tpp blok 2 visum et repertum
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
1/29
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin banyak muncul tragedi-tragedi kecelakaan yang marak
diberitakan kecelakaan merupakan suatu kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda.Terdapat berbagai macam jenis kecelakaan diantaranya,
kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas darat, laut maupun udara. Dalam
perjalanan menelusuri kasus-kasus tersebut pihak kepolisian melakukan
penyelidikan. Penyeledikan suatu perkara pidana di dalam suatu proses
peradilan pada hakekatnya adalah bertujuan untuk mencari kebenaran
materil terhadap perkara tersebut untuk menghindari adanya kekeliruan
dalam penjatuhan pidana terhadap diri seseorang, sebagaimana ditentukan
Undang-Undang No.1 Tahun 1!"# tentang $etentuan Pokok $ekuasaan
$ehakiman pasal % ayat & yang menyatakan 'Tiada seorang juapun dapat
dijatuhi pidana, kecuali apabila pengadilan karena alat pembuktian yang
sah menurut Undang-Undang mendapat keyakinan bah(a seseorang yang
dianggap dapat bertanggung ja(ab, telah bersalah atas perbuatan yang
dituduhkan atas dirinya).
Dengan adanya peraturan Undang-Undang tersebut, proses
penyelesaian perkara pidana penegak hukum (ajib mengusahakan
pengumpulan bukti maupun *akta mengenai perkara pidana yang
ditangani dengan selengkap mungkin. Dalam penyidikan sebuah kasus,terkadang penyidik meminta bantuan dari ahli misalnya dokter untuk
membuat suatu laporan yang disebut Visum et Repertum .
Visum et Repertum adalah suatu keterangan dokter tentang apa yang
dilihat dan ditemukan di dalam melakukan pemeriksaan tentang orang
yang luka atau terhadap mayat yang merupakan keterangan tertulis.
+ anoemihardja, 1!!1 1 /. Visum et Repertum yang dimaksud
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
2/29
3
merupakan salah satu alat bukti di peradilan yang jika dalam
pembuatannya tidak benar maka akan memperberat hukuman atau bahkan
menyeret dokter itu sendiri dalam masalah + 0udiyanto 1!!"/.
elihat peranan dokter yang tidak hanya memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, namun sering juga dihadapkan pada
kenyataan bah(a bantuan dokter juga diperlukan oleh kalangan penegak
hukum dalam pemeriksaan korban, dan hal itu berarti seorang dokter dapat
melakukan Visum et Repertum . 0erdasarkan latar belakang itulah penulis
tertarik untuk melakukan obser2asi tata laksana Visum et Repertum korban
kecelakaan di umah Sakit 0hayangkara Palembang.
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
3/29
3
1.2. Rumusan Masalah
1. 3pa tujuan dari membuat Visum et Repertum kecelakaan 4
&. 0agaimana prosedur dalam pembuatan Visum et Repertum
kecelakaan4
5. 0agaiman etika pemeriksaan Visum et Repertum kecelakaan4
. 3pa saja hambatan-hambatan dalam melakukan Visum et Repertum
kecelakaan 4
1.3. Tujuan
1. engetahui tujuan Visum et Repertum kecelakaan.
&. engetahui prosedur dalam pembuatan Visum et Repertum kecelakaan
5. engetahui apa saja etika dalam melakukan Visum et Repertum
kecelakaan.
. emahami hambatan untuk pembuatan Visum et Repertum kecelakaan.
1. Man!aat
Tugas Pengenalan Pro*esi +TPP/ ini berman*aat dapat memberi
pengetahuan baru dalam obser2asi Visum et Repertum kecelakaan dimulai dari
tujuan obser2asi Visum et Repertum, prosedur dalam pembuatan,etika dalam
melakukan serta hambatan yang mungkin didapatkan dalam melakukan
obser2asi Visum et Repertum kecelakaan..
