tips dan trik cara pengecatan tembok

Upload: reyza-hasny

Post on 06-Mar-2016

72 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

Tips dan Trik Cara Pengecatan Tembok `Mengecat tembok tak boleh sembarangan. Ada langkah-langkah yang harus Anda ikuti. Ini demi menjaga agar hasil pengecatan bisa maksimal, termasuk agar warna cat sesuai dengan warna di kemasan. untuk itu ada beberapa tahap pengecatan di bawah ini

TAHAPAN PENGECATAN Pastikan permukaan kering, bebas dari kotoran, debu, minyak, dll. Jangan lakukan pengecatan lapis kedua sebelum lapisan pertama benar-benar kering karena akan menyebabkan kegagalan, dan sebagian dari cat yang belum kering tersebut akan tertarik oleh roll atau kuasnya Penggunaan plamur (wall filler) untuk tembok luar (exterior) tidak disarankan untuk diaplikasikan, karena akan mengurangi daya tahan cat terhadap pengaruh sinar matahari terhadap tembok Bila terpaksa mempergunakan plamur (wall filler) untuk memperbaiki kerataan permukaaan tembok dalam (interior), gunakan plamur seminimal mungkin, jangan aplikasikan di seluruh permukaan tembok, dan tempatkan plamur diantara dua lapisan primer. Hindari melakukan pengecatan pada musim hujan atau cuaca lembab karena pada kondisi tersebut proses pengeringan lapisan film cat tidak dapat terbentuk secara maksimal. Dan hindari pengecatan tidak dilakukan langsung dibawah terik matahari.

1. PENGECATAN TEMBOK ( Baru ) Bersihkan permukaan tembok dari sisa acian atau kotoran Semprotkan air bersih agar tembok bebas debu Pastikan tembok telah benar-benar kering (minimal 14 hari setelah acian ) Atau bila mempergunakan alat pengukuran tingkat kelembaban tembok (protimeter) menunjukkan angka dibawah 16%. Berikan satu lapis Decoline Alkali Resisting Primer (untuk kelas ekonomi), atau Emco Alkali Resistant Sealant (untuk klas normal) , dan biarkan kering. Pastikan tembok benar-benar kering. Lapisan berikutnya gunakan DECOLINE Vinylite Plus (untuk klas ekonomi) sebagai cat akhir. Atau gunakan Rio Living Tone (Interior) dan TANGO Weatherguard (Eksterior) untuk kelas normal sebagai cat akhir.

