tulisan ajo produktivitas dan skala ekonomi

Upload: muhammad-vintra

Post on 17-Jul-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

> [!

bjbj D

& ] d 8

H U I

M " S * * * < * 8M R x v O M 8M M H I K Q

O M

U

O M * O O *

* M * $ * kP O O M 0 K .)w M I \ * M * * S : * ) ; ' * * * * S * * 8M M M * * M M M

K S 8M * S O L

* * *

*

*

*

#

:

!

Produktivitas dan Skala Ekonomi Bank Umum Syariah Indonesia Agfa Syailendra Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja internal Bank umum Syariah dalam mengalokasikan sumber daya yang efisien dengan menggunakan pendekatan analisis produktivitas dan skala ekonomi. Model yang digunakan adalah model fungsi produksi translog dengan variabel tak bebas (dependent) pembiayaan dan variabel bebas (independent) modal, tenaga kerja, dan dana pihak ketiga. Model translog yang diestimasi terdiri dari 4 kriteria model, yaitu model translog lengkap, model translog tanpa fungsi kuadratik, model translog tanpa interaksi antar faktor, dan model translog constant elasticity of substitution (CES). Pemilihan model yang terbaik pada fungsi produksi translog dilakukan melalui uji statistik, sehingga model yang terbaik digunakan untuk merefleksikan nilai elastisitas output dan returns to scale. Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Model yang terpilih adalah model constant elasticity of substitution. (2) Variabel input dana pihak ketiga memiliki nilai produktivitas yang terbesar dibandingkan dengan variabel modal dan tenaga kerja. (3) Dalam periode penelitian, kondisi diseconomies of scale terjadi pada Bank Umum Syariah, yang berarti Bank Umum Syariah belum mampu menghasilkan output pembiayaan yang meningkat dengan biaya produksi yang lebih murah. 1. Pendahuluan

Pengetahuan tentang efisiensi perbankan setidaknya memiliki beberapa alasan utama : Pertama ; bank selaku intermediasi keuangan merupakan pemain penting dalam ekonomi modern, baik itu dalam pelayanan jasa keuangan maupun sebagai pemberdaya tenaga kerja. Sistem perbankan memiliki peranan sebagai penyalur (penengah) antara penyimpan (saver) dan peminjam (investor), pelayanan jasa keuangan perdagangan dan investasi, serta membantu meyakinkan bahwa sektor ekonomi keuangan mengalokasikan sumber dayanya secara efisien. Oleh karena itu bank haruslah efisien terlebih dahulu untuk memainkan peranannya. Lebih dari itu, pengetahuan tentang penyelenggaraan sistem perbankan yang lebih baik akan meningkatkan efektifitas kebijakan makro. Kedua ; dalam kondisi ekonomi yang semakin global, permintaan sektor keuangan semakin cepat berkembang, sehingga transformasi pengetahuan dan pemanfaatan teknologi menjadi kebutuhan yang tak terelakkan. Dengan demikian sistem perbankan akan memiliki semakin besar persaingan, hal ini ditunjang pula dengan kehadiran bank asing dalam pasar keuangan. Pada akhirnya, bank yang mampu bertahan adalah bank yang memiliki hasil pencapaian output optimal dengan rendahnya biaya operasi yang digunakan.

Ketiga ; Industri perbankan dihadapkan juga pada ukuran performa standar efisiensi sektor keuangan. Dengan demikian, bank yang melewati kinerja efisiensi keuangan akan membantu manajemen bank dalam menigkatkan keahlian manjerialnya. Sehingga akan mempermudah investor dalam menentukan pilihan berinvestasi pada sektor keuangan. Beberapa kriteria penting yang umumnya digunakan sebagai ukuran performa kinerja industri perbankan adalah ROE (Return on equity), ROA (Return on Asset), NPL (Non perfoming loans), LDR (Loan to Deposit), Asset, CAR (Capital Adequacy Ratio). Sedangkan pencapaian efisiensi internal bank dapat diketahui dari alokasi penggunaan input terhadap outputnya baik secara parsial maunpun bersama-sama. Pada masa krisis perbankan dan ekonomi setelah tahun 1997, industri perbankan di Indonesia mengalami penurunan jumlah bank. Hal ini sesungguhnya wajar terjadi sebagai akibat semakin ketatnya kebijakan dari Otoritas Perbankan (Bank Indonesia) dalam mengurangi Bank-bank operasi yang mengalami kesulitan luikiditas. Hal ini pun secara simultan terjadi dari menurunnya tingkat ketidakpercayaan masyarakat pada lembaga keuangan bank yang pada tahun 1997 -1998 tercermin melalui pengambilan secara bersama-sama dana yang tersimpan pada bank (Bank Panic). Seiring dengan perbaikan dan reformasi perbankan nasional pasca krisis ekonomi, perbankan syariah yang merupakan bagian dari perbankan nasional mulai memasuki babak baru implementasi sistem perbankan nasional dengan segala hambatan dan perkembangan yang secara berkala terus diperbaiki sesuai dengan syariat Islam. Perbankan syariah era reformasi dimulai dengan disetujuinya Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan syariah. Tabel 1. Perkembangan jumlah bank perbankan syariah Kelompok Bank Thn. 2000 Feb. 2004 KP/UUS KPO/KC KCP KK KP/UUS KPO/KC KCP KK Bank Umum Syariah 2 21 8 26 2 78 20 114 Bank Muamalat Indonesia 1 13 3 26 1 36 8 81 Bank Syariah Mandiri 1 8 5 0 1 42 12 33 Unit Usaha Syariah 3 7 0 0 8 42 6 0 Bank Prekreditan Rakyat Syariah 79 0 0 0 82 0 0 0 TOTAL 86 49 16 52 94 198 38 228 Sumber : Statistik Perbankan Syariah (Januari 2004) (modifikasi) KET : KP : Kantor pusat KC : Kantor Cabang UUS : Unit Usaha Syariah KCP : Kantor Cabang Pembantu Mengacu pada beberapa indikator performa perbankan, perbankan syariah memiliki perkembangan yang cukup bagus pada indikator seperti penigkatan jumlah bank, NPFs (non perfoming loans), total asset, ROA, dan CAR. Dari data jumlah bank pada tabel ?? diketahui bahwa terjadi penambahan yang cukup besar dengan peningkatan terbesar berada pada Kantor kas (KK) yaitu sebesar 176 kantor kas, hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Meskipun demikian, peningkatan jumlah bank khususnya pada Bank Umum syariah tidak berubah yaitu hanya dikelola oleh dua bank (BSM dan BMI), hal ini mungkin lebih dikarenakan kurangnya urgensi dan pemahaman investor terhadap kinerja perbankan syariah. Sehingga alur yang terlihat beralih pada

perkembangan Unit Usaha Syariah (UUS) yang secara skala usaha masih relatif lebih kecil dan relatif lebih mudah pengoperasiannya, dikarenakan telah mempunyai rumah induk untuk mengelolanya. Seiring dengan perkembangan jumlah bank, nilai aset yang dimiliki perbankan syariah juga mengalami kenaikan, hal ini dimaksudkan sebagai perluasan usaha dalam meraih potensi pasar dan persaingan dalam pembiayaan diantaranya dengan menigkatkan fasilitas pelayanan fisik. Perkembangan nilai aset yang terjadi dari Maret 2003 hingga januari 2004 terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8.56% per bulannya. Kondisi Solvabilitas dan Profitabilitas perbankan syariah secara nyata terlihat dari CAR dan ROA. CAR yang dicapai menurun di tahun 2003 dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian CAR yang dicapai masih diatas 8 %. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 48,5 milliar pada akhir 2003 dengan rata-rata Return on Asset (ROA) sebesar 0,65%. Tabel 2. NPFs Perbankan Syariah( ( j u t a R u p i a h ) K O L E K T I B I L I T A 2 0 0 3 J u n i 2 0 0 2 0 0 3 D e c . 2 0 0 2 0 0 4 L a n c a r P a n g s a 3 , 3 3 5 , 9 1 . 0 6 % 3 , 7 4 1 , 8 9 . 9 0 % 4 , 4 2 7 , 9 1 . 6 3 % 4 , 9 3 6 , 9 0 . 3 1 % 5 , 1 4 8 , 9 3 . 1 0 % 5 , 4 3 7 , 9 2 . 7 8 % D a l a m Pangsa 182,165 4.97% 256,684 6.17% 213,284 4.41% 344,689 6.31% 251,756 4.55% 270,012 4.61% Kurang Lancar Nilai Pangsa 57,347 1.57% 84,633 2.03% 94,267 1.95% 83,993 1.54% 57,641 1.04% 68,097 1.16% Diragukan Nilai Pangsa 18,642 0.51% 27,016 0.65% 32,129 0.66% 30,134 0.55% 16,260 0.29% 19,357 0.33% Macet Nilai Pangsa 69,153 * S 3 3 N 2 5 7 5 7 2 P S J l 0 1 5 4 4 1 e E e a a M B I A Y A A N p t . 2 0 0 3 n . i M a r e t N o v .

