tahun 2020 - pn-maumere.go.id
TRANSCRIPT
LAPORAN
HASIL PELAKSANAAN SURVEI PERSEPSI KORUPSI
PADA PENGADILAN NEGERI MAUMERE KELAS II
PERIODE JULI SAMPAI DENGAN DESEMBER 2020
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
SURVEI INDEKS PERSEPSI KORUPSI (IPK)
PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN
PADA PENGADILAN NEGERI MAUMERE KELAS II
(SEMESTER II : PERIODE JULIS/D DESEMBER 2020)
Disahkan Di Maumere
Rabu, 4 Januari 2021
Ketua Tim Pembangunan Zona Integritas
CONSILIA INA L. PALANG AMA, S.H.
Sekretaris Tim Survei Ketua Tim Survei
YOHANA F. ITO ANTONIA L. OLA, S.H.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ....................................................................... 2
1.3. Landasan Hukum ............................................................................ 2
1.4. Rencana Kerja ................................................................................ 3
BAB II. METODOLOGI .................................................................................... 5
2.1. Metode Penelitian .......................................................................... 5
2.2. Populasi Dan Sampel .................................................................... 5
2.3.Lokasi Penelitian Dan Unit Analisis ................................................ 5
2.4.Teknik Pengumpulan Data Dan Quality Control ............................. 6
2.5.Teknik Analisis Data ....................................................................... 6
2.6.Tahapan pelaksanaan .................................................................... 7
BAB III. INDEKS PERSEPSI KORUPSI .......................................................... 9
3.1. Profil responden .............................................................................. 9
3.2. Indeks persepsi korupsi perindikator .............................................. 11
3.3. Indeks Persepsi Korupsi Satuan Kerja pada pengadilan ................ 22
3.3 Persepsi responden terhadap kualitas pelayanan Satuan Kerja pada
pengadilan ............................................................................................. 28
BAB IV. PENUTUP .......................................................................................... 30
4.1. Kesimpulan .................................................................................... 30
4.2. Rekomendasi ................................................................................. 30
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejalan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pembangunan
Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani, Satuan Kerja pada pengadilan
berkomitmen untuk terus menerus melakukan perbaikan berkelanjutan
dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik.
Komitmen tersebut mengacu amanah Peraturan Presiden Nomor 55
Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka
Menengah Tahun 2012-201 serta mengacu kepada Peraturan Menteri
PAN & RB 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi
Bersih Dan Melayani Di Lingkungan Instansi Pemerintah. Salah satu
wujud komitment tersebut yaitu dengan disusunnya indeks persepsi anti
korupsi yang menjadi salah satu parameter Pemerintahan yang bersih
dan melayani.
Pengadilan merupakan satuan kerja yang melaksanakan peran dan
penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis serta mengelola sumber
daya yang cukup besar.
Pengadilan Negeri yang akan ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi
untukmenjadi lokasi Pilot Project menuju wilayah bebas dari korupsi
dan wilayah birokrasi bersih melayani, perlu memperoleh masukan dari
masyarakat menyangkut pelayanan dilingkungannya.
ZI menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih
melayani menitikberatkan pada Integritas penyelenggara dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Integritas Penyelenggara
pelayanan publik akan dinilai diantaranya dapat dilihat dari potensi suap
dan kemungkinan penambahan biaya diluar tarif resmi yang telah
ditetapkan.
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 2
1.2. Maksud Dan Tujuan
Maksud Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi
Korupsi pada pengadilan ini adalah sebagai referensi pengambilan
kebijakan untuk mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme.
Tujuan Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Survei
PersepsiKorupsi adalah tersusunnya rekomendasi terkait kajian menuju
zona integritas wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih
melayani.
1.3. Landasan Hukum
a) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran
negara yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.
b) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo UU no 20 tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
c) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
d) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
e) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah
Birokrasi Bersih Dan Melayani.
f) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012
tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
KorupsiJangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah
Tahun 2012-2014.
g) Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-
2019.
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 3
1.4. RencanaKerja
1.4.1. Persiapan
Sebelummelaksanakansurveypersepsikorupsibeberapapersiap
an yang perluperhatikanadalahsebagaiberikut.
- PenetapanPelaksana
DilaksanakanSendiri,
surveydapatdilaksanakansecaramandiriolehpenyelenggarap
elayanandengan SDM yang dimilikinya
- PenyiapanBahan
a. Kuesioner.
b. BagiandariKuesioner/Pengantar
c. Kelengkapanperalatan.
- PenetapanResponden, LokasidanWaktuPengumpulan Data
a. JumlahResponden.
b. LokasidanWaktuPengumpulan Data.
