volume 4, issue 4 | mei - juni 2017 berita · jadi instrumen yang menyinergikan gerak dan langkah...

24
BERITA VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017 BIRO INFORMASI DAN HUKUM KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN

Upload: phungquynh

Post on 08-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BERITA

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

BIRO INFORMASI DAN HUKUM KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN

2 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Kemenko Kemaritiman Gelar RakornasIndonesia Poros Maritim Dunia

Maritim—Jakarta, Pada masa kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo memiliki ambisi untuk menjadikan Indonesia se-bagai poros maritim dunia. Visi ini ditegaskan oleh Presiden dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 East

Asia Summit (EAS) tanggal 13 November 2014 di Nay Pyi Taw, Myanmar.Visi presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia segera diterjemahkan oleh Kementerian melalui beragam program kemaritiman. Untuk memberikan acuan penyusunan program dan kebijakan di bidang ke-maritiman, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomer 16/2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia. Dokumen Nasional ini men-jadi instrumen yang menyinergikan gerak dan langkah seluruh pemangku kepentingan dalam mencapai cita-cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.Sementara itu, untuk mengimplementasikan Perpres Nomer 16/2017 ini, Kemenko Bidang Kemaritiman akan menggelar Rapat Koordina-si Nasional (Rakornas) Bidang Kemaritiman di TMII, Jakarta Timur pada 4 Mei 2017. Acara ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo seka-ligus memberikan arahan tentang kebijakan kemaritiman tahun 2018.Menko Maritim Luhut Pandjaitan juga dijadwalkan akan memberikan laporan mengenai capaian program-program prioritas di bidang kema-ritiman yang telah berjalan. Capaian-capaian tersebut antara lain pen-gurangan dwelling time dan biaya logistik di pelabuhan, nilai tambah pemanfaatan sumberdaya alam, serta pencapaian program pariwisa-ta melalui penetapan Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN).*

Penanggung JawabDjoko Hartoyo

Redaktur Fatma Puspitasari Khairul HidayatiR. Eka Prasetya

PewartaPrayogi SetiawanRendy Taufiq

Fotografer Iqbal Fauzan Ilma NurweliVebiyanto Faladi

EditorNostal Nuans Saputri Muchlisa Choiriah

Fahdi Kasmiri

SekretariatRaturifa Uning Sumarsono Anugrah Yudistiawan T

GrafisAhmad BudiarjoSatrio Nugroho

EDISI 4

Pengarah :

Sesmenko Maritim

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI

@kemaritiman

Kemenko Bidang Kemaritiman

@kemenkomaritim

www.maritim.go.id

- BERITA MARITIM

- EVENT MARITIM

- GALLERY

- EDITOR’S NOTE

Berita Kemaritiman 2017 3

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Menko Luhut: One Belt One Road, Bisnis Tidak Mengenal Istilah ‘Invasi’

Jakarta – Menko bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan mengatakan masyarakat jangan diberi

informasi yang keliru tentang negara Cina, One Belt One Road (OBOR). “Bisnis itu kan gak mengenal invasi, jangan rakyat diberikan informasi yang ke-liru,”ujarnya kepada wartawan di sela kegiatan Ra-kornas Maritim di TMII, Jakarta, Kamis (4/5/2017).Seperti diketahui Cina saat ini sedang gencar melaku-kan kerja sama dengan negara-negara di Asia untuk menjalin jaringan di wilayah ini yang betujuan un-tuk membangun jalur sutra. “One Belt One Road ini Cina memberikan dana proyek beberapa nega-ra seperti ke Pakistan sebesar 47 miliar dolar, Ma-

laysia 27 miliar dolar dan ke Filipina 24 miliar dolar, nah ke Indonesia belum ada. Banyak yang sudah ribut kita digelontorkan uang oleh Cina dan segala macam. Kami berpikir kenapa kita tidak seperti itu juga. Ben-tuknya bisa kerja sama proyek, tetapi proyek tersebut tetap milik kita, mereka bisa mengelola beberapa tahun.*

Menko Luhut: Tol Laut Menekan Disparitas Harga Hingga 25 Persen

Jakarta, Menko Maritim, Luhut B. Pandjaitan mengatakan program tol laut telah berhasil menekan

disparitas harga hingga 25%. “Kami sudah bangun 30 titik logistik di timur dan barat agar kesenjangan tidak terlalu besar. Harga di Indonesia timur, kami ambil sampling misalnya antara Surabaya dengan daerah terpencil di Indonesia Timur 20-25 persen harga sudah turun,” kata Menko Luhut saat Rakornas Kemaritiman di TMII, Jakarta, Kamis (4/5). “Nantinya rute dan trayek kapal kita perbanyak. Saya yakin turunannya disparitas harga ini lebih baik lagi, bisa sampai 50 persen pada 1-2 tahun ke depan,” ujarnya.

Potensi Ekonomi KelautanMenko Luhut mengatakan potensi kekayaan laut Indonesia yang berjumlah hampir Rp 19,000 triliun rupiah bisa mendongkrak ekonomi Indonesia. “Angka ini dari data BPS, menurut ESDM bisa lebih besar dari itu. Dari data ini, hampir sembilan persen laut yang kita lakukan seismic study (studi objek bawah laut). Ini penting kita lakukan sehingga kita dapat data lebih lengkap lagi,” kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan dalam pidato pembukaannya. Tetapi potensi yang besar ini belum digali secara maksimal. Karenanya Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman menurut Menko Luhut, harus menjalankan program-program yang tepat sasaran. “Baru kita sadari ternyata kita masih banyak bolong sana sini menyangkut hukum kemaritiman. Di mana Indonesia itu 75 persen laut dan tidak punya batas laut hampir 54 ribu km,” kata Menko Luhut.*

4 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Menko Luhut: Sampah Tidak Ada Urusan Dengan Agama, Suku, Kaya Atau Miskin

