tim penyusun - kementerian kesehatan republik indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan...

226

Upload: truongdung

Post on 08-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi
Page 2: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Tim Penyusun | i

TIM PENYUSUN

PengarahH. TJETJEP YUDIANA, SKM, M.KES

Kepala Dinas

KetuaH. LUDI HARMAN, S. Sos, MM

Kepala Sekretariat

SekretarisHIDAJATULLAH, ST

Wakil SekretarisYERLINA, S. Farm, Apt

AnggotaABDUL RAUF RAHIM, SKM, M. Si

NOVARITA, SKM, M. EpidEKA SURYANI, S. Kom, MPH

DESI YERI.M, SKMDWI FERI ASTUTI, SKM

FAUZAN HARIKINOLINDA RIOWATI, S. Kep

KontributorDinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau

Bappeda Provinsi Kepulauan RiauKepala Bidang/Seksi/Staf Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Lintas Sektor terkait

Page 3: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Kata Pengantar | ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segalalimpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Profil Kesehatan ProvinsiKepulauan Riau tahun 2015 dapat diterbitkan. Penghargaan dan ucapanterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif danberkonstribusi secara langsung maupun tidak langsung dalampenyusunan Profil Kesehatan Tahun 2015 ini.

Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapatdigunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Datadan informasi yang ditampilkan menggambarkan tingkat pencapaian ataskinerja Provinsi Kepulauan Riau dalam penyelenggaraan pelayanankesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan minimum bidangkesehatan.

Kiranya buku ini dapat menjadi satu sarana informasi dalammelaksanakan pembangunan kesehatan menuju terwujudnya KepulauanRiau Sehat Sejahtera yang Mandiri dan Berkeadilan. Kritik dan saran kamiharapkan sebagai penyempurnaan penyusunan profil yang akan datang.

Tanjungpinang, Juni 2016KEPALA DINAS KESEHATANPROVINSI KEPULAUAN RIAU

H. TJETJEP YUDIANA, SKM, M.KesNIP. 19600603 198303 1 013

Page 4: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Isi | iii

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR………………........................................................................... ii

DAFTAR ISI…………………………......................................................................... iii

DAFTAR TABEL………………………...................................................................... v

DAFTAR GAMBAR………………………….............................................................. vi

DAFTAR TABEL LAMPIRAN……………………………………................................ x

BAB I : DEMOGRAFI.......……………………............................................ 1

1.1 Keadaan Penduduk....………........…................................... 4

1.2 Keadaan Ekonomi...………….............................................. 6

1.3 Keadaan Pendidikan..……………………….......................... 8

1.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)................................. 9

BAB II : SUMBER DAYA KESEHATAN.……………………....................... 12

2.1 Sarana Kesehatan...…………..………………...................... 12

2.2 Tenaga Kesehatan...….………....……………...................... 18

2.3 Pembiayaan Kesehatan…………………………................... 21

BAB III : PENGENDALIAN PENYAKIT..........…........................................ 24

3.1 Tuberkulosis...........................……..................................... 24

3.2 HIV/AIDS..................................…………............................. 26

3.3 Pneumonia................................……………........................ 31

3.4 Kusta.................................................................................. 32

3.5 Diare.................................................................................. 34

3.6 Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi.............. 36

3.7 Demam Berdarah Dengue (DBD)...................................... 42

Page 5: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Isi | iv

Halaman3.8 Filariasis.............................................................................. 44

3.9 Malaria................................................................................. 45

BAB IV : KESEHATAN KELUARGA.........…............................................... 48

4.1 Kesehatan Ibu..................................................................... 48

4.2 Kesehatan Anak......................……………………………….. 59

BAB V : KESEHATAN LINGKUNGAN....................................................... 72

5.1 Sanitasi Total Berbasis masyarakat............……................. 72

5.2 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat......………………………..... 73

5.3 Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.…....................... 77

5.4 Air Minum............................................................................. 79

5.5 Sanitasi Layak...................................................................... 81

5.6 Penyelenggaran Kegiatan Penyehatan Pemukiman danTempat-tempat Umum......................................................... 81

5.7 Penyelenggaraan Kegiatan Penyehatan TempatPengeloaan Makanan.......................................................... 84

Page 6: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Tabel | v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 :Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan Riau tahun2015 4

Table 1.2 :Indeks Pembangunan Manusia (IPM) KepulauanRiau Menurut Komponen, 2010-2015 8

Tabel 1.3 :Indeks Pembangunan Manusia Provinsi KepulauanRiau Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2014-2015

10

Tabel 2.1 :Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 13

Tabel 2.2 :Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan APBNDana Dekonsentasi Dinas Kesehatan ProvinsiKepulauan Riau TA. 2015

23

Tabel 3.1 :Layanan Penanggulangan HIV/AIDS ProvinsiKepulauan Riau tahun 2015 27

Tabel 3.2 :Persentase wanita umur 15-49 tahun dan pria kawinumur 15-54 tahun yang pernah mendengar tentangHIV-AIDS menurut Provinsi, Indonesia, 2012

30

Page 7: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Gambar | vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 : Peta wilayah administrasi Provinsi Kepulauan Riau 3

Gambar 1.2 :Piramida Penduduk Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015 5

Gambar 1.3 :Proporsi Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota SeProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

6

Gambar 1.4 :Indeks Pembangunan Manusia (IPM) KepulauanRiau, 2010-2015 9

Gambar 1.5 :Indeks Pembangunan Manusia Provinsi KepulauanRiau Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 11

Gambar 2.1 :Strata Posyandu di Provinsi Kepulauan RiauTahun2015 17

Gambar 2.2 :Penyebaran Dokter Keluarga Provinsi KepulauanRiau Tahun 2011-2015 20

Gambar 3.1 :Angka Notifikasi Kasus BTA + dan Seluruh KasusProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 25

Gambar 3.2 :Persentase Pneumonia pada Balita YangDitangani Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012-2015

32

Page 8: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Gambar | vii

Halaman

Gambar 3.3 :Jumlah Kasus Campak Provinsi Kepulauan RiauTahun 2011-2015 38

Gambar 3.4 :Incidence Rate Demam Berdarah Dengue (DBD)Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 43

Gambar 3.5 :Angka Kesakitan Malaria (per 1.000) ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2011-2015 47

Gambar 4.1 :Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi KepulauanRiau Tahun 2011-2015 berdasarkan kematianyang dilaporkan

49

Gambar 4.2 :Penyebab Kematian Ibu di Provinsi KepulauanRiauTahun 2015 50

Gambar 4.3 :Cakupan K1 dan K4 Provinsi Kepulauan RiauTahun 2011-2015

51

Gambar 4.4 : Cakupan K1 dan K4 Nasional tahun 2013 52

Gambar 4.5 :Cakupan Persalinan oleh Tenaga KesehatanProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 – 2015 53

Gambar 4.6 :Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Provinsi KepulauanRiau Tahun 2011-2015 54

Gambar 4.7 :Distribusi Penanganan Komplikasi Kebidananmenurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riautahun 2015

56

Page 9: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Gambar | viii

Halaman

Gambar 4.8 :Distribusi Peserta KB AKtif menurutKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun2015

58

Gambar 4.9 :Gambaran Metode dan Jenis Kontrasepsi PesertaKB Aktif Provinsi Kepulauan riau tahun 2015 59

Gambar 4.10 :Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi KepulauanRiau Tahun 2011-2015 berdasarkan kematianyang dilaporkan

60

Gambar 4.11 :Penyebab Kematian Bayi di Kepulauan RiauTahun 2015 61

Gambar 4.12 :Angka Kematian Balita (AKABA) ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2011-2015 62

Gambar 4.13 :Trend Berat Badan Lahir Rendah di ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2011 – 2015 64

Gambar 4.14 :Trend pelayanan Kesehatan Neonatal ProvinsiKepulauan Riau tahun 2011- 2015 65

Gambar 4.15 :Trend Cakupan Kunjungan Bayi ProvinsiKepulauan Riau tahun 2011 - 2015 66

Gambar 4.16 :Trend Cakupan Pemberian Asi Eksklusif ProvinsiKepulauan Riau tahun 2011 - 2015 67

Gambar 4.17 :Trend Cakupan Pemberian Kampsul Vitamun ABalita Usia 6 – 59 bulan Provinsi Kepulauan Riautahun 2011-2015

68

Page 10: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Gambar | ix

Halaman

Gambar 4.18 :Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu tahun2011 - 2015 69

Gambar 4.19 :Trend Cakupan Imunisasi Provinsi Kepulauan Riautahun 2011-2015 70

Gambar 5.1 :Cakupan Persentase Rumah Tangga ber PerilakuHidup Bersih dan Sehat (PHBS) ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2011-2015

76

Gambar 5.2 :Cakupan Persentase Penduduk yang memilikiakses air Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 80

Gambar 5.3 :Cakupan Persentase Rumah Sehat ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2011-2015 82

Gambar 5.4 :Cakupan Persentase Rumah Sehat MenurutKabupaten/Kota Tahun 2015 83

Page 11: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Tabel Lampiran | x

DAFTAR TABEL LAMPIRAN

Tabel 1 :

Luas Wilayah, JumlahDesa/Kelurahan Jumlah Penduduk, JumlahRumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 2 :Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kelompok dan UmurProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 3 :Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf dan IjazahTertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Provinsi KepulauanRiau Tahun 2015

Tabel 4 :Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 5 :Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 6 :Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 7 : Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus Pada TB PadaAnak, dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 PendudukMenurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 8 :Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ MenurutJenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 9 :Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ SertaKeberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Page 12: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Tabel Lampiran | xi

Tabel 10 :Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis KelamainKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 11 :Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan SYPHILIS Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 12 :Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut JenisKelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 13 :Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 14 :Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 15 :Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut JenisKelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 16 :Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta MenurutTipe/Jenis, Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 17 : Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release FromTreatment/RFT) Menurut Jenis Kelamin Per Kabupaten/Kota ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2014

Tabel 18 :Jumlah Kasus AFP (NON POLIO) Menurut Kabupaten/Kota ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 19 :Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi(PD3I) Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi KepulauanRiau Tahun 2015

Page 13: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Tabel Lampiran | xii

Tabel 20 :Jumalah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi(PD3I) Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Kota Provinsi KepulauanRiau Tahun 2015

Tabel 21 :Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut JenisKelamin Per Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 22 :Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 23 :Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 24:

Pengukuran Tekanan Darah Penduduk≥ 18 Tahun Menurut JenisKelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 25 :Cakupan Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 26 :Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA DanKanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) MenurutKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 27 :Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis KejadianLuar Biasa (KLB) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 28 :Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24jam Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 29 :Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong TenagaKesehatan dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas MenurutKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 30 :Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil MenurutKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Page 14: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Tabel Lampiran | xiii

Tabel 31 :Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur MenurutKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 32 : Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 Dan FE3 MenurutKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 33 :Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi KebidanandanKomplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 34 :Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 35 :Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis KontrasepsiKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 36 :Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Kabupaten/Kota ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 37 :Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 38 :Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 39 :Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 40 :Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 41 :Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten/Kota ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Page 15: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Tabel Lampiran | xiv

Tabel 42 :Cakupan Imunisasi Hepatitis B <7 hari dan BCG pada bayi MenurutJenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 43 :Cakupan Imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, danImunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 44 :Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu NifasMenurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 45 :Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 46 :Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 47 :Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 48 :Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat PerawatanMenurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 49 :Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD danSetingkat Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi KepulauanRiau Tahun 2015

Tabel 50 :Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 51 :Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan SetingkatMenurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi KepulauanRiauTahun 2015

Page 16: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Tabel Lampiran | xv

Tabel 52 :Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 53 :Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis KelaminKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 54 :Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan KunjunganGangguan Jiwa Disarana Pelayanan Kesehatan Provinsi KepulauanRiau Tahun 2015

Tabel 55 :Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 56 :Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 57 :Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun2015

Tabel 58 :Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 59 :Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air MinumBerkualitas (Layak) Menurut Kabupaten/Kota Provinsi KepulauanRiau Tahun 2015

Tabel 60 :Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum YangMemenuhi Syarat Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi KepulauanRiau Tahun 2015

Tabel 61 :Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak(Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban Kabupaten/Kota ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Page 17: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Tabel Lampiran | xvi

Tabel 62 :Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis MasyarakatProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 63 :PersentaseTempat-tempat Umum Memenuhi Syarat KesehatanMenurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 64 :Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Higiene SanitasiKabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 65 :Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Diuji Petik ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 66 :Persentase Ketersediaan Obat danVaksin Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 67 :Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Provinsi KepulauanRiau 2015

Tabel 68 :Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan KemampuanPelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 69 :Jumlah Posyandu Menurut Strata Kabupaten/Kota ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 70 :Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 71 :Jumlah Desa Siaga Menurut Kabupaten/Kota Provinsi KepulauanRiau Tahun 2015

Tabel 72 :JumlahTenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Provinsi KepulauanRiau Tahun 2015

Page 18: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Daftar Tabel Lampiran | xvii

Tabel 73 :Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 74 :Jumlah Tenaga Kefarmasian Fasilitas Kesehatan Provinsi KepulauanRiau Tahun 2015

Tabel 75 :Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan diFasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 76 :Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Tabel 77 :Jumlah Tenaga Teknisi Medis di Fasilitas Kesehatan ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 78 :JumlahTenagaTeknisi Medis dan Fisioterapis di Fasilitas KesehatanProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 79 :Jumlah Tenaga Kesehatan Lain di Fasilitas Kesehatan ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 80 :Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Fasilitas Kesehatan ProvinsiKepulauan Riau Tahun 2015

Tabel 81 :Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Page 19: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

1

BAB IDEMOGRAFI

Secara geografis wilayah provinsi Kepulauan Riau terletak pada

00o20’ LU - 04040’ LU serta antara 103022’ BT - 109009’ BT, yang

merupakan daerah kepulauan terdiri atas pulau besar dan kecil, berjumlah

kurang lebih 1.795 pulau, dengan 19 pulau terluar.

Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten dan 2 kota, yaitu 1)

Kabupaten Bintan ibu kota Bintan Bunyu; 2) Kabupaten Karimun dengan

ibu kota Tanjung Balai Karimun; 3) Kabupaten Natuna ibu kota Ranai; 4)

Kabupaten Lingga ibu kota Daik; 5) Kota Tanjungpinang ibu kota

Tanjungpinang; 6) Kota Batam ibu kota Batam, dan 7) Kabupaten

Kepulauan Anambas ibu kota Tarempa, dimana Kabupaten Kepulauan

Anambas merupakan pemekaran dari Kabupaten Natuna yang terbentuk

pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2008.

Dilihat dari sebaran wilayahnya, sebagian besar wilayah Provinsi

Kepulauan Riau dikelilingi oleh laut dan daratannya terdiri dari banyak

gugusan pulau. Luas wilayah keseluruhan adalah 427.608,68 km2 terdiri

dari lautan 97,52% sebesar 417.012,97 km2 dan sisanya adalah daratan

2,48% sebesar 10.595,71 km2 .

Page 20: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

2

Batas-batas wilayah Provinsi Kepulauan Riau meliputi :

Sebelah utara : Berbatasan dengan Negara Vietnam danKamboja.

Sebelah selatan : Berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung danProvinsiaJambi.

Sebelah barat : Berbatasan dengan negara Singapura, Malaysiadan ProvinsiaRiau.

Sebelah timur : Berbatasan dengan Negara Malaysia Timur danProvinsiaKalimantanaBarat.

Pembentukan Kepulauan Riau sebagai provinsi ke-32 di Republik

Indonesia (RI) ditetapkan oleh DPR RI berdasarkan Undang-Undang No.

25 Tahun 2002, tepatnya pada tanggal 24 September 2002. Kepulauan

Riau semulanya merupakan bagian dari Provinsi Riau. Secara

administratif, Provinsi Kepulauan Riau diresmikan pada tanggal 1 Juli

2004 dengan Tanjungpinang sebagai ibu kota provinsi.

Provinsi Kepulauan Riau dengan motto Berpancang Amanah,

Bersauh Marwah, bertekad untuk membangun daerahnya menjadi salah

satu pusat pertumbuhan perekonomian nasional dengan tetap

mempertahankan nilai-nilai budaya melayu yang didukung oleh

masyarakat yang sejahtera, cerdas dan berakhlak mulia.

Page 21: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

3

Berikut peta wilayah administrasi Provinsi Kepulauan Riau

Gambar 1.1Peta Wilayah Administrasi Provinsi Kepulauan Riau

Page 22: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

4

1.1 KEADAAN PENDUDUK

Kependudukan merupakan aspek penting dalam pembangunan,

sebagai dasar pelaksaan, sekaligus tujuan (sasaran) dan pengguna hasil-

hasil yang dicapai. Sebagai dasar pelaksanaan terkait dengan dasar

kebijakan pembangunan. Dinamika kependudukan berpengaruh pada

hampir seluruh aspek kehidupan manusia.

Peranan penduduk dalam pembangunan akan berhasil apabila

memiliki kemampuan dalam menjawab semua tantangan dalam

pembangunan baik posisinya sebagai pengelola sumber daya alam

maupun sebagai pengguna/konsumen sumber daya alam.

Jumlah penduduk Kepulaun Riau tahun 2015 menurut

Kabupaten/Kota tercatat sebanyak 1.037.104 jiwa laki (51,15%) dan

990.387 jiwa perempuan (48,85%). Berikut rincian jumlah penduduk

menurut Kabupaten/Kota tahun 2015.

Tabel 1.1Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015

Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Total Sex Ratio

(1) (2) (3) (4) (5)[01] Karimun 114,922 110,376 225,298 104.12[02] Bintan 72,939 68,476 141,415 106.52[03] Natuna 38,410 36,125 74,535 106.33[04] Lingga 51,880 48,568 100,448 106.82[05]Kepulauan Anambas 23,457 21,869 45,326 107.26[06] Batam 607,400 581,585 1,188,985 104.44[07] Tanjungpinang 128,096 123,388 251,484 103.82Jumlah Penduduk 1,037,104 990,387 2,027,491 104.72

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Page 23: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

5

Pada tabel 1.1 diatas dapat dilihat rasio jenis kelamin (sex ratio)

penduduk Kepulauan Riau sebesar 104,72. Angka tersebut menunjukkan

bahwa penduduk laki-laki lebih banyak 4 (empat) jiwa dibandingkan

dengan penduduk perempuan.

Gambar 1.2Piramida Penduduk Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Dari gambar 1.2 diatas dapat dilihat bahwa penduduk terbanyak

adalah penduduk di usia 30-34 tahun, dan terkecil adalah di usia 75 tahun

keatas untuk laki-laki dan usia 70-74 tahun untuk perempuan. Dapat

dilihat bahwa penduduk terbanyak laki-laki dan perempuan adalah

penduduk pada usia produktif bekerja.

Secara geografis, penduduk Provinsi Kepulauan Riau tersebar di

beberapa pulau besar dan pulau-pulau atau kepulauan. Pola persebaran

penduduk mengikuti wilayah-wilayah yang berdekatan dengan sumber

15,0 10,0 5,0 ,0 5,0 10,0 15,0

0 - 45 - 9

10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74

75+

Piramida Penduduk

Laki-laki Perempuan

Page 24: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

6

lapangan pekerjaan seperti daerah industri, perkantoran dan perdagangan.

Gambar 1.3Proporsi Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota

Se Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Dari gambar 1.3 dapat dilihat bahwa persebaran penduduk

Kepulauan Riau dari yang paling besar ke kecil berturut-turut sebagai

berikut Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, Kabupaten

Bintan, Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, dan yang paling kecil

adalah Kabupaten Kepulauan Anambas.

1.2 KEADAAN EKONOMI

Ekonomi Kepulauan Riau triwulan IV-2015 mengalami ekspansi 2,44

persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan

oleh ekspansi yang terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi

LNPRT terkait Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten/Kota serta

Pemilihan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau dan ekspansi pada

Karimun, 11.1

Bintan, 7.0Natuna, 3.7

Lingga, 5.0

Batam, 58.6

Tpi, 12.4

Anambas, 2.2

Page 25: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

7

komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah terkait dengan tutup

anggaran.

Perekonomian Kepulauan Riau tahun 2015 yang diukur berdasarkan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku

mencapai Rp 203,28 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp103,03 juta

atau US$ 7.701,96. Ekonomi Kepulauan Riau tahun 2015 tumbuh 6,02

persen melambat dibanding tahun 2014 sebesar 6,62 persen. Dari sisi

produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 13,56 persen. Dari

sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor

sebesar 8,15 persen.

Ekonomi Kepulauan Riau triwulan IV-2015 bila dibandingkan

triwulan IV-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,20 persen melambat bila

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,01 persen.

Ekonomi Kepulauan Riau triwulan IV-2015 mengalami ekspansi 2,44

persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi,

hal ini disebabkan oleh efek menjelang Natal dan tahun baru yang

mengakibatkan lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum tumbuh sebesar 9.17 persen dan lapangan usaha jasa lainnya

sebesar 8,44 persen. Faktor lain pendorong peningkatan pertumbuhan di

triwulan IV-2015 adalah penyerapan anggaran belanja modal di

pemerintahan yang meningkat sehingga mengakibatkan lapangan usaha

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

meningkat 8,24 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh Komponen

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Konsumsi LNPRT masing-masing

sebesar 79,73 persen dan 32,32 persen.

Page 26: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

8

1.3 KEADAAN PENDIDIKAN

Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah di

Kepulauan Riau telah meningkat sebesar 1,09 tahun, sementara Rata-rata

Lama Sekolah meningkat 0,27 tahun.

Tabel 1.2Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau

Menurut Komponen, 2010 - 2015Komponen Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Angka harapan hidup saat lahir (AHH) Tahun 68.42 68.63 68.85 69.05 69.15 69.41

Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 11.51 11.61 11.9 12.26 12.51 12.6

Rata-rata lama sekolah (RLS) Tahun 9.38 9.46 9.58 9.63 9.64 9.65

Pengeluaran per kapita disesuaikan Rp 000 12,267 12,513 12,740 12,942 13,019 13,177

IPM 71.13 71.61 72.36 73.02 73.4 73.75

Pertumbuhan IPM % 0.67 1.05 0.91 0.52 0.48

Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2016

Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah secara

rata-rata tumbuh sebesar 1,89 persen per tahun. Meningkatnya Harapan

Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk

yang bersekolah. Di tahun 2015, Harapan Lama Sekolah di Kepulauan

Riau telah mencapai 12,60 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun

memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA

atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Indonesia tumbuh

0,58 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2015. Pertumbuhan

yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas

manusia Indonesia yang lebih baik. Hingga tahun 2015, secara rata-rata

Page 27: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

9

penduduk Kepulauan Riau usia 25 tahun ke atas telah mengenyam

pendidikan hingga kelas IX (SMP kelas III).

1.4 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan

pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator

penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas

hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana

penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh

pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Gambar 1.4Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau, 2010-2015

Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Secara umum, pembangunan manusia Kepulauan Riau terus

mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2015. IPM Kepulauan

Riau meningkat dari 71,13 pada tahun 2010 menjadi 73,75 pada tahun

2015. Selama periode tersebut, IPM Kepulauan Riau rata-rata tumbuh

sebesar 0,74 persen per tahun. Pada periode 2014-2015, IPM Kepulauan

Riau tumbuh 0,48 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut sedikit

71,13

71,61 72,36

73,02

73,40 73,75

69,00

70,00

71,00

72,00

73,00

74,00

2010 2011 2012 2013 2014 2015

per

senta

se

Page 28: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

10

lebih turun apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2013-

2014 yang tumbuh sebesar 0,52 persen. Selama periode 2010 hingga

2015 IPM Kepulauan Riau menunjukkan kemajuan yang besar dan

pembangunan manusia Kepulauan Riau masih berstatus “tinggi”, sejak

tahun 2010.

Tabel 1.3Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2014 - 2015

Kabupaten/Kota/Provinsi 2014 2015

(1) Karimun 68,72 69,21

(2) Bintan 71,65 71,92

(3) Natuna 70,06 70,87

(4) Lingga 60,75 61,28

(5) Kep. Anambas 65,12 65,86

(6) Batam 79,13 79,34

(7) Tanjungpinang 77,29 77,57

(8) Kepulauan Riau 73,40 73,75

Indonesia 68,90 69,55

Sumber : BPS Kepulauan Riau, 2016

Peningkatan IPM di Kepulauan Riau juga tercermin pada level

kabupaten/kota. Selama periode 2014 hingga 2015, seluruh

kabupaten/kota di Kepulauan Riau mengalami peningkatan IPM. Pada

periode ini, tercatat tiga kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan

manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Natuna (1,16%), Kabupaten

Kepulauan Anambas (1,14%), dan Kabupaten Lingga (0,87%). Sementara

itu, kemajuan pembangunan manusia di Kota Batam (0,27%), Kota

Tanjungpinang (0,36%), dan Kabupaten Bintan (0,38%) tercatat paling

lambat di Kepulauan Riau selama tahun 2014-2015.

Page 29: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

11

Gambar 1.5Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015

Sumber : BPS Kepulauan Riau, 2016

69,21

71,92

70,87

61,28

79,34

77,57

65,86

73,75

Karimun

Bintan

Natuna

Lingga

Batam

Tanjungpinang

Kep. Anambas

Provinsi

Page 30: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

12

BAB IISUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung

dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang

diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab

ini, sumber daya kesehatan diulas dengan menyajikan gambaran keadaan

sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

2.1 SARANA KESEHATAN

2.1.1 Puskesmas

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan

untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya

dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan

fungsi: (a) penyelenggaraan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat

pertama di wilayah kerjanya; dan (b) penyelenggaraan Usaha Kesehatan

Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Page 31: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

13

Jumlah Puskesmas di Provinsi Kepulauan Riau sampai dengan

tahun 2015 adalah sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) Puskesmas dengan

rincian 36 (tiga puluh enam) Puskesmas rawat inap dan 41 (empat puluh

satu) Puskesmas non rawat inap. Distribusi Puskesmas menurut

kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Berdasarkan tabel 2.1, Rasio Puskesmas provinsi Kepulauan Riau

di tahun 2015 yaitu 3,80 per 100.000 penduduk, dengan rasio puskesmas

tertinggi adalah kabupaten Natuna yaitu sebesar 17,44 per 100.000

penduduk dan rasio terendah adalah kota Batam yaitu sebesar 1,43 per

100.000 penduduk.

Tingginya rasio puskesmas di Kabupaten Natuna dimungkinkan

karena letak geografis wilayahnya yang berupa kepulauan, dimana di

setiap pulau besar yang berpenghuni didirikan Puskesmas sehingga

No. Kabupaten/Kota JumlahDesa/

Kel

JumlahPenduduk

Puskesmas Jumlah Rasio(/100.000

pdd)Rawat Inap

NonRawat Inap

1. Karimun 71 225.292 4 6 10 4.44

2. Bintan 51 141,415 7 8 15 10.61

3. Natuna 76 74,535 9 4 13 17.44

4. Lingga 81 100,448 4 4 8 7.96

5. Batam 64 1,188,985 5 12 17 1.43

6. Tanjungpinang 18 251,484 1 6 7 2.78

7. Kep. Anambas 54 45,326 6 1 7 15.44

TOTAL (PROV. KEPRI) 415 2,027,491 36 41 77 3.80

Page 32: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

14

akses menuju pelayanan kesehatan dasar dapat lebih mudah. Jumlah

Puskesmas rawat inap juga lebih besar (69,2%) dibandingkan dengan

Puskesmas non rawat inap yang dimaksudkan untuk meminimalkan akses

transportasi menuju pusat layanan rujukan.

Kota Batam dengan rasio puskesmas terendah dimungkinkan

karena Kota Batam memiliki jumlah penduduk yang tinggi, walau dengan

jumlah puskesmas terbesar se-Provinsi Kepulauan Riau. Rasio

puskesmas yang rendah tidak menjadi masalah karena akses transportasi

di Kota Batam sudah lancar.

Berdasarkan rasio Puskesmas tersebut (tabel 2.1), dapat diketahui

bahwa setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 3,80 puskesmas atau

setara dengan 4 puskesmas untuk 100.000 penduduk. Namun mengingat

struktur geografis Provinsi yang berupa kepulauan, angka tersebut tidak

bisa mewakili, karena masih banyak masyarakat di daerah terpencil,

perbatasan dan kepulauan yang belum mampu menjangkau pelayanan

kesehatan secara cepat dan mudah.

2.1.2 Rumah Sakit

Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin

dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu

pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial

ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan

Page 33: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

15

yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya.

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran

pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan

organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan

dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama

lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang

sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka

pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya

permasalahan dalam Rumah Sakit.

Pada hakekatnya Rumah Sakit berfungsi sebagai tempat

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dan fungsi dimaksud

memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung

jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna dimana penyelenggaraan Rumah Sakit

bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan; memberikan perlindungan terhadap keselamatan

pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di

rumah sakit; meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan

rumah sakit; dan memberikan kepastian hukum kepada pasien,

masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit.

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana

Page 34: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

16

Rumah Sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas

perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah Rumah Sakit dan tempat

tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.

Tahun 2015 terdapat 27 (dua puluh tujuh) Rumah Sakit (RS) di

Provinsi Kepulauan Riau dengan rincian 2 (dua) RS kepemilikan

pemerintah Provinsi, 9 (sembilan) RS kepemilikan pemerintah

kabupaten/kota, 1 (satu) RS kepemilikan TNI/Polri, 1 (satu) RS

kepemilikan BUMN, dan 14 (empat belas) RS kepemilikan Swasta.

2.1.3 Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Posyandu merupakan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk

mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

Page 35: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

17

Gambar 2.1Strata Posyandu di Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa posyandu pratama 6,26%,

posyandu madya 39,95%, posyandu purnama 43,47% dan posyandu

mandiri 10,31. Posyandu purnama dengan jumlah persentase terbesar.

2.1.4 Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan

Institusi pendidikan tenaga kesehatan sangat dibutuhkan

peranannya, yang akan melahirkan tenaga kesehatan yang

berkompetensi dibidangnya. Institusi pendidikan tenaga kesehatan milik

pemerintah yang ada di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Politeknik

Kesehatan (Poltekkes) Tanjung Pinang. Poltekkes Tanjungpinang terdiri

dari 3 program studi yaitu keperawatan, kebidanan, dan kesehatan

lingkungan.

Penyelenggaraan pendidikan kesehatan selain tanggung jawab

pemerintah, pihak masyarakat (swasta) juga berperan aktif dengan

mendirikan universitas/akademi yang mempunyai jurusan di bidang

Pratama; 6,26

Madya; 39,95

Purnama; 43,47

Mandiri; 10,31

Page 36: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

18

kesehatan. Terdapat 7 (tujuh) universitas/akademi kesehatan se-Provinsi

Kepulauan Riau yang pendiriannya masih terfokus pada daerah kota yaitu

Kota Tanjungpinang dan Batam.

Di kota Tanjungpinang terdapat Stikes Hang Tuah dan Akademi

Kebidanan (Akbid) Anugerah Bintan. Di Kota Batam terdapat Universitas

Batam, Stikes Ibnu Sina, Stikes Karimun, Stikes Awal Bros, Stikes Mitra

Bunda, Akbid Putra Jaya Mandiri, dan Akademi Analis Kesehatan Putra

Jaya Mandiri.