- PenyusunanJadwal
Penyusunanrencanadanpelaksanaansurveydilakukan.
1.4.2. Pelaksanaan Pengumpulan Data
- Isian data terhadap 10 unsur pertanyaan yang telah
ditetapkan di dalam kuesioner.
- PengisianKuesionerolehrespondenyang mendapatkan
penjelasan terlebih dahulu
daripetugasdanhasilnyadikumpulkan ditempat yang
telahdisediakan.
- Pengujiankualitasdanvaliditas data.
- Data pendapat responden yang terisi dalam kuesioner
kemudian dikompilasi dan dipilah berdasarkan umur, jenis
kelamin, pendidikan dan pekerjaan sebagai bahan dalam
analisis obyektivitas responden.
1.4.3. Metode Survei
Surveidilaksanakandalam interval waktu per 6 bulan (dua kali
dalamsatutahun).
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 4
BAB II
METODOLOGI
2.1. Metode Penelitian
Penelitian Indeks Persepsi Korupsi (IPK) ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan
dengan variabel yang lain yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Deskriptif kuantitatif bertujuan menjelaskan fenomena yang ada
dengan menggunakan angka-angka untuk menggambarkan
karakteristik individu atau kelompok yang menjadi unit analisis dalam
penelitian.
2.2. Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan
layanan di Satuan Kerja pengadilan. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik accidental sampling. Accidental sampling
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan Tim Survei dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.
2.3. LokasiPenelitianDan Unit Analisis
Lokasipenelitianadalahtempatdimanapenelitimelakukanpenelitianteru
tamadalammenangkapkejadianatauperistiwa yang
sebenarnyaterjadidariobyek yang diteliti agar didapat data-data
penelitian yang akurat, dalamhaliniyaitu Kantor PengadilanNegeri
Maumere Kelas II.
Unitanalisisadalahsesuatu yang berkaitandenganfocusmasalah yang
ditelitidalamhaliniadalah proses pemberianlayanan di pengadilan.
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 5
2.4. Teknik Pengumpulan Data dan Quality Control
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang
dikumpulkan melalui instrumen kuesioner yang diisitanpa
wawancara tatap muka. Pengumpulan data dilaksanakan pada
rentang waktu enambulanatau data minimal 100
responden.Selanjutnya data dikumpulkan oleh petugas pelaksana
yang yang dibekali dengan pelatihan.
Kerja petugas pelaksana akan diawasi oleh pengawas (Wakil Ketua
Pengadilan). Wakil Ketua Pengadilan akan mengecek kerja petugas
pelaksana saat berkomunikasidengan responden,
membagikandanmengumpulkankuesioner, meneliti kuesioner,
sertasekaligus memastikan apakah responden benar-benar
disurveisecaratepat oleh
petugasdanbertanggungjawabterhadaphasilperhitungansurveyIPK.
2.5. Teknik Analisis Data
Analisis data untuk menentukan indeks korupsi menggunakan teknik
statistik deskriptif.Data persepsi diukur dengan menggunakan skala
penilaian antara 1 – 4. Dimana nilai 1 merupakan skor persepsi
paling rendah dan nilai 4 merupakan skor persepsi paling tinggi dan
mencerminkan kualitas birokrasi yang bersih dan baik dalam
melayani.
Data persepsi korupsi disajikan dalam bentuk skoring/angka absolut
agar diketahui peningkatan/penurunan indeks persepsi korupsi
masyarakat atas pelayanan yang diberikan di setiap tahunnya.
Teknik analisis perhitungan Indeks Persepsi Korupsi pada kuesioner
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Pertama, menentukan bobot total dari masing-masing indikator yang
digunakan dalam penelitian ini. Kedua, mencari bobot rata-rata
setiap indikator.
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 6
Skala indeks tiap unsur berkisar antara 1 – 4 yang kemudian
dikonversikan ke angka 0-100.
Skala indeks persepsi korupsi antara 1 – 4 yang artinya mendekati
nilai 4 maka persepsi korupsi makin baik semakin BERSIH DARI
KORUPSI.
