tugas ei arum

Upload: winatawahyufajar

Post on 02-Jun-2018

271 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    1/34

    TUGAS EKOLOGI INDUSTRI

    INTEGRASI KAWASAN INDUSTRI DI CILACAP

    Disusun Oleh:

    Dody Guntama

    I Putu Sedana Yoga

    Sari Sekar Ningrum

    Wahyu Fajar Winata

    KONSENTRASI MAGISTER TEKNIK PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

    PASCASARJANA TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS GAJAH MADA

    2014

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    2/34

    INTEGRASI KAWASAN INDUSTRI CILACAP

    1. Pendahuluan

    Ekologi adalah Suatu sistem yang digunakan untuk mengelola aliran energi

    dan material sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi dan menghasilkan sedikit

    polusi. Dalam prosesnya menuju suatu industri yang terintegrasi, ternyata hal in

    tidak mudah untuk direalisasikan. Hal ini hanya dapat direalisasikan dengan

    mengumpulkan beberapa industri kedalam suatu satu kawasan agar dapat

    membentuk suatu sistem guna memaanfaatkan setiap limbah yang dihasilkan

    oleh suatu industri agar dapat dimanfaatkan oleh industri lain. Fungsi dari tujuanini adalah untuk mengurangi penggunaan material dan meng-efisien-kan

    penggunaan energi sehingga energi sisa dan limbah yang dibuang dari suatu

    industri dapat dimanfaatkan oleh industri lain. Berikut adalah beberapa industri

    yang dapat didesain dan dikelompokan dalam satu kawasan, sehingga efisiensi

    penggunaan material bahan baku dan energi dapat direalisasikan. Sebagai salah

    satu contoh adalah kawasan industri yang terdapat di Cilacap yang dapat

    digunakan sebagai salah satu contoh yang tepat.

    Dalam mengintegrasikan kawasan industri yang berada di Cilacap ini

    terdapat 6 (enam) industri yang akan di integrasikan, yaitu PLTU

    Kararangkandri, Pertamina RU VI Cilacap, Pabrik semen PT. Holcim Indonesia,

    Pabrik tepung Panganmas Inti Persada, Pabrik gula rafinasi PT. Dharmapala

    Usaha Sukses, dan pengolahan ikan PT. Juifa International.

    2. Industri Beserta Proses yang Digunakan

    a. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri

    Bahan baku, sebagai sumber energi, sebuah PLTU adalah batu bara.

    Sebuah pembangkit listrik jika dilihat dari bahan baku untuk

    memproduksinya, makapembangkit listrik tenaga uapbisa dikatakan

    pembangkit yang berbahan baku air. Kenapa tidak uap, uap disini hanya

    sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap dalam

    jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses

    yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air

    http://indobangun.tk/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-uap/http://indobangun.tk/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-uap/
  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    3/34

    menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses

    inilah yang dimaksud dengan Siklus PLTU.

    Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air

    Demin (Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar conductivity

    (kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen).

    Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari mempunyai

    kadar conductivity sekitar 100 200 us. Untuk mendapatkan air demin ini,

    setiap unit PLTU biasanya dilengkapi denganDesalination

    PlantdanDemineralization Plantyang berfungsi untuk memproduksi air

    demin ini.Secara sederhana bagaimana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses

    memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak dan

    kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala dibawahnya. Akibat

    pembakaran menimbulkan air terus mengalami kenaikan suhu sampai pada

    batas titik didihnya. Karena pembakaran terus berlanjut maka air yang

    dimasak melampaui titik didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah

    yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan

    menghasilkan energi listrik.

    Secara sederhana, siklus PLTU digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 1. Siklus PLTU

    Siklus PLTU

    1) Pertama-tama air demin ini berada disebuah tempat bernama Hotwell.

    http://1.bp.blogspot.com/-5z5ZJae5KZo/T8cI8G7bzbI/AAAAAAAAAF4/A_Wc6ugOCwQ/s1600/cara+kerja+PLTU+1.jpg
  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    4/34

    2) Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pumpuntuk kemudian

    dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang pungsinya

    untuk menghangatkan tahap pertama. Lokasi hotwell dan condensate

    pump terletak di lantai paling dasar dari pembangkit atau biasa disebut

    Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk keDeaerator.

    3) Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang

    masih tersisa di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya.

    Bisa pula dikatakan deaerator memiliki pungsi untuk menghilangkan

    buble/balon yang biasa terdapat pada permukaan air. Agar proses

    pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhuyang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju

    Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan

    yang disebut LP Heater. Letak dearator berada di lantai atas (tetapi

    bukan yang paling atas). Sebagai ilustrasi di PLTU Muara Karang unit

    4, dearator terletak di lantai 5 dari 7 lantai yang ada.

    4) Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di

    Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP

    (Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat memasak air. Bisa

    dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum berukuran raksasa. Air

    yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu

    syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah

    konstruksi PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP

    berada di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian

    membuat air menjadi bertekanan tinggi.

    5) Sebelum masuk ke Boiler untuk direbus, lagi-lagi air mengalami

    beberapa proses pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater).

    Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada dilantai atas.

    6)

    Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan

    uap. Proses ini memerlukan api yang pada umumnya menggunakan

    batubara sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu oleh udara

    dari FD Fan (Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal dari Fuel Oil

    tank.

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    5/34

    7) Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan

    bakar PLTU bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak,

    minyak dan gas atau istilahnya dual firing dan batubara.

    8) Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan

    mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler.

    Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya

    oleh air heater(pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di

    boiler.

    9) Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah

    wujud menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layakuntuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang

    masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin,

    karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk

    membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.

    10)

    Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di

    super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap

    kering ini yang digunakan untuk memutar turbin.

    11)

    Ketika Turbin berhasil berputar berputar maka secara otomastis

    generator akan berputar, karena antara turbin dan generator berada pada

    satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik.

    12) Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran generator

    menghasilkan beda potensial pada magnet tersebut. Beda potensial

    inilah cikal bakal energi listrik.

    13) Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan

    kemudian disalurkan melalui saluran transmisi PLN.

    14)

    Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali

    ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam

    kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali menjadi air

    dan masuk kedalam hotwell.

    Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup (close cycle) yang idealnya tidak

    memerlukan lagi air jika memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    6/34

    kenyataannya masih diperlukan banyak air penambah setiap hari. Hal ini

    mengindikasikan banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran air maupun

    uap di dalam sebuah PLTU.

    Untuk menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi kekurangan

    air dalam siklus akibat kebocoran, hotwell selalu ditambah air sesuai

    kebutuhannya dari air yang berasal dari demineralized tank. Berikut adalah

    gambaran siklus PLTU secara lengkap. (Klik pada gambar untuk

    memperjelas).

    Gambar 2. siklus PLTU Karangkandri secara lengkap

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    7/34

    b. Pabrik Tepung Panganmas Inti Persada

    Gambar 3. Siklus pembuatan tempung

    Proses Produksi

    1) Pengupasan

    Pengupasan dilakukan dengan cara manual yang bertujuan untuk

    memisahkan daging singkong dari kulitnya. Selama pengupasan sortasi

    juga dilakukan untuk memilih singkong berkualitas tinggi dari singkong

    lainnya.

    2) Pencucian

    Pencucian dilakukan dengan bantuan mesin yaitu dengan

    memasukkan singkong yang sudah dikupas ke dalam bak pencuci yang

    Singkong Dikupas

    Dicuci dengan air bersih

    Diparut dengan mesin pemarut

    Diperas dengan saringan goyang (sintrik)

    Diendapkan dalam bak pengendap selama 12 jam dan ditambahkan

    tawas 1 g/lt dan (Na2SO4) 0,1 %

    Dikeringkan dalam oven suhu 50

    Pengayakan

    Tepung Tapioka

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    8/34

    berisi air, dimana didalam bak tersebut terdapat kipas yang diputar oleh

    mesin diesel. Pencucian bertujuan menggilangkan kotoran dan 16kulit

    yang belum terkupas yang melekat pada singkong.

    3) Pemarutan

    Pada tahap pemarutan ini dilakukan cara semi mekanis. Maksudnya

    adalah pemarutan dilakukan dengan digerakkan oleh mesin disel. Pada

    tahap ini tidak sepenuhnya menggunakan tenaga maksimal manusia.

    4) Pemerasan/Ekstraksi

    Pemerasan bubur singkong dengan saringan goyang ( sintrik ).

    Bubur singkong diletakkan diatas saringan yang digerakan denganmesin. Pada saat saringan tersebut bergoyang kemudian ditambahkan

    air melalui pipa dan diberi lubang-lubang kecil. Pati yang dihasilkan

    ditampung dalam bak pengendap.

    5) Pengendapan

    Dari hasil pemerasan pati diendapkan dalam bak pengendap selama

    12 jam. Setelah mencapai waktu yang ditentukan air di bagian atas

    endapan (tepung tapioca basah) dialirkan dan ditampung dalam bak

    lanjutan untuk diperoses lanjutan, sedangkan endapan (tepung tapioca

    diambil dan dikeringkan. Untuk mempercepat pengendapan, dapat

    ditambahkan tawas atau aluminium sulfat A12 (SO4)3 sebanyak 1 g/lt,

    sedangkan untuk memperbaiki warna dapat ditambahkan natrium

    bisulfit ( Na2SO4) sebanyak 0,1 %.

    6)

    Pengeringan

    Selain menggunakan panas matahari PT. Sinar Karya Usaha juga

    menggunakan sistem pengeringan oven. Tepung tapioka yang

    dihasilkan sebaiknya mengandung kadar air 15 19 %. Untuk

    mendapatkan kualitas tepung tapioka yang baik, maka setelah kadar air

    mencapai batas yang ditentukan yaitu 15-19% dan perlu dilakukan

    pengayakan.

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    9/34

    c. Pengolahan Ikan PT. Juifa International

    Tahapan Pengalengan Ikan

    1)

    Pengadaaan Bahan Baku Ikan Segar

    Ikan yang akan dijadikan sarden bisanya didapat dari nelayan

    ikan,ikan-ikan dijual langsung oleh pemilik perahu atau dikumpulkan

    terlebih dahulu oleh pengepul. Ikan yang digunakan sebagai bahan baku

    umumnya tergolong ikan pelagis ukuran kecil yang hidup bergerombol

    seperti ikan Lemuru, ikan Sardin, ikan Tamban, ikan Balo, dan ikan

    Layang.

