variansi
DESCRIPTION
Kuadrat dari simpangan baku adalah varian atau ragam. Varians digunakan untuk mengetahui seberapa jauh persebaran nilai hasil observasi terhadap rata – rata. Varians merupakan ukuran penyebaran yang paling sering dipakai dalam statistik.TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya statistika dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang
berhubungan dengan pengembangan dan penggunaan metoda serta teknik untuk
pengumpulan, penyajian, penganalisisan dan pengambilan kesimpulan mengenai
populasi berdasarkan sekumpulan data. Dalam pengambilan kesimpulan,
umumnya diperlukan metode analisis dengan semua asumsi terpenuhi. Akan
tetapi pada kenyataannya pemenuhan asumsi tersebut kadang sulit untuk
dilakukan, sehingga dalam banyak hal sering bergantung pada ketepatan dalam
pemilihan metode analisis yang tepat. Salah satu metode analisis yang biasa
digunakan adalah Analisis Variansi untuk rancangan percobaan. Sebelum
dilakukan pengujian Analisis Variansi, data hasil pengamatan tersebut terlebih
dahulu harus memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari analisis variansi tersebut.
Hal tersebut perlu diperhatikan karena jika tidak terpenuhinya satu atau lebih
asumsi dapat mempengaruhi baik taraf nyata maupun kepekaan uji F atau t
terhadap penyimpangan sesungguhnya dari hipotesis nol. Misal dalam kasus
ketaknormalan, taraf nyata yang sesungguhnya biasanya lebih besar daripada yang
dinyatakan dapat mengakibatkan peluang ditolaknya hipotesis nol lebih besar,
padahal hipotesis itu benar (Steel & Torrie, 1993:205). Tidak terpenuhinya
asumsi-asumsi ANAVA dapat mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilam
keputusan suatu hipotesis.
Adapun asumsi-asumsi ANAVA yang harus dipenuhi salah satunya
adalah memiliki variansi yang homogen. Untuk menghitung variansi homogennya
pada dasarnya kita harus mengetahui cara menghitung variansi secara umumnya.
Dalam teori probabilitas dan statistika varians dari bahasa inggris adalah variance
atau ragam suatu peubah acak adalah ukuran bagi persebaran (disperse) data.
Yang diukur adalah seberapa jauh data tersebar di sekitar rerata.
1 I K I P P G R I B A L I
Istilah varians pertama kali diperkenalkan oleh Fisher dalam makalahnya
pada tahun 1918 yang berjudul The Correlation Between Relatives on the
Supposition of Mendelian Inheritance (Korelasi di Antara Kerabat dalam
Kerangka Pewarisan Mendel). Pada makalah ini saya akan membahas secara
merinci cara menghitung variansi dari X jika X diskrit dan variansi dari X jika
X kontinu.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari Variansi ?
1.2.2 Apa rumus Variansi dari X jika X diskrit dan Variansi dari X jika X
kontinu ?
1.2.3 Apa saja sifat – sifat dari Varians ?
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah
1.3.1 Mengetahui pengertian dari Variansi
1.3.1 Mengetahui rumus Variansi dari X jika X diskrit dan Variansi dari X
jika X kontinu sehingga bisa mengerjakan latihan soal menggunakan
rumus tersebut
1.3.2 Mengetahui apa saja sifat – sifat dari Variansi
1.4 Manfaat Makalah
Dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang pengertian
Variansi, rumus Variansi dari X jika X diskrit dan Variansi dari X jika
X kontinu , sifat – sifat dari Variansi dan contoh soal.
2 I K I P P G R I B A L I
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari Variansi
Kuadrat dari simpangan baku adalah varian atau ragam. Varians
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh persebaran nilai hasil observasi
terhadap rata – rata. Varians merupakan ukuran penyebaran yang paling sering
dipakai dalam statistik.
Berikut ini akan dijelaskan definisi variansi dari sebuah peubah acak yang
berlaku bagi peubah acak diskrit maupun kontinu.
Misalnya X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu. Variansi dari X
didefinisikan sebagai :
atau :
Variansi dari peubah acak X sering dinotasikan dengan σ x2
.
Bukti :
Var ( X )=E ( X−μ )2
=E ( X2−2⋅μ⋅X+μ2)
=E ( X2)−2 μ⋅E( X )+μ2
=E ( X2)−2 μ⋅μ+μ2
3 I K I P P G R I B A L I
Var ( X )=E [ X−E ( X ) ]2
Var ( X )=E ( X−μ )2
Var ( X )=E ( X2)−μ2
atau Var ( X )=E ( X2)−[ E ( X ) ]2
Penghitungan varians dari sebuah peubah acak dapat dilakukan dengan dua
rumus, yaitu :
1. Perumusan varians berdasarkan fungsi peluang atau fungsi densitas
a. Perumusan varians dari peubah acak diskrit
b. varians dari peubah acak kontinu
2. Perumusan varians berdasarkan penguraian lebih lanjut dari rumus varians.
Dalam hal ini, penghitungan variansnya berlaku untuk peubah acak diskrit
dan kontinu.
2.2 Rumus Variansi Diskrit dan Kontinu
a. Variansi Diskrit
Jika X adalah peubah acak diskrit dan p(x) adalah nilai fungsi
peluang dari X di x, maka variansi dari X didefinisikan sebagai :
Contoh :
1. Misalnya distribusi peluang dari peubah acak X adalah
sebagai berikut:
x 1 2 3
p(x )12
13
16
Hitung Var(X )?
Penyelesaian:
Berdasarkan definisi varians diskrit, maka:
Var( X )=∑
x
( x−μ )2 . p (x )
Dengan: μ=E ( X )=∑
x
x . p ( x )
4 I K I P P G R I B A L I
Var ( X )=∑x
( X−μ )2⋅p( x )
=∑x=1
3
x . p (x )
= (1 ) . p (1 )+(2 ) . p (2 )+(3 ) . p (3 )
= (1 ) .( 12 )+(2 ) .( 1
3 )+(3 ) .( 16 )
μ=E ( X )=106
=53
Jadi: Var ( X )=∑
x=1
3
(x−53 )
2
. p (x )
=(1−53 )
2
. p (1 )+(2−53 )
2
. p (2 )+(3−53 )
2
. p (3 )
=( 49 )( 1
2 )+( 19 )( 1
3 )+(169 )( 1
6 )
=29+ 1
27+ 8
27
Var
( X )=1527
=59
2.Misalkan X menyatakan banyaknya bagian yang cacat dari
suatu mesin bila 4 suku cadang diambil secara cak dari
proses produksi.
Distribusi peluang X:
x 1 2 3
p(x ) 0,3 0,4 0,3
Hitunglah varians dari X!
5 I K I P P G R I B A L I
Penyelesaian:
Berdasarkan definisi varians diskrit, maka:
Var( X )=∑
x
( x−μ )2 . p (x )
Dengan:
μ=E ( X )=∑x
x . p ( x )
=∑x=1
3
x . p (x )
= (1 ) . p (1 )+(2 ) . p (2 )+(3 ) . p (3 )
= (1 ) . (0,3 )+(2 ) . (0,4 )+(3 ) . (0,3 )
= (0,3 )+(0,8 )+(0,9 )
μ=E ( X )=2,0
Jadi:
Var ( X )=∑x=1
3
(x−2,0 )2 . p ( x )
= (1−2 )2 . p (1 )+(2−2 )2 . p (2 )+(3−2 )2 . p (3 )
b. Variansi Kontinu
Jika X adalah peubah acak kontinu dan f(x) adalah nilai fungsi
densitas dari X di x, maka variansi dari X didefinisikan sebagai :
Contoh :
6 I K I P P G R I B A L I
Var ( X )=∫−∞
∞
( X−μ )2⋅f ( x ) dx
= (1 ) . (0,3 )+(0 ) . (0,4 )+(1 ) (0,3 )
=0,6
1. Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk :
f ( x )=2 x+23
;0<x<1
Hitung Var ( X )!
Penyelesaian :
Berdasarkan definisi rataan kontinu, maka :
i.μ=E ( X )=∫
0
1
x⋅f ( x ) dx
=∫
0
1
x⋅( 2x+23 )dx
=∫
0
12 x2+2 x
3 dx
=
23
x3+x2
3]01
=
23+1
3
7 I K I P P G R I B A L I
μ=E ( X )=
533
=59
Berdasarkan definisi nilai ekspetasi kontinu, maka :
ii.E ( X 2)=∫
0
1
x2⋅f (x ) dx
=∫
0
1
x2⋅( 2 x+23 )dx
=∫
0
12 x3+2 x2
3 dx
=
12
x4+23
x3
3]01
=
12+ 2
33
=
36+ 4
63
E ( X 2)=
763
=7
18
Jadi : Var ( X )=E ( X2 )−[ E ( X ) ]2
= 7
18−(5
9 )2
= 7
18−25
81=567
1458−450
1458
Var ( X )=117
1458=0 , 080
2. Misalkan X menyatakan permintaan minyak goreng (dalam
liter) menjelang hari raya. Fungsi padat dari X sebagai berikut :
8 I K I P P G R I B A L I
f ( x )=2( x−1 ) ; 1< x<2
=0; x lainnya
Hitung Var ( X )!
Penyelesaian :
Berdasarkan definisi rataan kontinu, maka :
i.μ=E ( X )=∫
1
2
x⋅f ( x ) dx
=∫1
2
x⋅2 ( x−1 ) dx
=2∫1
2
x⋅¿ ( x−1 ) dx ¿
=2∫1
2
x2−x dx
=2( 13
x3−12
x2 ]12)
=2(( 13(2)3−
12(2 )2)−( 1
3(1)3−
12(1 )2))
=2((166
−126 )−( 2
6−
36 ))
=2( 46−(−1
6 ))
9 I K I P P G R I B A L I
μ=E ( X )=2⋅56=10
6=5
3
Berdasarkan definisi nilai ekspetasi kontinu, maka :
E ( X 2)=∫1
2
x2 . f (x )dx
=∫1
2
x2 . 2 (x−1 )dx
=2∫1
2
x2( x−1 )dx
=2∫
1
2
x3−x2 dx
=2( 14
x4−13
x3 ]12)
=2(( 14
(2)4−13(2)3)−( 1
4(1 )4−
13(1)3))
=2((4812
−3212 )−( 3
12−
412 ))
=2(1612
−(− 112 ))
E ( X 2)=2⋅1712
=3412
=176
Jadi : Var ( X )=E ( X2 )−[ E ( X ) ]2
10 I K I P P G R I B A L I
ii.
=17
6−(5
3 )2
=17
6−25
9=51
18−50
18
Var ( X )= 1
18
2.3 Sifat – sifat Variansi
Berikut ini akan dijelaskan beberapa sifat dari varians.
Dalil 1
Bukti :
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka :
Var (c )=E[ c−E( c ) ]2
=E (c−c )2
=E (0)
Var (c )=0 (terbukti)
Dalil 2
Bukti :
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka :
Var ( X+c )=E [ ( X+c )−E ( X+c ) ]2
11 I K I P P G R I B A L I
a. Jika c adalah sebuah konstanta, maka Var (c) = 0
b. Jika X adalah peubah acak dan c adalah sebuah konstanta, maka :
Var ( X+c )=Var ( X )
=E [ X+c−E ( X )−E(c )]2
=E [ X+c−E ( X )−c ]2
=E [ X−E( X )]2
Var ( X+c )=Var ( X ) (terbukti)
Dalil 3
Bukti :
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka :
Var (aX+b)=E [ (aX+b )−E (aX+b ) ]2
=E [ aX+b−E (aX )−E (b ) ]2
=E [ aX+b−a⋅E ( X )−b ]2
=E [ aX−a⋅E ( X ) ]2
=a2⋅E [ X−E ( X ) ]2
Var (aX+b)=a2⋅Var ( X ) (terbukti)
Berikut ini akan diberikan contoh penggunaan sifat-sifat varians diatas.
Contoh :
1. Misalkan Farah mengundi sebuah dadu yang seimbang. Jika peubah acak X
menyatakan kuadrat dari munculnya angka pada mata dadu, maka hitunglah
12 I K I P P G R I B A L I
c. Jika a dan b adalah dua buah konstanta dan X adalah peubah acak, maka :
Var (aX+b)=a2⋅Var ( X )
a. Var(2 X )
b. Var ( 12
X−1)Penyelesaian :
Distribusi peluang dari X berbentuk:
x 1 4 9 16 25 36
p(x )16
16
16
16
16
16
Berdasarkan definisi rataan diskrit, maka:
i.E ( X )=∑
x
x . p (x )
= (1 )( 16 )+(4 )( 1
6 )+ (9 )( 16 )+(16 )( 1
6 )+(25 )( 16 )+(36 )( 1
6 )=1
6+ 4
6+ 9
6+16
6+25
6+36
6
E ( X )=916
ii.E ( X 2)=∑
x
x2. p ( x )
= (1 )( 16 )+(16 )( 1
6 )+(81 )( 16 )+(196 )( 1
6 )+(625 )( 16 )+(1296 )( 1
6 )=1
6+ 4
6+ 9
6+16
6+25
6+36
6
E ( X 2)=22156
Maka : Var( X )=E ( X2 )−[ E ( X ) ]2
=(22156 )−(91
6 )2
=(22156 )−(8281
36 )
13 I K I P P G R I B A L I
=(13 .29036 )−(8281
36 )=5009
36
a. Var(2 X )=a2 . Var ( X )
= (2 )2.(500936 )
=4 .(500936 )
Var(2 X )=5009
9
b. Var ( 12
X−1)=a2 .Var ( X )
=( 12 )
2
. (−1 )2 .(500936 )
=( 14 ). (1 ) .(5009
36 )
Var ( 12
X−1)=5009144
2. Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk :
g ( x )=1 ;0<x<1
=0; x lainnya .
Hitung Var (3 X ) dan Var (2 X+10 ) .
Penyelesaian :
Berdasarkan definisi rataan kontinu, maka :
14 I K I P P G R I B A L I
i.μ=E ( X )=∫
0
1
x⋅1 dx
=∫
0
1
x dx
=1
2x2 ]0
1
μ=E ( X )=1
2
Berdasarkan definisi nilai ekspetasi kontinu, maka :
ii.E ( X 2)=∫
0
1
x2⋅1 dx
=∫0
1
x2 dx
=13
x3 ]01
E( X2 )=1
3
Jadi : Var ( X )=E ( X2 )−[ E ( X ) ]2
=1
3−(1
2 )2
=13−1
4
Var ( X )= 1
12
Sehingga :
15 I K I P P G R I B A L I
a. Var (3 X )=32⋅Var ( X )
= (9 )⋅( 1
12 )Var (3 X )= 9
12=3
4
b. Var (2 X+10 )=a2⋅Var ( X )
=22⋅Var ( X )
=4⋅( 1
12 )
Var (2 X+10 )= 412
=13
BAB III
16 I K I P P G R I B A L I
PENUTUP
3.1 Simpulan
o Variansi adalah kuadrat dari simpangan baku. Varians digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh persebaran nilai hasil observasi terhadap rata –
rata. Varians merupakan ukuran penyebaran yang paling sering dipakai
dalam statistik. Variansi dari X didefinisikan sebagai :
Variansi dari X didefinisikan sebagai :
atau:
o Variansi Diskrit
o Variansi Kontinu
o Sifat – sifat Variansi
17 I K I P P G R I B A L I
Var ( X )=E [ X−E ( X ) ]2
Var ( X )=E ( X−μ )2
Var ( X )=∑x
( x−μ )2⋅p (x )
Var ( X )=∫−∞
∞
( x−μ )2⋅f ( x ) dx
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
3.2 Saran
Lebih banyak membaca buku dan latihan soal maupun yang lainnya untuk
memahami tentang Variansi.
18 I K I P P G R I B A L I
Jika c adalah sebuah konstanta, maka Var (c) = 0
Jika X adalah peubah acak dan c adalah sebuah konstanta, maka :
Var ( X+c )=Var ( X )
Jika a dan b adalah dua buah konstanta dan X adalah peubah acak, maka :
Var (aX+b)=a2⋅Var ( X )
DAFTAR PUSTAKA
J. Purcell, Edwin. 2004. Kalkulus. Jakarta: Erlangga.
Mahendra, Eka.2015.Statistik Dasar Dalam Penelitian
Pendidikan.Surabaya.Paramita.
Herrhyanto, Nar.2009.Pengantar Statistika Matematis.Bandung.Yrama Widya.
19 I K I P P G R I B A L I
20 I K I P P G R I B A L I