termokimia mingguan

Upload: yulien-arniansyah

Post on 14-Apr-2018

265 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    1/35

    I PENDAHULUAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan

    Percobaan, (3) Prinsip Percobaan.

    1.1. Latar Belakang

    Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan

    timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika.

    Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia.

    Termokimia mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia. Dalam

    percobaan ini termokimia dipelajari pada tekanan konstan. Jadi perubahan yang

    ditentukan adalah perubahan entalpi H.

    Entalpi pembentuk zat, (Hf) adalah perubahan entalpi jika satu mol suatu

    zat terbentuk dari unsur-unsur pembentuknya pada keadaan standar, entalpi

    pembentukan suatu unsur (misal N + N N2) pada keadaan standar diberikan

    harga nol. Entalpi pembentukan standar dinyatakan dengan lambang Hf. Hf

    dapat dihitung dengan menggunakan hukum Hess tentang jumlah kalor konstan

    atau tetap (Sutrisno,2011).1.2. Tujuan Percobaan

    Tujuan dari percobaan termokimia adalah untuk menentukan setiap reaksi

    kimia harus disertai dengan perubahan energi, perubahan kalor dapat diukur atau

    dipelajari dengan percobaan yang sederhana, dan reaksi kimia dapat berlangsung

    secara eksoterm dan sedoterm.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimia
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    2/35

    1.3. Prinsip Percobaan

    Prinsip dari percobaan termokimia adalah berdasarkan hukum Hess mengenai

    jumlah panas : Keseluruhan perubahan sebagai hasil urutan lanngkah-langkah

    dan harga H untuk keseluruhan proses adalah jumlah dari perubahan entalpi

    yang terjadi selama perjalanan ini. Berdasarkan hukum Lavoisier: Pada setiap

    reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa produk

    reaksi dalam versi modern Dalam setiap reaksi kimia tidak dapat dideteksi

    perubahan massa.

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    3/35

    II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Termokimia, (2) Hukum-Hukum

    Termokimia, (3) Asas Black, (4) Macan-Macam alat Kalorimeter, (5) Reaksi

    Eksoterm, (6) Reaksi Endoterm, (7) Energi, (8) Kalor, (9) Entalpi.

    2.1. Termokimia

    Termodinamika adalah ilmu yang mengkaji hubungan energi dari segala

    bentuk, bersifat mendasar untuk semua ilmu. Daerah thermodinamika adalah

    hubungan energi jenis-jenis tertentu dengan sistem kimia. Hukum pertama

    termodinamika adalah untuk menggambarkan suatu pernyataan Hukum

    Pelestarian Energi. Hukum kedua thermodinamika adalah untuk menggambarkan

    kespontanan suatu proses kimia yang mungkin diamati, menurut efeknya terhadap

    entrofy pada alam semesta akan terasa berlebih-lebihan. Hukum ketiga

    thermodinamika adalah untuk membayangkan suatu sistem yang sempurna

    teraturnya, dapatlah dibayangkan suatu unsur atau senyawa berbentuk kristal

    sempurna pada temperatur nol mutlak.

    2.2. Hukum-hukim Termokimia

    2.2.1. Hukum Hess

    Gambar 1. Hukum Hess

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    4/35

    Hukum Hess adalah sebuah hukum dalam kimia fisikuntuk ekspansi

    Hess dalam siklus Hess. Hukum ini digunakan untuk memprediksi perubahan

    entalpi dari hukum kekekalan energi (dinyatakan sebagai fungsi keadaan H).

    Menurut hukum Hess, karena entalpi adalah fungsi keadaan,perubahan entalpi

    dari suatu reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang digunakan

    untuk memperoleh produkberbeda. Dengan kata lain, hanya keadaan awal dan

    akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang

    dilakukan untuk mencapainya.

    Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung

    sekalipun tidak dapat diukur secara langsung. Caranya adalah dengan

    melakukan operasi aritmatikapada beberapa persamaan reaksi yang perubahan

    entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan reaksi tersebut diatur sedemikian rupa

    sehingga penjumlahan semua persamaan akan menghasilkan reaksi yang kita

    inginkan. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan suatu angka,

    perubahan entalpinya juga harus dikali (dibagi). Jika persamaan itu dibalik, maka

    tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi -H).

    Selain itu, dengan menggunakan hukum Hess, nilai H juga dapat

    diketahui dengan pengurangan entalpi pembentukan produk-produk, kemudian

    dikurangi entalpi pembentukan reaktan. Secara matematis (Anonim,2011)

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_alam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_fisikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Germain_Henri_Hess&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Siklus_Hess&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Entalpihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kekekalan_energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Entalpihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsi_keadaan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perubahan_entalpi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Produk_(kimia)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Operasi_aritmatika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_reaksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Entalpi_pembentukan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Reaktanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reaktanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Entalpi_pembentukan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_reaksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Operasi_aritmatika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Produk_(kimia)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perubahan_entalpi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsi_keadaan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Entalpihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kekekalan_energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Entalpihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Siklus_Hess&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Germain_Henri_Hess&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_fisikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_alam&action=edit&redlink=1
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    5/35

    2.2.2 Hukum Kekekalan Energi

    Dalam perubahan kimia atau fisika energi tidak dapat diciptakan atau

    dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentu lainnya.

    Hukum ini merupakan hukum termodinamika pertama dan menjadi dasar

    pengembangan hukum tentang energi selanjutnya, seperti konversi energi.

    2.2.3. Hukum Laplace

    Hukum ini diajukan oleh Marquis de Laplace dan dia menyatakan bahwa

    jumlah kalor yang dilepaskan dalam pembentukan sebuah senyawa dari unsur-

    unsurnya sama dengan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menguraikan

    senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.

    Panjabaran dari hukum ini untuk entalphi reaksi H dan kalor reaksi;

    C + O2 CO2 H = -94 Kkal

    CO2 C + O2 H = +94 Kkal

    Sedangkan untuk kalor reaksi,

    C + O2 CO2 -94 Kkal

    CO2 C + O2 +94 Kkal

    Untuk reaksi pertama, unsur C bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan

    karbondioksida dan kalor sebesar 94 Kkal. Sedangkan reaksi kedua

    karbondioksida terurai menjadi unsur C dan gas oksigen dengan membutuhkan

    kalor sebesar 94 Kkal. Dari sisi tanda, tampak jelas perbedaan antara entalphi

    reaksi dengan kalor reaksi, jika entalphi bernilai positif maka kalor reaksi bernilai

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    6/35

    negatif, demikian pula sebaliknya jika entalphi negatif maka kalor reaksi positif

    (Zulfikar,2010).

    2.3. Asas Black

    Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan

    oleh Joseph Black. Asas ini menjabarkan:

    Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang

    panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama

    Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yangdilepas benda panas

    Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yangdiserap bila dipanaskan

    Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut:

    "Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya

    lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih

    rendah"

    Secara umum rumus Asas Black adalah

    Qlepas = Qterima

    Keterangan:

    Qlepas adalah jumlah kalor yang dilepas oleh zat

    Qterima adalah jumlah kalor yang diterima oleh zat

    http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Blackhttp://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Blackhttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    7/35

    dan rumus berikut adalah penjabaran dari rumus diatas :

    (M1 X C1) (T1-Ta) = (M2 X C2) (Ta-T2)

    Keterangan :

    M1 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi

    C1 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi

    T1 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi

    Ta = Temperatur akhir pencampuran kedua benda

    M2 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah

    C2 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah

    T2 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah

    Catatan : Pada pencampuran antara dua zat, sesungguhnya terdapat kalor yang

    hilang ke lingkungan sekitar. Misalnya, wadah pencampuran akan menyerap kalor

    sebesar hasil kali antara massa, kalor jenis dan kenaikan suhu wadah

    (Anonim,2011)

    2.4. Macam-macam Kalorimeter

    2.4.1. Kalorimeter Api

    Gambar 2. Kalorimeter Api

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    8/35

    Kalorimeter Api kita dapat membandingkan sifat terbakarnya suatu

    benda/material. Secara umum, cara kerja alat ini adalah sebagai berikut: sampel

    material dimasukkan ke dalam Kalorimeter Api, kemudian dilakukan pemanasan

    menggunakan heateryang akan membuat sampel menerima beban kalor. Jika titik

    nyala sampel tersebut sudah terlampaui , maka sampel tersebut akan terbakar.

    Ketika sampel terbakar maka ia akan melepaskan energi ke atas, sehingga oksigen

    di sekitarnya akan tetarik dan konsentrasi oksigen di gas buang akan berkurang.

    Penurunan konsentrsi oksigen dalam gas buang diukur menggunakangas

    analyzer. Pengukuran-pengukuran tersebut dapat digunakan untuk berbagai

    macam kegunaan khususnya untuk material interior bangunan (Indah,2011).

    2.4.2. Kalorimeter Bom

    Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah

    kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam

    O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel

    ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor

    (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrikdari

    kawat logam terpasang dalam tabung.

    Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Makananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    9/35

    Gambar 3. Kalorimeter Makanan

    Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat

    makanan karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah

    tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang

    lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah

    penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang

    berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan

    lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk,

    yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah

    pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat

    karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah.

    Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk

    memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu

    diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu

    berbentukbujur sangkaryang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kalorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karethttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ebonit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spiral&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tembagahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asbes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bujur_sangkarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kalorimeter_makanan.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bujur_sangkarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asbes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tembagahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spiral&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ebonit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Karethttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Makananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalor
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    10/35

    itu terdapat kabel listrikyang akan dihubungkan dengan sumber listrikbila

    digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas

    cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik

    di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan

    dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat

    pipa logam untuk mengalirkan oksigen.

    2.4.3. Kalorimeter larutan

    Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur

    jumlah kaloryang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya,

    kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhupada kalorimeter.

    Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor

    reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan

    ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.

    2.5. Reaksi Eksoterm

    Gambar 4. Reaksi Eksoterm

    Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan

    atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas. Pada reksi eksoterm harga DH = ( - )

    http://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_listrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nikelin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kabelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabelhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nikelin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_listrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Listrik
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    11/35

    2.6. Reaksi Endoterm

    Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke

    sistemnya atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas. Pada reksi endoterm harga

    DH = ( + )

    2.7. Energi

    Ditinjau dari perspektiffisika, setiap sistem fisik mengandung (secara

    alternatif, menyimpan) sejumlah energi; berapa tepatnya ditentukan dengan

    mengambil jumlah dari sejumlah persamaan khusus, masing-masing didesain

    untuk mengukur energi yang disimpan secara khusus. Secara umum, adanya

    energi diketahui oleh pengamat setiap ada pergantian sifat objekatau sistem.

    Tidak ada cara seragam untuk memperlihatkan energi. Satuan SI untuk energi dan

    kerja adalah joule (J), dinamakan untuk menghormati James Prescott Joule dan

    percobaannya dalampersamaan mekanik panas. Dalam istilah yang lebih

    mendasar1 joule sama dengan 1 newton-meterdan, dalam istilah satuan dasar SI,

    1 J sama dengan 1 kg m2 s2(Anonim,2011).

    2.8. Kalor

    Kalordidefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.

    Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu

    dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang

    dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah

    maka kalor yang dikandung sedikit.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyimpanan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pengamathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sifat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Objekhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/SI_(satuan_ukur)http://id.wikipedia.org/wiki/Joulehttp://id.wikipedia.org/wiki/James_Prescott_Joulehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_mekanik_panas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1_E0_J&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Newtonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Satuan_dasar_SI&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kilogramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Detikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Detikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Detikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilogramhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Satuan_dasar_SI&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Newtonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1_E0_J&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_mekanik_panas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/James_Prescott_Joulehttp://id.wikipedia.org/wiki/Joulehttp://id.wikipedia.org/wiki/SI_(satuan_ukur)http://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Objekhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sifat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pengamathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyimpanan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    12/35

    Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan

    suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor

    1. massa zat2. jenis zat (kalor jenis)3. perubahan suhuSehingga secara matematis dapat dirumuskan :

    Q = m.c.(t2t1)

    Dimana : Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)

    m adalah massa benda (kg)

    c adalah kalor jenis (J/kgC)

    (t2-t1) adalah perubahan suhu (C)

    Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis

    Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan

    yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L.

    Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)

    Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan

    suhu benda sebesar 1 derajat celcius.

    H = Q/(t2-t1)

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    13/35

    Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan

    suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan

    besar kalor jenis adalah kalorimeter.

    c = Q/m.(t2-t1)

    Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan baru

    H = m.c

    2.9. Entalpi

    Perubahan entalpi adalah kalor reaksi pada tekanan tetap yang ditulis dengan

    simbol (H). Didefinisikan sebagai berikut:

    Entalpi = H = Kalor reaksi pada tekanan tetap = Qp. Perubahan entalpi

    adalah perubahan energi yang menyertai peristiwa perubahan kimia pada tekanan

    tetap. Perubahan entalpi standar suatu reaksi dapat digolongkan menurut jenis

    reaksinya, seperti :

    1.Entalpi pembentukan standar (Hf0)

    2.Entalpi penguraian standar (Hd0)

    3.Entalpi pembakaran standar (Hc0)

    2.9.1. Entalpi Pembentukan (Hf0)

    Ada suatu macam persamaan termokimia yang penting yang berhubungan

    dengan pembentukan satu mol senyawa dari unsur unsurnya. Perubahan entalpi

    yang berhubungan dengan reaksi ini disebut panas pembentukan atau entalpi

    H = HakhirHawal

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    14/35

    pembentukkan yang diberi simbol Hf . Misalnya persamaan termokimia untuk

    pembentukan air dan uap air pada 1000

    C dan 1 atm masing-masing.

    Panas reaksi untuk seluruh perubahan sama dengan panas pembentukan

    hasil reaksi dikurangi panas pembentukan dari pereaksi. Secara umum dapat

    ditulis :

    H = jumlah hasil reaksijumlah pereaksi

    Harga perubahan entalpi reaksi dapat dipengaruhi oleh kondisi yakni suhu dan

    tekanan saat pengukuran. Oleh karena itu, perlu kondisi suhu dan tekanan perlu

    dicantumkan untuk setiap data termokimia.

    2.9.2. Entalpi Pembakaran (Hc0)

    Reaksi suatu zat dengan oksigen disebut reaksi pembakaran . Zat yang

    mudah terbakar adalah unsur karbon,hidrogen, belerang, dan berbagai senyawa

    dari unsur tersebut. Pembakaran dikatakan sempurna apabila karbon (C) terbakar

    menjadi CO2, hidrogen (H) terbakar menjadi H2O, belerang (S) terbakar menjadi

    SO2.

    Perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol suatu zat yang diukur

    pada 298 K, 1 atm disebut entalpi pembakaran standar(standard enthalpy of

    combustion), yang dinyatakan dengan Hc0 . Entalpi pembakaran juga

    dinyatakan dalam kJ mol -1 .

    Harga entalpi pembakaran dari berbagai zat pada 298 K, 1 atm diberikan pada

    tabel 3 berikut.

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    15/35

    Tabel 1 . Entalpi Pembakaran dari berbagai zat pada 298 K, 1 atm

    2.9.3. Entalpi Penguraian (Hd0)

    Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan. Oleh karena

    itu, sesuai dengan azas kekekalan energi, nilai entalpi penguraian sama dengan

    entalpi pembentukannya, tetapi tandanya berlawanan (Sahri,2009).

    Contoh:Diketahui Hf0 H2O (l) = -286 kJ mol -1, maka entalpi penguraian H2O

    (l) menjadi gas hidrogen dan gas oksigen adalah + 286 kJ mol -1

    H2O (l)> H2 (g) + O2 (g)H = + 286 kJ

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    16/35

    III ALAT, BAHAN, DAN METODE PERCOBAAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Alat yang Digunakan, (2) Bahan

    yang Digunakan, (3) metode Percobaan.

    3.1. Alat yang Digunakan

    Alat yang digunakan dalam percobaan termokimia adalah termostat,

    termometer, gelas kimia, bunsen, statif dan klem, botol semprot.

    3.2. Bahan yang Digunakan

    Bahan yang digunakan pada percobaan termokimia adalah quades, CuSO4,

    bubuk Zn, etanol (C2H5OH), HCl, NaOH.

    3.3. Metode Percobaan

    3.3.1. Penentuan Tetapan Kalorimeter

    Gambar 1. Penentuan Tetapan Kalorimeter

    Masukan 20 cm3 air ke dalam kalorimeter dengan buret catat

    temperaturnya. Panaskan 20cm3 air ke dalam gelas kimia 90oC, catat

    temperaturnya. Campurkan air panas ke dalam kalorimeter, aduk atau kocok,

    amati temperaturnya selama 10 menit dengan selang 1 menit setelah

    pencampuran.

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    17/35

    3.3.2. Penetuan Kalor Reaksi Zn(s) + CuSO4(l)

    Gambar 2. Penentuan Kalor Reaksi Zn + CuSO4

    Masukan 40 cm3 larutan CuSO4 1 M ke dalam kalorimeter. Catat temperaturnta

    selama 2 menit dengan selang setengah menit. Timbang dengan teliti 3 gram

    3,10 gram bubuk Zn (BA Zn = 65.4). Masukan bubuk Zn ke dalam larutan CuSO4

    atau kalorimeter. Ukur kenaikan temperatur dengan menggunakan grafik (misal =

    T1).

    3.3.3. Penentuan Kalor Etanol Dalam Air

    Gambar 3. Penentuan Kalor Etanol Dalam Air

    Masukan 18cm3

    air ke dalam kalorimeter dengan menggunakan buret. Ukur

    temperatur air dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu setengah

    menit. Ukur temperatur etanol dalam buret ke dua, masukan dengan cepat 29cm3

    etanol ke dalam kalorimeter. Kocok campuran dalam kalorimeter, catat temperatur

    selama 4 menit dengan selang setengah menit. Ulangi percobaan untuk campuran

    Termometer

    Larutan CuSO4

    Termometer

    Larutan CuSO + Z4

    Termometer

    Larutan Aquades

    Termometer

    Larutan aquades + Etano

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    18/35

    lain. Hitung H pelarut per mol etanol pada berbagai tingkat perbandingan mol

    air per mol etanol. Buat grafik H terhadap mol air/mol etanol.

    3.3.4. Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH

    Gambar 4. penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH

    Masukan 20 cm3 HCl 2M ke dalam kalorimeter. Catat kedudukan

    termometer. Ukur 20 cm3 NaOH 2,05 M, catat temperatur (atur sedemikian rupa)

    sehingga temperaturnya sama dengan temperatur HCl. Campuran basa ini ke

    dalam kalorimeter dan catat temperatur campuran selama 5 menit dengan selang

    setengah menit. Buat grafik untuk memperoleh perubahan temperatur akibat

    reaksi ini. Hitung 4H penetralan jika kera[atan larutan 1,03g/cm3 dan kalor

    jenisnya 3,96 Jg-1K-1.

    Termometer

    Larutan HCl

    Termometer

    Larutan Hcl + NaO

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    19/35

    IV HASIL PENGAMATAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, (2) Pembahasan.

