teknik laboratorium - pemisahan zat

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tswett ialah seorang botanikus Uni Sovyet yang untuk pertama kali pada tahun 1906 dengan sengaja menerapkan metoda khromatografi pada pemisahan beberapa zat warna. Ia dapat memisahkan zat warna yang terdapat dalam daun- daunan yang hijau dengan cara ekstrasi memakai eter minyak tanah. Oleh tswett metoda ini disebut khromatografi yang dalam bahasa yunani berarti menuliskan dengan warna (chromos grafia). Definisi khromatografi Khromatografi ialah suatu teknik analisis yang diterapkan untuk memisahkan komponen- komponen dalam campuran yang cukup rumit. Semua metoda khromatografi didasarkan atas pembagian zat yang harus dipisahkan kepada dua jenis fasa. Fasa yang pertama disebut fasa stasioner karena, dengan atau tanpa bantuan suatu medium (zat pemikul) yang padat, mempunyai tempat yang tetap dan fasa yang kedua disebut fasa mobil karena bergerak melalui fasa yang pertama. Komponen- komponen campuran akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda- beda akibat hambatan 1

Upload: channeta-masye

Post on 21-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pemisahan zat

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tswett ialah seorang botanikus Uni Sovyet yang untuk pertama kali

pada tahun 1906 dengan sengaja menerapkan metoda khromatografi pada

pemisahan beberapa zat warna. Ia dapat memisahkan zat warna yang terdapat

dalam daun- daunan yang hijau dengan cara ekstrasi memakai eter minyak

tanah. Oleh tswett metoda ini disebut khromatografi yang dalam bahasa

yunani berarti menuliskan dengan warna (chromos grafia).

Definisi khromatografi

Khromatografi ialah suatu teknik analisis yang diterapkan untuk

memisahkan komponen- komponen dalam campuran yang cukup rumit.

Semua metoda khromatografi didasarkan atas pembagian zat yang

harus dipisahkan kepada dua jenis fasa. Fasa yang pertama disebut fasa

stasioner karena, dengan atau tanpa bantuan suatu medium (zat pemikul)

yang padat, mempunyai tempat yang tetap dan fasa yang kedua disebut fasa

mobil karena bergerak melalui fasa yang pertama.

Komponen- komponen campuran akan bergerak dengan kecepatan

yang berbeda- beda akibat hambatan selektif dari fasa stasioner sehingga

terjadi pemisahan.

Kehidupan ilmu penelitian melibatkan struktur kompleks dan

molekul yang berhubungan dengan bahan biologis mulai dari DNA, RNA,

protein dan molekul lainnya ke organel sel ke jaringan, hingga berbagai jenis

organisme. Hal ini dengan isolasi bahan biologis bahwa kemajuan dalam

diagnosa medis dan pengobatan yang tepat dapat dicapai. Isolasi yang tepat

dari bahan biologis menemukan aplikasi dalam diagnosa medis dan terapi,

pemantauan lingkungan, pengolahan makanan, dan keperluan industri

lainnya.

Isolasi molekul biologis, seperti DNA, RNA, protein, dan analisis

berikutnya mereka adalah dasar dari biologi molekuler. Analisis berikutnya

asam nukleat sangat penting untuk studi ekspresi gen dalam penelitian dasar

1

Page 2: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

dan di bidang medis untuk aplikasi diagnostik. Contoh alat diagnostik

termasuk untuk mendeteksi sekuens asam nukleat dari jumlah menit sel,

jaringan, dan / atau bahan biopsi untuk diagnosis kanker atau untuk

mendeteksi asam nukleat virus dalam darah atau plasma. Efisiensi dalam

pemisahan, kuantitas, dan kualitas asam nukleat diisolasi dan dimurnikan dari

sampel sangat penting untuk keberhasilan analisis selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apa saja macam pemisahan molekul?