2.2 TENAGA KESEHATAN

Tenaga Kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan

kualitas pelayan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar

masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah

satu unsur kesejahteran umum.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan

Kabupaten/Kota Tahun 2015 provinsi Kepulauan Riau memiliki 1.495

orang tenaga dokter yang terdiri dari 385 orang dokter spesialis, 858

orang dokter umum dan 252 orang dokter gigi. Tenaga medis ini tersebar

di seluruh pelayanan kesehatan dengan rasio 18,99 untuk dokter spesialis,

42,32 untuk dokter umum dan 12,43 untuk dokter gigi.

Jumlah tenaga perawat sebanyak 4.005 orang. 3.913 orang perawat

dengan rasio 193,00 dan 92 orang perawat gigi dengan rasio 4,54. Bidan

sebanyak 1.819 orang dengan rasio 89,72.

Page 37: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

19

Tenaga kefarmasian berjumlah 561 orang yang terdiri dari 372

orang tenaga teknis kefarmasian dan 189 orang apoteker. Rasio tenaga

kefarmasian adalah 27,67.

Data tenaga tersebut diatas adalah yang bekerja secara fungsional

di unit kerja Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana kesehatan lainnya.

Gambaran lengkap data tenaga kesehatan lainnya dapat dilihat pada

pada lampiran profil tabel 72 - 80.

Distribusi penduduk dan perbedaan tingkat pembangunan wilayah

mengakibatkan distribusi tenaga tidak merata. Selain itu, kondisi geografis

wilayah kepulauan juga tidak memungkinkan untuk menggunakan

indikator rasio sebagai indikator untuk menentukan ketersediaan tenaga.

Rasio tenaga kesehatan secara umum telah mencukupi, namun bila

dilihat dari distribusinya belum mencukupi, mengingat distribusi tenaga

kesehatan lebih dari 50% berada di didaerah perkotaan.

Dokter Keluarga merupakan salah satu kegiatan prioritas Dinas

Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dari tahun 2011. Dokter keluarga

ditujukan guna meningkatkan sebaran tenaga kesehatan di Kepulauan

Riau dengan menempatkan Dokter Keluarga dan Bidan Desa di daerah

terpencil Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau. Pada tahun 2015

ditempatkan 85 orang dokter keluarga dengan distribusi sebagai berikut :

Page 38: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

20

Gambar 2.2Penyebaran Dokter Keluarga

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

Sumber : Seksi Yankes, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2016

Tujuan kegiatan pengembangan Dokter Keluarga adalah

tersebarnya dokter keluarga di daerah sangat terpencil, terpencil dan

prioritas pelayanan kesehatan seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi

Kepulauan Riau, Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan

kedokteran yang lebih efektif dan efisien melalui kegiatan home visite

dengan mengedepankan kegiatan promotive, preventif, kuratif dan

rehabilitative serta memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan

sehat secara mandiri melalui pengembangan desa siaga aktif.

Kewajiban Dokter Keluarga adalah:1. Melaksanakan tugas pekerjaan yang telah ditugaskan kepadanya

dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggungjawab;2. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk

kepentingan Negara;3. Mentaati ketentuan jam kerja;4. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;

9

19 2018

16

4

14

9

30

1815

19

8

16

8

33

1315

27

9 87

21

8

15

7

12

86

30

4

11

17 17

00

10

20

30

40

Karimun Bintan Natuna Lingga Batam Tpi Anambas

2011 2012 2013 2014 2015

Page 39: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

21

5. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengansebaik-baiknya;

6. Memberikan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya kepadamasyarakat di tempat kerjanya;

7. Bekerja di Puskesmas Pembantu (Pustu) setiap hari kerja danbertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas;

8. Membina dan mengunjungi masyarakat di wilayah kerjanya dalambentuk home visite (100 rumah/bulan);

9. Memiliki buku home visite yang ditandatangani oleh warga yangdikunjungi;

10. Ikut menjalankan program kesehatan di Puskesmas sebagaifasilitator/Pembina di daerah binaan;

11.Membuat laporan bulanan yang dikirim ke Dinas Kesehatan palinglambat tanggal 10 tiap bulannya;

12.Membuat memori akhir tugas sebelum meninggalkan tempattugas/selesai masa bakti (1 bulan sebelum mengakhiri tugas);

13.Menjalin kerjasama dengan lintas sektor, lintas program, danmasyarakat di daerah binaan;

14.Berdomosili di daerah (Kelurahan/Desa) binaan.

2.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN

Pembiayaan kesehatan merupakan komponen sumber daya yang

diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan. Pembiayaan

kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan kesehatan yang

bersumber dari masyarakat. Untuk tingkat provinsi, pembiayaan

kesehatan bersumber dari pemerintah dapat berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Anggaran Pendapatan dan

Belanja Nasional (APBN).

Alokasi dana untuk Dinas Kesehatan pada tahun anggaran 2015

Page 40: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

22

adalah Rp.66.996.037.610,00 untuk total belanja langsung dan belanja

tidak langsung. Realisasi keuangan sebesar Rp.42.638.081.889,00

(74,93%) untuk belanja langsung dan Rp.9.013.843.830,00 (89,35%)

untuk belanja tidak langsung. Realisasi fisik untuk belanja langsung

99,55%, untuk belanja tidak langsung 100%, dan total realisasi fisik

99,78%.

Realisasi keuangan Belanja langsung yang hanya 74,93% yaitu tiga

perempat dari total keseluruhan anggaran dikarenakan masih tersisa 55

(lima puluh lima) Surat Perintah Membayar (SPM) yang sudah diterbitkan

tetapi tidak dapat dibayarkan yang diakibatkan oleh terjadinya defisit

anggaran kas didaerah. Hal ini terjadi karena berkurangnya dana bagi

hasil migas sehingga estimasi pendapatan daerah atas Pendapatan Asli

Daerah (PAD) yang telah ditargetkan tidak tercapai.

SPM yang tidak dapat dibayarkan tersebut dibayarkan di tahun

berikutnya yaitu tahun 2016 dengan total terhutang dari 55 SPM tersebut

adalah Rp. 9.856.668.182,00.

Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat

kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah. Dana Dekonsentrasi adalah

dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai

wakil Pemerintah Pusat yang mencakup semua penerimaan dan

pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk

dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal Pusat di daerah.

Kegiatan yang didanai dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi

merupakan lingkup kewenangan dan Tupoksi Kementerian/ Lembaga.

Kegiatan Dekonsentrasi di daerah dilaksanakan oleh Satuan Kerja

Page 41: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

23

Perangkat Daerah (SKPD) selaku Kuasa Pengguna Anggaran. Kegiatan

yang didanai dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi bersifat non-fisik,

yang antara lain berupa: sinkronisasi dan koordinasi perencanaan,

fasilitasi, bimbingan teknis, pelatihan, penyuluhan, supervisi, pembinaan

dan pengawasan, serta pengendalian.

Anggaran Dekonsentarsi tahun 2015 Rp. 15.994.101.000,00 dengan

realisasi keuangan Rp. 10.783.916.184,00 (67,4%) dan realisasi fisik

90,2%. Berikut gambaran lengkap realisasi keuangan dan fisik menurut

program.

Tabel 2.2Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan APBN-Dana Dekonsentasi

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau TA. 2015

Keuangan(Rp)

% Fisik

2 3 4 5

024.01.01

Program DukunganManajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya

3,218,829,000 2,655,359,850 82.49 97.98

024.03.06Program Bina Gizi danKesehatan Ibu dan Anak

6,638,734,000 4,800,862,227 72.32 85.26

024.04.07Program Pembinaan UpayaKesehatan

1,583,419,000 871,283,520 55.03 100.00

024.05.08Program PengendalianPenyakit dan PenyehatanLingkungan

3,637,847,000 1,695,328,180 46.60 86.25

024.07.09Program Kefarmasian danAlat Kesehatan

915,272,000 761,082,407 83.15 96.88

15,994,101,000 10,783,916,184 67.42 90.2

ProgramPagu Anggaran

(Rp)

Realisasi

Total Anggaran

1

Sumber : Subbag. Perencanaan dan Evaluasi, Dinkes Prov Kepri, 2016

Page 42: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

24

BAB IIIPENGENDALIAN PENYAKIT

3.1 TUBERKULOSIS

Tuberkulosis adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh

mycobacterium, yang berkembang biak di dalam bagian tubuh dimana

terdapat banyak aliran darah dan oksigen. Infeksi bakteri ini biasanya

menyebar melewati pembuluh darah dan kelenjar getah bening, tetapi

secara utama menyerang paru-paru, lebih sering menginfeksi organ paru-

paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Bakteri TB

membunuh jaringan dari organ yang terinfeksi dan membuatnya sebagai

kondisi yang mengancam nyawa jika tidak dilakukan terapi.

Penderita yang terserang biasanya akan mengalami demam tapi

tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari

disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti

influenza dan bersifat hilang timbul. Gejala lain, penurunan nafsu makan

dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai

dengan darah), perasaan tidak enak (malaise), dan lemah.

Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih

menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang

bebas TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium

tuberculosis ini pun tinggi.

Penyakit ini diakibatkan infeksi kuman mikobakterium tuberkulosis

yang dapat menyerang paru, ataupun organ-organ tubuh lainnya seperti

kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, sampai otak. TBC

Page 43: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

25

dapat mengakibatkan kematian dan merupakan salah satu penyakit

infeksi yang menyebabkan kematian tertinggi di negeri ini.

Jumlah kasus baru BTA (+) Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015

adalah 1.085 kasus, nilainya mengalami penurunan bila dibandingkan

tahun 2014 yaitu 1.325 kasus.

Gambar 3.1Angka Notifikasi Kasus BTA + dan Seluruh Kasus

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

Sumber : Seksi Penyehatan Penyakit Bidang P2PL, 2015

Gambar diatas menunjukkan bahwa angka notifikasi Kasus BTA +

dan seluruh kasus TB cenderung menurun di tahun 2015. Tahun 2011

sampai dengan tahun 2014, trend angka cenderung meningkat dan

kembali menurun di tahun 2015.

Angka Kematian TB Paru Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015

adalah 1,1 per 100.000 penduduk, mengalami penurunan bila

dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu 2,0 per 100.000 penduduk. Case

Notification Rate (CNR) BTA (+) kasus baru adalah 53,51 per 100.000

penduduk dan CNR BTA (+) seluruh kasus adalah 139,53 per 100.000

2011 2012 2013 2014 2015

Kasus BTA (+) 58 64 69 70 40

Seluruh kasus 109 144 155 170 145

0

50

100

150

200

Jum

lah k

asus

Page 44: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

26

penduduk. Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate/SR) TB Paru

adalah 48,72. Gambaran lengkap TB Paru menurut Kabupaten/Kota dapat

dilihat pada lampiran tabel 7,8,9.

Tingkat kesembuhan penderita TB Paru masih rendah. Hal ini

dimungkinkan berkaitan dengan status sosial ekonomi masyarakat yang

mengakibatkan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam berobat

dan kurangnya informasi mengenai pengobatan secara tuntas.

Pengobatan TB adalah pengobatan jangka panjang, biasanya

selama 6-9 bulan dengan paling sedikit 3 macam obat. Kondisi ini

diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk meminum obat

dan kontrol ke dokter agar dapat sembuh total. Apalagi biasanya setelah

2-3 pekan meminum obat, gejala-gejala TBC akan hilang sehingga pasien

menjadi malas meminum obat dan kontrol ke dokter. Dalam mendukung

pengobatan sampai tuntas perlu Pengawas Minum Obat (PMO) untuk

membantu pasien berdisplin minum obat. PMO ini sangat diperlukan dan

biasanya berasal dari keluarga terdekat.

3.2 HIV & AIDS

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV

sendiri adalah virus yang jika menginfeksi dapat menyebabkan

menurunnya kemampuan dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur,

parasit yang masuk ke dalam tubuh. Virus HIV bekerja dengan cara

menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini juga menyebabkan

penderitanya rentan terhadap serangan kanker karena menurunnya

kekebalan tubuh.

AIDS adalah tahap lanjutan dari infeksi virus HIV. Penularan virus

Page 45: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

27

HIV dapat terjadi melalui darah, air mani, hubungan seksual atau cairan

vagina. Namun virus ini tidak dapat menular lewat kontak fisik biasa

seperti berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan seseorang

yang terinfeksi HIV atau AIDS.

Jumlah kasus HIV tahun 2015 adalah 1066 kasus meningkat bila

dibandingkan dengan kasus tahun 2014 yaitu 918 kasus. Untuk kasus

AIDS tahun 2015 berjumlah 440 kasus dan mengalami peningkatan bila

dibandingkan dengan kasus tahun sebelumnya 2014 yaitu 430 kasus.

Peningkatan penemuan kasus HIV dan AIDS dari tahun ke tahun

dimungkinkan (1) meningkatanya kesadaran dari penderita untuk

mengobati penyakitnya, untuk memperpanjang umur harapan hidup, (2)

adanya upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan HIV

dan AIDS oleh tenaga kesehatan, dan (3) meningkatnya Layanan

Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Kepulauan Riau.

Tabel 3.1Layanan Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015

No KLINIK LAYANANJUMLAHLAYANAN

KAB/KOTA TEMPAT LAYANAN

(1) (2) (3) (4) (5)1 MMT (Methadone

MaintenanceTreatment)

1 Kota Batam RSUD Batam “EMBUNG FATIMAH”

2 VCT (VoluntaryCounselling andTesting)

31 Kota Batam RSBK”CASPER”

RSUD BATAM”CITRA”RS.ELISABETH “Santa Livina”PKM Lubuk BajaPKM Belakang PadangPKM SekupangPKM SambauPKM Batu Aji

Page 46: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

28

Kabupaten Bintan RSUP Tanjung Uban “Edelweys”PKM Toapaya”SEDAP MALAM”PKM Tanjung UbanPKM Kijang

Kota Tanjungpinang RSUD Tg.Pinang”KEMUNING”PKM TanjungpinangPKM Bt. 10PKM Kampung BugisPKM Sei JangPKM Melayu Kota PiringPKM Mekar BaruKantor KKP Tanjungpinang

Kabupaten Natuna Puskesmas Ranai “SAHABAT”Kabupaten Karimun RSUD Karimun”SEHATI”

PKM Tanjung BalaiPuskesmas Tebing

Kabupaten Lingga PKM Dabo LamaRSUD DaboPKM PancurPKM DaikPKM SenayangPKM Tajur Biru

Kabupaten Kep.Anambas PKM Palmatak

3 IMS (Infeksi MenularSexual)

11 Kota Tanjungpinang PKM Tg.Pinang”IMS FLAMBOYAN”PKM Bt. 10 "IMS KENCANA"PKM Kampung BugisPKM Sei Jang

Kota Batam PKM Batu Aji”IMS SEDAP MALAM”PKM Lubuk BajaPKM Sambau

Kabupaten Karimun PKM Tanjung BalaiRSUD Karimun

Kabupaten Bintan PKM ToapayaPKM Tanjung Uban

4. ARV (Anti RetroViral)

5 Kota Batam RSBKRSUD Embung Fatimah

Kota Tanjungpinang RSUD Tg.PinangKabupaten Bintan RSUD Tanjung Uban

Page 47: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

29

Kabupaten Karimun RSUD Karimun5. PMTCT ( Prevention

Mother To ChildTransmition

2 Kota Batam RSBK

Kota Tanjungpinang RSUD Tg.Pinang

6. PITC (Tes Inisiasipetugas Kesehatan)

7 Kota Batam RSUD Embung FatimahPKM Sambau

Kota Tanjungpinang PKM TanjungpinangKabupaten Karimun PKM Tanjung Balai

RSUD KarimunKabupaten Bintan RSUD Tanjung Uban

PKM Toapaya

Sumber : Seksi Penanggulangan Penyakit, Bidang P2PL, Dinkes Prov. Kepri, 2015

Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan HIV

dan AIDS oleh tenaga kesehatan dilakukan dengan beberapa cara

sebagai berikut pemantauan terhadap darah donor, pemantauan pada

kelompok beresiko penderita Penyakit Menular Seks (PMS) seperti

Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalah guna obat dengan suntikan (IDUs),

penghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau sesekali dilakukan

penelitian pada kelompok beresiko rendah seperti ibu rumah tangga dan

sebagainya.

Proporsi kasus HIV tahun 2015 menurut jenis kelamin 57,41% laki-

laki dan 42,59% perempuan. Dapat dilihat bahwa deteksi kasus HIV lebih

banyak ditemukan pada laki-laki yaitu lebih dari 50% kasus diderita oleh

laki-laki. Sama halnya dengan tahun 2014, proporsi kasus HIV menurut

jenis kelamin juga lebih banyak ditemukan pada laki-laki yaitu 51,53% laki-

laki dan 48,47% perempuan.

Proporsi kasus AIDS tahun 2015 menurut jenis kelamin 66,82% laki-

laki dan 33,18% perempuan. Sedangkan tahun 2014 proporsi kasusnya

adalah 60% laki-laki dan 40% perempuan. Dari data kasus tersebut dapat

Page 48: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

30

dilihat bahwa lebih dari 50% kasus diderita oleh laki-laki.

Berdasarkan pada laporan SDKI 2012 Tabel A-10 tentang

Persentase wanita umur 15-49 tahun dan pria kawin umur 15-54 tahun

yang pernah mendengar tentang HIV-AIDS menurut provinsi, untuk

Kepulauan Riau angka persentase wanita (91,1%) lebih besar

dibandingkan dengan laki-laki (88,9%). Dari data tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa wanita lebih banyak memiliki pengetahuan tentang

HIV-AIDS dibandingkan laki-laki.

Tabel 3.2Persentase wanita umur 15-49 tahun dan pria kawin umur 15-54 tahun

yang pernah mendengar tentang HIV-AIDS menurut provinsiIndonesia, 2012

Pernah dengarHIV-AIDS

Jumlah Pernah dengarHIV-AIDS

Jumlah

SumateraAceh 70,8 877 72,7 153Sumatera Utara 75,1 2.394 83,3 470Sumatera Barat 80,8 852 85,6 164Riau 79,2 1.04 88,0 231Jambi 66,9 580 78,2 145Sumatera Selatan 67,9 1.358 77,2 295Bengkulu 70,3 306 84,1 67Lampung 78,8 1.443 82,8 334Bangka Belitung 82,6 245 86,3 52Kepulauan Riau 91,1 323 88,9 64

ProvinsiWanita Pria

Sumber : SDKI, 2012

Dari kasus HIV yang terdeteksi, proporsi kelompok umur yang paling

banyak terinfeksi adalah kelompok umur 25-49 tahun, sedangkan untuk

kasus AIDS proporsi kelompok umur yang paling banyak terinfeksi adalah

kelompok umur 20-24 tahun. Gambaran lengkap kasus HIV/AIDS menurut

Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 11.

Page 49: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

31

3.3 PNEUMONIA

Pneumonia atau paru-paru basah adalah peradangan jaringan di

salah satu atau kedua paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi.

Pada saat menderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara

yang kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan bengkak

dan penuh cairan.

Pneumonia merupakan penyebab kematian anak-anak tertinggi di

dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat sekitar

1,1 juta orang anak di dunia yang meninggal tiap tahun akibat penyakit ini.

Jumlah perkiraan penderita Pneumonia tahun 2015 adalah 23.186

penderita. Dari perkiraan penderita yang ada, penderita yang ditemukan

dan ditangani adalah 2.516 penderita (10.9%) dengan rincian 1.336

penderita laki laki (11,3%) dan 1.180 penderita perempuan (10,4%).

Persentase penderita Pneumonia tahun 2015 yang ditemukan dan

ditangani mengalami penurunan bila dibandingkan dengan persentase

2014 yaitu 12%.

Page 50: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

32

Gambar 3.2Persentase Pneumonia pada Balita Yang Ditangani

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012-2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012–2015

Rendahnya persentase penemuan Pneumonia yang ditangani

menunjukkan bahwa belum maksimalnya deteksi terhadap kasus

pneumonia dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang tanda-

tanda pneumonia pada balita serta bahayanya bila tidak segera ditangani.

3.4 KUSTA

Kusta yang juga dikenal dengan nama lepra atau penyakit Hansen

adalah penyakit yang menyerang kulit, sistem saraf perifer, selaput lendir

pada saluran pernapasan atas, serta mata. Sistem saraf yang diserang

bisa menyebabkan penderitanya mati rasa.

Kusta disebabkan oleh sejenis bakteri yang memerlukan waktu 6

bulan hingga 40 tahun untuk berkembang di dalam tubuh. Tanda dan

gejala kusta bisa saja muncul setelah bakteri menginfeksi tubuh penderita

selama 2 hingga 10 tahun.

9,6010,60

12,0010,90

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

2011 2012 2013 2014

per

sent

ase

pne

umoni

a dita

ngan

i

Page 51: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

33

Meskipun dulu sempat menjadi penyakit yang ditakuti, saat ini kusta

tergolong penyakit yang mudah diobati. Ironisnya, hingga saat ini

beberapa daerah di Indonesia masih dianggap sebagai kawasan endemik

kusta oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Bakteri Mycobacterium leprae menjadi penyebab utama kusta.

Bakteri ini tumbuh pesat pada bagian tubuh yang bersuhu lebih dingin

seperti tangan, wajah, kaki dan lutut. Mycobacterium leprae termasuk

jenis bakteri yang hanya bisa tumbuh berkembang di dalam beberapa sel

manusia dan hewan tertentu. Cara penularan bakteri ini adalah melalui

cairan dari hidung yang biasanya menyebar ke udara ketika penderita

batuk atau bersin.

Selain penyebab utamanya, ada juga faktor-faktor yang bisa

meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap penyakit ini. Beberapa

faktor risiko tersebut meliput:

Melakukan kontak fisik dengan hewan penyebar bakteri kusta

tanpa sarung tangan. Beberapa di antaranya adalah armadilo dan

simpanse afrika.

Melakukan kontak fisik secara rutin dengan penderita kusta.

Bertempat tinggal di kawasan endemik kusta.

Menderita cacat genetik pada sistem kekebalan tubuh.

Mayoritas penderita kusta yang didiagnosis secara klinis akan diberi

kombinasi antibiotik sebagai langkah pengobatan selama 6 bulan hingga 2

tahun. Dokter harus memastikan jenis kusta serta tersedianya tenaga

medis yang mengawasi penderita untuk menentukan jenis, dosis antibiotik,

serta durasi pengobatan.

Page 52: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

34

Tahun 2015 ditemukan 16 kasus baru kusta PB dan 22 kasus baru

kusta MB dengan total 38 kasus baru. Jumlah kasus baru tahun 2015

meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu 13 kasus baru.

Meningkatnya penemuam kasus baru dimungkinkan sudah baiknya

surveilans kesehatan dan diharapkan adanya sosialisasi dari tenaga

kesehatan kepada masyarakat tentang gejala penyakit kusta dan

akibatnya bagi penderita, sehingga deteksi dini terhadap kasus kusta dan

penderita mendapatkan pengobatan tanpa mengalami cacat fisik.

3.5 DIARE

Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang

dikeluarkan dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering

dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat

konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau

parasit. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada

sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu.

Gejala diare bermacam-macam, dimulai dari yang hanya merasakan

sakit perut singkat dengan tinja yang tidak terlalu encer hingga ada yang

mengalami kram perut dengan tinja yang sangat encer. Pada kasus diare

parah, kemungkinan penderitanya juga akan mengalami demam dan kram

perut hebat.

Penyebab diare pada orang dewasa dan anak-anak umumnya

adalah infeksi usus. Infeksi usus bisa terjadi ketika kita mengonsumsi

makanan atau minuman yang kotor dan terkontaminasi. Mikroorganisme

yang sering menyebabkan infeksi usus adalah bakteri, parasit, dan virus

seperti norovirus dan rotavirus.

Page 53: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

35

Diare juga bisa timbul akibat faktor-faktor (1) Efek samping obat-

obatan tertentu; (2) Faktor psikologi, misalnya gelisah; (3) Konsumsi

minuman beralkohol dan kopi yang berlebihan.

Diare bukan saja berdampak kepada diri penderita, tapi juga

berpotensi menyebar, terutama kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu,

diare sebaiknya dicegah mulai dari kontak pertama hingga

penyebarannya.

Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat

kontaminasi:

Mencuci tangan sebelum makan.

Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum

air keran.

Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang.

Utamakan bahan makanan yang segar.

Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan

tertinggal di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan.

Jumlah diare yang ditangani tahun 2015 adalah 55,5% dari jumlah

target penemuan kasus. Angka ini sedikit menurunkan dari tahun

sebelumnya yaitu 59,2% di tahun 2014.

Jumlah diare yang ditangani menurut Kabupaten/Kota tahun 2015

tertinggi adalah Kabupaten Lingga (100,11%), Kabupaten Natuna (94,63%)

dan yang terakhir adalah Kota Batam (40,35%). Gambaran lengkap kasus

diare menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil tabel 13.

Dari data jumlah penyakit terbanyak, diare masih termasuk dalam

kategori 10 penyakit terbanyak. Rendahnya persentase jumlah diare yang

Page 54: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

36

ditangani dimungkinkan pencatatan dan pelaporan kasus diare tidak

tervalidasi dengan baik misalnya melakukan pengobatan sendiri atau

pengobatan di praktek swasta. Gambaran lengkap kasus diare menurut

Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil tabel 13.

3.6 PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)

4.6.1 TETANUS NEONATARUM

Tetanus Neonatorum adalah Penyakit tetanus pada bayi baru lahir

dengan tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup,

menangis dan menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul

kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka mulut

dan menetek, disusul dengan kejang–kejang.

Penyebab tetanus neonatorum adalah clostridium tetani yang

merupakan kuman gram positif, anaerob, bentuk batang dan ramping.

Kuman tersebut terdapat ditanah, saluran pencernaan manusia dan

hewan. Kuman clostridium tetani membuat spora yang tahan lama dan

menghasilkan 2 toksin utama yaitu tetanospasmin dan tetanolysin.

Kasus tetanus neonatorum selama kurun waktu 5 tahun terakhir

hanya terdeteksi di tahun 2014 yaitu 1 kasus di kabupaten Karimun.

Tahun 2015 ini tidak terdapat kasus tetanus neonatorum.

4.6.2 CAMPAK

Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini

akan memunculkan ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak

bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih

Page 55: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

37

serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu

setelah virus masuk ke dalam tubuh.

Gejala campak yang biasanya muncul adalah: Mata merah, Mata

menjadi sensitif terhadap cahaya, Gejala menyerupai pilek seperti radang

tenggorokan, hidung beringus atau tersumbat, mengalami demam, bercak

putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan.

Bercak atau ruam berwarna merah-kecokelatan akan muncul di kulit

setelah beberapa hari kemudian. Urutan kemunculan bercak ini dari

belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya ruam

akan menyebar ke seluruh tubuh.

Program imunisasi campak di Indonesia dimulai tahun 1982.

Menurut Riskesdas tahun 2010, anak-anak Indonesia berusia 1-2 tahun

yang mendapat imunisasi campak mencapai rata-rata 74,4 persen.

Sedangkan, capaian imunisasi campak di Indonesia hingga bulan

Desember tahun 2013 adalah sebesar 90,82%. Meski capaian imunisasi

campak di Indonesia telah mencakupi 90%, WHO melaporkan terdapat

sekitar 6,300 kasus campak di Indonesia pada tahun 2013.

Penyakit ini disebut juga rubeola atau campak merah. Telah

tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini. Vaksin untuk campak

termasuk dalam bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan,

campak Jerman). Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk campak,

gondongan, dan campak Jerman. Vaksinasi MMR diberikan dua kali.

Pertama diberikan ketika anak berusia 15 bulan dan dosis vaksin MMR

berikutnya diberikan saat mereka berusia 5-6 tahun atau sebelum

memasuki masa sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi yang cukup

penting dalam mencegah campak.

Page 56: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

38

Gambar 3.3Jumlah Kasus Campak

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2011 - 2015

Gambar diatas menunjukkan jumlah kasus Campak selama kurun

waktu 5 tahun. Dapat dilihat bahwa jumlah kasus Campak yang terdata

fluktuatif, tahun 2011 sebesar 561 kasus, menurun ditahun 2012 menjadi

331 kasus, naik kembali ditahun 2013 menjadi 409 kasus, meningkat lagi

ditahun 2014 menjadi 491 kasus dan turun kembali ditahun 2015 menjadi

249 kasus.

Menurut data Kabupaten/Kota, tahun 2015 kasus Campak tertinggi

adalah di Kota Batam 163 kasus Campak, kemudian berikutnya di Bintan

27 kasus, dan yang terendah adalah Kabupaten Kepulauan Anambas

dengan tidak ada kasus Campak yang ditemukan. Gambaran lengkap

kasus Campak menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil

tabel 20.

4.6.3 DIFTERI

561

331

409

491

249

0

100

200

300

400

500

600

2011 2012 2013 2014 2015

Jum

lah

kasu

s Cam

pak

Page 57: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

39

Difteri disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu Corynebacterium

diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans. Masa inkubasi (saat bakteri

masuk ke tubuh sampai gejala muncul) penyakit ini umumnya dua hingga

lima hari.

Gejala-gejala yang mengindikasikan penyakit ini meliputi:

Terbentuknya membran abu-abu yang menutupi tenggorokan dan

amandel.

Demam dan menggigil.

Sakit tenggorokan dan suara serak.

Sulit bernapas atau napas yang cepat.

Pembengkakan kelenjar limfa pada leher.

Lemas dan lelah.

Hidung beringus. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental

dan terkadang berdarah.

Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan

bisul. Bisul-bisul tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi

biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit.

Langkah pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah

dengan vaksin. Pencegahan difteri tergabung dalam vaksin DPT. Vaksin

ini meliputi difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan.

Vaksin DPT adalah salah satu dari lima imunisasi wajib bagi anak-

anak di Indonesia. Pemberian vaksin ini dilakukan lima kali pada saat

anak berusia dua bulan, empat bulan, enam bulan, 1,5-2 tahun, dan lima

tahun.

Page 58: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

40

Perlindungan tersebut umumnya dapat melindungi anak terhadap

difteri seumur hidupnya. Tetapi vaksinasi ini dapat diberikan kembali pada

saat anak memasuki masa remaja atau tepatnya saat berusia 11-18 tahun

untuk memaksimalisasi keefektifannya.

Penderita difteri yang sudah sembuh juga disarankan untuk

menerima vaksin karena tetap memiliki risiko untuk kembali tertular

penyakit yang sama.

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2011-2015) pelaporan kasus

Difteri ada ditahun 2012 dan 2013 dengan jumlah 1 kasus dan ditemukan

di Kota Tanjungpinang.

4.6.4 POLIO DAN AFP (ACUTE FLACID PARALYSIS/LUMPUH LAYU

AKUT)

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah

menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang

bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan,

dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian.

Sejak awal tahun 2014, WHO (World Health Organization) telah

menyatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang bebas dari

penyakit ini berkat program vaksinasi polio yang luas. Kebanyakan

penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka terinfeksi karena virus

polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak

sama sekali, dan tidak membuat mereka menjadi sakit.

Penyakit polio disebabkan oleh virus yang umumnya masuk melalui

makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan tinja dan virus polio.

Sama halnya seperti cacar, polio hanya menjangkiti manusia. Dalam

Page 59: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

41

tubuh manusia, virus polio menjangkiti tenggorokan dan usus. Selain

melalui kotoran, virus polio juga bisa menyebar melalui tetesan cairan

yang keluar saat penderitanya batuk atau bersin.

Imunisasi atau pemberian vaksin polio dapat meminimalisasi

terjangkit virus polio. Anak-anak, wanita hamil dan orang yang sistem

kekebalan tubuhnya lemah, sangat rentan terkena virus polio jika di

daerah mereka tidak terdapat program imunisasi atau tidak memiliki

sistem sanitasi yang bersih dan baik.

Polio dapat dicegah dengan vaksinasi yang bisa memberikan

kekebalan terhadap penyakit polio seumur hidup, terutama pada anak-

anak. Anak-anak harus diberikan empat dosis vaksin polio tidak aktif, yaitu

pada saat mereka berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan antara 1.5-2

tahun.

Vaksin polio dengan virus tidak aktif memiliki kemungkinan

mendekati 100 persen untuk secara efektif mencegah polio setelah tiga

kali penyuntikan, dan aman bagi orang yang sistem kekebalan tubuhnya

lemah.

Jumlah kasus AFP (non polio) Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015

berjumlah 14 kasus dengan rincian Kabupaten Karimun 1 kasus,

Kabupaten Bintan 1 kasus, Kabupaten Lingga 1 kasus, Kota Batam 7

kasus, dan Kota Tanjungpinang 3 kasus.

Berdasarkan penghitungan jumlah penduduk di bawah 15 tahun

(678.654 Jiwa) maka target penemuan kasus AFP di Kepulauan Riau

seharusnya sebanyak 12 kasus. Penemuan kasus tahun 2015 adalah 14

kasus, diasumsikan bahwa indikator penemuan kasus AFP di Provinsi

Kepulauan Riau telah mencapai target.

Page 60: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

42

3.7 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang membuat

penderitanya mengalami rasa nyeri yang luar biasa, seolah-olah terasa

sakit hingga ke tulang. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui

gigitan nyamuk. Diperkirakan bahwa ada seratus juta kasus demam

berdarah yang terjadi pada tiap tahunnya di seluruh dunia. Sebagian

diantaranya mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang

dalam waktu singkat.

Menurut data Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2013, jumlah

penderita DBD di seluruh 31 provinsi mencapai 48.905 orang, termasuk

376 orang diantaranya meninggal dunia. Jadi, pada dasarnya DBD adalah

penyakit yang sangat umum di Indonesia.

Gejala demam berdarah umumnya akan terlihat pada tiga hingga

empat belas hari setelah masa inkubasi dan biasanya diawali dengan

demam tinggi yang bisa mencapai suhu 41 derajat celsius. Masa inkubasi

adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai

gejala pertama muncul.

Penyebab DBD adalah virus dengue dan menyebar ke manusia

melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Artinya DBD tidak bisa menular

langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk tersebut.

Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daerah

berpenduduk tinggi (seperti di kota-kota besar) yang memiliki iklim lembap

dan hangat.

Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat menangkal demam

berdarah. Oleh karena itu cara terbaik untuk mencegah DBD adalah

dengan menghindari terkena gigitan nyamuk yang membawa virusnya.

Page 61: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

43

Gambar 3.4Incidence Rate Demam Berdarah Dengue (DBD)

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, 2011–2015

Incidence Rate Demam Berdarah Dengue (DBD) selama 5 tahun

2011-2015 menunjukan trend yang meningkat. Menurut Kabupaten/Kota

kasus tertinggi DBD tahun 2015 ditemukan di Kota Batam dengan jumlah

639 kasus, Kabupaten Bintan 404 kasus, dan yang terendah Kabupaten

Kepulauan Anambas 5 kasus. Gambaran lengkap kasus DBD menurut

Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil tabel 21.

Adanya peningkatan jumlah kasus DBD dimungkinkan karena

lemahnya kemampuan SDM kesehatan terkait angka penemuan kasus,

kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan lingkungan dan gejala

penyakit sehingga setelah terdeteksi terlambat untuk ditangani.

3.8 FILARIASIS

Filariasis adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing

filaria. Penyakit ini dapat menyerang hewan maupun manusia. Parasit

56,3 80,074,0

95,798,2

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

2011 2012 2013 2014 2015

Page 62: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

44

filaria memiliki ratusan jenis, tapi hanya delapan spesies yang dapat

menyebabkan infeksi pada manusia.

Pengelompokan filariasis umumnya dikategorikan menurut lokasi

habitat cacing dewasa dalam tubuh manusia, yaitu filariasis kulit, limfatik,

dan rongga tubuh. Di sini akan dibahas lebih detail mengenai filariasis

limfatik. Di Indonesia, penyakit ini lebih dikenal dengan istilah kaki gajah

atau elefantiasis.

Menurut WHO, terdapat sekitar 120 juta orang di dunia yang

menderita filariasis limfatik dan sepertiga di antaranya mengidap infeksi

yang parah. Parasit yang dapat menyebabkan jenis filariasis ini meliputi

Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.

W. bancrofti merupakan parasit yang paling sering menyerang

manusia. Diperkirakan ada 9 dari 10 pengidap yang menderita filariasis

limfatik akibat parasit ini.

Parasit filaria masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang

sudah terinfeksi. Cacing tersebut akan tumbuh dewasa, bertahan hidup

selama enam hingga delapan tahun, dan terus berkembang biak dalam

jaringan limfa manusia.

Infeksi ini umumnya dialami sejak masa kanak-kanak dan

menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang tidak disadari sampai

akhirnya terjadi pembengkakan yang parah dan menyakitkan.

Pembengkakan tersebut kemudian dapat menyebabkan cacat permanen.

Langkah utama dalam untuk mencegah tertular filariasis adalah

dengan menghindari gigitan nyamuk sebisa mungkin. Hal ini sangat

penting, terutama di negara-negara tropis, seperti Indonesia.

Page 63: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

45

Jumlah kasus baru Filariasis tahun 2015 berjumlah 22 kasus,

dengan jumlah seluruh kasus menjadi 100 kasus. Angka kesakitan

Filariasis tahun 2015 adalah 5 per 100.000 penduduk, angka ini sama

dengan Angka kesakitan Filariasis tahun 2014.

Indonesia menetapkan eliminasi filariasis sebagai salah satu

prioritas program nasional pengendalian penyakit menular. Dua strategi

utama diterapkan untuk program ini yaitu memutuskan rantai penularan

filariasis melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)

serta upaya mengurangi kecacatan dengan melaksanakan program

penatalaksanaan penderita klinis filariasis.

3.9 MALARIA

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Malaria

menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit.

Malaria bahkan bisa mematikan jika tidak ditangani dengan benar.

Infeksi malaria bisa terjadi cukup dengan satu gigitan nyamuk.

Malaria jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke orang

lainnya. Contoh kondisi penularan penyakit ini adalah jika terjadi kontak

dengan darah penderita atau janin bisa terinfeksi karena tertular dari

darah sang ibu.

Di Indonesia, terjadi sekitar 400.000 kasus positif malaria setiap

tahunnya. Dari semua kasus yang terjadi, 4.000 kasus mengalami

komplikasi atau bahkan berujung pada kematian. Sekitar 1 dari 4 kasus

malaria yang terjadi menyerang anak-anak.

Gejala malaria biasanya akan muncul antara satu sampai dua

minggu setelah tubuh terinfeksi. Dalam beberapa kasus yang jarang,

Page 64: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

46

gejala muncul setahun setelah gigitan nyamuk terjadi. Gejala-gejala

malaria yang biasanya terjadi adalah munculnya demam, berkeringat,

menggigil atau kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri

otot.

Plasmodium adalah jenis parasit yang menjadi penyebab malaria.

Ada banyak sekali jenis parasit Plasmodium, tapi hanya lima jenis yang

menyebabkan malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya

disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Dua jenis parasit yang umum

di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

Menghindari agar tidak tergigit nyamuk adalah cara pencegahan

yang paling utama agar tidak tertular malaria. Anda bisa memakai

kelambu untuk menutupi ranjang, menyingkirkan genangan air, memakai

losion anti serangga dan menggunakan pakaian atau selimut yang

menutupi kulit tubuh.

Angka Kesakitan Malaria (API) Provinsi Kepulaaun Riau tahun 2015

menunjukkan penurunan (0,61) bila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya (1,14). API Provinsi Kepulauan Riau selama kurun waktu 5

(lima) tahun berturut-turut menunjukkan kecenderungan menurun.

Gambaran lengkap API menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada

lampiran tabel 22.

Gambar 3.5Angka Kesakitan Malaria (per 1.000)

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

Page 65: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

47

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, 2011–2015

Program pengendalian penyebaran penyakit malaria dilakukan

dengan memutus rantai perkembangbiakan vektor nyamuk anoples.

Pengendalian ini dilakukan antara lain dengan penggunaan residu

insektisida (fogging), pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan

perbaikan kondisi lingkungan.

5,72

1,24

1,13 1,14

0,610,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

2011 2012 2013 2014 2015

Page 66: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

48

BAB IVKESEHATAN KELUARGA

Kesehatan keluarga adalah segmen dari kesehatan masyarakat

yang sangat penting. Dalam daur kehidupan, kesehatan keluarga meliputi

perlindungan kesehatan kepada bayi, anak, remaja, dewasa, menikah

hingga lanjut usia. Indikator-indikator untuk pengukuran derajat kesehatan

seperi SDGs dan SPM banyak menempatkan kesehatan keluarga sebagai

parameter keberhasilan. Pada bab ini akan diuraikan situasi kesehatan

keluarga di Provinsi Kepulauan Riau dengan sub bab kesehatan ibu dan

kesehatan anak.

Sasaran kebijakan pembangunan kesehatan di Provinsi Kepulauan

Riau terkait kesehatan keluarga antara lain menurunkan angka kematian

bayi menjadi 17 per 1.000 kelahiran hidup. Menurunkan angka kematian

ibu menjadi 100 per 100.000 kelahiran hidup. Meningkatkan umur harapan

hidup menjadi 72 tahun. Menurunkan prevalensi gizi buruk menjadi <1%

dan menurunkan status gizi kurang menjadi <10%. Meningkatkan kualitas

penduduk melalui program Keluarga Berencana, termasuk memperkecil

angka kematian ibu dan anak menuju keluarga kecil yang bahagia.

4.1 Kesehatan Ibu

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu parameter yang

digunakan dalam mengukur kualitas dan akessibilitas fasilitas pelayanan

kesehatan. Pengukuran Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan

Riau menggunakan data yang berasal dari pelayanan kesehatan

berdasarkan jumlah kunjungan.

Page 67: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

49

Gambar 4.1Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

berdasarkan kematian yang dilaporkan

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015

Data diatas menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun AKI

Kepulauan Riau masih fluktuatif. Dalam dua tahun terakhir, AKI

Kepulauan Riau masih lebih tinggi dibandingkan target Renstra.

Pencapaian target Renstra hanya terjadi pada tahun 2013 (95%).

Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa kematian ibu hamil

terbesar terjadi pada satu hari setelah melahirkan. Penyebab kematian

Ibu di Kepulauan Riau masih didominasi oleh kasus pendarahan dan

hipertensi. Setiap ibu yang akan melahirkan memiliki resiko kematian.

Oleh karena itu pemerintah menggiatkan program pemeriksaan kesehatan

kepada ibu hamil, persalinan dan nifas. Ibu yang mendapatkan pelayanan

lengkap pada saat hamil, persalinan dan nifas cenderung lebih tertolong

dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan pelayanan lengkap.

109,20

110,1095,00

134,74146,50

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

2011 2012 2013 2014 2015

Renstra

Page 68: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

50

PENDARAHAN24%

HIPERTENSIDLM

KEHAMILAN35%

INFEKSI2%

GGN SISTEMPEREDARAN

DARAH3%

LAIN-LAIN36%

Gambar 4.2Penyebab Kematian Ibu di Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Setiap ibu hamil melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan

minimal 4 kali dalam masa kehamilan. Satu kali di tiga bulan pertama,

satu kali di tiga bulan kedua dan dua kali di tiga bulan terakhir. Untuk

mengukur keberlangsungan program maka ditetapkan dua indikator yaitu

kunjungan pertama (K1) dan kunjungan keempat (K4). K1 adalah

kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil ke pelayanan kesehatan

sedangkan Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan

antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi

pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada

triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan

ketiga umur kehamilan. Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah

pelayanan yang mencakup minimal : (1) Timbang badan dan ukur tinggi

Page 69: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

51

95,1885,57

95,64 94,40 97,00

85,4178,76

91,48 89,20 91,18

0

20

40

60

80

100

120

2011 2012 2013 2014 2015

K1

K4

badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus (dan

pemberian Tetanus Toksoid), (4) (ukur) tinggi fundus uteri, (5) Pemberian

tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (6) temu wicara (pemberian

komunikasi interpersonal dan konseling), (7) Test laboratorium sederhana

(Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV,

Malaria, TBC).

Gambar 4.3Cakupan K1 dan K4 Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015

Pelayanan K4 di Provinsi Kepulauan Riau masih berada dibawah

target SPM (95%). Kunjungan K1 menunjukkan angka 97% menunjukkan

bahwa minat ibu hamil untuk mengakses pelayanan sudah cukup baik,

namun angka K4 91,18% menunjukkan bahwa kualitas di pelayanan

termasuk dalam mengawal konsistensi ibu hamil K1 masih belum

maksimal. K4 provinsi Kepulauan Riau masih lebih tinggi dibandingkan

rata-rata nasional. Data Profil Kesehatan Kepulauan Riau hampir sama

dengan data riskesdas 2013.

SPM

Page 70: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

52

Gambar 4.4Cakupan K1 dan K4 Nasional tahun 2013

Sumber : Riskesdas, 2013

4.1.2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan adalah Ibu bersalin yang mendapat

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan

pelayanan ibu bersalin di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan trend

menurun. Pencapaian tahun 2015 lebih baik dibandingkan tahun

sebelumnya.

Page 71: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

53

Gambar 4.5Cakupan Persalinan oleh Tenaga KesehatanProvinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 – 2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015

Standar Pelayanan Minimal (SPM) menargetkan bahwa pelayanan

ibu bersalin dikatakan berhasil jika mencapai target sebesar 90%. Dalam

kurun waktu lima tahun, cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga

kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau telah mencapai target.

Tempat persalinan yang paling baik adalah di Puskesmas atau di

Rumah sakit dikarenakan tersedianya tenaga dan peralatan yang

memadai. Kondisi geografis kepulauan tidak memungkinkan untuk

menyediakan fasilitas yang lengkap di setiap pulau. Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau menyediakan pos bersalin desa yang dikembangkan

menjadi pos kesehatan desa (Poskesdes) yang dilengkapi minimal 1

bidan dengan perlengkapan persalinan normal. Sistem rujukan telah

dipersiapkan jika ibu hamil memerlukan penanganan rujukan ke

Puskesmas atau Rumah Sakit melalui ambulans darat maupun ambulans

laut.

111,3897,10

91,50 89,90 92,71

0

20

40

60

80

100

120

2011 2012 2013 2014 2015

Page 72: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

54

76,5869,31

82,09 86,00 88,00

0102030405060708090

100

2011 2012 2013 2014 2015

4.1.3 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan

neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan

sesuai standar. Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari

pasca persalinan. 2) Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan

kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari;

pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian Vitamin A

2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca Persalinan.

Berikut gambaran pelayanan kesehatan ibu nifas di Provinsi Kepulauan

Riau tahun 2015.

Gambar 4.6Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015

Trend pelayanan kesehatan ibu nifas cenderung meningkat.

Pencapaian tahun 2015 adalah pencapaian tertinggi (88%) dalam kurun

waktu 5 tahun terakhir. Pencapaian tersebut belum mencapai target SPM

(90%) namun lebih tinggi dibandingkan pencapaian nasional yaitu 81%

(riskesdas 2013).

Page 73: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

55

4.1.4 Pelayanan/Penanganan Komplikasi Kebidanan

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan

komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga

kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes,

Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU

PONEK).

Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi.

Komplikasi dalam kehamilan dapat berupa Abortus, Hiperemesis

Gravidarum, perdarahan per vaginam, Hipertensi dalam kehamilan

(preeklampsia,eklampsia), kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini.

Komplikasi dalam persalinan dapat berupa Kelainan letak/presentasi janin,

Partus macet/ distosia, Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,

eklampsia), perdarahan pasca persalinan, Infeksi berat/ sepsis, kontraksi

dini/persalinan prematur, kehamilan ganda. Komplikasi dalam Nifas dapat

berupa Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), Infeksi

nifas, perdarahan nifas.

Pada proses persalinan normal, polindes atau Puskesmas dapat

memberikan pelayanan kesehatan. Namun pada kasus komplikasi maka

Ibu hamil, ibu bersalin dan nifas dengan komplikasi perlu dirujuk pada

puskesmas mampu PONED atau rumah sakit PONEK. PONED adalah

Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar, meliputi kemampuan

untuk menangani dan merujuk pasien dengan komplikasi kebidanan.

Puskesmas PONED adalah Puskesmas Rawat Inap yang memiliki

Page 74: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

56

kemampuan serta fasilitas PONED siap 24 jam untuk memberikan

pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas dan bayi baru lahir

dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan kader/

masyarakat, bidan di desa, Puskesmas dan melakukan rujukan ke RS

PONEK pada kasus yang tidak mampu ditangani.

PONEK adalah Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi

Komprehensif di Rumah Sakit, meliputi kemampuan untuk melakukan

tindakan a) seksio sesaria, b) Histerektomi, c) Reparasi Ruptura Uteri,

Cedera Kandung/saluran Kemih, d) Perawatan Intensif Ibu dan Neonatal,

e) Transfusi Darah. RS PONEK 24 Jam adalah RS yang memiliki

kemampuan serta fasilitas PONEK siap 24 jam untuk memberikan

pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan

komplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan kader/masyarakat,

bidan di desa, Puskesmas dan Puskesmas PONED.Gambar 4.7

Distribusi Penanganan Komplikasi Kebidanan menurut Kabupaten/KotaProvinsi Kepulauan Riau tahun 2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

60,5

83,4

66,7

89,1 93,7 90,1

37,6

87,2

0102030405060708090

100

Page 75: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

57

Gambar diatas menunjukkan bahwa kabupaten dengan karakter

kepulauan seperti Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten

Natuna memiliki cakupan yang rendah dalam penangan komplikasi

kebidanan. Sedangkan kota Tanjungpinang dan Batam termasuk tinggi.

Rendahnya cakupan komplikasi kebidanan di daerah kepulauan

terjadi karena minimnya tenaga dan sarana untuk menunjang puskesmas

mampu PONED dan Rumah Sakit PONEK. Selain itu, pada kasus tertentu

pasien terkadang tidak bersedian dirujuk ke pelayanan lebih tinggi yang

berada di tempat lain yang jauh dari tempat tinggalnya.

4.1.5 Pelayanan Kontrasepsi

Pelayanan kesehatan dalam KB dimaksudkan untuk pengaturan

kehamilan bagi pasangan usia subur untuk membentuk generasi penerus

yang sehat dan cerdas dan pemerintah bertanggung jawab dan menjamin

ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat dalam memberikan

Pelayanan KB yang aman, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.

Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dapat diketahui dengan

beberapa indikator yaitu pencapaian target peserta KB baru, cakupan

peserta KB aktif terhadap pasangan usia subur (PUS), persentase peserta

KB aktif menurut jenis kontrasepsi. Berikut gambaran peserta KB Aktif di

Provinsi Kepulauan Riau.

Page 76: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

58

Gambar 4.8Distribusi Peserta KB Aktif menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Cakupan peserta KB Aktif Provinsi Kepulauan Riau tergolong baik.

Cakupan tertinggi di Kota Batam (93,3%) sedangkan cakupan KB Aktif

terendah di Kabupaten Kepulauan Anambas (42,7%).

72,580,9 85,9

69,6

93,3

72,7

42,7

83,7

0,010,020,030,040,050,060,070,080,090,0

100,0

Page 77: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

59

11.266

1292.886

13.890

MKJP

IUD

MOP

MOW

IM PLAN

16.232

140.698

90.644

0 140 Non MKJP

KON DOM

SUNTIK

PIL

OBAT VAGINA

LAIN NYA

10,2

89,8

MKJP Non MKJP

Jenis Kontrasepsi

Gambar 4.9Gambaran Metode dan Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif

Provinsi Kepulauan riau tahun 2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Peserta KB aktif hanya sedikit yang menggunakan Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), jenis kontrasepsi terbesar adalah

implant. Sedangkan peserta KB aktif metode non MKJP lebih banyak yang

menggunakan jenis suntik.

4.2 Kesehatan Anak

Selain Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

salah satu indikator kesehatan masyarakat. Angka Kematian Bayi atau

AKB adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1

Page 78: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

60

tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang

sama. Salah satu indikator yang menjadi kriteria dalam pencapaian

Millenium Development Goals (MDG’s) adalah menurunnya Angka

Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau

menjadi 20 per 1.000 kelahiran bayi pada tahun 2015.

Gambar 4.10Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

berdasarkan kematian yang dilaporkan

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

AKB Kepulauan Riau berdasarkan pencatatan di pelayanan

kesehatan menunjukkan angka yang rendah. Dalam kurun waktu 5 tahun

terakhir pencapaian target AKB cenderung pada angka yang sangat baik.

Kematian bayi dibagi atas dua kategori yaitu kematian neonatal yaitu

kematian bayi yang berusia 0 - 28 hari dan kematian post neonatal yaitu

kematian bayi 29 hari – 11 bulan. Penyebab kematian bayi di uraikan

sebagai berikut.

6,77

5,74

4,68

9,17

8,00

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,00

2011 2012 2013 2014 2015

Page 79: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

61

Pneumonia

13%

Diare22%

KelainanSaluranCerna

6%

Lain-Lain59%

BBLR34%

Asfiksia28%

Sepsis8%

KelainanBawaan

5%

Lain-Lain25%

Gambar 4.11Penyebab Kematian Bayi di Kepulauan Riau Tahun 2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Penyebab kematian bayi neonatus tertinggi adalah kasus Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR) kasus Asfiksia. Sedangkan kematian bayi

post neonatus adalah diare dan pneumonia.

Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang

dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5

tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Angka

kematian Balita menurun dari 97 pada tahun 1991 menjadi 44 per 1.000

kelahiran hidup (KH) pada tahun 2015.

Kematian Neonatus Kematian PostNeonatus

Page 80: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

62

Gambar 4.12Angka Kematian Balita (AKABA)

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015

Trend AKABA Kepulauan Riau lima tahun terakhir menunjukkan

trend meningkat. Angka tahun ini (11,50) merupakan AKABA tertinggi.

Meskipun angka tersebut masih menunjukkan bahwa kematian balita di

Kepuluaan Riau masih jauh lebih baik dibandingkan target MDGs, namun

trend ini menunjukkan bahwa kematian balita perlu diperhatikan.

Gambaran berikut menguraikan distribusi kematian balita menurut

kabupaten/kota.

Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Karimun dan

Kabupaten Lingga merupakan Kabupaten dengan AKABA tertinggi di

Kepulauan Riau. Sedangkan Kota Batam, Tanjungpinang dan Bintan

tergolong rendah. Meskipun demikian, seluruh kabupaten/kota yang ada

memiliki angka AKABA yang baik.

9,59

6,936,20

8,9610,24

11,50

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Page 81: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

63

Dalam meningkatkan kesehatan anak maka Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau melaksanakan program dan kegiatan yang menunjang

upaya kesehatan anak. Program dan kegiatan tersebut diramu sedemikian

rupa agar supaya dapat menjapai target yang telah ditetapkan. Berikut

diuraikan indikator kesehatan anak di Provinsi Kepulauan Riau.

4.2.1 Berat Badan lahir Bayi

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan

37-42 minggu dan berat badannya 2.500 - 4.000 gram. Bayi baru lahir

disebut juga neonatus, merupakan individu yang sedang bertumbuh dan

baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan

penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin.

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang

dari 2.500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam

pertama setelah lahir. BBLR merupakan salah satu faktor utama yang

berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal.

Page 82: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

64

Gambar 4.13Trend Berat Badan Lahir Rendah di Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2011 – 2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

BBLR Kepulauan Riau menunjukkan trend meningkat dalam kurun

waktu lima tahun. Angka tahun ini merupakan angka yang tertinggi. BBLR

tertinggi di Kabupaten Natuna (6,9/1.000 KLH) dan terendah di Kabupaten

Bintan (0,1/1.000 KLH).

4.2.2 Pelayanan Kesehatan Neonatal (KN)

Bayi sampai umur kurang satu bulan merupakan golongan umur

yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan

yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain melakukan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan

pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali, yaitu 1 kali pada usia 6 - 48

jam, 1 kali pada 3 - 7 hari, dan 1 kali pada 8 - 28 hari sesuai standar di

satu wilayah kerja.

1,50

1,301,50

1,601,79

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

1,60

1,80

2,00

2011 2012 2013 2014 2015

Page 83: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

65

63,1670,51

88,84 88,20 91,96

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 4.14Trend pelayanan Kesehatan Neonatal

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011- 2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Gambar diatas menunjukkan bahwa pelayanan kunjungan

neonatus (KN) di Kepulauan Riau menunjukkan trend meningkat dengan

pencapaian tertinggi di tahun ini. Profil kesehatan Kabupaten/Kota

menunjukkan sebaran data yang hampir sama.

4.2.3 Pelayanan Kesehatan pada Bayi

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29

hari - 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu,

puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah,

posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui

kunjungan petugas kesehatan.

Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam

setahun, yaitu 1 kali pada umur 29 hari - 3 bulan, 1 kali pada umur 3-6

bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.

Page 84: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

66

69,65

61,90

27,88

46,80

69,44

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2011 2012 2013 2014 2015

Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar

(BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan campak), stimulasi deteksi intervensi

dini tumbuh kembang (SDISTK) bayi, dan penyuluhan perawatan

kesehatan bayi.Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program

KIA dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui

penyediaan pelayanan kesehatan.

Gambar 4.15Trend Cakupan Kunjungan Bayi

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 - 2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015

Trend kunjungan bayi mengalami peningkatan. Setelah mengalami

penurunan drastis pada tahun 2013, trend meningkat secara signifikan

pada tahun selanjutnya. Capaian kunjungan bayi tahun 2015 masih jauh

dari target SPM (90%).

Page 85: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

67

4.2.4 Pemberian Asi Eksklusif

Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian

anak,United Nation Childrens Fund (UNICEF) dan World Health

Organization (WHO) merekomendasikan sebaiknya anak disusui hanya

air susu ibu (ASI) selama paling sedikit enam bulan. Makanan padat

seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan, dan pemberian ASI

dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun (WHO 2005). Pada tahun

2003, pemerintah Indonesia mengubah rekomendasi lamanya pemberian

ASI eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan.

Gambar 4.16Trend Cakupan Pemberian Asi Eksklusif

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 - 2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015

Pemberian ASI Eksklusif menunjukkan trend peningkatan yang

signifikan dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun ini pencapaian tertinggi yaitu

sebesar 41,70%. cakupan tersebut masih jauh dengan target nasional

12,41

17,96

28,9731,74

41,70

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

2011 2012 2013 2014 2015

Page 86: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

68

(80%) dan masih rendah dibandingkan pencapaian nasional yaitu 52,3%

(2014).

4.2.5 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Balita usia 6-59 bulan

Defisiensi zat gizi mikro dapat menyebabkan kematian dan

menurunkan kesehatan anak. Vitamin A merupakan salah satu zat gizi

mikro yang penting untuk perkembangan anak yang sehat. Vitamin A

merupakan zat gizi mikro yang penting untuk sistem kekebalan. Defisiensi

vitamin A dapat meningkatkan keparahan infeksi seperti penyakit campak

dan diare pada anak, dan memperlambat penyembuhan dari penyakit.

Pada kasus berat kekurangan vitamin A (KVA) dapat menyebabkan

gangguan penglihatan Suplementasi Vitamin A secara berkala setiap

enam bulan adalah salah satu cara untuk melindungi anak dari defisiensi

Vitamin A.

Gambar 4.17Trend Cakupan Pemberian Kampsul Vitamun A Balita Usia 6 – 59 bulan

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015

60,29

88,16

73,0580,56 77,87

0102030405060708090

100

2011 2012 2013 2014 2015

Page 87: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

69

Trend cakupan pemberian Vitamin A provinsi Kepulauan Riau

menunjukkan trend peningkatan. Pencapaian tahun ini (77.87%) belum

mencapai target nasional.

4.2.6 Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu

Penimbangan balita merupakan kegiatan utama yang dilaksanakan

setiap bulan di posyandu. Aktifitas ini merupakan salah satu upaya untuk

melakukan deteksi dini terhadap kesehatan dan status bayi atau balita.

Cakupan keberhasilan penimbangan balita di posyandu adalah

perbandingan antara jumlah balita yang hadir dibandingkan dengan

jumlah sasaran balita yang telah ditetapkan sebelumnya.

Gambar 4.18Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu tahun 2011 - 2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015

Grafik diatas menunjukkan trend peningkatan cakupan

penimbangan balita di Posyandu dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Pencapaian tahun 2015 merupakan pencapaian tertinggi. Cakupan

penimbangan balita di Kepulauan Riau masih jauh dari target (90%).

49,7756,23 55,22 58,03 59,74

0

10

20

30

40

50

60

70

2011 2012 2013 2014 2015

Page 88: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

70

4.2.7 Imunisasi

Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi satu kali imunisasi

Hepatitis B pada bayi usia 0-7 hari, satu kali imunisasi BCG pada bayi

usia 0-11 bulan, tiga kali imunisasi DPT-HB pada bayi usia 2-11 bulan

dengan interval minimal 1 bulan, empat kali imunisasi polio pada bayi usia

0-11 bulan dengan interval minimal 1 bulan, dan satu kali imunisasi

campak pada usia 9-11 bulan.

Program imunisasi yang ditujukan bagi bayi, anak usia sekolah

dasar, wanita usia subur, ibu hamil, merupakan upaya untuk mencegah

penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti TBC,

Diptheri, Pertusis, Hepatitis B, polio, tetanus, dan campak.

Gambar 4.19Trend Cakupan Imunisasi Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2015

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015

94,0481,31 77,46

87,59 94,18

0102030405060708090

100

2011 2012 2013 2014 2015

Page 89: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

71

Cakupan imunisasi di Kepuluaan Riau telah mencapai target (90%).

Trend cakupan imunisasi tahun 2011 hingga 2015 menunjukkan kondisi

yang tidak stabil, cakupan tahun 2015 adalah cakupan tertinggi dalam tiga

tahun terakhir.

Page 90: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

72

BAB VKESEHATAN LINGKUNGAN

5.1 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan

dan paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia yang

mengedepankan pemberdayaan pemberdayaan masyarakat dan

perubahan perilaku. STBM ditetapkan sebagai kebijakan nasional

berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

852/MENKES/SK/IX/2008 untuk mempercepat pencapaian pembangunan

milenium (MDGs) tujuan 7C yaitu mengurangi hingga setengan penduduk

yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi pada tahun

2015. Diharapkan pada tahun 2025, Indonesia bisa mencapai sanitasi

total untuk seluruh masyarakat, sebagai tercantum dalam Rencana

Pembanguan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia.

