tik e learning

53
MK. Teknologi Informasi dan Komunikasi e-LEARNING OLEH: Humaira (161052003007) Anggy Heriyanti (161052003026) Haeriani. H (161052003038) Aryani Santri Kurniati (161052003043) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

Upload: heri-ani

Post on 08-Feb-2017

32 views

Category:

Technology


0 download

TRANSCRIPT

MK. Teknologi Informasi dan Komunikasi

e-LEARNING

OLEH:

Humaira (161052003007)Anggy Heriyanti (161052003026)Haeriani. H (161052003038)Aryani Santri Kurniati (161052003043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkah dan

karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “e-Learning” sebagai tugas

kelompok dalam mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi. Makalah ini

berisi tentang konsep dasar e-Learning, kelebihan dan kekurangan e-Learning, proses pengembangan e-Learning, pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran, penerapan e-Learning pada pembelajaran, dan cara pembuatan serta pengelolaan situs pembelajaran

berbasis internet (e-learning) dengan menggunakan LMS moodle.

Dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan,oleh karena itu kritik dan

saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Semoga ada manfaatnya bagi kita semua terutama bagi penulis sebagai penuang ide

penulisan makalah ini.

Makassar, Desember 2016

Penulis

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kualitas pendidikan itu sendiri perlu

ditingkatkan. Pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan,

termasuk kurikulum, pendidik, metode pembelajaran, materi dan juga media yang

digunakan dalam pembelajaran. Pendidikan pada hakikatnya adalah proses

penyampaian pesan dari pendidik kepada peserta didik. Pesan akan sampai kepada

peserta didik apabila peserta didik dapat menangkap dan memahami isi pesan

tersebut.

Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika peserta didik diajak

untuk melibatkan semua alat inderanya, karena semakin banyak alat indera yang

digunakan untuk menerima dan mengolah pesan semakin banyak pula pesan yang

dapat dimengerti dan bertahan lama dalam ingatan peserta didik. Dengan

menggunakan media dalam penyampaian pesan, maka peluang untuk menggunakan

semua alat indera peserta didik lebih banyak, sehingga penggunaan media sangat

membantu dalam proses pembelajaran agar berjalan dengan efektif dan efesian sesuai

dengan tujuan pendidikan.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yaitu

media yang berbasis komputer berupa internet. Dengan internet peserta didik dapat

mengakses materi yang diinginkan dengan cepat. Proses pembelajaran dengan

menggunakan media yang berbasis internet ini dapat dikenal sebagai model

pembelajaran e-Learning. 

Model pembelajaran elektronik atau E-Learning adalah cara baru dalam

proses belajar mengajar. E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-Learning, peserta

didik tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan

dari seorang guru secara langsung. E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal

target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan

oleh sebuah program pendidikan. E-Learning merupakan salah satu bentuk metode

pembelajaran yang dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan e-Learning

diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dibuat

rumusan masalah sebagai berikut :1. Apa saja konsep dasar e-learning?2. Apa saja kelebihan dan kekurangan e-Learning?3. Bagaimana proses pengembangan e-Learning? 4. Bagaimana pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran?5. Bagaimana penerapan e-Learning pada pembelajaran?6. Bagaimana cara pembuatan serta pengelolaan situs pembelajaran berbasis

internet (e-learning) dengan menggunakan LMS moodle?

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan1. Tujuan Penulisan :

a. Untuk mengetahui konsep dasar e-Learningb. Untuk mengetahui kelebihan & kekurangan e-Learningc. Untuk mengetahui proses pengembangan e-Learningd. Untuk mengetahui pemanfaatan e-Learning dalam

pembelajaran

e. Untuk mengetahui penerapan e-Learning dalam pembelajaran 

f. Mengetahui cara pembuatan serta pengelolaan situs pembelajaran berbasis

internet (e-learning) dengan menggunakan LMS moodle.

