tugas per kumuh

43

Upload: iol-iol-yola

Post on 13-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas perencanaan wilayah kumuh

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Per Kumuh
Page 2: Tugas Per Kumuh

LAPORAN KELOMPOK

TEKNIK PERENCANAAN PEMUKIMAN WILAYAH KUMUH

IDENTIFIKASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH

Dosen :

Nunik Hasriyanti, ST, MT

Disusun Oleh :

RONA ARIYANSYAH

NIM. 4201212009

EKO SUDARSONO NIM. 4201212078

NURUL ANGRELIANY

NIM. 4201212031

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

2015

Page 3: Tugas Per Kumuh

i

PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat

rahmat dan karunia-Nya Tugas Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh ini

dapat kami selesaikan dengan baik. Tugas ini merupakan suatu kewajiban saya

sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak. Tugas Identifikasi Wilayah

Kumuh ini kami susun secara praktis, yang merupakan realisasi dari survey yang

telah dilaksanakan di Kelurahan Benua Melayu Darat Kecamatan Pontianak

Selatan.

Dalama proses penyusunan tugas ini, tentunya masih terdapat kekurangan.

Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

rekan-rekan pembaca. Kami berharap dengan adanya tugas ini dapat menambah

dan meningkatkan pengalaman maupun penalaran.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang

telah membantu kami demi kelancaran tugas laporan ini.

Pontianak, 10 Juni 2015

Penulis

Page 4: Tugas Per Kumuh

ii

DAFTAR ISI

PRAKATA .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1

1.2 Permasalahan ...................................................................................................... 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 4

2.1 Kondisi Umum Kawasan.................................................................................... 4

2.2 Lokasi yang Diamati........................................................................................... 5

2.3 Kondisi Fisik Lingkungan .................................................................................. 6

Kondisi Jalan ............................................................................................................ 6

Kondisi Rumah / Hunian ........................................................................................ 11

Kondisi Sumber Air Bersih .................................................................................... 15

Utilitas .................................................................................................................... 16

Kondisi Sanitasi dan Saluran Drainase................................................................... 18

Kondisi Fasilitas Umum ......................................................................................... 19

2.3.1. Sarana Kesehatan .................................................................................. 19

2.3.2. Sarana Ibadah ........................................................................................ 21

2.3.3. Sarana Olah Raga .................................................................................. 22

2.3.4. Ruang Terbuka Hijau ............................................................................ 22

2.3.5. Sarana Pendidikan ................................................................................. 23

Page 5: Tugas Per Kumuh

iii

Kondisi Sosial Budaya .................................................................................... 24

Analisis Elemen Wilayah Kumuh ................................................................... 25

Page 6: Tugas Per Kumuh

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Permukiman kumuh merupakan permasalahan klasik yang sejak lama

telah berkembang di kota-kota besar. Walaupun demikian, permasalahan

permukiman kumuh tetap menjadi masalah dan hambatan utama bagi

pengembangan kota. Laju perkembangan kota yang semakin pesat membuat

pemanfaatan lahan yang semakin kompetitif, sedangkan di sisi lain,

perkembangan kota menjadi daya tarik urbanisasi yang pada akhirnya

menyebabkan tingginya tingkat permintaan akan tempat tinggal di dalam kota.

Selain itu pesatnya perkembangan penduduk perkotaan tersebut yang umumnya

berasal dari urbanisasi tidak selalu dapat diimbangi oleh kemampuan pelayanan

kota sehingga telah berakibat pada semakin meluasnya lingkungan permukiman

kumuh. Selain itu pesatnya perkembangan penduduk perkotaan tersebut yang

umumnya berasal dari urbanisasi tidak selalu dapat diimbangi oleh kemampuan

pelayanan kota sehingga telah berakibat pada semakin meluasnya lingkungan

permukiman kumuh.

Meluasnya lingkungan permukiman kumuh di perkotaan telah

menimbulkan dampak pada peningkatan frekuensi bencana kebakaran dan banjir

di perkotaan, meningkatnya potensi kerawanan dan konflik sosial, menurunnya

tingkat kesehatan masyarakat, menurunnya kualitas pelayanan prasarana dan

sarana perrmukiman. Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai

Page 7: Tugas Per Kumuh

2

permukiman masyarakat mikin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan

yang dianggap sebagai bagian kota yang perlu disingkirkan. Terbentuknya

pemukiman kumuh, yang sering disebut sebagai slum area sering dipandang

potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan, karena dapat merupakan

sumber timbulnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber

penyakit social lainnya.

Seiring berjalannya waktu, lingkungan permukiman kumuh di perkotaan

telah menimbulkan dampak pada peningkatan frekuensi bencana di perkotaan,

meningkatnya potensi kerawanan dan konflik sosial, menurunnya tingkat

kesehatan masyarakat dan menurunnya kualitas pelayanan prasarana dan sarana

permukiman. Untuk itu, lingkungan permukiman kumuh yang cenderung meluas

ini perlu untuk segera ditangani. Oleh karena itu penulis mengambil pilihan untuk

“Mengidentifikasi Wilayah Permukman Kumuh Di Kelurahan Benua Melayu

Darat”.

1.2. Permasalahan

Adapun rumusan permasalah yang terdapat pada Kelurahan Benua Melayu Darat

Kecamatan Kota Pontianak Selatan antara lain :

1. Sarana dan prasarana yang kurang yang memadai dan kurang terawatt.

2. Faktor ekonomi masyarakat.

Page 8: Tugas Per Kumuh

3

1.2. Tujuan

Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui keadaan sebenarnya (kondisi eksisting) di Kelurahan

Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan.

2. Untuk melakukan identifikasi kawasan permukiman kumuh di Kelurahan

Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan.

Page 9: Tugas Per Kumuh

4

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Kondisi Umum Kawasan

Wilayah yang diamati pada Kelurahan Benua Melayu Darat Kecamatan

Pontianak Selatan, dengan batas :

Utara : Jalan Imam Bonjol

Selatan : Jalan Ahmad Yani

Barat : Jalan Pahlawan hingga Jalan Veteran

Timur : Gang Bansir I dan Gang Bansir II

Berikut adalah data wilayah Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan

Pontianak Selatan:

Luas wilayah : 272,06 ha

Jumlah RW : 35 RW

Jumlah RT : 154 RT

Jumlah Penduduk : 34.921 jiwa

Laki – laki : 17.234 jiwa

Perempuan : 17.314 jiwa

Jumlah KK : 8.355 KK

(Data per Mei 2015, dengan sumber Kelurahan Benua Melayu Darat, Pontianak

Selatan)

Page 10: Tugas Per Kumuh

5

2.2 Lokasi yang Diamati

Gambar 1. Peta Lokasi Pengamatan

Page 11: Tugas Per Kumuh

6

2.3. Kondisi Fisik Lingkungan (Prasarana)

2.3.1. Kondisi Jalan

Untuk kondisi jalan yang terdapat di Kelurahan Benua Melayu Darat,

Kecamatan Pontianak Selatan hampir di setiap RW masing-masing kondisi

jalannya sama. Jenis konstruksi yang mereka gunakan hampir semua telah

menggunakan beton dan aspal.

Berikut ini adalah tabel kondisi jalan yang terdapat di Kelurahan Benua

Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan.

Tabel 1. Kondisi Jalan Daerah yang Diamati

NO Nama Jalan Lokasi

Jenis Konstruksi

Kondisi

Aspal Beton

1 Jl. Untung Surapati RT 01,02/RW23 Kurang Baik

2 Jl. Bud i Karya RT 03,04/RW23

Kurang Baik

3 Jl. A yani RT 04,05/RW22

Baik

4 Jl. Pahlawan RT 01,03/RW19

Baik

5 Jl. Veteran RT 03/RW 22,

RT03,04/RW 23

Baik

6 Jl. Trunojoyo RT 01,02/RW35

Baik

7 Jl. Karvin RT 03/RW 35

Baik

8 Jl. Palapa I RT 04,05/RW22 Baik

9 Jl. Palapa II RT 04,05/RW22 Baik

10 Jl. Palapa IIA RT 04,05/RW22 Baik

11 Jl. Palapa IIIA RT 04,05/RW22

Baik

12 Jl. Palapa IIIB RT 04,05/RW22

Baik

13 Jl. Palapa IIIC RT 04,05/RW22

Baik

14 Jl. Palapa IIID RT 04,05/RW22

Kurang Baik

Page 12: Tugas Per Kumuh

7

Kondisi jalan yang diamati pada Kelurahan Benua Melayu Darat,

Kecamatan Pontianak Selatan adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Kondisi jalan yang terdapat di RW 23

Gambar 3. Kondisi jalan yang terdapat di RW 23 dan 22

Jl. Untung Surapati RW 23

Jl. Budi Karya RW 23

Jl. A Yani RW 22

Jl. Budi Karya RW 23

Jl. Untung Surapati RW 23

Page 13: Tugas Per Kumuh

8

Gambar 4. Kondisi jalan yang terdapat di RW 19 dan 23

Gambar 5. Kondisi jalan yang terdapat di RW 35

Jl. Pahlawan RW 19

Jl. Veteran RW 23

Jl. Trunojoyo RW 35

Jl. Karvin RW 35

Page 14: Tugas Per Kumuh

9

Gambar 6. Kondisi jalan yang terdapat di RW 22

Gambar 7. Kondisi jalan yang terdapat di RW 22

Jl. Palapa I RW 22

Jl. Palapa II RW 22

Jl. Palapa IIA RW 22

Jl. Palapa IIIA RW 22

Page 15: Tugas Per Kumuh

10

Gambar 8. Kondisi jalan yang terdapat di RW 22

Dari hasil pengamatan kami tentang jalan warga di Kelurahan Benua

Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, dapat di simpulkan bahwa struktur

yang digunakan sudah cukup bagus dengan menggunakan aspal. Struktur seperti

ini sudah cukup familiar dengan warga Kelurahan Benua Melayu Darat

Kecamatan Pontianak Selatan. Selain aspal yang sudah familiar dengan warga ada

juga kontruksi jalan dengan menggunakan struktur beton.

Jl. Palapa IIID RW 22

Jl. Palapa IIIC RW 22

Jl. Palapa IIIB RW 22

Page 16: Tugas Per Kumuh

11

2.3.2. Kondisi Hunian

Untuk kondisi rumah/hunian yang terdapat di kelurahan Benua Melayu

Darat hampir di setiap RW masing-masing, untuk permukimannya sangat padat.

Namun ada yang padat dengan tertata rapi, dan ada juga padat kurang tertata.

Jenis konstruksi yang mereka gunakan hampir semua telah menggunakan beton

bertulang walaupun masih ada yang menggunakan konstruksi kayu.

Berikut ini adalah tabel kondisi rumah/hunian yang kami amati di

Kelurahan Benua Melayu Darat.

Tabel 2. Kondisi Rumah/ Hunian di Daerah yang Diamati

NO Nama Jalan KONDISI HUNIAN JENIS KONSTRUKSI

1 Jl. Untung Surapati Padat, tertata Dominan Beton bertulang

2 Jl. Budi Karya Padat, kurang tertata Beton bertulang dan kayu

3 Jl. A. Yani Padat, tertata Dominan Beton bertulang

4 Jl. Pahlawan Padat, tertata Dominan Beton bertulang

5 Jl. Veteran Padat, tertata Dominan Beton bertulang

6 Jl. Trunojoyo Padat, tertata Dominan Beton bertulang

7 Jl. Karvin Padat, tertata Dominan Beton bertulang

8 Jl. Palapa I Tidak Padat, Dominan Beton bertulang

9 Jl. Palapa II Padat, tertata Dominan Beton bertulang

10 Jl. Palapa II A Padat, tertata Dominan Beton bertulang

11 Jl. Palapa III A Padat, tertata Dominan Beton bertulang

12 Jl. Palapa III B Tidak padat , tertata Dominan Beton bertulang

13 Jl. Palapa III C Tidak padat, tertata Dominan Beton bertulang

14 Jl. Palapa III D Tidak padat, banyak lahan

kosong

Dominan Beton bertulang

Page 17: Tugas Per Kumuh

12

Kondisi hunian yang diamati pada Kelurahan Benua Melayu Darat,

Kecamatan Pontianak Selatan adalah sebagai berikut:

Gambar 9. Kondisi jalan yang terdapat di RW 23

Gambar 10. Kondisi jalan yang terdapat di RW 19 dan 22

Jl. Untung Surapati RW 23

Jl. Budi Karya RW 23

Jl. A Yani RW 22

Jl. Pahlawan RW 19

Page 18: Tugas Per Kumuh

13

Gambar 11. Kondisi jalan yang terdapat di RW 23 dan 35

Gambar 12. Kondisi jalan yang terdapat di RW 35 dan 22

Jl. Veteran RW 23

Jl. Trunojoyo RW 35

Jl. Karvin RW 35

Jl. Palapa II RW 22

Page 19: Tugas Per Kumuh

14

Gambar 13. Kondisi jalan yang terdapat di RW 22

Dari hasil pengamatan kami tentang hunian warga di Kelurahan Benua

Melayu Darat, dapat disimpulkan bahwa mayoritas warganya tinggal di rumah

yang baik dan layak. Bahkan dari jenis konstruksi bangunan juga hampir

semuanya menggunakan beton bertulang. Namun dari beberapa foto yang

ditampilkan masih ada beberapa rumah warga yang kurang baik dan kurang layak.

Jl. Palapa IIA RW 22

Jl. Palapa IIIA RW 22

Page 20: Tugas Per Kumuh

15

2.3.3 Kondisi Air Bersih

Untuk sarana air bersih yang terdapat di Kelurahan Benua Melayu Darat,

masyarakatnya mengunakan sumur dan PDAM, demi kebutuhan sehari-hari,

seperti untuk kebutuhan MCK, sedangkan untuk kebutuhan masak dan minum

masyarakat setempat mengunakan air hujan sebagai kebutuhan sehari-hari.

Penampungan Air bersih

Gambar 14. Air bersih di wilayah yang diamati

Saluran Pipa PDAM

Gambar 15. Air bersih di bagian darat

Page 21: Tugas Per Kumuh

16

Dari hasil pengamatan kami mengenai air bersih masih kurang efektif,

karena air PDAM belum bisa dirasakan oleh warga disebabkan air yang keluar

sangat sedikit.

2.3.4 Kondisi Utilitas

Utilitas yang ada pada Kelurahan Benua Melayu Darat ini pada umumnya

sudah memenuhi persyaratan kelayakan, dengan adanya jaringan listrik, telepon.

mencemari sungai tersebut. Berikut tabel kelengkapan utilitas pada Kelurahan

Benua Melayu Darat.

NO RW UTILITAS

LISTRIK PENGELOLAAN SAMPAH TELEPON

1 23 O O O

2 22 O O

3 19 O O

4 24 O O

5 35 O O Ket : O = ada.

Gambar 16. Jaringan Listrik RW 23 Jl. Untung Suropati

Page 22: Tugas Per Kumuh

17

Gambar 17. Jaringan Listrik RW 23 Jl. Trunojoyo

Gambar 18. Jaringan Listrik dan Telpon

Page 23: Tugas Per Kumuh

18

2.3.5. Kondisi Sanitasi dan Saluran Drainase

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih

dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan

bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan

meningkatkan kesehatan manusia.

Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, melalui mikrobiologi dan

agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat

menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa

bahan buangan padat, air bahan buangan domestik (cucian, air seni, bahan

buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan bahan buangan

pertanian. Cara pencegahan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan solusi

teknis (contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana

(contohnya kakus, tangki septik), atau praktik kebersihan pribadi

(contohnya membasuh tangan dengan sabun).

Sedangkan drainase didefinisikan sebagai pembuangan air permukaan,

baik secara gravitasi maupun dengan pompa dengan tujuan untuk mencegah

terjadinya genangan, menjaga dan menurunkan permukaan air sehingga genangan

air dapat dihindarkan. Drainase perkotaan berfungsi mengendalikan kelebihan air

permukaan sehingga tidak merugikan masyarakat dan dapat memberikan manfaat

bagi kehidupan manusia. Kelebihan air tersebut dapat berupa air hujan, air limbah

domestik maupun air limbah industri.

Menurut kami sanitasi dan saluran drainase pada daerah yang kami amati

sudah cukup baik. Masing-masing rumah memiliki tangki septik, dan penyaluran

sisa cairan buangan yang baik. Begitu pula saluran drainase yang dalam, lebar dan

terawat. Hal ini bisa kita lihat pada gambar-gambar berikut.

Page 24: Tugas Per Kumuh

19

Gambar 19 . Saluran Drainase Pada Daerah Yang Diamati

2.3 Kondisi Fasilitas Umum

2.3.1 Sarana Kesehatan

Untuk sarana kesehatan milik pemerintah yang terdapat pada daerah yang

kami amati masih kurang. Namun sudah sedikit terbantu dengan adanya praktek

umum milik Dr. Faisal Lubis. MPH di Jalan Veteran. Selain itu juga ada Apotek

Page 25: Tugas Per Kumuh

20

Mega Sari Farma untuk memudahkan warga sekitar untuk membeli obat saat

mereka sakit.

Gambar 20. Plank nama prakter dokter umum di daerah yang diamati

Gambar 21. Apotek yang berada pada daerah yang diamati

Pendapat kami tentang sarana kesehatan yang pada daerah yang kami

amati masih kurang dan perlu adanya tambahan berupa puskesmas yang di

dukung dengan alat yang lengkap.

Page 26: Tugas Per Kumuh

21

2.3.2 Sarana Ibadah

Sarana ibadah seperti masjid dan surau sebagai tempat ibadah bagi

masyarakat yang beragama islam, dapat ditemui di beberapa gang dan jalan.

Menurut kami ini tempat-tempat ibadah ini sudah cukup baik untuk menunjang

kegiatan ibadah bagi masyarakat di sini yang mayoritas beragama muslim.

Gambar 22 . Salah satu masjid yang terdapat di daerah pengamatan

Gambar 23. Mushola yang terdapat di daerah yang diamati

Page 27: Tugas Per Kumuh

22

2.3.3 Sarana Olahraga

Gambar 24. Daerah yang pernah dijadikan sarana olah raga

Sebenarnya pada daerah yang kami amati memiliki lokasi olah raga yaitu

lapangan tenis dan lapangan basket yang terletak di Jalan Budi Karya. Namun,

lokasi ini sudah tidak dipergunakan sebagai tempat olah raga lagi. Dan gambar di

atas merupakan lokasi yang pernah dijadikan sarana olah raga.

2.3.4. Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau sangat dibutuhkan pada kawasan permukiman,

apalagi di daerah perkotaan yang terdapat banyak polusi menuntut adanya ruang

terbuka hijau pada kawasan tersebut sebagai penyuplay udara segar dan juga

sebagai tempat bersantai untuk masyarakat. Pada daerah yang kami amati di

daerah Kelurahan Benua Melayu Darat, jumlah persentase ruang terbuka hijau

pada daerah ini sangat sedikit sekali.

Berdasarkan pengamatan kami, pada daerah pengamatan kami ini perlu

adanya taman bermain dan jumlah ruang terbuka hijau yang lebih banyak lagi.

Ring basket Lapangan Tenis

Page 28: Tugas Per Kumuh

23

Karena ruang terbuka hijau hanya ada satu yaitu di Jalan Veteran, dan tidak dapat

diakses sembarangan orang.

Gambar 25. Ruang terbuka hijau yang terdapat di daerah pengamatan

2.3.5 Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya dalam

suatu kawasan. Pada daerah yang kami amati ada sarana pendidikan milik swasta

yang dapat ditemui seperti PAUD dan TK Pertiwi II.

Gambar 26. Sarana pendidikan yang terdapat di daerah diamati

Page 29: Tugas Per Kumuh

24

2.4 Kondisi Sosial Budaya

Jika melihat kondisi sosial budaya yang ada pada Kelurahan Benua

Melayu Darat, penduduk yang terdiri dari beragam suku seperti melayu, cina,

bugis, dayak, batak, madura, sehingga dapat dikatakan kelurahan ini terdiri dari

berbagai suku yang komplek dan tetap menjaga toleransi antar sesama dan umat

beragama. Masyarakat berinteraksi dan bergaul dengan baik, hal ini dapat dilihat

di pasar, di sekolah, di kantor, di toko dan tempat lainnya.

Gambar 27. Pasar Flamboyan

Gambar 28. Warung

Page 30: Tugas Per Kumuh

25

2.5 Analisis Elemen Penilaian Kumuh

2.5 Analisis Elelmen Penilaian Kumuh

1. Pembobotan Kriteria Vitalitas Non Ekonomi Penilaian

30

20

30

20

20

50

20

20

JUMLAH PENILAIAN 210

Page 31: Tugas Per Kumuh

26

Alasan Penilaian :

1. Penilaian penggunaan ruang kawasan perumahan permukiman tersebut

tingkat kesesuaian tata ruang di lokasi pengamatan untuk kawasan yang

penggunaannya masih sesuai.

2. penambahan bangunan liar untuk kawasan Benua Melayu Darat

pertambahan bangunan liarnya rendah untuk setiap tahunnya.

3. Kepadatan bangunan untuk kawasan Benua Melayu Darat kepadatan

bangunannya mencapai antara 65 sampai 90 rumah per hektar.

4. Bangunan temporer untuk kawasan Benua Melayu Darat tepatnya daerah

yang diamati kondisi bangunan temporernya sangat rendah yaitu sekitar

20%.

5. Tapak bangunan untuk kawasan Benua Melayu Darat tepatnya daerah

yang diamati tapak bangunannya masih rendah.

6. Jarak antar bangunan untuk kawasan Benua Melayu Darat tepatnya daerah

yang diamati dengan jarak antar bangunan kurang dari 1,5 meter, karena

banyak terdapat bangunan tidak memiliki jarak yaitu dinding bangunan

saling menempel antara bangunan satu dengan bangunan lainnya.

7. Tingkat kepaatan penududuk untuk kawasan Benua Melayu Darat tepatnya

daerah yang diamati dengan tingkat kepadatan penduduk rendah yaitu

kurang dari 400 jiwa per hektar

8. Tingkat pertumbuhan penududuk untuk kawasan Benua Melayu Darat

tepatnya daerah yang diamati dengan tingkat pertumbuhan penduduk

rendah yaitu kurang dari 1,7% per tahun.

210

Page 32: Tugas Per Kumuh

27

2. Pembobotan Kriteria Vitalitas Ekonomi

Penilaian

JUMLAH PENILAIAN

50

30

30

110

Page 33: Tugas Per Kumuh

28

Alasan Penilaian :

1. Letak strategis kawasan karena kawasan terletak di jantung kota

pontianak dekat dengan sarana prasarana pemerintah kota pontianak

dekat dengan mall, perkantoran, pasar dan lain - lain.

2. Jarak ke tempat mata pencarian sangat dekat dengan kawasan sentral

dagang dan bisnis di kota pontianak dekat dengan pasar flamboyan dan

mall.

3. Fungsi sekitar kawasan bisa di jadikan kawasan pusat pemerintahan

karena di sekitar kawasan terdapat kantor pemerintah kota pontianak

seperti kantor terpadu yang terletak di jalan sutoyo.

210

Page 34: Tugas Per Kumuh

29

3. Pembobotan Kriteria Status Tanah Penilaian

JUMLAH PENILAIAN

20

30

50

Page 35: Tugas Per Kumuh

30

Alasan Penilaian :

1. Dominasi sertifikat tanah

Tanah yang di tempati memiliki sertifikat hak milik karena kawasan

tersebut sudah berkembang banyak yang membangun secara permanen,

sehingga status tanah yang di miliki sah milik sendiri hasil membeli dengan

pemilik tanah sebelumnya atau berdasarkan hasil warisan.

2. Status kepemilikan tanah

Status tanah masyarakat adat dan ada juga tanah negara tetapi lebih banyak

status kepemilikan tanahnya adalah tanah masyarakat adat.

Page 36: Tugas Per Kumuh

31

4. Pembobotan Kriteria Kondisi Prasarana Sarana

Penilaian

20

20

30

JUMLAH PENILAIAN

20

30

120

Page 37: Tugas Per Kumuh

32

Alasan Penilaian :

1. Konisi jalan baik karena jalan di kawasan ini sudah menggunakan rabat

beton dan aspal sehingga jalan sudah kelihatan baik dan kawasan ini juga

termasuk kawasan berekonomi sedang dan menengah terdapat rumah

permanent. Dan kawasan ini banyak terdapat rumah elite yang pasti infra

struktur jalan sangat baik.

2. Konisi drainase sangat baik karena drainase disini untuk penampang

drainase sudah menggunakan beton dan untuk dimensi drainase lumayan

besar sehingga untuk terjadinya genangan di kawasan ini relatif kecil

3. Kondisi air bersih untuk pelayanan sudah cukup terjangkau akan tetapi

pelayanan air hanya bisa di rasakan untuk masyarakat yg berekonomi

sedang saja sedangkan untuk masyarakat berekonomi kebawah pelayanan

air sangat kurang dari hasil wawancara ke beberapa masyarakat

berekonomi kurang mampu.

4. Kondisi air limbah untuk playanan air limbah itu sendiri limbah di

salurkan ke drainase yang ada di kawasan untuk limbah dari hasil MCK

dan ada juga limbah dari septitank biasanya ada jasa penyedot WC untuk

masyarakat berekonomi sedang dengan pengolahan limbah yang baik.

5. Kondisi persampahan di kawasan ini untuk pelayanan sampah terdapat

TPS terdekat yang terletak di jalan imam bonjol, pada tiap-tiap rumah

untuk sampah biasnya sampah tiap seminggu atau 3 kali sehari ada

petugas dari kawasan tersebut mengambil sampah di depan rumah untuk

biaya pelayanan sampah setiap masyarakat iuran untuk membiayai petugas

tersebut.

Page 38: Tugas Per Kumuh

33

Penilaian

30

JUMLAH PENILAIAN

30

30

30

30

5. Pembobotan Kriteria Kondisi Prasarana Sarana

150

Page 39: Tugas Per Kumuh

34

Alasan penilaian :

1. Pembiayaan sedang dalam proses pemerintah menyediakan dana untuk

membangun kawasan tersebut agar kawasan tersebut tertata rapi.

2. Kelembagaan sudah ada lembaga dari pemerintah yang ditunjukan untuk

membimbing kawasan tersebut agar saling membangun kawasantersebut

dan berlomba – lomba menata kota yang indah dengan adanya PNPM

cipta karya dari instansi terkait yang berfungsi untuk mengajak masyarakat

peduli akan kawasan yang di tinggali.

3. Bentuk rencana ( master plan ) dalam proses pengkajian dari instasi terkait

untuk menjadikan kawasan tersebut kawasan mertopolitan tanpa

menghilangkan ciri khas kota pontianak.

4. Pembenahaan fisik sedang dalam proses pembenahan karena untuk

mewujudkan kawasan permukiman yang tidak kumuh, menciptakan

kawasan permukiman yang tertata rapi. Pembenahan fisik di dapat dari

bantuan pemerintah kota untuk membangun prasarana dan sarana

infrastrukur untuk mendukung pembangunan di kota pontianak.

