virus sabotase potensi pelajar yang paling mematikan

VIRUS-VIRUS PIKIRAN PELEMAH POTENSI DIRI PELAJAR MASA KINI

Visit : www.revosuccess.weebly.com

1



2

VIRUS-VIRUS PIKIRAN

PELEMAH POTENSI PELAJAR MASA KINI

Author : AHMAD FATAHILLAH

Author, Motivator, Trainer, Coach, and Consultan Student for Potential Development

Hak Cipta dan diedarkan oleh :

GLOBAL SUCCESS EDUCATIONTM

www.revosuccess.weebly.com www.pelatihansukses.weebly.com http://perihalpelajar.blogspot.com www.revolusihipnosis.weebly.com

© 2014 Ahmad Fatahillah - All Right Reserved Virus-Virus Pikiran, Pelemah Potensi Pelajar Masa Kini



3

GLOBAL SUCCES EDUCATION ialah pusat

pendidikan dan pelatihan “soft skill” bagi pelajar

dan mahasiswa yang ingin mengembangkan

dirinya dari berbagai aspek peningkatan diri,

diantaranya : peningkatan skill, potensi, bakat, dan

kompetisinya untuk meraih kesuksesan yang ia idamkan dengan cara yang lebih mudah,

cepat dan terprogram.

GLOBAL SUCCES EDUCATION memberikan pelatihan, keterampilan, wawasan dan

pengetahuan yang belum pernah di ajarkan di bangku sekolah dari dasar hingga

perguruan tinggi.

GLOBAL SUCCES EDUCATION tidak sama dengan bimbel yang banyak

diselenggarakan di kota-kota melainkan banyak perbedaan khusus yang lebih ekslusif dan

memberdayakan bagi pelajar dan mahasiswa.

GLOBAL SUCCES EDUCATION memberikan keterampilan “soft skill” untuk

pengembangan diri yang sangat berguna bagi perkembangan jati diri, peningkatan

prestasi akademik ataupun karir profesional dan membangun prestasi mulia di

masyarakat.

GLOBAL SUCCES EDUCATION bertujuan untuk ikut andil memajukan dunia

pendidikan yang dewasa ini perlu banyak inovasi untuk out put yang berkualitas, tidak

sekedar lulus mengantongi ijazah. Dengan dibekali soft skill yang memadai di sini pelajar

ataupun mahasiswa dapat lebih terprogram hidupnya, tahu potensi alaminya, dan tahu

pula bagaimana cara mengembangkannya dengan cepat dan segera.

GLOBAL SUCCES EDUCATION mencetak mental-mental sukses yang siap belajar,

sekolah, kuliah, bekerja dan bermasyarakat dengan lebih unggul dan terberdayakan

dengan baik.



4

Info pelatihan untuk menunjang berbagai kesuksesan anda kunjungi

www.revosuccess.weebly.com atau www.pelatihansukses.weebly.com

BACA !

Tulisan ini sangat cocok bagi para pelajar dan mahasiswa yang benar-benar ingin

dirinya sukses sejati.

Tulisan ini sangat cocok untuk pelajar yang selama ini bertanya-tanya bagaimana

sih agar sukses itu?

Tulisan ini sangat cocok untuk pelajar yang ingin menemukan dan

mengembangkan jati dirinya

Tulisan ini 100% tidak pernah diajarkan di sekolah, maka pelajarilah dengan

seksama.

Jadi, anda diperkenankan bahkan hal ini menjadi nilai tersendiri bagi anda jika

memberikan e-book ini kepada rekan sekolah atau kuliah anda di mana saja dan

kapan saja, terserah., bisa melalui fb, twitter, copy paste via flas disk, dll. Asal

jangan dijual.



5

Tulisan ini diDedikasi untuk :

1. Bangsaku Tercinta

2. Seluruh pelajar di Nusantara

3. Para praktisi pendidikan dan orang tua

Desclimer

1. Ebook ini boleh disebarkan atau diberikan kepada siapa saja melalui fb, twitter, web dll, tetapi

tidak boleh sekali-kali mengubah isinya

2. Ebook ini bukan tujuan untuk diperjualbelikan oleh siapapun kecuali oleh penerbit

3. Penulis berhak menarik kembali ebook ini atau merevisinya ulang

4. Ebook ini hanya dikeluarkan oleh pihak penerbit mandiri melalui situs

www.pelatihansukses.weebly.com dan http://perihalpelajar.blogspot.com

5. Jika ada kesalahan baik dalam penulisan, pengandaian dan ingin menyampaikan kritik atau

saran yang sifatnya sangat membangun silahkan kirim email ke [email protected]

atau inbox fb : Mas Ahmad Fatahillah Baru



6

PENDAHULUAN

Ini hanyalah ebook yang sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan jadi mohon

maklum jika ada kekurang akuratan isi dan sumber.

Apa yang saya tuliskan di bawah ini tidaklah banyak beda dengan tulisan lain di luar

sana, hanya saja tulisan dalam ebook ini khusus saya tuangkan dalam dunia

pendidikan. Berbagai pemahaman dan teknik seputar ilmu pengembangan diri yang

sedang booming di luar sana saya bingkai dengan versi dunia pendidikan. Karena saya

pikir hal ini sangat penting dan belum ada yang mengupas secara lebih detil untuk

ditujukan ke dunia pendidikan.

Ebook ini sangat tepat jika dibaca oleh pelajar, guru, dosen dan orang tua. Di dalamnya

banyak membahas aspek yang masih belum dipahami secara komprehensif oleh

mereka. Ebook ini saya namakan “Virus-virus Pikiran, Pelemah Potensi Pelajar Masa

Kini” yang selama ini hanya dipahami sebatas apa adanya saja dan kurang begitu

diperhatikan, padahal dari persoalan virus inilah justru telah

banyak menyebabkan pelajar gagal dalam usaha dan karirnya.

Virus ini tidak disadari telah menjadi sebuah program khusus

(nilai, pengakuan, emosi, memori, cara pandang) dalam pikiran

yang kerjanya hanya menyabotasi usaha dan kemampuan dari

seorang pelajar. Secara fitrahnya pelajar dan manusia pada

umumnya memiliki kemampuan atau potensi besar yang luar biasa di dalam dirinya

masing-masing, namun dikarenakan banyak hal yang kurang memberdayakan berupa

perkataan, sikap dan perbuatan dari lingkunganlah yang akhirnya melupakan kita dari

kemampuan dasar kita (basic potency) yang luar biasa.



7

Secara saintifik (melalui pendekatan NLP, hypnosis, dan neuronsains) kemampuan

manusia tidak hanya yang dapat dilihat oleh mata saja melainkan di balik itu

menyimpan kekuatan yang sangat hebat. Namun, sayang sekali potensi hebat ini

seakan hilang karena berbagai virus yang tidak memberdayakan tersebut. Dan virus-

virus itu ialah Kebodohan dan Kelemahan Diri, Kemiskinan, Takdir Yang Tidak

Memihak, Fasilitas Yang Tidak Layak, dan Virus Ketidakmungkinan.

Virus ini selalu saja masuk ke dalam pikiran dan emosi kita dari berbagai pihak. Virus ini

tampaknya memang wajar, sederhana dan bukan sebuah virus, namun sungguh

memilukan karena hanya berawal dari sesuatu yang biasa tetapi memiliki efek jangka

panjang yang kurang bagus. Pada dasarnya, virus ini hanya sebuah pemahaman yang

kurang layak (salah paham, kurang komprehensif,

salah tafsir) terhadap suatu dogma, persepsi, dan

sikap yang ada di sekitar kita, akhirnya menjadi

sebuah pola pikir yang tidak memberdayakan dan

berakibat kurang tepat pada kondisi seseorang.

Oleh sebab itulah, ebook ini meluruskan kembali agar

kesalahpahaman tersebut berhenti sudah. Dan

karena kesalahpahaman ini yang menyebabkan “dugaan” kurang dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah dan alamiah akhirnya membentuk mental manusia (khususnya

pelajar) kurang bermutu.

Ebook ini adalah sebagai langkah awal (bagi saya pribadi khususnya) untuk mencapai

harapan baik yang paling hakiki untuk semua pelajar yang dirinya sadar ingin terus

mengembangkan potensi dan kemampuannya, untuk mencapai prestasi hidup ideal

bagaimanapu itu bentuknya seperti yang tertuang dalam salah satu ayat Al-Quran yang

artinya berikut ini:



8

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu (untuk mengetahui) siapa

di antara kamu yang lebih baik amalnya (prestasi hidup). dan Dia Maha Perkasa lagi

Maha Pengampun, (QS. Al-Mulk : 2)

Dengan dasar inilah, ebook ini dan beberapa ebook lain yang sedang saya rintis salah

satu tujuan utama saya ialah memberikan kontribusi dan pemberdaya-an untuk

perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia dengan diawali dari aspek

pikiran pelajar secara langsung. Aspek pikiran ialah aspek yang paling mendasar, akar

dari segala akar yang hasilnya nyata. Oleh karena itulah sangat tepat bahkan menjamin

berhasil jika dimulai dari sana. Dan inilah ebook yang menyajikan hal itu untuk anda.

