tahapan skoring fungsi kawasan hutan dengan arcgis

10
Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan dengan ArcGIS 10 Juni 26, 2013 by dwi putro sugiarto Analisis Spasial dengan metode skoring dapat dilakukan dengan software ArcGIS 10. Dalam tutorial ini, data-data yang digunakan hanya sekedar contoh dan tidak menggambarkan lokasi tertentu. Berikut ini langkah-langkah untuk membuat skoring dalam rangka rekomendasi fungsi kawasan hutan : Siapkan data shapefiles dari peta-peta pendukung, seperti data batas kawasan, kelerengan, jenis tanah, curah hujan dan data-data terkait kawasan lindung seperti data sungai, garis pantai, sebaran gambut, elevasi, mata air atau batas area yang memiliki kepentingan khusus (budaya, RTH, dll). Data kelerengan, jenis tanah dan curah hujan disimpan dalam bentuk data vektor (shp), jika masih berupa raster rubah menjadi shp. Data kelerengan dapat diekstrak dari data DEM yang bersumber pada GDEM atau SRTM. Untuk mendapatkan data SRTM dan DEM lainnya dapat diakses dari situs ini . Unduh data SRTM saja silahkan mengunjungi link : ini , atau Aster GDEM : link ini. Kelaskan data kelerengan, jenis tanah dan curah hujan sesuai pengkelasan data pada 3 tabel mengacu SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80. Skor setiap kelas kelerengan sesui SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80 (diolah)

Upload: abim-regar

Post on 28-Dec-2015

311 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Skoring dengan ArcGIS

TRANSCRIPT

Page 1: Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan Dengan ArcGIS

Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan dengan ArcGIS 10Juni 26, 2013 by dwi putro sugiarto

Analisis Spasial dengan metode skoring dapat dilakukan dengan software ArcGIS 10. Dalam tutorial ini, data-data yang digunakan hanya sekedar contoh dan tidak menggambarkan lokasi tertentu. Berikut ini langkah-langkah untuk membuat skoring dalam rangka rekomendasi fungsi kawasan hutan :

Siapkan data shapefiles dari peta-peta pendukung, seperti data batas kawasan, kelerengan, jenis tanah, curah hujan dan data-data terkait kawasan lindung seperti data sungai, garis pantai, sebaran gambut, elevasi, mata air atau batas area yang memiliki kepentingan khusus (budaya, RTH, dll).

Data kelerengan, jenis tanah dan curah hujan disimpan dalam bentuk data vektor (shp), jika masih berupa raster rubah menjadi shp. Data kelerengan dapat diekstrak dari data DEM yang bersumber pada GDEM atau SRTM. Untuk mendapatkan data SRTM dan DEM lainnya dapat diakses dari situs ini. Unduh data SRTM saja silahkan  mengunjungi link : ini , atau Aster GDEM : link ini.

Kelaskan data kelerengan, jenis tanah dan curah hujan sesuai pengkelasan data pada 3 tabel mengacu SK Mentan Nomor  837/Kpts/Um/11/80.

Skor setiap kelas kelerengan sesui SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80 (diolah)

Skor setiap kelas jenis tanah sesui SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80 (diolah)

Page 2: Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan Dengan ArcGIS

Skor setiap kelas curah hujan sesui SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80 (diolah)

Buka tabel pada layer kelerengan dengan klik kanan dan ‘Open Table’ (langkah 1), buat kolom baru untuk menempatkan skor kelas lereng dengan tool ‘Add Field’ (langkah 2) dan beri nama kolom dengan type Double (langkah 3).

Tekan tombol ‘Editor’ (langkah 1), masukkan nilai skor pada masing-masing kelas (langkah 2).

Kalau sudah selesai tekan ‘Stop Editing’

Page 3: Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan Dengan ArcGIS

Simpan hasil pengeditan dengan memilih tombol ‘Yes’. Lakukan hal yang sama untuk layer jenis tanah dan curah hujan.

Lakukan operasi union : Analysis Tools >> Overlay >> Union (langkah 1), lalu masukkan ketiga layer (langkah 2), lihat hasilnya (langkah 3), beri nama file out put (langkah 4) lalu tekan ‘OK’ (langkah 5).

Page 4: Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan Dengan ArcGIS

Buka tabel file hasil operasi Union dengan klik kanan ‘Open Table’ (langkah 1), hapus kolom-kolom ID yang tidak diperlukan dengan klik kanan dan pilih “Delete Field’ (langkah 2).

Tambahkan kolom untuk skor total dengan ‘Add Field’ (langkah 1) dan beri nama kolom dengan type Double (langkah 2). Lalu klik tombol ‘OK’ (langkah 3).

Sorot kolom skor total dan klik kanan, pilih ‘Field Calculator’.

Page 5: Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan Dengan ArcGIS

Masukkan formula penjumlahan skor kelerengan + skor jenis tanah + skor curah hujan (langkah 1), klik ‘OK’ (langkah 2).

Lakukan ‘Select by attribute’ dan masukkan kriteria skor (langkah 1), klik tombol ‘Apply’ (langkah 2) dan beri nama “Kawasan Hutan Produksi Tetap” (langkah 3). Klik tombol ‘OK’ (langkah 4).

Page 7: Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan Dengan ArcGIS

Atur tampilan file out put jenis kawasan hutan dengan klik kanan layer : Properties >> Symbology. Hasilnya tampak seperti gambar berikut.

Untuk mengeluarkan area-area yang memiliki kriteria sebagai kawasan lindung, masukkan layer-layer shp yangmenunjukkan kriteria kawasan lindung, misalnya peta sebaran gambut dengan kedalaman > 3 m. Lakukan operasi Union : Analysis Tools >> Overlay >> Union (langkah 1), lalu masukkan kedua layer (langkah 2), lihat hasilnya (langkah 3), beri nama file out put (langkah 4) lalu tekan ‘OK’ (langkah 5).

Page 8: Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan Dengan ArcGIS

Lakukan pemblokan untuk select/ pemilihan baris-baris di luar atribut area gambut > 3 m (langkah 1), klik kanan pada kolom keterangan untuk memilih ‘Field Calculator’ dan masukkan nama kolom jenis kawasan hutan (langkah 2).  Klik tombol ‘OK’ (langkah 3).

Page 9: Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan Dengan ArcGIS

Tampilkan hasilnya dengan klik kanan layer : Properties >> Symbology. Hasilnya tampak seperti gambar berikut.

Lakukan pula identifikasi kawasan lindung lainnya selain kriteria terkait gambut dengan operasi Union. Beberapa kriteria kawasan lindung dapat dibaca pada artikel : Kawasan Lindung dan Metode Skoring (Kelerengan, Tanah, Hujan) Fungsi Kawasan   Hutan

Rekomendasi fungsi kawasan hutan telah jadi.