teknik radiografi dengan sumber radiasi pesawat sinar.docx

Upload: ahmad-roisus-syifa

Post on 14-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TEKNIK RADIOGRAFI DENGAN SUMBER RADIASI PESAWAT SINAR-X

I. TUJUAN

1.Membuat gambar radiografi lasan besi bentuk plat dan pipa yang sensitivitasnya sesuai dengan standard, dengan menggunakan Radiasi dari Pesawat sinar-X.2. Menentukan jenis dan lokasi cacat lasan dari radiograp yang dihasilkan.

3. Menyiapkan film yang siap dipakai dalam radiografi (Loading Film).

4.Melakukan proses film yang telah dilakukan penyinaran radiografi sesuai dengan prosedur standart.5. Mengukur densitas film serta menentukan sensitifitas radiograp yang telah

dihasilkan.

II. TEORI

Radiografi dapat dilakukan dengan sumber radiasi yang berupa sinar-x maupun sinar gamma. Radiasi yang berasal dari suatu pesawat sinar-X dengan focal spot f menembus benda uji (speciment) dengan tebal t. Didalam benda uji, radiasi akan terserap bervariasi tergantung pada tebal dan kerapatan bagian benda uji. Bagian yang lebih tripis dan kerapatan yang lebih kecil akan menghasilkan akumulasi paparan yang ditransmisikan yang lebih banyak, sebagai contoh defect gas inclusion.Apabila sinar yang ditransmisikan ini diproyeksikan ke film radiografi, maka dengan reaksi photokimia, bagian bagian ini akan menjadi lebih hitam dibanding bagian sekelilingnya.Bayangan yang terbentuk pada film radiografi bersifat diperbesar dan

membentuk kekaburan atau pnumbra ( unsharpness geometry, Ug), karena sinar yang datang bersifat divergen dan sumber radiasi mempunyai dimensi f. Agar perbesaran dan penumbra bayangan tidak terlalu besar, maka harus diperhatikan hubungan jarak sumber radiasi dengan film (source to film distance, SFD), dimensi sumber f dan tebal benda uji t, dengan asumsi film dipasang menempel pada benda uji.

[Type text]Page 2

Film radiografi yang sudah diproses di ruang gelap atau disebut radiograp, dikatakan mempunyai kualitas baik bila film tersebut dapat mendeteksi cacat yang dimensinya tertentu sesuai dengan standard yang dinginkan atau lebih kecil. Radiograp yang dapat mendeteksi cacatdengan ukuran relatif kecil dikatakan mempunyai sensitifitas eadiografi tinggi. Sensitifitas radiografi absolut dinyatakan dalam mm, sedang sensitivitas relatif dinyatakan dalam %. Skema proses radiografi dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Proses radiografi, penyinaran radiasi pada benda uji dan film

Untuk memperoleh kualitas radiograp yang baik, dua faktor yang perlu diperhatikan yaitu kontras dan definisi. Indikator yang menunjukkan sensitivitas radiografi adalah bayangan penetrameter.Bahan penetrameter adalah sama dengan bahan benda uji. Pemilihan nomor penetrameter yang digunakan bergantung dengan % sensitivitas yang diinginkan dan tebal benda uji. Penentuan waktu penyinaran diperoleh dari grafik exposure chart, hubungan antara mA-waktu terhadap tebal benda uji.Radiografi dengan film merupakan cara klasik dalam pembentukan

bayangan/gambar suatu benda uji. Perbedaan penyerapan radiasi yang melalui benda uji ditentukan tebal dan kerapatan benda uji, yang selanjutnya dideteksi dan direkam dalam film sebagai perbedaan tingkat kehitaman (densitas). Film radiografi terdiri atas bahan dasar (base) dan emulsi tempat terjadinya interaksi radiasi pengion

atau cahaya dengan bahan aktif Kristal perak bromide dan gelatin sebagai lapisan pelindung, supercoating. Base terbuat dari selulosa yang bersifat bening dan lentur, berfungsi untuk :1. Memberi struktur yang kuat tempat melapisi emulsi.

2. Mempertahankan bentuk selama pemakaian dan pemrosesan film agar tidak terjadi distorsi bayangan/gambar.

Film radiografi dikatakan baik bila parameter : densitas cukup, distorsi minimal, definisi tajam serta kontras yang tinggi dapat terpenuhi, sehingga film akan mampu mendekteksi diskontinyuitas yang kecil. Dalam teknik radiografi pemilihan film tergantung pada benda uji tebal dan jenis material, serta kualitas yang diinginkan. Film radiografi industri, tersedia dalam beberapa macam kemasan, antara lain :1. Film lembaran : kemasan yang banyak dijumpai. Setiap lembar film diapit dengan kertas pelindung yang memisahkan film yang satu dengan yang lain. Film dikemas dalam kotak karton yang kedap cahaya.2. Kemasan Amplop : film yang telah dikemas dalam amplop kertas kedap cahaya.

Dalam penggunaannya film tidak perlu dikeluarkan dari amplop sehingga meniadakan waktu loading dan terhindar dari debu dan noda jari tangan.3. Kemasan amplop dengan screen timbal oksida : film ini sudah dilengkapi dengan screen timbal oksida yang mengapitnya dan terbungkus dalam amplop kertas, sehingga terjadi kontak yang baik antara film dengan screen.4. Kemasan Roll : film ini memiliki bentuk panjang yang sangat ekonomis untuk radiografi las melingkar.