2.6. Tahapan pelaksanaan
Sebelum tim melakukan survei lapangan, dilakukan beberapa
tahapan agar instrumen yang dipergunakan dapat diaplikasikan
sesuai realitas lapangan. Adapun alur penyusunan tools untuk survei
persepsi korupsi ini dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini:
Tabel1
Model alurpenyusunansurvei IPK menujuZonaIntegritas
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 7
Tabe2
RuanglingkupsurveyIndeksPersepsiKorupsi
No Ruang lingkup
1 Manipulasi Peraturan
2 Penyalahgunaan Jabatan
3 Menjual Pengaruh
4 Transaksi Biaya
5 Biaya Tambahan
6 Hadiah
7 Transparansi Biaya
8 Percaloan
9 Perbuatan Curang
10 Transaksi Rahasia
Tabe3
NilaiPersepsi
Nilai
Persepsi Nilai Interval
Nilai Interval
Konversi IPK Mutu Kinerja
1 1.00 – 1.75 25 - 43.75 1 Tidak bersih
dari korupsi
2 1.76 – 2.50 43.76 – 62.50 2 Kurang bersih
dari korupsi
3 2.51 – 3.25 62.51 – 81.25 3 Cukup bersih
dari korupsi
4 3.26 – 4.00 81.26 – 100.00 4 Bersih dari
korupsi
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 8
BAB III
INDEKS PERSEPSI KORUPSI
3.1. Profil Responden
3.1.1. Tingkat pendidikanresponden
Dari hasil survei yang telah dilakukan memperoleh gambaran
bahwa dari latar belakang pendidikan, pengakses layanan di
Satuan Kerja pada Pengadilan mayoritas berpendidikan
SMAsebanyak 42 orang dengan persentase 40%.
Tabel 4.
Tingkat Pendidikan Responden
NO Pendidikan FREKUENSI
f %
1. SD 0 0
2. SMP 1 0,95
3. SMA 42 40
4. Diploma (D1,D2,D3,D4) 23 21,90
5. Sarjana (S1) 37 35,23
6. Pascasarjana (S2) 2 1,90
7. Lainnya 22 20,95
Jumlah 105 100
3.1.2. Pekerjaanresponden
Dari hasil survei yang telah dilakukan memperoleh gambaran
bahwa dari latar belakang pekerjaan, pengakses layanan di
Satuan Kerja pada Pengadilan mayoritas sebagai
Wiraswasta/Usahawansebanyak 23 orang dengan
persentase 21,90%.
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 9
Tabel 5.
Jenis pekerjaan responden
NO Pekerjaan FREKUENSI
f %
1. PNS 9 8,57
2. TNI/POLRI 16 15,23
3. Pegawai Swasta 14 13,33
4. Wiraswasta/Usahawan 23 21,90
5. Petani/Nelayan/Pedagang 12 11,42
6. Pelajar/Mahasiswa 9 8,57
7. Lainnya 22 20,95
Jumlah 105 100
3.1.3. Kelompok usiaresponden
Sementara itu jika melihat responden pengguna layanan
Satuan Kerja pada Pengadilan berdasarkan kelompok usia,
menunjukkan bahwa mayoritas pengguna layanan berada
dalam kelompok usia produktif yaitu pada usia antara 18
tahun sampai dengan 30 tahun. Bagi kelompok usia di atas
55 tahun, jumlah responden semakin mengecil, demikian
pula kelompok usia di bawah 21 tahun.
Tabel 6.
Usia responden
No UMUR FREKUENSI %
1. 18-30 49 46,66
2. 31-40 34 32,38
3. 41-50 10 9,52
4. 51-60 12 11,42
Jumlah 105 100
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 10
3.2. IndeksPersepsiKorupsi Perindikator
3.2.1. Indikator ManipulasiPeraturan
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada
indikator Manipulasi Peraturan ini menunjukkan hasil pada
index 3.97padakategori A (Sangat Baik) dari 102 responden
menjawab petugas Pengadilan Negeri Maumere Kelas II
selalu memberikan pelayanan sesuai prosedur dan ketentuan
yang kemudian responden tersebut jika dikalikan dengan nilai
4 dan dibagi dengan total responden sebanyak 105
responden maka akan mendapat nilai 3,88 sedangkan
sebanyak 3 responden menjawab petugas Pengadilan Negeri
Maumere Kelas II sering memberikan pelayanan sesuai
prosedur dan ketentuan yang kemudian jumlah responden
tersebut jika dikalikan dengan nilai 3 dan dibagi dengan total
responden sebanyak 105 responden maka akan mendapat
nilai 0,08.
Indeks ini dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II bersih dari “Manipulasi
Peraturan”
Tabel 7.
