tambahan 1

383
Bab 2 KristalograTU J U A N INSTRUKSIONAL akan menjelaskan gambaran umum mengenai kristalogra ,macam-macam sistem kristal, dan hubungan antara kristal danmineral sebagai bahan utama penyusun batuan. Kristalogra adalah suatu cabang dari mineralogi yang mempelajari sistem-sistem kristal. Suatu kristal dapat dide nisikan sebagai padatan yang se- cara esensial mempunyai pola difraksi tertentu (Senechal, 1995 dalam Hib- bard, 2002). Jadi, suatu kristal adalah suatu padatan dengan susunan atomy a n g b e r u l a n g s e c a r a t i g a dimensionalyangdapatmendifraksisinar X.Kristalsecara sederhana dapat dide nisikan sebagai zat padat yang mempunyaisusunan atom atau molekul yang teratur. Keteraturannya tercermin dalampermukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar dan rata yang mengikutipola-pola tertentu.Bidang-bidang datar ini disebut sebagai bidang muka kristal. Sudut an-tara bidang-bidang muka kristal yang saling berpotongan besarnya selalutetap pada suatu kristal. Bidang muka kristal itu baik letak maupun arah-nya ditentukan oleh perpotongannya dengan sumbu-sumbu

Upload: fatima-sholihah

Post on 05-Aug-2015

168 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tambahan 1

 

Bab

2

Kristalografi

TU J U A N

IN S T R U K S I O N A L

akan menjelaskan gambaran umum mengenai kristalografi,macam-macam

sistem kristal, dan hubungan antara kristal dan mineral sebagai bahan utama

penyusun batuan.

Kristalografi adalah suatu cabang dari mineralogi yang mempelajari sistem-sistem kristal.

Suatu kristal dapat didefinisikan sebagai padatan yang se- cara esensial

mempunyai pola difraksi tertentu (Senechal, 1995 dalam Hib- bard, 2002). Jadi, suatu kristal

adalah suatu padatan dengan susunan atomy a n g b e r u l a n g s e c a r a t i g a

d i m e n s i o n a l y a n g d a p a t m e n d i f r a k s i s i n a r X . K r i s t a l secara sederhana dapat

didefinisikan sebagai zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang

teratur. Keteraturannya tercermin dalampermukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar dan rata yang

mengikutipola-pola tertentu.Bidang-bidang datar ini disebut sebagai bidang muka

kristal. Sudut an-tara bidang-bidang muka kristal yang saling berpotongan

besarnya selalutetap pada suatu kristal. Bidang muka kristal itu baik letak

maupun arah-nya ditentukan oleh perpotongannya dengan sumbu-sumbu kristal.

Dalamsebuah kristal, sumbu kristal berupa garis bayangan yang lurus yang menem-

  Bab2KristalografiTU J U A NIN S T R U K S I O N A LxBab akan menjelaskan gambaran umum mengenai kristalografi,macam-macam sistem kristal, dan hubungan antara kristal dan mineral sebagai bahan utama penyusun batuan.Kristalografi adalah suatu cabang dari mineralogi yang mempelajari sistem-sistem kristal. Suatu kristal dapat didefinisikan sebagai padatan yang se- cara esensial mempunyai pola difraksi tertentu (Senechal, 1995 dalam Hib- bard, 2002). Jadi, suatu kristal