2. Apa pengertian dari khromatografi?

3. Apa saja macam- macam khromatografi?

4. Bagaimana cara pemisahan molekul dengan khromatografi?

5. Apa fungsi pemisahan molekul dari bahan biologis maupun non biologis?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan

makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui macam- macam pemisahan molekul.

2. Untuk Mengetahui Pengertian dari khromatografi.

3. Untuk Mengetahui macam- macam khromatografi

4. Untuk Mengetahui cara pemisahan molekul dengan khromatografi.

5. Untuk Mengetahui keuntungan dari khromatografi.

2

Page 3: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

BAB II

PEMBAHASAN

A. MACAM- MACAM PEMISAHAN MOLEKUL

1. Elektroforesis

Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul

bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan

listrik . Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung

sampel yang akan dipisahkan. Teknik ini dapat digunakan dengan

memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul, misalnya

DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif

dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu

kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan

bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. Kecepatan gerak molekul

tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya serta

tergantung pula pada bentuk molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan

dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan

yang diamati dan kondisi elektris lingkungan:

F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E

adalah medan listrik. Secara umum, elektroforesis digunakan untuk

memisahkan, mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA

Jenis elektroforesis

1. Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas

sebagai fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase

gerak, terutama ialah ion-ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat

adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem pemisahan. Pergerakan

partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat terlarut,

luas penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit,

kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat terlarut.

3

Page 4: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

2. Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai

fase diam untuk memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis

gel dilakukan dengan medium gel kanji (sebagai fase diam) untuk

memisahkan biomolekul yang lebih besar seperti protein-protein.

Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan menjadikan agarosa

dan poliakrilamida sebagai gel media.

Perangkat elektroforesis gel

2. Pemisahan molekul biologis menggunakan saringan molekul mesopori

Pemisahan selektif dan pemurnian molekul biologis adalah penting

dalam sejumlah industri, terutama yang pengolahan makanan atau obat-

obatan. Namun, aplikasi dari saringan molekuler untuk perpisahan ini

telah dibatasi oleh ukuran pori yang tersedia (<1,5 nm). Dengan

perkembangan molekul mesopori sintetik saringan berbagai ukuran pori

yang tersedia telah diperpanjang, menyediakan pori-pori cukup besar

untuk memungkinkan akses untuk sejumlah molekul biologis. Bahan-

bahan ini memiliki sifat yang unik diinginkan untuk adsorpsi termasuk

struktur yang sangat teratur, ukuran pori yang seragam dan luas

permukaan yang tinggi, sehingga menawarkan potensi pemisahan

4

Page 5: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

berdasarkan ukuran eksklusi dan kimia permukaan yang ditargetkan.

Mereka juga dapat disesuaikan dengan perpisahan tertentu dan diharapkan

memiliki keunggulan dibandingkan adsorben saat ini digunakan, seperti

bentonit dan karbon aktif. Karya ini menyelidiki penggunaan saringan

molekul mesopori untuk pemisahan molekul biologis. Adsorpsi percobaan

yang melibatkan protein (lisozim dan tripsin) dan vitamin (riboflavin),

sebagai zat terlarut model biologis, telah dilakukan untuk menilai potensi

MCM-41 dan MCM-48 sebagai adsorben selektif. Hasil menunjukkan

potensi bahan-bahan untuk digunakan dalam pemisahan ukuran eksklusi.

3. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair

Salah satu metode untuk memurnikan zat cair adalah distilasi.

Metode ini memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing

komponen. Penurunan tekanan luar menyebabkan larutan akan mendidih

pada tempeeratur lebih rendah. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul

memasuki fase uap. Destilasi ada dua macam, yaitu distilasi sederhana dan

distilasi bertingkat.

1. Distilasi Sederhana

Merupakan proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi

dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila

komponen lain tidak ikut menguap (titik didih komonen lain jauh lebih

tinggi). Misalnya pengolahan air tawar dari aiir laut.

2. Distilasi Bertingkat

Merupakan proses distilasi berulang-ulang, yang terjadi pada kolom

fraksionasi. Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat yang lebih

tinggi lebih banyak mengandung cairan yang mudah menguap,

sedangkan cairan yang tidak mudah menguap lebih banyak dalam

kondensat. Contoh destilasi bertingkat adalah pemisahan campuran

alkohol-air, pemurnian minyak bumi; yaitu memisahkan gas, bensin,

minyak tanah dari minyak mentah.

4. Pemisahan dan Pemurnian Zat Secara Fisik

5

Page 6: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

Ada beberapa cara pemisahan dan pemurnian zat secara fisik antara lain

dengan dekantasi, sublimassi, filtrasi, ekstraksi, koagulasi, adsorpsi, dan

destilasi.

a. Dekantasi

Merupakan proses pemisahan padatan dari cairan. Padatan dibiarkan

turun dari dasar labu, kemudian cairannya dituangkandengan hati-hati

agar padatan tidak terganggu.

b. Filtrasi

Adalah proses pemisahan padatan dari cairan dngan menggunaka

bahan berpori yang hanya dapat dilalui oleh cairan. Penyaringan

biasanya menggunakan kertas saring yaitu keertas yang porinya relatif

kecil sehingga dapat menahan partikel suspensi. Contohnya adalah

menyaring suspensi kapur dalam air. Kapur akan tertahan pada kertas

saring sedangkan air dapat melewati kertas saring tersebut. Dalam hal

ini kapur disebut residu dan air disebut fitrat.

c. Sublimasi

Adalah proses pemrnian suatu zat dengan jalan memanaskan

campuran, sehingga dihasilkan sublimat (kumpulan materi pada

tempat tertentu yang terbentuk dari pemanasan zat yang dapat

berubah langsung dari fasa padat kefasa gas dan kembali lagi kefasa

padat. Contohnya pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir.

Ketika campuran dipanaskan iodin ak menguap, sedangkan

komponen yang lain tidak. Dengan demikin dapat diperoleh iodin

murni.

d.    Ekstraksi

Adalah proses pengambilan salah satu komponen campuran dengan

menggunakan pelarut. Pemisahan ini didasarkan karena salah satu

komponen cairan dari campuran tersebut dapat larut ke dalam pelarut

tersebut. Proses ini sering dilakukan dalam laboratorium kimia.

e. Koagulasi

Adalah proses pengendapan koloid

6

Page 7: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

f. Adsorpsi

Adalah kemampuan zat untuk menyeerap gas, cairan atau zat terlarut

pada permukaanya.

g. Kristalisasi

Cara ini berdasarkan perbedaan larutan dari komponen campuran

dalam pelarut tertentu. Kelarutan juga tergantung pada suhu, makin

tinggi suhu makin tinggi kelarutan.

5. Fraksinasi

Fraksinasi merupakan suatu proses pemisahan kuantitas tertentu

dari campuran yang dapat dibagi dalam beberapa jumlah kecil (fraksi)

komposisi perubahan berdasarkan kelandaian (Hendra 1989). Fraksinasi

subseluler adalah suatu metode pemisahan sel dalam beberapa fraksi

menjadi organel-organel seluler

Pemisahan ini berdasarkan bobot jenis dari tiap fraksi. Metode

yang digunakan adalah sentrifugasi. Sentrifugasi merupakan suatu metode

yang digunakan dalam pencapian sedimentasi dimana partikel-partikel

yang ada dalam suatu bahan dipisahkan dari campurannya (Boyer 2000).

Prinsip yang digunakan yaitu objek yang diputar secara horizontal pada

jarak radial dari titik yang dikenakan gaya sentrifugal.

