universitas indonesia analisis unsur-unsur …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-mk-haryo...

13
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK DALAM CERITA CEKAK DONGENGE PAKDHE BAB LENDHUT LAPINDO JURNAL HARYO SUNDARU 0906641730 \ FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA SASTRA DAERAH UNTUK SASTRA JAWA DEPOK JULI 2013 Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Upload: lethuy

Post on 04-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK DALAM CERITA CEKAK

DONGENGE PAKDHE BAB LENDHUT LAPINDO

JURNAL

HARYO SUNDARU

0906641730

\

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA SASTRA DAERAH UNTUK SASTRA JAWA

DEPOK

JULI 2013

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

ANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK DALAM CERITA CEKAK

DONGENGE PAKDHE BAB LENDHUT LAPINDO

Haryo Sundaru

Nanny Sri Lestari, M.Hum

1. Sastra Daerah Untuk Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia

2. Sastra Daerah Untuk Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Kampus UI

Depok, Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia

Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini mengangkat cerita cekak Dongenge Pakdhe Bab Lendhut Lapindo karya Koes Indarto yang dimuat

dalam majalah mingguan berbahasa Jawa Panjebar Semangat edisi 1-3 Januari 2009. Analisis dilakukan terhadap

unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita cekak tersebut. Unsur-unsur intrinsik meliputi tokoh, alur, latar,

serta mencakup tema, dan amanat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan intrinsik

yang dikemukakan oleh Teeuw dalam buku Membaca dan Menilai Sastra. Hasil akhir dari penelitian ini adalah

menjelaskan unsur-unsur intrinsik dalam cerita cekak tersebut sehingga saling berkaitan untuk membangun cerita

tersebut.

Kata kunci:

Intrinsik, cerita cekak, keprihatinan sosial.

Abstrack

This research raised the short story Dongenge Pakdhe Bab Lendhut Lapindo by Koes Indarto that published in

Javanese language weekly magazine Panjebar Semangat edition January 1st – 3rd 2009. The analysis conducted on

the intrinsic elements contained in the short story. Intrinsic elements include characters, plot, setting and included a

theme, and a mandate. This research used a descriptive method of analysis and the intrinsic approach proposed by

Teew in his book Membaca dan Menilai Sastra. The end of result of this research is to explain the intrinsic elements

in the short story so interrelated to build the story.

Keywords:

Intrinsic, short story, social concerns.

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra adalah bentuk imajinasi, gagasan, dan argumentasi seseorang yang direfleksikan

dalam bentuk tulisan dan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra juga merupakan

cabang seni yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan maupun ilmu pengetahuan. Sastra

menggambarkan nuansa-nuansa perasaan dan pikiran yang tidak bisa diwakili oleh angka atau

statistik. Karya sastra dibagi menjadi tiga genre yaitu puisi, prosa, dan drama.

Sastra Jawa adalah sastra yang diciptakan oleh masyarakat Jawa dan menggunakan media

bahasa Jawa sebagai bahan dasarnya. Dalam kesusastraan Jawa juga dikenal bentuk-bentuk

sastra seperti halnya bentuk sastra universal yaitu prosa, drama, dan puisi. Dalam penelitian ini

akan membahas mengenai salah satu karya sastra Jawa yang termasuk dalam jenis prosa, yaitu

Cerita Cekak (cerkak).

Menurut Luxemburg dalam buku Pengantar Ilmu Sastra (1984) prosa narasi adalah

semua teks yang tidak bersifat dialog yang isinya merupakan suatu kisah sejarah, sebuah deretan

peristiwa. Ada tiga aspek dalam teks-teks naratif, yaitu 1) situasi bahasa yang tidak homogen

dengan adanya penutur primer dan sekunder, 2) bagaimana cerita dalam teks tersebut

disampaikan melalui sudut pandang pengarang, dan 3) bagaimana hubungan antar pelaku dengan

peristiwa-peristiwa yang dialami (1984: 119). Contoh prosa menurut pengertian tersebut adalah

novel, cerita pendek, dongeng, catatan harian, anekdot, epistoler, warta berita, dan editorial.

Masa kejayaan karya sastra Jawa modern adalah pada tahun 60-an, kemajuan sastra

majalah atau koran (Hutomo, 1975: 57). Hal ini terlihat dari munculnya majalah berbahasa Jawa

pada masa itu, yaitu Panjebar Semangat dan Jayabaya. Kedua majalah berbahasa Jawa tersebut,

khususnya Penjebar Semangat (selanjutnya disebut PS) merupakan sebuah lembaga penerbitan

swasta yang juga turut serta membantu tumbuh kembangnya kesusastraan Jawa.

