upaya peningkatan hasil belajar gerak dasar lempar cakram .../upaya... · lempar cakram gaya...

74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING DENGAN MEDIA PIRING PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEDUNGMENJANGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI OLEH: SRI SUDARSIH NIM X4711172 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012

Upload: haduong

Post on 11-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR

LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING DENGAN

MEDIA PIRING PLASTIK PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 1 KEDUNGMENJANGAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

OLEH:

SRI SUDARSIH

NIM X4711172

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR

LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING DENGAN

MEDIA PIRING PLASTIK PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 1 KEDUNGMENJANGAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

SRI SUDARSIH

NIM X4711172

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama : Sri Sudarsih

NIM : X4711172

Jurusan/Program Studi : JPOK/Penjaskesrek

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL

BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING

DENGAN MEDIA PIRING PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1

KEDUNGMENJANGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan,

Sri Sudarsih

.

Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Waluyo, M.Or Slamet Widodo, S..Pd.M.Or

NIP 19660307 199403 1 002 NIP 19711228 200312 1 001

Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal : Juli 2012

Tim Penguji Skripsi: ( Tanda Tangan)

Ketua : Sri Santoso Sabarini, S.Pd.M.Or ____________________

Sekretaris : Drs. Sugiyoto, M.Pd. ____________________

Anggota I : Drs. Waluyo, M.Or. ____________________

Anggota II : Slamet Widodo, S.Pd.M.Or ____________________

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Sri Sudarsih. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR

LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING DENGAN MEDIA PIRING

PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEDUNGMENJANGAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar

lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD

Negeri 1 Kedungmenjangan.

Metode penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan tahun

pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 11

siswa perempuan. Teknik pengumpulan data melalui tes dan pengukuran keterampilan

gerak dasar lempar cakram dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis

data yang digunakan adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif.

Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi alat berupa piring plastik dapat

meningkatkan hasil belajar lempar cakram gaya menyamping pada siswa kelas V SD

Negeri 1 Kedungmenjangan. Hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari

kondisi awal, siklus I dan siklus II, pada kondisi awal yang termasuk kategori baik

sekali (tuntas) sebanyak 3 siswa (16%), kategori baik (tuntas) sebanyak 1 siswa (5%)

dan kategori cukup (tuntas) sebanyak 6 siswa (32%), dan kategori kurang (belum

tuntas) sebanyak 9 siswa (47%). Pada siklus I yang termasuk dalam kategori baik

sekali (tuntas) sebanyak 4 siswa (21%), kategori baik (tuntas) 1 siswa (5%), kategori

cukup (tuntas) sebanyak 10 siswa (53%), dan kategori kurang (belum tuntas) sebanyak

4 siswa (21%). Pada siklus II yang masuk dalam kategori baik sekali (tuntas) sebanyak

3 siswa (16%), kategori baik (tuntas) sebanyak 2 siswa (10%), kategori cukup (tuntas)

sebanyak 14 siswa (74%), dan dari 19 siswa ternyata 100% tuntas dalam belajar

lempar cakram gaya menyamping.

Simpulan dari hasil penelitian tindakan kelas ini dari kondisi awal sebelum

mendapat perlakuan menunjukkan bahwa dari 19 siswa yang tuntas dalam belajar

hanya 10 siswa (53%). Pada siklus I meningkat menjadi 15 siswa (79%) yang tuntas

dalam belajar. Pada siklus II yang tuntas dalam belajar sebanyak 19 siswa (100%).

Kata kunci: hasil belajar, gerak dasar, lempar cakram, gaya menyamping, piring

plastik, siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Hati suci selalu benar, tetapi gejolak hati selalu mengubah hasrat hati suci.

Orang yang ada dalam hati suci adalah orang yang taqwa dan beriman. Itulah

tantangan hidup.

Tidak ada kekayaan yang melebihi akal, dan tidak ada kemelaratan yang

melebihi kebodohan.

Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan /

diperbuatnya. ( Ali Bin Abi Thalib )

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Anak-anakku tersayang

2. Semua orang yang telah banyak membantu dalam hidupku

3. Semua teman-temanku senasib dan seperjuangan.

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

hidayah serta karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikan penyusunan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari kendala, tetapi dengan bantuan

berbagai pihak yang telah membantu baik secara fisik, psikis, maupun finansial maka

kendala tersebut dapat diatasi bahkan menjadi kekuatan.

Pada kesempatan yang baik ini, peneliti mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Mulyono, MM, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. H. Sunardi, M.Kes, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Bapak Drs. Waluyo, M.Or, selaku Pembimbing I dan Bapak Slamet Widodo, S.Pd.

M.Or, selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi ini..

5. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus memberikan

ilmu dan masukan-masukan kepada peneliti.

6. Bapak Daryanto, S.Pd. Kepala SD Negeri 1 Kedungmenjangan, yang telah

memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

7. Ibu Sundari, selaku kolaborator yang telah banyak memberikan masukan.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini,

Peneliti menyadari benar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini

karena memang keterbatasan pengetahuan peneliti. Oleh karena itu tegur sapa dari

pembaca sangat peneliti harapkan sebagai bahan perbaikan pada kesempatan

mendatang.

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah

wawasan bagi pembaca.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti,

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………………….. i

PENGAJUAN …………………………………………………………….. . ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………….. iii

PERSETUJUAN …………………………………………………………… iv

PENGESAHAN …………………………………………………………… v

ABSTRAK ………………………………………………………………… vi

MOTTO …………………………………………………………………… vii

PERSEMBAHAN …………………………………………………………. viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… . xi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah …………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 3

C. Tujuan Penelitian …………………………………………… 3

D. Manfaat Penelitian …………………………………………. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka……….. .......................................................... 5

1. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan……………. 5

2. Belajar …………………………………. .......................... 7

3. Pembelajaran …………………………………………….. 7

4. Hasil Belajar …………. .................................................... 15

5. Gerak Dasar ……………………………………. ............. 16

6. Lempar Cakram …………………………………………. 16

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

7. Media Pembelajaran …………………………………….. 19

8. Modifikasi Cakram ……………………………………… 20

B. Kerangka Berpikir .................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………… . 23

1. Tempat Penelitian ……………………………………….. . 23

2. Waktu Penelitian ………………………………………… . 23

B. Subyek Penelitian …………………………………………… 23

C. Data dan Sumber Data ………………………………………. 24

D. Pengumpulan Data ………………………………………….. 24

E. Uji Validitas Data ……………………………………………. 25

F. Analisis Data ……………………………………………….. 26

G. Indikator Kinerja Penelitian ………………………………… 26

1. Rancangan Siklus I ……………………………………… 29

2. Rancangan Siklus II …………………………………….. 30

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan………………………………………… 31

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus…………………………. 31

1. Kondisi Awal Kemampuan Gerak Dasar Lempar Cakram

Gaya Menyamping dan Ketuntasan Hasil Belajar ……….. 32

2. Pelaksanaan Tindakan I ………………………………….. 33

3. Deskripsi Tindakan II ……………………………………. 34

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus……………………. 47

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi

Awal ke Siklus I ………………………………………. 47

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I

Ke Siklus II …………………………………………….. 48

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi

Awal ke Siklus II ………………………………………… 49

D. Pembahasan…………………………………………………… 50

1. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar Pada Kondisi

Awal ……………………………………………………. 50

2. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada

Siklus I …………………………………………………. 52

3. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada

Siklus II ………………………………………………… 53

4. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari

Kondisi Awal, SikluS I, dan Siklus II …………………. 54

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ………………………………………………….. 57

B. Implikasi …………………………………………………… 57

C. Saran ………………………………………………………. 58

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 59

LAMPIRAN ………………………………………………………………. 60

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan…………………. 23

2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ………………………….. 25

3 Rencana Presentase Target Pencapaian Siklus ……………….. 30

4 Kondisi Awal Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lempar Cakram

Gaya Menyamping Pada Kondisi Awal……………………….. 32

5 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lempar Cakram Gaya

Menyamping Pada Kondisi Awal………………………………. 38

6 Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lempar Cakram

Gaya Menyamping Dari Kondisi Awal Ke Siklus I…………. .. 38

7 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lempar Cakram Gaya

Menyamping Pada Siklus II……………………………………. 45

8 Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Lempar cakram

Gaya Menyamping dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar

Dari Siklus I ke Siklus II ……………………………………….. 45

9 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Lempar Cakram Gaya

Menyamping Dari Kondisi Awal ke Siklus II …………………. 45

10 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke

Siklus I…………………………………………………………. 47

11 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dari Siklus I Ke

Siklus II ………………………………………………………… 48

12 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal

Ke Siklus II…………………………………………………….. 49

13 13. Prosentase Kondisi Awal Hasil Belajar ……………………….. 51

14 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada SIklus I …………… 52

15 Ketuntasan Hasil Belajar Pada SIklus II ………………………. 53

Page 15: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1 Cara Memegang Cakram………………………………. 17

2 Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram Gaya Menyam-

ping …………………………………………………….. 18

3 Selepasnya cakram …………………………………….. 18

4 Serangkaian gerak lempar cakram gaya menyamping…. 18

5 Lapangan lempar cakram ……………………………… 19

6 Alur Kerangka Berpikir ………………………………… 22

7 Desain PTK dalam Penjas dan Kepelatihan Olahraga.. 27

8 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi

Awal ke Siklus I ……………………………………….. 48

9 Prosentase Hasil Belajar Kondisi Awal ……………….. 49

10 Prosentase Hasil Belajar Siklus I ………………………. 50

11 Prosentase Hasil Belajar Siklus II ……………………… 51

12 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal

Ke Siklus I dan Siklus II…………………………………. 52

13 Prosentase Hasil Belajar Siklus II………………………. 54

14 Prosentase Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ………… 54

Page 16: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1 Silabus Pembelajaran Kelas V………………………………… 60

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I………………….. 61

3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………………… 69

4 Hasil Belajar Kognitif Lempar cakram Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Kedungmenjangan Kondisi Awal ……. 77

5 Hasil Belajar Afektif Lempar cakram Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Kedungmenjangan Kondisi Awal ……. 78

6 Hasil Belajar Psikomotor Lempar cakram Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Kedungmenjangan Kondisi Awal ……. 79

7 Rekapitulasi Hasil Belajar Lempar cakram Gaya Menyamping

Awal Siswa Kelas V SDN 1 Kedungmenjangan Kondisi

Awal…………………………………………………………… 80

8 Hasil Belajar Kognitif Lempar cakram Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Kedungmenjangan Siklus I ………….. 81

9 Hasil Belajar Afektif Lempar cakram Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Kedungmenjangan Siklus I…….. …… 82

10 Hasil Belajar Psikomotor Lempar cakram Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Kedungmenjangan Siklus I …………... 83

11 Rekapitulasi Hasil Belajar Kondisi Awal Siswa Kelas V

SDN 1 Kedungmenjangan Kondisi …………………………… 84

12 Hasil Belajar Kognitif Lempar cakram Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Kedungmenjangan Siklus II ……………. 85

13 Hasil Belajar Afektif Lempar cakram Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Kedungmenjangan Siklus II …………….. 86

14 Hasil Belajar Psikomotor Lempar cakram Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Kedungmenjangan Siklus II …………….. 87

Page 17: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

15 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II Siswa Kelas V

SD Negeri 1 Kedungmenjangan …………………………….. 88

16 Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke

Siklus I ………………………………………………………. 89

17 Peningkatan Hasil Belajar Dari Siklus I Ke Siklus II ………… 90

18 Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke Siklus II …. 91

19 Dokumen Penelitian ………………………………………….. 92

20 Surat Izin Penelitian…………………………………………… 96

21 Surat Keterangan ……………………………………………… 97

22 Surat Ijin PKM Mahasiswa PPKHB UNS……………… 98

Page 18: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masala

Gerak dasar atletik adalah jalan, lari, lempar, dan lompat dan telah dikenal oleh

bangsa primitif pada jaman prasejarah. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia,

gerakan-gerakan itu dikenal.

