survei gps

66
  1 Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global Praktikum Survey Pengukuran GPS  Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya-2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yang merupakan sistem untuk menentukan posisi dan navigasi secara global dengan menggunakan satelit. Sistem GPS pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika yang digunakan untuk kepentingan militer maupun sipil. Sistem GPS ini sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia, mulai dari aplikasiaplikasi rekreatif dan keolahragaan sampai aplikasi- aplikasi ilmiah. Di Indonesia pun, GPS sudah banyak diaplikasikan, terutama yang terkait dengan aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi dan kecepatan, termasuk di bidang kelautan. Pemetaan atau penentuan letak suatu daerah berdasarkan longitude, latitude dan elevasi sangat penting dalam geodesy dan geomatika karena tanpa adanya gambaran lokasi penelitian / pengamatan hasil data akuisisi menjadi kurang lengkap. Pemetaan yang cukup mudah untuk dilkukan dan tidak membutuhkan biaya banyak adalah dengan menggunakan GPS (Global Positioning System). Nama formal dari GPS adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and ranging Global Positioning System). GPS adalah sebuah alat untuk menentukan letak atau posisi suatu daerah dengan cepat dan akurasi yang cukup tinggi dengan menggunakan bantuan sistem sateli t. GPS (Global Positioning System) digunakan dalam geodesy karena penggunaan GPS tidak tergantung cuaca dan waktu. Selain itu Penggunaan GPS dapat mencakup daerah yang sangat luas karena satelit GPS mempunyai orbit yang cukup tinggi yaitu sekitar 20.000 km diatas permukaan bumi dan jumlah satelit GPS cukup banyak yaitu 24 satelit sehingga penggunaan satelit ini dapat digunakan oleh siapa saja dalam waktu yang bersamaan. GPS harus memiliki setidaknya 3 satelit untuk hitung posisi 2D dan pergerakannya. Dengan 4 satellites, GPS kita dapat menghitung posisi 3D position (latitude, longitude & ketinggian). Dengan informasi posisi, GPS dapat menghitung data lain seperti : kecepatan, arah, lintasan, jarak tempuh, jarak ke tujuan, matahari terbit & terbenam dan lain-lain. Penggunaan GPS (Global Positioning System) cukup mudah yaitu dengan menentukan letak longitude, latitude dan elevasi dari daerah yang akan dibuat pemetaan.

Upload: nurul-aini

Post on 04-Oct-2015

191 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

  • 1

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yang merupakan sistem untuk

    menentukan posisi dan navigasi secara global dengan menggunakan satelit. Sistem GPS

    pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika yang digunakan untuk

    kepentingan militer maupun sipil. Sistem GPS ini sudah banyak digunakan orang di

    seluruh dunia, mulai dari aplikasiaplikasi rekreatif dan keolahragaan sampai aplikasi-

    aplikasi ilmiah. Di Indonesia pun, GPS sudah banyak diaplikasikan, terutama yang terkait

    dengan aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi dan kecepatan,

    termasuk di bidang kelautan.

    Pemetaan atau penentuan letak suatu daerah berdasarkan longitude, latitude dan

    elevasi sangat penting dalam geodesy dan geomatika karena tanpa adanya gambaran

    lokasi penelitian / pengamatan hasil data akuisisi menjadi kurang lengkap. Pemetaan

    yang cukup mudah untuk dilkukan dan tidak membutuhkan biaya banyak adalah dengan

    menggunakan GPS (Global Positioning System). Nama formal dari GPS adalah NAVSTAR

    GPS (Navigation Satellite Timing and ranging Global Positioning System). GPS adalah

    sebuah alat untuk menentukan letak atau posisi suatu daerah dengan cepat dan akurasi

    yang cukup tinggi dengan menggunakan bantuan sistem satelit.

    GPS (Global Positioning System) digunakan dalam geodesy karena penggunaan

    GPS tidak tergantung cuaca dan waktu. Selain itu Penggunaan GPS dapat mencakup

    daerah yang sangat luas karena satelit GPS mempunyai orbit yang cukup tinggi yaitu

    sekitar 20.000 km diatas permukaan bumi dan jumlah satelit GPS cukup banyak yaitu 24

    satelit sehingga penggunaan satelit ini dapat digunakan oleh siapa saja dalam waktu yang

    bersamaan. GPS harus memiliki setidaknya 3 satelit untuk hitung posisi 2D dan

    pergerakannya. Dengan 4 satellites, GPS kita dapat menghitung posisi 3D position

    (latitude, longitude & ketinggian). Dengan informasi posisi, GPS dapat menghitung data

    lain seperti : kecepatan, arah, lintasan, jarak tempuh, jarak ke tujuan, matahari terbit &

    terbenam dan lain-lain.