Selamat membaca !



9

BAGIAN 1

VIRUS-VIRUS PELEMAH

Diantara virus pelamah pikiran yang melanda saat ini ialah :

1. Virus pembodohan dan kelamahan

2. Virus ketidakmungkinan

3. Virus kemiskinan

4. Virus takdir yang tidak layak

5. Fasilitas yang kurang layak

Virus-virus semacam ini merupakan virus mental yang kesannya benar jika hanya

dipandang dari sudut yang kurang matang dan dewasa, alasannya beberapa virus

terkesan bersumber dari ajaran Agama (seperti virus takdir yang tidak memihak) tetapi

jika diselami lebih dalam maka anda akan menemukan sesungguhnya persepsi

semacam itu kurang benar adanya. Saya akan membahas mengenai takdir ini pada

buku tersendiri. Sekarang kita akan membahasnya secara keseluruhan dan kita

benarkan bagaimana yang sesungguhnya itu.

Mari kita mulai....

1. VIRUS PEMBODOHAN DAN KELEMAHAN DIRI

Setiap pelajar pasti ada yang pintar, pandai, cerdik dan cerdas namun ada pula yang

kebalikannya. Secara umum, terdapat orang yang merasa mampu atau sanggup

menjalan tugas-tugas dan pekerjaan dengan baik dan terampil (memiliki kinerja yang

unggul), namun sebaliknya juga ada orang yang kinerjanya mengalami hal sebaliknya.

Kedua hal ini adalah permasalahan wajar yang sering kita lihat di lingkungan sekitar

misalnya di sekolah, kampus, dirumah, dll.



10

Secara prinsipnya menyatakan bahwa setiap orang pastinya memiliki kapasitas berfikir

tersendiri yang ia bawa dalam menanggapi respon-respon dalam hidupnya, dan hal ini

tergantung pada basic wawasan, ilmu dan pengalamannya masing-masing pada diri

mereka yang berbeda satu sama lain.

Kadangkala orang salah tafsir terhadap pengetahuan dan kemampuan orang lain yang

tidak setara dengannya alias berada di bawah kemampuan dan kepintarannya itu. Kita

sering mengatakan “dasar bodoh” kepada orang lain yang tingkat kepintarannya di

bawah kita. Mungkin pula tidak jarang kita mengatakan pada diri sendiri “kenapa aku

bodoh sekali” tetkala melakukan pekerjaan yang terasa sulit diselesaikan dan berkali-

kali mengalami kesalahan yang sama. Hal semacam ini namanya pembodohan diri

sendiri, yakni menganggap sebuah kondisi relatif (bodoh) ini secara akut. Padahal tidak

seharusnya mengatakan demikian (misalnya juga dasar kamu anak bodoh, dungu,

telmi, dll) karena hal tersebut tentunya justru tidak mengubah keadaan lebih baik,

namun yang terjadi justru tidak kunjung berubah yakni semakin bodoh saja. Di sini ada

kesalahan kecil tetapi berdampak besar yang tidak dipahami orang.

Pernahkan anda, entah kapan, sedang mengerjakan tugas namun anda kurang mampu

melaksanakannya? Kemudian ada orang lain entah itu siapa mengatakan kepada anda

“gitu saja tidak bisa,,,dasar.....” ini adalah ungkapan yang melebel anda “bodoh”. Sama

halnya seperti anda saat sekolah entah itu waktu kecil atau saat ini jika sedang

mengerjakan Pr, praktek, dsb namun anda sama sekali tidak bisa melakukannya

dengan baik, lantas tiba-tiba ada orang mengatakan (dengan nada sinis atau

menertawakan) “.....ahhhh gitu aja gak bisa lho....”. sayangnya jika kita percaya saja

dengan perkataan orang lain itu maka kita sendiri telah “melebel” diri kita memang gak

bisa alias bodoh. Ini tidak akan mengubah keadaan anda, kecuali anda tidak terima

dengan lebel tersebut dan anda dapat membuktikan kalau anda sangat bisa bahkan

melebihi yang dikatakan orang kepada anda.



11

Tanpa disadari orang telah melebel diri kita bodoh, lantas jika percaya maka diri sendiri

telah melebeh bodoh juga, hasilnya anda benar-benar bodoh karena otak anda

potensinya telah tersabotase dengan label tersebut.

Lantas bagaimana hal ini kita tanggapi untuk kedepannya?

Teruskan baca !

Selain pembodohan diri ini, satunya lagi ialah kelemahan diri, yakni suatu

ketidakmampuan dalam melakukan suatu pekerjaan. Terutama yang sering terjadi

ialah disaat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak biasa kita lakukan, misalnya

pekerjaan kita biasanya hanyalah sebagai pelajar tiba-tiba disuruh untuk mengajar di

depan kelas kepada teman-temanya sendiri atau hanya membawakan presentasi kecil,

bagi sebagian pelajar tugas seperti ini ia mengatakan “aku tidak bisa, aku tidak

pengalaman, aku tidak mau, aku takut, aku minder” dan lain sebagainya. Dalam

beberapa tulisan saya insyaallah saya akan membahas tersendiri bagaimana

menangani masalah minder presentasi ini.

Dua hal ini (pembodohan dan kelemahan), tampaknya agak berbeda namun memiliki

satu kesamaan memalukan yang harus ditangani dengan bijaksana. Pembodohan dan

pelemahan diri adalah dua hal yang sangat memakan potensi dasar dan potensi

pengembangan seseorang. Padahal jika tahu bahwa potensi manusia secara alami

tidak seperti yang dikira orang. Setiap manusia memiliki potensi beragam yang dapat

dikembangkan sesuai yang ia mau. Dalam kasus pembodohan dan pelemahan diri ini

potensi yang dipunyai seseorang masih belum dikembangkan dengan optimal di suatu

bidang tertentu, misalnya dalam bidang matematis dan bahasa. Jika dalam kedua

bidang ini potensi seseorang tidak berusaha dikembangkan dengan baik maka yang

terjadi adalah ketidakmampuan dalam mengerjakan dua hal tersebut bahkan

dikatakan bodoh.

Namun, anggapan orang yang menyatakan anak bodoh atau anak lemah hanyalah

kesalahan semata karena ia hanya melihat dengan mata kepala yang sering tertipu



12

oleh fakta ilmiah tanpa berfikir secara lebih dewasa untuk memahami dibalik

kekurangan seseorang. Memang, manusia diciptakan dengan memiliki kekurangan

salah satunya yaitu “ketergesa-gesaan” dalam menanggapi sesuatu. Akan tetapi dibalik

ketergesaan ini ada tujuan untuk membuat pikiran dan perasaan semakin peka,

rasional, tajam dan dalam untuk menanggapi suatu persoalan hidup hanya jika mampu

mengambil pelajaran penting saat mengalami kesalahan dalam membuat keputusan,

tindakan, ucapan dan klaim tertentu. Kesalahan seperti ini dapat menjadi evaluasi

guna untuk mempelajari ulang pada kejadian yang sama, akhirnya jika proses ini

berjalan terus maka dampaknya pada kemampuan berfikir dan beremosi lebih analisis,

matang, tajam dan dalam.

Kita kembali ke persoalan pada anggapan bodoh dan lemah di atas. keduanya

merupakan perkataan negatif (bodoh dan lemah) untuk mewakili suatu kondisi

seseorang atau diri sendiri akibat kekurangan latihan mengasah potensinya. Kita

dikatakan Bodoh dan lemah ketika kurang berpengalaman, pengetahuan, wawasan

dan masih memiliki kinerja yang rendah, akhirnya membuat kita malu dengan keadaan

orang-orang sekitar yang lebih mampu. Hal seperti ini tentunya pernah terjadi pada

setiap orang, di mana saat anda berada di tengah-tengah orang yang ahli di bidang

politik, misalnya, mereka sedang membicarakan soal politik Indonesia tetapi anda tidak

segitu paham bener mengenai hal politik, apa yang terjadi pada perasaan dan pikiran

anda? Tentu anda akan berfikir dan merasa tidak sepandai mereka kan?? Pikiran dan

perasaan itu pasti ada di saat kita berada pada lingkungan orang yang kapasitas

kemampuannya (dalam bidang tertentu) di atas kita. Hal semacam ini tidaklah jadi

masalah penting selama kita ada kemauan untuk belajar dan tidak segera mengklaim

yang tidak-tidak bahwa “kita bodoh”. Meskipun klaim ini benar tetapi tetap tidak

membantu secara emosional dan intelektual.