Film harus ditangani dengan hati-hati untuk menghidarkan regangan atau tegangan fisik pada film akibat tekanan, bengkokan, lipatan atau gesekan kontaminasi bahan kimia atau tersentuh jari basahyang mengakibatkan cacat film atau artifac. Radiografi dapat diterima sebagai alat uji tak rusak (UTR) harus memiliki kualitas yang baik dan bebas dari cacat film.

Tabel T-276

Tabel ASME Sec V, T 233

Grafik Penentuan lama Penyinaran

Tabel T-285 Geometric Unsharpness Limitations

Grafik Lama Perendaman

Analisis bahan dengan cara tak merusak yang banyak dijumpai dalam bidang industri dan hasilnya dapat diperoleh dalam waktu singkat adalah teknik fluorescensi sinar X, karena peralatannya mudah dibawa ke lapangan dan hasilnya segera dapat diketahui.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

1) Proteksi radiasi :

a. Monitor radiasi personil Dosimeter saku (pen dose), Film Badge/TLD

badge;

b. Surveymeter;

c. Tanda radiasi dan tali kuning;

d. Long tang dan lembar timbal.

2) Radiografi :

a. Pesawat Sinar-X dan kelengkapannya (Panel kontrol dan lampu tanda

Radiasi);

b. Penetrameter;

c. Sigmat;

d. Fasilitas ruang gelap dan kelengkapannya ( densitometer, viewer ).

2. Bahan

1) Film radiografi;

2) Larutan proses film (developer, stop bath, fixer, air);

3) Benda uji (lasan pipa, plat).

IV. CARA KERJA

1. Pelaksanaan radiografi Pesawat sinar-X Persiapan sebelum penyinaran :1) Lakukan pengukuran dimensi dan tebal benda uji, dan hitung / tentukan:

a. Teknik penyinaran

b. Tentukan Tegangan kerja pesawat yang akan digunakan.

c. Jarak Sumber ke film SFD (lihat lampiran 1, cara perhitungan). d. Penetrameter dan shim yang digunakan :Penetrameter yang digunakan sesuai dengan standard yang digunakan. Jenis penetrameter standard yang disediakan untuk praktek radiografi, yaitu ASTM kawat dan ASTM plat , DIN.Penempatan penetrameter ada 2 cara, ke arah sumber radiasi ( Source side) dan didekat dengan film (film side). Penempatan penetrameter disesuikan dengan ketentuan teknik penyinaran yang digunakan. Pemilihan penetrameter sesuai dengan lampiran tabel 1

2) Penempatan/ Lokasi marker seperti gambar-2

2. Benda uji

1) Plat

a. Dengan menggunakan Kurva Penyinaran - Exposure chart- (Tebal (mm)

vs mA-waktu), hitung waktu penyinaran Wp;

b. Set up penyinaran seperti gambar 2;

c. Diusahakan spesimen dan film melekat/kontak.

Sb Radiasi

Penny kawat

Penny Plat

D Shim

L

Catatan :SFD : Jarak sumber filmTL : Tebal lasan

3. Proteksi Radiasi Saat Penyinaran

1) Persiapan

a.Sebelum memulai kegiatan penyinaran, seluruh pekerjaan yang tidak memerlukan penyinaran radiasi harus dlaksanakan terlebih dahulu : Pengukuran tebal, perhitungan waktu penyinaran, pemilihan

penetrameter, perhitungan tegangan kerja.

Set up /pemasangan pada perlengkapan pada specimen.

b.Siapkan peralatan Proteksi radiasi sebelum melakukan pekerjaan radiografi : Surveymeter, Periksa surveymeter yang akan digunakan: baterai,

sertifikat dan kalibrasi, hidupkan dan pelajari cara pemakaian dan pembacaan skalanya; Film Badge//Pocket dosimeter;

Peralatan diatas harus berfungsi dengan baik dan terkalibrasi;

Tali kuning dan tanda radiasi/ Lampu alarm

2) Pelaksanaan

a. Sebelum penyinaran

Gunakan peralatan monitor radiasi perorangan, baca dosimeter saku dan catat.Sebelum memasuki ruangan / daerah kerja pastikan pesawat dalam kondisi terkunci dan posisi pengukur waktu (timer) pesawat pada posisi angka 0 (nol). Pastikan dengan menggunakan survey meter bahwa didalam ruangan tidak terdapat paparan radiasiLakukan set up pekerjaan, Letakkan specimen pada posisi penyinaran (SFD) yang telah ditentukan, pemasangan huruf B atau F bila diperlukan Pasang tanda radiasi dipasang pada daerah radiasi dengan laju dosis

0.75 mR/jam di luar ruangan kerja radiasi.

Periksa sekali lagi dan pastikan tidak terdapat seorangpun di daerah penyinaran. Atur tegangan, arus tabung dan timer sesuai dengan waktu penyinaran yang diperlukan.Tempatkan surveymeter di sebelah panel control, perlu diperhatikan panel control harus berada di daerah aman ( paparan radiasi