Page 2: Tambahan 1

adalah suatu padatan dengan susunan atomy a n g b e r u l a n g s e c a r a t i g a d i m e n s i o n a l y a n g d a p a t m e n d i f r a k s i s i n a r X . K r i s t a l secara sederhana dapat didefinisikan sebagai zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur. Keteraturannya tercermin dalampermukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar dan rata yang mengikutipola-pola tertentu.Bidang-bidang datar ini disebut sebagai bidang muka kristal. Sudut an-tara bidang-bidang muka kristal yang saling berpotongan besarnya selalutetap pada suatu kristal. Bidang muka kristal itu baik letak maupun arah-nya ditentukan oleh perpotongannya dengan sumbu-sumbu kristal. Dalamsebuah kristal, sumbu kristal berupa garis bayangan yang lurus yang menem- bus kristal melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuanpanjang yang disebut sebagai parameter.2 . 1 K i m i a k r i s t a lKomposisi kimia suatu mineral merupakan hal yang sangat mendasar, be- berapa sifat-sifat mineral/kristal tergantung kepadanya. Sifat-sifat min-eral/kristal tidak hanya tergantung kepada komposisi tetapi juga kepadasusunan meruang dari atom-atom penyusun dan ikatan antar atom-atom penyusun kristal/mineral.Komposisi kimia kerak bumiBumi dibagi menjadi:•kerak•mantel, dan•inti bumik e t e b a l a n k e r a k b u m i d i b a w a h k e r a k b e n u a s e k i t a r 3 6 k m d an d i b a w a h k e r a k samudra berkisar antara 10 sampai 13 km. Batas antara kerak dengan manteldikenal denganMohorovicic discontinuity.Kimia kristal Sejak penemuan sinar X, penyelidikan kristalografi sinar X telah mengem-bangkan pengertian kita tentang hubungan antara kimia danstruktur. Tujuannya adalah: 1) untuk mengetahui hubungan antara susunanatom dan komposisi kimia dari suatu jenis kristal. 2) dalam bidang geokimiatujuan mempelajari kimia kristal adalah untuk memprediksi struktur kristaldari komposisi kimia dengan diberikan temperatur dan tekanan.Daya Ikat dalam KristalDaya yang mengikat atom (atau ion, atau grup ion) dari zat pada kristalinadalahbersifat listrik di alam. Tipe danintensitasnya sangat berkaitan dengansifat-sifat fisik dan kimia dari mineral. Kekerasan, belahan, daya lebur, ke-listrikan dan konduktivitas termal, dan koefisien ekspansi termal berhubun-gan secara langsung terhadap daya ikat.

  BAB2. KR I S T A L O G R A F I7( a ) ( b )

Page 3: Tambahan 1

GA M B A R2.1: Sistem kubik: (a) asli, (b) modifikasiSecara umum, ikatan kuat memiliki kekerasan yang lebih tinggi, titik lelehyang lebih tinggi dan koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. Ikatan kimia dari suatu kristal dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu: ionik, kovalen,logam dan van der Waals.2.2 Sistem kristalHingga saat ini baru terdapat 7 macam sistem kristal. Dasar penggolongansistem kristal tersebut ada tiga hal, yaitu:•jumlah sumbu kristal,•letak sumbu kristal yang satu dengan yang lain•parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu kristalAdapun ke tujuh sistem kristal tersebut adalah:2.2.1 Sistem isometrikSistem ini juga disebut sistem reguler, bahkan sering dikenal sebagai sistemkubus/kubik (Gambar2.1). Jumlah sumbu kristalnya 3 dan saling tegak lurussatu dengan yang lainnya. Masing-masing sumbu sama panjangnya.2.2.2 Sistem tetragonalSama dengan sistem isometrik, sistem ini mempunyai 3 sumbu kristal yangmasing-masing saling tegak lurus (Gambar2.2) . S u m b uadanbmempunyai  

BAB2. KR I S T A L O G R A F I11( a ) ( b ) (c)GA M B A R2.6: Sistem monoklin: (a) asli, (b) modifikasi, dan (c) mineral krokoit

Page 4: Tambahan 1
Page 5: Tambahan 1

  1 2 2 . 3 . U n s u r - u n s u r s i m e t r i k r i s t a l( a ) ( b ) (c)GA M B A R2 . 7 : S i s t e m t r i k l i n : ( a ) a s l i , ( b ) modifikasi, dan (c) rodokrosit.2.2.7 Sistem triklin

Page 6: Tambahan 1

S i s t e m i n i m e m p u n y a i t i g a s u m b u y a n g s a t u d e n g a n l a i n n y a t i d a k s al i n g t e g a k lurus. Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak sama.2.3 Unsur-unsur simetri kristalDari masing-masing sistem kristal dapat dibagi lebih lanjut menjadi klas-klaskristal yang jumlahnya 32 klas. Penentuan klasifikasi kristal tergantung dari banyaknya unsur-unsur simetri yang terkandung di dalamnya. Unsur-unsursimetri tersebut meliputi:1. bidang simetri2. sumbu simetri3. pusat simetri

 

Bab

4

Page 7: Tambahan 1

Agromineral

Page 8: Tambahan 1

TUJUAN

INSTRUKSIONAL

x

Page 9: Tambahan 1

Bab ini akan menjelaskan mengenai bermacam-macam mineral yang

Page 10: Tambahan 1

penting dalam tanah, macam-macam mineral sebagai nu-trisi penting

Page 11: Tambahan 1

bagi tanaman. Pembahasan ini dibagi menjadi duabab, yaitu bab

Page 12: Tambahan 1

pertama membahas mengenai nutrisi makro danbab berikutnya

Page 13: Tambahan 1

membahas nutrisi mikro.Agromineral adalah mineral-

Page 14: Tambahan 1

mineral yang bermanfaat bagi perkemba

Page 15: Tambahan 1

ng- biakantumbuhan(VanStraaten,1999).

Page 16: Tambahan 1

Enambelasunsurkimiatelahdiketahuisebagai

Page 17: Tambahan 1

unsur penting untuk pertumbuhan dan

Page 18: Tambahan 1

pertahanan tanaman (Anon-im, 2004c). Keenambe

Page 19: Tambahan 1

las unsur tersebut dapat dibagi menjadi

Page 20: Tambahan 1

dua kelompokutama, yaitu bukan-

Page 21: Tambahan 1

mineral dan mineral.Nutrisi bukan-

Page 22: Tambahan 1

mineral meliputi hidrogen (H), oksigen

Page 23: Tambahan 1

(O), dan karbon (C).Nutrisi ini dapat

Page 24: Tambahan 1

ditemukan baik di udara maupun di dalam air.

Page 25: Tambahan 1

Dalam posesfotosintesis, tanaman

Page 26: Tambahan 1

menggunakan energi matahari untuk merubah

Page 27: Tambahan 1

karbondioksida (CO2

) dan air (H2

Page 28: Tambahan 1

O) menjadi “starches” dan gula. Keduanya

Page 29: Tambahan 1

meru-pakan makanan tanaman.Nutrisi

Page 30: Tambahan 1

mineral terdiri atas 13 mineral, yang

Page 31: Tambahan 1

berasal dari tanah dalam bentuk larutan.

Page 32: Tambahan 1

Biasanya ketersediaan nutrisi ini pada tanah

Page 33: Tambahan 1

tidak selalu27 

28

lengkap. Petani

Page 34: Tambahan 1

biasanya menambahkannya dengan memberik

Page 35: Tambahan 1

an pupuk bu-atan. Berdasarkan tingkat kebutuhan

Page 36: Tambahan 1

tanaman, nutrisi ini dapat dibagi menja-di

Page 37: Tambahan 1

dua, yaitu nutrisi makro(macronutrients)

Page 38: Tambahan 1

dan nutrisi mikro(micronutrients).Kedua kelompok

Page 39: Tambahan 1

ini akan dibahas secara terpisah

Page 40: Tambahan 1

setelah bab ini. 

Bab

Page 41: Tambahan 1

5

Page 42: Tambahan 1

Agromineral I:

Page 43: Tambahan 1

Nutrisi

Page 44: Tambahan 1

makroTUJUAN

Page 45: Tambahan 1

INSTRUKSIONAL

xBab ini akan menjelaskan mengenai

Page 46: Tambahan 1

bermacam-macam mineral yang penting dalam tanah atau

Page 47: Tambahan 1

memperkaya unsur hara tanah. Mineral-mineral ini dikelompokkan menjadi

Page 48: Tambahan 1

nutrisi makro bagitanaman, seperti nitrogen, fosfor, potas,

Page 49: Tambahan 1

karbon, kalsium, mag-nesium, dan belerang.

Page 50: Tambahan 1

Nutrisi makro dapat dibagi menjadi

Page 51: Tambahan 1

dua macam, yaitu nutrisi primer dan

Page 52: Tambahan 1

nu-trisi sekunder (Anonim, 2004c). Nutrisi

Page 53: Tambahan 1

primer meliputi: nitrogen (N), fosfor(P),

Page 54: Tambahan 1

dan potasium (K). Nutrisi ini biasanya

Page 55: Tambahan 1

paling cepat habis di dalam tanah,kare

Page 56: Tambahan 1

na tanaman menggunakannya dalam

Page 57: Tambahan 1

jumlah besar untuk perkembangandan

Page 58: Tambahan 1

pertahanannya.Nutrisisekundermeliputi:

Page 59: Tambahan 1

kalsium(Ca),magnesium(Mg),danbelerang(S).Bi

Page 60: Tambahan 1

asanya nutrisi ini cukup banyak di dalam

Page 61: Tambahan 1

tanah, namun di beberapa tem-patdiperlu

Page 62: Tambahan 1

kantambahankalsium danmagnesium,

Page 63: Tambahan 1

misalnyapadatanah yangasam. Kalsium dan

Page 64: Tambahan 1

magnesium diperlukan untuk meningkat

Page 65: Tambahan 1

kan keasamantanah. Pada bab ini akan

Page 66: Tambahan 1

dibahas semua unsur yang termasuk

Page 67: Tambahan 1

di dalam nu-trisi makro, ditambah

Page 68: Tambahan 1

karbon (C). 

BAB

6. AGROMINERAL

II: NUTRISI MIKRO

Page 69: Tambahan 1

55

 beratjenis4,3. Mineraliniditemuka

Page 70: Tambahan 1

nberasosiasidenganoksida manganyanglain.Ro

Page 71: Tambahan 1

dokrosit merupakan mineral kelompok karbonat

Page 72: Tambahan 1

dan mempunyai struk-tur kristal heksagona

Page 73: Tambahan 1

l. Mineral ini mempunyai karakter fisik:

Page 74: Tambahan 1

warna merahrosa atau coklat tua; kilap

Page 75: Tambahan 1

kaca; cerat putih dengan

Page 76: Tambahan 1

kekerasan 31

/2

Page 77: Tambahan 1

– 4 dan berat jenis 3,5 – 3,7.

Page 78: Tambahan 1

6.6 MolibdenumTanaman membutuh

Page 79: Tambahan 1

kan molibdenum untuk memproduksi

Page 80: Tambahan 1

protein esensialdan membantu dalam

Page 81: Tambahan 1

pemakaian nitrogen. Molibdenum

Page 82: Tambahan 1

diambil tanamandalam bentuk anion

Page 83: Tambahan 1

negatif molibdat. Tanpa molibdenum,

Page 84: Tambahan 1

tanaman tidakdapat mengolah nitrogen menjadi

Page 85: Tambahan 1

asam amino. Tumbuh-tumbuhan polong

Page 86: Tambahan 1

(legumes)dan tanaman yang membutu

Page 87: Tambahan 1

hkan nitrogen lainnya tidak dapa

Page 88: Tambahan 1

tmengambil nitrogen dari atmosfer tanpa

Page 89: Tambahan 1

molibdenum (Trotter, 2001).Tanah sangat jarang

Page 90: Tambahan 1

mengalami defisit akan molibdenum dan

Page 91: Tambahan 1

biasanya jikasuplementasi dibutuhkan, hanya

Page 92: Tambahan 1

diperlukan satuounce per acre(0,11 gram perm

Page 93: Tambahan 1

2

). Sehingga, dapat dikatakan nutrisi

Page 94: Tambahan 1

penting ini hanya dibutuhkan ole

Page 95: Tambahan 1

htanaman dalam jumlah yang sedikit.

Page 96: Tambahan 1

Molibdenum di alam bersumber padadua

Page 97: Tambahan 1

mineral, yaitu molibdenit (MoS2

Page 98: Tambahan 1

) dan wulfenit (PbMoO4

).Molibden

Page 99: Tambahan 1

it mempunyai struktur kristal heksagona

Page 100: Tambahan 1

l, biasanya berbentukkristal lembaran.

Page 101: Tambahan 1

Sifat fisik mineral ini meliputi: warna

Page 102: Tambahan 1

abu-abu timbal; kilapmetalik; cerat

Page 103: Tambahan 1

hitam keabuan; kekerasan 1 – 11

/

Page 104: Tambahan 1

2

. Mineral ini merupakan min-eralakseso

Page 105: Tambahan 1

r padagranit timah. Alterasi mineralini

Page 106: Tambahan 1

dapat membentukmineralferimolibdit (Fe2

Page 107: Tambahan 1

(MoO4

)3

·

8H2

Page 108: Tambahan 1

O) yang berwarna kuning.Wulfenit mempuny

Page 109: Tambahan 1

ai struktur kristal tetragonal, biasanya berbentuk

Page 110: Tambahan 1

bujursangkar tabular. Mineral ini

Page 111: Tambahan 1

berwarna kuning, oranye, merah, abu-abu

Page 112: Tambahan 1

atauputih; kilap kaca atau adamantin; cerat

Page 113: Tambahan 1

putih; dengan kekerasan 3 dan berat jenis

Page 114: Tambahan 1

6,8. Mineral ini ditemukan sebagai

Page 115: Tambahan 1

hasil oksidasi urat timbal bersama-

Page 116: Tambahan 1

sama mineral timbal sekunder

Page 117: Tambahan 1

yang lainnya. 