Pemerintah Indonesia melakukan upaya percepatan peningkatan

akses terhadap sanitasi yang layak. Tahun 2005, pendekatan Community-

Led Total Sanitation (CLTS) diujicobakan di 6 kabupaten dan selanjutnya

direplikasi pada tahun 2006 dan 2007. Hasilnya, pada tahun 2007 ada 680

desa yang telah mendeklarasikan kondisi terbebas dari praktek buang air

besar sembarangan (BABS) atau biasa disebut Open Defecation Free

(ODF).

Perubahan perilaku BAB merupakan pintu masuk perubahan

perilaku sanitasi secara menyeluruh. Atas dasar pengalaman keberhasilan

CLTS, Pemerintah Indonesia menyempurnakan pendekatan CLTS

Page 91: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

73

dengan aspek sanitasi lain yang saling berkaitan yang ditetapkan sebagai

5 pilar STBM yaitu (1) Stop buang air besar sembarangan (SBS), (2) Cuci

Tangan Pakai Sabun (CTPS), (3) Pengelolaan Air Minum dan Makanan

Rumah Tangga (PAMM-RT), (4) Pengelolaan sampah rumah tangga (PS-

RT), dan (5) Pengelolaan limbah cair rumah tangga (PLC-RT).

Pendekatan STBM terdiri dari tiga komponen yang harus

dilaksanakan secara seimbang dan komprehensif, yaitu : (1) peningkatan

kebutuhan sanitasi, (2) peningkatan penyediaan sanitasi, dan (3)

peningkatan lingkungan yang kondusif.

Desa yang melaksanakan STBM tahun 2015 berjumlah 215 desa

(51,81%), angka ini naik dari tahun sebelumnya yaitu 178 desa (43,52%).

Desa STBM tahun 2015 berjumlah 38 desa (17,67%), yang jumlahnya

juga naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu hanya 4 desa

STBM (2,25%) di Kota Batam.

Menurut data lampiran profil kesehatan tahun 2015, desa yang

melaksanakan 100% STBM adalah kabupaten Bintan tetapi hanya 1 desa

yang STBM. Sedangkan Kepulauan Anambas yang melaksanakan STBM

adalah 19 desa (35,19%) dan sudah 100% desa STBM.

5.2 PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas

kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong

dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-

kegiatan kesehatan di masyarakat.

PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang

Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah,

Page 92: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

74

mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin

A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada

tempatnya, membersihkan lingkungan.

Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua

perilaku kesehatan.

Berdasarkan tatanan (setting) atau tempat pelaksanaannya PHBS di

kelompokkan menjadi 5 (lima) tatanan yaitu :

1. PHBS di Rumah Tangga

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan

PHBS serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di

masyarakat.

PHBS di Rumah Tangga : Persalinan harus ditolong oleh tenaga

kesehatan, Memberi bayi ASI ekslusif, Balita di timbang setiap

bulan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya,

Menggunakan air bersih, Mencuci tangan pakai sabun

2. PHBS di Sekolah

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan

oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas

dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara

mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya,

serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

3. PHBS di Institusi Kesehatan

PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan

pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan

Page 93: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

75

mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam

mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan

penyakit di institusi kesehatan.

4. PHBS di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para

pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta

berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja sehat.

Kurangi menggunakan plastik/steroform, manfaatkan kertas bekas,

matikan komputer dan peralatan listrik jika sudah tidak

dipergunakan, tidak merokok, cuci tangan pakai sabun sesering

mungkin.

5. PHBS di Tempat–Tempat Umum

PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk

memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-

tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan

PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum

sehat.

Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh

pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk

kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi,

sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan

sarana sosial lainnya.

Page 94: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

76

Gambar 5.1Cakupan Persentase Rumah Tangga

ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015

Cakupan persentase rumah tangga ber-PHBS cenderung menurun.

Persentase rumah tangga ber-PHBS tahun 2015 sebesar 40,69%,

persentase ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya 2014 sebesar 54,30%.

Menurut data lampiran profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2015

data persentase rumah tangga ber-PHBS Kota Batam tidak terpantau,

yang menyebabkan persentase provinsi menurun. Gambaran lengkap

persentase rumah tangga ber-PHBS menurut kabupaten/kota dapat

dilihap pada lampiran profil kesehatan tabel 57.

Tercapainya rumah tangga ber-PHBS tidak terlepas dari peranan

masyarakat itu sendiri. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat

akan pentingnya rumah tangga PHBS maka dilakukan program

penyuluhan kepada masyarakat. Salah satu yang dilakukan Dinas

41,83

53,0147,39

54,30

40,69

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

2011 2012 2013 2014 2015

persentase

Page 95: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

77

Kesehatan adalah dengan menggalakkan promosi kesehatan “Cuci

Tangan Pakai Sabun”.

5.3 PENYELENGGARAN KABUPATEN/KOTA SEHAT

Pengertian dari Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi

kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni

penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa

tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan

pemerintah daerah.

Pengembangan Kabupaten/Kota Sehat adalah bagian dari dinamika

dan semangat warga, pemerintah daerah, serta lembaga ligislatif di

daerah tersebut. Pemerintah pusat hanya berperan membina dan

memfasilitasi potensial yang ada. Pencapaian Kabupaten/Kota sehat

merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus menciptakan dan

meningkatkan kualitas lingkungan baik, fisik, sosial, budaya,

mengembangkan potensi-potensi ekonomi masyarakat dengan cara

memberdayakan mereka agar cepat saling mendukung dalam

menerapkan fungsi-fungsi kehidupan dalam membangun potensi

maksimal suatu kota/desa.

Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat adalah berbagai kegiatan

untuk mewujudkan kabupaten/kota sehat melalui pemberdayaan

masyarakat, melalui forum yang difasilitasi oleh pemerintah

kabupaten/kota. Forum adalah wadah bagi masyarakat untuk

menyalurkan aspirasi dan berpartisipasi.

Pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat, diwujudkan dengan

menyelenggarakan semua program yang menjadi permasalahan di

Page 96: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

78

daerah, secara bertahap, di mulai dengan kegiatan prioritas bagi

masyarakat di sejumlah kecamatan pada sejumlah desa/kelurahan atau

bidang usaha yang bersifat sosial ekonomi dan budaya di kawasan

tertentu.

Pelaksanaan Kabupaten/Kota sehat dilaksanakan dengan

menempatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan, yaitu melalui

pembentukan atau pemanfaatan Forum Kota atau nama lain yang

disepakati masyarakat, dengan dukungan pemerintah daerah dan

mendapatkan fasilitas dari sektor terkait melalui program yang telah

direncanakan daerah.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah mensosialisasikan

tentang pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat sejak tahun 2010. Tahun

2011 dilakukan penyusunan Draft Pembentukan Tim Pembinaan

Kabupaten/Kota Sehat tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Di tahun 2012

dibentuk Tim Pembina dan Sekretariat Tim Pelaksanaan Program

Kabupaten/Kota Sehat Provinsi melalui Keputusan Gubernur Kepulauan

Riau No. 424 tahun 2012 tentang Tim Pembina dan sekretariat Tim

Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat Provinsi Kepulauan Riau.

Pada 2 tahun terakhir, mulai dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk

mendukung suksesnya penerapan Kabupaten/Kota Sehat di Provinsi

Kepulauan Riau. tahun 2014 dilakukan persiapan Kabupaten/Kota untuk

usulan Kabupaten/Kota Sehat tahun 2015. Tahun 2015 dilakuakn

pembinaan pada 2 Kabupaten/Kota secara intensif yang telah lulus

verifikasi tingkat Provinsi untuk dipersiapkan pada pelaksanaan verifikasi

tingkat nasional oleh Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat. Daerah yang

diusulkan ke tingkat nasional yaitu Kota Tanjungpinang dan Kabupaten

Page 97: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

79

Bintan.

Pada awal keikutsertaan Provinsi Kepulauan Riau memperoleh

penghargaan Swastisaba kategori "Padapa" untuk Kabupaten Bintan yang

telah melaksanakan 2 tatanan Kabupaten/Kota Sehat pada tahun 2015

yaitu Tatanan kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum dan

Tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri.

Tahun 2016, Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang dapat

meningkatkan tatanan ke taraf Pembinaan sehingga ikut dalam penilaian

kategori "Wiwerda" di tahun 2017.

5.4 AIR MINUM

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.

Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak

berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung

mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat.

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa

proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun

2002).

Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia,

terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya

Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.

Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100°C,

namun banyak zat berbahaya, terutama logam, yang tidak dapat

dihilangkan dengan cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum di

berbagai negara berkembang di dunia akibat jumlah penduduk yang

terlalu banyak dan pencemaran air.

Penduduk yang memiliki akses air minum di Provinsi Kepulauan

Riau tahun 2015 adalah 62,13%, yang nilainya tidak berbeda jauh dari

Page 98: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

80

tahun 2014 yaitu 60,96%. Angka ini menunjukkan masih kurangnya akses

air minum yang berkualitas bagi penduduk.

Gambar 5.2Cakupan Persentase Penduduk yang memiliki akses air

Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Akses penduduk terhadap air minum berkualitas (layak) terdiri dari

sumur gali, sumur pompa, terminal air, mata air, penampungan air hujan,

dan PDAM. Dari tabel lampiran profil kabupaten/kota, penduduk yang

memilik akses air minum tertinggi adalah kabupaten Bintan (84,35%),

Kota Batam (78,04%) dan yang terendah adalah Kota Tanjungpinang

(26,43%). Rincian lengkap per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada

lampiran tabel 59.

5.5 SANITASI LAYAK

Sanitasi adalah upaya yang kita lakukan untuk mewujudkan suatu

26,57

84,35

33,82

45,69

78,04

26,43

33,38

62,13

Karimun

Bintan

Natuna

Lingga

Batam

Tanjungpinang

Kep. Anambas

Provinsi

Page 99: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

81

kondisi lingkungan yang sesuai dengan persyaratan kesehatan. Sanitasi

adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan

maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan

bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan

menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Definisi lain dari sanitasi

adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi

yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak

(jamban sehat) provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 adalah 65,5%.

Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban

sehat) menurut kabupaten/kota tertinggi adalah Kota Batam (82,3%),

Kabupaten Bintan (76,5%) dan yang terendah adalah Kabupaten Natuna

(22,7%). Gambaran lengkap penduduk dengan akses terhadap fasilitas

sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut kabupaten/kota dapat dilihat

pada lampiran tabel 61.

5.6 PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENYEHATAN PEMUKIMANDAN TEMPAT-TEMPAT UMUM

5.6.1 RUMAH SEHAT

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan

manusia disamping sandang, pangan dan papan. Rumah adalah

bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana

pembinaan keluarga. Rumah yang kita tempati haruslah sehat, agar

penghuninya dapat bekerja secara produktif. Konstruksi rumah dan

lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor

risiko sebagai sumber penularan berbagai penyakit.

Page 100: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

82

Adapun sebuah rumah dikatakan sehat yaitu dapat memenuhi

kebutuhan fisiologis, psikologis, mencegah penularan penyakit, dan

mencegah terjadinya kecelakaan. Definisi rumah sehat lainnya

adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani

secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari

pengaruh alam luar.

Gambar 5.3Cakupan Persentase Rumah Sehat

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015

Gambar diatas menunjukkan bahwa persentase rumah sehat

selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir berfluktuatif. Cakupan

persentase rumah sehat tahun 2015 adalah 59,23% mengalami

peningkatan dari tahun 2014 yaitu 34,5%.

Gambar 5.4Cakupan Persentase Rumah Sehat

Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015

66,44

88,00

76,42

34,50

59,23

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

2011 2012 2013 2014 2015

persentase

Page 101: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

83

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Gambar diatas menunjukkan cakupan persentase rumah sehat

menurut kabupaten/kota tahun 2015. Cakupan tertinggi adalah Kabupaten

Bintan (86,18%), Kabupaten Karimun (66,71%) dan yang terendah adalah

Kabupaten Kepulauan Anambas (23,75%). Gambaran lengkap cakupan

persentase rumah sehat menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada

lampiran profil kesehatan tabel 58.

5.6.2 TEMPAT-TEMPAT UMUM

Tempat umum adalah suatu tempat yang umumnya terdapat banyak

orang yang berkumpul untuk melakukan suatu kegiatan baik secara

sementara maupun secara terus menerus dan baik membayar maupun

tidak membayar. Tempat umum juga dapat diartikan sebagai sarana yang

diselenggarakan oleh pemerintah, swasta atau perorangan yang

digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat.

Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan

provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 adalah 61,5%, yang tertinggi menurut

66,71

86,18

34,81

37,99

59,58

53,96

23,75

59,23

Karimun

Bintan

Natuna

Lingga

Batam

Tanjungpinang

Kep. Anambas

Provinsi

Page 102: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

84

kabupaten/kota adalah Kabupaten Bintan (92,6%), Kota Tanjungpinang

(85,7%) dan yang terendah adalah Kabupaten Lingga (28,9%). Gambaran

lengkap Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan

menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan

tabel 63.

5.7 PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENYEHATAN TEMPATPENGELOLAAN MAKANAN

Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan

yang disediakan di luar rumah, maka produk-produk makanan yang

disediakan oleh perusahaan atau perorangan yang bergerak dalam usaha

penyediaan makanan untuk kepentingan umum, haruslah terjamin

kesehatan dan keselamatannya. Hal ini hanya dapat terwujud bila

ditunjang dengan keadaan hygiene dan sanitasi Tempat Pengelolaan

Makanan (TPM) yang baik dan dipelihara secara bersama oleh

pengusaha dan masyarakat. TPM yang dimaksud meliputi rumah makan

dan restoran, jasaboga atau catering, industri makanan, kantin, warung

dan makanan jajanan dan sebagainya.

Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah

dan menyediakan makanan bagi masyarakat banyak, maka TPM memiliki

potensi yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau

penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan yang dihasilkannya.

Dengan demikian kualitas makanan yang dihasilkan, disajikan dan dijual

oleh TPM harus memenuhi syarat-syarat kesehatan. Salah satu syarat

kesehatan TPM yang penting dan mempengaruhi kualitas hygiene sanitasi

makanan tersebut adalah faktor lokasi dan bangunan TPM. Lokasi dan

bangunan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan memudahkan

Page 103: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

85

terjadinya kontaminasi makanan oleh mikroorganisme seperti bakteri,

jamur, virus dan parasit serta bahan-bahan kimia yang dapat

menimbulkan risiko terhadap kesehatan.

Tempat pengelolaan makanan (TPM) menurut higiene sanitasi

provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 yang memenuhi syarat higiene

sanitasi adalah 75,65% dan yang tidak memenuhi syarat higiene sanitasi

adalah 21,40%. Menurut data Kabupaten/Kota TPM yang memenuhi

syarat higiene sanitasi tertinggi yaitu Kota Batam (92,25%), Kabupaten

Karimun (84,92%), dan yang terendah adalah Kabupaten Natuna

(15,42%). TPM yang tidak memenuhi syarat higiene sanitasi menurut

kabupaten/kota yang tertinggi adalah Kabupaten Natuna (46,96%), Kota

Tanjungpinang (41,94%), dan yang terendah adalah Kota Batam (9,34%).

Gambaran lengkap Tempat pengelolaan makanan (TPM) menurut higiene

sanitasi dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tabel 64.

Page 104: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 226.864 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 415 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 1.037.104 990.387 2.027.491 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,2 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

8,9 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 46,6 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 104,7 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 46,01 45,51 56,06 % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 9,64 8,83 9,24 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 27,82 27,43 27,63 % Tabel 3

c. Sekolah menengah kejuruan 0,33 0,14 0,24 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 0,43 0,65 0,54 % Tabel 3

e. Akademi/Diploma III 1,33 1,53 1,43 % Tabel 3

f. Universitas/Diploma IV 2,92 2,62 2,77 % Tabel 3

g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,21 0,12 0,16 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 23.478 21.563 45.041 Tabel 4

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6,9 5,8 6,4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4

12 Jumlah Kematian Neonatal 209 142 351 neonatal Tabel 5

13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 8,9 6,6 7,8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

14 Jumlah Bayi Mati 272 173 445 bayi Tabel 5

15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 11,6 8,0 9,9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

16 Jumlah Balita Mati 298 219 517 Balita Tabel 5

17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 12,7 10,2 11,5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

18 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 66 Ibu Tabel 6

Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 146,5 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan

19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 675 410 1.085 Kasus Tabel 7

Proporsi kasus baru TB BTA+ 62,21 37,79 % Tabel 7

CNR kasus baru BTA+ 33,29 20,22 53,51 per 100.000 penduduk Tabel 7

Jumlah seluruh kasus TB 1.800 1.029 2.829 Kasus Tabel 7

CNR seluruh kasus TB 88,78 50,75 139,53 per 100.000 penduduk Tabel 7

Kasus TB anak 0-14 tahun 5,20 % Tabel 7

Persentase BTA+ terhadap suspek 27,22 5,65 11,35 % Tabel 8

Angka kesembuhan BTA+ 46,67 43,37 45,45 % Tabel 9

Angka pengobatan lengkap BTA+ 3,69 2,53 3,26 % Tabel 9

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 50,37 45,89 48,72 % Tabel 9

Angka kematian selama pengobatan 0,69 0,39 1,09 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 11,27 10,41 10,85 % Tabel 10

21 Jumlah Kasus Baru HIV 612 454 1.066 Kasus Tabel 11

22 Jumlah Kasus Baru AIDS 294 146 440 Kasus Tabel 11

23 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 75 97 172 Kasus Tabel 11

24 Jumlah Kematian karena AIDS 294 146 440 Jiwa Tabel 11

25 Donor darah diskrining positif HIV 0,44 0,17 0,40 % Tabel 12

26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13

27 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 19 19 38 Kasus Tabel 14

Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 1,83 1,92 1,87 per 100.000 penduduk Tabel 14

Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 7,89 % Tabel 15

Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15

Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15

Angka Prevalensi Kusta 0,36 2,52 3,06 per 10.000 Penduduk Tabel 16

Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 50,00 100,00 83,33 % Tabel 17

Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 52,00 53,85 52,63 % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

AFP Rate (non polio) < 15 th 2,06 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18

Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Campak 134 115 249 Kasus Tabel 20

Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20

Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20

Jumlah Kasus Hepatitis B 2 0 2 Kasus Tabel 20

29 Incidence Rate DBD 123,13 66,24 95,34 per 100.000 penduduk Tabel 21

30 Case Fatality Rate DBD 2,02 22,39 4,33 % Tabel 21

31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,34 0,27 0,61 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22

32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22

33 Angka Kesakitan Filariasis 6 4 5 per 100.000 penduduk Tabel 23

34 Cakupan pengukuran tekanan darah 15,08 21,58 18,25 % Tabel 24

35 Cakupan pemeriksaan obesitas 1,40 3,29 2,37 % Tabel 25

36 Cakupan pemeriksaan IVA+ 2,70 % Tabel 26

37 Cakupan pemeriksaan CBE 1,73 % Tabel 26

38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 105: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 29

40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 91,16 % Tabel 29

41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 92,69 % Tabel 29

42 Pelayanan Ibu Nifas 87,99 % Tabel 29

43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 92,01 % Tabel 29

44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 67,48 % Tabel 30

45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 87,59 % Tabel 32

46 Penanganan komplikasi kebidanan 87,21 % Tabel 33

47 Penanganan komplikasi Neonatal 41,14 37,67 39,44 % Tabel 33

48 Peserta KB Baru 4,13 % Tabel 36

49 Peserta KB Aktif 83,55 % Tabel 36

50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37

51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,67 1,78 1,72 % Tabel 37

52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 97,90 95,34 96,65 % Tabel 38

53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 93,80 90,76 92,31 % Tabel 38

54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 39,49 41,01 40,23 % Tabel 39

55 Pelayanan kesehatan bayi 69,55 68,97 69,27 % Tabel 40

56 Desa/Kelurahan UCI 86,02 % Tabel 41

57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 93,12 96,14 94,60 % Tabel 43

58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 92,02 94,96 93,46 % Tabel 43

59 Bayi Mendapat Vitamin A 84,14 83,62 83,88 % Tabel 44

60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 76,53 77,85 77,18 % Tabel 44

61 Baduta ditimbang 66,97 66,81 66,89 % Tabel 45

62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,55 0,39 0,47 % Tabel 45

63 Pelayanan kesehatan anak balita 39,38 38,85 39,12 % Tabel 46

64 Balita ditimbang (D/S) 59,37 60,19 59,77 % Tabel 47

65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,41 0,35 0,38 % Tabel 47

66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 99,03 101,35 100,00 % Tabel 48

67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 94,53 93,10 93,83 %

Tabel 49

68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,28 Tabel 50

69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 48,04 sekolah Tabel 51

70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 93,66 sekolah Tabel 51

71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 32,29 31,35 31,82 % Tabel 51

72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 34,77 34,95 34,86 % Tabel 51

73

Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 34,77 34,95 34,86 % Tabel 51

74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 47,80 58,62 53,09 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 20,39 20,82 62,91 % Tabel 53

76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan RS - - % Tabel 54

77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap - - - % Tabel 54

78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 3,78 2,74 3,23 per 100.000 pasien keluar Tabel 55

79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 3,09 2,36 2,70 per 100.000 pasien keluar Tabel 55

80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 41,51 % Tabel 56

81 Bed Turn Over (BTO) di RS 41,51 Kali Tabel 56

82 Turn of Interval (TOI) di RS 5,44 Hari Tabel 56

83 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

84 Rumah Tangga ber-PHBS 40,69 % Tabel 57

C.4 Keadaan Lingkungan

85 Persentase rumah sehat 59,23 % Tabel 58

86 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 62,13 % Tabel 59

87 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 63,26 % Tabel 60

88 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 65,51 % Tabel 61

89 Desa STBM 17,67 % Tabel 62

90 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 61,49 % Tabel 63

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 75,65 % Tabel 64

TPM tidak memenuhi syarat dibina 84,04 % Tabel 65

TPM memenuhi syarat diuji petik 14,01 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

91 Jumlah Rumah Sakit Umum 22 RS Tabel 67

92 Jumlah Rumah Sakit Khusus 5 RS Tabel 67

93 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 36 Tabel 67

94 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 41 Tabel 67

Jumlah Puskesmas Keliling 65 Tabel 67

Jumlah Puskesmas pembantu 311 Tabel 67

95 Jumlah Apotek 239 Tabel 67

96 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 64,00 % Tabel 68

97 Jumlah Posyandu 1.309 Posyandu Tabel 69

98 Posyandu Aktif 53,78 % Tabel 69

99 Rasio posyandu per 100 balita 0,62 per 100 balita Tabel 69

100 UKBM

Poskesdes 103 Poskesdes Tabel 70

Polindes 181 Polindes Tabel 70

Posbindu 56 Posbindu Tabel 70

101 Jumlah Desa Siaga 409 Desa Tabel 71

102 Persentase Desa Siaga 98,55 % Tabel 71

Page 106: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

D.2 Tenaga Kesehatan

103 Jumlah Dokter Spesialis 255 130 385 Orang Tabel 72

104 Jumlah Dokter Umum 352 506 858 Orang Tabel 72

105 Rasio Dokter (spesialis+umum) 61,31 per 100.000 penduduk Tabel 72

106 Jumlah Dokter Gigi 66 186 252 Orang Tabel 72

107 Jumlah Bidan 1.819 Orang Tabel 73

108 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 89,72 per 100.000 penduduk Tabel 73

109 Jumlah Perawat 909 3.004 3.913 Orang Tabel 73

110 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 193,00 per 100.000 penduduk Tabel 73

111 Jumlah Perawat Gigi 25 67 92 Orang Tabel 73

112 Jumlah Tenaga Kefarmasian 95 277 372 Orang Tabel 74

113 Jumlah Tenaga Kesehatan masyarakat 83 131 214 Orang Tabel 75

114 Jumlah Tenaga Sanitasi #REF! #REF! #REF! Orang Tabel 76

115 Jumlah Tenaga Gizi 19 129 148 Orang Tabel 76

D.3 Pembiayaan Kesehatan

116 Total Anggaran Kesehatan 82.990.138.610 Rp Tabel 81

117 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 2,30 % Tabel 81

118 Anggaran Kesehatan Perkapita 1.436.603,78 Rp Tabel 81

Page 107: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

01 BINTAN 72.390 52 68.066 48 140.456 39.747 3,5

02 KARIMUN 122.422 52 114.971 48 237.393 71.682 3,3

03 NATUNA 37.159 51 35.577 49 72.736 21.118 3,4

04 LINGGA 46.719 52 43.933 48 90.652 27.171 3,3

05 KEPULAUAN ANAMBAS 21.525 51 20.314 49 41.839 12.252 3,4

71 BATAM 531.969 52 499.152 48 1.031.121 424.081 2,4

72 TANJUNG PINANG 102.869 51 100.386 49 203.255 65.184 3,1

21 Jumlah Provinsi Kepulauan

Riau 935.053 51 882.399 49 1.817.452 661.235 3

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SEMESTER I

KODE

WILAYAH Kota/Kabupaten

LAKI-LAKI

(Jiwa)

%

(Laki-Laki)

PEREMPUAN

(Jiwa)

%

(Perempuan)

JUMLAH

(Jiwa)

JUMLAH

KEPALA

KELUARGA

JUMLAH

JIWA PER

KELUARGA

Keterangan : DATA BERDASARKAN DATABASE HASIL KONSOLIDASI 30 JUNI 2015

** Data tersebut sudah dibersihkan Oleh Kementerian Dalam Negeri cq Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, sesuai Undang-Undang 24 tahun 2013

Page 108: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 1

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Karimun 1.524,0 42 29 71 225.298 54.233 4,15 147,83

2 Bintan 1.946,1 38 13 51 141.415 39.826 3,55 72,67

3 Natuna 2001,3 70 6 76 74.535 20.027 3,72 37,24

4 Lingga 218.848,2 75 6 81 100.448 23.843 4,21 0,46

5 Batam 1.670,3 0 64 64 1.188.985 428.787 2,77 711,84

6 Tanjungpinang 239,5 0 18 18 251.484 76.545 3,29 1050,04

7 Kep. Anambas 634,3 52 2 54 45.326 #DIV/0! 71,46

JUMLAH (PROVINSI) 226.863,7 277 138 415 2.027.491 643.261 3,15 8,94

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

DESA +

KELURAHAN

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN

/KOTA

JUMLAHJUMLAH

PENDUDUKDESA KELURAHAN

Page 109: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6 7

1 Karimun 0 - 4 11.066 10.529 21.595 105,10

5 - 9 12.571 11.984 24.555 104,90

10 - 14 12.638 12.004 24.642 105,28

15 - 19 9.290 8.284 17.574 112,14

20 - 24 6.833 6.276 13.109 108,88

25 - 29 8.417 9.231 17.648 91,18

30 - 34 9.942 10.354 20.296 96,02

35 - 39 9.912 9.562 19.474 103,66

40 - 44 8.544 8.232 16.776 103,79

45 - 49 7.725 6.718 14.443 114,99

50 - 54 6.009 5.499 11.508 109,27

55 - 59 4.523 4.109 8.632 110,08

60 - 64 2.942 2.954 5.896 99,59

65 - 69 2.054 2.093 4.147 98,14

70 - 74 1.376 1.326 2.702 103,77

75+ 1.080 1.221 2.301 88,45

114.922 110.376 225.298 104,12

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN/

KOTAKELOMPOK UMUR (TAHUN)

Jumlah

Page 110: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMINNO

KABUPATEN/

KOTAKELOMPOK UMUR (TAHUN)

2 Bintan 0 - 4 4.475 4.164 8.639 107,47

5 - 9 7.717 7.229 14.946 106,75

10 - 14 7.475 7.096 14.571 105,34

15 - 19 5.811 5.314 11.125 109,35

20 - 24 5.395 5.124 10.519 105,29

25 - 29 5.361 5.422 10.783 98,87

30 - 34 6.655 7.049 13.704 94,41

35 - 39 7.010 7.137 14.147 98,22

40 - 44 6.325 5.635 11.960 112,24

45 - 49 5.209 4.105 9.314 126,89

50 - 54 3.774 3.183 6.957 118,57

55 - 59 2.683 2.377 5.060 112,87

60 - 64 1.868 1.839 3.707 101,58

65 - 69 1.206 1.129 2.335 106,82

70 - 74 986 859 1.845 114,78

75+ 989 814 1.803 121,50

72.939 68.476 141.415 106,52

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Jumlah

Page 111: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMINNO

KABUPATEN/

KOTAKELOMPOK UMUR (TAHUN)

45,38

3 Natuna 0 - 4 3.861 3.824 7.685 100,97

5 - 9 4.238 4.120 8.358 102,86

10 - 14 4.461 4.221 8.682 105,69

15 - 19 2.967 2.541 5.508 116,77

20 - 24 1.978 1.785 3.763 110,81

25 - 29 2.911 3.022 5.933 96,33

30 - 34 3.233 3.083 6.316 104,87

35 - 39 3.375 3.131 6.506 107,79

40 - 44 2.899 2.721 5.620 106,54

45 - 49 2.689 2.398 5.087 112,14

50 - 54 1.963 1.686 3.649 116,43

55 - 59 1.454 1.293 2.747 112,45

60 - 64 1.088 987 2.075 110,23

65 - 69 675 578 1.253 116,78

70 - 74 333 359 692 92,76

75+ 285 376 661 75,80

38.410 36.125 74.535 106,33

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Jumlah

Page 112: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMINNO

KABUPATEN/

KOTAKELOMPOK UMUR (TAHUN)

57,90

4 Lingga 0 - 4 2.865 2.682 5.547 106,82

5 - 9 4.632 4.209 8.841 110,05

10 - 14 4.925 4.802 9.727 102,56

15 - 19 4.144 3.958 8.102 104,70

20 - 24 4.050 3.852 7.902 105,14

25 - 29 4.305 4.147 8.452 103,81

30 - 34 4.998 4.543 9.541 110,02

35 - 39 4.580 4.079 8.659 112,28

40 - 44 3.966 3.505 7.471 113,15

45 - 49 3.213 2.905 6.118 110,60

50 - 54 2.746 2.561 5.307 107,22

55 - 59 2.476 2.429 4.905 101,93

60 - 64 1.952 1.759 3.711 110,97

65 - 69 1.238 1.248 2.486 99,20

70 - 74 944 880 1.824 107,27

75+ 846 1.009 1.855 83,85

51.880 48.568 100.448 106,82Jumlah

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Page 113: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMINNO

KABUPATEN/

KOTAKELOMPOK UMUR (TAHUN)