Pada awalnya manusia melakukan gerakan jalan, lari, lempar, dan lompat

adalah semata-mata hanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam

usaha ini mereka sangat bergantung dari efisiensi jasmaninya, mereka yang kurang

terampil, kurang tahan berjalan, kurang cepat larinya, kurang tangkas melompat atau

melempar akan mati karena kelaparan atau menjadi mangsa binatang buas bahkan

mungkin menjadi korban bencana alam. Jadi sejak jaman prasejarah, manusia telah

menyadari akan manfaat ketahanan berjalan jauh, kecepatan lari, ketangkasan

melompat dan melempar. Dari peristiwa itulah maka atletik dianggap cabang olahraga

yang tertua.

Atletik adalah gabungan dari berbagai jenis olahraga yang secara garis besar

dapat dikelompokkan menjadi jalan, lari, lempar, dan lompat, kata atletik dari bahasa

Yunani yaitu Athlon yang berarti kontes. Atletik merupakan cabang olahraga yang

dilombakan mulai dari olimpiade pertama pada tahun 776 SM. Dijaman sekarang

atletik telah ada induk organisasinya baik ditingkat internasional, regional, dan

nasional, hingga ke daerah. Induk organisasi atletik di tingkat internasional adalah

IAAF (International Athletics Association Federation) dan di Indonesia bernama

PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Di tingkat sekolah dasar, atletik mulai diperkenalkan tetapi masih pada tahap

latihan gerak dasar saja, belum sampai kepada teknik-teknik yang lebih rumit dan

kompleks, jadi gerak dasar atletik dikenalkan kepada siswa SD dengan tujuan agar

kelak dengan semakin bertambahnya usia dan semakin tumbuh berkembang dan juga

kematangannya maka diharapkan tidak akan menemui kesulitan dalam melakukan

latihan teknik-teknik atletik selanjutnya karena sudah menguasai gerak dasarnya.

Disamping memang di tingkat sekolah dasar sarana dan prasarana belum

memadai, padahal sarana prasarana merupakan salah satu bagian yang strategis dalam

Page 19: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, lengkap dan tidak lengkapnya

sarana prasarana pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan tidak maksimalnya

ketercapaian tujuan pembelajaran. Sarana yang lengkap bisa memudahkan guru untuk

mengejar target-target tertentu yang menjadi tujuan pembelajaranya. Begitu

sebaliknya, sarana yang tidak lengkap akan menyulitkan bagi guru dalam mencapai

target-target tujuan pembelajaranya.

Hal semacam ini pula yang terjadi pada pembelajaran lempar cakram di SD

Negeri 1 Kedungmenjangan, kondisi nyata di sekolah, media cakram hanya tersedia 2

buah, 1 untuk putri dan 1 untuk putra. Sementara rata-rata siswa di SD Negeri 1

Kedungmenjangan berjumlah 19 – 26 anak, jadi antara jumlah cakram dan jumlah

siswa tidak sebanding. Jelas dari gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran

lempar cakram menjadi tidak efektif, dan akibatnya bahwa target kurikulum menjadi

sangat rendah.

Situasi dan kondisi ini sudah berjalan cukup lama dan sekolah sampai saat ini

belum bisa memenuhi sarana cakram tersebut sampai batas yang cukup memadai atau

kondisi ideal, misalnya dengan perbandingan 1 : 2 (1 cakram untuk 2 siswa). Hal ini

bisa dimengerti, karena sekolah mempunyai kebutuhan yang sangat banyak dan

hampir semuanya mempunyai tingkat urgensitas yang tinggi untuk di penuhi oleh

sekolah, sehingga menuntut sekolah untuk menyediakan cakram sesuai dengan

kondisi ideal, merupakan suatu yang tidak realistis dan lebih jauhnya bisa

menimbulkan gejolak dan iklim yang tidak kondusif di sekolah.

Oleh karena itu perlu sebuah pemecahan masalah yang sederhana dan bisa

dilakukan oleh guru. Melihat permasalahan di atas, maka satu pemikiran yang muncul

adalah bahwa perlu adanya sebuah media alternatif modifikatif untuk mengganti

cakram yang memang cukup mahal. Media alternatif modifikatif tersebut harus

bersifat bisa mewakili karakteristik cakram, murah, banyak tersedia atau mudah di

dapat.

Dari beberapa kriteria media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram

tersebut nampaknya piring plastik bisa dijadikan media alternatif modifikatif untuk

mengganti cakram. Dari segi bentuk, jelas ada kemiripan dengan bentuk cakram, dari

segi ketersediaan dan harga, maka piring plastik sangat mudah di dapat di pasar-pasar

tradisional dengan harga yang relatif sangat murah.

Dari hasil penilaian sebelum diberi perlakuan pada siswa kelas V SD Negeri 1

Page 20: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kedungmenjangan pada materi gerak dasar lempar cakram gaya menyamping

hasilnya tidak sesuai dengan harapan atau target, yaitu dari 19 siswa, yang nilainya

melampaui KKM sejumlah 7 siswa atau 37%, dan 12 siswa atau 63% mendapat nilai

di bawah KKM. KKM yang telah ditentukan untuk siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan tahun pelajaran 2011/2012 adalah 70.

Dari permasalahan tersebut di atas maka penulis membuat penelitian tindakan

kelas ini dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lempar Cakram Gaya

Menyamping Dengan Media Piring Plastik Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah:

Bagaimanakah penggunaan media piring plastik dapat meningkatkan hasil

belajar lempar cakram gaya menyamping pada siswa kelas V SD Negeri

Kedungmenjangan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang timbul sebagaimana dijelaskan di atas, tujuan

penelitian tindakan kelas ini adalah:

Untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar lempar cakram gaya

menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan tahun pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan membawa manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Guru penjasorkes SD Negeri 1 Kedungmenjangan

a. Untuk menambah pengalaman dan meningkatkan daya kreasi guru di sekolah

dalam memilih dan mengambangkan media dan modifikasi alat

alat bantu pembelajaran.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang

akan dilakukan.

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara

professional, terutama dalam mengembangkan media dan alat pembelajaran

yang dimodifikasi.

2. Bagi Siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, meningkatkan

aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dan pada akhirnya mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Siswa lebih berminat dan berani untuk belajar gerak dasar passing bawah

bola voli.

3. Bagi Sekolah SDN 1 Kedungmenjangan

Sebagai bahan masukan/saran untuk mengembangkan strategi belajar mengajar

yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil

belajar siswa ataupun mutu lulusan.

Page 22: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

a. Pengertian

Ruang lingkup Penjasorkes pada umumnya terletak pada pendidikan yang

bertujuan untuk menggerakan dan menggembangkan aspek psikomotor pada siswa,

dan hal ini sangat penting untuk dipahami oleh setiap guru penjasorkes. Pada

dasarnya pengertian penjasorkes sendiri merupakan terjemahan dari physical

education yang digunakan di Amerika.Sedangkan makna dari penjasorkes sendiri

adalah pendidikan mengenai fisik dan mental seseorang. Jadi arti pendidikan disini

adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam

usaha untuk mendewasakan anak melalui pengajaran dan pelatihan. Dengan

demikian penjasorkes adalah suatu proses aktivitas jasmani, yang dirancang dan

disusn secara sistematis,untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,

meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan

pembentukan watak serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Selanjutnya beberapa pengertian tentang penjasorkes sendiri yang telah

dikemukakan oleh beberapa ahli ternyata belum ada kesepakatan rumusan yang

sama. Meskipun demikian, dari rumusan-rumusan mengenai penjasorkes terdapat

beberapa kesamaan komponen yang terlibat, dan menjadi dasar serta tujuan

pelaksanaan penjasorkes. Berikut pengertian penjas menurut Adang Suherman

(2000 : 22) dalam Murdo Wahono. Bahwa:

”Pengertian pendidikan jasmani dapat dilihat dari dua sudut pandang,

yaitu pandangan tradisional dan pandangan modern, pandangan tradisional

manusia terdiri dari dua komponen utama yang dapat di pilah–pilah yaitu

jasmani dan rohani (dikotomi). Oleh karena itu, pendidikan jasmani diartikan

sebagai proses pendidikan untuk keselarasan antara tumbuhnya badan dan

perkembangan jiwa. Pandangan modern menganggap manusia sebagai satu

kesatuan yang utuh (holistik). Oleh karena itu, pendidikan jasmani adalah

proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses

pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani”.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Selanjutnya pengertian penjasorkes menurut Syarifuddin dan muhadi

(1992 : 04).Bahwa :

”Tujuan umum penjasorkes di sekolah adalah memacu kepada

pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial yang

selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak

dasar, menanamkan nilai sikap dan membiasakan hidup sehat, memacu

aktivitas sistem peredaran darah, pencernanaan, pernapasan, dan persyarafan.

Penjasorkes dapat pula menanamkan nilai-nilai disiplin, kerjasama,

sportivitas, tenggang rasa, dapat meningkatkan pengetahuan penjasorkes,

menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani”.

Oleh karena itu apabila pembelajaran penjasorkes yang dilaksanakan di

sekolah dapat terorganisir dengan baik, akan dapat memberikan sumbangan yang

sangat berarti dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani yang

harmonis maupun dalam rangka menyiapkan siswa secara fisiologis yang

mengarah kepada usaha-usaha keras berguna untuk meningkatkan kemantapan

jasmani dan rohani dalam membantu mengembangkan kemampuan dan

kepribadian yang sangat besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di dalam

lingkungannya dan dijelaskan bahwa materi yang disajikan dalam pembelajaran

penjasorkes harus menunjang tujuan dalam pengajaran penjasorkes itu sendiri.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjasorkes adalah suatu

proses perubahan tingkah laku individu atau kelompok dalam usaha pendewasaan

sikap seseorang, melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang dalam hal ini proses

atau aktivitas gerak jasmani itu sendiri.

b. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Tujuan penjasorkesharus berorientasi pada setiap siswa .pendekatn

pemecahan masalah merupakan cara yang baik apabila digunakan dalam

pengajaran atau plajaran pendidikan jasmani.Karena pendekatan ini dapat

meningkatkan partisipasi maksimum,memberikan keleluasasn gerak yang

memadai dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan.

Secara umum tujuan pendidikan jasmani menurut Adang Suherman (2000 :

23) dapat di klasifikasikan ke dalam empat kategori,yaitu :

a. perkembangan fisik.Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari

berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).

Page 24: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillfull).

c. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

berfikir dengan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang

pendidikan jasmani kedalam lingkungannya sehingga memungkinkan

tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab

siswa.

Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa

dalam menyesuaikan diri pad suatu kelompok atau masyarakat.

2. Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan

aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan

pendidikan banyak tergantung pada proses pembelajaran.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar

merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian

menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang

ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali

pada keadaan semula. Tidak bias diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat,

seperti perubahanakibat kelelahan, sakit, mabuk dan sebagainya. Sedangkan

belajar menurut Moh. Surya (1981:32) definisi belajar adalah suatu nproses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya

dengan lingkungan. Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua pengertian di atas,

bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

3. Pembelajaran

a. Definisi Pembelajaran

Istilah pembelajaran berasal dari kata instruktion, menunjuk pada kegiatan,

yaitu bagaimana peserta didik belajar dan peserta didik mengajar atau dapat

dikatakan proses belajar mengajar. Menurut kamus besar bahasa indonesia (2003:

17) pembelajaran adalah ”proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar”. Sedangkan pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:

297) adalah sebagai berikut: ”pembelajaran adalah kegiatan secara terprogam

dalam disain intruk-sional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang

Page 25: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

menekankan pada penyediaan sumber belajar”. Selanjutnya pengertian

pembelajaran menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2007: 136) yaitu ”suatu sistem

yang terdiri atas tujuan pembelajaran, kajian isi/materi ajar, strategi pemelajaran

(metode, media, waktu, sistem penyampaian), serta asesmen belajar”.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pengertian pembelajaran yaitu upaya yang direncanakan dan dilakukan untuk

memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri warga berguna untuk

mencapai tujuan belajar. Dengan melalui kegiatan pembelajaran, pendekatan

pembelajaran merupakan apek yang sangat penting dan mempunyai hubungan

fungsional untuk mencapai tujuan intruksional. Untuk itu seorang guru atau pelatih

harus memilih atau menentukan pendekatan pembelajaran mana yang sesuai untuk

pembelajaran yang tepat dan dapat memberikan peluang untuk terjadinya proses

pembelajaran secara efektif dalam kegiatan iteraksional. Pembelajaran yang tepat

ditentukan berdasarkan analisis terhadap hal-hal tertentu. Dengan demikian

kegiatan pembelajaran dengan sendirinyaharus memperhatikan fektor-faktor

internal dan eksternal yang merupakan faktor yang penting dalam menentukan

pembelajaran.

b. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses mengajar yang dilakukan oleh guru dan

belajar yang dilakukan oleh siswa. Belajar dan mengajar merupakan suatu kegiatan

yang saling berkaitan, yang keduanya tidak dapat dipisahkan dalam proses

pembelajaran.

Belajar merupakan peristiwa atau kejadian yang memberikan pengalaman

belajar bagi siswa atau pembelajar. Yang dimaksud dengan pengalaman belajar,

menurut Rusli Lutan & Adang Suherman (2000:29) adalah, "seperangkat kejadian

yang berisikan aktivitas dan kondisi belajar untuk memberi struktur terhadap

pengalaman siswa dan kejadian tersebut terkait untuk pencapaian tujuan".

Mengajar merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan pengajar untuk

memberikan pengalaman kepada siswa selaku pembelajar. Rusli Lutan (1988:381)

menyatakan bahwa, "mengajar adalah seperangkat kegiatan sengaja oleh

seseorang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih dari pada

yang diajar". Belajar adalah proses perubahan penampilan atau perilaku potensial

Page 26: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

yang relatif permanen sebagai hasil dari latihan dan pengalaman masa lalu

terhadap situasi tugas tertentu.

Dari batasan di atas dapat dikemukakan bahwa belajar merupakan proses

perubahan yang terjadi pada diri seseorang sebagai hasil belajar. Keterampilan

gerak merupakan perubahan yang diperoleh dari proses belajar motorik. Schmidt

yang dikutip Rusli Lutan (1988:102) menyatakan bahwa, "belajar motorik adalah

seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang

mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku terampil". Tujuan

utama proses belajar gerak adalah peningkatan keterampilan. Orang dikatakan

memiliki keterampilan jika dirinya terampil melakukan suatu gerakan tertentu

dengan baik. Sugiyanto (1998:289) menyatakan bahwa, "keterampilan gerak dapat

diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu

dengan baik. Semakin baik penguasaan gerak keterampilan, maka pelaksanaannya

akan semakin efisien”.

Keterampilan gerak dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik. Gerakan yang baik adalah

gerakan yang memiliki kriteria efektif dan efisien. Dalam hal ini Rink seperti

dikutip Rusli Lutan & Adang Suherman (2000:56) menyatakan bahwa,

Ada tiga indikator gerak terampil yaitu,

(1) Efektif artinya sesuai dengan produk yang diinginkan dengan kata lain

product oriented.

(2) Efisien artinya sesuai dengan proses yang seharusnya dilakukan dengan kata

lain process oriented.

(3) Adaptif artinya sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan dimana gerak

tersebut dilakukan.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa, pembelajaran

keterampilan merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat

efisiensi dan efektifitas dalam melakukan gerak sesuai dengan tujuan yang

diinginkan.

c. Ciri-Ciri Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan informasi

atau pengetahuan dari seorang guru kepada siswa agar terjadi perubahan

pengetahuan atau keterampilan pada diri siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka

dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru

mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses belajar dan tujuan

belajar dapat tercapai. Menurut H. J. Gino dkk, (1998: 36) menyatakan, “Ciri-ciri

pembelajaran terletak pada adanya unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa

yaitu (1) motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4) suasana

belajar dan (5) kondisi subyek belajar”.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri pembelajaran

terdiri dari lima macam yaitu, motivasi belajar, bahan belajar, suasana belajar dan

kondisi siswa belajar. Ciri-ciri pembelajaran tersebut harus diperhatikan dalam

proses belajar mengajar. Secara singkat ciri-ciri pembelajaran dijelaskan sebagai

berikut:

1) Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, bila seorang siswa tidak dapat melakukan

tugas pembelajaran, maka perlu dilakukan upaya untuk menemukan sebab-

sebabnya dan kemudian mendorong siswa tersebut mau melakukan tugas ajar dari

guru. Dengan kata lain siswa tersebut perlu diberi rangsangan agar tumbuh

motivasi pada dirinya.

Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan

bila tidak suka, maka akan berusaha untuk mengelakkan perasaan tidak suka

tersebut. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu

tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah

pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai.

2) Bahan Belajar

Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau materi belajar

perlu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa dan memperhatikan

karakteristik siswa agar dapat diminati siswa.

Bahan pengajaran merupakan segala informasi yang berupa fakta, prinsip

dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan

yang berupa informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang

Page 28: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

daya cipta atau yang bersifat menantang agar menumbuhkan dorongan pada diri

siswa untuk menemukan atau memecahkannya masalah yang dihadapi dalam

pembelajaran.

3) Alat Bantu Belajar

Alat bantu belajar atau media belajar merupakan alat alat yang dapat

membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu pembelajaran

adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan

maksud menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Guru harus berusaha agar

materi yang disampaikan atau disajikan mampu diserap dengan mudah oleh siswa.

Apabila pengajaran disampikan dengan bantuan alat-alat yang menarik, maka

siswa akan merasa senang dan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

4) Suasana Belajar

Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap pencapaian

tujuan pembelajaran. Suasana belajar akan berjalan dengan baik, apabila terjadi

komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa. Di samping itu juga, adanya

kegairahan dan kegembiraan belajar. Suasana belajar mengajar akan berglangsung

dengan baik, dan isi pelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa, maka tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

5) Kondisi Siswa yang Belajar

Siswa atau anak memiliki sifat yang unik atau sifat yang berbeda, tetapi juga

memiliki kesamaan yaitu memiliki langkah-langkah perkembangan dan memiliki

potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran. Dengan kondisi siswa

yang demikian akan dapat berpengaruh pada partisipasi siswa dalam proses belajar.

Untuk itu, kegiatan pengajaran lebih menekankan pada peranan dan partisipasi

siswa bukan peran guru yang dominan, tetapi lebih berperan sebagai fasilitator,

motivator dan sebagai pembimbing.

d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu keterampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa suatu

perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip H.J. Gino

dkk (1998: 51) bahwa, “Perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai jumlah

pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,

Page 29: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala

aspek organisme atau pribadi seseorang”.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut

Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) bahwa, “Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi

perhatian dan motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan,

tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prinsip-prinsip pembelajaran

meliputi tujuh aspek yaitu perhatian dan motivasi, keterlibatan langsung atau

berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan

individual. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka prinsip-prinsip

pembelajaran tersebut harus diterapkan dalam pembelajaran dengan baik dan

benar. Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diuraikan secara

singkat sebagai berikut:

1) Perhatian dan Motivasi Belajar

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai

dengan kebutuhan siswa. H.J. Gino dkk. (1998: 52) menyatakan, “Perhatian siswa

waktu belajar akan sangat mempengaruhi hasil belajar. Belajar dengan penuh

perhatian (konsentrasi) pada materi yang dipelajari akan lebih terkesan lebih

mendalam dan tahan lama pada ingatan”.

Perhatian mempunyai peran penting untuk mencapai hasil belajar yang

optimal. Apabila pelajaran yang diterima siswa dirasakan sebagai kebutuhan, maka

akan membangkitkan motivasi siswa untuk mempelajarinya. Sedangkan yang

dimaksud motivasi menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) adalah, “Tenaga

yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang”. Dengan motivasi

belajar yang tinggi, maka siswa akan lebih bersemangat dalam belajar. Belajar

yang dilakukan dengan penuh semangat akan dapat mencapai hasil belajar yang

optimal.

2) Keaktifan Siswa

Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk selalu aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan

Page 30: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

belajarnya secara efektif siswa dituntut untuk atif secara fisik, intelektual dan

emosional. Tanpa ada keaktifan dari siswa, maka tidak akan terjadi proses belajar.

Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk. (1998: 52) bahwa, “Dari semua unsur

belajar, boleh dikatakan keaktifan siswalah prinsip yang terpenting, karena belajar

sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa adanya kegiatan tidak mungkin seorang

belajar”.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bermacam-macam bentuknya.

Hal ini sesuai dengan jenis atau masalah yang dipelajari siswa. Menurut S.

Nasution (1988:93) yang dikutip H.J. Gino dkk. (1998: 52) macam-macam

keaktifan belajar siswa antara lain: “Visual activities, oral activities, listening

activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emotional

activities”.

Keaktifan-keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut tidak terpisah

satu dengan lainnya. Misalnya dalam keaktifan motoris terkandung keaktifan

mental dan disertai oleh perasaan tertentu. Dalam setiap pelajaran dapat dilakukan

bermacam-macam keaktifan.

3) Keterlibatan Langsung Siswa

Belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri siswa. Dalam proses

belajar sangat kompleks. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organ-

organ siswa mengubah tingkah lakunya sebagai hasil pengalaman yang

diperolehnya. Dapat dikatakan bahwa, belajar merupakan hasil pengalaman, sebab

pengalaman-pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan kualitas

perubahan tingkah laku siswa. Jadi peristiwa belajar terjadi apabila terjadi

perubahan tingkah laku pada diri siswa.

Belajar adalah tanggungjawab masing-masing siswa, sebab hasil belajar

adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh sendiri, bukan pengalaman yang

didapat oleh orang lain. Oleh karena itu, kualitas hasil belajar berbeda-beda antara

siswa satu dengan lainnya tergantung pada pengalaman yang diperoleh dan kondisi

serta kemampuan setiap siswa.

4) Pengulangan Belajar

Salah satu prinsip belajar adalah melakukan pengulangan. Dengan

melakukan pengulangan yang banyak, maka suatu keterampilan atau pengetahuan

akan dikuasai dengan baik. Menurut Davies (1987: 32) yang dikutip Dimyati dan

Page 31: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Mudjiono (2006: 52) bahwa, “Penguasaan secara penuh dari setiap langkah

memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti. Dari pernyataan inilah

pengulangan masih diperlukan dalam kegiatan pembelajaran”. Sedangkan Suharno

HP. (1993: 22) berpendapat, “Untuk mengotomatisasikan penguasaan unsur gerak

fisik, teknik, taktik dan keterampilan yang benar atlet harus melakukan latihan

berulang-ulang dengan frekuensi sebanyak-banyaknya secara kontinyu”.

Mengulang materi pelajaran atau suatu keterampilan adalah sangat penting.

Dengan melakukan pengulangan gerakan secara terus menerus, maka gerakan

keterampilan dapat dikuasai dengan secara otomatis. Suatu keterampilan yang

dikuasai dengan baik, maka gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien.

5) Tantangan

Tantangan merupakan salah satu bagian yang penting dalam pembelajaran.

Dengan adanya tantangan maka akan memotivasi siswa untuk memecahkan

permasalahan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk

(1998: 54) bahwa, “Materi yang dipelajari oleh siswa harus mempunyai sifat

merangsang atau menantang. Artinya, materi tersebut mengandung banyak

masalah-masalah yang merangsang untuk dipecahkan. Apabila siswa dapat

mengatasi masalah yang dihadapinya, maka ia akan mendapatkan kepuasan”.

Memberikan tantangan dalam proses belajar mengajar adalah sangat penting.

Dengan adanya tantangan yang harus dihadapi atau dipecahkan siswa dalam

belajar, maka siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk memecahkan

masalah tersebut. Jika siswa mampu memecahkan masalah yang dipelajarinya,

maka siswa akan memperoleh kepuasan dan mencapai hasil belajar yang optimal.

6) Balikan dan Penguatan

Pemberian balikan pada umumnya memberi nilai positif dalam diri siswa,

yaitu mendorong siswa untuk memperbaiki tingkah lakunya dan meningkatkan

usaha belajarnya. Tingkah laku dan usaha belajar serta penampilan siswa yang

baik, diberi balikan dalam bentuk senyuman ataupun kata-kata pujian yang

merupakan penguatan terhadap tingkah laku dan penampilan siswa.

Penguatan (reinforcement) adalah respon terhadap tingkah laku yang dapat

meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Memberi

penguatan dalam kegiatan belajar kelihatannya sederhana sekali, yaitu tanda

Page 32: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa. Namun demikian, penguatan ini

sangat besar manfaatnya terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

7) Perbedaan Individu

Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan

lainnya. Karena hal inilah, setiap siswa belajar menurut tempo atau kecepatannya

masing-masing. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain akan

membantu siswa menentukan cara belajar serta sasaran belajar bagi dirinya sendiri.

Manfaat pembelajaran akan lebih berarti jika proses pembelajaran yang diterapkan,

direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik dan kondisi masing-

masing siswa. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka guru harus

memperhatikan perbedaan setiap individu dan dalam membelajarkannya harus

disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.

4. Hasil Belajar

Sesuai dengan definisi belajar menurut para ahli tersebut, maka hasil belajar

merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar yang bersifat

relatif menetap dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Hasil belajar

dalam pengertiannya banyak berhubungan dengan tujuan pembelajaran. Tipe-tipe

hasil belajar biasanya tercantum dalam tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Hasil

belajar ini bias berupa kemampuan intelektual, sikap maupun kemampuan

psikomotor (skill).

Hasil belajar dapat dikatakan sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki

seorang siswa setelah ia menerima perlakuan dari pengajar atau guru seperti yang

dikemukakan oleh Sudjana. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22).

Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga

macam hasil belajar mengajar: (1) Keterampian dan kebiasaan, (2). Pengetahuan

dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004:22).

Page 33: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

5. Gerak Dasar

Pada umumnya gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lompat, dan lempar

(Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992:94). Keterampilan gerak dasar di sekolah dasar

itu dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

a. Lokomotor, gerak dasar lokomotor merupakan gerak yang dilakukan dari satu

tempat ke tempat lain, seperti: jalan, lari, lompat, dan sebagainya.

b. Non-lokomotor, yaitu merupakan gerak yang dilakukan di tempat seperti:

membungkuk, membalik, meliuk, dan sebagainya.

c. Manipulasi, yaitu merupakan gerak untuk bertindak melakukan sesuatu bentuk

gerak dari anggota badannya secara lebih terampil, seperti menendang,

melempar, menangkap dan sebagainya

Dari pendapat di atas bahwa gerak dasar dalam penelitian ini adalah gerak

dasar yang diterapkan dalam keterampilan olahraga lempar cakram.

6. Lempar Cakram

Lempar cakram adalah salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik

yang menggunakan sebuah benda terbuat dari kayu berbentuk piringan bersabuk

besi, atau bahan lain yang bundar pipih yang dilemparkan.

a. Cara memegang cakram.

Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan

kiri (bagi pelempar yang tidak kidal) sedangkan telapak tangan kanan diletakkan

diatas tengah cakram, keempat jari agak jarang (terbuka) menutupi pinggiran

cakram (ruas jari yang terakhir menutupi cakram) sedangkan ibu jari bebas.

Page 34: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Gambar 1. Cara memegang cakram

Sumber: http://sepriblog.blogspot.com/2012/03/lempar-cakram.html

b. Gaya dalam lempar cakram.

Ada dua gaya dalam lempar cakram, yaitu: (1) gaya menyamping, yaitu

sikap permulaan berdiri miring/menyamping kea rah sektor lemparan, sesaat akan

memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki

kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar lengan kanan selalu

dibelakang, pada posisi melempar badan merendah lengan kanan di belakang,

pandangan kea rah lemparan, setelah cakram lepas dari tangan, kaki kanan

melangkah ke depan berpijak di bekas telapak kaki kiri yang saat itu telah terayun

ke belakang, (2) gaya membelakangi, sikap pertama berdiri membelakangi sektor

lemparan, sesaat akan berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, pandangan

mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu

dan tolakkan kaki kiri itu pula badan meluncur kea rah lemparan, kaki kanan

secepatnya diayun memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat

kaki kiri dengan cepat pula diayun ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap

lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan

kaki kiri diayun ke belakang.

Page 35: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Gambar 2. Cara melakukan awalan lempar cakram gaya menyamping

Sumber: http://megachalid.blogspot.com/2011/03/lempar-cakram.html

Gambar 3. Selepasnya cakram

Sumber: http://megachalid.blogspot.com/2011/03/lempar-cakram.html

Gambar 4. Serangkaian gerak lempar cakram awalan menyamping

Sumber: http://megachalid.blogspot.com/2011/03/lempar-cakram.html

Page 36: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

c. Lapangan lempar cakram

Lapangan lempar cakram untuk melempar berbentuk lingkaran berdiameter

250 cm, permukaan lantai datar tidak licin, terbuat dari semen, aspal, dan lain-lain,

dalam perlombaan resmi lapangan harus dibuat pagar kawat untuk menjamin

keselamatanpetugas, peserta, dan penonton. Bentuk lapangan seperti huruf C,

dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sektor lemparan dibatasi oleh garis

yang berbentuk sudut 45o di pusat lingkaran.

Gambar 5. Lapangan lempar cakram

Sumber: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Roji, 2007:103)

7. Media Pembelajaran

a. Hakikat Media Pembelajaran

Agus Kristiyanto (2010:126) menyatakan bahwa media merupakan sarana

pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang

bertujuan untuk membuat tahu siswa, media adalah pembawa pesan yang berasal

dari suatu sumber pesan (dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan.

Hakekat media pembelajaran, sangat penting sehingga harus dijadikan

sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dalam proses pembelajaran dan

sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku siswa. Menurut pendapat Winata

Putra dalam Juaria-blogspot.com (2011:4) bahwa banyak temuan penelitian yang

mengungkapkan keandalan media pembelajaran, diantaranya yang dilakukan oleh

British Audio Visual Association, bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh

Page 37: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

seseorang melalui indera menunjukkan komposisi sebagai berikut: 75% melalui

indera penglihatan, 13% melalui indera pendengaran, 13% melalui indera sentuhan

dan perabaan serta 6% melalui indera penciuman dan lidah. Dari hasil temuan ini

dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh melalui

indera penglihatan.

Dari pendapat di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat

dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau

keterampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan proses pembelajaran

dapat berjalan lebih mudah, efisien, menjaga relevansi dengan tujuan belajar dan

dapat membantu konsentrasi. Dengan adanya media pembelajaran sebagai media

antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif.

Adapun manfaat menggunakan media pembelajaran adalah (1) Dapat

mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa, (2) Dapat

mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan wakru, (3) Memungkinkan adanya

interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya, (4) Dapat menanamkan konsep

dasar yang benar, konkret dan realistis, (5) Dapat membangkitkan motivasi dan

rangsangan anak untuk belajar, (6) Dapat membangkitkan keinginan dan minat

guru. Dengan menggunakan media pembelajaran, horizon pengalaman anak

semakin luas, persepsi semakin tajam, (7) Dapat memberikan pengalaman yang

integral atau menyeluruh dari yang konkret sampai hal yang bersifat abstrak.

8. Modifikasi cakram

Cakram yang digunakan dalam pertandingan resmi untuk putra dewasa

adalah berat 2 kilogram, untuk putri 1 kilogram, sedangkan untuk putra remaja

berat 1,5 kilogram, sedangkan diameter untuk cakram putra adalah 219 sampai 221

milimeter, sedangkan diameter untuk putri 180 sampai 182 milimeter.

Spesifikasi cakram yang dijual di tok-toko olahraga adalah didesain untuk

kepentingan lomba resmi, sedangkan untuk ukuran siswa sekolah dasar perlu

kiranya guru membuat modifikasi cakram yang dimaksud, karena secara umum di

Page 38: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

sekolah dasar fasilitas cakram sangat kurang memadai, demikian juga di SD

Negeri 1 Kedungmenjangan, cakram yang ada berjumlah 2 buah.

Berdasarkan kenyataan yang ada di sekolah ini, maka peneliti mengambil

keputusan untuk membuat cakram tiruan yang harganya terjangkau, tidak

membahayakan, dan murah harganya sehingga sekolah mampu untuk

pengadaannya dalam jumlah yang memadai dan proses pembelajaran dapat

berlangsung secara efektif.

B. Kerangka Berpikir

Tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang saling mendukung. Salah satu faktor yang memiliki peran

dalam rangka mencapai tujuan adalah ketepatan mengorganisir peserta didik. Guru

sebagai pemegang kendali di kelas, mempunyai tanggung jawab yang besar. Oleh

karena itu, guru dituntut untuk kreatif mampu mencari model atau metode

pembelajaran yang dapat membawa pengaruh besar pada pola pikir siswa dalam

peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa, yaitu dengan menggunakan variasi

metode pembelajaran, diantaranya dengan strategi pembelajaran penggunaan media

piring plastik.

Penggunaan media piring plastik menarik untuk digunakan, karena dengan

menggunakan piring plastik sebagai pengganti cakram yang standar dapat mengatasi

siswa yang takut menjadi berani karena cakramnya lebih ringan dan tidak

membahayakan.

Penggunaan piring plastik lebih menyenangkan bagi siswa sekolah dasar,

karena cakram cukup ringan dan tidak terlalu keras sehingga siswa tidak akan malas

untuk memegang cakram bahkan jika jatuh mengenai anggota badanpun tidakakan

mencederai. Dengan piring plastik yang harganya rerlatif murah sehingga sekolah

mampu beli dalam jumlah yang relatif banyak, setidaknya sebanding dengan jumlah

siswa sehingga setiap siswa tidak terlalu lama menunggu giliran untuk latihan lempar

cakram. Dengan waktu yang tidak terlalu lama maka siswa akan dapat berlatih secara

klasikal dengan aktif dan dapat menggunakan waktu secara efektif. Dengan strategi ini

diharapkan dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus meningkatkan

efektifitas dan hasil belajar siswa.

Page 39: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Berdasar uraian di atas peneliti berpendapat bahwa keterkaitan siswa akan

sebuah materi yang dipelajari merupakan modal awal mencapai keberhasilan.

Keterkaitan tersebut akan menjadikan sebuah pemicu munculnya hasil yang baik. yaitu

dengan mengarahkan siswa pada sesuatu yang baru, praktis, sesuai pada pengalaman

yang nyata. Apabila dalam diri siswa sudah tertanam motivasi yang besar, maka

dengan sendirinya siswa tersebut akan mudah dan penuh kesadaran melakukan sesuatu

guna mencapai hasil yang diharapkan.

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, guru dituntut menyajikan materi

dan mengelola siswa dalam proses belajar mengajar senantiasa menyenangkan dan

tidak membosankan dengan media dan model pembelajran yang variatif. Penggunaan

media pembelajaran dengan menggunakan modifikasi akan menjadi solusi terbaik bagi

guru agar tercipta proses pembelajaran yang diinginkan. Secara skematis, kerangka

berfikir dapat ditunjukkan dibawah ini.

C.

Gambar 6. Alur Kerangka Berpikir

a. Siswa kurang aktif dan cepat

bosan dengan pelajaran

penjas.

b. Perhatian dan motivasi siswa

sangat rendah

c. Hasil belajar siswa pada

materi lempar cakram rendah

Guru kurang kreatif

dan inovatif dalam

PBM

Kondisi Awal

Siklus I: guru dan peneliti

menyusun bentuk pengajaran

yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan dan

keterampilanlempar cakram,

melalui pembelajaran dengan

media piring plastik

Menerapkan model

pembelajaran dengan

menggunakan media

piring plastik Tindakan

Melalui penggunaan

media piring plastik

dapat meningkatkan

hasil belajar gerak

dasar lempar cakram

gaya menyamping

Siklus II: upaya perbaikan dari

siklus I sehingga meningkatkan

hasil belajar lempar cakram,

melalui pendekatan model

pembelajaran dengan piring

plastik.

Kondisi Akhir

Page 40: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan mulai bulan Mei 2012

sampai bulan Agustus 2012.

Tabel Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

N

o Rencana Kegiatan

Tahun 2012

Apr Mei Jun Jul Ags

1. Persiapan Penelitian

a. Koordinasi peneliti dengan Kepala

Sekolah

b. Diskusi dengan sejawat dan

kolaborator

c. Penyusunan Proposal

d. Menyiapkan perangkat pembelajaran

dan instrumen (lembar observasi)

e. Simulasi pelaksanaan rindakan

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

b. Siklus II

3. Analisis Data dan Pelaporan

a. Analisis Data

b. Penyusunan Laporan Skripsi

c. Ujian dan revisi

d. Penggandaan dan Pengumpulan

Laporan

B. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan,

Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah

siswa yang diteliti ada 19 Siswa yang terdiri dari 9 Siswa laki-laki dan 10 Siswa

perempuan.

Page 41: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang lempar cakram dengan penerapan

pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan semester

genap tahun pelajaran 2011/2012.

2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

pembelajaran lempar cakram di SD Negeri 1 Kedungmenjangan semester genap

tahun pelajaran 2011/2012.

3. Kolaborator, untuk teman diskusi dalam tahap refleksi dan melihat tingkat

keberhasilan penggunaan media piring plastik pada pembelajaran lempar

cakram siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan semester genap tahun

pelajaran 2011/2012.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah :

a. Siswa, untuk mendapatkan data tentang gerak dasar lempar cakram dengan

penerapan pembelajaran menggunakan piring plastik pada siswa kelas V SD

Negeri 1 Kedungmenjangan.

b. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran

servis bawah dengan penerapan pembelajaran menggunakan piring plastik di

SDN 1 Kedungmenjangan tahun pelajaran 2011/2012.

D. Pengumpulan Data

Data penelitian ini dikumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data

meliputi tes dan observasi

1. Tes: digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar lempar cakram yang

dilakukan siswa

2. Observasi: digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas

siswa dan guru selama mengikuti proses pembelajaran lempar cakram dengan

menggunakan piring plastik.

Page 42: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Untuk mengumpulkan data penelitian, dilakukan dengan cara menentukan sumber

data terlebih dahulu, kemudian jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrument

yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Teknik dan alat pengumpulan data

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1. Siswa Hasil keterampilan

lempar cakram

Tes praktik Tes keterampi-

lan lempar

cakram

2. Guru Kemampuan melaku-

kan rangkaian gerakan

keterampilan lempar

cakram

Praktik dan

unjuk kerja

Melalui lembar

observasi

E. Uji Validitas Data

Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan kesimpulan dan tafsir makna

sebagai hasil penelitian, jadi validitas memegang peranan penting dalam pembuatan

simpulan dalam suatu penelitian.

Menurut Moeloeng (2007:330), trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Dari pernyataan di atas maka untuk menguji validitas dalam penelitian ini

menggunakan teknik trianggulasi data yang diperoleh melalui:

1. Analisis, yaitu dengan melakukan terhadap hasil belajar siswa setelah dilakukan

tindakan dalam penelitian.

2. Observasi, yaitu untuk mendapatkan data kejadian-kejadian yang muncul pada saat

pembelajaran berlangsung.

3. Guru Pamong, yaitu untuk mendapatkan data kejadian-kejadian yang muncul pada

saat pembelajaran berlangsung.

Page 43: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

F. Analisis Data

Untuk mengukur peningkatan hasil belajar dapat menggunakan indikator

efektifitas belajar, untuk melihat efektif tidaknya sebuah proses pembelajaran bisa

dilihat dari pencapaian hasil pembelajarannya.

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus

dianalisis secara deskriptif statistik dengan menggunakan teknik prosentase untuk

melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Data tersebut untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lempar cakram awalan

menyamping dengan menggunakan media modifikasi yaitu piring plastik. Hasil

pengamatan dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditetapkan.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa

terhadap materi ajar adalah ketuntasan siswa dalam mempelajari materi. Dengan

criteria siswa yang dinyatakan tuntas belajar jika menguasai materi 65% ke atas atau

mendapat nilai 65.

Untuk mengukur keberhasilan tindakan dalam penelitian maka ditentukan criteria

keberhasilan. Penelitian dinyatakan berhasil jika 80% dari jumlah siswa mencapai batas

criteria ketuntasan minimal (KKM). KKM yang ditentukan adalah harus 65.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

direncanakan dua siklus, apabila belum berhasil akan dilanjutkan pada siklus

berikutnya. Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model PTK

menurut Kemmis dan Mc Taggart yang menggunakan sistem spiral refleksi yang terdiri

dari beberapa siklus. Dalam model Kemmis dan Mc Taggart dijelaskan bahwa di dalam

satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning),

tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Adapun desain

penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 44: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 7. Desain PTK dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga

Sumber : Penelitian Tindakan Kelas (Agus Kristiyanto, 2010:19).

Jika dicermati, model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart pada

hakikatnya berupa perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari 4

komponen yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen

yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian

siklus ini adalah perputaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi,

dan refleksi.

Gambar di atas tampak bahwa di dalamnya terdapat dua perangkat komponen

yang dapat dikatakan dua siklus. Dalam pelaksanaanya sesungguhnya jumlah siklus

sangat bergantung pada permasalahan yang harus dipecahkan. Apabila permasalahan

terkait dengan materi dan tujuan pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk

setiap mata pelajaran tidak hanya terdiri dari dua siklus, tetapi jauh lebih banyak dari

itu, barangkali lima atau enam siklus.

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam bentuk siklus, apabila belum

berhasil akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Setiap siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan,

setiap pertemuannya 2 x 35 menit.

Secara rinci prosedur penelitian sebagai berikut:

Page 45: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

a. Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Perencanaan

tindakan yaitu menyusun rencana tindakan dan penelitian tindakan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran lempar cakram untuk mencapai tujuan

penelitian. Perencanaan tersebut yaitu dengan membuat rencana pembelajaran

yang menggunakan media piring plastik sebaik mungkin dan dapat dilaksanakan

secara efektif dalam berbagai situasi lapangan. Pada tahap ini juga dipersiapkan

beberapa instrumen penelitian yaitu lembar observasi siswa dan guru, lembar

penilaian, catatan lapangan dan tes hasil belajar/kuis yang digunakan selama

melaksanakan tindakan.

b. Tahap tindakan merupakan tahap apa yang akan dilakukan oleh guru atau

peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang telah

dibuat. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh guru sendiri sebagai peneliti,

tetapi dalam proses observasi guru dibantu oleh teman sejawat dengan

menggunakan beberapa alat instrument penelitian yaitu tes perbuatan, lembar

observasi, dan catatan lapangan serta kuis/tes hasil belajar siswa. Pelaksanaan

penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus disajikan dalam dua

pertemuan.

c. Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi atau pemantauan

merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Adapun fungsi pokok

observasi adalah untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan

rencana tindakan dan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan

sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan. Observasi

dilakukan untuk mengamati aktivitas perilaku dan keadaan yang berhubungan

dengan pembelajaran.

d. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau

dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Refleksi adalah kegiatan mengulas

secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas,

maupun peneliti. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk

memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang

terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Pada tahap

Page 46: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

ini merenungkan kembali apa yang telah dilaksanakan di dalam tindakan.

Apabila hasil dari tindakan tersebut baik, maka tindakan selanjutnya dapat

dilanjutkan, tetapi apabila dalam tindakan itu perlu adanya perbaikan, maka

tindakan tersebut perlu diulangi secara keseluruhan. Dalam tahap refleksi

peneliti mengadakan diskusi dengan observer di setiap akhir tindakan. Diskusi

dilakukan berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan. Untuk menyusun

tindakan selanjutnya selain itu juga peneliti merefleksi diri dengan melihat data

observasi apakah kegiatan yang dilakukan telah mengenai sasaran atau belum.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat dan kolaborator menyusun

skenario pembelajaran yang terdiri dari:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran passing atas.

3) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, lembar pengamatan

pembelajaran passing atas.

4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

aktivitas pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain

sebagai berikut:

1) Menjelaskan kegiatan pembelajaran passing atas menggunakan media piring

plastik.

2) Melakukan pemanasan

3) Membentuk kelompok dalam pembelajaran

4) Melakukan latihan gerak dasar lempar cakram, cara melaksanakan lempar

cakram menggunakan piring plastik dan cara melakukanlempar cakram.

5) Membuat kesimpulan.

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 47: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

7) Melaksanakan pendinginan

c. Pengamatan

Pengamatan tindakan tahap (1) hasil belajar siswa dalam pembelajaran

lempar cakram menggunakan media bantu pembelajaran (2) kemampuan

melakukan gerak dasar lempar cakram (3) aktivitas siswa dalam pembelajaran.

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan

yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada

tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi

pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran penjasorkes. Demikian juga

termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interprestasi, dan analisis,

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Persentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada siklus seperti

tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 3. Rencana Persentase Target Pencapaian Siklus

Aspek yang

diukur

Persentase Cara Mengukur

Kondisi

awal

Siklus I Siklus II

Hasil belajar

siswa dalam

pembelajaran

lempar cakram

60% 70% 80% Dihitung dari

jumlah siswa

yang dapat men-

capai ketuntasan

belajar

Page 48: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan

survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil dari survei awal sebagai

berikut: (1) siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga

tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 11

siswa perempuan. Dilihat dari proses pembelajaran lempar cakram gaya menyamping,

dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil atau belum sesuai

harapan, (2) minat siswa dan tingkat ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran

lempar cakram gaya menyamping masih kurang, (3) model pembelajaran lempar

cakram gaya menyamping yang diterapkan masih membosankan siswa. Guru kesulitan

menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, guru kurang kreatif dalam

menciptakan sarana pembelajaran. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar siswa

menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa, (4) terbatasnya

sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Hal ini terbukti dengan minimnya halaman

sekolah, keadaan lapangan yang kurang layak dan letaknya cukup jauh dari sekolah,

serta peralatan olahraga yang dimiliki sekolah masih sangat tidak sebanding dengan

jumlah siswa yang ada.

A. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap sampel yang

telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes kemampuan lempar cakram

gaya menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi perlakuan pada

pembelajaran penjasorkes dengan memodifikasi sarana pembelajaran, setelah diberi

perlakuan pada siklus I dan siklus II. Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari

kondisi awal kemampuan gerak dasar lempar cakram gaya menyamping dan nilai

ketuntasan hasil belajar, setelah diberi perlakuan pada siklus I dan siklus II dari

pembelajaran penjasorkes dengan modifikasi sarana pembelajaran pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan sebagai berikut:

Page 49: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

1. Kondisi Awal Kemampuan Gerak Dasar Lempar Cakram Gaya Menyamping

dan Ketuntasan Hasil Belajar

Kondisi awal kemampuan gerak dasar lempar cakram gaya menyamping dan

nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 diketahui melalui observasi dan

tes kemampuan gerakan lempar cakram gaya menyamping yang meliputi tes

gerakan memegang cakram, gerakan melempar cakram, arah Lemparan, dan gerakan

setelah cakram lepas dari tangan. Tes awal kemampuan lempar cakram gaya

menyamping tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah dari siklus I ke siklus II

yang diberikan ada peningkatan terhadap kemampuan gerak dasar lempar cakram

gaya menyamping? Kondisi awal kemampuan lempar cakram gaya menyamping dan

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan

Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 4. Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lempar Cakram Gaya Menyamping Pada

Kondisi Awal

Kategori Jumlah Siswa

∑ Prosentase

Tuntas 10 53%

Belum Tuntas 9 47%

Jumlah 19 100%

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak dasar lempar cakram gaya

menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 yaitu hasil

ketuntasan belajar rata-rata 64. Dihitung melalui deskripsi data awal yang telah

diperoleh tersebut, masing-masing aspek menuju kriteria keberhasilan pembelajaran

kurang. Maka disusun sebuah tindakan untuk mengoptimalkan kualitas

pembelajaran materi gerak dasar lempar cakram gaya menyamping dan nilai

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan

Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012, dengan memodifikasi alat bantu

pembelajaran berupa piring plastik sebagai pengganti cakram untuk kegiatan

pembelajaran pada materi gerak dasar lempar cakram gaya menyamping.

Page 50: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing siklus

terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi, (4) analisis dan refleksi.

2. Pelaksanaan Tindakan I

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak dasar lempar cakram gaya

menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012, maka

prosentase nilai perlu ditingkatkan dengan model pembelajaran yang lebih tepat,

yaitu membuat daya tarik siswa terhadap kegiatan pembelajaran lempar cakram gaya

menyamping sehingga siswa tidak bosan bahkan menjadi senang dalam

melaksanakan pembelajaran dengan cara memodifikasi alat dan sarana

pembelajaran. Pembelajaran dengan memodifikasi alat dan sarana pembelajaran

merupakan bentuk pembelajaran yang dapat mendatangkan daya tarik siswa,

memudahkan dan timbul keberanian sehingga rasa senang akan muncul pada diri

masing-masing siswa. Pada siklus I ini diberikan 2 (dua) bentuk modifikasi alat

bantu pembelajaran. Bentuk modifikasi alat bantu pembelajaran pada siklus I

sebagai berikut: (1) menggunakan piring plastik sebagai pengganti cakram, (2)

menggunakan media tali plastik yang dibentangkan sebagai target cakram.

Pembelajaran gerak dasar lempar cakram gaya menyamping dengan modifikasi alat

bantu pembelajaran siklus I dilakukan selama satu kali pertemuan, yaitu 2 x 35

menit.

a. Rencana Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I bersama kolaborator mendiskusikan rancangan

tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan

pada siklus I termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

Melalui RPP siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I

diadakan selama dua kali pertemuan. Peneliti bersama kolaborator melakukan

penilaian kemampuan gerak dasar lempar cakram gaya menyamping dan nilai

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan

Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012. Dari pelaksanaan tes diperoleh hasil yang

masih kurang optimal, karena masih banyak siswa yang nilainya kurang dari KKM

Page 51: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

(70) atau tidak tuntas yaitu sebanyak 9 siswa (47%). Melalui hasil penelitian

tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan

siklus I sebagai berikut : (1) peneliti dengan kolaborator merancang model

pembelajaran dengan memodifikasi alat bantu dan sarana pembelajaran lempar

cakram gaya menyamping, untuk mengoptimalkan kemampuan gerak dasar lempar

cakram gaya menyamping pada siswa, (2) peneliti dan kolaborator menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) gerakan lempar cakram gaya

menyamping yang terdiri dari cara memegang cakram, awalan melempar, melempar

cakram, arah lemparan, dan gerak ikutan dengan memodifikasi alat berupa piring

plastik dan alat bantu tali raffia yang dibentangkan sebagai sasaran atau target.

Bersama kolaborator menyiapkan alat pembelajaran yang telah dimodifikasi yang

akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar lempar cakram

gaya menyamping seperti: piring plastik, rafia, peluit, kapur, bendera kecil, roll

meter, dan cakram, (3) bersama kolaborator menyusun media pembelajaran berupa

tes dan non tes. Instrumen tes untuk menilai hasil belajar siswa.

Peningkatan kemampuan gerakan gerak dasar lempar cakram gaya menyamping

yang dilakukan oleh siswa dan motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran

dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran. Sedangkan instrument non tes dinilai

berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati

aktifitas dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui

formulir penilaian/rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) bersama

kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan siswa dalam

melakukan gerak dasar lempar cakram gaya menyamping, (5) peneliti dan

kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan I, yakni di halaman sekolah.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tindakan I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada

hari Senin tanggal 14 Mei dan 28 Mei 2012, di halaman sekolah. Masing-masing

pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini

pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kolaborator, dan sekaligus melaksanakan

observasi terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Senin, 14 Mei 2012)

adalah praktik gerak gerakan lempar cakram gaya menyamping, yaitu: cara

Page 52: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

memegang cakram, cara melempar cakram gaya menyamping, arah cakram, gerak

ikutan. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah : (1) peneliti bersama

kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa

kemudian presensi, (2) peneliti bersama kolaborator memberi motivasi kepada siswa

dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan peregangan,

pemanasan yang lebih dinamis, gerakan dititikberatkan pada gerak lengan, (4)

peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni dorong-

mendorong satu tangan dengan pasangan. Cara pelaksanaan bergantian setelah

tangan kanan kemudian tangan kiri. Sebelum siswa melakukan, peneliti memberikan

contoh terlebih dahulu, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakan dorong-

mendorong dengan dua tangan dari posisi berhadapan, kemudian bergantian, (6)

peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan dasar

yang baru dilakukan serta memberikan kesempatan untuk bertanya bagi yang belum

tahu, (7) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi yang ke dua yakni

lempar cakram gaya menyamping dengan target bentangan tali (piring plastik harus

melewati di atas tali). Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang

diberikan oleh peneliti, (8) siswa diminta melakukan gerakan lempar cakram gaya

menyamping kearah tali yang diberi batas rumbai-rumbai sebagaimana yang

dicontohkan oleh peneliti, (9) bersama dengan kolaborator memberikan bimbingan

dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan

kesempatan bertanya kepada siswa yang masih belum jelas atau masih mengalami

kesulitan, (10) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi yang ketiga

yakni lempar cakram gaya menyamping. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan

yang dicontohkan oleh peneliti, (11) siswa diminta melakukan gerakan lempar

cakram gaya menyamping secara perseorangan sesuai yang dicontohkan oleh

peneliti, (12) peneliti bersama kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar

dapat melakukan gerakan dasar lempar cakram gaya menyamping dengan sungguh-

sungguh dan benar, (13) para siswa mengulang-ulang gerakan tersebut sampai batas

waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, (14) diakhir pertemuan peneliti bersama

kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan

serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan,

(15) pelajaran diakhiri dengan pendinginan, kemudian berdoa dan siswa dihitung

kembali, akhirnya siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran berikutnya.

Page 53: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan ke dua (Senin, 21 Mei 2012)

adalah mengulangi materi pada pertemuan I dan melakukan penilaian proses

pembelajaran. Urutan pelaksanaannya adalah: (1) bersama kolaborator menyiapkan

siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa, kemudian presensi, (2)

peneliti bersama kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan

materi pembelajaran, (3) peneliti dan kolaborator memberikan peregangan dan

pemanasan dengan menggelindingkan cakram, (4) siswa mengulangi pembelajaran

lempar cakram gaya menyamping dengan piring plastik dan media tali plastik, (5)

peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan

praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik (feedback)

kepada siswa yang melakukan praktik gerakan lempar cakram gaya menyamping,

serta menyiapkan materi selanjutnya, (6) dengan kolaborator menyiapkan siswa

untuk mengikuti tes akhir siklus I dengan memanggil satu per satu untuk melakukan

lempar cakram gaya menyamping dengan alat bantu pembelajaran yang telah

diajarkan, (7) peneliti bersama kolaborator melakukan tes untuk siklus I, dengan

mencatat dan menilai kualitas pada blangko penilaian yang telah disiapkan, (8)

diakhir pertemuan peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai

pelaksanaan tes kemampuan yang terdiri dari: tes memegang dan awalan lempar

cakram gaya menyamping, gerak melempar cakram, arah cakram, dan gerakan

ikutan dalam bentuk praktik.

Pada pertemuan (Senin 21 Mei 2012), peneliti melakukan tes kemampuan gerak

dasar lempar cakram gaya menyamping pada siklus I. Langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut: (1) peneliti bersama kolaborator menyiapkan

siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus I dengan memanggil satu per satu untuk

melakukan tes kemampuan gerak dasar yang terdiri dari: tes memegang dan awalan

lempar cakram gaya menyamping, gerak melempar cakram, arah cakram, dan

gerakan ikutan dalam bentuk praktik dilakukan berulang-ulang. Peneliti bersama

kolaborator melakukan tes untuk siklus I dengan mencatat hasil tes kemampuan

gerak dasar lempar cakram gaya menyamping dengan menggunakan blangko

penilaian yang telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator

melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta memberi informasi

mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

Page 54: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Observasi dan Interprestasi Tindakan I

Observasi dan interprerstasi tindakan I dilakukan selama tindakan I

berlangsung. Peneliti bersama kolaborator melakukan observasi dan interprestasi

tindakan I, adapun pelaksanaan tindakan I yakni: (1) sebelum pembelajaran

berlangsung peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (2)

sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan kolaborator melaksanakan pretest

sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir pada

siklus I, (3) peneliti melakukan proses pembelajaran gerak dasar lempar cakram

gaya menyamping, dalam hal ini peneliti mengacu pada alur pembelajaran (sintaks)

pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, unjuk kerja contoh, serta

pelaksanaan instruksi verbal oleh siswa, (4) peneliti mengamati proses pembelajaran

gerak dasar lempar cakram gaya menyamping dengan modifikasi alat bantu

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa kelas V SD

Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga. Pada pertemuan pertama

(Senin, 14 Mei 2012, selama 2 x 35 menit), peneliti mengajarkan materi gerak dasar

lempar cakram gaya menyamping dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran,

yakni cakram diganti piring plastik dengan target melewati tali yang dibentangkan.

Pada pertemuan ke dua (Senin, 21 Mei 2012, selama 2 x 35 menit) peneliti

memberikan materi yang sama, mengulangi pembelajaran pada pertemuan pertama,

serta mengadakan tes akhir siklus I. Peneliti bersama kolaborator melakukan

penilaian melalui lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran gerak dasar lempar cakram gaya

menyamping melalui modifikasi piring plastik dan media tali plastik, (5) Tes ini

digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa

dalam melakukan gerak dasar lempar cakram gaya menyamping setelah diberi

tindakan I.

d. Deskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I

Selama pelaksanaan siklus atau tindakan I, maka peneliti melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan hasil belajar gerak

dasar lempar cakram gaya menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan

memodifikasi alat bantu pembelajaran berupa piring plastik dan tali rafia pada siswa

Page 55: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran

2011/2012, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lempar Cakram Gaya Menyamping Pada

Siklus I

Kategori Jumlah Siwa

∑ Prosentase

Tuntas 15 79%

Belum Tuntas 4 21%

Jumlah 19 100%

Tabel 6. Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lempar Cakram Gaya

Menyamping Dari Kondisi Awal ke Siklus I

Kategori Kondisi Awal Prosentase Siklus I Prosentase

Tuntas 10 53% 15 79%

Belum Tuntas 9 47% 4 21%

∑ 19 100% 19 100%

Berdasarkan data peningkatan kemampuan lempar cakram gaya menyamping

dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran pada

siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun

pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I rata-rata meningkat sebesar 3

(5%). Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi perlakuan pada siklus I

kemampuan gerak dasar lempar cakram gaya menyamping dan ketuntasan belajar

mengalami peningkatan. Perhitungan peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar dari

kondisi awal ke siklus I terlampir.

Dalam pelaksanaan tindakan I terdapat kelebihan dan yang dapat digunakan

sebagai tolok ukur keberhasilan tindakan I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan

tindakan I diantaranya: (1) siswa merasa tertarik dengan cara yang baru disampaikan

oleh peneliti yang dengan melalui penjelasan kolaborator dan peneliti, penyampaian

materi model inovatif dengan permainan yang kompetitif pada pemanasan dan

modifikasi alat bantu pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran gerak dasar

lempar cakram gaya menyamping, yakni: cara memegang cakram, awalan gaya

menyamping, melempar cakram, dan gerak ikutasn siswa merasa senang dengan

kegiatan belajar dengan modifikasi alat bantu pembelajaran sehingga siswa mudah

Page 56: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

melakukan gerakan gerak dasar yang selama ini dianggap sulit, membosankan,

melelahkan, dan malas untuk melakukannya, disamping itu model pelaksanaan

pembelajaran ini dianggap jarang digunakan dalam proses pembelajaran pada materi

yang sama, (2) Siswa mudah dalam menyerap pelaksanaan kegiatan menggunakan

modifikasi karena sangat membantu siswa dalam melakukan lempar cakram gaya

menyamping karena dengan Piring plastik siswa tidak takut sakit sehingga

pelaksanaan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, dan siswa dapat secara

cepat menyesuaikan materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan

sebelumnya oleh peneliti. Situasi kelas lebih tertata, sehingga materi yang

disampaikan lebih terarah.

Dalam pelaksanaan tindakan siklus I ini masih terdapat beberapa kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I, adapun kelemahan

dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I tersebut adalah : (1) sebagian besar

siswa belum dapat mempraktikkan gerakan dasar lempar cakram gaya menyamping

dengan baik dan benar, (2) saat melakukan gerak menolak dengan satu tangan

kebanyakan siswa masih belum menolak tetaqpi melempar, hal ini berarti siswa

belum dapat melakukan gerakan yang diharapkan peneliti, (3) masih ada beberapa

siswa yang tidak serius dalam melaksanakan pembelajaran, hal ini dibuktikan

dengan adanya siswa yang melakukan passing dengan gerakan semaunya atau

berlebihan, (4) kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan lempar cakram gaya

menyamping melewati tali rafia sehingga siswa belum menunjukkan kualitas

gerakan lempar cakram gaya menyamping yang optimal.

e. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan observasi tindakan I tersebut, bersama dengan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi pertemuan

pada siklus atau tindakan I telah menunjukkan hasil yang sesuai, (2) pelaksanaan

proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I atau tindakan I, (3) tes awal untuk

mengetahui kemampuan siswa pada awal sebelum mendapatkan tindakan, (4) model

pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti dengan kolaborator mampu mengatur

kondisi kelas, sehingga proses pembelajaran serta transfer materi dapat berlangsung

lebih maksimal, (5) hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I belum

Page 57: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

menunjukkan hasil yang maksimal, masih ada nilai siswa yang dibawah KKM dan

belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu ketuntasan nilai siswa sebesar

80%, sehingga dilanjutkan ke siklus II, (6) kelebihan dan keberhasilan dalam

pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dipertahankan dan ditingkatkan, (7) dalam

mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama pelaksanaan

tindakan I, maka disusun langkah antisipatif yakni: a) siswa diminta mengingat

gerakan lempar cakram gaya menyamping sesuai yang telah diajarkan, b) peneliti

bersama kolaborator memberikan reward (penghargaan) bagi siswa yang dapat

melakukan gerak dasar lempar cakram gaya menyamping secara baik dan benar, c)

peneliti tidak hanya berada didepan saja saat memberikan penjelasan kepada siswa.

Peneliti juga selalu memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar mereka

juga ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran, d) peneliti dengan dibantu kolaborator

mengatur jalannya proses pembelajaran.

Bersama kolaborator sepakat menyusun tindakan perbaikan dan membatalkan

sebagian materi yang dianggap sudah dapat dilaksanakan siswa dengan baik.

3. Deskripsi Tindakan II

Tindakan atau siklus II adalah tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam

pelaksanaan tindakan pada siklus I rata-rata siswa menunjukkan hasil yang kurang

maksimal dan belum sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan tindakan

atau siklus II mengacu pada pelaksanaan tindakan siklus I, karena merupakan

perbaikan dari tindakan siklus I. Adapun tahapan yang dilakukan pada tindakan II

ini diantaranya adalah:

a. Rencana Tindakan II

Bersama dengan kolaborator peneliti mendiskusikan rencana tindakan atau

siklus II yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana

tindakan pada siklus II mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan I yang

termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Melalui hasil pengukuran tersebut maka peneliti bersama kolaborator

merancang rencana pelaksanaan siklus II sebagai berikut: (1) peneliti bersama

kolaborator merancang skenario model pembelajaran dengan memodifikasi alat

bantu pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, untuk

Page 58: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

meningkatkan motivasi siswa serta kemampuan gerak dasar lempar cakram gaya

menyamping. Dengan sistem pembelajaran sebagai berikut: a) peneliti menjelaskan

tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran,

menyiapkan siswa untuk belajar, b) peneliti mendemonstrasikan keterampilan

dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap, c) bersama dengan

kolaborator merencanakan dan memberi bimbingan pembelajaran awal, d)

mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik ?, member

umpan balik, e) peneliti menyiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan,

dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam

kehidupan sehari-hari, (2) dengan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) gerak dasar lempar cakram gaya menyamping yang terdiri dari

gerakan cara pegang cakram, melempar cakram, arah Lemparan, gerak ikutan

dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran berupa piring plastik dan penggunaan

media tali rafia sebagai target. Peneliti bersama kolaborator menyiapkan alat seperti

peluit, tali plastik, piring plastik, bendera kecil, kapur, dan roll meter, (3) bersama

dengan kolaborator peneliti menyusun alat evaluasi berupa tes dan non tes.

Instrumen tes dinilai hasil peningkatan kemampuan hasil belajar siswa dan motivasi

belajar siswa dengan model pembelajaran yang dimodifikasi yaitu alat bantu

pembelajaran dengan menggunakan piring plastik ukuran cakram sebagai pengganti

cakram sebenarnya. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman

observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa

selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian/rubrik

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) bersama dengan kolaborator

menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan siswa dalam melakukan

gerak dasar lempar cakram gaya menyamping, (5) bersama dengan kolaborator

menentukan lokasi pelaksanaan siklus II, yakni di halaman sekolah, karena halaman

sekolah tidak cukup dan kurang aman.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan atau siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu

yakni pada hari Senin tanggal 28 dan 4 Juni 2012, di halaman sekolah. Masing-

masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada

siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator/guru pamong,

Page 59: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses

pembelajaran dalam siklus II ini adalah pengulangan, sebab materi secara dasar telah

diberikan pada siklus sebelumnya.

Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama (Senin, 4 Juni 2012)

adalah praktik gerak dasar lempar cakram gaya menyamping, yaitu: lempar cakram

gaya menyamping dengan target tali rafia. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut

adalah: (1) bersama kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses

pembelajaran dengan berdoa kemudian presensi, (2) bersama dengan kolaborator

memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3)

peneliti memberikan peregangan dan pemanasan dengan menitik beratkan kekuatan

lengan, (4) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni

lempar cakram gaya menyamping ke tali rafia. Siswa diminta memperhatikan

pelaksanaan contoh yang diberikan peneliti, (5) siswa diminta untuk melakukan

gerakan lempar cakram gaya menyamping melewati tali rafia, sesuai dengan contoh

yang diberikan peneliti, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada

siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya

kepada yang masih belum jelas atau menemui kesulitan, (7) peneliti bersama

kolaborator menyampaikan penjelasan mengenai materi yang kedua yaitu lempar

cakram gaya menyamping melewati tali rafia sebagaimana yang dicontohkan

peneliti, (8) siswa diminta melakukan gerakan lempar cakram gaya menyamping

melewati tali rafia sesuai contoh dari peneliti, (9) peneliti bersama kolaborator

meberikan bimbingan dan evaluasi terhadap siswa setelah melakukan latihan tentang

lempar cakram gaya menyamping serta memberikan kesempatan pada siswa untuk

bertanya apabila mengalami kesulitan, (10) peneliti menyampaikan penjelasan

mengenai materi yang ke tiga yakni, lempar cakram gaya menyamping. Siswa

diminta untuk memperhatikan contoh pelaksanaan lempar cakram gaya menyamping

satu persatu, (11) siswa diminta melakukan gerakan lempar cakram gaya

menyamping sesuai dengan yang dicontohkan peneliti, (12) bersama dengan

kolaborator memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat melakukan gerak

dasar lempar cakram gaya menyamping dengan sungguh-sungguh, (13) siswa

mengulang-ulang gerakan lempar cakram gaya menyamping, (14) diakhir pertemuan

peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang

telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan

Page 60: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

disampaikan minggu depan, (15) pelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa

dihitung kembali, kemudian siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran

selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan ke 2 (Senin, 4 Juni 2012) adalah

melakukan pengulangan materi pada pertemuan pertama dan melakukan penilaian

proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut adalah: (1) peneliti bersama

dengan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan

berbaris, berdoa, kemudian presensi, (2) peneliti bersama kolaborator memberi

motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti

memberikan peregangan dan pemanasanseperti pertemuan sebelumnya, (4) siswa

melakukan gerakan lempar cakram gaya menyamping dengan menggunakan piring

plastik, (5) peneliti bersama-sama dengan kolaborator melakukan evaluasi serta

mengecek pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan

balik (feedback) kepada siswa yang melakukan praktik gerak dasar lempar cakram

gaya menyamping, serta menyiapkan materi selanjutnya, (6) peneliti dan kolaborator

menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir siklus II dengan memanggil satu per

satu untuk melakukan gerakan lempar cakram gaya menyamping yang telah

diajarkan, (7) bersama dengan kolaborator melakukan tes untuk siklus II, dengan

mencatat dan menilai kualitas gerakan lempar cakram gaya menyamping pada

blangko penilaian yang telah disiapkan, (8) diakhir pertemuan peneliti bersama

kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan

serta memberikan informasi mengenai pelaksanaan tes kemampuan gerak dasar

lempar cakram gaya menyamping yang meliputi memegang cakram, awalan,

lemparan, arah lemparan, gerak ikutan.

c. Observasi dan Interprestasi Tindakan II

Observasi dan interprestasi siklus atau tindakan II dilakukan selama tindakan II

berlangsung. Dengan kolaborator melakukan observasi dan interprrestasi tindakan

II, adapun pelaksanaan tindakan II yakni: (1) peneliti mengamati proses

pembelajaran gerak dasar lempar cakram gaya menyamping dengan memodifikasi

alat bantu pembelajaran berupa piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012, (2) sebelum

pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun Rencana

Page 61: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II sebagai pedoman atau acuan dalam proses

pelaksanaan pembelajaran, (3) peneliti melakukan proses pembelajaran gerakan

lempar cakram gaya menyamping, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks (alur

pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi,

demonstrasi/unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh

siswa, (4) bersama dengan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar

mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti bersama

kolaborator memberikan contoh gerakan dengan benar. Siswa dengan semangat

melakukan apa yang diperintahkan peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap

proses pembelajaran diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktifitas siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu siswa yang senang, bersemangat dan tidak

cepat merasa lelah dan bosan. Dari hasil penilaian siswa yang kurang aktif selama

kegiatan pembelajaran berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa diantara mereka

ada yang kurang menyukai materi, (5) peneliti bersama kolaborator dan siswa selalu

memberikan penghargaan kepada setiap penampilan siswa. Peneliti dan kolaborator

juga memberikan penghargaan berupa pujian, seperti kata “bagus sekali”, “Ya

bagus”, “Contoh yang ini!”, dan lain-lain. Suasana tampak lebih hidup dengan

semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, (6) bersama kolaborator melakukan

penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan siswa saat melakukan gerak

dasar lempar cakram gaya menyamping dengan tujuan untuk mengetahui seberapa

optimalnya pengaruh modifikasi alat bantu pembelajaran terhadap hasil belajar

lempar cakram gaya menyamping siswa.

d. Deskripsi Data Hasil Setelah Tindakan II.

Selama pelaksanaan siklus atau tindakan II, maka peneliti melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan hasil belajar gerak

dasar lempar cakram gaya menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan

memodifikasi alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun

pelajaran 2011/2012, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 62: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 7. Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lempar Cakram Gaya Menyamping Pada

Siklus II.

Kategori Jumlah Siswa

∑ Prosentase

Tuntas 19 100%

Belum Tuntas 0 0%

Jumlah 19 100%

Tabel 8. Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Lempar Cakram Gaya

Menyamping dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke

Siklus II.

Kategori Siklus I Prosentase Siklus II Prosentase

Tuntas 15 79% 19 100%

Belum Tuntas 4 21% 0 0%

∑ 19 100% 19 100%

Berdasarkan data peningkatan nilai hasil belajar dari siklus I ke siklus II

menunjukkan, siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan

Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 rata-rata meningkat sebesar 2 (3%). Hal ini

menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus II hasil belajar gerak

dasar lempar cakram gaya menyamping dan ketuntasan belajar mengalami

peningkatan. Penghitungan peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar siklus I ke

siklus II terlampir.

Disamping itu, jika dilihat dari kondisi awal ke siklus II kemampuan gerakan

dasar dan hasil belajar lempar cakram gaya menyamping mengalami peningkatan.

Peningkatan kemampuan hasil hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 9. Peningkatan Nilai Hasil Belajar Lempar Cakram Gaya Menyamping Dari

Kondisi Awal ke Siklus II.

Kategori Kondisi Awal Prosentase Siklus II Prosentase

Tuntas 10 53% 19 100%

Belum Tuntas 9 47% 0 0%

∑ 19 100% 19 100%

Page 63: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Berdasarkan data peningkatan kemampuan gerak dasar lempar cakram gaya

menyamping dan nilai hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II menunjukkan

kemampuan gerak dasar lempar cakram gaya menyamping siswa kelas V SD Negeri

1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 rata-rata

peningkatan nilai hasil belajar 5 (8%). Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi

perlakuan pada siklus II kemampuan gerak dasar lempar cakram gaya menyamping

dan ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan. Penghitungan peningkatan

nilai hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II terlampir.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan tindakan II

berlangsung hasil belajar siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target dengan

capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai

tolok ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada

pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian besar siswa telah mampu melakukan

gerak dasar lempar cakram gaya menyamping, yakni dari mulai memegang cakram

dan awalan, menolakkan cakram, arah cakram, dan gerak ikutan setelah melempar

cakram dapat dilakukan dengan baik. Walau ada sebagian kecil (2 siswa) yang

melakukannya kurang baik, (2) dengan bantuan kolaborator, proses transfer materi

kepada siswa berjalan lancar dan menyenangkan. Melalui penguatan pembelajaran

dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran siswa lebih tertarik dan senang

melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajaran.

e. Analisis dan Refleksi Siklus/Tindakan II

Berdasarkan observasi tindakan/siklus II tersebut, peneliti bersama kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi pertemuan

pada siklus atau tindakan II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni dua kali

pertemuan dengan satu kali pertemuan untuk pengambilan data akhir siklus II, sebab

materi yang diberikan sedikit hanya penguatan pada sebagian siswa sedangkan

sebagian lain adalah penyempurnaan gerakan, (2) pelaksanaan proses pembelajaran

telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) siklus II, (3) model pembelajaran dengan memodifikasi yang diterapkan telah

mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses pembelajaran serta transfer materi

dapat berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada

Page 64: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

siklus II dapat terlaksana dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada siklus II

maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) telah memenuhi target dari rencana target

yang telah ditetapkan, dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 dapat

dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I

Perbandingan peningkatan hasil belajar gerak dasar lempar cakram gaya

menyamping pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan

Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I.

Rata-rata Kondisi

Awal Hasil Belajar

Rata-rata Peningkatan

Siklus I Peningkatannya

64 67 3 = 5%

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar Lempar cakram Gaya Menyamping siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus I sebagai berikut

Page 65: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 8. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun

pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan meskipun masih sangat kecil. Hal ini

dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi

awal ke siklus I sebesar 2.

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II

Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus I

ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 11. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dari Siklus I ke Siklus II.

Rata-rata Hasil

Belajar Siklus I

Rata-rata Peningkatan

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

67 69 2 = 3%

Kondisi Awal, 64 Siklus I, 67

Peningkatan, 3

Page 66: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan

Purbalingga tahun peljaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:

Gambar 9. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

lempar cakram gaya menyamping siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan

meskipun sedikit. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 2.

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 12. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Rata-rata Hasil

Belajar Kondisi Awal

Rata-rata Peningkatan

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

64 69 5 = 8 %

Siklus I, 67 Siklus II, 69

Peningkatan, 2

Page 67: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Lebih jelasnya berikut disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga

tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut:

Gambar 10. Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut di atas menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa

kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran

2011/2012 mengalami peningkatan yang cukup. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II

sebesar 5.

D. Pembahasan

1. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar pada Kondisi Awal

Prosentase hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Kondisi Awal, 64 Siklus II, 69

Peningkatan, 5

Page 68: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 13. Prosentase Kondisi Awal Hasil Belajar.

Rentang

Nilai Kategori Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

> 74 Baik Sekali Tuntas 3 16%

70 – 74 Baik Tuntas 1 5%

65 – 69 Cukup Tuntas 6 32%

< 65 Kurang Tidak Tuntas 9 47%

Jumlah 19 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kondisi awal

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan

Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas)

sebanyak 3 siswa (16%) kategori baik (tuntas) sebanyak 6 siswa (32%), kategori

cukup (tuntas) sebanyak 6 siswa (32%), dan yang masih berada di bawah KKM

atau tidak tuntas sebanyak 9 siswa (47%).

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar lempar cakram gaya menyamping siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 pada

kondisi awal sebagai berikut:

Gambar 11. Prosentase Hasil Belajar Kondisi Awal

9 Siswa Kurang, 47

6 Siswa Cukup, 32

1 Siswa Baik, 5

3 siswa baik sekali, 16

Page 69: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I

Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 14. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I

Rentang

Nilai Kategori Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

> 74 Baik Sekali Tuntas 4 21%

70 – 74 Baik Tuntas 1 5%

65 – 69 Cukup Tuntas 10 53%

< 65 Kurang Belum Tuntas 4 21%

Jumlah 19 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus I ketuntasan hasil

belajar kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun

pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 4 siswa (21%),

kategori baik (tuntas) sebanyak 1 siswa (5%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 10

siswa (53%), dan kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 4 siswa (21%).

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar gerak dasar lempar cakram gaya menyamping siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus

I sebagai berikut:

Gambar 12. Prosentase Hasil Belajar Siklus I

4 Siswa Kurang, 21

10 Siswa Cukup, 53

1 Siswa Baik,

5

4 siswa Baik Sekali, 21

Page 70: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

3. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II

Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 15. Ketuntasan Hasil Belajar Pada siklus II.

Rentang

Nilai Kategori Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

> 74 Baik Sekali Tuntas 3 16%

70 – 74 Baik Tuntas 2 10%

65 – 69 Cukup Tuntas 14 74%

< 65 Kurang Belum Tuntas 0 0%

Jumlah 19 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, pada siklus II ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan

Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas)

sebanyak 3 siswa (16%), kategori baik (tuntas) sebanyak 2 siswa (10%), kategori

cukup (tuntas) sebanyak 14 siswa (74%), dan kategori kurang (belum tuntas)

sebanyak 0 siswa (0%).

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

hasil belajar lempar cakram gaya menyamping siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus

II sebagai berikut:

Page 71: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 13. Prosentase Hasil Belajar Siklus II

4. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus I

dan Siklus II.

Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 14. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke

Siklus I dan ke Siklus II.

0 siswa Kurang, 0

14 siswa Cukup, 74

2 siswa Baik, 10

3 Siswa Baik Sekali, 16

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

47

21

0

32

53

74

5 5

10

16

21

16

Pe

rse

n

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 72: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Berdasarkan grafik tersebut di atas menunjukkan bahwa, kondisi awal

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan

Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 yang memiliki kategori baik sekali

(tuntas) sebanyak 3 siswa (16%), kategori baik (tuntas) sejumlah 1 siswa (5%)

kategori cukup (tuntas) sebanyak 6 siswa (32%), kategori kurang (belum tuntas)

sebanyak 9 siswa (47%). Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu yang masuk

dalam kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 2 (21), kategori baik sebanyak 1 siswa

(5%) dan kategori cukup (tuntas) sebanyak 10 siswa (53%), dan kategori kurang

(belum tuntas) sebanyak 4 siswa (21%). Pada siklus II yang masuk dalam kategori

baik sekali (tuntas) sebanyak 3 siswa (16%), kategori baik (tuntas) sebanyak 2

siswa (10%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 14 siswa (74%). Dari siswa yang

berjumlah 19 ternyata seluruhnya (100%) tuntas dalam belajar.

Page 73: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 dilaksanakan

dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan,

(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interprestasi, dan (4) analisis dan refleksi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah

diungkapkan pada Bab IV, diperoleh simpulan yaitu memodifikasi alat bantu

pembelajaran piring plastik dapat mengoptimalkan kemampuan hasil belajar gerak

dasar lempar cakram gaya menyamping pada siswa kelas V SD Negeri 1

Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012.

Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal ke

siklus I dan ke siklus II, nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal hanya

menunjukkan 10 siswa dari 19 siswa yang tuntas belajar atau 53%, siklus I sebanyak 15

siswa dari 19 siswa yang tuntas belajar atau 79%, dan pada siklus II siswa yang

berjumlah 19 seluruhnya tuntas dalam belajar (100%).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses

pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak

guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,

mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik yang

digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari siswa yaitu

minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan alat/media

pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran,

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan penggunaan

alat bantu dapat meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga

penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru yang ingin

Page 74: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM .../Upaya... · lempar cakram gaya menyamping dengan media piring plastik pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

menggunakan media yang berupa peralatan yang sederhana, mudah diperoleh, dan

murah yang ada di sekitar kita seperti tali, bola plastik, piring plastik, ban bekas atau

yang dapat dibuat sendiri atau alat lain yang dapat digunakan sebagai media alternatif

dalam pembelajaran penjasorkes. Bagi guru mata pelajaran pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif

dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan

peningkatan hasil belajar gerak dasar yang efektif dan menarik yang membuat siswa

lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran penjasorkes yang

pada awalnya membosankan dan melelahkan menjadi pembelajaran yang

menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Bagi siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga tahun

pelajaran 2011/2012 hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan keterampilan

dalam mengembangkan materi, meningkatkan disiplin, kerja sama sehingga

kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan

peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu siswa hendaknya mau

membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritik agar

dapat memperbaiki kualitas belajarnya dan mau menggunakan fasilitas yang dapat

mendukung kelancaran proses pembelajaran.

2. Bagi guru Penjasorkes apabila mengalami kesulitan dalam pembelajaran gerak

dasar tolak peluru gaya menyamping sebaiknya menggunakan alat bantu

pembelajaran berupa bola plastik yang diisi serbuk gergaji atau yang sejenisnya

yang besarnya sama dengan peluru atau yang sejenisnya sebagai solusinya.

3. Bagi sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang sebanding

dengan jumlah siswa dan melengkapi alat yang diperlukan meskipun alat tersebut

adalah hasil modifikasi guru.