2. Kegunaan Penulisan :a. Secara teoritis. Memberikan tambahan pengalaman dan

khasanah keilmuan tentang media e-Learning,b. Secara praktis. Dari hasil tambahan pengetahuan tentang

e-Learning ini dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan langkah-langkah praktis.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Konsep Dasar e-Learning

1. Definisi e-Learning  e-Learning atau pembelajaran elektronik, merupakan salah satu bentuk dari aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran. Adapun definisi e-Learning menurut ahli :“A broad combination of processes, content, and infrastructure to use computers and networks to scale and/or improve one or more significant parts of a learning value chain, including management and delivery.” (Adrich dalam Clark : 2010) Clark Adrich dalam bukunya yang berjudul “Simulations and the Future of Learning” menekankan definisi e-Learning pada kerangka berpikir penggunaan jaringan komputer. Ia menyatakan bahwa e-Learning merupakan sebuah kombinasi antara proses, materi dan infrastruktur dalam penggunaan komputer dan jaringannya dalam rangka meningkatkan kualitas pada satu atau lebih bagian signifikan dari aspek-aspek rangkaian kegiatan

pembelajaran, termasuk di antaranya adalah aspek manajemen dan aspek pendistribusian materi pelajaran. e-Learning atau electronic learning merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Media komputer yang dimaksud di sini lebih berorientasi pada penggunaan teknologi komputer dan internet.

Organisasi Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan (The American Society for Training and Development/ASTD) memberikan definisi umum yang lebih spesifik terhadap metode maupun media yang digunakan dalam proses e-Learning. Definisi ini dimuat dalam situs web about-elearning.com. Definisi tersebut menyatakan bahwa e-Learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based learning), pembelajaran berbasis komputer (computer based learning), pendidikan virtual (virtual education) dan/atau kolaborasi digital (digital collaboration). Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet, intranet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif dan CD-ROM. Definisi ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-Learning bisa bervariasi tergantung dari penyelenggara kegiatan e-Learning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk juga apa tujuan penggunaannya. e-Learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, yang dalam arti luas mencakup pembelajaran yang dilakukan dengan media elektronik (internet)

baik secara formal maupun informal. Secara formal misalnya berupa kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes yang telah diatur sesuai jadwal oleh pihak-pihak terkait, yaitu pengelola e-Learning. Dengan e-Learning pembelajaran akan lebih menarik karena tampilan di layarnya bisa dibuat variatif yang menarik. Pembelajaran ini dapat juga disebut pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh Perguruan Tinggi dan biasanya perusahaan konsultan yang bergerak dibidang penyedia jasa e-Learning untuk umum. Sedang secara informal misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau web pribadi, dan perusahaan yang mensosialisasikan untuk masyarakat, dan biasanya jasa seperti ini gratis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pembelajaran elektronik (e-Learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, MAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar elektronik lain.

2. Sejarah dan Perkembangan E-learningE-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali

diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:

a. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC

standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.

b. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.

c. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

d. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

3. Fungsi dan Tujuan e-Learninga. Fungsi e-Learning

e-Learning sebagai suatu model pembelajaran yang baru memiliki beberapa fungsi terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction). Siahaan dalam Kamil (2010), memaparkan fungsi e-Learning tersebut sebagai berikut:1) Suplemen; Dikatakan berfungsi sebagai suplemen atau

tambahan apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran.

2) Komplemen; Dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis: 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.

3) Substitusi; Beberapa perguruan tinggi di negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa.

b. Tujuan e-Learning

Tujuan e-Learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari para pembelajar atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari para pembelajar, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para pembelajar sesuai dengan bidangnya masing-masing. e-Learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit. Salah satu bagian dari kegiatan e-Learning yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning, merupakan suatu proses pembelajaran, dimana pengajar dan pembelajar tidak ada dalam satu ruangan kelas secara langsung pada waktu tertentu; artinya kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas. Hal ini memungkinkan terjadinya pembelajaran yang berkesinambungan, artinya pembelajar bisa belajar setiap saat, balk slang maupun malam hari, tanpa dibatasi waktu perternuan. Berbagai peluang tersebut diatas rnasih menghadapi berbagi tantangan baik dari kesiapan iqfrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan e-Learning. Dikemukakan juga sepintas mengenai peluang dan tangangan media e-Learning, seperti pada media voice mail, audiotape, audioconference, e-mail, online chat, web based education,

videotape, satellite videoconference, microwave videoconference, dan cable atau broadcast television.

4. Model-Model e-Learning Berdasarkan definisi dari ASTD, e-Learning bisa dibagi ke

dalam empat model, yaitu: a. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web)

Pembelajaran berbasis web merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web” (Munir 2009:231). Dalam pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web tersebut.

b. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer) Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer

bisa didefinisikan sebagai kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan “... program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.”

c. Virtual Education (Pendidikan Virtual)Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah

pendidikan virtual merujuk kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar di

mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia, pemanfaatan internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima mater-materi pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan memanfaatkan teknologi yang sama.

d. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital) Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para

peserta didik yang berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja) bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet.

5. Komponen e‐Learning

Secara garis besar, apabila kita menyebut tentang e‐Learning, ada tiga

komponen utama yang menyusun e‐Learning tersebut (Romi, 2007):

1. e‐Learning System

Sistem perangkat lunak yang mem‐virtualisasi proses belajar mengajar

konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten,

forum diskusi, system penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang

berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak

tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS).

2. e‐Learning Content (Isi)

Konten dan bahan ajar yang ada pada e‐Learning system (learning

management system).Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia‐

based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text‐based Content

(konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa) Komunitas eLearning

IlmuKomputer.Com

3. e‐Learning Infrastructure (Peralatan)

Infrastruktur e‐Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan

komputer dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan

teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui

teleconference.

6. E‐Learning dan Metodologi PembelajaranBagaimana e‐learning diimplementasikan?, apakah sistem e‐Learning yang

akan diselenggarakan tersebut benar‐benar sebuah trully electronic learning?. Melihat

kenyataan dilapangan, walaupun teknologi informasi telah maju dengan sangat

pesatnya, ternyata pendidikan yang mengimplementasikan IT‐Based Education secara

murni masih sulit ditemukan, karena masih banyaka faktor kendala yang lain,

terutama dari sisi sumber daya manusia dan sarana atau infrastruktur pendukung.

Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan untuk

mengaplikasikan sistem e‐learning ini, antara lain (Soekartawi, 2003):

a. Masih kurangnya kemampuan menggunakan Internet sebagai sumber

pembelajaran.

b. Biaya yang diperlukan masih relativ mahal untuk tahap‐tahap awal; (c)

Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran

melalui Internet dan

c. Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah‐daerah tertentu

Selain kendala dan hambatan tersebut di atas, kelemahan lain yang dimiliki

oleh sistem elearning ini yaitu hilangnya nuansa pendidikan yang terjadi

antara pendidik dengan peserta didik, karena yang menjadi unsur utama

dalam e‐learning adalah pembelajaran. Maka kemudian dalam

impelementasinya, banyak model e‐learning yang dikembangkan dan

diadopsi ke dalam pendidikan konvensional atau sebaliknya model

konvensional diadopsi ke dalam model e‐learning.

7. What Is Learning Management System

Dalam proses penyelenggaraan e‐Learning, maka dibutuhkan sebuah Learning

Management System (LMS), yang berfungsi untuk mengatur tata laksana

penyelenggaraan pembelajaran di dalam model e‐Learning. Sering juga LMS dikenal

sebagai CMS (Course Management System), umumnya CMS dibangun berbasis web,

yang akan berjalan pada sebuah web server dan dapat diakses oleh pesertanya melalui

web browser (web client). Server biasanya ditempatkan di universitas atau lembaga

lainnya, yang dapat diakses darimanapun oleh pesertanya, dengan memanfaatkan

koneksi internet. Pada umumnya, secara dasar CMS memberikan sebuah tool bagi

instruktur, educator atau pendidik untuk membuat website pendidikan dan mengatur

akses kontrol, sehingga hanya peserta yang terdaftar yang dapat mengakses dan

melihatnya. Selain menyediakan pengontrolan, CMS juga menyediakan barbagai

tools yang menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien, seperti menyediakan

layanan untuk mempermudah upload dan share material pengejaran, diskusi onlie,

chatting, pnyelenggaraan kuis, survey, laporan (report) dan sebagainya.

