teknik pengambilan sampel
TRANSCRIPT
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Oleh :
WAHYUNIAHMADI
1
22
ASSALAAMU ‘ALAIKUMASSALAAMU ‘ALAIKUMWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH
BISMILLAHIRAHMANIRRAHIMBISMILLAHIRAHMANIRRAHIM
SILABI
Pengertian Populasi dan Sampel Teknik Sampling Jenis-jenis Teknik Sampling - Random Sampling - Non Random Sampling
3
A. SAMPEL
Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.
4
B. TEKNIK SAMPLING
1)Pengertian teknik samplingTeknik pengambilan sample atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tsb. kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi).
5
2) Manfaat sampling Menghemat beaya penelitian. Menghemat waktu untuk penelitian. Dapat menghasilkan data yang lebih
akurat. Memperluas ruang lingkup penlitian.
3) Syarat-syarat teknik samplingTeknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Bila keadaan populasi bersifat heterogen, sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi.
6
JENIS-JENIS TEKNIK SAMPLING
TEKNIKSAMPLING
NON RANDOMSAMPLING
RANDOMSAMPLING
RAMBANG SEDERHANA
SISTEMATIS
RAMBANG PROPORSIONAL
RAMBANG BERTINGKAT
KLUSTER
PURPOSIVE SAMPLING
SNOWBALL SAMPLING
QUOTA SAMPLING
ACCIDENTAL SAMPLING
7
4. Jenis-jenis teknik sampling
a. Random samplingTeknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
8
Cara-cara random sampling
1) Teknik sampling secara rambang sederhana.
Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.
Setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Satu hal penting, peneliti harus mengetahui jumlah responden yang ada dalam populasi penelitian
Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi
9
Cara-cara random sampling Syarat yang harus dipenuhi untuk rambang sederhana adalah:a. Ukuran populasi harus terhingga, besarnya populasi harus
diketahui oleh peneliti, populasi yang bersifat konseptual atau teoretis dapat dikategorikan pada populasi tak terhingga. Populai yang terlalu banyak juga termasuk populasi tak terhingga.
b. Anggota populasi harus homogen, anggota populasi yang mempunyai karakteristik yang dianggap sama atau pada umumnya sama (homogen) samplingnya dapat dilakukan dengan sampling acak. Populasi yang anggotanya mempunyai karakteristik berbeda-beda sampelnya tidak dapat diambil dengan cara sampling acak.
c. Cara lain mengambil sampel secara acak ialah dengan menggunakan tabel bilangan acak. Ada berbagai tabel bilangan acak salah satunya dapat dilihat di kalkulatorCara menggunakan tabel bilangan acak adalah sebagai berikut:
10
1111
1) Pertama-tama semua anggota populasi diberi nomor urut. Jika populasi ada 500, maka berilah semua anggota populasi nomor urut 1, 2, 3, dst. …… 500. Misalnya jumlah sampel yang diambil ada 75.
2) Pilih secara acak atau acak baris dan kolom pada tabel bilangan random, misalnya dipilih: baris kedua kolom 05-09, baris ketiga kolom 10-14, baris keempat kolom 20-24, baris kelima kolom 25-29.
3) baris keenam kolom15-19, baris kesembilan kolom 25-29.
1212
Dimulai dari baris kedua kolom 05-09, pilihlah berurutan ke bawah digit yang tiga angka pertama-nya sesuai dengan nomor anggota populasi.
Setelah digit yang ada pada kolom tersebut habis, lanjutkan pada kolom berikutnya, dst . sampai diperoleh sampel sebanyak 75.
4) Dari hal di atas, nomor yang menjadi sampel adalah: 176, 374, 092, 036, 124, 214, 112, 106, 206, 108, 298, 499, 072, 448, 428, 466, 162, 100, 473, 456, 234, 373, 284 364, 417.
Cara-cara random sampling2) Teknik sampling secara sistematis
(systematic sampling) Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil
setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi. Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap
ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat menggunakan dasar urutan abjad
Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar semua anggota populasi
13
1414
Cara Pengambilan Sampel
Suatu populasi yang mempunyai anggota 500 individu, akan diambil sampelnya dengan teknik ini sebanyak 50 individu, maka pertama-tama peneliti memberi nomor urut pada setiap anggota populasi dengan urutan nomor 1, 2, 3, ….., 500.
Kemudian peneliti membuat interval pada nomor-nomor anggota populasi misalnya dengan interval 10 angka, sehingga diperoleh 50 kelompok bilangan (kelas interval).
Setiap kelas interval secara acak ditetapkan bilangan mana akan diambil anggotanya untuk dijadikan sampel yang mewakili interval tersebut.
Misalnya ditetapkan 7 sebagai nomor yang mewakili kelas interval pertama ( 1 s.d. 10), maka selanjutnya akan didapati 17 untuk mewakili kelas interval kedua (11 s.d. 20).
Selanjutnya 27 mewakili kelas interval ketiga, dan seterusnya, sampai 497 untuk mewakili kelas interval terakhir atau kelima puluh (491 s.d. 500).
Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebanyak 50.
