repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27737...analisis wacana...
TRANSCRIPT
Analisis Wacana Materi Khotbah Jumat Muhasabah
Dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag (2010-2011)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Faiz Fikri Al-Fahmi
NIM: 109051000071
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1434 H/2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau
hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 16 Mei 2013
Penulis
Faiz Fikri Al Fahmi
i
ABSTRAK
Faiz Fikri Al Fahmi
Nim : 109051000071
“Analisis Wacana Materi Khotbah Jumat Muhasabah Dzikrulmaut Ustaz
Dr. H. Sunandar, M.Ag (Tahun 2010-2011).”
Berdakwah melalui khotbah Jumat merupakan sarana media dakwah
yang dinilai cukup efektif dalam menyampaikan pesan – pesan dakwah dari pada
media dakwah lainnya. Khotbah adalah sarana istimewa dalam dakwah untuk
menyampaikan pesan dan menerangkan fikrah tertentu secara indoktiner, di antara
sarana khotbah adalah membawa pendengar untuk menyimak, menerima, dan
membangkitkan rasa dalam hatinya terhadap pesan yang disampaikan Khotib.
Namun tidak diragukan lagi bahwa tema materi khotbah adalah masalah
utamanya, setelah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag memilih tema tentang muhasabah
dzikrulmaut inilah yang akan menjadi fikrah dalam materi khotbah Jumatnya
untuk mengajak manusia kembali kepada Allah melalui muhasabah dzikrulmaut.
Lalu yang menjadi pertanyaan utama adalah Bagaimana wacana pesan
dakwah yang dikemas oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag dalam khotbahnya?
Bagaimana kognisi sosial dan konteks sosial yang melatar belakangi khotbah
Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag?
Secara kajian teori, penulis mengambil teori yang sudah sering dipakai
pada saat ini yaitu analisis wacana Teun A. Van Dijk yang bersifat menganalisis
teks. Menurutnya penelitian wacana tidak hanya terbatas pada teks semata, tetapi
juga bagaimana suatu teks diproduksi dan juga melihat bagaimana struktur sosial,
dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana
kognisi atau fikiran serta kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap
teks tertentu.dilihat juga dari kognisi sosial dan konteks sosial.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis wacana dengan pendekatan kualitatif. data yang diperoleh oleh peneliti
langsung dari objek penelitian. Yaitu berupa rekaman khotbah jum'at yang
disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag tahun 2010-2011. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi teks
dengan mengumpulkan beberapa bahan baik dari buku maupun internet yang
berkaitan dengan penelitian.
Penulis menyimpulkan bahwa wacana pesan dakwah yang dikemas
oleh Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag dalam khotbahnya menggunakan kata-kata
tabsyir dan indzar yang lugas serta mengemas kisah aktual yang inspiratif dan
penuh dengan hikmah. Jika dilihat dari kognisi sosial ketiga judul materi khotbah
Jumat ini mengajak untuk larut dalam kajian yang berisi pelajaran, kisah, atau
permasalahan kematian yang patut menjadi renungan. Dalam konteks sosial dapat
diketahui bahwa alasan beliau dalam menulis materi khotbah Jumat ini adalah
untuk membuktikan bahwa pesan moral dan sosial dapat menjadi sebegitu
menarik bila diolah secara kreatif.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas
segala rahmat dan kemudahan dari-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan pada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW, para keluarga beliau, para sahabat beliau yang mulia,
dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan kebaikan hingga hari pembalasan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari benar bahwa tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak terkait, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Karena berkat arahan, bantuan, petunjuk dan motivasi yang
diberikan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna mendapatkan
gelar Strata Satu (S1) di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM), Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada ayahanda tercinta, Bapak Naseri Pain dan Ibunda Ida Farida,
S.Pd. I yang tak henti-hentinya mendoakan, memberi dukungan moril maupun
materil, semangat dan motivasi kepada penulis. Selanjutnya penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Pembantu Dekan Bidang
Akademik, Bapak Drs. Mahmud Djalal, M.A, selaku Pembantu Dekan
Bidang Administrasi dan Keuangan. Dan Drs. Study Rizal, L.K, M.A,
selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Bapak Drs. Jumroni, M.Si, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
(KPI) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, selalu
memberikan bantuan kepada penulis selama perkuliahan.
4. Dra. Umi Musyarofah, M.A, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI).
5. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan arahan kepada penulis, saran serta motivasi selama
penulisan skripsi ini. Terimakasih atas bantuannya.
6. Seluruh Dosen dan Karyawan di Lingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Untuk keluargaku yang sekuat tenaga memberikan pendidikan kepada
penulis hingga penulis bisa menyusun skripsi ini dan memberikan materi
dan motivasi kepada penulis.
8. H. Ihsan, S.Pd, MM dan Hj. Siti Munasibah, S. Ag dan keluarga yang telah
mendidik penulis dan juga tak kenal lelah menyemangati penulis.
9. Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag dan Dra. Tuty Alawiyah beserta keluarga
yang dengan kesabaran dan kasih sayang memberi dukungan dan motivasi
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, serta memberikan
bantuan berupa informasi dan data yang diperlukan.
iv
10. Kakek dan Nenekku tercinta, Encang Encing, dan seluruh keluarga besar
H. Suhanda dan Bapak Pain.
11. Adik-adikku tersayang, Puput, Hilya, Zahra, dan semua saudara dan
sepupuku yang tercinta.
12. Sahabat-sahabatku, Bang Emi, Bang Asep, Bang Ade, Windi, Rina,
Neneng, yang telah memberikan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
13. Prof. Dr. Kh. Ali Mustafa Yakub, MA serta para Dosen Institute for hadith
sciences yang telah memberikan banyak motivasi serta doa kepada kami,
Doa dan keridhoan kalian adalah senjata maha dahsyat yang dapat
mengantarkan kesuksesan bagi penulis.
14. Kawan-kawan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2009, dan teman-
teman mahasantri Darus Sunnah angkatan 2010 terimakasih atas
kebersamaannya, penulis bangga menjadi bagian dari kalian. Tetap
berjuang dan tetap semangat!
15. Tak lupa untuk ‘dia’ yang ada nun jauh di sana, yang mana disela-sela
kuliahnya dia terus memotivasi penulis. Sentuhan semangatnya mampu
meramaikan suasana hati dan menjadikan panorama yang indah dalam hati
saat gundah.
Besar harapan penulis bahwa skripsi ini dapat menambah keilmuan
terutama bagi rekan-rekan mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis sadari bahwa skripsi ini masih
banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis menyadari
pentingnya kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat menjadi
v
masukan di masa mendatang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi
manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak lainnya pada umumnya.
Ciputat, 16 Mei 2013
Penulis
Faiz Fikri Al-Fahmi
vi
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………. 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah…………………... 8
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian........………………….. 9
D. Metodologi Penelitian.……………………................... 10
E. Tinjauan Pustaka...................……………………....…. 18
F. Sistematika Penulisan...……………..........…………… 19
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Tinjauan Tentang Analisis Wacana...…………………. 21
B. Khotbah Jumat.……..………………………………… 37
C. Muhasabah.........................................………………… 48
BAB III GAMABARAN UMUM SOSOK USTAZ DR. H.
SUNANDAR, M.AG
A. Profil Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag........................... 51
B. Karya – Karya Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag............ 57
C. Karier Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag.......................... 59
D. Aktivitas Dakwah Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag....... 62
vii
BAB IV ANALISIS WACANA MATERI KHOTBAH JUMAT
USTAZ DR. H. SUNANDAR, M.AG
A. Wacana Materi Khotbah Jumat Muhasabah
Dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag Tahun
2010-2011....................................................................
64
B. Analisis Wacana Berdasarkan Kognisi Sosial............. 79
C. Analisis Wacana Berdasarkan Konteks Sosial............ 80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………. 84
B. Saran-Saran………………………………………….. 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakag Masalah
Sebagai fenomena keagamaan, perintah tentang dakwah serta
pengertian atau makna yang dikandungnya bersumber dari wahyu Tuhan
yang tercantum dalam Al-Qur‟an (Surat Ali Imran, 3: 104), yaitu:
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung”.
Dakwah harus terus menerus berjalan tanpa henti, yang
dilaksanakan oleh da‟i atau mubalig (komunikator dakwah), yang
sesungguhnya merupakan tugas setiap manusia atau setiap individu,
sebagaimana eksistensi dakwah sebagai suatu amal saleh. Justazru itu,
dakwah harus diamalkan atau dilaksanakan sebagai fardu ain, sehingga
tidak seorangpun boleh menghindarinya.
Jadi, pelaksanaan dakwah itu dibebankan pada tiap-tiap individu
tidak terkecuali, sehingga dengan demikian tugas dakwah adalah
tugas semua manusia sesuai dengan kemampuannya. Walaupun
demikian dalam pelaksanaan dakwah hendaknya dilakukan oleh
seseorang sebagai pilihan hidup dan bidang keahlian khusus yang
diperoleh melalui pendidikan, pengalaman dan pengabdian.
Demikian juga dakwah, hendaknya dilakukan secara bersama-sama
dengan individu-individu lain dalam suatu kelompok, organisasi
atau korps, sehingga pelaksanaan dakwah itu teorganisasi dan
terlembagakan. 1
1 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi, h. 19.
2
Salah satu Ustaz yang cukup sering menjalankan aktivitas
dakwahnya adalah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, beliau merupakan dosen
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dalam dakwahnya beliau menggunakan fasilitas khotbah Jumat
sebagai metode dakwah beliau yang terfokus pada muhasabah
dzikrulmaut. Dengan waktu yang singkat beliau merangkai materi
khotbah Jumat tersebut dengan tema khotbah yang aktual sesuai dengan
keadaan dan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat.
Khotbah adalah sarana istimewa dalam dakwah untuk
menyampaikan pesan dan menerangkan fikrah tertentu. Diantara
sarana khotbah adalah membawa pendengar untuk menyimak,
menerima, dan membangkitkan rasa dalam hatinya terhadap fikrah
yang disampaikan dan diserukan oleh khatib. Pendengar menjadi
bersemangat kepada fikrah itu dan mempersiapkan diri untuk
membela fikrah itu dengan jiwa raga ketika diperlukan. Hal ini
tidak cukup dengan bukti-bukti logis yang kering atau argumentasi
akal semata, tetapi dengan menggetarkan rasa dan berbicara
dengan hati.2
Khotbah Jumat, paling tidak bisa dilihat dari dua sisi, sebagai
ibadah khusus yang berhubungan erat dengan shalat Jumat, dan sebagi
media dakwah yang berkaitan erat dengan pembinaan umat.3 Sebagai
media dakwah dan media pembinaan umat, materi khotbah dan
khatbahnya sendiri, harus dipersiapkan dengan baik. Apalagi jika
diperhatikan, khotbah Jumat merupakan salah satu media pembinaan yang
2 Taufik Al-Wa‟iy, Dakwah Ke Jalan Allah: Muatan, Sarana dan Tujuan, (Jakarta:
Robbani Press, 2010), h. 391. 3 Taufik Al-Wa‟iy, Dakwah Ke Jalan Allah: Muatan, Sarana dan Tujuan, h. 391-392.
3
bersifat indoktiner, yang harus didengar dengan baik dan tekun oleh para
jamaah, inshat (diam dan mendengarkan) hukumnya wajib.4
Untuk mempermudah pemahaman kita terkait dengan konstruk
kematian maka kita dapat menganalisanya, dengan cara mengingatkan
orang beriman dalam khotbah, seminar keagamaan dan lain sebagainya.
Karena itu, salah satu keyakinan orang beriman akan adanya kehidupan
sesudah kematian menyebabkan dirinya selalu berada dalam mode standby
menghadapi kematian. Ia memandang kematian sebagai suatu
keniscayaan. Orang beriman sangat dipengaruhi oleh pesan Nabi
Muhammad SAW: “Banyak-banyaklah mengingat penghapus kenikmatan,
yakni kematian.”(HR Tirmidzi).
Khotbah Jumat hukumnya wajib, khotbah Jumat disampaikan
untuk seluruh jemaah salat Jumat. Hal lain yang menjadi ciri khas khotbah
Jumat adalah sesuai dengan nama harinya sehingga akan senantiasa teratur
peristiwanya dan lebih sering kejadiannya jika dibandingkan khotbah yang
lain. Selain itu, jika diamati lebih cermat khotbah Jumat juga mempunyai
keistimewaan yaitu, terdiri dari dua bagian. Khotbah bagian pertama pada
umumnya berisi materi utama yang dikhotbahkan dengan disertai data,
fakta, analisis, sejarah, dan ayat-ayat Alquran atau hadis. Khotbah bagian
kedua biasanya berisi simpulan dan penekanan dari khotbah tersebut.
Pesan-pesan keagamaan disampaikan melalui rangkaian kegiatan
shalat Jumat secara rutin, dengan prosedur sederhana dan tanpa
4 Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani, 1998), h. 85.
4
memerlukan biaya besar. Melalui rangkaian kegiatan tersebut diharapkan
menyampaikan pesan keagamaan berlangsung secara efektif dan efisien.5
Hal-hal yang dapat menggetarkan hati dan pemikiran serta yang
menyentuh perasaan dalam khotbahlah yang menjadi pilar penting dalam
khotbah. Keduanya akan membentuk dalil aqli dan argumen logika
bersama hal-hal lain yang ada dalam ungkapan yang disampaikan, siapa
yang mengatakan, tema, dan khatib yang menyampaikan.
Tidak diragukan lagi bahwa tema khotbah adalah masalah
utamanya, itulah objek yang dijelaskan oleh khatib, itulah fikrah yang
hendak disampaikan seorang da‟i kepada mad‟unya. Karena itu, berbagai
langkah harus fokus pada tema itu. Pertama, khotib mengumpulkan poin-
poin penting kemudian menyusunnya, menempatkan setiap poin itu pada
tempatnya yang sesuai, kemudian pilihan kalimat untuk mengantarkan
semua poin itu kepada para pendengar. Setelah memilih tema yang hendak
disampaikan dalam khotbah pekerjaan berikutnya adalah menentukan cara
yang dapat meyakinkan pendengar, menarik perhatian mereka, dan mampu
menggetarkan semangat mereka terhadap seruan khotib.6
Efektifitas khotbah Jumat dapat dilihat manakala pesan-pesan yang
disampaikan seorang khatib dapat terealisasi dengan baik yang
diwujudkan dengan adanya perubahan-perubahan terhadap sikap
dan pola prilaku masyarakat dengan cara meninggalkan cara-cara
lama yang tidak sesuai dengan ketentuan Islam. Namun begitu
tidak dapat dipungkiri proses yang demikian tidak selamanya dapat
berjalan dengan lancar, tidak jarang timbul konflik-konflik. Harus
5 Hiroko Horikhosi, Kiyai dan Perubahan Sosial, (Jakarta: LP3M, 1987), h. 232. Lihat
juga Ali Maschan Musa, Kiyai dan Politik Dalam Wacana Civil Society, (Surabaya: Lepkus,
1999), h. 60.
6Taufik Al-Wa‟iy, Dakwah Ke Jalan Allah: Muatan, Sarana dan Tujuan, h. 329.
5
disadari bahwa proses perubahan akan berjalan penuh dengan
tantangan dan bukannya tanpa persoalan.7 Rendahnya efektifitas
khotbah Jumat karena berkaitan dengan dengan bidang kehidupan
yang sarat akan nilai-nilai, budaya serta tradisi yang telah berakar
kuat.8 Untuk itu perlu dikenali faktor pendorong dan penghambat
keefektifannya.9
Penggunaan khotbah Jumat sebagai sarana perubahan sosial
terlebih dahulu harus diidentifikasi serta diantisipasi terhadap berbagai
kemungkinan yang akan timbul. Efektifitasnya juga tergantung dari bidang
mana yang hendak diubah. Semakin kuat dan mengakar suatu bidang akan
semakin membutuhkan waktu lama dalam proses sosialisasi tersebut.
Masyarakat sebagai pemegang peran terlebih dahulu perlu dibangunkan
dan diyakinkan akan perlunya menerima nilai-nilai baru sebagaimana yang
ditawarkan melalui khotbah Jumat. Sebab mustahil masyarakat akan
menerima nilai-nilai baru sedangkan mereka belum mengetahui dan
memahami isi khotbah Jumat.
Pada dakwah kontemporer, salah satu Ustaz yang cukup sering
menjalankan aktivitas dakwahnya adalah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag,
seperti yang sudah penulis ungkapkan di atas, latar belakang beliau juga
dosen PMA pendidikan kader mubalig al-Azhar Pusat dan alumni UIN
(Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah, Jurusan Dakwah, Fakultas
Ushuluddin, 1989. Selain itu, beliau adalah salah seorang penasehat
7 Soetandyo Wignyosoebroto, “Perubahan Sosial Dan Perubahan Tantangan Hukum Di
Indonesia” dalam Masyarakat Kebudayaan dan Politik, (Surabaya: Fakultas Ilmu Sospol, 1987),
h. 92.
8 Soerjono Soekanto, Beberapa Permasalahan Hukum Dalam Kerangka Pembangunan
Hukum Di Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, 1976), h. 150.
9 Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, (Jakarta: Rajawali
Press, 1982), h. 25.
6
Mejelis Zikir Az-Zikra di bawah pimpinan Ustaz Arifin Ilham, beliau juga
aktif memberikan ceramah khotbah Jumat di masjid-masjid Jabodetabek.
Dengan kapasitas pendidikan dan status tersebut, tentu saja aktivitas
dakwah dai yang satu ini perlu diperhitungkan, apalagi beliau juga pernah
belajar di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo. Oleh karena itu, penulis
berfokus menganalisa materi khotbah yang disampaikan beliau dengan
menggunakan analisis wacana sebagai metode penelitian. Dengan
menggunakan metode analisis wacana, tidak hanya akan mengetahui isi
teks tersebut, tetapi juga bagaimana pesan itu dikemas dan diatur
sedemikian rupa sehingga sampai kepada masyarakat atau jamaah Jumat.
Sasaran yang dituju oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
(Mad‟unya) dalam penyampaian pesan dakwah melalui khotbah Jumatnya
di berbagai masjid ditujukan kepada masyarakat umum secara luas tanpa
melihat strata sosial, jabatan, usia, dan sebaginya. Terlebih pembahasan
khotbah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag lebih cenderung kepada bahasan
muhasabah dzikrulmaut dan sekitarnya yang itu berarti setiap kita akan
mengalami kematian. Semuanya pasti akan mengalami kematian karena
kematian itu milik semua makhluk Allah, manusia, hewan, tumbuhan
termasuk bangsa malaikat dan setan semuanya akan merasakan apa yang
namanya kematian. Kematian adalah sebuah tahapan dari kehidupan yang
kejadiannya bersifat pasti. Ia akan datang menjemput tanpa dapat
dihindari. Kehadirannya sering menimbulkan ketakutan pada awalnya dan
senantiasa melahirkan kesedihan pada akhirnya.
7
Bagaimana kajian ini diulas dan disampaikan dalam khotbah
Jumat yang memiliki waktu yang sangat singkat kepada jamaah tanpa
melupakan keaktualitasan suatu materi yang disampaikan untuk
menambah wawasan serta untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan
memperbanyak bekal sebelum kita kembali menghadap-Nya. Juga yang
lebih menarik lagi adalah beliau menggunakan fasilitas VCD untuk
merekam khotbah agar lebih banyak dikonsumsi untuk kemudian
bermanfaat bagi orang banyak.
Dan juga penyajian materi khotbah Jumatnya yang menarik
(husnul „ardh) merupakan salah satu faktor suksesnya khotbah beliau
sehingga khotbahnya itu merangsang objek dakwah untuk mendengar,
menyimak, dan memperhatikan isi khotbah. Beliau juga menggunakan
sistematika bahasan yang teratur, kronologis, aktual dan memahami
kondisi objek dakwah, kemudian ditambah dengan ilustrasi-ilustrasi yang
relevan, dan lain-lain.
Oleh karena itu, berdasarkan pengalaman dan kepribadian beliau,
Penulis tertarik untuk mengkaji analisis materi khotbah Jumat beliau
selama ini. Dan untuk selanjutnya, tema tersebut Penulis angkat ke dalam
sebuah skripsi yang berjudul: “Analisis Wacana Materi Khotbah Jumat
Muhasabah Dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag (Tahun 2010-
2011).” Alasan penulis memilih judul ini, karena materi khotbah Jumat
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag memiliki perbedaan dan keunikan dengan
muhasabah dzikrulmaut tanpa melupakan aspek keaktualannya.
8
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan tentang dakwah dan khotbah,
maka agar pembahasan lebih terfokus penulis mengemukakan batasan-
batasan persoalan dalam skripsi ini. Secara lebih spesisik penulis
hanya membatasi pada masalah materi khotbah Jumat analisis wacana
kematian materi khotbah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag seri
muhasabah dzikrulmaut tahun 2010-2011.
Batasan materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
tentang kematian dalam penelitian ini adalah sisi judul menunjukkan
keaktualan serta penggunaan fasilitas VCD khotbah yang
dimanfaatkan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag di berbagai
kesempatan khotbah Jumat.
Tabel 1
Edisi Judul Tempat
28 Mei 2010 Jenazah Airlines Masjid Istiqomah,
Ciputat
21 Januari 2011 Andai Aku
Dimakamkan Hari Ini
Masjid Kantor
Walikota Jak-Sel
15 Juli 2011 Belajar Dari Kematian
KH. Zainudin MZ
Masjid Baeturrohman
Jakarta Selatan
9
2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah
bahwa:
1. Bagaimana wacana pesan dakwah yang dikemas oleh Ustaz Dr. H.
Sunandar, M.Ag dalam khotbahnya?
2. Bagaimana kognisi sosial dan konteks sosial yang melatar
belakangi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka
penelitian ini memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui idealisme
khotib dalam khotbahnya dan menampilkan realita tentang materi
khotbah. Melalui analisis wacana model Teun A. Van Dijk, kita akan
tahu bukan hanya bagaimana isi teks di dalam khotbah, tetapi
bagaimana dan mengapa pesan teks dalam materi khotbah itu disajikan
dalam khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
1) Penelitian ini diharapkan mampu menyumbangkan wacana
ilmu pengetahuan yang diperlukan, serta menambah khazanah
keilmuan kepustakaan untuk kepentingan akademik.
10
2) Memberikan pengetahuan pada juru dakwah khususnya
khatbah bagaimana cara penyampaian materi khotbah yang
efektif.
3) Penelitian ini dapat membantu penulis untuk memenuhi syarat
gelar sarjana sosial Islam (S.Kom.I)
b. Manfaat Praktis
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan
juga dapat memberikan masukan akademis bagi materi khotbah
para khotib yang dilihat dari analisis wacana model Teun Van A.