Jason Cole (2005) mengungkapkan bahwa secara umum, fungsi‐fungsi yang harus

terdapat pada sebuah LMS/ CMS antara lain :

a. Uploading and sharing materials

Umumnya LMS/CMS menyediakan layanan untuk mempemudah proses

publikasi konten. Dengan menggunakan editor HTML, kemudian mengirim

dokumen melalui FTP server, sehingga dengan demikian mempermudah

instruktur untuk menempatkan materi ajarnya sesuai dengan silabus yang mereka

buat. Kebanyak instruktur mengupload silabus perkuliahan, catatan materi,

penilaian dan artikel‐artikel siswa kapanpun dan dimanapun mereka berada.

b. Forums and chats

Forum online dan chatting menyediakan layanan komunikasi dua arah antara

isntruktur dengan pesertanya, baika dilakukan secara sinkron (chat) maupun

asinkron (froum, email). Sehingga dengan fasilitas ini, memungkinkan bagi siswa

untuk menulis tanggapannya, dan mendiskusikannya dengan teman‐temannya

yang lain.

c. Quizzes and surveys

Kuis dan survey secara online dapat digunakan untuk memberikan grade

secara instan bagi peserta kursus. Hal ini merupakan tool yang sangat bai

digunakan untuk mendapatkan respon (feedback) langsung dari siswa yang sesuai

dengan kemapuan dan daya serap yang mereka miliki. Proses ini dapat juga

dilakukan dengan membangun sebuah bak soal, yang kemudian semua soal

tersebut dapat di generate secara acak untuk muncul dalam kuis.

d. Gathering and reviewing assignments

Proses pemberian nilai dan skoring kepada siswa dapat juga dilakukan secara

online dengan bantuan LMS/ CMS ini.

e. Recording grades

Fungsi lain dari LMS/ CMS adalah melakukan perekaman data grade siswa

secara otomatis, sesuai konfigurasi dan pengaturan yang dilakuak oleh instruktur

dari awal perkuliahan dilaksanakan.

B. Kelebihan & Kekurangan e-Learninge-Learning memiliki kelebihan tersendiri bila dipandang

sebagai sebuah alternatif untuk model pembelajaran konvensional. Lebih lanjut, Riyana (2007: 22) menyebutkan kelebihan-kelebihan tersebut sebagai berikut:

1. Interactivity (Interaktifitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti

chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu.

2. Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning).

3. Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan Internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.

4. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi.  

Adapun kekurangan e-Learning, diantaranya: 1. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan

memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-Learning ini.

2. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

3. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-Learning.

4. Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.

5. Materi tidak sesuai dengan umur pebelajar.6. Pemanfaatan hak cipta untuk tugas-tugas sekolah.7. Perkembangan yang tidak terprediksikan.

8. Pengaksesan yang memerlukan sarana tambahan.9. Kecepatan mengakses yang tidak stabil.10. Kurangnya pengontrolan kualitas. 

C. Proses Pengembangan e-Learning1. Pengembangan sebuah aplikasi e-Learning hendaknya juga

diarahkan agar mampu memenuhi empat filosofi e-Learning seperti yang dikemukakan Cisco dalam Rusman (2009: 198) sebagai berikut:

2. e-Learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara online;

3. e-Learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi;

4. e-Learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan;

5. Kapasitas peserta didik amat bervariasi tergantung pada bentuk, isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas peserta didik yang pada gilirannya akan memberikan hasil yang baik.

D. Pemanfaatan e-Learning dalam Pembelajaran1. Media berbasis komputer

Teknologi komputer mengalami kemajuan pesat dan luar biasa, baik dari segi hardware maupu softwarenya. Seiring berkembanganya program-program serta aplikasi yang dapat dipasang, komputer memberikan kelebihan dalam berbagai bidang kegiatan pembelajaran seperti untuk produksi media slide, media gerak dan media audio visual. Kiranya dalam era sekarang ini seorang pendidik haruslah mampu menguasai teknologi komputer, meski masih dalam taraf sederhana. Teknologi komputer sangat membantu dalam menciptakan berbagai kreatifitas produksi media pembelajaran, baik berupa gerak, audio maupun visual. Berbagai macam software yang dapat digunakan antara lain Power Point, Macromedia Flash, Movie dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai materi pembelajaran baik eksak, sosial maupun materi agama selama seorang pendidik bisa menyusunnya sesuai kebutuhan dan target-target materi dan pembelajaran yang hendak dicapai, dan tentu tetap didasarkan pada pencapaian tiga ranah peserta didik berikut ini:

a. Ranah KognitifDalam pencapaian ranah kognitif komputer dapat digunakan

untuk mengajarkan konsep-konsep, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. b. Ranah Afektif

Ranah afektif bisa dicapai dengan menggunakan clip, film, suara atau video yang isinya menggugah perasaan. Peserta didik diajak untuk menghayati desain yang dibuat serta mengenalisis baik gambar atau suara. c. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik dapat dicapai dengan komputer dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.