    2)

    Pengguntingan (cutting)Bahan baku ikan segar yang sudah dibeli pabrik akan langsung

    diproses. Tahapan pertama disebut dengan pengguntingan (cutting) alat

    yang digunakan adalah gunting besi. Ikan digunting pada bagian pre

    dorsal (dekat dengan kepala) kebawah kemudian sedikit ditarik untuk

    mengeluarkan isi perut. Ikan balo diberikan sedikit perlakuan khusus

    yaitu sebelum digunting sisik-sisik yang terdapat diseluruh badannya

    dihilangkan terlebih dahulu dengan menggunakan pisau. Dalam tahapan

    pengguntingan juga dilakukan sortasi. Bahan baku ikan disortasi dari

    campuran ikan yang lain dan dari sampah serta serpihan karang yang

    ikut terbawa saat proses penangkapan ikan. Ikan yang sudah digunting

    ditempatkan dalam keranjang plastik kecil. Setelah keranjang penuh,

    ikan dimasukkan dalam mesin rotary untuk dilakukan proses pencucian.

    Gambar 4. proses pengguntingan (cutting)

    http://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://1.bp.blogspot.com/-kE5DuDrbFyY/TiaoommDJ5I/AAAAAAAABGQ/BhwDU_Tq2Mw/s1600/sardines.JPGhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.html
  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    10/34

    3) Pengisian (Filling)

    Ikan yang keluar dari mesin rotary ditampung dalam keranjang

    plastik, lalu dibawa ke meja pengisian untuk diisikan kedalam kaleng.

    Diatas meja pengisian terdapat pipa air yang digunakan untuk

    melakukan pencucian ulang sebelum ikan diisikan kedalam kaleng.

    Posisi ikan didalam kaleng diatur, misalnya untuk membuat produk

    kaleng kecil setelah penghitungan rendemen ditentukan bahwa jumlah

    ikan yang diisikan kedalam kaleng adalah 4 ekor ikan. Ikan-ikan

    tersebut diisikan dalam kaleng dengan posisi 2 buah pangkal ekor

    menghadap kebawah dan 2 ekor lagi menghadap keatas. Kaleng yangsudah diisi ikan diletakkan diatas conveyor yang terus berjalan

    disamping meja pengisian untuk masuk tahapan berikutnya.

    Gambar 4. proses pengisian

    4) Pemasakan Awal (Pree Cooking)

    Dengan bantuan conveyor kaleng yang sudah terisi ikan masuk

    kedalam exhaust box yang panjangnya 12 m, didalam exhaust box

    ikan dimasak dengan menggunakan uap panas yang dihasilkan oleh

    boiler. Suhu yang digunakan 800C, proses pree cooking ini

    berlangsung selama 10 menit.

    5) Penghampaan (Exhausting)

    Penghampaan dilakukan dengan menambahkan medium

    pengalengan berupa saos cabai atau saos tomat dan minyak sayur

    http://2.bp.blogspot.com/-EKOQGHQMzWY/TiapAmjQcbI/AAAAAAAABGU/wO4vwEyvyvE/s1600/sardines+2.jpg
  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    11/34

    (vegetable oil). Suhu saos dan minyak sayur yang digunakan adalah

    800C. Pengisian saos dilakukan secara mekanis dengan menggunakan

    filler. Pada prinsipnya proses penghampaan ini dapat dilakukan melalui

    2 macam cara, biasanya pabrik berskala kecil exhausting dilakukan

    dengan cara melakukan pemanasan pendahuluan terhadap produk,

    kemudian produk tersebut diisikan kedalam kaleng dalam keadaan

    panas dan wadah ditutup, juga dalam keadaan masih panas. Untuk

    beberapa jenis produk, exhausting dapat pula dilakukan dengan cara

    menambahkan medium pengalengan misalnya air, sirup, saos, minyak,

    atau larutan garam mendidih. Sedangkan,pabrik pengalengan berskalabesar melakukan exhausting dengan cara mekanis, dan dinamakan

    pengepakan vakum (vacuum packed). Cara kerjanya adalah menarik

    oksigen dan gas-gas lain dari dalam kaleng dan kemudian segera

    dilakukan penutupan wadah.

    Gambar 6. proses penghampaan

    6) Penutupan Wadah Kaleng (Seaming)

    Penutupan wadah kaleng dilakukan dengan menggunakan double

    seamer machine. Seorang karyawan bertugas mengoprasikan double

    seamer machine dan mengisi tutup kaleng kedalam mesin. Kecepatan

    yang digunakan bervariasi. Double seamer untuk kemasan kaleng kotak

    dioprasikan dengan kecepatan penutupan 84 kaleng permenit

    (kecepatan maximum 200 kaleng permenit), double seamer untuk

    http://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/-vzDpNFDarOE/Tiap4SYFUxI/AAAAAAAABGc/sjrjNDNQJlY/s1600/sardines+4.JPGhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.html
  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    12/34

    kaleng kecil dioperasikan dengan kecepatan penutupan 375 kaleng

    permenit (kecepatan maximum 500 kaleng permenit) sedangkan untuk

    double seamer kaleng besar dioperasikan dengan kecepatan 200 kaleng

    permenit (kecepatan maximum 500 kaleng permenit). Tutup kaleng

    yang dipakai adalah tutup kaleng yang sudah terlebih dahulu diberi

    kode tanggal kedaluwarsa diruang jet print. Ruang jet print sengaja

    dibuat berdekatan dengan ruang seamer sehingga tutup kaleng yang

    sudah diberi kode dengan segera dapat dipakai untuk penutupan wadah

    kaleng. Nah, tanggal kedaluwarsa ini penting banget buat kita. Sebelum

    membeli produk makanan apapun tak terkecuali sarden perhatikanlahkode dibawah kaleng, lihat dengan seksama tanggal kedaluwarsanya.

    Hal ini semata-mata untuk menjaga kesehatan kita. Di pabrik

    pengalengan sendiri penentuan tanggal kedaluwarsa merupakan bagian

    yang sangat penting. Jangka waktu kedaluwarsa telah ditentukan oleh

    pihak perusahaan dengan berdasarkan pengujian makanan yang

    dilakukan oleh pihak perusahaan di departemen kesehatan

    Gambar 7. proses penutupan wadah kaleng

    7)

    Sterilisasi (Processing)

    Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan retort. Dalam satu kali

    proses sterilisasi dapat mensterilkan 4 keranjang besi produk ikan

    kalengan atau setara dengan 6.800 kaleng kecil atau 3.400 kaleng

    besar. Suhu yang digunakan antara 115 1170C dengan tekanan 0,8

    http://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/-iEPVhhZm-wg/TiapsnJp4gI/AAAAAAAABGY/_xW0SZ7Ep_k/s1600/sardines+3.JPGhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.html
  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    13/34

    atm, selama 85 menit jika yang disterilisasi adalah kaleng kecil dan 105

    menit untuk kaleng besar. Sterilisasi dilakukan dengan memasukkan

    keranjang besi kedalam menggunakan bantuan rel. Sterilisasi dilakukan

    tidak hanya bertujuan untuk menghancurkan mikroba pembusuk dan

    pathogen, tetapi berguna untuk membuat produk menjadi cukup masak,

    yaitu dilihat dari penampilan, tekstur dan cita rasanya sesuai dengan

    yang diinginkan.

    Gambar 8. proses sterilisasi

    8)

    Pendinginan dan Pengepakan

    Ikan kalengan yang sudah disterilisasi dikeluarkan dari dalam

    retort, kemudian diangkat dengan katrol untuk didinginkan dalam bak

    pendinginan bervolume 16.5 m3 yang diisi dengan air yang mengalir.

    Pendinginan dilakukan selama 15 menit. Produk setelah didinginkan

    diistirahatkan terlebih dahulu ditempat pengistirahatan (Rested area)

    untuk menunggu giliran pengepakan (packing). Packing diawali dengan

    aktivitas pengelapan untuk membersihkan sisa air proses pendinginan,

    setelah itu produk dimasukkan kedalam karton. Produk yang

    kemasannya sudah diberi label (label cat) bisa langsung di packing,

    sementara produk yang kemasannya kosong terlebih dahulu diberi label

    kertas sesuai dengan keinginan produsen.

    http://3.bp.blogspot.com/-3-CVA4uS1J4/TiaqDCpXjbI/AAAAAAAABGg/tRpyAIKqa04/s1600/sardines+5.JPG
  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    14/34

    Gambar 9. Proses pendinginan dan pengepakan

    d. Pabrik Semen PT. HOLCIM Indonesia

    Bahan baku Pabrik semen yang utama:

    - Komponen Lime :

    1.

    Batu Kapur (limestone)

    Batu kapur merupakan senyawa CaCO3 yang terdapat di alam

    2. Chalks (kapur)

    Kapur adalah batuan sedimen yang dibentuk selama jaman

    Cretaceous dalam waktu geologis, secara geologis termasuk muda

    3.

    Marl

    Limestone yang mengandung campuran silika, zat clay, dan besi

    oksida.

    -

    Komponen Clay:

    Clay terbentuk dari hancuran alkali dan alkalin di alam yang

    mengandung Alumunium silikat dan dari konversi produk kimianya,

    terutama feldspar dan mika. Komponen utama clay dibentuk olah

    hydrous alumunium silicates.

    Bahan baku samping Pabrik semen:

    1) Bahan Baku Korektif

    Bahan baku korektif digunakan apabila bahan baku utama tidak sesuai

    jumlah yang diinginkan. Sebagai contoh, komponen yang mengandung

    silika, sand, high silica clay, diatomite, dan lain-lain. Untuk

    http://4.bp.blogspot.com/-D2qHlQiQ6YE/TiaqOw7SwGI/AAAAAAAABGk/fsPXDgWLO28/s1600/sardines+6.jpg
  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    15/34

    mendapatkan kekurangan besi oksida dapat digunakan bahan tambahan

    sepertipyrite cinder, iron ore, dan lain-lain.

    2)

    Bahan Tambahan

    Bahan tambahan diberikan untuk tujuan memperbaiki sifat-sifat semen

    atau untuk membuat semen jenis tertentu.

    3) Komponen pengotor dalam Bahan Baku Semen

    Dibawah ini merupakan komponen yang ada dalam bahan baku semen

    dan dibatasi menurut standar tertentu karena kelebihan komponen ini

    dapat mempengaruhi proses pembakaran dan kualitas semen. Bahan-

    bahan itu adalah :a)MgO

    b)

    Alkali

    c)Sulfur

    d)Klorida

    e)

    Fluoride

    f) Phosporus

    Uraian Proses

    Dikenal 3 macam proses pembuatan semen dalam rotary kiln, yaitu proses

    basah, proses kering, dan proses antara.

    1)

    Proses Basah

    Pada proses ini umpan kiln rotaryberupa slurry dengan kadar air 25%-

    40%. Karena harus mengeringkan kadar air yang cukup tinggi maka

    diperlukan panas yang besar, yaitu 1200-1500 kkal/ klinker.