Djik.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ialah metode analisis
wacana dengan pendekatan kualitatif. Analisis wacana merupakan
salah satu bentuk alternatif untuk menganalisis pesan dalam media
selain analisis isi kuantitatif.10
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model analisis wacana
van Dijk, teori analisis wacana van Dijk merupakan model analisis
wacana yang paling banyak digunakan. Ini dikarenakan model tersebut
dapat mengelaborasikan elemen-elemen wacana dalam suatu teks
secara praktis. Melalui metode ini penulis dapat mengetahui
bagaimana sebuah pesan disampaikan lewat kata atau kalimat. Unsur
10
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 68.
11
penting dalam analisis wacana adalah kepaduan, kesatuan, dan
penafsiran peneliti.
2. Jenis Penelitian
Sebagai karya ilmiah, setiap pembahasan menggunakan metode
untuk menganalisa suatu masalah. Metode itu sendiri berfungsi sebagai
landasan dalam mengelaborasi suatu masalah. Sehingga suatu masalah
dapat diuraikan dan dijelaskan dengan gamblang dan dapat dipahami.
Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau
analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A. Van Dijk.
Pendekatan kualitatif ini memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip
umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala
sosial di dalam masyarakat.11
Model yang digunakan adalah model Teun A. Van Djik
menurutnya penelitian wacana tidak hanya terbatas pada teks semata,
tetapi juga bagaimana suatu teks diproduksi. Kelebihan analisis
wacana model Van Djik adalah bahwa penelitian wacana tidak semata-
mata dengan menganalisis teks saja, tetapi juga melihat bagaimana
struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada dalam
masyarakat dan bagaimana kognisi atau fikiran serta kesadaran yang
membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.12
11
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 23.
12 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2006),
h. 224.
12
Melalui analisis wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana
isi teks berita, tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan. Dengan
melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis
wacana lebih bisa 13
dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan
perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indera.14
Terdapat tiga struktur yang menjadi elemen analisis wacana dalam
pemaparan struktur teks oleh van Djik. Jika digambarkan maka
struktur teks adalah sebagai berikut:
Struktur Makro
Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema
yang diangkat oleh suatu teks
Superstruktur
Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan
kesimpulan
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata,
kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.15
13
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 68.
14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002), cet. Ke-5, h. 133. 15
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 227.
13
Berikut tabel yang akan menjelaskan satu per satu elemen wacana
Teun A. Van Djik yang diterapkan dalam dimensi teks sosial
penelitian ini:
Tabel 3
Struktur wacana Hal yang diamati Elemen
Struktur Makro
Suprestruktur
Struktur Mikro
Tematik
Tema atau topik yang
dikedepankan dalam khotbah
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
Skematik
bagaimana pendapat disusun dan
di rangkai
1. Semantik
Makna yang ingin
ditekankan dalam Teks
Materi Khotbah
2. Sintaksis
Bagaimana kalimat
(bentuk, susunan yang
dipilih)
3. Stilistik
pilihan kata apa yang
dipakai dalam Materi
Khotbah
Topik
Skema
Latar, Detail,
Maksud,
Peranggapan
Bentuk
kalimat,
Koherensi,
Kata ganti
Leksikon
Grafis,
Metafora,
ekspresi
14
4. Retoris
Bagaimana dan dengan
cara apa penekanan
khotbah dilakukan.16
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah analisis wacana, adapun objek
pada penelitian ini adalah tema materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H.
Sunandar, M.Ag tahun 2010-2011.
4. Sumber Penelitian
a. Sumber Primer Penelitian
Dalam hal ini, data yang diperoleh oleh peneliti langsung dari
objek penelitian. Yaitu berupa rekaman khotbah jum'at yang
disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag tahun 2010-2011.
Dalam mencari data teks ini, peneliti mencari mulai dari
mengikuti khotbah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag. Dari rekaman
kaset khotbah jum'at kemudian di repro atau tulis ulang untuk
selanjutnya dijadikan bahan analisis yang menggunakan model
analisis wacana milik Teun A. Van Dijk.
b. Sumber Sekunder Penelitian
Sumber data sekunder pada penelitian kali ini diperoleh dari
sumber-sumber lain yang dirasa mampu untuk mendukung
16
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 228-229.
15
keberhasilan dari proses penelitian. Data ini baik berupa informasi-
informasi yang terdapat pada studi kepustakaan berupa teori-teori
yang relevan yang berkaitan dengan kajian penelitian ini.
Dalam penelitian kualitatif pada dasarnya penganalisisan data
menggunakan sebuah pemikiran yang logis, logika, induksi,
analogi, komparasi, dan sejenisnya.17
Selama proses penelitian berlangsung peneliti disini melihat
dan meneliti pesan dakwah melalui khotbah yang disampaikan oleh
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag. Kemudian peneliti juga berusaha
semaksimal mungkin untuk mengumpulkan dan menyalin data-
data yang ada kaitannya dalam penelitian ini, seperti koran, buku,
dan majalah, sehingga nantinya peneliti dapat merangkum hal-hal
yang penting dari semua data yang berhasil didapatkan. Setelah itu
yang pada ahirnya peneliti dapat mengolahnya dengan memakai
analisis wacana model Teun A Van Dijk yang meliputi enam unsur
yaitu: dilihat dari sisi tematik, skematik, semantik, sintaksis,
stilistik, dan retorisnya.
5. Tahapan Prosedur Penelitian
1. Tekhnik Pengumpulan Data
Teknik merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data. Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu
objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian. Adapun untuk
17
Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Raja GrafindoPersada,
1991), h.12.
16
pelaksanaan penelitian ini, tahapan yang akan dilakukan adalah,
sebagai berikut:
1) Wawancara mendalam (indepth interview) yaitu sebagai
percakapan antara dua orang atau lebih.18
Sedangkan Observasi
dilakukan sebagai metode pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari narasumbernya19
untuk
memperoleh keterangan data secara lisan melalui tanya jawab yang
berupa wawancara dengan responden.
2) Dokumentasi adalah merupakan sebuah teknik untuk mencari dan
mendapatkan data mengenai hal-hal yang tertulis.20
Peneliti juga
berusaha mendokumentasikan segala hal yang di perlukan dalam
proses penelitian. Mulai dari melihat langsung ataupun meminta
rekaman dari khutbah yang disampaikan oleh Ustaz Dr. H.
Sunandar, M.Ag. Selain itu, peneliti juga mencari informasi yang
terkait dengan masalah-masalah penelitian kali ini, baik dari buku,
koran, dan majalah sebagai acuan dalam penulisan skripsi ini. Dan
untuk memudahkan penganalisaan, pada langkah berikutnya
peneliti memutar berulang-ulang untuk kemudian dirubah kedalam
bentuk sebuah teks tertulis.
3) Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu
18
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustazaka Setia, 2002), cet.
Ke-1, h. 130.
19 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigama Baru, Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Rosdakarya, 2006), h. 35.
20 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 149.
17
utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, mulut dan
kulit. Yang dimaksud metode observasi adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian, data-data penelitian ini dapat diamati oleh peneliti.
Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan
peneliti melalui penggunaan panca indra.21
Metode observasi yang
dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan cara mengamati teks-
teks dalam materi khotbah Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag tahun
2010-2011. Kemudian dari pengamatan tersebut dianalisis dengan
teori wacana van Dijk. Setelah itu kita bisa dapat melihat makna
ataupun arti yang tersembunyi dalam sebuah teks khotbah Jumat
yang disampaikan.
2. Teknik Analisis Data
a. Proses Penafsiran Data
Penelitian analisis wacana merupakan penelitian kualitatif
yang lebih menekankan pada pemaknaan teks dari pada
penjumlahan unit kategori. Pada tahap ini, penulis akan
memperhatikan teks-teks yang terdapat pada materi khotbah Jumat
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag seri muhasabah dzikrulmaut yang
kemudian akan ditafsirkan oleh peneliti yang disesuaikan dengan
kerangka analisis wacana yang dikemukakan oleh Teun A. van
Dijk.
21
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada, 2006) h. 134.
18
b. Penyimpulan Hasil Penelitian
Kesimpulan hasil penelitian diambil berdasarkan pada
interpretasi peneliti atas obyek yang diteliti dan data yang
diperoleh dalam kegiatan penelitian.
E. Tinjauan Pustaka
Judul penelitian yang sudah diteliti sudah banyak sekali yang
membahas tentang analisis wacana, berdasarkan observasi yang dilakukan
oleh penulis di perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
maka penulis menemukan beberapa judul skripsi yang menggunakan judul
yang sama, antara lain:
1. Yusriani Pulungan, 106051001726, 2008, Analisis Wacana Pesan
moral dalam Novel De Wints karya AFIFAH AFRA.
2. Astri Putriyani, 103051028444, 2010, Analisis Wacana Rubrik “Media
dan Kita” Majalah UMMI Edisi Juli-Oktober 2009.
Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang lainnya adalah subjeknya
dari penelitian ini adalah memaparkan materi khotbah Jumat Ustaz. Dr. H.
Sunandar, M.Ag yang mengangkat nilai-nilai muhasabah dzikrulmaut
tanpa melupakan aspek keaktualannya.
Namun dari sekian banyak skripsi yang ada di Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan juga di Perpustakaan Utama Uin Syarif
Hidayatullah Jakarta penulis tidak menemukan judul skripsi yang sama
dengan skripsi yang penulis angkat.
19
F. Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan penelitian ini, secara sistematis penulisannya
dibagi kedalam lima bab. Adapun sistematikanya sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, meliputi: Latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka, dan
sistematika penulisan.
BAB II Berisi Landasan Teoritis yang meliputi : Pengertian analisis
wacana, model analisis wacana Teun A. van Dijk, kognisi
sosial. Dan Khotbah Jumat, meliputi: pengertian khotbah,
pengertian khotbah Jumat, syarat dan rukun khotbah Jumat,
materi khotbah Jumat, khotbah yang sukses, .
BAB III Profil Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag meliputi: riwayat hidup
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, latar belakang keluarga,
riwayat pendidikan, riwayat organisasi, karya – karya Ustaz
Dr. H. Sunandar, M.Ag, karya tulis, serial muhasabah
(VCD bengkel hati), karier Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag,
kiprah di media, kiprah di media massa, kiprah di dunia
pendidikan, pengalaman kerja, dan aktivitas dakwah Ustaz
Dr. H. Sunandar, M.Ag.
BAB IV Berisi Analisis Wacana dalam Materi Khotbah Jumat Ustaz
Dr. H. Sunandar, M.Ag tahun 2010-2011 yang meliputi :
analisis wacana materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H.
20
Sunandar, M.Ag berdasarkan model Teun van Dijk, analisis
wacana berdasarkan kognisi sosial, analisis wacana
berdasarkan konteks sosial.
BAB V Penutup, meliputi: Kesimpulan dan saran.
21
BAB II
TINJAUAN TEORITIS ANALISIS WACANA
A. Tinjauan Tentang Analisis Wacana
1. Pengertian Analisis Wacana
Wacana ialah satuan bahasa yang lengkap sehingga dalam hierarki
gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi di atas satuan
kalimat, sebagai satuan tertinggi yang lengkap maka di dalam wacana
itu terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa
dipahami tanpa keraguan apapun.1 Wacana ini di realisasikan dalam
bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seni ensiklopedia, artikel,
dan sebagainya), paragraf atau kata yang membawa amanat yang
lengkap.2
Istilah wacana merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yakni
discourse, kata discourse berasal dari bahasa latin discursus, dis : dari,
dalam arah yang berbeda dan curere : lari, sehingga berarti lari kian
kemari.3
Banyak sekali perbedaan definisi tentang wacana, hal ini
dikarenakan perbedaan displin ilmu yang memakainya. Bahkan kamus,
kalau di anggap merujuk pada referensi yang objektif, juga memiliki
definisi yang berbeda pula. Di dalam sebuah buku yang di tulis Alex
1 Abdul Chaer, Kajian Bahasa, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 62 .
2 Okke Kusuma Sumantri Zaimar dan Ayu Basoeki Harahap, Telaah Wacana, (Jakarta:
The Intercultural Intitute, 2009), h. 11.
3 Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 9.
22
Sobur dikatakan bahwa wacana adalah komunikasi buah pikiran
dengan kata-kata,ekspresi ide-ide atau gagasan, kopensasi atau
percakapan.4
Berikut ini beberapa pengertian wacana dari para pakar
komunikasi:
Menurut Mulyana yang dikutip oleh Alex Sobur, secara etimologis
istilah wacana berasal dari bahasa sansekerta wac atau wak atau vak
yang memiliki arti 'berkata', 'berucap'. Kemudian kata tersebut
mengalami perubahan menjadi wacana. Kata ana yang berada di
belakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna
'membendakan' (nominalisasi). Dengan demikian, kata wacana dapat
diartikan sebagai perkataan atau tuturan.5
Menurut Ismail Marhaimin yang dikutip oleh Alex Sobur
mengartikan wacana sebagai “kemampuan untuk maju (dalam
pembahasan) menurut urutan-urutan yang teratur dan semestinya”, dan
“komunikasi buah pikiran, baik lisan maupunn tulisan, yang resmi dan
teratur”.6
Menurut Samsuri yang dikutip oleh Alex Sobur menyatakan bahwa
wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa
komunikasi, biasanya terdiri atas seperangkat kalimat yang
mempunyai hubungan pengertian yang satu dengan yang lain.
4 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 9.
5Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis
Wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), h. 3. 6Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 10.
23
Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan dan dapat pula
memakai tulisan.7
Alex Sobur merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat,
ia memandang wacana sebagai “rangkaian ujar atau rangkaian tindak
tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara
teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh
unsur segmental maupun nonsegmental bahasa”.8
Kajian terhadap wacana sering disebut sebagai analisis wacana,
istilah analisis dalam Kamus Pintar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
suatu sifat penelitian, penguraian, kupasan. Sedangkan analisa adalah
penyeledikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan
sebenarnya.9
Analisis wacana merupakan pendekatan baru muncul beberapa
puluh tahun belakangan ini. Aliran-aliran linguistik selama ini
membatasi penganalisaannya hanya kepada soal kalimat dan barulah
memalingkan perhatiannya kepada penganalisaan wacana.10
Analisis wacana merupakan salah satu studi mengenai pesan dalam
komunikasi selain analisis isi kuantitatif. Menurut Eriyanto, terdapat
empat perbedaan anatara analisis wacana dengan analisis isi
(kuantitatif), anatara lain:
7 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 10.
8 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 11.
9 Hamis ST, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya: Pustaka Dua, 2000), cet. Ke-1, h. 34.
10 A. Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik, (Bandung: Angkasa, 1993), cet.
Ke-1, h. 12.
24
a) Analisis wacana lebih bersifat kualitatif dibandingkan dengan
analisis isi yang umumnya kuantitatif, analisi wacana
menekankan pada pemaknaan teks ketimbang penjumlahan unit
kategori seperti yang terdapat dalam analisi isi. Sehingga dalam
menentukan analisis datanya, analisis wacana tidak
memerlukan lembaran koding.
b) Analisi isi kuantitatif pada umumnya hanya dapat digunakan
untuk membedah muatan teks komunikasi yang bersifat
manifest (nyata), atau dengan kata lain yang dipentingkan
adalah objektivitas, validitas (keakuratan data), dan realibitas.
Sedangkan dalam analisis wacana, unsur terpenting dalam
analisisnya adalah penafsiran dari teks yang latent
(tersembunyi).
c) Analisis isi kuantitatif lebih menekankan kepada “apa” (what)
yang dikatakan oleh media, dan hanya bergerak pada level
makro isi media saja. Sedangkan analisis wacana menekankan
kepada “bagaimana” (how) dan isi media, analisis wacana juga
meneliti pada level mikro yang menyusun suatu teks, seperti
kata, kalimat, ekspresi, dan retoris.
d) Analisis isi bertujuan melakukan generalisasi dalam
penyimpulan hasil penelitiannya, dan bahkan melakukan
prediksi. Hal ini karena dalam unit atau perangkat
25
penelitiannya menggunkan sample, angket dan sebagainya.
Yang secara tidak langsung bertujuan untuk menggambarkan
fenomena dari suatu isu atau peristiwa. Sedangkan analisis
wacana tidak bertujuan untuk melakukan generalisasi dengan
menggunakan beberapa asumsi. Hali ini karena analisis wacana
bahwa setiap peristiwa pada dasarnya selalu bersifat unik,
karena tidak diperlukan prosedur yang sama diterapkan untuk
isu dan kasus yang berbeda.11
Analisis wacana bersifat lebih mendalam bila dibandingkan dengan
analisis isi sebab analisis wacana menafsirkan pesan yang
tersembunyi. Untuk analisis wacana tulisan, meneliti bukan hanya
sekedar pada kalimat yang ditulis, tetapi pada kata dan hubungan
kalimat, bagaimana kalimat itu dibentuk dan tujuan dari kata atau
kalimat itu disajikan. Analisis wacana tidak bertujuan untuk
melakukan generalisasi seperti yang dilakukan dalam penelitian
dengan menggunakan analisis isi dalam penyimpulan hasil.
2. Model Analisis Wacana Teun A. van Dijk
Ada banyak model analisis wacana yang diperkenalkan para ahli.
Model analisis wacana yang banyak dipakai dalam penelitian wacana
adalah model milik van Dijk, hal ini dikarenakan van Dijk
mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan
11
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 70-71.
26
dan dipakai secara praktis. Model yang dipakai oleh van Dijk ini sering
disebut sebagai “kognisi sosial” .
Wacana oleh van Dijk digambarkan memiliki tiga dimensi, yaitu:
teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Ketiga bagian ini adalah bagian
yang integral dalam kerangka teori van Dijk, untuk itulah van Dijk
menggambungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu
kesatuan analisis.
a. Teks
Van Dijk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai
struktur/tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung.
Van Dijk membaginya ke dalam tiga tingkatan; (1) Struktur makro,
ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat
diamati dengan melihat topik dari suatu teks. Tema wacana ini
bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa, (2)
Suprastruktur adalah kerangka suatu teks, bagaimna struktur dan
elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh, dan (3) struktur
mikro adalah makna yang dapat diamati dengan menganalisis kata,
kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase yang dipakai, dan
sebagainya. Struktur wacana van Dijk ini dapat digambarkan
sebagai berikut.
Tabel 1. Struktur Wacana
Struktur wacana Hal yang diamati Unit Analisis
Struktur makro
TEMATIK
(apa yang dikatakan)
Teks
27
Suprestruktur
Struktur mikro
Struktur mikro
Struktur mikro
Struktur mikro
Elemen: Topik/tema
SKEMATIK
(bagaimana pendapat disusun dan
di rangkai)
Elemen: Skema
SEMANTIK
(apa arti pendapat yang ingin
disampaikan?)
Elemen: Latar, Detail, Maksud,
Peranggapan
SINTAKSIS
(Bagaimana pendapat
disampaikan?)
Elemen: Bentuk kalimat,
Koherensi, Kata ganti.
STILISTIK
(pilihan kata apa yang dipakai?)
Elemen: Leksikon,
RETORIS
(dengan cara apa pendapat
disampaikan?)
Elemen: Grafis, Metafora,
Ekspresi
Teks
Paragraf
Kalimat
Proposisi
Kata
Kalimat
proposisi12
Beberapa hal yang diamati dari struktur makro, superstruktur,
dan struktur mikro dalam analisis wacana van Dijk adalah:
1) Tematik
Tematik adalah hal yang diamati dalam struktur makro analisis
wacana van Dijk. Secara etimologi tematik berasal dari kata
Yunani yaitu tithenai yang berarti menempatkan atau
meletakkan. Sedangkan dilihat sebagai sebuat tulisan, tema
12
Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada, 2003), h. 163.
28
merupakan suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis
melalui tulisannya.13
Topik merupakan elemen yang terdapat
dalam tematik. Topik menunjukan inti pesan atau informasi
yang paling penting yang ingin disampaikan komunikator
dalam hal ini penulis rubrik. Dengan topik, kita dapat
mengetahui masalah dan tindakan yang diambil oleh penulis
rubrik dalam mengatasi masalah.
2) Skematik
Menurut van Dijk, skematik merupakan strategi wartawan
untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan
dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan-urutan
tertentu. Skematik yang memberikan tekanan mana yang
didahulukan, dan bagian mana yang diakhirkan untuk
menyembunyikan informasi penting.14
Pada umumnya, teks
atau wacana memiliki skema atau alur, yang dimulai dari
pendahuluan hingga penutup. Alur memberikan tekanan dalam
suatu teks, bagian mana yang berada di awal, dan bagian mana
yang berada di akhir sebagai strategi untuk menyembunyikan
informasi penting. Dalam menganalisis wacana sebuah berita,
terdapat dua kategori besar pada struktur skema, pertama
summary yang terdiri dari dua elemen judul dan lead (teras
13
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 75.
14 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yoyakarta: PT.LKIS,
2006), Cet ke-6, h. 234.
29
berita). Sedangkan kategori yang kedua adalah story yakni isi
berita secara keseluruhan.15
3) Semantik
Dalam pengertian umum, semantik adalah disiplin ilmu bahasa
yang menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal
yaitu makna untuk semantik yang terkecil yang disebut leksen,
maupun makna yang berbentuk dari penggambungan satuan
kebahasaan yang disebut dengan makna gramtikal. Sementara
itu dalam buku Analisis wacana, Alex Sobur menjelaskan
mengenai semantik dalam pandangan van Dijk dikategorikan
sebagai makna lokal, yaitu makna yang muncul dari hubungan
makna tertentu dalam suatu bangunan teks.16
Dengan kata lain,
semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang
penting dari struktur wacana, tetapi juga menggiring kearah
sisi tertentu dari suatu peristiwa. Elemen yang diamati dalam
semantik adalah latar, detail, maksud, pra-anggapan, dan
nominalisasi.
Untuk lebih jelasnya, maka masing-masing elemen wacana
semantik, seperti latar, detail, maksud sebagai berikut:
a) Latar
Latar adalah bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik
(arti) yang ingin ditampilkan, latar dapat menjadi alasan
15
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 232.
16 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 78.
30
pembenar dalam suatu gagasan yang diajukan dalam suatu
teks. Latar umumnya ditampilkan di awal sebelum pendapat
wartawan yang sebenarnya muncul dengan maksud
mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan
sangat beralasan. Oleh karena itu, latar membantu menyelediki
bagaimana seseorang memberi pemaknaan atas suatu
peristiwa.17
b) Detail
Elemen wacana detail berhubungan dengan kontrol informasi
yang ditampilkan seseorang. Komunikator akan menampilkan
secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau
citra yang baik. Sebaliknya, ia akan menampilkan informasi
dalam jumlah sedikit (bahkan kalau perlu tidak disampaikan)
kalau hal itu merugikan kedudukannya. Informasi yang
menguntungkan komunikator, bukan hanya ditampilkan secara
berlebih tetapi juga dengan detail yang lengkap kalau perlu
dengan data-data. Detail yang lengkap dan panjang lebar
merupakan penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk
menciptakan citra tertentu kepada khalayak. Detail yang
lengkap itu akan dihilangkan kalau berhubungan dengan
sesuatu yang menyangkut kelemahan atau kegagalan dirinya.
Hal yang menguntungkan komunikator atau pembuat teks akan
17
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 235.
31
diuraikan secara detail dan terperinci, sebaliknya fakta yang
tidak menguntungkan. Detail informasi akan dikurangi.18
c) Maksud
Elemen wacana maksud, hampir sama dengan elemen detail.
Dalam detail, informasi yang menguntungkan komunikator
akan diuraikan dengan detail yang panjang. Elemen maksud
melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan
diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang
merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit dan
tersembunyi.19
Dalam konteks media, elemen maksud menunjukan bagaimana
secara implisit dan tersembunyi wartawan menggunakan
praktik bahasa tertentu untuk menonjolkan basis kebenarannya
dan secara implisit pula menyingkirkan versi kebenaran lain.20
d) Peranggapan
Elemen wacana peraanggapan merupakan pernyataan yang
digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Kalau latar
berarti upaya mendukung pendapat dengan jalan memberi latar
belakang, maka praanggapan adalah upaya mendukung
pendapat dengan memberikan premis yang dipercaya
18
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 238.
19Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 240.
20 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 241.
32
kebenarannya. Praanggapan hadir dengan pernyataan yang
dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan.21
Teks berita umumnya mengandung banyak sekali praanggapan.
Praanggapan ini merupakan fakta yang belum terbukti
kebenarannya, tetapi dijadikan dasar untuk mendukung gagasan
tertentu.
4) Sintaksis
Kata sintaksis berasal dari kata Yunani (sun berarti dengan,
dan tattein berarti menempatkan). Jadi, secara etimologi kata
sintaksis berarti menempatkan bersama-sama hal-hal menjadi
kelompok kata atau kalimat. Sedangkan menurut Ramlan,
sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang
membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, ataupun frase.22
Maksudnya disini adalah bagaimana sebuah kata atau kalimat
disusun menjadi kesatuan yang memilki arti. Elemen yang
diamati dalam sintaksis adalah bentuk kalimat, koherensi, dan
kata ganti. Untuk lebih jelasnya, maka masing-masing elemen
wacana sintaksis, seperti bentuk kalimat, koherensi, dan kata
ganti sebagai berikut:
a) Bentuk kalimat
Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan
cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Dimana ia
21
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 256.
22 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 80.
33
menanyakan apakah A yang menjelaskan B, ataukah B yang
menjelaskan A. Logika kaulitas ini kalau diterjemahkan ke
dalam bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan)
dan predikat (yang diterangkan). Bentuk kalimat ini bukan
hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa, tetapi
menetukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam
kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari
pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang
menjadi objek dari pernyataannya.23
b) Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat
dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta
yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren.
Sehingga, fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat
menjadi berhubungan ketika seseorang menghubungkannya.24
c) Kata Ganti
Merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk
menunjukan dimana seseorang dalam wacana. Dalam
mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata
ganti "saya" atau "kami" yang menggambarkan bahwa sikap
tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-mata.
Tetapi, ketika memakai kata ganti "kita" menjadikan sikap
23
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 251.
24 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 242.
34
tersebut sebagai represntasi dari sikap bersama dalam suatu
komunitas tertentu. Batas antara komunikator dengan khalayak
dengan sengaja dihilangkan untuk menunjukan apa yang
menjadi sikap komunikator juga menjadi sikap komunitas
secara keseluruhan.25
5) Stilistik
Stilistik adalah cara yang digunakan oleh penulis rubrik untuk
menyatukan maksudnya dengan menggunakan gaya bahasa
tertentu sesuai dengan keinginan penulis rubrik. Gaya bahasa
dalam pengertian disini mencakup pilihan leksikal, struktur
kalimat, majas dan citraan dan sebagainya. Elemen dalam
bentuk stalistik adalah leksikal merupakan pemilihan dan
pemakaian kata atau frase dalam menyebut sesuatu ataupun
peristiwa dengan menggunakan kata lain yang memiliki
persamaan (sinonim), seperti kata “meninggal”, yang memiliki
kata lain mati, tewas, gugur, terbunuh, menghembuskan nafas
terakhir, dan sebagainya. Pilihan kata yang digunakan
menunjukan sikap dan ideology tertentu.26
Pengertian leksikon,
pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang
melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata
yang tersedia. Suatu fakta umumnya terdiri atas beberapa kata
yang meujuk pada fakta. Diantara beberapa kata itu seseorang
25
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 82.
26 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 83.
35
dapat memilih diantara pilihan yang tersedia. Dengan demikian
pilihan kata yang dipakai tidak semata hanya karena kebetulan,
tetapi juga secara ideologis menunjukan bagaimana
pemaknaan seseorang terhadap fakta atau realitas.27
6) Retoris
Strategi retoris yang dimaksud disini adalah yang diungkapkan
ketika seseorang berbicara atau menulis. Retoris berhubungan
erat dengan bagaimana suatu pesan disampaikan kepada
khalayak. Retoris berfungsi persuasive (mempengaruhi).28
Elemen dalam strategi retoris dapat muncul dalam bentuk
grafis, metafora, dan ekspresi. Untuk lebih jelasnya, akan
dijelaskan pengertian grafis, metafora sebagai berikut:
a) Grafis
Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang
ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting)
oleh seseorang yang dapat diamati oleh teks. Dalam wacana
berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang
dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal,
huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat
dengan ukuran lebih besar. Termasuk di dalamnya adalah
pemakaian caption, raster, grafik, gambar atau table untuk
mendukung arti penting suatu pesan. Bagian-bagian yang
27
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 255.
28 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 84.
36
ditonjolkan ini menekankan kepada khalyak pentingnya bagian
tersebut. Bagian yang dicetak berbeda adalah bagian yang
dipandang penting oleh komunikator, dimana ia menginginkan
khalayak menaruh perhatian lebih pada bagian tersebut.29
b) Metafora
Dalam suatu wacana seorang wartawan tidak hanya
menyampaikan pesan pokok lewat, tetapi juga kiasan,
ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai ornament atau
bumbu dari suatu berita. Akan tetapi, pemakaian metafora
tertentu bias jadi menjadi petunjuk utama untuk mengerti
makna suatu teks. Metafora tertentu dipakai oleh wartawan
secara strategis sebagai landasan berpikir, alas an pembenar
atas pendapat atau gagasan tertentu kepada public. Wartawan
menggunakan kepercayaan masyarakat, ungkapan sehari-hari,
pribahasa, pepatah, petuah leluhur, kata-kata kuno, bahkan
mungkin ungkapan yang diambil dari ayat-ayat suci yang
semuanya dipakai untuk memperkuat pesan utama.30
3. Kognisi Sosial dan Konteks Sosial
Dalam dimensi ini, menerangkan bagaimana teks
diproduksi oleh pembuat teks, cara memandang suatu realitas
sosial yang melahirkan teks tertentu. Kognisi sosial memiliki
29
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 258.
30 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 259.
37
hubungan dengan proses produksi pembuatan. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi
wartawan dalam memproduksi suatu berita, karena setiap teks pada
dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau
pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.31
Konteks Sosial berusaha memasukan semua situasi dan hal
yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa.
Titik perhatian dari analisis adalah menggambarkan teks dan
konteks secara bersama-sama dalam suatu proses komunikasi.
B. Khotbah Jumat
1. Pengertian khotbah
Khotbah adalah sarana istimewa dalam dakwah untuk
menyampaikan pesan dan menerangkan fikrah tertentu. Diantara
sarana khotbah adalah membawa pendengar untuk menyimak,
menerima, dan membangkitkan rasa dalam hatinya terhadap fikrah
yang disampaikan dan diserukan oleh khatib. Pendengar menjadi
bersemangat kepada fikrah itu dan mempersiapkan diri untuk
membela fikrah itu dengan jiwa raga ketika diperlukan. Hal ini tidak
cukup dengan bukti-bukti logis yang kering atau argumentasi akal
semata, tetapi dengan menggetarkan rasa dan berbicara dengan hati.
31
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 260.
38
Hal-hal yang dapat menggetarkan hati dan pemikiran serta yang
menyentuh perasaan dalam khotbahlah yang menjadi pilar penting
dalam khotbah. Keduanya akan membentuk dalil aqli dan argumen
logika bersama hal-hal lain yang ada dalam ungkapan yang
disampaikan, siapa yang mengatakan, tema, dan khatib yang
menyampaikan.32
Dalam khotbah tidak boleh dilakukan dengan dialog sehingga
hanya bersifat monolog saja. Pelaku khotbah dinamakan khotib.33
2. Pengertian Khotbah Jumat
Adapun yang dimaksud dengan khotbah Jumat adalah satu bagian
yang termasyhur dari khotbah agama, tiap minggu kita dapati jutaan
mimbar di dunia Islam dinaiki oleh para khotib dalam pakaian
keagamaan mereka untuk menyampaikan khotbah Jumat.
Khotbah Jumat merupakan kesempatan yang amat baik untuk
memberikan nasihat kepada jamaah dalam rangka peningkatan
ketaqwaan kepada Allah SWT. Khotbah ini menjadi sangat penting
dan strategis karena dihadiri oleh jamaah dalam jumlah yang banyak
sehingga banyak sekali masjid yang tidak mampu menampung jamaah
Jumat yang berasal dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda,
kaya maupun miskin, berpendidikan tinggi ataupun rendah, yang
32
Taufik Al-Wa‟iy, Dakwah Ke Jalan Allah: Muatan, Sarana dan Tujuan, (Jakarta:
Robbani Press, 2010), h. 392.
33 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011), h. 37.
39
berpangkat maupun orang biasa, begitulah seterusnya. Sisi lain yang
sangat penting untuk diperhatikan jamaah Jumat yang banyak itu
semua dalam keadaan suci (berwudhu), mudah-mudahan dari kesucian
jasmani itu, dimiliki juga kesucian rohani sehingga mudah bagi
mereka untuk menerima dan melaksanakan pesan-pesan dakwah dari
seorang khotib.
Agar target khotbah yang hendak dicapai itu bisa terpenuhi, maka
disamping kemampuan berkhotbah yang bisa diandalkan dengan
kepribadian sang khotib yang baik. Khotbah juga harus dilaksanakan
sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Yang dalam istilah fiqihnya
disebut dengan kaifiyat (tata cara) khotbah. Memahami kaifiyat
khotbah Jumat menjadi sesuatu yang sangat penting karena
khotbahJumat merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari
pelaksanaan ibadah Jumat itu sendiri.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipahami dan dilaksanakan
oleh seorang khotib dalam menyampaikan khotbah Jumat.
a. Naik ke Mimbar dan Memberi Salam
Setelah waktu Jumat tiba, maka khotib harus segera naik ke
mimbar dan memberi ucapan salam. Hal tersebut terdapat dalam
hadis Nabi SAW:
40
34
Jabir meriwayatkan bahwa sesungguhnya Nabi SAW apabila naik
ke mimbar maka ia memberi salam (H.R. Ibnu Majah).
b. Duduk dan Mendengarkan Adzan
Setelah memberi salam, khotib duduk di atas kursi atau bangku
yang terdapat di atas mimbar, lalu muadzin memperdengarkan
adzan sebagaimana terdapat dalam hadis Nabi SAW:
“Dari Saib bin Yazid berkata: adalah Bilal, biasa adzan apabila
Nabi SAW duduk di atas mimbar dan ia iqamat setelah Nabi SAW
turun”. (H.R. Ahmad dan Nasai).
c. Memenuhi Rukun Khotbah
Khotbah Jumat tentu saja harus ada rukun-rukun yang harus
dipenuhinya, baik pada khotbah pertama maupun khotbah kedua.
d. Menyampaikan Khotbah dengan Singkat, Padat, dan Suara yang
Lantang.
Dalam menyampaikan khotbah Rasulullah SAW mencontohkan
kepada kita untuk berkhotbah dengan waktu yang singkat dengan
34
Muhammad bin Yazid Abu Abdullah Al-Qozwani, Sunan Ibnu Majah, (Bairut: Darul
Fikri), juz 1, h. 352. 35
Ahmad bin Syu‟aib Abu Abdirrohman An-Nasa‟I, Sunan An-Nasa‟I Al-Kubro, (Bairut:
Darul Kutub Alamiyah), Juz 1, h. 527.
41
materi yang padat serta didukung dengan suara yang lantang
sebagaimana hadis berikut:
“Sesungguhnya Nabi SAW tidak pernah memanjangkan
khotbahnya pada hari Jumat, sesungguhnya khotbah itu hanya
berisikan kalimat-kalimat yang pendek”. (H.R. Abu Daud).
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa khotbah Jumat
merupakan bagian dari pelaksanaan ibadah Jumat yang tidak bisa
diabaikan begitu saja atau menyampaikan khotbah hanya sekadar
untuk menggugurkan kewajiban saja. Oleh karena itu, khotbah harus
disampaikan dengan baik dan setiap jamaah mesti mendengarkannya
dengan baik. Insya Allah, dengan begitu kualitas ketaqwaan kaum
muslimin akan terus meningkat dari waktu ke waktu.37
pada khotbah
Jumat bagi yang sanggup, merupakan perintah yang disepakati (tidak
ada perbedaan pendapat).38
Khotbah Jumat diawali dengan dua khotbah hal ini sebagaimana
yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim sebagai berikut:
36
Abu Daud Sulaiman bin „As‟as, Sunan Abu Daud, (Bairut: Darul Kutub „Arobi), Juz 1,
h. 432. 37
H. Ahmad Yani, Bekal Menjadi Khotib dan Mubalig, (Jakarta: Al-Qalam, 2005), h. 60-
65.
38 Abdullah Syihata, Da‟wah Islamiyah, (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Islam, 1986), h. 33.
42
39
Artinya : Dari Ibnu Umar berkata, “Rasulullah SAW berkhotbah pada
hari Jumat sambil berdiri kemudian duduk kemudian berdiri.” (HR.
Muslim)
Khotbah Jumat adalah ceramah tentang ketaqwaan dan
pemahaman ajaran Islam sebagai rangkaian shalat Jumat. Khotbah
Jumat ini dua kali dan dilakukan sebelum shalat Jumat.
3. Materi Khotbah Jumat
Pada dasarnya materi dakwah adalah seluruh ajaran Islam yang
secara murni tertulis dalam Al-qur‟an dan diperjelas oleh Nabi
Muhammad SAW dalam Al-Hadits sebagai sumber utama materi
dakwah. Berkaitan dengan materi dakwah ini Barmawy Umari
menjelaskan bahwa materi dakwah ada sepuluh bagian, yaitu:
1) Aqidah, menyebarkan dan menanamkan pengertian aqidah
Islamiah yang berpangkal dari rukun iman yang prinsipil dan
segala perinciannya.
2) Akhlak, yaitu menerangkan akhlakul karimah (akhlak yang mulia)
dan akhlakul mazmumah (akhlak yang tercela) dengan segala
39
Abu Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Muslim Al-Qosyiri An-Naysaburi,
Shohih Muslim, (Bairut:) , Juz 3, h. 9.
43
dasarnya, hasilnya dan akibatnya, kemudian diikuti dengan
contoh-contoh yang telah berlaku dalam sejarah.
3) Ahkam, yaitu menjelaskan aneka ragam hukum yang meliputi soal-
soal ibadah, muamalat, ahwalus syakhsiah yang wajib diamalkan
oleh setiap muslim dan masalah lainnya.
4) Ukhuwah, yaitu menggambarkan persaudaraan yang dikehendaki
Islam antar penganutnya sendiri serta sikap pemeluk Islam
terhadap golongan lain (non) muslim.
5) Sosial, yaitu yang mengemukakan bagaimana solidaritas menurut
hukum agama, tolong menolong, kerukunan hidup sesuai dengan
ajaran Al-Qur‟an dan Hadits-hadits Nabi.
6) Kebudayaan, yaitu memupuk bentuk-bentuk kebudayaan yang
tidak bertentangan dengan norma-norma agama, mengingat
pertumbuhan kebudayaan dengan sifat asimilasi dan akulturasi
sesuai dengan ruang dan waktu.
7) Kemasyarakatan, yaitu menguraikan kontruksi masyarakat yang
penuh ajaran Islam, dengan tujuan keadilan dan kemakmuran
bersama.
8) Amar Ma‟ruf, yaitu mengajak manusia untuk berbuat baik guna
memperoleh sa‟adatuddaraini (Kebahagiaan dunia akhirat).
44
9) Nahi Munkar, yaitu melarang manusia dari perbuatan jahat agar
terhindar dari mala petaka yang akan datang.17
Pada hakikatnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan
dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan
bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok,
yaitu:
1) Masalah keimanan (Aqidah)
2) Masalah Keislaman (Syariah)
3) Masalah Budi Pekerti (Akhlakul karimah).40
4. Khotbah Yang Sukses
Khotbah yang sukses adalah khotbah yang berkesan pada jiwa
pendengarnya setelah terlebih dahulu dipersiapkan sebaik-baiknya.
Khotbah itu akan tertanam dan terkesan lama pada jiwa hadirin
bertahun-tahun mungkin sampai puluhan tahun. Pengajaran-
pengajaran, nasehat-nasehat yang digemblengkan khotib dengan
teknik khotbah yang tinggi, dapat mengubah sifat dan tingkah laku
pendengarnya dari yang buruk kepada yang baik. Khotbah yang
disampaikan dari hati ke hati dan dari jiwa ke jiwa itu akan
memberikan keinsafan dan kesadaran yang mendalam kepada hadirin
untuk meningkatkan mutu amal mereka dalam menghayati dan
17
Barmawy Umar, Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: CV. Ramadhani, 1987), cet. Ke-2. h.
57-58. 40
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 89.
45
mengamalkan butir-butir mutiara kata yang memantul dari hati nurani
sang khotib.41
Khotbah adalah seni untuk menyampaikan fikiran atau lainnya
kepada khalayak ramai dengan tujuan agar menerima pikiran-pikiran
tersebut dan mendorongnya untuk melaksanakan apa yang diinginkan.
Khotbah terjadi bila ada tiga unsur yaitu: pertama, khotib yang
berilmu pengetahuan dan memiliki kemampuan, kedua khalayak
ramai yang mendengarkan khotbah dan ketiga adanya tujuan atau
sasaran yang hendak dicapai dari khotbah yang disampaikan.
Seorang khotib yang pandai akan mampu merubah kondisi,
mempengaruhi para pendengarnya untuk melakukan apa yang
disampaikannya. Bahkan tidak sedikit khotbah yang bisa
mengorbankan peperangan dan revolusi atau memadamkan keduanya
serta membawa manusia ke arah perdamaian dan ketentraman.
Semua para Nabi dan Rasul adalah ahli khotbah. Mereka
menghabiskan umurnya untuk berdakwah dan berkhotbah guna
menganjurkan kebaikan dan menjauhi kejahatan. Allah menyatakan
hal itu:
“Tiadalah kewajiban atas rasul kecuali menyampaikan ajaran
dengan jelas”
Dalam sejarah Islam kita mengenal para khotib yang hebat seperti
Imam Ali r.a., Ziyad bin Abih, Hajjaj bin Yusuf, Thoriq bin Ziyad dan
41
Firdaus A. N, Mutiara Dakwah, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1993), h. 132.
46
lainnya yang telah mengukir sejarah dengan gemilang memulai
khotbahnya yang dapat mempengaruhi massa yang
mendengarkannya.42
5. Sendi Utama Khotbah
Seorang khotib sebelum tampil hendaknya menyiapkan
khotbahnya sebaik mungkin. Bukan berarti ia harus ia harus
menulisnya secara utuh lalu dibicarakan, kecuali pidato resmi yang
memiliki dampak politik atau hukuman.
Makna menyiapkan khotbah disini adalah menetapkan pokok-
pokok pikiran yang akan disampaikan dalam khotbah, memilih logika
atau dalil-dalil akal yang akan digunakan agar bisa diterima orang,
menyiapkan, peribahasa, ayat-ayat Al-Quran dan Hadis yang akan
dijadikan pendukung pokok-pokok pikiran tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan
khotbah, yaitu:
1. Materi khotbah harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Khotbah yang disampaikan di kalangan terpelajar tidak sama
dengan khotbah yang disampaikan kepada para petani
kampung. Khotbah atau pidato yang disampaikan di depan ibu-
ibu rumah tangga tidak sama dengan pidato di depan buruh
pabrik dan seterusnya.
42
H. Ahmad Yani dan Ahmad Satori Ismail, Menuju Masjid Ideal, (Jakarta: LP2SI
Haramain, 2001), h. 112-113.
47
2. Kesatuan bahasa yang utuh. Seorang khotib ketika menyiapkan
khotbahnya harus memperhatikan hal ini disamping
memperhatikan keterkaitan bagian-bagian bahasan tertentu,
dan susunannya. Kesatuan bahasan ini menuntut khotib untuk
menyiapkan muqaddimah yang sesuai dengan isi khotbah,
menyampaikan masalahnya dengan gamblang dan memberikan
solusi secara mudah kemudian menampilkan dalil-dalil akal,
bukti-bukti dan ayat-ayat atau hadis. Bagi seorang khotib
berarti harus menguasai permasalahan secara baik berikut
solusinya.
3. Kejelasan materi bahasan. Dalam hal ini seorang khotib
hendaknya memilih kata-kata yang bisa difahami masyarakat,
menyusun kalimat-kalimat yang mudah disesuaikan dengan
tingkat pendidikan para hadirin pendengarnya.
4. Kekuatan isi khotbah. Apabila khotib memiliki sasaran tertentu
yang ingin disampaikannya, maka ia harus menyeru hal itu
dengan kuat. Kejelasan fikroh dalam benaknya dan bersandar
pada dalil-dalil logika, dalil ayat Al-Qur‟an dan Hadis,
peribahasa, peristiwa sejarah dan sebaginya.
5. Kekinian materi bahasan khotbah. Banyak para khotib yang
mengulang-ulang khotbahnya sehingga materinya sudah bisa
dihafal orang. Khotbah hendaknya mengandung unsur yang
aktual yang menarik para hadirin. Dalam hal ini khotib bisa
48
memperbaharui metodenya, merubah gaya pembahasannya
atau merubah judul yang dibahasnya disesuaikan dengan topik-
topik yang hangat.
6. Keindahan bahasa. Keindahan merupakan sesuatu yang
disenangi oleh semua hati manusia. Rasulullah SAW pernah
menyatakan dalam sebuah hadis yang artinya: “Allah adalah
Maha Indah dan mencintai keindahan”.