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
4/29
3
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A
2.1 %&ser'as(
2.1.1 Pengert(an %&ser'as(
Secara umum obser2asi diartikan sebagai kegiatan memperhatikan
seseorang atau sesuatu, mengikutinya dengan mata, yang dilakukan secara
sadar dengan seksama dalam kurun (aktu tertentu +6ahrig, 1!" 7
Drosdo(ski, 1! ! dalam Srisayekti,/7 memperhatikan, mengontrol,
mengendalikan sesuatu untuk tujuan tertentu, yang dilakukan dalam kurun
(aktu tertentu +Drosdo(ski, 1! ! dalam Srisayekti,/7 melihat dan
memperhatikan +8ornby, 1! dalam Srisayekti,/7 melihat atau
mengindera, terutama melalui perhatian yang seksama +The erriam-6ebster
Dictionary, 1!"" dalam Srisayekti,/
enurut $aminski +1!""/ dalam Srisayekti +/, obser2asi dapatdipahami sebagai semua jenis proses, atau berikut hasilnya, yang melibatkan
pembuatan kesimpulan dan pemaknaan data-data dari setiap keadaan atau
kejadian pada realitas yang bisa dialami, sebagaimana terjadi pada ilmu
pengetahuan lain tentang pengalaman +9r*ahrungs(issenscha*ten/. Pada
obser2asi, pelaku obser2asi mendapatkan in*ormasi secara langsung tanpa
diantarai oleh alat ukur atau instrumen tertentu.
2.1.2 "en(s %&ser'as(
1. :bser2asi sebagai proses untuk mendapatkan in*ormasi. engacu pada
pengertian ini, obser2asi bisa dibagi dalam beberapa *ase. ;ase a(al obser2asi
biasanya lebih merupakan obser2asi bebas, yang lebih diarahkan untuk
memunculkan hipotesis. ;ase berikutnya merupakan obser2asi yang lebih
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
5/29
3
sistematik, lebih ketat dan secara metodik terstandardisasi, yang dilakukan
dalam rangka pengujian hipotesis+Srisayekti,/.
&. :bser2asi berdasarkan keterlibatan pelaku obser2asi dalam proses
mendapatkan in*ormasi. Dalam pemahaman ini obser2asi dibedakan antara
obser2asi partisipati* +teilnehmende 0eobachtung/ dan obser2asi non-
partisipati* +nicht-teilnehmende 0eobachtung/. Pada obser2asi partisipati*,
pelaku obser2asi juga berperan sebagai partner dan terlibat dalam interaksi
yang terjadi dengan orang yang menjadi objek obser2asi. Pada obser2asi non-
partisipati*, pelaku obser2asi tidak terlibat dan kedudukannya tetap berjarak dari interaksi yang terjadi, bahkan barangkali keberadaannya tidak terlihat di
balik one-(ay mirror+Srisayekti,/.
5. :bser2asi berdasarkan objek yang diobser2asi. enurut penggolongan ini
obser2asi bisa dibedakan antara obser2asi terhadap diri sendiri, disebut
Selbstbeobachtung atau introspeksi7 dan obser2asi terhadap orang lain
+;remdbeobachtung/. Pada obser2asi terhadap diri sendiri, obser2asi lebih
diarahkan pada pengalaman diri sendiri +innere 9r*ahrung/7 sementara padaobser2asi terhadap orang lain obser2asi lebih diarahkan pada in*ormasi
mengenai orang lain, bukan pengalaman diri sendiri. Dalam kaitannya dengan
perilaku yang muncul, misalnya dalam obser2asi perilaku
+
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
6/29
3
2.2 Visum et Repertum
2.2.1. Pengert(an Visum et Repertum
enurut 0udiyanto, 6idiatmaka dan Sudiomo +1!!"/ dalam 3*andi
+#/ Visum et Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat dokter atas
permintaan tertulis +resmi/ penyidik tentang pemeriksaan medis terhadap
seseorang manusia baik hidup maupun mati ataupun bagian dari tubuh
manusia, berupa temuan dan interpretasinya, di ba(ah sumpah dan untuk
kepentingan peradilan.
enurut 8erkutanto +#=/ dalam 3*andi +#/ Visum et Repertum
+
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
7/29
3
Pasal 2 a*at 1
Pada Dokter yang tidak pernah mengucapkan sumpah jabatan baik di Negeri
0elanda maupun di ?ndonesia, sebagai tersebut dalam Pasal 1 diatas, dapat
mengucapkan sumpah sebagai berikut
'Saya bersumpah + berjanji /, bah(a saya sebagai dokter akan membuat
pernyatan-pernyataan atau keterangan-keterangan tertulis yang diperlukan
untuk kepentingan peradilan dengan sebenar-benarnya menurut pengetahuan
saya yang sebaik-baiknya. Semoga Tuhan @ang aha Pengasih dan
Penyayang melimpahkan kekuatan lahir dan batin).
0ila diperinci isi Staatsblad ini mengandung makna
1. Setiap dokter yang telah disumpah (aktu menyelesaikan
pendidikannya di 0elanda ataupun di ?ndonesia, ataupun dokter-dokter
lain berdasarkan sumpah khusus ayat +&/ dapat membuat Visum et
Repertum .
&. Visum et Repertum mempunyai daya bukti yang sahA alat bukti yang
sah dalam perkara pidana.
5. Visum et Repertum berisi laporan tertulis tentang apa yang dilihat,ditemukan pada benda-bendaA korban yang diperiksa.
$e(ajiban dokter dalam membantu proses peradilan diatur dalam $U83P
yaitu
Pasal 133 $UHAP
1/ Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorangkorban baik luka,keracunan ataupun mati yang diduga karena peristi(a
yang merupakan tindak pidana,ia ber(enang mengajukan permintaan
keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan
atau ahli lainnya.
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
8/29
3
&/ Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat +1/
dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas
untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan
bedah mayat.
Pasal 1+, $UHAP
1/ Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran
kehakiman atau dokter atau ahli lainnya (ajib memberikan keterangan
ahli demi kebaikan.
&/ Semua ketentuan tersebut diatas untuk saksi berlaku juga bagi mereka
yang memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bah(a mereka
mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang
sebaik-baiknya dan yang sebenar-benarnya menurut pengetahuan
dalam bidang keahliannya.
Dari penjabaran diatas jelas bah(a seorang dokter yang kapasitasnya sebagai
ahli (ajib memberikan keterangan jika se(aktu-(aktu dimintai keterangan
ahli oleh penyidik.
Visum et Repertum dibuat berdasarkan permintaan dari pihak yang
ber(enang yaitu penyidik dan penyidik pembantu sebagaimana bunyi pasal "
ayat +1/ butir h dan pasal 11 $U83P.@ang termasuk penyidik menurut
$U83P pasal % ayat +1/ PP &" tahun 1! 5 pasal & ayat +1/ adalah Pejabat
Polisi Negara ? yang diberi (e(enang khusus oleh UU dengan pangkat
serendah-rendahnya Pembantu >etnan Dua, sedangkan penyidik pembantu
berpangkat serendah-rendahnya Sersan Dua.
0ila dokter yang dimintai keterangan oleh penyidik menyatakan
menolak maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
9/29
3
Pasal 21- $UHP
0arangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan
yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya
menga(asi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian
pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana7
demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-
halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu
atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
Pasal-pasal $U83P yang mengatur tentang produk dokter yang sepadan
dengan Visum et Repertum adalah pasal 1 % dan 1 ", yang berbunyi
Pasal 1 -
$eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.
Pasal 1 +/0Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan
keahliannya mengenai suatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara
resmi dari padanya.
$eduanya merupan alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan $U83P
pasal 1 ayat +1/ alat bukti yang sah adalah
- $eterangan saksi
- $eterangan ahli
- Surat
- Petunjuk
- $eterangan terdak(a.
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
10/29
3
Dari pasal diatas tampak bah(a keterangan ahli maupun surat dalam $U83P
sepadan dengan Visum et Repertum dalam Stb No. 5=# tahun 1!5".
Perbedaanya jika yang dimintakan sebagai saksi ahli +dokter/ tidak hanya
sebatas apa yang dilihat dan ditemukan saja,namun harus dibuat atas dasar
pemeriksaan medik. Pemeriksaan medik tersebut tidak harus dilakukan oleh
dokter pembuat Visum et Repertum itu sendiri namun sebaiknya yang
bertanggung ja(ab atas 2isum tersebut adalah dokter pembuat 2isum.
2.2.3 Peran )an ungs( Visum et Repertum
enurut 3*andi+#!/ dan 0udiyanto dkk. +1!!"/ dalam 3*andi
+#/ peran dan *ungsi Visum et Repertum antara lain adalah
1. Salah satu alat bukti yang sah sebagaimana tertulis dalam pasal 1
$U8P. Visum et Repertum turut berperan dalam proses pembuktian
suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan ji(a manusia.
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
11/29
3
diajukannya bahan baru, seperti yang tercantum dalam $U83P, yang
memungkinkan dilakukannya pemeriksaan atau penelitian ulang atas
barang bukti, apabila timbul keberatan yang beralasan dari terdak(a
atau penasehat hukumnya terhadap suatu hasil pemeriksaan. 8al itu
sesuai dengan pasal 1 # $U83P.
enurut 3*andi +# / dan Sis(adja +# / dalam 3*andi +#=/ Visum
et Repertum berguna untuk penyidik +polisiApolisi militer/ mengungkapkan
perkara. 0agi Penuntut Umum +Baksa/ keterangan itu berguna untuk
menentukan pasal yang akan didak(akan, sedangkan bagi hakim sebagai alat bukti *ormal untuk menjatuhkan pidana atau membebaskan seseorang dari
tuntutan hukum. Untuk itu perlu dibuat suatu Standar Prosedur :perasional
+SP:/ di suatu umah Sakit tentang tatalaksana pengadaan
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
12/29
3
keterlambatan itu cukup beralasan dan tidak menjadi hambatan dalam
pembuatan Visum et Repertum +3*andi, #/.