5 6 6 . 7.

Page 118: Tambahan 1

S e ng

6.7 SengSengmerupakanunsuresensial

Page 119: Tambahan 1

untuktransformasikarbohidrat,mengaturpe-

Page 120: Tambahan 1

makaian gula. Tanaman menggunakan seng

Page 121: Tambahan 1

dalam hubungannya dengan nu-trisi

Page 122: Tambahan 1

lainnya untuk mengatur proses-proses

Page 123: Tambahan 1

termasuk membentuk klorofil.Sengdial

Page 124: Tambahan 1

ambersumberpadabeberapamineral,sepe

Page 125: Tambahan 1

rtismithsonit(ZnCO3

),zincit (ZnO) dan

Page 126: Tambahan 1

wilemit (Zn2

SiO4

Page 127: Tambahan 1

). Zincit merupakan mineral kelompok ok-

Page 128: Tambahan 1

sidayangmemiliki struktur kristal heksagona

Page 129: Tambahan 1

l, namunjarang dijumpaidalam bent

Page 130: Tambahan 1

uk kristal. Mineral ini mempunyai sifat

Page 131: Tambahan 1

fisik: warna merah atau oranye-

Page 132: Tambahan 1

kuning; kilap subadamantin; cerat orange-

Page 133: Tambahan 1

kuning; dengan kekerasan 4 dan berat

Page 134: Tambahan 1

jenis 5,68.Smithsonit merupaka

Page 135: Tambahan 1

nmineralkelompokkarbonat yangmempunyaistr

Page 136: Tambahan 1

uk-tur heksagonal. Sifat fisik mineral

Page 137: Tambahan 1

ini meliputi: warna coklat gelap

Page 138: Tambahan 1

ataukadang-kadang tidak berwarna,

Page 139: Tambahan 1

putih, hijau, biru atau pink; cerat berwarn

Page 140: Tambahan 1

aputih; kekerasan 4 – 41

/2

Page 141: Tambahan 1

dan berat jenis 4,3 – 4,45. Mineral ini

Page 142: Tambahan 1

merupakanmineral supergen yang sering

Page 143: Tambahan 1

berasosiasi dengan endapan seng di dalam 

Page 144: Tambahan 1

batugamping.6.8 PerlitPerlit barangkali

Page 145: Tambahan 1

tidak secara langsung berhubungan dengan

Page 146: Tambahan 1

tanah atau tana-man, namun saat ini banyak

Page 147: Tambahan 1

digunakan sebagai agregat hortikultura.

Page 148: Tambahan 1

Perlitmerupakan suatu batuan volkanik

Page 149: Tambahan 1

gelasan yang berwarna abu-abu cerah den-

Page 150: Tambahan 1

gan kilap kaca atau mutiara dan mempuny

Page 151: Tambahan 1

ai karakteristik retakan konsentris.Bedanyad

Page 152: Tambahan 1

engan gelas alamadalah komposisi

Page 153: Tambahan 1

nya yang silisik (riolitik) dan airkimia

Page 154: Tambahan 1

yang dikandung di dalam struktur gelasnya.

Page 155: Tambahan 1

Komposisi kimia perlitmeliputi: 70-75% SiO2

Page 156: Tambahan 1

, 12-18% Al2

O3

, 4-6% K2

Page 157: Tambahan 1

O, dan 2-5% air (Harben, 1995).Secara

Page 158: Tambahan 1

genetik perlit merupakan salah satu

Page 159: Tambahan 1

anggota dari gelas alam yangmengandung

Page 160: Tambahan 1

air, yang juga termasuk obsidian hidrus dan

Page 161: Tambahan 1

berkadar air ren-dah, batuapung yang

Page 162: Tambahan 1

terhidrasi, danpitchstone. Perbedaan

Page 163: Tambahan 1

utama antara per-lit dengan anggota

Page 164: Tambahan 1

yang lain adalah kandungan airnya. Obsidian

Page 165: Tambahan 1

awal men-gandung air total kurang dari 1,0

Page 166: Tambahan 1

%berat yang terikat sebagai

Page 167: Tambahan 1

SiOH di dalam 

BAB

6. AGROMINERAL

II: N

Page 168: Tambahan 1

UTRISI MIKRO

57

kerangkasilikat. Jikaobsidianmengal

Page 169: Tambahan 1

amipelapukan,alterasisekundermeng-hasilkan

Page 170: Tambahan 1

perlit dengan penambahan air pada

Page 171: Tambahan 1

struktur silika gelasan hingga 2sampai 5

Page 172: Tambahan 1

%berat. Jika kandungan air ini meningkat

Page 173: Tambahan 1

sampai 10 %berat akanmembentukpitchstone

Page 174: Tambahan 1

(Harben & Kužvart, 1996).Salahsatu

Page 175: Tambahan 1

sifatfisik perlitadalahmudahmengembang.

Page 176: Tambahan 1

Denganpemanasancepat hingga 870-1.100◦

Page 177: Tambahan 1

C perlit melemah dan mengembang

Page 178: Tambahan 1

hingga 10-20 kalidari volume asalnya dan dari

Page 179: Tambahan 1

batuan dengan berat jenis 1,159 g/cm3

Page 180: Tambahan 1

menjadimaterial ringan dengan berat jenis

Page 181: Tambahan 1

0,08-0,18 g/cm3

(Harben, 1995).Sifat

Page 182: Tambahan 1

dalam perlit, pH antara 6,5 sampai 8,0 dan

Page 183: Tambahan 1

struktur selnya menye- babkanperlitdapatm

Page 184: Tambahan 1

enyeraplarutanberkali-kali[dapatmembawa

Page 185: Tambahan 1

herbisida,insektisida, pupuk, pengatur tanah dan

Page 186: Tambahan 1

akar tanaman].6.9 Zeolit

Page 187: Tambahan 1

Zeolit merupakan aluminosilikat

Page 188: Tambahan 1

kristalin berpori mikro terhidrasi yang men-

Page 189: Tambahan 1

gandung pori yang saling berhubungan dengan

Page 190: Tambahan 1

ukuran 3 sampai 10Å. Zeolittersusun oleh

Page 191: Tambahan 1

silikon, oksigen, dan aluminium dalam

Page 192: Tambahan 1

suatu kerangka struk-tur tiga-dimension

Page 193: Tambahan 1

al dengan pori-porinya mengandung

Page 194: Tambahan 1

molekul air yang da-pat menyerap kation

Page 195: Tambahan 1

yang dapat saling bertukar(cation exchange)

Page 196: Tambahan 1

. Secarakimia, zeolit mempuny

Page 197: Tambahan 1

ai rumus empiris: M+2

,M2+

Page 198: Tambahan 1

Al2

O3

·

g

SiO2

Page 199: Tambahan 1

·

z

H2

O, di-mana M+

Page 200: Tambahan 1

 biasanya Na atau K, dan M2+

adalah Mg, Ca,

Page 201: Tambahan 1

atau Fe.Penggunaan komersial

Page 202: Tambahan 1

zeolit antara lain sebagai “penyaring

Page 203: Tambahan 1

molekuler”dan sebagai penukar kation.

Page 204: Tambahan 1

Kation seperti Na+

, K+

, dan Ca2+

Page 205: Tambahan 1

terikat san-gat lemah pada kerangka

Page 206: Tambahan 1

tetrahedra dan dapat dilepaskan dengan mudahden

Page 207: Tambahan 1

gan larutan kuat dari ion yang lain.