7. Bahasan tidak terlalu panjang yang membosankan dan juga
tidak terlalu singkat sehingga sulit difahami.43
C. Muhasabah
1. Pengertian Muhasabah
Muhasabah berasal dari kata hasibah yang artinya menghisab atau
menghitung. Dalam penggunaan katanya, muhasabah diidentikan dengan
menilai diri sendiri atau mengevaluasi, atau introspeksi diri. Dalam Al-
Qur‟an tersirat suatu perintah untuk senantiasa melakukan muhasabah supaya
hari esok akan lebih baik. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
43
H. Ahmad Yani dan Ahmad Satori Ismail, Menuju Masjid Ideal, h.113-114.
49
hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. [Q.S.Al-Hasyr (59):18]
2. Urgensi Muhasabah
Muhasabah merupakan usaha seorang Muslim untuk menghitung,
mengkalkulasi diri seberapa banyak dosa yang telah dilakukan dan mana-
mana saja kebaikan yang belum dilakukannya. Jadi Muhasabah adalah sebuah
upaya untuk selalu menghadirkan kesadaran bahwa segala sesuatu yang
dikerjakannya tengah dihisab, dicatat oleh Raqib dan Atib sehingga ia pun
berusaha aktif menghisab dirinya terlebih dulu agar dapat bergegas
memperbaiki diri.
Oleh karena itu melakukan muhasabah atau introspeksi diri
merupakan hal yang sangat penting untuk menilai apakah amal
perbuatannya sudah sesuai dengan ketentuan Allah. Tanpa introspeksi, jiwa
manusia tidak akan menjadi baik. Imam Turmudzi meriwayatkan ungkapan
Umar bin Khattab mengenai urgensi muhasabah.
Umar r.a. mengemukakan: “Hisablah diri kalian sebelum kalian
dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk akhirat (yaumul hisab).44
3. Muhasabah Kematian
Sungguh, kalau direnungkan betul-betul, keyakinan akan datangnya
kematian hanya dari Allah, akan mampu mengerem seseorang dari tindak
maksiyat, sekaligus mendorong seseorang untuk senantiasa berbuat ta‟at,
menjadikannya berani menghadapi rintangan apapun sekaligus takut
44
Alibasyah, Bahan renungan kalbu, (Jakarta: Yayasan Mutiara Tauhid, Permadi 2005),
h. 9
50
melanggar ketentuan syari‟at Allah SWT.45
Tidak mengherankan jika dalam
Tafsir Rûhul Bayân disebutkan bahwa „Umar r.a menulis di cincinnya:
Cukuplah kematian itu menjadi penasihat wahai „Umar
Bahkan dalam Minhajul Qosidin dijelaskan:
“Kita semua telah meyakini kematian, tetapi kita tidak melihat
orang yang bersiap-siap menghadapinya! Kita semua telah
meyakini adanya sorga, tetapi kita tidak melihat orang yang
beramal untuknya! Kita semua telah meyakini adanya neraka,
tetapi kita tidak melihat orang yang takut terhadapnya! Maka
terhadap apa kamu bergembira?! Kemungkinan apakah yang kamu
nantikan?! kematian! Itulah perkara pertama kali yang akan datang
kepadamu dengan membawa kebaikan atau keburukan. Wahai
saudara-saudaraku! Berjalanlah menghadap Penguasamu Allah
dengan perjalanan yang bagus”.46
45
“Muhasabah”, diakses pada 20 Mei 2013 dari blogspot.com/2009/08/dzikrul-
maut.html. 46
Ali bin Hasan Al-Halabi, Mukhtashor Minhajul Qoshidin, (Bairut: Darul „Aroby), h.
483.
51
BAB III
GAMABARAN UMUM SOSOK USTAZ DR. H. SUNANDAR, M.AG
A. Profil Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
1. Riwayat Hidup Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag lahir di kota Bogor Jawa Barat,
bertepatan pada tanggal 26 Juni 1962. Beliau lahir dari keluarga yang
sederhana tetapi mempunyai dasar-dasar agama Islam yang kuat. Di
antara saudara-saudara beliau, beliau bisa dikatakan termasuk orang
yang sukses. Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag merupakan anak ketiga
dari tiga bersaudara, yaitu: Suhendi, Supriyatna, dan Sunandar (Ustaz
Dr. H. Sunandar, M.Ag).
Ayah beliau, H. Nurja, merupakan salah seorang pengusaha
buah – buahan yang mensupply ke pasar – pasar dalam partai besar.
Dengan pofesi ayahnya tersebut, tentu memudahkan beliau untuk
mendapatkan pendidikan di salah satu sekolah di Kota Hujan tersebut.
Dan memang di antara saudara beliau hanya Ustaz Dr. H. Sunandar,
M.Ag yang melanjutkan pendidikannya mendalami ilmu agama di
pondok pesantren. Dengan keinginan dan niatnya yang kuat, akhirnya
beliau hijrah meninggalkan keluarga untuk menimba ilmu di Pondok
Pesantren Modern Darus Salam Gontor Ponorogo Jawa Timur.1
1 Wawancara Pribadi dengan Pak Supriyatna (kakak Ustaz Dr. H. Sunandar,
M.Ag), Ciputat, 14 Mei 2013 Jam 16:00 Sore.
52
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag merupakan sosok pribadi intelektual
Muslim. Ia dikenal sebagai pengamat dan praktisi Dakwah di Radio
dan Televisi dan pernah menjadi presenter acara dakwah di Radio dan
Televisi. Selain itu beliau juga seorang dai. Siraman rohani yang
disampaikannya selalu menyejukkan hati pendengarnya. Kiranya tidak
berlebihan bila penulis menganggap beliau seorang dai yang baik.
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag juga pribadi yang ikhlas. Hatinya baik,
dan bila menjelaskan Islam beliau paparkan sesuai dengan penguasaan
di bidangnya, utamanya pada bidang muhasabah dzikrulmaut.
Sebab itu tidak mengherankan bila ia mengembangkan dakwah
Islamiyah dengan berpidato bahkan berkhotbah di atas mimbar dari
masjid ke masjid. Dan tampaknya beliau tidak mau kehilangan
momennya yang berharga ketika menyampaikan materi Khotbah
Jumatnya yang penuh dengan muhasabah. Dan oleh karenanya beliau
berlatar belakang dari dunia broadcast beliau tidak mau kehilangan
moment penyampaian materi Khotbah Jumat, maka beliau selalu
merekamnya yang kemudian diproduksi menjadi sebuah VCD agar
dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Layaknya sebuah karangan
buku, beliau mencoba mengambil hikmah dan nilai dakwah melalui
VCD yang berisikan nasehat-nasehat serta muhasabah dan dakwah
islamiyah. Niat yang mulia ini pun dikabulkan Allah pasalnya seorang
53
pengusaha dari Bandung siap menjadi sponsor dan membiayayi
seluruh kebutuhan produksi.
Bukan hanya pandai menyampaikan mutiara hikmah di mimbar
dakwah Beliau juga mempunyai hobi yang olahraga seperti futsal,
badminton dan sebagainya. Bahkan beliau rutin setiap hari selasa dan
rabu berolahraga bersama Ustaz Muhammad Arifin Ilham di Mall
Cibinong selepas Halaqoh Fajriyah ta’lim dan zikir di Masjid Az zikra
di kediaman Ustaz Muhammad Arifin Ilham di Sentul bogor. Dalam
rangka ta’lim zikir dan menjaga jalinan silaturahmi dengan Arifin.
Bahkan di satu kesempatan beliau juga sering menjadi salah satu
narasumber di halaqoh tersebut. Selain untuk mengolah tubuh
sekaligus menjalin silaturahmi yang erat.
2. Latar Belakang Keluarga
Pada 19 Agustus 1996, Ustaz muda kelahiran bogor ini
menyunting seorang gadis muda asal betawi bernama Dra. Tuty
Alawiyah. Gadis cantik berkulit putih ini saat itu adalah seorang
pembaca sari tilawah di TVRI, dan anggota group sanggar prapita sari,
dan ia juga pernah menjadi anggota kelompok qasidah modern.
. Dari pernikahannya bersama Dra. Tuty Alawiyah akhirnya
dikaruniai tiga orang anak. Putri pertama Sintia Octa Zafira, kemudian
Fischa Desfariha Winanda, yang sekarang juga mengikuti jejak
ayahnya sebagai dacil (daiyah cilik) yang sudah berdakwah di berbagai
tempat dan acara bahkan sudah pernah mengisi di berbagai stasiun
54
Televisi seperti di MNC TV, ANTV, dan lain-lain. Dan putra yang
terakhir Feris Alwidar Jan Alfaen.
Di dalam berkeluarga ustaz muda ini memiliki seni keluarga yang
romantis. Cara beliau bertutur sapa terhadap anak istri sangatlah halus
dan lembut. Di tengah-tengah kesibukan beliau dalam melaksanakan
aktivitas dan dakwah Islamiyah beliaupun membagi waktunya untuk
keluarga. Sehingga tatkala malam hari beliau memfokuskan pada
keluarga dan lebih mendekatkan diri kepada Allah yaitu bertahajjud
shalat hajat, istiKharah berzikir dan tadarus serta tadabur quran di
rumah atau di masjid.
Kepada putra-putrinya beliaupun sangat menekankan pendidikan
agama bagi mereka, beliau menanamkan pada putra-putrinya sejak
kecil, bahkan putera dan puterinya kini sedang mendalami ilmu agama
di Pondok Pesantren Modern Darul Qalam.2
3. Riwayat Pendidikan
Beliau ini adalah orang yang teguh dan berjuang keras dalam
urusan pendidikan khususnya pendidikan keagamaan. Ini terlihat dari
riwayat pendidikan pesantren yang beliau tempuh. Setelah selesai SD
lalu menempuh sekolah lanjutan di SMPN V Bogor. Dalam rangka
menambah keilmuan tentang agama dan mengkaji Al-Qur’an dan kitab
kuning dengan niat yang kuat untuk menimba ilmu agama aKhirnya
2 Wawancara Pribadi dengan Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag di Fakultas FDK
Ciputat, 23 April 2013 Jam 17:00 Sore.
55
beliau meneruskan pendidikannya ke Pondok Pesantren Modern Darus
Salam Gontor Ponorogo Jawa Timur (1977-1982).
Tidak sampai disitu, Pada tahun 1986, beliau menyelesaikan
sarjana muda IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ushuludin.
Sedangkan pada tahun 1989, beliau telah menyelesaikan studinya pada
jenjang S1 (sarjana lengkap) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Jakarta pada Fakultas Ushuludin Jurusan Dakwah. Setelah beliau
menyelesaikan S1, lalu ia melanjurtkan Program S2 Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kali Jaga Yogyakarta,
Konsentrasi Pendidikan Islam, Selesai tahun 1997. Tidak hanya
sampai mencapai gelar Magister saja, Ustaz H. Dr. Sunandar, M.Ag
pun melanjutkan studinya ke jenjang S3 di Pascasarjana Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta dalam konsentrasi
Dakwah dan Komunikasi, dan menyelesaikannya pada tahun 2012.3
4. Riwayat Organisasi
Beliau adalah seorang yang aktif di keorganisasian, ini terbukti saat
duduk dibangku kuliah beliau aktif menjadi anggota Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) dan menjalankan berbagai organisasi
diantaranya:
1. Ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa. Islam (LDMI) HMI Cab.
Ciputat, tahun 1985-1988.
3 Wawancara Pribadi dengan Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag di Gor Pondok
Hijau Ciputat , 23 April 2013 Jam 17:00 Sore.
56
2. Badan Pelaksana Kegiatan Mahasiswa (BPKM) IAIN Jakarta,
1986 – 1988.
3. Sekum KMAPBS IAIN Jakarta, 1987 – 1989.
4. Bendum Ikatan Kel. Pondok Modern (IKPM) Gontor Cab. Ciputat,
1987 – 1990.
5. Participant at Asean Youth Training Leadership, tahun 1990 di
Jakarta.
6. Field Officer KTT Non-Block, Jakarta tahun 1991
7. Ketua Yayasan “Ashaabul Kahfi” sejak tahun 1990
8. Dept. Kom. & Informasi IKPM DKI, tahun 2000 - 2003
9. Dept. Kom. & Inf. IKALUIN (Ikatan Keluarga Alumni UIN), pada
tahun 1999 – 2003, dan tahun -2003-2006, dan tahun 2006 – 2009.
10. Kabid Peningkatan SDM Majlis Kerjasama Dakwah At-Tin, sejak
2004.
11. Ketua Umum IKPM Gontor, Cabang DKI Jaya, 2004 - 2007.
12. Ketua Bid. Sosial Keagamaan yayasan UIN Syahid jkt, 2006.
13. Pembina Pengemb.Minat & Bakat mhs UIN Jakarta, th. 2006.
14. Dept. Kom & Info Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), 2006 – 2009.
15. Sekjen PAGon (Persatuan Alumni Gontor), tahun 2007 – 2010.
57
B. Karya – Karya Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
1. Karya Ilmiah
Sebagai seorang cendikiawan muslim tentunya beliau
mempunyai karya – karya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
Khalayak masayarakat. Di antara karya – karya beliau adalah sebagai
berikut:
a. Makalah Seminar dan Penelitian
1. Dakwah bil Hal RAsulullah pada Periode Mekkah (Risalah Sarjana
MUda, 1986).
2. Dakwah Bil Hal Umar bin Khattab (Skripsi, 1989).
3. Peta Dakwah Wilayah Jakarta Selatan (Penelitian Kelompok,
1994).
4. Liburan Kaum The Have Masa Kini (Hikmah Republika, 1994).
5. Pengembangan Ilmu-ilmu Agama Islam Dalam Perspektif Filsafat
Ilmu (Makalah, 1996).
6. Peranan Kesiapan Belajar Dalam Menunjang Keberhasilan Belajar
Mahasiswa Baru IAIN Sunan Kalijaga (tugas penelitian di Program
Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1996).
7. Sejarah Kebudayaan Islam, Periode Klasik dan Tengah (Makalah,
1996).
8. Manusia Sebagai MaKhluk Free Will dan Predestination (Makalah
Seminar, 1996).
9. TaKhrij Hadits (Makalah Seminar, 1996).
10. NasKh dan MansuKh dalam Al-Quran (Makalah Seminar, 1996).
11. Kemajuan Ilmu Pengetahuan di Cordoba (Makalah, 1996).
12. Tujuan dan Kriteria Keberhasilan Pendidikan Dalam Perspektif
Islam (Makalah, 1996).
58
13. Pengembangan Kurikulum Mata Kuliah Bahasa Inggris pada
Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatuillah, Jakarta (Makalah,
1996).
14. Pengajaran Mata Kuliah Bahasa Inggris di Fakultas Tarbiyah IAIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta, Dalam Perspektif Pendekatan CBSA
(Makalah, 1996).
15. Upaya Peningkatan Mutu PPL pada Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta (Makalah, 1996).
16. Harun Nasution dan Mukti Ali, Dua Tokoh Pengabdi dan
Pembaharu Pemikiran Islam di Jakarta dan Yogyakarta (Makalah
Seminar, 1997).
17. Private Religious Experience (Suatu Telaah Psikologis) (Makalah,
1997).
18. Konversi Agama, Analisa Terhadap Dinamika Psikologis
Beragama (Makalah, 997).
19. Etos Kerja Dalam Islam (Makalah Seminar, 1997).
20. Malcom X; A Great Preacher and Outstanding Figure (Makalah
Seminar, 1997).
21. Kehidupan Diskotik Pinggir Kota, Antara Ciputat dan Parung
(Penelitian, 1997).
22. Telaah Format Program Keagamaan di Televisi, Studi Deskriptif –
Analisis TPI (Tesis, 1998).
2. Serial Muhasabah (VCD Bengkel Hati)
Ini merupakan karya kreatif yang beliau ciptakan untuk
melebarkan sayap dakwahnya, beliau menggunakan alat perekam
untuk merekam kesempatan Khotbahnya yang kemudian diproduksi
dalam bentuk VCD agar lebih terasa bermanfaatnya di masyarakat
luas. VCD ini dinamakan bengkel Hati karena di dalamnya berisi
59
nasehat – nasehat muhasabah untuk meningkatkan keimanan dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan pendekatan yang intens.
Di dalam VCD tersebut tidak hanya berisi Khotbah Jumat dan
ceramah beliau saja, melainkan banyak juga dai – dai terkenal seperti
almarhum Kh. Zainudin MZ, Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Muhammad
Arifin Ilham, bahkan ceramah putrinya daiyah cilik Fischa Desfariha
Winanda.
C. Karier Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
Adapun karier Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag cukup gemilang,
beliau dapat dikatakan multi talent itu terbukti dari karier dan
kiprahnyanya yang semakin berkembang dan maju dalam hidupnya. Di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kiprah di Media
Beliau juga melakukan kegiatan dengan semangat tinggi dalam
berkiprah di berbagai media. Adapun kegiatan kiprah di media yang
dijalani oleh beliau adalah sebagai berikut:
1. Moderator program acara Kuliah Subuh TPI, 1991 – 1995.
2. Koordinatur. dan Moderator Program Kuliah Subuh TPI, 1991
– 2000.
3. Script Writter Program Mutiara Subuh ANTV, 1998 – 2003.
4. Konsultan Agama & Budaya RCTI, tahun 2000 – 2003.
5. Konsultan non-formal Program Sentuhan Qolbu Trans TV,
sejak 2003.
60
6. Moderator Program Hikmah Pagi TVRI, sejak Maret 2004.
7. Moderator Acara Hikmah Pagi & Dialog Lintas Agama TVRI,
sejak tahun 2004.
8. Narasumber acara agama di Televisi dan Radio.
2. Kiprah Di Media Massa
Adapun kegiatan beliau dalam media massa adalah sebagai berikut:
1. Redaktur Ahli Majalah GONTOR, tahun 2003 – 2004.
2. Pemimpin Redaksi Jurnal Dakwah (Bengkel Dakwah) Masjid
At-Tiin, 2004 – 2005.
3. Dewan Redaksi Majalah PAKAR, tahun 2006.
4. Instruktur Training Jurnalistik Islam di Gontor, Masjid At-
Tien, UIN, Universitas Muhammadiyah. Dll.
5. Penulis, pengamat dan peneliti aktivitas dakwah.
6. Pembicara Lokakarya “Dakwah Multikultural, Litbang Depag
RI, 2009 dan 2010.
7. Pembicara Seminar “Dakwah di Media Massa” Litbang
DEPAG RI, 2009.
3. Kiprah di Dunia Pendidikan
Adapun kegiatan kependidikan yang sedang dijalani oleh
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag adalah sebagai berikut:
1. Dosen di Fakultas Dakwah UIN Jakarta, sejak tahun 1991.
61
2. Dosen Pendidikan Mubaligh Al-Azhar (PMA) jakarta, sejak
tahun 2003.4
3. Koordinator dosen Pendidikan Agama Islam dan dosen
Pendidikan Agama Islam di Akademi Pimpinan Perusahaan
(APP) sejak tahun 1994.
4. Narasumber kuliah shubuh pada hari Sabtu di TPI sejak tahun
2003.
5. Menjadi MC (Master Ceremony) di berbagai acara seperti
seminar dan sebagainya.
6. Pembimbing Haji dan Umrah.
Dengan banyak pengalaman dan jabatan yang ia miliki,
pastilah ia memiliki banyak prestasi, seperti berikut :
1. Nominator 10 pelajar SMP Teladan Kotamadya Bogor (tahun
1976).
2. Juara lomba pidato dalam bahasa Inggris se-Gontor, Ponorogo,
Jawa Timur(tahun 1979).
3. Juara pertama kejuaraan bulu tangkis di Pondok Modern
Gontor, Ponorogo, Jawa Timur (tahun 1980).
4. Juara kedua lomba pidato dalam bahasa Indonesia antar
Perguruan Tinggi Tingkat Nasional (tahun 1986).
5. Sarjana Terbaik Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, (tahun 1989).
4 Wawancara Pribadi dengan Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, Cipete Jakarta
Selatan, , 8 Mei 2013, Jam 14:00 Siang.
62
6. Memperoleh beasiswa Supersemar pada Program S1, IAIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta (tahun 1987 – 1989).
7. Terpilih sebagai utusan ASEAN Youth Training Leadership
(tahun 1990).
8. Terpilih sebagai panitia KTT Non Blok (Field Officer), Hotel
Hilton, Jakarta (tahun 1991).
9. Memperoleh Dana Proyek Departemen Agama RI pada
Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
(tahun 1995 – 1997).
D. Aktivitas Dakwah Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag
Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim sesuai
dengan tuntunan al-Qur’an dan Hadis, saling mengingatkan pada
kebenaran dan menasehati dalam kesabaran, selain itu dakwah bagi
beliau adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang bernilai ibadah
untuk membina atau membentuk masyarakat melalui ajaran agama
Islami, melalui pesan-pesan agama sehingga berubah menjadi
masyarakat yang Islami.
Aktifitas Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag dalam dakwah
islam di Indonesia dimulai semenjak menjadi mahasiswa. Sebagai
praktisi dakwah tidak pernah lelah dalam mengembangkan dakwah
Islam, ini diakui oleh berbagai aktivitasnya dalam dakwah yang
63
masuk berbagai kalangan baik kalangan atas, menengah maupun
kalangan bawah.5
Dakwah Islam yang beliau lakukan tidak hanya di wilayah
perkotaan, bahkan sampai masuk ke wilayah pelosok Desa di
Indonesia. Tidak hanya di dalam negeri, kegiatan dakwah beliau
juga sampai ke luar negeri, yaitu di Saudi Arabia ketika
melaksanakan Umrah.
Dakwah Islam yang beliau lakukan tidak hanya sebatas di
podium dan mimbar Jumat saja, metode dan gerakan dakwahnya
patut dibanggakan. Beliau banyak menggunakan dakwah dengan
mimbar artinya dengan ceramah, dengan lisan, diskusi, mengajar,
seminar dan lain-lain, semua dilakukan dengan lisan yaitu dakwah
dengan Bil Hal (dakwah yang langsung dipraktekkan). Dan ada
yang menarik dakwah beliau menggunakan VCD yang beliau
namakan Bengkel Dakwah.
Beliau sering kali mencontohkan pada jamaah apa saja
yang beliau telah perintahkan dalam dakwahnya seperti tujuh
amalan sunah yang beliau syiarkan dan selalu beliau praktekkan,
sodaqoh setiap hari, sholat duha di pagi hari, sholat tahajud di
malam hari, puasa senin kamis, tidak lepas wudlu, shalat subuh
berjamaah, serta menbaca dan memahami Al-Qur’an.
5 Wawancara Pribadi dengan Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, Cipete Jakarta
Selatan, 5 Mei 2013 Jam 19:00 Malam.