Derajat luka berdasarkan ketentuan $U8P yaitu penganiayaan ringan
adalah penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan akti2itas. Umumnya yang dianggap penganiayaan
ringan adalah luka lecet atau memar kecil di lokasi yang tidak berbahayaA
tidak menurunkan *ungsi alat tubuh tertentu + 0udiyanto, dkk ,1!!"/.
Sedangkan $U8P pasal !# telah memberikan batasan tentang luka berat
menurut 0udiyanto,3ri*, dkk +1!!"/ dalam Nuraga +&/ yaitu
Batuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan
sembuh sama sekali atau yang menimbulkan bahaya maut.
@ang menyebabkan seseorang terus menerus tidak mampu untuk
menjalankan tugas atau pekerjaan.
@ang menyebabkan kehilangan salah satu panca indera
@ang menimbulkan cacat berat
@ang mengakibatkan terjadinya keadaan lumpuh
Terganggunya daya pikir selama minggu atau lebih
Terjadinya gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
Namun demikian pada saat pemeriksaan pertama kali dokter sering tidak
dapat menentukan apakah seuatu perlukaan yang diperiksa adalah lukasedang atau berat. 8al ini diakibatkan masih belum berhentinya
perkembangan derajat perlukaan sebelum selesai pengobatan. Badi dokter
membuat Visum et Repertum sementara yang tidak menyimpulkan derajat
luka melainkan hanya keterangan bah(a hingga saat Visum et Repertum
dibuat korban masih dalam pera(atan di institusi kesehatan tersebut.
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
13/29
3
Di dalam pemberitaan Visum et Repertum biasanya disebutkan keadaan
umum korban se(aktu datang,luka atau cedera atau penyakit yang
ditemukan berikut uraian letak, jenis, dan si*at serta ukurannya,
pemeriksaan penunjang, tindakan medik yang dilakukan ,ri(ayat
perjalanan penyakit selama pera(atan dan keadaan akhir saat pera(atan
berakhir + 0udiyanto, dkk ,1!!"/.
Dalam bagian kesimpulan harus tercantum luka atau cedera atau penyakit
yang ditemukan kemudian jenis benda yang mengakibatkannya serta
derajat perlukaan.
&. Visum et Repertum kejahatan susila
0iasanya korban kejahatan susila yang dimintakan Visum et Repertum nya
kepada dokter adalah kasus dugaan adanya persetubuhan yang diancam
$U8P meliputi pemerkosaan,persetubuhan pada (anita yang tidak
berdaya,persetubuhan dengan (anita yang belum cukup umur
+ 0udiyanto, dkk ,1!!"/.
Untuk kepentingan peradilan dokter berke(ajiban untuk membuktikandan memeriksa 0udiyanto,3ri*, dkk +1!!"/ dalam Nuraga +&/
- Tanda persetubuhan
- 3danya kekerasan
- Usia korban
- 3danya penyakit hubungan seksual
- $ehamilan
- $elainan psikiatrik
Pembuktian adanya persetubuhan dilakukan dengan pemeriksaan *isik
terhadap kemungkinan de*lorasi hymen,laserasi 2ul2a atau 2agina, serta
ada cairan mani dan sel sperma dalam 2agina + 0udiyanto, dkk ,1!!"/.
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
14/29
3
Dalam kesimpulan Visum et Repertum korban kejahatan susila harus
memuat usia korban,jenis luka,jenis kekerasan dan tanda persetubuhan
+ 0udiyanto, dkk ,1!!"/.
5. Visum et Repertum jenaCah
Visum et Repertum jenaCah dibagi menurut Nuraga +&/ menjadi
-
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
15/29
3
Pemeriksaan autopsi juga diatur dalam UU ? Nomor 5% Tahun #!
tentang $esehatan pasal 1 yang berbunyi
1/ Untuk kepentingan pendidikan di bidang ilmu kedokteran dan
biomedik dapat dilakukan bedah mayat anatomis di rumah sakit
pendidikan atau di institusi pendidikan kedokteran.