43,15

5 Batam 0 - 4 76.604 73.841 150.445 103,74

5 - 9 65.363 61.368 126.731 106,51

10 - 14 44.539 42.069 86.608 105,87

15 - 19 32.843 36.213 69.056 90,69

20 - 24 57.435 67.785 125.220 84,73

25 - 29 76.099 80.840 156.939 94,14

30 - 34 78.150 76.895 155.045 101,63

35 - 39 65.252 57.308 122.560 113,86

40 - 44 46.542 35.015 81.557 132,92

45 - 49 27.218 18.703 45.921 145,53

50 - 54 16.040 11.958 27.998 134,14

55 - 59 9.788 8.317 18.105 117,69

60 - 64 5.795 5.035 10.830 115,09

65 - 69 2.854 2.945 5.799 96,91

70 - 74 1.621 1.799 3.420 90,11

75+ 1.257 1.494 2.751 84,14

607.400 581.585 1.188.985 104,44

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Jumlah

Page 114: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMINNO

KABUPATEN/

KOTAKELOMPOK UMUR (TAHUN)

46,21

6 Tanjungpinang 0 - 4 7.700 7.036 14.736 109,44

5 - 9 11.639 10.988 22.627 105,92

10 - 14 11.993 11.182 23.175 107,25

15 - 19 10.062 9.469 19.531 106,26

20 - 24 9.887 9.490 19.377 104,18

25 - 29 9.632 9.855 19.487 97,74

30 - 34 12.171 12.523 24.694 97,19

35 - 39 12.905 12.865 25.770 100,31

40 - 44 11.156 10.714 21.870 104,13

45 - 49 8.976 7.865 16.841 114,13

50 - 54 6.936 6.417 13.353 108,09

55 - 59 5.317 4.857 10.174 109,47

60 - 64 3.793 3.585 7.378 105,80

65 - 69 2.333 2.455 4.788 95,03

70 - 74 1.692 1.746 3.438 96,91

75+ 1.904 2.341 4.245 81,33

128.096 123.388 251.484 103,82

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Jumlah

Page 115: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMINNO

KABUPATEN/

KOTAKELOMPOK UMUR (TAHUN)

40,91

7 Kep. Anambas 0 - 4 1.867 1.846 3.713 101,14

5 - 9 2.394 2.267 4.661 105,60

10 - 14 2.236 2.220 4.456 100,72

15 - 19 2.075 1.946 4.021 106,63

20 - 24 1.965 1.871 3.836 105,02

25 - 29 2.245 2.093 4.338 107,26

30 - 34 2.298 2.016 4.314 113,99

35 - 39 2.004 1.842 3.846 108,79

40 - 44 1.755 1.478 3.233 118,74

45 - 49 1.295 1.064 2.359 121,71

50 - 54 1.140 1.041 2.181 109,51

55 - 59 820 782 1.602 104,86

60 - 64 599 530 1.129 113,02

65 - 69 322 350 672 92,00

70 - 74 233 269 502 86,62

75+ 209 254 463 82,28

Jumlah 23.457 21.869 45.326 107,26

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Page 116: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMINNO

KABUPATEN/

KOTAKELOMPOK UMUR (TAHUN)

46,88

8 PROVINSI 0 - 4 108.438 103.922 212.360 104,35

5 - 9 108.554 102.165 210.719 106,25

10 - 14 88.267 83.594 171.861 105,59

15 - 19 67.192 67.725 134.917 99,21

20 - 24 87.543 96.183 183.726 91,02

25 - 29 108.970 114.610 223.580 95,08

30 - 34 117.447 116.463 233.910 100,84

35 - 39 105.038 95.924 200.962 109,50

40 - 44 81.187 67.300 148.487 120,63

45 - 49 56.325 43.758 100.083 128,72

50 - 54 38.608 32.345 70.953 119,36

55 - 59 27.061 24.164 51.225 111,99

60 - 64 18.037 16.689 34.726 108,08

65 - 69 10.682 10.798 21.480 98,93

70 - 74 7.185 7.238 14.423 99,27

75+ 6.570 7.509 14.079 87,50

JUMLAH (PROVINSI) 1.037.104 990.387 2.027.491 104,72

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 46,65

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Page 117: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Karimun PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 91.285 87.863 179.148

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF88.631 83.397 172.028 97,09 94,92 96,03

PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 18.612 20.842 39.454 20,39 23,72 22,02

b. SD/MI 28.231 28.679 56.910 30,93 32,64 31,77

c. SMP/ MTs 17.632 14.461 32.093 19,32 16,46 17,91

d. SMA/ MA 18.524 16.420 34.944 20,29 18,69 19,51

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 3.377 1.436 4.813 3,70 1,63 2,69

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 749 699 1.448 0,82 0,80 0,81

g. AKADEMI/DIPLOMA III 969 1.117 2.086 1,06 1,27 1,16

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 2.723 3.809 6.532 2,98 4,34 3,65

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 470 399 869 0,51 0,45 0,49

TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINPROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN/

KOTAVARIABEL

JUMLAH PERSENTASE

Page 118: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

NOKABUPATEN/

KOTAVARIABEL

JUMLAH PERSENTASE

2 Bintan PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 12.192 11.393 23.585

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF0 0,00 0,00 0,00

PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 13.114 12.198 25.312 107,56 107,07 107,32

b. SD/MI 11.621 11.124 22.745 95,32 97,64 96,44

c. SMP/ MTs 8.549 7.588 16.137 70,12 66,60 68,42

d. SMA/ MA 15.089 13.671 28.760 123,76 119,99 121,94

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0 0 0,00 0,00 0,00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 394 616 1.010 3,23 5,41 4,28

g. AKADEMI/DIPLOMA III 775 922 1.697 6,36 8,09 7,20

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 1.259 1.184 2.443 10,33 10,39 10,36

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 48 37 85 0,39 0,32 0,36

3 Natuna PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 30.311 28.181 58.492

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF24.115 22.235 46.350 79,56 78,90 79,24

PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 6.197 5.945 12.142 20,44 21,10 20,76

b. SD/MI 10.435 10.675 21.110 34,43 37,88 36,09

c. SMP/ MTs 4.494 4.070 8.564 14,83 14,44 14,64

d. SMA/ MA 6.976 5.329 12.305 23,01 18,91 21,04

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0 0 0,00 0,00 0,00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 413 497 910 1,36 1,76 1,56

g. AKADEMI/DIPLOMA III 440 599 1.039 1,45 2,13 1,78

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 1.274 1.041 2.315 4,20 3,69 3,96

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 83 20 103 0,27 0,07 0,18

Page 119: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

NOKABUPATEN/

KOTAVARIABEL

JUMLAH PERSENTASE

4 Lingga PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 44.383 41.714 86.097

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF38.890 37.630 76.520 87,62 90,21 88,88

PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 6.062 5.655 11.717 13,66 13,56 13,61

b. SD/MI 16.004 14.965 30.969 36,06 35,88 35,97

c. SMP/ MTs 4.770 3.890 8.660 10,75 9,33 10,06

d. SMA/ MA 5.276 4.077 9.353 11,89 9,77 10,86

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0 0,00 0,00 0,00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 472 645 1.117 1,06 1,55 1,30

g. AKADEMI/DIPLOMA III 365 475 840 0,82 1,14 0,98

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 855 760 1.615 1,93 1,82 1,88

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 39 16 55 0,09 0,04 0,06

5 Batam PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 465.433 446.376 911.809

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF325.537 307.464 633.001 69,94 68,88 69,42

PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 204.208 193.319 397.527 43,87 43,31 43,60

b. SD/MI 41.501 38.553 80.054 8,92 8,64 8,78

c. SMP/ MTs 47.814 41.598 89.412 10,27 9,32 9,81

d. SMA/ MA

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 1.945 2.845 4.790 0,42 0,64 0,53

g. AKADEMI/DIPLOMA III 9.060 9.234 18.294 2,01 2,07 2,01

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 18.204 14.063 32.267 3,91 3,15 3,54

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 975 401 1.376 0,21 0,09 0,15

206.038 200.770 406.808 44,27 44,98 44,62

Page 120: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

NOKABUPATEN/

KOTAVARIABEL

JUMLAH PERSENTASE

6 Tanjungpinang PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 106.634 103.488 210.122

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF208.651 0,00 0,00 99,30

PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 14.446 14.026 28.472 13,55 13,55 13,55

b. SD/MI 22.751 25.772 48.523 21,34 24,90 23,09

c. SMP/ MTs 16.691 15.863 32.554 15,65 15,33 15,49

d. SMA/ MA 36.622 31.445 68.067 34,34 30,39 32,39

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0 0 0,00 0,00 0,00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 488 1.117 1.605 0,46 1,08 0,76

g. AKADEMI/DIPLOMA III 2.190 2.800 4.990 2,05 2,71 2,37

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 5.969 5.091 11.060 5,60 4,92 5,26

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 580 267 847 0,54 0,26 0,40

7 Kep. Anambas PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

b. SD/MI 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

c. SMP/ MTs 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

d. SMA/ MA 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0,00 0,00 0,00

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00

Page 121: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

NOKABUPATEN/

KOTAVARIABEL

JUMLAH PERSENTASE

8 PROVINSI PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 750.238 719.015 1.469.253

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF477.173 450.726 1.136.550 46,01 45,51 56,06

PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 262.639 251.985 514.624 25,32 25,44 25,38

b. SD/MI 130.543 129.768 260.311 17,40 13,10 17,72

c. SMP/ MTs 99.950 87.470 187.420 9,64 8,83 9,24

d. SMA/ MA 288.525 271.712 560.237 27,82 27,43 27,63

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 3.377 1.436 4.813 0,33 0,14 0,24

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 4.461 6.419 10.880 0,43 0,65 0,54

g. AKADEMI/DIPLOMA III 13.799 15.147 28.946 1,33 1,53 1,43

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 30.284 25.948 56.232 2,92 2,62 2,77

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 2.195 1.140 3.335 0,21 0,12 0,16

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Page 122: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Karimun 2.253 25 2.278 2.031 19 2.050 4.284 44 4.328

2 Bintan 1.539 14 1.553 1.575 8 1.583 3.114 22 3.136

3 Natuna 753 13 766 728 12 740 1.481 25 1.506

4 Lingga 818 15 833 787 10 797 1.605 25 1.630

5 Batam 14.784 75 14.859 13.141 64 13.205 27.925 139 28.064

6 Tanjungpinang 2.840 15 2.855 2.869 10 2.879 5.709 25 5.734

7 Kep. Anambas 491 6 497 432 2 434 923 8 931

JUMLAH (PROVINSI) 23.478 163 23.641 21.563 125 21.688 45.041 288 45.329

6,9 5,8 6,4

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN

(DILAPORKAN)

MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH KELAHIRAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATIHIDUP + MATI HIDUP

Page 123: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Karimun 36 52 5 57 20 28 6 34 56 80 11 91

2 Bintan 16 21 3 24 7 11 4 15 23 32 7 39

3 Natuna 14 19 0 19 5 5 1 6 19 24 1 25

4 Lingga 12 16 5 21 4 7 5 12 16 23 10 33

5 Batam 100 127 10 137 88 100 19 119 188 227 29 256

6 Tanjungpinang 22 25 3 28 11 13 10 23 33 38 13 51

7 Kep. Anambas 9 12 0 12 7 9 1 10 16 21 1 22

JUMLAH (PROVINSI) 209 272 26 298 142 173 46 219 351 445 72 517

8,90 11,59 1,11 12,69 6,59 8,02 2,13 10,16 7,79 9,88 1,60 11,48

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

ANGKA KEMATIAN

(DILAPORKAN)

ANAK

BALITABALITA NEONATAL BAYI

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH KEMATIAN

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

NEONATAL BAYI NEONATAL BAYI ANAK

BALITABALITA

ANAK

BALITABALITA

Page 124: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 6

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KABUPATEN/KOTA

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Karimun 4.284 0 0 0 0 0 1 0 1 2 1 1 4 2 2 1 5

2 Bintan 3.114 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 4 5 0 2 5 7

3 Natuna 1.481 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

4 Lingga 1.605 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

5 Batam 27.925 0 5 5 10 0 8 5 13 0 10 10 20 0 23 20 43

6 Tanjungpinang 5.709 0 1 1 2 0 1 0 1 1 2 1 4 1 4 2 7

7 Kep. Anambas 923 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2

45.041 0 7 7 14 0 14 5 19 3 14 16 33 3 35 28 66

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 146,53

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JUMLAH (PROVINSI)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH LAHIR

HIDUP

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

Page 125: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 7

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Karimun 114.922 110.376 225.298 85 68,00 40 32,00 125 251 63,71 143 36,29 394 45 11,42

2 Bintan 72.939 68.476 141.415 59 59,00 41 41,00 100 93 57,76 68 42,24 161 6 3,73

3 Natuna 38.410 36.125 74.535 21 70,00 9 30,00 30 60 70,59 25 29,41 85 0 0,00

4 Lingga 51.880 48.568 100.448 30 46,15 35 53,85 65 30 61,22 19 38,78 49 5 10,20

5 Batam 607.400 581.585 1.188.985 380 62,71 226 37,29 606 1.060 62,80 628 37,20 1.688 89 5,27

6 Tanjungpinang 128.096 123.388 251.484 84 62,69 50 37,31 134 283 68,03 133 31,97 416 1 0,24

7 Kep. Anambas 23.457 21.869 45.326 16 64,00 9 36,00 25 23 63,89 13 36,11 36 1 2,78

JUMLAH (PROVINSI) 1.037.104 990.387 2.027.491 675 62,21 410 37,79 1.085 1.800 63,63 1.029 36,37 2.829 147 5

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 33,29 20,22 53,51

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 88,78 50,75 139,53

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

KASUS TB ANAK 0-

14 TAHUNNO KABUPATEN/KOTAJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU BTA+

L PL+P

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

L PL+P

Page 126: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Karimun 714 504 1.218 85 40 125 11,90 7,94 10,26

2 Bintan 870 795 1.665 59 41 100 6,78 5,16 6,01

3 Natuna 110 31 141 21 9 30 19,09 29,03 21,28

4 Lingga 102 105 207 30 15 45 29,41 14,29 21,74

5 Batam 0 5.008 5.008 380 226 606 #DIV/0! 4,51 12,10

6 Tanjungpinang 641 429 1.070 84 50 134 13,10 11,66 12,52

7 Kep. Anambas 43 28 71 16 9 25 37,21 32,14 35,21

JUMLAH (PROVINSI) 2.480 6.900 9.380 675 390 1.065 27,22 5,65 11,35

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

% BTA (+)

TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KABUPATEN/KOTA

SUSPEK

Page 127: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 9

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Karimun 68 77 145 58 85,29 40 51,95 98 67,59 7 10,29 1 1,30 8 5,52 95,59 53,25 73,10 2 4 6

2 Bintan 78 42 120 73 93,59 39 92,86 112 93,33 2 2,56 0 0,00 2 1,67 96,15 92,86 95,00 1 3 4

3 Natuna 10 3 13 2 20,00 1 33,33 3 23,08 4 40,00 2 66,67 6 46,15 60,00 100,00 69,23 0 0 0

4 Lingga 30 15 45 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0

5 Batam 480 280 760 137 28,54 91 32,50 228 30,00 16 3,33 9 3,21 25 3,29 31,88 35,71 33,29 3 1 4

6 Tanjungpinang 130 49 179 104 80,00 34 69,39 138 77,09 1 0,77 0 0,00 1 0,56 80,77 69,39 77,65 7 0 7

7 Kep. Anambas 16 9 25 5 31,25 1 11,11 6 24,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 31,25 11,11 24,00 1 0 1

JUMLAH (PROVINSI) 812 475 1.287 379 46,67 206 43,37 585 45,45 30 3,69 12 2,53 42 3,26 50,37 45,89 48,72 14 8 22

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0,7 0,4 1,1

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH KEMATIAN

SELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP

(COMPLETE RATE)

L P

BTA (+) DIOBATI

ANGKA KEBERHASILAN

PENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

P L + P

Page 128: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Karimun 15.322 14.358 29.680 1.532 1.436 2.968 304 19,8 229 15,9 533 18,0

2 Bintan 6.935 6.872 13.807 694 687 1.381 17 2,4 14 2,0 31 2,2

3 Natuna 5.078 4.770 9.848 508 477 985 11 2,2 4 0,8 15 1,5

4 Lingga - - 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! 1 #DIV/0!

5 Batam 74.285 71.128 145.413 7.428 7.113 14.541 706 9,5 669 9,4 1.375 9,5

6 Tanjungpinang 14.637 14.086 28.723 1.464 1.409 2.872 295 20,2 261 18,5 556 19,4

7 Kep. Anambas 2.271 2.118 4.389 227 212 439 3 1,3 2 0,9 5 1,1

JUMLAH (PROVINSI) 118.528 113.332 231.860 11.853 11.334 23.186 1.336 11,3 1.180 10,4 2.516 10,9

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

P L + P

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

JUMLAH BALITAJUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KABUPATEN/KOTA

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L

Page 129: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 11

L P L+PPROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+PPROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P L P L+PPROPORSI

KELOMPOK

UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Karimun ≤ 4 TAHUN 10 5 15 9,74 2 0 2 6,45 1 0 1 0 0 0 0,00

5 - 14 TAHUN 1 1 2 1,30 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

15 - 19 TAHUN 1 3 4 2,60 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

20 - 24 TAHUN 3 11 14 9,09 1 0 1 3,23 1 0 1 0 5 5 62,50

25 - 49 TAHUN 50 55 105 68,18 15 9 24 77,42 12 7 19 0 3 3 37,50

≥ 50 TAHUN 10 4 14 9,09 3 1 4 12,90 3 0 3 0 0 0 0,00

75 79 154 21 10 31 17 7 24 0 8 8

2 Bintan ≤ 4 TAHUN 0 1 1 4,17 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

20 - 24 TAHUN 0 4 4 16,67 0 2 2 7,14 0 0 0 0 5 5 62,50

25 - 49 TAHUN 9 9 18 75,00 16 7 23 82,14 4 1 5 0 3 3 37,50

≥ 50 TAHUN 1 0 1 4,17 2 1 3 10,71 0 1 1 0 0 0 0,00

10 14 24 18 10 28 4 2 6 0 8 8

3 Natuna ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

20 - 24 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

25 - 49 TAHUN 5 6 11 100,00 2 2 4 100,00 0 0 0 3 3 6 100,00

≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

5 6 11 2 2 4 0 0 0 3 3 6

4 Lingga ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 0,00

5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 0,00

15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 0,00

20 - 24 TAHUN 1 1 2 15,38 0 0 0 #DIV/0! 0 2 2 0 1 1 12,50

25 - 49 TAHUN 5 4 9 69,23 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 3 4 7 87,50

≥ 50 TAHUN 2 0 2 15,38 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 0,00

8 5 13 0 0 0 0 2 2 3 5 8

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

AIDS SYPHILIS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

H I V

NO KELOMPOK UMURKABUPATEN/

KOTA

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

Page 130: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

5 Batam ≤ 4 TAHUN 18 9 27 4,21 4 4 8 2,92 1 1 2 0 0 0 0,00

5 - 14 TAHUN 4 1 5 0,78 0 0 0 0,00 1 0 1 0 0 0 0,00

15 - 19 TAHUN 0 2 2 0,31 0 0 0 0,00 0 0 0 1 0 1 1,33

20 - 24 TAHUN 25 18 43 6,71 158 75 233 85,04 0 0 0 4 11 15 20,00

25 - 49 TAHUN 307 208 515 80,34 16 9 25 9,12 54 28 82 22 37 59 78,67

≥ 50 TAHUN 27 22 49 7,64 4 4 8 2,92 0 4 4 0 0 0 0,00

381 260 641 182 92 274 56 33 89 27 48 75

6 Tanjungpinang ≤ 4 TAHUN 3 4 7 3,59 2 2 4 4,49 1 0 1 0 0 0 0,00

5 - 14 TAHUN 1 0 1 0,51 1 0 1 1,12 0 0 0 0 0 0 0,00

15 - 19 TAHUN 0 1 1 0,51 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

20 - 24 TAHUN 13 14 27 13,85 8 1 9 10,11 0 3 3 3 1 4 5,97

25 - 49 TAHUN 80 55 135 69,23 40 20 60 67,42 13 7 20 29 21 50 74,63

≥ 50 TAHUN 22 2 24 12,31 12 3 15 16,85 5 3 8 10 3 13 19,40

119 76 195 63 26 89 19 13 32 42 25 67

7 Kep. Anambas ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

5 - 14 TAHUN 1 0 1 3,57 1 0 1 7,14 1 0 1 0 0 0 #DIV/0!

15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

20 - 24 TAHUN 0 1 1 3,57 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

25 - 49 TAHUN 13 13 26 92,86 7 6 13 92,86 3 5 8 0 0 0 #DIV/0!

≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

14 14 28 8 6 14 4 5 9 0 0 0

8 PROVINSI ≤ 4 TAHUN 31 19 50 4,69 8 6 14 3,18 3 1 4 0 0 0 0,00

5 - 14 TAHUN 7 2 9 0,84 2 0 2 0,45 2 0 2 0 0 0 0,00

15 - 19 TAHUN 1 6 7 0,66 0 0 0 0,00 0 0 0 1 0 1 0,58

20 - 24 TAHUN 42 49 91 8,54 167 78 245 55,68 1 5 6 7 23 30 17,44

25 - 49 TAHUN 469 350 819 76,83 96 53 149 33,86 86 48 134 57 71 128 74,42

≥ 50 TAHUN 62 28 90 8,44 21 9 30 6,82 8 8 16 10 3 13 7,56

JUMLAH (PROVINSI) 612 454 1.066 294 146 440 100 62 162 75 97 172

PROPORSI JENIS KELAMIN 57,41 42,59 66,82 33,18 61,73 38,27 43,60 56,40

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

Page 131: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 12

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 PMI Kab. Karimun 3.235 452 3.687 3.068 94,84 445 98,45 3.513 95,28 9 0,29 1 0,22 10 0,28

2 PMI Kab. Bintan 319 59 378 319 100,00 59 100,00 378 100,00 3 0,94 0 0,00 3 0,79

3 RSUD Natuna 857 131 988 857 100,00 131 100,00 988 100,00 1 0,12 0 0,00 1 0,10

4 PMI Kota Batam 13.214 2.046 15.260 13.214 100,00 2.046 100,00 15.260 100,00 83 0,63 5 0,24 88 0,58

5 PMI Kota Tanjungpinang 5.560 737 6.297 5.484 98,63 749 101,63 6.233 98,98 4 0,07 0 0,00 4 0,06

JUMLAH 23.185 3.425 26.610 22.942 98,95 3.430 100,15 26.372 99,11 100 0,44 6 0 106 0,40

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JUMLAH PENDONOR

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP

HIV

L P

POSITIF HIV

L + P L P L + P

Page 132: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Karimun 114.922 110.376 225.298 2.584 2.421 4.821 1.923 74,41 1.852 76,50 3.775 78,30

2 Bintan 72.939 68.476 141.415 1.561 1.465 3.026 1.336 85,59 1.120 76,43 2.456 81,16

3 Natuna 38.410 36.125 74.535 1.127 1.146 2.273 1.060 94,06 1.091 95,20 2.151 94,63

4 Lingga 51.880 48.568 100.448 1.110 1.039 2.149 1.060 95,49 1.091 105,04 2.151 100,11

5 Batam 607.400 581.585 1.188.985 12.998 12.446 25.444 5.249 40,38 5.017 40,31 10.266 40,35

6 Tanjungpinang 128.096 123.388 251.484 2.741 2.641 5.382 1.423 51,91 1.644 62,26 3.067 56,99

7 Kep. Anambas 23.457 21.869 45.326 502 468 970 328 65,34 262 55,98 590 60,83

JUMLAH (PROVINSI) 1.037.104 990.387 2.027.491 22.624 21.625 44.065 12.379 54,7 12.077 55,8 24.456 55,5

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JUMLAH TARGET PENEMUANDIARE DITANGANI

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

P L + PLNO

KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH PENDUDUK

DIARE

Page 133: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Karimun 1 2 3 0 0 0 1 2 3

2 Bintan 2 0 2 0 0 0 2 0 2

3 Natuna 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Lingga 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Batam 1 2 3 8 7 15 9 9 18

6 Tanjungpinang 1 0 1 5 2 7 6 2 8

7 Kep. Anambas 1 6 7 0 0 0 1 6 7

JUMLAH (PROVINSI) 6 10 16 13 9 22 19 19 38

37,50 62,50 59,09 40,91 50,00 50,00

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1,83 1,92 1,87

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

PROPORSI JENIS

KELAMIN

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNOKABUPATEN/

KOTA

KASUS BARU

Page 134: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 15

L P L+P JUMLAH % JUMLAH %

1 2 4 5 6 7 8 9 10

1 Karimun 0 0 3 0 0,00 0 0,00

2 Bintan 2 0 2 0 0,00 0 0,00

3 Natuna 0 0 0 0 0,00 0 0,00

4 Lingga 0 0 0 0 0,00 0 0,00

5 Batam 9 9 18 0 0,00 0 0,00

6 Tanjungpinang 6 2 8 0 0,00 0 0,00

7 Kep. Anambas 1 6 7 3 42,86 0 0,00

JUMLAH (PROVINSI) 18 17 38 3 7,89 - 0

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NOKABUPATEN/

KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 135: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Karimun 1 2 3 0 0 0 1 2 3

2 Bintan 2 0 2 2 0 2 4 0 4

3 Natuna 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Lingga 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Batam 1 2 3 22 12 34 23 14 37

6 Tanjungpinang 1 0 1 6 2 8 7 2 9

7 Kep. Anambas 1 6 7 1 1 2 2 7 9

JUMLAH (PROVINSI) 6 10 16 31 15 46 37 25 62

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,36 2,52 3,06

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN/

KOTA

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

Page 136: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Karimun 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Bintan 2 0 2 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 2 0 2 1 50,00 1 #DIV/0! 2 100,00

3 Natuna 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 Lingga 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Batam 1 2 3 1 100,00 2 100,00 3 100,00 22 12 34 11 50,00 5 41,67 16 47,06

6 Tanjungpinang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

7 Kep. Anambas 1 6 7 1 100,00 6 100,00 7 100,00 1 1 2 1 100,00 1 100,00 2 100,00

JUMLAH (PROVINSI) 4 8 12 2 50,0 8 100,0 10 83,3 25 13 38 13 52,0 7 53,8 20 52,6

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN/

KOTA

RFT PB

L + PPENDERITA PB PENDERITA MB

L + P

RFT MB

L PL P

Page 137: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 18

NOKABUPATEN/

KOTA

JUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4

1 Karimun 154.506 1

2 Bintan 38.156 2

3 Natuna 24.725 0

4 Lingga 24.115 1

5 Batam 363.784 7

6 Tanjungpinang 60.538 3

7 Kep. Anambas 12.830 0

JUMLAH (PROVINSI) 678.654 14

2,06

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK

USIA < 15 TAHUN

Page 138: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Karimun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Bintan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Natuna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Lingga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Batam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Kep. Anambas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

KABUPATEN/KOTADIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

PERTUSISNO

Page 139: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 20

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Karimun 8 6 14 0 0 0 0 0 0 0

2 Bintan 12 15 27 0 0 0 0 2 0 2

3 Natuna 11 8 19 0 0 0 0 0 0 0

4 Lingga 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0

5 Batam 91 72 163 0 0 0 0 0 0 0

6 Tanjungpinang 10 13 23 0 0 0 0 0 0 0

7 Kep. Anambas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (PROVINSI)) 134 115 249 0 0 0 0 2 0 2

CASE FATALITY RATE (%) 0,0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)

NO KABUPATEN/KOTACAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS B

Page 140: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Karimun 191 177 368 3 4 7 1,6 2,3 1,9

2 Bintan 222 182 404 1 1 2 0,5 0,5 0,5

3 Natuna 84 68 152 0 0 0 0,0 0,0 0,0

4 Lingga 4 3 7 0 0 0 0,0 0,0 0,0

5 Batam 600 39 639 0 7 7 0,0 17,9 1,1

6 Tanjungpinang 174 184 358 0 3 3 0,0 1,6 0,8

7 Kep. Anambas 2 3 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (PROVINSI) 1.277 656 1.933 4 15 19 2,0 22,4 4,3

123,1 66,2 95,3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

INCIDENCE RATE PER

100.000 PENDUDUK

NOKABUPATEN/

KOTAMENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Page 141: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 22

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Karimun 0 476 459 935 3 0,63 0 0,00 3 0,32 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00

2 Bintan 1.245 1.641 2.886 1.227 1.787 3.014 51 4,16 38 2,13 89 2,95 0 0 0 0,00 0,00 0,00

3 Natuna 337 312 649 330 305 635 3 0,91 2 0,66 5 0,79 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4 Lingga 681 689 1.370 681 689 1.370 232 34,07 198 28,74 430 31,39 0 0,00 0,00 0,00

5 Batam 57 112 169 57 112 169 9 15,79 6 5,36 15 8,88 0 0 0 0,00 0,00 0,00

6 Tanjungpinang 84 63 147 84 63 147 1 1,19 0 0,00 1 0,68 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00

7 Kep. Anambas 357 360 717 328 305 633 50 15,24 27 8,85 77 12,16 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (PROVINSI) 2.761 3.177 5.938 3.183 3.720 6.903 349 10,96 271 7,28 620,00 8,98 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 1.013.746

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,34 0,27 0,61

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

NOKABUPATEN/

KOTA POSITIFL P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 142: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Karimun 0 0 0 0 0 0

2 Bintan 5 3 8 45 21 66

3 Natuna 0 0 0 0 0 0

4 Lingga 3 4 7 13 8 21

5 Batam 3 4 7 4 9 13

6 Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0

7 Kep. Anambas 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (PROVINSI) 11 11 22 62 38 100

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 5,98 3,84 4,93

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO

KABUPATEN/

KOTA

PENDERITA FILARIASIS

Page 143: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 24

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Karimun 94.947 89.074 184.021 36.537 38,48 58.496 65,67 95.033 51,64 5.627 15,40 9.145 15,63 14.772 15,54

2 Bintan 22.248 18.801 41.049 18.494 83,13 24.796 131,89 43.290 105,46 1.538 8,32 2.532 10,21 4.070 9,40

3 Natuna 25.850 23.960 49.810 15.064 58,27 18.926 78,99 33.990 68,24 1.326 8,80 1.304 6,89 2.630 7,74

4 Lingga 31.123 29.120 60.243 19.814 63,66 19.575 67,22 39.389 65,38 3.127 15,78 4.284 21,89 7.411 18,81

5 Batam 420.894 404.307 825.201 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2.638 #DIV/0! 4.136 #DIV/0! 6.774 #DIV/0!

6 Tanjungpinang 86.702 84.713 171.415 675 0,78 3.726 4,40 4.401 2,57 249 36,89 1.334 35,80 1.583 35,97

7 Kep. Anambas 14.885 13.590 28.475 14.466 97,19 17.647 129,85 32.113 112,78 1.242 8,59 1.358 7,70 2.600 8,10

JUMLAH (PROVINSI) 696.649 663.565 1.360.214 105.050 15,08 143.166 21,58 248.216 18,25 15.747 14,99 24.093 16,83 39.840 16,05

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUAN

JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANLAKI-LAKINO KABUPATEN/KOTA

Page 144: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 25

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Karimun 20 58 78 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Bintan 20.000 20.606 40.606 1.492 7,46 1.454 7,06 2.946 7,26 7 0,47 39 2,68 46 1,56

3 Natuna 16.340 24.737 41.077 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 Lingga 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Batam 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 17 #DIV/0! 86 #DIV/0! 103 #DIV/0!

6 Tanjungpinang 96.764 94.182 190.946 574 0,59 3.717 3,95 4.291 2,25 190 33,10 1.714 46,11 1.904 44,37

7 Kep. Anambas 14.466 17.647 32.113 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (PROVINSI) 147.590 157.230 304.820 2.066 1,40 5.171 3,29 7.237 2,37 214 10,36 1.839 35,56 2.053 28,37

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI +

PEREMPUANNO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN

JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

Page 145: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 26

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Karimun 106.175 249 0,23 9 3,61 6 2,41

2 Bintan 4.561 67 1,47 1 1,49 1 1,49

3 Natuna 11.333 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 Lingga 1.793 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Batam 98.520 742 0,75 15 2,02 16 2,16

6 Tanjungpinang 5.384 797 14,80 25 3,14 9 1,13

7 Kep. Anambas 6.400 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (PROVINSI) 234.166 1.855 0,79 50 2,70 32 1,73

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA

DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

TUMOR/BENJOLANNO

KABUPATEN/

KOTA

PEREMPUAN

USIA 30-50 TAHUN

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN

PAYUDARAIVA POSITIF

Page 146: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Tabel 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

DIKETAHUIDITANGGU-

LANGIAKHIR L P L+P

0-7

HARI

8-28

HARI

1-11

BLN

1-4

THN

5-9

THN

10-14

THN

15-19

THN

20-44

THN

45-54

THN

55-59

THN

60-69

THN

70+

THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Karimun Tidak ada 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 Bintan

Keracunan Pangan

(Pesantren Ceruk Ijuk,

Toapaya Asri)

1 1 6/2/2016 6/2/2017 6/2/2018 44 0 44 0 0 0 0 0 35 9 0 0 0 0 0 0 0 0 101 0 101 43,56 #DIV/0! 43,56 0,00 #DIV/0! 0,00

DBD (Kec. Bintan

Utara)1 3 13/7/2015 13/7/2015 31/12/2015 52 50 102 0 0 2 11 29 26 5 22 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00 0,00 0,00

DBD (Kec. Teluk

Sebong)1 4 21/9/2015 21/9/2015 31/12/2015 36 35 71 0 0 0 6 15 16 7 20 4 1 2 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00 0,00 0,00

3 Natuna Tidak ada 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 Lingga Tidak ada 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

5 Batam Tidak ada 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

6 Tanjungpinang Tidak ada 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

7 Kep. Anambas Diare 1 1 11/26/2015 11/26/2015 11/26/2015 10 16 26 0 0 1 8 7 0 1 6 2 0 0 1 0 0 0 450 399 849 2,22 4,01 3,06 0,00 0,00 0,00

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOJENIS KEJADIAN LUAR

BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAMKABUPATEN/

KOTA JUMLAH

KEC

YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH

DESA/KEL

CFR (%)

Page 147: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 28

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %

1 2 3 4 5

1 Karimun 0 0 #DIV/0!

2 Bintan 8 8 100,00

3 Natuna 0 0 0,00

4 Lingga 0 0 #DIV/0!

5 Batam 0 0 #DIV/0!

6 Tanjungpinang 0 0 #DIV/0!

7 Kep. Anambas 1 1 100,00

JUMLAH (PROVINSI) 9 9 100,00

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

KLB DI DESA/KELURAHANNO

KABUPATEN/

KOTA

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 148: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 29

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Karimun 4.549 4.450 97,82 3.744 82,30 4.343 4.279 98,53 3.857 88,81 4.260 98,09

2 Bintan 3.437 3.407 99,13 3.291 95,75 3.211 3.104 96,67 3.106 96,73 3.106 96,73

3 Natuna 1.665 1.566 94,05 1.512 90,81 1.589 1.432 90,12 1.372 86,34 1.478 93,01

4 Lingga 1.823 1.784 97,86 1.694 92,92 1.740 1.572 90,34 1.599 91,90 1.613 92,70

5 Batam 31.324 30.926 98,73 29.288 93,50 29.898 27.977 93,57 26.309 88,00 27.706 92,67

6 Tanjungpinang 6.987 6.184 88,51 5.882 84,18 6.673 5.733 85,91 5.591 83,79 5.661 84,83

7 Kep. Anambas 1.157 1.166 100,78 1.026 88,68 1.095 903 82,47 884 80,73 847 77,35

JUMLAH (PROVINSI) 50.942 49.483 97,1 46.437 91,2 48.549 45.000 92,7 42.718 88,0 44.671 92,01

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JUMLAH

PERSALINAN

DITOLONG NAKES

MENDAPAT

YANKES NIFAS

IBU NIFAS

MENDAPAT VIT A

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN/

KOTA

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS

JUMLAHK1 K4

MENURUT KABUPATEN/KOTA

Page 149: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 30

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Karimun 4.549 613 13,5 1.004 22,1 1.041 22,9 591 13,0 362 8,0 2.998 65,9

2 Bintan 3.437 278 8,1 478 13,9 609 17,7 846 24,6 1.211 35,2 3.144 91,5

3 Natuna 1.665 603 36,2 332 19,9 156 9,4 98 5,9 66 4,0 652 39,2

4 Lingga 2.432 902 37,1 777 31,9 524 21,5 455 18,7 324 13,3 2.080 85,5

5 Batam 31.389 7.105 22,6 6.083 19,4 3.792 12,1 2.486 7,9 1.848 5,9 14.209 45,3

6 Tanjungpinang 6.987 4.180 59,8 3.554 50,9 2.799 40,1 2.544 36,4 2.410 34,5 11.307 161,8

7 Kep. Anambas 1.227 242 19,7 237 19,3 122 9,9 81 6,6 47 3,8 487 39,7

JUMLAH (PROVINSI) 51.686 13.923 26,9 12.465 24,1 9.043 17,5 7.101 13,7 6.268 12,1 34.877 67,5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO

KABUPATEN/

KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 150: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KABUPATEN/KOTA

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Karimun 25.775 1.380 5,4 1.340 5,2 1.067 4,1 597 2,3 370 1,4

2 Bintan 12.233 129 1,1 213 1,7 373 3,0 253 2,1 305 2,5

3 Natuna 7.757 448 5,8 283 3,6 70 0,9 36 0,5 9 0,1

4 Lingga 20.172 122 0,6 38 0,2 45 0,2 27 0,1 46 0,2

5 Batam 150.107 2.510 1,7 1.379 0,9 764 0,5 512 0,3 361 0,2

6 Tanjungpinang 41.824 3.593 8,6 3.245 7,8 2.771 6,6 2.582 6,2 2.377 5,7

7 Kep. Anambas 12.607 73 0,6 31 0,2 39 0,3 39 0,3 46 0,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 270.475 8.255 3,1 6.529 2,4 5.129 1,9 4.046 1,5 3.514 1,3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

NOKABUPATEN/

KOTA

JUMLAH WUS

(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 151: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KABUPATEN/KOTA

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 Karimun 4.549 4.450 97,82 4.029 88,57

2 Bintan 3.437 3.341 97,21 3.244 94,38

3 Natuna 1.665 1.485 89,19 1.451 87,15

4 Lingga 2.432 1.780 73,19 1.697 69,78

5 Batam 31.389 29.789 94,90 28.177 89,77

6 Tanjungpinang 6.987 5.903 84,49 5.658 80,98

7 Kep. Anambas 1.157 1.103 95,33 954 82,45

JUMLAH (PROVINSI) 51616 47.851 92,71 45.210 87,59

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

KABUPATEN/KOTAJUMLAH

IBU HAMILNO

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 152: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 33

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Karimun 4.549 910 550 60,5 2.136 2.003 4.139 320 300 620 99 30,9 107 35,7 206 33,2

2 Bintan 3.437 687 573 83,4 1.539 1.575 3.114 243 228 471 181 74,5 163 71,5 344 73,0

3 Natuna 1.665 333 229 68,8 811 770 1.581 122 128 250 26 21,3 35 27,3 61 24,4

4 Lingga 1.823 365 325 89,1 855 799 1.654 128 120 248 77 60,2 86 71,7 163 65,7

5 Batam 31.324 6.265 5870 93,7 14.578 13.958 28.536 2.187 2.094 4.281 828 37,9 667 31,9 1.495 34,9

6 Tanjungpinang 6.987 1.397 1251 89,5 3.242 3.119 6.361 486 468 954 229 47,1 193 41,2 422 44,2

7 Kep. Anambas 1.157 231 87 37,6 539 503 1.042 80 76 156 27 33,8 35 46,1 62 39,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 50.942 10.188 8885 87,2 23.700 22.727 46.427 3.566 3.414 6.980 1.467 41,1 1.286 37,7 2.753 39,4

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

L + PL P

PENANGANAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

NOKABUPATEN/

KOTA

JUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH BAYI

PERKIRAAN

BUMIL

DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 153: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 34

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON DOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Karimun 753 2,4 34 0,1 806 2,6 1.710 5,4 3.303 10,5 428 1,4 16.990 53,9 10.677 33,9 0 0,0 140 0,4 28.235 89,5 31.538 100,0

2 Bintan 824 4,1 38 0,2 471 2,3 1.471 7,3 2.804 13,9 529 2,6 11.728 58,2 5.081 25,2 0 0,0 0 0,0 17.338 86,1 20.142 100,0

3 Natuna 460 4,4 1 0,0 288 2,7 1.323 12,6 2.072 19,8 921 8,8 2.924 27,9 4.564 43,5 0 0,0 0 0,0 8.409 80,2 10.481 100,0

4 Lingga 66 0,6 0 0,0 110 0,9 640 5,5 816 7,0 92 0,8 6.801 58,6 3.897 33,6 0 0,0 0 0,0 10.790 93,0 11.606 100,0

5 Batam 7.456 4,4 19 0,0 625 0,4 5.244 3,1 13.344 8,0 12.493 7,4 86.638 51,7 55.225 32,9 0 0,0 0 0,0 154.356 92,0 167.700 100,0

6 Tanjungpinang 1.483 5,1 26 0,1 506 1,7 3.407 11,6 5.422 18,5 1.290 4,4 12.789 43,6 9.862 33,6 0 0,0 0 0,0 23.941 81,5 29.363 100,0

7 Kep. Anambas 301 5,6 17 0,3 82 1,5 283 5,3 683 12,7 537 10,0 2.828 52,5 1.338 24,8 0 0,0 0 0,0 4.703 87,3 5.386 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 11.343 4,1 135 0,0 2.888 1,0 14.078 5,1 28.444 10,3 16.290 5,9 140.698 50,9 90.644 32,8 0 0,0 140 0,1 247.772 89,7 276.216 100,0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA

MKJP +

NON MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KABUPATEN/KOTANON MKJP

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 154: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 35

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Karimun 97 2,4 4 0,1 95 2,3 145 3,6 341 8,4 62 1,5 2.828 69,6 830 20,4 0 0,0 1 0,0 3.721 91,6 4.062 100,0

2 Bintan 101 3,0 6 0,2 82 2,5 167 5,0 356 10,7 114 3,4 2.139 64,5 708 21,3 0 0,0 0 0,0 2.961 89,3 3.317 100,0

3 Natuna 112 10,7 0 0,0 75 7,2 66 6,3 253 24,2 250 23,9 373 35,7 169 16,2 0 0,0 0 0,0 792 75,8 1.045 100,0

4 Lingga 3 0,5 0 0,0 9 1,6 9 1,6 21 3,7 9 1,6 370 65,7 163 29,0 0 0,0 0 0,0 542 96,3 563 100,0

5 Batam #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

6 Tanjungpinang 327 7,8 3 0,1 19 0,5 388 9,3 737 17,7 151 3,6 2.055 49,3 1.228 29,4 0 0,0 0 0,0 3.434 82,3 4.171 100,0

7 Kep. Anambas 6 1,2 0 0,0 3 0,6 12 2,5 21 4,4 7 1,5 365 75,7 89 18,5 0 0,0 0 0,0 461 95,6 482 100,0

JUMLAH (PROVINSI) 646 4,7 13 0,1 283 2,1 787 5,8 1.729 12,7 593 4,3 8.130 59,6 3.187 23,4 0 0,0 1 0,0 11.911 87,3 13.640 100,0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA

NON MKJP MKJP +

NON

MKJP

% MKJP

+ NON

MKJP

NOKABUPATEN/

KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 155: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 Karimun 43.505 4.062 9,3 31.538 72,5

2 Bintan 24.268 3.317 13,7 20.142 83,0

3 Natuna 13.822 1.045 7,6 10.481 75,8

4 Lingga 16.670 563 3,4 11.606 69,6

5 Batam 179.826 0 0,0 167.700 93,3

6 Tanjungpinang 39.919 4.171 10,4 29.363 73,6

7 Kep. Anambas 12.607 482 3,8 5.386 42,7

JUMLAH (PROVINSI) 330.617 13.640 4,1 276.216 83,5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO

KABUPATEN/

KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 156: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 37

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Karimun 2.253 2.031 4.284 2.253 100,0 2.031 100,0 4.284 100,0 105 4,7 97 4,8 202 4,7

2 Bintan 1.539 1.575 3.114 1.539 100,0 1.575 100,0 3.114 100,0 4 0,3 0 0,0 4 0,1

3 Natuna 753 728 1.481 753 100,0 728 100,0 1.481 100,0 41 5,4 30 4,1 71 4,8

4 Lingga 818 787 1.605 818 100,0 787 100,0 1.605 100,0 32 3,9 43 5,5 75 4,7

5 Batam 14.784 13.141 27.925 14.784 100,0 13.141 100,0 27.925 100,0 128 0,9 116 0,9 244 0,9

6 Tanjungpinang 2.834 2.864 5.698 2.834 100,0 2.864 100,0 5.698 100,0 68 2,4 77 2,7 145 2,5

7 Kep. Anambas 491 432 923 491 100,0 432 100,0 923 100,0 14 2,9 21 4,9 35 3,8

JUMLAH (PROVINSI) 23.472 21.558 45.030 23.472 100,0 21.558 100,0 45.030 100,0 392 1,7 384 1,8 776 1,7

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

NOKABUPATEN/

KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

P

Page 157: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Karimun 2.136 2.003 4.139 2.244 105,1 2.025 101,1 4.269 103,1 2.136 100,0 1.936 96,7 4.072 98,4

2 Bintan 1.539 1.575 3.114 1.529 99,4 1.536 97,5 3.065 98,4 1.517 98,6 1.536 97,5 3.053 98,0

3 Natuna 811 770 1.581 751 92,6 727 94,4 1.478 93,5 730 90,0 725 94,2 1.455 92,0

4 Lingga 855 799 1.654 816 95,4 785 98,2 1.601 96,8 805 94,2 782 97,9 1.587 95,9

5 Batam 14.578 13.958 28.536 14.584 100,0 13.339 95,6 27.923 97,9 13.887 95,3 12.500 89,6 26.387 92,5

6 Tanjungpinang 3.242 3.119 6.361 2.787 86,0 2.833 90,8 5.620 88,4 2.710 83,6 2.754 88,3 5.464 85,9

7 Kep. Anambas 539 503 1.042 491 91,1 424 84,3 915 87,8 445 82,6 393 78,1 838 80,4

JUMLAH (PROVINSI) 23.700 22.727 46.427 23.202 97,9 21.669 95,3 44.871 96,6 22.230 93,8 20.626 90,8 42.856 92,3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

NOKABUPATEN/

KOTAP L + P

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

LJUMLAH BAYI

Page 158: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 39

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Karimun 1.407 1.335 2.742 680 48,3 682 51,1 1.362 49,7

2 Bintan 1.321 1.282 2.603 588 44,5 587 45,8 1.175 45,1

3 Natuna 427 399 826 203 47,5 228 57,1 431 52,2

4 Lingga 850 855 1.705 314 36,9 327 38,2 641 37,6

5 Batam 14.578 13.958 28.536 5.734 39,3 5.677 40,7 11.411 40,0

6 Tanjungpinang 2.407 2.295 4.702 755 31,4 761 33,2 1.516 32,2

7 Kep. Anambas 539 503 1.042 227 42,1 198 39,4 425 40,8

JUMLAH (PROVINSI) 21.529 20.627 42.156 8.501 39,5 8.460 41,0 16.961 40,2

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

TAHUN 2014

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

USIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

NOKABUPATEN/

KOTA

JUMLAH BAYI

L P

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Page 159: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Karimun 2.136 2.003 4.139 1.739 81,4 1.694 84,6 3.433 82,9

2 Bintan 1.511 1.544 3.055 1.311 86,8 1.340 86,8 2.651 86,8

3 Natuna 811 770 1.581 698 86,1 696 90,4 1.394 88,2

4 Lingga 855 799 1.654 743 86,9 740 92,6 1.483 89,7

5 Batam 14.578 13.958 28.536 8.876 60,9 8.288 59,4 17.164 60,1

6 Tanjungpinang 3.242 3.119 6.361 2.631 81,2 2.508 80,4 5.139 80,8

7 Kep. Anambas 539 503 1.042 466 86,5 387 76,9 853 81,9

JUMLAH (PROVINSI) 23.672 22.696 46.368 16.464 69,6 15.653 69 32.117 69,3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN/

KOTA

JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI

L P L + P

Page 160: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 41

1 2 3 4 5

1 Karimun 71 66 93,0

2 Bintan 51 51 100,0

3 Natuna 76 67 88,2

4 Lingga 81 47 58,0

5 Batam 64 60 93,8

6 Tanjungpinang 18 18 100,0

7 Kep. Anambas 54 48 88,9

JUMLAH (PROVINSI) 415 357 86,0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA

% DESA/KEL UCINOKABUPATEN/

KOTA

JUMLAH

DESA/KELURAHANDESA/KEL UCI

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 161: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 42

BAYI DIIMUNISASI

Hb < 7 hari BCG

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Karimun 2.253 2.031 4.284 2.000 88,77 1.768 87,05 3.768 87,96 2.016 89,48 1.890 93,06 3.906 91,18

2 Bintan 1.539 1.575 3.114 1.504 97,73 1.562 99,17 3.066 98,46 1.473 95,71 1.513 96,06 2.986 95,89

3 Natuna 811 770 1.581 654 80,64 657 85,32 1.311 82,92 731 90,14 709 92,08 1.440 91,08

4 Lingga 818 787 1.605 697 85,21 606 77,00 1.303 81,18 674 82,40 661 83,99 1.335 83,18

5 Batam 14.784 13.141 27.925 13.535 91,55 13.339 101,51 26.874 96,24 13.716 92,78 13.413 102,07 27.129 97,15

6 Tanjungpinang 2.834 2.864 5.698 2.737 96,58 2.756 96,23 5.493 96,40 2.922 103,11 2.858 99,79 5.780 101,44

7 Kep. Anambas 491 432 923 382 77,80 353 81,71 735 79,63 428 87,17 386 89,35 814 88,19

JUMLAH (PROVINSI) 23.530 21.600 45.130 21.509 91,41 21.041 97,41 42.550 94,28 21.960 93,33 21.430 99,21 43.390 96,14

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

L P L + P L P L + PNO

KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH LAHIR HIDUP

Page 162: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

BAYI DIIMUNISASI

DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Karimun 2.136 2.003 4.139 2.003 93,77 1.837 91,71 3.840 92,78 1.996 93,45 1.826 91,16 3.822 92,34 2.108 98,69 1.870 93,36 3.978 96,11 2.151 100,70 1.912 95,46 4.063 98,16

2 Bintan 1.511 1.544 3.055 1.477 97,75 1.470 95,21 2.947 96,46 1.477 97,75 1.470 95,21 2.947 96,46 1.445 95,63 1.504 97,41 2.949 96,53 1.444 95,57 1.502 97,28 2.946 96,43

3 Natuna 906 835 1.741 738 81,46 687 82,28 1.425 81,85 665 73,40 634 75,93 1.299 74,61 698 77,04 696 83,35 1.394 80,07 732 80,79 693 82,99 1.425 81,85

4 Lingga 855 799 1.654 617 72,16 583 72,97 1.200 72,55 661 77,31 615 76,97 1.276 77,15 1.086 127,02 1.049 131,29 2.135 129,08 1.087 127,13 1.053 131,79 2.140 129,38

5 Batam 14.578 13.990 28.568 13.461 92,34 13.314 95,17 26.775 93,72 13.433 92,15 13.302 95,08 26.735 93,58 13.317 91,35 13.358 95,48 26.675 93,37 13.222 90,70 13.299 95,06 26.521 92,83

6 Tanjungpinang 3.242 3.119 6.361 2.805 86,52 2.731 87,56 5.536 87,03 2.953 91,09 2.906 93,17 5.859 92,11 2.990 92,23 2.973 95,32 5.963 93,74 2.759 85,10 2.735 87,69 5.494 86,37

7 Kep. Anambas 492 455 947 579 117,68 550 120,88 1.129 119,22 547 111,18 508 111,65 1.055 111,40 445 90,45 416 91,43 861 90,92 431 87,60 404 88,79 835 88,17

JUMLAH (PROVINSI) 23.720 22.745 46.465 21.680 91,40 21.172 93,08 42.852 92,22 21.732 91,62 21.261 93,48 42.993 92,53 22.089 93,12 21.866 96,14 43.955 94,60 21.826 92,02 21.598 94,96 43.424 93,46

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

P L + P L P L + P LLNO

KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH BAYI

(SURVIVING INFANT)L P L + P P L + P

Page 163: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Karimun 2.136 2.003 4.139 2.189 102,48 2.078 103,74 4.267 103,09 8.518 7.971 16.489 7.515 88,22 7.088 88,92 14.603 88,56 10.654 9.974 20.628 9.704 91,08 9.166 91,90 18.870 91,48

2 Bintan 1.511 1.544 3.055 1.458 96,49 1.435 92,94 2.893 94,70 5.424 5.328 10.752 5.075 93,57 4.907 92,10 9.982 92,84 6.935 6.872 13.807 6.882 99,24 6.342 92,29 13.224 95,78

3 Natuna 798 825 1.623 728 91,23 739 89,58 1.467 90,39 4.315 4.095 8.410 2.904 67,30 2.767 67,57 5.671 67,43 5.113 4.920 10.033 3.632 71,03 3.506 71,26 7.138 71,15

4 Lingga 874 820 1.694 827 94,62 764 93,17 1.591 93,92 5.029 4.707 9.736 4.059 80,71 3.968 84,30 8.027 82,45 5.903 5.527 11.430 4.886 82,77 4.732 85,62 9.618 84,15

5 Batam 14.577 13.958 28.535 11.837 81,20 11.152 79,90 22.989 80,56 59.708 57.138 116.846 44.489 74,51 43.111 75,45 87.600 74,97 74.285 71.128 145.413 56.326 75,82 54.263 76,29 110.589 76,05

6 Tanjungpinang 3.242 3.119 6.361 2.469 76,16 2.427 77,81 4.896 76,97 11.396 10.965 22.361 8.122 71,27 7.908 72,12 16.030 71,69 14.638 14.084 28.722 10.591 72,35 10.335 73,38 20.926 72,86

7 Kep. Anambas 539 503 1.042 413 76,62 447 88,87 860 82,53 3.049 2.845 5.894 2.408 78,98 2.690 94,55 5.098 86,49 3.588 3.348 6.936 2.821 78,62 3.137 93,70 5.958 85,90

JUMLAH (PROVINSI) 23.677 22.772 46.449 19.921 84,14 19.042 83,62 38.963 83,88 97.439 93.049 190.488 74.572 76,53 72.439 77,85 147.011 77,18 121.116 115.853 236.969 94.842 78,31 91.481 78,96 186.323 78,63

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

L PL + P

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

MENDAPAT VIT ANO

KABUPATEN/

KOTA L + PJUMLAH BAYI

PL

MENDAPAT VIT A

L + PJUMLAH JUMLAH

P

MENDAPAT VIT A

L

Page 164: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Karimun 4.114 3.866 7.980 3.374 3.175 6.549 82,01 82,13 82,07 57 1,7 28 0,9 85 1,3

2 Bintan 3.470 3.421 6.891 2.951 2.900 5.851 85,04 84,77 84,91 22 0,7 9 0,3 31 0,5

3 Natuna 2.351 2.203 4.554 1.015 996 2.011 43,17 45,21 44,16 32 3,2 17 1,7 49 2,4

4 Lingga 2.113 1.982 4.095 1.698 1.529 3.227 80,36 77,14 78,80 23 1,4 22 1,4 45 1,4

5 Batam 29.451 29.021 58.472 18.229 17.850 36.079 61,90 61,51 61,70 30 0,2 30 0,2 60 0,2

6 Tanjungpinang 6.088 5.860 11.948 4.345 4.297 8.642 71,37 73,33 72,33 14 0,3 18 0,4 32 0,4

7 Kep. Anambas 3.049 2.843 5.892 2.300 2.122 4.422 75,43 74,64 75,05 7 0,3 3 0,1 10 0,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 50.636 49.196 99.832 33.912 32.869 66.781 66,97 66,81 66,89 185 0,5 127 0,4 312 0,5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

P L+PNO

KABUPATEN/

KOTA

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA

DILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGM

JUMLAH (D) % (D/S) L

Page 165: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 46

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Karimun 8.518 7.971 16.489 4.834 56,8 4.343 54,5 9.177 55,7

2 Bintan 5.424 5.328 10.752 4.493 82,8 4.460 83,7 8.953 83,3

3 Natuna 4.327 4.085 8.412 3.960 91,5 3.727 91,2 7.687 91,4

4 Lingga 5.029 4.707 9.736 62 1,2 69 1,5 131 1,3

5 Batam 59.708 57.169 116.877 15.573 26,1 14.291 25,0 29.864 25,6

6 Tanjungpinang 11.396 10.965 22.361 7.772 68,2 7.592 69,2 15.364 68,7

7 Kep. Anambas 2.510 2.338 4.848 1.470 58,6 1.483 63,4 2.953 60,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 96.912 92.563 189.475 38.164 39,4 35.965 38,9 74.129 39,1

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN/

KOTAJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

L P L + P

Page 166: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Karimun 10.654 9.974 20.628 7.756 7.375 15.131 72,8 73,9 73,4 76 1,0 55 0,7 131 0,9

2 Bintan 6.976 6.831 13.807 5.805 5.744 11.549 83,2 84,1 83,6 29 0,5 20 0,3 49 0,4

3 Natuna 5.077 4.770 9.847 2.231 2.143 4.374 43,9 44,9 44,4 44 2,0 36 1,7 80 1,8

4 Lingga 5.884 5.522 11.406 4.272 3.937 8.209 72,6 71,3 72,0 44 1,0 38 1,0 82 1,0

5 Batam 74.285 71.128 145.413 40.048 39.022 79.070 53,9 54,9 54,4 53 0,1 60 0,2 113 0,1

6 Tanjungpinang 14.634 14.085 28.719 8.779 8.637 17.416 60,0 61,3 60,6 37 0,4 25 0,3 62 0,4

7 Kep. Anambas 6.098 5.688 11.786 4.493 4.164 8.657 73,7 73,2 73,5 15 0,3 12 0,3 27 0,3

JUMLAH (PROVINSI) 123.608 117.998 241.606 73.384 71.022 144.406 59,4 60 59,8 298 0,4 246 0,3 544 0,4

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

DITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN/

KOTAJUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)

BALITA

L+P

BGM

L P

Page 167: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Karimun 18 7 25 18 100,0 7 100,0 25 100,0

2 Bintan 15 10 25 15 100,0 10 100,0 25 100,0

3 Natuna 16 4 20 16 100,0 4 100,0 20 100,0

4 Lingga 38 21 59 38 100,0 21 100,0 59 100,0

5 Batam 104 92 196 104 100,0 92 100,0 196 100,0

6 Tanjungpinang 15 14 29 13 86,7 16 114,3 29 100,0

7 Kep. Anambas - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

JUMLAH (PROVINSI) 206 148 354 204 99,0 150 101,4 354 100,0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO

KABUPATEN/

KOTA LJUMLAH DITEMUKAN

Page 168: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 49

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Karimun 2.702 2.595 5.297 2.671 98,85 2.398 92,41 5.069 95,70 148 148 100,00

2 Bintan 1.813 1.733 3.546 1.813 100,00 1.733 100,00 3.546 100,00 108 108 100,00

3 Natuna 955 855 1.810 864 90,47 790 92,40 1.654 91,38 81 81 100,00

4 Lingga 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!

5 Batam 12467 12217 24.684 12.135 97,34 11.749 96,17 23.884 96,76 351 349 99,43

6 Tanjungpinang 2.277 2.120 4.397 2.155 94,64 2.005 94,58 4.160 94,61 72 72 100,00

7 Kep. Anambas 561 539 1.100 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 #DIV/0!

#DIV/0!

JUMLAH (PROVINSI) 20.775 20.059 40.834 19.638 94,53 18.675 93,10 38.313 93,83 760 758 #DIV/0!