i 8 7 6 1 8 2 P

r h a t i a n

K h u s u s

N i l a i

1.89% 51,802 1.24% 64,801 1.34% 71,031 1.30% 55,726 1.01% 65,805 1.12% Total Pembiayaan (Total Financing) 3,662,587 4,161,706 4,832,246 5,466,361 5,530,167 5,860,492 ominal NPFs (Coll. 35) 145,142 163,451 191,197 185,158 129,627 153,259 Percentage of NPFs 3.96% 3.93% 3.96% 3.39% 2.34% 2.62% Sumber : Statistik Perbankan Syariah (Januari 2004) Ket : () NPFs adalah Pembiayaan Non Lancar mulai dari Kurang Lancar sampai dengan Macet

N

Indikator lainnya yang tak kalah penting dalam perbankan adalah keberhasilan bank dalam kolektibilitas pembiayaan yang memiliki beberapa tingkat penilaian atas kelancaran pembiayaan. Pada tabel 2 persentase NPFs di rentang waktu 4 bulan cenderung menurun. Hal ini dapat saja terjadi dari ketatnya (selektif) perbankan syariah memilih jenis usaha yang sesuai dengan kaidah syariah, kapabilitas pengguna dana, dan keuntungan (margin) yang sesuai. Dari kondisi yang telah ada, performa perbankan syariah cukup baik dalam menempatkan pembiayaan, hal ini ditandai dari besarnya pangsa kolektibilitas pembiayaan lancar, yakni mencapai kurang lebih berkisar 90 %. Tingkat NPFs yang kecil juga merefleksikan resiko usaha yang ditanggung bank relatif lebih aman. Sebagai tambahan informasi, komposisi dana pihak ketiga (DPK) dan komposisi pembiayaan pada perbankan syariah tergolong cukup penting diketahui, kedua hal ini setidaknya juga dapat menggambarkan kondisi kinerja perbankan syariah secara umum. Dana pihak ketiga perbankan syariah terdiri dari Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah, dan Deposito Mudharabah. Hingga Januari 2004 pangsa DPK didominasi (> 50%) oleh Deposito Mudharabah sebesar 61.22%, atau secara rata-rata dalam kurun waktu dari Maret 2003 hingga Januari 2004 pada tiap bulannya sebesar 56.5%. Sedangkan dari sisi komposisi pembiayaan yang terdiri dari ; dalam rangka pembiayaan bersama, dalam rangka restrukturisasi pembiayaan, penyaluran pembiayaan melalui lembaga lain, pembiayaan musyarakah, pembiayaan Mudharabah, piutang murabahah, Piutang Salam, Piutang Istishna', ternyata pangsa terbesar dimiliki oleh piutang murabahah dengan rata-rata sebesar 70% di tiap bulannya dari maret 2003 hingga Januari 2004. Nilai komposisi Piutang Murabahah yang besar menandakan bahwa perbankan syariah masih terkosentrasi pada pembiayaan jual beli dengan mengambil nilai tambah (margin) sebagai keuntungannya. Melihat kondisi ini berarti pula bahwa perbankan syariah belum mampu menggalang para pengguna dana (peminjam dana) sebagai mitra kerja untuk memajukan kemandirian usaha, hal ini ditandai dengan pangsa pembiayaan yang masih relatif kecil (kurang dari 30 %) pada piutang mudharabah. Setelah mengetahui beberapa kinerja perbankan syariah diatas, beberapa hal yang menjadi kosentrasi penting dalam tulisan ini adalah ; objek penelitian yang terdiri hanya dari 2 bank (Bank Syariah Mandiri dan Bank

Muamalat Indonesia) yang diidentifikasikan sebagai bank umum syariah, pemahaman terhadap produktivitas dan skala ekonomi pada bank umum syariah sebagai pengetahuan dalam memahami efisiensi perbankan, serta penggunaan fungsi produksi translog dalam estimasi model untuk mengetahui nilai produktivitas dan skala ekonomi pada point ke-2 diatas. Dengan demikian, pada bagian (2) akan dibahas tentang latar belakang teori yang terkait, (3) Metodologi dan Spesifikasi Model, (4). Sumber data dan penjelasannya, (5). Hasil dan kesimpulan. Latar belakang teori Proses produksi merupakan segala aktivitas yang dapat membuat kegunaan (utility) saat ini menjadi kegunaan masa datang . Selain itu juga diketahui bahwa proses produksi merupakan aktifitas yang tidak hanya membentuk barang secara material (material goods) . Dengan demikian suatu proses produksi dapat diketahui sebagai aktifitas yang dapat menghasilkan kegunaan (utility atau output), dan dalam menghasilkan aktifitas produksi berguna dibutuhkan input-input produksi yang tidak hanya digunakan/dinilai berdasarkan input fisik (material) saja, begitu juga dengan output yang dihasilkan dapat berupa barang maupun jasa. Dalam perbankan, kondisi output dan input yang dilibatkan dapat saja berbeda dengan yang pada umumnya digunakan sebagai output atau pun input dalam industri manufaktur. Perbankan yang pada umumnya menghasilkan beragam produk (multi produk) cenderung akan menghadapi permasalahan dalam menentukan spesifikasi yang sesuai. Hal ini tentu saja menjadi pertimbangan dalam menentukan pendekatan penggunaan input yang sesuai untuk menggambarkan hubungan yang terjadi dengan output pada industri perbankan. Setidaknya terdapat lima (5) pendekatan dalam memahami kondisi tersebut : Pendekatan produksi, dimana deposito dihitung sebagai output, dan pendekatan ini mengukur dalam kuantitas fisik ; seperti jumlah rekening, proses transaksi, dll. Pendekatan intermediasi (intermediation approach), melihat bahwa bank sebagai institusi yang mengumpulkan dan menyalurkan dana. Deposito dimasukkan sebagai input. Pendekatan aset, dimana kewajiban dipertimbangkan sebagai input dan aset merupakan output. PendekataN nilai tambah (value adde` approach), deposito dipebtimbangkan sebagai output. Urer cost approAch, dengan mengasumsikaj "ahwa kontribusi bersih dari pendapatan bajk menjelaskan input dan output, sehingga deposito d golongkan sebagai output. Pe-ahaman terhadap proses produksi akan lebih mudah dipahami pada suatu perusahaan atau industri yang berupaya mengolah input menjadi output. Perusahaan merupakan unit teknis yang mengolah komoditas, dan pengusaha (pemilik dan manajer) yang menentukan berapa besap iomoditas qang akan diproduksi. Oleh karenajya sebara latematis fungsi produksi merupakan hubuncan antara kkmbinasi ifput yang dig5jakan dal`i mengha`ilian nupput. Tujuan utama secaligus pdrmas lahaf yang dikelola pengusah` (entrdprajeur) ad`lah eemakrimalkan profht pada kondisi tekonologi yang telah ditentukan (given).

