visi 2030 road map

46
dan dan RoadMap RoadMap Industri Industri 2010 2010 Kadin Indonesia Kadin Indonesia Bid. Industri, Teknologi & Kelautan Final Draft

Upload: miladayonholiday

Post on 06-Dec-2014

2.419 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Visi 2030 Road Map

VISI 2030 dan VISI 2030 dan RoadMapRoadMap Industri Industri

20102010

Kadin IndonesiaKadin Indonesia

Bid. Industri, Teknologi & Kelautan

Final Draft

Page 2: Visi 2030 Road Map

Latar BelakangLatar Belakang

Diperlukan Program Revitalisasi Industri yang sistematis dan berkesinambungan untuk membangkitkan kembali Industri Nasional sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan pencipta lapangan kerja.

Melalui VISI 2030 dapat dikembangkan RoadMap (Peta Jalan) Industri Nasional, yang di dalamnya memuat yang perlu dilakukan menuju tahun 2030.

Dalam tahap awal akan disusun RoadMap (Peta Jalan) Industri Nasional 2010, tahun dimana akan mulai diberlakukannya aturan perdagangan global – WTO. Dengan adanya Grand Strategy dan Langkah-langkah Nyata Bersama dalam 4-5 tahun mendatang tersebut, diharapkan dapat membangkitkan kembali Sektor Riil yang matisuri sejak krisis ekonomi tahun 1997.

Investasi Modal Asing dan Pertumbuhan Ekspor Non-Migas dijadikan ujung tombak penggerak pertumbuhan ekonomi dan pencipta lapangan kerja (Investment and Export Lead Growth Strategy).

Page 3: Visi 2030 Road Map

Latar BelakangLatar Belakang

VISI 2030 dan RoadMap Industri 2010 diharapkan dapat digunakan oleh investor/pelaku usaha/pengambil keputusan lainnya untuk merencanakan secara sistematis, terarah dan berkesinambungan pola investasi serta pola pengembangan industri secara bertahap. Sebab sebagaimana diketahui membangun industri tidak identik dengan membangun pabrik. Membangun industri memerlukan jangka menengah-panjang 5-25 tahun ke depan, sedangkan membangun pabrik cukup dalam jangka pendek saja.

Langkah sistematis dapat lebih berhasil guna bila dilaksanakan melalui pendekatan konsep ‘one village one product’ dan/atau pengembangan ‘kawasan industri’ yang terintegrasi pada tiap propinsi di Indonesia.

VISI 2030 dan RoadMap Industri 2010 diharapkan pula dapat digunakan sebagai bekal pengetahuan Tim Perunding Perjanjian Kerjasama Perdagangan Internasional dalam melakukan negosiasinya, baik multilateral, regional, maupun bilateral.

Page 4: Visi 2030 Road Map

TARGET EKONOMI RPJMTARGET EKONOMI RPJM

Page 5: Visi 2030 Road Map

Grand Strategy IndustriGrand Strategy Industri

GRANDSTRATEGY

Untuk mendorong tercapainya :

1.Target Pertumbuhan Ekonomi seperti yang ditetapkan dalam RPJM,

2.Iklim Investasi yang lebih kondusif,

3.Reposisi Daya Saing Indonesia agar menjadi salah satu negara tujuan investasi yang diperhitungkan;

Industrial & Trade Policy

Fiscal & Monetary Policy

Diperlukan Grand Strategy Industri, berupa Langkah Nyata Bersama yang Terintegrasi, antara :

• Industrial & Trade Policy• Fiscal & Monetary Policy• Infrastructure & Human Resources Policy

Infrastructure & HR Policy

Page 6: Visi 2030 Road Map

Fokus dan PrioritasFokus dan Prioritas

Bangsa Indonesia memerlukan Image Building – “brand image”, sebagai bangsa produktif, kreatif-inovatif dan bercita-rasa tinggi secara kultural.

(Contoh : Industri Batik/Tenun Ikat, Jamu-jamuan & Kerajinan Kayu/Rotan/Besi)

INDUSTRI PENGGERAK EKSPOR & PENYEDIA KESEMPATAN KERJA

INDUSTRI BERBASIS SUMBER DAYA ALAM

SDA MIGAS (Contoh : Industri Petrokimia, (Hulu-Antara-Hilir) & Pupuk)

INDUSTRI BERBASIS TRADISI & KULTURAL

SDA NON MIGAS (Contoh : Industri Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan & Perikanan)

(Contoh : Industri Elektronika Konsumsi, Tekstil dan Produk Tekstil, Komponen Otomotif, Alas Kaki, Makanan & Minuman)

INDUSTRI ALAT ANGKUTINDUSTRI BARANG MODALDarat (Contoh : Industri Otomotif &

Sepeda Motor)Laut (Contoh : Industri Perkapalan,

Docking & Peralatan Offshore)

(Contoh : Industri Permesinan & Industri Baja)

Page 7: Visi 2030 Road Map

Fokus dan PrioritasFokus dan Prioritas

1 MAKANAN, MINUMAN & TEMBAKAU (KLUI 31) 6.90

2 ALAT ANGKUT, MESIN & PERALATAN (KLUI 38) 5.52

3 PUPUK, KIMIA & BARANG DARI KARET (KLUI 35) 4.15

4 TEKSTIL, BARANG KULIT & ALAS KAKI (KLUI 32) 3.38

5 BARANG KAYU & HASIL HUTAN LAINNYA (KLUI 33) 1.36

6 KERTAS & BARANG CETAKAN (KLUI 34) 1.30

7 SEMEN & BARANG GALIAN BUKAN LOGAM (KLUI 36) 1.04

8 LOGAM DASAR, BESI & BAJA (KLUI 37) 0.71

9 BARANG LAINNYA (KLUI 39) 0.20

KONTRIBUSI TERHADAP PDB 2004

INDUSTRI NON MIGAS 24.52 %

No SEKTOR-SEKTOR INDUSTRIKONTRIBUSI THD PDB 2004

(%)

(Harga Konstan Tahun 2000)

Sumber : Deprin, 2005

Page 8: Visi 2030 Road Map

17%

0%

7%

7%6%

7%

4%

5%

1%

1%

1%

8%

2%

14%

13%

4% 3%

Tekstil dan Produk TekstilElektronikaBesi Baja, Mesin dan Otomotif

Kayu dan Barang dari KayuKulit, Barang dari Kulit & Alas KakiBiji Tembaga dan PekatannyaKimia Dasar dan Kimia LainnyaPulp Kertas dan Barang dari KertasBatu Bata

Ikan, Udang dan Kerang2anKaret Alam dan Barang dari KaretLemak dan Minyak Hewani/NabatiPermata dan PerhiasanKopi, Teh dan Rempah2Biji Coklat/Kakao

Makanan dan MinumanLain2

% TOTAL PRODUK UTAMA TERHADAP TOTAL EKSPOR NON MIGAS TAHUN 2003

Fokus dan PrioritasFokus dan Prioritas

Sumber : Deprindag, 2004

Page 9: Visi 2030 Road Map

Usulan Kegiatan Diskusi TerbatasUsulan Kegiatan Diskusi Terbatas

INDUSTRI PERIKANAN & KELAUTAN•PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN (Pengalengan Ikan & Biota Lainnya)•TRANSPORTASI LAUT (Perkapalan, Docking & Sarana Lepas Pantai)

6 Juni 2006 09.00 – 15.00

INDUSTRI MAKANAN, MINUMAN & TEMBAKAU •PENGOLAHAN - Tembakau - Teh – Makanan/Minuman lainnya•PENGOLAHAN - Kelapa Sawit - Kopi - Kakao/Cokelat

23 Mei 200618 Juli 2006

09.00 – 15.0009.00 – 15.00

INDUSTRI PUPUK, KIMIA & BARANG KARET•PETROKIMIA (Hulu-Antara-Hilir)•PUPUK•KARET

9 Mei 2006 09.00 – 15.00

INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DARAT, ELEKTRONIKA & TELEMATIKA•TRANSPORTASI DARAT (Otomotif & Sepeda Motor) •ELEKTRONIKA KONSUMSI•TELEMATIKA & TELEKOMUNIKASI

4 Juli 2006 09.00 – 15.00

INDUSTRI KAYU, HASIL HUTAN LAINNYA , PULP & PAPER•PULP & PAPER•PANEL KAYU•FURNITURE

20 Juni 2006

09.00 – 15.00

Page 10: Visi 2030 Road Map

INDUSTRI ALAT SEMEN, KERAMIK, BESI & BAJA•SEMEN•KERAMIK•BESI & BAJA

29 Aug 2006

09.00 – 15.00

INDUSTRI TEKSTIL, ALAS KAKI & KULIT•TEKSTIL & PRODUK TEKSTIL•ALAS KAKI•KULIT

1 Aug 2006 09.00 – 15.00

INDUSTRI PERMESINAN & BARANG MODAL 8 Aug 2006 09.00 – 15.00

Usulan Kegiatan Diskusi TerbatasUsulan Kegiatan Diskusi Terbatas

SEKTOR INDUSTRI BERBASIS TRADISI & KULTURAL •JAMU-JAMUAN•KERAJINAN

12 Sep 2006

09.00 – 15.00

ACTIVE INDUSTRIAL POLICY YANG TERUKUR BERBASIS VISI, BUKAN BERBASIS MASALAH

Page 11: Visi 2030 Road Map

1. Ringkasan Kinerja Industri yang dipresentasikan:– Kemampuan Industri yang dipresentasikan, posisi saat ini dengan didasari

oleh pengalaman 5 (lima) tahun terakhir.– Prestasi puncak dari Industri yang dipresentasikan pada saat sebelum masa

krisis, dan mengapa bisa muncul ?– Siapa pemain utama di Industri yang dipresentasikan (Indonesia) ?– Siapa pemain utama di Industri yang dipresentasikan (Regional & Dunia)?

Dimana Posisi Indonesia (saat ini) ?

2. VISI 2030 dari Industri yang dipresentasikan, berdasar perspektif dan pengalaman para pemain utama/asosiasi terkait.

3. Proyeksi menuju 2010 dan RoadMap berikut milestone yang harus ada menuju 2010, mencakup :– Kesiapan Infrastruktur yang diperlukan (sebutkan secara rinci).– Kesiapan Sumber Daya Manusia (sebutkan secara rinci).– Industrial & Trade Policy yang dipikirkan (sebutkan secara rinci).– Fiscal & Monetary Policy yang dipikirkan (sebutkan secara rinci).– Peta Kekuatan Pemain Utama dan Prospek masa depan Industri terkait . – Perkembangan teknologi.

4. Referensi Data semacam Presentasi Asosiasi PertekstiIan Indonesia (API)

TOR Presentasi Diskusi Terbatas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010

TOR Presentasi Diskusi Terbatas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010

Page 12: Visi 2030 Road Map

Contoh Data-data yang Diperlukan *)Contoh Data-data yang Diperlukan *)

VISI 2030

Sasaran Strategis 2010

2001 2002 2003 2004 2005 2010

Jumlah Perusahaan Unit

Nilai Investasi USD (Juta)

Kapasitas Produksi Ton

Jumlah Tenaga Kerja Orang

Pangsa Pasar Dlm.Negeri

%

Produksi Volume Ton

Nilai USD (Juta)

Ekspor Volume Ton

Nilai USD (Juta)

Dlm.Negeri Volume Ton

Nilai USD (Juta)

Impor Volume Ton

Nilai USD (Juta)

Net Eks-Im Volume Ton

Nilai USD (Juta)

*) Disesuaikan dengan Karakteristik dari Masing-masing Industri

Page 13: Visi 2030 Road Map

Contoh Data-data yang Diperlukan *)Contoh Data-data yang Diperlukan *)

2005 2010

Wilayah – wilayah

Sentra Produksi

Untuk Mencapai VISI 2030 dan RoadMap Industri 2010 – Perlu….

Industrial Policy

Trade Policy

Fiscal & Monetary Policy

Supporting Infrastructure Policy

Human Resources Policy

*) Disesuaikan dengan Karakteristik dari Masing-masing Industri

Page 14: Visi 2030 Road Map

ReferensiReferensi

VISI 2030 dan RoadMap Industri 2010 dibuat untuk melengkapi atau sebagai komplemen, atas :

• Revitalisasi Industri dan Investasi Bagian I – Kadin Indonesia, Oktober 2004

• Revitalisasi Industri dan Investasi Bagian II – Kadin Indonesia, Desember 2004

• Kebijakan Pembangunan Industri Nasional – Dep. Perindustrian RI, Maret 2005

Page 15: Visi 2030 Road Map

Gugus Tugas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010 *)

Gugus Tugas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010 *)

Steering Committee

• Rachmat Gobel, WKU Bid. Industri, Teknologi & Kelautan (Ketua)• Bapak Chris Kanter, WKU Bid. Investasi, Perhubungan, Informatika &

Telematika• Ibu Noes Soediono, WKU Bid. Pangan & Agrobisnis• Bapak Ketut S. Linggih, WKU Bid. Perdagangan & Distribusi• Bapak Dito Ganinduto, WKU Bid. Energi & Sbr.Daya Mineral

Advisory Group

• Bapak Benny Soetrisno, Ketua KT Industri Prosesing & Manufaktur dan Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)

• Bapak A. Safiun, Wkl. Ketua KT Industri Prosesing & Manufaktur dan Ketua Umum Gabungan Asosiasi Pengerjaan Logam dan Mesin (GAMMA)

• Bapak Rauf Purnama, Wkl. Ketua KT Industri Prosesing & Manufaktur• Bapak Angky Camaro, Ketua KT Peningkatan Produktivitas • Bapak Gunadi Sindhuwinata, Ketua KT Pengembangan Kemampuan

Teknologi• Bapak Aziz Pane, Ketua KT Standardisasi dan Ketua Umum Asosiasi

Perusahaan Ban Indonesia (APBI)• Bapak Robby Sumendap, Ketua KT Kelautan• Bapak Zulnahar Usman, Wkl. Ketua KT Kelautan• Bapak Wawan Koswara, Wkl. Ketua KT Kelautan• Bapak Suharyo Hussein, Wkl. Ketua KT Agribisnis

KEPENGURUSAN (Usulan)

Page 16: Visi 2030 Road Map

Advisory Group(Lanjutan)

• Bapak Juan P. Adoe, Ketua KT Ketahanan Pangan• Bapak Martias, Ketua KT Agribisnis dan Ketua Umum Asosiasi Panel

Kayu Indonesia (APKINDO)• Bapak Thomas Dharmawan, Ketua KT Pengemb. & Pemasaran

Produk dan Ketua Umum Gab. Perusahaan Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI)

• Bapak Handito H. Joewono, Wkl. Ketua KT Pengemb. & Pemasaran Produk

• Bapak Iman S. Umar, Ketua LP3E Kadin Indonesia

Key Resource Persons

• Bapak Sae Tanangga Karim, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO)

• Bapak Didie Soewondo, Ketua Umum Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS)

• Bapak Suhadi, Ketua Harian Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI)

• Bapak Suharto, Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO)

• Bapak Kustarjono P, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Synthetic Fiber Indonesia (APSYIFI)

• Bapak Haryanto, Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO)

• Bapak Joeswanto Karyodimedjo, Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO)

• Bapak Bambang Suboko, Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Perikanan Indonesia (GAPPINDO)

Gugus Tugas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010 *)

Gugus Tugas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010 *)

Page 17: Visi 2030 Road Map

Gugus Tugas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010 *)

Gugus Tugas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010 *)

Key Resource Persons(Lanjutan)

• Bapak Zulfikar, Sekretaris Jenderal Asosiasi aneka Keramik Indonesia (ASAKI)

• Bapak Thomas Hartono, Wakil Sekretaris Jenderal Gab. Pengusaha Jamu dan Obat Tradisionil (GP Jamu)

• Bapak Bambang Trisulo, Ketua Umum Gabungan Agen Tunggal Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO)

• Bapak Ridwan Gunawan, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)

• Bapak Hadi Suryadipradja, Ketua Umum Gabungan Industri Alat-alat Mobil & Motor (GIAMM)ukmono,

• Bapak Adi Sukmono, Sekretaris Jenderal Gabungan Elektronika (GABEL)

• ..... (Pimpinan Asosiasi Terkait lainnya)

Page 18: Visi 2030 Road Map

Gugus Tugas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010 *)

Gugus Tugas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010 *)

Executive Officer • Bapak Jusman S. Djamal (Ketua)• Bapak Mas Achmad Daniri• Bapak Faisal Basri• Bapak Hariadi Saptadji, Direktur Eksekutif Kadin Indonesia

General Secretary • Bapak Trihono S., Direktur PKID Kadin Indonesia

Data Processing & Information Centre Officer

• Bapak JH Wenas, KKPIPI Secretariat (Ketua)• Bapak David Parsons, KKPIPI Secretariat (expert)• Bapak M. Yana Aditya• Bapak Tommy Parnando• Bapak Himawan Basuki

*) Masih akan dibicarakan lebih lanjut, untuk di SK - kan

WORKING GROUP (Usulan)

Page 19: Visi 2030 Road Map

Gugus Tugas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010 *)

Gugus Tugas Penyusunan KonsepVISI 2030 & RoadMap Industri 2010 *)

ORGANIZATION STRUCTURE (Usulan)

Working Group

Key Resource PersonsAdvisory Group

Steering Committee

Ketua UmumKadin Indonesia

Page 20: Visi 2030 Road Map

Kelapa Sawit Road Map

• Kebutuhan

• Tantangan

• Kebijakan

Page 21: Visi 2030 Road Map

ROADMAP INDUSTRI HILIR (=PERKIRAAN PRODUK DIMINTA)

CPO, PKOOleo food product (Edible oil, Margarine,Shortening,Speciality fat, non dairy), Palm ghee, vanaspati, CBS, CBE, CBA)Basic Oleo Chemical, methyl ester (biodiesel) , soap

Advanced food productAdvanced o-chem products (alkyl ester, alcohol, amine, amide), tri/Di/Monogrilserida, biodiesel, biosurfactantHealth products

Consumer products (carotene, Vit E, whipping cream, creamer, infant formula, detergent, biolubricant, cosmetic, soap)Advanced health productsPharmaceutical

Biosupplement, antimicrobial, emusifier, antiblocking,stimulant zat perangsang tumbuh

•GDP raise•Health•Environment•Energy

•Sustainable palm oil

•Food safety•Health•Energy

•Sustainable palm oil

•Health•Energy

• Health• Sustaonable

palm oil• GMO

2005/existing 2010 2020 2030

Page 22: Visi 2030 Road Map

2005 2010 2020 2030

Prod= 13,5 Prod=18 Prod= 30 Prod= 50

Luas= 5,2 Luas=6,6 Luas=10,7 Luas= 17,4

Replanting (dana)

Ekstensifikasi (lahan)

Intensifikasi (teknologi)

Praktik budidaya ramah lingkungan

Mekanisasi untuk meningkatkan efisiensi (pemupukan, SDM)

Implementasi Sustaonable Palm Oil

Ekstensifikasi untuk tanaman energy

Industri kebun benih

Replanting (dana)

Ekstensifikasi (lahan)

Intensifikasi (teknologi)

Parktik budidaya ramah lingkungan

Impementasi Sustainable Palm Oil

Tanam produk dng kharakter khusus (IV tinggi, carotene tinggi)

Ekstensifikasi untuk tanaman energy

Ekstensifikasi (lahan)

Intensifikasi (teknologi)

Impementasi SPO

Tanam produk dng kharakter khusus (IV tinggi, carotene tinggi)

Ekstensifikasi untuk tanaman energy

Replanting

Replanting (dana)

Intensifikasi (teknologi)

Tanam produk dng kharakter khusus (IV tinggi, carotene tinggi)

Ekstensifikasi untuk tanaman energy

Extensifikasi

ROADMAP INDUSTRI HULU ROADMAP INDUSTRI HULU (PRAKIRAAN KEBUTUHAN)(PRAKIRAAN KEBUTUHAN)

Page 23: Visi 2030 Road Map

TANTANGAN INTERNATIONAL

1. Malaysia memiliki kesepakatan perdagangan bilateral dengan negara-negara konsumen potensial

2. Malaysia menggunakan pajak ekspor/cess sawit untuk pengembangan kelapa sawit sebesar RM 15/ton

3. Malaysia memiliki Malaysian Palm Oil Board (MPOB) dan Malaysian Palm Oil Promotion Council (MPOPC) yang sangat membantu pengembangan industrinya dan perdagangan

4. TBS dan CPO tidak dikenakan restribusi meskipun ada biaya perizinan yang relatif kecil sementara berbagai restribusi diterapkan di Indonesia

5. India menerapkan tarif bea masuk yang diskriminatif untuk minyak sawit

Page 24: Visi 2030 Road Map

5. Komoditas pesaing

1. Negara penghasil komoditas pesaing memiliki perjanjian internasional dengan negara pengguna yang menyulitkan posisi minyak sawit

2. Adanya kampanye anti minyak sawit terutama di Amerika dan Eropa dengan berbagai alasan

6. Claim NGO lingkungan dan sosial dalam maupun luar negeri mengenai masalah sosial dan kerusakan hutan dan biodiversity.

7. Tuntutan pembeli mengenai sustainable palm oil

TANTANGAN INTERNATIONALTANTANGAN INTERNATIONALCONTINUE……..CONTINUE……..

Page 25: Visi 2030 Road Map

- Perdagangan internasional yang semakin liberal, yaitu dengan pelaksanaan perjanjian WTO menyebabkan perdagangan di dunia menjadi lebih transparan dan persaingan lebih ketat. Keunggulan kompetitif dari suatu produk, baik mutu ataupun harga menjadi amat penting dalam persaingan ini.

TANTANGAN INTERNATIONALTANTANGAN INTERNATIONALCONTINUE……..CONTINUE……..

Page 26: Visi 2030 Road Map

TANTANGAN DALAM NEGERI• Infrastruktur yang kurang memadai menyebabkan biaya

investasi dan operasional tinggi

• Kredit perbankan yang sulit dan mahal

• Situasi keamanan kurang kondusif

• Peraturan perpajakan yang berat

• Pungutan ekspor yang tinggi (4,8-5,1 USD/ton CPO) tanpa

diimbangi dengan penggunaannya untuk mendukung

pengembangan industri minyak sawit Indonesia

• Banyaknya restribusi dan pungutan

• Proses perizinan yang lambat

Page 27: Visi 2030 Road Map

Saat ini (2005)

ROADMAP KEBIJAKAN

• Kebijakan penyediaan infrastruktur di areal pengembangan

perkebunan dan industri kelapa sawit• Kebijakan perpajakan yang kondusif (ekspor, PPN, Badan)• Kepastian hukum (klaim tanah, PKS tanpa kebun, perizinan)• Kebijakan kredit investasi perkebunan yang kompetitif• Kebijakan tentang pendanaan replanting kebun plasma• Kebijakan pengaturan restribusi dan pungutan liar

• Kebijakan untuk pendanaan penelitian dan pengembangan• Fasilitasi pemerintah untuk peningkatan akses pasar baik

melalui pendekatan bilateral maupun multilateral• Insentif untuk pioneering industry• Insentif industri dan pemakai biodiesel• Insentif penggunaan energi alternatif• Kolaborasi dengan Malaysia (Asosiasi vs Asosiasi, Gov to

Gov)• Marketing office• Pendayagunaan NGO lokal maupun internasional

2010• Kebijakan penyediaan

infrastruktur lebih lanjut untuk industri minyak sawit (pelabuhan , listrik dll)

• Kebijakan untuk stimulasi penelitian perbanyakan bibit secara klonal, genetic engineering (GMO)

• Kebijakan tentang sustainable palm oil (SPO)

• Kebijakan pelestarian lingkungan yang lebih kondusif

• Dukungan dana riset• Insentif industri yang

sustainable

Page 28: Visi 2030 Road Map

2020 2030

ROADMAP KEBIJAKAN

• Kebijakan penyediaan infrastruktur lebih lanjut (telekomikasi)

• Kebijakan untuk stimulasi penelitian perbanyakan bibit secara klonal, genetic engineering (GMO)

• Kebijakan untuk stimulasi penelitian advanced dan strategis (sintesis minyak)

• Kebijakan yang lebih ketat tentang penggunaan produk-produk berbahaya untuk kesehatan (merangsang penggunaan produk bio asal sawit)

• Kebijakan tentang sustainable palm oil (SPO)

• Dukungan dana riset• Insentif industri yang

sustainable

• Kebijakan penyediaan infrastruktur lebih lanjut

• Kebijakan untuk stimulasi penelitian yang lebih advanced dan strategic

• Kebijakan insentif pelestarian lingkungan

Page 29: Visi 2030 Road Map

Minyak makan, Oleokimia dasar, methyl ester, sabun

Advanced food product

Advanced o-chem products,

Health products

Palm based consumer productsAdvanced health products

Biosupplement, antimicrobial

2005 2010 2020 2030

ROADMAP RISET HILIR

Pengembangan bioproses untuk mendapat product foodgrade

Substitusi lemak/minyak dalam berbagai consumer product

Alternatif energy dalam pengolahan

Formulasi produk baru

Plant Desain untuk produk baru

Pengembangan proses splitting dan esterifikasi

Pengembangan bioproses

Peningkatan pemanfaatan gliserin (side product biodiesel)

Efisiensi berbagai proses (pemilihan catalyst, energy alternatif dll)

Pengembangan proses pemurnian produk oleokimia dan health product

Plant Desain untuk produk pharmaceutucal

Pengembangan proses pemurnian produk oleokimia dan health product

Plant Desain untuk industri pharmaceutical

Market riset untuk produk-produk baru (nontradisional)

Synthesis minyak

Dampak produk GMO

Perbaikan sifat produk GMO

Pengembangan proses pemurnian produk oleokimia dan health product

Plant Desain untuk industri pharmaceutical

Synthesis minyak

Page 30: Visi 2030 Road Map

2005 2010 2020 2030

ROADMAP RISET HULU

Prod= 13,5 Prod=18 Prod= 32 Prod= 58

Luas= 5,2 Luas=6,6 Luas=10,7 Luas= 17,4

Breeding tanaman dengan sifat khusus (IV, betacarotene tinggi,

Kultur jaringan

Penelitian pencarian pupuk alternatif

Penelitian pengurangan penggunaan bahan kimia (racun)

Penelitian budidaya kelapa sawit di lahan marginal (kering)

Otomasi di PKS

Peningkatan efektivitas penanganan limbah

Breeding tanaman dng sifat khusus (secara conventional, Genetic engineering)

Peningkatan efektivitas pupuk dan pemupukan

Budidaya sawit di lahan kering

Penelitian tata air

Peningkatan energy selfsufficiency

Penelitian pemanfaatan berbagai limbah

Pengembangan teknik budidaya yang sustainable

Breeding tanaman (secara conventional, Genetic engineering)Kultur jaringan

Penelitian pemanfaatan berbagai limbah

Pengembangan teknik budidaya yang sustainableMekanisasi untuk mengurangi penggunaan air