Jakarta, Menko Maritim Luhut Pandjaitan meminta partisipasi segenap masyarakat untuk peduli dalam penanganan pengelolaan sampah, dan berharap keterlibatan ini akan menjadi budaya yang diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. “Kepada Bapak Ibu, tolong mulai sekarang jangan ada lagi yang membuang sampah sembarangan, khususnya sampah plastik. Kita harus perangi sampah ini bersama-sama. Ini adalah musuh bersama, tidak ada urusan agama, suku, kaya atau miskin,” ujar Menko Luhut saat membuka acara Gerakan Aksi Bersih Dalam Rangka Memperingati Hari Bumi, hari Sabtu (6/5) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Cilincing, Jakarta Utara.Dalam sambutannya, Menko Luhut mengatakan masalah sampah ini sedang menjadi sorotan dunia dan Indonesia, menurutnya, adalah negara kedua setelah Cina yang menjadi produsen sampah terbesar di dunia. “Sekarang yang menjadi isu dunia adalah menyangkut kebersihan atau sampah. Banyak pemimpin dan intelektual kita yang tidak menyadari betapa pentingnya sampah ini,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut, Menko Luhut melakukan kunjungan ke wilayah sekitar TPI dan menuju tempat pengelolaan sampah, lalu Menko Luhut mengoperasikan eskavator pengeruk sampah yang memindahkan sampah ke mobil pengangkut sampah.

Saat melihat tumpukan sampah di kali, Menko Luhut meminta warga untuk menjaga kebersihan sekitar dan tidak membuang sampah ke laut. Ia mengatakan tidak akan bosan mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah plastik ke laut karena akan berdampak buruk untuk kesehatan. “Saya imbau, rakyat jangan buang plastik lagi ke laut. Karena akan dimakan ikan, itu bisa terkontaminasi, dalam jangka panjang akan merusak generasi. Kita harus sepakat untuk melakukan pembersihan bersama-sama,” kata Menko Luhut.

Ketika ditanya media bagaimana dengan nasib pabrik plastiknya, Menko Luhut mengatakan “Mereka kan bisa memanfaatkan plastik untuk bahan lain. Tapi yang penting,kita semua harus sepakat untuk tidak lagi buang sampah plastik ke laut. Taruh di tempat yang benar sambil kita kurangi penggunaannya. Karena plastik itu 40% bahannya impor. Jadi kita tidak mau bermasalah ke depan, generasi muda kita jadi bodoh, kena kanker. Jadi macam-macam efeknya. Kita akan pelajari sambil jalan karena ini kan kita baru jalan selama dua mingguan. Saat ini PBB merespon positif gerakan indonesia atas permasalahan ini,” jawabnya.*

Berita Kemaritiman 2017 5

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Menko Luhut Buka The 30th IAPH World Ports Conference 2017

Bali, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim), Luhut B. Pandjaitan

membuka The 30th IAPH World Ports Conference 2017, di Bali, Rabu (10/05). Dalam sambutannya, Menko Luhut memaparkan sejumlah program kemaritiman dalam progres pembangunan Indonesia. “Minggu lalu, kementerian kami melakukan rapat koordinasi nasional (rakornas) kemaritiman yang dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo dan dihadiri oleh 1.400 peserta yang terdiri dari para menteri, gubernur, bupati, walikota, komunitas bisnis, akademisi, organisasi profesional, dan LSM,” paparnya.Menurutnya, Presiden Jokowi telah menekanan

bahwa program maritim harus menjadi program prioritas dalam pembangunan Indonesia. Dengan potensi ekonomi maritim Indonesia yang meningkat mencapai Rp1,33 triliun US dollar pertahun, kebudayaan, mineral, dan energi, layanan maritim dan bioteknologi yang harus menjadi prioritas. Menko Luhut menambahkan, hingga saat ini, pihaknya hanya memanfaatkan sekitar 10 – 15% dari IT, sementara sisanya dari laut. Sehingga dengan kata lain, menjelaskan bahwa masa depan kita berada pada laut. Namun, hal itu tentunya membutuhkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan praktek bisnis yang baik untuk menghasilkan potensi maritim yang maksimal.Presiden Jokowi, menurutnya, selalu menegaskan, Indonesia harus bekerja dalam terobosan paradigma, mampu melampaui, dan tidak bekerja dengan cara yang biasa, dengan menggunakan dasar hukum dalam mengelola laut kita sesuai dengan Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 16 tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.*

Menko Luhut: Sistem Bea Cukai Antara Negara-Negara IORA Akan Diharmonisasikan

Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan

kerjasama antar anggota Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) sudah masuk kedalam aksi nyata dan bukan hanya pertemuan-pertemuan saja.“Harus ada aksi nyata yag kita ambil. Misalnya bea cukai bagaimana mengharmonisasikan sistem bea cukai antara negara-negara anggota IORA ini. Yang kedua, mengenai sampah plastik, ini juga masalah besar.Yang ketiga kita sepakat bahwa kita ini bekerja untuk rakyat miskin, jadi bagaimana memperkecil kesenjangan,”

ujar nya kepada wartawan setelah acara pembukaan konferensi Asosiasi Lingkar Samudera Hindia atau The 2nd IORA Blue Economy Ministerial Conference (BEC II) di Jakarta, Rabu (10/5). Konferensi ini merupakan tindak lanjut dari IORA Summit yang dilaksanakan di Jakarta pada awal Maret lalu.*

6 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Menko Luhut Paparkan Kebijakan Kelautan Indonesia dalam UN Ocean Conference

New York, Pada Hari ke-2 Konferensi Kelautan Dunia yang digelar di Markas Be-sar Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Menko Maritim Luhut Pandjaitan kembali berbic-ara di sesi Plennary Meeting ke-2 bersama dengan sekitar 21 menteri dari berbagai negara.Dalam kesempatan tersebut, ada empat agenda utama yang diungkapkan oleh Menko Luhut Pand-

jaitan. Pertama, peluncuran Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI). “Pemerintah Indonesia menyadari tanggung jawab besar yang diemban untuk menjaga kesehatan laut serta wilayah perairannya,”ujarnya di depan hadirin.