&/ 0edah mayat anatomis sebagaimana dimaksud pada ayat +1/ hanya
dapat dilakukan terhadap mayat yang tidak dikenal atau mayat yang
tidak diurus oleh keluarganya, atas persetujuan tertulis orang
tersebut semasa hidupnya atau persetujuan tertulis keluarganya
5/ ayat sebagaimana dimaksud pada ayat +&/ harus telah
ia(etkan,dipublikasikan untuk dicarikan keluarganya dan disimpan
sekurang-kurangnya 1 +satu/ bulan sejak kematiannya.
/ $etentuan lebih lanjut mengenai bedah mayat anatomis
sebagaimana dimaksud pada ayat +1/,ayat +&/ dan ayat +5/ diatur
dengan peraturan menteri.
Pemeriksaan *orensik terhadap jenaCah dengan pemeriksaan luar jenaCahdilakukan dengan tanpa tindakan yang merusak keutuhan
jaringan.Pemeriksaan dilakukan dengan teliti dan sistematik serta
kemudian dicatat dirinci mulai dari dari pembungkus atau penutup
jenaCah,pakaian,perhiasan, benda-benda yang berada disekitar jenaCah,
perhiasan, ciri-ciri umum, tanda-tanda thanatologi, gigi geligi, dan cedera
yang ditemukan dipermukaan seluruh tubuh bagian luar + 0udiyanto, dkk ,
1!!"/.3pabila penyidik meminta pemeriksaan luar saja maka kesimpulan Visum
et Repertum menyebutkan jenis luka atau kelainan yang ditemukan dan
jenis kekerasan penyebabnya, sedangkan sebab matinya tidak ditentukan
karena tidak dilakukan pemeriksaan bedah jenaCah + 0udiyanto, dkk ,
1!!"/
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
16/29
3
Pada pemeriksaan bedah jenaCah menyeluruh yaitu dengan membuka
rongga tengkorak, leher, dada, perut, dan panggul. $adang kala dilakukan
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan histopatologik, toksikologik ,
serologik dan sebagainya + 0udiyanto, dkk ,1!!"/.
Dari pemeriksaan dapat disimpulkan sebab kematian korban,selain jenis
luka atau kelainan,jenis kekerasan penyebabnya, dan saat kematian seperti
yang diuraikan diatas.
. Visum et Repertum psikiatrik
Visum et Repertum di bidang psikiatrik disebut Visum et Repertum
Psychiatricum. Visum et Repertum psikiatrik perlu dibuat oleh karena
adanya pasal ayat +1/ $U8P yang berbunyi ' 0arang siapa melakukan
perbuatan yang tidak dipertanggungja(abkan padanya disebabkan karena
ji(anya cacat dalam tubuhnya +gebrekkige ont(ikkeling/ atau terganggu
karena penyakit +Cielkelijke storing/, tidak dipidana) Visum et Repertum
diperuntukkan bagi tersangka atau terdak(a pelaku pidana bukan korban
sebagaimana Visum et Repertum lainnya. Pemeriksaan ini dilakukansetelah seseorang mengalami suatu peristi(a atau berkaitan dengan
hukum. 8asil pemeriksaan tersebut dilakukan rekonstruksi ilmiah dimana
untuk mencari korelasi antara hasil pemeriksaan dengan peristi(a yang
terjadi.15 :leh karena itu Visum et Repertum psikiatrik menyangkut
masalah dapat dipidana atau tidaknya seseorang atas tindak pidana yang
dilakukannya,maka adalah lebih baik bila pembuat Visum et Repertum
psikiatrik ini hanya dokter spesialis psikiatri yang bekerja di rumah sakit ji(a atau rumah sakit + 0udiyanto, dkk ,1!!"/.
Dari berbagai macam tersebut tetap dalam pembuatannya memiliki nama
resmi Visum et Repertum saja.
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
17/29
3
Visum et Repertum dibuat secara tertulis, sebaiknya diketik,diatas sebuah
kertas putih dengan kepala surat institusi kesehatan yang melakukan
pemeriksaan,sebaiknya dalam bahasa ?ndonesia,tanpa menggunakan
singkatan, dan sedapat mungkin tanpa istilah asing,bila terpaksa digunakan
namun tetap ada penjelasan bahasa ?ndonesia.3pabila diperlukan gambar atau
*oto untuk lebih memperjelas maka gambar atau *oto tersebut diberikan dalam
bentuk lampiran + 0udiyanto, dkk ,1!!"/.