5. Penangan kawasan upaya penanganan kawasan dalam proses pengkajian

diamana instasi terkait disini seperti cipta katya, dinas kebersihan, tata

ruang yang berfungsi menangani kawasan agar kawasan tidak terlihat

kumuh, dan harus tertata rapi karena dekat dengan pusat kota pontianak.

Page 40: Tugas Per Kumuh

35

6. Pembobotan Kriteria Prioritas Penanganan

Penilaian

50

30

50

30

20 JUMLAH PENILAIAN

Page 41: Tugas Per Kumuh

36

Alasan penilaian :

1. Dekat kawasan pusat kota metropolitan

Dengan jarak tempuh kurang dari 30 menit dari kawasan yang kami amati

untuk sampai ke pusat kota hanya perlu waktu 25 menit.

2. Dekat kawasan pusat pertumbuhan kota metropolitan

Dengan menempuh waktu 45 menit dari kawasan tersebut bisa mencapai

pusat pertumbuhan kota mertopolitan yang terdapat di jalan tengku umar.

3. Dekat kawasan lain (Perbatasan) pertumbuhan kota metropolitan

Dengan menempuh waktu 45 menit bisa mencapai perbatasan kota

pontianak dengan kuburaya yang di batasi dengan jalan sungai raya dalam.

4. Dekat ke ibukota/ kabupaten bersangkutan

Dengan menempuh waktu kurang dari 30 menit kawasan yang di amati

sangat dekat dengan ibukota kalimantan barat yaitu pontianak karena

kawasan masih dalam kota pontianak sehingga menempuh ke ibukota

sangat mudah.

Page 42: Tugas Per Kumuh

37

NO NAMA URAIAN PENILAIAN

1 Kesesuaian Tata Ruang 30

2 Penambahan Bangunan Liar 20

3 Kepadatan Bangunan 30

4 Kondisi Bangunan Temporer 20

5 Tapak Bangunan (Building Coverage) 20

6 Jarak Antar Bangunan 50

7 Tingkat Kepadatan Penduduk 20

8 Tingkat Pertumbuhan Penduduk 20

9 Letak Strategis Kawasan 50

10 Jarak Jangkau Ke Tempat Mata Pencarian 30

11 Fungsi Sekitar Kawasan 30

12 Dominasi Status Sertifikat Lahan 20

13 Dominasi Status Kepemilikan 30

14 Kondisi Jalan 20

15 Kondisi Drainase 20

16 Kondisi Air Bersih 30

17 Kondisi Air Limbah 20

18 Kondisi Persampahan 30

19 Pembiayaan 20

20 Kelembagaan 30

21 Rencana Penanganan (master plan) 20

22 Pembenahan fisik 20

23 Penanganan kawasan 30

24 Dekat Ke Kawasan Pusat Kota Metropolitan 20

25 Dekat Ke Kawasan Pusat Pertumbuhan Kota

Metropolitan

20

26 Dekat Ke Kawasan Lain (Perbatasan) Kota

Metropolitan

20

27 Dekat Ke Ibukota Kota/Kabupaten Bersangkutan 20

Total 690

Page 43: Tugas Per Kumuh

38

Dari Penilaian di atas dapat di simpulkan bahwa daerah yang kami amati adalah

total nilai / (nilai tertnggi x jmlh uraian) x 100 %

= { 690/(50x27) } x 100% = 51,111 % berdasarkan perhitungan tersebut daerah

yang diamati termasuk permukiman kumuh kategori sedang.

Penilaian akhir identifikasi kawasan permukiman kumuh dilakukan sebagai

akumulasi dari hasil perhitungan terhadap kriteria sebagaimana dikemukakan

diatas. Proses penilaian menggunakan batas ambang yang dikategorikan kedalam:

• Penilaian dinilai Kategori Tinggi.

• Penilaian dinilai Kategori Sedang.

• Penilaian dinilai Kategori Rendah.