2. Media berbasis interneta. E-Mail

Elekktronic Mail atau yang lebih dikenal dengan E-Mail yang dapat diartikan “Surat Elektronik”, merupakan surat yang pengirimannya menggunakan sarana elektronik yakni dengan menggunakan jaringan internet. Perlu diketahui bahwa pesan yang dikirim berbentuk suatu dokumen atau teks bahkan gambar, tentunya yang dapat diterima oleh komputer lain dengan sarana internet. Peserta didik dapat menggunakan e-mail untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan tugas, dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pendidik di luar kegiatan belajar mengajar, dan dapat berkomunikasi lewat e-mail dengan teman-teman, guru, maupun yang lainnya. 

b. Blog

Istilah blog merupakan kependekan dari web blog. Jika diidentifikasi dari penggalan katanya web dan log dapat diartikan sebagai “catatan perjalanan” yang tersimpan dalam website. Blog dapat dijadikan website yang berisikan materi pelajaran yang dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan foto, maupun coretan warna warni yang membuatnya lebih menarik. Blog sebagai media pembelajaran setidaknya ada tiga metode yang bisa diupayakan yaitu:

1) Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menulis materi belajar, tugas, maupun bahan diskusi di blognya kemudian murid bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di blog gurunya tersebut.

2) Blog guru dan murid yang saling berinteraksi. Guru dan murid harus memiliki blog masing-masing sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya.

3) Komunitas bloger pembelajar. Sebuah blog sebagai pusat pembelajaran dengan guru-guru dan siswa dari berbagai sekolah bisa tergabung dalam komunitas blogger pembelajar tersebut.

c. Mesin Pencarian (Search Engine)Search Engine adalah sebuah program yang dapat diakses

melalui internet yang berfungsi untuk membantu para pengguna dalam mencari apa yang diinginkan, dengan kata lain search engine dirancang khusus untuk menyimpan katalog dan menyusun daftar alamat berdasarkan topik tertentu. Mesin pencarian ini dapat digunakan untuk mengakses berbagai bahan belajar dan informasi melalui media internet. Telah tersedia banyak situs search engine yang dapat digunakan untuk mencari

informasi di internet, diantaranya Yahoo, bing, amazon.com, eBay, Wikipedia, Babylon, dan google. Tetapi yang sering kita gunakan adalah google, yang dapat diakses melalui http://www.google.com. Untuk melakukan pencarian informasi yang diinginkan, kita harus memasukkan kata kunci (keyword) pada kotak pencarian.

E. Penerapan e-Learning dalam PembelajaranPembelajaran elektronik (e-Learning) telah dimulai pada tahun 1970-an.

Kegiatan belajar yang bagaimanakah yang dapat dikatakan sebagai  e-Learning?

Apakah seseorang yang menggunakan komputer dalam kegiatan belajarnya dan

melakukan akses berbagai informasi (materi pembelajaran) dari internet dapat

dikatakan telah dikatakan e-Learning?. Setidaknya ada 3 (tiga) hal penting sebagai

persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-Learning), yaitu :

1. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (misalnya

penggunaan internet)

2. tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta

didik, misalnya CD-Room, atau bahan cetak

3. tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila

mengalami kesulitan.

Di samping ketiga persyaratan tersebut masih dapat ditambahkan persyaratan

lainnya, seperti adanya : (a) lembaga yang mengelola kegiatan e-Learning, (b) sikap

positif dari peserta didik dan pendidik/tenaga kependidikan terhadap teknologi

komputer dan internet,  (c) rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari oleh

setiap peserta didik, (d) sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan

belajar peserta didik, dan (e) mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh

lembaga penyelenggara.

Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-Learning dewasa ini, antara lain :

1. harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi

diperlakukan sebagai barang mewah).

2. Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih

cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar

3. Memperluas akses atau jaringan komunikasi

4. Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi

5. Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.

F. Cara Pembuatan serta Pengelolaan Situs Pembelajaran Berbasis Internet (e-

learning) Dengan Menggunakan LMS Moodle.

Langka pertama buka website www.mdl2.com kemudian masukkan nama dan email.kemudian create.