Pada kasus dimana perusahaan memproduksi output tunggal dari dua input, maka fungsi produksi dapat dijelaskan sebagai berikut: EMBED Equation.DSMT4 dimana y adalah tingkat output , x1 dan x2 adalah tingkat masing-masing input, dan f(..) merupakan fungsi yang secara terus menerus dapat dibedakan dan berkembang, sehingga turunan parsial terus berlanjut. Oleh karena berkelanjutan (continuous) maka jumlah dari kombinasi kemungkinan yang terbentuk menjadi tak terhingga. Dengan demikian apabila proses teknologikal dilakukan berulang-ulang (repeatable), maka ekspansi dari seluruh input pada kondisi tertentu akan mendorong ekspansi output yang sebanding (proportional). Secara sederhana fungsi produksi diasumsikan untuk linear dan homogeneous. Dalam kaitannya dengan efisiensi, khususnya dalam pencapaian technical efficiency, yakni pencapaian output yang maksimal dari penggunaan kombinasi input pada fungsi produksi, maka nilai produktivitas input terhadap output secara parsial dapat diketahui melalui turunan pertama pada fungsi produksi terhadap inputnya. Apabila diketahui fungsi produksi (asumsi 2 input dan 1 output): Q = f(K,L) Dimana Q=output ; K=kapital ; dan L= tenaga kerja. Maka nilai produktivitas tenaga kerja marjinal adalah EMBED Equation.DSMT4 dan produktivitas kapital marjinal adalah EMBED Equation.DSMT4 . Atau yang lebih dikenal dengan Marginal Product , yaitu besarnya perubahan dari total output yang berkenaan dengan variasi dari kuantitas input . Nilai produktivitas input ini dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan input (secara parsial) dalam menghasilkan ouput. Sehingga nilai produktivitas input yang tinggi terhadap output dapat berarti pula bahwa besarnya perubahan input yang terjadi mampu mendorong peningkatan output yang jauh lebih besar. Pengukuran nilai produktivitas ini mengarah pada ekspansi (perluasan) output dalam jangka pendek. Yakni secara parsial masing-masing input mampu menjelaskan kemampuannya terhadap output dengan nilai input lain dianggap konstan. Dalam pencapaian ekspansi (perluasan) output di jangka panjang, maka total penjumlahan dari masing-masing produktivitas input (elastsitas output) merupakan kondisi yang menggambarkan returns to scale. Returns to scale secara teknis dalam fungsi produksi juga merupakan penjelas hubungan antara skala (scale) dan efisiensi. Yakni apabila peningkatan output lebih besar dari total peningkatan produktivitas maka kondisi increasing returns to scale. Bila peningkatan output secara proporsional sama dengan peningkatan total produktivitas maka constant returns to scale. Sedangkan bila terjadi penambahan pada total produktivitas input lebih besar dari peningkatan output maka kondisi decreasing returns to scale. 3. Metodologi dan spesifikasi model

Sebagai suatu perkembangan dari penggunaan fungsi produksi dalam analisis, maka secara matematis telah dikembangkan berbagai model sederhana yang mencoba menangkap fenomena analisis. Salah satu fungsi produksi yang populer adalah Cobb-Douglas (C-D), yaitu dengan persamaan : EMBED Equation.DSMT4 X > 0 , ( ( 0 ;

K > 0 , ( ( 0 ; L > 0 , A > 0 Dimana X adalah output, K adalah jumlah kapital, dan L adalah input tenaga kerja (labor). Dari persamaan C-D (2. 2) diatas diketahui : EMBED Equation.DSMT4 dan EMBED Equation.DSMT4 merupakan elastisitas produksi dari input labor dan kapital. Homogeneous of degree EMBED Equation.DSMT4 . Jika EMBED Equation.DSMT4 lebih dari 1 maka increasing returns to scale; dan bila EMBED Equation.DSMT4 =1 berati constant returns to scales. Marginal physical productivity of labour, menurun jika EMBED Equation.DSMT4 < 1 pada saat input labor meningkat. Marginal rate of substitution adalah EMBED Equation.DSMT4 , sehingga elasticity of substitution merupakan satu kesatuan. Perkembangan fungsi produksi berikutnya diperkenalkan oleh Solow, Minhas, Arrow, dan Chenery. Perubahan yang mendasar yang dibawa adalah membiarkan elasticity of subtitution ( ( ) u n t u k l e b i h k o n s t a n p a d a t i n g k a t a n n i l a i d a r i p a d a s e b a g a i s a t u k e s a t u a n . P e r s a m a a n y a n g t e r b e n t u k a d a l a h : E M B E D E q u a t i o n . D S M T 4 D i m a n a ( m e r u p a k a n p a r a m e t e r e f i s i e n s i , y a n g m e n a n d a k a n p e r u b a h a n o u p u t t e r h a d a p i n p u t n y a ; ( ( 0 d" ( d" 1 ) m e r u p a k a n parameter distribution yang menentukan divisi pendapatan faktor ; ( merupakan parameter substitution yang merupakan fungsi sederhana dari elasticity of substitution. Dengan demikian ( = 1/(1+(), dan marginal product of capital EMBED Equation.DSMT4 . Penentuan nilai dari ( diturunkan dari ( , ketika elastisitas tak terhingga maka ( =1 ; dan ketika ( = 0 maka ( = (. Perkembangan berikutnya dalam fungsi produksi adalah pemakaian fungsi translog, dan pemakaian fungsi ini telah banyak diaplikasikan dalam berbagai kajian keilmuan ekonomi yang meliputi makro dan mikro. Translog merupakan fungsi kuadratik yang membiarkan elastisitas substitusi parsial yang berbeda diantara masing-masing input yang digunakan dalam proses produksi, sehingga fungsi produksi translog memiliki nilai elastisitas substitusi yang tidak harus selalu konstan, translog merupakan fungsi non linear pada variabel, tapi linear dalam parameter dan pembentukan linear yang terjadi dilakukan melalui transformasi logaritma natural (seperti halnya pada fungsi C-D), sehingga dapat diestimasi dengan teknik linear least squares . Bentuknya yang polynomial dan terdapat interaksi antar faktor menjelaskan bahwa hubungan yang terjadi pada perubahan variabel bebas tergantung dari nilai variabel itu sendiri atau nilai variabel bebas lainnya. Adapun penggunaan persamaan translog dengan variabel input lebih dari 2 (multivariat) : EMBED Equation.DSMT4 Q = Output ; i,j = input ; Xi = banyaknya variabel input EMBED Equation.DSMT4 = penjumlahan yang dilakukan dalam setiap indeks yang lebih kecil daripada indeks j. Jika terdapat 3 variabel input (K, TK, DPK), maka dapat dinyatakan LnQ sebagai variabel tak bebas dengan variabel bebas : faktor utama lnK, lnL,