2.2.6 Pr7se)ur 5enga)aan Visum et Repartum
enurut 3*andi +#!/ Sampurna dan Samsu +#5/ dalam
3*andi+#/ prosedur pengadaan
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
18/29
3
atas pemastian kesesuaian antara identitas yang tertera di dalam surat
permintaan Visum et Repertum dengan identitas korban yang diperiksa.
Dalam praktik sehari-hari, korban perlukaan akan langsung ke dokter baru
kemudian dilaporkan ke penyidik. 8al tersebut memba(a kemungkinan
bah(a surat permintaan Visum et Repertum korban luka akan datang terlambat
dibandingkan dengan pemeriksaan korbannya. Sepanjang keterlambatan
tersebut masih cukup beralasan dan dapat diterima maka keterlambatan itu
tidak boleh dianggap sebagai hambatan pembuatan
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
19/29
3
a) 8einrich +1! #/ dalam $atia +#!/ mende*inisikan kecelakaan
sebagai suatu kejadian ynag tidak terencana dan tidak terkontrol yang
merupakan aksi atau reaksi dari suatu objek, substansi, manusia, atau
radiasi yang memungkinkanAdapat menyebabkan injury.
b) ;rank 9.0ird dan eorge >. ermain dalam $atia +#!/
mende*inisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian tidak diinginkan
yang menimbulkan kerugian pada manusia, kerusakan properti,
ataupun kerugian proses kerja, sebagai akibat dari kontak dengan
substansi atau sumber energi yang melebihi batas kemampuan tubuh,alat, atau struktur.
c) enurut Undang-Undang No.1 Tahun 1!"#, kecelakaan kerja adalah
suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki, yang
mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu akti2itas dan dapat
menimbulkan kerugian, baik korban manusia atau harta benda.
2.3.2 "en(s "en(s $e0elakaan
A. Kecelakaan Lalu Lintas
@ang dimaksud dengan kecelakaan lalu lintas berdasarkan ketentuan
yang ditetapkan dalam pasal !5 Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1!!5
ayat 1 adalah
'Suatu peristi(a dijalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnyamengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda)
$orban kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam ayat +1/
disebutkan dalam Pasal !5 ayat +&/, antara lain7
a. $orban mati
b. $orban luka berat
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
20/29
3
c. $orban luka ringan
$orban mati +;atality/, sebagaimana dimaksud dalam ayat +&/ adalahkorban yang pasti mati sebagai akibat kecelakaan lalu lintas dalam jangka
(aktu paling lama 5# hari setelah kecelakaan tersebut. +ayat 5/
$orban luka berat +Serious ?njury/, sebagaimana dimaksud dalam ayat
+&/ adalah korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau harus
dira(at dalam jangka (aktu 5# hari sejak terjadi kecelakaan. +ayat /.
$orban luka ringan +>ight ?njury/, sebagaimana dimaksud dalam ayat
+&/ adalah korban yang tidak masuk dalam pengertian diatas, +ayat 5/ dan
+ayat /.
Secara teknis kecelakaan lalu lintas dide*inisikan sebagai sutau
kejadian yang disebabkan oleh banyak *aktor yang tidak sengaja terjadi
+ andom ulty ;actor 92ent/. Dalam pengertian secara sederhana, bah(a
suatu kecelakaan lalau lintas terjadi apabila semua *aktor keadaan tersebut
secara bersamaan pada sa tu titik (aktu tertentu bertepatan terjadi. 8al ini berarti memang sulit meramalkan secara pasti dimana dan kapan suatu
kecelakaan akan terjadi.
Sebagai pengelola jalan tol di ?ndonesia PT Basa arga memiliki
de*inisi yang berbeda tentang korban kecelakaan, yaitu
a. >uka ringan adalah keadaaan korban mengalami luka-luka yang tidak
membahayakan ji(a dan atau tidak memerlukan pertolongan atau pera(atanlebih lanjut dirumah sakit, terdiri dari
E >uka kecil dengan pendarahan sedikit dan penderita sadar.
E >uka bakar dengan luas kurang dari 1= F.
E $eseleo dari anggota badan yang ringan tanpa komplikasi.
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
21/29
3
E Penderita-penderita diatas semuanya dalam keadaan sadar tidak pingsan atau
muntah-muntah.
b. >uka berat adalah korban mengalami luka-luka yang dapat membahayakan
ji(anya dan memerlukan pertolongan atau pera(atan lebih lanjut dengan
segera dirumah sakit, terdiri dari
E >uka yang menyebabkan keadaan penderita menurun, biasanya luka yang
mengenai kepala atau batang kepala.