Setelah selesai melakukan proses maka akan muncul keterangan Your site is being created. You will receive an email with login info. Thank you!, artinya bahwa site berhasil dibuat dan info mengenai login bisa dicek pada email yang telah dimasukkan.setelah itu buka email yang digunakan tadi. Pada gambar berikut ini telah terlihat informasi tentang moodle site dan informasi login yaitu username dan paswordnya.Klik URL e-learning yang ada pada email tersebut. URL itulah yang akan membawa kita menuju e-learning moodle yang sudah siap digunakan. URL yang di dapatkan berupa nama seperti yang ada di dibawa yaitu adhiyatmika.gnomio.com

Masukkan username dan password sesuai dengan informasi login yang masuk di email, kemudian Log In.

Hasilnya akan seperti berikut ini. Pada pojok kanan atas terdapat keterangan You are logged in as Admin User (Log out) bahwa anda login sebagai admin.

Setelah itu aktifan mode edit untuk mengubah tampilan,untuk mengubah bahasa menjadi bahasa yg anda inginkan seperti bahasa Indonesia pilih administrasi situs kemudian pilih language/bahasa kemudian pilih bahasa Indonesia lalu klik “install language pack”

Kemudian untuk mengubah tema pilih ‘’administrasi situs”keudian pilih tampilan lalu pilih tema .setelah itu pilih change tema,akan muncul gambar seperti dibawa .pilih tema sesuai dengan yg anda inginkan.

Klik foto pengguna untuk memasukkan foto pada profil

Masukkan foto yang anda inginkan pilih file.atau bias langsung diseret dari folder foto pada pc anda.kemudian pilih ‘’perubahan profil’’

Inilah tampilan profil yang telah diubah tadi

Kemudian untuk menambahkan KURSUS klik tambah kursus baru seperti gambar dibawa ini

Kemudian masukkan nama kursus yang anda inginkan

Setelah itu tentukan format kuis yang ingin anda masukkan seperti pada gambar dibawa ini

Kemudian klik “sistem operasi”untuk membuka jadwal kuis

Inilah tampilan jadwal kuis yang akan diisi materi dan pertanyaan muntuk mengisi file/materi pilih “tambahkan sumber daya”

Kemudian pilih FILE ,kemudian klik tambah

Kemudian masukkan nama materi seperti gambar dibawah ini

Setelah itu masukkan file yang ingin anda masukkan lalu klik simpan perubahan

Untuk menambah kan kuis pilih atau klik “tambahkan sumber daya”

Kemudian pilih kuis kemudian klik tambah

Setelah itu masukka nama kuis seperti gambar dibawah ini dan masukkan tanggal dan waktu waktu kuis kapan dimulai

Kemudian pilih/klik pada “kuis ”untuk memasukkan pertanyaan

Setelah itu masukkanpertanyaan pada kolok ‘’question teks’’

Kemudian masukka jawaban dari pertanyaan yang anda buat tadi.

Kemudian untuk mebuat soal pilihan ganda pilih/klik “kuis”

Kemudian masukka nama kuis dan pertanyaan yanga anda inginkan

Kemudia masukkan pilihan pada pertanyaan tadi yang anda masukkan .untuk pilihan A.masukkan pada choice 1,dan jika apabila choice 1 jawaban dari pertanyaan beri nilai 100%.begitupun dengan choice selanjutnya

Kemudian klik simpan perubahan

Kemudian pilih klik TRUE/FALSE

Kemudian masukka pertanyaan sperti gambar dibawah

Setelah pilih jawaban ,pilih True jika pertanyaan benar,dan pilih FALSE jiak jawaban salah

1. Sebelum menggunakan moodle serta membangun sebuah e-learning hal pertama yang harus dilakukan adalah menginstal moodle terlebih dahulu ke dalam pc/laptop. Selanjutnya menginstalkan xampp jika ingin menggunakan server yang berdiri sendiri (local host).

2. Jika belum mempunyai installer moodle atau pun xampp, gunakan cara yang lebih mudah yaitu dengan langsung membuka situs moodle www.mdl2.com .

3. Ketika akan membuat e-learning maka tidak boleh menggunakan huruf kapital pada nama situs karna akan berdampak gagal dalam pembuatan e-learning dan harus mengulang kembali dengan mengisi nama situs serta e-mail.