    4.1. Hasil Pengamatan

    Tabel 2. Hasil Pengamatan

    NO PERCOBAAN HASIL

    1 Penentuan Tetapan Kalorimeter Td = 299o K

    Tp = 3650 K

    Tc = 311o K

    Q1 = 2016 Joule

    Q2 = 9072 Joule

    Q3 = 7056 Joule

    K = 588 JK-1

    2 Penentuan Kalor Zn dan CuSO4 Td = 300o K

    Tc = 322o K

    T1J = 22o K

    Q4 = 12936 Joule

    Q5 = 1765,632 Joule

    Q6 = 14702,632

    H = 47780,304 Jmol-1

    3 Penentuan Kalor Etanol dan Air Tair= 299o K

    Tetanol = 299o K

    TM = 299o K

    TA = 495,91o K

    T2J = 160.91o K

    Q7 = 12164,8 Joule

    Q8 = 8959,5 Joule

    Q9 = 94615,1 Joule

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    20/35

    Q10 = 115739.4 Joule

    H = 231478,8 Jmol-1

    4 Penentuan Kalor HCl dan NaOH TNaOH = 300o K

    THCl = 300o K

    TM = 300o K

    TA = 458,6o K

    T3J = 158,6o K

    Q11 = 2512224 Joule

    Q12 93256,8 Joule

    Q13 = 2605480,8 Joule

    H = 65137020 Jmol-1

    (Sumber: Yulien Arniansyah, Meja: 8, Kelompok: C, 2011)

    4.2. Pembahasan

    Termokimia adalah suatu cabang dari ilmu kimia yang membahas mengenai

    hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia. Dalam percobaan ini

    termokimia dipelajari pada tekanan konstan. Jadi perubahan yang ditentukan

    adalahperubahan entalpi H.

    Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi kimia yang melepaskan kalor

    (menghasilkan panas), dan entalpinya positif (+) . Sedangkan reaksi endoterm

    adalah sutau reaksi kimia yang membutuhkan kalor (menerima panas), dan

    entalpinya negatif (-). Pada percobaan termokimia sebelumnya, hasil entalpi yang

    didapat positif. hal ini menunjukan bahwa pada reaksi ini dibutuhkan kalor untuk

    bereaksi (reaksi endoterm). Adapun reaksi eksoterm pada percobaan ini adalah

    pada saat percobaan air atau aquades yang dipanaskan (sebelum dicampurkan

    dengan aquades dingin).

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    21/35

    Kalorimetri atau kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur

    kalor (panas dari suatu larutan). Ada bermacam-macam jenis kalorimeter yaitu

    kalorimeter api yang digunakan untuk membandingkan sifat terbakarnya suatu

    benda/material. Kemudian ada kalorimeter bom yaitu alat yang digunakan untuk

    mengukur jumlah kalor (nilai kalori) suatu senyawa, bahan makanan, bahan

    bakar.

    Termostat yaitu sebuah alat yang digunakan untuk mengatur (menjaga)

    suhu agar selalu tetap. Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan hasil

    pengamatan tersebut tidak akurat yaitu : termostat yang digunakan sudah banyak

    yang sudah rusak. Pada saat pengukuran suhu menggunakan termometer,

    termometer tersebut menyentuh pada dasar termostat bukan pada larutannya, hal

    ini berpengaruh kaerna dinding / dasar termostat tersebut dapat menyerap panas

    dari larutan tersebut, sehingga suhu yang tercatat kurang akurat. Selain itu lubang

    yang terdapat pada termostat terlalu besar sehingga udara dari luar ada

    kemungkinan dapat masuk kedalam termostat. Lalu termometer yang digunakan,

    kepekaannya sudah kurang akurat sehingga perlu penyesuaian kembali (kalibrasi).

    Kalor jenis yaitu sejumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1

    kg zat, sebesar 1

    o

    Celcius. Entalpi adalah perubahan energi yang menyertai

    peristiwa perubahan kimia pada tekanan tetap. Perubahan entalpi standar suatu

    reaksi dapat digolongkan menurut jenis reaksinya, seperti: entalpi pembentukan

    standar (Hf0), entalpi penguraian standar (Hd0), entalpi pembakaran standar.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Makananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    22/35

    V KESIMPULAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai (1) Kesimpulan, (2) Saran.

    5.1. Kesimpulan

    Berdasarkan Percobaan Termokimia dapat disimpulkan bahwa

    termokimia merupakan ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor suatu zat

    yang menyertai suatu reaksi. Berdasarkan hasil percobaan didapat hasil tetapan

    kalorimeter sebesar 588 J/K, kalor reaksi antara CuSO4 dan Zn sebesar 47780,304

    J/mol, kalor reaksi antara etanol dan air sebesar 231478,8 J/mol dan kalor

    penetralan NaOH dan HCl sebesar 65137020J/mol.

    5.2. Saran

    Saran yang ingin penulis sampaikan adalah dalam melakukan percobaan

    kali ini praktikan harus sangat teliti dalam memperhatikan perubahan suhu larutan

    setiap menitnya, agar tidak terjadi kesalahan pada saat percobaan berlangsung.