Indeks pada indikator manipulasi peraturan
Jawaban Responden
1 0
2 0
3 3
4 102
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Per
sen
tase
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 11
3.2.2. Indikator PenyalahgunaanJabatan
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi
responden pada indikator Penyalahgunaan Jabatan ini
menunjukkan hasil pada index3.95padakategori A (Sangat
Baik) dari 101 responden menjawab petugas Pengadilan
Negeri Maumere Kelas II selalu memberikan pelayanan
secara cepat dan mudah dan diberikan tanpa ada penawaran
untuk meminta imbalan yang kemudian responden tersebut
jika dikalikan dengan nilai 4 dan dibagi dengan total
responden sebanyak 105 responden maka akan mendapat
nilai 3,84 sedangkan sebanyak 3 responden menjawab
petugas Pengadilan Negeri Maumere Kelas II sering
memberikan pelayanan secara cepat dan mudah dan
diberikan tanpa ada penawaran untuk meminta imbalan yang
kemudian jumlah responden tersebut jika dikalikan dengan
nilai 3 dan dibagi dengan total responden sebanyak 105
responden maka akan mendapat nilai 0,08 sedangkan
sedangkan sebanyak 1 responden menjawab petugas
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II jarang memberikan
pelayanan secara cepat dan mudah dan diberikan tanpa ada
penawaran untuk meminta imbalan yang kemudian jumlah
responden tersebut jika dikalikan dengan nilai 2 dan dibagi
dengan total responden sebanyak 105 responden maka akan
mendapat nilai 0,01.
Indeks ini dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II bersih dari
“Penyalahgunaan Jabatan”
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 12
Tabel 8.
Indeks pada penyalahgunaan jabatan
3.2.3. Indikator MenjualPengaruh
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada
indikator Menjual Pengaruh ini menunjukkan hasil pada index
3.95padakategori A (Sangat Baik) dari 102responden
menjawab petugas Pengadilan Negeri Maumere Kelas II
tidak ada menghubungi untuk membantu dalam pengurusan
surat/berkas perkara yang kemudian responden tersebut jika
dikalikan dengan nilai 4 dan dibagi dengan total responden
sebanyak 105 responden maka akan mendapat nilai 3,88
sedangkan sebanyak 1 responden menjawab petugas
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II jarang menghubungi
untuk membantu dalam pengurusan surat/berkas perkara
yang kemudian jumlah responden tersebut jika dikalikan
dengan nilai 3 dan dibagi dengan total responden sebanyak
105 responden maka akan mendapat nilai 0,02 sedangkan
sebanyak 2 responden menjawab petugas Pengadilan Negeri
Maumere Kelas II sering menghubungi untuk membantu
dalam pengurusan surat/berkas perkara yang kemudian
Jawaban Responden
1 0
2 1
3 3
4 101
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Per
sen
tase
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 13
jumlah responden tersebut jika dikalikan dengan nilai 2 dan
dibagi dengan total responden sebanyak 105 responden
maka akan mendapat nilai 0,03.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II bersih dari “Menjual
Pengaruh”
Tabel 9.
Indeks pada indikator menjual pengaruh
3.2.4. Indikator TransaksiBiaya
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi
responden pada indikator Transparansi Biaya ini
menunjukkan hasil pada index3.94pada kategori A (Sangat
Baik) dari 100 responden menjawabselalu mudah dalam
mendapatkan informasi tentang tarif/biaya baik melalui
website ataupun petugas layanan yang kemudian responden
tersebut jika dikalikan dengan nilai 4 dan dibagi dengan total
responden sebanyak 105 responden maka akan mendapat
nilai 3,80 sedangkan sebanyak 4 responden menjawab
sering mendapatkan informasi tentang tarif/biaya baik melalui
website ataupun petugas layanan yang kemudian jumlah
responden tersebut jika dikalikan dengan nilai 3 dan dibagi
dengan total responden sebanyak 105 responden maka akan
Jawaban Responden
1 0
2 2
3 1
4 102
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Per
sen
tase
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 14
mendapat nilai 0,11 dan 1 responden menjawab jarang
mendapatkan informasi tentang tarif/biaya baik melalui
website ataupun petugas layanan yang kemudian jumlah
responden tersebut jika dikalikan dengan nilai 2 dan dibagi
dengan total responden sebanyak 105 responden maka akan
mendapat nilai 0,01.
Indeks ini dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas IIbersih dari “Transaksi
Biaya”.
Tabel 12.
Indeks pada indikator Transaksi Biaya
3.2.5. Indikator BiayaTambahan
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada
indikator BiayaTambahan ini menunjukkan hasil pada index
3.93padakategori A (Sangat Baik) dari 100 responden
menjawab dalam menerima pelayanan oleh petugas pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II selalu membayar
sesuai tarif resmi tanpa ada biaya tambahan yang kemudian
responden tersebut jika dikalikan dengan nilai 4 dan dibagi
dengan total responden sebanyak 105 responden maka akan
Jawaban Responden
1 0
2 1
3 4
4 100
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pe
rse
nta
se
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 15
mendapat nilai 3,80 sedangkan sebanyak 4 responden
menjawab dalam menerima pelayanan oleh petugas pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II sering membayar
sesuai tarif resmi tanpa ada biaya tambahan yang kemudian
jumlah responden tersebut jika dikalikan dengan nilai 3 dan
dibagi dengan total responden sebanyak 105 responden
maka akan mendapat nilai 0,11 dan 1 responden menjawab
dalam menerima pelayanan oleh petugas pada Pengadilan
Negeri Maumere Kelas II tidak membayar sesuai tarif resmi
dan ada biaya tambahan yang kemudian jumlah responden
tersebut jika dikalikan dengan nilai 1 dan dibagi dengan total
responden sebanyak 105 responden maka akan mendapat
nilai 0,009.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II bersih dari
“BiayaTambahan”
Tabel 13.
