teknik sampling parameter lingkungan

32
TEKNIK SAMPLING BERBAGAI PARAMETER LINGKUNGAN I.A. Lochana Dewi

Upload: idaayulochana

Post on 02-Jul-2015

2.791 views

Category:

Education


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

TEKNIK SAMPLINGBERBAGAI PARAMETER

LINGKUNGAN

I.A. Lochana Dewi

Page 2: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

KONSEP POPULASI DAN SAMPEL

• Survey lokasi dilakukan untuk mengetahui kondisi populasi yang akan diamati

• Bentang areal pengamatan diperlukan untuk mengetahui titik-titik pengambilan sampel

• Peletakan transek dan/atau titik-titik pengambilan sampel mempengaruhi intepretasi populasi

• Karakteristik nekton, plankton, benthos, padang lamun, terumbu karang, mangrove menentukan teknik sampling yang akan dipilih

• Efisiensi biaya, waktu, tenaga sebagai faktor pendukung dalam manajemen lingkungan

Page 3: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

KEBERAGAMAN LINGKUNGAN

Page 4: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

INVENTARISASISUMBERDAYA

ALAM

Provinsi Nusa Tenggara Timur

I. Kotamadya Kupang

II. Kabupaten Kupang

a. Kecamatan Semau

b. Kecamatan Kupang Barat

c. Kecamatan Kupang Tengah

d. Kecamatan Amarasi

e. Kecamatan kupang Timur

f. Kecamatan Sulamu

g. Kecamatan Amfoang Barat Daya

05

8

12

mT

54

05 80 05 75 05 65 05 70 05 60 05 55

32' 34' 36' 38' 40' 42' 44' 46' 48'

14'

12'

10'

08'

06'

04'

02'

10°00'

58'

56'

TIMUR UTARA

89 760 mU03

6688 900 mU

05

8

12

mT

54

6688 900 mU

91

05

26

2 m

T

14'

12'

10'

08'

06'

04'

02'

10°00'

58'

56'

91

05

26

2 m

T

89 760 mU03

2406

2305

2306

11° 11°

10°30' 10°30'

10° 10°

9°30' 9°30'

9° 9°

123°

123°

124°

124°

125°

125°

126°

126°

2305-082305-062305-03

2306-02

2305-04 2305-07

2306-01

2305-09

2306-03

2406-01

2406-03

Singkatan

Tg.

G.

P.

Ug.

Sl.

Tl.

Nuaf

Tubu

Autuf

Lete

Noe

Noel

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Tanjung

Gunung

Pulau

Ujung

Selat

Teluk

Sungai

Sungai

Gunung

Gunung

Gunung

Bukit

Kesamaan Arti

PEMERINTAH PROVINSI

NUSA TENGGARA TIMUR

89 00

9588

9088

8588

8088

7588

7088

$

$

$

$

$

$

$

$

$

$

$

$$

$

$

$

$

Ë

Ë

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

##

#

#

#

#

#

#

##

#

##

#

#

#

#

#

#

#

##

#

#

#

#

#

#

#

##

#

#

#

#

##

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

##

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

##

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

##

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

KEC AMARASI

KAB KUPANG

KEC KUPANG TENGAHKAB KUPANG

KEC KUPANG BARATKAB KUPANG

KEC KUPANG TIMURKAB KUPANG

KEC AMFOANG BARAT DAYA

KAB KUPANG

KEC SULAMU

KAB KUPANG

372

354

368227

245

308

283

330

349

428

447

433

398

360

205

234 299

276

154

164260

368

336

360

369479

382

242

287

114230

265 327

429383

202

310304

118

212

178

268

261

309

317

345

286

213234

245

179

199

122

173

126

135203

267

318

298

242248

202

178

197

258

242

187

218219

292

107

151

183

204199

172

151221

136

115120

120

141

108

108 108

121

162

102

184

135

113

107

102

137

106

103

123

162

114

121

314

248

341

263

114

212

141

226

360

227

285

271

282

120

156

208

263

284

186

198

196

220

157

123

101

438

155

243

316

279

209

181

255

126

119

195

267

270

224

478

303

151

120

310

462

371

180

231

227

119

134

106

105

122

118113

760

481

156

150

129

352

174

633

340

417

105

307

115

267

4157

38

22

27

95

35

32

89

85

76

84

49

8185

99

1547

17

69

16

82

85

84

98

94

89

98

70

56

7658

58

99

65

58

14

4051

58

55

59

40 63

66

71

12

41

34 68

46

23

3585

9331

1610

17

61

34

77

18

57

2817

22

11

53

54

21

34

30

41

42

35

30

11

49

93

23

34

39

89

20

34

74

10

18

25

95

38

24

17

48

99

51

41

43

51

58

79

14

20

71

10

15

68

59

83

48

18

20

60

93

68

89

24

94

88

96

62

70

54

55

86

44

57

53

45

43

60

5

5

4

2

7

5

8

9

6

2 8

5

2

3

3

2 6

1

32

3

4

6

4

4

4

5

4

4

8

4

4

6

7

8

7

2

2

3

5

9

2

2

2

2

3

2

2

4

8

8

2

2

3

1

4

2

1

1

2

2

6

4

3

7

5

Nuaf Fatuika

Lete Fatukau

Nuaf Lalaputun

Nuaf Fatuwai

Nuaf Fatuwehendak

Nuaf Fatusono

Nuaf Fatume

Lete Kasihibu

Tubu Golkor

Nuaf Kononen

Nuaf Fatumetan

Tubu Kenam

Tubu Poli

Tubu Tuaunua

Tubu Silu

Tubu Haukolo

Tubu Mauluin

-50

-60

L A U T S A B U

S e

l a

t S

e m

a u

Tl. Pantulan

Tl. Kawat

Tl. NamodenggaTl. Pantalbalok

T E L U K K U P A N G

Tl. Fenmuti

Teluk Lasiana

Teluk Nunsui

Teluk Namosain

Teluk Kelapasatu

Tg. Batukong

Tg. Tenau

Tg. Bululutung

Tg. Batunona

Tg. Manikin

Tg. Batuputih

Tg. Olek Oebelo

Tg. KukakTg. Pebonak

Tg. Sulamu

Tg. Oesina

Tg. Pantulan

Tg. Batuitam

Peta ini disusun dari :

Peta Rupabumi Indonesia, Bakosurtanal, Tahun 1999, Skala 1 : 25000

Citra Satelit Landsat ETM 7+, Maret 2003

Survei Lapangan, April s/d Mei 2004

KETERANGAN RIWAYAT / SUMBER DATA

0582

2

8885

1

05822 88851

PETUNJUK PEMBACAAN KOORDINAT UTM

Sebagai pembatasan pembacaan di peta ialah 100 m

Contoh :

Grid sebelah kiri dari titik tersebut terbaca

Perkiraan dari satu garis skala grid ke titik tersebut

Grid sebelah bawah dari titik tersebut terbaca

Perkiraan dari satu garis skala grid ke ke titik tersebut

Zone UTM 51

Koordinat UTM titik tersebut

T = 0582 200 m

U = 8885 100 m

ð 3

PETUNJUK PEMBACAAN KOORDINAT GEOGRAFI

Contoh : TIMUR SELATAN

Garis bujur pertama sebelah kiri titik terbaca 123°45'

Perkiraan dari selang satu menit sampai ke titik tersebut 04"

Garis lintang pertama sebelah atas titik tersebut terbaca 10°05'

Perkiraan dari selang satu menit sampai ke titik tersebut 05"

£ = 123° 45' 04" T

Koordinat geografi titik tersebut

Ø = 10° 05' 05" S

KUPANG

Lembar 2305-07

UKetinggian disebut dengan meter dan

dihitung terhadap duduk tengah

Selang Kontur 25 m

SKALA 1 : 50.000

KETERANGAN BATAS ADMINISTRASI

Peta ini bukan referensi mengenai

garis-garis batas administrasi na-

sional dan internasional

1 0 1 2 3 4 Km

Cm864202 1

0,5

PEMBAGIAN DAERAH ADMINISTRASI

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Lembar 2305-07

Proyeksi :------- Transverse Mercator

Sistem Grid :------- Grid Geografi dan Grid Universal Transverse Mercator

Datum horizontal :------- Datum Geodesi Nasional 95 (DGN 95)

Datum vertikal :------- Muka laut di Kupang

Satuan tinggi :------- Meter

Selang kontur :------- 25 meter

Diagram Lokasi

Edisi I - 2005

KUPANG

1 : 50.000

MCRMPMARINE & COASTAL RESOURCES MANAGEMENT PROJECT

T E L U K K U P A N G

d

a

I

II

bII

cII

e

f

g

85 05 90 05

10° 1

5' 0

0" S

123° 50' 00" T

123° 30' 00" T

09°

55

' 00"

S1

15

' 00"

S

09° 5

5' 0

0" S

123° 50' 00" T

32' 34' 36' 38' 40' 42' 44' 46' 48'

123° 30' 00" T

:

__

Ga ris pantai

Danau

Sun gai

Sun gai musiman

Air terjun

Mena ra su ar

PE RAIR AN

Pasir / Kerakal

Pas ir P antai

Titik Kon tro lª

Kon tur Darat20 0

KONTUR D AN TITIK K ONTROL

KE CERA HA N (m)

1.5 - 5

12 - 15 .5

15.5 - 19

5 - 8.5

8.5 - 1 2

Jem bata n

PE RHUB UNGAN

Jalan :

To ngga k K ilom eter

Jalan Arteri

Jalan Kolektor

Jalan Lokal

Jalan Setapak

d

Jalan Lain

Pem ukim an

KETERANGAN

Bata s Propins i

BA TA S ADM INIS TRAS I

Bata s Kecam atan

Bata s Kab upate n

Bata s Negara

PETA KECERAHAN

PETA ZONA(ZONASI)

Page 5: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

INTEGRASI SECARA OVERLAY

TOMMY KURNIAWAN

Page 6: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

USAHA YANG SAMA

Page 7: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

N

120

120

122

122

124

124

-10 -10

KERJASAMA

Bappeda Propinsi NTTdan

Jurusan PerikananFakultas Pertanian

Undana

Peta Zonasi Mangrove dan Rawa

10°20' 10°20'

10°15' 10°15'

10°10' 10°10'

10°5' 10°5'

10°00' 10°00'

123°20'

123°20'

123°25'

123°25'

123°30'

123°30'

123°35'

123°35'

123°40'

123°40'

123°45'

123°45'

-10 -10

Mangrove dan rawa

Tambak

2 0 2 4 Miles

##

#

#

#

#

#

#

Baun

TenauOenau

Kurong

KUPANG

OiisinaSekalak

Naekean

Tulakabook

N

120

120

122

122

124

124

-10 -10

KERJASAMA

Bappeda Propinsi NTTdan

Jurusan PerikananFakultas Pertanian

Undana

Peta Zonasi Hutan Produksi dan Hutan Lindung

10°20' 10°20'

10°15' 10°15'

10°10' 10°10'

10°5' 10°5'

10°00' 10°00'

123°20'

123°20'

123°25'

123°25'

123°30'

123°30'

123°35'

123°35'

123°40'

123°40'

123°45'

123°45'

-10 -10

Hutan Produksi

Bipolo; Hutan Lindung

Kuhak; Hutan Lindung

2 0 2 4 Miles

##

#

#

#

#

#

#

#

Baun

TenauOenau

Kurong

KUPANG

Oiisina Sekalak

Naekean

Tulakabook

N

120

120

122

122

124

124

-10 -10

KERJASAMA

Bappeda Propinsi NTTdan

Jurusan PerikananFakultas Pertanian

Undana

Peta Zonasi Daerah Penangkapan Ikan

10°20' 10°20'

10°15' 10°15'

10°10' 10°10'

10°5' 10°5'

123°20'

123°20'

123°25'

123°25'

123°30'

123°30'

123°35'

123°35'

123°40'

123°40'

123°45'

123°45'

-10 -10

Bagan Apung

Bagan Tancap

Min i Purseine

2 0 2 4 Miles

##

#

#

#

#

#

#

Baun

TenauOenau

Kurong

KUPANG

Oiisina Sekalak

Naekean

N

120

120

122

122

124

124

-10 -10

KERJASAMA

Bappeda Propinsi NTTdan

Jurusan PerikananFakultas Pertanian

Undana

Peta Daerah Budidaya Mutiara & Rumput Laut

-10 -10

10°20' 10°20'

10°15' 10°15'

10°10' 10°10'

10°5' 10°5'

123°20'

123°20'

123°25'

123°25'

123°30'

123°30'

123°35'

123°35'

123°40'

123°40'

123°45'

123°45'

Budidaya MutiaraBudidaya Rumput Laut

2 0 2 4 Miles

Page 8: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

METODE PENETAPAN TITIK-TITIK SAMPLING

Page 9: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

NEKTON

• Adalah kelompok hewan air dari filum Pisces

• Habitat ikan adalah perairan tawar, estuari, laut

• Alat yang sering digunakan adalah jaring insang percobaan, dengan ukuran mata jaring 2-10 cm, dengan panjang bervariasi 5-10 m, tinggi 1-2 meter, yang dilengkapi dengan pelampung dan pemberat

• Jaring diletakkan sejajar, atau tegak lurus garis pantai, di bagian permukaan atau dasar perairan, bergantung pada jenis ikan yang beruwaya yang dijasikan objek kajian

• Waktu pemasangan jaring berkisar antara 12-24 jam bergantung pada spesies ikan yang diamati

• Prinsip penangkapan gill net berlaku untuk teknik sampling dengan jaring insang percobaan

Page 10: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

NEKTON

• Jaring insang hanyut (drift gillnet), biasanya hanya satu macam ukuran mata jaring, diletakkan melayang di badan air, digerakkan dengan menggunakan perahu

• Jaring pantai (beach seine), jaring ini memiliki sisi kanan dan kiri, dioperasikan di tepi pantai, menyerupai kantong, jaring sayap lebih besar dibandingkan jaring kantong (5-8 m), dengan ukuran mata jaring 1-1,5 cm

• Jaring puntal (trammel net)

• Jaring insang kantong

• Jaring larva berupa kantong (larval net)

• Pancing

• Bubu, serok, electro fishing

Page 11: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

Sampel ikan diawetkan pada larutan formalin 40%

(pengenceran dari Larutan formalin 100%)

Untuk ikan yang terlalu besar maka dilakukan penyuntikan pada bagian

Perut dengan formalin 100% (tanpa pengenceran)

Pengawetan membantu proses identifikasi

Dan/atau penghitungan lain

(contoh kebiasaan makanan dengan membedah lambung ikan)

Kertas label

Botol sampel

Buku identifikasi dan peralatan

Penunjang lainnya (mikroskop)

?

Page 12: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

ANALISIS DATA NEKTON

• Komposisi jenis, dilakukan dengan melihat jumlah masing-masing jenis pada setiap stasiun pengamatan

• Kelimpahan relatif (Krebs, 1972), penghitungan persentase jumlah tiap jenis

• Frekuensi keterdapatan, digunakan untuk menunjukkan luasnya penyebaran lokal jenis tertentu (Misra, 1968)

• Indeks keanekaragaman, indeks Shannon-Wiener (Brower and Zar, 1990)

%100xN

niKr

%100xT

tiFi

ti:jumlah stasiun untuk spesies-I tertangkap

T: jumlah seluruh stasiun pengamatan

N

niLog

N

niH

n

i

2'1

H’<1=keanekaragaman rendah

1<H’<3 = keanekaragaman sedang

H’>3 = keanekaragaman tinggi

Page 13: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

ANALISIS DATA NEKTON

• Indeks keseragaman

• Indeks dominansi

• Hubungan panjang berat

• Penentuan jenis makanan

• Luas relung dan tumpang tindih relung

• Analisis tingkat reproduksi (tingkat kematangan gonad=TKG, indeks kematangan gonad = IKG, dan fekunditas)

Page 14: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

BENTHOS• Berbagai jenis dan tipe organisme yang hidup di

dasar perairan, baik tertancap (sponge), merayap (kepiting), ataupun mebenamkan diri dalam pasir atau lumpur (kerang-kerangan, cacing)

• Berdasarkan ukuran terbagi atas makrobenthos (tersaring pada saringan ukuran 0,5 mm), dan mikrobenthos (lolos tersaring pada ukuran makrobenthos)(ellys, 1984)

• Berdasarkan pelekatannya dibedakan menjadi epiflora (tumbuhan), epifauna (batu karang), dan infauna (dalam dasar perairan)

• Sesile dan metile (pola hidup menetap dan/atau berpindah tempat)

• Organisme bersifat sesile dapat dijadikan sebagai indikator kualitas lingkungan perairan, contohnya kerang-kerangan

Page 15: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

• Pada substrat dasar yang keras digunakan peterson grab, orange peel sampler

• Penentuan titik sampling secara random sampling dan/atau stratified random sampling

• Untuk dasar perairan keras berbartu digunakan surber, atau bingkai kuadrat

• Pengambilan sampel, penyaringan, pengawetan

Page 16: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

PENGAWETAN BENTHOS• Formalin dengan pengenceran menggunakan air

laut (1:9)

• Penggunaan alkohol disarankan untuk diencerkan dengan akuades untuk menghindari penguapan

• Spesimen harus selalu terendam dalam larutan pengawet dengan ukuran wadah tidak lebih kecil dari ukuran spesimen

• Pengawetan dilakukan untuk menghindari pembusukan spesimen dalam waktu cepat. Bila spesimen belum diidentifikasi, maka dianjurkan untuk mengganti larutan pengawet setelah tiba di laboratorium

• Segera dipisahkan antara spesimen yang berkulit keras dan berkulit lunak agar tidak rusak

• Dokumentasi sangat penting untuk keperluan identifikasi

Page 17: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

KUALITAS AIR

• Pengukuran kualitas air, sedapat mungkin dilakukan secara in-situ

• Tujuan in-situ adalah untuk memperoleh gambaran mendekati kondisi lingkungan perairan yang sebenarnya