Memang, manusia tidak ada yang sempurna namun dasarannya seluruh manusia

adalah ciptaan SEMPURNA. Oleh sebab itu dalam aspek teknisnya justru seseorang



13

selalu dituntut untuk mencapai fitrah kesempurnaan dirinya. Manusia dikatakan tidak

sempurna hanyalah karena perjalanan hidupnya selalu trial dan eror. Di sisi lain

manusia memiliki KELEBIHAN karena mampu mengasah potensi unggulnya namun di

sisin lain memiliki kelemahan karena belum mengasah penuh potensinya di suatu

bidang. Hanya itulah titik persoalannya.

Ada dasar penting yang saya jadikan bahan pembahasan mengenai ini. Dalam

beberapa keilmuan modern bidang psikologi dan syaraf otak (psyconeurology,

neuroscience, dll) menyatakan sebuah informasi penting bahwa otak manusia terdiri

dari MILYARAN sel saraf (100 Milyar dengan didukung 900 milyar syaraf dengan

kapasitas penyimpanan memori sebesar 30 triliyun GB lebih) yang semunya aktif

bekerja untuk menyimpan memori, data kehidupan dan persepsi-persepsi yang

ditangkap oleh panca indra. Milyaran syaraf (yang kemudian disebut sistem kerja otak)

ini uniknya dapat dikendalikan oleh orangnya secara sadar untuk memahami sebuah

perkara dengan corak pemahaman dan penilaian yang sangat berbeda dari pada yang

dipahami orang lainnya. Satu sama lain berbeda cara menggunakannya.

Misalnya orang sakit, tentu “rasa sakit” adalah suatu sensasi rasa yang memang

semestinya ditanggapi sebagai rasa sakit. Sakita ya sakit, namun karena sistem kerja

syaraf otak dapat dikendalikan oleh orangnya maka rasa sakit sebenarnya bisa

dikaitkan dengan kenikmatan, ini mengindikasikan orangnya akan mampu merasakan

kesakitan sebagai kenikmatan tersendiri. Hal ini memang sangat bertentangan dengan

pendapat umum tetapi inilah fakta dibalik penguasaan pikiran itu.

Contoh lagi, sebuah rumah sederhana atau bahkan sebuah gubuk di sawah. Setiap

orang yang masuk ke dalamnya akan memberikan persepsi dan penilaian berbeda-

beda terhadap rumah atau gubuk tersebut. Ada yang menilai sebagai rumah tak layak

huni yang bisa membuat pikiran stress, emosi tidak nyaman dan tubuh gerah, namun

ada lagi yang menilai dan berpersepsi sebaliknya yaitu merasa nyaman-nyaman saja

tidak ada masalah, bahkan mungkin ada yang berpersepsi rumah yang nikmat. Ketiga



14

persepsi dan penilaian yang berbeda ini tentunya didasari dengan informasi yang ada

di otaknya mengenai sebuah rumah yang layak dan tentang suatu kenikmatan yang

pantas ia dapatkan. Hal ini wajar saja.

Ada contoh lagi yang menarik dan dapat anda praktekkan sendiri jika mau, caranya

sangat sederhana cobalah untuk mengambil makanan kesukaan anda ! kemudian

sebelum memakannya lihat makanan tersebut baik-baik kemudian rasakan sensasi

nikmatnya tetapi jangan dicicipi dulu. Ingat saja rasanya di lidah yang pernah anda

makan sebelumnya. Sekarang lihatlah kembali makanan anda tetapi dengan

membayangkan begitu jelas bahwa di makanan anda ada ulat, belatung, cacing dan tai

campur jadi satu di dalam makanan anda selama 5 menit saja atau sampai anda

merasa mau muntah. Kemudian, makanlah itu ! nah, di saat seperti ini biasanya orang

akan “tidak mau” memakannya karena menghubungkan sensasi rasa makanan dengan

rasa “jijik” yang berlebihan.

Nah, tetapi bagaimana dengan orang yang mau makan cacing, gayas, belatung? Seperti

orang-orang pedalaman itu... mereka nikmat-nikmat saja memakannya bahkan mereka

mengatakan penuh gizi... (yaa... di dalamnya memang ada zat protein yang tinggi)?

Orang pedalaman menganggap cacing, gayas, belatung sebagai makanan penuh gizi

dan mereka sudah membiasakan makan itu sejak kecil jadi mereka tidak merasa jijik

tetapi lezat/nikmat.

Kedua contoh ini merupakan cara kerja otak yang memiliki prinsip konektivitas

hubungan (associative) antara satu hal dengan hal lain apapun itu. Misalnya makan

coklat dihubungkan dengan sensasi kenikmatan, makan buah dihubungkan dengan

sensasi manis dan bergizi, makan nasi dihubungkan dengan kenyang, gizi dan kekuatan

tubuh, orang akan terus ingin mendapatkannya karena dihubungkan dengan suatu hal

yang membuah diri mereka tetap hidup sehat artinya ia hubungkan dengan

kenikmatan.



15

Makan babi dihubungkan dengan cacing pita, orang muslim tidak hanya

menghubungkan dengan cacing pita melainkan juga dengan najis berat dan haram jadi

makan babi kebanyakan dijauhi orang karena makan babi sama dengan memasukkan

penyakit ke dalam tubuh, makan barang haram dan endingnya ialah kesengsaraan.

Intinya hal ini merupakan dasar ilmiah yang telah diteliti oleh ilmuan syaraf dan

psikologi yang menyatakan bahwa setiap perilaku, pemahaman, ucapan, keputusan dll

selalu didasarkan pada koneksi-koneksi dengan hal lain yang erat hubungannya dengan

mendekati kenikmatan dan menjauhi kesengsaraan (keduanya ialah basic insting

manusia untuk survive selama hidup).

Selain itu, fakta ilmiah lainnya juga menyatakan bahwa jika manusia dapat

mengendalikan otaknya sendiri dapat pula memprogram otaknya. Namun, BUKAN

berarti kita lantas memprogram sistem kerja organ-organ tubuh yang pusat

pengendaliannya di otak, itu jelas salah dan tidak dapat dilakukan karena kerja paten

sesuai kodratnya, di sini yang dapat dikendalikan ialah pikiran, nalar, penilaian,

pemahaman, dan emosi baik yang ada di otaknya sendiri maupun di otaknya orang lain

untuk mengontrol sistem kerja otaknya agar lebih optimal.

Dalam sehari-hari, kita dari kecil hingga sekarang otak kita selalu terprogram oleh

lingkungan, orang tua, teman, sekolah, guru, agama, televisi, alam dan lain-lain. Inilah

yang menjadikan kita orang seperti apa menurut lingkungan kita. Hal ini tidak dapat

dipungkiri hanya saja dapat dievaluasi ulang apakah program yang masuk itu

bermanfaat atau menghancurkan. Jika program yang masuk otak kita merupakan

program yang bermanfaat maka dapat diperkuat atau dipertahankan. Akan tetapi jika

program buruk yang ada di otak maka kita harus mampu mereprogram artinya

mendesain ulang pemahaman, nilai dan persepsi tertentu yang kurang bermanfaat

menjadi lebih bermanfaat untuk hidup kita.

Contohnya adalah pembodohan dan pelemahan diri ini, begitu ada orang atau diri

anda sendiri bilang kepada anda :



16

kamu bodoh, begini saja tidak bisa...

payah sekali kau ini..

dari dulu sampai sekarang otak ditaruh di dengkul...

kenapa aku gak bisa rumus yang sulit ini ya...

kenapa aku bodoh banget dengan matematika ya...

aku rasanya minder kalau presentasi pelajaran....

apa aku memang ditakdirkan jadi orang bodoh ya...

dsm.

Apapun yang kita lihat, dengar, rasakan pada dasarnya semuanya itu bentuk informasi

yang membentuk program-program pikiran dengan melalui proses distorsi, deletion,

penyaringan dan keputusan di dalam otak kemudian membentuk pemahaman dalam

benak yang berupa nilai-nilai atau suatu persepsi tertentu.

Termasuk kata-kata pembodohan dan pelemahan diri seperti di atas , kedua hal inipun

merupakan program yang dapat masuk dengan mudah ke dalam pikiran jika tidak kita

saring dengan baik. Jika ada orang bilang kepada kita dengan sedikit menyindir

kelemahan yang ada pada diri kita (misalnya tentang kebodohan dan kelemahan)

kemudian kita hanya menanggapinya dengan mentah, maka informasi dari kata-kata

tersebut terserap dalam pikiran. Jika masalah ini sering terjadi maka kemungkinan

besar akan terjadi koneksi syaraf tentang kebodohan atau kelemahan diri pada otak

kita. Dan kita menganggap diri kita memang bodoh dan lemah (kurang berdaya) maka

inilah virus pikiran itu. Bayangkan apa jadinya jika syaraf-syaraf dalam otak kita

menyimpan program-program kebodohan dan kelemahan ? maka apa yang terjadi

pada potensi kita? Yang ada potensi kita sesungguhnya akan tersabotase fungsi

kerjanya.