Tabel indeks pada indikator biayatambahan
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 16
3.2.6. Indikator Hadiah
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada
indikator Hadiahini menunjukkan hasil pada index 3.90pada
kategori padakategori A (Sangat Baik) dari 100 responden
menjawab tidak ada/tidak memberikan tanda terima kasih
atas layanan yang diberikan oleh petugas pada Pengadilan
Negeri Maumere Kelas II yang kemudian responden tersebut
jika dikalikan dengan nilai 4 dan dibagi dengan total
responden sebanyak 105 responden maka akan mendapat
nilai 3,80 sedangkan sebanyak 1 responden menjawab
jarang memberikan tanda terima kasih atas layanan yang
diberikan oleh petugas pada Pengadilan Negeri Maumere
Kelas II yang kemudian jumlah responden tersebut jika
dikalikan dengan nilai 3 dan dibagi dengan total responden
sebanyak 105 responden maka akan mendapat nilai 0,02
Jawaban Responden
1 1
2 0
3 4
4 100
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Per
sen
tase
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 17
dan 3 responden menjawab sering memberikan tanda
terima kasih atas layanan yang diberikan oleh petugas pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II yang kemudian jumlah
responden tersebut jika dikalikan dengan nilai 2 dan dibagi
dengan total responden sebanyak 105 responden maka akan
mendapat nilai 0,05 serta 1 responden menjawab selalu
memberikan tanda terima kasih atas layanan yang diberikan
oleh petugas pada Pengadilan Negeri Maumere Kelas II yang
kemudian jumlah responden tersebut jika dikalikan dengan
nilai 1 dan dibagi dengan total responden sebanyak 105
responden maka akan mendapat nilai 0,009.
Indeks ini dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II bersih dari “Pemberian
Hadiah”
Tabel 14.
Indeks pada indikator Hadiah
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 18
3.2.7. IndikatorTranparasiBiaya
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada
indikator Transparasi Biayaini menunjukkan hasil pada index
3.66padakategori A (Sangat Baik) dari 91 responden
menjawab dalam menerima pelayanan oleh petugas pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II selalu menerima bukti
transaksi keuangan/pembayaran yang sah setelah proses
pembayaran dilakukan, yang kemudian responden tersebut
jika dikalikan dengan nilai 4 dan dibagi dengan total
responden sebanyak 105 responden maka akan mendapat
nilai 3,46 sedangkan sebanyak 3 responden menjawab
dalam menerima pelayanan oleh petugas pada Pengadilan
Negeri Maumere Kelas II sering menerima bukti transaksi
keuangan/pembayaran yang sah setelah proses pembayaran
dilakukan yang kemudian jumlah responden tersebut jika
dikalikan dengan nilai 3 dan dibagi dengan total responden
Jawaban Responden
1 1
2 3
3 1
4 100
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Per
sen
tase
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 19
sebanyak 105 responden maka akan mendapat nilai 0,08
dan 11 responden menjawab dalam menerima pelayanan
oleh petugas pada Pengadilan Negeri Maumere Kelas II tidak
ada menerima bukti transaksi keuangan/pembayaran yang
sah setelah proses pembayaran dilakukan yang kemudian
jumlah responden tersebut jika dikalikan dengan nilai 1 dan
dibagi dengan total responden sebanyak 105 responden
maka akan mendapat nilai 0,10.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II baik.
Tabel 15.
Indeks pada indikator TransaksiBiaya
Jawaban Responden
1 11
2 0
3 3
4 91
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Per
sen
tase
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 20
3.2.8. Indikator Percaloan
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi
responden pada indikatorPercaloanmenunjukkan hasil
pada index3.98padakategori A (Sangat Baik) dari 103
responden menjawab tidak ada/tidak mengetahui jika ada
terdapat praktek percaloan dalam pengurusan layanan
Pengadilan, yang kemudian responden tersebut jika dikalikan
dengan nilai 4 dan dibagi dengan total responden sebanyak
105 responden maka akan mendapat nilai 3,92 sedangkan
sebanyak 2 responden menjawab jarang mengetahui jika ada
terdapat praktek percaloan dalam pengurusan layanan
Pengadilan yang kemudian jumlah responden tersebut jika
dikalikan dengan nilai 3 dan dibagi dengan total responden
sebanyak 105 responden maka akan mendapat nilai 0,05.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II bersih dari “Percaloan”
Tabel 16.