    Penggunaan GPS (Global Positioning System) cukup mudah yaitu dengan

    menentukan letak longitude, latitude dan elevasi dari daerah yang akan dibuat pemetaan.

  • 2

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Kemudian data-data pengukuran diolah menggunakan software map source agar data

    longitude dan latitude dapat dibaca dalam satuan meter. Manfaat menggunakan GPS

    (Global Positioning System) dalam penelitian yaitu setiap penggunaan GPS tidak dikenai

    biaya dan dapat menampilkan spektrum daerah yang cukup luas.Setelah melihat betapa

    luasnya bidang yang dapat dikaji dengan ilmu survei GPS, maka kali ini mahasiswa Teknik

    Geomatika ITS mencoba untuk melakukan survei lapangan yang relatif sederhana dengan

    GPS Geodetik TOPCON HIPERPRO untuk memahami lebih lanjut mengenai survei GPS.

    Dan digunakan software Topcon Tools dan GPS Tools untuk proses pengolahan.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari praktikum ini adalah :

    1. Mahasiswa mengenal alat GPS Geodetik, utamanya GPS TOPCON Hiper Pro.

    2. Mahasiswa memahami teknis survey lapangan dengan alat GPS static.

    3. Mahasiswa memahami teknik pengolahan data GPS dengan menggunakan

    software Topcon Tools dan GPS Tools.

    4. Mahasiswa memahami proses perataan jaring dalam pengolahan data GPS.

    1.3 Manfaat

    Manfaat dari adanya praktikum ini adalah :

    1. Mahasiswa mampu memahami teknik survey lapangan dengan alat GPS Geodetik.

    2. Mahasiswa mampu menentukan titik koordinat yang dapat digunakan sebagai

    referensi Ground Control Point (GCP) dari proses pengolahan data GPS.

    3. Mahasiswa mampu memahami Proses perataan jaring dalam pengolahan data GPS

    untuk menentukan titik koordinat.

  • 3

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

    GPS (Gobal Positioning System) adalah sistem untuk menetukan posisi dan

    navigasi secara global dengan menggunakan satelit. System yang dapat digunakan

    oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini, didesain untuk memeberikan

    posisi dan kecepatan 3 dimensi yang teliti, serta informasi mengenai waktu secara

    kontinyu di seluruh dunia. Satelit GPS yang mengorbit bumi dengan orbit dan

    kedudukan yang tetap (koordinat pasti), seluruhnya berjumlah 24 buah dimana

    21 buah aktif bekerja dan 3 buah sisanya adalah cadangan. Arsitektur dari system

    GPS disetujui oleh Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1973. Secara

    global, GPS digunakan untuk kepentingan militer maupun sipil (survey pemetaan

    serta informasi geografi).

    Sistem GPS, yang memiliki nama asli NAVSTAR GPS (Navigation Satelite

    Timing and Ranging Global Positioning System), memiliki tiga segmen utama, yaitu

    segmen angkasa (space segment) yang terdiri dari satelit satelit GPS, segmen

    system control (control system segment) yang terdiri dari stasiun stasiun

    pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pengguna (user segment) yang

    terdiri dari pemakai GPS termasuk alat alat penerima serta pengolah sinyal dan

    data GPS. Ketiga segmen GPS tersebut digambarkan secara skematik pada gambar

    berikut :

    Gambar 2.1 Sistem Penentuan Posisi Global, GPS (Wells et al., 1986)

  • 4

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    2.1.1 Segmen Angkasa

    Segmen angkasa terdiri dari sateli satelit GPS serta roket roket Delta peluncur

    satelit dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Satelit GPS bertugas

    menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan oleh stasiun stasiun

    pengontrol, menyimpan dan menjaga informasi waktu berketelitian tinggi

    (ditentukan dengan jam atom di satelit), dan memancarkan sinyal dan informasi

    secara kontinyu ke pesawat penerima (receiver) dari pengguna.

    Berdasarkan periode operasionalnya, satelit satelit GPS dapat dibagi atas

    beberapa generasi, yaitu (Kaplan, 1996 ; NAVCEN, 2005) :

    BLOK I (Initial Concept Validation Satellites)

    BLOK II (Initial Production Satellites)

    BLOK IIA (Upgraded Production Satellites)

    BLOK IIR (Replenishment Satellites)

    BLOK IIF (Follow-On Suistainment Satellites)

    BLOK III

    Konfigurasi Orbit

    Konstelasi standar satelit GPS terdiri dari 24 satelit yang menempati 6 bidang

    orbit (bentuknya sangat mendekati lingkaran), dengan eksentrisitas orbit

    umumnya lebih kecil dari 0.02 seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut :

    Gambar 2.2 Konfigurasi Orbit Satelit satelit GPS

  • 5

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Orbit satelit GPS berinklinasi 55 terhadap bidang ekuatordengan ketinggian rata

    rata dari permukaan bumi sekitar 20.200 km. Satelit GPS bergerak dalam

    orbitnya dengan kecepatan kira kira 3.87 km/detik dan mempunyai periode 11

    jam 58 menit. Dengan adanya 24 satelit yang mengangkasa tersebut, 4 sampai 10

    satelit GPS akan selalu dapat diamati pada setiap waktu dari manapun di

    permukaan bumi.

    Setiap satelit GPS secara kontinyu memancarkan sinyal sinyal gelombang pada 2

    frekuensi L-band yang dinamakan L1 dan L2.Sinyal L1 berfrekuensi 1575,42 Mhz

    dan L2 berfrekuensi 1227,60 Mhz. Sinyal L1 membawa 2 buah kode biner yang

    dinamakan kode-P dan C/A, sedangkan sinyal L2 hanya membawa kode C/A.

    2.1.2 Segmen Sistem Kontrol

    Segmen system kontrol bertugas mengendalikan dan mengontrol satelit dari bumi

    baik untuk mengecek kesehatan satelit, penentuan dan prediksi orbit dan waktu,

    sinkronisasi waktu antar satelit, dan mengirim data ke satelit.

    Sateli satelit GPS dimonitor dan dikontrol oleh segmen system control yang

    terdiri dari beberapa stasiun pemonitor dan pengontrol yang tersebar di seluruh

    dunia, yaitu di Pulau Ascension (Samudera Atlantik bagian selatan), Diego Garcia

    (Samudera Hindia), Kwajalein (Samudera Pasifik bagian utara), Hawaii, dan

    Colorado Springs.

    Gambar 2.3 Lokasi Stasiun stasiun System Control GPS

  • 6

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    2.1.3 Segmen Pengguna

    Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit GPS, baik di darat, laut, udara,

    maupun angkasa.Dalam hal ini, alat penerima sinyal GPS (GPS receiver) diperlukan

    untuk menerima data dari satelit dan memprosesnya untuk menentukan posisi

    (posisi 3 dimensi yaitu koordinat di bumi plus ketinggian), arah, jarak, dan waktu

    yang diperlukan oleh pengguna. Ada dua macam tipe GPS receiver yaitu : tipe

    NAVIGASI (Trimble Ensign, Trimble Pathfinder, Garmin, Sony dan lain sebagainya)

    dan GEODETIC (Topcon, Leica, Astech, Trimble seri 4000 dan lain sebagainya).

    2.2 PENENTUAN POSISI DENGAN GPS

    Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi jarak,

    dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang

    telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki

    empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau

    L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di

    satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran

    jarak ke empat satelit.

    Gambar 2.4 Prinsip Dasar Penentuan Posisi dengan GPS

    2.2.1 Ketelitian Posisi GPS

    Ketelitian posisi yang didapat denga pengamatan GPS secara umum akan

    tergnatung pada empat factor, yaitu : metode penentuan posisi yang

  • 7

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    digunakan, geometri dan distribusi dari satelit satelit yang diamati,

    ketelitian data yang digunakan, dan strategi atau metode pengolahan data

    yang diterapkan. Masing masing factor tersebut memiliki beberapa

    parameter yang berpengaruh pada ketelitian posisi yang akan diperoleh dari

    GPS.

    Tabel 2.1 Faktor dan parameter yang mempengaruhi ketelitian penentuan

    posisi dengan GPS

    Faktor Parameter

    Ketelitian

    Data

    tipe data yang digunaka (pseudorange, fase)

    kualitas receiver gps

    level dari kesalahan dan bias

    Geometri

    Satelit

    jumlah satelit

    lokasi dan distribusi satelit

    lama pengamatan

    Metode

    Penentuan

    Posisi

    absolute & differential positioning

    static, rapid-static, pseudo-kinematic, stop and go,

    kinematic

    one & multi stations references

    Strategi

    Pemrosesan

    Data

    real-time & processing

    strategi eliminasi dan pengkoreksian keslahan dan

    bias

    meted estimasi yang digunakan

    pemrosesan baseline dan perataan jaring

    control kualitas

    2.2.2 Metode metode Penentuan Posisi

    Pada dasarnya, tergantung pada mekanisme pengaplikasiannya, metode

    penentuan posisi dengan GPS dapat dikelompokkan atas beberapa metode,

    yaitu : absolute, differential, static, rapid-static, pseudo-kinematic, dan stop

    and go.