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 94,53 93,10 93,83

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

NOKABUPATEN/

KOTA

JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L P L + P

SD DAN SETINGKAT

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

JUMLAH

MENDAPAT

PELAYANAN

KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

Page 169: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI

TETAP

RASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN1 2 3 4 5

1 Karimun 66 2.345 0,03

2 Bintan 1.057 3.041 0,35

3 Natuna 859 935 0,92

4 Lingga #DIV/0!

5 Batam 2.427 7.129 0,34

6 Tanjungpinang 517 3.328 0,16

7 Kep. Anambas 113 977 0,12

JUMLAH (PROVINSI) 5.039 17.755 0,28

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KABUPATEN/KOTA

NOKABUPATEN/

KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 170: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Karimun 148 54 36,5 42 28,4 13.021 14.103 27.124 1.437 11,0 1.353 9,6 2.790 10,3 492 422 914 233 47,4 196 46,4 429 46,9

2 Bintan 108 38 35,2 108 100,0 10.899 10.265 21.164 10.275 94,3 9.722 94,7 19.997 94,5 1.828 2.090 3.918 326 17,8 270 12,9 596 15,2

3 Natuna 81 3 3,7 81 100,0 5.298 4.964 10.262 846 16,0 790 15,9 1.636 15,9 391 394 785 391 100,0 394 100,0 785 100,0

4 Lingga 140 140 100,0 139 99,3 1.085 1.000 2.085 1.067 98,3 980 98,0 2.047 98,2 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Batam 240 85 35,4 297 123,8 52.337 50.631 102.968 12.523 23,9 12.599 24,9 25.122 24,4 4.440 4.559 8.999 1.793 40,4 1.984 43,5 3.777 42,0

6 Tanjungpinang 72 59 81,9 72 100,0 9.304 10.699 20.003 3.542 38,1 3.295 30,8 6.837 34,2 1.228 1.153 2.381 170 13,8 168 14,6 338 14,2

7 Kep. Anambas 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (PROVINSI) 789 379 48,0 739 93,7 91.944 91.662 183.606 29.690 32,3 28.739 31,4 58.429 31,8 8.379 8.618 16.997 2.913 34,8 3.012 35,0 5.925 34,9

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

MENDAPAT PERAWATANNO

KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

% %

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN

Page 171: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 52

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Karimun 10.517 10.363 20.880 1.190 11,32 1.898 18,32 3.088 14,79

2 Bintan 4.832 4.315 9.147 3.101 64,18 3.305 76,59 6.406 70,03

3 Natuna 2.840 2.723 5.563 236 8,31 420 15,42 656 11,79

4 Lingga 3.890 3.639 7.529 244 6,27 782 21,49 1.026 13,63

5 Batam 12.816 12.271 25.087 8.310 64,84 10.128 82,54 18.438 73,50

6 Tanjungpinang 7.909 7.611 15.520 6.864 86,79 7.137 93,77 14.001 90,21

7 Kep. Anambas 1.759 1.640 3.399 1.357 77,15 1.279 77,99 2.636 77,55

JUMLAH (PROVINSI) 44.563 42.562 87.125 21.302 47,80 24.949 58,62 46.251 53,09

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA

NOKABUPATEN/

KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 172: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 53

%

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Karimun 1. Jaminan Kesehatan Nasional 54.397 52.244 106.641 45,39 46,47 45,91

1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 23.209 22.290 45.499 19,37 19,83 19,59

1.2.PBI APBD 0 0 0 0,00 0,00 0,00

1.3.Pekerja penerima upah (PPU)

1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri

1.5.Bukan pekerja (BP)

Total Non PBI 21.807 20.458 42.265 18,20 18,20 18,20

2. Jamkesda 2.183 3.212 5.395 1,82 2,86 2,32

3. Asuransi Swasta 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4. Asuransi Perusahaan 0 0 0 0,00 0,00 0,00

56.580 55.456 112.036 47,21 49,33 48,23

2 Bintan 1. Jaminan Kesehatan Nasional 15.683 14.667 30.350 21,63 21,64 21,64

1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 15.072 14.138 29.210 20,79 20,86 20,82

1.2.PBI APBD 611 529 1.140 0,84 0,78 0,81

1.3.Pekerja penerima upah (PPU) 0 0 0 0,00 0,00 0,00

1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 0 0 0 0,00 0,00 0,00

1.5.Bukan pekerja (BP) 0 0 0 0,00 0,00 0,00

2. Jamkesda 16.565 14.111 30.676 22,85 20,82 21,87

3. Asuransi Swasta 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4. Asuransi Perusahaan 0 0 0 0,00 0,00 0,00

32.248 28.778 61.026 44,48 42,47 3,10

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN, KABUPATEN/KOTA

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

JUMLAH

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH

JUMLAH

26,3231.188 29.954 61.142 26,02 26,64

Page 173: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

3 Natuna 1. Jaminan Kesehatan Nasional 9.111 8.570 17.681 24,11 24,02 24,06

1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 4.439 4.176 8.615 11,75 11,70 11,73

1.2.PBI APBD 0 0 0 0,00 0,00 0,00

1.3.Pekerja penerima upah (PPU) 4.341 4.083 8.424 11,49 11,44 11,47

1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 55 52 107 0,15 0,15 0,15

1.5.Bukan pekerja (BP) 276 259 535 0,73 0,73 0,73

2. Jamkesda 23.914 22.478 46.392 63,28 62,99 63,14

3. Asuransi Swasta 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4. Asuransi Perusahaan 0 0 0 0,00 0,00 0,00

33.025 31.048 64.073 87,40 87,01 87,21

4 Lingga 1. Jaminan Kesehatan Nasional 0 0,00 0,00 0,00

1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 0 0,00 0,00 0,00

1.2.PBI APBD 0 0,00 0,00 0,00

1.3.Pekerja penerima upah (PPU) 0 0,00 0,00 0,00

1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 0 0,00 0,00 0,00

1.5.Bukan pekerja (BP) 0 0,00 0,00 0,00

2. Jamkesda 0 0,00 0,00 0,00

3. Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00

4. Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00

0 0 0 0,00 0,00 0,00

5 Batam 1. Jaminan Kesehatan Nasional 796.890 0,00 0,00 70,19

1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 181.071 0,00 0,00 9,19

1.2.PBI APBD 48.862 0,00 0,00 2,48

1.3.Pekerja penerima upah (PPU) 417.396 0,00 0,00 21,19

1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 147.062 0,00 0,00 7,47

1.5.Bukan pekerja (BP) 2.499 0,00 0,00 0,13

2. Jamkesda 0 0,00 0,00 0,00

3. Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00

4. Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00

0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

Page 174: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

6 Tanjungpinang 1. Jaminan Kesehatan Nasional 64.399 61.932 126.331 52,45 52,41 52,43

1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 19.973 18.969 38.942 16,27 16,05 16,16

1.2.PBI APBD 7.210 7.766 14.976 5,87 6,57 0,76

1.3.Pekerja penerima upah (PPU) 28.726 25.743 54.469 2,82 2,71 22,61

1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 6.233 6.370 12.603 5,08 5,39 5,23

1.5.Bukan pekerja (BP) 2.257 3.084 5.341 1,84 2,61 2,22

2. Jamkesda 0 0 0 0,00 0,00 0,00

3. Asuransi Swasta 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4. Asuransi Perusahaan 0 0 0 0,00 0,00 0,00

64.399 61.932 126.331 52,45 52,41 52,43

7 Kep. Anambas 1. Jaminan Kesehatan Nasional 10.230 0,00 0,00 21,99

1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 5.573 0,00 0,00 11,98

1.2.PBI APBD 0 0,00 0,00 0,00

1.3.Pekerja penerima upah (PPU) 4.526 0,00 0,00 0,23

1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 51 0,00 0,00 0,11

1.5.Bukan pekerja (BP) 80 0,00 0,00 0,17

2. Jamkesda 26.068 0,00 0,00 56,04

3. Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00

4. Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00

0 0 36.298 0,00 0,00 78,03JUMLAH

JUMLAH

Page 175: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

8 Provinsi 1. Jaminan Kesehatan Nasional 143.590 137.413 1.088.123 14,08 14,48 55,25

1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 62.693 59.573 308.910 6,15 6,28 15,69

1.2.PBI APBD 7.821 8.295 64.978 0,77 0,87 3,30

1.3.Pekerja penerima upah (PPU) 64.255 59.780 545.957 6,30 6,30 27,72

1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 6.288 6.422 159.823 0,62 0,68 8,12

1.5.Bukan pekerja (BP) 2.533 3.343 8.455 0,25 0,35 0,43

2. Jamkesda 62.286 57.047 145.401 6,11 6,01 7,38

3. Asuransi Swasta 2.183 3.212 5.395 0,21 0,34 0,27

4. Asuransi Perusahaan 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (PROVINSI) 208.059 197.672 1.238.919 20,39 20,82 62,91

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Page 176: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Tabel 54

JUMLAH KUNJUNGAN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Puskesmas 57.505 73.270 130.775 1.331 2.119 3.450 306 149 455

RS 38.421 46.291 84.712 5.068 6.456 11.524 164 122 286

Sarana Yankes lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0

95.926 119.561 215.487 6.399 8.575 14.974 470 271 741

114.922 110.376 225.298 114.922 110.376 225.298

83,47 108,32 95,65 5,57 7,77 6,65

Puskesmas 55.723 66.740 122.463 316 459 775 194 82 276

RS 8.664 9.949 18.613 1.860 2.526 4.386 44 35 79

Sarana Yankes lainnya 27.054 32.843 59.897 260 251 511 0 0 0

91.441 109.532 200.973 2.436 3.236 5.672 238 117 355

72.939 68.476 141.415 72.939 68.476 141.415

125,37 159,96 142,12 3,34 4,73 4,01

Puskesmas 27.262 39.863 67.125 421 359 780 715 371 1.086

RS 10.096 13.892 23.988 1.903 1.903 3.806 0 0 0

Sarana Yankes lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0

37.358 53.755 91.113 2.324 2.262 4.586 715 371 1.086

38.410 36.125 74.535 38.410 36.125 74.535

97,26 148,80 122,24 6,05 6,26 6,15

Puskesmas 0 0 0

RS 0 0 0

Sarana Yankes lainnya 0 0 0

NO. KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

UNIT KERJA

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

1 KARIMUN

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

2 BINTAN

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

3 NATUNA

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

4 LINGGA

Page 177: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

0 0 0 0 0 0 0 0 0

51.880 48.605 100.485 51.880 48.605 100.485

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Puskesmas 0 0 0

RS 0 0 0

Sarana Yankes lainnya 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0

607.400 581.585 1.188.985 607.400 549.338 1.156.738

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Puskesmas 88.930 117.813 206.743 90 355 445 222 187 409

RS 11.496 12.217 51.831 16.861 20.052 36.913 2.459 1.799 4.258

Sarana Yankes lainnya 2.034 1.666 3.700 0 0 0 0 0 0

102.460 131.696 262.274 16.951 20.407 37.358 2.681 1.986 4.667

128.096 123.388 251.484 128.096 123.388 251.484

79,99 106,73 104,29 13,23 16,54 14,86

Puskesmas 24.921 26.711 51.632 812 820 1.632 282 182 464

RS 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sarana Yankes lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24.921 26.711 51.632 812 820 1.632 282 182 464

23.457 21.869 45.326 23.457 21.869 45.326

106,24 122,14 113,91 3,46 3,75 3,60

Puskesmas 254.341 324.397 578.738 2.970 4.112 7.082 1.719 971 2.690

RS 68.677 82.349 151.026 25.692 30.937 56.629 2.667 1.956 4.623

Sarana Yankes lainnya 29.088 34.509 63.597 260 251 511 0 0 0

352.106 441.255 793.361 28.922 35.300 64.222 4.386 2.927 7.313

1.027.934 966.290 1.994.224 1.027.934 966.290 1.994.224

34,3 45,7 39,8 2,8 3,7 3,2

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

5 BATAM

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

6 TANJUNGPINANG

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

7 KEP. ANAMBAS

JUMLAH (PROVINSI)

JUMLAH PENDUDUK PROVINSI

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

8 TOTAL

Page 178: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 55

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD Karimun 150 3.263 3.798 7.061 166 133 299 118 83 201 50,9 35,0 42,3 36,2 21,9 28,5

2 RS Bakti Timah Karimun 62 2.291 2.200 4.491 15 15 30 5 8 13 6,5 6,8 6,7 2,2 3,6 2,9

3 RSUD Bintan 35 682 1.032 1.714 31 17 48 9 8 17 45,5 16,5 28,0 13,2 7,8 9,9

4 RSUP Kepri - Busung 92 1.126 1.367 2.493 25 29 54 8 13 21 22,2 21,2 21,7 7,1 9,5 8,4

5 RSUD Natuna 94 2.089 2.509 4.598 55 34 89 23 35 58 26,3 13,6 19,4 11,0 13,9 12,6

6 RS TNI AU - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

7 RSUD Dabo - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

8 RSL Lingga - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

9 RS Lapangan Palmatak 27 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

10 RS Bergerak Jemaja 9 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

11 RSUD Kota Tanjungpinang 148 3.330 4.671 8.001 168 140 308 168 140 308 50,5 30,0 38,5 50,5 30,0 38,5

12 RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani 165 3.826 2.860 6.686 148 96 244 148 96 244 38,7 33,6 36,5 38,7 33,6 36,5

13 RSUD Provinsi Kepri 237 2.273 2.705 4.978 105 115 220 105 115 220 46,2 42,5 44,2 46,2 42,5 44,2

14 RSUD Embung Fatimah - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

15 RS Badan Pengawasan Batam / RSOB - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

16 RS Awal Bross - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

17 RSBK - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

18 RS harapan Bunda - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

19 RS ST Elizabeth - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

20 RS Chamatya Sahida - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

21 RS Permata Hati - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

22 Rs Charis Medika - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

23 RS Graha Hermine - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

24 RS Kasih Sayang Ibu - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

25 Mutiara Aini - - - - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

26 RS Frisdy Anggel - - - - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

27 Rumkit Ban 01.08.03 - - -

28 RS Grya Medika - - - - - - - - -

1.019 18.880 21.142 40.022 713 579 1.292 584 498 1.082 3,8 2,7 3,2 3,1 2,4 2,7

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 179: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH

TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI

PERAWATAN

JUMLAH LAMA

DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSUD Karimun 150 7.061 41.905 34.904 76,54 47,07 1,82 4,94

2 RS Bakti Timah Karimun 62 4.491 15.992 10.101 70,67 72,44 1,48 2,25

3 RSUD Bintan 35 1.714 6.768 5.237 52,98 48,97 3,50 3,06

4 RSUP Kepri - Busung 92 2.493 3.323 3.366 9,90 27,10 12,14 1,35

5 RSUD Natuna 94 4.598 14.175 11.396 41,31 48,91 4,38 2,48

6 RS TNI AU 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

7 RSUD Dabo 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

8 RSL Lingga 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

9 RS Lapangan Palmatak 27 - 0,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0!

10 RS Bergerak Jemaja 9 - 0,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0!

11 RSUD Kota Tanjungpinang 148 8.001 29.778 31.241 55,12 54,06 3,03 3,90

12 RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani 165 6.686 24.592 24.592 40,83 40,52 5,33 3,68

13 RSUD Provinsi Kepri 237 4.978 17.867 17.667 20,65 21,00 13,79 3,55

14 RSUD Embung Fatimah 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

15 RS Badan Pengawasan Batam / RSOB 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

16 RS Awal Bross 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

17 RSBK 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

18 RS harapan Bunda 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

19 RS ST Elizabeth 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

20 RS Chamatya Sahida 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

21 RS Permata Hati 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

22 Rs Charis Medika 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

23 RS Graha Hermine 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

24 RS Kasih Sayang Ibu 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

25 Mutiara Aini 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

26 RS Frisdy Anggel 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

27 Rumkit Ban 01.08.03 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

28 RS Grya Medika 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1019 40022 154.400 41,5 39,27576055 5,4 0,0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 180: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

JUMLAHJUMLAH DIPANTAU

% DIPANTAUJUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7

1 Karimun 68.055 44.503 65,4 15.855 35,63

2 Bintan 39.340 29.548 75,1 15.862 53,68

3 Natuna 20.027 15.478 77,3 3.106 20,07

4 Lingga 25.356 22.877 90,2 7.849 34,31

5 Batam 428.787 - - - #DIV/0!

6 Tanjungpinang 55.709 41.574 74,6 21.273 51,17

7 Kep. Anambas 12.760 5.857 45,9 1.091 18,63

JUMLAH (PROVINSI) 650.034 159.837 24,6 65.036 40,69

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

RUMAH TANGGA

TABEL 57

NOKABUPATEN/

KOTA

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 181: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Karimun 65.895 30.629 46,48 35.266 16.608 47,09 13.330 80,26 43.959 66,71

2 Bintan 37.151 27.869 75,02 9.282 6.278 67,64 4.148 66,07 32.017 86,18

3 Natuna 18.676 5.789 31,00 12.887 7.569 58,73 713 9,42 6.502 34,81

4 Lingga 23.843 8.106 34,00 15.737 3.546 22,53 953 26,88 9.059 37,99

5 Batam 405.938 234.639 57,80 25.256 9.975 39,50 7.205 72,23 241.844 59,58

6 Tanjungpinang 50.460 14.035 27,81 36.187 16.659 46,04 13.195 79,21 27.230 53,96

7 Kep. Anambas 11.479 2.014 17,55 9.465 2.705 28,58 712 26,32 2.726 23,75

JUMLAH (PROVINSI) 613.442 323.081 52,67 144.080 63.340 43,96 40256 63,56 363.337 59,23

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

TABEL 58

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)JUMLAH

RUMAH YANG

BELUM

MEMENUHI

SYARAT

RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI

SYARAT

2015

NOKABUPATEN/

KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

JUMLAH

SELURUH

RUMAH

2014

Page 182: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 59

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

1 Karimun 225.298 13.858 57.361 9.837 46.546 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 212 1 180 452 2.160 357 2.145 36 11.787 30 11.000 59.871 26,57

2 Bintan 141.415 19.481 95.524 21.630 93.003 251 1.516 243 1.495 66 278 56 252 3 518 3 518 90 420 84 198 2 2 0 0 28 25.559 23 23.822 119.288 84,35

3 Natuna 74.535 3.013 17.042 1.853 13.737 204 812 204 812 59 177 36 118 0 0 0 0 1.094 4.031 1.059 3.934 127 418 71 260 1.476 6.751 1.395 6.344 25.205 33,82

4 Lingga 100.448 4.073 16.656 3.926 16.002 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 573 1.897 573 1.897 7.722 28.629 7.722 27.997 45.896 45,69

5 Batam 1.188.985 912 14.927 906 14.922 81 525 81 81 555 310 30 30 2 464 2 0 0 0 0 0 2.805 21.695 2.800 2.965 179.245 909.915 179.774 909.901 927.899 78,04

6 Tanjungpinang 251.484 10.980 46.749 10.842 46.415 0 0 0 0 0 0 0 0 29 116 29 116 0 0 0 0 88 350 87 384 4.604 19.583 4.655 19.583 66.462 26,43

7 Kep. Anambas 45.326 379 7.285 676 3.732 2 362 2 362 0 0 0 0 12 1.037 12 1.037 16 1.764 991 1.679 0 0 0 0 392 8.321 392 8.321 15.131 33,38

JUMLAH (PROVINSI) 2.027.491 52.696 ###### 49.670 ###### 538 3.215 530 2.750 680 765 122 400 46 2.135 46 1.671 1.201 6.427 2.135 5.991 4.047 26.522 3.888 7.651 193.503 1.010.545 193.991 1.006.968 1.259.752 62,13

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KABUPATEN/KOTA

KABUPATEN/

KOTAPENDUDUK

TERMINAL AIR

PENDUDUK YANG

MEMILIKI AKSES AIR

MINUM

JU

MLA

H

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

MEMENUHI

SYARAT

MEMENUHI

SYARAT

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

MEMENUHI SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

NO

MEMENUHI

SYARAT

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

MATA AIR TERLINDUNG

Page 183: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 60

JUMLAH %

1 2 3 4 6 7

1 Karimun 0 0 0 #DIV/0!

2 Bintan 100 79 77 97,47

3 Natuna 63 30 12 40,00

4 Lingga 3 3 3 100,00

5 Batam 701 209 142 67,94

6 Tanjungpinang 141 463 259 55,94

7 Kep. Anambas 34 27 20 74,07

JUMLAH (PROVINSI) 1042 811 513 63,26

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

MEMENUHI SYARAT

(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NOKABUPATEN/

KOTA

JUMLAH

PENYELENGGARA

AIR MINUM

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

JUMLAH SAMPEL

DIPERIKSA

YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA

Page 184: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 61

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18,00 19 20 21 22 23 24 25

1 Karimun 225.298 513 2.868 358 2.128 74,20 33.103 116.184 26.943 93.321 80,32 71 304 23 110 36,18 1.243 4.654 975 2.703 58,08 98.262 43,6

2 Bintan 141.415 1.097 4.335 963 3.709 85,56 30.128 99.811 28.853 92.948 93,12 3.476 13.816 2.936 11.230 81,28 2.899 12.020 86 344 2,86 108.231 76,5

3 Natuna 74.535 4 15 2 15 100,00 5.299 18.100 3.979 15.250 84,25 275 1.355 79 380 28,04 3.109 8.770 382 1.283 14,63 16.928 22,7

4 Lingga 100.448 0 0 0 0 #DIV/0! 13.925 51.478 13.856 51.307 99,67 2.019 8.012 0 0 0,00 9.275 32.975 0 0 0,00 51.307 51,1

5 Batam 1.188.985 6 99 6 99 100,00 281.489 1.048.057 264.856 978.422 93,36 64 0 0 0 #DIV/0! 11.133 43.538 0 0 0,00 978.521 82,3

6 Tanjungpinang 251.484 124 485 124 485 100,00 14.206 61.887 12.137 60.990 98,55 16 65 0 0 0,00 1.223 5.074 284 1.392 27,43 62.867 25,0

7 Kep. Anambas 45.326 15 1.041 36 1.041 100,00 3.748 15.320 1.166 4.375 28,56 452 2.507 410 2.360 94,14 3.140 10.297 1.280 4.354 42,28 12.130 26,8

JUMLAH (PROVINSI) 2.027.491 1.759 8.843 1.489 7.477 84,55 381.898 1.410.837 351.790 ###### 91,90 6.373 26.059 3.448 14.080 54,03 32.022 ##### 3.007 10.076 8,59 1.328.246 65,5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JU

ML

AH

SA

RA

NA

KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGANJU

ML

AH

PE

ND

UD

UK MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

NO

CEMPLUNG

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN PER KABUPATEN/KOTA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA MEMENUHI SYARAT

JENIS SARANA JAMBAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

PENDUDUK DENGAN

AKSES SANITASI LAYAK

JU

ML

AH

SA

RA

NA MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NAKABUPATEN/

KOTA

Page 185: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 62

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Karimun 71 19 26,76 6 31,58 0 0,00

2 Bintan 51 51 100,00 1 1,96 18 35,29

3 Natuna 76 47 61,84 2 4,26 2 4,26

4 Lingga 81 45 55,56 0 0,00 8 17,78

5 Batam 64 24 37,50 10 41,67 10 41,67

6 Tanjungpinang 18 10 55,56 0 0,00 0 0,00

7 Kep. Anambas 54 19 35,19 19 100,00 0 0,00

JUMLAH (PROVINSI) 415 215 51,81 38 17,67 38 17,67

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

JUMLAH DESA

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KABUPATEN/

KOTA DESA STOP BABS

(SBS)NO DESA MELAKSANAKAN

STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STBM

Page 186: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 63

SD

SL

TP

SL

TA

JU

ML

AH

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H

SA

KIT

UM

UM

JU

ML

AH

BIN

TA

NG

NO

N

BIN

TA

NG

JU

ML

AH

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Karimun 145 60 31 236 120 2 122 8 32 40 398 112 77,2 51 85,0 23 74,2 186 78,8 71 59,2 0 0,00 3 37,5 21 65,6 281 70,6

2 Bintan 108 31 20 159 14 2 16 8 21 29 204 108 100,0 30 96,8 14 70,0 152 95,6 15 107,1 2 100,0 8 100,0 12 57,1 189 92,6

3 Natuna 81 35 24 140 13 1 14 0 30 30 184 44 54,3 15 42,9 14 58,3 73 52,1 8 61,5 0 0,00 0 0,00 9 30,0 90 48,9

4 Lingga 137 37 19 193 8 2 10 0 15 15 436 62 45,3 25 67,6 18 94,7 105 54,4 8 100,0 2 100,0 0 #DIV/0! 11 73,3 126 28,9

5 Batam 354 132 97 583 17 17 34 42 158 200 817 194 54,8 72 54,5 56 57,7 322 55,2 17 100,0 11 64,7 30 71,4 20 12,7 400 49,0

6 Tanjungpinang 76 26 24 126 60 3 63 4 38 42 231 69 90,8 23 88,5 20 83,3 112 88,9 59 98,3 1 33,3 3 75,0 23 60,5 198 85,7

7 Kep. Anambas 68 26 10 104 7 2 9 0 19 19 132 32 47,1 11 42,3 5 50,0 48 46,2 4 57,1 2 100,0 0 #DIV/0! 5 26,3 59 44,7

JUMLAH (PROVINSI) 969 347 225 239 29 62 313 2.184 621 64,1 227 65,4 150 66,7 182 76,2 18 62,1 44 71,0 101 32,3 1.343 61,5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

TAHUN 2015

BINTANGSLTP

SARANA PENDIDIKAN

SLTA

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

HOTEL

SD

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NOKABUPATEN/

KOTA

TEMPAT-TEMPAT

UMUM

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

YANG ADA

SARANA PENDIDIKAN

SARANA KESEHATAN HOTEL

NON BINTANG

JU

ML

AH

TT

U

SARANA KESEHATAN

PUSKESMASJUMLAHRUMAH SAKIT

UMUM

Page 187: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 64

JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL % JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Karimun 829 13 261 117 313 704 84,92 20 39 15 51 125 15,08

2 Bintan 783 63 133 98 346 640 81,74 7 27 11 98 143 18,26

3 Natuna 707 13 51 45 226 109 15,42 11 80 17 224 332 46,96

4 Lingga 330 3 64 36 119 222 67,27 0 38 5 65 108 32,73

5 Batam 3031 82 1088 672 954 2796 92,25 34 46 142 61 283 9,34

6 Tanjungpinang 1111 61 342 113 129 645 58,06 31 251 24 160 466 41,94

7 Kep. Anambas 588 41 72 27 326 466 79,25 2 0 3 117 122 20,75

JUMLAH (PROVINSI) 7379 276 2011 1108 2413 5582 75,65 105 481 217 776 1579 21,40

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

KABUPATEN/

KOTA

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI, KABUPATEN/KOTA

NOJUMLAH

TPM

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 188: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 65

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Karimun 125 1 16 13 28 58 46,40 704 0 1 0 9 10 1,42

2 Bintan 143 7 25 11 85 128 89,51 640 0 0 0 0 0 0,00

3 Natuna 332 11 56 12 222 301 90,66 109 0 0 8 7 15 13,76

4 Lingga 108 0 17 5 50 72 66,67 222 3 46 31 88 168 75,68

5 Batam 245 51 69 133 66 319 130,20 2.796 16 3 239 15 273 9,76

6 Tanjungpinang 466 10 153 37 97 297 63,73 645 27 194 48 20 289 44,81

7 Kep. Anambas 122 2 0 3 115 120 98,36 466 5 0 22 0 27 5,79

JUMLAH (PROVINSI) 1541 82 336 214 663 1295 84,04 5582 51 244 348 139 782 14,01

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JU

MLA

H T

PM

ME

ME

NU

HI

SY

AR

AT

HIG

IEN

E S

AN

ITA

SI

NOKABUPATEN/

KOTA

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIKJU

MLA

H T

PM

TID

AK

ME

ME

NU

HI

SY

AR

AT

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIU

JI

PE

TIK

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIB

INA

Page 189: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 2

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 4 4

- JUMLAH TEMPAT TIDUR 71 71

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 6 6

3 PUSKESMAS KELILING 0 0

4 PUSKESMAS PEMBANTU 37 37

1 RUMAH BERSALIN 0

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 13 13

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 5 5

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 25 25

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 115 115

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 1

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0

1 INDUSTRI FARMASI 0

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0

5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0

6 APOTEK 20 20

7 TOKO OBAT 47 47

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

KARIMUN

PEMILIKAN/PENGELOLA

Page 190: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

1 2

1 RUMAH SAKIT UMUM

2 RUMAH SAKIT KHUSUS

1 PUSKESMAS RAWAT INAP

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP

3 PUSKESMAS KELILING

4 PUSKESMAS PEMBANTU

1 RUMAH BERSALIN

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT

7 UNIT TRANSFUSI DARAH

1 INDUSTRI FARMASI

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN

5 PEDAGANG BESAR FARMASI

6 APOTEK

7 TOKO OBAT

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

10 11 12 13 14 15 16

1 1 2

0

7 7

53 53

8 8

0 0

26 26

3 3

2 1 5 8

2 1 6 9

36 36

1 1

0

0

0

0

0

0

0

15 15

38 38

0

PEMILIKAN/PENGELOLA

BINTAN

Page 191: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

1 2

1 RUMAH SAKIT UMUM

2 RUMAH SAKIT KHUSUS

1 PUSKESMAS RAWAT INAP

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP

3 PUSKESMAS KELILING

4 PUSKESMAS PEMBANTU

1 RUMAH BERSALIN

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT

7 UNIT TRANSFUSI DARAH

1 INDUSTRI FARMASI

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN

5 PEDAGANG BESAR FARMASI

6 APOTEK

7 TOKO OBAT

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

17 18 19 20 21 22 23

1 1

0

9 9

109 109

4 4

4 4

43 43

0

2 1 3

0

0

0

0

1 1

0

0

0

0

0

5 5

5 5

0

PEMILIKAN/PENGELOLA

NATUNA

Page 192: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

1 2

1 RUMAH SAKIT UMUM

2 RUMAH SAKIT KHUSUS

1 PUSKESMAS RAWAT INAP

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP

3 PUSKESMAS KELILING

4 PUSKESMAS PEMBANTU

1 RUMAH BERSALIN

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT

7 UNIT TRANSFUSI DARAH

1 INDUSTRI FARMASI

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN

5 PEDAGANG BESAR FARMASI

6 APOTEK

7 TOKO OBAT

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

24 25 26 27 28 29 30

1 1

1 1

4 4

12 12

4 4

3 3

104 104

0

0

1 1

16 16

0

0

0

0

0

0

0

0

5 5

7 7

0

PEMILIKAN/PENGELOLA

LINGGA

Page 193: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

1 2

1 RUMAH SAKIT UMUM

2 RUMAH SAKIT KHUSUS

1 PUSKESMAS RAWAT INAP

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP

3 PUSKESMAS KELILING

4 PUSKESMAS PEMBANTU

1 RUMAH BERSALIN

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT

7 UNIT TRANSFUSI DARAH

1 INDUSTRI FARMASI

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN

5 PEDAGANG BESAR FARMASI

6 APOTEK

7 TOKO OBAT

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

31 32 33 34 35 36 37

1 1 9 11

4 4

5 5

0

12 12

44 44

50 50

0

0

0

0

109 109

0

0

0

0

0

0

45 45

139 139

160 160

32 32

PEMILIKAN/PENGELOLA

BATAM

Page 194: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

1 2

1 RUMAH SAKIT UMUM

2 RUMAH SAKIT KHUSUS

1 PUSKESMAS RAWAT INAP

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP

3 PUSKESMAS KELILING

4 PUSKESMAS PEMBANTU

1 RUMAH BERSALIN

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT

7 UNIT TRANSFUSI DARAH

1 INDUSTRI FARMASI

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN

5 PEDAGANG BESAR FARMASI

6 APOTEK

7 TOKO OBAT

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

38 39 40 41 42 43 44

1 1 1 3

0

1 1

4 4

6 6

5 5

11 11

10 10

3 18 21

0

287 287

1 1

0

1 1 2

0

0

0

0

2 2

7 44 51

53 53

0

PEMILIKAN/PENGELOLA

TANJUNGPINANG

Page 195: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

1 2

1 RUMAH SAKIT UMUM

2 RUMAH SAKIT KHUSUS

1 PUSKESMAS RAWAT INAP

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP

3 PUSKESMAS KELILING

4 PUSKESMAS PEMBANTU

1 RUMAH BERSALIN

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT

7 UNIT TRANSFUSI DARAH

1 INDUSTRI FARMASI

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN

5 PEDAGANG BESAR FARMASI

6 APOTEK

7 TOKO OBAT

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

45 46 47 48 49 50 51

2 2

0

6 6

37 37

1 1

9 9

40 40

0

0

0

7 7

0

0

0

0

0

0

0

0

4 4

0

0

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEPULAUAN ANAMBAS

Page 196: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

1 2

1 RUMAH SAKIT UMUM

2 RUMAH SAKIT KHUSUS

1 PUSKESMAS RAWAT INAP

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP

3 PUSKESMAS KELILING

4 PUSKESMAS PEMBANTU

1 RUMAH BERSALIN

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT

7 UNIT TRANSFUSI DARAH

1 INDUSTRI FARMASI

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN

5 PEDAGANG BESAR FARMASI

6 APOTEK

7 TOKO OBAT

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

52 53 54 55 56 57 58

0 2 8 1 1 10 22

0 0 1 0 0 4 5

0 0 36 0 0 0 36

0 0 286 0 0 0 286

0 0 41 0 0 0 41

0 0 65 0 0 0 65

0 0 311 0 0 0 311

0 0 0 0 0 13 13

0 0 0 7 1 37 45

0 0 0 2 1 12 15

0 0 0 0 0 371 371

0 0 0 0 0 226 226

0 0 1 0 0 0 1

0 0 1 2 0 0 3

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 47 47

0 0 0 0 7 232 239

0 0 0 0 0 310 310

0 0 0 0 0 32 32

PEMILIKAN/PENGELOLA

PROVINSI

Page 197: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 68

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 Karimun RUMAH SAKIT UMUM 2 2 100,00

RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!