Berdasarkan prinsip yang biasa digunakan sentrifugasi terbagi

menjadi dua macam yaitu yang pertama, berdasarkan massa, ukuran atau

panjang partikel dan yang kedua, berdasarkan densitasnya. Sentrifugasi

bergantung pada kekuatan sedimentasi atau pengendapan partikel dengan

memanfaatkan massa, ukuran dan densitas partikel. Semakin cepat partikel

mengendap maka semakin efektif  proses sentrifugasi. Kecepatan

sedimentasi atau pengendapan ini ditentukan oleh beberapa hal yaitu berat

molekul dan berat partikel. Semakin tinggi bobot molekulnya maka

semakin tinggi pula kecepatanya. Berat partikel akan mempengaruhi

gerakan partikel ketika disentrifugasi.(Yuwono, 2008)

7

Page 8: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

Sentrifugasi pada umumnya ada dua macam yaitu sentrifugasi

zonal dan keseimbangan gradien densitas. Sentrifugasi zonal yaitu

sentrifugasi yang menggunakan massa partikel sebagai teknik untuk

memisahkan molekul-molekul yang berbeda ukuran atau panjangnya dan

setelah disentrifuasi partikel-partikel tersebut akan terpisah sesuai dengan

ukurannya pada lapisan-lapisan atau zona-zona yang berbeda-beda.

Sentrifugasi keseimbangan gradient densitas merupakan sentrifugasi yang

biasanya menggunakan pelarut berupa sesium Klorida (CeCl) agar

densitasnya bergradieb dari atas ke bawah dan setelah disentrifugasi

partikel tersebut akan berada pada posisi yang mana densitas partikel

seimbang sama dengan densitas pelarutnya. Prinsip sentriguasi ini

dinamakan sentrifugasi keseimbangan gradient densitas karena antara

partikel dan cairan(dalam hal ini sesium klorida) berada pada posisi

keseimbangan densitas yaitu keadaan isopiknik. Sentrifugasi ini biasa

digunakan untuk memisahkan molekul-molekul yang perbedaan

densitasnya hingga 0,02 g/mL/ molekul-molekul tersebut seperti molekul

protein, DNA, dan RNA yang densitasnya pada larutan sesium klorida

ialah 1.3 g/mL , 1.6-1.7 g/mL, dan 1.75-1.8 g/mL.

B. PENGERTIAN KHROMATOGRAFI

Kromatografi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan

komponen dalam sampel, dimana komponen tersebut didistribusikan diantara

dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak/mobil. Fasa diam berupa padatan/cair

yang dilapiskan pada padatan/gel. Pada pemisahan ini senyawa-senyawa yang

akan dipisahkan ditempatkan dalam sistem yang bergerak mengalir melalui

suatu sistem yang diam, dan selama pengaliran fasa mobil akan terjadi

pelarutan, adsorpsi, dan penguapan. Pada prinsipnya semua cara pemisahan

kromatografi mengalami proses yang sama yaitu adanya distribusi komponen-

komponen dalam fasa diam dan fasa gerak dengan memanfaatkan perbedaan-

perbedaan sifat-sifat fisik komponen yang hendak dipisahkan (Mulja, 1995).

Perbedaaan sifat tersebut diantaranya :

8

Page 9: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

1. Kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut

2. Sifat untuk bertaut (adsorpsi) yang berbeda satu sama lain dengan suatu

serbuk bahan padat

3. Sifat dapat menguap pada temperatur yang berbeda satu sama lain.

C. MACAM- MACAM KHROMATOGRAFI

1. Berdasarkan asas terjadinya proses pemisahan maka kromatografi

dibedakan menjadi 4 yaitu:

a. Kromatografi dengan asas adsorpsi.

Kromatografi jenis ini menggunakan fasa diam padat dan fasa gerak

cair atau gas. Pemisahan komponen-komponennya akan sangat

bergantung pada   perbedaan polaritas molekul-molekul yang akan

dipisahkan.

b. Kromatografi dengan asas partisi.

Kromatografi jenis ini memakai fasa diam cair dan fasa gerak cair.

Pemisahan komponen-komponen akan sangat tergantung pada

perbedaan Kd (Koefisien distribusi) molekul-molekul yang

dipisahkan.

c. Kromatografi dengan asas filtrasi.

Kromatografi jenis ini memakai fasa padat yang mempunyai sifat

filtrasi terhadap komponen yang mempunyai massa molekul relatif

(Mr) yang tinggi dan fasa padat tersebut dimiliki oleh gel atau

sejenisnya sedangkan fasa geraknya adalah cairan. Kromatografi

dengan dasar filtrasi ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan bentuk

(struktur dan ukuran molekul).

9

Page 10: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

d. Kromatografi dengan asas suhu kritik.

Pada dasarnya merupakan pengembangan dari kromatografi gas,

sebagai fasa mobil dipakai CO2 dalam keadaan superkritik.

2. Bedasarkan fase gerak dan fase diamnya :

a. kromatografi cair padat

b. kromatografi gas padat

c. kromatografi cair cair

d. kromatografi gas cair

3. Berdasarkan dari segi prinsip

a. Khromatografi distribusi

Apabila dua cairan yang tidak dapat berbaur dicampurkan dengan zat

yang ketiga yang dapat larut dalam kedua cairan itu, maka zat yang

ketiga akan terbagi begitu rupa sehingga perbandingan konsentrasi

akan tetap konstan. Hukum ini berlaku untuk larutan encer yang ideal.

b. Khromatografi adsorbsi

Adsorbsi ialah gejala timbulnya konsentrasi zat yang lebih besar pada

bidang perbatasan antara dua fasa daripada dalam masing- masing

fasa. Terjadinya pemisahan ialah akibat gaya tarik fasa stasioner yang

kuat terhadap komponen- komponen yang harus dipisahkan. Gaya

tarik yang kuat ini diesebabkan oleh interaksi kimiwiawi dan/ interaksi

van der waals. Perbandingan antara konsentrasi zat dalam fasa

stasioner dan konsentrasi zat dalam fasa mobil disebut koefisien

adsorbsi.

Ka = Cs/Cm

4. Berdasarkan alat yang digunakan

a. kromatografi kertas

b. kromatografi lapis tipis

10

Page 11: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

c. kromatografi kolom

d. kromatografi gas

e. Elektrokromatografi

D. CARA PEMISAHAN MOLEKUL DENGAN KHROMATOGRAFI

1. Khromatografi Kertas

Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya

sama dengan mekanisme pada kromatografi kolom. Adsorben dalam

kromatografi kertas adalah kertas saring, yakni selulosa. Sampel yang

akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang kemudian digantung dalam

wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan kedalam pelarut yang

mengisi dasar wadah. Fasa mobil (pelarut) dapatsaja beragam. Air, etanol,

asam asetat atau campuran zat-zat ini dapat digunakan. Kromatografi

kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino dengansukses

besar. Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-

asam amino larut dalam air dan tidak mudah menguap (tidak mungkin

didistilasi), pemisahan asam amino adalah masalah paling sukar yang

dihadapi kimiawan diakhir abad 19 dan awal abad 20.

Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan berita sangat baik

bagi mereka. Kimiawan Inggris Richard Laurence Millington Synge

(1914-1994) adalah orang pertama yang menggunakan metoda analisis

asam amino dengan kromatografi kertas. Saat campuran asam amino

menaiki lembaran kertas secara vertikal karena ada fenomena kapiler,

partisi asam amino antara fasa mobil dan fasa diam (air) yang teradsorbsi

pada selulosa berlangsung berulang-ulang. Ketiak pelarut mencapai ujung

atas kertas proses dihentikan. Setiap asam amino bergerak dari titik awal

sepanjang jarak tertentu. Dari nilai R, masing-masing asam amino

diidentifikasi. Kromatografi kertas dua-dimensi (2D) menggunakan kertas

yang luas bukanlembaran kecil, dan sampelnya diproses secara dua

dimensi dengan dua pelarut.

11

Page 12: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

Gambar 12.4 Contoh hasil kromatografi kertas pigmen

2. Kromatografi partisi

Dalam kromatografi partisi, ekstraksi terjadi berulang dalam satu

kali proses. Dalam percobaan, zat terlarut didistribusikan antara fasa

stationer dan fasa mobil. Fasa stationer dalam banyak kasus pelarut

diadsorbsi pada adsorben dan fasa mobil adalah molekul pelarut yang

mengisi ruang antar partikel yang ter adsorbsi. Contoh khas kromatografi

partisi adalah kromatografi kolom yang digunakan luas karena merupakan

sangat efisien untuk pemisahan senyawa organik (Gambar12.3).

Kolomnya (tabung gela) diisi dengan bahan seperti alumina, silika

gel atau patiyang dicampur dengan adsorben, dan pastanya diisikan

kedalam kolom. Larutan sampel kemudian diisikan kedalam kolom dari

atas sehingga sampel diasorbsi oleh adsorben. Kemudian pelarut (fasa

mobil; pembawa) ditambahkan tetes demi tetes dari atas kolom. Partisi zat

terlarut berlangsung di pelarut yang turun ke bawah (fasa mobil) dan

pelarut yang teradsorbsi oleh adsorben (fasa stationer). Selama perjalanan

turun, zat terlarut akan mengalami proses adsorpsi dan partisi berulang-

ulang.

Laju penurunan berbeda untuk masing-masing zat terlarut dan

bergantung pada koefisien partisi masing-masing zat terlarut. Akhirnya,

zat terlarut akan terpisahkan membentuk beberapa lapisan. Akhirnya,

masing-masing lapisan dielusi dengan pelarut yang cocok

12

Page 13: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

untuk memberikan spesimen murninya. Nilai R didefinisikan untuk tiap

zat terlarut dengan persamaan berikut. R = (jarak yang ditempuh zat

terlarut) / (jarak yang ditempuh pelarut/fasa mobil).

Gambar 12.3 Diagram skematik kromatografi

3. Kromatografi gas

Campuran gas dapat dipisahkan dengan kromatografi gas. Fasa

stationer dapat berupa padatan (kromatografi gas-padat) atau cairan

(kromatografi gas-cair). Umumnya, untuk kromatografi gas-padat,

sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon teraktivasi, alumina

teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan ke dalam tabung

logam gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis. Fasa mobil adalah gas

semacam hidrogen, nitrogen atau argon dan disebut gas pembawa.Pemisahan gas

bertitik didih rendah seperti oksigen, karbon monoksida dankarbon

dioksida dimungkinkan dengan teknik ini. 

Dalam kasus kromatografi gas-cair, ester seperti ftalil

dodesilsulfat yang diadsorbsi di permukaan alumina teraktivasi, silika gel

13

Page 14: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

atau penyaring molekular, digunakan sebagai fasa diam dan diisikan ke

dalam kolom. Campuran senyawayang mudah menguap dicampur dengan gas

pembawa disuntikkan ke dalam kolom, dan setiap senyawa akan dipartisi

antara fasa gas (mobil) dan fasa cair(diam) mengikuti hukum partisi.

Senyawa yang kurang larut dalam fasa diamankan keluar lebih dahulu.

Metoda ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik yang mudah

menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan

minyak atsiri dalam buah telah dengan sukses dilakukan dengan teknik ini.

Efisiensi pemisahan ditentukan dengan besarnya interaksi antara sampel

dancairannya. Berdasarkan hasil ini, cairan yang lebih khusus kemudian

dapat dipilih. Metoda deteksinya, akan mempengaruhi kesensitifan teknik

ini. Metoda yang dipilih akan bergantung apakah tujuannya analisik atau

preparatif.

4. HPLC

Akhir-akhir ini, untuk pemurnian (misalnya untuk keperluan

sintesis) senyawa organik skala besar, HPLC (high precision liquid

chromatography atau highperformance liquid chromatography) secara

ekstensif digunakan. Bila zat melarut dengan pelarut yang cocok, zat

tersebut dapat dianalisis. Ciri teknik ini adalah penggunaan tekanan tinggi

untuk mengirim fasa mobil kedalam kolom. Dengan memberikan tekanan

tinggi, laju dan efisiensi pemisahan dapat ditingkatkan dengan besar. Silika

gel atau oktadesilsilan yang terikat pada silika gel digunakan sebagai fasa

stationer. Fasa stationer cair tidak populer. Kolom yang digunakan untuk

HPLC lebih pendek daripada kolom yang digunakan untuk kromatografi

gas. Sebagian besar kolom lebih pendek dari 1 m.

5. Kromatografi Lapis Tipis

Merupakan kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau

alumunium yang dilapisi dengan lapisan tipis alumina, silika gel, atau

bahan serbuk lainnya. Kromatografi lapis tipis pada umumnya dijadikan

metode pilihan pertama pada pemisahan dengan kromatografi. KLT sering

digunakan untuk memisahkan senyawa- senyawa yang sifatnya hidrofobik

seperti lipida- lipida danhidrokarbon.

14

Page 15: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

6. Kromatografi Penukar Ion

Merupakan bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti

namanya, system ini khusus digunakan untuk spesies ion. Penemuan resin

sintetik dengan sifat penukar ion sebelum perang Dunia II telah dapat

mengatasi pemisahan rumit dari logam tanah jarang dan asam amino.

Teknik ini mengkombinasikan kekuatan pemisahan dari penukar ion

dengan keuniversalan detector daya hantar. Dalam keadaan kromatografi

penukar ion biasa, detector daya hantar terbatas dalam penggunaannya,

karena tingginya daya hantar dari pereaksi pengelusi. Kromatografi

penukar ion menggunakan bahan penukar ion sebagai fasa diam dan telah

berhasil digunakan untuk analisis kation, anion dan ion organik.

7. Kromatografi Ekslusi

Kromatografi eksklusi sterik adalah salah satu jenils kromatografi

dimana fasa diamnya berupa penyaring molekul, penyaring molekul ini

dapat berupa polimer karbilhildrat dan akrilamida yang memlpunyai

struktur rantai hubung silang dalam rantai polimernya

8. Kromatografi Penyaringan Gel

Merupakan proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari

modifikasi dekstran-molekul polisakarida linier yang mempunyai ikatan

silang. Bahan ini dapat menyerap air dan membentuk susunan seperti saringan

yang dapat memisahkan molekul-molekul berdasarkan ukurannya. Molekul

dengan berat antara 100 sampai beberapa juta dapat dipekatkan dan

dipisahkan. Kromatografi permeasi gel merupakan teknik serupa yang

menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan polimer.

9. Kromatografi Elektroforesis

Merupakan kromatografi yang diberi medan listrik disisinya dan

tegak lurus aliran fasa gerak. Senyawa bermuatan positif akan menuju ke

katode dan anion menuju ke anoda. Sedangkan kecepatan gerak tergantung pada

besarnya muatan.Metoda elektroforesis merupakan metoda pemisahan suatu

zat berdasarkan perbedaan muatan dan massa melekul relative dari

komponen-komponennya. Pemisahan terjadi karena perbedaan laju

migrasi komponen-komponen bermuatan oleh pengaruh medan listrik

15

Page 16: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

E. KEUNTUNGAN DARI KHROMATOGRAFI

1. Metode pemisahan yang cepat dan mudah

2. Hanya membutuhkan campuran yang sedikit sekali

3. Dalam pengerjaanya dapat diulang – ulang

4. Metode pemisahan yang berbeda dengan metode pemisahan lainnya

5. Pemakaian cuplikan/sample sangat hemat

6. Pemakaian peralatannya sederhana

16

Page 17: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Macam- macam pemisahan molekul antara lain elektroforesis,

pemisahan molekul biologis menggunakan saringan molekul

mesopori, pemisahan dan pemurnian zat cair, pemisahan dan

pemurnian zat secara fisik, dan fraksinasi.

2. Kromatografi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan

komponen dalam sampel, dimana komponen tersebut didistribusikan

diantara dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak/mobil.

3. Macam khromatografi antara lain:

a. Berdasarkan asas terjadinya proses pemisahan

b. Bedasarkan fase gerak dan fase diamnya

b. Berdasarkan dari segi prinsip

c. Berdasarkan alat yang digunakan

4. Cara pemisahan molekul dengan khromatografi antara lain dengan:

a. Kromatografi Elektroforesis

b. Kromatografi Penyaringan Gel

c. Kromatografi Ekslusi

d. Kromatografi Penukar Ion

e. Kromatografi Lapis Tipis

f. HPLC

g. Kromatografi gas

h. Kromatografi partisi

i. Khromatografi Kertas

17

Page 18: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

5. Dengan khromatografi kita dapat lebih mudah dan efisien dalam

melakukan pemisahan molekul.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan bagi pembaca :

1. Ikutilah petunjuk, dan aturan yang berlaku saat melakukan

praktikum di laboratorium

2. Hati- hati dalam penggunaan krhomatografi.

3. Disarankan untuk mencoba fasa cair standar yang diketahui

efektif untuk berbagai senyawa.

4. Gunakan perlengkapan diri saat melakukan praktikum.

18

Page 19: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

DAFTAR PUSTAKA

Astawa, I gusti made., dkk. 2011. Sejarah Khromatografi (Online)

(http://id.scribd.com/doc/75916777/Kromatografi) diakses tanggal 09

Nopember 2012

Eko. 2010. Laporan Praktikum Pemisahan dan Pemurnian Zat (Online)

(http://pemisahan-dan-pemurnian-zat.html) diakses tanggal 08 Nopember

2012

Fatchiyah. 2006. Gel Elektroforesis. Malang: Brawijaya Press

Kisler, Jenny M., dkk. 2001. Pemisahan molekul biologis menggunakan saringan

molekul mesopori (Online)

(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://

www.oceannanotech.com/nav.php%3Fqid

%3D8&ei=1rKZUP3lDcTtrQfz14DIAw) diakses tanggal 08 Nopember

2012

Rahman, Syakir. Cara-cara Pemisahan Campuran (Online)

(http://cara-cara-pemisahan-campuran.html#.UKwVcHpSkfw) diakses

tanggal 08 Nopember 2012

Sachri, Sobandi. 1984. Dasar- Dasar Ilmu Instrumen. Jakarta: Binacipta

Safina. 2011. Mengenal Kromatografi Dan Hplc (Online)

(http:// Mengenal Kromatografi dan HPLC - Netsains.htm) diakses tanggal

08 Nopember 2012

Setianingrum, dewi ayu., dkk. 2012. Fraksinasi Subseluler (Online)

(http:// Uncategorized « devagerald.htm) diakses tanggal 06 Nopember

2012

19

Page 20: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

Yuwono T. 2005. Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga.

Wanenoor. 2010. Pengertian Elektroforesis (Online)

(http://Pengertian Elektroforesis.htm) diakses tanggal 06 Nopember

2012

Zulfikar. 2011. Sentrifugasi (Online)

(http://Sentrifugasi Chem-Is-Try.Org Situs Kimia Indonesia .htm)

diakses tanggal 06 Nopember 2012

(http://netsains.net/2011/09/mengenal-kromatografi-dan-hplc/)

20

Page 21: Teknik Laboratorium - Pemisahan Zat

21