Cara-cara random sampling(lanjutan)
3) Teknik sampling secara rambang proporsional.Jika populasi terdiri dari subpopulasi- subpopu- lasi maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Untuk dapat memenuhi prinsip proporsional, pertama-tama peneliti harus mengetahui macam dan banyaknya kelompok atau kategori dalam populasi.Contoh:Misalnya ada 245 pegawai dalam sebuah kantor yang terdiri dari 100 orang golongan I, 75 orang golongan II, 50 orang golongan III dan 20 orang golongan IV. Jika kita akan mengambil sebuah sampel proporsional berukuran 15, maka kita harus mengambil :
15
a. (100/245) x 15 = 6,12 atau 6 orang golongan I b. (75/245) x 15 = 4,59 atau 5 orang golongan II
c. (50/245) x 15 = 3,06 atau 3 orang golongan III
d. (20/245) x 15 = 1,20 atau 1 orang golongan IV
Dengan demikian diperoleh sebuah sampel proporsional
berukuran 15 yang terdiri dari 6 orang gol.I, 5 orang gol.II, 3 orang
gol.III, dan 1 orang gol.IV.Oleh karena itu maka keempat golongan
pegawai itu merupakan strata.
05/02/23 Designed by Kuntjojo, AKBID Pamenang, Pare 16
Cara-cara random sampling(lanjutan)
Cara-cara random sampling(lanjutan)
4) Teknik sampling secara rambang bertingkat (stratified sampling)
Bila subpopulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proporsional.
Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya.
Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll.
Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.
17
1818
Cara pengambilan sampel Pertama mengidentifikasi karakteristik umum anggota
populasi, kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut.
Setelah ditentukan stratanya, baru dari masing-masing strata diambil sampel yang mewakilinya.
Pengambilan sampel tahap kedua ini, biasanya dilakukan dengan cara acak, karenanya disebut stratified random sampling.
Agar perimbangan sampel dari masing-masing strata memadai, maka dalam teknik ini sering pula dilakukan perimbangan antara jumlah anggota populasi berdasarkan masing-masing strata.
Apabila sampling memperhatikan daerah (sampling area) maka dalam hal ini setiap wilayah harus pula terwakili dalam sampel.
Contoh Stratified Random Sampling:Populasi 900 orang
Dibagi tiga Gr gol.II Gr gol. III Gr gol. IV 300 orang 300 orang 300 orang
Pilih secara acak Pilih secara acak Pilih secara acak
Untuk 90 orang Untuk 90 orang Untuk 90 orang
Cara-cara random sampling(lanjutan)
5) Teknik sampling secara kelompok (cluster sampling)
Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sampel semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling.
20
Cara-cara random sampling(lanjutan)
5) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)
Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya luas.
Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum
21
Contoh sampling secara kelompok (cluster)Untuk meneliti pendapatan keluarga di Sulawesi Selatan, sampel kelompok dapat digunakan. Kita memilih 2 dari 23 kabupaten, dan dari masing-masing kabupaten terpillih satu kecamatan, kemudian dari setiap kecamatan dipilih 3 desa sebagai sampel. Jadi, ada 2 x 1 x 3 = 6 desa yang terpilih sebagai sampel.Keluarga-keluarga yang ada dalam 6 desa terpilih itu menjadi anggota sampel kelompok karena desanya terpilih.
22
b. Nonrandom sampling1) Purposive sampling (sampel secara pertimbangan
tertentu) Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang
dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Pelaksanaan pengambilan sampel yang menggunakan teknik ini, mula-mula
peneliti harus mengidentifikasi semua karakteristik populasi, maupun dengan
cara lain dalam mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan populasi.
Setelah itu barulah peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangannya,
sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian.
Jadi teknik pengambilan sampel dengan pupossive sampling berdasarkan pada
pertimbangan pribadi peneliti.
23
Contoh Purposive SamplingSeorang peneliti mengambil sampel siswa-siswa
peringkat satu dalam mata pelajaran matematika dari
setiap kelas karena ingin mengetahui faktor-faktor
yang membuat siswa-siswa tersebut berprestasi
05/02/23 Designed by Kuntjojo, AKBID Pamenang, Pare 24
2) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
Proses pengambilan sample dengan cara sambung menyambung informasi dari unit satu dengan unit lain sehingga menjadi satu kesatuan unit yang banyak
Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju
25
3) Quota sampling (penarikan sample secara jatah).
Teknik sampling ini dilakukan dengan cara pertama-tama menetapkan berapa besarnya jumlah sampel yang diperlukan.
Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.
Kemudian menetapkan banyaknya jatah atau quotum, maka jatah atau quotum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
Anggota populasi manapun yang akan diambil, tidak menjadi masalah, yang penting jumlah quotum yang sudah ditetapkan dapat dipenuhi.
26
4) Accidental sampling atau conveniencesampling (penarikan sampel secara kebetulan)
Metode yang proses pengambilan sampelnya cukup
dengan mengambil siapa saja yang kebetulan ditemui
oleh observer di lapangan sesuai kebutuhan studi.
Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel
yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan
secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi
peneliti saat pengumpulan data dilakukan
27
Contoh Accidental Sampling (penarikan sampel secara kebetulan).
Sebuah sampel batu bara dari kereta terbuka
dapat di ambil dari bagian teratas 10 – 20 cm.
Batu baa yang terpilih karena kebetulan berada
pada lapisan atas dalam kereta terbuka tersebut.
05/02/23 Designed by Kuntjojo, AKBID Pamenang, Pare 28
2929
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
WASSALAAMU ‘ALAIKUMWASSALAAMU ‘ALAIKUMWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH