transportasi dalam tanaman
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

TRANSPORTASI DALAM TANAMAN
Oleh kelompok 3 :1.Didik pamungkas 14102110022.Hesti amelia 14102110073.Anggi Setiawan 1410211009

Sistem transportasi merupakan proses pengangkutan nutrisi, oksigen,
karbondioksida, dan sisa metabolisme pada makhluk hidup.
Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di
dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal
spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut yang terdiri dari
pembuluh kayu ( xylem) dan pembuluh tapis (floem).
SISTEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN MELIPUTI :
1. Penyerapan air dan mineral oleh akar
2. Pengangkutan air dari akar ke daun
3. Pengambilan CO2 oleh stomata pada daun
4. Transfer hasi Fotosintesis dari daun
Jaringan Transportasi pada Tumbuhan
Transportasi pada tumbuhan mutlak diperlukan dalam proses pemenuhan nutrisi
pada tumbuhan dengan cara pengambilan sari makanan dari tanah dan proses pendistribusian
hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Dua jaringan yang sangat berperan penting
dalam transportasi tumbuhan adalah xylem dan floem yang berada pada setiap bagian
tumbuhan baik akar, batang maupun di daun.

Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung yang berperan
dalam sistem pengangkutan. Air dan mineral dari dalam tanah
akan diserap oleh akar, kemudian diangkut melalui xilem ke
bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di
daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang
memerlukan zat makanan.
Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya
terpisah. Xilem yang ada di akar bersambungan dengan xilem
yang ada di batang dan di daun. Floem juga bersambungan ke
semua bagian tubuh tumbuhan.

Mekanisme Transportasi pada Tumbuhan
Mekanisme transportasi yang terjadi pada tumbuhan terdiri atas
pengangkutan air dan mineral ke daun untuk bahan proses fotosintesis
dan pendistribusian hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
1. Transportasi Air
Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan. Pada saat kondisi lingkungan lembap
atau jumlah uap air di lingkungan tinggi, maka air akan masuk ke
dalam tumbuhan. Apabila lingkungan di sekitar tumbuhan kering
atau jumlah uap air di lingkungan rendah, uap air akan keluar dari
tumbuhan melalui stomata yang terdapat di daun. Proses ini
disebut transpirasi.

Air yang ada di dalam tanah masuk
ke dalam sel tumbuhan karena adanya
perbedaan konsentrasi air. Mekanisme proses
penyerapan dapat belangsung karena adanya
proses difusi dan osmosis
Apabila terjadi perpindahan molekul zat
terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah, maka proses perpindahan ini disebut
difusi. Apabila terjadi perpindahan molekul zat
pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi melalui membran semipermeabel, maka
proses perpindahan ini disebut osmosis.

Membran semipermeabel adalah membran yang hanya
dapat dilalui oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilalui oleh zat
lainnya. Contoh zat yang dapat melalui membran semipermeabel
adalah air. Membran ini berfungsi sebagai pengatur lalu lintas
(keluar dan masuknya) zat-zat dari dalam dan luar sel. Contoh
membran semipermeabel adalah membran sel .
Zat pelarut adalah zat yang melarutkan zat lain salah satu
contohnya adalah adalah air. Adapun zat terlarut adalah zat yang
larut dalam zat lain, misalnya mineral tanah dan zat gula hasil
fotosintesis. Jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke akar
adalah epidermis → korteks → endodermis → perisikel → xilem.

Jaringan-jaringan di atas tersebut yang akan dilalui oleh air ketika masuk ke dalam tumbuhan. Berikut ini jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke akar.
Pertama-tama, air diserap oleh
rambut-rambut akar. Kemudian, air
masuk ke sel epidermis melalui proses
osmosis. Selanjutnya, air akan melalui
korteks. Dari korteks, air kemudian
melalui endodermis dan
perisikel. Selanjutnya, air masuk ke
jaringan xilem yang berada di akar.
Setelah tiba di xilem akar, air akan
bergerak ke xilem batang dan ke
xilem daun.

2. Transportasi Nutrisi
Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta
bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di
setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses
pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam
amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui
pembuluh floem.
Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari
sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki, konsentrasi gula
tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki
konsentrasi gula rendah).

3.Pengambilan CO2 melalui Stomata
Bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis lainnya adalah CO2
yang diperoleh tumbuhan dari udara dengan cara difusi dalam bentuk
gas melalui stomata. Stomata merupakan ruang keluarnya air saat
transpirasi. Agar proses transpirasi dan difusi CO2 ini seimbang,
stomata dapat membuka atau menutup.
Proses membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi proses osmosis
air pada sel-sel penjaga stomata. Saat sel-sel penjaga mengambil air,
se-sel tersebut dan celah antarsel penjaga akan membesar sehingga
stomata akan terbuka. Sebaliknya, saat air mulai berkurang, sel-sel
penjaga akan mengkerut dan celah antarsel akan mengecil, sampai
menutup.

4.Transfer Hasil Fotosintesis dari Daun

Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan
translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat
penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang
bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh
tapis).
Hasil proses fotosintesis adalah molekul gula (glukosa) dan gas oksigen (O2).
Oksigen akan didifusi keluar dari daun melalui stomata untuk dimanfaatkan organisme lain,
hewan atau manusia. Glukosa akan disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan sebagai sumber
energi metabolisme.
Glukosa yang berlebih akan disimpan dalam organ cadangan makanan, seperti
umbi batang, umbi akar, atau buah. Proses penyebaran zat hasil fotosintesis ini disebut dengan
translokasi.
Zat hasil fotosintesis diangkut pembuluh tapis (floem). Proses pengangkutannya terjadi karena
adanya perbedaan konsentrasi antara ujung pipa floem yang telah terisi glukosa dengan ujung
pipa lain yang belum terisi.

JENIS TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN1.Transportasi ektravaskuler
Transportasi ektravaskuler merupakan pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas
pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah
horisontal
Pengangkutan ekstravaskluler dibedakan :
1.Transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang antar sel. Air melalui jalur ini tidak dapat sampai ke xylem karena terhalang oleh bagian endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari.
2.Transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral menembus bagian hidup dari sel tumbuhan seperti sitoplasma dan vakoula melalui plasmodesma. Pada jalur simplas, air dapat mencapai xylem bahkan silinder pusat.

2.Transportasi intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam
pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut
terjadi secara vertikal. Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu
(xylem).
Yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak ke atas melawan gravitasi adalah :
– Daya kapilaritas
Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
– Daya tekan akar
Epidermis akan menyerap air dari dalam tanah secara terus-menerus mengakibatkan kadar air dan tekanan turgor akar meningkat. Peningkatan kadar air pada ujung akar menyebabkan perbedaan konsentrasi ant
ara sel pada ujung akar dan sel – sel yang berada di atasnya. Hal ini menyebabkan air akan berpindah dari sel – sel yang berada diatasnya, dan akhirnya air terdorong ke jaringan xilem yang berada diatasnya.

– Daya isap daun :
Disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang
besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan
(intensitas penguapan). Dengan demikian konsentrasi sel yang
berada di daun cenderung lebih tinggi di bandingkan dengan
konsentrasi sel pada bagian tubuh yang lain.
– Pengaruh sel-sel yang hidup :
Perjalanan air dari akar hingga ke daun di bantu oleh sel-sel hidup
yang ada di sekitar xilem, yaitu sel – sel parenkim kayu dan sel-
sel jari empulur.

KESIMPULANTumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air, mineral, oksigen,
dan karbon dioksida. Agar air dan mineral tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem
transportasi air dan garam mineral. Sistem transportasi tumbuhan adalah proses
pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Transportasi dari tumbuhan terdiri dari dua jenis yaitu transportasi intravaskuler yang
melalui pembuluh (xylem dan floem) serta transportasi ekstravaskuler yang melalui
ruang antar sel, sitoplasma dan vacuola. Sebelum ditransportasikan ke daun, air diserap
oleh akar melalui proses imbibisi, difusi, osmosis dan transport aktif.
Air yang sudah diserap oleh akar selanjutnya di distribusikan ke daun melalui batang
melalui pembuluh xylem. Air dapat naik mencapai daun karena pengaruh kapilarits
batang, tekanan akar, daya hisap daun dan pengaruh sel hidup yang berada di sekitar
floem.