tugas els sp log

15
SP LOG SP Log Prinsip Kerja SP Log Mengukur beda potensial antara elektroda yang bergerak sepanjang lubang bor dengan elektroda tetap dipermukaan. Pada prinsipnya mengukur tegangan lapisan dengan fungsi kedalaman. Satuan “milivolt” Memerlukan lumpur yang konduktif Gambar 1.1 Prinsip Kerja SP Log Defleksi (-), terjadi apabila salinitas kandungan lapisan > salinitas lumpur Defleksi (+), terjadi apabila salinitas kandungan lapisan < salinitas lumpur Defleksi (sama), terjadi apabila salinitas kandungan lapisan = salinitas lumpur Besarnya defleksi kurva SP selalu diukur dari garis shale base line

Upload: hongkyz-jovianz-x-boyz

Post on 08-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Els Sp Log

SP LOG

SP Log Prinsip Kerja SP Log

Mengukur beda potensial antara elektroda yang bergerak sepanjang lubang bor

dengan elektroda tetap dipermukaan. Pada prinsipnya mengukur tegangan lapisan

dengan fungsi kedalaman.

Satuan “milivolt”

Memerlukan lumpur yang konduktif

Gambar 1.1 Prinsip Kerja SP Log

Defleksi (-), terjadi apabila salinitas kandungan lapisan > salinitas lumpur

Defleksi (+), terjadi apabila salinitas kandungan lapisan < salinitas lumpur

Defleksi (sama), terjadi apabila salinitas kandungan lapisan = salinitas lumpur

Besarnya defleksi kurva SP selalu diukur dari garis shale base line

Shale base line, pada lapisan permeabel yang tebal dan bersih, defleksi kurva akan

konstan

Bentuk dan besarnya defleksi dipengaruhi oleh : ketebalan lapisan, tahanan shale pada

formasi, tahanan lapisan batuan dan lumpur bor, diameter lubang bor, invasi mud

filtrate, kandungan fluida dalam formasi.

Page 2: Tugas Els Sp Log

RESISTIVITY LOG

1. Normal Device

Gambar 2.1 Susunan Normal

Suatu arus listrik dengan intensitas yang konstan dipancarkan dari elektrode A dan

kembali ke elektrode B. Voltage (V) antara elektrode M dan N diukur. Maka ratio

V/I, akan memberikan harga resistivity.

Arus yang dipancarkan pada elektrode A akan membentuk lingkaran-lingkaran dan

elektrode M akan terletak pada salah satu lingkaran arus tersebut. Semakin panjang

spasi antar elektrode A dan M akan memberikan investigasi semakin dalam.

Jarak A – M (Spasi) : 16 inch disebut Short Normal

: 64 inch disebut Long Normal

Page 3: Tugas Els Sp Log

2. Lateral Device

Gambar 2.2 Susunan Lateral

Spasi pada susunan Lateral : 18 ft – 8 in

Kurva normal dan kurva lateral ini relatif tidak memberikan hasil pembacaan yang

benar pada lapisan yang mempunyai ketebalan kurang dari 1.5 kali dari spasi yaitu 28

ft untuk kurva lateral dan 8 ft untuk kurva long normal. Sehingga pada pertengahan

tahun 1950-an Long Normal dan Lateral log ini diganti dengan menggunakan log

yang difokuskan.

Ada dua jenis log yang difokuskan yaitu Induction log yang dapat beroperasi dengan

baik bila lumpur yang digunakan adalah lumpur air tawar dan lapisan mempunyai

porositas dari sedang sampai tinggi. Jenis log yang lain adalah Laterolog dimana

jenis log ini akan bekerja dengan baik bila lumpur yang digunakan adalah jenis

lumpur air asin dan lapisan mempunyai porositas yang rendah.

3. Induction Log

Prinsip dari induction seperti digambarkan pada Gambar 2.3

Arus listrik dengan intensitas konstan (frekuensi 20 kHz) dikirimkan dari transmiter

coil sehingga akan menimbulkan medan magnet (Foucoult atau Eddy current) yang

menyebabkan adanya arus yang menyebar mengalir ke formasi disekitarnya. Arus

tersebut kembali menghasilkan medan magnet yang akan menimbulkan voltage

Page 4: Tugas Els Sp Log

(tegangan) di receiver coil. Voltage tersebut adalah sebanding dengan konduktivitas

dari formasi.

Gambar 2.3. Induction Log

Alat induction log ini terdiri dari 6 transmiter dan 6 receiver dengan jarak masing-

masing pasangan elektrode adalah 40 in dan akan memberikan pembacaan terdalam

yang diberi simbul ILd. Sedangkan ILm diperoleh dengan pasangan trasmiter dan

receiver lebih sedikit.

4. Laterolog

Prinsip Kerja Laterolog

Dapat berupa Dual Laterolog yakni adanya pengukuran secara dalam (deep) ataupun

dangkal (shallow) yang bekerja secara simultan. Sistem operasi pengukuran Deep

atau Shallow dilakukan pada frekuensi yang berbeda dan mempunyai perbedaan

kedalaman investigasi. Pengukuran keduanya menjaga vertical resolution yang sama

yakni 2 feet. Semua arus (deep dan shallow) menyebar secara melingkar dari sebuah

alat membentuk sebuah pola.

Page 5: Tugas Els Sp Log

Gambar 2.4 Dual Latrolog

Pada alat laterolog, ada pembagian beberapa zona kedalam beberapa seri. Alat akan

merespon meskipun pada resistive zone, maka DLL digunakan, dimana :

yang digunakan Water based Mud (Resitivitinya rendah) atau formasi yang sangat

resistive.