lnD, dan faktor utama kuadrat lnK2, lnTK2, lnDPK2, serta 3 buah interaksi dua faktor input yaitu (lnK)(lnTK), (lnK)(lnDPK), (lnTK)(lnDPK). Dari model yang diatas, maka elastisitas output terhadap input melalui turunan pertama pada masing-masing input ; EMBED Equation.DSMT4 Xi=Banyaknya Variabel input Dari nilai elastisitas output yang didapat merupakan juga nilai produktivitas input yang digunakan. Setelah mengetahui elatisitas outputnya maka untuk mendapatkan returns to scale sebagai bagian dalam mengetahui skala ekonominya maka tingkat returns to scale didefinisikan sebagai penjumlahan elastisitas output : EMBED Equation.DSMT4 EMBED Equation.DSMT4 : returns to scale (Rts) EMBED Equation.DSMT4 : banyaknya variabel input Dan dari hasil estimasi tersebut terdapat tiga kemungkinan ; (1). Increasing returns To scale apabila Rts > 1 (2). Constant Returns to scale apabila Rts = 1 (3). Decreasing returns to scale apabila Rts < 1. Pendekatan melalui fungsi translo' ini tebdapat keunggulan dibaNdingkan dengan fungsi p2oduksi atau bIaya yang se$erhana, yAitu 8 Fungsi translog da`at diguNa+an untuk melacu+an pengujian sepaRabiliTa3 anta2a berbagai )npup ya.g d)gunakan dalAm pro3es Pr duksi s%hin'ga asumSi tentang sEparabilitas terseBut Dida perlu ditet!pkan secara prhori `ta5 dengan kata lain fungsi inI memungkinkan adanya elastisitas substitusi parsial yang berbeda diantara masing-masing input yang digunakan dalam proses pro`uksi. Nilai elastisitas parsial tepsebUt tidak harus re,alu konst!n. Adapun #el%mahan d lae pe.ggelaan funfsh tR!nqlkg dalam aS imasi ad!Lah : J)k! ppO3%dur bEncCi xa.g $agunakan uftUk -enUrubja

dstieAsi dAr@ elActi3itaS cqbrtitu i &a+top dalaI b!nyak fAk or( matrIAs d!n EC4imash koebis j R/Dekci haru3 di)nv%bsiiab. MUltI),lineapitac Qang tinggi diantara variabel-variabel input sering menyebabkan maslah-masalah dalam pengestimasian fungsi. Dengan demikian spesifikasi model yang terbentuk dalam model translog pada penelitian ini akan dilandaskan pada kesesuaina dengan uji statistik secara ekonometrika. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh model yang terbaik dalam memetakan hubungan fungsi produksi antara input dan output, tanpa menghilangkan 3 variabel utama (lnK, lnTK, lnDPK). Oleh karena itu terdapat 4 model yang akan diestimasi yaitu : Model Translog Lengkap, yaitu model translog yang mengikutsertakan fungsi kuadratik dan interaksi antar faktor. Model Translog tanpa fungsi kuadratik atau EMBED Equation.DSMT4 , sehingga variabel input yang berlipat ganda (perkalian antar faktor input yang sama) tidak digunakan. Model Translog tanpa interkasi antar faktor input atau EMBED Equation.DSMT4 , sehingga interaksi antar faktor input tidak digunakan. Model translog tanpa fungsi kuadratik dan interaksi antar faktor atau EMBED Equation.DSMT4 dan EMBED Equation.DSMT4 , dengan kata lain model ini membentuk fungsi Constant Elasticity of Substitution (CES) . Dalam 4 model diatas, nilai konstanta pada tiap konstanta ((0) akan digunakan metode fixed effect untuk dapat membedakan konstanta pada kedua bank tersebut. 4. Data dan penjelasannya

Obyek penelitian adalah bank umum syariah, berdasarkan statistik perbankan syariah Bank Umum Syariah hingga saat ini (2004) terdiri dari dua Bank, yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat. Rentang waktu/periode penelitian 2002.I 2004.V dengan mengacu pada pertimbangan ketersediaan data. Data yang diperlukan merupakan data time series per bulan dengan cross section dua bank sehingga terjadi balanced panel data, dan sumber data berasal dari laporan keuangan bank yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Perbankan termasuk salah satu dari kategori perindustrian, akan tetapi terdapat perbedaan yang cukup nyata antara perbankan dan jenis industri lainnya. Hal ini dikarenakan produksi yang dihasilkan oleh bank bukan berupa barang (goods), melainkan lebih kepada Jasa (services). Atas dasar pendekatan bank sebagai intermediasi keuangan yang menyalurkan dana dari nasabah kepada peminjam, maka data yang diperlukan adalah : Output Bank umum Syariah (Pembiayaan (Financing Extended); Q) Output Bank Umum syariah merupakan jumlah pembiayaan yang diberikan (Financing extended) yang berhasil disalurkan kepada pihak yang tidak terkait dengan bank setelah dikurangi penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) baik dalam rupiah maupun valuta asing yang diukur dalam Rupiah. Penggunaan variabel pembiayaan (financing extended) dimaksudkan untuk merefleksikan output bank syariah yang ditinjau dari pendekatan intermediasi keuangan (jasa), dengan asumsi bahwa bank memaksimalkan profit setelah memperhitungkan (manage) kesesuaian/kelayakan penyaluran

pembiayaan. Dana Pihak Ketiga (deposit fund ;Dpk) Dana Pihak ketiga (deposit fund) pada bank umum syariah merupakan penjumlahan dari Giro wadiah, Tabungan Mudharabah, dan Deposito Mudharabah, yang diperoleh dari pihak yang tidak terkait dengan bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing yang diukur dalam satuan rupiah. DPK merupakan input bank syariah, dimana perolehan DPK akan disalurkan menjadi pembiayaan (financing extended). Tenaga Kerja (L) Data input Tenaga kerja yang digunakan adalah beban tenaga kerja yang meliputi gaji, tunjangan, dan pelatihan, yang dihitung/diperoleh melalui pengurangan akumulasi yang terjadi di tiap bulannya dalam satuan rupiah. Beban tenaga kerja merupakan proxy dari jumlah tenaga kerja ataupun jumlah jam kerja. Hal ini dikarenakan data jumlah tenaga kerja maupun jumlah jam kerja pada perusahaan tidak tersedia secara perbulan, dan data tersebut memiliki kecenderungan tidak mengalami perubahan (konstan) pada tiap bulannya (homogen). Sedangkan data beban tenaga kerja direfleksikan mampu memperlihatkan insentif dari perusahaan terhadap karyawan (tenaga kerja) untuk dapat meningkatkan output pembiayaan. Modal (K) Modal yang digunakan terdiri dari modal disetor dan cadangan tambahan modal yang diikutsertakan dalam aktifitas usaha Bank umum Syariah (dalam Rupiah). 5. Hasil empirik dan Kesimpulan Estimasi yang dilakukan pada 4 model ekonometrika diatas, diuji secara statistik untuk memperoleh model yang terbaik untuk memetakan hubungan antara independent dan dependent sehingga nilai produktivitas dan skala ekonominya dapat diketahui. Hasil uji statistik yang dilakukan antara lain uji-t, uji-F, dan uji-R2. Uji-t yang dilakukan pada model 1 dan 3 tidak terdapat hubungan yang signifikan pada variabel input utama (lnK, lnTK, dan lnDPK) hingga batas minimal tingkat signifikansi minimum 10%. Sedangkan pada model 2 hanya terdapat 1 variabel input utama yang mampu menjelaskan hubungan secara signifikan. Sebaliknya pada model 4 terdapat hubungan yang signifikan pada variabel-variabel input utama, dua diantaranya memiliki tingkat signifikansi pada 1%. Uji-F dan Uji R2 yang dilakukan pada keempat model tersebut menunjukkan hasil yang signifikan pada uji-F dan nilai koefisien determinasi (R2) yang besar (99%). Dengan demikian model yang lebih baik dalam memetakan hubungan adalah model constant elasticity of substituion (CES) : EMBED Equation.DSMT4 EMBED Equation.DSMT4 Dari hasil estimasi model 4 terlihat bahwa nilai konstanta yang dimiliki Bank Muamalat Indonesia lebih besar dibandingkan Bank Syariah Mandiri, hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya optimalisasi pemanfaatan teknologi atau pemberdayaan optimal sumber daya manusia dalam menanganinya. Bank Muamalat Indonesia memiliki nilai konstanta yang lebih besar dikarenakan proses pembelajaran (learning process) yang cukup lama

terjadi dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri. Analisis produktivitas dilakukan dengan menggunakan nilai elastisitas output sebagai ukurannya. Elastisitas output terhadap input tunggal merupakan rasio antara produktivitas marjinal dan rata-rata produksi dari input tunggal tersebut. Elastisitas output menunjukkan seberapa besar pengaruh input faktor produksi modal, tenaga kerja, dan dana pihak ketiga terhadap besarnya perubahan kepada output pembiayaan. Sehingga elastisitas output ini dapat menggambarkan tingkat produktivitas yang terjadi, dimana semakin tinggi nilai elastisitas output suatu variabel terhadap tingkat outputnya menggambarkan kemampuan dari variabel input dalam merubah tingkat output. Dengan melakukan differensial parsial fungsi produksi translog terhadap masing-masing input tunggalnya maka diperoleh persamaan elastisitas output untuk masing-masing input tersebut. Dikarenakan model 4 merupakan bentuk Constant Elasticity of Substitution (CES) maka nilai produktivitas parsial yang terbentuk tidak tergantung dari interaksi antar faktor input maupun kuadratik dari input faktor tersebut. Dengan demikian hasil yang didapat sepanjang kurun waktu penelitian memperlihatkan nilai yang produktivitas yang konstan tiap bulannya. Nilai elastisitas output terhadap modal (EOk), Tenaga Kerja (EOTK), dan Dana Pihak Ketiga (EODPK) pada Bank Umum Syariah (BUS), memiliki nilai yang konstan sepanjang periode penelitian yaitu sebesar 0.110426 (K), 0.054541 (TK), dan 0.743452 (DPK) yang menunjukkan bahwa jika input modal berubah sebesar 1 % maka akan menyebabkan kEn!ikan perubahan output sebesar 0.11 %, cateris paribus. edangkan nilai elastisitaS output terhadap bebaf tenaga kerja apabila berubah sebesar 1 % maka kenaikAn perubahan output `erubah sebesar .05 %. Kenaikan per5bahan output terbesar dipengaruhi dari peru`ahan dana pihak ketigA, qakni perubahan 1% pada DPK mendoRong kenaiakan perubahan output sebesab 0.74%, cateris paribus. DEngan demikian dapat dikEtahui bahwa EODPK > EOK > EOTK. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan input dana pihak ketiga akan lenghasilk!. tiNgkat output yAng lebih besar dibandingkan dejgan pdnambahaN inpqt lainhya Atau d%ngan kata laif daNa phhak ketI'a lebIh produktif. Peturns to sCale daDam p o$uksi yalg hOmotetHk dapat d`gunakan 3ebaeai ukuraj skala ekonnmi atau sial` usAha. Rd4u"Ns to scale -enunjukkan pejambaHan output sebagai akibad penambahan semua input dengan proporsi yang sama. Selanjutnya returns to scale seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari elastisitas output terhadap input modal, tenaga kerja, dan dana pihak ketiga. Dengan demikian berdasarkan model yang dipilih, persamaan untuk returns to scale pada Bank Umum Syariah dapat dinyatakan sebagai berikut : EMBED Equation.DSMT4 Nilai returns to scale di Bank Umum Syariah sebesar yang berarti perubahan input secara keseluruhan sebesar 1 % akan mengakibatkan perubahan terhadap output sebesar 0.90 %. Dengan demikian terjadi kondisi decreasing returns to scale (Rts M N P X r s | ~ w

] _ b n ~uiiiiaXL J

h`

h` 5 OJ

QJ

h

5 OJ

Q

h` OJ QJ QJ h

h

h` h` 6 OJ 6 OJ QJ

QJ

h

6 OJ

QJ

h

h` OJ

h OJ QJ h` h` OJ QJ h` h\D 5 OJ QJ mH! sH! # j hK 0J OJ QJ U mH! sH! h L OJ QJ mH! sH! h\D OJ QJ mH! sH! h BS OJ 5 CJ OJ QJ aJ mH! sH! ! = > O P ^ _ o p M N = > 8 9 " $ dh a$ gdAgd $ dh a$ gdAgd n o p U

QJ X

mH! sH! ! h\D

`

" QJ

0

7 K < G T W Y n ' : --||s hT 6 OJ QJ

h&/ 6 OJ

h&/ OJ

QJ

hT OJ

QJ

h2 OJ

QJ

h65 OJ

QJ

hP/ OJ

QJ

hK OJ QJ

QJ

h>

h> OJ

QJ

h> 6 OJ

QJ

h>

h> 6 OJ

h> OJ

QJ

hI OJ

QJ

h` OJ QJ h` 5 OJ QJ h B Q ` v ! " q {o`P`P` h_ h L 5 CJ OJ QJ aJ h_ h L CJ OJ QJ aJ hw h L 5 OJ QJ hw hw 5 OJ QJ :

5 OJ

QJ K

v

& 7 8 9

hV OJ

QJ

j

hUL 0J

OJ

QJ

U

hUL OJ QJ hUL hUL OJ QJ h, h, OJ QJ mH sH

hUL OJ QJ mH h, OJ QJ

sH mH

sH

h\D OJ

QJ

hkZ

OJ

QJ

h, OJ

QJ

h&/ 6 OJ

QJ

h&/ OJ QJ 0 : D E b l 4 "

F

M

T

X F

[

b

i

kd $

$ If

-

0

t

0

l a i m

4 4 yt_ $ dh $ If p q Ff Ff 5 Ff $ dh $ If a$ gdAgd 8 : <

a$ gdAgd Ff $ dh $ If a$ gdAgd > A 5 N Ff h i C E G hC

- - - - r s - 8 L M N ! ! ! ! ! ! ! ---yqfqfqXqL 5 OJ QJ j hu 0J OJ QJ Uhu hu OJ QJ

hC

hu OJ

QJ

h # OJ

QJ

hw OJ

QJ

h OJ QJ L 0J OJ QJ U L hV OJ QJ

j

h j hV 0J OJ hV 6 OJ QJ

QJ

U

h

hV OJ

QJ

L L L L

h OJ QJ h!. h CJ OJ QJ aJ h_ h CJ OJ QJ aJ h_ h 5 CJ OJ QJ aJ G H N - - M N ! ! "" $ $ dh dh

Q

T

W

Z

]

a

d

h

i

a$ gdAgd a$ gdAgd Ff $ dh $ If a$ gdAgd Ff ! " " " "" T" V" " " " # # 2# ># T# `# v# # # # # # # # # $ $ $ $ $$ $ 2$ ;$ @$ I$ N$ W$ \$ ]$ ^$ l$ y$ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ &h_ hC 6 CJ OJ QJ ] ^J aJ h_ hC CJ OJ QJ a J h_ hC CJ OJ QJ ^J aJ & h_ hC 5 CJ OJ QJ \ ^J aJ hC hC 5 OJ QJ hC hC 5 OJ QJ ^J hC hC 5 j hC 5 OJ QJ 6"" V" l" " " " " "

If If

a$ gdAgd l

$

dh

$ 7$ 8$ H$ If

a$ gdAgd [

"