Hal tersebut, lanjut Menko Luhut, karena berbagai potensi kelautan yang dimiliki oleh Indonesia, yakni po-sisi strategis yang berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik serta Laut China Selatan. Den-gan posisi tersebut, tambah Menko Luhut, perdagangan global sangat bergantung pada perairan Indonesia.Disisi lain, Indonesia juga memiliki luas hutan mangrove dan padang rumput laut terbesar di dunia ser-ta 17% dari terumbu karang di dunia. “Untuk menjaga itu semua, kami menyusun KKI yang terdiri dari tu-juh pilar, yaitu pengelolaan sumberdaya kelautan dan manusia, pertahanan, keamanan dan penegakan hu-kum di laut, tata kelola laut, ekonomi maritim, infrastruktur, manajemen zonasi dan lingkungan laut, budaya maritim serta diplomasi maritim,” jelas Menko Luhut. Dan kegagalan dalam pengelolaan laut, menurut-nya, akan kontraproduktif terhadap upaya-upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan.Kedua, Menko Luhut kembali mengingatkan terhadap beberapa ancaman yang dihadapi oleh laut dari aktif-itas manusia antara lain sampah plastik serta aktifitas Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF).

“Minyak yang mencemari laut berasal dari aktifitas kapal atau pengeboran minyak, tumpu-kan sampah plastik laut yang mengambang menyerupai pulau raksasa kemudian dimakan oleh ikan atau mamalia laut lainnya juga berasal dari aktifitas manusia,”tukasnya dengan mimik serius.Tak cukup disitu, Menko juga menambahkan, aktifitas IUUF atau kejahatan transnasional disektor per-ikanan yang mengancam keberlangsung sumberdaya hayati di laut juga disebabkan oleh ulah manusia.*

Berita Kemaritiman 2017 7

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Menko Luhut Tentang Sampah Plastik Laut : Tidak Perlu Saling Menyalahkan

New York, Menko Maritim Luhut Pandjaitan menegaskan Konferensi Kelautan Dunia PBB adalah untuk melakukan kerjasama menyelesaikan masalah kelautan di dunia.”Dalam konferensi ini kami para peserta berkomitmen untuk saling bekerjasama satu sama lain untuk mengatasi masalah ini. Terkadang orang melihat kami, Indonesia, sebagai korban (sampah plastik di laut) karena posisi negara kami yang

strategis. Tetapi kami berpikir masalah ini harus diatasi dengan kerjasama antar negara,” ujarnya saat menjawab pertanyaan media pada konferensi pers yang dilakukan di sela-sela Konferensi Kelautan Dunia hari Selasa (6/6) waktu setempat. Dalam acara tersebut menko Luhut didampingi Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia VIdar Helgesen yang secara bersama memimpin Konferensi tersebut.Menko Luhut mengatakan ada tiga hal pokok yang didiskusikan.”Yang utama adalah bagaimana mengatasi masalah sampah, illegal fishing dan lalu kita bicarakan bagaimana mengimplemantasikan hasil diskusi ini sehingga tidak hanya wacana di kemudian hari,” katanya.Untuk Indonesia sendiri, Menko Luhut mengatakan, telah menerapkan beberapa aksi untuk mengurangi persoalan sampai ini, terutama yang berdifat sosialisasi untuk memperbaiki pandangan masyarakat soal sampah.“Kami memasukkannya dalam kurikulum sekolah, melakukan sosialisasi ke lingkup terkecil di masyarakat, meminimalkan pembuangan sampah plastik ke laut dan sebisa mungkin melakukan pemungutan sampah plastik di laut,” jelas Menko Luhut.

Peningkatan kesejahteraan

Menko Luhut menjelaskan bahwa kerusakan laut dan illegal fishing akan mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia karena Indonesia yang terdiri dari 17,000 pulau dengan 4,000 pulau berpenduduk dan memiliki 99,000 km garis pantai, tentunya banyak yang menggantungkan hidupnya pada lautan.” Illegal fishing , kerusakan alam laut, tentu akan mempengaruhi kehidupan orang-orang yang bergantung pada kekayaan laut, seperti nelayan tetapi juga sektor pariwisata karena sektor ini merupakan salah satu penyumbang pendapatan negara terbesar,” katanya.*

8 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Spesial Ramadhan

Menko Luhut bersama sang istri, Devi, memberikan sumbangan kepada anak-anak panti asuhan dalam acara Silaturahmi dan Buka Bersama di

Auditorium Gedung BPPT 2, Jakarta Pusat, Senin (12/06/2017)

Menko Luhut bersama sang istri, Devi, memberikan sumbangan kepada anak-anak panti asuhan dalam acara Silaturahmi dan Buka Bersama di

Auditorium Gedung BPPT 2, Jakarta Pusat, Senin (12/06/2017)

Berita Kemaritiman 2017 9

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Menko Luhut bersama dengan Prof. Dr. H. Muhammad Quraish Shihab saat hadir bersama dalam acara Silaturahmi dan Buka Bersama di Auditorium

Gedung BPPT 2, Jakarta Pusat, Senin (12/06/2017)

Menko Luhut bersama dengan Prof. Dr. H. Muhammad Quraish Shihab saat hadir bersama dalam acara Silaturahmi dan Buka Bersama di Auditorium

Gedung BPPT 2, Jakarta Pusat, Senin (12/06/2017)

Menko Luhut bersama dengan Prof. Dr. H. Muhammad Quraish Shihab saat hadir bersama dalam acara Silaturahmi dan Buka Bersama di Auditorium

Gedung BPPT 2, Jakarta Pusat, Senin (12/06/2017)

10 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Ciptakan Tenaga Ahli dan Terampil, Kemenko Maritim Perkuat Pendidikan Kemaritiman

Jakarta, Pemerintah melalui Kemenko Bidang Kemaritiman menyatakan,

ada dua misi besar dalam memperkuat pendidikan di bidang kemaritiman. Pertama yaitu, dengan memasukkan kurikulum bidang kemaritiman di dalam pendidikan umum, dan kedua yaitu dengan meningkatkan kompetensi pada sekolah vokasi atau sekolah kejuruan khusus kemaritiman. Hal itu diungkapkan Asisten Deputi Bidang Pendidikan Pelatihan Maritim Kemenko Maritim, TB Haeru Rahayu saat dirinya menghadiri Pameran Pekan Pendidikan dan Kebudayaan Nasional 2017 yang diadakan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, digelar di Lippo Mall Puri Indah, 18 – 21 Mei 2017. Menurut TB, untuk misi pertama (kurikulum kemaritiman) sudah terlaksana berkat ditanda tanganinya MoU antara Kemenko Maritim dan Kemendikbud. Sebagai tindak lanjut, dalam waktu dekat ini Kemenko Maritim akan mengundang seluruh Bupati, Walikota dan para Kepala Dinas yang wilayahnya dinilai memiliki potensi kemaritiman, dengan harapan Pemerintah dapat mengetahui persiapannnya langsung dari seluruh pemangku kebijakan dan juga akan mempunyai lokasi percontohan (pilot project) bagi program tersebut.*