E >uka bakar yang luasnya meliputi &= F dengan luka baru.
E Patah tulang anggota badan dengan komplikasi disertai rasa nyeri yang hebat
dan pendarahan hebat.
E Pendarahan hebat kurang lebih =## cc.
E 0enturanAluka yang mengenai badan penderita yang menyebabkan kerusakan
alat-alat dalam, misal7 dada, perut, usus, kandung kemih, ginjal, hati, tulang
belakang, dan batang kepala.
c. eninggal adalah keadaan dimana penderita terdapat tanda-tanda kematian
secara *isik. $orban meninggal adalah korban kecelakaan yang meninggal di
lokasi kejadian atau meninggal selama perjalanan ke rumah sakit.
B. Kecelakaan Pekerjaan
0erdasarkan UU No. 1 Tahun 1!"# tentang keselamatan kerja,
kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu akti2itas
dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun harta benda.
enurut :rganisasi Perburuhan ?nternasional +?>:/ tahun 1!%&
dalam SumaGmur +1! "/, klasi*ikasi kecelakaan kerja sebagai berikut
1. 0erdasarkan jenis pekerjaan
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
22/29
3
a/ Terjatuh
b/ Tertimpa benda jatuh
c/ Tertumbuk atau terkena benda-benda
d/ Terjepit oleh benda
e/ erakan-gerakan melebihi kemampuan
*/ Pengaruh suhu tinggi
g/ Terkena arus listrik
h/ $ontak bahan berbahaya atau radiasi
&. 0erdasarkan penyebab
a) esin, misalnya mesin pembangkit tenaga listrik, mesin
penggergajian kayu, dan sebagainya.
b) 3lat angkut dan angkat, misalnya mesin angkat dan
peralatannya, alat angkut darat, udara dan air
c) Peralatan lain misalnya dapur pembakar dan pemanas,
instalasi pendingin, alat-alat listrik, bejana bertekanan,
tangga, sca**olding dan sebagainya.
d) 0ahan-bahan, Cat-Cat dan radiasi, misalnya bahan peledak,
debu, gas, Cat-Cat kimia, dan sebagainya.
e) >ingkungan kerja +diluar bangunan, didalam bangunan dan
diba(ah tanah/.
5. 0erdasarkan si*at luka atau kelainan
a/ Patah tulang
b/ Dislokasi +keseleo/
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
23/29
3
c/ egang otot
d/ emar dan luka dalam yang lain
e/ 3mputasi
*/ >uka di permukaan
g/ egar dan remuk
h/ >uka bakar
i/ $eracunan-keracunan mendadak
j/ Pengaruh radiasi
. 0erdasarkan letak kelainan atau luka di tubuh
a/ $epala
b/ >eher
c/ 0adan
d/ 3nggota atas
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
24/29
3
BAB III
MET%DE PELA$#ANAAN
3.1 L7kas( Pelaksanaan
Tugas Pengenalan Pro*esi +TPP/ ini dilaksanakan di umah Sakit0hayangkara Palembang yang beralamat di Bl Bendral Sudirman,
$emuning, Palembang.
3.2 8aktu Pelaksanaan
TPP ini dilaksanakan selama = hari, terhitung sejak tanggal 5
No2ember sampai " No2ember =.
3.3 #u&jek Tugas Man)(r(
:bjek yang diobser2asi untuk tugas pengenalan pro*esi ini adalah
Visum et Repertum kecelakaan dan hasil (a(ancara dari dokter.
3. Alat )an Bahan
3lat yang digunakan dalam pelaksanaan TPP ini antara lain 1. $amera
&. 0uku catatan
5. 3lat tulis
. Da*tar tilik Visum et Repertum korban kecelakaan lalu lintas
3.6 Langkah $erja
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
25/29
3
1. embuat proposal tugas pengenalan pro*esi
&. engkonsultasikan proposal pada pembimbing TPP
5. eminta surat ijin untuk melakukan TPP
. embuat janji pada pihak terkait.
=. elakukan obser2asi 2isum korban kecelakaan di S
0hayangkara.
". elakukan (a(ancara.