$ dh " % kd $

$ $

c" t

# 4 # -# 2# @# T# b# v# # $ If a$ gdAgd $ dh kd U[

0 l a yt_ " " " " # # 6 $ # # l dh

4 #

$ 7$ 8$ H$

If

a$ gdAgd $ $ If

c"b 0 l a yt_ $ 3$ ;$ A$ t

j $ $

6

4 # # $ $ $ I$ O$ W$ ]$

4 %$ $ ^$ dh

$ If

a$ gdAgd

$

dh kdu

$ 7$ 8$ H$ If $ $ If l

a$ gdAgd

]$

U[

c"b 0 l a yt_ $ $ t ^$

j

6 4 4 l$ r$ y$ $ $ $ $ $ $ $ -$ $ $ $ $ dh $ If a$ gdAgd $ dh kdT

If l

a$ gdAgd

$

$ 7$ 8$ H$ $ $ If

U[

c"b t

j

0 6 4 4 l a yt_ $ $ $ $ $ $ $ $ % % % % % % '% ,% % .% 4% A% H% M% U% Z% b% g% o% t% |% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % & & & & & & & !& (& )& 0& 1& 8& 9& :& & h_ hC 5 CJ OJ QJ \ ^J aJ & h_ hC 6 CJ OJ QJ ] ^ J aJ h_ hC CJ OJ QJ ^J aJ h_ hC CJ OJ QJ aJ ?$ $ $ $ $ $ $ $ % % % % % % '% % $ .% dh $ If a$ gdAgd $ dh kd3 $ 7$ 8$ H$ If $ $ If

a$ gdAgd l

-%

U[

c"b t 0 $ % dh yt_ .% 4% :%

j 4 A% H% $ If

l a % %

4 N% U% [% b% h% o% u% |% % a$ gdAgd $ dh kd $ 7$ 8$ H$ $ $ If

If l

a$ gdAgd

%

U[

c"b t 0 l a yt_ %

j

6

4 4 % % % % % % %

$ If l a$ gdAgd % % % kd $ $ If [

dh

$ 7$ 8$ H$

c" t 6

4

0 l a yt_ % & & & !& )& 1& 9&

4

$ 9& :& % kd $ $ If l

dh

$ 7$ 8$ H$ If

a$ gdAgd

[

c" t 6

k&

0 4 l a yt_ :& L& M& R& S& X& Y& ^& _& d& e& j& & r& & -& & & & ' ' ) ) ) + vg\T\TLD

4 p& q

hzX OJ

QJ

hC OJ

QJ

hu OJ QJ hu hu OJ QJ hC hC CJ OJ QJ aJ hC CJ OJ QJ ^J aJ h!. hC CJ OJ QJ ^J aJ j hC CJ OJ QJ ^J aJ h!. hC CJ OJ QJ aJ h_ hC CJ OJ QJ aJ & h_ hC 5 CJ OJ QJ \ ^J aJ h_ hC CJ OJ QJ ^J aJ , h_ hC 5 6 CJ OJ QJ \ ] ^J aJ :& M& S& Y& _& e& k& q&

$ dAgd $ l q& dh r& & % a$ gdAgd kd $ $ If [

dh

$ 7$ 8$ H$ If

a$ g

c" t 6

0 4 4 l a yt_ & & & ' ) ) - - / / 2 2 2 2 5 5 E7 7 8 8 ?9 9 9 /< 0<

$ & F & F dh a$ gdAgd $

dh ^a$gdAgd $ dh a$ gdAgd + %+ 0+ :+ I+ R+ S+ U+ + + + \, z, }, , , , , , , , , , , , - - )- 2- 4- c- l- - - - . uj hm hm OJ QJ j hm 0J OJ QJ U

hm OJ QJ h'< h'< 6 OJ QJ ^J h'< h'< OJ '< h'< 6 OJ QJ h'< 6 OJ QJ h'< h'< OJ QJ

QJ

^J

h

h'< OJ

QJ

hzX

h7J 6 OJ

QJ

h7J OJ

QJ

hzX 6 OJ

QJ

hzX OJ QJ / / / / 2 2 2 3 sshZh 0J OJ QJ OJ QJ

hzX hzX 6 OJ 0 0 0 0 0 3 3 3 5 5 j hKW5 0J OJ U h h OJ

QJ (. . W/ ]/ / / 1 41 51 61 1 2 2 2 B7 C7 9 9 QJ U hKW5 hKW5 OJ QJ j h QJ h 5 OJ QJ h h 5

h

OJ

QJ

ht. OJ

QJ

hk OJ

QJ

hV OJ

QJ

hG OJ

QJ

hr OJ

QJ

h'< OJ

QJ

hoA OJ

QJ

h3

hm 6 OJ

QJ

hm

hm OJ

QJ

h3 OJ QJ #9 9 .< 0< < -< = T> ^> > > ? ? ? ? ? !? "? #? @ @ @ -@ A A wh] h {G hIC OJ QJ hIC OJ QJ

< /A j

? B s

x ` a

w

hWq

hB

h/ o

hB 6

h_#

hB

h/ o

hB 6 CJ

] aJ

h/ o

hB H*

h/ o

hB

hB

hw

hB

h/ o

hB CJ

aJ

hB CJ aJ D x y a b v w ] / ^h`a$gdV $h^h`a$gd-~

m

$h

h^h`gdK $Hdh ^H`a$gdAgd u v ~ \ ] ^ ` & . / 0 l m n p - ! + , . U V X

h- hK

hY hK

hIC hK

hKW5 hK

h

hK

hm hK mH! sH!

hu hK

hK mH! sH! L hK mH! sH!

h

h L hK

hK hK

hK

j

hK 0J

U

hB

hly

h/ o

hB

hB

hK

hB 3

-

+

U

h]hgdK> &`#$ gdln ~

$h^h`a$gd

hB hly hK 0J

j

hAgd 0J mH hK 0J

nH U

u j

hy z U

hy z

h- hK

hV hK

h 41 hK

UhK

j

hK 0J

U

!

Wang, Christina J., Productivity and Economies of scale in the Production of Bank Service Value Added., Research Department Federal Reserve Bank of Boston., September 2003, h. 5 Gujarati, Damodar N. Basic Econometrics, 4th Edition. Mc GrawHill, Inc. 2003. h. 224 Deni Budiman., Analisis produktivitas dan returns to scale sub sektor industri berat menggunakan fungsi produksi translog., skripsi FE UNPAD., 2001.

PAGE PAGE 25

0

0

P

$Hdh ^H`a$gdAgd B 1h :pK> . A!"# $ %

Dp

$

$ If

!v

h 5

5

5

0

#v #v

#v

0

:V t l 4 0 5 + , 5

5

0

yt_

$ If !v h 5 55H555H5 H 5 #v #v#vH#v#v H #v :V l 4 t 0 + , 5 55H55 H 5 yt_ kd $ $ If l 4 P - H H H t 0 $ $ $ $ 4 4 l a yt_ $ $ If !v h 5 55H55 5 H 5 H 5 #v #v#vH#v#v H #v :V l t 0 , 5 55H55 H 5 yt_ kd $ $ If l P - H H H t 0 $ $ $ $ 4 4 l a yt_ $ $ If !v h 5 55H55 5 H 5 H 5 #v #v#vH#v#v H #v :V l t 0 , 5 55H55 H 5 yt_ kd $ $ If l P - H H H t 0 $ $ $ $ 4 4 l a yt_ $ $ If !v h 5 55H55 5 H 5 H 5 #v #v#vH#v#v H #v :V l t 0 , 5 55H55 H 5 yt_ kd

$

5

5

5

5

$ P -

$ If

l

H H

H 5 :V

H 5 $ 5

t $

4 l a l

0

t

4 yt_ $ $ If !v h 5 55H55 #v #v#vH#v#v H #v 0 5

$ $

H 5

55H55 H 5

, yt_ kd

$ $ If P - t $ 4 l a l 0

l

H

H

H H 5 H 5 $ 5

t

4 yt_ $ $ If !v h 5 55H5 5 #v #v#vH#v#v H #v

$ $

5 :V

0 , 5 55H55 H 5 yt_ kd $ $ If l P - H H H t 0 $ $ $ $ 4 4 l a yt_ $ $ If !v h 5 55H5 5 5 H 5 H 5 #v #v#vH#v#v H #v :V l t 0 , 5 55H55 H 5 yt_ kd $ $ If l P - H H H t 0 $ $ $ $ 4 4 l a yt_ $ $ If !v h 5 o 5 X 5 X 5 X 5 X 5 X 5 X #v o X :V l t 0 6 , 5 5 5 yt_ $ $ If !v h 5 5 5 X 5 X 5 X 5 X 5 X 5 v #v #v X :V l t 0 6 , 5 b 5 j 5 5 yt_ $ $ If !v h 5 5 5 X 5 X 5 X 5 X 5 X 5

5

#v

X #

X #

v

#v #v l t 0 6 , 5 !v h 5 v #v #v l t 0 6 , 5 !v h 5 v #v #v l t 0 6 , 5 !v h 5 v #v #v l t 0 6 , 5 !v h 5 X :V l t 0 6 , 5 !v h 5 X :V l t 0 6 , 5 !v h 5 X :V l t 0 6 , 5 c $ A

X :V b 5 5 X :V b 5 5 X :V b 5 5 X :V b 5 o 5 5 o 5 5 o 5 5 h ? j 5 5 j 5 5 j 5 5 j 5 X 5 5 X 5 5 X 5 5 5 X 5 5 X 5 5 X 5 5 X 5 yt_ $ $ If X 5 X 5 X 5 X 5 yt_ $ $ If X 5 X 5 X 5 X 5 yt_ $ $ If X 5 X 5 X 5 X 5 yt_ $ $ If X 5 X 5 X 5 X #v X 5 X #v X 5 X #v b

X #

X #

X #

o #v

yt_ $ $ If X 5 X 5 X 5 yt_ $ $ If X 5 X 5 X 5 yt_ & D d

o #v

o #v

?