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    23/35

    DAFTAR PUSTAKA

    Aljabar.2008.Kalor. http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/.date

    Accessed: 15 Desember 2011

    Anonim.2011.Hukum_Hess.http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hess.date

    Accessed : 9 Desember 2011

    Anonim.2011.Asas Black.http://id.wikipedia.org/wiki/Asas_Black.date Accessed:

    15 Desember 2011

    Anonim.2011.Kalorimeter.http://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter.date

    Accessed: 15 Desember 2011

    Anonim.2011.Energi. http://id.wikipedia.org/wiki/Energi.date Accessed: 15

    Desember 2011

    Brady. E. J. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur. BinaAksara. Jakarta.

    Indah. S. D. 2011.Kalorimeter api. http://www.engineeringtown.com/teenagers/

    index.php/karya-teknologi-bangsa/37-kalorimeter-api.html.date Accessed:

    15 Desember 2011

    Sahri.2009.Perubahan_Entalpi.http://sahri.ohlog.com/perubahan-entalpi.

    oh69496.html.date accessed : 9 Desember 2011

    Sutrisno. E.T dan Nurminabari. I.S. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar.

    UNPAS. Bandung

    http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hesshttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hesshttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hesshttp://id.wikipedia.org/wiki/Asas_Blackhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asas_Blackhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asas_Blackhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://www.engineeringtown.com/teenagers/%20index.php/karya-teknologi-bangsa/37-kalorimeter-api.htmlhttp://www.engineeringtown.com/teenagers/%20index.php/karya-teknologi-bangsa/37-kalorimeter-api.htmlhttp://www.engineeringtown.com/teenagers/%20index.php/karya-teknologi-bangsa/37-kalorimeter-api.htmlhttp://sahri.ohlog.com/perubahan-entalpi.%20oh69496.htmlhttp://sahri.ohlog.com/perubahan-entalpi.%20oh69496.htmlhttp://sahri.ohlog.com/perubahan-entalpi.%20oh69496.htmlhttp://sahri.ohlog.com/perubahan-entalpi.%20oh69496.htmlhttp://sahri.ohlog.com/perubahan-entalpi.%20oh69496.htmlhttp://sahri.ohlog.com/perubahan-entalpi.%20oh69496.htmlhttp://www.engineeringtown.com/teenagers/%20index.php/karya-teknologi-bangsa/37-kalorimeter-api.htmlhttp://www.engineeringtown.com/teenagers/%20index.php/karya-teknologi-bangsa/37-kalorimeter-api.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asas_Blackhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hesshttp://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    24/35

    Zulfikar.2011.Hukum-hukum dalam Termokimia.http://www.chem-is-

    try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/hukum

    -hukum-dalam-termokimia/.date Accessed: 15 Desember 2011

    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/hukum%20-hukum-dalam-termokimia/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/hukum%20-hukum-dalam-termokimia/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/hukum%20-hukum-dalam-termokimia/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/hukum%20-hukum-dalam-termokimia/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/hukum%20-hukum-dalam-termokimia/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/hukum%20-hukum-dalam-termokimia/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/hukum%20-hukum-dalam-termokimia/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/hukum%20-hukum-dalam-termokimia/
  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    25/35

    LAPORAN MINGGAUAN

    TERMOKIMIA

    MAKALAH

    Oleh :

    Nama : Yulien Arniansyah

    NRP : 113020065

    Kelompok : C

    Meja : 8

    TanggalPercobaan : 14 Desember 2011

    Asisten : Noviani Eka Mustikasari

    LABORATORIUM KIMIA DASAR

    JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PASUNDAN

    BANDUNG

    2011

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    26/35

    LAMPIRAN

    Tabel 3. Penentuan Tetapan Kalorimeter

    N t(X) Menit T(Y) Suhu X2

    X.Y

    1 1 311 1 311

    2 2 310,5 4 621

    3 3 310 9 930

    4 4 310 16 1240

    5 5 309,5 25 1547,5

    6 6 309 36 1854

    7 7 309 49 2163

    8 8 309 64 2472

    9 9 309 81 22781

    10 10 308,5 100 3085

    N=10 x=55 y=3095,5 x2=385 x.y=17004,5

    (Sumber : Yulien Arniansyah, Meja: 8, Kelompok: C, 2011)

    307

    307.5

    308

    308.5

    309

    309.5

    310

    310.5

    311

    311.5

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    T(suhu)

    t(menit)

    Penentuan Tetapan Kalorimetri

    T(Y) Suhu

    y1-y10

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    27/35

    Hasil Perhitungan

    Penentuan Tetapan Kalorimeter

    Td = 299o K

    Tp = 365o K

    Tc = 311o K

    Q1 = m.c. T (Tc-Td)

    = 40 x 4,2 x (311-299)

    = 168 x 12

    = 2016 Joule

    Q2 = m.c. T (Tp-Tc)

    = 40 x 4,2 x (365-311)

    = 168 x 54= 9072 Joule

    Q3 = Q2Q1

    = 90722016

    =7056 Joule

    K = Q3T

    = Q3

    Tc - Td= 7056

    12

    = 588 K/Ja = (y)( x2) - (x)( xy)

    n(x2) - (x)2

    = (3095,5 x 385)(55 x 17004,5)

    10(385)(55)2

    = 1191767,5935247,5

    38503025

    = 256 520

    825

    = 310,93

    b = n(xy) - (x)( y)

    n(x2) - (x)2

    = 10(17004,5)(55 x 3095,5)

    10(385)(55)2

    = 170045170252,5

    38503025

    = -207,5

    825

    = -0,25

    yn= a + bxn

    y1= 310,93 + (-0,25)1

    = 310,930,25

    = 310,68o K

    y2= 310,93 + (-0,25)2

    = 310,930,5

    = 310,43o K

    y3= 310,93 + (-0,25)3

    = 310,930,75

    = 310,18o K

    y4= 310,93 + (-0,25)4

    = 310,931

    = 309,93o K

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    28/35

    y5= 310,93 + (-0,25)5

    = 310,931,25

    = 319,68o K

    y6= 310,93 + (-0,25)6

    = 310,931,5

    = 309,43o K

    y7= 310,93 + (-0,25)7

    = 310,931,75

    = 309,18o K

    y8= 310,93 + (-0,25)8

    = 310,932

    = 308,93o

    K

    y9= 310,93 + (-0,25)9

    = 310,932.25

    = 309,68o K

    Y1= 310,93 + (-0,25)10

    = 310,932,5

    = 308,43o K

    Tabel 4. Penentuan Kalor Reaksi Zn + CuSO4

    n t(X) Menit T(Y) Suhu X2

    X.Y

    1 0,5 322 1 1612 1 322 4 322

    3 1,5 321 9 481,5

    4 2 321 16 642

    N=4 x=4,5 y=1286 x2=7,5 x.y=1606,5

    (Sumber : Yulien Arniansyah, Meja: 8, Kelompok: C, 2011)

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    29/35

    Grafik 2. Penentuan Kalor Reaksi Zn +CuSO4

    Hasil Perhitungan

    Penentuan Kalor Reaksi Zn + CuSO4

    Td = 300o K

    Tc = 322o

    KT1J = Tc - Td

    = 322300

    = 22 o K

    Q4 = K. T1J= 588 x 22

    = 12936 Joule

    Q5 = VCamp . Pcam . Ccam . T1J

    = 20 x 1,14 x 3,52 x 22

    = 176,632 Joule

    Q6 = Q4 + Q5

    = 12936 + 176,632= 14701,632 Joule

    H = Q6

    Mol Zn

    = 14701,632

    2/65

    = 14701,632

    0,30769

    H = 47780,30411 Joule/mol

    a = (y)( x2) - (x)( xy)

    n(x2

    ) - (x)2

    = (1286 x 7,5)(5 x 1606,5)

    4(7,5)(5)2

    = 96458032,5

    3025

    = 1612,5

    5

    = 322,5

    b = n(xy) - (x)( y)

    n(x2) - (x)2

    320

    320.5

    321

    321.5

    322

    322.5

    323

    1 2 3 4

    T(suhu)

    t(menit)

    Penentuan Kalor Reaksi Zn + CuSO4

    T(Y) Suhu

    y1-y4

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    30/35

    = 4(1606,5)(5 x 12868)

    4(7,5)(5)2

    = 64266430

    3025

    = -4

    5

    = -0,8

    yn= a + bxn

    y1= 322,5 + (-0,8)0,5

    = 322,50,4

    = 322,1o K

    y2= 322,5 + (-0,8)1

    = 322,50,8

    = 321,7o K

    y3= 322,5 + (-0,8)1,5

    = 322,51,2

    = 321,3o K

    y4= 322,5 + (-0,8)2

    = 322,51,6

    = 320,9 K

    Tabel 5. Penentuan Kalor Etanol dalam Air

    n t(X) Menit T(Y) Suhu X2

    X.Y

    1 0,5 311 0,25 153,5

    2 1 310,5 1 306,5

    3 1,5 310 2,25 459,75

    4 2 310 4 613

    5 2,5 309,5 6,25 776,2

    6 3 309 9 919,5

    7 3,5 309 12,25 1072,75

    8 4 309 16 1226

    N=8 x=18 y=2452,5 x2=51 x.y=5517,25

    (Sumber : Yulien Arniansyah, Meja: 8, Kelompok: C, 2011)

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    31/35

    Grafik 3. Penentuan Kalor Etanol dalam Air

    Hasil Perhitungan

    Penentuan Kalor Etanol dalam Air

    Td = 300o K

    Tc = 322o

    KTM = TaqTetanol

    2

    = 299 + 299 = 299

    2

    a = (y)( x2) - (x)( xy)

    n(x2) - (x)2

    = (2452,5 x 51)(18 x 5517,25)

    8(51)(18)2

    = 125077,599310,5

    408324

    = 25767

    84

    = 306,75

    b = n(xy) - (x)( y)

    n(x2) - (x)2

    = 8(5517,25)(18 x 2452,5)