Page 208: Tambahan 1

Berdasarkan hal ini, zeolit dapatdigunaka

Page 209: Tambahan 1

n untuk melunakkan air, dimana air yang

Page 210: Tambahan 1

keras (kandungan Ca2+

tinggi) dapat

Page 211: Tambahan 1

dilunakkan dengan mengganti ion Ca2+

Page 212: Tambahan 1

(dalam air) dengan Na+

Page 213: Tambahan 1

yang terkandung di dalamzeolit

Page 214: Tambahan 1

alamatau sintetik (Na2

Al2

Page 215: Tambahan 1

Si3

O10

·

2H2

Page 216: Tambahan 1

O). Airkeras, air yang mengandung banyak

Page 217: Tambahan 1

ion kalsium, dilewatkan melalui tang-ki

Page 218: Tambahan 1

yang berisi butiran zeolit. Ion Ca2+

Page 219: Tambahan 1

pada larutan akan mengganti ion Na+

Page 220: Tambahan 1

pada zeolit sehingga terbentuk CaAl2

Si

Page 221: Tambahan 1

3

O10

·

2H2

Page 222: Tambahan 1

O. Jika pada zeolit terjadi ke- 

Page 223: Tambahan 1

jenuhanCa2+

, larutangaramNaClp

Page 224: Tambahan 1

ekat dapatdilewatkanpadazeolit sehing-

Page 225: Tambahan 1

gaionCa2+

padazeolitdigantiolehNa+

Page 226: Tambahan 1

dariNaCluntukmembentukkembaliNa

Page 227: Tambahan 1

-zeolit (Na2

Al2

Si3

Page 228: Tambahan 1

O10

·

2H2

O). Dengan

Page 229: Tambahan 1

cara seperti ini, larutan yang men-gandung

Page 230: Tambahan 1

logam-logam keras dapat disaring

Page 231: Tambahan 1

dengan zeolit.Dalambidangpertanian,zeoli

Page 232: Tambahan 1

tbarangkalitidakdigunakansecaralangsung,melai

Page 233: Tambahan 1

nkan dipakai sebagai katalis untuk

Page 234: Tambahan 1

mengurangi kelebihan logam beratpada

Page 235: Tambahan 1

tanah. Zeolit alam, seperti

Page 236: Tambahan 1

klinoptilolit (Na6

[(AlO2

)6

Page 237: Tambahan 1

(SiO2

)30

24H

Page 238: Tambahan 1

2

O)dan mordenit (Na8

[(AlO2

Page 239: Tambahan 1

)8

(SiO2

)40

]

Page 240: Tambahan 1

·

24H2

O) sering ditambahkan pada

Page 241: Tambahan 1

pakanternak untuk meningkatkan efisiensi

Page 242: Tambahan 1

pakan, dan mengurangi

Page 243: Tambahan 1

masalah kese-hatan

Page 244: Tambahan 1

  BAB2. K

Page 245: Tambahan 1

R I S T A L O G R A F I132.3.1 Bidang simetriBidangsimetri adalahbidangbayanganyang dapatmembelahkristal menjadidua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari yang lain. Bidang simetri ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidangsimetri aksial dan bidang simetri menengah.B i d a n g s i m e t r i a k s i a l b i l a b i d a n g t e r s e b u t m e m b a g i k r i s t a l m e l a l u i d u a s um -  bu utama (sumbu kristal). Bidang simetri aksial ini dibedakan menjadi dua,yaitu bidang simetri vertikal, yang melalui sumbu vertikal dan bidang simetrihorisontal, yang berada tegak lurus terhadap sumbuc. Bidang simetri menen-gah adalah bidang simetri yang hanya melalui satu sumbu kristal. Bidangsimetri ini sering pula dikatakan sebagai bidang siemetri diagonal.2.3.2 Sumbu simetriSumbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat kristal,dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaranp e n u h a k a n d i d a p a t k a n b e b e r a p a k a l i k e n a m p a k a n y a n g s a m a . S u m b u s i m e t r i dibedakan menjadi tiga, yaitu gire, giroide dan sumbu inversi putar. Keti-ganya dibedakan berdasarkan cara mendapatkan nilai simetrinya.Gire, atau sumbu simetri biasa, cara mendapatkan nilai simetrinya adalahdengan memutar kristal pada porosnya dalam satu putaran penuh. Bila ter-dapat dua kali kenampakan yang sama dinamakan digire, bila tiga trigire (),empat tetragire (), heksagire () dan seterusnya.Giroide adalahsumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya den-gan memutar kristal pada porosnya dan memproyeksikannya pada bidanghorisontal. Dalam gambar, nilai simetri giroide disingkat tetragiroide ( ) danheksagiroide ( ).Sumbu inversi putar adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilaisimetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan mencerminkannyamelalui pusat kristal. Penulisan nilai simetrinya dengan cara menambahkan bar pada angka simetri itu.