Kemenko Maritim Koordinasikan Penanganan Kasus Kerusakan Terumbu Karang Karimunjawa

Jakarta, Perwakilan DPRD Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mengunjungi Kementerian

Koordinator Bidang Kemaritiman melaporkan masalah kerusakan terumbu karang akibat kecerobohan kapal-kapal yang lego jangkar dan kandas di perairan sekitar Kepulauan Karimunjawa, Jumat (26/5/2017). Pertemuan dimaksudkan untuk mencari penyelesaian konkrit melalui koordinasi Kemenko Maritim dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pihak terkait lainnya.Asisten Deputi Koordinator Bidang

Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Maritim Basilio Araujo Diaz menjelaskan, Kemenko Maritim dalam pertemuan ini menjalankan fungsi fasilitator dan koordinator, Basilio mengapresiasi inisiatif pihak DPRD Kabupaten Jepara yang telah berupaya agar kasus yang merugikan masyarakat setempat ini cepat dituntaskan.*

Berita Kemaritiman 2017 11

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Tumbuhkan Jiwa Kemaritiman, Kemenko Maritim Ajak Ratusan Anak Berkunjung Ke TMII

Jakarta, Masih dalam rangkaian kegiatan Maritim Untuk Anak Indonesia (MUAI) yang digagas

langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman demi menanamkan jiwa kemaritiman sejak dini kepada generasi muda. Pada hari rabu (24-05-2017) Kemenko Maritim mengajak 500 anak setingkat sekolah dasar (SD) dari SDN Cilincing 03 dan SDN Kalibaru 01, Jakarta Utara berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) guna mengenal lebih jauh lagi mengenai kemaritiman Indonesia.“Kenapa kita pilih anak-anak SD di Cilincing? Karena itu adalah arahan pimpinan kita, Bapak Menko Maritim, demi menjadikan Cilincing sebagai role model kita untuk pengembangan wilayah pesisir.*

Jakarta, Dalam pertemuan United Nations Of-fice for Disaster Risk Reduction (UNISDR) yang

dihelat di Cancun, Mexico 22 – 26 Mei 2017 lalu, Delegasi Indonesia diketuai oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wil-lem Rampangilei juga menyertakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kemen-terian/Lembaga lain terkait telah mendapatkan sambutan hangat dari berbagai negara yang turut hadir dalam pertemuan dua tahunan tersebut.*

Kemenko Maritim : Indonesia Bisa Jadi Pusat Studi Bencana Internasional

Kemenko Maritim Dorong Implementasi Perpres No 126 Tahun 2016

Bekasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyatakan komitmennya untuk

terus mengawal implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) No 126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian, Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil.Menurut Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Mineral, Energi dan Non-Konvensional Kemenko Maritim Amalyos, Kemenko Maritim sebagai Kementerian koordinator mempunyai tugas dan fungsi koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian terkait dengan kebijakan.*

12 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Berita Kemaritiman 2017 13

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Borobudur Siap Sambut Delegasi Annual Meeting IMF-WB 2018

Magelang – Pemerintah dalam hal ini Kemen-ko Maritim bersama

Kementerian dan Lembaga ter-kait terus melakukan upaya per-siapan jelang even besar Annual Meeting IMF-World Bank 2018 yang akan berlangsung di Bali pada Oktober 2018 mendatang.Lima destinasi telah disiapkan untuk menyambut para turis del-egasi IMF-World Bank tersebut. Salah satunya yaitu Borobudur.Peninjauan langsung ke loka-si pun dilakukan guna melihat kesiapan Borobudur menyam-but para tamu dari 189 negara peserta dan 18 ribu hingga 20 ribu pengunjung World Bank IMF Annual Meeting 2018.

Berdasarkan hasil peninjauan lapangan yang dilakukan Ke-menterian Koordinator Bidang Kemaritiman berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisa-ta, Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura, BPIW, Balai Be-sar VII Semarang, Dinas PU Kabupaten Magelang, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Magelang dan Dispar Daerah Is-timewa Yogyakarta, Borobudur menunjukan kesiapannya untuk menyambut para tamu Annual Meeting IMF-World Bank 2018. Demikian disampaikan Kosmas Harefa, Asisten Deputi Bidang Seni,Budaya, dan Olah Raga Maritim, Kementerian Koor-dinator Bidang Kemaritiman.

“Kalau Borobudur sendi-ri, secara umum infrastruk-tur untuk mencapai kawasan obyek-obyek wisata di sini sudah tidak terlalu sulit, Bo-robudur sudah siap sambut IMF-WB 2018, hanya perlu se-dikit pembenahan untuk mem-perkuat infrastruktur kepari-wisataannya”, kata Kosmas.Namun, menurut kosmas, ber-dasarkan peninjauan lapan-gan dan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dan kementerian terkait hal itu dapat diselesaikan sebelum Oktober 2018 mendatang.*

14 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Indonesia Siap Test Case Teknologi Plastic Tar Road di Bali

Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) ber-

sama Dekan Fakultas Teknik Thiagara-jar College of Engineering (TCE) Profe-sor Vasudevan melakukan peninjauan lapangan ke Bali (14/6/2017). Bali adalah lokasi yang dipilih sebagai provinsi perta-ma test case penerapan teknologi peman-faatan sampah plastik sebagai bahan pem-buat campuran jalan raya (Plastic Tar Road).Sehubungan dengan hal tersebut Kemen-ko Maritim telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi teknis sebagai langkah persiapan awal implementasi teknologi yang diklaim bisa jadi solusi pemanfaatan sampah plas-tik ini (13/6/2017). Asisten Deputi Bidang

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemenko Maritim Nani Hendiarty mengatakan, Kemenko Maritim in-gin memastikan, apa yang sebelumnya dijelaskan oleh pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumah-an Rakyat (Kemen PU-PR), mengenai kesiapan membangun jalan raya berteknologi Plastic Tar Road di Bali.

