ustan fix f1

23
LAPORAN HASIL FIELDTRIP DESA TAMIAJENG USAHA TANI Disusun Oleh : KELOMPOK KELAS F1 Tionarti Bakara 135040101111195 Yana Desva Euisvania 135040101111224 Eka Krisdiana Fitri 135040101111211 Rizki Aristianti W.K 135040101111079 Rafida Mafmudah 135040101111256 Althea Nuringtyas J 135040101111297 Eva Sulistyana 135040101111170 Liesna Putri Desiani 135040101111102 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 BAB 1

Upload: eka-fitri

Post on 22-Jul-2015

151 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL FIELDTRIP DESA TAMIAJENG

USAHA TANI

Disusun Oleh :

KELOMPOK

KELAS F1

Tionarti Bakara 135040101111195

Yana Desva Euisvania 135040101111224

Eka Krisdiana Fitri 135040101111211

Rizki Aristianti W.K 135040101111079

Rafida Mafmudah 135040101111256

Althea Nuringtyas J 135040101111297

Eva Sulistyana 135040101111170

Liesna Putri Desiani 135040101111102

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan

manusia.Awalnya pertanian dilakukan hanya semata untuk dapat bertahan hidup.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat menanam apa saja yang

diperlukan, awalnya adalah umbi-umbian. Masyarakat berfikir sederhana

bagaimana mempersiapkan lahan, alat-alat, hewan dan sebagainya. Namun saat

ini dunia pertanian memberikan peluang besar bagi orang-orang yang bergerak

dalam bidang agribisnis. Sebagai mahasiswa yang bergerak di bidang agribisnis

dalam pertanian pengamatan atau survei langsung dengan mengunjungi rumah

kelompok tani atau keluarga tani perlu dilakukan untuk menambah wawasan

serta pengetahuan tentang bagaimana berusahatani sehingga mampu penjadi

petani yang sukses di bidangnya serta mengetahui kendala-kendala apa saja yang

menghambat berlangsungnya uasaha tani tersebut.

1.2 Tujuan

Secara umum tujuan laporan ini adalah untuk memberikan pengetahuan

dalam menganalisis usahatani dan melakukan pengamatan langsung baik dalam

hal budidaya maupun analisis pertaniannya. Secara khusus tujuan makalah ini

adalah:

a) Agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis berupa

pengetahuan kegiatan agribisnis di lingkungan kelompok tani.

b) Agar mahasiswa mampu membandingkan pengetahuan teknis yang

diperoleh di bangku kuliah dan aplikasi di lapangan.

c) Agar mahasiswa mengenal lebih dekat hambatan yang dihadapi oleh

petani bayam dalam proses pengembangan agribisnis serta apa yang

dilakukan untuk mengatasinya, solusinya.

1.3 Manfaat

Manfaat yang didapatkan dari praktikum Usahatani Pandanajeng

1. Mengerti kehidupan petani secara umum

2. Memahami kegiatan usaha tani pada petani sample

3. Mengetahui keadaan lahan petani sample

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Usaha Tani

Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari cara-cara menentukan,

mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi

seefektif dan seefisien mungkin sehingga produksi pertanian menghasilkan

pendapatan petani yang lebih besar. Ilmu usahatani juga didefinisikan sebagai

ilmu mengenai cara petani mendapatkan kesejahteraan (keuntungan), menurut

pengertian yang dimilikinya tentang kesejahteraan. Jadi ilmu usahatani

mempelajari cara-cara petani menyelenggarakan pertanian (Tohir, 1991).

Usahatani adalah kegiatan mengorganisasikan atau mengelola aset dan cara

dalam pertanian.

Usahatani juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang

mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang

menyangkut bidang pertanian (Moehar, 2001). Dari beberapa definisi dtersebut

dapat disarikan bahwa yang dimaksud dengan usahatani adalah usaha yang

dilakukan patani dalam memperoleh pendapatan dengan jalan memanfaatkan

sumber daya alam, tenaga kerja dan modal yang mana sebagian dari pendapatan

yang diterima digunakan untuk membiayai pengeluaran yang berhubungan

dengan usahatani.

2.2 Pengertian Biaya Produksi

Menurut Sumarso(2004 : 271) Biaya produksi adalah biaya yang

dibebankan dalam proses produksi selama suatu produksi. Biaya ini terdiri dari

persediaan dalam proses awal ditambah biaya pabrik. Termasuk dalam biaya

produksi adalah biaya yang dibebankan pada persediaan dalam proses pada akhir

periode.

Menurut Mulyadi (2005 : 14 ) Biaya Produksi merupakan biaya yang

terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan

untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan

digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan

tersebut.

Biaya Total (TC)

Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang

dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.Biaya

total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TC = TFC + TVC

Biaya Tetap Total (TFC)

Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat

produksi. Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya

abonemen telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya

variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penuruanan rumus

tersebut, adalah: TC = FC + VC

FC = TC – VC

Biaya Berubah Total (TVC)

Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan

volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon

bulanan, biaya pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel dapat

dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu: TC = FC + VC

VC = TC – FC

Biaya Tetap Rata-rata (AFC)

Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk

memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi

tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

AFC = TFC / Q

Biaya Berubah Rata-rata (AVC)

Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC)

untuk memproduksi sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu.

Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut, yaitu:

AVC = TVC / Q

Biaya Total Rata-rata (AC)

Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk

memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh

perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut, yaitu:

AC = TC / Q atau AC = AFC + AVC

Biaya Marjinal (MC)

Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan

(incremental cost). Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang

dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan.

Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

MCn = TCn – TC n-1 atau MCn = ∆TC / ∆Q

2.3 Pengertian Penerimaan dan Pendapatan

2.3.1 Penerimaan dan Rumus

Penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah

output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh

oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. penjualan hasil

produksinya.

Menurut Soekartawi (1993) hasil total penerimaan dapat diperoleh

dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang

yang bersangkutan

TR = Q x P

Dimana :

TR = Penerimaan Total

P = Harga Barang

Q = Jumlah barang yang dijual.

Jenis-jenis Penerimaan

1. Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari

hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis

lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka

merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka

penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah

barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR

merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing

perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya,

dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli)

kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh

persaingan dan substansi).

TR = Q x P

Dimana :

P : Harga Barang

Q : Jumlah barang yang dijual.

Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata

penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang

dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total

penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual. Dengan

rumus:

AR = TR/Q

Dimana :

TR : Total Penerimaan

Q : Jumlah Produk yang Dijual

2. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan

penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.

Dengan rumus

MR = ∆TR/∆Q

Dimana :

∆TR : Tambahan penerimaan

∆Q : Tambahan Produksi

2.3.2 Pendapatan dan Rumus

Pendapatan menurut Menurut Purnomo (1993:43) adalah

semua penghasilan yang diterima setiap orang dalam kegiatan

ekonomi dalam satu periode tertentu. Sedangkan pendapatan pada

usahatani adalah penerimaan yang diperoleh petani setelah dikurangi

biaya produksi. Pendapatan usahatani diukur dalam satuan rupiah per

tahun (Rp/th). Menurut Dumairy (1999 : 56) menambahkan bahwa

pendapatan adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor

produksi yang turut serta dalam proses produksi meliputi uapah/gaji,

sewa tanah, bunga dan keuntungan.

Soekartawi berpendapat bahwa pendapatan usaha tani adalah

selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan.

Pd = TR – TC

Dimana :

Pd = Pendapatan Usaha Tani

TR = Total Penerimaan

TC = Total Biaya

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Wawancara

3.1.1 Karakteristik Rumah Tangga Petani

Identitas:

Nama petani : Amin

Umur : 23 tahun

Desa : Pandanajeng

Dusun : Tamiajeng

RT/RW : 10/3

Tanggal Wawancara : 13 Desember 2014

Pendidikan : SMA

Pekerjaan utama : Petani

Pekerjaan sampingan : Sopir

Nama Jenis

Kelamin

Umur Pendidikan Pekerjaan

Utama Sampingan

Amin L 23 SMA Petani Sopir

Nasruh L 21 SMA Buruh

Tani

Fahrizal L 15 SMP Sekolah

Lukah P 85 - -

Tiami P 67 SMA Pembantu

Rumah

Tangga

Tatik L 53 SMP Pedagang

Pada saat fieldtrip Usahatani kelompok kami mewawancarai seorang petani

bernama Amin. Pak Amin adalah petani yang masih muda dan belum

berkeluarga, berusia 23 tahun dan menamatkan pendidikan terakhir di tingkat

SMA. Anggota keluarga terdiri dari ayah, ibu, nenek dan dua orang adik.

Disamping berprofesi sebagai petani beliau juga memiliki pekerjaan sampingan

sebagai sopir. Dari luas rumah sekitar 25 x 11dan bahan bangunan rumah yang

berasal dari batu bata, lantai porselen, dan atap genteng, beliau bukan termasuk

petani miskin dan bukan pula termasuk kaya. Sepeda motor berjumlah 3 dan alat

elektronik yang beliau miliki berasal dari hasil kerja Pak Amin. Sebagaian besar

pendapatannya digunakan untuk biaya hidup sehari-hari, kebutuhan pangan, dan

modal usahataninya.

3.1.2 Kepemilikan Usaha Tani

Aset Keluarga

a. Luas Penguasaan Lahan Pertanian

No. Keterangan Jenis Lahan (ha) Jumlah

Sawah Tegal/Kebun Pekarangan

1. Milik sendiri

- Digarap sendiri ¼ ¼

- Disewakan - - - -

- Dibagi-hasilkan - - - -

Jumlah (a) ¼

2. Milik orang lain - - - -

Disewakan - - - -

Dibagi-hasilkan - - - -

Jumlah (b) - - - -

Jumlah (a + b) ¼ ¼

Lahan usahatani yang dimiliki oleh Pak amin yaitu merupakan lahan

milik sendiri diantaranya yaitu lahan Sawah dengan jumlah yang dimiliki 2

sawah dengan luas lahan 50 m2 x 20 m2 sedangkan lahan swah yang di sewakan

seluas 70 m2 x 50 m2, tegal dengan luas lahan 10 m2 x 20 m2 dan lahan

perkarangan dengan luas lahan 10 m2 x 20 m2.

b. Kepemilikan Ternak

No. Jenis Ternak Jumlah

1. Sapi -

2. Kambing -

3. Ayam 20 ekor

c. Luas tempat Tinggal dan Bahan

Luas rumah:

No. Keterangan Bahan

1. Dinding Tembok (semen, batu bata)

2. Lantai Keramik

3. Atap Genting

d. Aset Lainnya

Perhiasan emas : -

Kendaraan : Sepeda Motor 2 buah

Usaha Non Pertanian : Ternak Ayam dan Buring

3.1.3 Analisis Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani

No

.

Tipe

lahan

*

Lua

s

(ha)

Lokasi

* Status*

Pola tanam selama setahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1.

Sawa

h

irigas

i

¼ Dalam

desa

Milik

keluarg

a

s s b b k k S s s B B s

*tipe lahan : irigasi / tadah hujan / tegalan / pekarangan / kebun / lainnya

*lokasi : dalam desa / luar desa / luar kec. / luar kota

*status : milik / sewa / bagi hasil / gadai / lainnya

3.1.4 Analisis Usahatani

a. Komoditas : Sawi

Produksi (Output)

No.

Uraian Umur

tanaman

Satuan

fisik Satuan

Harga per

satuan

(Rp)

Total

Pendapatan

(Rp)

1. Dijual

sekaligus

35 hari Bongko

(per

bongko

25 ikat)

495 14.000 6.930.000

Persentase:

Dijual : 100 %

Dikonsumsi

sendiri : -

Dijadikan bibit

: -

Sarana Produksi

No

. Uraian

Digunaka

n pada hst

ke-

Jumla

h Satuan

Harga

per

satuan

(Rp)

Total

Biaya

(Rp)

1. Benih

Varietas : Sawi

Hijau

0 1 Cangki

r 13.000

2. Pupuk

a. Kandang 0 & 20 10

Karung

(50kg) 8000 80.000

b. Urea

0 & 20 2

Karung

(@50

kg)

120.000 240.00

0

c. NPK 20 1

Paks

(25kg) 35.000 35.000

d. Phonska

0 2

Karung

(@50

kg)

130.000 260.00

0

3. Pestisida

a. Amnestar

b. Calicron

c. Curahcron

Total biaya pestisida

320.00

0

Total 948.00

0

Biaya Tetap Kerja Dalam Keluarga

No

. Uraian

Hs

t

ke-

Jumla

h hari

Jumla

h jam

kerja

Jumlah

orang Upah/hari/

orang

(Rp)

Total biaya

(Rp) L P

1. Pengolahan

lahan 0 3 7 1 - - -

2. Penanaman 5 1 7 - - - -

3. Penyirama

n 10 1 7 - - - -

4. Penyiangan 20 1 7 - - - -

5. pemupukan

a. Pupuk

dasar 0 1 7 - - - -

b. Pupuk

1 15 1 7 - - - -

6. Semprot

pestisida 0 - - - - - -

7. Panen 30 - - - - - -

8. Pasca

panen 30 - - - - - -

Jam standar kerja per hari

Laki-laki : 7 jam/hari

Perempuan : 7 jam/hari

Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga

No

. Uraian

Hs

t

ke-

Jumla

h hari

Jumla

h jam

kerja

Jumlah

orang Upah/hari/

orang

(Rp)

Total biaya

(Rp) L P

1. Pengolahan

lahan 0 - - - - - -

2. Penanaman 5 - - - - - -

3. Penyirama

n 10 - - - - - -

4. Penyiangan 15-

20 6 7 - 4 22.500 540.000

5. pemupukan

c. Pupuk

dasar 0 - - - - - -

d. Pupuk

1 15 - - - - -

6. Semprot

pestisida 0 - - - - - -

7. Panen 30 4 7

2 45.000 360.000

3 25.000 300.000

8. Pasca

panen 30 1 7 - 2 25.000 50.000

Total biaya 1.250.000

Jam standar kerja per hari

Laki-laki : 7 jam/hari

Perempuan : 7 jam/hari

Biaya Tetap

No. Uraian Satuan

fisik Satuan

Harga per

satuan

(Rp)

Total biaya

(Rp)

1. Biaya sewa lahan - - - -

2. Biaya pajak ¼ Ha 9.750 125.000

Biaya Penyusutan Peralatan

No. Uraian Jumlah

unit

Harga awal

(Rp)

Harga akhir

(Rp)

Perkiraan

lama

pemakaian

(th)

Total

(Rp)

1. Cangkul 2 @55.000 @15.000 5 16.000

2. Sabit 4 @70.000 @20.000 5 40.000

3. Garu 2 @60.000 @20.000 5 16.000

Tanki 1 @600.000 @200.000 5 80.000

Total 152.000

Biaya Lain-Lain

No. Uraian Satuan

fisik

Satuan Harga per

satuan

(Rp)

Total biaya

(Rp)

1. Biaya angkut - - - -

2. Biaya pasca panen - - - -

Berdasarkan hasil wawancara dengan petani di desa Pandanajeng,

Tumpang, kabupaten Malang diperoleh hasil bahwa tipe lahan yang digunakan

oleh petani adalah tipe irigasi. Karena petani dalam setahun menanam 3 macam

tanaman, kami hanya memfokuskan pada satu komoditas yaitu tanaman sawi.

Karena oleh petani, tanaman sawi yang mereka tanam lebih diunggulkan

dibandingkan tanaman bayam dan kangkung. Untuk produksi sawi yang ditanam

oleh petani, sawi yang dipanen dijual dengan sistem tebasan, jadi sudah ada

pedagang yang membeli langsung ke petani. Dalam sekali panen, petani

menghasilkan 495 bongkok dengan tiap bongkok isinya 25 ikat, yang dibeli

pedagang dengan Rp 14.000,- per bongkok. Sehingga pendapatan yang

diperoleh petani dalam satu kali panen sawi adalah Rp 6.930.000,-.

Sarana produksi yang biasanya digunakan oleh petani untuk budidaya

sawi adalah benih sawi hijau, pupuk kandang, pupuk urea, pupuk phonska,

pupuk NPK, dan pestisida. Untuk benih yang digunakan petani membeli

sebanyak 500 gr dengan harga Rp 13.000,-.

Pupuk yang digunakan oleh petani adalah pupuk kandang, urea, phonska,

dan NPK. Pupuk kandang digunakan awal tanam dan sebelum panen dengan

jumlah 50 kg atau jumlah pupuk kandang yang digunakan minimal 10 karung

dengan harga Rp 8.000 per karung. Sehingga biaya yang dikeluarkan oleh petani

untuk pupuk kandang adalah Rp 80.000,-. Pupuk urea digunakan pada awal

tanam dan sebelum panen yaitu 2 karung dengan berat masing-masing karung

adalah 50 kg dengan harga Rp 120.000 per karung atau Rp 240.000 untuk 2

karung. Pupuk phonska digunakan pada awal tanam saja jumlahnya 2 karung

dengan berat 50 kg per karung dengan harga Rp 130.000 atau Rp 260.000 untuk

2 karung. Sedangkan pupuk NPK digunakan sebelum panen saja, dengan jumlah

pupuk NPK yang digunakan adalah 1 paks dengan berat 25 kg dan harganya

adalah Rp 35.000 per paks. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan

pupuk adalah Rp 615.000,-.

Pestisida yang digunakan oleh petani tergantung pada hama dan penyakit

yang menyerang. Biasanya petani menggunakan pestisida perkaliton, curator,

amnestor, dan antrakol dengan jumlah biaya yang biasa dikeluarkan oleh petani

adalah ± Rp 320.000,-.

Biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk penyediaan sarana produksi

adalah Rp 948.000,- , untuk benih, pupuk, dan pestisida.

Dalam kegiatan budidaya sawi yang dilakukan petani, beliau

mengerjakan lahannya sendiri. Untuk kegiatan pengolahan lahan, penanaman,

penyiraman, pemupukan dan penyemprotan pestisida. Sedangkan penyiangan,

panen dan pasca panen, petani membutuhkan tenaga kerja tambahan. Untuk

penyiangan dilakukan pada 15-20 hst selama 7 jam dengan 4 orang tenaga kerja.

Upah per harinya adalah Rp 22.500,- sehingga total biaya yang dikeluarkan

untuk tenaga kerja penyiangan adalah Rp 540.000,- untuk 6 hari kerja.

Sedangkan untuk kegiatan panen dilakukan ± 5 orang tenaga kerja, dengan 2

orang tenaga kerja laki-laki dan 3 orang tenaga kerja perempuan selama 4 hari.

Dalam 1 hari tenaga kerja bekerja selama 7 jam dengan upah per hari Rp

25.000,- untuk perempuan dan Rp 45.000,- untuk tenaga kerja laki-laki. Maka

biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja panen adalah Rp 660.000,- sedangkan

untuk pasca panen dilakukan oleh 2 tenaga kerja perempuan sehingga biaya

untuk pasca panen adalah Rp 50.000,-. Maka biaya tenaga kerja yang

dikeluarkan oleh petani adalah Rp 1.250.000,-. Untuk tenaga kerja dalam

keluarga tidak diberi upah dengan nilai yang diberikan pada tenaga kerja luar

keluarga, tetapi tenaga kerja dalam keluarga diberikan upah atau sering disebut

persenan pada saat panen.

Biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani yaitu biaya pajak untuk pajak

tanah yang dimiliki oleh petani. Untuk besar pajak yang dikeluarkan untuk per

hektar lahan, petani tidak menyebutkan secara detail, tetapi hanya

memperkirakan total biaya pajak yang dikeluarkan pada lahannya adalah Rp

125.000,-.

Alat yang digunakan oleh petani adalah 2 cangkul, 2 garu, 4 sabit, dan 1

knapsack. Harga awal keseluruhan untuk membeli alat adalah Rp 1.010.000,-

dengan total biaya penyusutannya adalah Rp 152.000.

Karena sebelum petani panen sawi, sudah ada tengkulak yang memesan

hasil panennya tersebut sehingga petani tidak mengeluarkan biaya untuk

pengangkutan dan pemasaran. Karena kegiatan pengangkutan dan pemasaran

dilakukan langsung oleh tengkulak.

3.2 Pembahasan Wawancara Responden dan Analisis Data

3.2.1 Karakteristik Rumah Tangga

Identitas petani nama bapak Amin umur 23 tahun jenjang

pendidikan terakhir pak amin yaitu lulusan Sekolah Menengah Atas

(SMA), pekerjaan utama pak amin sebagai petani dan pekerjaan

sampingannya sebagai sopir dan peternak ayam yang ada di rumahnya.

Jumlah anggota keluarga bapak amin sendiri ada 6 orang yakni :

pertama pak amin sebagai kepala keluarga . Kedua Nasruh sebagai adik

dari bapak amin dengan umur 21 tahun , beliau menempuh jenjang

pendidikan terakhir yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) pekerjaan

utama beliau sebagai buruh tani ,yang ketiga Fahrizal adik dari pak

amin dengan umur 15 tahun yang masih menempuh jenjang pendidikan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) pekerjaan utama beliau adalah

pelajar, yang keempat Ibu Lukah Beliau sebagai nenek dari bapak amin

umurnya 85 tahun dengan jenjang pendidikan tidak ada (tidak sekolah)

pekerjaan utamanya sebagai ibu rumah tangga dan yang kelima Tiami,

beliau sebagai ibu kandung dari bapak amin dengan umur 67 tahun,

beliau menempuh jenjang pendidikan terakhir yaitu Sekolah Menengah

Atas (SMA) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan yang

terakhir yaitu Alm.Bapak Tatik, beliau adalah ayah kandung dari bapak

amin, beliau menempuh jenjang pendidikan terakhir yaitu Sekolah

Menengah Pertama (SMP), beliau semasa hidupnya bekerja sebagai

pedagang.

3.2.2 Kepemilikan Usahatani

Dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan Bapak Amin,

diketahui bahwa beliau mempunyai lahan usahatani yang diamana

lahan tersebut milik sendiri diantaranya yaitu lahan Sawah dengan

jumlah yang dimiliki 2 sawah dengan luas lahan 50 m2 x 20 m2

sedangkan lahan sawah yang di sewakan seluas 70 m2 x 50 m2, tegal

dengan luas lahan 10 m2 x 20 m2 dan lahan perkarangan dengan luas

lahan 10 m2 x 20 m2.. Selain itu Bapak amin juga mempunyai usaha

ternak ayam di rumahnya, dimana ayam yang beliau ternakkan

sebanyak 20 ekor.

3.2.3 Penerimaan, Pendapatan, dan Pemasaran

Analisis Biaya Usaha Tani menggunakan rumus TC=TFC+TVC

TVC = 948.000+1.250.000 = 2.198.000

TFC = 125.000+152.000 = 277.000

TC = TFC + TVC = 2.198.000+277.000=2.475.000

Penerimaan pak amin sebesar (dengan asumsi harga sawi normal) =

6.930.000 Keuntungan = TR-TC = 6.930.000 –2.475.000 = 4.455.000

.

3.2.4 Analisis Data

Berdasarkan hasil penghitungan pendapatan dan total biaya yang

dikeluarkan oleh bapak amin dalam proses budidaya tanaman sawi dari

tanam hingga panen dapat dianalis kelayakan usahatani nya sebagai

berikut:R/C ratio = TR/TC = 6.930.000/2.475.000 = 2,8 (Layak)

Maka, dapat dikatakan bahwa usahatani milik bapak amin

tersebut layak dan bisa untuk dilanjutkan.Kendala utama yang dihadapi

oleh Bapak Amin terjadi pada saat budidaya yaitu pada saat terjadi

serangan hama dan penyakit terhadap tanaman budidaya. Jika hama

dan penyakit yang menyerang sudah dalam tahap membahayakan,

maka produktivitas dari tanaman budidaya Bapak Amin akan

mengalami penurunan sehingga akan berpengaruh pada jumlah

pendapatan Bapak Amin.

Solusi yang dapat ditawarkan pada masalah ini adalah Bapak

Amin harus mengetahui terlebih dahulu hama dan penyakit yang

sering terjadi pada tanaman budidaya sehingga dapat mencegah

kerusakan yang lebih besar, seperti penggunaan pestisida yang tepat.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum lapang kami dapat kami ambil kesimpulan

bahwa hasil usaha tani yang dikerjakan oleh keluarga pak Amin adalah

termasuk kedalam usaha tani yang layak umtuk dikerjakan para petani

selain pendapatannya yang relatif cukup tinggi resiko yamg

ditanggungpun tidak begitu besar hanya kurangnya ilmu pengetahuan

secara kompleks saja pak Amin dapat menutupi semua itu

4.2 Saran

Sebaiknya diadakannya penyuluhan oleh pemerintah terhadap

lahan dan sawah para petani kecil dan juga pembelajaran meskipun

hanya sekilas seputar pertanian yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

Dumairy. 1999. Perekonomian Indonesia. Jakarta:Erlangga

Purnomo, 2001. Identifikasi Potensi Ekonomi. Program Pascasarjana, UGM:

Yogyakarta.

Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasinya.

Jakarta: Rajawali.

Sumarso, 2004, Manajemen Pemasaran, Analisis, Implemensil, dan Kontrol”,

edisi Indonesia jilid satu, PT. Prentelindo: Jakarta.

Mulyadi, 2005, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, edisi

ketiga, STIE YKPN: Yogyakarta.