    Keuntungan proses basah:

    a)Pencampuran dari komposisinya lebih mudah karena berbentuk

    slurry.

    b)Kehilangan debunya sedikit ( kurang menyebabkan pencemaran

    udara)

    c)Kekurangan proses basah :

    d)Pada waktu pembakaran perlu panas dalam jumlah yang besar,

    sehingga dibutuhkan bahan bakar minyak.

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    16/34

    e)Kiln yang dibutuhkan sangat panjang sehingga dibutuhkan banyak

    tempat

    f)

    Kapasitas kiln pada proses ini rendah

    2) Proses kering

    Pada proses ini umpan masuk kiln berupa bubuk kering dengan kadar

    air 0,5-1%. Proses kering paling banyak digunakan pada pabrik semen.

    Keuntungan proses kering :

    a)Kiln yang digunakan lebih pendek

    b)Kebutuhan panas lebih rendah

    c)

    Kapasitas kiln lebih besarKerugian Proses Kering:

    a)

    Campuran bahan baku kurang homogen dibanding dengan proses

    basah

    b)Banyak menimbulkan debu.

    3)

    Proses Antara

    Pada proses semi basah, kadar air raw material antara 17-21% yang

    berupa slurry. Pada proses semi kering, kadar air raw materianya antara

    1-12% yang berupa butiran yang lembab.

    Secara garis besar proses pembuatan semen dibagi dalam beberapa tahap

    produksi, yaitu :

    1) Penyiapan Bahan Mentah

    Batu kapur (80%) diambil dari quarry, diangkut dan dihancurkan

    dengan alat pemecah batu kapur, Limestone Crusher, dicampur dengan

    tanah liat (15%) yang diambil, diangkut dan diiris dengan Clay Cutter,

    kemudian campuran yang disebut batu kapur mixed disimpan di Mixed

    Storage dalam Bentuk Pile.

    2) Pengolahan Bahan

    Bahan mentah dicampur dengan proporsi tertentu, digiling, dan

    dikeringkan pada mesin penggiling, Vertical Roller Mill, sehingga

    menjadi tepung dan disimpan di Silo umpan, Homogenizing Sila

    3)

    Pembakaran

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    17/34

    Tepung umpan kiln, diumpankan ke pemanas awal, preheater, dan

    dibakar dalam tanur putar, rotary kiln, membentuk terak sampai

    temperatur 1400C, didinginkan secara mendadak pada Cooler dan

    disimpan pada penampung terak, Clinker Dome.

    4) Penggilingan

    Terak dengan ditambah gypsum(4%) atau tambahan lain pada proporsi

    tertentu digiling pada mesin penggiling, Finish Mill, dengan kehalusan

    tertentu menjadi semen, disimpan pada Silo-Silo semen.

    5) Pengisian dan Distribusi

    Semen dikemas dengan berat 40 kg, 50 kg, 1 ton, atau curah, pada unitpengisian (packing plant), dan siap didistribusikan melalui darat

    maupun laut.

    Gambar 10. proses produksi semen

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    18/34

    e. Pertamina RU VI Cilacap

    Gambar 11.Block flow diagramkilang UP-VI

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    19/34

    Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai

    berikut:

    Gambar 12. proses pengolahan minyak bumi

    1)

    Destilasi

    Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan

    perbedaan titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi.

    Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace

    (tanur) sampai dengan suhu 370C. Minyak mentah yang sudah

    dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada

    bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah

    kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom makadibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    20/34

    Menara destilasi

    Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke

    bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang

    berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap

    berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih

    rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-

    sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang

    terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga

    setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah,

    sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagianyang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang

    mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas.

    Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian

    dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).

    Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu

    minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini

    memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.

    Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik

    didihnya antara :

    a)

    Gas

    Rentang rantai karbon : C1 sampai C5

    Trayek didih : 0 sampai 50C

    b)

    Gasolin (Bensin)

    Rentang rantai karbon : C6 sampai C11

    Trayek didih : 50 sampai 85

    c)

    Kerosin (Minyak Tanah)

    Rentang rantai karbon : C12 sampai C20

    Trayek didih : 85 sampai 105C

    d) Solar

    Rentang rantai karbon : C21 sampai C30

    Trayek didih : 105 sampai 135C

    e)

    Minyak Berat

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    21/34

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    22/34

    b) Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis.

    Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi

    dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion

    karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna

    proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana

    sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :

    c)

    Hidrocracking

    Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan

    hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi

    tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari

    Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam

    minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian

    dipisahkan.

    3) Reforming

    Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang

    bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu

    lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki

    rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh

    karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan

    dengan menggunakan katalis dan pemanasan.

    Contoh reforming adalah sebagai berikut :

    Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul

    dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan

    oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida

    dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.Contoh reaksinya :

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    23/34

    4) Alkilasi dan Polimerisasi

    Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul

    menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini

    menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu

    asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:

    RH + CH2=CRR R-CH2-CHRR

    Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil

    menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :

    M CnH2n Cm+nH2(m+n)

    Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena

    dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi,

    yaitu isooktana.

    5) Treating

    Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara

    menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah

    sebagai berikut :

    Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan

    pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

    Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan

    warna.

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    24/34

    Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat

    molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan

    minyak pelumas dengan pour point yang rendah.

    Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan

    untuk minyak pelumas

    Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur

    belerang.

    Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam

    minyak bumi atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena

    dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi

    pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau

    yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang

    yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara

    serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan

    senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan proses

    oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur

    yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembalisebagai sulfur elemental.

    Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk

    menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya

    terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :

    a) Ekstraksi menggunakan pelarut, serta

    b)

    Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak

    bumi dalam bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida)

    secara katalitik dengan proses hidrogenasi selektif menjadi

    hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa

    belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari

    dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan

    cara fraksinasi atau pencucian/pelucutan.

    Akan tetapi selain 2 cara di atas, saat ini ada pula teknik

    desulfurisasi yang lain yaitu bio-desulfurisasi. Bio-desulfurisasi

    merupakan penyingkiran sulfur secara selektif dari minyak bumi

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    25/34

    dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan

    mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis

    oleh enzim hasil metabolisme mikroorganisme sulfur jenis tertentu,

    tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran proses. Reaksi yang

    terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan

    teraerasi. Keunggulan proses ini adalah dapat menyingkirkan senyawa

    sulfur yang sulit disingkirkan, misalnya alkylated dibenzothiophenes.

    Jenis mikroorganisme yang digunakan untuk proses bio-desulfurisasi

    umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun penelitian lebih lanjut

    juga dikembangkan untuk penggunaan mikroorganisme dari jenis lain.Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk

    menyingkirkan kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran

    gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan menggunakan amine plant,

    dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger. Selain

    untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan

    untuk menyingkirkan sulfur dari batubara.

    Proses Shell-Paques Untuk Bio-Desulfurisasi Aliran Gas

    Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah

    Shell Paquesdari Shell Global Solutions International dan Paques Bio-

    Systems. Proses ini sudah diterapkan secara komersial sejak tahun

    1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi

    dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.

    Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan

    menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari

    sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan mikroorganisme Thiobacillus

    yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-desulfurisasi. Dalam

    proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan

    pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung

    mikroorganisme. Senyawa soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan

    kemudian dialirkan ke bioreaktor THIOPAQ berupa tangki atmosferik

    teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    26/34

    sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil

    reaksi kemudian melalui proses dekantasi untuk memisahkan dengan

    cairan soda. Cairan soda dikembalikan ke absorber, sedangkan sulfur

    diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair murni. Karena sifatnya

    yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang

    dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku

    pupuk.Tahapan reaksi bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai

    berikut :

    Absorpsi H2S oleh senyawa soda

    Pembentukan sulfur elementer oleh mikroorganisme

    6) Blending

    Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam

    fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk

    tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas

    merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di

    barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi

    kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang

    dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.

    Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl

    lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian

    pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka

    pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan

    TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan

    pencemaran udara.

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    27/34

    f. Pabrik Gula Rifinasi PT Dharma Usaha Sukses

    Gambar 11. proses produksi gula

    Pada umumnya pemrosesan tebu di pabrik gula dibagi menjadi

    beberapa tahap yang dikenal dengan proses pemerahan (gilingan),

    pemurnian, penguapan, kristalisasi, pemisahan dan penyelesaian (sugar

    handling).1) Penggilingan

    Langkah pertama dalam proses pembuatan gula adalah pemerahan

    tebu di gilingan. Pada proses ini tebu yang ditebang dari kebun dicacah

    menggunakan alat pencacah tebu. Biasanya terdiri dari cane cutter,

    hammer shredder atau kombinasi dari keduanya. Tebu diperah

    menghasilkan nira dan ampas. Nira inilah yang mengandung gula

    dan akan di proses lebih lanjut di pemurnian. Ampas yang dihasilkanpada proses pemerahan ini digunakan untuk berbagai macam keperluan.

    Kegunaan utama dari ampas adalah sebagai bahan bakar ketel (boiler)

    dan apabil berlebih bisa digunakan sebagai bahan partikel board,

    furfural, xylitol dan produk lain.

    2)

    Pemurnian

    Setelah tebu diperah dan diperoleh nira mentah (raw juice), lalu

    dimurnikan. Dalam nira mentah mengandung gula, terdiri dari sukrosa,

    gula invert (glukosa + fruktosa) ; zat bukan gula, terdiri dari atom-atom

    http://2.bp.blogspot.com/-ZvGQws870kI/UXFUGu5S19I/AAAAAAAAATQ/njQxpLItZ0M/s1600/Flowsheet-Gula.jpg
  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    28/34

    (Ca,Fe,Mg,Al) yang terikat pada asam-asam, asam organik dan an

    organik, zat warna, lilin, asam-asam kieselgur yang mudah mengikat

    besi, aluminium, dan sebagainya. Pada proses pemurnian zat-zat bukan

    gula akan dipisahkan dengan zat yang mengandung gula.

    Proses pemurnian ini dapat dilakukan secara fisis maupun kimiawi.

    Secara fisis dengan cara penyaringan sedangkan secara kimia melalui

    pemanasan, pemberian bahan pengendap.

    Pada proses pemurnian nira terdapat tiga buah jenis proses, yaitu :

    a) Defekasi

    b)

    Sulfitasic) Karbonatasi

    Pada saat ini sebagian besar pabrik gula di Indonesia menggunakan

    proses sulfitasi dalam memurnikan nira. Pada proses sulfitasi nira

    mentah terlebih dahulu dipanaskan melalui heat exchanger sehingga

    suhunya naik menjadi 700 C. Kemudian nira dialirkan kedalam

    defekator dicampur dengan susu kapur. Fungsi dari susu kapur ini

    adalah untuk membentuk inti endapan sehingga dapat mengadsorp

    bahan bukan gula yang terdapat dalam nira dan terbentuk endapan yang

    lebih besar. Pada proses defekasi ini dilakukan secara bertahap ( 3 kali )

    sehingga diperoleh pH akhir sekitar 8.5 10. Reaksi antara kapur dan

    phospat yang terdapat dalam nira :

    CaCO3 = CaO + CO2

    CaO + H2O = Ca(OH)2 + 15.9 Kcal

    Ca(OH)2 = Ca2+

    + 2 OH-

    3Ca2+

    + 2PO43- = Ca3(PO4)2

    Setelah itu nira akan dialirkan kedalam sulfitator, dan direaksikan

    dengan gas SO2. Reaksi antara nira dan gas SO2 akan membentuk

    endapan CaSO3, yang berfungsi untuk memperkuat endapan yang telah

    terjadi sehingga tidak mudah terpecah, pH akhir dari reaksi ini adalah 7.