Indeks pada indikator Percaloan
Jawaban Responden
0 1
1 0
2 0
3 2
4 103
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Per
sen
tase
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 21
3.2.9. IndikatorPerbuatanCurang
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada
indikator perbuatancurangmenunjukkan hasil pada index
3.95padakategori A (Sangat Baik) dari 100 responden
menjawab tidak ada/tidak melihat dan atau mendengar masih
terjadi praktek KKN di Pengadilan Negeri Maumere Kelas II,
yang kemudian responden tersebut jika dikalikan dengan nilai
4 dan dibagi dengan total responden sebanyak 105
responden maka akan mendapat nilai 3,80 sedangkan
sebanyak 5 responden menjawab jarang melihat dan atau
mendengar masih terjadi praktek KKN di Pengadilan Negeri
Maumere Kelas II yang kemudian jumlah responden tersebut
jika dikalikan dengan nilai 3 dan dibagi dengan total
responden sebanyak 105 responden maka akan mendapat
nilai 0,14.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II bersih dari
“PerbuatanCurang”
Tabel 17.
Indeks pada indikator perbuatancurang
Jawaban Responden
1 0
2 0
3 4
4 96
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pe
rse
nta
se
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 22
3.2.10. Indikator TransaksiRahasia
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada
indikator TransaksiRahasia menunjukkan hasil pada index
3.95 padakategori A (Sangat Baik) dari 100 responden
menjawab tidak ada/tidak pernah mengurus perkara melalui
Hakim/Panitera/Staf pada Pengadilan Negeri Maumere Kelas
II yang kemudian responden tersebut jika dikalikan dengan
nilai 4 dan dibagi dengan total responden sebanyak 105
responden maka akan mendapat nilai 3,80 sedangkan
sebanyak 5 responden menjawab jarang mengurus perkara
melalui Hakim/Panitera/Staf pada Pengadilan Negeri
Maumere Kelas II yang kemudian jumlah responden tersebut
jika dikalikan dengan nilai 3 dan dibagi dengan total
responden sebanyak 105 responden maka akan mendapat
nilai 0,14.
Indeks ini dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada
Pengadilan Negeri Maumere Kelas II bersih dari
“TransaksiRahasia.
Tabel 18.
Indeks pada indikator transaksirahasia
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 23
3.3. IndeksPersepsiKorupsiSatuanKerjapadapengadilan
Dari indeks 10 indikatortersebut di atas,
makadiperolehIndeksPersepsiKorupsiSatuanKerjaPengadilanNegeriMau
meresebesar3.92dengankategorimutu A (Sangat Bersih dari Korupsi)
dengan interval (3,26-4,00). Dengangambaransesuaitabledibawahini;
No RuangLingkup Nilai Kategori
Peringkat
U1 ManipulasiPeraturan 3,97 SangatBaik 2
U2 PenyalahgunaanJabatan 3,95 SangatBaik
3
U3 MenjualPengaruh 3,95 SangatBaik 3
U4 Transaksi Biaya 3,94 SangatBaik
4
U5 BiayaTambahan 3,93 SangatBaik
5
U6 Hadiah 3,90 SangatBaik
6
U7 TransparansiPembayaran 3,66 SangatBaik
7
Jawaban Responden
1 0
2 0
3 5
4 100
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Per
sen
tase
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 24
U8 Percaloan 3,98 SangatBaik
1
U9 PerbuatanCurang 3,95 SangatBaik
3
U10 PengurusanPerkaradiluarper
sidangan/Transaksi Rahasia
3,95
SangatBaik 3
Tabel 19.