Breeding tanaman (secara conventional, Genetic engineering)Kultur jaringan

Penelitian pemanfaatan berbagai limbah

Pengembangan teknik budidaya yang sustainableMekanisasi untuk mengurangi penggunaan air

Page 31: Visi 2030 Road Map

Textile Road Map

• Estimation

• Homework

• Strategic Plan

Page 32: Visi 2030 Road Map

For the 2030 Indonesian textile & clothing industrywill focus on :

8.6 12.6 13.8822.32

75.33

01020304050607080

2005 2009 2010 2015 2030

Estimate Export until 2030(US$ Bill)

6.9 10 11.720

70

01020304050607080

2005 2009 2010 2015 2030

Estimate Netto Export until 2030 (US$ Bill)

Annual Export Growth : 10%Annual Net Export Growth : 11%Annual Work Absorb Growth : 15%Domestic Market Share : 85%World Trade Market Share : 5%

1.8 2.1 2.252.9

5.3

0

1

2

3

4

5

6

2005 2009 2010 2015 2030

Estimate Number of Labor until 2030 (mill people)

T A R G E T

Page 33: Visi 2030 Road Map

What Should We Do ???

Restructuring Expansion

Increasing Productivity

Re-investment (Depreciation

Discipline)

Short-term, Mid-term & Long-term Perspective

Adaptable to Market Structure Change

Page 34: Visi 2030 Road Map

Restructuring, Modernization, Expansion & Reinvestment Restructuring, Modernization, Expansion & Reinvestment

In Fiber sector……..

Prod. Capacity (mill ton) : 1.07 1.76 2.79 8.03Worker Needed (people) : 29.447 45.000 72.000 200.000

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

2005 2009 2015 2030

Base Expansion Reinvestment

Assumption : MMF Production 80% Synthetic, 20% Viscose 100% MMF Production supplied domestic demand Natural Fiber (cotton) 100% import Machinery Replacement every 30 year

Installed Fiber Machinery (Unit)

Page 35: Visi 2030 Road Map

Restructuring, Modernization, Expansion & Reinvestment Restructuring, Modernization, Expansion & Reinvestment

In Spinning sector……..

Prod. Capacity (mill ton) : 2.33 2.93 4.66 13.39Worker Needed (000 people): 207 260 414 1,189Export volume (000 ton) : 795 1,500 2,500 7,500Export value (US$ Bill) : 1.6 3 5 15

0

10

20

30

40

50

2005 2009 2015 2030

Restructuring Base Expansion Reinvestment

Installed Spinning Machinery (Mill Spindle)

Assumption : Machinery replacement every 10 year Production including filament yarn

Page 36: Visi 2030 Road Map

Restructuring, Modernization, Expansion & Reinvestment Restructuring, Modernization, Expansion & Reinvestment

In Weaving & Knitting sector……..

Prod. Capacity (mill ton) : 1.50 1.68 2.54 6.93Worker Needed (000 people): 344 385 582 1,500Export volume (000 ton) : 345 600 1,000 3,000Export value (US$ Bill) : 1.53 3 5 15

Assumption : All Shuttle loom replace by Shuttle-less loom Machinery replacement every 10 year Worker needed and export include finishing sector

0100200300400500600700800900

Restructuring Base Expansion Reinvestment

Installed Weaving & Knitting Machinery(000 unit)

Weaving Knitting Weaving Knitting Weaving Knitting Weaving Knitting

2005 2009 2015 2030

Page 37: Visi 2030 Road Map

Restructuring, Modernization, Expansion & Reinvestment Restructuring, Modernization, Expansion & Reinvestment

In Finishing sector……..

Prod. Capacity (mill ton) : 1.50 1.68 2.54 6.93

0

300

600

900

1200

1500

1800

2005 2009 2015 2030

Base Expansion Reinvestment

Installed Finishing Machinery (Unit)

Assumption : Unit Finishing Machinery continuous system (converted count) Machinery replacement every 15 year Production including dyeing/printing (converted count)

Page 38: Visi 2030 Road Map

Restructuring, Modernization, Expansion & Reinvestment Restructuring, Modernization, Expansion & Reinvestment

In Garment sector……..