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    29/34

    Tahap akhir dari proses pemurnian nira dialirkan ke bejana

    pengendap (clarifier) sehingga diperoleh nira jernih dan bagian yang

    terendapkan adalah nira kotor. Nira jernih dialirkan ke proses

    selanjutnya (Penguapan), sedangkan nira kotor diolah dengan rotary

    vacuum filter menghasilkan nira tapis dan blotong.

    3) Penguapan

    Hasil dari proses pemurnian adalah nira jernih (clear juice).

    Langkah selanjutnya dalam proses pengolahan gula adalah proses

    penguapan. Penguapan dilakukan dalam bejana evaporator. Tujuan dari

    penguapan nira jernih adalah untuk menaikkan konsentrasi dari niramendekati konsentrasi jenuhnya.

    Pada proses penguapan menggunakan multiple effect evaporator

    dengan kondisi vakum. Penggunaan multiple effect evaporator dengan

    pertimbangan untuk menghemat penggunaan uap. Sistem multiple

    effect evaporator terdiri dari 3 buah evaporator atau lebih yang dipasang

    secara seri. Di pabrik gula biasanya menggunakan 4(quadrupple) atau 5

    (quintuple) buah evaporator.

    Pada proses penguapan air yang terkandung dalam nira akan

    diuapkan. Uap baru digunakan pada evaporator badan I sedangkan

    untuk penguapan pada evaporator badan selanjutnya menggunakan uap

    yang dihasilkan evaporator badan I. Penguapan dilakukan pada kondisi

    vakum dengan pertimbangan untuk menurunkan titik didih dari nira.

    Karena nira pada suhu tertentu ( > 1250 C) akan mengalamai

    karamelisasi atau kerusakan. Dengan kondisi vakum maka titik didih

    nira akan terjadi pada suhu 700C. Produk yang dihasilkan dalam proses

    penguapan adalah nira kental.

    4) Kristalisasi

    Proses kristalisasi adalah proses pembentukan kristal gula. Sebelum

    dilakukan kristaliasi dalam pan masak ( crystallizer ) nira kental

    terlebih dahulu direaksikan dengan gas SO2 sebagai bleaching dan

    untuk menurunkan viskositas masakan (nira). Dalam proses kristalisasi

    gula dikenal sistem masak ACD, ABCD, ataupun ABC. Tingkat

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    30/34

    masakan (kristalisasi) tergantung pada kemurnian nira kental. Apabila

    HK nira kental > 85 % maka dapat dilakukan empat tingkat masakan

    (ABCD). Dan apabila HK nira kental < 85 % dilakukan tiga tingkat

    masakan (ACD). Pada saat ini dengan kondisi bahan baku yang rendah

    pabrik gula menggunakan sistem masakan ACD, dengan masakan A

    sebagai produk utama.

    Langkah pertama dari proses kristalisasi adalah menarik masakan

    (nira pekat) untuk diuapkan airnya sehingga mendekati kondisi

    jenuhnya. Dengan pemekatan secara terus menerus koefisien

    kejenuhannya akan meningkat. Pada keadaan lewat jenuh maka akanterbentuk suatu pola kristal sukrosa. Setelah itu langkah membuat bibit,

    yaitu dengan memasukkan bibit gula kedalam pan masak kemudian

    melakukan proses pembesaran kristal. Pada proses masak ini kondisi

    kristal harus dijaga jangan sampai larut kembali ataupun terbentuk tidak

    beraturan.

    Setelah diperkirakan proses masak cukup, selanjutnya larutan

    dialirkan ke palung pendingin(receiver) untuk proses NaKristalisasi.

    Tujuan dari palung pendingin ialah : melanjutkan proses kristalisasi

    yang telah terbentuk dalam pan masak, dengan adanya pendinginan di

    palung pendingin dapat menyebabkan penurunan suhu masakan dan

    nilai kejenuhan naik sehingga dapat mendorong menempelnya sukrosa

    pada kristal yang telah terbentuk. Untuk lebih menyempurnakan dalam

    proses kristalisasi maka palung pendingin dilengkapi pengaduk agar

    dapat sirkulasi

    5) Pemisahan (Centrifugal Process)

    Setelah masakan didinginkan proses selanjutnya adalah pemisahan.

    Proses pemisahan kristal gula dari larutannya menggunakan alat

    centrifugeatau puteran. Pada alat puteran ini terdapat saringan, sistem

    kerjanya yaitu dengan menggunakan gaya sentrifugal sehingga masakan

    diputar dan strop atau larutan akan tersaring dan kristal gula tertinggal

    dalam puteran. Pada proses ini dihasilkan gula kristal dan tetes. Gula

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    31/34

    kristal didinginkan dan dikeringakan untuk menurunkan kadar airnya.