“Jadi memang kita memastikan apa yang direncanakan Kemen PU-PR, mereka bilang perlu waktu dua hari untuk mengaplikasikan plastic tar saat konstruksi jalan, akan tetapi persiapan awalnya memang lebih lama dan butuh waktu. Kita pilih Bali karena bisa menjadi semacam showcase di acara pertemuan tingkat tinggi IMF tahun depan,” ujarnya. Kemudian Nani melanjutkan, selain meninjau langsung proses pembangunannya, Ia dan Prof Vasudevan juga akan memberikan kuliah umum di Universitas Udayana dan inspeksi lapangan ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Suwung untuk melihat jenis sampah plastik yang dapat dipakai tanpa menggunakan bahan tambahan lainnya.

“Di Bali kami akan mengunjungi Universitas Udayana dan dilanjutkan peninjauan lapangan. Se-belumnya sudah disurvei oleh Kemen PU-PR. Kita meninjau kembali bersama Professor Vasude-van, sekaligus melihat peralatan yang digunakan nanti. Kita meninjau TPA Suwung untuk melihat je-nis sampah plastik yang akan digunakan. Kami memastikan komponen yang dibutuhkan siap,” imbuhnya.Sementara, penemu sekaligus pemilik hak paten teknologi Plastic Tar Road, Professor Vasudevan mengaku sangat optimis dengan penerapan teknologi ini di Indonesia. Teknologi ini sudah banyak diterapkan di berbagai negara. Ia juga mengucapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, keinginan besar dari Menko Luhut untuk segera menerapkan teknologi ini sangat positif.

”Saya sangat optimis kalau teknologi ini bisa diterapkan di Indonesia, karena teknologi ini telah diterapkan di negara lain seperti Uni Emirat Arab dan negara asia lain. Tujuan utama adalah memanfaatkan sampah plastik. Bapak Menko Maritim juga sangat baik dan sangat berkeinginan menerapkan teknologi ini secepatnya, Beliau sangat ingin mense-jahterakan masyarakat dengan menyediakan lapangan kerja yang baik bagi masyarakat kurang mampu,” jelasnya.*

Berita Kemaritiman 2017 15

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Indonesia Inisiasi Kerja Sama Internasional Menangani Sampah Plastik

Indonesia Gandeng Akademisi AS Untuk Tangani Sampah Plastik Laut

Jakarta, Pemerintah Indonesia, terus be-rupaya serius dalam memerangi sampah

plastik dan mikroplastik khususnya di perai-ran. Berbagai upaya dilakukan untuk men-gurangi jumlah sampah plastik dan mikro-plastik agar tidak masuk ke wilayah perairan.Upaya tersebut mulai dari mengajak pelajar agar mau membuang sampah pada tempatnya, mengajak komuni-tas agar bersedia melakukan kampa-nye peduli sampah pada masyarakat dan mau ikut program bank sampah hing-ga mengundang para kepala daerah

seluruh Indonesia untuk menggalakkan program kebersihan agar sampah di darat tidak masuk ke perairan.Terbaru, pemerintah Indonesia menyerukan pentingnya kerjasama antar negara dalam penanganan masalah sampah plastik dan mikroplastik dilaut pada saat Konferensi Kelautan Dunia di PBB pada tanggal 5-9 Juni lalu. *

Jakarta, Pemerintah Indonesia terus berupaya memerangi sampah plastik

khususnya di perairan (marine plastic de-bris). Indonesia dicantumkan dalam pub-likasi internasional sebagai penyumbang sampah plastik kedua terbesar di dun-ia. Dalam langkah tindak lanjut penan-ganan sampah plastik ini, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman beker-ja sama dengan Kedutaan Besar Amer-ika Serikat mengundang pakar sampah plastik Dr. Jenna Jambeck University of Georgia US. Dr. Jenna Jambeck adalah akademisi yang telah mencantumkan

Indonesia sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua dalam publikasi ilmiahnya.Dr.Jenna Jambeck menjadi narasumber dalam Diskusi Ilmiah mengenai sampah laut. Disku-si ilmiah ini mengagendakan pemaparan mengenai kontribusi Indonesia dalam isu sampah laut di UN Ocean Conference oleh Asisten Deputi Pendayagunaan Iptek Maritim Nani Hendiar-ti dan pemaparan mengenai plastic waste input into the ocean oleh Dr. Jenna Jambeck (13/6/2017).*

16 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Dharmawanita Kemenko Maritim Sosialisasi Budaya Bersih di SDN 1 Pamarican, Serang

Serang, Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

melakukan sosialisasi Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) di SDN Pamarican 1, Serang, Bant-en, Senin (15/5/2017). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Penasehat DWP Kemenko Maritim, Devi Pan-djaitan. Kedatangan rombongan DWP disambut hangat para guru maupun siswa didik. “Anak-anak kami datang berkunjung. Senang tidak?,” sapa Devi yang langsung disambut gembira oleh para siswa.Dalam sosialisasi GBBS ini, Devi yang juga selaku Is-tri Menko Maritim (Luhut B. Pandjaitan) menjelaskan bahwa kondisi negara yang rentan dengan sampah plas-tik di Indonesia yang menjadi penghasil plastik nomor

dua di dunia setelah China. Dengan alasan itu, Devi pun memberikan pengarahan atas bahayanya sampah plastik.“Anak-anak, plastik itu berbahaya. Kalau anak-anak habis minum membuang plastiknya sembarangan, sampah plastiknya bisa sampai 200 tahun baru habis,” ungkap Devi sambil menunjukkan kemasan botol minuman plastik.Dijelaskan, seperti sampah plastik yang telah tertimbun dalam tanah dikhawatirkan akan terkontami-nasi dengan tanaman sayur-sayuran. Sehingga sayuran tersebut akan berdampak buruk terhadap kes-ehatan jika dikonsumsi manusia. “Sayuran dimakan yang tercemari plastik bahaya tidak?,” tanya Ibu Devi seketika dijawab ‘tidak’ oleh para siswa seolah sudah mulai paham tentang bahaya sampah plastik.“Makan sayur begitu lama-lama ginjalnya rusak. Karena ibu-ibu hamil makan sayur ada plasti-knya akan menjadi sakit,” sambungnya. Terkait hal itu, Devi mengajak agar para siswa untuk ti-dak membawa dan menggunakan tempat air minum berbahan plastik. Sebagai gantinya, pengurus DWP telah menggantikan botol minuman berbahan olium kepada siswa di SD Pamarican tersebut.*