Fungsi potensi dalam diri kita seharusnya dapat mencapai angka 100, misalnya, tetapi

karena kita percaya dengan virus-virus pembodohan dan kelemahan ini maka

kinerjanya hanya maksimal 10 saja. Misal, potensi matematika, logika dan bahasa di



17

dalam otak kita... tidak sedikit pelajar yang mengalami hambatan, kesulitan, dan resah

bahkan mau menangis jika terkena mata pelajaran ini. Ditambah rangsangan berupa

kata-kata teman, guru dan orang tua disekitar yang mencibir ketidakmampuan kita

maka kondisi bodoh seperti ini seakan-akan memang menjadi gelaja khusus dan tidak

dapat dihilangkan kecuali jika ada keajaiban besar saja. Maka potensi kita di bidang

tersebut seperti terjerat oleh virus-virus kata bodoh, dungu, telmi, gak mampu apa-

apa, sampah dan sebagainya itu, seperti kaki yang dijerat tali akhirnya tidak dapat

dibuat berjalan dan berlari dengan cepat melainkan akan terus tersandung dengan

kakinya sendiri, terjatuh, sakit, malu dan tidak sampai pada tujuan yang kita mau.

Inilah yang sering terjadi pada konsep pendidikan kita, di sana-sini orang-orang yang

sadar dan tahu tentang konsep ini masih kurang banyak. Sangat disayangkan, padahal

secara kodrati setiap manusia diciptakan Tuhan dengan potensi dahsyatnya masing-

masing yang sudah tertanam di dalam sanubarinya. Hal ini ditunjukkan dengan bentuk

kesempurnaan ciptaan kita di atas seluruh makhluk bahkan kitalah yang paling

dimuliakan di atas semua yang pernah Tuhan ciptakan, jadi secara logisnya sangat

mustahil jika kita bodoh dan mustahil jika kita lemah. Dengan kapasitas jaringan syaraf

yang melebihi 100 milyar dapat digunakan untuk apapun masak kita bisa-bisanya

dikatakan orang bodoh.? Tetapi memang itulah jika kita percaya, jadi kita perlu mampu

menguasai pikiran sendiri dengan sangat baik supaya tidak mudah menjadi bodoh

melainkan mampu menjadikan apapun dalam diri kita seperti yang kita mau. Anda

dapat menjadi pintar, cerdas, mengusai pengetahuan, memiliki pengalaman yang

handal hanya dengan mampu menguasai pikiran, emosi dan perilaku seperti yang anda

mau, tidak seperti yang dimau orang.

Disinilah pentingnya penguasaan diri yang mencakup cara berfikir, beremosi, dan

berperilaku sesuai kehendak kita sendiri bukan dikehendaki orang yang terkadang

hanya menjerumuskan pada pelemahan dan pembodohan diri saja. Kecuali jika

memang kehendak orang lain tersebut benar-benar bertanggung jawab dan etis



18

seperti perkataan guru-guru besar yang sangat bijaksana maka patut untuk dipercayai

dan diikuti.

Lantas, bagaimana caranya menguasai diri sendiri agar tidak terombang-ambing

dengan perkataan orang? Jawabannya ada di ebook saya Strategi Pengembangan

Potensi, Minat Dan Bakat yang saya share secara free di dunia maya.

2. VIRUS KETIDAKMUNGKINAN

Virus mematikan lainnya ialah berfikir “tidak mungkin” untuk mencapai suatu prestasi

yang hebat dan impian tinggi serta bermartabat. Label “Tidak mungkin” mencapai

impian ialah suatu anggapan bodoh kepada dirinya sendri, dan secara tidak langsung

telah MEMVONIS dirinya pecundang yang selalu gagal dalam berusaha. Virus ini

kelanjutan dari virus pembodohan dan pelemahan di atas. Jika seseorang telah

mengakui dirinya lemah dan bodoh maka diapun mengatakan dirinya tidak mampu

untuk melakukan suatu hal apalagi mencapai prestasi sukses besar.

Berfikir tidak mungkin merupakan mental block atau mental penghambat untuk

sukses, mental ini dapat berasal dari suatu dogma dan nasihat-nasihat yang kurang

tepat serta peristiwa kekecewaan di masa lalu. Pada gilirannya menjadi pikiran yang

terus menggrogoti pemiliknya, namun yang menarik mental blok ini sekaligus

memberikan rasa nyaman di level pikiran bawah sadar untuk menempati posisi

“nyaman” dan tidak mau beralih ke “zona baru atau zona perubahan” karena terdapat

berbagai resiko misalnya rasa kecewa yang mungkin saja dapat muncul kembali jika

belum berhasil seperti yang diinginkan. Inilah alasannya kenapa seseorang ingin sekali

berubah tetapi tidak mampu melakukannya karena alasannya terlalu sulit bahkan tidak

mungkin baginya.

Mental blok “ketidakmungkinan” mencapai suatu impian dan prestasi sukses ini sangat

merusak dan melemahkan potensi manusia. Jika seorang pelajar memiliki pola berfikir

(mind-set) seperti ini maka sangat disayangkan karena pencapaian prestasi yang



19

diinginkan biasanya hanya isapan jempol, apalagi impian-impian yang digantungkan di

langit? Pikirannya akan terus berbicara

“ah...tidak mungkinlah.., itu terlalu tinggi saya takut jatuh sakit”

“mustahil lah kamu seperti dia... ngaca dulu...”

“jangan bermimpi saja, itu tidak mungkin kau capai”

................ dan berbagai kalimat-kalimat naif lainnya yang saya pikir itu sangat

melemahkan, layaknya dalam cerita rakyat ada “seekor burung elang yang di asuh

induk ayam”, si ekor anak elang melihat elang dewasa terbang tinggi di awan, dalam

hati kecil si elang ingin bisa terbang seperti itu tetapi apa yang terjadi saat diutarakan

kepada induknya? sayang sekali malah sang induk ayam berkata “jangan ngaco...tidak

mungkinlah anak ayam sepertimu bisa terbang seperti elang itu...kamu hanya bisa

terbang dengan meloncat saja, itupun rendah ..” kata induk ayam seperti ini padahal ia

tidak tahu bahwa anak yang diasuh itu ternyata si bayi elang yang waktu dalam telor

terjatuh kemudian ditemukan si induk ayam untuk dierami. Lantas saat elang itu

dewasa dan ia benar-benar tidak mau terbang karena kemauannya dilemahkan

sehingga potensi terbangnya tidak terpakai dan hilang. Si elang ini percaya bahwa

dirinya memang ayam dengan kadar terbang yang kecil, persoalannya ia terjebak

dalam lingkungan yang salah sehingga memiliki persepsi yang salah juga terhadap

kemampuan besar yang ada dalam dirinya. Potensi terbangnya juga ikut mengkerdil

dan lemah, akhirnya tidak terpakai sama sekali.

Ini hanya cerita rakyat, benar tidaknya sumber cerita ini tidak diketahui pasti namun

cerita ini memiliki inspirasi unik yang dapat dijadikan perumpamaan untuk orang-orang

yang pesimis dengan potensi besarnya yang hanya di anggap sebagai

ketidakmungkinan saja.

Lantas apakah tidak mungkin mencapai impian tinggi atau prestasi yang istimewa?



20

Jika saya bertanya seperti ini tiba-tiba dalam pikiran orang pesimis muncul jawaban

“ya... mungkin sih” ...

Lantas kenapa tadinya berfikir “tidak mungkin”?

Nah, diketahui bahwa berfikir tidak mungkin adalah jawaban dari rasa malasnya saja,

malas untuk bergerak, malas untuk berubah dan malas untuk berusaha karena dirinya

(di level pikiran bawah sadar) merasa nyaman berada di zona malas dan tidak mau ke

zona baru yang akan dikira banyak resiko, kerja keras dan berbagai alasan lainnya yang

tidak disadari secara sadar.

Ini juga merupakan salah satu virus yang sangat melemahkan potensi pelajar. Pelajar

adalah tunas bangsa, jika potensinya lemah hanya karena dirinya belum mampu atau

hanya karena belum dilatih dengan maksimal maka apa jadinya bangsa ini?

Bagaimana nasib 5 tahun ke depan? Sekarang ini tidak sedikit pelajar yang masih

pesimis seperti ini. dan mulai sekarang harus dirubah total dari dalam mind-setnya.