    8(51)(18)2

    = 4413844145

    408324

    = -7

    84

    = -0,083

    304

    305

    306

    307

    308

    309

    310

    311

    312

    1 2 3 4 5 6 7 8

    T(suhu)

    t(menit)

    Penentuan Kalor Etanol dalam Air

    T(Y) Suhu

    y1-y8

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    32/35

    yn= a + bxn

    y1= 306,75+ (-0,083)0,5

    = 306,750,415

    = 306,7o K

    y2= 306,75+ (-0,083)1

    = 306,750,083

    = 306,67o K

    y3= 306,75+ (-0,083)1,5

    = 306,750,1245

    = 306,62o K

    y4= 306,75+ (-0,083)2

    = 306,750,166

    = 306,58o K

    y5= 306,75+ (-0,083)2,5

    = 306,750,2075

    = 306,54o K

    y6= 306,75+ (-0,083)3

    = 306,750,249

    = 306,5o K

    y7= 306,75+ (-0,083)3,5

    = 306,750,2905

    = 306,46o

    K

    y8= 306,75+ (-0,083)4

    = 306,750,332

    = 306,42o K

    TA = y1 + y82

    = 306,7 + 306,42

    2= 459,91

    T2J = TATM= 459,91299

    = 160,91

    Q7 = maq . 4,2 . T2J

    = 18 x 4,2 x 160,91

    = 12 164,91 Joule

    Q8 = metanol . 1,92 . T2J

    = 29 x 1,92 x 160,91

    = 8959,5 Joule

    Q9 = K . T2J= 588 x 160,91

    = 94615,1 Joule

    Q10 = Q7 + Q8 + Q9

    = 12 164,91+ 8959,5 + 94615,1

    = 115739,4 Joule

    H = Q10

    n etanol

    = 115739,4

    0,5

    = 231478,8

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    33/35

    Tabel 6. Penentuan Kalor Penetralan HCl + NaOH

    n t(X) Menit T(Y) Suhu X2

    X.Y1 ,5 305 0,25 152,5

    2 1 305,5 1 305,5

    3 1,5 306 2,25 459

    4 2 306 4 612

    5 2,5 36 6,25 765

    6 3 306 9 918

    7 3,5 306 12,25 1071

    8 4 306 16 1224

    9 4,5 306 2,25 1377

    10 2 306 25 1530

    N=10 x=27,5 y=3058,5 x2=96,25 x.y=8414

    (Sumber : Yulien Arniansyah, Meja: 8, Kelompok: C, 2011)

    Grafik 4. Penentuan Kalor HCl + NaOH

    304.4

    304.6

    304.8

    305

    305.2

    305.4

    305.6

    305.8

    306

    306.2

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    T(suhu)

    t(menit)

    Penentuan kalor penetralan HCl +NaOH

    T(Y) Suhu

    y1-y10

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    34/35

    Hasil Perhitungan

    Penentuan Kalor Penetralan HCl + NaOH

    Td = 300o K

    Tc = 300o K

    TM = TaqTetanol2

    = 300 + 300 = 300

    2

    a = (y)( x2) - (x)( xy)

    n(x2) - (x)2

    = (3058,5 x 96,25)(27,5 x 8414)

    10(96,25)(27,5)2

    = 294380,625231385

    962,5756,25

    = 62995,625

    206,25

    = 305,43

    b = n(xy) - (x)( y)

    n(x2) - (x)2

    = 10(8414)(27,5 x 3058,5)

    10(96,25)(27,5)2

    = 84814084108,75

    962,5756,25

    = 32,25

    206,25

    = 0,15

    yn= a + bxn

    y1= 305,43+ (0,15)0,5

    = 305,430,075

    = 305,5o K

    y2= 305,43+ (0,15)1

    = 305,430,15

    = 305,58o K

    y3= 305,43+ (0,15)1,5

    = 305,430,225

    = 305,66o K

    y4= 305,43+ (0,15)2

    = 305,430,3

    = 305,73o K

    y5= 305,43+ (0,15)2,5

    = 305,430,375

    = 305,81o K

    y6= 305,43+ (0,15)3

    = 305,430,45

    = 305,88o K

    y7= 305,43+ (0,15)3,5

    = 305,430,525

    = 305,96o K

  • 7/27/2019 termokimia mingguan

    35/35

    y8= 305,43+ (0,15)4

    = 305,430,6

    = 306,03o K

    y9= 305,43+ (0,15)4,5

    = 305,430,675

    = 306,11o K

    y10= 305,43+ (0,15)5

    = 305,430,75

    = 306,18o K

    TA = y1 + y82

    = 305,5 + 306,18

    2

    = 458,5o K

    T3J = TATM

    = 458,5o

    300= 158,6

    Q11 = mcam . 396 . T2J

    = 40 x 396 x 158,6

    = 2512224 Joule

    Q12 = K . T3J

    = 588 x 158,6

    = 93256,8 Joule

    Q13 = Q11 + Q12

    = 2512224 + 93256,8

    = 2605480,8 Joule

    H = Q130,04

    = 2605480,8

    0,04

    = 65137020