• Pemilihan in-situ atau ek-situ bergantung pada ketersediaan alat-alat yang tersedia

• Apabila tidak mungkin dilakukan secara in-situ, metode ek-situ dapat dijadikan alternatif

• Metode ek-situ memerlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk meminimalkan perubahan parameter kualitas air sebagai akibat perpindahan dari lokasi ke laboratorium

Page 18: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

PENGUKURAN IN-SITU

VAN-DORMTHERMOMETER

SALINOMETER

DO-METER

REFRAKTOMETER

KECERAHAN

PASANG SURUT (TABEL PASUT)

KECEPATAN ARUS

VAN-DORM

DATA-SHEET

PETA

PERLENGKAPAN IDENTIFIKASI

Page 19: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

PADANG LAMUN

• Tumbuhan berbunga yang tumbuh bergerombol membentuk rumpun

• Sering sebagai komponen utama dominan di lingkungan pesisir

• Lamun membutuhkan dasar lunak yang mudah ditembus oleh perakaran guna menyokong pertumbuhannya

• Menurut Iizumi et al (1980), sumber utama lamun lebih banyak dari sedimen

• Komunitas lamun dapat ditemukan mulai dari permukaan laut hingga kedalaman 90 meter (Duarte, 1991)

Page 20: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

PADANG LAMUN

• Perlu standarisasi sampling dan identifikasi, teknik pengawetan sampel, pada pemantauan keanekaragaman di wilayah pesisir

• Sampling lamun dilakukan sedikitnya oleh 2 orang

• Penghitungan kerapatan lamun menggunakan transek kuadrat berukuran 50x50 cm, dan transek garis sepanjang 50-100 m

• Penetapan stasiun diikuti dengan peletakan transek garis, dan peletakan kuadrat

• Transek garis tegak lurus dengan garis pantai

Page 21: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

PADANG LAMUN

• Jarak antar stasiun berdasarkan hasil pemantauan umum (keanekaragaman), semakin beragam maka jarak antar stasiun relatif sempit yaitu kurang lebih 5 m

• Apabila semakin homogen, jarak yang digunakan 10-20m

• Titik transek kuadrat minimal 3 titik pada masing-masing transek garis, sampai batas akhir sebaran lamun ke arah laut

• Kajian kuantitatif mengukur keanekaragaman, kuantitas lamun yang ditemukan berdasarkan satuan waktu, keberlanjutan pemanenan, unsur hara, nilai ekonomis

• Dekstruktif sampling dan non dekstruktif sampling

• Perhatian utama adalah substrat dasar berlumpur yang dapat mengalami pengadukan apabila sampling dilakukan pada saat air surut

Page 22: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

PADANG LAMUN

• Koleksi segar harus segera ditangani untuk menghindari kerusakan dan perubahan warna yang dapat mengabur-kan pengamatan pada saat identifikasi

• Untuk keperluan analisis, sampel segera disimpan dalam refrigrator (24 jam) dan untuk waktu lama dapat disimpan dalam freezer

• Sampel ukuran besar dapat dilekatkan pada kertas her-barium

• Sampel berukuran kecil disimpan dengan pengawet formalin (3-10%) yang diencerkan dengan air laut

• Sampel dengan ukuran sangat kecil diletakkan pada kaca mikroskop dengan pengawet minyak jagung/fenol

• Metode sederhana untuk preservasi dan transportasi adalah dengan memasukkan dalam termos

Page 23: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

Mangrove

Terumbu karang

Page 24: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

GASTROPODA

Page 25: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

Keberadaan mangrove dapat mengundang biota laut lainnya untukmenghuninya. Keberadaan biota laut ini dapat memperkaya biodoiversitykawasan tersebut.

Page 26: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

DIATOMS

- Sub Ordo : Fragillarineae, Naviculineae, Coscinodiscineae, Rhizosoleniae,

Odontellaneae

- Planktonic and Benthic

- Single-celled or unicellulars (e.g. chain-forming)

- No moving organelle

- 2 frustule : epitheca and hypotheca

- Pennate and centric

- Some are toxics : Pseudonitzschia, nitzschia

DINOFLAGELLATES

- Has flagels for moving

- High nutrient requirements

- More stagnant waters

- Toxic algae (red-tide causing algae)

Page 27: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

Toxic algae

Protoperidinium claudicans

Dinophysis caudata

Ceratium tripos

Page 28: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

COLLECTING PLANKTON

- BY USING NET (big volume filtered, less accuracy)

- SETTLING METHOD (small volume, accurate)

Plankton Net

Page 29: Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Page 30: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN

Page 31: Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Page 32: Teknik Sampling Parameter Lingkungan

MOLUSKA