3. VIRUS KEMISKINAN

Kemiskinan tidak jarang menjadi ajang alasan untuk pesimis dalam meraih prestasi

atau impian hidup yang indah. Inilah yang juga sering menjadi virus penggerogot

potensi seseorang sehingga potensinya tidak dapat berkembang maksimal.

Di masyarakat memang terkadang ada pelajar dengan kondisi ekonomi yang tidak

sebanding besar dengan kondisi temannya yang pulang pergi naik motor keren atau

dijemput mobil mewah, hal ini menyebabkan seseorang menerima kenyataan dengan

tidak puas bahkan menyatakan Tuhan tidak adil. Sebagai imbas dari sikap ini rasa

pesimis yang menghantui pelajar bahwa “kesuksesan hanya diraih oleh mereka yang

memiliki biaya untuk sekolah tinggi saja” atau hanya bagi mereka yang punya orang

tua kaya.

Itu bullshit...



21

BULL SHIT...sekali.

Kesuksesan seseorang tidak ada hubungannya dengan kekayaan apapun, seorang

pelajar yang beralasan tidak punya dana untuk sekolah kemudian merasa tidak

sanggup sukses itu jelas-jelas SALAH. Karena Kesuksesan tidak dicetak dari kekayaan,

bahkan TIDAK dicetak dari kepintaran, tidak dicetak dari kejeniusan melainkan dicetak

dari KEMAUAN untuk sukses. Ya, hanya dari KEMAUAN saja, maka segala yang

diperlukan akan datang sejalan dengan waktu. Baik itu dana maupun pertolongan-

pertolongan yang lain, hal ini akan terus berkelanjutan sampai pada kemampuan

dirinya yakni ia dapat mencapai kepintaran, jenius, hidup makmur dan sebagainya

akan ada sendiri dalam dirinya sesuai dengan prosesnya.

Mungkin, masih ada sebagian orang diluar sana yang kurang setuju dengan pendapat

saya mengenai KEMAUAN ini. Wajar..., saya mengerti kondisi itu. Apakah memang

benar bahwa “kemauan” dapat mendatangkan

kesuksesan yang besar dan bagaimana teknik efektif

untuk memunculkan rasa MAU untuk sukses ini?

Tentu jika anda ingin tahu maka harus mempelajari e-

book Revolusi sukses di sini

www.revosuccess.weebly.com

Intinya yang kita bahas ini menyatakan kemiskinan

bukanlah penghalang anda untuk meraih prestasi,

impian dan harapan hidup yang lebih ideal. Tidak ada

sangkut pautnya antara pencapaian prestasi (impian)

dengan kekayaan dan kepintaran, tetapi semuanya pencapaian terkait erat dengan

kekuatan diri sendiri untuk mencapai prestasi, impian dan kesuksesan itu. Lantas yang

dibutuhkan seperti dana penunjang, orang-orang yang mendukung, dan kemampuan-

kemampuan lainnya akan datang seiring dengan usaha anda. Jadi, teruslah berusaha



22

apapun kondisinya. Awali dengan niat yang kuat, PANTASKAN diri anda untuk

mencapai apa yang anda mau.

4. VIRUS FASILITAS YANG KURANG LAYAK

Tidak sedikit pelajar yang kurang PD karena kalah saing dengan pelajar yang sekolah di

instansi pendidikan dengan fasilitas cukup memadai, yang semuanya ada untuk

menunjang pendidikannya. Hal ini tentunya sangat bagus, di sisi lain masih kurang

banyak instansi pendidikan yang fasilitasnya memadai, hal ini menyebabkan beberapa

pelajar mengalami keminderan dan “iri” jika suatu saat ia tahu salah satu temannya

yang sekolah di instansi dengan penuh fasilitas memadai. Kemudian muncullah

anggapan yang kurang tepat bahwa tanpa fasilitas yang memadai “akan sulit untuk

berhasil dalam belajar”, tanpa disadari pikiran seperti ini telah menjadi virus tersendiri

yang dapat menghambat pekerjaan akal pikiran yang penuh potensi itu. Wal hasil,, apa

yang ia pikirkan memang itulah yang jadi kenyataan bagi dirinya sendiri.

Sebenarnya fasilitas sekolah, dalam beberapa penelitian, memang memiliki cukup

pengaruh pada perkembangan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dibandingkan

dengan pelajar yang kurang mendapatan fasilitas (baca; prasarana dan sarana) yang

memadai tersedia secara permanen di sekolahnya. Diantara dampaknya adalah minder

dan rasa iri dengan pelajar lain yang ada di sekolah mahal yang semua fasilitas

belajarnya tersedia.

Dalam pembahasan di sini yang menjadi kunci penting perkembangan pelajar bukan

dari sisi kelengkapan fasilitas yang ada melainkan dari sisi sikap MENTAL yang

memadai. Karena sikap mental yang memadai inilah yang menjadi anak kunci paling

utama dalam perkembangan belajar di sekolah maupun di rumah. Meskipun

fasilitasnya “nol” nyaris tidak ada sama sekali tetap akan berjaya meraih sukses jika

sikap mental sang pelajar cukup bagus. Tetapi upaya pengembangan sikap mental yang

memadai ini tidaklah mudah, ia membutuhkan aspek kesadaran dan kemauan yang



23

tinggi untuk memberdayakan potensi pikirannya dalam menumbuhkan sikap mental

yang bagus meskipun tanpa fasilitas apapun.

Fasilitas tetap diperlukan, lantas jika tidak ada fasilitas yang menunjang dalam belajar

maka dengan memberdayakan potensi pikiran ini dapat membuat apapun menjadi

fasilitasnya, sesederhana apapun itu akan menjadi sebuah fasilitas yang dapat

membantunya untuk belajar dan mengembangankan dirinya. Karena akal pikiran

sendiri sudah merupakan fasilitas tanpa terukur harganya. Jadi fasilitas yang berupa

akal pikiran ini harus benar-benar diberdayakan terlebih dahulu sebelum ada fasilitas

luar maka nantinya segala fasilitas yang ada di luar akan mengikutinya. Itu pasti. Di

jamin ! buktikan sendiri !

Banyak orang yang drop out sekolah atau hanya tamatan SD saja bisa sukses. Coba

anda baca ebook tentang 21 tokoh sukses pada web yang sama dengan ebook ini. atau

anda cari google tentang orang-orang yang sukses namun hanya berijazah SD, SMP,

SMA saja atau sebagian drop out kuliah.

Di sini, pemberdayaan pikiran adalah kunci keberhasilan dari situasi apapun. Fasilitias

bukanlah faktor utama untuk membuat kita maju, berprestasi, sukses, bahagia namun

pikiran kitalah yang merupakan faktor utama dan paling penting dalam membuat kita

maju, berprestasi, hebat, sukses dan bahagia itu. Karena Tuhan telah meminjamkan

potensi akal pikiran ini untuk kita berdayakan semaksimal mungkin (sebagai wujud

bersyukur kelas tinggi). Masalah fasilitas ada atau tidak, dapat kita dapatkan dengan

cara yang paling sederhana sekalipun artinya dengan kondisi bagaimanapun kita tetap

dapat berkembang dan maju dengan fasilitas apa adanya. Mulailah dengan langkah

paling awal yang anda sanggup lakukan untuk berkembang, dari manapun itu. Jika

anda mampu memulai dari menulis maka lakukanlah, jika mulainya dari mengobrol

lakukanlah, jika mampunya dari ke perpustakaan lakukanlah, dan lakukan apapun yang

sekiranya mengarah pada pencapaian diri anda sebagai pelajar yang sukses dan dapat

diandalkan dengan mengupayakan potensi dasar yang sudah ada di dalam anda diri



24

masing-masing. Gunakan potensi besar berupa akal pikiran dan hati anda, di situlah

kuncinya. Maka apapun yang ada diluar anda yang anda perlukan akan tertarik kepada

diri anda, cepat atau lambat.

5. VIRUS TAKDIR YANG TIDAK MEMIHAK

Apakah takdir memang tidak memihak seorang pelajar yang bodoh, tidak beruntung,

kalah dalam kompetisi, miskin dan gagal mencapai impian?

Di saat kebanyakan orang gagal mencapai keinginannya untuk mencapai sesuatu yang

istimewa atau ideal dalam hidupnya namun tidak segera mendapatkannya sering

orang mengatakan :

Ini sudah takdirnya...

Tuhan tidak mentakdirkan aku jadi seperti itu..

Apakah mungkin aku bisa ditakdirkan sepertinya..

Kalo memang sudah digariskan takdirnya seperti ini mau apalagi...

Memang aku tidak berbakat...

Belum waktunya...

Dan semacamnya..