Rencana Pembuatan Museum dan Wisata Shipwreck di Kepulauan Sangihe

Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kema-ritiman mengadakan Focus Group Discussion

(FGD) Pengelolaan Benda Muatan Kapal Teng-gelam (BMKT) di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada Kamis (27-04-2017). Tujuan FGD ada-lah untuk mengidentifikasi sejarah hingga pembua-tan museum dan wisata shipwreck (kapal karam) beserta BMKTnya, di Kepulauan Sangihe tersebut.“Tujuan FGD kali ini adalah untuk mengidentifika-si lokasi serta mengumpulkan informasi keterkaitan sejarah dengan keberadaan shipwreck hingga nan-ti ke depan dibentuknya museum serta wisata ship-wreck dan BMKTnya di Kepulauan Sangihe tersebut,” kata Asisten Deputi Lingkungan dan Kebencanaan Maritim, Kemenko Maritim Sahat Panggabean, Se-

lasa (02/05/2017). Dalam hal ini, Sahat memaparkan, dahulu terdapat 11 kerajaan di Sangihe, yaitu Tabukan, Kendahe, Kolongan, Taruna, Kolongan, Manganitu, auhis, Limau, Tabukan, Sawang (Saban) dan Tamako.*

Berita Kemaritiman 2017 17

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Cemari Wilayah NTT, Indonesia Gugat PTTEP Australasia Montara 27,5 Trilyun

Jakarta, Pemerintah akhirnya mendaftarkan gugatan kepada PTTEP ke Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat pada hari Rabu, tanggal 3 Mei 2017. Gugatan perdata ini dilayangkan karena PTT Exploration and Production Company (PTTEP) Australasia Montara tidak menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan masalah polusi minyak Montara yang mencapai kawasan NTT.

Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Arif Havas Oegroseno menyatakan bahwa perusahaan itu diduga merusak hutan mangrove seluas 1.232 Ha. Selain itu, tambahnya, dari

hasil pemeriksaan di lapangan, tumpahan minyak juga menyebabkan 1.429 Ha padang lamun dan 714 Ha terumbu karang di tiga titik di Provinsi Nusa Tenggara Timur rusak.“Kita gugat tiga perusahaan yakni The Petroleum Authority of Thailand Exploration and Production Australia (PTTEP AA) berkedudukan di Australia, The Petroleum Authority of Thailand Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) berkedudukan di Thailand, The Petroleum Authority of Thailand Public Company Limited (PTT PCL) berkedudukan di Thailand,”ujar Havas, Jumat (5/5). Menurutnya, ketiga perusahaan itu digugat secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk bertanggung jawab baik secara sendiri-sendiri mau pun tanggung renteng berdasarkan prinsip hukum nasional dan hukum internasional.*

Kembangkan SDM Andal, Sulteng Dinilai Bisa Jadi PercontohanNasional Budidaya Perikanan

Jakarta, Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK, dan Budaya Maritim, Kemenko Maritim, Saf-

ri Burhanuddin menilai Sulawesi Tengah (Sult-eng) memiliki potensi laut dan pariwisata yang luar biasa. Itu sebabnya, Kemenko Maritim per-lu mengembangkan Sumber Daya Manusia Ke-maritiman yang andal berstandar internasional.Safri menilai, SMK di Sulteng itu bisa menjadi percon-tohan nasional budidaya perikanan. Terlebih lagi, kata dia, Sulteng merupakan pengeksport ikan laut terbe-sar di Indonesia. “Sulteng lautnya sangat bersih, ham-paran sangat luas. Potensi laut sulawesi tegah luar biasa sekali,” ujar Safri di Kantor Maritim Rabu (17/5/2017).Kemenko Maritim menerima kunjun-

gan para anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komisi IV Sulawesi Tengah (Sulteng) mem-bahas mengenai pengembangan SMK kemaritiman. Rapat ini dipimpin langsung oleh Depu-ti Bidang Koordinasi SDM, IPTEK, dan Budaya Maritim, Kemenko Maritim, Safri Burhanuddin.*

18 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Wujudkan Poros Maritim Dunia, Kemenko Maritim Adakan Reviu Renstra 2015-2019

Bogor, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengadakan Rapat Reviu

Tahunan Renstra Kemenko bidang Kemari-timan tahun 2015-2019, di Bogor, Jawa Barat untuk periode tahun 2017. Rapat ini dihara-pkan dapat menghasilkan sebuah konsep yang holistik terkait fungsi kemaritiman sebagaimana visi Presiden Joko Widodo.“Rapat ini dilaksanakan dalam rang-ka mengakomodir adanya dinamika organisasi Kemenko Maritim dan di-namika perubahan lingkungan ekster-nal, sehingga perlu menyinkronkan kembali antara apa yang telah tertuang

dalam Renstra, dengan kondisi terkini perkembangan organisasi,” kata Kepala Biro Perencanaan Ke-menko Maritim, Suparman di tempat acara, Hotel 101 Suryakencana, Bogor, pada Sabtu (10-06-2017).Pertemuan dalam rangka pembahasan reviu renstra lingkup Kemenko Maritim ini diada-kan selama 3 hari (9-11 Juni 2017) dengan peserta terdiri atas Sekretaris Deputi masing-mas-ing kedeputian, kepala bagian program lingkup kemenko maritim, perwakilan asisten deputi (kepa-la bidang), kepala biro lingkup kesekretariatan kemenko maritim, inspektur, dan staf biro perencanaan.Adapun untuk mengakomodir dinamika perkembangan eksternal dan dinamika kondi-si perkembangan organisasi tersebut, Suparman memaparkan, mengingat Renstra merupakan do-kumen jangka menengah yang disusun untuk kebutuhan 5 tahun, maka Reviu Renstra Kemen-ko Maritim diharapkan dapat menghasilkan sebuah konsep yang holistik, yang terkait dengan kemaritiman. Sehingga, dapat menjadi acuan semua pihak dalam melaksanakan pembangunan kemaritiman.*

Kemenko Maritim Wujudkan Pelayanan Prima Keprotokolan Melalui Rekonsiliasi Data dan Koordinasi

