tutorial 13 asma 2

Upload: fahrunidianiramani

Post on 08-Mar-2016

254 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asma

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIALMODUL Ilmu Kesehatan Anak TRIGGER 2

OLEH:KELOMPOK TUTORIAL XIII

Fasilitator: dr. Zukri Zainun, S.PMKetua: Fahruni Dian Iramani (11-129)Sektretaris: Putri Harmen(11-130) Riko Hakiki (11-220)Anggota: Monica Paramita (11-121)Mila Megawati (11-122)Ali Ardanny (11-123)Yelly Mardilla (11-124)Ahmad Sukri (11-125)Fajar Dirgantara Edward (11-126)Suci Novera (11-127)Randi Fernandes (11-128)FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Trigger 2Sesak nafas dan nafas menciut seorang ibu membawa anak perempuaannya umur 4 tahun ke dokter RS siti Rahmah dengan keluhan sesak nafas, anak tidak deman . Sesak nafas ini sudah sering berulang terutama bila abu , atau bila terkena asap rokok atau asap obat nyamuk bakar. Telah sering berobat sembuh, tapi kena lagi oleh asap atau debu anak jadi batuk dan sesak lg, nafas berbunyi menciut (ngit-ngit ) , anak lebih senag duduk. Orang tua laki lakinya juga sering sasak nafas seperti ini, namun bila berobat ada sembuh . Apa yang dapat anda jelaskan peyakit yang diderita anak ini .

STEP 11. Menciut: suara napas yang dikarenakan adanya penyempitan saluran napas2. Sesak napas: keadaan sulit bernapasSTEP 21. Kenapa anak tidak demam, sedangkan ia sesak napas?2. Kenapa sesak napas anak berulang saat bermain abu/bila kena asap rokok?3. Kenapa sesak napas berulang walaupum anak sudah diobati?4. Kenapa anak lebih sering duduk?5. Kenapa bunyi napasnya menciut?6. Apakah ada hubungan sesak napas orangtua dengan anaknya?7. Penyakit apa yang dideritanya?8. Bagaimana pencegahan sementara pasa kasus tsb?STEP 31. Karna tidak ada infeksi2. Sebab debu dan asap rokok merupakan factor pencetusnya3. Karna kemungkinan anak ini menderita asma karna penyakit ini bias diobati tapi tidak bias disembuhkan total 4. Sebab dengan beraktivitas sesak napas anak berulang5. Karna adanya penyumbatan saluran napas6. Ada, karena ayahnya juga menderita asma, dimana asma merupakan penyakit genetic7. Asma sedang8. Hindari factor pencetus

STEP 4

STEP 5 1. Definisi2. Etiologi dan factor pencetus3. Patofisiologi4. Klasifikasi dan gejala5. Diagnosis triger6. Pemeriksaan fisik labor7. Diagnose banding8. Penatalaksanaan9. Pencegahan 10. Komplikasi11. PrognosisSteP 7

1. Defenisi AsmaMenurut PNAA 2004, asma adalah mengi berulang atau batuk persisten dengan karakteristik: Timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musiman, setelah aktivitas fisik, ada riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan/atau keluarganya.

2. Etiologi dan faktor pencetus

a. Etiologi :Adanya inflamasi kronik pada saluran napas yang menyebabkan terbatasnya aliran udara serta meningkatnya reaktivitas saluran napas.Adanya faktor genetik : Atopi/alergi, Hipereaktivitifaktor lingkungan : Alergen, infeksi pernafasan, Asap/polusi, Diet.

Dengan faktor pencetus berupa : Debu rumah Asap rokok obat-obatan jamur suhu infeksi makanan

3. Patofisiologi

Faktor resiko/lingkungan

Hipereaktivitas bronkusGejala AsmainflamasiFaktor pencetusObstruksi jalan napas

4. Klasifikasi dan gejala Asma pada anakMenurut GINA 2006, pembagian derajat penyakit Asma adalah :A. Intermitten- Gejala kurang dari 1kali/minggu- Serangan singkat dan tidak mengganggu aktivitas- Gejala nokturnal tidak lebih dari 2 kali/bulan ( 2 kali )- FEV1 atau APE 80 %- Variabilitas FEV1 atau APE < 20 %B. Persisten ringan - Gejala > 1kali/minggu tapi kurang dari 1 kali/hari- Serangan mengganggu aktivitas dan tidur- Gejala nokturnal > 2 kali/bulan- FEV1 atau APE 80 %- Variabilitas FEV1 atau APE 20-C. Persisten sedang- Gejala setiap hari- Serangan dapat mengganggu aktivitas dan tidur- Gejala nokturnal > 2 kali/bulan- FEV1 atau APE 60-80 %- Variabilitas APE atau FEV1 > 30 %

D. Persisten Berat- Gejala setiap hari- Serangan sering- Gejala nokturnal sering- FEV1 atau APE 60 %- Variabilitas APE atau FEV1 > 30 %

5. Diagnosis triggerDiagnosis Asma pada anakPada dasarnya, penegakan diagnosis Asma cukup terbilang sulit. Seperti yang ditulis dalam buku Ajar Respirologi anak hal 105 mengatakan bahwa perjalanan penyakit Asma ini dapat menunjukkan berbagai macam manifestasi klinis yang tidak spesifik dan heterogen. Artinya : walaupun terdapat riwayat dan gambaran klinis yang konsisten dan mengarah pada asma, tetapi gambaran klinis yang serupa juga dapat ditemukan pada penyakit lain. Selain itu belum adanya pemeriksaan penunjang yang spesifik untuk Asma. Oleh sebab itu, sebelum menegakkan diagnosis pasti Asma, penyakit lain harus disingkirkan dulu.

A. Anamnesis :Kata kunci Dalam GINA 2006 dinyatakan bahwa mengi (wheezing) episodik dan batuk merupakan gejala yang sering ditemukan pada penyakit anak terutama pada usia < 3 tahun.1. Apakah anak mengalami mengi ? Apakah berulang ?2.Apakah anak sering terganggu oleh batuk pada malam hari ?3.Apakah gejala serupa bisa didapat setelah berolahraga ?4.Apakah juga diikuti dada terasa berat ?5.Apakah ada riwayat alergi ? Gejala sering timbulkah setelah terpaparnya ?6. Apakah ada riwayat keluarga yang mempunyai penyakit Asma atau Atopi ?7.Apakah ada penyakit lain seperti flu yang diderita sebelumnya ? Sedah berapa lama ?

B. Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi :Bisa juga diperhatikan sewaktu anamnesis berlangsung. ( Hal 112 Buku RA )a. Sesakkah si doi ?b. Pola bicaranya bagaimana ? Kalimatkah, penggal kalimat atau hanya kata-kata ?c. Adakah sianosis ?d. Adakah penggunaan otot pernafasan ?e. Retraksi ? Dangkal, sedang atau Dalam ?

2. Palpasi :a. Frekuensi nadinya ? Normal, takikardikah atau Bradikardi ?

Normal nadi pada anak :2-12 bulan = < 160/menit1-2 tahun = < 120/menit3-8 tahun = < 110/menit

3. Perkusi = Pada keadaan normal perkusi paru adalah sonor

4. Auskultasi :a. Napasnya bagaimana ? Takipnea atau bradipnea ?b. Apakah ada mengi atau wheezing ?

Normal nafas pada anak :< 2 bulan = < 60/menit2-12 bulan = < 50/menit1-5 tahun = < 40/menit6-8 tahun = < 30/menitSetelah itu, bisa juga ditambah pemeriksaaan pendukung ( Jika perlu ) untuk memeriksa fungsi paru seperti spirometri dan foto Rongten.

6. Diagnosis asma Anak Fisik

Labor Asma- Cek Darah Rutin = Eusinofilia- Pada sputum = ada eusinofil- Serum = IgE spsefik- Radiologi = Normal tapi akan terjadi Hiperinflasi saat terjadi serangan asma- Cek gas darah7. Diagnosa Banding- GER- Rinosinobronkitis- Fibrosis kistik- Bronkitis kronik8. Penatalaksanaan

Alat inhalasi yang digunakan sesuai usia

9. PencegahanPencegahan Asma di bagi 3 : a. Pencegahan Primer Untuk mencegah terjadinya sensitisasi pada bayi yang belum tersensitisasi. Dilakukan pada saat prenatal atau pascanatal Hindari pemberian antibiotic awal kehidupan Berikan pro biotic untuk menurunkan kejadian Asma, berupa susu hipoalorgenik.b. Pencegahan Skunder Pada anak yang sudah alami tersensilisati dgn cara brikan obat antihistaminc. Pencegahan tersier Mencegah terjadinya serangan Asma pada anak yang sudah menderita Asma Kurangi paparan Alergen Seperti : tungau debu rumah 10. KomplikasiA. Akut a.Dehidrasib. Gagal nafasc. Infeksi Saluran NafasB.Kronis a. Kor-pulmonalb. PPO-Kronisc. Pneumothorak11. Prognosis- Umumnya bisa segera di tangani adekuat prognosa adalah baik- Asma karena factor imunologi ( factor ekstrinsik ) yang muncul semasa kecil lebih baik dari pada yang muncul setelah dewasa- Angka kematian meningkat bila tidak ada fasilitas yang memadai.

Kesimpulan Asma pada anak dan dewasa hampir sama, tapi asma pada anak lebih sering mengi dari pada batuk. Hal ini yang membuat sulitnya mendiagnosa Asma pada anak. Dari kasus diatas didapatkan bahwa anak umur 4 thn dengan gejala sesak dan lebih senang duduk, maka anak didiagsosa sementara menderita Asma sedang. Karena sedah mengganggu aktifitas.