urgensi dakwah dalam pembinaan akhlak jamaah di …

98
URGENSI DAKWAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK JAMAAH DI MAJLIS TAKLIM AL-HIDAYAH DESA KERANGGAN KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam FakultasDakwah Oleh MEGA LESTARI NINGSIH NIM: UK160152 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 20-Mar-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

URGENSI DAKWAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK

JAMAAH DI MAJLIS TAKLIM AL-HIDAYAH DESA

KERANGGAN KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN

MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam FakultasDakwah

Oleh

MEGA LESTARI NINGSIH

NIM: UK160152

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

ii

iii

iv

MOTTO

يئة الحسنة تمحهب وخبلق النبس بخلق حسن ا حيثمب كنت وأتبع الس تق الل

“Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Ikutilah

kejelekan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskan kejelekan

tersebut dan berakhlaklah dengan manusia dengan akhlak yang baik.

(HRTirmidzi no. 1987 dan Ahmad 5/153).

v

PERSEMBAHAN

Ku persembahkanSkripsiinikepada:

Untuk Ayah tercintakuKhaidir, IbukutersayangRamaja

SaudarakebanggaankuArismanto,MamanArpandi, RiskaAmelia&MeriAnggini

Dalamsetiaplangkahkuakuselaluberusaha

Mewujudkanharapan-harapan yang kalian impikandaridiriku,

TerimakasihakuucapkanatasDo’a, Perjuangandankasihsayang kalian

Sehinggaakubisaberada di titikini, tidakbanyak yang bisakuberi,

HanyasebuahuntaianDo’a

semoga Allah balaskebaikan kalian dengankebahagiaanduniadanakhirat

dansemogananti Allah beribalasansyurgaFirdausuntuk kalian

kupersembahkanJugauntukkeponaanshalidanshalihahkuMulyadiIlmal&Rio

Ariansyah

Prisil Olivia & Rafael

TerimakasihkepadaPakUsrialHuseindanBapakSarippuddin yang sudi

Merelakanwaktunyauntukmembimbingkudenganbaikdanmemberikan saran

Serta motivasiuntukku……

Hidup ku terlaluberatuntukmengandalkandirikusendiriakutakkuasa

Tanpamelibatkan Allah dan orang lain dalamhidupini

Semoga Allah

Subhanahuwata”alaamemberikanRidhoNyakepadakitasemuaSehinggakelak di

JannahNyakitadikumpulkankembalidankekalselamanya.

AmiinyaaRobbal „alamiin

vi

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas dan memerlukan perhatian,

yaitu fenomena yang diterjadi di Desa Keranggan khususnya jamaah Majlis

Takim Al-Hidayah bahwa tidak semua jamaah mempunyai akhlak yang baik

tetapi masih terdapat beberapayang memiliki akhlak yang tidak baik seperti

merumpi, suudzon dan riya. Hal ini mendorong penulis untuk mengemukakan

bagaimana Urgensi Dakwah dalam pembinaan akhlak jamaah, apa saja faktor

pendorong jamaah mengikuti Majlis Taklim,dan apa saja kendala da‟i dalam

membina akhlak jamaah.

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah kualitatif melalui

penelitian lapangan(field reseaech) yaitu kualitatif deskritif,mengumpulkan data-

data kualitatif dan mendeskripsikan data-data tersebut setelah dianalisis. Teknik

pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. 21 orang

informan penelitian telah penulis wawancara disertai observasi sejak 28

November 2019 sampai 20 januari. Data yang terkumpul dianalisis dengan

melakukan tiga langkah analisa: reduksi data, penyajian data, dan verivikasi data.

Hasil penelitian ini menemukan: bahwa akhlak jamaah yang mengikuti

Majlis Taklim AL-Hidayah berbeda-bedah banyak yang menjadi lebih baik dari

sebelumnya dan ada yang masih sedikit yang belum berubah. akhlak jamaah

yaitu keteladanan, pembelajaran dan pembiasaan. Materi dalam pembinaan akhlak

jamaah dimulai dengan ustadz memberikan pengajaran ilmu keagamaan seperti

fiqih, tauhid, tajwid, tasahuf, dan akhlak serta memberikan nasehat.Pendekatan

dakwah yaitu pendekatan pendidikan, pendekatan personal, dan pendekatan

diskusi.Kendalada‟i dalam membina akhlakul karimah yaitu faktor kesehatan dan

faktor ekonomi.Solusi dari kendala dakwah yaitu jamaah harus meluangkan

waktunya dalam dari kesibukan untuk mengikuti Majlis Taklim, menjaga

kesehatan dan beristirat agar tidak sakit.Rekomendasi penelitian seharusnya

sebagai jamaah Majlis Taklim Alh-Hidayah yang baik tidak melakukan prilaku

yaag tidak baik melainkan dengan prilaku akhlakul karimah.

Kata Kunci : Urgensi, Dakwah, Akhlak Jamaah Desa Keranggan Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, atas

taupiq dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini

dengan baik dan benar tanpa ada halangan sekalipun. Shalawat serta salam buat

baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya kealam yang

terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.

Perjalan panjang yang luar biasa, yang sangat melelahkan kerja keras

siang malam demi menyelesaikan karya sederhana ini, namun akan terasa begitu

indah akan selalu penulis ingat dan kenang sebagai bahan kebanggaan dan

candaan untuk anak dan suami diwaktu yang telah ditakdir kan nanti, suka cita

senang dan bahagia semua itu telah dirasakan dalam merampungkan dan

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Urgensi Dakwah Dalam Pembinaan Akhlak

Jamaah di Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan, Kecamatan Sekernan,

Kabupaten Muaro Jambi.” untuk mendapatkan gelar Strata Satu (S1) Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah di UIN STS Jambi, pencapaian

ini adalah titik akhir dengan penuh sangat rasa syukur dan bahagia.

Skripsi ini bukanlah hasil karya dari perjuangan diri sendiri, namun

banyak pihak yang turut membantu serta memotivasi, bantuan dan dukungan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak

terhingga penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asyari, M.A, Ph.D selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M. EI selaku Wakil Rektor I Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd selaku Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA selaku Wakil Rektor III Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. Zulqarnin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Bapak Dr.D. I Ansusa Putra, Lc., MA.Hum selaku Wakil I Dekan Fakultas

Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak Arfan Aziz, M.Soc.Sc.,Ph.D selaku Wakil II Dekan Fakultas Dakwah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Bapak Dr. Sahmin Batubara, M.HI selaku Wakil III Dekan Fakultas Dakwah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

viii

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

NOTA DINAS……………………………………………………………... ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI………………….. iii

PENGESAHAN…………………………………………………………… iv

MOTTO……………………………………………………………………. v

ABTRAK………………………………………………………………….. . vi

PERSEMBAHAN…………………………………………………………. vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………. x

DAFTAR TABEL………………………………………………………… xii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1

B. Permasalahan…………………………………………………….. 4

C. Batasan Masalah…………………………………………………. 4

D. Tujuan dan Kegunaan penelitian………………………………… 5

E. Kerangka Teori…………………………………………………... 5

F. Metode Penelitian………………………………………………... 15

G. Studi Relevan……………………………………………………. 22

BAB II PROFIL MAJLIS TAKLIM AL-HIDAYAH DESA KERANGGAN

A. Historis dan Letak Geografis Majlis Taklim Al-Hidayah……….. 24

B. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Majlis Taklim Al-Hidayah……… 26

C. Struktur Kepengurusan Pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah…… 29

BAB III PROBLEMATIKA DAKWAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK

JAMAAH DI MAJLIS TAKLIM AL-HIDAYAH DESA

KERANGGAN

A. Problematika Dakwah………………………………………… … 37

B. Urgensi Dakwah…………………………………………………. 40

BAB IV MATERI, PENDEKATAN, KENDALA DAN SOLUSI DAKWAH

DALAM PEMBINAANAKHLAK JAMAAH

A. Materi Dakwah Ustadz di Majlis Taklim Al-Hidayah…………… 49

x

B. Pendekatan Dakwah di Majlis Taklim Al-Hidayah………………. 52

C. Kendala Dakwah Ustadz di Majlis Taklim Al-Hidayah................ 59

D. Solusi Dakwah Ustadz di Majlis Taklim Al-Hidayah………….. 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………… 62

B. Implikasi Penelitian…………………………………………….. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICUM VITAE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era modrern yang sudah maju seperti dizaman sekarang ini Islam

tetap tidak membeda-bedakan muslim laki-laki dan perempuan didalam

mengajakkepada kebenaran. Islam adalah suatu ad-dien(agama)yang

diturunkan Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia. Hanya Islam yang

diridhoi Allah dan hanya Islam yang benar. Cukup dengan Islam, seorang

muslim dapat mengarungi kehidupannya dan memecahkan setiap problem

kehidupan manusia.1

Bertolak kembali kepada dampak negative dari era modern terhadap

masyarakat yang melupakan akhlak sebagai salah satu bagian dari orientasi

akhirat, agama Islam sebenarnya telah memberikan solusi untuk mengahadapi

permasalahan ini. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi

permasalahan dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat

tersebut.Tekanan hidup yang dirasakan oleh manusia di era modern ini jika

dibiarkan akan menumbuhkan hilangnya kesadaran manusia akan pentingnya

kebersamaan, kerukunan, toleransi, sosial, keselarasan hidup, silaturrahmi,

dan sebagainya. tentunya dalam mengatasi berbagai tekanan hidup ini dengan

adanya upaya yang dilakukan oleh da‟i dengan cara berdakwah.

Sesungguhnya Islam dalam agama dalam hal ini tentu yang

mengajarkan kita hal-hal baik dan melarang kita dari hal hal yang buruk. Dari

berbagai aspek permasalahan; akhlak, adab, etika dan moral maupun prilaku

yang sesuai dengan ajaran islam. Kita sebagai umat muslim diwajibkan

berdakwah menurut ajaran Islam agar kaum muslim dan muslimah selalu

berada dijalan yang benar agar mendapat ridha Allah baik didunia maupun

diakhirat.

1Abdurrahman Al-Baghdadi, Emansipasi: Adakah Dalam Islam(Jakarta: Gema Insani

Press, 1997), 7.

2

Dakwah adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan dan mengajarkan

serta mempraktikkan ajaran Islam didalam kehidupan

seharihari.2

Perkembangan dakwah Islam yang begitu pesat karena Islam

disebarluaskan kepada masyarakat dengan cara berdakwah.

Sebagaimana dengan firman Allah, surah An-Nahl, ayat 125:

ي هي أحسه إن ربك ادع إلى سبيل ربك بالحكمت والمىعظت الحسىت وجادلهم بالت

( 521:ا اوحل)سؤ رة (521) وهى أعلم بالمهتديههى أعلم بمه ضل عه سبيله

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantalah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk”. (QS. An-Nahl : 125).3

Esensi tugas manusia dalam menjadi khalifah fi al-ardh tidak akan

lepas dari kehidupan sosial, seperti hablminal-nas. Hablminal-nas yang di

terapkan dalam kehidupan masyarakat tidak akan bisa lepas dari akhlak karena

setiap semua perbuatan manusia selalu diibaratkan berbingkai dengan akhlak.

Islam juga mengajarkan tiga pondasi dasar manusia, yaitu iman, Islam, dan

ihsan (berprilaku baik). Jadi, berawal dengan kesadaran kepada Tuhan akan

berimbas pada cerminan perilaku manusia atau yang selama ini di kenal

dengan akhlak.

Dalam hal ini pentingnya dakwah dipandang perlu untuk mengatasi

permasalahan akhlak masyarakat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam,

pembinaan tersebut bisa dari para ulama, umara, ustadz, ustadzah, atau tokoh

agama yang melakukan pengajaran kegiatan keagamaan di Majlis Taklim

agar masyarakat tidak melakukan prilaku tercelah dan perbuatan yang

menyimpang dari ajaran Islam.

Akhlak adalah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa

dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan

2 Faizah dan H.Lalu Muchin Effendi, Psikologi Dakwah(Jakarta;kencana,2009), 7.

3Al-Qur’an Terjemahan (Jawa Barat: Departemen Agama RI, 2010), 281.

3

dengan cara spontan dan mudah tampa dibuat-buat dan tampa memerlukan

pemikiran.4

Pentingnya melakukan dakwah dalam pembinaan akhlak Jamaah di

Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten

Muaro Jambi, yaitu dengan cara ustadz melakukan dakwah bil-lisan dalam

memberikan pengajaran Ilmu keagamaan seperti ajaran ilmu fikih, tauhid,

tasawuf, dan tajwid kepada jamaah, selain itu ustadz menerapkan metode

dakwah yang baik untuk membina akhlak mad‟u yang masih kurang

pemahaman ilmu keagamaan. Disitulah peran ustadz dalam berdakwah yang

tepat agar bisa membina akhlak yang lebih baik (akhlakul karimah) kepada

masyarakat.

Keberadaan Majlis Taklim ditengah masyarakat sebagai lembaga

pendidikan non formal sangat penting sebagai tempat pengajian atau

pembelajaran keislaman bagi masyarakat. Pengajian merupakan aktivitas yang

menimbulkan interaksi antar sesama anggota dan pengajar atau ustad yang

memberikan berbagai materi dalam rangka meningkatkan ilmu keagamaan

serta pembinaan akhlak masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi dasar yang dilakukan penulis di Desa

Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi yang mayoritas

masyarakatnya beragama Islam, sebagai masyarakat beragama Islam yang

baik seharusnya mampu menunjukkan prilaku terpuji (akhlakul karimah)

dalam kehidupan sehari-hari.Berdasarkan akhlak, jamaah majlis berasal dari

masyarakat Desa setempat memiliki latar belakang yang berbedah bedah.

Diketahui bahwah jamaah terkadang memiliki akhlak yang kurang baik dalam

kehidupan bermasyarakat dikarenakan jamaah tersebut masih kurang dalam

pemahaman ilmu keagamaan maupun pengaruh lingkungan di lingkungan

masyarakat, seperti merumpi, riya,dan prilaku yang tidak menyenangkan

orang lain, adalah termasuk akhlak yang tidak kurang baik. Dengan adanya

masyarakat yang belum sepenuhnya memiliki akhlak yang kurang baik

4Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak( Jakarta : Amzah, 2016), 180.

4

sehingga memang harus ada pembinaan oleh ustazh yang melakukan

pengajaran di majlis taklim yang diikuti oleh masyarakat tersebut.5

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai urgensi dakwah yang dilakukan

oleh ustadz dalam pembinaan akhlak masyarakat sebagai jamaah yang kurang

baik di Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi.Oleh karena itu maka penulis mengangkat Judul

“Urgensi Dakwah dalam Pembinaan Akhlak Jamaah di Majlis Taklim Al-

Hidayah Desa Keranggan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi”.

B. Permasalahan

Dari latar belakang pemikiran diatas, masalah pokok yang diangkat

pada penelitian ini adalah: Bagaimana Urgensi Dakwah Dalam Pembinaan

Akhlak Jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah? Dalam upaya mengkonkretkan

pokok masalah tersebut, beberapa masalah krusial yang diangkat melalui

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana problematika akhlak jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah?

2. Bagaimana pendekatan dan materi dakwah dalam pembinaan akhlak

jamaah?

3. Apakendala dan solusi mengatasi problematika dakwah dalam pembinaan

akhlak jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada fakta dan masalah-masalah yang kami dapatkan

maka pembahasan pada karya ilmiah ini sebagai titik terang, penyajiannnya

difokuskan pada lingkup bahasan yang terkait dengan urgensi dakwah dalam

pembinaan akhlak jamaah. Jamaah yang dimaksud disini adalah jamaah yang

mengikuti pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah.Sedangkan akhlak yang

dimaksud disini adalah akhlakul mazmumah dan mahmuda. Akhlakul

mahmudah adalah akhlak baik sedangkan akhlakul madzmumah adalah akhlak

tercela yaitu penelitian pada jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah do Desa

Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

5 Hasil Observasi penulis di Desa Keranggan tanggal 29 november 2019

5

D. Tujuan dan Kegunaan penelitian

Penelitian ini secara umum diusahakan untuk mencapai serta

mengetahui Bagaimana Urgensi Dakwah Dalam Pembinaan Akhlak Jamaah di

Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten

Muaro Jambi. Lebih khusus penelitian ini ditujukan pula untuk :

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan problematika dakwah dalam

pembinaan akhlak jamaah.

2. Untuk mengetahui pendekatan dan materi Majlis Taklim Al-Hidayah.

3. Untuk mengetahui kendaladan solusi problematika dakwah di Majlis

Taklim Al-Hidayah.

Lebih jauh, Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: pertama

manfaat akademisi secara umum diharapkan untuk memperkaya kajian

tentang Urgensi dakwah dalam pembinaan akhlak jamaah di Majlis Taklim

Al-Hidayah sekarang dan kedepannya, Kedua manfaat praktis agar dapat

menjadi bahan masukan bagi para ustadz yang melakukan kegiatan dakwah di

Majlis Taklim Al-Hidayah mengenai urgensi dakwah dalam pembinaan

akhlak jamaah.

E. Kerangka Teori

Lebih jauh ada beberapa definisi etimologi dan terminologi yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Urgensi

Urgensi jika dilihat dari bahasa latin “urgere” yaitu (kata kerja)

yang berarti mendorong. Jika dilihat dari bahasa Inggris bernama “urgent”

(kata sifat dan dalam bahasa Indonesia “urgensi kata benda”. Istilah

urgensi merujuk pada sesuatu yang mendorong kita, memaksa kita untuk

diselesaikan.Dengan demikian mengandaikan ada sesuatu masalah yang

harus di tindaklanjuti. Urgensi yaitu kata dasar dari “urgen” mendapat

akhiran “i” yang berarti sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang

peranan pimpinan yang terutama .6

6 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta:Amzah,2013), 95-96.

6

Urgensi merupakan suatu kepentingan yang mendesak dan harus

segera dilakukan seperti pembinaan akhlak kepada jamaah di Desa

Keranggan Kecamatan Muaro Jambi yang mana belum semua jamaah

memiliki akhlak yang baik dalam bermasyarakat.

2. Dakwah

a. Pengertian dakwah

Ditinjau dari etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari

bahasa Arab, yaitu da‟a-yad‟u-da‟watan, artinya mengajak, menyeruh,

memanggil.7Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan

ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya

yang dilakukan secara sadar dan berencana berusaha mempengaruhi

orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul

dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan, serta

pengamalan terhadap ajaran agama sebagai messege yang disampaikan

kepadanya dengan tampa adanya unsur-unsur paksaan.8

Untuk

mewujudkan masyarakat yangsaleh tidak bisa dilakukan secara

sendiri-sendiri, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama.

Secara terminologi pengertian dakwah dimaknai dari aspek

positif ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan keselamatan

dunia akhirat.sementara itu, para ulama memberikan definisi yang

bervariasi ,antara lain:

1) Ali Makhfudh dalam kitabnya”hidayatul mursyidin” mengatakan,

dakwah adalahmendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan

mengikuti petunjuk (agama), meyeruh mereka kepada kebaikan

dan mencegah mereka dari perbuatan mungkar agar

memperolehkebahagiaan dunia dan akhirat.

2) Nasarudin Latif menyatakan , bahwa dakwah adalah setiap usaha

aktivitas dengan Lisanmaupun tulisan yang bersifat menyeru,

mengajak, memanggil manusia lainnya untukberiman dan menaati

7Ibid.,H6.

8Lihat M.Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi(Jakarta, Bumi Aksara,

2000),6.

7

Allah SWT, sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta

akhlak Islamiah.

3) Toha Yahya Oemar mengatakan bahwa, dakwah adalah mengajak

manusia dengan carabijaksana kepada jalan yang benar sesuai

dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dankebahagiaan

mereka dunia dan akhirat.

4) Quraish Shihab mendefinisikannya sebagai seruan atau ajakan

kepada keinsyafan , atauusaha mengubah situasi yang tidak baik

kepada situasi yang lebih baik dan sempurna baikterhadap pribadi

maupun masyarakat.

Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang

terdapat dalam setiap kegiatan dakwah.Unsur-unsur tersebut adalah

da‟i (pelaku dakwah), mad‟u (mitra dakwah), maddah (materi

dakwah), wasilah (media dakwah), thariqoh (metode), dan atsar (efek

dakwah).

1) Da‟i (pelaku dakwah)

Da‟i adalah orang yang melakukan kegiatan dakwah baik

lisan maupun tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan baik

secara invidivu maupun kelompok, atau lewat

organisasi/lembaga.Secara umum kata da‟i sering di sebut mubagh

(orang yang menyampaikan ajaran Islam.Tujuan dilaksanakan

dakwah adalah untuk mengajak, menyeruh serta memengaruhi

umat Islam menegakkan ajaran Allah yang terkandung dalam Al-

Qur’an.Agar masyarakat di Desa Keranggan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi meningkatkan keimanan dan ketakwaan

kepada Allah swt.

2) Mad‟u (penerima dakwah)

Mad‟u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau

manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai

kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak; atau

8

dengan kata lain, manusia secara keseluruhan Muhammad Abduh

membagi madu menjadi tiga golongan , yaitu:

a. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat

berfikir secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan.

b. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belom dapat

berfikir secara kritis dan mendalam , serta belom dapat

menagkap pengertian-pengertian yang tinggi.

c. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut,

mereka senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas

tertentu saja, dan tidak mampu membahasnya secara

mendalam.

Seperti jamaah pengajian di Majlis Taklim Al-Hidayah

sebagai penerima dakwah yang disampaikan oleh ustadz

ataupun da‟i di Desa Keranggan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro jambi

3) Maddah (Materi) Dakwah

Maddah dakwah adalah isi pesan atau materi yang

disampaikan da‟i kepada mad‟u.Dalam hal ini sudah jelas

bahwa yang menjadi materi dakwah adalah ajaran Islam itu

sendiri.Secara umum materi dakwah dapat diklarifikasikan

menjadi empat masalah pokok,yaitu: masalah akidah

(keimanan), masalah syariah, masalah mu’amalah, masalah

akhlak.

4) Atsar (efek) dakwah

Atsar (efek) sering disebut dengan feed back (umpan

balik) dari proses dakwah inisering dilupakan atau tidak

banyak menjadi perhatian para da‟i.Evaluasi dan koreksi

terhadap atsar dakwah harus dilaksanakan secara radikal

dankomperehensif, artinya tidak secara parsial atau setengah-

setengah,seluruh komponen sistem (unsur-unsur) dakwah harus

dievaluasi secara komperehensif.parada‟i harusmemiliki jiwa

9

terbuka untuk melakukan pembaharuan dan

perubahan,disamping bekerjadengan menggunakan ilmu.

b. Metode dakwah

Metode adalah jalan atau cara yang harus dilalui untuk

mencapai suatu tujuan dakwah yang dilaksanakan secara efektif dan

efisien.9

Menurut Toto Tasmara metode dakwah adalah cara-cara

tertentu yang dilakukan oleh seorang da‟i (komunikator) kepada

mad‟u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih

sayang.10

Memiliki tiga cakupan :

1) Al-hikmah

Secara terminologi (istilah) kata al-hikmah baik ada dalam

Al-Qur’an maupun sunnah, antara lain; (1)Valid (tepat) dalam

perkataan dan perbuatan; (2)Mengetahui yang benar dan

mengamalkannya (ilmu dan amal); (4)Wara‟ dalam din (agama)

Allah; (5)Meletakkan sesuatu pada tempatnya; (6)Menjawab

dengan tegas dan tepat dan seterusnya.

Hikmah adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya dengan

berfikir, berusaha menyusun dan mengatur dengan cara yang

sesuai keadaan zaman dengan tidak bertentangan dengan larangan

Tuhan.11

Maksudnya hikmah yaitu mengajak manusia menuju jalan

Allah dengan perkataan lembut, member semangat, sabar, ramah

dan lapang dada, tetapi tidak melakukan sesuatu melebihi

ukurannya. Dengan kata lain harrus meletakan sesuatu pada

tempatnya.

2) Mau,‟izhah Hasanah

Secara bahasa, mau‟izhah hasanah terdiri dari dua kata,

yaitu mau‟izhah dan hasanah.Kata mau‟izhah berasal dari kata

9 M.Munir, Metode Dakwah (Jakarta: Kencana ,2009), 6.

10 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah(Jakarta: Gaya Media Pratama,1997), 43.

11Hasanuddin, Hukum Dakwah (Jakarta: Pedoman,Ilmu Jaya,1996), 35.

10

wa‟adzaya‟idzu-wa‟dzan-„idzatan yang berarti; nasihat,

bimbingan, pendidikan dan peringatan, sementara hasanah

merupakan kebalikan dari sayyi‟ahyang artinya kebaikan lawannya

kejelekkan.

Mau‟idzahhasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan

yang mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran,

kisah-kisah berita gembira, peringatan, pesan-pesan positif

(wasiyat) yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan agar

mendapatkan keselamatan dunia akhirat.

3) Al-Mujadalah Bi-al-Lati Hiya Ahsan

Secara Istilah (terminologi) terdapat pengertian al-

mujadalah (al-hiwar) artinya upaya tukar pendapat oleh dua pihak

secara sinergis, tampa adanya permusuhan diantara keduanya.

mujadalah bertujuan untuk mengalahkan pendapat lawan dengan

cara menyajikan argumentasi dan bukti yang kuat.12

c. Tujuan urgensi dakwah

Secara umum tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan

dan kesejahteraan hidup manusia di dalam dunia dan di akhirat yang

diridhai oleh Allah. Adapun tujuan dakwah, pada dasarnya dapat

dibedakan dalam dua macam tujuan, yautu :

1) Tujuan Umum Dakwah (Mayor Objective)

Tujuan umum dakwah (Mayor Objective) merupakan

sesuatu yang hendak dicapai dalam seluruh aktivitas dakwah.Ini

berarti tujuan dakwah yang masih bersifat umum dan utama.

Tujuan utama dakwah adalah nilai-nilai atau hasil akhir yang ingin

dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan aktivitas dakwah. Untuk

tercapainya tujuan utama inilah maka semua penyusun rencana dan

tidakan dan dakwah harus mengarah kesana.13

12

Ibid.,36 13

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Amzah. 2013), 60.

11

Dakwah dalam hal ini maksudnya seluruh gerak dan

langkah yang dilakukan ustadz dalam proses dakwah harus

mengarah kepada hasil.

2) Tujuan Khusus Dakwah

Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan dan

penjabaran dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan

agar dalam pelaksanaan seluruh aktivitas dakwah dapat jelas

diketahui kemana arahnya, ataupun jenis kegiatan apa yang hendak

dikerjakan, kepada siapa berdakwah, dengan cara apa, bagaimana,

dan sebagainya secara terperinci .14

3. Akhlak

a. Pengertian Akhlak

Akhlak secara etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa Arab

yang merupakan jamak dari kata khuluq, yang berarti adat kebiasaan,

perangai, tabiat, dan muru‟ah.15

Secara terminologi adapun pengertian

akhlak menurut Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali yaitu; akhlak

adalah prilaku dalam jiwa yang memunculkan tindakan-tindakan

reflektif tampa difikir dan diteliti. Apabila prilaku itu menghasilkan

kebaikan yang terpuji menurut pandangan akal dan syara’, maka

prilaku itu disebut akhlak terpuji (al-akhlaq al-mahmudah).Dan

apabila prilaku itu menghasilkan keburukan maka disebut akhlak

buruk (al-akhlaq al-madzmumah).16

Dalam pandangan Ahmad Muhammad Al-Khufi, akhlak adalah

obsesi (azimah) tentang sesuatu yang dilakukan berulang-ulang

sehingga menjadi kebisaan yang mengarah pada kebaikan atau

keburukan. Akan tetapi, apabila adat itu terjadi dengan kebetulan

14

Ibid.,62. 15

Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak (Jakarta : Amzah, 2017), 1. 16

Ibid.,5

12

tampa sengaja atau dikehendaki, baik yang terpuji maupun yang buruk

maka tidak disebut akhlak.17

Akhlak merupakan suatu sifat yang tertanam dalam diri

manusia dan bisa bernilai baik dan juga bisa bernilai buruk.Akhlak

bisa diketahui baik atau buruknya seseorang itu dari ucapannya

maupun prilakunya.

b. Macam-macam akhlak

1) Akhlak mahmudah (akhlak terpuji)

Secara etimologi, akhlak mahmudah adalah prilaku yang

terpuji.Mahmudah merupakanmaf‟u dari kata hamida, yang berarti

dipuji.Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji disebut pula dengan

akhlaq al-karimah (akhlak mulia). Atau al-akhlaq al-manjiyat

(akhlak yang menyelamatkan pelakunya). Menurut Al-Ghazali,

akhlak terpuji merupakan sumber ketaatan dan kedekatan kepada

Allah, sehingga mempelajari dan mengamalkannya kewajiban

individual setiap muslim.18

Akhlak terpuji adalah sikap sederhana dan lurus sikap

sedang tidak berlebih-lebihan, baik prilaku, rendah hati, berilmu,

jujur, tepati janji, istiqamah, dan berkemampuan, ridha kepada

Allah, cinta dan beriman kepada-Nya, beriman kepada malaikat,

kitab Allah, Rasul Allah, hari kiamat, takdir Allah, taat beribadah,

selalu menepati janji, melaksanakan amanah, berlaku sopan dalam

ucapan dan perbuatan, qana‟ah (rela terhadap pemberian Allah),

tawakal(berserah diri), sabar, syukur, tawadhu’(merendahkan diri)

dan segala perbuatan yang baik menurut pandangan atau ukuran

Islam.19

17 Ibid.,6 18

Ibid.,180. 19

M.Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Sinar grafika.

2007), h 2-3.

13

Akhlak terpuji adalah perbuatan baik yang tidak berlebihan

dan sesuai dengan normaserta tidak bertentangan dari pandangan

Islam.

2) Akhlak Madzmumah (akhlak tercela)

Akhlak tercela atau akhalak Sayyi‟ah (akhlak yang jelek).

Adapun perbuatan yang termasuk akhlak al-madzmumahh ialah,

kufur, syirik, murtad, fasiq, riya’, takabur, mengadu domba,

dengki/iri, kikir, dendam, khianat, memutus silaturrahmi, putus asa

dan segala perbuatan yang tercelah menurut pandangan Islam.

Dalam hal ini berlaku durhaka terhadap orang tua merupakan

perbuatan syirik, karena telah menyia-nyiakan fitrah Allah untuk

membalas jasa-jasanya, berlaku sopan kepada mereka dan sudah

sepantasnya manusia menghormati dan menyayanginya.

c. Tujuan akhlak

Tujuan akhlak adalah mencapai kebahagiaan hidup umat

manusia dalam kehidupannya baik dunia maupun akhirat, jika

seseorang dapat menjaga kualitas mu‟amalah ma‟allah dan

mu‟amalah ma‟annasinsyaallah akan memperoleh ridhonya, orang ang

mendapat ridho Allah Swt niscaya akan memperoleh jaminan

kebahagiaan hidup baik duniawi maupun ukhrowi.

Seseorang yang memiliki akhlakul karimah tidak akan

berbohong sekalipun terhadap diri sendiri dan tidak pernah menipu

apalagi menyesatkan orang lain, orang seperti ini biasanya dapat hidup

tenang dan damai, memiliki pergaulan yang luas dan banyak relasi,

serta dihargai kawan dn disegani siapapun yang mengenalnya.

Ketentraman dan kebaghagiaan hidup seseorang tidak

berkolerasin dengan kekayaan, kepandaian, atau jabatan, jika

seseorang yang memiliki akhlakul karimah terlepas apakah ia seorang

14

yang kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau rendah, memiliki

jabatan atau tidak, insyaallah akan memperoleh kebahagiaan.20

d. Manfaat akhlak

Ilmu akhlak tidak memberi jaminan seseorang mempunyai

akhlak yang baik dan berbudi luhur, namun mempelajari akhlak dapat

membuka mata hati seseorang untuk mengetahui hal yang baik dan

buruk, begitu pula memberikan pemahaman tentang manfaatnya

berbuat baik dan apa pahalanya berbuat keburukan.

Orang yang baik akhlaknya biasanya banyak memiliki teman

sejawat dan sedikit musuhnya, hatinya riang dan senang, hidupnya

bahagia dan membahagiakan.

e. Sumber-sumber akhlak Islam

1) Al-Qur’an

Akhlak rasulullah adalah akhlak al-Quran.Rasulullah

diibaratkan sebagai al-Quran yang sedang berjalan.Demikian para

sahabat Nabi.Rasulullah pernah bersabda, jika hendak bersabda,

jika ingin melihat akhlah Qur’ani lihatlah umar dan Abu Bakar.

2) As-sunah

Sunnah berarti mengikuti cara Rasulullah bersikap

bertindak, bersikap, berfikir dan memutuskan dalam Rukun Iman

dan pengajaran akhlak dengan Iman kepada Allah, Rasul, Kitab

suci adanya hari kebangkitan dan qadla dan qadar menjadikan

manusia berakhlak mulia demikian dalam rukun Islam yang terdiri

dari syahadat, sholat, puasa, zakat dan haji di dalam ada nilai

akhlak yang tinggi baik kepada sasama makhluk maupun kepada

khaliqnya.

4. Jamaah

Jamaah secara bahasa diambil dari kata dasar jamaah artinya

mengumpulkan sesuatu, dengan mendekatkan sebagian dengan sebagian

lain. Dan kata tersebut berasal dari kata ijtima’ (perkumpulan), yang

20

Nur Hidayat, Akhlak Tasahuf, ( Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013), h.26.

15

merupakan lawan kata dari furqah (perpecahan).Pengertian jamaah secara

istilah (terminologi), yaitu kelompok kaum mukmin, dan mereka adalah

pendahulu umat dari kalangan para sahabat, tabi‟in dan orang-orang yang

mengikuti jejak kebaikan sampai hari kiamat.Dimana mereka berkumpul

berdasarkan Al-Qur’an dan As-sunnah dan mereka berjalan sesuai dengan

jalan Rasulullah SAW secara lahir dan batin.Jamaah ada yang bersifat

tetap dan ada pula yang bersifat sewaktu-waktu (tidak tetap).jamaah yang

bersifat tetap biasanya jamaah yang mengikuti pengajian yang

dilangsungkan di majlis taklim seperti pengajian, pengajian malam jumat,

dan lain sebagainya. sedangkan jamaah yang tidak tetap adalah jamaah

yang hanya mendatangi kegiatan tahunan seperti Maulid Nabi Muhammad

SAW.21

Adapun yang dimaksud jamaah dalam penelitian ini adalah jamaah

yang mengikuti kegiatan pengajian.Mereka adalah jamaah yang rutin

mengikuti kegiatan pengajian yang dilangsungkan di Majlis Taklim Al-

Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten Jambi.Seperti

yang kita ketahui Majlis Taklim tempat untuk menuntut ilmu yang mana

ilmu dapat diaplikasikan sehingga menciptakan amal yang saleh serta

memberikan petunjuk ke jalan kebahagiaan dunia dan akhirat untuk

mencapai ridha Allah swt dan untuk menanamkan serta memperkokoh

akhlak.

F. Metode penelitian

1. Pendekatan penelitian

Kajian terhadap Urgensi Dakwah dalam Pembinaan Akhlak

Jamaah di Majelis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi menggunakan metode

kualitatif.Bergantung pada pengamatan manusia.Dengan alasan memiliki

latar alami (the natural setting), bersifat deskriptif.Lebih memperhatikan

21

Khoirul Anwar, Respon Jamaah Majlis Taklim Al Istiiqomah Terhadap Program

Dakwah Pencerahan Hati Di TVRI Jawa Tengah, Skripsi Semarang, 2016.

16

proses dari pada hasil, dan dengan menganalisa data secara induktif.

Dimana menjadi hal yang esensial.22

Penelitian lebih jauh ini didekati dalam bidang prosespembentukan

akhlakul karimah untuk mengamati prilaku dan sikap jamaah (yang

menerima pesan dakwah dari da‟i) dalam membinaakhlak jamaah. Dalam

prosesnya penulis akan mengarahkan penelitian kualitatif yang bersifat

deskriptif eksplanatoris ini untuk menjelaskan apa yang terjadi secara

lengkap, sedangkan ekplanatoris untuk menjawab mengapa dan bagaimana

suatu pristiwa terjadi. Artinya penelitian ini diupayakan untuk

menggambarkan fakta yang diinterpretasi secara tepat dan teruji.

2. Setting dan Subjek Penelitian

Setting dalam penelitian ini diDesa Keranggan Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Pemilihan setting didasarkan atas

pertimbangan rasional dan praktis. Pertimbangan rasional berdasarkan

pada kenyataan bahwa tidak semua jamaah Majlis taklim Al-Hidayah

memiliki akhlak yang baik, namun masih terdapat jamaah yang memiliki

akhlak yang kurang baik dan juga merupakan lingkungan tempat tinggal

peneliti, hal ini bertujuan agar mudah dalam melakukan pengamatan dan

proses pengumpulan data.

Subjek penelitian berpusat dari segenap masyarakat khususnya

penyuluh agama sepertiustadz, dan jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah

yang berada di Desa Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro

Jambidengan jumlah informan25 orang yang terdiri dari 3 ustadz, 2

perangkat Desa, 3 masyarakat, 17 jamaah Majlis Taklim.

Mengingat subjek yang baik terlibat aktif cukup mengetahui,

memahami atau berkepentingan terhadap aktivitas yang akan di teliti, serta

memiliki waktu untuk memberikan informasi yang benar .

3. Sumber dan Jenis Data

22

Moleong J.Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung : Remaja

Rosdakarya,2002), 61.

17

Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh.Sumber data

dalam penelitian ini terdiri dari manusia, suasana, peristiwa dan

dokumentasi.Sumber data manusia dalam bentuk perkataan maupun

tindakan orang yang bisa memberikan data melalui wawancara.23

Dalam

hal ini sumber data manusianya yaitu : (1) Ustadz; (2) Ketua majlis taklim

Al-Hidayah; (3) Jamaah majlis taklim Al-Hidayah; (5) Pihak Terkait; (6)

Arsip; (7) Observasi Peristiwa/Kejadian di Desa Keranggan Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

Adapun jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data

sekunder.

a. Jenis Data

1) Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung melalui

hasil wawancara yaitu narasumber atau informan yang dianggap

berpotensi dan relevan dalam memberikan informasi yang

sebenarnya di lapangan.24

Dalam hal ini penulis melihat bagaimana

bentuk urgensi dakwah dalam pembinaan akhlak jamaah di Majlis

Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi, disertai dengan wawancarai ustadz yang

berdakwah serta beberapa jamaah dan juga tokoh masyarakat.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data misalnya melalui

oranglain atau dokumen.25

Adapun data sekunder yang dibutuhkan

dalam penelitian ini yaitu: (1)Historis majelis taklim Al-Hidayah

Desa Keranggan; (2)Struktur organisasi majlis taklim Al-Hidayah

Desa Keranggan; (3)Dokumen-dokumen yang penting berkaitan

23Ibid., 43. 24

Ibid.,62. 25

Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2013), 225.

18

dengan penelitian; (4)Buku-buku yang berkaitan penelitian sebagai

bantuan teori.

4. Teknik Pengumpulan data

Merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Untuk memperoleh

ketetapan data dan ke akuratan informasi yang mendukung dalam

penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data melalui:

a. Observasi

Observasi sebagai pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu: wawancara

dan kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan

bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam dan bila responden diamati tidak terlalu besar.26

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung untuk

memperoleh data tentang Pengamatan digunakan untuk mempelajari

secara langsung permasalahan yang sedang di teliti sehingga dapat

diketahui secara empiris fenomena apa yang terjadi dalam kaitannya

dengan persoalan yang akan dikaji.

b. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.27

Tujuan wawancara adalah

mengumpulkan data atau informasi dari suatu pihak tertentu.

Pengumpulan data atau informasi dengan wawancara ini dilakukan

secara langsung kepada ustadz yang melakukan pengajaran di Majlis

Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten

Muaro Jambi.

26

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif R&D, (Bandung:Penerbit Alfabeta,2012), 145. 27

Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT.Remaja rosdakarya,

2014), 148.

19

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan pristiwa yang sudah

berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya

monumental dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan dan

kebijakan.Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar

hidup, sketsa, dan lain-lain.Dokumen yang berbentuk karya misalnya

karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film. Study dokumentasi

merupakan perlengkapan dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif.

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data melalui

data-data documenter, berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah. Agenda ataupun jurnal yang dapat memberikan informasi

tentang objek yang diteliti.28

Peneliti menggunakan teknik dokumentasi

untuk mengumpulkan data-data mengenai letak geografis, sejarah,

struktur pengurus, dan kegiatan lainnya.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan

data secara keseluruhan.Data kemudian dicek kembali, secara berulang-

ulang dan untuk mencocokkan data yang di peroleh, data di

disestimatiskan dan diinterpretasikan secara logis, sehingga diperoleh data

yang valid dan kredibel.

Teknik analisis data yang digunakan meliputi: data primer, data

sekunder, maupun sumber-sumber data yang dikumpul, dicatat serta di

28

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif R&D, (Bandung:Penerbit Alfabeta,2012), 82.

20

diklasifikasikan dan dirumus untuk mencari kebenaran yang berhubunan

dengan analisis.29

hal tersebut dijadikan bahan untuk penulisan skripsi.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memperoleh data yang terpecaya dan dapat dipercayai, maka

peneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data yang didasarkan atas

sejumlah criteria. Dalam penelitian kualitatif, upaya pemeriksaan keabsahan

data dapat dilakukan lewat empat cara:

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan dilakukan dilakukan lewat

keikutsertaan peneliti dilokasi secara langsung dan cukup lama, dalam

upaya mendeteksi dan memperhitungkan penyimpanan yang mungkin

mengurangi keabsahanan data, karena kesalahan data (data distortion) oleh

peneliti atau responden, disengaja ataupun tidak disengaja. Distorsi data

dari peneliti dapat muncul karena adanya nilai-nilai bawaan dari peneliti

atau adanya ketersaingan peneliti dari lapangan yang diteliti, sedangkan

distorsi data dari responden, dapat timbul secara tidak sengaja, akibat

adanya kesalapahaman terhadap pertanyaan, atau muncul dengan sengaja,

karena responden berupaya memberikan informasi fiktif yang dapat

memyenangkan peneliti ataupun untuk menutupi fakta yang sebenarnya.

Distori data tersebut, dapat dihindari melalui perpanjangan

keikutsertaan peneliti di lapangan yang diharapkan dapat menjadikan data

yang di peroleh memiliki derajat reabilitas dan validitas yang

tinggi.Perpanjangan keikutsertaan peneliti pada akhirnya juga akan

menjadi semacam motivasi untuk menjalin hubungan baik yang saling

mempercayai antara responden sebagai objek penelitian dengan peneliti.

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti, rinci, dan berkesinambungan terhadap faktor-

faktor yang menonjol dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut selanjutnya

29

Ibid., 65.

21

di telaah tersebut selanjutnya di telaah, sehingga peneliti dapat memahami

faktor-faktor tersebut.Ketekunan pengamatan dilakukan dalam upaya

mendapatkan karakteristik data yang benar-benar relevan dan terfokus

pada objek penelitian. Permasalahan dan penelitian. Hal ini diharapkan

pula dapat mengurangi distorsi data yang timbul akibat keterburuan

peneliti untuk menilai suatu persoalan, ataupun distorsi data yang timbul

dari kesalahan responden yang memberikan data secara tidak benar,

misalnya berdusta, menipu, dan berpura-pura.

3. Trigulasi

Trigulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu diluar data pokok, untuk keperluan pengecekan

reliabilitas data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan

silang, yaitu lewat perbandingan data yang diperoleh dari berbagai

informan. terdapat empat macam teknik trigulasi yang akan digunakan

dalam penelitian ini, yaitu teknik pemerikaan menggunakan sumber,

metode, penyidik, dan teori.

a. Trigulasi sumber yaitu teknik yang dilaksanakan mengecek dan

membandingkan derajat reabilitas suatu informasi yang di dapat

tersebut

b. Trigulasi dengan metode yaitu yang dilaksanakan dengan teknik

pengecekan keabsahan data atau informasi yang didapatkan bersama

dengan metode yang dilakukan.

c. Trigulasi penyidik yaitu teknik yang dilakukan dengan mengecek data

melalui perbandingan hasil daya yang di peroleh dari suatu peneliti

dengan hasil penyelidikan pengamat lainya.

d. Trigulasi teori yaitu teknik yang dilaksanakan dengan melakukan

perbandingan terhadap data yang didapakan.30

4. Diskusi dengan Teman Sejawat

30

Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),

300-332.

22

Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan

melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data

yang diterima benar-benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari

peneliti atau informan. Melalui cara ini peneliti mengharapkan masukan,

sumbangan dan saran yang beharga terhadap pemahaman dan kontruktif

dalam tinjauan keabsahan data.31

H. Studi Relevan

Berdasarkan penelusuran penulis, terdapat beberapa karya tulis yang

yang membicarakan Dakwah dan Pembinaan akhlak yakni skripsi karya

Muhammad Saiful Hasyim yang berjudul “Urgensi Kegiatan Dakwah

Terhadap Mahasiswa di Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia-

Indonesia”.32

karya ini merumuskan tentang bagaimana kegiatan dakwah di

PKPMI-CA, apa saja kendala yang dihadapi mahasiswa Malaysia dalam

mengikuti kegiatan dakwah di PKPMI-CA terhadap mahasiswa agar dapat

meningkatkan motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan dakwah di

PKPMI-CA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala apa yang

dihadapi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan dakwah di PKPMI-CA, untuk

mengetahui strategi penyelesaian problema PKPMI-CA terhadap mahasiswa

agar dapat meningkatkan motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan

dakwah di PKPMI-CA.

Skripsi Karya Liswidar yang berjudul “Peran Majelis Tarekat

Nasyabandiyah dalam Pembinaan akhlak Jamaahnya (Studi pada pesantren

darul Darul Arifin Gambong Meudheun Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh

Jaya)”.33

karya ini mebahas bagaimana peran majelis tarekat Naqsyabandiyah

dalam pembinaan akhlak jamaahnya dan metode apa yang dilakukan tarekat

31

Ibid., 68. 32

Siti Nurain Binti Hasan, “Urgensi Dakwah Terhadap Mahasiswa di Persatuan

Kebangsaan Pelajar Malaysia-Indonesia Cabang Aceh ”,Skripsi (Darussalam Banda Aceh:

Program Pasca Sarjana UIN AR-Raniry, 2019). 33

Liswidar “Peran Majelis Tarekat Naqsyabandiyah Dalam Pembinaan Akhlak Jamaanya

(Studi pada Pesantren Darul Alim Gampong Meudheun Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya)”

Skripsi, (Banda Aceh: Prodi Sosiologi Agama, UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, 2019).

23

ini terhadap pembinaan akhlak jamaahnya di Pesantren Darul Arifin,

Gampong Meudhen Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembinaan akhalak dalam tarekat

Naqsyabandiyah yang ada di Pesantren Darul Arifin.

Skripsi karya M Khotib Nawawi yang berjudul “Metode Dakwah

Hi.Umar Jaya Kepada Jamaah Pengajian Ibu-ibu”.34

karya ini mebahas

metode dakwah apasaja yang di gunakan oleh Hi. Umar Jaya terhadap jamaah

pengajian ibu-ibu, untuk mengetahui bagaimana Hi. Umar Jaya menerapkan

metode dakwah di Majlis Taklim Nurul Falah. Dalam hal ini dilakukan oleh

Hi.Umar Jaya dan menerapkan konsep dakwahnya dengan tiga metode yakni

hikmah, mauidzoh hasanah dan mujadalah billati hiya ahsan untuk

menciptakan jamaah yang mukmin dan mutaqqin demi berguna bagi

pertumbuhan dan perkembangan Agama, Nusa dan Bangsa.

Skripsi karya Siti Purwati yang berjudul “Tanggapan ibu-ibu Jamaah

Terhadap Penyelenggaraan Pengajian Di Majelis Ta‟lim Alif Ba‟Ta‟Zid

Kebanaran Mandiraja Banjarnegera”.35

karya ini membahas bagaimana

tanggapan ibu-ibu jama’ah Majelis Taklim Alif Ba’Ta’Zid Kebanaran

Mandiraja Banjarnegera terhadap penyelenggaraan pengajian. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui tanggapan ibu-ibu jamaah Di Majelis Ta’lim Alif

Ba’Ta’Zid terhadap penyelenggaraan pengajian.Metode yang digunakan

ustadz yang bervariatif sehingga menyebabkan ibu-ibu jamaah tertarik dengan

kegiatan pengajiam.Selain itu, kegiatan pengajian tidak hanya dilakukan satu

arah, artinya hanya ustadz saja yang aktif, tetapi ustadz juga mengajak para

jamaah untuk terlibat dalam kegiatan pengajian dengan memberikan

kesempatan kepada mereka untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.

Sebagaimana yang terlihat di studi relevan ini , bahwa dari beberapa

kajian yang disebutkan diatas memiliki kesamaan yaitu: sama sama meneliti

34

M.Khotib Nawawi “ Metode dakwah Hi.Umar Jaya Kepada Jamaah Pengajian Ibu-ibu

(Studi kasus pada Majlis Taklim Nurul Falah Dusun Simpang Sari Desa Baru Ranji Lampung

Selatan)” Skripsi,(Lampung: Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, 2017). 35

Siti Purwati “Tanggapan ibu-ibu Jamaah Terhadap Penyelenggaraan Pengajian Di

Majelis Ta‟lim Alif Ba‟Ta‟Zid Kebanaran Mandiraja Banjarnegera” Skripsi, (Purwokerto:

Program Studi Pendidikan Agama Islam,STAIN, 2011).

24

m dakwah hanya saja bedahnya tempat yang diteliti dan masalah yang diteliti.

Penulis disini membahas tentang urgensi dakwah dalam pembinaan akhlak

jamaah di majlis taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi.Karya-karya diatas adalah berbedah dengan karya

yang sedang penulis rampungkan. Melihat adanya perbedaan setting dan

pengangkatan masalah tentu saja penelitian yang dihasilkan akan berbedah.

25

BAB II

PROFIL MAJELIS TAKLIM AL-HIDAYAH DESA KERANGGAN

KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

A. Historis dan Letak Geografis

1. Historis Majlis Talim

Majlis Taklim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum ibu-

ibu, bapak-bapak dari rumah ke rumah saja di hari hari tertentu, pengajian

ini dilakukan setiap Rabu malam setelah sholat Isyah bertempat di rumah

ustaz di Desa setempat. Melihat antusias dari masyarakat untuk mengikuti

pengajian yang semakin lama bertambah dalam mengikuti pengajian,

maka timbullah gagasan dari para ustadz Desa setempat bersepakat untuk

membentuk Majelis Taklim Al-Hidayah untuk para ibu ibu yang ingin

mengikuti pengajian Islam.

Pada tanggal 14 April 2005 M, didirikanlah pengajian ibu-ibu yang

dilaksanakan setiap hari Jum’at siang bertempat di Masjid Miftahul

Jannah.

yang di beri nama Majelis Taklim Al-Hidayah. Latar belakang

didirikannya Majelis Taklim Al-Hidayah karena masyarakat belum

sepenuhnya mengetahui ajaran agama Islam serta tingkat pendidikan

masyarakat yang berbedah dan masih minim.Hal ini mendorong para

perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para ibu-ibu

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas.

Setelah berjalan sekitar dua tahun, pengajian ibu-ibu ini mulai

mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari jumlah jamaahnya yang

semakin bertambah.Besarrnya minat ibu-ibu yang mengikuti pengajian

akhirnya timbul setelah diadakanya pengajian di masjid Miftahul

Jannah.Masjid miftahul jannaini maka diadakannlah pengajian ini untuk

setiap minggunya pada hari jumat yang jamaahnya adalah jamaah

pengajian ibu-ibu di Masjid Nurul Jannah Desa Keranggan Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

26

yang jamaahnya adalah jamaah pengajian ibu-ibu di Masjid Nurul Jannah

Desa Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

Setelah berjalan sekitar dua tahun, pengajian ibu-ibu ini mulai

mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari jumlah jamaahnya yang

semakin bertambah.Besarnya minat ibu-ibu yang mengikuti pengajian

akhirnya timbul setelah diadakanya pengajian di masjid Miftahul

Jannah.Masjid miftahul jannah adalah masjid baru yang terletak di tengah-

tengah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

[M]asjid Miftahul jannah ini ko dibangun semaso masyarakat Desalah

secara bergotong royong baik dari segi materi maupun dari segi tenago

antara sesama masyarakat Desa kareno pada saat itu belum ado dana

Desa kami Sesamo wargolah yang membangunan masjid Miftahul

Jannah secara ikhlas dan sukarela.36

Dapat peneliti pahami bahwa pembangunan Masjid Miftahul

jannah di bangun oleh masyarakat Desa setempat secara bersama-sama

dengan bergorong royong dan sukarena dalam proses pembangunan

Masjid.

Kegiatan Dakwah umumnya dilakukan di tempat tempat seperti

Masjid.Masjid selain tempat Ibadah bisa juga dijadikan tempat melakukan

kegitan dakwah dalam mengajak, memanggil maupun menyeruh kepada

jalan lurus dan benar untuk kebaikan dunia dan akhirat.

[D]ulu pengajiannyo dari rumah kerumah setelah dibangun masjid

Miftahul Jannah barulah kegitan pengajian ini dilakukan di masjid

Miftahul Jannah yang dinamakan Majlis Taklim Al-Hidayah yang

mana ibu-ibu dan judo ado lansia sebagai jamaah yang dilakukan

setiap minggu hari jum’at siang.37

Dapat peneliti pahami bahwa kegiatan Majlis Taklim Al-Hidayah

dibentuk setalah dibangunnya Masjid di Desa Keranggan yang kegiatan ini

sebelumnya hanya dinamakan pengajian yang diikuti oleh ibu-ibu dan

36

Bujang Ali Masyarakat Desa Keranggan, Wawancara dengan peneliti pada tanggal 21

Maret 2020.

37

Idris Masyarakat Desa Keranggan, Wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret

2020

27

lansia yang berasal dari masyarakat Desa Keranggan yang di namakan

Majlis Taklim Al-Hidayah.

2. Letak Geografis

Masjid Miftahul Jannah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi sendiri memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut:

a. Sebelah Utara Berbatasan dengan Jalan Desa

b. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Madrasa Ibtidyah Nurul Hudah

c. Sebelah Barat Berbatasan dengan Kantor Desa

d. Sebelah Timur Berbatasan Dengan Pekerbunan Warga38

Majlis Taklim memusatkan kegiatannya di Masjid Miftahul Jannah

terletak di Desa Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi,

bila dilihat dari letaknya Masjid Miftahul Jannah terletak ditengah-tengah

rumah masyarakat sehingga memudahkan masyarakat setempat untuk

datang berjamaah di masjid tersebut.Kendala untuk masyarakat yang

tinggal cukup jauh dari masjid adalah apabila datang musim hujan di

karenakan jalan yang becek dan licin karena belum diaspal sehingga

jamaah agak kesusahan untuk pergi ke masjid. Meski demikian

masyarakat tetap bersemangat untuk tetap mengikuti kegiatan yang

diadakan di masjid.

B. Majlis Taklim

1. Pengartian Majlis Taklim

Majlis taklim adalah tempat lembaga pendidikan non formal yang

bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah

SWT. Proses pembelajaran di dalamnya mengarah kepada pembentukan

akhlak mulia bagi jamaahnya serta mewujudkan rahmat bagi alam

semesta.Majlis taklim merupakan tempat pengajaran atau pendodokan

agama Islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu.

38

Dokumentasi Majelis Taklim Al-Hidayah 2019

28

Pengajian mingguan dilaksanakan setiap hari jumat pada jam 14.00

sampai dengan masuknya waktu sholat masuk sholat asar, bentuk

pengajian yaitu membaca sholawat, umul qur’an, kitab suci Al-Qur’an,

mendengarkan ceramah dan diskusi, para ustadz yang diundang untuk

memberikan ceramah serta pengajaran ilmu-ilmu keagamaan. Tujuannya

adalah untuk meningkatkan keimanan serta ketakwaan jamaah Majlis

Taklim Al-Hidayah kepada Allah swt dan memahami tentang agama Islam

di kalangan jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah yang nantinya akan

tercermin Akhlaqul karimah dalam diri jamaah serta mampu mengamalkan

ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan

masyarakat.39

Majlis taklim sebagai Sarana dakwah yang biasanya melaksanakan

kegiatan seperti pembacaan shalawat Nabi, pembacaan umul Qur’an dan

membaca doa penghidup hati, serta membaca Al-Quran (tajwid), belajar

praktek ibadah (fiqh ibadah), belajar aqidah dan akhlak, belajar Ilmu

tasahuf, belajar ilmu tauhid dan sebagainya.Nilai-nilaipositif tersebut

merupakan beberapa temuan yang telah diperolehpeneliti dari proses

pengamatan, dan telah dipaparkan pada bagianterdahulu. Nilai-nilai

tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi jamaah yang mengikuti kegiatan

Majlis Taklim Al-Hidayah karena manfaat tersebut, maka mereka tetap

setia dan antusiasmengikuti kegiatan majelis taklim.Hal ini sejalan dengan

fungsi Majlis Taklim sebagai lembaga pendidikan non formal.

[M]embaca umul qur’an secara bersama-sama kami lakukan agar para

jamaah terbiasa untuk membaca kitab suci al-qur’an dirumah masing-

masing serta mengamalkan apa yang terkandung didalamnya, hal ini

baik dilakukan karena akan mendapat pahala dari Allah swt dan

menyelamatkan hidup kita baik dunia maupun akhirat kelak.40

Dapat peneliti pahami bahwa rutinitas kegiatan pengajian Majlis

Taklim yaitu membaca umul qur’an dan bersholawat agar para jamaah

39

Diana, Wakil Majelis Taklim, wawancara dengan penulis pada tanggal 20 Maret 2020 40

Ustadz Solihin pengajar di Majlis Taklim Al-Hidayah pada tanggal 14 Maret 2020

29

terbiasa dalam kehidupan sehari serta mendapatkan pahala dari Allah

SWT.

2. Fungsi Majlis Taklim

Fungsi pengajian sebagai lembaga dakwah maupun lembaga-

lembaga lainnya adalah menggerakkan masyarakat untuk melakukan

tindakan perubahan dari kondisi yang ada menjadi kondisi yang lebih baik

menurut tuntunan agama Islam. Adapun fungsi pengajian dengan tujuan

utama dakwah memiliki kesimpulan yang sama dengan melakukan

perubahan dalam diri mereka dan menjauhi larangan Allah serta

menjalankan perintahnya. Dengan demikian, maka kondisi mad‟u akan

lebih baik, yaitu mendapatkan kebahagiaan baik ketika di dunia maupun di

akhirat kelak.

3. Tujuan Majlis Taklim

Pengajian adalah salah satu pokok syiar dan pengembangan agama

Islam.Pengajian sering dinamakan dakwah Islamiyah.Dakwah Islamiyah

diusahakan untuk terwujudnya agama semua segi kehidupan. Sebagai

pembina Majlis taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi, tujuan:

a. Supaya manusia lebih meningkatkan nilai-nilai ma’ruf dan menjauhi

yang munkar.

b. Menghidupkan fitrah hati manusia untuk dapat membedakan mana

yang hak dan batil, ma’ruf dan mungkar.

c. Ajaran Islam akan menjadi sikap sehari-hari dalam kehidupan manusia

yang dilandasi oleh iman serta mengharapkan keridhaan Allah.

d. Meningkatkan amaliyah dan ketakwaan kepada Allah swt.41

41

Wawancara dengan Ustadz Lukman Toher (Pengajar Majlis Taklim) 15 Maret 2020

30

C. Struktur Kepengurusan Pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah

Untuk mengatur dan menyusun program dan kegiatan majlis taklim

agar dapat berjalan dengan lancar dan terorganisir, diperlukan suatu organisasi

untuk pembagian tugas secara nerata dan professional yakni pengurus Majlis

Taklim yang sesuai dengan jabatannya masing-masing. Struktur organisasi

akan kelihatan menjadi kelas dan dapat pula menegaskan apabila sudah

digunakan dalam kegiatan organisasi meskipun organisasi tersebut tidak

dibuat struktur organisasinya. Maka belumlah dapat kegiatan begitu jelas

dalam melaksanakan berbagai aspek kegiatan yang sedang dilaksanakan kalau

hanya diberikan bahasan saja, akan tetapi dapat digambarkan bentuk dari

struktur tersebut.

Dengan adanya organisasi Majlis Taklim maka kegiatan-kegiatan

dalam suatu Majlis Taklim dapat terbentuk, sehinggga personil dapat

memangku jabatannya pada setiap program kegiatan penyelenggaraan di

Majlis Taklim dengan lancer dan akan tercapai tata kerja yang baik menurut

tugasnya masing-masing serta penempatan peraturan orang-orang dalam

kelompok yang tepat. Susunan struktur organisasi pada suatu Majlis Taklim

berarti merupakan suatu kegiatan atau ikatan yang mempertemukan antara

program kegiatan-kegiatan dalam Majlis Taklim.

Di samping itu juga mempermudah pencapaian tujuan pendidikan

yang di tetapkan.Adapun susunan atau struktur orgaisasi Majlis Taklim Al-

Hidayah adalah sebagai berikut:

1.Pembina : Tarmizi

2. Penasehat : Idris

Ishak

2. Ketua : Nurmani

3. Wakil Ketua : Diana

4. Sekretaris :Tilawati

5. Bendahara : Yuslina

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majlis Taklim Al-

Hidayah.Pengurus inilah yang mengolah kegiatan yang ada di Majlis Taklim

31

Al-Hidayah sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik.

Adapun bagan organisasinya sebagai berikut:

Tabel 1 : Struktur Kepengurusan Majlis Taklim Al-Hidayah

PEMBINA

Tarmizi AR

PENASEHAT

Idris

Ishak

KETUA

Nur Maini

BENDAHARA SEKRETARIS WAKIL KETUA

Yuslina Tilawati Diana

Sumber : Dokumentasi struktur kepengurusan Majlis Taklim Al-Hiayah

4. Keadaan Pengajar di Majelis Taklim Al-Hidayah

Peranan tenaga pengajar atau guru sebagai tenaga pengajar atau

pendidik sangatlah penting didalam memupuk minat dan menumbuhkan

semangat jamaah dalam memberikan bekal ilmu pengetahuan di bidang

keagamaan melalui program pembelajaran.Keberhasilan dalam setiap

menyampaikan mata pelajaran tentunya didukung oleh semangat guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran. Tenaga pengajar yang baik

adalah tenaga pengajar yang memberikan pelajaran kepada jamaah secara

efektif dan efesien senantiasa membuat pelajaran, baik jangka pendek

maupun jangka panjang serta berusaha untuk menanampakan, memupuk,

dan mengembangkan sikap cinta kepada pelajaran, serta memberikan

semangat dalam setiap proses pembelajaran.

32

Tenaga pengajar merupakan unsur dari terlaksananya proses

pendidikan dan pembelajaran dalam suatu lembaga pendidikan. Tenaga

pengajar merupakan alat untuk mentranfer ilmu pengetahuan keagamaan

kepada jamaah atau yang di sebut sebagai pemberi informasi. Tampa

tenaga pengajar suatu lembaga pendidikan tidak akan berjalan

sebagaimana mestinya.

Sebagaimana Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan

Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi dimana lembaga

pendidikan agama lainnya yang memiliki tenaga-tenaga pengajar

berjumlah 7 orang. Untuk lebih jelas mengenai keadaan tenaga pengajar di

Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 2.Daftar Nama Pengajar di Majlis Taklim Al-Hidayah

No Nama L/P

1 Ustadz Abdul Azim L

2. Ustadz Albadri L

3. Ustadz Amry L

5 Ustadz Sodikin L

6 Ustadz Pauzi L

7 Ustadz Solihin L

Sumber : Dokumentasi pengajar Majlis Taklim Al-Hidayah

Dilihat dari table 2 di atas, dapat dilihat bahwa tenaga pegajar

pengajian ibu-ibu pada awalnya dipimpin oleh para perintis Majlis Taklim

oleh ustadz dari Desa setempat yaitu : Nahili dan Lukman Toher.

Mengingat usia para perintis sudah tua, Lukman Toher (65 tahun), maka

pada saat ini yang mengajar pengajian ibuk-ibuk antara lain: ustadz

Albadri (tauhid), ustadz Abdul Azim (fiqh), ustadz Amry (tasahuf), ustadz

Sodikin(tajwid),ustadz solihin(tajwid), ustadz Pauzi(akhlak). Untuk

menghilangkan rasa kejenuhan pada para Jamaah, ketika memperingati

hari-hari Besar Islam, Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan

33

Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi mendatangkan penceramah

dari luar Desa Keranggan.42

5. Keadaan Jamaah di Majlis Taklim Al-Hidayah

Jamaah Majelis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan berasal dari

masyarakat Desa setempat yang didominasi oleh ibu-ibu serta beberapa

orang yang sudah lamsia, memiliki jumlah jamaah 42 orang dapat dilihat

dari tabel berikut.

Tabel 3.DataJamaah Majlis Taklim Al-Hidayah

NO Nama Jenis Kelamin

1 Som Ibu Rumah Tangga

2 Tamyu Tani

3 Nur mizi Tani

4 Mai zul Tani

5 Rahayu Tani

6 Murbia Ibu Rumah Tangga

7 Baya Ibu Rumah Tangga

8 Saiya Tani

9 Sawa Ibu Rumah Tangga

10 Rasima Ibu Rumah Tangga

11 Rosmita Ibu Rumah Tangga

12 Nur toher Ibu Rumah Tangga

13 Rusla Tani

14 Nurini Ibu Rumah Tangga

15 Fatmawati Ibu Rumah Tangga

16 Jum Tani

17 Yani Ibu Rumah Tangga

18 Mardiana Wiraswasta

19 Lija Ibu Rumah Tangga

42

Dokumentasi Majlis Taklim Al-Hidayah 2019

34

20 Junai Ibu Rumah Tangga

21 Tilawati Ibu Rumah Tangga

22 Hayaris Ibu Rumah Tangga

23 Sening Ibu Rumah Tangga

24 Bahara Ibu Rumah Tangga

25 Samsia Ibu Rumah Tangga

26 Masita Ibu Rumah Tangga

27 Diana Ibu Rumah Tangga

28 Anita Ibu Rumah Tangga

29 Yusmalina Tani

30 Suhai ba Tani

31 Nurini Ibu Rumah Tangga

32 Sana Ibu Rumah Tangga

33 Rijia Ibu Rumah Tangga

34 Cik Mar Ibu Rumah Tangga

35 Lija M Ibu Rumah Tangga

36 Nurma Ibu Rumah Tangga

37 Amna Ibu Rumah Tangga

38 Palma Ibu Rumah Tangga

39 Salma Ibu Rumah Tangga

40 Gaya Tani

41 Nawida Ibu Rumah Tangga

42 Yana Ibu Rumah Tangga

Sumber : Dokumentasi Jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah jamaah

Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 42 orang. Berdasarkan observasi

penulis dimana jamaah di Majlis Taklim merupakan jamaah berasal dari

Desa keranggan. Para jamaahnya bukan hanya para ibu-ibu melainkanjuga

35

lansia yang mengikuti pengajian tersebut walaupun jumlahnya tidak begitu

banyak yang mengikuti kegiatan Majlis Taklim Al-Hidayah.

Gambar 4: Denah Bangunan Masjid Miftahul Jannah Desa

Keranggan.

Gerbang

Tempat

Wudu WC

Laki-laki LK

MASJID

Tempat WC

Wudu PR

Perempuan

Gudang

Sumber: Dokumentasi Masjid Miftahul Jannah

5. Materi Pengajian Majlis Taklim

Tabel 5.Materi Pengajian di Majlis Taklim Al-Hidayah

No Nama Materi Pelajaran Hari/Jam

1 Fiqih Jumat, 14.00 WIB sampaiselesai

2 Tasahuf Jumat, 14.00 WIB sampai selesai

3 Tajwid Jumat, 14.00 WIB sampai selesai

36

4 Tauhid Jumat, 14.00 WIB sampaiselesai

5 Akhlak Jumat, 14.00 WIB sampai selesai

Sumber: Dokumentasi materi pengajian di Majlis Taklim Al-Hidayah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa materi pelajaran

yaitu fiqih, tasahuf, tajwid, tauhid, akhlak dan hapalan do’a serta membaca

Al-Qur’an,maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian.yang

dilaksanakan setiap minggunya pada hari jumat.43

[S]etiap ustadz memiliki materi berbedah-bedah yang diajarkan

kepada kami ketika di pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah yang

intinya ilmu keagamaan seperti misalnya minggu ini ustad Al Badri

menyampaikan ilmu tauhid lalu minggu depannya ustadz Amry seperti

itu bergantian yang mengajar di pengajian Majlis Taklim ini.44

Dapat peneliti pahami bahwamateri yangdisampaikan para ustadz

ketika berdakwah di pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah Berbedah-

bedah yang dilaksanakan pengajian setiap hari Jumat siang setiap

minggunya.

D. Sarana dan Prasarana Majlis Taklim Al-Hidayah

Sarana dan prasarana turut menunjang keberhasilan pelaksanaan

pembelajaran di majelis taklim. sarana dan prasarana yang tersedia terbagi

dalam 4 jenis, yaitu sarana yang berupa gedung (ruang belajar), alat peraga

dan buku-buku penunjang pembelajaran lainnya yang sewaktu-waktu dapat

dipinjam oleh sanri. Berikut ini sarana dan prasarana yang tersedia di Majlis

Taklim Al-Hidayah :

43

Wakil KetuaMajlis Taklim Al-Hidayah Maryana di Desa Keranggan pada tanggal 1

April 2020. 44

Fatmawati jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa Keranggan pada tanggal 2 April

2020

37

Tabel 6.Sarana dan prasarana pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah

No Sarana dan PraSarana Jumlah

1 Al-Qur’an 46

2 Papan Tulis 1

3 Spidol 1

4 Microfon 1

5 Spiker 1

Sumber: Dokumentasi sarana dan prasarana pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah

Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa sarana dan

prasarana pembelajaran di Majelis Al-Hidayah.Hal ini perlu dimaklumi, karena

keberadaan Majelis Taklim Al-Hidayah merupakan lembaga mandiri yang

pendanaannya hanya berasal dari para anggota/jamaah yang mengikuti kegiatan

pembelajaran.Itupun sifatnya sukarela.Berkaitan dengan kelengkapan

pembelajaran, seperti Al-Qur’an, maka para jamaah membawa sendiri Al-Qur’an

dari rumah sehingga masing-masing jamaah dapat bebas membawa maupun

meninggalkannya di tempat pengajian.

38

BAB III

PROBLEMATIKA DAKWAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK

JAMAAH DI MAJLIS TAKLIM AL-HIDAYAH DESA

KERANGGAN

A. Problematika Dakwah

Di era teknologi dan modren ini seharusnya manusia menjadi lebih

baik baik lagi dalam segi kehidupan tanpaharus meninggalkan nilai-nilai Islam

di dalam kehidupan dan melakukan hal yang bertentangan dengan agama.

dalam kehidupan bermayarakat nyatanyabanyak terjadi dimana-mana

penyimpangan norma agama dan nilai Islam hal ini tentu menjadi polemic

karena berbagai pengaruh buruk jika dibiarkan di dalam kehidupan mayarakat

hal ini tentu harus mendapat perhatian dari tokoh agama yang diatasi dengan

cara berdakwah.

Dalam berdakwah untuk mengajak manusia kepada kebaikan dunia

dan akhirat tentu dijelaskan bagaimana bentuk perbuatan prilaku maupun

perkataan yang sesuai dengan ajaran agama Islam. perbuatan yang dilakukan

sering kali dikaitkan dengan akhlak.Akhlak adalah perilaku memunculakan

tindakan-tindakan yang reflektif tanpa dipikir.Apabila prilaku itu

mengahasilkan kebaikan yang terpuji (al-akhlaq al-mahmudah).Dan apabila

prilaku itu menghasilkan keburukan maka disebut akhlak buruk (al-akhlaq al-

madzmumah).Akhlak mulia harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

sedang akhlak tercelah harus dijauhi.Akhlak dalam Islam dibagi menjadi dua

bagian, yaitu akhlak terhadap khaliq (Allah Swt.) dan akhlak terhadap

makhluq (ciptaan Allah).

Dalam kehidupan bermasyarakat banyak terjadi problematika tentu

dapat kita ketahuibagaimana bentuk perbuatan prilaku maupun perkataan

yang sesuai dengan ajaran agama Islam. perbuatan yang dilakukan sering kali

dikaitkan dengan akhlak. Akhlak dapat dibagi menjadi dua yaitu akhlak

terpuji(akhlakul mahmudah) dan akhlak tercelah (akhlakul mazmumah).

39

Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi mempunyai masalah dalam hal akhlak terhadap

jamaahnya yang masih memiliki akhlak yang kurang baik, seperti masih

terdapat jamaah yang masih merumpi, berprasangka buruk (suudzon), masih

melakukan hal yang tidak baik seperti membicarakan kejelekan orang lain.

[W]ak jugo meraso heran masihorang yang ikut pengajian masih masihlah

ngato orang, ado jugo yang riya dio depan wakado jugo yang

membicarakan keburukan orang lain padahal ikut pengajian Majlis aklim,

seharusnyo dak boleh macam tu nyangkoe, walaupun tidak semua tetapi

masih ado. 45

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa ada beberapa

jamaah yang mengikuti pengajian Majlis Taklim memiliki akhlak yang kurang

baik seperi merumpi, su’udzon, jika kita sebagai orang pengajian itu

hendaknya berprilaku baik dan menghindari dari prilaku yang tidak baik yang

menimbulkan dosa bagi memulai dan mendengarkannya seperti merumpi,

riya dan menyebutkan keburukan orang lain.

Dalam lingkungan pergaulan hidupbermasyarakat terkadang prilaku

yang menyimpang dari norma agama dan ajaran Islam masih terjadi tampa

melihat status seseorang.

[A]do jamaah yang ikut pengajian tapiprilaku tidak berobah masih ngatoi

orang ntah apo-apolah salah orang, tingkah lakunyo samo seperti orang

yang dak ikut pengajian. yang tidak baek dio tau yang baek dio tau tapi

masih jugo mengatoi orang di lakuinyo seharusnyo tingkah lakunyo

berobah menjadi lebih baek kan ikut pengajian.46

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa masyarakat yang

tidak mengikuti kegiatan Majlis Taklim menilai prilaku jamaah yang masih

merumpi ini termasuk akhlak yang kurang baik.jika terus dibiarkan maka

jamaah tersebut akan selalu seperti itu dalam lingkungan bermasyarakat.

Adapun yang dilakukan para ustadz dalam membina akhlakul karimah

di Majlis Taklim Al-Hidayah terhadap akhlak jamaah dalam pergaulan hidup

45

Jiriah jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah wawancara dengan peneliti pada tanggal 12

Maret 2020. 46

Mastura warga Desa Keranggan wawancara dengan penulisi pada tanggal 12 Maret

2020

40

bermasyarakat tentunya tidak semua yang yang tidak baik pasti terdapat yang

baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan bermasyarakat.

[D]ari segi prilaku jamaah yang sebelum dan sesudah mengikuti pengajian

di Majlis Taklim banyak jugo yang sudah mulai berobah akhlaknyo

walaupun tidak semuonyo dari yang dulunya kurang baik mulai kelihatan

baik dari sebelumnyo yang kami tengok tapi ado jugo yang masih

merumpi .47

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa menurut salah

seorang jamaah menilai bahwah sebelum dan sesudah jamaah mengikuti

pengajian jamaah memiliki akhlak yang baik meskipun belum semuanya

tetapi dapat dipahami tidak semua jamaah yang memiliki akhlak yang kurang

baik seperiti merumpi banyak juga yang sudah mulai berubah sikap dan

prilaku dalam kehidupan bermasyarakat di Desa Keranggan.

Dakwah dalam hal ini baik dilakukan dalam membina akhlak jamaah

dari yang kurang baik menjadi baik dan dari yang baik menjadi akhlakul

karimah karena dakwah adalah kegiatan mengajak, menyeruh dan

menghimbau seseorang atau sekelompok orang kepada kebaikan.Pembinaan

akhlak harus selalu dilakukan agar semua jamaah di pengajian Majlis Taklim

ini beraklakhul karimahdan mencerminkan sikap dan prilaku yang baik pada

kehidupan bersosial dan bermasyarakat.

[D]akwah dari kami para ustadz di pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah

dakwah yang dilakukan lewat pengajaran (pendidikan) mengenai ilmu-

ilmu keagamaan seperti tauhid, tajwid, tasahuf, fiqih dan disitulah nanti

ado pembinaan akhlak jamaah, namun kami tetap berusaha lebih baik lagi

kedepan agar tujuan kami bisa tercapai.48

Dapat peneliti pahami bahwa ustadz yang melakukan pengajaran di

Majlis Taklim Al-Hidayah melakukan dakwah selain memberikan pengajaran

juga memberikan pembinaan lewat aktivitas pengajian agar bisa merubah

akhlak jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah agar menjadi lebih baik

kedepannya.

47

Nurini jamaah Majlis Taklim wawancara dengan penulis di Desa Keranggan pada

tanggal 16 Maret 2022. 48

Ustadz Solihin, di Desa Keranggan, Wawancara dengan peneliti tanggal 15 Maret 2020.

41

B. Urgensi Dakwah

Dakwah adalah kegiatan keagamaan dalam mensyiarkan nilai-nilai

Islam kepada masyarakat yang beragama Islam maupun non Islam.Kegiatan

dakwah juga dilakukan tidak hanya dikota-kota tapi juga melainkan di Desa

juga melakukan kegiatan dakwah dalam mengajak kepada jalan kebenaran.

Dakwah dalam mengajak manusia kepada jalan Allah baik secara

lisan, tulisan maupun dengan perbuatan sebagai upaya muslim mewujudkan

nilai-nilai ajaran Islam dalam realitas kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat

dan dalam semua segi kehidupan secara menyeluruh. Dakwah dapat dilakukan

dimana saja termasuk di Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan

Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

Dalam berdakwah da‟i menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada

masyarakat khususnya jamaah pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah dan

membimbing jamaah agar menjadi lebih baik lagi dengan mengajak untuk

mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhkan diri dari semua laranggannya.

[K]ami sebagai da‟i hanya mengingatkan, menghimbau, mengajak serta

memberikan pemahaman kajian megenai ilmu keagamaan kepada

masyarakat khususnya jamaah yang mengikuti pengajian Majlis Taklim

ini dalam berdakwah kami berusaha agar jamaah meningkatkan keimanan

dan ketakwaan dan bisa menjadi pribadi soleh dan sehingga selalu

berupaya meningkatkan amaliyah dalam beribadah dengan benar kepada

Allah STW agar selamat di dunia maupun di akhirat kelak. 49

Dari penjelasan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa dalam

berdakwah da‟i berharap jamaah menjadi pribadi yang lebih baik dari

sebelumnya baik dari segi ibadah, sikap maupun perbuatan masyarakat di

Desa Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

Dakwah yang dilakukan da‟i dalam menyampaikan pesan-pesan

dakwah kepada mad‟u memberikan feedback (umpan balik) diterima atau

49

Ustadz Solihin Pengajar di Majlis Taklim Al-Hidayah pada tanggal 20 Maret 2020.

42

tidak oleh mad‟u dapat dilihat dari kehidupan bersosial dalam kehidupan

bermasyarakat baik dari berbagai segi maupu segi berpakaian.

[S]ebelum dio ikut Majlis Taklim belum ado jilbab dan setelah dio

mengikuti pengajian di Majlis Taklim baru ado jilbab upamonyo ado yang

sudah ikut pengajian dak peke jilbab berarti dio belum masuk atau belum

dapat hidayah tapi kebanyakan sudah menutup auratnyo dengan

menggunakan jilbab. 50

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa jamaah

mengalami perubahan dalam berpakaian untuk menutup aurat sebelum ikut

Majlis Taklim belum menggunakan hijab dan setelah mengikuti kegiatan

keagamaan seperti Majlis Taklim sudah menggunakan hijab jikapun jamaah

tersebut sesudah ikut pengajian tidak berubah.

Dengan ilmu maka untuk beramal kepada Allah SWT dalam

menjalani kehidupan beragama Islam pentingnya ilmu untuk sebagai

pengetahuan dalam menjalani kehidupan.

[K]ito juga sebagai umat islam diwajibkan belajar, apalagi itu ilmu agama

Islam agar kito paham mana yang elok mano yang dak elok dari belajar ini

kito tau mana yang harus dikerjakan dan mana yang harus di tinggalkan,

belajar itu penting untuk menambah ilmu keagamaan kito sehingga kito

bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.51

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa pentingnya ilmu

pengetahuan dan wawasan dalam hidup beragama didalam masyarakat dengan

mempelajari ilmu keagamaan yang tidak dibatasi melihat oleh usia. Dalam

mempelajari ilmu agama di pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah ustadz selalu

memberikan materi yang berbedah- bedah kepada jamaah lewat

pengajarannya.

[K]ami sebagai ustadz yang mengajar di Majlis Taklim Al-Hidayah

memberikan pengajaran dengan materi yang berbedah-beda sesuai dengan

agenda yang akan disampaikan dan juga agar tidak sama dalam

50

Ustadz Amry (Pengajar di Majlis Taklim Al-Hidayah) di Desa Keranggan pada tanggal

25 Maret 2020 51

Mardiana wakil Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa Keranggan pada tanggal 25 Maret

2020

43

pembahasan materi antara ustadz satu dengan yang lainnya agar jamaah

bisa mengerti dan memahami terhadap apa yang materi kami berikan.52

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa materi yang di

sampaikan setiap ustadz di Majlis Taklim Al-Hidayah berbedah-bedah sesuai

apa yang yang diagendakan sehingga tidak terjadi pengulangan-pengulangan

materi dalam pembahasan yang sama dengan ustadz yang berbedah.

Dalam kehidupan beragama sebagai umat muslim tidak luput dari

kewajiban yang harus dikerjakan, yang mana ibadah sholat merupakan

kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim kapanpun dan

dimanapun.“[K]alo dulu pas lagi adzan kalo ado gawe begawe be dulu, kalo

kini tu dak gi tinggalkan be gawe tu, sholat dulu baru begawe”.53

Dari penjelasan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa sebelum dan

sesudah mengikuti pengajian di Majlis Taklim Al-Hidayah jamaah yang

sebelumnya jarang sholat tepat waktu ketika adzan berkumandang ingin

melaksanakan sholat tepat waktu dan rajin dalam melaksanakan ibadah

sholat.

Berdakwah dalam upaya untuk meningkatkan keimanan dan

ketakwaan kepada Allah. Dalam mengajak kepada kebaikan ustadz sebagai

penyampai dakwah memiliki tujuan yang hendak dicapai dalam berdakwah

kepada jamaah pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah.

[D]akwah yang kami lakukan di pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah ini

bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah

SWT dan kami mengharapkan kepada masyarakat khususnya jamaah

pengajian agar bisa menjadi orang yang berakhlakul karimah, dan selalu

melakukan perintah Allah dan menjauhi semua larangannya. 54

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa kegiatan dakwah

di Majlis Taklim Al-Hidayah memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan

52

Ustadz Solihin pengajar di Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan pada tanggal 8

April 2020 53

Nur Janah jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa Keranggan pada tanggal 10 April

2020 54

Ustadz Amry ustadz diMajlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan pada tanggal 15

April 2020.

44

keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu ustadz sebagai da‟i

mengharapkan semua jamaah agar berakhkul karimah dalam bermasyarakat.

Dakwah yang dilakukan para ustadz ataupun da‟i di Majlis Taklim

Al-Hidayah memiliki dampak positif terhadap jamaah yang rutin mengikuti

pengajian di Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan.

[A]lhamdulillah Dengan mengikuti pengajian di Majlis Taklim Al-

Hidayah wak meraso berpengaruh kepada ibadah uwak karena wak

meraso lebih rajin dalam meningkatkan amalan, wak sebelumnyo biaso

bae sekarang sudah ikut pengajian wak jadi emakin rajin dalam beribadah

seperti sholat sunah, menghapal surah-surah pendek dan membaca Al-

Quran selalulah dan jugo membuat wak paham tentang berbagai ilmu

kegamaan seperti fiqih, tauhid, tajwid membaco yang benar dan tasahuf.55

Dapat peneliti pahami bahwa dengan adanya kegiatan Majlis Taklim

Al-Hidayah dapat meningkatkan ibadah dan amaliyah jamaah pengajian

sehingga jamaah lebih rajin dalam beribadah kepada Allah dalam kehidupan

masyarakat yang beragama Islam.Dalam kehidupan beragama sebagai umat

muslim tidak luput dari kewajiban yang harus dikerjakan, yang mana ibadah

sholat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim

kapanpun dan dimanapun.“[K]alo dulu pas lagi adzan kalo ado gawe begawe

be dulu, kalo kini tu dak gi tinggalkan be gawe tu, sholat dulu baru begawe”.56

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa sebelum dan

sesudah mengikuti pengajian di Majlis Taklim Al-Hidayah jamaah yang

sebelumnya jarang sholat tepat waktu ketika adzan berkumandang ingin

melaksanakan sholat tepat waktu dan rajin dalam melaksanakan ibadah

sholat.

Berdakwah dalam upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan

kepada Allah. Dalam mengajak kepada kebaikan ustadz sebagai penyampai

dakwah memiliki tujuan yang hendak dicapai dalam berdakwah kepada

jamaah pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah.

[D]akwah yang kami lakukan di pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah ini

bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah

55

Rijiah jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan pada tanggal 20 April 2020 56

Nur Janah jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa Keranggan pada tanggal 10 April

2020

45

SWT dan kami mengharapkan kepada masyarakat khususnya jamaah

pengajian agar bisa menjadi orang yang berakhlakul karimah, dan selalu

melakukan perintah Allah dan menjauhi semua larangannya. 57

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa kegiatan dakwah

di Majlis Taklim Al-Hidayah memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan

keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu ustadz sebagai da‟i

mengharapkan semua jamaah agar berakhkul karimah dalam bermasyarakat.

Dakwah yang dilakukan para ustadz ataupun da‟i di Majlis Taklim

Al-Hidayah memiliki dampak positif terhadap jamaah yang rutin mengikuti

pengajian di Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan.

[A]lhamdulillah Dengan mengikuti pengajian di Majlis Taklim Al-

Hidayah wak meraso berpengaruh kepada ibadah uwak karena wak

meraso lebih rajin dalam meningkatkan amalan, wak sebelumnyo biaso

bae sekarang sudah ikut pengajian wak jadi emakin rajin dalam beribadah

seperti sholat sunah, menghapal surah-surah pendek dan membaca Al-

Quran selalulah dan jugo membuat wak paham tentang berbagai ilmu

kegamaan seperti fiqih, tauhid, tajwid membaco yang benar dan tasahuf.58

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa dengan adanya

kegiatan pengajian di Majlis Taklim Al-Hidayah dapat meningkatkan ibadah

dan amaliyah jamaah pengajian sehingga jamaah lebih rajin dalam beribadah

kepada Allah dalam kehidupan masyarakat yang beragama Islam.

Keinginan masyarakat membentuk Majlis Taklim Al-Hidayah karena

keinginan untuk menuntut ilmu keagamaan.Menuntut ilmu adalah suatu usaha

yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan prilaku kearah

yang lebih baik, karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju

kebenaran dan meninggalkan kebodohan.Seseorang harus memulai dengan

ilmu sebelum beramal.Maksud dari beramal adalah melakukan kegiatan atau

melakukan suatu pekerjaan.Dalam melakukan pekerjaan manusia dituntut

mengetahui ilmunya dari pekerjaan tersebut. Karena dengan mengetahui

ilmunya pekerjaan akan lebih terarah dan tidak beranakan. Sebagian diantara

kita mungkin menganggap menuntut ilmu agama sekedar sunah, Setiap

57

Ustadz Amry ustadz diMajlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan pada tanggal 15

April 2020. 58

Rijiah jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan pada tanggal 20 April 2020

46

muslim wajib menuntut ilmu agama. adanya keinginan untuk menuntut ilmu

agama, para jamaah megikuti kegiatan Majlis Taklim.

[M]enurut ngah menuntut ilmu adalah kewajiban bagi umat Islam yang

tidak terhalang oleh faktor usia untuk tetap belajar menuntut ilmu dan

memperdalam ilmu keagamaan untuk kehidupan kito dalam meningkatkan

amaliyah dalam meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah

SWT.59

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa dengan

menuntut ilmu wajib bagi umat muslim tampa memangdang faktor usia

seperti menuntut ilmu keagamaan karena ilmu yang kita dapatkan akan kita

terpapkan dalam kehidupan.Sebagai umat islam Ibadah merupakan hal yang

harus kita lakukan karena Ibadah adalah suatu bentuk ketaatan kepada sang

pencipta yang dilaksanakan sesuai perintah Allah SWT, merendahkan diri

kepada Allah SWT dengan kecintaannya yang sangat tinggi dan mencakup

atas segala apa yang Allah ridhai baik yang berupa ucapan atau perkataan

maupun perbuatan yang lahir ataupun bathin.

[D]engan mengikuti kegiatan pengajian Majlis Taklim, saya merasa

ketimbang pergi keluyuran tidak jelas dan hal-hal yang tidak penting ia

lebih senang duduk dan belajar di Majlis Taklim dengan begitu ia dapat

mendengar ustadz ceramah serta pengajaran dengan materi yang

menyangkut ilmu keagamaan Islam dan merasa ingin selalu beribadah

kepada Allah SWT.”60

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa dengan duduk di

pengajian Majlis Taklim dimana para jamaah melakukan kegiatan keagamaan

seperti pengajian untuk belajar serta memperdalam ilmu agama dengan

mendenga rceramah yang di sampaikan oleh para ustadz yang melakukan

pengajaran dalam menyampaikan dakwah Islamiyah kepada jamaah majelis

taklim dalam ragka meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah

swt dapat membuat jamaah terhimbau dalam beribadah.

59

Diana sebagi wakil ketua Majlis Taklim Al-Hidayah, wawancara dengan peneliti pada

tanggal6 April 2020

60

Nur Janah Jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah, wawancara dengan peneliti pada tanggal

8 April 2020

47

Dakwa tentunya memiliki tahapan-tahapan dalam berdakwah untuk

membina jamaah agar menjadi lebih baik, maka seorang ustadz dibutuhkan

persiapan yang baik, karena dengan persiapan yang baik akan mencapai tujuan

dakwah yang diinginkan, sehingga para ustadz bisa membina akhlak jamaah

yang kurang baik menjadi lebih baik seperti dalam berbicara, beribadah dan

lain sebagainya. ustadz di Majlis Taklim Al-Hidayah memilki tahapan dalam

proses berdakwah, yaitu:

1. Persiapan Dakwah

Tahapan awal yang harus dilakukan seorang ustadz pada proses

berdakwah yakni tahapan persiapan. Tahapan persiapan dalam semua

kegiatan dakwah sampai dengan pelaksanaan dakwah. Seorang ustadz

harus mempersiapkan dirinya sebelum melakukan dakwah untuk membina

akhlak jamaah agar menjadi lebih baik, persiapan yang dimaksud adalah

seperti ustadz sudah benar-benar mempersiapkan materi dakwah, memiliki

ilmu agama dan bisa menjadi contoh yang baik untuk jamaah Majlis

Taklim Al-Hidayah agar nanti jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah bisa

percaya akan pesan dakwah yang disampaikan.

Tahapan persiapan sangat penting dalam proses melakukan

dakwah, karena tahapan adalah kunci untuk keberhasilan dakwah dan

nantinya ustadz akan mengahadapi situasi yang tidak dapat diperkirakan,

misalnya jamaah bertanya ustadz haruslah siap menjawab pertanyaan dari

jamaah tersebut. Tahapan ini adalah tahapan yang sangat penting yang

harus dilakukan oleh ustadz yang melakukan pengajaran di Majlis Taklim

Al-Hidayah ini, karena tahapan ini adalah kunci dari keberhasilan dakwah

nantinya.

a. Mengetahui kebiasaan Jamaah

Dalam berdakwah seorang ustadz hendaknya mengetahui sifat

dan kharakteristik jamaah pengajian di Majlis Taklim Al-Hidayah

dengan kata lain ia harus mengetahui lawan bicara yang ingin diajak

bicara dan yang ingin disampaikan. Dengan kata lain ia harus

mengetahui kharakteristik jamaah agar dakwah yang disampaikan

48

ustadz dapat dipahami oleh jamaah dan juga harus mempersiapkan

segala sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan rohani jamaah tersebut.

seperti mungkin dia sering merumpi maka ustadz harus

mempersiapkan bagaimana materi dakwah yang membuat jamaah

tersebut untuk tidak merumpi lagi karena merumpi termasuk perbutan

yang tidak sesuai dengan norma agamaSelanjutnya seorang ustadz

haruslah berlapang dada dalam menerima tanggapan dari jamaahnya

tersebut.

Seorang ustadz hendaknya mengetahui kondisi dan situasi

terbaik untuk menyampaikan dakwahnya kepada jamaah Majlis

Taklim Al-Hidayah, agar jamaah mengerti dan simpati akan apa yang

disampaikan, dan ustadz harus menyampaikan dakwah dengan mulia

dan bersih, karena jika seorang ustadz sudah melakukan dakwah

dengan ikhlas dan cara yang baik yang dapat menyentuh hati

jamaahnya tidak diragukan lagi maka dakwahnya akan diterima

dengan baik jamaah tersebut.

b. Memperdalami Ilmu Agama

Setelah mengenali lawan bicara, seorang ustadz yang akan

membimbing jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah harus mempunyai

pengetahuan dibidang ilmu keagamaan, wawasan yang luas dan

mempunyai pengalaman yang cukup dalam membimbing jamaah

Majlis Taklim Al-Hidayah untuk lebih baik lagi. Seorang ustadz

hendaknya selalu memperdalam ilmu agama mereka dan

mempersiapkan diri dengan berbagai macam persiapan untuk

menerangkan tujuan dakwah yang hendak disampaikan kepada jamaah

Majlis Taklim. Penjelasan oleh wakil ketua Majlis Taklim Al-

Hidayah.

c. Melakukan Kegiatan Dakwah

Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut barulah seorang

ustadz yang melakukan kegiatan dakwah di pengajian Majlis Taklim

Al-Hidayah untuk membina akhlak jamaah yang kurang baik agar

49

menjadi baik dan juga membina akhlak jamaah yang sudah baik

memiliki Akhlaqul karimah (Akhlak terpuji). Jika seorang ustadz

sudah mempunyai persiapan, mengenali lawan bicara dan terus

memperdalami ilmu agama mereka,barulah melakukan kegiatan

dakwah untuk membina akhlak jamaah yang kurang baik agar menjadi

baik. Ada cara atau langkah-langkah yang baik yang dilakukan oleh

ustadz di pengajian Majlis TaklimAl-Hidayah, sebagai berikut:

d. Berdakwah dengan perkataan benar dan lembut

Ustadz yang melakukan pengajaran di Pengajian Majlis Taklim

Al-Hidayah, mereka selalu berdakwah dengan perkataan yang benar

dan lembut, lembutnya disini tidak bersifat memaksa akan tetapi

tujuannya agar jamaah bisa menghargai ustadz.

e. Berdakwah dengan memberi nasehat atau pelajaran

Ustadz yang melakukan pengajaran di pengajian Majlis Taklim

Al-Hidayah melakukan dakwah dengan cara memberin nasehat dan

juga pelajaran sehingga jamaah dapat mendalami ilmu

keagamaansekaligus membimbing jamaah dalam pergaulan hidup

bermasyarakat untuk memiliki akhlaqul karimah (akhlak terpuji).

f. Menjadi contoh yang baik

Seorang ustadz dalam berdakwah dengan tujuan untuk

mengajak masyarakat Desa Keranggan untuk menjadi lebih baik lagi

khususnya jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah harus bisa memberikan

contoh prilaku yang baik.

g. Bertanggungjawab dengan yang disampaikan

Apapun nasihat yang kita ucapkan harus benar-benar dapat

dipertanggung jawabkan terutama kepada Allah SWT.Begitu hal nya

ustadz yang memberika nasehat kepada jamaah sekaligus pengajaran

ilmu keagamaan di Majelis Taklim Al-Hidayah haruslah memiliki rasa

tanggug jawab atas segala yang disampaikan kepada jamaah, jika dapat

dipertanggung jawabkan maka apapun yang disampaikan dapat

diterima oleh jamaah.

50

BAB VI

MATERI, PENDEKATAN, KENDALA DAN SOLUSI PEMBINAAN

AKHLAK DI MAJLIS TAKLIM AL-HIDAYAH

A. Materi Dakwah

Sebagai sebuah lembaga pendidikan non formal, Majlis Taklim

memiliki meteri-materi yang disampaikan dan diajarkan kepada para

jamaahnya.Materi ynag umumnya ada dan dipelajari dalam Majlis Taklim

maencakup pembacaan, al-Qur’an serta tajwidnya, tafsir besert ulumul al-

Qur’an, hadist dan fiqih serta ushul fiqih, tasahuf, tauhid dan akhlak.Dalam

kegiatan dakwah di Majlis Taklim Al-Hidayah, materi yang dipelajari atau

yang disuguhkanturut mempengaruhi antusias tidaknya jamaah untuk ikut

serta aktif. Jikamateri yang disampaikan ustadz menyentuh hati jamaah untuk

mengikuti seruan dakwah yag lakukan oleh ustadz dapat memenuhi atau

sesuai dengan kebutuhan mereka, maka jamaah tersebut akan memahami serta

melaksanakan dan merasa betahuntuk secara terus menerus mengikuti

kegiatan pengajian di Majelis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

[K]alo materi sayo yaitu tauhid dengan merujuk pada Marifatullah yaitu

mengenal Allah dengan mengajurkan ibu-ibu Majlis Taklim untuk

mengetahui sifat-sifat Allah dan mendekatkan diri kepada Allah dengan

mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi semuo

larannganyo yang dalam upaya meningkatkan ketakwaan dan keimanan

kepada Allah SWT.61

Jadi, dapat peneliti simpulkan bahwa kegiatan dakwah yang dilakukan

Kegiatan dakwah di Majlis Taklim Al-Hidayah memiliki ustadz ustadz

dengan materi seperti tauhid dengan pendekatan marifatullah yaitu ilmu yang

digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Dalam kegiatan dakwah di Majlis Taklim Al-Hidayah, materi yang

dipelajari atau yang disuguhkanturut mempengaruhi antusias tidaknya jamaah

61

Ustadz Amry sebagaitenaga Pengajar Pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah,

wawancara dengan peneliti pada tanggal28 Maret 2020

51

untuk ikut serta aktif. Jikamateri yang disampaikan ustadz menyentuh hati

jamaah untuk mengikuti seruan dakwah yag lakukan oleh ustadz dapat

memenuhi atau sesuai dengan kebutuhan mereka, maka jamaah tersebut akan

memahami serta melaksanakan dan merasa betahuntuk secara terus menerus

mengikuti kegiatan pengajian di Majelis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan

Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

[K]alo materi sayo yaitu tauhid dengan merujuk pada Marifatullah yaitu

mengenal Allah dengan mengajurkan ibu-ibu Majlis Taklim untuk

mengetahui sifat-sifat Allah dan mendekatkan diri kepada Allah dengan

mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi semuo

larannganyo yang dalam upaya meningkatkan ketakwaan dan keimanan

kepada Allah SWT.62

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa kegiatan dakwah

yang dilakukan kegiatan dakwah di Majlis Taklim Al-Hidayah memiliki

ustadz ustadz dengan materi seperti tauhid dengan pendekatan marifatullah

yaitu ilmu yang digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Dalam mencapai tujuan dakwah di Majlis Taklim Al-Hidayahakan

berjalan dan berhasil bila ada keterkaitan antara komunikator dan komunikan

terhadap pesan yang disampaikan. Dalam hal ini pembinaan akhlak jamaah

sangatlah diperlukan supaya jamaah berakhlakul karimah dalam upaya

meningkatkan keimanan dan ketakwaan.Dalam mencapai tujuan dakwah yang

telah ditetapkan diperlukan adanya unsure-unsur sebagai berikut.Dalam

dakwahnya ustadz di Majlis Taklim Al-Hidayahmemberikan materi mengenai

ilmu keagamaan.Ilmu keagamaan yang di sampaikan kepada jamaah

mengenai adalah tauhid, tajwid, fiqih, tasawuf, dan akhlak.

[S]etiap ustadz yang mengajar memiliki materi, materi yang disampaikan

pada saat pengajian setiap minggunya berbeda-bedah oleh ustadz yang

berbedah-bedah judulnya padajamaah agar dapat meningkatkan atau

menambah pengetahuan jamaah mengenai ilmu keagamaan. Dan jugo hal-

hal yang berkaitan dengkan akhlak, baik yang berhubungan dengan

hablumminannas dan jugohablumminalla.63

62

Ustadz Amry sebagaitenaga Pengajar Pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah,

wawancara dengan peneliti pada tanggal28 Maret 2020

63

Ustadz Solihin di Desa Keranggan Pada Tanggal 8 April 2020

52

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa materi yang

sampaikan ustadz pada saaat pengajian di Majlis Taklim berbedah-bedah

setiap minggunya tujuannya agar menambah pengetahuan jamaah mengenai

ilmu keagamaan.

Dengan diberikan materi yang berbedah-bedah dalam menyampaikan

dakwah para jamaah lebih mengerti dan menambah ilmu keagamaan sehingga

bisa menerapkan apa yang telah disampaikan oleh ustadz, tujuannya tidak lain

untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa agar menjadi jamaah yang

Istiqomah dan berakhlak mulia tujuannya untuk membina jamaah untuk

bahagia dunia dan akhirat kelak.

Dakwah yang disampaikan kepada jamaah tentunya harus dengan

seseorang yang bisa diandalkan serta memiliki ilmu dibidangnya. Dalam

menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada masyarakat setiap orang yang

melakukan dakwah dalam mengajak kepada jalan kebaikan dunia dan akhirat

tentu tidak semua orang yang bisa melakukan dakwah Islamiyah, namun

seseorang yang menyampaikan dakwah dalam masyarakat bisa disebut ustadz

ataupun da‟i dalam mengajak jamaah kepada kebaikan, dalam meningkatkan

keimanan dan ketakwaan seorang ustadz atau da‟i haruslah memiliki ilmudan

pengalaman agama yang luas. seperti syarat-syarat tertentu.

1. Berilmu

2. Bertaqwa kepada Allah SWT

3. Memilki sifat dan kepribadian yang baik

4. Memiliki kemampuan bermasyarakat

5. Sabar

6. Berwibawa

[A]lhamdulilah para ustadz yang mengajar di pengajian Majlis Taklim

Al-Hidayah memiliki kharakteristi baik dan jugo sifatnyo baik dan biso

menjadi contoh bagi masyarakat dan sudah memilki kriteria-kriteria

tersebut, karena rata-rata mereka alumni dari Pondok Pesantren.64

64

Nurmaryana, Ketua Majlis Taklim Al-Hidayah, Wawancara dengan peneliti 18 Maret

2020.

53

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa para ustadz yang

melakukan pengajaran di Majlis Taklim Al-Hidayah tidak diragukan lagi

untuk membina akhlak jamaah yang kurang baik, seorang ustadz harus

memiliki sikap yang bisa disegani oleh jamaahnya dan memilki ilmu agama

dan pengalaman yang luas, sehingga para jamaah bisa menerima apa yang

disampaikan oleh ustadz.

B. Pendekatan Dakwah

Keberhasilan dakwah dalam mencapai misi dakwah diperlukan adanya

pendekatan-pendekatan dakwah.Pendekatan dakwah adalah cara-cara yang

dilakukan seorang mubaligh untuk mencapai sebuah tujuan tertentu atas dasar

hikmah dan kasih sayang. Dengan kata lain pendekatan dakwah harus

bertumpuh pada suatu pandangan human oriented dengan mendapatkan

penghargaan yang mulia atas diri manusia. Pendekatan berfokus pada mitra

dakwah lainnya adalah dengan menggunakan bidang-bidang sosial

kemasyarakatan.65

Setiap penyampai dakwah atau ustadz di Majlis Taklim Al-Hidayah

memilki pendekatan dalam membina akhlak jamaahnya dalam

menyampaikan pesan dakwah atau membina akhlak jamaah, ada seorang

ustadz yang dengan lemah lembut, ada yang dengan keras dan tegas, ada juga

dengan dakwah yang menghibur, dan lain sebagainya, semua para ustadz tentu

mempunyai strategi yang jitu dalam keberhasilan dalam pencapaian dakwah.

[P]ara ustadz memiliki metode dan pendekatan yang berbeda, ada yang

dengan memberikan contoh kepada jamaah, ada pula yang selalu

menasehati jamaah, ada juga yang mengajak jamaah untuk melakukan

kebaikan, setiap ustadz berbeda dalam membina jamaah, namun jamaah

selalu berusaha untuk bisa menjadi jamaah mempunyai akhlakul

karimah.66

65

Lihat Tutty Alawiyah, strategi Dakwah (Bandung : Mizan, 1997), 25. 66

Santi JamaahPengajian di Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa Keranggan pada tanggal

24 Maret 2020.

54

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa setiap ustadz

memiliki pengalaman dan ilmu agama masing-masing dalam perjalanan

dakwah sehingga dalam membina akhlak jamaah Majlis Taklim mereka

menggunakan metode masing-masing.Sebagai syarat mutlak kesempurnaan

dan keselamatan hidup masyarakat seperti masyarakat Desa Keranggan

Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi, pendekatan dakwah dilakukan

oleh ustadz dalam berdakwah mencakup segi-segi yang begitu luas yang

berkaitan dengan kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam melakukan pendekatan dakwah kepada masyarakat khusunya

jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah para da‟i menggunakan pendekatan

dakwah yaitu :

1. Pendekatan Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan sekaligus tuntutan masyarakat

yang dilakukan baik secara formal maupun nonformal yang berperan

dalam pembentukan kecerdasan dalam pengetahuan serta wawasan serta

pembentukan manusia yang moralis yang berakhlakul karimah sebagai

objek maupun subjek pembangunan manusia seutuhnya.

Majlis Taklim Al-hidayah adalah lembaga pendidikan non formal

yang bergerak dibidang ilmu keagamaan yang tidak terikan oleh waktu

dan usia. Dalam pelaksanaannya Majlis Taklim digunakan masyarakat

Desa Keranggan sebagai tempat pengajian dan pembelajaran ilmu

keagamaan.

Dakwah dalam hal ini baik dilakukan dalam membina akhlak

jamaah dari yang kurang baik menjadi baik dan dari yang baik menjadi

akhlakul karimah karena dakwah adalah kegiatan mengajak, menyeruh

dan menghimbau seseorang atau sekelompok orang kepada

kebaikan.Pembinaan akhlak harus selalu dilakukan agar semua jamaah di

pengajian Majlis Taklim ini beraklakhul karimah dan mencerminkan sikap

dan prilaku yang baik pada kehidupan bersosial dan bermasyarakat.

[D]akwah dari kami para ustadz di pengajian Majlis Taklim Al-

Hidayah dakwah yang dilakukan lewat pengajaran (pendidikan)

mengenai ilmu-ilmu keagamaan seperti tauhid, tajwid, tasahuf, fiqih

55

dan disitulah nanti ado pembinaan akhlak jamaah, namun kami tetap

berusaha lebih baik lagi kedepan agar tujuan kami bisa tercapai.67

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa ustadz yang

melakukan pengajaran di Majelis Taklim Al-Hidayah melakukan dakwah

selain memberikan pengajaran juga memberikan pembinaan lewat

aktivitas pengajian agar bisa merubah akhlak jamaah Majelis Taklim Al-

Hidayah agar menjadi lebih baik kedepannya serta memiliki akhlakul

karimah.

2. Pendekatan Personal

Pendekatan dengan cara ini terjadi dengan cara individual yaitu

da‟i dan jamaah secara langsung sehingga apa yang disampaikan oleh da‟i

secara langsung di terima olehjamaah.

[K]ami dalam menyampaikan materi dakwah kepada jamaah majlis

taklim secara langsung bertatap muka agar apa yang kami sampaikan

dapat dipahami oleh jamaah yang mengikuti pengajian paham serta

bisa terapkan ilmu ilmu yang didapat dari mengikuti pengajian Majlis

Taklim Al-Hidayah ini.68

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa di Majlis

Taklim Al-Hidayah menggunakan pendekatan personal kepada jamaah

Majlisnya agar apa yang disampaikan dapat dipahami dan dimengerti serta

dapat diterapkan dalam kehidupan.

3. Pendekatan Diskusi

Pendekatan diskusi dilakukan oleh ustadz pada jamaah Majlis

Taklim Al-Hidayah agar apa yang ingin disampaikan oleh mad’u dan

jamaah pada saat dipahami terhadap pembahasan materi yang belum di

mengerti oleh jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah. “[J]adi ustadz

berceramah menyampaikan dakwah kepada jamaah dengan cara

berdiskusiustadz dapat menyampaikan materi yang ditanyakan oleh

jamaah langsung memberikan pemahaman kepada jamaah tersbut”.

67

Solihin, Ustadz di Majlis Taklim Al-Hidayah, Wawancara dengan penulis pada tanggal

15 Maret 2020, Desa Keranggan. 68

Solihin, Ustadz di Majlis Taklim di Desa Keranggan Kecamatan Sekernan Kabupaten

Muaro Jambi pada tanggal 22 November 2020.

56

Dapat peneliti pahami bahwa dengan metode diskusi membuat

jamaah menjadi aktif bertanya dan memahami apa yang ingin diberikan

pemahaman terhadap materi dakwah pada saat pengajian Majlis Taklim

Al-Hidayah.

Adapun metode dakwah yang dilakukan oleh ustadz dalam

membina akhlak jamaah di Majlis Taklim Al-Hidayah yaitu:Berdasarkan

observasi yang penulis lakukan, metode digunakan ustadz dalam

menyampaikan dakwah dalam membina akhlakul karimah serta

memberikan pengajaran ilmu keagamaan kepada jamaah melalui

pengajian di Majlis Taklim, Saat ini Majlis Taklim telah tumbuh menjadi

lembaga dibidang keagamaaan dalam membentuk nilai-nilai agama

kepada masyarakat dalam upaya memiliki akhlaqul karimah, untuk

membina akhlak para ustadz menggunakan semua metode.

[M]etodenyo banyak yang diterapkan dalam menyampaikan materi

dan jugo dalam membina jamaah yaitu al-hikmah, al mauidzatil hasana

dan jugo mujadalah billati hiya ahsan karena supayo materi yang

disampaikan pada jamaah dapat dimengerti dan diterapkan oleh

jamaah tersebut .69

Dari penjelasan tersebut dapat penulis pahami bahwa metode yang

digunakan di Majlis Taklim Al-Hidayah dalam membina akhlak jamaah

yaitu al-hikmah, al mauidzatil hasana dan mujadalah billati hiya ahsan

agar dengan menggunakan metode tersebut jamaah memahami dan

mengerti terhadap dakwah yang disampaikan oleh ustadz. Metode yang

digunakan ustadz yaitu :

a. Al-hikmah

Al-hikmah yaitu mengajak jamaah menuju jalan Allah dengan

perkataan yang lembut, ramah dan sabar, dalam menghadapijamaah.

tetapi tidak melakukan sesuatu melebihi ukurannya dan harus

menempatkan sesuatu pada tempatnya.

69

Ustadz Solihin di Desa Keranggan pada tanggal 24 Maret 2020.

57

[M]etode yang dipakai menasihati dan keteladanan dan ceramah.70

Dapat peneliti simpulkan bahwa ustadz memiliki metode

dakwah yang baik, nasihat yang menyentu hati dan argumentasi dari

dalil-dalil yang jelas.

b. Mau,’izhah hasanah

Mau‟idzahhasanahyaitu ustadz memberikan bimbingan lewat

pendidikan islami ataupun dengan dapatlah diartikan sebagai

ungkapan yang mengadung unsure bimbingan, pendidikan, dan dapat

pula menceritakan kisah-kisah nabi dan rasul yang memberikan pesan-

pesan positif kepada jamaah agar dapat dipahami dan bisa dijadikan

pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia dan

akhirat.

Metode yang jga dipakai di Majelis Taklim Al-Hidayah juga

menggunakan metode dakwah al-mauizatil hasanah, tujannya dari

metode tersebut adalah agar dapat tersampaikan dan diterima dengan

baik dengan cara disampaikan dari hati dan perasaan oleh ustadz

kepada para jamaahnya di Majlis Taklim Al-Hidayah.

[D]engar cara ini kami para ustadz yang melakukan pengajaran di

Majlis Taklim Al-Hidayah bisa melakukan pengajaran dengan

dengan memberikan pemahaman-pemahaman mengenai ilmu

keagamaan seperti tauhid, tasahuf, fiqih, tajwid, dan akhlak kepada

jamaah pengajian.

Dari penjelasan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa

kegiatan pengajian Majlis Taklim bisa dijadikan tempat pengajaran

bagi ustadz dalam mengajarkan ilmu keagamaan kepada jamaahnya.

c. Mujadalah billati hiya ahsan

Mujadalah Billati Hiya Ahsan yaitu berdakwah dengan cara

bertukar pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya

dengan tidak memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan pada

sasaran dakwah. Kedudukan Majlis Taklimsebagai lembaga non

70

Ustadz Al Badri pengajar Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan pada tanggal 27

Maret 2020.

58

formal menjadi penting diantara lain berfungsi untuk (1) membina dan

mengembangkan agama Islam dalam rangka membentuk masyarakat

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, (2) sebagai ajang

meningkatkan amalan dalam beribadah kepada Allah SWT, (3) untuk

meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan tali silatuhrahmi antar sesame

masyarakat, (4) sebagai sarana berdialog atau diskusi antara ustadz

dengan jamaah.

[D]alam menghidupkan suasano ketiko sedang pengjian sayo

sebagai da‟i dalam berdakwah ketiko menyampaikan meteri yang

akan sampaikan terlebih dahulu sayo menyuruh kepada jamaah

bertanyo tentang apa yang belum dipahami samo jamaah atau

masih ragu dalam plaksanaannyo kito bersamo samo diskusikan

dalam pengajian tersebut. 71

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa ustadz

juga menggunakan metode al-mujadalah billati hiyaahsandengan

tujuan dari metode tersebut adalah agar apa yang di sampaikan oleh

para ustadz bisa berdiskusi langsung dengan jamaah.

Metode diskusi dan Tanya jawab maksudnya jamaah dapat

bertanya ataupun mengutarakan pendapat kepada ustadz sebagai

pengajar.Metode diskusi dan Tanya jawab merupakan metode yang di

gunakan para ustadz untuk mengutarakan pendapat dan bertanya dari

materi yang kurang jelas yang disampaikan ustadz kepada

jamaah.Metode tanya jawab merupakan metode mengajar dengan

menggunakan komunikasi dua arah (two way traffic), guru bertanya

dan murid menjawab atau sebaliknya sehingga terjadi dialog dari

kedua belah pihak. Metode ini lebih sesuai jika dipakai untuk

mengulang atau mengingatkan kembali pelajaran tertentu,

membangkitkan semangat / motivasi belajar jamaah.

Akhlak tidak cukup hanya dengan dipelajari, tanpa ada upaya

membina atau membentuk pribadi yang berakhlakul karimah, dalam

71

Solihin,Ustadz di Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan pada tanggal 2 Appril

2020

59

konteks akhlak perilaku seseorang akan menjadi baik jika diusahakan

pembinaanya. Usaha tersebut dapat ditempuh dengan belajar dan

berlatih melakukan perilaku akhlak yang mulia, di samping diperlukan

pemahaman yang benar tentang mana yang baik dan mana yang buruk,

untuk membina dan membentuk akhlak seseorang diperlukan proses

tertentu antara lain:

a. Keteladanan

[J]ika kami ingin mengajak kepada kebaikan maka kami harus baik

sama seperti halnya memberikan teladan maka berikanlah contoh

yang baik agar bisa menjadi teladan kepada masyarakat Desa

khususnya jamaah yang mengikuti pengajian Majlis Taklim Al-

Hidayah ini.72

Dari penjelasan tersebut dapat penulis pahami bahwa ustadz

sebagai guru bisa memberikan teladan dalam perilaku agar dapat

menjadi contoh yang baik pada jamaah dalam bersikap, maupun

bertindak dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Taklim (Pengajaran)

Mengajarkan prilaku keteladanan, akan terbentuk prilaku yang

baik, dalam mengajarkan hal-hal yang baik ustadz yang melakukan

pengajaran di Majlis Taklim agar bisa merubah akhlak jamaah menjadi

akhlak terpuji ( akhlakul karimah).

[D]engan memberikan contoh keteladanan dari sikap yang dimiliki

para nabi dan rasul, bisa dijadikan sebagai suri tauladan untuk

diterapakan untuk diteladani kami sampaikan kepada jamaah

dengan menceritakan kisah-kisah para nabi dan juga mengajarkan

materi ilmu keagamaan yang diterapkan dalam kehidupan.73

Dari penjelasan tersebut dapat penulis pahami bahwa ustadz

menceritakan kisah kisah para nabi yang baik untuk dijadikan senbagai

suri tauladan untuk dicontoh oleh jamaah dalam kehidupan

bermasyarakat lewat pengajaran yang dilakukan oleh da‟i di Majlis

72

Ustad Solihin di Desa Keranggan pada tanggal 26 Maret 2020 73 Ustadz Solihin di Desa Keranggan pada tanggal 26 Maret 2020

60

Taklim Al-Hidayah efektif dengan melakukan pengajaran sehingga

membuka wawasan keagamaan jamaah sehingga dapat merubah

akhlak jamaah yang kurang baik agar menjadi akhlakul karimah.

c. Ta’wid (Pembiasaan)

Pembiasaan perlu dilakukan dalam membentuk pribadi yang

berakhlakul karimah, seperti meningkatkan kualitas beribadah kepada

Allah Swt dengan cara sering membaca Al-Qur’an di rumah.

[D]engan kami menganjurkan jamaah untuk selalu bersholawat

kepada Nabi dan juga membaca umul qur’an pada jamaah agar

membiasakan jamaah para jamaah rajin bersolawat, membaca Al-

Qur’an, InsyaAllah akan berpengaruh terhadap pola prilaku serta

keimanan kita kepada Allah Swt.74

Dari penjelasan tersebut dapat penulis pahami bahwa dengan

membiasakan membaca Al-Qur’an maka dapat menghindari prilaku

tercelah karena melakukan hal-hal positif yang dapat

meningkatkanamaliyah.

C. Kendala Da’i dalam Pembinaan Akhlak Jamaah

Kehidupan masyarakat yang beragam di Desa menjadi sebuah

tantangan tersendiri bagi da‟i untuk terus berinovasi menyeimbangkan

kebutuhan masyarakat dalam bidang keagamaan.Dakwah sebagai salah satu

kegiatan yang bersifat interaksi antara dua pihak, individu kepada individu

maupun individu kepada kelompok.Setiap kegiatan pasti ada mendapat

kendala baik yang disebabkan faktor internal (mad‟u), keberagaman

masyarakat pula terkadang yang menjadi faktor terbesar penghambat kegiatan

dakwah da‟i, seperti yang dihadapi da‟i di Desa Keranggan.

Dakwah bisa dilakukan dengan apa aja, kapan saja oleh siapa saja,

kegiatan dakwah tidak mesti dengan ceramah, karena ustadz di pengajian

Majlis Taklim Al-Hidayah tidak semuanya mempunyai kemampuan

berceramah, namun bisa dilakukan dengan menasehati saja, memberi contoh

74

Ustadz Al-Badri (pengajar di Majlis Taklim Al-Hidayah), wawancara dengan peneliti 5

April 2020

61

yang baik kepada jamaah, dan dengan cara yang lainnya. Setiap ustadz yang

mengajar di Majlis Taklim Al-Hidayah selalu melakukan dakwah dengan

melihat situasi dan kondisi dan juga menyampaikan dakwah dengan waktu

yang telah ditetapkan untuk menyampaikan dakwah seperti berceramah,

kepada jamaah namun kendalanya faktor intern dan ekstern.

Kehidupan masyarakat yang beragam di Desa menjadi sebuah

tantangan tersendiri bagi da‟i untuk terus berinovasi menyeimbangkan

kebutuhan masyarakat dalam bidang keagamaan.Dakwah sebagai salah satu

kegiatan yang bersifat interaksi antara dua pihak, individu kepada individu

maupun individu kepada kelompok.Setiap kegiatan pasti ada mendapat

kendala baik yang disebabkan faktor internal (mad‟u), keberagaman

masyarakat pula terkadang yang menjadi faktor terbesar penghambat kegiatan

dakwah da‟i, seperti yang dihadapi da‟i di Desa Keranggan.

Adapun kendala yang dihadapi oleh da‟i di Majlis Taklim Al-Hidayah

yaitu :

1. Faktor Kesehatan

Kesehatan sangat berbengaruh dalam melakukan berbagai

aktivitas dalam keseharian. Dalam mengikuti kegiatan Majlis Taklim

sangat penting untuk menjaga kesehatan karena apabila sakit maka jamaah

tidak bisa mengikuti kegiatan dakwah dalam membina akhlakdi pengajian

Majlis Taklim Al-Hidayah.“[K]alo nyai dak pegi ke majlis taklim kalo lagi

sakit, tapi kalo sehat pegilah itulah kendalanyo”.

Dari penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa faktor

kesehatan dapat mempengaruhi kegiatan dakwah yang dilakukan ustadz

dalam membina akhlak jamaah yang megikuti kegiatan Majlis Taklim Al-

Hidayah.

2. Faktor Ekonomi

Jamaah Majlis taklim berasal dari masyarakat Desa Kerangan yang

mayoritas adalah petani atau pekebun selain berperan ibu-ibu rumah

tangga yang sehari hari banyak menghabiskan waktu di kebun atau di

sawah da‟i tidak bisa mengadakan pengajian dua kali seminggu dan hanya

62

bisa seminggu sekali.“[A]do jugo yang berkebun atau bertani dak biso ikut

karena kelelahan jadi dak sempat untuk ikut pengajian di Majlis Taklim

Al-Hidayah.75

Dapat penulis pahami bahwa jamaah juga memiliki aktivitas dalam

kehidupan memenuhi kebutuhan ekonomi seperti bertani, sehingga ini

menjadi kendalada‟i dalam menyampaikan dakwah untuk membina

akhlakul karimah jamaah pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa

Keranggan.

D. Solusi Jamaah dalam Pembinaan Akhlak

Setiap kendala yang dilalui oleh ustadz merupakan hal yang wajar

dalam berdakwah, karena dalam perjalanan dakwah selalu memiliki hambatan

dan kendala namun disetiap masalah selalu ada solusinya, begitupun dengan

berdakwah setiap kendala yang ada pasti mempunyai solusi. Adapun solusi

untuk kendala berdakwah oleh ustadz dalam membina akhlak jamaah, yaitu:

Pertama, jamaah harus lebih focus lagi dalam mengikuti kegiatan

Majlis Taklim agar apa yang disampaikan dapat dipahami dan juga diterapkan

dalam kehidupan baik beragama, sosial maupun bermasyarakat. Dari

penjelasan tersebut dapat peneliti pahami bahwa apapun kegiatannya harus

bisa menyimak dengan baik dan focus terhadap apa yang dikatakan ustadz

dalam menyampaikan materi dakwah pada saat pengajian Majlis

Taklim.memperhatikan dakwah oleh ustadz yang dilakukan di Majlis Taklim

Al-Hidayah,mengevaluasi bagaimana dakwah yang telah dilalui dan

dijalankan, apakah seorang ustadz melakukan dakwahnya dengan baik atau

tidak, sehingga apa yang kurang atau adanya kendala bisa untuk diperbaiki

untuk dakwah kedepannya. Dengan mengikuti Majlis Taklim jamaah

mempelajari ilmu keagamaan yang mana hal ini menmbah ilmu pengetahuan

keagamaan.melakukan evaluasi atau memperhatikan mungkin dakwah yang

dilakukan ustadz, lalu memberikan nasehat bagaimana seharusnya berprilaku

akhlakul karimah di lingkungan masyarakat.

75

Ustadz Solihin pengajar di Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Keranggan pada tanggal 20 juli 2020

63

Kedua, jamaah harus meluangkan waktunya untuk mengikuti

pengajian Majlis Taklim yang diadakan seminggu sekali dalam rangka

meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.Hal ini

mendorong jamaah mengikuti pengajian.

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian dan pembahasan diatas, berdasarkan hasil penelitian

lapangan yang dipadukan dan didukung dengan teori dan buku penunjang

dapat penulis simpulkan:

1. Problematika dakwah dalam pembinaan akhlak jamaah Majlis Taklim Al-

Hidayah di Desa Keranggan yang sebelumnya jamaah memiliki akhlak

yang kurang baik seperti merumpi, riya dan suudzon sekarang para jamaah

sudah berubah menjadi lebih.

2. Pendekatan dan materi dakwah. Adapun materi ilmu keagamaan yang

diajarkan yaitu tauhid, tajwid, tasahuf dan fiqih. Sedangakan Pendekatan

yang dilakukan oleh ustadz yaitu pendidikan taupun pengajaran dalam

membina akhlak jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah.

3. Kendala dan solusi dalam pembinaan akhlak jamaah. Kendala dalam

pembinaan akhlak jamaah yaitu mendapat kendala baik yang disebabkan

faktor Kesehatan yang mana jamaah tidak bisa menghadiri pengajian

dikarenakan sakit dan faktor ekonomi yang mana notabene perkejaan

jamaah selain sebagai ibu rumah tangga juga sebagai petani atau pekebun

sehingga jamaah Majlis Taklim mersa letih dan tidak dapat mengikuti

pengajian Majlis Taklim dan solusi dalam pembinaan akhlak jamaah di

Majlis Taklim Al-Hidayah yaitu jika jamaah tersebut tidak bisa

mengikutoi pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah karena sakit maka

solusinya adalah beristirat agar kesehatannya pulih sehingga dapat

mengikuti kegiatan Majlis Taklim berikutnya.

B. Implikasi Penelitian

Setelah peneliti menyimpulkan pembahasan yag ada di skripsi, ada

baiknya peneliti menyampaikan saran-saran untuk Majlis Taklim Al-

Hidayah agar dalam proses pembinaan akhlak karimah pada jamaah bisa

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

65

Disarankan kepada para ustadz yang mengajar di Majlis Taklim

Al-Hidayah selalu mempelajari ilmu agama dan memahaminya yang mana

zaman sekarang sudah era teknologi, maka harus bisa menyesuaikan

dengan perkembangan zaman dalam mengatasi permasalahan problem-

problem kehidupan. Kepada para ustadzdalam membina akhlak jamaah

agar lebih baik serta beraklakul karimah haruslah bersikap bijaksana dan

professional dalam menyampaikan dakwah dan jangan sampai membuat

salah satu jamaah menjadi tersinggung dengan perkataan ustadz, jangan

mononton dalah berceramah, selalu bersikap ramah tama terhadap

masayarakat sebagai da‟i yang berperan penting dalam menyampaikan

ajaran Islam.

66

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an& Terjemahan. Jawa Barat : Departemen Agama RI, 2010.

Al-Baghdadi,Abdurrahman. Emansipasi; Adakah Dalam Islam.Jakarta: Gema

Insani Press, 1997.

Amin, Ahmad. Kitab Al-Akhlak.Kairo: Darul kutub Al Mishriyah.

Faizah dan H.Lalu Muchin Effendi. Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana, 2009.

Hasanuddin.Hukum Dakwa. Jakarta: Pedoman,Ilmu Jaya, 1996.

Moleong.J,Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002.

M.Arifin. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara, 2000.

Khatib Hasibuan, Asad. “Metode dakwah islamiyah dalam perubahan sosial

masyarakat Islam” Skripsi.Jambi:Program Pasca Sarjana UIN Jambi,

2012.

M.Munir.Metode Dakwah. Jakarta: Kencana, 2009.

Matta, Anis. Membentuk Karakter Cara Islam. Jakarta: Al I’Tishom, 2006.

Munir Amin,Samsul.Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah, 2013.

Munir Amin,Samsul. Ilmu Akhlak. Jakarta : Amzah, 2017.

Nurdin, Muslim. Moral dan Kognisi Islam. Bandung: CV Alfabeta, 1995.

Sugiono.Metode Penelitian Kualitatif R&D. Bandung:Penerbit Alfabeta, 2012.

Saiful Hasyim, Muhammad. “Metode Dakwah Majlis Taklim Maratun Amaliyah

dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah” ,Skripsi. Lampung: Program

Nurain Binti Hasan, Siti. Urgensi Dakwah Terhadap Mahasiswa di Persatuan

Kebangsaan Pelajar Malaysia-Indonesia Cabang Aceh ”,Skripsi. Darussalam

Banda Aceh: Program Pasca Sarjana UIN AR-Raniry, 2019.

Tasmara, Toto.Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.

Tim penyusun.Paduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin

IAIN STS Jambi.Jambi:Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi. Edisi

Revisi 2016.

Yusuf, Yunan. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana, 20

67

DAFTAR INFORMAN/RESPONDEN

No Nama Jabatan

1 Tarmizi AR Kepala Desa

2 Herman Sekretaris Desa

3 Al Badri Ustadz

4 Solihin Ustadz

5 Abdul Azim Ustadz

6 Nurmani Ketua Majlis Taklim Al-Hidayah

7 Mardiana Wakil Majlis Taklim Al-Hidayah

8 Yuslina Jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah

9 Juhri Masyarakat Desa Keranggan

10 Rijiah Jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah

11 Mastura Masyarakat Desa Keranggan

12 Bujang Ali Masyarakat Desa Keranggan

13 Dris Masyarakat Desa Keranggan

14 Baya Jamaah Majlis Taklim

15 Yanti Jamaah Majlis Taklim

16 Nur jana Jamaah Majlis Taklim

17 Fatmawati Jamaah Majlis Taklim

18 Nurini Jamaah Majlis Taklim

19 Gaya Jamaah Majlis Taklim

20 Nurma Jamaah Majlis Taklim

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Proposal Skripsi

“URGENSI DAKWAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK JAMAAH DI

MAJLIS TAKLIM AL-HIDAYAH DESA KERANGGAN KECAMATAN

SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI”

NO JENIS DATA METODE SUMBER DATA

1 Letak Geografis

Masjid Miftahul

Jannah

- Dokumentasi

- Wawancara

- Dokumen

Setting

- Wawancara dengan

aparat Desa

2 Sejarah Majlis

Taklim Al-Hidayah

- Wawancara - Wawancara Kepala

Desa, tokoh syarak

dan Tokoh

Masyarakat

3 Pelaksanaan

Kegiatan Pengajian

Majlis Taklim Al-

hidayah

- Wawancara - Wawancara Ketua

Majlis Taklim dan

ustadz

4 Struktur organisasi

kepengurusan Majlis

Taklim Al-hidayah

- Dokumentasi - Bagan Struktur dan

nama-nama pengurus

5 Urgensi Dakwah

dalam

PembinaanAkhlak

Masyarakat

- Wawancara

- Observasi

- Ustazh di Majlis

Taklim Al-Hidayah

7 Bentuk kegiatan

keagamaan di Majlis

Taklim A-Hidayah

- Wawancara - Ketua Majlis Taklim

Al-hidayah dan

kepengurusan

A. Panduan Observasi

No Jenis Data Objek Observasi

1 Letak Geografis Majlis

Taklim Al-Hidayah

- Keadaan dan letak

geografis

2 Urgensi Dakwah

dalamPembinaan Akhlak

Jamaah

- Bentuk kegiatan dalam

Pembinaan Akhlak

B. Panduann Dokumentasi

No Jenis Data Data Dokumentasi

1 Letak Geografis Masjid

Miftahul Jannah di Desa

Keranggan

- Data Dokumentasi Tentang

Letak Geografis Masjid

Miftahul Jannah Desa

Keranggan.

2 Struktur Kepengurusann Majlis

Taklim Al-Hidayah Desa

Keranggan

- Data Dokumentasi Tentang

Kepengurusan Majlis

Taklim Al-Hidayah.

3 Jadwal Kegiatan Operasinal

Majlis Taklim Al-Hidayah

- Jadwal Pengajaran Ustadz

di Pengajian Majlis Taklim

C. Butir-butir Wawancara

No Jenis Data Sumber Data dan Subtansi Wawancara

1 Sejarah Majlis Taklim Al-

Hidayah Desa Keranggan

- Ustadz dan Ketua Majlis Taklim Al-

Hidayah

2 Urgensi dakwah dalam

pembinaan akhlak jamaah

Majlis Taklim Al-Hidayah

Desa Keranggan

- Ustadz dan ketua Majlis Taklim Al-

Hidayah.

3 Bentuk Kegiatan Majlis

Taklim.

- Ustadz dan anggota Majlis Taklim Al-

Hidayah

4 Penerapan Dakwah di

Pengajian Majlis Taklim

Al-Hidayah

- Ustadz dan Ketua Majlis Taklim Al-

Hidayah.

5 Proses Dakwah di

Pengajian Majlis Talim

Al-Hidayah

- Ustadz dan Jamaah Majlis Taklim Al-

Hidayah.

6 Tujuan di Bentuknya

Majlis Taklim Al-Hidaya h

Desa Keranggan

Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi

- Ustadz, dan Tokoh Agama .

7 Sarana dan Prasarana

pengajian Majlis Taklim

Al-Hidayah

- Jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah

CURRICULUM VITAE

Informasi Diri

Mega Lestari Ningsih dilahirkan di Jambi, pada 19 Agustus 1998.Putri

dari Bapak Khaidir dan Ibu Ramaja.Saudara kandung Mega adalah Meri Anggini,

Maman Arpandi, Riska Amelia, dan Arismanto.

Riwayat Pendidikan

Mega Lestari Ningsih memperoleh Sarjana Sosial di Universitas Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi pada 2020 ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA)

diperolehnya pada 2016, ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada 2013,

dan diperolehnya ijazah Sekolah Dasar (SD) pada 2010.

Pengalaman Organisasi dan Kerja

Mega Lestari Ningsih juga mempunyai pengalaman Organisasi dan

Praktik kerja lapangan, yatu sebagai anggota panitia Himpunan Mahasiswa Islam

(HMI), dan Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan di Humas UIN STS Jambi

September-November 2019.

KEMENTERI AD A€iAMA fudelAiLurncn! t n.1 5/1rtl/.tk/25

üULTFIAl'i THAHA SAIFCDDIN JAM81

FAKULTAS DAKWAH

.t.lambt+Vta.Bu4ïanX'I.16Ser.DurenXec.Jaïuko,Part.Muaro/ambi3636S,Jambi1ndonesia

felp/Fax!o74JSa3le2-seale.web.https-//uiniambI.acid/,email:mailAiuinjambl.+c.id

rnnç«c[.tïklif I l'cbruari2f'l8

s «›;; : ‹•

I dar i 1

XARTU BIM8tNGAI f SXAIPSZ/ TUGAS AKHIR

Nama Mahasiswa NlM Eakul

tas Jurusan/Program Alainat email Juüul Skrips

i

Pembimbing

Taoggel Bagien

Saran Perbaikan

Tazidatangaa

Pezabiazbiog

ZG- S - .!+ 1 P*mbol•e4o n &nB 1. •t

1

00

İ

NamaMahasis

a t

ïudulŠknpś

PeNbirnbitip

2

*"'

3

Dokumentasi

4

Masjid Miftahul Jannah tepat kegiatan pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah

Ustadz dalam berdakwah menyampaikan materi kepada jamaah di Desa

Keranggan pada tanggal

Ustadz Al-Badri dalam berdakwah (menyampaikan materi) kepada jamaah di

Masjid Miftahul Jannah Desa Keranggan pada tanggal

5

Peneliti dan jamaah mendenngarkan ustadz dalam berdakwah (menyampaikan

materi) di Masjid Miftahul Jannah Desa Keranggan pada tanggal

Jamaah Majlis Taklim membaca kitab dalam memahami materi di Masjid

Miftahul Jannah di Desa Keranggan pada tanggal

6

Ustadz ketika menyampaikan ceramah dengan materi ilmu tauhid dan sumber

dalil-dalil yang berasal dari Al-Qur’an dan Hadist di Masjid Miftahul Jannah Desa

Keranggan pada tanggal

7

Ustadz abdul azim saat berdakwah di Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa

Keranggan pada tanggal

Jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah bersama masyarakat memperingati hari Mualid Nabi

Muhammad SAW di Masjid Miftahul Jannah di Desa Keranggan pada tanggal

8

Peneliti dan Jamaah Pengajian Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa Keranggan pada

tanggal

Wawancara dengan pak Arman perangkat Desa Keranggan pada tanggal

9

Wawancara dengan keetua Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa Keranggan pada

tanggal

Wawancara dengan kepala Desa Keranggan di Desa Kerannggan pada tanggal

10

Wawancara dengan ibu Yanti jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa

Keranggan pada tanggal

Wawancara dengan jamaah Majlis Talim Al-Hidayah di Desa Keranggan

11

Wawancara dengan jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa Keranggan

Wawancara dengan jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa Keranggan

12

Wawancara dengan jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah Keranggan

Wawancara dengan jamaah Majlis Taklim Al-Hidayah di Desa Keranggan