Indeks Persepsi Korupsi Satuan Kerja pada
pengadilanNegeriMaumere
3,97 3,95
3,95
3,943,93
3,90
3,66
3,98 3,95 3,95
-80
20
120
220
320
420
520
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
jum
lah
nila
i per
ind
ikat
or
Statistik IPK
Indikator Persepsi Korupsi
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 25
Untuk selengkapnya hasil perhitungan survei terdapat dalam tabel sebagai
berikut :
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 26
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 27
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 28
Keterangan : - 1-100 = BanyaknyaResponden - Q1-Q10 = Jawaban Per Indikator - JumlahNilaiPerunsur - NRR = Nilai Rata-Rata - NRR Per Unsur = JumlahNilai Per UnsurdibagibanyaknyA
Responden - NRR Tertimbang Per Unsur = NRR Per Unsur x Penimbang (0,10) - Jumlah NRR Tertimbang
3.4. PersepsiRespondenTerhadapKualitasPelayananSatuanKerjaPad
aPengadilan
Selain memberikan output skor Indeks Persepsi Korupsi, survei
yang dilakukan ini juga menjaring masukan dari responden
berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan pelayanan dan
meminimalisir celah Korupsi di Satuan Kerja pada pengadilan
Negeri Maumere ;
Adapun masukan dari responden adalah sebagai berikut :
Tabel 21.
Isian masukan dan pandangan pengguna layanan
Satuan Kerja pada Pengadilan
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi KorupsiPengadilanNegeri Maumere | 29
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi | 30
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil survei Persepsi Korupsi yang telah dilakukan Satuan Kerja
PengadilanNegeriMaumerediperoleh informasi bahwa pada
pengadilanNegeriMaumerememiliki Indeks Persepsi Korupsi
3.92atau masuk pada kategori BERSIH DARI KORUPSI.
Indeks persepsi tersebut merupakan komposit dari indeks 10
indikator yang masing-masing memiliki indeks sebagai berikut:
1. Indikator Manipulasi Peraturan, mendapat indeks3,97
2. Indikator Penyalahgunaan Jabatan, mendapat indeks3,95
3. Indikator Menjual Pengaruh, mendapat indeks3,95
4. Indikator Transaksi Biaya, mendapat indeks3,94
5. Indikator Biaya Tambahan, mendapat indeks3,93
6. Indikator Hadiah, mendapat indeks3,90
7. Indikator Transparansi Pembayaran, mendapat indeks3,66
8. Indikator Percaloan, mendapat indeks3,98
9. Indikator Perbuatan Curang, mendapat indeks3,95
10. Indikator pengurusan perkara diluar persidangan/Transaksi
Rahasia, mendapat indeks3,95
4.2. Saran/Rekomendasi
Merujuk pada hasil indeks persepsi pada setiap indikator terhadap
pelayanan di Satuan Kerja pengadilanNegeriMaumeretersebut
diatas, menunjukkan bahwa mayoritas indikator memiliki indeks di
atas 3.26atau masuk pada persepsi BersihdariKorupsiNamun dari
sepuluh indikator penyusun tersebut menunjukkan bahwa indikator
Transparasi Pembayaranmemiliki indeks paling rendah diantara
indikator lainnya.OlehkarenaituKetuaPengadilanNegeriMaumere
wajibmenyampaikandalamsetiapapelmaupunrapatmengenai
transparai Pembayaran harus diterapkan.
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi | 31
LAPORAN
MONITORING DAN EVALUASI TINDAK LANJUT
3 (TIGA) HASIL TERENDAH SURVEI PERSEPSI KORUPSI
PADA PENGADILAN NEGERI MAUMERE KELAS II
PERIODE JULI SAMPAI DENGAN DESEMBER 2020
TAHUN 2020
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi | 32
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI TINDAK LANJUT
3 (TIGA) HASIL TERENDAH INDEKS PERSEPSI KORUPSI
PENGADILAN NEGERI MAUMERE KELAS II
A. DASAR HUKUM
1.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14
Tahun 2017 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN SURVEY INDEKS
PERSEPSI KORUPSI UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN
PUBLIK di Lingkungan Pengadilan Negeri Maumere Kelas II.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Monitoring dan Evaluasi ini dimaksudkan sebagai penilaian bagi
Pengadilan Negeri Maumere dalam membangun Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM).
2. Tujuan Monitoring dan Evaluasi tersebut adalah memberikan
koreksi dalam membangun Zona Integritas menuju WBK dan
WBBM agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai dalam
waktu yang telah ditentukan.
C. TINDAK LANJUT 3 (TIGA)HASIL TERENDAH SURVEY INDEKS
PERSEPSI KORUPSI
Dari hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh nilai survey
Indeks Persepsi Korupsiperiode Juli sampai dengan Desember 2020 di
Pengadilan Negeri Maumere kelas II dengan nilai indeks 3,92 kategori
“Bersih dari Korupsi”.
Adapun kesimpulan pada masing-masing ruang lingkup adalah
sebagai berikut:
1. Manipulasi Peraturan di Pengadilan Negeri Maumere Kelas II
mayoritas responden menyatakan tidak adamanipulasi
peraturan dengan nilai indeks pada ruang lingkup Manipulasi
Peraturan sebesar3,88.
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi | 33
2. Penyalahgunaan Jabatan di Pengadilan Negeri Maumere
Kelas II mayoritas responden menyatakan tidak ada
Peyalahgunaan Jabatan dengan nilai indeks pada ruang
lingkup Peyalahgunaan Jabatan sebesar 3,84.
3. Menjual Pengaruh di Pengadilan Negeri Maumere Kelas II
mayoritas responden menyatakan tidak ada Menjual
Pengaruh dengan nilai indeks pada ruang lingkup Menjual
Pengaruh sebesar 3,88.
4. Transaksi Biaya di Pengadilan Negeri Maumere Kelas II
mayoritas responden menyatakan selalu mudah dalam
mendapatkan informasi tentang tarif/biaya dengan nilai indeks
pada ruang lingkup Transaksi Biaya sebesar3,80.
5. Biaya Tambahan di Pengadilan Negeri Maumere Kelas II
mayoritas responden menyatakan tidak ada Biaya Tambahan
dengan nilai indeks pada ruang lingkup Biaya Tambahan
sebesar3,80.
6. Hadiah di Pengadilan Negeri Maumere Kelas II mayoritas
responden menyatakan tidak ada Hadiah dengan nilai indeks
pada ruang lingkup Hadiah sebesar3,80.
7. Transparansi Pembayaran di Pengadilan Negeri Maumere
Kelas II mayoritas responden menyatakan selalu
Transparansi Pembayaran dengan nilai indeks pada ruang
lingkup Transparansi Pembayaran sebesar 3,46.
8. Percaloan di Pengadilan Negeri Maumere Kelas II mayoritas
responden menyatakan tidak ada Percaloan dengan nilai
indeks pada ruang lingkup Percaloan 3.92.
9. Perbuatan Curang di Pengadilan Negeri Maumere Kelas II
mayoritas responden menyatakan tidak ada Perbuatan
Curang dengan nilai indeks pada ruang lingkup Perbuatan
Curang3,80.
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi | 34
10. Transaksi Rahasia di Pengadilan Negeri Maumere Kelas II
mayoritas responden menyatakan tidak ada Transaksi
Rahasia dengan nilai indeks pada ruang lingkup Transaksi
Rahasia3,80.
Berdasarkan pada kenyataan dari hasil survey Indeks Persepsi
Korupsi di Pengadilan Negeri Maumere Kelas II terdapat 3 (tiga) unsur
pelayanan terendah yaitu Transparansi Pembayaran, Hadiah dan Biaya
Tambahan. Untuk itu Pengadilan Negeri Maumere Kelas II mengambil
langkah konkrit untuk menindak lanjuti 3 (tiga) hasil terendah Indeks
Persepsi Korupsi tersebut sebagai berikut:
1. Ketua Pengadilan Negeri Maumere kelas II memberikan
instruksi kepada seluruh aparatur Pengadilan Negeri Maumere
kelas II khususnya yang terkait dengan masalah transparasi
biaya bahwa setelah proses pembayaran biaya panjar perkara
perdata atau PNBP agar dibuatkan tanda terima pembayaran
atau bukti pembayaran dan memasang banner tarif biaya PNBP
sesuai dengan PP No. 5 Tahun 2019 Tentang Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku di Mahkamah
Agung RI dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya.
2. Pada unsur Hadiah:
Ketua Pengadilan Negeri Maumere selalu memeringatkan agar
para hakim sebelum memulai persidangan wajib menyampaikan
di ruang sidang larangan gratifikasi serta setiap 2 (dua) jam
diumumkan melalui microphone larang gratifikasibagi aparat
pengadilan.
3. Ketua Pengadilan Negeri Maumere kelas II memberikan
instruksi kepada seluruh aparatur Pengadilan Negeri Maumere
kelas II khususnya yang terkait dengan masalah biaya agar
dilakukan sosialisasi serta pemberitahuan kepada masyarakat
pencari keadilan melalui brosur ataupun website serta pada tiap
loket pelayanan agar di tempel informasi biaya tersebut agar
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi | 35
masyarakat dapat dengan mudah mengetahui berapa biaya
yang harus dikeluarkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pengadilan Negeri Maumere kelas II juga telah memiliki e-skum
dengan itu masyarakat dengan mudah melihat berapa biaya
yang harus di keluarkannya khususnya dalam hal perkara
perdata.
D. Demikian laporan ini dibuat dan disusun dengan sebenar-benarnya.
Maumere, 4 Januari 2021
Ketua pengadilan negeri Maumer Kelas II,
JOHNICOL R. FRANS SINE, S.H
Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi | 36
EVIDENCE TINDAK LANJUT
3 (TIGA) HASIL SURVEY TERENDAH