Di sadari atau tidak perkataan di atas hanyalah perwakilan dari rasa pesimis yang

ditutupi oleh dogma agama saja, membuat alasan yang beragama supaya

ketidakpencapaiannya benar adanya dan wajar secara umum. Secara prinsipnya hal ini

benar namun secara konsep takdir justru ini salah untuk diungkapkan.

Sebenarnya, Ini hanya virus yang melemahkan saja karena Takdir Allah SWT untuk

hambanya pada dasarnya selalu baik, meskipun ada takdir buruk itu memang benar

(ada hadisnya) tetapi dibalik takdir buruk Allah SWT menyimpan rahmat dan banyak

pelajaran penting untuk manusia, sehingga akan menjadi takdir baik pada kesempatan

yang lain.



25

Yang menjadi masalah ialah seseorang tidak melihat tujuan dibalik takdir yang

menimpa dirinya dengan berfikir dan bersikap yang lebih membangun melainkan

hanya pasrah saja yang tidak kunjung hasilnya.Takdir memang suatu ketentuan mutlak

dari Tuhan, namun ketentuan yang berjalan dengan sebuah sistem rancangan yang

amat rapi, kompleks, holistik, terukur dan pasti, untuk menjadi sebuah garis dalam

tatanan alam semesta dan kehidupan manusia ini.

Terjadinya seatu takdir memerlukan proses beragam yang mengaitkan banyak faktor

lain yang sangat rumit dipahami untuk orang biasa. Oleh sebab itu biasanya orang

hanya akan takut kalau dirinya menentang takdir yang sudah tertulis. Bahkan karena

kerumitan takdir ini seorang Guru besar sufi yang sangat terkenal dari Baghdad “Syekh

Abdul Qodir Jailani” yang dikenal sebagai Rajanya para Wali, semasa hidupnya pernah

mengatakan :

“Manusia apabila telah sampai kepada masalah qadha dan qadar

(takdir), mereka berhenti dan diam, kecuali aku. Karena terbuka

untukku suatu lubang di dalamnya, lalu aku lawan qadar

kebenaran dengan kebenaran untuk kebenaran. Seorang tokoh

adalah orang yang melawan qadar bukan orang yang Cuma pasrah

kepada qadar”.

Dan tokoh terkemuka lainnya yakni Ibnu Qoyyum juga pernah berkata,

“Tidak terwujudkan suatu kepentingan hidup manusia kecuali

dengan menolak sebagian takdir dengan sebagiannya. Apalagi soal

urusan akhirat mereka, Allah SWT memerintahkan agar kejelekan

yang merupakan takdirNya ditolak dengan kebaikan, yang juga

termasuk takdirNya, misalnya orang yang lapar merupakan

takdirNya ditolak dengan makan yang juga merupakan takdirnya.

Apabila orang yang lapar hingga ia mati kelaparan padahal dirinya



26

dapat mencari makan maka matinya masuk kategori mati dalam

maksiat”.

Dua tokoh ini tidak hanya asal bicara melainkan merenungkan dalam-dalam dengan

berpatokan Al-Quran dan Hadist. Dari kedua argumen tokoh muslim besar ini bisa

dikatakan bahwa takdir yang terjadi pada diri setiap manusia itu beragam, relatif, serba

bisa terjadi dengan berbagai kemungkinan, bisa dirubah, yang semuanya ini berjalan

sesuai dengan ketentuan dari aturan kuasa Allah SWT yang dipadukan dengan sistem

pemikiran dan anggapan manusianya. Itulah kenapa takdir itu “rahasia”.

Lantas, sangat tidak patut jika kita mengklaim bahwa Tuhan tidak menghendaki niat

kita. Secara mendasar apapun yang kita niatkan pasti dibantu Tuhan untuk

mewujudkannya bahkan niat, doa dan kemauan yang buruk sekalipun, tentu saja akan

ada konsekwensi dosanya yang harus ia tanggung.

Banyak faktor mendasar yang menjadi alasan tidak terkabulnya niat dan keinginan

salah satunya ialah faktor internal manusia yang menjadi cepat lambatnya Tuhan

menghendaki, jadi hal ini tergantung dari kualitas KEMAUAN dan KESERIUSAN kita

dalam meniatkannya.

Coba saja anda pikirkan selama ini apa saja niatan dan harapan anda yang sudah

terjadi pada diri anda, coba anda tela’ah lagi baik-baik lebih detil... maka anda akan

menemukan apapun yang telah anda peroleh selama ini pasti didasari dengan niatan

kuat yakni niat yang berasosiasi (terhubung) kuat dengan kemauan, keseriusan dan

kesiapan mental untuk memilikinya.

Kemauan, keseriusan dan kesiapan mental menandakan anda pantas mendapatkan

atau memiliki apa yang anda inginkan, apapun itu. Hal itu menunjukkan anda telah

memiliki “harapan” yang belum ada di tangan anda dan anda mau untuk memilikinya.

Akan tetapi, selama anda hanya “ingin” saja untuk mendapatkan sesuatu namun tidak

ada rasa keseriusan, kemauan dan kesiapan mental yang sesuai dengan harapan anda



27

maka rasa “pantas / layak” anda akan kecil porsinya, maka semakin “ingin” justru

semakin terjauhkan dari keinginan anda itu. Karena Rasa pantas dan layak ini yang

akan mempermudah jalan anda untuk memperoleh yang anda inginkan, tanpa

keduanya ini sama halnya seperti anak kecil yang meminta uang 10 jt kepada orang

tuanya. Apakah si anak kecil ini pantas meminta uang sebanyak itu? Apakah orang

tuanya mau memberikannya begitu saja? Pasti orang tuanya akan menangguhkannya

sampai ia dewasa. Kenapa? Karena anak kecil belum pantas memiliki uang sebanyak itu

“buat apa” dirinya tidak akan dapat mempergunakan uang tersebut. Hal ini sama

halnya jika anda berdoa, doa tersebut adakalnya langsung diberikan (sesuai porsinya),

atau ditunda agak lama, sangat lama, bahkan ditangguhkan di akhirat kelak alias tidak

diberikan di dunia. Jadi ini hanya persoalan relativitas bagaimana Tuhan mengabulkan

doa kita yang dikaitkan dengan sikap mental dan kesiapan kita saja. INI rahasianya....

Contoh sederhana jika ada orang miskin terlunta-lunta ia berdoa kepada Tuhan untuk

diberikan kekayaan yang sangat berlimpah, tetapi doanya tidak kunjung dikabulkan.

Entah apa alasannya. Namun, doa tersebut ditangguhkan di akhirat kelak, maka di

akhirat nanti ia akan mendapatkan apa yang ia doakan. Lantas, kenapa tidak

dikabulkan di dunia saja.? Ada beberapa spekulasi diantaranya si miskin tersebut tidak

akan kuat menjadi kaya, jika di kasih kaya ia akan lupa beramal dan beribadah karena

hanya sibuk mengurusi kekayaanya saja, bahkan sangking sibuknya ia menyepelekan

ibadah dan menzakati hartanya. Jadi, mendingan tetap miskin saja dengan kesabaran

maka akan lebih baik dari pada kaya tapi melupakan ibadah. Si miskin seperti ini, jika

kita tela’ah lagi kenapa doa kayanya tidak dikabulkan maka karena si miskin tidak

pantas, kurang layak kalau ia menjadi kaya. Mentalnya belum siap benar jika jadi kaya,

dirinya tidak menyiapkan untuk pantas menjadi kaya.

Latas bagaimana supaya kita menjadi pantas dan layak pada apa yang kita niatkan,

doakan, harapkan dan citakan supaya cepat terkabul dan tercapai?



28

POLA HIDUP kita harus sedapat mungkin sesuai dengan niat, harapan, doa dan cita-

cita. Inilah kuncinya menjadi pantas dan layak mendapatkan apa saja. Dan pada

akhirnya takdir baik akan mudah kita peroleh bahkan hanya dengan sedikit usaha saja.

Logikanya begini, orang tua anda punya aturan dalam memberi mainan pada anaknya,

mainan apa saja yang pantas untuk diberikan kepada anaknya tentu disesuaikan

dengan tingkat umur dan kedewasaannya. Anak yang masih balita tidaklah mungkin

diberikan mainan anak umur 7 tahun, begitupula anak umur 7 tahun tidak mungkin

diberikan mainannya anak umur 16 tahun, dan anak semakin dewasa tingkat

mainannyapun akan lebih besar sesuai dengan kebutuhannya. Jika ada anak kecil umur

7 tahun sudah ingin mainan speda motor beneran layaknya anak umur 16 tahun ke

atas maka tentu keinginan anak tidak akan diberi orang tuanya.

Setiap umur ada fasenya sendiri, dalam hal berdoa, bermimpi, berkeinginanpun ada

kesamaan seperti perumpamaan ini hanya saja Tuhan sangat Maha Tahu siapa

hambaNya yang sudah bener-benar siap dan layak untuk diberikan yang ia inginkan,

tidak hanya dilihat dari sisi umur melainkan dari sikap mental yang jauh lebih penting.

Di antara aspek lain penghalang doa ialah dosa, kesalahan-kesalahan dan mental blok

yang masih berkutat di dalam diri seseorang. Hal ini perlu evaluasi diri yang lebih serius

untuk mengoreksi apa kesalahan yang ada dalam diri untuk selanjutnya diperbaiki.

Tentunya anda masih bertanya-tanya, dan pembahasan ini memang tidak saya kupas

panjang lebar di sini. Saya maklumi karena pembahasan ini jarang anda dapatkan,

itulah kenapa beberapa ebook saya banyak mengupas permasalahan yang sedikit

kontraversi, namun akan membawa dampak lain yang lebih signifikan dari pada

pemahaman umumnya. Insyaallah pembahasan ini lebih komplit akan saya bahas di

buku lain dengan judul The Funtastic of Human Destiny yang akan menjelaskan konsep

takdir secara holistik dengan dasar naqliyah dan aqliyah, ilmiah dan aplikatif, praktis.

Tujuan tidak saya bahas di sini ialah supaya pembahasan inti ebook ini tidak meluas

yang malah sulit dipahami jadi saya ambilkan sarinya saja.



29

Intinya saja, takdir pasti ada rahasia terbaiknya saat datang kepada kita. Dan perlu

diketahui bahwa pikiran kita juga termasuk dalam wilayah takdir Tuhan, jadi apabila

kita pesimis maka rancangan-rancangan takdir yang maha luas akan terpengaruh

dengan rasa pesimis akhirnya mempengaruhi terwujudnya takdir yang tidak seperti

kehendak manusianya alias takdir yang hanya berubungan dengan rasa pesimisnya

tersebut.

Jika anda percaya diri anda bodoh, lemah, tidak bisa maka takdir itulah yang akan

terjadi pada anda, sebaliknya jika percaya anda hebat, istimewa pintar dan sukses

maka itulah takdir yang akan terjadi. Jadi, pilih takdir yang terbaik dengan cara

memulai bersikap (mental, berbicara, berperilaku, berkeyakinan) yang selaras, sesuai,

yang layak, yang pantas seperti apa yang kita niatkan, rasakan, inginkan, doakan dan

usahakan supaya kita benar-benar mampu meningkatkan kualitas kehidupan yang

sejahtera. Karena memang inilah takdir istimewa setiap manusia yang sudah

selayaknya didapatkan kembali.

BAGIAN 2



30

DAMPAK BURUK VIRUS-VIRUS PIKIRAN

Berikutnya, jika dalam sebuah pikiran atau mental

terdapat virus yang menggrogoti perkembangan

potensi seperti ini tetap tidak dihilangkan maka

yang menjadi persoalan di kemudian hari ialah

timbulnya sikap pecundang ditandai dengan tiga

kategori pokok yaitu :

a. Blame

b. Excusse MENTAL PECUNDANG

c. Justify

Ketiga ciri khas pecundang di atas memiliki kesamaan satu sama lain yang sangat

terkait.

Blame adalah menyalahkan apapun yang ada di sekitarnya sekiranya dapat dijadikan

obyek kambing hitam, meskipun terkadang tampak obyeknya sangat remeh karena

hanya digunakan untuk menutupi rasa “malunya” ia bersikeras menyalahkannya

(mengkambing hitamkan). Contoh : Seorang pelajar yang ingin pintar namun tidak

tercapai keinginannya lantas ia selalu menyalahkan fasilitas sekolahnya, gurunya yang

kurang bertanggung jawab, teman-temanya yang jahil, tidak ada transportasinya dan

segala macem, sampai ia menyalahkan tukang kebun yang tidak tahu menahu.

Hal seperti ini pantas saja dilakukan, namun terkadang jika situasi tidak kunjung

berubah seperti yang kita mau maka alangkah baiknya jika kita melakukan perubahan

cara pandang dan sikap, jadi solusinya ialah memberdayakan diri sendiri terlebih



31

dahulu. Dengan cara memberdayakan diri dengan maksimal maka situasi dan

kondisinya yang tidak mendukung akan lantas selalu dicari caranya agar bisa

mendukung?

Lantas, Jika tetap saja tidak mendukung meskipun sudah berupaya ekstra, maka jalan

terbaik adalah “cuek” dan memulai langkah konkrit untuk diri sendiri bagaimana

sebaiknya yang harus dilakukan. Karena diri kita, kita sendiri yang bertanggung jawab

penuh.

Excuses ialah banyak beralasan. Sikap ini menjadikan dirinya banyak sekali berdalih

sampai untuk hal-hal yang sepele, sama seperti sikap di atas (blame) hanya untuk

mencari alasan yang sekiranya logis untuk dijadikan dasar malas berusaha. Misalnya

untuk mencapai sukses yang maksimal ia berdalih ke sana ke mari untuk tidak mau

mencapai prestasinya, alasannya tidak ada dana, tidak ada kendaraan, hujan lebat,

ekonomi rendah, pemerintahan tidak stabil, rupiah anjlok, fasilitas tidak mendukung,

terlalu muda, terlalu tua, takut gagal, tidak pengalaman, dan sebagainya.

Hal ini sebetulnya wajar saja, karena basic insting manusia secara psikologis, salah

satunya ialah menghindari rasa tidak nikmat, jadi inilah yang dijadikan alasan

mendasar untuk tidak mau melakukan usaha kesuksesannya yakni takut mendapatkan

resiko yang akan mengenai dirinya dan tentunya ia akan merasa sakit, kecewa, na’as,

frustasi karena resiko tersebut mengenai dirinya.

Jika ditelaah lebih jauh memang seperti inilah proses fluktuasi kehidupan tidak ada

yang mulus 100%, karena semua resiko justru makanan wajib yang menjadi tantangan

hebat bagi orang-orang sukses. Tidak ada orang sukses yang tidak menghadapi dampak

sakit dari resiko, semakin besar resiko yang menjadi tantangannya maka semakin besar

pula potensi yang ia keluarkan untuk membuat resiko menjadi berkah tersendiri bagi

kehidupannya. Contohnya orang mau buka bisnis mandiri tentu yang ada dalam



32

pikirannya ialah : takut rugi, gagal, ditipu pelanggan, biaya pajak tinggi, tidak

pengalaman, dsb. namun, untuk orang-orang yang telah sukses berbisnis tentu di awal

karirnya pun tidak lepas dari berbagai resiko tersebut. Yang menjadi kehebatannya

ialah ia selalu menjadikan resiko sebagai awal dari perkembangan dirinya untuk

semakin terasah dan potensial dalam menghadapi segala situasi yang beragam.

Orang sukses sejati baginya resiko tidak pernah dipandang sebagai masalah melainkan

sebagai stimulasi potensi, tantangan, ujian, moment aktualisasi diri, dan berbagai

pikiran dan perasaan yang memberdayakan. Tentunya ini jauh lebih bermanfaat

dibanding pemikiran kerdil yang hanya banyak mencari alasan akhirnya tidak kunjung

berhasil dalam aspek usahanya.

Justify ialah menghakimi. Maksudnya menghakimi dirinya sendiri, lingkungannya, dan

apa saja yang ada disekitarnya dengan kehakiman yang tidak sesuai dengan

proporsinya. Menghakimi di sini bermaksud untuk mengklaim suatu kondisi tertentu

dengan klaim yang asal saja, tidak ada arti benarnya kecuali sedikit dan sangat

membuat orangnya berhenti total dari usahanya mencapai sukses. Misalnya, ia tidak

dapat belajar seperti teman-temanya lantas ia mengklaim dirinya sebagai anak yang

bodoh. Ia tidak pernah dapat rangking the best ten tetapi hanya dari belakang melulu

lalu ia frustasi dan mengklaim dirinya bodoh, tulalit dan segala tuduhan lainnya yang

sebenarnya sangat tidak pantas untuk dirinya sendiri.

Menghakimi di sini hubungannya erat dengan suatu pandangan terhadap realita yang

terjadi pada dirinya sendiri atau lingkungan sekitarnya, dengan kata lain ia

“mengganggap” saja. Suatu anggapan tentunya tidak pasti itu benar yang ada hanya

bersifat relatif. Artinya suatu anggapan itu sangat mungkin sekali berubah-rubah sesuai

dengan situasi dan kondisinya. Maka di sini kita dapat menemukan suatu solusi cerdas

bahwa untuk mengubah anggapan yang buruk tentang nilai diri sendiri ataupun

lingkungan ialah dengan mengubah situasi dan kondisi, namun bukan hanya situasi dan



33

kondisi yang berada di luar melainkan yang paling penting ialah sikon di dalam dirinya

sendiri melalui teknik penanaman mind-set baru yang memberdayakan. Mind-set baru

inilah yang akan mengubah dirinya sendiri, meskipun orang lain mengatakan hal aneh

pada diri kita tetapi kitanya tetap enjoy dan mampu memanipulasi kondisi luar. Mind-

set yang benar terhadap kondisi diri sendiri berangkatnya dari pengetahuan yang

benar pula seperti pengetahuan pengembangan diri dengan berbagai ragam

variasinya. Ebook inipun sejujurnya untuk mengubah mind-set yang kurang tepat

menjadi mind-set (tatanan berfikir) yang tepat sekaligus memberdayakan.

BAGIAN 3



34

KESIMPULAN

1. Anggapan bodoh dan lemah adalah virus yang melemahkan potensi pelajar. Setiap

orang tidak ada yang mau dikatakan bodoh, lemah dan tuduhan lain sejenisnya.

Meskipun dirinya seperti itu. Akan tetapi bodoh dan lemah hanyalah sebuah kondisi

yang diakibatkan dari persepsi atau anggapan yang KELIRU terhadap suatu kondisi

yang tidak diinginkan.

Solusinya : mulai bersikap, berkata dan berpikir yang tepat dan bijak bahwa

kebodohan dan kelemahan bukanlah untuk dihina, direndahkan, disesali namun

untuk dimengerti, dimotivasi, disayangi dan dihargai sekecil apapun hasilnya. Anak

bodoh bukanlah bodoh melainkan anak yang “beda” bahkan beberapa kasus

menyatakan sebagai anak spesial dengan kemampuan yang lain yang belum

diketahui saja. Mengatakan bodoh atau lemah sama halnya dengan memprogram

otak untuk bodoh beneran.

2. Ketidakmampuan mencapai masa depan, impian, harapan, dan prestasi yang indah

ialah hal sama yaitu persepsi yang KELIRU terhadap diri sendiri.

Solusinya : Yakini diri sendiri bahwa setiap manusia dibekali potensi luhur, istimewa

dan hebat yang disiapkan khusus untuk membantu menyelesaikan apa yang terjadi

pada hidup ini. Akui diri sendiri sebagai pribadi yang istimewa, sukses, dan bahagia

jadi sangat berhak dan layak untuk mencapai segala kemungkinan yang istimewa.

Karena itulah takdir asli setiap manusia.

3. Kemiskinan bukan suatu penghalang seseorang mencapai impian dan suksesnya.

Banyak orang miskin akhirnya menjadi sukses. Kesuksesan sendiri bukanlah soal

kaya atau tidaknya, melainkan dari kesanggupan dirinya untuk membangung diri

sendiri, karena diri kita sudah kaya dengan potensi yang sudah ada di hati kita.



35

Solusinya : Perbanyak baca buku motivasi, pengembangan diri, ikut pelatihan-

pelatihan yang bagus (keterampilan, pengembangan diri, bisnis, networking, dll)

salah satunya ialah pelatihan yang selalu saya adakan untuk pelajar yaitu Student

Revolution.

4. Takdir tidak ada yang bertujuan buruk. Semua takdir tujuannya baik. Buruk hanyalah

kelihatan sekilas yang perlu direnungkan ulang dan ditata lagi untuk tujuan hidup

yang lebih menyenangkan. Takdir yang terjadi pada nasib manusia sangat erat

hubungannya dengan pola hidup setiap manusia. Beruntung dan sial dapat silih

berganti sesuai dengan pola hidup, prasangka dan keyakinan orangnya masing-

masing.

Solusinya : Mulai menata hidup yang lebih spesifik, menata niat ulang, konsisten,

menata pikiran dan perasaan agar memiliki pikiran dan perasaan yang positif

kepada Tuhan YME. Tuhan akan selalu mengubah keadaan hambaNya selama ia

mau berusaha mengubahnya.

5. Fasilitas yang kurang layak bukanlah halangan untuk tetap survive belajar dan

meraih prestasi. Kesuksesan hidup apapun tidak ditunjang penuh dengan faslitas.

Fasilitas dapat diusahakan bahkan dapat dibuat sendiri.

Solusinya : Berdayakan kemampuan yang anda punya, apapun itu. Cari inisiatif

untuk mengembangkan kemampuan anda, maka fasilitas pasti akan ada.



36

PENUTUP dan INFORMASI

Terimakasih anda telah membaca tulisan saya.

Tulisan ini hanyalah sebagian kecil dari materi

pelatihan kesuksesan yang diselenggarakan

oleh “Global Succes Education”. Jika anda

ingin lebih banyak mengetahui dan mendalami kesuksesan yang manfaatnya sangat

banyak untuk pengembangan pendidikan, karir, prestasi hidup, pengembangan

potensi, skill, bakat dan kompetensi serta lebih dari pada yang anda pelajari di sini

maka anda dapat mengikuti pelatihan sukses untuk kelas reguler, privat dan kelas

jauh yang kami adakan khusus untuk pelajar dan mahasiswa dengan biaya sangat

terjangkau.

Apa yang anda pelajari di pelatihan ini ?

Anda akan belajar banyak hal yang akan mengantarkan anda menjadi pribadi yang

siap meraih sukses, impian, hidup lebih bahagia, banyak mencetak prestasi, bekerja

ditempat yang layak, dll intinya apapun keinginan anda dapat anda capai dengan

berbekal pelatihan ini. Diantara bahan pelatihannya ialah :

1. Memahami hakikat kesuksesan yang jauh lebih dahsyat

2. Teknik (konsep dan praktek) mengkarakterkan nilai-nilai kesuksesan yang

anda pelajari di ebook ini ke dalam diri agar mudah dilaksanakan dalam

hitungan hari saja dan langsung terlihat hasilnya.

3. Teknik (konsep dan praktek) agar mudah mencapai impian sukses apapun

itu



37

4. Teknik (konsep dan praktek) menggali dan mengembangkan potensi, skill,

bakat, kompetensi, dll hingga mengalami loncatan 1000% hanya dalam

waktu kurang dari 5 tahun.

5. Teknik (konsep dan praktek) menjaga agar jiwa-jiwa kesuksesan tetap

tertanam dalam diri dan mengakar kuat

6. Teknik belajar dari orang-orang sukses supaya hasilnya lebih maksimal

7. Dan masih banyak lagi.

Tentu, dengan membaca bahan pelatihan ini saja anda sudah tahu pasti betapa

manfaatnya pelatihan ini jika mau ikut kelasnya sesegera mungkin. Kelas privat,

reguler, ataupun kelas jauh (untuk yang berada di luar daerah jangkauan) Anda

akan mendapatkan BANYAK manfaat yang anda inginkan sendiri.

Kenapa ada pelatihan seperti ini?

Anda tahukan di luar sana banyak sekali buku motivasi di pasaran yang

menawarkan anda cepat sukses diantaranya jurus jitu meraih sukses, rahasia muda

sukses, dll tetapi semua itu jika tidak diawali dengan karakter sukses maka

hasilnya minimal. Berapa kira-kira yang berhasil menerapkan buku-buku dan

pelatihan kesuksesan jika dibandingkan dengan yang tidak berhasil

menerapkannya, dan nasib tetap saja tidak berubah sama sekali. Akhirnya

orangnya frustasi dan mengatakan semua buku motivasi dan pelatihan sama aja.

Sebaliknya, jika belajar dari buku-buku ataupun pelatihan kesuksesan jenis apapun,

saya ulangi lagi “jika belajar buku-buku ataupun pelatihan kesuksesan jenin

apapun” dengan dilandasi karakter kesuksesan yang sudah terprogram di dalam

diri anda maka anda dapat benar-benar menemui hasil yang memuaskan. Apapun

itu caranya, tekniknya, jenisnya tidak jadi masalah. Semuanya dapat anda gunakan

bahkan anda dapat membuat cara sendiri asal karakter sukses sudah terprogram



38

dulu di dalam diri anda. Inilah rahasia sukses yang sesungguhnya itu. Jadi bukan

terletak pada caranya melainkan pada karakter orangnya.

Jadi sekarang ini anda Jangan kuatirkan jika merasa bodoh di kelas, merasa selalu

kalah dengan teman, terasing, masa depan suram, dibodohkan guru, ditertawakan

teman, hidup miskin, sulit berkembang, dan apapun itu alasannya. Karena

kesuksesan selalu menjadi hak anda kapanpun dan dimanapun, buktikan jika setiap

orang sangat berhak untuk sukses dan bahagia !. mulai hari ini juga.

Untuk INFO kunjungi !

www.revosuccess.weebly.com

virus sabotase potensi pelajar yang paling mematikan

Career