64
BAB IV
ANALISIS WACANA MATERI KHOTBAH JUMAT USTAZ DR. H.
SUNANDAR, M.AG
A. Wacana Materi Khotbah Jumat Muhasabah Dzikrulmaut
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag Tahun 2010-2011
Pada bab ini penulis akan memaparkan analisis wacana materi
khotbah Jumat yang disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
dalam materi khotbahnya yang disesuaikan dengan model Teun A. Van
Djik. Model Teun A. Van Djik menganalisis wacana dari segi teks sosial
meliputi tema, segi skematik, segi semantik, segi sintaksis, segi stilistik,
dan segi retoris. Adapun pembahasan penulis lakukan hanya pada
beberapa edisi judul materi khotbah Jumat dalam VCD khotbah Jumat
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag, yaitu mulai dari edisi 28 Mei 2010 sampai
15 Juli 2011 yang berkaitan dengan tema khusus muhasabah dzikrulmaut
secara khusus.
1. Jenazah Airlines
a. Tema Khotbah
Tema adalah sebuah gambaran umum dari teks, dapat juga
dikatakan sebuah gagasan inti atau ringkasan utama sebuah teks.
Dalam tulisan Alex Sobur yang mengutip Keraf, mengatakan bahwa
tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis
65
melalui tulisannya.1 Tema pada materi khotbah Jumat pada bagian ini
adalah renungan kematian, sebuah analogi atau kiyasan perjalanan
bahwa hidup itu adalah ibarat perjalanan dari suatu tempat ke tempat
lainnya, dari bandara ke bandara yang lainnya, dari terminal ke
terminal lainnya. Yang namanya perjalanan tentu ada tujan akhir yaitu
kematian. Dapat dilihat dari tema materi khotbah Jumat pada bagian
ini yakni keranda jenazah atau kurung batang.2 beliau mengungkapkan
proses penerbangan jenazah Almarhumah dari Jerman ke Indonesia
yang beliau rangkai pada materi khotbah Jumatnya berjudul Jenazah
Airlines.
b. Segi Skematik
Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari
pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukan bagaimana
bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk
kesatuan arti. Skematik memiliki dua kategori besar yaitu summary
yang terdiri dari judul dan lead serta story. Berikut penjabarannya:
Pada khotbah Jumat edisi 28 Mei 2010 materi khotbah Jumat
berjudul “Jenazah Airlines”, judul memberikan gambaran apa yang
ingin dibicarakan dalam sebuah teks. Pada judul ini ialah memberikan
pandangan atau persepsi bagi orang-orang beriman dalam memandang
1 Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. Ke-4,
h. 75.
2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keranda adalah tempat usungan mayat tertutup.
66
atau menyikapi kematian dan mempersiapkan diri sebelum
menumpangi jenazah airlines.
Lead (teras berita) yang menggambarkan mengenai judul yang
diangkat untuk membawa mad’u kepada pendahuluan. Pendahuluan ini
diawali dengan latar belakang sebagai berikut:
“..Hari Sabtu kemarin, 22 Mei 2010 mantan ibu negara, ibu Hj.
Aenun Habibi, setelah 48 tahun mendampingi Presiden RI ke-3, B.J.
Habibi, akhirnya wafat di Jerman. Sebagai suami, Habibi
mendampingi ibu Hj. Aenun saat terakhir, selama dua bulan di Rumah
Sakit dan selama perjalanan penerbangan dari Jerman ke Indonesia...”
Materi pada bagian ini berisi tentang bahwa pada tanggal 22 Mei
2010, Presiden RI ke-3, BJ Habibi melakukan perjalanan penerbangan
dari Jerman ke Indonesia membawa jenazah istrinya, Hj Aenun
Habibi.
Inti dari materi khotbah pada bagian ini terdapat pada kalimat:
“..Hidup kita ini ibarat perjalanan dari suatu terminal ke terminal
lainnya, dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya, dari satu
bandara ke bandara lainnya, perjalanan demi perjalanan itu tentu
akan sampai pada tujuan akhir yaitu kematian. Rasulullah SAW
bersabda: “Sebaik-baik manusia ialah yang panjang umurnya dan
baik amalannya, seburuk-buruk manusia ialah yang panjang
umurnya dan buruk pula amal perbuatannya. Rasulullah juga
bersabda: orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa
mengingat kematian...”
“...Kita semua sering melakukan perjalanan, baik jarak dekat atau
jarak jauh. Baik antar kota, antar pulau atau antar propinsi atau
juga antar negara. Ada perjalanan yang bisa ditempuh dengan
kendaraan mobil, kereta, kapal laut atau hanya bisa ditempuh
dengan pesawat airlines. Berbicara tentang kendaraan pesawat
airlines, setiap negara punya airlines, bahkan di Indonesia ada
67
beberapa perusahaan penerbangan airlines; seperti Garuda,
Merpati, Buoroq, Sriwijaya, Batavia, Lion Air dan sebagainya.
Ada yang fanatik terhadap airlines tertentu dan ada pula yang
menghindari menumpang airlines tertentu...”
Kesimpulan dari materi khotbah Jumat pada bagian ini yaitu:
“..Ada airlines yang yang setiap orang akan menumpanginya, pasti
akan menumpanginya, tidak terkecuali kita semua, pasti akan
menumpangi Airlines yang disampaikan dalam materi khotbah ini,
tanpa kecuali; tua-muda, kaya atau miskin, pejabat atau rakyat
biasa, sarjana, kalangan terpelajar atau awam, laki atau perempuan,
pasti akan menaiki airlines ini. setiap manusia pasti akan
menumpangi Jenazah Airlines...”
c. Segi Semantik
Semantik adalah studi linguistik yang mempelajari makna atau arti
dalam bahasa.3 Elemen ini merupakan wacana yang penting dalam
analisis wacana sebuah teks berita karena menyangkut makna yang
ingin ditekankan dalam teks. Latar materi bagian ini berawal dari
semua manusia pasti akan menumpangi jenazah airlines, tidak pandang
bulu, tanpa melihat status sosial.
Cerita dalam judul materi khotbah Jumat ini sangat detail, karena
menceritakan secara naratif tentang perjalanan RI ke-3, BJ Habibi
melakukan perjalanan penerbangan dari Jerman ke Indonesia
membawa jenazah istrinya, Hj Aenun Habibi dengan pesawat airlines.
Maksud yang ingin disampaikan pada bagian ini disampaikan
dengan jelas, terdapat dalam kalimat
“.. Pasti akan menumpanginya, TIDAK PANDANG BULU,
TANPA MELIHAT STATUS SOSIAL, sekali lagi, pasti akan
menumpanginya. Kendaraan Airlines ini terbuat dari besi atau
3 Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), cet. Ke-3, h. 2.
68
terbuat dari peti kayu. Bahkan ada yang berlapis emas seperti yang
ditumpangi Michael Jackson. COBA… pikirkan, apa kira-kira
AIRLINES yang akan dinaiki, ditumpangi oleh semua manusia,
bahkan yang masih bayi sekalipun, atau orang tua renta. Apa itu?
Apa AIRLINES yang dimaksud? Jawabannya adalah JENAZAH
AIRLINES...”
d. Sintaksis
Sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antar kata
dalam tuturan atau kalimat.4 Koherensi adalah pertalian atau jalinan
antarkata, proposisi atau kalimat. Koherensi dapat ditampilkan melalui
hubungan sebab akibat, bisa juga sebagai penjelas. Koherensi dapat
diamati diantaranya dari kata penghubung (konjugsi) seperti: dan, atau,
tetapi, namun, karena, meskipun, jika, demikian pula, agar dan
sebagainya. Dalam hal ini menerangkan tentang bagaimana penulis
menggunkan kalimat hingga menjadi satu kesatuan. Hal ini terlihat
pada kutipan berikut:
“.. Bila kita akan “berangkat” dari alam ini ia ibarat penerbangan
ke sebuah negara. Dimana informasi tentangnya tidak terdapat
dalam brosur penerbangan, tetapi melalui Al-Qur'an dan Al-
Hadist. ... dimana penerbangannya..., bukannya dengan Garuda
Airlines, Singapore Airlines, atau American Airlines, tetapi Al-
Jenazah Airlines. ... dimana bekal yang dibawanya..., bukan lagi tas
yang maksimal beratnya 25 Kg, tetapi amalan yang tak lebih dan
tak kurang. Dimana bajunya bukan lagi Pierre Cardin, atau setaraf
dengannya, akan tetapi kain kafan putih. Dimana pewanginya
bukan Channel atau Polo, tetapi air biasa yang suci dan air kapur
barus. Dimana passportnya... bukan paspor Indonesia, British
atau American, tetapi Al-Islam. Dimana visanya..., bukan lagi
yang berlaku sekedar enam bulan, tetapi Laailaahaillallah.
Dimana pelayannya bukan pramugari jelita, yang pakaiannya
terbelah dari tumit sampai paha, (MAAF) tetapi Malaikat Izrail.
Dimana servisnya.., bukan lagi kelas business atau ekonomi,
tetapi sekedar kain yang diwangikan. Dan diatasnya untaian
4 W. M. Verhaar, Asas-asas Linguistik Umum, (Jogjakarta: Universitas Gajah
Mada Press, 2001) cet. Ke-3, h. 161.
69
kalung yang dari bunga melati. Dimana tujuan mendaratnya..,
bukannya Bandara Cengkareng, Heathrow Airport atau Jeddah
International, tetapi tanah pekuburan...”
Penempatan kata „dan‟ dan „tetapi‟ pada keterangan diatas
mempunyai fungsi sebagai kata hubung yang menyatakan tambahan
atas kalimat sebelumnya. Sedangkan kata „atau‟ merupakan kata
penghubung yang menandai pilihan diantara beberapa hal pilihan.
e. Segi Stilistik
Stilistik adalah cara yang digunakan pengarang untuk menyatakan
maksud melalui pilihan kata yang digunakan. Dalam materi khotbah
Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag ini menggunakan bahasa yang
lugas. Seperti terdapat pada kutipan berikut:
“.. Kalau sudah saatnya ajal kematian menjemput kita, maka
sedetikpun kita tidak akan dapatkan perpanjangan, tidak ada
amnesti, grasi, abolisi atau rehabilitasi. kalau sudah waktunya
kematian merenggut kita, maka sedetikpun kita tidak akan
memperoleh perpanjangan, tua-muda, laki-perempuan kaya-
miskin, pejabat-rakyat biasa, kuat-lemah, sehat-sakit. dan malaikat,
tidak bisa disogok dengan uang, berapapun banyaknya kekayaan
kita. Kalau memang sudah takdirnya, maka LIKE or DISLIKE,
suka atau tidak suka, sudah SIAP atau BELUM bekal kita, maka
kita akan diberangkatkan dalam Jenazah Airlines ini. Mungkin kita
akan menyesal...”
Dari kutipan kalimat di atas, Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag ingin
menunjukan bahwa kematian akan datang menjemput kita, bahwa kita
harus mempersiapkan bekal dan beramal saleh serta selalu ingat pada
Sang Pencipta.
70
f. Segi Retoris
Dalam materi khotbah Jumat ini banyak menggunakan bentuk
grafis yang berupa pemakaian hurup miring, yang diambil dari ayat-
ayat al-Qur‟an, Hadis, dan kata-kata dalam term Islami. Hal ini dapat
terlihat dari beberapa kutipan:
“..Saat penerbangan, atau ketika anda berangkat... tidak ada doa:
Bismillahi Tawakkaltu 'Alallah, atau ungkapan
selamat jalan. Tidak ada kata-kata Good Bye... See you later atau
Ma’assalamah ilalliqa. TIDAK ADA KATA-KATA ITU. Saat
penerbangan anda berangkat... tanpa doa Bismillahi Tawakkaltu
'Alallah, atau ungkapan selamat jalan. Tetapi Inalillahi Wa Inna
ilaihi Rajiuun... anda berangkat pulang ke Rahmatullah. Mati.
SEKALI LAGI, pulang kampung ke Rahmatullah. Alias
MATI...”
Berdasarkan data-data yang penulis temukan pada analisis teks di
atas, maka penulis dapat sampaikan secara keseluruhan pesan teologis
dan moral dalam khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M. Ag ini,
yang lebih banyak menyoroti tentang muhasabah dzikrulmaut.
Mempersiapkan diri dan memperbanyak bekal sebelum mati.
2. Andai Aku Dimakamkan Hari Ini
a. Segi Tematik
Tema materi khotbah pada bagian ini adalah Andai Aku
Dimakamkan Hari Ini, dapat dilihat dari tema materi khotbah ini yaitu
untuk Memberikan satu peringatan dan kesadaran kepada para
pendengarnya untuk lagi-lagi ingat akan mati. Maka judul materi
khotbah Jumat tersebut diharapkan mampu menyentuh hati pendengar
71
untuk kemudian eksen didalam keinginannya untuk bertaubat sebelum
wafat.
b. Segi Skematik
Materi khotbah pada bagian ini berawal dengan ilustrasi fenomena
yang terjadi di masyarakat, yaitu ketidak adilan hukum, mafia pajak,
mafia imigrasi, mafia hukum dan sebagainya, merebaknya budaya
permusuhan, tauran dimana-mana, perzinahan dan pemerkosaan, serta
para pejabat dan anggota DPR yang tidak peka terhadap kemiskinan
dan penderitaan rakyat, korupsi yang merambat di segala instansi. Itu
semu menunjukkan bahwa seolah-olah mereka akan hidup selama-
lamanya, tidak akan mati. Inti dari materi khotbah Jumat ini terdapat
pada kaliamat:
“.. Dalam hidup, hendaknya kita tidak menuhankan kehidupan
duniawi. Tidak boleh silau oleh jabatan dan limpahan rezeki yang
bisa membuat Lupa diri. Karena kita semua akan mati. Ketika mati
dan menyadari belum siap untuk diminta pertanggung jawaban,
tidak ada grasi, amnesti, abolisi dari yang maha suci. Karena itu
IKHLAS dan MENCARI RIDHO ALLAH adalah KUNCI
keselamatan, JALAN kebahagiaan, STRATEGI menggapai
keberkahan hidup ...”
Materi khotbah ini diperkaya dengan ilustrasi tentang pemakaman.
Gambaran cerita sosok jenazah yang hendak diusung ke pemakaman,
dalam tulisan ini menggambaran penderitaan atau keindahan yang
dialami seseorang dalam kematian.
72
c. Segi Semantik
Latar materi khotbah ini berbicara tentang pemakaman. Gambaran
dan nasib seseorang yang akan dimakamkan di tempat
peristirahatannya yang terakhir.
Materi pada bagian ini cukup detail, dimana tulisan tentang Andai
Aku Dimakamkan Hari Ini diceritakan dalam teks materi khotbah yang
disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M. Ag dari mulai awal
proses pemakaman sampai akhir. Maksud yang ingin disampaikan
pada bagian ini disampaikan dengan jelas, terdapat dalam kalimat:
“..Berbicara tentang pemakaman, kita sering menyaksikan
JENAZAH yang sedang diusung dan diturunkan ke lubang kubur.
Sekelompok orang yang ada di atas kubur menyerahkan kepada
tiga atau empat orang yang menyangga di lubang kubur. Sementara
si mayit DIAM tak bergerak, tidak ada daya lagi. Siapapun dia...”
“..Yang dulunya begitu digdaya, pejabat, pengusaha, TNI, POLRI,
Jaksa, Pengacara, profesi apapun…. punya rumah megah, mobil
mewah, tanah dan deposito melimpah, anak-anak dan istri yang
wah… tapi begitu jadi mayit, dia tak berdaya dan bergantung pada
pertolongan orang-orang di sekitarnya, bahkan, diinjak-injakpun
tetap diam pasrah, masya Allah...”
Kalimat ini menandakan bahwa kita sangat tersentuh seakan-akan
perkataan ini yang diucapkan oleh jenazah yang sedang diusung ke
pemakaman.
d. Segi Sintaksis
Bentuk kalimat yang digunakan adalah bentuk kalimat yang
berstruktur aktif, yaitu bentuk kalimat yang dalam susunannya
meletakkan pelaku sebelum penderita dan biasanya diawali dengan
ditandai awalan me-. Bentuk kalimat berstruktur aktif itu terdapat pada
73
kalimat: “... Perlahan, tubuhku ditutup tanah perlahan... semua pergi
meninggalkanku...”
Koherensi atau pertalian atau hubungan antar kata atau kalimat
pada seluruh kalimat pada bagian ini sudah cukup baik, baik dari segi
penggunaan kata penghubung maupun kata ganti.
Bentuk kata ganti yang digunakan Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
pada materi bagian ini yaitu bentuk kata ganti kalimat aku dengan
dengan menggunakan kata diri. Hal ini terdapat dalam kalimat:
“.. Begitu sesal diri ini karena hari-hari telah berlalu tanpa
makna, penuh kesia-siaan...”
e. Segi Stilistik
Dalam materi khotbah Jumat ini beliau menggunakan bahasa yang
lugas. Seperti terdapat pada kutipan berikut:
“..Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak termaafkan,
dan semua menjadi terlambat, dan aku harus sendiri – SEPI, sendiri-
tersembunyi, sendiri-ditinggal semua yang kucintai. Sendiri-tiada yang
menemani, kecuali amal perbuatan sebelum mati. Andai aku bisa putar
ulang waktu itu pasti aku akan bertobat dan beramal sholeh...”
Dari kutipan kalimat di atas, beliau ingin menunjukan bahwa
sebelum ajal menjemput kita, sebelum menyesal nanti maka hendaklah
selalu mempersiapkan bekal untuk akhirat. Karena mati itu rahasia
Allah itu berarti agar kita tidak terlalu cinta dunia, dan supaya kita
tidak menunda amal serta selalu mengingat kematian.
74
f. Segi Retoris
Gaya penulisan yang ditampilkan dalam materi khotbah bagian ini
adalah dalam bentuk grafis yang berupa penggunaan huruf miring.
Materi bagian ini menekankan mengapa mati itu rahasia. Hal ini
terdapat pada kalimat: “..Mengapa MATI itu RAHASIA?
1. Agar kami tidak cinta Dunia
2. Supaya kami tidak menunda amal
3. Agar kami selalu berusaha mencegah maksiat
4. Agar kami menjadi orang yang cerdas
Sebagaimana Sabda Rasulullah: “orang yang cerdas adalah orang
yang selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian” Menyesal
kemudian tiada berguna, menyesal saat terbaring di liang kubur, adalah
sia-sia.
3. Belajar Dari Kematian KH. Zainuddin MZ
a. Tema Khotbah
Tema materi khotbah pada bagian ini adalah mempersiapkan diri
sebelum wafat (taubat), lagi-lagi tujannya adalah sebagai muhasabah
dzikrulmaut. Dapat dilihat dari tema materi khotbah pada bagian ini
yakni Belajar Dari Kematian KH. Zainuddin MZ.
b. Segi Skematik
Judul materi khotbah pada bagian ini adalah Belajar Dari Kematian
KH. Zainuddin MZ, bagian ini diawali dengan latar belakang bahwa
setiap manusia pasti pernah melakukan perbuatan salah dan dosa.
75
Materi khotbah bagian ini berisi tentang manusia yang pasti pernah
berbuat kesalahan, tidak harus heran jika seorang pejabat, Ustaz, atau
Kiyai sekalipun juga pernah berbuat salah. Inti dari materi khotbah ini
terdapat pada kalimat:
“..Siapa diantara kita hadirin yang tidak pernah berbuat salah
termasuk ustaz atau kiyai sekali pun kalau kita lihat apa yang kita
perbuat dalam keseharian kita, kita tidak bisa menghindar dari
pelanggaran rambu-rambu agama. Diantara kita sering berbuat
salah dan khilaf, sering berbuat dosa, pernah punya keberanian
berbuat maksiat, sering berbohong, meninggalkan kewajiban solat,
menggunjing berghibah, menceritakan aib orang lain, fitnah, dan
kemudian mengkondisikan uang subhat dan uang haram. Siapa
yang terlepas dari kesalahan-kesalahan itu...”
“..Bagaimana jika kita belum taubat sampai kita wafat, kalau kita
banyak kesalahan dalam keseharian dan tidak taubat sebelum wafat
sampai kemudian kita wafat, maka kita akan terancam oleh satu hadis
yang menegaskan bahwa setiap manusia akan masuk neraka hadis itu
berbunyi:
Artinya : “Sesungguhnya Abdullah bin Mas'ud mengisahkan
kepada mereka, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam
bersabda: “Manusia akan mendatangi neraka, kemudian ia
melaluinya dikarenakan amalnya, adapun yang paling awal
diantara mereka secepat kilat, lalu seperti angin, kemudian seperti
larinya kuda, kemudian seperti seorang yang menunggangi
tunggangan, kemudian seperti seseorang yang berlari, kemudian
seperti (seseorang yang) berjalan.”(HR. Tirmidzi).5
5 Muhammad bin „Isa Abu „Isa At-Tirmidzi, Jami’ Shahih Sunan At-Tirmidzi,
(Bairut: Darul ihya Al-„Aroby), Juz 5, h. 317.
76
Materi khotbah ini ditutup dengan ajakan untuk bercermin pada
diri kita kalau Ustaz atau Kiyai saja masih kita pertanyakan selamat
atau tidak apalah lagi kita yang masih belum gemar ibadahnya.
Kesimpulan dari materi khotbah pada bagian ini yakni belajar dari
saudara-saudara kita yang telah mendahului kita dipanggil ke hadirat
Allah, maka kita yang masih diberikan karunia kesehatan dan umur
panjang, hendaknya dapat menjadikan itu sebagai bekal untuk
keselamatan dunia dan akhirat. Karena jika tidak ada bekal dan taubat
sebelum wafat nasib kita adalah azab Allah.
c. Segi Semantik
Latar materi khotbah pada bagian ini adalah masuk surga atau
neraka tergantung pada amal perbuatan kita masing-masing, karenanya
kita tidak bisa memponis seseorang pasti masuk neraka atau surga.
Materi pada bagian ini sangat detail karena dengan adanya karunia
kehidupan dan panjang umur ini kita masih diberikan kesempatan
untuk memperbaiki kehidupan kita serta bertaubat sebelum wafat.
Maksud yang ingin disampaikan pada materi khotbah bagian ini adalah
sebagai berikut:
“.. Dengan adanya konsep YAUMUL MIZAN DAN YAUMUL
HISAB maka kita diberikan kesempatan untuk memperbanyak pahala
ibadah sebanyak-banyaknya, dengan adanya karunia kehidupan dan
umur panjang ini tidak seperti KH. Zainuddin MZ yang di usia belum
mencapai usia 60 tahun sudah dipanggil oleh Allah...”
77
d. Segi Sintaksis
Bentuk kalimat yang digunakan adalah bentuk kalimat yang
berstruktur aktif, yaitu bentuk kalimat yang dalam susunannya
menggunakan kalimat konjungsi. Dalam hal ini menerangkan tentang
bagaimana penulis menggunkan kalimat hingga menjadi satu kesatuan.
Hal ini terlihat pada kutipan berikut:
“..Ketika beliau meninggal, yang mengantarkan beliau tiga macam,
keluarganya, hartanya, kita lihat beliau punya mobil-mobil mewah,
dan amal perbuatannya. Keluarganya termasuk ribuan umat, yang
menyolatkan dan mendoakan tetapi keluarga, kerabat, berapa pun
banyaknya ribuan atau jutaan setelah yang bersangkutan
dikuburkan diinjak-injak semuanya kembali kerumahnya.
Betapapun mereka sangat mengagumi dan menghormatinya
mereka tidak setia untuk tetap di alam kuburnya. Yang kedua
hartanya boleh jadi yang mengantarkan ke pekuburan adalah
mobil-mobil mewahnya, motornya, emas kalung cincin yang
dipakai oleh istri dan anaknya boleh jadi hanya mengantar ke area
tanah pekuburan. Lalu yang sangat setia menunggu di dalam kubur
adalah amal perbuatan ketika dia masih hidup, semua perbuatan,
kesalahan atau kebaikan, ibadah atau dosa, dan ibadahnya juga
perlu dipertanyakan, kalau ibadahnya itu ikhlas, dakwahnya itu
ikhlas, jihadnya itu ikhlas, amal sodakohnya ikhlas maka akan
diterima oleh Allah swt. Tetapi kalu dakwahnya, jihadnya,
sedekahnya, tidak ikhlas karena faktor duniawi belum tentu
menyertai di alam kubur...”
Penempatan kata „dan‟ dan „tetapi‟ pada keterangan diatas
mempunyai fungsi sebagai kata hubung yang menyatakan tambahan
atas kalimat sebelumnya. Sedangkan kata „atau‟ merupakan kata
penghubung yang menandai pilihan diantara beberapa hal pilihan.
78
e. Segi Stilistik
Dalam materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
menggunakan bahasa yang lugas. Seperti terdapat pada kutipan
berikut:
“.. HADIRIN mari kita bercermin pada diri kita kalau ustaz, kiyai
saja masih kita pertanyakan selamat atau tidak apalah lagi kita
yang masih belum gemar ibadahnya. Oleh karena itu hadirin,
belajar dari saudara-saudara kita yang telah mendahului kita, maka
mari mumpung masih diberikan karunia kehidupan, karunia umur
panjang, karunia kesehatan maka kita jadikan bekal untuk
kesalamatan dunia dan akhirat keselamatan di alam kubur karena
kalau kita tidak taubat sebelum wafat nasib kita adalah azab di
alam kubur. Tidak bisa kita bayangkan umur kita yang hanya
bilangan 50 sampai 70 tahun itu tidak seimbang dengan
penderitaan di alam kubur ribuan ratusan ribu tahun entah berapa
lama sungguh sangat tidak seimbang, penderitaan yang begitu
lama...”
Dari kutipan kalimat diatas, Ustaz Dr. H. Sunandar, M. Ag ingin
mengajak kita untuk tetap waspada dan selalu mempersiapkan bekal
dan beramal saleh serta selalu ingat pada Sang Pencipta.
f. Segi Retoris
Dalam materi khotbah Jumat ini banyak menggunakan bentuk
grafis yang berupa pemakaian huruf miring, yang diambil dari ayat-
ayat al-Qur‟an, Hadis, dan kata-kata dalam term Islami. Hal ini dapat
terlihat dari beberapa kutipan: “.. الدنيا مزرعة األخرة
Artinya : “Dunia harus dijadikan ladang akhirat, ladang unuk
menjadi penghuni surga, bukan ladang untuk menghuni neraka”
“.. Adanya istri, anak, jabatan, mobil yang mewah, motor yang
bagus, elektronik, dan sebagainya semuanya dijadikan dalam rangka
79
untuk ladang akhirat semuanya harus dijadikan berpahala, berinvestasi
pahala, berinvestasi akhirat agar kita selamat nantinya, selamat hidup
di dunia selamat hidup di akhirat selamat di alam kubur...”
األنسان محل الخطاء و النسيان
Artinya : “Manusia adalah tempatnya salah dan lupa”
“..Setiap kita mesti berbuat salah atau sering berbuat salah atau
terbiasa melakukan kesalahan dan dosa tetapi ingat sebaik-baik kita
manusia yang terhindar dari perbuatan salah khilaf dosa dan
maksiat itu adalah orang yang bertobat. Dan seseorang itu
dikatakan taubat, meningkat amal ibadahnya, meningkat iman dan
ketaqwaannya dan disaat yang sama dia melakukan amal soleh
bersedekah...”
B. Analisis Wacana Berdasarkan Kognisi Sosial
Pada analisis kognisi sosial difokuskan bagaimana sebuah teks
diproduksi, dipahami dan ditafsirkan. Penelitian mengenai kognisi sosial
ini yakni menyangkut kesadaran mental penulis yang membentuk teks
tersebut. Pendekatan ini berdasarkan pada asumsi bahwa teks tidak
mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh si pemakai bahasa,
dengan kata lain, teks merupakan representasi diri si penulis.6 Dalam tahap
analisis yang kedua ini hal yang diamati adalah proses produksi teks yang
tengah berlangsung, dengan elemen representasi makna yang diberikan
penulis terhadap bangunan teks.
Khotbah Jumat muhasabah dzikrulmaut ini merupakan serangkaian
serial muhasabah yang dibuat oleh Ust. Dr. H. Sunandar, M.Ag dalam seri
muhasabahnya. Materi khotbah Jumat muhasabah dzikrulmaut ini
6 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 74.
80
seringkali beliau sampaikan di berbagai kesempatan khotbah Jumat.
Sebagai da‟i beliau menghimbau dan mengajak agar manusia tidak terlalu
cinta dunia sehingga lupa akan kematian. Dewasa ini banyak kita lihat di
sana sini orang berlomba-lomba dan bersaing dalam membangun mahligai
tempat tinggalnya. Akan tetapi mereka lupa, bahwa suatu saat dia akan
masuk ke dalam kubur yang gelap gulita tanpa ada seorang pun atau
sesuatu pun yang menemaninya. Karena itulah beliau mengajak hendaklah
setiap orang sering-sering mengingat kematian, sehingga dengan demikian
mereka akan bergegas mengumpulkan bekal yang sebanyak-banyaknya,
yakni berupa amal kebajikan.
Melihat uraian materi khotbah Jumat di atas, secara tegas Ustaz Dr.
H. Sunandar, M.Ag banyak menentang kemunkaran, kefasikan, serta
kemaksiatan yang terjadi di kalangan umat Islam. Dengan latar belakang
inilah tampaknya beliau adalah seorang da‟i yang arif dan memberikan
tabsyir (kabar baik) dan indzar (kabar buruk) kepada masyarakat dengan
konstruksi materi khotbah Jumat yang diproduksinya dalam serial
muhasabah dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag jelas bahwa ia lebih
menekankan muhasabah dzikrulmaut tanpa melupakan aspek
keaktualannya.
C. Analisis Wacana Berdasarkan Konteks Sosial
Dimensi yang terakhir dari analisis wacana yang dikemukakan oleh
Teun A. Van Dijk adalah konteks sosial. Konteks sosial adalah faktor-
faktor yang memengaruhi cerita atau teks yang berasal dari luar, sehingga
81
menjadi salah satu pesan dari komunikator dalam membuat dan menulis
materi tersebut.
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag adalah seorang yang memiliki
kepribadian yang lembut, hatinya terpanggil untuk menjadi bagian yang
menyeru masyarakat untuk berbuat kebaikan, yang sudah menjadi
kewajiban bagi setiap muslim untuk mengajak dan menyeru manusia
kepada Allah SWT. Dengan serial muhasabah dan bengkel dakwahnya
beliau memberi kabar gembira (tabsyir) dan juga memberi kabar buruk
(indzar).
Dalam menghasilkan sebuah materi khotbah Jumat, beliau banyak
dipengaruhi realita yang terjadi, ini dapat dilihat dari beberapa judul materi
khotbahnya yang muncul karena adanya beberapa kejadian sebelumnya.
Seperti ia menulis materi khotbah Jumatnya yang berjudul “Jenazah
Airlines” ketika Ibu Hj. Ainun Hasri Habibi meninggal dunia di Jerman.
yang kemudian beliau mencoba mengambil i‟tibar dari peristiwa
kepulangan jenazah almarhumah dengan pesawat Airlines ke tanah air.
Judul ini merupakan sebuah karya sastra yang diangkat pengarang dari
kisah nyata. Dengan kreatifitasnya, pengarang mampu memperkaya alur
cerita sekaligus menyelipkan pemikirannya baik melalui watak maupun isi
cerita. Hal ini tidak mengakibatkan keasliaan dalam cerita justru
menambah nilai hazanah muhasabah dzikrulmaut yang terkandung dalam
cerita itu. Selain memang diperlukan sebagai langkah dramatisasi, hal
tersebut juga sangat dibutuhkan sebagai upaya pengarang untuk
82
menambah bumbu-bumbu dan bahan dakwah dalam mengupayakan
sebuah materi khotbah yang memiliki peran dakwah dengan penuh warna,
menarik dan tidak membosankan bagi jamaah Jumat khususnya.
Materi khotbah Jumat selanjutnya berjudul “Andai Aku
Dimakamkan Hari Ini.” Judul ini juga mempunyai kualitas muhasabah
yang mendalam. Dimana pengarang mampu membawa audiens ke dalam
suasana kematian, seakan-akan para audiens mengalami apa yang dialami
oleh jenazah ketika diusung dan dimasukkan ke liang kubur.
Selain itu ada juga yang berjudul “Belajar Dari Kematian KH.
Zainudin MZ” yang merupakan ungkapan rasa dukanya yang mendalam
ketika almarhum KH. Zainudin MZ meninggal dunia begitu cepatnya dan
terkesan tiba-tiba, dan kenyataannya beliau dipanggil Allah SWT di masa-
masa produktifnya sebagai da‟i sejuta ummat.
Sebagai seorang da‟i yang memiliki latar belakang Muhasib (yang
bermuhasabah) pada muhasabah kematian, maka pendekatan yang
dilakukan beliau lebih banyak dari sudut itu. Hal itu dapat kita temui pada
mayoritas materi-materi khotbah beliau yang lebih banyak menonjolkan
nilai-nilai muhasabah untuk mengingat dan mempersiapkan kematian dari
pada permasalahan seputar iman dan takwa semata. Dalam materi-materi
khotbah beliau banyak kita temukan renungan-renungan yang di dalamnya
terdapat nasehat tentang kematian yang mungkin banyak orang
melupakannya. Materi khotbah tersebut juga dapat memberikan
pencerahan, dan membuat seseorang yang mendengarkannya menjadi
83
paham dan mengerti bahwa ada hidup setelah mati dan ada akhirat setelah
dunia, agar tidak terjebak pada menghalalkan segala cara dan mengerti
sebuah sudut pandang lain tentang renungan untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT dengan memperbanyak bekal sebelum kematian tiba.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis bahasan-
bahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Wacana muhasabah dzikrulmaut dalam materi khotbah Jumat ini terdiri
dari akidah, akhlak, ahkam, ukhuwah, sosial, kebudayaan,
kemasyarakatan, dan amar ma’ruf nahi munkar. Hal tersebut dapat
diketahui setelah menganalisis dan membahas materi khotbah Jumat ini
menggunakan teori analisis wacana Teun A. Van Dijk. Materi khotbah
Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M. Ag mengandung banyak pesan
dakwah tentang keimanan, ketaqwaan, bekal akhirat, taubat, serta
muhasabah kematian sebelum menghadap Allah swt. Secara garis besar
dalam mengemas khotbahnya Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
menggunakan kata-kata tabsyir dan indzar yang lugas serta mengemas
kisah aktual yang inspiratif dan penuh dengan hikmah. Secara struktur
makro materi khotbah Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag dengan
tema muhasabah dzikrulmaut. Di dalamnya terdapat banyak pelajaran
mengenai kehidupan yang fana ini, karena Di dunia ini semuanya
berjalan begitu cepat dan serba tidak terasa, seolah-olah kita adalah
seorang tamu yang datang dalam sekejap dan pergi dengan cepat.
Secara superstruktur Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag mengarang materi
85
khotbah Jumat ini dengan alur yang sangat singkat dan padat untuk
disampaikan dalam kesempatan khotbah Jumat. Secara struktur mikro
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag menggunakan bahasa yang sederhana, ia
tidak banyak menampilkan ragam gaya bahasa. Bentuk kalimat yang
digunakan merupakan bentuk kalimat aktif, beliau lebih sering
menggunakan kata ganti orang ketiga. Leksikal yang ditampilkan
merupakan ragam bentuk bahasa khotbah yang populer. Retoris yang
digunakan dalam materi khotbah Jumat ini berupa penggunaan grafis,
sedangkan pengkhotbahan beliau berupa retorika secara efektif. Dan
koherensi yang digunakan secara umum sudah baik.
2. Jika dilihat dari kognisi sosial, dari ketiga judul materi khotbah Jumat
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag ini diambil dari kisah nyata perjalanan
anak manusia sampai prosesi pemakaman jenazah yang akan menjadi
bahan renungan. Tujuan beliau menuliskan materi khotbah Jumat ini
supaya jamaah diajak untuk ikut larut artinya ketika jamaah Jumat
mendengarkan khotbah beliau, jamaah diajak untuk larut dalam kajian
yang berisi pelajaran-pelajaran, kisah-kisah atau permasalahan
kematian yang patut menjadi renungan. Dan bagaimana beliau
mengisahkan dan menyelipkan pesan moral dan sosial dalam materi
khotbahnya merupakan representasi dari pemikirannya. Dalam konteks
sosial dapat diketahui bahwa alasan beliau dalam menulis materi
khotbah Jumat ini adalah untuk membuktikan bahwa pesan moral dan
sosial dapat menjadi sebegitu menarik bila diolah secara kreatif. Pesan
86
moral dan sosial yang disampaikan beliau adalah pesan yang
berlandaskan Al-Qur’an dan Hadis, sehingga dapat dikatakan bahwa
materi khotbah beliau merupakan manifestasi dari pemikiran dakwah
pengarang.
B. Saran-saran
Mengingat bahwa tidak ada yang sempurna dari setiap karya manusia,
maka materi khotbah Jumat beliau pun tidak luput dari kekurangan dan
kekhilafan. Maka dalam hal ini penulis mencoba memberikan pandangan
mengenai beberapa hal berkenaan dengan saran terhadap materi khotbah
Jumat Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag. Saran-sarannya sebagai berikut:
1. Kepada Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag jangan pernah berhenti berdakwah.
Tetap konsisten (Istiqomah) untuk selalu mempertahankan dan meningkatkan
kualitas materi khotbah yang bernuansa muhasabah. Dan seyogyanya
kepingan VCD bengkel dakwah ini diproduksi dalam jumlah yang banyak
agar lebih meluas lagi sasaran dakwahnya.
2. Kepada para mad’u (Jamaah) Semoga materi khotbah Jumat ini menjadi
bahan renungan untuk kita semua, karena dengan mengingat kematian akan
menyadarkan kita dan segera bertaubat sebelum wafat, semoga Allah
menganugerahkan kematian yang khusnul katimah kepada kita kelak dan
memasukkan kita ke dalam surga-Nya dan melindungi kita dari siksa kubur
dan siksa api neraka. Aamiin
3. Kepada para da’i atau khotib mengingat kematian serta mengingatkannya
merupakan anjuran dari suri tauladan kita Rasulullah SAW agar kita
87
senantiasa berada di jalan-Nya. Dan bagi para khotib agar menyampaikan
materi khotbah Jumat yang sesuai dengan kemampuan jamaah tanpa
melupakan aspek keaktualannya. Sehingga pesan-pesan yang disampaikan
tepat pada sasaran yang diinginkan dan tepat sasaran.
88
DAFTAR PUSTAKA
Alibasyah, Bahan renungan kalbu, Jakarta: Yayasan Mutiara Tauhid, Permadi 2005.
A. N, Firdaus. Mutiara Dakwah. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1993.
Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009.
Amirin, Tatang M.. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja GrafindoPersada,
1991.
Arifin, Anwar. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta, 1998.
. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2002, cet. Ke-5.
Bungin, Burhan. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada, 2003.
. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada, 2006.
. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2007.
Chaer, Abdul. Kajian Bahasa, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustazaka Setia, 2002, cet.
Ke-1.
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yoyakarta: PT. LKIS,
2006, Cet ke-6.
Hafidhuddin, Didin. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani, 1998.
Al-Halabi, Ali bin Hasan. Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Bairut: Darul „Aroby.
Horikhosi, Hiroko. Kiyai dan Perubahan Sosial. Jakarta: LP3M, 1987.
89
Ibn „As‟as, Abu Daud Sulaiman. Sunan Abu Daud. Bairut: Darul Kutub „Arobi, Juz
1.
Ismail, H. Ahmad Yani dan Ahmad Satori. Menuju Masjid Ideal. Jakarta: LP2SI
Haramain, 2001.
Lubis, A. Hamid Hasan. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa, 1993, cet.
Ke-1.
Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigama Baru, Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Rosdakarya, 2006.
Mulyana. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis
Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005.
Musa, Ali Maschan. Kiyai dan Politik Dalam Wacana Civil Society. Surabaya:
Lepkus, 1999.
An-Nasa‟i, Ahmad bin Syu‟aib Abu Abdirrohman. Sunan An-Nasa’i Al-Kubro.
Bairut: Darul Kutub Alamiyah, Juz 1.
An-Naysaburi, Abu Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Muslim Al-Qosyiri.
Shohih Muslim. Bairut: t.tp, t.th., Juz 3.
Al-Qozwani, Muhammad bin Yazid Abu Abdullah. Sunan Ibnu Majah. Bairut: Darul
Fikri, juz 1.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
Soekanto, Soerjono. Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum. Jakarta: Rajawali
Press, 1982.
. Beberapa Permasalahan Hukum Dalam Kerangka
Pembangunan Hukum Di Indonesia. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas
Indonesia, 1976.
ST, Hamis. Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya: Pustaka Dua, 2000, cet. Ke-1.
Syihata, Abdullah. Da’wah Islamiyah. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Islam, 1986.
At-Tirmidzi, Muhammad bin „Isa Abu „Isa. Jami’ Shahih Sunan At-Tirmidzi, Bairut:
Darul ihya Al-„Aroby, Juz 5.
90
Umar, Barmawy. Azas-azas Ilmu Dakwah. Solo: CV. Ramadhani, 1987, cet. Ke-2.
Al-Wa‟iy, Taufik. Dakwah Ke Jalan Allah: Muatan, Sarana dan Tujuan. Jakarta:
Robbani Press, 2010.
Wignyosoebroto, Soetandyo. “Perubahan Sosial Dan Perubahan Tantangan Hukum
Di Indonesia” dalam Masyarakat Kebudayaan dan Politik. Surabaya:
Fakultas Ilmu Sospol, 1987.
Yani, H. Ahmad. Bekal Menjadi Khotib dan Mubalig. Jakarta: Al-Qalam, 2005.
Zaimar, Okke Kusuma Sumantri dan Ayu Basoeki Harahap. Telaah Wacana. Jakarta:
The Intercultural Intitute, 2009.
“Muhasabah”, diakses pada 20 Mei 2013 dari blogspot.com/2009/08/dzikrul-
maut.html
“ Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag “
“ Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag bersama Istri”
“Karya Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag Bengkel Dakwah Audio Mp3”
Hasil Wawancara Dengan Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag
1. Mengapa Ustaz Mengangkat Tema Materi Khotbah Jumat Jenazah
Airlines?
Karena pada hari-hari itu adalah hari meninggalnya mantan Ibu Negara Ibu Hj.
Ainun Habibi yang meninggal di Jerman. Yang kemudian jenazah beliau
diberangkatkan dengan pesawat ke Indonesia. Yang kedua, saat itu saya
sedang senang membahas atau membuat materi khotbah muhasabah
dzikrulmaut. Maka dihubungkanlah antara semangat untuk membuat materi
khotbah jumat muhasabah dzikrulmaut dengan kematian Ainun Habibi maka
dibuat sehingga muncullah materi khotbah jumat Jenazah Airlines.
Adapun inti dari Jenazah Airlines itu ingin memberikan sebuah analogi atau
kiyasan bahwa hidup itu adalah ibarat perjalanan dari suatu tempat ke tempat
lainnya, dari bandara ke bandara yang lainnya, dari terminal ke terminal
lainnya. Yang namanya perjalanan tentu ada tujan akhir yaitu kematian. Di
Jenazah Airlines pun ada tujuan maka hidup pun sama seperti perjalanan.
Kemudian dalam perjalanan setiap orang harus membuat persiapan bekal,
seperti halnya juga perjalaann di pesawat. Demikian juga dengan perjalanan
hidup manusia harus ada bekal. Apa bekalnya? Dengan Al-Qur’an dan Hadis
maka dengan jenazah airlines itu diharapkan bisa menjadikan satu kesadaran
kepada para pendengar untuk mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya
demi satu tujuan akhir. Jadi tujuan akhir itu adalah hidup setelah kematian.
2. Mengapa Ustaz Mengangkat Tema Materi Khotbah Jumat Andai Aku
Dimakamkan Hari Ini?
Judul Andai Aku Dimakamkan Hari Ini merupakan petikan muhasabah
dzikrulmaut yang kemudian direkam secara khusus dalam rangkaian bengkel
dakwah audio Mp3. Tujuan dipilihnya tema ini tentu saja, untuk memberikan
satu peringatan dan kesadaran kepada para pendengarnya untuk lagi-lagi ingat
akan mati. Mengajak untuk memahami apa yang diajarkan oleh Rasulullah
SAW yang menegaskan bahwa orang yang cerdas adalah orang yang
senantiasa ingat dan mempersiapkan akan kematian. Maka dengan
memberikan judul Andai Aku Dimakamkan Hari Ini diharapkan yang
mendengar untuk kemudian eksen didalam keinginannya untuk bertaubat.
Sebab andaikan tidak segera bertaubat bagaimana seandainya nanti dipanggil
oleh Allah. Sementara yang namanya dipanggil oleh Allah tidak ada
pemberitahuan sebelumnya. Karena kematian datang secara tiba-tiba. Maka
dengan adanya memahami, merenungi tentang isi dari pada judul ini maka
diharapkan menjadi bahan muhasabah atau renungan untuk menjadi sadar dari
kesalahan, kekhilafan, kekeliruan dalam beribadah. Malas dalam beribadah
diharapkan menjadi sadar. Karena kalau diamakamkan hari ini hanya sampai
disitu. Akan dihisab semua amal perbuatan. Mana yang baik dan mana yang
buruk, mana yang melakukan ibadah mana yang meninggalkan kewajiban, dan
seterusnya. Spiritnya tetap semangat muhasabah dzikrulmaut. Dan berharap
bahwa manusia supaya slalu mempersiapkan kematian sebelum ia
dimakamkan.
