tutorial simulasi komputer -...

16
3 2017/2018 Modul FLEXSIM 2 TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia

Upload: doanmien

Post on 07-Mar-2019

480 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

3 2017/2018

Modul FLEXSIM 2

TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER

Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri

Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

1

DAFTAR ISI

1. Tujuan Umum...................................................................................................2

2. Global Table .....................................................................................................2

2.1. Label ......................................................................................................3

2.2. Flowitem bin ..........................................................................................4

3. Combiner and Separator ..................................................................................4

3.1. Combiner ...................................................................................................4

3.2. Separator ...................................................................................................5

4. Dispatcher.........................................................................................................7

5. Network Node ...................................................................................................8

5.1. Bagaimana Cara Menghubungkan Network Node ....................................8

5.2. Menghubungkan Fixed Resource ke Jalur ................................................9

5.3. Menghubungkan Task Executor ke Jalur ..................................................9

5.4. Single Direction Paths.............................................................................10

5.5. Jalur Non-Passing ...................................................................................10

6. Task and Task Sequence .................................................................................12

6.1. Travel Task ..............................................................................................13

6.2. Load and Unload Task ............................................................................13

6.3. Break Task ...............................................................................................14

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

2

FLEXSIM 2

1. Tujuan Umum

1. Praktikan memahami konsep penggunaan fungsi global table,

2. Praktikan memahami konsep Task Sequence,

3. Praktikan memahami konsep combiner dan separator,

4. Praktikan dapat menganalisis model menggunakan Flexsim Chart

2. Global Table

Objek ini tidak di drag ke dalam model, namun didefinisikan melalui kotak

dialog khusus yang diakses melalui toolbar. Global Table diakses melalui

menu Tools. Global Table dapat menyimpan data numerik atau string. Data

ini dapat diakses oleh setiap objek dalam model yang menggunakan Global

Table Command:

gettablenum ( “tablename”, rownum, colnum )

settablenum ( “tablename”, rownum, colnum, value )

gettablestr ( “tablename”, rownum, colnum )

settablestr ( “tablename”, rownum, colnum, string )

Global table digunakan untuk mendefinisikan routing atau alur proses dari

sebuah produk sejenis dengan perbedaan tipe sehingga langkah

pengerjaannya berbeda, namun masih menggunakan mesin yang sama.

Misalkan sebuah perusahaan mebel memproduksi meja dan kursi. Dalam

membuat meja setelah pemotongan dan perakitan langsung memasuki proses

pengecatan dan pengeringan, sedangkan untuk kursi setelah dilakukan

pemotongan dan perakitan rangka selanjutnya dilakukan pemasangan busa

baru selanjutnya masuk ke proses pengecatan dan pengeringan.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

3

Gambar 1 Properti dari Jendela Global Table

2.1. Label

Label berfungsi menyimpan informasi yang terdapat dalam flowitem dan

obyek model lain dalam bentuk label. Flowitem dan obyek flexsim lainnya

dapat memiliki jumlah label yang tak terbatas. Label memiliki nama dan

data. Data dapat berupa numerik, string, daftar, atau tabel.

Gambar 2 Informasi Label

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

4

Tabel 1 Contoh Data Input Label

Syntax Example

Getlabelnum ( object, “labelname” ) Getlabelnum ( item, “serialnumber” )

Setlabelnum (object, “labelname”, value ) Setlabelnum ( item, “serialnumber”, 5 )

Getlabelstr ( object, “labelname” ) Getlabelstr ( current, “category” )

Setlabelstr ( object, “labelname”, string ) Setlabelstr (current, “category”,

“groceries” )

Label ( object, “labelname” ) Label ( item, “stepnum” )

2.2. Flowitem bin

Resource memuat salinan obyek di flowitem bin. Perubahan apapun pada

obyek di dalam bin mempengaruhi flowitem yang dibuat oleh resource. Ini

digunakan untuk membuat label, set ukuran, warna, bentuk, dan lain-lain.

3. Combiner dan Separator

3.1. Combiner

Combiner digunakan untuk mengemas, menggabung, atau mem-batch

flowitem. Bila menggunakan pilihan ‘pack’, flowitem yang masuk port 2 dan

lebih tinggi ditempatkan di dalam dari flowitem yang memasuki port 1.

Ketika menggunakan pilihan ‘join’, flowitem yang masuk port 2 dan lebih

tinggi dihancurkan, dan flowitem yang masuk port 1 merupakan bagian yang

"dirakit". Dalam modus ‘batch’, Combiner hanya melepaskan semua item

aliran sekali batch dikumpulkan dan setup dan waktu proses telah selesai.

Gambar 3. Combiner

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

5

Gambar 4. Jendela Properti Combiner

Catatan : baris komponen ditambahkan secara otomatis untuk setiap koneksi

port input dibuat untuk port 2 dan lebih tinggi . Port input pertama selalu

disediakan sebagai wadah atau bagian utama, dan kuantitas target yang

diasumsikan adalah satu !

3.2. Separator

Separator digunakan untuk memisahkan (unpack) atau untuk membagi

(membuat salinan) flowitem. Separator dapat membongkar flowitem yang

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

6

sebelumnya digabungkan dengan menggunakan Combiner. Flowitem dapat

dibagi menjadi bagian tertentu atau panggilan dari meja. Isi harus pergi/keluar

sebelum kontainer bisa pergi/keluar.

Jika separator dalam modus ‘unpack’/membongkar , maka setelah setup

dan waktu proses selesai, separator memindahkan kuantitas unpack dari

flowitem dan ke dalam dirinya sendiri. Kemudian ia melepaskan semua

flowitem yang terbongkar. Setelah semua flowitem terbongkar telah

meninggalkan separator, ia melepaskan flowitem kontainer. Jika separator

dalam mode split, sekali setup dan waktu proses selesai, separator

menduplikasi flowitem sehingga jumlah yang dihasilkan dari flowitem adalah

jumlah split. Kemudian ia melepaskan semua flowitem. Untuk kedua mode

unpack dan mode split, setelah semua flowitem telah meninggalkan separato ,

separator segera menerima flowitem berikutnya .

Gambar 5. Separator

Catatan pada kuantitas split / unpack : Nilai kuantitas ini memiliki

perbedaan kecil untuk mode unpack versus mode split. Ketika dalam modus

unpack, separator membongkar persis jumlah flowitem ditentukan oleh

kuantitas ini. Ini berarti jumlah total flowitem yang menghasilkan satu lagi

dari jumlah unpack ( kuantitas membongkar + flowitem kontainer ) . Ketika

dalam mode split, separator menduplikat flowitem kuantitas perpecahan - 1

beberapa kali . Ini berarti jumlah total flowitem yang dihasilkan adalah sama

persis seperti kuantitas split.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

7

Catatan pesanan membongkar/ unpack : Ketika Separator dalam mode

unpack, ia membongkar flowitem kontainer dari belakang-ke-depan, yang

berarti menarik item terakhir dalam kontainer dulu, lalu kedua dari terakhir,

dan seterusnya . Jika Anda ingin flowitem di unpack dalam sequence tertentu,

maka tetapkan peringkat mereka dalam entri trigger.

Gambar 6. Jendela Properti Separator

4. Dispatcher

Dispatcher menerima rangkaian tugas dan akan menampungnya dulu, atau

mengirimkan tugas yang ada segera ke dispatcher lain dan/atau task executor

yang terhubung ke port output-nya. Rangkaian tugas mungkin dilebih dahulukan

(preempt) dari rangkaian tugas sekarang melalui daftar arus tugas. Hak untuk

mendahulukan tugas dapat sementara menyela rangkaian tugas yang sekarang atau

menghancurkan rangkaian tugas sekarang maupun rangkaian tugas lain secara

permanen. Rangkaian tugas yang didahulukan menunggu di antrian rangkaian

tugas task executor. Rangkaian tugas dapat disortir oleh prioritasnya. Karena task

executor merupakan subclass Dispatcher, ia juga dapat bertindak sebagai

Dispatcher dan terhubung melalui port output- nya ke tugas lain executer.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

8

Gambar 7. Task Executor Group

5. Network Node

Network node digunakan mendefinisikan jalur task executor bila melaksanakan

perjalanan tugasnya. Jalur terdiri atas kelompok network node yang saling

behubungan. Task executor ditugaskan berjalan terus di atas jalur terdiri dari

penghubungan beberapa network node di jalur. Node yang terhubung menjadi

“home” node task executor. Jika fixed resource dikunjungi oleh task executor

ditugaskan untuk berjalan di atas jalur, fixed resource tersebut harus terhubung

minimal satu network node, menyebabkannya dapat mengakses jalur.

5.1. Bagaimana Cara Menghubungkan Network Node

1. Click-and-drag garis hubungan dengan tombol “A”.

Gambar 8. Jalur NN1 dan NN2

2. Ketika terhubung akan terlihat garis hitam antara node. Dua arah

hijau menandakan perjalanan ke dua arah diperbolehkan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

9

Gambar 9. Jalur NN1 dan NN2

5.2. Menghubungkan Fixed Resource Ke Jalur

1. Click-and-drag hubungan, tahan tombol “A”,antara network node dan

objek dimana ada load.

Gambar 10. Cara Menghubungkan jalur ke fixed resource

2. Garis biru akan menandakan hubunga. Garis tidak terhubung dengan

port

Gambar 11. Garis biru penanda hubungan

5.3. Menghubungkan Task Executor ke Jalur

1. Click-and-drag hubungan antara the Task Executor dan Network Node

sambil menahan tombol “A”.

Gambar 12. Jarak hubungan antara Network Node dan Task Executor

2. Garis merah akan menginfdikasikan hubungan telah terbuat. Garis

tidak terhubung dengan port.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

10

Gambar 13. Jalur hubungan network node dan task executor

5.4. Single Direction Paths

1. Jalur dapat dibatasi untuk perjalanan satu arah dengan menahan

tombol ‘Q’ dan klik-drag ke arah yang ingin perjalanan dilarang.

Gambar 14. Single Direction Paths

2. Tanda yang sebelumnya hijau akan berubah merah menandakan arah

yang dilarang.

Gambar 15. Single Direction Paths

5.5. Jalur Non-Passing

1. Jalur non-passing dapat dibuat dengan tombol “A” dan klik-

dragantara 2 node yang sudah terhubung.

2. Tanda Arah berubah kuning, menandakan jalur non-passing.

3. “A” men-drag arah merah atau kuning akan membuatnya kembali

hijau.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

11

Gambar 16. Jalur Non-Passing

Setiap jalur dari network node dapat diubah dengan banyak cara. Arah

node berbeda dapat dibuat dengan menggunakan daftar dropdown

“connection type”. Jarak minimum antar pejalan dapat digambarkan.

Kecepatan maksimum dapat ditetapkan untuk hubungan jalur ini. Jarak

virtual dapat diatur dan Jarak virtual adalah nilai jarak buatan. Dengan

menggunakan jarak virtual, kamu dapat memberi jalur panjang buatan.

.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

12

Gambar 17. Jendela Properti Flownode

6. Task dan Task Sequence

Task adalah sebuah instruksi atau tindakan yang akan dilakukan oleh objek Task

executor . Contoh: LOAD flowitem

Task Sequence adalah serangkaian tugas yang harus dilakukan secara

bersequence,

Contoh : TRAVEL to Queue

LOAD flowitem

TRAVEL to processor

UNLOAD flowitem

Task Sequence akan dijalankan oleh Task Executers. Ketika Task Executer

menerima Task Sequence, ia akan mulai menjalankan tugas satu demi satu sampai

Task Sequence yang selesai atau didahului oleh preempting Task Sequence dari

prioritas yang lebih tinggi.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

13

Gambar 18. Sequence Eksekusi ( Contoh )

6.1. Travel Task

Jenis tugas "Travel" memerintahkan Task Executer untuk melakukan

perjalanan ke beberapa objek dalam model. Hal ini dapat dilakukan dengan

beberapa cara yang berbeda, tergantung pada setup model. Jika Task Executer

terhubung ke jalur, maka task perjalanan akan menyebabkan dia berjalan

sepanjang jalur, tiba di sebuah node jalur yang terhubung ke objek tujuan

yang dikehendaki. Jika Task Executer adalah objek Crane, maka ia akan

mengangkat ke ketinggian yang modeler tentukan, kemudian perjalanan ke X

/ Y lokasi objek tujuan. Oleh karena itu, task perjalanan dapat berarti

beberapa hal, tergantung pada konfigurasi model, serta jenis objek yang

sedang digunakan. Bagaimanapun, semua task jenis ‘travel’ memiliki

kesamaan yakni mereka semua memiliki beberapa objek tujuan dalam

model yang ingin dicapai.

6.2. Load and Unload Task

Jenis tugas "Load" dan "Unload" memerintahkan Task Executer untuk

memuat atau membongkar flowitem masuk atau keluar dari stasiun . Hal ini

biasanya melibatkan perjalanan jarak offset dalam rangka untuk mengangkut

atau menempatkan item di tempat yang tepat, serta melalui waktu yang

ditentukan untuk memuat atau membongkar sebelum mentransfer item sesuai

pemodel. Meskipun waktu memuat/ membongkar ditangani dengan cara yang

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

14

sama untuk semua Task Executer, offset perjalanan mungkin berbeda

tergantung pada jenis Task Executer. Sebuah Transporter, misalnya, akan

melakukan perjalanan ke lokasi angkut sambil mengangkat garpu sampai

dengan ketinggian tempat. Sebuah robot, di sisi lain, akan memutar ke tempat

item tersebut harus diangkut / ditempatkan . Untuk detail lebih lanjut, lihat

travel offset.

6.3. Break Task

Jenis tugas "Break" memerintahkan task executor untuk memeriksa apakah

ada sequence tugas lain yang dapat jadi "istirahat/break" . Sebagai contoh,

jika transporter memiliki dua item yang sedang menunggu untuk dijemput

dari lokasi yang sama, dan memiliki kemampuan untuk memuat dua atau

lebih item, maka transporter akan memiliki dua sequence tugas yang dapat

dilakukan. Keduanya akan seperti sequence tugas yang disebutkan di atas.

Salah satunya adalah sequence tugas aktif untuk mengambil item pertama,

dan sequence tugas lain ditempatkan dalam antrian sequence tugas yang harus

dijalankan setelah ia selesai tugas aktif. Break Task memungkinkan

transporter untuk menghentikan sequence tugas pertama setelah ia telah

dimuat item pertama, dan mulai sequence tugas kedua, yang melakukan

perjalanan ke stasiun item kedua dan memuat item kedua. Jika sequence tugas

tidak mengandung break task, maka Task Executer harus menyelesaikan

sequence tugas pertama sampai selesai, bongkar item pertama sebelum dapat

memuat item kedua.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 3Jurusan : Teknik Industri Modul : 3Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 13Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

15

DAFTAR PUSTAKA