2. PENGECATAN TEMBOK ( Ulang ) Apabila cat lama masih dalam keadaan baik, bersihkan permukaan tembok dengan air bersih, setelah kering dapat diaplikasikan tahapan berikutnya. (langsung aplikasikan Top Coat (cat akhir) nya. Apabila cat lama sudah mengapur atau mengelupas, lakukan pengerokan terhadap cat lama lalu bersihkan. Dan selanjutnya berikan satu lapis Emco Masonry Sealer, biarkan keringApabila terdapat jamur dan lumut, lakukan pengerokkan, dan gunakan Emco Fungicide Solution agar jamur dan lumut tidak tumbuh lagi. Bersihkan dengan air bersih untuk memastikan permukaan bebas dari cairan kontaminan yang tertinggal. Dan biarkan selama 1 (satu) hari. Pastikan tembok benar-benar kering. Lapisan berikutnya gunakan DECOLINE Vinylite Plus (untuk klas ekonomi) sebagai cat akhir. Atau gunakan RIO Living Tone (interior) dan TANGO Weatherguard (Exterior) untuk klas normal sebagai cat akhir.Cara pengecatan dindingPersiapan permukaan dinding tembok1. Dinding batu Biarkan permukaan kering sempurna +_ 1 (satu) bulan setelah plesteran sempurna dikerjakan Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kape dan amplas Perbaiki bagian-bagian yang retak dan kurang rata dengan plamir dan biarkan mongering Haluskan permukaan dengan amplas dan bersihkan dengan debu, kemudian ulaskan cat tembok emulasi Untuk permukaan yang sangat menyerap, cat tembok emulasi agar diencerkan dengan air bersih 30% 50%1. Dinding tembok yang pernah dicat dengan cat emulasi Bila cat lama dalam keadaan baikdan masih kuat daya lekatnya, maka bersihkanlah permukaan dari debu dan kotoran Perbaiki bagian bagian yang retak dan kurang rata dengan plamir dan biarkan mongering Haluskan permukaan dengan amplas dan bersihkan dari debu, kemudian ulaskan cat tembok emulasi1. Bila cat lama dalam keadaan kurang baik, mudah mengelupas dan adanya bercak maka: Cat lama dikerok sampai habis Permukaan tembok tersebut diamplas dan dibersihkan dari debu dan kotoran1. Bila dinding timbul lumut dan jamur maka: Harus diperbaiki terlebih dahulu kondisi dinding temboknya Bila perlu plesteran diganti dengan plesteran yang kedap airPersiapan Bahan1. Cat tembok emulasi (bahan pengecet air)Untuk pemakaian menggunakan kuas atau roller pada:Permukaan halusPermukaan kasarPenggunaan Plamir Dinding dihaluskan permukaannya dengan amplas kasar dan dibersihkan Untuk menutup pori pori pada permukaan digunakan plamir Permukaan diratakan lagi dengan amplas halus setelah kering Dianjurkan tidak mempergunakan bahan plamir pada pengecatan dinding yang berhubungan langsung dengan cuaca luarPengecetan 1. Tahap pengecetan Penggunaan plamir Penggunaan cat penutup (cat emulasi) Pengecatan ulang setelah kering sampai rata (30 40 mikro), atau sesui petunjuk yang terdapat pada kemasan masing masing produk Pengecatan yang dilakukan sekaligus tebal, hasilnya akan kurang baik Diusahakan sebelum umur pengecatan 1 hari tidak terkena air / hujan.

1. Pekerjaan Persiapan Membersihkan area lokasi pekerjaan dari kotoran dan bebas dari segala rintangan Kupas dan sisa-sisa adukan yang menonjol pada dinding pasangan bata Periksa pemasangan instalasi mekanikal elektrikal yang akan tertanam dalam dinding dan yakinkan bahwa instalasi tersebut sudah selesai dikerjakan dengan benar dan telah dilakukan pengetesan Kesiapan dan kecukupan kebutuhab bahan dan sarana penunjang2. Menarik benang lot untuk kerataan berjarak 20 cm dari kedua sisi ujung dinding dengan jarak 5cm untuk menentukan ketegakan secara vertikal. Kemudian dibuat kepala plesteran dengan permukaan dari pecahan keramik memakai adukan berukuran 10 cm x 10 cm pada bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah benang lotan dengan memperhatikan ketebalan kepala plesteran antara 1 cm sampai dengan 2 cm3. Pasang tarikan benang arah horizontal pada kepala plesteran atas, tengah, dan bawah, benang dipasang ditempel pada permukaan kepala plesteran untuk menjadi patokan kelurusan yang sama dari bidang plesteran berikut memeriksa sikuan terhadap dinding sampingnya. Kemudian pasang tambahan kepala plesteran pada jarak antara 100 cm 150 cm dengan patokan rata tarikan benang horizontal tadi4. Menghubungkan kepala tiang plesteran ke arah vertikal memakai adukan dan diratakan dengan menggunakan jidar panjang serta melepas pecahan keramik pada kepalaan sebagai patokan kerataan bidang permukaan plesteran5. Setelah kelabangan cukup mengeras maka pekerjaan lepokan pada plesteran pada dinding dengan menggunakan adukan yang cukup kental dan homogen dapat dilakukan jalur demi jalur yang dimulai dari bagian bawah ke atas dengan mempergunakan sendok adukan bulat besar.6. Setelah pelapokan adukan plesteran pada dinding mencapai ketinggian 100 cm disusul dengan melakukan perataan permukaan plesteran memakai jidar panjang yang ditempelkan pada dua permukaan kelabangan sambil menggosok-gosokkan ke arah bagian atas, kemudian dipadatkan dengan cara gosokkan arah memutar mempergunakan roskam besar.7. Setelah plesteran selesai dan pengeringan sudah cukup, dilanjutkan dengan acian dengan cara membuat campuran semen dan air lalu diaduk sampai menjadi bubur kental dan dibuat seperlunya agar tak cepat mengering. Lalu permukaan plesteran dibasahi dengan air sebelum melepokkan tipis-tipis acian dan selanjutnya digosok-gosok arah memutar memakai roskam serat diolesi air dengan kuas agar merata.8. Melakukan pemeriksaan dan check list