. embuat laporan hasil obser2asi
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
26/29
3
BAB I4HA#IL DAN PEMBAHA#AN
.1 Has(l )an Pem&ahasan %&ser'as( Data 4(sum
:bser2asi dilakukan terhadap data hasil pemeriksaan 2isum seorang
korban kecelakaan. Data itu merupakan data yang telah ada di S
0hayangkara Palembang. $orban sekarang masih dalam tahap
pengobatan, namun akan melakukan 2isum +diketahui saat melaksanakan
(a(ancara kepada teman korban /. 0erikut hasil visum et repertum
korban tersebut
A. akta *ang Berka(tan )engan I)ent(tas?dentitas Umum $orban
Benis $elamin >aki-laki Umur &" Tahun 6arna kulit Sa(o matang $eadaan iCi 0aik
B. akta )ar( Pemer(ksaan Pertama $al(Tanggal pemeriksaan tanggal lima 0ulan No2ember tahun =.a. $eadaan Umum
Tingkat kesadaran Sadar Pernapasan Dua puluh kali per menit Denyut nadi Delapan puluh kali per menit Tekanan darah Seratus dua puluh per tujuh
puluh milimeter air raksa
Suhu 0adan Tiga puluh enam
derajat celcius
b. $elainan-$elainan ;isik
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
27/29
3
Terdapat sebuah luka lecet di lutut kiri, dengan ukuran
enam sentimeter kali satu koma lima sentimeter.
9. akta )ar( Pemer(ksaan Terakh(r
Tanggal pemeriksaan lima bulan No2ember tahun =.
$eadaan umum pasien baik
D. $es(m5ulan
Dari *akta-*akta yang ditemukan pada pemeriksaan terhadap orang
tersebut, maka disimpulkan bah(a telah diperiksa seorang laki-
laki, kesan giCi baik dan pada pemeriksaan didapatkan kelainan
*isik berupa memar di lengan atas tangan kiri.
Dari hasil pengamatan, didapatkan in*ormasi tentang bagian-bagian
hasil visum et repertum :
1. Pro justisia
Pada bagian atas, untuk memenuhi persyaratan yuridis, pengganti
materai. 0entuk hasil visum et repertum lengkapnya terdapat di lampiran
laporan tpp ini.
&.Visum et repertum
enyatakan jenis dari barang bukti atau pengganti barang bukti.
5. Pendahuluan
emuat identitas dokter pemeriksa pembuat 2isum et repertum,
identitas peminta visum et repertum , saat dan tempat dilakukanya pemeriksaan dan identitas barang bukti +manusia/, sesuai dengan
identitas yang tertera di dalam surat permintaan visum et repertum dari
pihak penyidik dan lebel atau segel.
. Pemberitaan atau 8asil Pemeriksaanemuat segala sesuatu yang di lihat dan ditemukan pada barang
bukti yang di periksa oleh dokter, dengan atau tanpa pemeriksaan
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
28/29
3
lanjutan +pemeriksaan laboratorium/, yakni bila dianggap perlu, sesuai
dengan kasus dan ada tidaknya indikasi untuk itu.
=. $esimpulanemuat inti sari dari bagian pemberitaan atau hasil pemeriksaan,
yang disertai dengan pendapat dokter yang bersangkutan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya
%. Penutup 0agian memuat pernyataan bah(asanya visum et repertum tersebut
dibuat atas sumpah dokter dan menurut pengetahuan yang sebaik- baiknya dan sebenar-benarnya
DA TAR PU#TA$A
3*andi, D. #=. ' Visum et Repertum Perlukaan 3spek edikolegal dan
Penentuan Derajat >uka). Majalah Kedokteran Indonesia,
+:nline/,
-
7/24/2019 TPP blok 2 visum et repertum
29/29
+(((.perpustakaan.litbangdiklatkumdil.netAindeH.php4pIsho(JdetaK
idI"5 diakses pada &" :ktober =/
?ndriastuti, @. ;auCiah, 9. Priyanto..) $arakteristik $ecelakaan
Danaudi $eselamatan Balan pada uas 3hmad @ani
Surabaya). &urnal Rekayasa 'ipil +online/ iterature. +http AAlib.ui.ac.idA*ile4
*ileIdigitalA1& % -S-=%1#-3nalisisFkecelakaan->iteratur.pd*
diakses pada &" :ktober =/
anoe(ihardja, . 3tang. 1!!1. Ilmu Kedokteran Kehakiman L*orensic
scienceM. 0andung Tarsito
epublik ?ndonesia. 1!"#. Undang-Undang No.1 Tahun 1!"# tentang
$etentuan Pokok $ekuasaan $ehakiman pasal % ayat &. Bakarta
+3nonym, http://eprints.undip.ac.id/33827/6/1623_chapter_II.pdf
dikases pada &" :ktober =/
SumaGmur, P. $. 1! ". Keselamatan Kerja dan Pence%ahan Kecelakaan ,
etakan Pertama. Bakarta