapi

jika tim (anak-anak) tidak pernah memainkan permainan yang sebenarnya (whole

language) para pemain (anak-anak) kehilangan kegembiraan olahraga (membaca)

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

26 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

C Saran

Kegiatan belajar membaca hendaknya tidak bertujuan agar anak dapat pandai

membaca tetapi bertujuan agar tumbuh minat anak dalam membaca Menumbuhkan

minat membaca sangat penting untuk dilakukan oleh pendidik dan orang tua karena

membaca merupakan alat atau syarat yang diperlukan oleh anak untuk dapat

menyimak pengetahuan yang dituliskan Dengan membaca anak dapat menguasai ilmu

pengetahuan

Ada baiknya dalam pembelajaran whole language guru menggunakan musik dan

nyanyian sebab anak-anak sangat senang akan musik Ini akan membantu anak

memahami kosa kata baru dengan tanpa paksaan dan nyanyian adalah alat yang

paling efektif untuk menambah perbendaharaan kata anak

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

27 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti Pengembangan Budaya Keaksaraan Melalui Mintevensi Dini

Jakarta Program Pasca Sarjana IKIP 1998

Bredekamp Sue dan Carol Copple Developmentally Appropriate Practice in Early

Childhood Programs Washington NAEYC 1997

Beiger A A Media Analysis Techniques Beverly Hills Sajc 1982

ChaerAbdul Psikolinguistik Jakarta Rineka Cipta 2003

Grainger Jessica Problem Perilaku Perhatian dan Membaca pada Anak (Jakarta

Grasindo 2004)

Singgih D Gunarsa Dasar dan Teori Perkembangan Anak Jakarta BPK Gunung Mulia

2008

Hapidin Model-Model Pendidikan untuk Anak Usia Dini Jakarta Ghiyats AlfianiPress

1999

Papalia Olds Feldman Human Development Mc Graw Hill 2008

Patmonodewo Soemiarti Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta Rineka Cipta 2003

Pohan Imron Menyongsong Masa Depan Jakarta CV Intermedia 1986

Routman Regie Transition USA Heinemann 1998

Santrock John W Perkembangan Anak Jakarta Erlangga 2007

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29

28 Natalina Purba 7516091341

Email missnatalinapurbagmailcom hp 08128540690

Nurrsquoaini 7516091346

Shirley C Raines and Robert J Canady The Whole Language Kindergarten (New

York Teacher College Press 1990)

Sujiono Yuliani Nurani amp Bambang Sujiono Menu Pembelajaran AUD Jakarta

Yayasan Citra Pendidikan Indonesia 2005

Tadkirotun Musfiroh Pengembangan Kecerdasan Majemuk Jakarta Universitas

Terbuka 2008

Tampubolon Kemampuan Membaca Tehnik Membaca Kreatif dan Efisien Bandung

Angkasa 1990

Weaver Constance C Understanding Whole Language Canada Irwin Publishing

1990

Yeager David Clark The Language Companion London Scott Foresman and

Company Glenview Illionos 1991

Website

httpnahulinguistikwordpresscom

httpidcosmotopiccom5798300154-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perkembangan-scaffolding

httpwwwlearning-theoriescomsocial-learning-theory-bandurahtml httptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpenwikipediaorgwikiReading_28process29