urgensi asuransi dalam pandangan islam

22
URGENSI ASURANSI DALAM PANDANGAN ISLAM Disampaikan oleh: H. Ahmad Nuryadi Asmawi Jakarta, 25 September 2007

Upload: nurita-aprianti

Post on 13-Jan-2015

1.631 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Posted by Nurita "Tora" Aprianti

TRANSCRIPT

Page 1: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

URGENSI ASURANSIDALAM

PANDANGAN ISLAM

Disampaikan oleh:

H. Ahmad Nuryadi Asmawi

Jakarta, 25 September 2007

Page 2: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Surah Al-Maidah (5:2)

Surah ini mengajarkan kepada kita untuk saling tolong menolong dalam

semua jenis kebaikan dan perbuatan yang menuju kepada ketaqwaan dan pelaksanaan tugas-tugas yang telah dibebankan Allah Taala kepada kita

semua.

Page 3: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Surah Al-Baqarah (2:240)

Ayat ini menegaskan bahwa para suami disamping berkewajiban memberikan nafkah kepada isteri dan anak-anaknya sesuai dengan standar kelayakan, maka mereka juga dituntut untuk mempersiapkan dana ‘state of emergency’ yang cukup bagi para isteri untuk jangka waktu setahun lamanya.

Persiapan jaminan social security untuk orang-orang yang tercinta dan terdekat dengan kita.Mereka adalah seluruh ahli waris kita.

Page 4: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Surah An-Nisaa (4:9)

An-Nisaa artinya kaum ibu dan kaum ibu adalah sentra keluarga. Surah ini

menerangkan tentang pengaturan keluarga sesuai syariah.

Para orangtua diperintahkan untuk mempersiapkan anak-anaknya menjadi

generasi yang kuat. Kekuatan Aqidah (Iman), Akhlaq, Ilmu Pengetahuan, Fisik

(Badan) dan Ekonomi.

Page 5: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Surah Al-Anfal (8:60)

Komunitas muslim diperintahkan untuk siapkan kekuatan dalam pelbagai jenisnya dalam

menghadapi era persaingan dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.

Kekuatan dalam bidang: Aqidah, Ibadah, Akhlaq, Fisik, Senjata, Ilmu dan Teknologi serta Ekonomi.

Keahlian menunggang kuda disebutkan secara khusus karena kuda dapat dimanfaatkan dalam

pelbagai bidang kehidupan, dalam segala medan, cuaca dan keadaan tanpa bergantung

kepada bahan bakar.

Page 6: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Surah Al-Hasyr (59:18)

Ayat ini menyeru setiap individu muslim untuk:

1. Beriman dan bertaqwa kepada-Nya.

2. Mempersiapkan diri untuk mempersiapkan diri menyongsong datangnya hari esok

baik itu persiapan selama hidup di dunia dan persiapan untuk kehidupan akhirat.

Page 7: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Saad bin Abi Waqqas ra

Saad bin Abi Waqqas ra adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw yang berharta dan hidup dalam kecukupan, ketika beliau sakit menjelang ajal, Rasul saw datang menjenguknya, kemudian Saad bin Abi Waqqas ra berkeinginan untuk menyerahkan semua harta yang akan ditinggal akan dihadiahkan untuk Baitul Maal, namun Rasul saw menolaknya. Bagaimana jika setengahnya pinta Saad ra, Rasul saw pun masih menolaknya, bagaimana jika 1/3-nya, maka Rasul saw menerimanya dan berkata: 1/3 itu sudah cukup banyak.

Wahai Saad, apabila kamu tinggalkan keturunanmu dalam keadaan cukup jaminan hartanya adalah lebih baik ketimbang kamu tinggalkannya dalam keadaan serba kekurangan, sehingga mereka terpaksa meminta-minta kepada orang, terkadang diberi dan terkadang ditolak.

Page 8: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Kaedah Maslahah

Aturan-aturan agama diturunkan Allah Taala dengan tujuan untuk menjamin kebahagiaan hidup manusia di dunia dengan cara memberikan proteksi (perlindungan) pada hal-hal berikut:

1. Kemurnian Aqidah (Religion)2. Keselamatan Nyawa (Jiwa)3. Kesempurnaan fungsi Akal (Reason)4. Kesucian Keturunan (Offsrings)5. Perlindungan Harta (Wealth)

Page 9: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Hadis Nabi saw

Barangsiapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama ia suka menolong saudaranya. (HR. Muslim dari Abu Hurayrah).

Solidaritas antara sesama anggota masyarakat dalam menghadapi aneka cobaan yang

mengancam keselamatan harta benda dan jiwa (nyawa).

Page 10: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Solidaritas antara Anggota Masyarakat

Perumpamaan orang beriman dalam kasih sayang, saling mengasihi dan mencintai bagaikan satu tubuh; jikalau satu bagian menderita sakit, maka bagian yang lain turut menderita.(HR. Muslim dari An Nu’man bin Basyir).

Antara sesama anggota masyarakat saling:1. Asih : peduli dan kasih sayang2. Asah : saling nasehat dalam kebenaran.3. Asuh : memberikan dukungan & supports.

Page 11: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Istilah-istilah Asuransi Syariah

1. Ta’min: saling memberikan jaminan dalam hal-hal yang positif antara sesama anggota

masyarakat.

2. Takaful: upaya saling mencukupi antara sesama anggota pada saat ada pihak-pihak yang kekurangan karena terkena musibah.

3. Tadhamun: sikap kepedulian dan solidaritas antara sesama anggota dalam menghadapi

kesulitan.

Page 12: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Perlindungan, Ketenangan, Rasa Aman dan Bebas dari Ketakutan adalah

Fitrah Insani

Surah Quraisy (106:1-4)

Surah ini mengajarkan kepada kita untuk belajar dari masyarakat dan komunitas Quraisy dalam

membentuk suatu tatanan masyarakat.

Mereka bekerja keras siang dan malam, baik musin panas ataupun musim dingin dengan

tujuan untuk:

Menciptakan perlindungan, ketengan, Rasa Aman dan Bebas dari Ketakuatan dari krisis ekonomi.

Page 13: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Al-’Aqila: Asal-Muasal Asuransi Syariah

Sejak zaman Rasulullah saw, masyarakat Arab telah terbiasa melakukan tindak

solidaritas ekonomi dalam masing-masing kabilah. Setiap anggota dewasa dan

berpenghasilan diwajibkan menyetorkan sejumlah dana tabung kebajikan untuk

kepentingan bersama. Tabung kebajikan (charity/hibah) ini disebut Al-’Aqila.

Page 14: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Al-’Aqila

Dana yang terkumpul dalam Al-’Aqila adalah sebagai cadangan apabila ada diantara anggota

kabilah (kaum) yang melakukan tindak pelanggaran terhadap kabilah lain dan harus

menjalani hukuman berupa hukuman financial yang cukup tinggi, misalnya tindak kejahatan

pembunuhan.

Pihak kabilah yang membunuh secara bersama-sama diwajibkan untuk membayar diyat/denda kepada keluarga korban.

Page 15: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Al-’Aqila

Kesiapan anggota untuk membayar kontribusi keuangan secara berkala kepada tabung Al-’Aqilah hampir identik dengan pembayaran premi pada praktek asuransi.Sementara itu, kompensasi yang dibayar kepada

pihak korban hampir identik dengan uang pertanggungan dalam praktek asuransi modern.Hal ini merupakan bentuk perlindungan financial

untuk ahli waris terhadap kematian yang tidak diharapkan dari sang korban.

Page 16: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Tinjauan Kaedah Fiqih

Salah satu kaedah Fiqih (Hukum Islam) menyebutkan bahwa apabila suatu kewajiban tidak dapat ditunaikan melainkan dengan adanya sesuatu yang lain, maka sesuatu yang lain ini menjadi wajib pula.

Misalnya: kewajiban memberikan jaminan/jaring financial untuk diri dan keluarga sulit untuk

dilakukan melainkan dengan melalui institusi asuransi, maka membeli produk asuransi

tersebut menjadi wajib pula hukumnya.

Page 17: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

FATWA DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001

Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara

sejumlah orang/pihak melalui investasi berupa aset dan/atau tabarru’ yang

memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Page 18: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Asuransi Syariah=Investment(Don’t put your eggs on one basket)

Premi yang diakumulasikan sebagai kontribusi diperlakukan sebagai pokok untuk investasi.

Investasi akan menghasilkan keuntungan yang akan dikembalikan kepada pihak yang berhak

yaitu pihak tertanggung (ahli waris).

Jika jaminan ekonomi (economic security) berupa simpanan uang (tabungan), maka premi yang

diinvestasikan oleh pihak perusahaan asuransi, maka hal itu lebih baik dan diprioritaskan.

Page 19: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

FATWA DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001

Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud pada point (1) adalah yang tidak mengandung gharar (ketidakjelasan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.

Page 20: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Asuransi Syariah di Dunia

1. Islamic Insurance Company Sudah 19792. Islamic Arab Insurance Arab Saudi 19793. Syarikat Takaful Islamiah Bahrain 19834. Islamic Takaful and Re-Takaful Bahamas 19835. Al Barakah Insurance Co. Sudah 19846. Syarikat Takaful Malaysia Berhad 19847. Islamic International Insurance Co. United Arab Emirate

19858. Islamic Insurance and Re-Insurance Co. (IIRCO) Saudi

Arabia 19859. International Takaful Co. Luxemborg 1983

Page 21: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Motivasi Usaha

Nabi saw bersabda:“Harta yang baik adalah harta yang dimiliki

oleh orang-orang yang baik.”“Ya Allah, berilah keberkahan ummatku

pada waktu pagi harinya.”“Bekerjalah untuk menggapai sukses dunia

seakan anda akan hidup selamanya, dan berusahalah untuk menggapai sukses akherat seakan anda akan mati esok.”

Page 22: Urgensi Asuransi Dalam Pandangan Islam

Terima Kasih

Thank YouSyukria