ustan fix f1
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL FIELDTRIP DESA TAMIAJENG
USAHA TANI
Disusun Oleh :
KELOMPOK
KELAS F1
Tionarti Bakara 135040101111195
Yana Desva Euisvania 135040101111224
Eka Krisdiana Fitri 135040101111211
Rizki Aristianti W.K 135040101111079
Rafida Mafmudah 135040101111256
Althea Nuringtyas J 135040101111297
Eva Sulistyana 135040101111170
Liesna Putri Desiani 135040101111102
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
manusia.Awalnya pertanian dilakukan hanya semata untuk dapat bertahan hidup.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat menanam apa saja yang
diperlukan, awalnya adalah umbi-umbian. Masyarakat berfikir sederhana
bagaimana mempersiapkan lahan, alat-alat, hewan dan sebagainya. Namun saat
ini dunia pertanian memberikan peluang besar bagi orang-orang yang bergerak
dalam bidang agribisnis. Sebagai mahasiswa yang bergerak di bidang agribisnis
dalam pertanian pengamatan atau survei langsung dengan mengunjungi rumah
kelompok tani atau keluarga tani perlu dilakukan untuk menambah wawasan
serta pengetahuan tentang bagaimana berusahatani sehingga mampu penjadi
petani yang sukses di bidangnya serta mengetahui kendala-kendala apa saja yang
menghambat berlangsungnya uasaha tani tersebut.
1.2 Tujuan
Secara umum tujuan laporan ini adalah untuk memberikan pengetahuan
dalam menganalisis usahatani dan melakukan pengamatan langsung baik dalam
hal budidaya maupun analisis pertaniannya. Secara khusus tujuan makalah ini
adalah:
a) Agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis berupa
pengetahuan kegiatan agribisnis di lingkungan kelompok tani.
b) Agar mahasiswa mampu membandingkan pengetahuan teknis yang
diperoleh di bangku kuliah dan aplikasi di lapangan.
c) Agar mahasiswa mengenal lebih dekat hambatan yang dihadapi oleh
petani bayam dalam proses pengembangan agribisnis serta apa yang
dilakukan untuk mengatasinya, solusinya.
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari praktikum Usahatani Pandanajeng
1. Mengerti kehidupan petani secara umum
2. Memahami kegiatan usaha tani pada petani sample
3. Mengetahui keadaan lahan petani sample
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Usaha Tani
Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari cara-cara menentukan,
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi
seefektif dan seefisien mungkin sehingga produksi pertanian menghasilkan
pendapatan petani yang lebih besar. Ilmu usahatani juga didefinisikan sebagai
ilmu mengenai cara petani mendapatkan kesejahteraan (keuntungan), menurut
pengertian yang dimilikinya tentang kesejahteraan. Jadi ilmu usahatani
mempelajari cara-cara petani menyelenggarakan pertanian (Tohir, 1991).
Usahatani adalah kegiatan mengorganisasikan atau mengelola aset dan cara
dalam pertanian.
Usahatani juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang
menyangkut bidang pertanian (Moehar, 2001). Dari beberapa definisi dtersebut
dapat disarikan bahwa yang dimaksud dengan usahatani adalah usaha yang
dilakukan patani dalam memperoleh pendapatan dengan jalan memanfaatkan
sumber daya alam, tenaga kerja dan modal yang mana sebagian dari pendapatan
yang diterima digunakan untuk membiayai pengeluaran yang berhubungan
dengan usahatani.
2.2 Pengertian Biaya Produksi
Menurut Sumarso(2004 : 271) Biaya produksi adalah biaya yang
dibebankan dalam proses produksi selama suatu produksi. Biaya ini terdiri dari
persediaan dalam proses awal ditambah biaya pabrik. Termasuk dalam biaya
produksi adalah biaya yang dibebankan pada persediaan dalam proses pada akhir
periode.
Menurut Mulyadi (2005 : 14 ) Biaya Produksi merupakan biaya yang
terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan
tersebut.
Biaya Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.Biaya
total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = TFC + TVC
Biaya Tetap Total (TFC)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat
produksi. Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya
abonemen telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya
variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penuruanan rumus
tersebut, adalah: TC = FC + VC
FC = TC – VC
Biaya Berubah Total (TVC)
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan
volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon
bulanan, biaya pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel dapat
dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu: TC = FC + VC
VC = TC – FC
Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi
tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
AFC = TFC / Q
Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC)
untuk memproduksi sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu.
Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut, yaitu:
AVC = TVC / Q
Biaya Total Rata-rata (AC)
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh
perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut, yaitu:
AC = TC / Q atau AC = AFC + AVC
Biaya Marjinal (MC)
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan
(incremental cost). Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang
dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan.
Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
MCn = TCn – TC n-1 atau MCn = ∆TC / ∆Q
2.3 Pengertian Penerimaan dan Pendapatan
2.3.1 Penerimaan dan Rumus
Penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah
output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh
oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. penjualan hasil
produksinya.
Menurut Soekartawi (1993) hasil total penerimaan dapat diperoleh
dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang
yang bersangkutan
TR = Q x P
Dimana :
TR = Penerimaan Total
P = Harga Barang
Q = Jumlah barang yang dijual.
Jenis-jenis Penerimaan
1. Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari
hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis
lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka
merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka
penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah
barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR
merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing
perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya,
dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli)
kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh
persaingan dan substansi).
TR = Q x P
Dimana :
P : Harga Barang
Q : Jumlah barang yang dijual.
Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata
penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang
dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total
penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual. Dengan
rumus:
AR = TR/Q
Dimana :
TR : Total Penerimaan
Q : Jumlah Produk yang Dijual
2. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan
penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
Dengan rumus
MR = ∆TR/∆Q
Dimana :
∆TR : Tambahan penerimaan
∆Q : Tambahan Produksi
2.3.2 Pendapatan dan Rumus
Pendapatan menurut Menurut Purnomo (1993:43) adalah
semua penghasilan yang diterima setiap orang dalam kegiatan
ekonomi dalam satu periode tertentu. Sedangkan pendapatan pada
usahatani adalah penerimaan yang diperoleh petani setelah dikurangi
biaya produksi. Pendapatan usahatani diukur dalam satuan rupiah per
tahun (Rp/th). Menurut Dumairy (1999 : 56) menambahkan bahwa
pendapatan adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor
produksi yang turut serta dalam proses produksi meliputi uapah/gaji,
sewa tanah, bunga dan keuntungan.
Soekartawi berpendapat bahwa pendapatan usaha tani adalah
selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan.
Pd = TR – TC
Dimana :
Pd = Pendapatan Usaha Tani
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Wawancara
3.1.1 Karakteristik Rumah Tangga Petani
Identitas:
Nama petani : Amin
Umur : 23 tahun
Desa : Pandanajeng
Dusun : Tamiajeng
RT/RW : 10/3
Tanggal Wawancara : 13 Desember 2014
Pendidikan : SMA
Pekerjaan utama : Petani
Pekerjaan sampingan : Sopir
Nama Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan Pekerjaan
Utama Sampingan
Amin L 23 SMA Petani Sopir
Nasruh L 21 SMA Buruh
Tani
Fahrizal L 15 SMP Sekolah
Lukah P 85 - -
Tiami P 67 SMA Pembantu
Rumah
Tangga
Tatik L 53 SMP Pedagang
Pada saat fieldtrip Usahatani kelompok kami mewawancarai seorang petani
bernama Amin. Pak Amin adalah petani yang masih muda dan belum
berkeluarga, berusia 23 tahun dan menamatkan pendidikan terakhir di tingkat
SMA. Anggota keluarga terdiri dari ayah, ibu, nenek dan dua orang adik.
Disamping berprofesi sebagai petani beliau juga memiliki pekerjaan sampingan
sebagai sopir. Dari luas rumah sekitar 25 x 11dan bahan bangunan rumah yang
berasal dari batu bata, lantai porselen, dan atap genteng, beliau bukan termasuk
petani miskin dan bukan pula termasuk kaya. Sepeda motor berjumlah 3 dan alat
elektronik yang beliau miliki berasal dari hasil kerja Pak Amin. Sebagaian besar
pendapatannya digunakan untuk biaya hidup sehari-hari, kebutuhan pangan, dan
modal usahataninya.
3.1.2 Kepemilikan Usaha Tani
Aset Keluarga
a. Luas Penguasaan Lahan Pertanian
No. Keterangan Jenis Lahan (ha) Jumlah
Sawah Tegal/Kebun Pekarangan
1. Milik sendiri
- Digarap sendiri ¼ ¼
- Disewakan - - - -
- Dibagi-hasilkan - - - -
Jumlah (a) ¼
2. Milik orang lain - - - -
Disewakan - - - -
Dibagi-hasilkan - - - -
Jumlah (b) - - - -
Jumlah (a + b) ¼ ¼
Lahan usahatani yang dimiliki oleh Pak amin yaitu merupakan lahan
milik sendiri diantaranya yaitu lahan Sawah dengan jumlah yang dimiliki 2
sawah dengan luas lahan 50 m2 x 20 m2 sedangkan lahan swah yang di sewakan
seluas 70 m2 x 50 m2, tegal dengan luas lahan 10 m2 x 20 m2 dan lahan
perkarangan dengan luas lahan 10 m2 x 20 m2.
b. Kepemilikan Ternak
No. Jenis Ternak Jumlah
1. Sapi -
2. Kambing -
3. Ayam 20 ekor
c. Luas tempat Tinggal dan Bahan
Luas rumah:
No. Keterangan Bahan
1. Dinding Tembok (semen, batu bata)
2. Lantai Keramik
3. Atap Genting
d. Aset Lainnya
Perhiasan emas : -
Kendaraan : Sepeda Motor 2 buah
Usaha Non Pertanian : Ternak Ayam dan Buring
3.1.3 Analisis Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani
No
.
Tipe
lahan
*
Lua
s
(ha)
Lokasi
* Status*
Pola tanam selama setahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1.
Sawa
h
irigas
i
¼ Dalam
desa
Milik
keluarg
a
s s b b k k S s s B B s
*tipe lahan : irigasi / tadah hujan / tegalan / pekarangan / kebun / lainnya
*lokasi : dalam desa / luar desa / luar kec. / luar kota
*status : milik / sewa / bagi hasil / gadai / lainnya
3.1.4 Analisis Usahatani
a. Komoditas : Sawi
Produksi (Output)
No.
Uraian Umur
tanaman
Satuan
fisik Satuan
Harga per
satuan
(Rp)
Total
Pendapatan
(Rp)
1. Dijual
sekaligus
35 hari Bongko
(per
bongko
25 ikat)
495 14.000 6.930.000
Persentase:
Dijual : 100 %
Dikonsumsi
sendiri : -
Dijadikan bibit
: -
Sarana Produksi
No
. Uraian
Digunaka
n pada hst
ke-
Jumla
h Satuan
Harga
per
satuan
(Rp)
Total
Biaya
(Rp)
1. Benih
Varietas : Sawi
Hijau
0 1 Cangki
r 13.000
2. Pupuk
a. Kandang 0 & 20 10
Karung
(50kg) 8000 80.000
b. Urea
0 & 20 2
Karung
(@50
kg)
120.000 240.00
0
c. NPK 20 1
Paks
(25kg) 35.000 35.000
d. Phonska
0 2
Karung
(@50
kg)
130.000 260.00
0
3. Pestisida
a. Amnestar
b. Calicron
c. Curahcron
Total biaya pestisida
320.00
0
Total 948.00
0
Biaya Tetap Kerja Dalam Keluarga
No
. Uraian
Hs
t
ke-
Jumla
h hari
Jumla
h jam
kerja
Jumlah
orang Upah/hari/
orang
(Rp)
Total biaya
(Rp) L P
1. Pengolahan
lahan 0 3 7 1 - - -
2. Penanaman 5 1 7 - - - -
3. Penyirama
n 10 1 7 - - - -
4. Penyiangan 20 1 7 - - - -
5. pemupukan
a. Pupuk
dasar 0 1 7 - - - -
b. Pupuk
1 15 1 7 - - - -
6. Semprot
pestisida 0 - - - - - -
7. Panen 30 - - - - - -
8. Pasca
panen 30 - - - - - -
Jam standar kerja per hari
Laki-laki : 7 jam/hari
Perempuan : 7 jam/hari
Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga
No
. Uraian
Hs
t
ke-
Jumla
h hari
Jumla
h jam
kerja
Jumlah
orang Upah/hari/
orang
(Rp)
Total biaya
(Rp) L P
1. Pengolahan
lahan 0 - - - - - -
2. Penanaman 5 - - - - - -
3. Penyirama
n 10 - - - - - -
4. Penyiangan 15-
20 6 7 - 4 22.500 540.000
5. pemupukan
c. Pupuk
dasar 0 - - - - - -
d. Pupuk
1 15 - - - - -
6. Semprot
pestisida 0 - - - - - -
7. Panen 30 4 7
2 45.000 360.000
3 25.000 300.000
8. Pasca
panen 30 1 7 - 2 25.000 50.000
Total biaya 1.250.000
Jam standar kerja per hari
Laki-laki : 7 jam/hari
Perempuan : 7 jam/hari
Biaya Tetap
No. Uraian Satuan
fisik Satuan
Harga per
satuan
(Rp)
Total biaya
(Rp)
1. Biaya sewa lahan - - - -
2. Biaya pajak ¼ Ha 9.750 125.000
Biaya Penyusutan Peralatan
No. Uraian Jumlah
unit
Harga awal
(Rp)
Harga akhir
(Rp)
Perkiraan
lama
pemakaian
(th)
Total
(Rp)
1. Cangkul 2 @55.000 @15.000 5 16.000
2. Sabit 4 @70.000 @20.000 5 40.000
3. Garu 2 @60.000 @20.000 5 16.000
Tanki 1 @600.000 @200.000 5 80.000
Total 152.000
Biaya Lain-Lain
No. Uraian Satuan
fisik
Satuan Harga per
satuan
(Rp)
Total biaya
(Rp)
1. Biaya angkut - - - -
2. Biaya pasca panen - - - -
Berdasarkan hasil wawancara dengan petani di desa Pandanajeng,
Tumpang, kabupaten Malang diperoleh hasil bahwa tipe lahan yang digunakan
oleh petani adalah tipe irigasi. Karena petani dalam setahun menanam 3 macam
tanaman, kami hanya memfokuskan pada satu komoditas yaitu tanaman sawi.
Karena oleh petani, tanaman sawi yang mereka tanam lebih diunggulkan
dibandingkan tanaman bayam dan kangkung. Untuk produksi sawi yang ditanam
oleh petani, sawi yang dipanen dijual dengan sistem tebasan, jadi sudah ada
pedagang yang membeli langsung ke petani. Dalam sekali panen, petani
menghasilkan 495 bongkok dengan tiap bongkok isinya 25 ikat, yang dibeli
pedagang dengan Rp 14.000,- per bongkok. Sehingga pendapatan yang
diperoleh petani dalam satu kali panen sawi adalah Rp 6.930.000,-.
Sarana produksi yang biasanya digunakan oleh petani untuk budidaya
sawi adalah benih sawi hijau, pupuk kandang, pupuk urea, pupuk phonska,
pupuk NPK, dan pestisida. Untuk benih yang digunakan petani membeli
sebanyak 500 gr dengan harga Rp 13.000,-.
Pupuk yang digunakan oleh petani adalah pupuk kandang, urea, phonska,
dan NPK. Pupuk kandang digunakan awal tanam dan sebelum panen dengan
jumlah 50 kg atau jumlah pupuk kandang yang digunakan minimal 10 karung
dengan harga Rp 8.000 per karung. Sehingga biaya yang dikeluarkan oleh petani
untuk pupuk kandang adalah Rp 80.000,-. Pupuk urea digunakan pada awal
tanam dan sebelum panen yaitu 2 karung dengan berat masing-masing karung
adalah 50 kg dengan harga Rp 120.000 per karung atau Rp 240.000 untuk 2
karung. Pupuk phonska digunakan pada awal tanam saja jumlahnya 2 karung
dengan berat 50 kg per karung dengan harga Rp 130.000 atau Rp 260.000 untuk
2 karung. Sedangkan pupuk NPK digunakan sebelum panen saja, dengan jumlah
pupuk NPK yang digunakan adalah 1 paks dengan berat 25 kg dan harganya
adalah Rp 35.000 per paks. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan
pupuk adalah Rp 615.000,-.
Pestisida yang digunakan oleh petani tergantung pada hama dan penyakit
yang menyerang. Biasanya petani menggunakan pestisida perkaliton, curator,
amnestor, dan antrakol dengan jumlah biaya yang biasa dikeluarkan oleh petani
adalah ± Rp 320.000,-.
Biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk penyediaan sarana produksi
adalah Rp 948.000,- , untuk benih, pupuk, dan pestisida.
Dalam kegiatan budidaya sawi yang dilakukan petani, beliau
mengerjakan lahannya sendiri. Untuk kegiatan pengolahan lahan, penanaman,
penyiraman, pemupukan dan penyemprotan pestisida. Sedangkan penyiangan,
panen dan pasca panen, petani membutuhkan tenaga kerja tambahan. Untuk
penyiangan dilakukan pada 15-20 hst selama 7 jam dengan 4 orang tenaga kerja.
Upah per harinya adalah Rp 22.500,- sehingga total biaya yang dikeluarkan
untuk tenaga kerja penyiangan adalah Rp 540.000,- untuk 6 hari kerja.
Sedangkan untuk kegiatan panen dilakukan ± 5 orang tenaga kerja, dengan 2
orang tenaga kerja laki-laki dan 3 orang tenaga kerja perempuan selama 4 hari.
Dalam 1 hari tenaga kerja bekerja selama 7 jam dengan upah per hari Rp
25.000,- untuk perempuan dan Rp 45.000,- untuk tenaga kerja laki-laki. Maka
biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja panen adalah Rp 660.000,- sedangkan
untuk pasca panen dilakukan oleh 2 tenaga kerja perempuan sehingga biaya
untuk pasca panen adalah Rp 50.000,-. Maka biaya tenaga kerja yang
dikeluarkan oleh petani adalah Rp 1.250.000,-. Untuk tenaga kerja dalam
keluarga tidak diberi upah dengan nilai yang diberikan pada tenaga kerja luar
keluarga, tetapi tenaga kerja dalam keluarga diberikan upah atau sering disebut
persenan pada saat panen.
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani yaitu biaya pajak untuk pajak
tanah yang dimiliki oleh petani. Untuk besar pajak yang dikeluarkan untuk per
hektar lahan, petani tidak menyebutkan secara detail, tetapi hanya
memperkirakan total biaya pajak yang dikeluarkan pada lahannya adalah Rp
125.000,-.
Alat yang digunakan oleh petani adalah 2 cangkul, 2 garu, 4 sabit, dan 1
knapsack. Harga awal keseluruhan untuk membeli alat adalah Rp 1.010.000,-
dengan total biaya penyusutannya adalah Rp 152.000.
Karena sebelum petani panen sawi, sudah ada tengkulak yang memesan
hasil panennya tersebut sehingga petani tidak mengeluarkan biaya untuk
pengangkutan dan pemasaran. Karena kegiatan pengangkutan dan pemasaran
dilakukan langsung oleh tengkulak.
3.2 Pembahasan Wawancara Responden dan Analisis Data
3.2.1 Karakteristik Rumah Tangga
Identitas petani nama bapak Amin umur 23 tahun jenjang
pendidikan terakhir pak amin yaitu lulusan Sekolah Menengah Atas
(SMA), pekerjaan utama pak amin sebagai petani dan pekerjaan
sampingannya sebagai sopir dan peternak ayam yang ada di rumahnya.
Jumlah anggota keluarga bapak amin sendiri ada 6 orang yakni :
pertama pak amin sebagai kepala keluarga . Kedua Nasruh sebagai adik
dari bapak amin dengan umur 21 tahun , beliau menempuh jenjang
pendidikan terakhir yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) pekerjaan
utama beliau sebagai buruh tani ,yang ketiga Fahrizal adik dari pak
amin dengan umur 15 tahun yang masih menempuh jenjang pendidikan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) pekerjaan utama beliau adalah
pelajar, yang keempat Ibu Lukah Beliau sebagai nenek dari bapak amin
umurnya 85 tahun dengan jenjang pendidikan tidak ada (tidak sekolah)
pekerjaan utamanya sebagai ibu rumah tangga dan yang kelima Tiami,
beliau sebagai ibu kandung dari bapak amin dengan umur 67 tahun,
beliau menempuh jenjang pendidikan terakhir yaitu Sekolah Menengah
Atas (SMA) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan yang
terakhir yaitu Alm.Bapak Tatik, beliau adalah ayah kandung dari bapak
amin, beliau menempuh jenjang pendidikan terakhir yaitu Sekolah
Menengah Pertama (SMP), beliau semasa hidupnya bekerja sebagai
pedagang.
3.2.2 Kepemilikan Usahatani
Dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan Bapak Amin,
diketahui bahwa beliau mempunyai lahan usahatani yang diamana
lahan tersebut milik sendiri diantaranya yaitu lahan Sawah dengan
jumlah yang dimiliki 2 sawah dengan luas lahan 50 m2 x 20 m2
sedangkan lahan sawah yang di sewakan seluas 70 m2 x 50 m2, tegal
dengan luas lahan 10 m2 x 20 m2 dan lahan perkarangan dengan luas
lahan 10 m2 x 20 m2.. Selain itu Bapak amin juga mempunyai usaha
ternak ayam di rumahnya, dimana ayam yang beliau ternakkan
sebanyak 20 ekor.
3.2.3 Penerimaan, Pendapatan, dan Pemasaran
Analisis Biaya Usaha Tani menggunakan rumus TC=TFC+TVC
TVC = 948.000+1.250.000 = 2.198.000
TFC = 125.000+152.000 = 277.000
TC = TFC + TVC = 2.198.000+277.000=2.475.000
Penerimaan pak amin sebesar (dengan asumsi harga sawi normal) =
6.930.000 Keuntungan = TR-TC = 6.930.000 –2.475.000 = 4.455.000
.
3.2.4 Analisis Data
Berdasarkan hasil penghitungan pendapatan dan total biaya yang
dikeluarkan oleh bapak amin dalam proses budidaya tanaman sawi dari
tanam hingga panen dapat dianalis kelayakan usahatani nya sebagai
berikut:R/C ratio = TR/TC = 6.930.000/2.475.000 = 2,8 (Layak)
Maka, dapat dikatakan bahwa usahatani milik bapak amin
tersebut layak dan bisa untuk dilanjutkan.Kendala utama yang dihadapi
oleh Bapak Amin terjadi pada saat budidaya yaitu pada saat terjadi
serangan hama dan penyakit terhadap tanaman budidaya. Jika hama
dan penyakit yang menyerang sudah dalam tahap membahayakan,
maka produktivitas dari tanaman budidaya Bapak Amin akan
mengalami penurunan sehingga akan berpengaruh pada jumlah
pendapatan Bapak Amin.
Solusi yang dapat ditawarkan pada masalah ini adalah Bapak
Amin harus mengetahui terlebih dahulu hama dan penyakit yang
sering terjadi pada tanaman budidaya sehingga dapat mencegah
kerusakan yang lebih besar, seperti penggunaan pestisida yang tepat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum lapang kami dapat kami ambil kesimpulan
bahwa hasil usaha tani yang dikerjakan oleh keluarga pak Amin adalah
termasuk kedalam usaha tani yang layak umtuk dikerjakan para petani
selain pendapatannya yang relatif cukup tinggi resiko yamg
ditanggungpun tidak begitu besar hanya kurangnya ilmu pengetahuan
secara kompleks saja pak Amin dapat menutupi semua itu
4.2 Saran
Sebaiknya diadakannya penyuluhan oleh pemerintah terhadap
lahan dan sawah para petani kecil dan juga pembelajaran meskipun
hanya sekilas seputar pertanian yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Dumairy. 1999. Perekonomian Indonesia. Jakarta:Erlangga
Purnomo, 2001. Identifikasi Potensi Ekonomi. Program Pascasarjana, UGM:
Yogyakarta.
Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasinya.
Jakarta: Rajawali.
Sumarso, 2004, Manajemen Pemasaran, Analisis, Implemensil, dan Kontrol”,
edisi Indonesia jilid satu, PT. Prentelindo: Jakarta.
Mulyadi, 2005, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, edisi
ketiga, STIE YKPN: Yogyakarta.