4. Setelah e-learning berhasil dibuat adapun bagian penting yang harus dipahami dalam kursus yaitu “blok administration” yang terdiri dari beberapa menu, di antaranya: Turn editing on digunakan untuk membuka pengaturan kursus. Settings digunakan untuk mengubah tampilan kursus / melakukan setting. Assign roles digunakan untuk mengatur role pada kursus. Groups digunakan untuk mengatur group / kelompok dalam kursus Backup digunakan untuk menyalin / backup kursus. Restore digunakan untuk mengembalikan isi kursus kembali ke data yang

lama yang telah di salin / backup. Import digunakan untuk transfer data dari kursus lain. Reset digunakan untuk mereser / menghapus semua user, aktivitas dan semua

resource. Reports menampilkan semua aktivitas dalam kursus. Questions digunakan untuk menghubungkan dengan bank soal yang juga

dapat digunakan untuk membuat ujian / kuis. Scales dapat digunakan untuk membuat penilaian sendiri dalam menu ini

seperti Good, Average dan sebagainya. Files digunakan untuk menyalin file ke dalam kursus atau untuk melihat

semua file dalam kusus. Grades digunakan untuk menampilkan daftar nilai test dan tugas yang sudah

dikerjakan oleh user / siswa

BAB IIIKESIMPULAN

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi serta desakan kompetisi global, e-Learning saat ini dirasakan tidak saja sebagai media alternatif untuk melaksanakan proses belajar mengajar tetapi telah diposisikan sebagai alat dalam mencapai pembentukan kompetitif yang global. Perkembangan di berbagai negara memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet terus meningkat, jumlah institusi penyelenggara e-Learning dan peserta didik yang mengikutinya juga bertambah. e-Learning merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Yang dapat dikembangkan dengan langkah yang pertama analisis kebutuhan, kedua kompetensi yang ingin dicapai, ketiga menetapkan metode dan media pembelajaran, dan yang terakhir menentukan jenis evaluasi. e-Learning ini adalah media elektronik, yang dalam hal ini komputer dan internet yang meliputi, power point, macromedia flash, email, search engine, dan blog.

Pembelajaran dengan E-Learning memungkinkan pengajar dan pembelajar untuk tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan pembelajaran. Pengajar mengunggah bahan-bahan pelajaran pada situs E-Learning, dan pembelajar dapat mengaksesnya kapan pun dan dimana pun. E-Learning tidak bergantung pada waktu dan ruang. Namun demikian, dengan interaktifitas dan fleksibiltas yang ditawarkannya, E-Learning justru mampu memperpendek jarak antara pengajar dan pembelajarnya. Pengajar dan pembelajar dalam E-Learning sama-sama berperan sebagai subjek, yakni memiliki peran aktif yang menentukan keberhasilan E-Learning. Selain dengan kemampuan dan kemauan dari semua pihak, keberhasilan penggunaan E-Learning sangat dipengaruhi oleh daya beli pengajar dan pembelajar terhadap fasilitas-fasilitas teknologi yang dibutuhkan. Hal demikan bisa dipahami karena E-Learning merupakan suatu aplikasi yang memerlukan dukungan infrastruktur yang berkaitan dengan lembaga pendidikan, pengajar, dan pembelajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Andi. Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Alfabeta.Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press. Clark, D. (2010). Defining eLearning. (Online). Tersedia:

http://nwlink.com/~Donclark/hrd/elearning/define.html (24 Mei 2014).

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.  Fasthea, Sholeh. 2011. Aplikasi Office Profesional; Microsoft Office,

Internet & Desain Grafis. Yogyakarta: Laboratorium TIK Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 

Kamil, M. (2010). e-Learning Sebuah Prospek Pembelajaran. (Online). Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_LUAR_SEKOLAH/196111091987031-MUSTOFA_KAMIL/Bhaan_kuliah/e-learning.pdf. (24 Mei 2014)

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. 

Riyana, C. (2007). Konsep Dasar e-Learning. Dokumen presentasi pada perkuliahan e-learning di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rusman. (2009). “Pemanfaatan Internet untuk Pembelajaran”, dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

The American Society for Training and Development (ASTD). (2012). Definition of e-Learning. [Online]. Tersedia: http://www.about-elearning.com/definition-of-e-learning.html. (24 Mei 2014)

Adhiyatmika U.W. 2012. LAPORAN (WEB EDUKASI DAN ELEARNING)

*adhiyatmika.gnomio.com*[online] Tersedia: http://www. westalqornicenter. blogspot.co.id. /2014/11/e-learning.html?m=1 (16 Desember 2016).