Bogor, Visi Keprotokolan Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Ke-

maritiman 2017 adalah Integritas, Profe-sionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempur-naan. Dengan maksud mewujudkan visi pelayanan tersebut, bertempat di Bogor, 9-10 Juni 2017, Biro Umum Sekretariat Kemenko Maritim mengadakan kegiatan Rekonsiliasi Data Koordinasi Keprotoko-lan Bagian Tata Usaha dan Protokol. “Tar-get saya adalah pelayanan prima kepada pimpinan,” Ujar Kepala Biro Umum Sehat Sujarwo. Sehat mengakui memang selama

ini masih ada kendala, maka penyelenggaraan rekonsiliasi data dan koordinasi dilingkungan kepro-tokolan dan tata usaha pimpinan ini dipandang strategis untuk mencari solusi dari masalah yang ada.*

Berita Kemaritiman 2017 19

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Kemenko Maritim Siapkan Toraja Menjadi Destinasi Unggulan Melalui Pengembangan Bandar Udara

Toraja, Tim gabungan dalam koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melakukan peninjauan lapangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Toraja dalam rangka mengembangkan Toraja sebagai salah satu destinasi unggulan dalam rangkaian event Annual Meeting IMF-WB 2018. Tim

yang dipimpin Kemenko Maritim ini terdiri dari perwakilan Kementerian PU-PR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan PT Angkasa Pura I. Kunjungan kerja berlangsung pada tanggal 5 s.d 7 Juni 2017.

“Tim tidak hanya meninjau KSPN Toraja, melainkan juga berdiskusi langsung dengan pemerintah daerah” Tutur Asisten Deputi Budaya, Seni dan Olahraga Bahari Kosmas Harefa, “Tim telah berdiskusi dengan Bupati Luwu dan Bupati Tana Toraja. Spot yang menjadi perhatian dalam kunjungan ini adalah Bandara Bu’a di Luwu, spot wisata Negeri di atas Awan dan Kete Kessu”.

Kosmas memaparkan Bandara Bu’a (Lagaligo) saat ini dapat didarati oleh pesawat dengan jenis ATR. Kondisi bandara memiliki Runway 1.350m x 30m, dengan luas apron 60m x 80m mampu menampung 1 pesawat ATR, area terminal sedang diperluas menjadi 1.200m diperkirakan selesai pada akhir tahun 2017. “Pada tahun 2018, runway ditambah menjadi 2000 M, perluasan apron menjadi 90×120 M agar dapat didarati juga dengan pesawat jet tipe bombardier (CRJ700-CRJ1000)”. Lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan ini adalah 400 M2, meskipun saat ini yang sudah clear baru 200 M2, Kosmas optimis proyek ini akan berjalan tepat waktu karena proses administrasi pengalihan status tanah sudah berjalan. Status lahan dialihkan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu kepada Kementerian Perhubungan sebagai pengelola Bandara Bu’a.

Pengembangan bandar udara menjadi sangat penting sebagai sarana tranportasi yang dapat mempersingkat waktu perjalanan. “Wisatawan umumnya waktu liburannya terbatas, karenanya Kemenko Maritim memantau pengembangan bandara-bandara ini dengan ketat” tegas Kosmas dalam wawancara di Jakarta (12/06/2017).*

20 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Membangun Karakter Pegawai, Kemenko Maritim Gelar Sosialisasi SPIP

Bogor, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman gelar kegiatan sosialisasi

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan Kemenko Maritim. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari di Hotel 101 Suryakencana, Bogor, Jawa Barat, pada 9 – 11 Juni 2017, yang diikuti oleh seluruh pegawai dari tiap Eselon I, hingga seluruh Biro di lingkup Kesekretariatan Kemenko Maritim.Inspektur Kemenko Maritim, Ajum Muchtar mengatakan, berdasarkan UU Nomor 17 Tahun2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan, UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Keuangan Negara, dan juga Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi itu.*

Kemenko Maritim Jalin Kerja Sama Pembangunan Solar Parks dengan Bank Dunia

Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menggandeng Bank Dun-

ia dalam upaya mengembangkan energi bersih melalui pembangunan Solar Parks. Solar Park adalah area yang dialokasikan untuk pengem-bangan energi terbarukan dengan memanfaat-kan tenaga surya sebagai Pembangkit Listrik.Energi terbarukan telah menjadi perhatian Ke-menterian Koordinator Bidang Kemaritiman. Sama halnya dengan Bank Dunia yang ter-us mendorong lebih banyak clean and green energy. Kemenko Maritim dan Bank Dunia dalam lokakarya kerja sama membahas ren-

cana Pengembangan Solar Parks di Indonesia (12/6/2017). Dengan sasaran harga jual listrik PLTS yang diba-ngun mendekati BPP PLN sebagaimana ditetapkan pada PerMen 12/2017. Dalam kerja sama ini, Bank Dun-ia menawarkan kepada pemerintah daerah untuk berpartisipasi dalam pengembangan PLTS di daerahnya. Konsep ini sukses dibangun di India dan Zambia, dan sangat memungkinkan untuk dibangun di Indonesia.*

Berita Kemaritiman 2017 21

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Kemenko Maritim Pastikan Maluku Siap Jadi Tuan Rumah Balap Sepeda Tour de Moluccas 2017

Jakarta, Provinsi Maluku siap menjadi tuan rumah event balap sepeda internasional Tour de Moluccas 18 – 22 September 2017. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mendukung persiapan ajang

tersebut untuk mewujudkan target kunjungan 20 juta wisatawan. Kemenko Maritim melalui Deputi Bidang SDM, Iptek dan Budaya Maritim telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) antar Kementerian bersama Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait yakni: Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemprov Maluku,PT Pertamina, PT PLN, PT Telkomsel dan Union Cycliste Internationale (UCI), sebagai pemilik agenda resmi dan event organizer.

Asisten Deputi Bidang Budaya, Seni dan Olahraga Bahari, Kosmas Harefa mengatakan. Ada beberapa poin penting yang didapat dari Rakor ini. Diantaranya, pernyataan dukungan penuh dari Pemprov Maluku dan seluruh Kabupaten/Kota yang wilayahnya turut dilalui ajang balap sepeda ini.

“Pihak Pemprov Maluku juga telah mensurvei keseluruhan etape dan telah menginventarisir kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat perhatian lebih, seperti listrik, air bersih, transportasi dan lainnya,PDAM Maluku juga akan mensupport ketersediaan air bersih yang memadai,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/6/2017).