    Tetes di transfer ke Tangki tetes untuk di jual.

    6)

    Proses Packing

    Gula Produk dikeringkan di talang goyang dan juga diberikan

    hembusan uap kering. Produk gula setelah mengalami proses

    pengeringan dalam talang goyang, ditampung terlebih dahulu ke dalam

    sugar bin, selanjutnya dilakukan pengemasan atau pengepakan. Berat

    gula dalam pengemasan untuk masing-masing pabrik gula tidak sama,

    ada yang per sak plastiknya 25 kg atau 50 kg. Setelah itu gula yang

    berada di sak plastik tidak boleh langsung dijahit, harus dibuka dulusupaya temperatur gula dalam sak plastik mengalami penurunan

    suhu/temperatur. Suhu gula dalam karung tidak boleh lebih dari 30

    oC/suhu kamar, setelah gula dalam plastik dinyatakan dingin maka

    boleh dijahit. Jika gula dalam sak plastik dalam keadaan panas dijahit

    maka berakibat penurunan kualitas gula.

    3. Integrasi

    a.

    Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri merupakan

    perusahaan yang menghasilkan listrik dari bahan baku uap, perusahaan ini

    memasok listriknya keperusahaan tepung, semen, pengalengan ikan dan

    gula karena pertamina sudah memiliki pembangkit listrik sendiri jadi dia

    tidak menggunakan listriknya dari PLTU, PLTU karena listriknya berasal

    dari uap panas, maka sisa dari uap panas tersebut bisa dimanfaatkan di

    perusahaan pengalengan ikan sebagai steam untuk proses pengawetan ikan.

    PLTU juga dapat memanfaatkan air demin dari unit utilitas dari pertamina

    untuk sebagai bahan pembuatan steam.

    b. Pabrik Tepung Panganmas Inti Persadamemiliki limbah kulit singkong yang

    dapat di olah menjadi briket kulit singkong dan bisa dimanfaaatkan di PLTU

    sebagai bahan pembakaran, limbah ampas parutan singkong juga bisa

    ditransfer ke pabrik semen sebahai bahan bakar dari pabrik semen, pabrik

    tepung banyak menggunakan air untuk proses produksi, oleh karena itu

    pabrik tepung juga bisa memanfaatkan air bersih dari pertamina cilacap

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    32/34

    karena pertamina memiliki sistem untuk mengolah air laut menjadi air

    tawar.

    c.

    Pengolahan Ikan PT. Juifa International memiki proses yang banyak

    menggunakan steam, untuk menghemat biaya produkdi dan pemanfaatan

    bhan yang ada, pabrik pengolahan ikan bisa menggunakan steam dari PLTU

    dan pertamina yang mana kedua pabrik ini memiliki unit pembuat steam

    yang besar.

    d. Pabrik Semen PT. HOLCIM Indonesia bisa memanfaatkan limbah ampas

    parutan singkong sebagi bahan bakar pembakaran dalam proses pembuatan

    semendan bisa juga menggunakan limbah baggase dari pabrik gula sebagaibahan bakar. Pabrik semen juga bisa menggunakan fly ash dari pabrik gula

    sebagai bahan baku pembuatan semen, dan juga bisa menggunakan limbah

    sludge dari sisa proses pengolahan crude oil di pertamina sebagai bahan

    baku pembuatan semen.

    e.

    Pertamina RU IV Cilacap menghasilkan berbagaimacam bahan bakar, dan

    bahan bakar tersebut dapat dimanfaatkan di semua perusahaan yang

    membutuhkan bahan bakar dan pelumas dari pertamina, serta aspal untup

    pembangunan jalan, pertamina juga memiliki unit utilitas yang besar dan

    lengkap, dip roses utilitas pertamina ada proses pengubahan air laut menjadi

    air tawar hal ini dapat dimanfaatkan oleh pabrik tepung mengambil air dari

    pertamina, unit utilitas pertamina juga menghasilkan air demin yang bisa

    dimanfaatkan oleh PLTU sebagai bahan pembuatan steam.

    f.

    Pabrik Gula Rafinasi memiliki limbah baggase yang bisa dimanfaatkan oleh

    pabrik semen sebagai bahan bakar, pabrik gula juga menghasilkan fy ash

    yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan semen.

    g.

    Tempat pengolahan limbah bersama, ini belum ada di cilacap, jadi hal ini

    bisa dijadikan rancangan untuk kedepannya bahwa bisa dibuat tempat

    pengolahan limbah bersama yang dapat digunakan oleh semua pabrik yang

    ada dikawasan cilacap.

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    33/34

    Pabrik Semen

    HOLCIM

    Indonesia

    PLTU

    Karangkandri

    Pertamina

    Refinery Unit IV

    Pabrik Gula Rafinasi,

    PT. Dharmapala

    Usaha Sukses

    Pabrik Tepung

    Panganmas IntiPersada

    Pengolahan Ikan

    PT. Juifa

    Internasional

    UPL bersama

    Bagasse, sludge

    Ampas parutan singkong Air limbah

    Airlimbah

    Briketkulit

    singkong

    Listrik

    Listrik

    Listrikdan

    steam

    Air limbah

    Bahan bakar (IDO)

    dan sludge

    Bahan bakar (IDO)

    Air denim

    Bahan bakar (IDO)

    Listrik perumahan

    Air limbahSteam

    danlistrik

    Air limbah

  • 8/10/2019 Tugas Ei Arum

    34/34