Metode kerja Plesteran Dinding yang biasa dilakukan di Proyek Sipil ada 3 macam, yaitu:

a. Dinding Bata langsung diplester tanpa ada Kepala Plesteran, hanya mengandalkan Kayu/Alumanium sebagai alat untuk meratakan plesteran tersebut. Kemudian langsung diaci pada saat kondisi plesteran masih Basah / Setengah Kering.

b. Dinding Bata terlebih dahulu dibuat Kepala Plesteran, kemudian dinding diplester dengan acuan Kepala Plesteran tadi, selanjutnya langsung diaci pada saat kondisi plesteran masih Basah / Setengah Kering.

c. Dinding Bata terlebih dahulu dibuat Kepala Plesteran, kemudian dinding diplester dengan acuan Kepala Plesteran tadi, selanjutnya plesteran tidak langsung diaci. Setelah beberapa hari baru diaci. Sistem ini yang di lapangan dikenal dengan Cara Plester Aci-Kering.Teknis kerja Plesteran Dinding dengan Cara Aci Kering adalah sebagai berikut:1. Misalkan contoh dinding pasangan bata yang hendak diplester seperti gambar dibawah ini

2. Buat Benang Acuan untuk mendapatkan kerataan pada seluruh bidang Permukaan Dinding Batubata. Gunakan Lot/Bandul/Unting-unting, Paku, dan Benang untuk mendapatkan Rata Vertikal, lalu hubungkan Kedua Benang Vertikal tersebut untuk mendapatkan Rata Horizontal. Sehingga tercipta Benang Acuan yang benar-benar rata terhadap semua Dinding Bata tersebut. Beri Tanda dengan Paku untuk menentukan Ketebalan Plesteran pada titik-titik yang diperlukan.

3. Buat Kepala Plesteran menggunakan Adukan Mortar (Semen dan Pasir) secara Vertikal, dengan perpedoman pada Benang dan Paku Rata Vertikal tadi. Seperti Gambar dibawah. Kepala Plesteran harus dibuat serata mungkin, karena berfungsi sebagai Pedoman (Rel) dalam melakukan Plesteran nantinya.

4. Lakukan pekerjaan Plesteran, seperti terlihat pada Gambar dibawah, dengan bantuan Kayu Keras yang benar-benar Lurus atau menggunakan Profil Holo Alumanium. Disini Rel Kepala Plesteran menjadi Pedoman untuk membuat Plesteran menjadi benar-benar Rata. Setelah selesai proses plesteran. biarkan beberapa hari hingga Plesteran benar-benar kering.

5. Setelah Plesteran benar-benar Kering, barulah kita lakukan Pekerjaan Acian. Yaitu melapisi dinding Plesteran yang masih Kasar dengan Adukan Acian (Semen dan Air), sehingga plesteran menjadi Halus.

Demikian tulisan saya kali ini tentang Teknis Pelaksanaan Plesteran Dinding dengan Metoda Aci Kering. Semoga Artikel ini berguna.

Lihat juga Artikel lainnya Apa saja Penyebab Plesteran Dinding Rumah Retak.