3. Mengapa Ustaz Mengangkat Tema Materi Khotbah Jumat Belajar Dari
KH. Zainudin MZ
Belajar Dari Kematian KH. Zainudin MZ adalah satu tema khotbah jumat
yang dimasukan sbagi tema khotbah jumat aktual, karena pada saat akan tugas
khotbah jumat dengan mengabil hikmah dan pelajaran dari kematian KH.
Zainudin MZ, lagi lagi juga tujuannya adalah sebagai muhasabah
dzikrulmaut. Jadi memang kecenderungan saya belkangan ini membawakan
khotbah yang intinya adalah muhasabah dzikrulmaut tanpa melupakan aspek
keaktualannya. Kita tahu beliau adalah seorang pubik pigur seorang mubalig
yang luar biasa. Dan tentu saja kematiannya juga tidak diduga oleh bnyak
orang karena beliau meninggal di usia belum mencapai 60 tahun. Padahal pada
penampilannya sangat gagah tidak terlihat kalau beliau sedang sakit.
Kita bisa belajar dari kematian kh zainudin MZ artinya ada satu pelajaran
berharga bahwa penjelasan Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi “Setiap
yang bernyawa pasti mengalami kematian”. Dalam ayat ini kita tidak
diberitahu kapan dan dimana kita wafat, hanya sanya kematian itu pasti
datang. Maka yang namanya bertaubat itu harus setiap saat jangan sampai
umat manusia taubat menunggu usia 60 tahun. Karena usia tidak bisa diduga
karena itu takdir Allah. Dan juga bisa diambil pelajaran-pelajaran berharga
yaitu bagaimana bekal kita di akhirat, dan bgaiman kita menjadi manusia yang
bermanfaat terhadap sesama manusia. Pasti bnyak hikmah di balik kematian
beliau, Allahummarhamhu, Amin!
Jakarta, 22 Mei 2013
Ustaz. Dr. H. Sunandar, M.Ag
1
Lampiran Materi Khotbah Jumat
JENAZAH AIRLINES Khutbah Jumat di Masjid Istiqomah Kampung Utan Ciputat,
28 Mei 2010
ILUSTRASI: Hari Sabtu kemarin, 22 Mei 2010 mantan ibu negara, ibu Hj Aenun Habibi,
setelah 48 tahun mendampingi Presiden RI ke-3, B.J.Habibi, akhirnya wafat di Jerman.
Sebagai suami, Habibi mendampingi ibu Hj Aenun saat terakhir, selama dua bulan di
Rumah Sakit dan selama perjalanan penerbangan dari Jerman ke Indonesia.
KAUM MUSLIMIN…, yang ingin ALFAQIR garis bawahi, bahwa pada tgl 22 Mei
2010, Presiden RI ke-3, BJ Habibi melakukan perjalanan penerbangan dari Jerman ke
Indonesia. Membawa JENAZAH istrinya, Hj Aenun Habibi.
ILUSTRASI HIDUP ADALAH PERJALAN DARI SATU TERMINAL KE
TERMINAL LAINNYA, DARI SATU BANDARA KE BANDARA LAINNYA DARI
SATU PELABUHAN KE PELABUHAN LAINNYA.
PRILAKU…..KEMATIANIBADAH….KEMATIAN
HADIRIN… Kita semua sering melakukan perjalanan; baik jarak dekat atau jarak jauh.
Baik antar kota, antar pulau atau antar propinsi atau juga antar negara. Ada perjalanan
yang bisa ditempuh dengan kendaraan mobil, kereta, kapal laut atau hanya bisa ditempuh
dengan pesawat airlines.
Berbicara tentang kendaraan pesawat airlines, setiap negara punya airlines, bahkan di
Indonesia ada beberapa perusahaan penerbangan airlines; seperti Garuda, Merpati,
Buoroq, Sriwijaya, Batavia, Lion Air dan sebagainya. Ada yang fanatik terhadap airlines
tertentu dan ada pula yang menghindari menumpang airlines tertentu.
NAMUN… ada AIRLINES yang setiap orang akan menumpanginya, pasti akan
menumpanginya, sekali lagi setiap orang, TIDAK TERKECUALI KITA SEMUA, pasti
akan menumpangi AIRLINES yang akan ALFAQIR kemukakan pada kesempatan ini,
tanpa kecuali; tua-muda, kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, sarjana, kalangan
terpelajar atau awam, laki atau perempuan, pasti akan menaiki airlines ini.
DEMIKIAN PULA,
ORANG YANG TELAH BER-HIJRAH RUHANIAH, YANG SUDAH HIJRAH
MENTAL, YANG TAAT, RAJIN BERIBADAH, GEMAR BERAMAL SHALEH, DAN
SUDAH BERTAUBAT ATAU ….
ORANG YANG MASIH JAUH DARI HIDAYAH, LALAI DAN ABAI TERHADAP
SHALAT, OGAH BERAMAL SHALEH WALAU BANYAK HARTANYA DAN
MASIH SENANG BERGELIMANG DENGAN DOSA, DOSA, DOSA & MAKSIAT,
MELAKUKAN KEDZOLIMAN, KEMUNGKARAN, KEDURHAKAAN, TERLIBAT
MAFIA HUKUM, BERKHIANAT TERHADAP JABATAN, KORUPSI, MENERIMA
DAN MEMPEROLEH UANG HARAM DAN BERLAKU MACHIAVELIS…
MENGHALALKAN SEGALA CARA DEMI MENCAPAI TUJUAN.
2
MEREKA SEMUA…
pasti akan menumpanginya, TIDAK PANDANG BULU, TANPA MELIHAT STATUS
SOSIAL, sekali lagi, pasti akan menumpanginya. Kendaraan Airlines ini terbuat dari besi
atau terbuat dari peti kayu. Bahkan ada yg berlapis emas seperti yg ditumpangi Michael
Jackson
COBA…pikirkan, apa kira-kira AIRLINES yang akan dinaiki, ditumpangi oleh semua
manusia, bahkan yang masih bayi sekalipun, atau orang tua renta. Apa itu? Apa
AIRLINES yang dimaksud? Jawabannya adalah JENAZAH AIRLINES.
KAUM MUSLIMIN…
Diantara kita… tentu ada yang sering melihat atau membawa JENAZAH AIRLINES
dimaksud; baik itu keluarga, kerabat atau tetangga kita yang seagama.
JENAZAH AIRLINES inilah yang akan al-faqir jadikan TEMA dari khutbah jumat
sekarang ini. Namun sebelumnya alfaqir mohon maaf, bila penyampaian
PENERBANGAN
JENAZAH AIRLINES ini sedikit lebih lama, dan karena hari ini adalah hari libur,
mudah2an tidak menjadi masalah dan tidak dipermasalahkan
BAIK, KITA MULAIBAHASAN TENTANGAL-JENAZAH AIRLINES
ATTANTION PLEASE, ATTANTION PLEASE, LADIES & GENTLEMEN PAY
ATTENTION PLEASE
INFORMASI PENERBANGAN GRATIS AL-JENAZAH AIRLINES, LAYANAN
PENUH 24 JAM
Bila kita akan 'berangkat" dari alam ini ia ibarat penerbangan ke sebuah negara. Dimana
informasi tentangnya.., tidak terdapat dalam brosur penerbangan, tetapi melalui Al-
Qur'an dan Al-Hadist.
Dimana penerbangannya..., bukannya dengan Garuda Airlines, Singapore Airlines, atau
American Airlines, tetapi Al-Jenazah Airlines.
Dimana bekal yang dibawanya...,
bukan lagi tas yang maksimal beratnya 25 Kg, tetapi amalan yang tak lebih dan tak
kurang.
Dimana bajunya bukan lagi Pierre Cardin, atau setaraf dengannya, akan tetapi kain
kafan putih.
Dimana pewanginya bukan Channel atau Polo, tetapi air biasa yang suci dan air kafur
barus.
Dimana passportnya...Bukan paspor Indonesia,British atau American, tetapi Al-Islam.
3
Dimana visanya..., bukan lagi yang berlaku sekedar 6 bulan, tetapi 'Laailaahaillallah'
Dimana pelayannya bukan pramugari jelita,Yang pakaiannya terbelah dari tumit sampai
paha, (MAAF)tetapi Malaikat Izrail.
Dimana servisnya...,
bukan lagi kelas business atau ekonomi, tetapi sekedar kain yang diwangikan. Dan
diatasnya untaian kalung yang dari bunga melati.
Dimana tujuan mendaratnya...,
bukannya Bandara Cengkareng, Heatahunrow Airport Atau Jeddah International, tetapi
tanah pekuburan.
Dimana ruang menunggunya...,
bukan lagi ruangan ber AC dng permadani, tetapi ruang 2 x 1 meter, yang gelap gulita.
yang asesorisnya beberapa helai papan dan bulatan tanah liat sebagai bantalnya
Dimana pegawai imigrasinya Bukan yang berseragam Dept perhubunganmelainkan
Munkar dan Nakir. Mereka hanya memeriksa apakah kita layak ke tujuan yang
diidamkan.
tidak perlu satpam dan tidak harus melewati alat detector sampai dua kali. Tidak usah
hawatir dituduh penyelundup narkoba dan tidak usah takut dituduh teroris Dimana
lapangan terbang transitnya...,
Dimana lapangan transitnya Bukan Polonia Medan saat mau ke Aceh, Atau Cangi
Singapore dan Narita Tokyo, Saat mau ke Amerika, Akan tetapi al-Barzah
Dimana tujuan terakhirnya..., Bukan negara Paman Sam, Kincir Angin, Negara
Kanguru, Venesia, Hawaii dll., tetapi Syurga yang mengalir sungai dibawahnya atau
Neraka Jahannam.
Penerbangan ini tidak akan dibajak atau dibom, karena itu tak perlu bimbang. Sajian
tidak akan disediakan, oleh karena itu tidak perlu Merisaukan masalah alergi atau halal
haram makanan. Jangan risaukan cancel pembatalan, penerbangan ini senantiasa Tepat
waktunya, ia berangkat dan tiba tepat pada masanya. Jangan pikirkan tentang hiburan
dalam penerbangan, Karena anda telah hilang selera bersuka ria. Jangan bimbang tentang
pembelian tiket, ianya telah siap di booking
Sejak anda ditiupkan ruh di dalam rahim ibu.
YA ! BERITA BAIK !!
Jangan bimbangkan siapa yang duduk di sebelah anda.
Anda adalah satu-satunya penumpang penerbangan ini.
4
Oleh karena itu berseng2lah, bergembiralah selagi bisa! Senyum cerialah, tertawalah
selagi bisa! Hanya ingat, ingat, sekali lagi ingat Penerbangan ini datang tanpa
'Pemberitahuan'. (2X) Dan juga perlu ingat!!
Oleh karena itu bergembiralah selagi bisa! Dan sekiranya anda bisa! Hanya ingat!
Penerbangan ini datang tanpa 'Pemberitahuan' . Cuma perlu ingat!! Nama anda telah
tertulis dalam tiket untuk Penerbangan. ...
Saat penerbangan, atau ketika anda berangkat... Tidak ada doa: Bismillahi Tawakkaltu
'Alallah, atau ungkapan selamat jalan. Tidak ada kata-kata Good Bye... See you later
atau Ma‟assalamah ilalliqa. TIDAK ADA KATA2 ITU
Saat penerbangan anda berangkat... tanpa doa Bismillahi Tawakkaltu 'Alallah, atau
ungkapan selamat jalan. Tetapi Inalillahi Wa Inna ilaihi Rajiuun.... Anda berangkat
pulang ke Rahmatullah. Mati.
SEKALI LAGI, pulang kampung ke Rahmatullah. Alias MATIADAKAH ada di antara
hadirin yang TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT?
APAKAH ADA DIANTARA HADIRIN YANG SUDAH SIAP UNTUK
BERANGKAT, MENUMPANG JENAZAH AIRLINES?
APAKAH ADA DIANTARA HADIRIN YANG SUDAH SIAP UNTUK BERANGKAT
MENUMPANG JENAZAH AIRLINES NANTI MALAM ATAU ESOK HARI?
Alfaqir yakin, tidak ada satu pun diantara kita yang telah siap untuk berangkat
menumpang Jenazah airlines nanti malam atau esok pagi, bahkan minggu depan atau
bulan depan sekalipun.
Muncul pertanyaan, mengapa belum siap?Karena kita menyadari bahwa kita belum
punya cukup BEKAL untuk berangkat dalam waktu dekat ini.
FATAZAWWADUUU...FA-INNAKHOEROZZAADIAT-TAQWA
NAMUN.... Satu hal yang pasti adalah, bahwa kita tidak bisa memilih, merencanakan
penerbangan dengan JENAZAH AIRLINES ini sesuai kehendak kita.
kita tidak bisa memilih, merencanakan penerbangan dengan JENAZAH AIRLINES ini
sesuai rencana dan keinginan kita.
KARENA ALLAH SWTSUDAH MENGINGATKAN KITADALAM AL-QUR‟AN
SURAT Al-Ankabut (29): 57
KULLU NAFSIN DZAAIQATUL MAOTI. TSUMMA ILAENAA TURJA‟UUNA
Setiap yang bernyawa pasti akan MATI. Pasti, akan menumpangi Jenazah airlines.
Kemudian hanya kpd Kami kamu dikembalikan
QS. An-NISA (4): 78AENAMAA TAKUUNUU YUDRIKUMUL-MAOTU WALAO
KUNTUM FII BURUUJIM-MUSYAYYADAH
5
QS. AL-MUKMINUUN (23): 99 HATTAA IDZAA JAA-A AHADAHUMUL-
MAOTUQAALA:ROBBI IRJI‟UUNIY
99. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada
seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)[1021],
[1021]. Maksudnya: orang-orang kafir di waktu menghadapi sakratul maut, minta supaya
diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman.
MAKA kita pun, mukminun dan muslimun, di waktu menghadapi sakaratul maut, tentu
akan minta supaya diperpanjang umur : "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)
"Ya Tuhanku panjangkan umurku, "Ya Tuhanku beri aku kesempatan utk bertobat, "Ya
Tuhanku beri aku waktu,
HADIRIN… KALAU SUDAH SAATNYAAJAL KEMATIAN MENJEMPUT KITA,
MAKA SEDETIKPUN KITATIDAK AKAN DAPATKANPERPANJANGAN,TIDAK
ADA AMNESTI, GRASI, ABOLISI ATAU REHABILITASI
KALAU SUDAH WAKTUNYAKEMATIAN MERENGGUT KITA, MAKA
SEDETIKPUN KITA TIDAK AKAN MEMPEROLEH PERPANJANGAN, TUA-
MUDA, LAKI- PEREMPUAN KAYA-MISKIN, PEJABAT-RAKYAT BIASA, KUAT-
LEMAH, SEHAT- SAKIT. DAN MALAIKAT, TIDAK BISA DISOGOK DENGAN
UANG, BERAPAPUN BANYAKNYA KEKAYAAN KITA.
INGAT…. SAAT TRAGEDI KAPAL TITANIK,BEGITU KAPAL KARAM DAN
AKAN TENGGELAM, ADA PENGUSAHA KAYA YANG MENYOGOK PETUGAS
UNTUK DAPAT SEKOCI. TAPI… AKHIRNYA MATI JUGA,SEMUANYA MATI
Kalau memang sudah TAKDIRnya, maka LIKE or DISLIKE, suka atau tidak suka, sudah
SIAP atau BELUM bekal kita, maka kita akan diberangkatkan dalam Jenazah Airlines
ini. Mungkin kita akan menyesal.
HADIRIN… MENYESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA, MENYESAL SAAT
TERBARING DI LIANG KUBUR ADALAH SIA-SIA. KARENA ALLAH SWT
TELAH MENGINGATKAN MELALUI FIRMANNYA QS AL-MUNAFIQUUN
(63):10 WAN-FIQUU MIMMAA ROZAQNAAKUM MING-QOBLI AYYA‟TIYA
AHADAKUMUL MAOTU FA- YAQUULU: ROBBIY LAO –LAA
AKHORTANIYILAA AJALING QORIIB FA-ASHODDAQA WA AKUN- MINASH-
SHAALIHIINA
Artinya: Dan belanjakanlah sebagian dari apa yg telah kami berikan kpdmu sebelum
datang kematian Kepada salah seorang diantara kamu Lalu ia berkata:”Ya Rabbku,
mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku Sampai waktu yg dekat, Yg
menyebabkan aku dpt bersedekah Dan aku termasuk orang2 yg soleh.
Renungkan juga
6
QS AL-BAQARAH (2) : 254 YAA AYYUHALLADZIINA AAMANUU ANFIQUU
MIMMAA RAZAQNAAKUM MING-QOBLI AYYA‟TIYA YAOMUN LAA BAY‟UN
FIIHI WA-LAA KHILAALUN WA-LAA SYAFAA‟ATUN
KEDUA AYAT INI MENEGASKAN DAN MEMERINTAHKAN AGAR KITA
MENG- INFAQKAN HARTA DAN KEKAYAAN KITA SEBELUM MATI. SELAGI
MASIH HIDUP AGAR BISA MENJADI PASIF INCOME PAHALA, MENJADI
INVESTASI AKHERAT.
HADIRIN, saat kita berangkat dalam jenazah airlines, ada tiga hal yang menyertai,yaitu:
1. Keluarga 2. Harta 3. Amal
Dari 3 hal ini, ada Dua Yang Kembali dan Satu yang akan Tinggal Bersamanya.Yang
kembali adalah Keluarga dan Hartanya .Dan yang akan tinggal bersamanya adalah amal
perbuatannya.
HADIRIN Ketika Roh Meninggalkan Jasad...Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan.. Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia,
Atau Dunia Yang Meninggalkanmu
Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan,
Atau Kekayaan Yang Telah Menumpukmu
Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia,
Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu
Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia,
Atau Dunia Yang Telah Menguburmu."
Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan.. ..
Terdengar Dari Langit Suara Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan...
Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Terkulai Lemah
Mana Lisanmu yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam
Tak Bersuara, Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar,
Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa
Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia,
7
Mengapa Kini Raib Tak Bersuara"
Ketika Mayat Siap Dikafani...Suara Dari Langit Terdengar Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan
Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha
Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah.
Wahai Fulan Anak Si Fulan...
Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun
Jauh Tanpa Bekal
Kau Telah Keluar Dari Rumahmu
Dan Tidak Akan Kembali Selamanya Kini
Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan
Yang Penuh Pertanyaan."
Ketika Mayat Diusung....
Terdengar Dari Langit Suara Memekik:
"Wahai Fulan Anak Si Fulan..
Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan
Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat
Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat."
Ketika Mayat Siap Dishalatkan. ...
Terdengar Dari Langit Suara Memekik:
"Wahai Fulan Anak Si Fulan..
Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak
Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat
Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik
Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk."
8
Ketika Mayat Dibaringkan Di Liang Lahat....
terdengar Suara Memekik Dari Langit,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan...
Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia
Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini
Wahai Fulan Anak Si Fulan...
Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis
Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka
Dahulu Kau Bertutur Kata,
Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa."
Ketika Semua Manusia Meninggalkannya Sendirian... .
Allah Berkata Kepadanya:
"Wahai Hamba-Ku.... .
Kini Kau Tinggal Seorang Diri
Tiada Teman Dan Tiada Kerabat
Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..
Mereka Pergi Meninggalkanmu. . Seorang Diri
Padahal, Karena Mereka Kau Pernah LanggarPerintahku
Hari Ini,.... Akan Kutunjukan Kepadamu Kasih Sayang-Ku
Yang Akan Takjub Seisi Alam.
Aku Akan Menyayangimu
Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya".
Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman,
"Wahai Jiwa Yang Tenang Kembalilah Kepada Tuhanmu
9
Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya
Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba- Ku
Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku"
Mari kita hayati dan amalkan,
Peringatan Allah dalam QS. Ali Imron: 133
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu
dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,”
HADIRIN, Kaum Muslimin,Rasulullah SAW. menganjurkan kita untuk senantiasa
mengingat mati (maut). Dalam sebuah haditsnya, beliau bersabda "wakafa bil-mauti
wa'idhza" artinya, cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagimu!
KARENA ITU…
SEBELUM KITA DIBERANGKATKAN DENGAN JENAZAH AIRLINES, DAN
SEBELUM KITA MENYESAL KELAK… MARI KITA MULAI MEMPERBAIKI
DIRI, BERTOBAT & beramal soleh
JADIKANLAH DIRI KITAYang ketika LAHIR Semua keluarga kita tertawa gembira
menyambut kedatangan kita.Dan ketika MATI Semua orang sedih, menangis, merasa
kehilangan kita.
JADIKANLAH HIDUP KITA Yang Bermanfaat Bagi sesama kita, terutama sesama
umat Islam. KHOERUNNAASI ANFA‟UHUM LINNAASI KAITKAN DENGAN
PUASA, ZAKAT, SEDEKAH YANG HARUS DIBAYAR SEBELUM MATI.
ALBAQARAH 254 ANAK ADAM MENINGGAL MUARA PERTEMUAN
QS ALBAQARAH 183
DENGAN ALI IMRON 133 WA SARI‟UUUU
SEPERTI IBUNDA HJ. AENUN HABIBI Yang ketika MATI Atau WAFAT pada
tanggal 22 Mei 2010 Meninggalkan kesan POSITIF, keteladanan dan amal saleh untuk
diteruskan PESAN IBU HJ AENUN HABIBI, Kepada kedua anaknya agar Bank MATA
dan yayasan ORBIT, yayasan untuk membantu beasiswa bagi anak-anak tidak mampu
dilanjutkan pengelolaannya.
SUBHANALLAH
10
CINTA SUAMI ISTRI,
CINTA AENUN HABIBI SEHIDUP SEMATI.
KATA HABIBI,
SAAT MENYAMPAIKAN KALIMAT TERAKHIR
DI HADAPAN JENAZAH ISTRINYA:
SAYA DILAHIRKAN UNTUK AENUN DAN AENUN DILAHIRKAN UNTUK
HABIBI.
SAYA MENCINTAI AENUN,
TAPI ALLAH LEBIH MENCINTAI AENUN, SEHINGGA SAYA MERELAKAN
AENUN PERGI, MENAIKI JENAZAH AIRLENES
SELAMAT JALAN IBUNDA HJ AENUN HABIBI,
SELAMAT MELAKUKAN PERJALANAN DENGAN JENAZAH AIRLINES.
ALLAHUMMAGHFIR LAHAA WAR-HAMHAA WA‟FU „ANHAA
ALLAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHAA WA-LAA TAFTINNAA
BA‟DAHAAWAGHFIR LANAA WA LAHAA
1
Lampiran Materi Khotbah Jumat
ANDAI AKU DIMAKAMKAN HARI INI Khotbah Jumat di Masjid Kantor Walikota
Jakarta Selatan, 21 Jan 2011
ILUSTRASI: 1. Ungkapan Arab: ALWAKTU KASSAEFI WA IN LAM TAQTHA’HU
QATA’AKA 2. Fenomena di masy; ketidak adilan hukum, mafia hukum, mafia pajak,
mafia Imigrasi, MEREBAKNYA budaya bermusuhan, Para pejabat dan Anggota
DPR yang tidak peka terhadap kemiskinan dan penderitaan rakyat; pelesiran,
pembangunan gedung baru 1,3 T. dan sebagainya. Menunjukkan bahwa seolah2 mereka
akan hidup selamanya, tidak akan mati. Masya Allah.
Dengan kata lain, dlm hidp, hendknya kita tidak menuhankan kehidupn duniawi. Tidak
boleh silau oleh jabatan & limpahan rezeki yang bs mbuat Lupa diri. Karena kita semua
akan mati. Ketika mati dan menyadari belum siap untuk diminta pertanggung jawaban,
tidak ada Grasi, Amnesti, Abolisi dari Yang Maha Suci. Karena itu IKHLAS &
MENCARI RIDHO ALLAH adalah KUNCI keselamatan, JALAN kebahagiaan,
STRATEGI menggapai keberkahan hidup
HADIRIN…terkait dg ilustrasi tadi, maka pada kesempatan ini khatib memilih judul
khutbah,
ANDAI AKU DIMAKAMKAN HARI INI.
Berbicara tentang pemakaman, kita sering menyaksikan JENAZAH yang sedang diusung
dan diturunkan ke lubang kubur. Sekelompok orang yang ada di atas kubur menyerahkan
kepada 3 atau 4 orang yang menyangga di lubang kubur. Sementara si mayit DIAM tak
bergerak, tidak ada daya lagi. Siapapun dia.
Yang dulunya begitu digdaya, pejabat, pengusaha, TNI, POLRI, Jaksa, Pengacara,
profesi apapun… punya rumah megah, mobil mewah, tanah & deposito melimpah, anak2
& istri yang wah…tapi begitu jadi mayit, dia tak berdaya dan bergantung pada
pertolongan orang-orang di sekitarnya, bahkan, diinjak2 pun tetap diam pasrah, masya
Allah.
Masihkah, kita tetap berlaku sombong?
Masihkh kt berani berbuat dosa & maksiat?
Masihkah kita merasa tanpa dosa
meninggalkan kwajiban shalat & zakat?
Masihkah kita berani memanipulasi
data & memark-up anggaran proyek ?
Masihkah kita biarkan diri kita
2
Mendzolimi & mengambil hak org lain?
Masihkah kita mau mengumpat, bergunjing, bergibah, menjelekan aib orang lain?
HADIRIN,
Mari kita simak tulisan ANDAI AKU DIMAKAMKAN HARI INI.
Perlahan, tubuhku ditutup tanah. Perlahan…,
semua pergi meninggalkanku. Masih terdengar jelas
langkah-langkah terakhir mereka Aku sendirian, di tempat gelap
yang tak pernah terbayang, Sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi, Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir,
tak juga tinggal, Apa lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat,
rekan bisnis, atau orang lain, Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Mari kita simak tulisan
ANDAI AKU DIMAKAMKAN HARI INI.
Perlahan, tubuhku ditutup tanah.
Perlahan…,
semua pergi meninggalkanku.
Masih terdengar jelas
langkah-langkah terakhir mereka
Aku sendirian, di tempat gelap
yang tak pernah terbayang,
Sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir,
tak juga tinggal,
Apa lagi sekedar asisten, kawan dekat,
3
rekan bisnis, atau orang lain,
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Istriku menangis, sangat pedih,
aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih,
dan aku juga…,
Anak buahku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan ...
Menyesal sudah tak mungkin.
Tobat tak lagi dianggap.
Dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar benar harus sendiri...
untuk waktu yang tak terbayangkan ...
Ya .ALLAH...
(entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama
aku tak lagi dekat dengan-Nya,
tiba-tiba saja aku ingin menyebut-Nya)
Jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
Jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...
Aku akan berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
4
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku,
yang selama ini telah aku sakiti hatinya
yang selama ini telah aku bohongi...
Aku akan kembalikan semua harta kotor ini,
Yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
Yang kumakan, bahkan kutelan
yang sudah jelas haram...
Aku harus tuntaskan janji-janji palsu
yang sering kuumbar dulu
Duhai ALLAH...
Beri lagi aku
beberapa hari milik-Mu,
Untuk berbakti
kepada ayah dan ibu tercinta,
Teringat …
kata-kata kasar dan keras
yang menyakitkan hati mereka
Maafkan aku ayah dan ibu,
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu
Beri juga aku waktu…!
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
Untuk sungguh-sungguh beramal soleh ...
Aku sungguh ingin bersujud dihadapanMu,
5
bersama mereka...
Begitu sesal diri ini
karena hari-hari telah berlalu
tanpa makna, Penuh kesia-siaan ...
Kesenangan yang pernah kuraih dulu,
tak ada artinya sama sekali
Mengapa kusia-siakan saja
waktu hidup yang hanya sekali
Mengapa kusia-siakan saja
Saat aku bisa ber-amal soleh, ber-investasi akherat
Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan…,
dan semua menjadi terlambat…,
dan aku harus sendiri-SEPI…
sendiri-tersembunyi…
sendirI-ditinggal semua yang kucintai….
sendiri-tiada yang menemani,
Kecuali amal perbuatan sebelum mati…
Andai aku bisa putar ulang waktu itu
Pasti aku akan berTOBAT.
Andai aku bisa putar ulang waktu itu
Pasti aku akan rajin berTAHAJUD.
Andai aku bisa putar ulang waktu itu
Pasti aku akan shalat berJAMA’AH.
Andai aku bisa putar ulang waktu itu
6
Pasti aku akan berAMAL SOLEH
Andai aku bisa putar ulang waktu itu
Pasti aku akan bantu anak yatim,
Fakir miskin, para janda yang hidup susah,
Tetangga yang tidak punya uang
saat istrinya akan melahirkan.
0ooh…
Andai aku bisa putar ulang waktu itu
Pasti aku akan ISI kotak amal di masjid,
bukan dengan uang recehan, ribuan
tapi aku akan isi dg lembaran 50 / 100 ribuan
Karena aku tau itulah yang pahalanya
terus mengalir walau aku sudah mati,
0ooh…Andai aku bisa putar ulang waktu itu…
Yaa Allaah
Andai Engkau beri aku kesempatan,
Yaa Allaah
Andai Engkau beri aku kesempatan,
Yaa Allaah
Kini aku menyesal
Aku telah mengabaikan
Bahwa ternyata mati itu rahasia.
Yaa Allaah
Kini aku menyadari,
Mengapa MATI itu RAHASIA?
7
1. Agar kami tidak cinta Dunia
2. Supaya kami tidak menunda amal
3. Agar kami selalu berusaha mencegah maksiat
4. Agar kami menjadi orang yang cerdas
Sebagaimana Sabda Rosulullah:
“ORANG YANG CERDAS ADALAH ORANG YANG SELALU
MEMIKIRKAN DAN MEMPERSIAPKAN KEMATIAN”.
DUHAI…ALLAH !!!
MENYESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA,
MENYESAL SAAT TERBARING
DI LIANG KUBUR
ADALAH SIA-SIA.
KARENA ALLAH SWT
TELAH MENGINGATKAN MELALUI FIRMANNYA:
QS AL-MUNAFIQUUN (63):10
WAN-FIQUU MIMMAA
ROZAQNAAKUM
MING-QOBLI AYYA’TIYA
AHADAKUMUL MAOTU
FA-YAQUULU:
ROBBIY LAO –LAA AKHORTANIY
ILAA AJALIN QORIIB
FA-ASHODDAQA WA AKUN-MINASH-SHAALIHIINA
Artinya:
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah
8
kami berikan kpamu sebelum datang kematian
kepada salah seorang diantara kamu
Lalu ia berkata: Ya Rabbku,
mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku
Sampai waktu yang dekat,
Yang menyebabkan aku dapat bersedekah
dan aku termasuk orang-orang yang soleh.
MENYESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA,
MENYESAL SAAT TERBARING
DI LIANG KUBUR, ADALAH SIA-SIA.
KARENA ITU…SEBELUM KITA MENYESAL KELAK… MARI TAHUN BARU
HIJRIYAH DAN MILADIYAH 2011 INI…
KITA MEMPERBAIKI DIRI, tidak lagi menunggu saat yang tepat utk
BERTOBAT…..karena wafat bs datang setiap saat
1
Lampiran Materi Khotbah Jumat
BELAJAR DARI KEMATIAN KH ZAINUDIN MZ Khotbah Jumat di Masjid
Baeturrohman Jakarta Selatan, 15 Juli 2011
Jumat yang lalu khotib menjadi makmum ikut solat jumat di masjid nabawi dalam rangka
umroh bersama ust M arifin ilham dan membimbing jamaah 320 jamaah dari trevel az
zikro
Ada hal yang menarik yang ingin khotib berbgai ketika khotib
Ketika menanti solat jumat khotib berbincang dengan jamaah Indonesia berasal dari
Banjarmasin dalam bincang bincang itu teman khotib menyampaikan begini ada riwayat
seorang hamba Allah telah beribadah selama 500 tahun ketika berada di hadapan Allah,
kata Allah engkau masuk surge karena ridloku lalu kata hamba Allah Ya Allah selama
hidup aku telah beribadah selama 500 th silakan timbang saja hisab saja antara
ibadah2ku itu, lalu ditimbanglah ibadah yang ia katakana selama 500 th dengan
kesalahan-kesalahannya sebagai manusia setelah ditimbang2 ternyata dia harus masuk
neraka. SUBHANALLAH ini suatu riwayat yang menarik yang dapat kita ambil
pelajaran. terutama bila dikaitkan dengan dipanggilnya ke rahmatullah seorang mubalig
kondang, dai sejuta umat yang tidak kita duga ternyata tlh dipanggil oleh Allah pada hari
rabu. Hari yang sama ketika khotib dan jamaah berangkat umroh
Hadirin jamaah jumat rohimakumullah satu ungkapan mengungkapkan
Al insaan mahalul hoto wa nisyan, (manusia tempatnya salah dan lupa)
Satu riwayat mengatakan :
KULLU BANI ADAM KHOTOOUN, WAKHOIRU KHOTOIN ATTAWABUN
Setiap bani adam pasti melakukan kesalahan dan sebaik2 mereka yang berbuat kesalahan
adalah mereka yang taubat. Taubat sebelum wafat.
Saudar hadirin rohimakumullah
Siapa daiantara kita hadirin yang tidak pernah berbuat salah termasuk ust atau kiyai
sekali pun kalau kita lihat apa yang kita perbuat dalam keseharian kita, kita tidak bias
menghindar dari pelanggaran rambu2 agama. Diantara kita sering berbuat salah dan
khilaf, sering berbuat dosa, pernah punya keberanian berbuat maksiat, sering berbohong,
meninggalkan kewajiban solat, menginjing berghibah, menceritakan aib orang lain,
fitnah, dan kemudian mengkondisikan uang subhat dan uang haram. Siapa yang terlepas
dari kesalahan2 itu
Semua orang pernah salah maka kita tidak harus heran kalau seorang ust atau kiyai
sekalipun juga pernah berbuat salah, tapi mari kita fahami riwyat tadi …..
HADIRIN JAMAAH JUMAT ROHIMAKUMULLAH
2
Bagaimana jika kita beluum taubat sampai kita wafat, kalau kita banyak kesalahan dalam
keseharian dan tidak taubat seblm wafat sampai kemudian kita wafat, maka kita akan
terancam oleh satu hadis yang menegaskan bahwa setiap manusia akan masuk neraka
hadis itu berbunyi
Setiap manusia akan masuk neraka dan mereka akan keluar dari neraka karena amal
perbuatan mereka selama mereka hidup di dunia, yang pertama mereka dimasukkan ke
dalam api neraka dan keluar bagaikan kencangnya sinar kilat, yang kedua dimasukkan ke
dalam api neraka dan keluar bagaikan kencangnya tiupan angin, yang ketiga bagaikan
kencangnya kendaraan, yang ke empat bagaikan kencangnya larinya kuda, yang keenam
bagaikan keenam bagaikan lambatnya seseorang berjalan, maksud dari riwayat sohih ini
adalah bahwa masuk neraka nasibnya berbeda2 ada yang sangat ssebentar ada yang agak
lama ada yang lama da nada yang lama sekali di neraka.
Sebentar atau lama sekali di neraka tergantung amal perbuatan kita selama kita hidup di
dunia. Selama kita diberikan karunia umur panjang, karunia kehidupan, karunia sehat
jasmani, karunia rezeki serta jabatan dan pekerjaan, itu yang menentukan apakah kita
sebentar atau lama di neraka atau diampuninya dosa2 kita dan kita masuk syurga
BIGOIRI HISAB
Tergantung ketika kita masih hidup. Karenanya kita tidak bias memponis seseorang pasti
masuk neraka tidak, seseorang pasti masuk surge karena dia seorang ust karena dia
adalah kiyai tidak, tidak bias kita memponis seperti itu,
Kita mengenal konsep YAUMUL MIZAN DAN YAUMUL HISAB tadi di awal dengan
satu kisah bahwa seorang yakin dng dirinya, yakin bahwa ia telah beribadah selama 500
th, pada akhirnya ketika dihitung dia harus masuk neraka.
HADIRIN bagaimana dng kita sudahkah kita beribadah selama 500th? bagi kita yang
sdh haji, sdh umroh, beribadah solat di masjid nabawi pahalanya 1000 x lipat, beribadah
solat di masjidil harom pahalanya 100.000 x lipat. Apakah akan tetap surplus? 500 th
saja akhirnya dijerumuskan ke dalam api neraka, maka pelajaran yang patut kita ambil
yang sangat berharga dan harus kita renungkan adalah kita harus antisipasi jng sampai
nanti kita di masukkan ke dalam api neraka, apalah lagi kalau kita tidak yakin akan
semua amal ibadah yang kita lakukan, semua amal soleh yang sdh kita tegakkan maka
terancam masuk neraka. Nerakanya yang bagaimana? Apakah yang paling depan atau
yang sangat sebentar atau yang lama. Kalau tadi hadis menjelaskan hal itu mari kita
fahami ayat al quran surat azzumar ayat 71 yang artinya :
“Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga
apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada
mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu Rasul-rasul di
antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan
kepadamu akan Pertemuan dengan hari ini?" mereka menjawab: "Benar (telah datang)".
tetapi telah pasti Berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.”
Orang- orang yang takut pada Tuhannya, yang solat, yang puasa, yang solat jumat akan
di masukkan ked lm surge ZUMARO. ZUMARO yang sesuai dng nama suratnya yang
3
berarti rombongan2 atau kelompok2 hadirin menurut ahli maksudnya tafsir adalah ada
kelompok kesatu, kedua, ketiga dan seterusnya. Maka ketika kelompok pertama masuk
ke surge maka kelompok kedua, ketiga dn seterusnya nunggu transit. NUnggunya
dimana?? Dijelaskan hanya ada 2 tmpat JANNAH WA NNAAR. Jannah dng berbagai
macam tingkatannya dan annaar juga dng berbagai macam tingkatan. Maka ketika
kelompok kesatu masuk surge kelompok kedua ketiga nunggunya pasti di neraka,
NUNGGU DI NERAKA, TRANSIT DI NERAKA. Karena perbuatan kita ketika kita
masih hidup. Kita tidak bias mengklaim seseorang husnul khotimah seseorang pasti
masuk surge atau neraka
Yang jelas adalah dng adanya konsep YAUMUL MIZAN DAN YAUMUL HISAB maka
kita diberikan kesempatan untuk memperbanyak pahala ibadah sebanyak2 nya, dengan
adanya karunia kehidupan dan umur panjang ini tidak seperti kh zainudin mz yang di usia
blm mencapai usia 60 th sdh dipanggil oleh Allah
Kita diberikan kesempatan di masjid ini ada yang sdh di atas 60 th ada yang di bawah
50th atau bahkan ada yang dibawah 30 th yang remaja,yang pemuda ataupun yang sdh
tua ketika Allah berikan umur panjang kehidupan ini adalah berarti kita diberikan
kesempatan agar tidak dimasukkan ke dalam api neraka
Rasulullah bersabda terkait dng usia 40
Siapa yang usianya sdh sampai 40 th tetapi kebaikannya belum memenuhi keburukannya
maka lemparkan saja ia ke dalam api neraka
Hadis yang lain agak beda bunyinya
Siapa yang usianya sdh sampai 40 th tetapi kebaikannya belum menutupi keburukannya,
solat yang ditegakkannya belum lbih bnyak dari solat yang ditinggalkannya, amal soleh
yang dilaksanakannya blm lebih bnyak dari dosa2 dan maksiat yang diperbuatnya maka
siap2lah akan dimasukkan ke dalam api neraka
HADIRIN pemahaman siap2 dimasukkan ked lm api neraka artinya kita diberi
kesempatan agar tidak dimasukkan kedlm api neraka. Bagaimana caranya?? Seperti yang
kita lakukan ini, solat jumat, solat sunat qobliyah, ba’diyah, baca qur’an, semuanya dlm
rangka memperbanyak pahala2 agar dosa2 yang pernah kita perbuat diimbangi oleh
banyaknya ibadah wajib dan sunah serta amal soleh sehingga pada saat YAUMUL
MIZAN maka timbangan kebaikan kita akan lebih berat
Klau tdi pgi kita melihat acara dakwah ditrans tv atau di tv lain tentang YAumul Mizan
timbangan kebaikan yang lbih banyak
Rasulullah saw bersabda
AD DUNIA MAZRO’ATUL AKHIROH
Dunia harus dijadikan lading akhirt, lading unuk menjadi penghuni surge, bkn lading
untuk menghuni neraka
4
Adanya istri, anak, jabatan pekerjaan, mobil yang mewah, motor yang bagus, peralatan
elektronik, dan sbagainya semuanya dijadikan dlm rangka untuk lading akhirat semuanya
harus dijadikan berpahala 2, berinvestasi pahala, berinvestasi akhirat agar kita selamat
nantinya, selamat hidup di dunia selamat hidup di akhirat selamat di alam kubur.
Rosulullah bersabda WA ATBIIL HASANAH TAMHUHA…. Maka sertailah
kesalahan2 dosa2 maksiat kedurhakaan dan kezoliman itu dngan kebaikan, dng gemar
solat wajib, amal soleh, maka pahala2 kebaikan2 itu akan menghapus dosa2 terdahulu.
Siapa diantara kita yang tidak pernah berbuat dosa, yang ga pernh meninggalkan solat,
yang ga pernah melakukan kesalahan. Ada?? Rasanya sulit, bahkan kiyai sekalipun,
bahkan pagi siang sore malam diberitakan tentang kekhilafannya AL INSAAN
MAHALUL KHOTO WA NISYAN
Setiap kita mesti berbuat salah atau sering berbuat salah atau terbiasa melakukan
kesalahan dan dosa tetapi ingat sebai2 kita manusia yang terhindar dari perbuatan salah
khi;laf dosa dan maksiat
itu adalah org yang bertobat. Dan seseorang itu dikatakan taubat, meningkat amal
ibadahnya, meningkat iman dan ketaqwaannya dan disaat yang sama dia melakukan amal
soleh bersedekah.
HADIRIN JAMAAH JUMAT ROHIMAKUMULLAH
Ketika kita mati almarhum kh zainudin mz meninggal, ketika beliau meninggal, yang
mengantarkan beliau 3 macam, keluarganya, hartanya, kita lihat beliau punya mobil2
mewah, dan amal perbuatannya.
Keluarganya termasuk ribuan umat, termasuk yang menyolatkan sampai gelombang
kesatu, gelombang ledua dan seterusnya demikian juga ketika kh Abdurrahman wahid
meninggal ada beberapa gelombang yang menyolatkan dan mendoakan tetapi
keluarga,kerabat, berapa pun banyaknya ribuan atau jutaan setelah yang bersangkutan
dikuburkan diinjak2 semuanya kembali kerumahnya. Betapapun mereka sangat
mengagumi dan menghormatinya mereka tidak setia untuk tetap di alam kuburnya.
PULANG MEREKA
Yang ke2 hartanya boleh jadi yang mengantarkan ke pekuburan adalah mobil2
mewahnya, motornya, emas kalung cincin yang dipakai oleh istri dan anaknya boleh jadi
hanya mengantar ke area tanah pekuburan
Lalu yang sangat setia menunggu I di dalam kubur adalah amal perbuatan ketika dia
masih hidup, semua perbuatan, kesalahan atau kebaikan, ibadah atau dosa, dan
ibadahnya juga perlu dipertanyakan, kalau ibadahnya itu ikhlas, dakwahnya itu ikhlas,
jihadnya itu ikhlas, amal sodakohnya ikhlas maka akan diterima oleh Allah swt. Tapi
kalu dakwahnya, jihadnya, sodakohnya, tidak ikhlas karena factor duniawi belum tentu
menyertai di alam kubur,
HADIRIN mari kita bercermin pada diri kita klu ust kiyai saja masih kita pertanyakan
selamat atau tidak apalah lagi kita yang masih belum gemar ibadahnya. Oleh karena itu
hadirin, belajar dari saudara2 kita yang telah mendahului kita dipanggil kehadirat Allah
5
maka mari mumpung masih diberikan karunia kehidupan, karunia umur panjang, karunia
keshatan maka mari kita jadikan bekal untuk kesalamatan dunia dan akhirat keselamatan
di alam kubur karena kalau kita tidak taubat sebelum wafat nasib kita adalah azab di alam
kubur. Tidak bias kita bayangkan umur kita yang hanya bilangan 50 sampai 70 th itu
tidak seimbang dengan penderitaan di alam kubur ribuan ratusan ribu tahun entah berapa
lama sungguh sangat tidak seimbang, penderitaan yang begitu lama
hanya karena kita lalai dan tidak mau taubat sebelum wafat. Mari jng menungu taubat.
Mari kita tingkatkan solat2 wajib dan solat2 sunah, qobliyah ba’diyah, hajat, tahajud, dll
agar kita memperoleh pahala ditambah dengan sodakoh jariyah, karena sodakoh jariyah
itulah yang pahalanya terus mengalir walau kita telah wafat. Dan itu yang akan menolong
kita dan menemani kita serta menolongkita di akhirat.