3 "

`

?

2

p

! . @ R d w S e " / A T f x # 0 B U g $ 1 C V h % 2 D i & 3 E W j | F X k } ' 4 G Y l ~ ( 5 H Z m ) 6 I [ * 7 \ n + 8 J ] o , 9 K ^ p : L _ q ; M ` r < N O a = P b > Q c ?

s t u v y z { R o o t E n t r y x F /)w ; D a t a n c u m e n t D z .!w /!w .)w _ 1 1 5 9 9 3 4 O l e 9 8 F .)w C o m 0 F F o N b j a ?~& 5q W N r ` D t P n / l w

b h O @ h R

! $ ' ( ) , / 0 1 4 7 8 9 < ? @ A D G H I L O P Q R U X Y Z [ \ ] ` c d e f g j m n o p q r s t u v w z } ~ F MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

$ DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Roman Symbol Courier New MT Extra !/'_!!/G_AP-AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

y = = f E q u a t i o n 9 8 7 5 9 9

( x N a t i v e , 1 _ 1 1 5 9

F

0(.)w 0(.)w

O l e

C o m p O b j

i , x 2 )

1

F

MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

$ DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Roman Symbol Courier New MT Extra !/'_!!/G_AP-AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_ O b j I n f o

E q u a t i o n N a t i v e _ 1 1 5 9 9 8 7 7 0 2 F

0(.)w @O.)w A

O l e

d

Q

d F

L MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Roman Symbol Courier New MT Extra !/'_!!/G_AP-AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_ C o m p O b j i O b j I n f o E q u a t i o n N a t i v e _ 1 1 5 9 9 3 8 3 5 5 O F @O.)w @O.)w A

d

Q

d F

K MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Roman Symbol Courier New MT Extra !/'_!!/G_AP-AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_ O l e O b j i E q u a t i o n N a t i v e O b j I n f o A C o m p

X = = a K b

A

L

F

MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

Roman Extra

DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Symbol Courier New MT !/'_!!/G__ 1 1 7 0 2 4 4 5 1 4 F @O.)w O l e " O b j # i O b j I % E q u a t i o n N a t i v e & 2 4 4 5 1 3 F Pv.)w Pv.)w O O b j -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A * + i

Pv.)w C o m p n f o

^ l e "

_ 1 1 7 0 C o m p

AP-

a F MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

Roman Extra

DSMT5 WinAllBasicCodePages Symbol Courier New MT !/'_!!/G_ O b j I n f o ! E q u a t i o n N a t i v e 2 4 4 5 6 4 F `.)w p.)w -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

Times New . O l e 2 AP , _ 1 1 7 0 $

b F MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

Roman Extra

4 DSMT5 WinAllBasicCodePages Symbol Courier New MT !/'_!!/G_ C o m p O b j # % O b j I n f o & 5 N a t i v e 2 4 4 5 7 5 F p.)w.)w AP-AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

Times New 3 i

E q u a t i o n 6 _ 1 1 7 0 )

a+ +b F MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

Roman Extra

4 DSMT5 WinAllBasicCodePages Symbol Courier New MT !/'_!!/G_ O l e

Times New

O b j ; = N a t i v e -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A i + E q u a t i o n

: ( O b j I n f o > *

C o m p

AP-

a+ +b F MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

Roman Extra

4 DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Symbol Courier New MT !/'_!!/G__ 1 1 7 0 2 4 4 6 1 0 ' J . F .)w.)w O l e B C o m p O b j / C i O b j I n f o 0 E E q u a t i o n N a t i v e F _ 1 1 5 9 9 3 9 1 7 1 3 F .)w -.)w O l e O b j K -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A i APJ 2 4 C o m p

a F MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

Roman Extra

DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Symbol Courier New MT !/'_!!/G_ O b j I n f o 5 E q u a t i o n N a t i v e N 3 9 1 2 4 8 F -.)w -.)w O l e -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A S

M _ 1 1 6 0 8 AP-

a K

b L F MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q j

WinAllBasicCodePages 7 T i O b j I n f o : E q u a t i o n N a t i v e 2 4 5 1 1 2 F -.)w 9-.)w Roman Symbol Courier New MT Extra -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

DSMT5

9

C o m p O b j V W _ 1 1 7 0 =

Times New !/'_!!/G_AP-

X = =g [ d K "-r + + ( 1 "-d ) L "-r ] "1 r F MathType 5.0 Equation

MathTy O l e O b j _ a N a t i v e EF Equation.DSMT4 9q i ? E q u a t i o n

^ < O b j I n f o b B & pe >

C o m p

4 DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Roman Symbol Courier New MT Extra !/ED/AP G_AP-AP A E%B_A C_A E*_HA @A H A*_D_E_E_A

dg "-r ( X K ) 1 + +r _ 1 1 6 1 1 6 8 2 2 9 B F l e O b j i i k F

9-.)w

9-.)w h A C

O C o m p

D

O b j I n f o

MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

DSMT5 WinAllBasicCodePages Roman Symbol Courier New MT Extra -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

Times New !/'_!!/G_AP-

l n Q = =b E q u a t i o n N a t i v e 3 7 2 8 9 4 F 9-.)w `-.)w O b j

l O l e x

_ 1 1 5 4 G C o m p

F

H

y i 0 + + 0 b i i = = 1 n " l n X i + + 0 . 5 0 b i i i = = 1 n " ( l n X i ) 2 + + 0 ( i < < j ) b i j i = = 1 n " ( l n X i ) ( l n X j ) F MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q * Times New !/'_!!/G_AP-

DSMT5 WinAllBasicCodePages Roman Symbol Courier New MT Extra -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

@ i < < j O b j I n f o N a t i v e 2 6 2 7 3 5 F `-.)w-.)w ( I

{ | ; O l e h E q u a t i o n _ 1 1 7 0 L

) " F MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q +

DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Roman Symbol Courier New MT Extra !/ED/AP G_AP-AP A E%B_A C_A E*_HA @A H A*_D_E_E C o m p O b j K M i O b j I n f o N E q u a t i o n N a t i v e G _ 1 1 5 4 3 8 3 7 5 4 E Y Q F -.)w-.)w _A

E i = = i

O d l n Q F d l n X

MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q *[ X L DSMT5 WinAllBasicCodePages O l e P i S E q u a t i o n O b j I n f o Times New R C o m p

0

O b j N a t i v e Roman Symbol Courier New MT Extra -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

w !/'_!!/G_AP-

g = = d l i " p n F MathType 5.0 Equation Q d l n i = = 1 X n

Q

MathType EF Equation.DSMT4 9q 8 4 5 9 2 F -.)w -.)w O b j i X O b j I n f o

_ 1 1 5 4 3 V O l e U * W C o m p

L X DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Roman Symbol Courier New MT Extra !/'_!!/G_AP-AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

g Q F MathType 5.0 Equation

MathType EF Equation.DSMT4 9q o n N a t i v e 3 8 4 6 7 3 F -.)w -.)w O b j N a t i v e 7 7 5 8 7 8 F i ] E q u a t i o n

E q u a t i O l e Z O b j I n f o @ m _ 1 1 6 8 ` \ C o m p T _ 1 1 5 4 [

-.)w -.)w

O l e *

L X DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Roman Symbol Courier New MT Extra !/'_!!/G_AP-AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

X i F MathType 5.0 Equation

MathType EF Equation.DSMT4 9q b j N a t i v e 7 7 5 9 9 6 F i b E q u a t i o n

_ O b j I n f o 2

a

C o m p O

_ 1 1 6 8 e

-.)w

$.)w

DSMT5 WinAllBasicCodePages Roman Symbol Courier New MT Extra -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

Times New !/'_!!/G_AP-

0 i " = =

b i 0

i = = F

1

n

MathType 5.0 Equation

MathTy O l e O b j N a t i v e EF Equation.DSMT4 9q i g E q u a t i o n

d O b j I n f o L 0 pe f

C o m p

, DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Roman Symbol Courier New MT Extra !/'_!!/G_AP-AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

0 ( i < < j ) b i j i = = 1 n " = = 0 0 2 6 5 0 0 2 F K.)w K.)w O b j F MathType 5.0 Equation i l

_ 1 1 7 j O l e i O b j I n f o k C o m p

EF

MathType Equation.DSMT4 9q #

DSMT5 WinAllBasicCodePages Roman Symbol Courier New MT Extra -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

Times New !/'_!!/G_AP-

L N N a t i v e 8 0 0 2 9 4 F r.)w O b j 2 0 + 0 ( ( ( 6 . . 3 2 2 * 0 7 . . 6

Q

=

E q u a t i o n ? c r _ 1 1 6 8 o

K.)w O l e n L 5 4 7 0 . F N 4 3 6 2 9 K 5 4 0 8 3 4 5 0 9 7 i + 1 2 5 1 8 0 * * 5 8 1 L L ) ) ) . N N 1 T D p 1 K P C o m p 0 4 K

MathType 5.0 Equation

EF

MathType Equation.DSMT4 9q

DSMT5 WinAllBasicCodePages Times New Roman Symbol Courier New MT Extra !/'_!!/G_AP-AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_ O b j I n f o q E q u a t i o n N a t i v e _ 1 1 6 8 8 0 2 5 8 5 t F r.)w r.)w O l e A

E C -

F f 2 C 3

i f . .

x e 9 1 F

e c 3 9

d t 3 2

s 2 9 6 1

_ 9 4

B

S _

M B

M

I

MathType 5.0 Equation

MathType EF Equation.DSMT4 9q b j N a t i v e e i v E q u a t i o n

s O b j I n f o

u

C o m p O

1 T a b l

S p

H DSMT5 WinAllBasicCodePages Roman Symbol Courier New MT Extra -AP A E%B_A C_A %! A H A _D_E_E_A

Times New !/'_!!/G_AP-

R t s = = ( 0 . 1 1 + + 0 . 0 5 4 5 4 1 + + 3 4 5 2 ) R t s = = 0 4 1 9 Oh +'0 0 n,[dhE1 g W *y?vz D d l @ b c $ A ?

? 3 " ` ? x}1S . `! PyoX x}1S xmROAfjYH5i{@^0D -X {zdL7bLo}

2

%

PyoX

BC &^O --=^\O"R

}"

FQb.s Q-`JJHq^-$ Qz Yk5 { (N_ XB V/ U!&}:QWyu*x z~W V dV{f}h4rV1d mXRomvVAL^nKVwRPFiN%7p w3 E-TF0O29S0MmX]NWU`~HjJm u>YEMjED{nV0x70v6]pOps9)3< c\ f7Sn3r=

A8= De(BSzlCbXbI~N:Y_C"; __!LEvj D d x b c $ A

?

? 3 " ` ? 2 a~6Au 0L `! a~6-Au @ V xTAkAfv1XjZPUASK(XZ qa;BH5s0t3$ U ]Jyc;8eKxP* 3;3;} 8v"XGbjnvlWmtwI3A 8(B2[y .

UcI t'/e^\O W}D* Fn[9ADSd%E4UY-

M"z T;Oed) n=y\vq KJy3^WH "!K&k Kdxu.]h(t{oPCz h I^~e

vLGbBGMGeD3Vq%'#q $8K)fw9: x}rxwr:\TZaG*y8IjbRc|XI u3 KGnD 1 N

IBs RuK>V.EL+M2#'fi

~V

vl{ u8zH *:(W ~ JTe\O*tHGHY }KNP*-T9/#A7qZ$*c? qUnwN

%Oi4 =3 P 1Pm

\\9M2aD];Yt\[x]}Wr|]g- eW )6-rC-S j id DA

IqbJ#x 6k#ASh&t(Q% p%m&]caS l=X

\P1Mh

9MVdDAaVB[fJ-P|8

AV^f H n- "d>zn >b &2vKyD:,AGm\nzi-.uYC6OMf3or $5NHT[XF64T,M0E)`#5XY` ;%1Um;R>QD

Dcp

U' &LE/p-m%]8firS4d 7y\`JnI R 3U~ 7 +#m qBiD

i*L69mY&-iHE=(K&N!V.KeLD{D

vEdeNe(MN9R6 &3(a/DUz N n v w " N

>

F 1 5 x

K

>

L

i

q

B ! w. / 0 < ? "? 6C

n " ~. 0 < 3? C

s $ )/ 1 > 6? C

E% 1 > H? D

}%

- % (

N [ _ Y ( ) 2) 5 ? F 5

Z 3) n7

H) p7

* , ~7

, 7

7

7

:

b4 4 `5 d5 K? ? ? ? D D D =E

k8 C

t8 .C

b@ i@ A A B wB xB H H ?I BI aI I I

J

J

)K +K K K K K M NM fM M M M qN P P R R S S [T aT U U U U V V W W W +X BY FY Y Z Z Z Z Z Z (] )] N] O] ^ ^ ^ ^ a a a a >b @b _b ab Rc Tc e e rf -f h h k l 9m p =p ip mp q q q q 1s :s s s t ct t t Pu Tu Cv Ev v v %w 0w w w y y y y .z 5z { { } !} } } } } ~ ~ D K c n f o ( 8 i w = G b b d d e e g h j k m n 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ! < > P _ p " i + 1 2 : 3) K) L) a) . 5 5 (7 i7 j7 t7 = = ? C? ? ? ? ? @ nD D D D K K K K M /M V W ^ ^ a a @b ab tf f v v o b b d d e e g h j k m n e e g ? ? ? @ D D K h j k m n K tf f b b d d

_E| ^* K6 lp 4 X. Y aB*XX< aB R0 K6 -m[ T 4 O= _E|

Y #L

h F ]h

-~

ln

Q Q

#

]h P .Z

K

& &/ ]0 41 65 KW5 1 7 : '< oA yA L BS 7S^ 8d Agd o e ] g %lg Ri j :p Nq y z , 3 'V t. K I t V - u C } kZ B UL k W K> m - 7J P/ _ V w R Y y K k 2 G ` g V D i r IC > BU V B\ \D ly zX T @ xx L B C X @ X " X H @ X L X @ X @ U n k n o w n G- R o m a n * Ax 5- T i m e s N e w S y m b o l @ 3.

* Cx P a l a t i n o G o t h i c A. * [` )

A r i a l K- L i n o t y p e c& B a k e r S i g n e t B T

C e n t u r y 5( * Cx

A r i a l N a r r o w T a h o m a ?= C o u r i e r N e w ;

B M a t h [n B "

W i n g d i n g s C a m b r i a 1 h S \ [n !

A- B \

4 u

d

u

3Q

HP B\ ! x x P r o d u k t i v i t a s d a n S k a l a E k o n o m i W D A a c e r ?

2 < -