5. Microresistivity DevicesMicroresistivity adalah alat yang digunakan untuk mengukur Rxo (resistivity pada

daerah Flushed Zone) dan menggambarkan daerah permeable dengan mendeteksi

adanya mudcake.

Prinsip Kerja Microresistivity

Microresistivity membaca banyak atau sedikitnya pengaruh mudcake, tergantung

pada resitivitynya (Rmc) dan ketebalannya (hmc). Microresistivity terdiri dari

penggabungan dua Caliper yang berfungsi untuk mengetahui kondisi dan ukuran

lubang bor.

Alat yang digunakan merupakan penggabungan dari beberapa alat. Diantaranya :

- ML paad (Microlog Pad), merekam lebih dari 2-3 track pada skala lateral

resistivity.

- Micocaliper, merekam track 1

- MML (microlaterolog) atau PL (proximity log) merekam pada 4 dekade skala

logaritma pada kedalaman track yang tepat.

Page 6: Tugas Els Sp Log

MSFL (shallow MICRO- spherically focused log) merupakan kombinasi log yang

akan diturunkan pada salah satu alat pengukur formasi density atau alat dual laterolog.

Gambar 2.5 Microresistivity Log

Sperically Focused Log (Shallow Focused Log)

Prinsip

Seperti terlihat pada Gambar 2.6, yang memperlihatkan arus survey Io mengalir

dari pusat elektrode Ao. Arus akan mengalir diantara Ao dan sepasang elektrode A1

dan A1’ yang dihubungkan bersama-sama. Kemudian diatur, supaya arus terfokuskan

ke formasi, sehingga seolah-olah tidak ada lubang bor.

Kedalaman penetrasi dari SFL adalah lebih dangkal dari pada LL-8 dan 16-

in.Normal. Hal ini berarti bahwa SFL dititik beratkan ke zona terinvasi, akan tetapi

pada umumnya SFL tetap membaca sampai dalam untuk memberikan ketelitian

pengukuran resistivity dari flushed zone (Rxo).

Gambar 2.6. Spherically Focused Log

Page 7: Tugas Els Sp Log

POROSITY LOG

1. Density Log

Prinsip Kerja Density Log :

Memancarkan sinar Gamma Ray dari sebuah sumber kemudian menyebar ke

dalam formasi.

Dua Detektor berfungsi untuk mengukur kembalinya sinar Gamma Ray.

Besarnya energi yang kembali akan ditangkap dan diukur detektor.

Banyaknya energi yang hilang akibat tumbukan dengan elektron-elektron dalam

formasi menunjukkan densitas elektron dalam batuan.

Gambar 3.1 Prinsip Kerja Density Log

Digunakan dua detektor karena:

Jika Density Tool bisa membaca dengan tepat maka semua sinar gamma ray harus

menyebar penuh ke dalam formasi. Tetapi hal ini sulit dilakukan mengingat

adanya mudcake yang berada di sekitar dinding bor yang mampu menghalangi

atau mengurangi jarak tembus sinar gamma Ray ke dalam formasi. Untuk

menghindari mudcake maka detektor membentuk blok dan melawan tekanan dari

dinding lubang bor. Namun bagaimanapun mudcake akan tetap ada, meskipun

begitu , dua detektor akan mampu mengurangi efek tersebut.

Page 8: Tugas Els Sp Log

Dua detektor terdiri dari : Long spaced dan Short spaced.

- Long spaced memberikan luasan untuk sinar gamma manembus formasi

(menembus lebih dalam ke formasi)

- Short spaced berfungsi untuk mengurangi efek dari mudcake dan juga mampu

untuk mengukur densitas walaupun jangkauannya dangkal.

Gambar 3.2 Dua Detector Pada Density Tool

Penghitungan Porosity Density dengan persamaan berikut :

2. Neutron Log

Prinsip kerja Neutron Log :

Alat logging memancarkan energy neutron yang tinggi ke dalam formasi. Neutron

akan bertumbukan dengan inti atom dalam formasi atau berinteraksi dengan

hidrogen. Maka neutron akan kehilangan energi (kecepatan) untuk setiap

tumbukan. Log akan merekam porositas berdasarkan penagkapan neutron dari

formasi.

Page 9: Tugas Els Sp Log

o Jika kehilangan energinya besar maka energi yang diterima detektor kecil

(velocitynya kecil) artinya High Porosity

o Jika kehilangan energinya kecil maka energi yang diterima detektor besar

(velocitynya besar) artinya Low Porosity

Gambar 3.3 Prinsip Kerja Neutron Tool

Perhitungan Porosity Neutron dengan persamaan berikut :

ФN = 1.02 ФNlog + 0.0425

Page 10: Tugas Els Sp Log

3. Sonic Log

Prinsip Kerja Sonic Log :

Menggunakan sebuah transmitter gelombang suara dan dua buah receiver sebagai

alat penerima

Transmitter memancarkan gelombang suara dan akan merambat dalam batuan

formasi, kemudian dipantulkan kembali menuju lubang bor dan diterima oleh

receiver, dimana receiver yang pertama akan menerima gelombang pertama kali

kemudian baru receiver kedua. Selisih waktu penerima direkam dan dikonversi ke

kecepatan gelombang suara dalam ft/sec

Page 11: Tugas Els Sp Log

Gambar 3.4 Prinsip Kerja Sonic Tool

Perhitungan Porosity Sonic dengan persamaan berikut :

TUGAS

EVALUASI LOGGING SUMUR

Disusun oleh :

Chandra Wibisono (113110056)

Deni Bhakti Adiyaksa (113110034)

Bagus Prasetyo (

Rizki Tiyas (

Page 12: Tugas Els Sp Log

Siti Ni’matul (

.

KELAS B

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”

YOGYAKARTA

2014