Lebih lanjut, hasil Rakor menyepakati bahwa Kementerian PU-PR sanggup melakukan perbaikan jalan-jalan sepanjang etape berikut seluruh pengaman jalan, ditargetkan akan selesai seluruhnya pada bulan Agustus 2017. Kemenpar siap mendukung total dengan promosi dan publikasi penyelenggaraan ajang sepeda bergengsi tersebut. Sementara, Kemenhub mendukung kelancaran transportasi, baik darat dan laut, ditambah dengan pemasangan dan penambahan rambu-rambu jalan, khususnya di sepanjang etape.*

22 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

EVENT MARITIM

Rapat Koordinasi Nasional Kemaritiman 2017: Indonesia Poros Maritim Dunia “Dari Sumpah Palapa Sampai Nawacita”

Gerakan Aksi Bersih Serentak Memperingati Hari Bumi 2017

Second IORA Blue Economy Ministerial Conference

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional 2017 bertema: Poros Maritim Dunia. Acara ini diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (04 Mei 2017).*

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman sebagai Koordinator Gerakan Indonesia Bersih bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, TNI, Polri, Kedutaan negara sahabat, instansi swasta, organisasi massa, hingga aktivis lingkungan hidup menyelenggarakan Gerakan Aksi Bersih Serentak di 10 lokasi di Jakarta dan sekitarnya. *

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan the 2nd IORA Blue Economy Ministerial Conference (BEC II) di Jakarta pada tanggal 8-10 Mei 2017. Ada tiga level diskusi dalam konferensi ini, yakni working session, senior official meeting dan ministerial meeting. Sedangkan area yang akan didiskusikan antara lain mengenai perikanan dan budidaya perikanan, pariwisata kelautan, kerjasama antar pelabuhan, kerjasama kepabeanan, dan sampah plastik laut. Tujuan penyelenggaraan konferensi ini adalah untuk mengimplementasikan konsep ekonomi biru yaitu kerjasama antar pelabuhan dan lembaga bea cukai untuk membuka akses pasar non tradisional, tukar-menukar informasi mengenai kiat dan strategi pemasaran atau kerjasama bidang pariwisata, serta penguatan kapasitas dalam mitigasi bencana.*

Berita Kemaritiman 2017 23

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Pameran Pekan Pendidikan Nasional 2017

Coffee Morning bersama Menko Maritim Luhut Pandjaitan

The UN Ocean Conference

Menindaklanjuti penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kurikulum Kemaritiman oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada tanggal 4 Mei 2017, Kemenko Maritim turut hadir dalam Pameran Pekan Pendidikan nasional yang diselenggarakan pada tanggal 18 s.d. 21 Mei 2017, di Lippo Mall Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman setiap bulannya menyelenggarakan kegiatan Coffee Morning bersama Menko Maritim Luhut Pandjaitan. Pada bulan Mei ini, setelah sempat tertunda beberapa kali, akhirnya dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017, jam 08.30 s.d 10.00 WIB, berlokasi di Ruang Rapat Lantai 2 Selatan Kantor Kemenko Maritim. *

Indonesia berpartisipasi dalam UN Ocean Conference yang diselenggarakan di New York, 5-9 Juni 2017. RARE dengan co- Panelis Palau, Mozambique, Indonesia, IUCN, dan Bloomberg Philanthropies dijadwalkan pada tanggal 5 Juni 2017 , 6:30 – 7:45 PM membawa tema : The Forgotten Fisheries: New Commitments and Partnerships for Sustainable Small-Scale Fisheries. Pada Tanggal 7 Juni 2017, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengangkat topik : Measures to Address marine Plastic Debris, Pidato Kunci oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Moderator: Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Arif Havas Oegroseno, dengan pembicara Deputi Bidang SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman juga mengisi materi pada tanggal 08 Juni 2017, 1:15-2:30 PM : Challenges in Fighting Illegal, Unreported and Unregulated Fishing dengan moderator Duta Besar DT Djani dan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Arif Havas Oegroseno sebagai pembicara. *

24 Berita Kemaritiman 2017

VOLUME 4, ISSUE 4 | MEI - JUNI 2017

Alamat RedaksiBiro Informasi & Hukum

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

Jl. MH. Thamrin No.08 Lt.5 Jakarta Pusat

Phone : +62 21 23951 100

E-mail : [email protected]

Pada bulan Mei 2017 Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman men-gadakan Rapat Koordinasi Nasional yang mengangkat tema Indonesia Poros Maritim Dunia: Dari Sumpah Palapa sampai Nawa Cita. Rakornas ini men-jadi tonggak mengingat kembali target, tantangan dan pencapaian yang sudah diraih. Bulan Mei juga Bulan Bumi, Kemenko Maritim melakukan Aksi Bersih Serentak bersama Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akademisi, aktivis lingkungan, dan lain-lain. Besarnya animo masyarakat untuk berpartisipasi menunjukkan sampah adalah masalah kita semua. Dua event internasional telah dihelat Kemenko Maritim. The 2nd IORA Blue Economy Ministeri-al Conference (BEC II) dan The 41st Annual Conference of the Center for Oceans Law and Policy. Se-bagai tuan rumah memperkuat posisi Indonesia pada satu target: Indonesia Poros Maritim Dunia.

Beranjak ke bulan Juni 2017, Kita mengingat dan merayakan kelahiran Pancasila. Lambang Nega-ra yang telah merekatkan berbagai suku, bahasa dan budaya Indonesia. Tagar #SayaIndonesia dan #Say-aPancasila meramaikan minggu pertama bulan Juni dalam Pekan Pancasila. Pancasila juga diang-kat oleh Prof. Quraish Shihab dalam tausiah buka puasa bersama Keluarga Besar Kemenko Maritim.

Masih sama seperti edisi sebelumnya, bulletin edisi keempat ini juga dapat anda akses di laman situs www.mari-tim.go.id. Akhir kata, menutup catatan ini Biro Informasi dan Hukum mengucapkan: “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438H, Mohon Maaf Lahir dan Batin”. Semoga kita semua kembali fitri sekaligus menjadi karakter yang ber-jiwa Pancasila dan siap menghadapi tantangan untuk mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia.***

Tabik,

Djoko Hartoyo