2 Bintan RUMAH SAKIT UMUM 2 2 100,00

RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0,00

3 Natuna RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00

RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0,00

4 Lingga RUMAH SAKIT UMUM #DIV/0!

RUMAH SAKIT KHUSUS #DIV/0!

5 Batam RUMAH SAKIT UMUM 11 6 54,55

RUMAH SAKIT KHUSUS 4 -

6 Tanjungpinang RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100,00

RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!

7 Kep. Anambas RUMAH SAKIT UMUM 2 2 100,00

RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!

8 Provinsi RUMAH SAKIT UMUM 21 16 76,19

RUMAH SAKIT KHUSUS 4 0 -

JUMLAH (PROVINSI) 25 16 64,00

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

KABUPATEN/

KOTA

Page 198: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 69

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Karimun 5 2,27 63 28,64 114 51,82 38 17,27 220 152 69,09

2 Bintan 0 0,00 0 0,00 146 90,12 16 9,88 162 162 100,00

3 Natuna 22 18,64 60 50,85 34 28,81 2 1,69 118 36 30,51

4 Lingga 11 6,36 96 55,49 64 36,99 2 1,16 173 66 38,15

5 Batam 22 5,02 231 52,74 135 30,82 50 11,42 438 185 42,24

6 Tanjungpinang 0 0,00 36 27,69 68 52,31 26 20,00 130 94 72,31

7 Kep. Anambas 22 32,35 37 54,41 8 11,76 1 1,47 68 9 13,24

82 6,26 523 39,95 569 43,47 135 10,31 1309 704 53,78

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0,62

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

JUMLAH (PROVINSI)

STRATA POSYANDU

PRATAMA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN/KOTA

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF

NOKABUPATEN/

KOTA JUMLAH

Page 199: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 70

POSKESDES POLINDES POSBINDU

1 2 3 4 5 6

1 Karimun 71 40 0 7

2 Bintan 51 3 54 6

3 Natuna 76 28 14 1

4 Lingga 81 0 78 0

5 Batam 64 9 28 23

6 Tanjungpinang 18 18 5 19

7 Kep. Anambas 54 5 2 0

JUMLAH (PROVINSI) 415 103 181 56

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

DESA/

KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA

MASYARAKAT (UKBM)

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

NOKABUPATEN/

KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

MENURUT KABUPATEN/KOTA

Page 200: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 71

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Karimun 71 46 15 5 3 69 97,18

2 Bintan 51 0 7 17 27 51 100,00

3 Natuna 76 34 37 4 0 75 98,68

4 Lingga 81 62 11 7 1 81 100,00

5 Batam 64 48 12 1 1 62 96,88

6 Tanjungpinang 18 0 13 5 0 18 100,00

7 Kep. Anambas 54 39 14 0 0 53 98,15

JUMLAH (PROVINSI) 415 229 109 39 32 409 98,55

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KABUPATEN/KOTA

NOKABUPATEN/

KOTA

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 201: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Tabel 72

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Puskesmas 0 0 0 22 21 43 22 21 43 2 7 9 0 0 0 2 7 9

Rumah Sakit 24 10 34 7 13 20 31 47 78 1 2 3 0 0 0 1 2 3

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 3 3 6 3 3 6 1 0 1 0 0 0 1 0 1

24 10 34 32 37 69 56 47 103 4 9 13 0 0 0 4 9 13

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 15,09 30,63 45,72 5,77 0,00 0 0 5,77

2 Puskesmas 3 0 3 24 46 70 27 46 73 7 11 18 0 0 0 7 11 18

Rumah Sakit 7 3 10 12 9 21 19 12 31 3 4 7 1 0 1 4 4 8

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 4 1 5 4 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 3 13 40 56 96 50 59 109 10 15 25 1 0 1 11 15 26

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 9,19 67,89 77,08 17,68 0,71 0 0 18,39

3 Puskesmas 0 0 0 14 8 22 14 8 22 3 5 8 0 0 0 3 5 8

Rumah Sakit 7 1 8 6 2 8 13 3 16 1 2 3 0 0 0 1 2 3

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 1 8 21 10 31 28 11 39 4 7 11 0 0 0 4 7 11

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 10,73 41,59 52,32 14,76 0,00 0 0 14,76

4 Puskesmas 0 0 0 13 11 24 13 11 24 2 6 8 0 0 0 2 6 8

Rumah Sakit 3 3 6 5 3 8 8 6 14 2 0 2 0 0 0 2 0 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 3 6 18 14 32 21 17 38 4 6 10 0 0 0 4 6 10

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 5,97 31,86 37,83 9,96 0,00 0 0 9,96

5 Puskesmas 0 0 0 16 77 93 16 77 93 2 31 33 0 0 0 2 31 33

Rumah Sakit 156 93 249 55 63 118 211 156 367 4 23 27 2 4 6 6 27 33

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 76 142 218 76 142 218 19 56 75 0 0 0 19 56 75

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 2 3 5 2 3 5 1 1 2 0 0 0 1 1 2

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

156 93 249 149 285 434 305 378 683 26 111 137 2 4 6 28 115 143

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 20,94 36,50 57,44 11,52 0,50 0 0 12,03

6 Puskesmas 0 0 0 12 22 34 12 22 34 3 8 11 0 0 0 3 8 11

Rumah Sakit 47 16 63 22 24 46 69 40 109 0 7 7 5 0 5 5 7 12

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 7 3 10 32 35 67 39 38 77 6 12 18 0 1 1 6 13 19

Karimun

Bintan

Tanjungpinang

Batam

Lingga

Jumlah (Kab/Kota)

Jumlah (Kab/Kota)

Jumlah (Kab/Kota)

Jumlah (Kab/Kota)

Jumlah (Kab/Kota)

Natuna

KABUPATEN/

KOTA

TOTAL DOKTER GIGI UNIT KERJA

DOKTER

SPESIALIS GIGI TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NO

Page 202: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 2 5 7 2 5 7 0 1 1 0 0 0 0 1 1

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

54 19 73 68 86 154 122 105 227 9 28 37 5 1 6 14 29 43

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 29,03 61,24 0 0 90,26 14,71 2,39 0 0 17,10

7 Puskesmas 0 1 1 13 12 25 13 13 26 1 5 6 0 0 0 1 5 6

Rumah Sakit 1 0 1 11 6 17 12 6 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 2 24 18 42 25 19 44 1 5 6 0 0 0 1 5 6

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 4,41 92,66 55,16 41,92 97,07 13,24 0,00 0 0 13,24

8 Puskesmas 3 1 4 114 197 311 117 198 315 20 73 93 0 0 0 20 73 93

Rumah Sakit 245 126 371 118 120 238 363 246 609 11 38 49 8 4 12 19 42 61

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 7 3 10 113 178 291 120 181 301 25 68 93 0 1 1 25 69 94

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 4 8 12 4 8 12 1 2 3 0 0 0 1 2 3

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 3 3 6 3 3 6 1 0 1 0 0 0 1 0 1

255 130 385 352 506 858 607 636 1.243 58 181 239 8 5 13 66 186 252

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 18,99 42,32 29,94 31,37 61,31 11,79 0,64 0 0 12,43

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

Provinsi

Kepulauan Anambas

Tanjungpinang

Jumlah (Kab/Kota)

Jumlah (Kab/Kota)

Jumlah (Kab/Kota)

Page 203: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 73

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Puskesmas 196 53 136 189 1 3 4

Rumah Sakit 33 40 187 227 0 2 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 6 2 7 9 0 0 0

235 95 330 425 1 5 6

212,91 188,64 2,66

Puskesmas 159 34 105 139 0 6 6

Rumah Sakit 43 41 113 154 1 1 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 2 4 8 12 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0

204 79 226 305 1 7 8

144,26 215,68 5,66

Puskesmas 133 65 148 213 3 8 11

Rumah Sakit 45 31 83 114 1 1 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 1 14 1 15 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 4 5 4 9 0 0 0

183 115 236 351 4 9 13

245,52 470,92 17,44

Puskesmas 115 42 93 135 1 5 6

Rumah Sakit 42 21 91 112 1 1 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0

3 Natuna

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

4 Lingga

1 Karimun

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

2 Bintan

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA BIDAN

PERAWATa PERAWAT GIGI

Page 204: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0

157 63 184 247 2 6 8

323,26 245,90 7,96

Puskesmas 276 39 167 206 1 12 13

Rumah Sakit 306 254 972 1226 4 16 20

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 119 49 181 230 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0

701 342 1320 1662 5 28 33

58,96 139,78 2,78

Puskesmas 97 18 88 106 0 6 6

Rumah Sakit 82 113 419 532 9 4 13

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 21 1 31 32 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 1 13 13 26 3 0 3

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0

201 145 551 696 12 10 22

79,93 276,76 8,75

Puskesmas 109 44 117 161 0 1 1

Rumah Sakit 29 26 40 66 0 1 1

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0

138 70 157 227 0 2 2

304,46 500,82 4,41

Puskesmas 1.085 295 854 1.149 6 41 47

Rumah Sakit 580 526 1.905 2.431 16 26 42

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 143 68 221 289 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 1 13 13 26 3 0 3

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 10 7 11 18 0 0 0

1.819 909 3.004 3.913 25 67 92

89,72 193,00 4,54

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

7 Kepulauan Anambas

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

8 Provinsi

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

5 Batam

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

6 Tanjungpinang

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

4 Lingga

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

Page 205: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 74

TENAGA TEKNIS

KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14

Puskesmas 0 5 5 0 4 4 0 9 9

Rumah Sakit 8 17 25 0 5 5 8 22 30

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 1 0 1 0 1 1 1 1 2

9 22 31 0 10 10 9 32 41

13,76 4,44 18,20

Puskesmas 1 13 14 0 2 2 1 15 16

Rumah Sakit 1 6 7 4 5 9 5 11 16

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 1 1 2 1 0 1 2 1 3

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 20 23 5 7 12 8 27 35

16,26 8,49 24,75

Puskesmas 3 10 13 5 7 12 8 17 25

Rumah Sakit 2 6 8 0 4 4 2 10 12

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 1 1 0 0 0 0 1 1

5 17 22 5 11 16 10 28 38

29,52 21,47 50,98

3 Natuna

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

1 Karimun

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

2 Bintan

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN

NOKABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

TENAGA KEFARMASIAN

TOTAL

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 206: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TENAGA TEKNIS

KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

NOKABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

TENAGA KEFARMASIAN

TOTAL

Puskesmas 3 3 6 1 2 3 4 5 9

Rumah Sakit 1 3 4 2 2 4 3 5 8

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 6 10 3 4 7 7 10 17

9,96 6,97 16,92

Puskesmas 4 23 27 4 10 14 8 33 41

Rumah Sakit 47 123 170 6 48 54 53 171 224

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 3 3 0 3 3

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

51 146 197 10 61 71 61 207 268

16,57 5,97 22,54

Puskesmas 1 10 11 0 5 5 1 15 16

Rumah Sakit 5 21 26 6 7 13 11 28 39

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 15 33 48 13 33 46 28 66 94

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 1 0 1 0 0 0 1 0 1

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0

22 64 86 19 45 64 41 109 150

34,20 25,45 59,65

Puskesmas 0 0 0 0 5 5 0 5 5

Rumah Sakit 1 2 3 2 2 4 3 4 7

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 2 3 2 7 9 3 9 12

6,62 19,86 26,47

7 Kepulauan Anambas

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

5 Batam

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

6 Tanjungpinang

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

4 Lingga

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

Page 207: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TENAGA TEKNIS

KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

NOKABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

TENAGA KEFARMASIAN

TOTAL

Puskesmas 12 64 76 10 35 45 22 99 121

Rumah Sakit 65 178 243 20 73 93 85 251 336

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 16 34 50 14 36 50 30 70 100

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 1 0 1 0 0 0 1 0 1

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 1 1 2 0 1 1 1 2 3

95 277 372 44 145 189 139 422 561

18,35 9,32 27,67

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

8 Provinsi

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

Page 208: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 75

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

Puskesmas 14 14 28 2 2 4

Rumah Sakit 1 1 2 1 0 1

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 19 4 23 1 0 1

Jumlah (Kab/Kota) 34 19 53 4 2 6

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 23,52 2,66

Puskesmas 2 12 14 6 9 15

Rumah Sakit 4 18 22 1 2 3

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0

6 30 36 7 11 18

25,67 12,83

Puskesmas 8 13 21 7 8 15

Rumah Sakit 1 2 3 1 1 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 3 8 11 8 9 17

12 23 35 16 18 34

47,64 46,28

2 Bintan

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

3 Natuna

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NOKABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

1 Karimun

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 209: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN

L P L+P L P L+PNO

KABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

Puskesmas 1 6 7 1 6 7

Rumah Sakit 2 2 4 2 0 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 8 3 11 1 0 1

11 11 22 4 6 10

21,89 9,95

Puskesmas 3 13 16 4 16 20

Rumah Sakit 2 20 22 5 6 11

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 8 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0

5 33 38 9 22 31

0 0

Puskesmas 1 2 3 2 8 10

Rumah Sakit 3 7 10 0 3 3

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 9 5 14 8 2 10

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0

13 14 27 10 13 23

10,74 9,15

Puskesmas 0 1 1 2 5 7

Rumah Sakit 2 0 2 3 3 6

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0

2 1 3 5 8 13

6 Tanjungpinang

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

7 Kepulauan Anambas

Jumlah (Kab/Kota)

4 Lingga

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

5 Batam

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

Page 210: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN

L P L+P L P L+PNO

KABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

0,00 27,95

7

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

Page 211: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN

L P L+P L P L+PNO

KABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

Puskesmas 29 61 90 24 54 78

Rumah Sakit 15 50 65 13 15 28

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 9 5 14 8 2 10

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 30 15 45 10 9 19

83 131 214 55 80 135

10,87 6,85

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

8 Provinsi

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

Page 212: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 76

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Puskesmas 1 3 4 0 0 0 1 3 4

Rumah Sakit 0 2 2 0 1 1 0 3 3

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 2 2 0 0 0 0 2 2

1 7 8 0 1 1 1 8 9

3,55 0,44 3,99

Puskesmas 2 7 9 0 0 0 2 7 9

Rumah Sakit 0 5 5 1 0 1 1 5 6

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 12 14 1 0 1 3 12 15

9,98 0,71 10,69

Puskesmas 1 7 8 0 0 0 1 7 8

Rumah Sakit 2 3 5 0 0 0 2 3 5

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 1 0 1 0 0 0 1 0 1

4 10 14 0 0 0 4 10 14

19,05 0,00 19,05

Puskesmas 0 9 9 0 0 0 0 9 9

Rumah Sakit 0 4 4 0 0 0 0 4 4

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 1 1 0 0 0 0 1 1

0 14 14 0 0 0 0 14 14

0,00 0,00 13,94

3 Natuna

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

4 Lingga

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

1 Karimun

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

2 Bintan

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NO KABUPATEN/KOTA UNIT KERJATOTAL

Page 213: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

NO KABUPATEN/KOTA UNIT KERJATOTAL

Puskesmas 1 17 18 0 0 0 1 17 18

Rumah Sakit 1 32 33 1 11 12 2 43 45

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 49 51 1 11 12 3 60 63

0 0 0

Puskesmas 1 10 11 0 0 0 1 10 11

Rumah Sakit 4 9 13 0 0 0 4 9 13

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 19 24 0 0 0 5 19 24

9,54 0,00 9,54

Puskesmas 0 3 3 2 1 3 2 4 6

Rumah Sakit 0 0 0 1 2 3 1 2 3

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 3 3 3 3 6 3 6 9

6,45 12,90 19,35

Puskesmas 6 56 62 2 1 3 8 57 65

Rumah Sakit 7 55 62 3 14 17 10 69 79

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 1 3 4 0 0 0 1 3 4

14 114 128 5 15 20 19 129 148

6,50 1,02 7,52

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

7 Kepulauan Anambas

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

8 Provinsi

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

5 Batam

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

6 Tanjungpinang

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

Page 214: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 77

FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rumah Sakit 2 2 4 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 3 5

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 4 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 3 5

1,78 0,00 0,44 0,00 2,22

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rumah Sakit 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5

3,56 0,00 0,00 0,00 3,56

Puskesmas 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

Rumah Sakit 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 5

6,81 0,00 0,00 0,00 6,81

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rumah Sakit 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2

1,99 0,00 0,00 0,00 1,99

3 Natuna

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

4 Lingga

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

1 Karimun

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

2 Bintan

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NOKABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDISTOTAL

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

Page 215: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

NOKABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDISTOTAL

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rumah Sakit 12 15 27 1 2 3 1 2 3 0 0 0 14 19 33

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 15 27 1 2 3 1 2 3 0 0 0 14 19 33

0 0 0 0 0

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rumah Sakit 3 7 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 7 10

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4 1 3 4

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 7 10 0 0 0 0 0 0 1 3 4 4 10 14

4,15 0,00 0,00 1,59 5,57

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rumah Sakit 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

0,00 0,00 0,00 0,00 4,30

Puskesmas 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

Rumah Sakit 21 32 53 1 2 3 1 3 4 0 0 0 23 37 60

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4 1 3 4

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 34 55 1 2 3 1 3 4 1 3 4 24 42 66

2,79 0,15 0,20 0,20 3,35

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

7 Kepulauan Anambas

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

8 Provinsi

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

5 Batam

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

6 Tanjungpinang

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

Page 216: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Tabel 78

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

Puskesmas 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 13 16

Rumah Sakit 10 4 14 0 0 0 3 0 3 0 0 0 1 12 13 0 1 1 0 0 0 3 12 15 1 1 2 0 0 0 18 30 48

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2

13 4 17 0 0 0 3 0 3 0 0 0 3 25 28 0 1 1 0 0 0 3 12 15 1 1 2 0 0 0 23 43 66

29,29

Puskesmas 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 12 13 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 3 13 16

Rumah Sakit 2 4 6 0 0 0 2 0 2 0 0 0 1 6 7 0 1 1 0 0 0 1 8 9 0 1 1 0 0 0 6 20 26

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 4 7 0 0 0 2 0 2 0 0 0 2 20 22 0 1 1 0 0 0 2 9 11 0 1 1 0 0 0 9 35 44

31,11

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 6 11 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5 7 12

Rumah Sakit 3 1 4 0 0 0 3 0 3 0 0 0 4 3 7 1 0 1 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 12 5 17

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

3 1 4 0 0 0 3 0 3 1 0 1 10 9 19 1 0 1 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 19 12 31

42,19

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 8

Rumah Sakit 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 3 6 9 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 6 7 13

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 7 10 17 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 10 11 21

20,90

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 15 16 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 1 18 19

Rumah Sakit 29 22 51 0 1 1 8 2 10 0 0 0 21 56 77 0 0 0 0 0 0 13 35 48 1 0 1 0 0 0 72 116 188

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 22 51 0 1 1 8 2 10 0 1 1 22 71 93 0 0 0 0 0 0 13 37 50 1 0 1 0 0 0 73 134 207

0

Puskesmas 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 6 8

Rumah Sakit 5 8 13 0 0 0 4 3 7 1 1 2 4 16 20 0 1 1 0 0 0 2 6 8 1 1 2 0 0 0 17 36 53

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 5 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 5 14

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 9 14 0 0 0 4 3 7 1 1 2 7 20 27 9 6 15 0 0 0 2 7 9 1 1 2 0 0 0 29 47 76

31,54

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 6

Rumah Sakit 2 1 3 0 1 1 1 1 2 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 5 6 11

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 1 3 0 1 1 1 2 3 0 0 0 5 3 8 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 8 9 17

36,55

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

5 Batam

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

3 Natuna

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

4 Lingga

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

TEKNISI TRANSFUSI

DARAH

2 Bintan

6 Tanjungpinang

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

7 Kepulauan Anambas

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

ORTETIK PROSTETIK

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

1 Karimun

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

REKAM MEDIS DAN

INFORMASI

KESEHATAN

TEKNISI GIGI

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NOKABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI

ELEKTROMEDIS

TEKNISI

KARDIOVASKULERJUMLAH

ANALISIS

KESEHATAN

REFRAKSIONIS

OPTISIEN

Page 217: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

TEKNISI TRANSFUSI

DARAHORTETIK PROSTETIK

REKAM MEDIS DAN

INFORMASI

KESEHATAN

TEKNISI GIGINOKABUPATEN/

KOTAUNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI

ELEKTROMEDIS

TEKNISI

KARDIOVASKULERJUMLAH

ANALISIS

KESEHATAN

REFRAKSIONIS

OPTISIEN

Puskesmas 4 1 5 0 0 0 0 1 1 0 1 1 16 56 72 0 0 0 0 0 0 1 5 6 0 0 0 0 0 0 21 64 85

Rumah Sakit 51 40 91 1 2 3 22 6 28 1 1 2 36 100 136 1 3 4 0 0 0 21 65 86 3 3 6 0 0 0 136 220 356

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 2 9 5 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 7 17

Klinik di Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3

55 41 96 1 2 3 22 7 29 2 2 4 56 158 214 10 8 18 0 0 0 22 70 92 3 3 6 0 0 0 171 291 462

23,46

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

8 Provinsi

Jumlah (Kab/Kota)

Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

Page 218: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Puskesmas 4 23 27 1 0 1 5 23 28

Rumah Sakit 0 0 0 0 2 2 0 2 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 5 10 15 5 10 15

4 23 27 6 12 18 10 35 45

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rumah Sakit 0 0 0 27 23 50 27 23 50

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 15 18 33 3 1 4 18 19 37

15 18 33 30 24 54 45 42 87

Puskesmas 0 0 0 2 1 3 2 1 3

Rumah Sakit 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 2 1 3 2 1 3

Puskesmas 4 11 15 0 0 0 4 11 15

Rumah Sakit 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 11 15 0 0 0 4 11 15

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rumah Sakit 0 1 1 0 0 0 0 1 1

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 1 0 0 0 0 1 1

Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rumah Sakit 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Batam

Jumlah (Kab/Kota)

6 Tanjungpinang

Jumlah (Kab/Kota)

3 Natuna

Jumlah (Kab/Kota)

4 Lingga

Jumlah (Kab/Kota)

1 Karimun

Jumlah (Kab/Kota)

2 Bintan

Jumlah (Kab/Kota)

NO KABUPATEN/KOTA UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINNYA

TOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA

Page 219: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

L P L+P L P L+P L P L+P

NO KABUPATEN/KOTA UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINNYA

TOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA

Puskesmas 27 39 66 0 0 0 27 39 66

Rumah Sakit 0 0 0 1 1 2 1 1 2

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 39 66 1 1 2 28 40 68

Puskesmas 35 73 108 3 1 4 38 74 112

Rumah Sakit 0 1 1 28 26 54 28 27 55

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 15 18 33 8 11 19 23 29 52

50 92 142 39 38 77 89 130 219

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

7 Kepulauan Anambas

Jumlah (Kab/Kota)

8 Provinsi

Jumlah (Kab/Kota)

Page 220: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

TABEL 80

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Puskesmas 17 2 19 68 83 151 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85 85 170

Rumah Sakit 10 8 18 76 91 167 2 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 43 13 56 132 112 244

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 7 12 19 19 40 59 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 52 78

34 22 56 163 214 377 2 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 43 13 56 243 249 492

Puskesmas 21 8 29 18 11 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 2 21 58 21 79

Rumah Sakit 12 5 17 8 39 47 0 0 0 3 1 4 0 0 0 0 1 1 0 0 0 23 46 69

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 11 12 23 12 12 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 24 47

44 25 69 38 62 100 0 0 0 3 1 4 0 0 0 0 1 1 19 2 21 104 91 195

Puskesmas 2 1 3 40 21 61 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 0 14 56 22 78

Rumah Sakit 7 7 14 22 25 47 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 20 11 31 50 43 93

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 7 9 16 19 12 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 21 47

16 17 33 81 59 140 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 34 11 45 132 87 219

Puskesmas 9 3 12 9 11 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 14 32

Rumah Sakit 2 2 4 0 0 0 0 0 0 3 4 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 6 11

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 8 9 17 6 6 12 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 15 30

19 14 33 15 17 32 0 0 0 4 4 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 38 35 73

Puskesmas 19 15 34 10 28 38 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 30 46 76

Rumah Sakit 24 22 46 6 77 83 6 5 11 0 53 53 0 0 0 1 0 1 24 5 29 61 162 223

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 6 3 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 3 9

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 12 8 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 8 20

61 48 109 16 105 121 6 7 13 0 53 53 0 0 0 1 0 1 25 6 31 109 219 328

Puskesmas 4 7 11 2 6 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 7 23 22 20 42

Rumah Sakit 19 20 39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 20 39

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 9 11 20 15 35 50 0 0 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 2 0 2 28 50 78

32 38 70 17 41 58 0 0 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 18 7 25 69 90 159

5 Batam

Jumlah (Kab/Kota)

6 Tanjungpinang

Jumlah (Kab/Kota)

3 Natuna

Jumlah (Kab/Kota)

4 Lingga

Jumlah (Kab/Kota)

2 Bintan

Jumlah (Kab/Kota)

1 Karimun

Jumlah (Kab/Kota)

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NO KABUPATEN/KOTA UNIT KERJA

TENAGA NON KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK

TENAGA

KEPENDIDIKANJURU

Page 221: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

NO KABUPATEN/KOTA UNIT KERJA

TENAGA NON KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK

TENAGA

KEPENDIDIKANJURU

Puskesmas 9 4 13 4 5 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40 26 66 53 35 88

Rumah Sakit 0 0 0 4 1 5 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 23 56 38 25 63

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 15 6 21 12 7 19 3 2 5 3 2 5 0 0 0 0 0 0 13 8 21 46 25 71

24 10 34 20 13 33 4 3 7 3 2 5 0 0 0 0 0 0 86 57 143 137 85 222

Puskesmas 81 40 121 151 165 316 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 36 126 322 243 565

Rumah Sakit 74 64 138 116 233 349 9 6 15 8 58 66 0 0 0 1 1 2 120 52 172 328 414 742

Sarana Pelayanan Kesehatan Lain 6 3 9 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 4 10

Institusi Diknakes/Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dinas Kesehatan Kab/Kota 69 67 136 83 112 195 3 2 5 6 6 12 0 0 0 0 0 0 15 8 23 176 195 371

230 174 404 350 511 861 12 10 22 14 64 78 0 0 0 1 1 2 225 96 321 832 856 1.688

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

8 Provinsi

Jumlah (Kab/Kota)

7 Kepulauan Anambas

Jumlah (Kab/Kota)

Page 222: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN ALOKASI ANGGARAN KESEHATANALOKASI

ANGGARAN

Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 25.581.550.000 60,81 89.286.962.108 94,30 51.251.550.455 89,52 58.790.174.726 86,67

a. Belanja Langsung 1.872.040.000 54.422.267.988 57,48 27.499.279.861 48,03 31.526.564.216

b. Belanja Tidak Langsung 23.709.510.000 34.864.694.120 36,82 23.752.270.594 41,49 27.263.610.510 40,19

c. APBD Puskesmas

2 APBD PROVINSI 3.037.913.289 7,22 0,00 0,00 9.042.360.000 13,33

- Taskin 3.037.913.289

- Pembangunan RS. Kundur & DED PKM. Kundur

- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 9.042.360.000

3 APBN : 13.449.497.000 31,97 5.400.005.000 5,70 6.000.624.000 10,48 - 0,00

- Dana Dekonsentrasi/BOK 1.162.948.000 2,76 1.097.000.000 1,16 0,00 0,00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 7.060.975.400 16,78 0,00 0,00 0,00

- ASKESKIN 0,00 0,00 0,00 0,00

- JKN 5.225.573.600 12,42 0,00 0,00

- TP (PAM-STBM) 1.103.005.000 1,16 0,00

- TP (Alkes) 0,00 0,00 0,00

- APBN Puskesmas 0,00 0,00

- Pajak Rokok

- Lain-lain (sebutkan) TP Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 0,00 3.200.000.000 3,38 6.000.624.000 10,48 0,00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00 0,00 0,00 0,00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00 0,00 0,00 0,00

42.068.960.289 100,0 94.686.967.108 100,0 57.252.174.455 136,1 67.832.534.726 100,0

1.227.088.472.240 881.934.274.136 1.213.086.335.119 981.576.031.050

2,08 10,12 4,22 5,99

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

BINTAN NATUNA LINGGA

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NO SUMBER BIAYA

KARIMUN

Page 223: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

186.725,85 669.568,06 768.124,70 675.300,00

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

Page 224: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

1 2

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA

a. Belanja Langsung

b. Belanja Tidak Langsung

c. APBD Puskesmas

2 APBD PROVINSI

- Taskin

- Pembangunan RS. Kundur & DED PKM. Kundur

- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi

3 APBN :

- Dana Dekonsentrasi/BOK

- Dana Alokasi Khusus (DAK)

- ASKESKIN

- JKN

- TP (PAM-STBM)

- TP (Alkes)

- APBN Puskesmas

- Pajak Rokok

- Lain-lain (sebutkan) TP Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2015

NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah %

11 12 13 14 15 16 17 18

196.953.284.470 95,63 127.688.939.315 98,99 82.517.362.385 69,13 66.996.037.610 80,73

133.085.163.090 64,62 79.538.786.776 61,66 43.763.256.547 36,66 56.907.650.000 68,57

63.868.121.380 31,01 48.150.152.539 37,33 38.754.105.838 32,46 10.088.387.610 12,16

0,00

0,00 0,00 13.059.367.000 10,94 0,00

13.059.367.000

8.098.334.000 3,93 1.307.093.000 1,01 23.795.995.850 19,93 15.994.101.000 19,27

1.808.594.000 0,88 604.793.000 0,47 0,00 15.994.101.000 19,27

6.289.740.000 3,05 0,00 20.595.912.000 17,25 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00

0,00 702.300.000 0,54 0,00

0,00 0,00 1.053.728.000 0,88

0,00 0,00

2.146.355.850 1,80

0,00 0,00 0,00 0,00

898.560.146 0,44 0,00 0,00 0,00

898.560.146

0,00 0,00 0,00 0,00

205.950.178.616 100,00 128.996.032.315 100,0 119.372.725.235 100,0 82.990.138.610 100,0

962.520.875.322 1.180.017.092.822 2.912.701.240.575

#DIV/0! 8,26 6,99 2,30

PROVINSIBATAM TANJUNGPINANG KEPULAUAN ANAMBAS

Page 225: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 181.388,06 512.939,32 2.633.647,91 1.436.603,78

Page 226: Tim Penyusun - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia · digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan ... Gambar 2.1 : Strata Posyandu di Provinsi