Dalam penelitian ini penulis memilih sebuah teks prosa berbahasa Jawa yang berjenis

cerkak sebagai objek penelitian. Cerkak tersebut berjudul Dongenge Pakdhe Bab Lendhut

Lapindo (selanjutnya disebut DPBLL) karya Koes Indarto. Alasan pemilihan majalah PS sebagai

sumber data adalah perannya dalam pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan sastra Jawa

modern. Adapun alasan pemilihan cerkak DPBLL sebagai objek penelitian adalah dalam cerita

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

DPBLL pengarang menyampaikan kepada pembaca tentang sejarah masa lampau yang berkaitan

dengan adanya lumpur Lapindo. Dalam cerita tersebut juga sarat mengandung amanat atau pesan

moral.

Berdasarkan hal tersebut penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang

berhubungan dengan unsur-unsur intrinsik atau pembangun dalam cerita seperti tokoh, alur, dan

latar serta menemukan tema dan amanat apa yang akan disampaikan oleh pengarang melalui

cerkak DPBLL.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, muncul suatu permasalahan dalam

cerkak DPBLL sebagai pokok pembahasan, yaitu 1) bagaimana unsur-unsur intrinsik dalam

cerkak DPBLL meliputi tokoh, alur, dan latar? 2) apa tema dan amanat yang terdapat dalam

cerkak DPBLL?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan terhadap cerkak DPBLL adalah menguraikan unsur-

unsur intrinsik dalam cerkak DPBLL dan mengungkapkan tema serta amanat dalam cerkak

DPBLL. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dalam kesusastraan Jawa

modern, khususnya cerkak.

1.4 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini hanya akan membahas mengenai unsur-unsur intrinsik meliputi

tokoh, alur, dan latar serta tema dan amanat yang terdapat dalam cerkak Dongenge Pakdhe Bab

Lendhut Lapindo.

1.5 Sumber Data

Objek penelitian dalam penulisan jurnal ini adalah sebuah teks prosa berbahasa Jawa

yang berjenis cerkak sebagai objek penelitian. Cerkak tersebut berjudul Dongenge Pakdhe Bab

Lendhut Lapindo (selanjutnya disebut DPBLL) karya Koes Indarto yang dimuat dalam majalah

PS edisi 1-3 Januari 2009.

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

1.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Eko Maryanto dalam skripsi berjudul “Analisis

Struktur Novel Dhuwit Asuransi” di FIB Universitas Indonesia tahun 2009. Dalam skripsi ini

lebih ditekankan pada analisis struktural dengan objek novel berbahasa Jawa dari majalah

Panjebar Semangat. Sedangkan dalam penelitian penulis, menggunakan objek cerita cekak

dengan analisis unsur intrinsik.

1.7 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu

metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang ada kemudian

menganalisisnya (Ratna, 2004: 53). Dalam penelitian ini akan menggambarkan data yang ada

dalam karya sastra dan menganalisis data dalam karya sastra tersebut. Penulis juga melakukan

studi pustaka yang digunakan sebagai sumber data maupun rujukan.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan intrinsik. Hal ini berdasarkan

pada pendapat Teeuw dalam bukunya Membaca dan Menilai Sastra (1983: 60) yang

menyatakan:

“Karya sastra dipandang sebagai struktur yang otonom, lepas dari latar belakang sejarahnya, lepas pula dari diri dan niat si penulis, lepas dari latar belakang sosial dari efeknya

pembaca.”

Dengan demikian pendekatan ini merupakan suatu pendekatan terhadap karya sastra itu sendiri

untuk mencapai makna menyeluruh melalui unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra itu

sendiri.

2. Pembahasan dan Analisis

2.1 Ringkasan Cerita Cerkak Dongenge Pakdhe Bab Lendhut Lapindo

Pada sabtu sore, Moko berkunjung ke rumah pamannya yang ada di daerah Krembong. Ia

berkunjung disela-sela pekerjaanya sebagai pengirim pasir untuk tanggul lumpur Lapindo.

Awalnya Moko hanya ingin mengetahui kabar pamannya, tetapi kedatangannya justru sekaligus

menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita orang-orang jaman dahulu tentang lumpur

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

Lapindo. Mereka berbincang di teras rumah dengan hidangan sederhana thiwul dan gathot yang

disiapkan oleh Bibi.

Moko menanyakan kepada Paman tentang cerita orang-orang dahulu soal lumpur

Lapindo. Paman menjelaskan bahwa pada dasarnya hal tersebut dikarenakan adanya sikap saling

ingin memiliki secara berlebihan terhadap sumber alam yang ada di daerah tersebut. Memang

daerah itu menyimpan banyak potensi alam yaitu minyak dan gas bumi, sehingga banyak orang

yang berebut ingin menambangnya untuk keuntungan pribadi.

Menurut paman, sudah dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 bahwa segala

kekayaan alam yang terkandung dalam tanah dikuasai oleh negara dan digunakan untuk

kemakmuran rakyat. Moko kembali menanyakan tentang cara orang-orang untuk dapat menggali

sumber alam tersebut. Paman kembali menjelaskan bahwa dalam pertambangan membutuhan

lahan yang luas, maka orang-orang berusaha melakukan pengeboran. Cara pengeborannya

dilakukan secara sembarangan yang justru menimbulkan banjir lumpur yang tidak segera diatasi.

Maksudnya agar dapat membebaskan lahan, tapi justru menimbulkan bencana.

Perbincangan berujung pada bagaimana cara yang arif dan bijak dalam menyelesaikan

lumpur Lapindo. Paman berpendapat bahwa sebaiknya hal tersebut dikembalikan kepada alam.

Pada awalnya bencana tersebut terjadi karena keserakahan manusia yang sangat berlebihan

sehingga menimbulkan “kemarahan” alam. Sehingga manusialah yang seharusnya mengalah dan

pasrah dikembalikan kepada alam. Selain itu juga harus memperhatikan nasib para korban

lumpur Lapindo serta menata kembali sarana dan prasarana umum sehingga dapat digunakan

oleh masyarakat. Perbincangan pun berakhir.

2.2 Analisis Tokoh

Tokoh merupakan salah satu unsur utama dalam cerita. Menurut Sudjiman (1988: 16-18)

tokoh dalam cerita adalah individu yang mengalami peristiwa atau berkelakuan dalam berbagai

peristiwa dalam cerita. Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita dapat dibedakan tokoh sentral dan

tokoh bawahan. Tokoh yang memegang peran pemimpin disebut tokoh utama atau protagonis.

Protagonis selalu menjadi tokoh yang sentral dalam cerita, ia bahkan menjadi pusat sorotan

dalam kisahan. Kedua kategori tokoh tersebut saling melengkapi dalam kesatuan cerita dan

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

kehadiran setiap tokoh dalam cerita pada dasrnya memiliki posisi yang tepat untuk mendukung

sebuah keutuhan cerita (Maryanto, 2009: 11).

Dalam tokoh tentu ada penokohan yang merupakan penyajian watak tokoh dan

penciptaan citra tokoh (1988: 19). Penyajian watak dalam sebuah cerita dapat dilihat dari

pengarang yang melukiskan jalan pikiran tokoh dan reaksi pelaku terhadap kejadian di

sekitarnya. Berdasarkan rumusan tersebut, maka penokohan dalam cerkak DPBLL adalah

sebagai berikut,

a. Tokoh utama : Paman ‘Pakdhe’ (Pribadi yang sederhana, arif, dan bijak)

b. Tokoh bawahan : Moko (Santun, kritis, dan pendengar yang baik).

2.3 Analisis Alur

Nurgiyantoro dalam buku Teori Pengkajian Fiksi (2002:113) menjelaskan bahwa alur

adalah struktur peristiwa-peristiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan

penyajian berbagai peristiwa tersebbut untuk mencapai efek artistik tertentu. Peristiwa-peristiwa

cerita (alur) dimanifestasikan lewat perbuatan, tingkah laku dan sikap tokoh-tokoh utama cerita.

Peristiwa dan alur dalam cerkak DPBLL adalah sebagai berikut,

Peristiwa Alur

Datangnya Moko ke rumah Pakdhe Maju

Perbincangan sejarah lumpur Lapindo Mundur

Akhir perbincangan (Solusi lumpur

Lapindo)

Maju

Dengan demikian dalam cerkak DPBLL terdapat dua alur, yaitu alur maju dan mundur.

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

2.4 Analisis Latar

Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan

dalam suatu karya sastra (Sudjiman, 1988: 44). Unsur latar dibedakan menjadi tiga yaitu fisik

atau tempat, latar waktu, dan latar sosial.

Penjelasan mengenai latar berdasarkan pendapat Sudjiman (1988: 44-45) adalah sebagai

berikut, 1) latar tempat adalah tempat di dalam wujud fisiknya yaitu bangunan, daerah dan

sebagainya. 2) latar waktu merupakan keterangan kapan suatu peristiwa dalam cerita

berlangsung. 3) latar sosial merupakan penggambaran keadaan masyarakat, kelompok-kelompok

sosial, sikap dan adat kebiasaan. Cara hidup, bahasa dan lain-lain yang pada dasarnya melatari

peristiwa.

Analisis latar dalam cerkak DPBLL adalah sebagai berikut,

Latar Keterangan

Tempat Teras rumah Pakdhe di daerah Krembong

Waktu Sabtu sore

Sosial Masyarakat Jawa di lingkungan pedesaan

2.5 Tema dan Amanat

Tema dalam cerita merupakan gagasan, ide, atau pikiran utama. Sedangkan amanat dalam

karya sastra merupakan suatu permasalahan yang diajukan dalam cerita juga diberi jalan

keluarnya oleh pengarang, maka jalan keluar tersebut disebut amanat (Sudjiman, 1988: 50).

Tema dalam cerkak DPBLL adalah Keprihatinan Sosial. Tema tersebut menggambarkan

tentang keprihatinan terhadap bencana lumpur Lapindo yang diakibatkan oleh ulah manusia

terhadap alam. Bencana tersebut berakibat pada rusaknya kondisi sosial masyarakat sekitar.

Adapun amanat dalam cerkak DPBLL adalah sebagai berikut,

a. Manusia hendaknya hidup selaras dengan alam, menjaga keseimbangan ekosistem

demi keharmonisan alam.

b. Manusia jangan serakah.

c. Hidup sederhana

d. Sebagai warga negara, hendaknya memahami dan menaati Undang-Undang Dasar.

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

e. Merenungkan setiap bencana yang terjadi untuk diambil pelajaran dan hikmahnya.

3. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan analisis di atas maka dalam cerkak DPBLL mengandung unsur-

unsur intrinsik yang lengkap mulai dari tokoh, alur, latar, tema dan amanat. Unsur-unsur tersebut

membangun cerita menjadi satu kesatuan yang utuh. Sehingga sebuah cerita tidak hanya

mengandung unsur kesastraan saja, tetapi juga unsur lain yang dapat digali.

Selain unsur-unsur intrinsik tersebut, cerkak DPBLL juga mengandung makna yang sangat

dalam. Hal ini berkaitan dengan perilaku manusia dalam menjaga keseimbangan alam. Selain

itu, juga mengenai perilaku manusia dalam mengontrol nafsu keserakahan agar tidak

menimbulkan bencana. Dengan demikian melalui cerkak DPBLL ini menunjukkan bahwa sastra

merupakan media hiburan, ilmu pengetahuan dan ekspresi.

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369107-MK-Haryo Sundaru.pdf · bahasa Jawa sebagai bahan ... menimba ilmu dari Pamannya mengenai cerita

Daftar Referensi

Sumber Data

Koes Indarto. (2009). “Dongenge Pakdhe Bab Lendhut Lapindo” dalam majalah Panjebar

Semangat. Edisi 1-3 Januari 2009. Surabaya

Acuan Kamus

Lukman Ali dkk. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

W.J.S. Poerwadarminta.(1939). Baoesastra Djawa. Batavia, Groningen: J.B. Wolters.

S. Prawiroatmodjo. (1994). Bausastra Jawa Indonesia. Jakarta: CV Masagung

Sutrisno Sastro Utomo. (2009). Kamus Lengkap Jawa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius

Acuan Buku

Burhan Nurgiyantoro. (2002) Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press

Eko Maryanto. (2009). “Analisis Struktur Novel Dhuwit Asuransi”. Skripsi. Depok: FIB UI

Luxemburg, Jan Van. (1984). Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia

Nyoman Kutha Ratna. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Panuti Sudjiman. (1988). Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya

Suripan Sadi Hutomo. (1975). Telaah Kesusasteraan Jawa Modern. Jakarta: Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Teeuw, A. (1983). Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Analisis unsur-unsur ..., Haryo Sundaru, FIB UI, 2013