Prod. Capacity (mill ton) : 1.1 1.28 1.82 4.63Worker Needed (000 people): 873 1,000 1,700 4,735Export volume (000 ton) : 367 507 947 3,486Export value (US$ Bill) : 4.89 6.66 12.32 45.33

0

500

1000

1500

2000

2500

2005 2009 2015 2030

Base Expansion

Installed Sewing Machinery (000 Unit)

Page 39: Visi 2030 Road Map

And Total Projection Are ………

…….. Keeping on being the main player in the world

INDONESIAN TEXTILE & TEXTILE PRODUCT TARGET ON 2030 FROM 2005

75.33 Billion - 6,171 TOTAL 45.33 3.53 3,862 Garment

(finish) 5.43 15 (gray) 5.43 1,156 Weaving & Knitting, Finishing

15 11.06 982 Spinning - 6.96 171 Fiber

Export Target

(US$ Bill)

Production Capacity

Increase (mill ton)

Men Power Increase

(000) Sub-Sector

More important forNational Economic Development ……. and

Annual Export Growth : 10%Annual Net Export Growth : 11%Annual Work Absorb Growth : 15%Domestic Market Share : 85%World Export Market Share : 5%

Page 40: Visi 2030 Road Map

To achieve the target, the strategic plan are….

Page 41: Visi 2030 Road Map

2030 Vision, Strategic PlanShort Term Market Issues until 2009

•The end of “new quotas against China” in US market, means competition in 32 category will back tight. Use the export opportunity in 22 safeguard category.

• But be careful with global safeguard in US market, need government lobby.

USA (22 Category)

• Cotton Combed Yarn also for retail

•Knit Fabric

•Special Purpose Fabric

•Sock, Hosiery from Cotton, wool & MMF (T)

•Sock, Hosiery from Cotton, wool & MMF (B)

•M/B, W/G Knit Shirt, Blouses from Cotton

•M/B Not Knit shirt from cotton & MMF

•M/B, W/G Cotton Trouser

•Brassieres from Cotton & MMF

•Underwear from Cotton & MMF

•Other Clothing from Cotton & MMF (S)

•Cotton Bedspread

•Suit Wool

•M/B Wool Trouser

•Polyester Filament Fabric-Light Weight

•Other Synthetic Filament Fabric

•Glass Fiber Fabric

•M/B, W/G MMF Knit Shirt/Blouses

•M/B, W/G Sweaters from Cotton & MMF

•M/B, W/G Trouser/Slack/Breeches/Shorts

•Other MMF Furnishing

•Trouser/Breeches/Shorts Form Silk & Veg

•2007 Fully Liberalization on Textile & Clothing in ASEAN

• 2007 Fully Liberalization on Textile & Clothing with Japan (EPA)

Page 42: Visi 2030 Road Map

1. Keep our comparative advantage• Using coal for energy supply• Increasing labor productivity by system (labor law revision)• Fight against smuggling

2. Keep our competitive advantage (buyer trust)• Quick response • Shorter production run• Shorter delivery time

3. Looking for financial support• For Restructuring• Expansion

4. Eliminate high-cost economy• Double Taxes cause by OTDA• Pungli (illegal cost)

5. Looking for preferential tariff in potential market (e.g US & EU)• Lobby for GSP• Trade Agreement (FTA)

2030 Vision, Strategic PlanShort-term Development Agenda until 2009

Page 43: Visi 2030 Road Map

2030 Vision, Strategic PlanMid-Term Market Issues until 2015

• Many supplier will have preferential tariff by GSP, Trade Act or FTA.

• 2012 Fully Liberalize on Textile & Clothing with China

• 2015 Fully Liberalize on Textile & Clothing with Rep. Korea

• Hope we have Free trade with US & EU (prediction)

• Complexity of free-trade (regional to regional) APEC will begin, maybe ASEAN-EU or ASEAN-NAFTA etc

• Predicted 2015 Fully Liberalize on Textile & Clothing with Iran, India, Pakistan, Australia, New Zealand.

Page 44: Visi 2030 Road Map

1. Keep our comparative advantage• Using gas or other alternative energy for energy supply• Increasing labor productivity & skills (training center & graduated)• Fight against smuggling

2. Keep our competitive advantage.• Product development to medium high quality

2. Financial & Investment• Discipline on depreciation cost (for reinvestment)• Expansion

3. Infrastructure• Reduce lead-time in port (export-import)• Efficient transportation system for export-import

2030 Vision, Strategic Plan

Mid-term Development Agenda until 2015

Page 45: Visi 2030 Road Map

2030 Vision, Strategic Plan

Long-Term Market Issues until 2030

• Unilateral trade negotiation has finish (agreed), mean fully trade liberalization all over the world (prediction)

• Keep our competitive advantage, Develop brand image.

Mid-term Development Agenda until 2015

Page 46: Visi 2030 Road Map