  • 8

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Tabel 2.2 Metode - metode penentuan posisi dengan GPS

    Metode Absolute

    (menggunakan

    1 receiver)

    Differential

    (menggunakan

    2 receiver)

    Titik Receiver

    STATIC Diam Diam

    KINEMATIC Bergerak Bergerak

    RAPID

    STATIC

    Diam Diam

    (singkat)

    PSEUDO-

    KINEMATIC

    Diam Diam dan

    bergerak

    STOP AND

    GO

    Diam Diam dan

    bergerak

    Berdasarkan aplikasinya, metode metode penentuan posisi dengan GPSjuga dapat

    dibagi atas dua kategori utama, yaitu survey dan navigasi, sperti yang

    diilustrasikan pada gambar berikut :

    Gambar 2.5 Metode penentuan posisi dengan GPS

    2.3 DOP (DILUTION OF PRECISION)

    DOP (Dilution of Precision) adalah istilah yang menggambarkan kekuatan

    akurasi dari konfigurasi geometri satelit. Ketika satealit yang muncul berdekatan

  • 9

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    di atas langit, geometrinya menjadi lemah dan DOP-nya tinggi. Namun ketika

    berjauhan maka geometrinya menjadi kuat dan nilai DOP menjadi rendah.

    Sehingga dengan rendahnya nilai DOP maka kekakuratan posisi GPS menjadi lebih

    baik karena adanya separasi sudut yang luas dari satelit-satelit yang digunakan

    dalam memperhitungakan posisi unit GPS. Dalam prakteknya, berbagai bentuk

    DOP digunakan, tergantung pada kebutuhan. Misalnya, untuk keperluan umum

    posisi GPS, pengguna mungkin tertarik dalam meneliti efek dari geometri satelit

    pada kualitas yang dihasilkan posisi 3-D (lintang, bujur, dan ketinggian) kontelasi

    satelit. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa nilai PDOP.

    PDOP dapat dibagi menjadi dua komponen:

    1. HDOP (Horizontal Dilution of Precision)

    2. VDOP (Vertikal Dilution of Precision)

    Dan oleh karena pengguna GPS hanya dapat melacak satelit dengan prioritas

    horisontal, maka VDOP akan selalu lebih besar daripada HDOP. Akibatnya, resolusi

    vertikal GPS akan kurang tepat dibandingkan dengan resolusi horisontal. nilai

    VDOP dapat ditingkatkan oleh supplementing GPS dengan cara

    menggabungkannya dengan sensor lain, misalnya: pseudolites. DOP lainnya yang

    umum digunakan ialah TDOP (Time Dilution of Precision) dan GDOP (Geometry

    Dilution of Precision). GDOP merupakan gabungan efek dari PDOP dan TDOP.

    GDOP sering diinterpretasikan secara kasar sebagai perbandingan antara

    eror posisi dengan eror jarak. Bayangkan ada segiempat yang terbentuk oleh garis

    penghubung empat satelit dan receiver. Semakin besar volume tetrahedron maka

    semakin baik nilai GDOPnya. Semakin kecil tetrahedron semakin buruk nilai

    GDOP. Semakin banyak satelit yang terdeteksi semakin baik pula nilai GDOP-nya.

    Semakin bebas lokasi dari penghalang maka semakin baik nilai GDOP-nya.

    2.4 KESALAHAN DAN BIAS

    Dalam perjalanan sinyal GPS, dari satelit sampai pengamat pasti tidak terlepas

    dari berbagai kesalahan dan bias. Kesalahan dan bias GPS tersebut dapat terkait

    dengan (Abidin, 2005) :

  • 10

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Satelit, seperti kesalahan ephemeris, jam satelit, dan selective availability (SA).

    Medium propagasi, seperti bias ionosfer dan bias troposfer.

    GPS Receiver, seperti kesalahan jam receiver, kesalahan yang terkait dengan

    antena, dan noise (derau).

    Data pengamatan, seperti ambiguitas fase dan cycle slips.

    Lingkungan sekitar GPS receiver, seperti multipath dan imaging.

    Berikut ini akan dijelaskan karakteristik dari kesalahan dan bias yang umum terjadi.

    1. Kesalahan orbit (ephemeris)

    Kesalahan ephemeris merupakan kesalahan dimana orbit satelit yang dilaporkan

    oleh ephemeris satelit tidak sama dengan orbit satelit yang sebenarnya sehingga

    akan mempengaruhi ketelitian koordinat titik-titik yang ditentukan.

    Gambar 2.6 Kesalahan Orbit (Ephemeris)

    2. Bias ionosfer

    Ion-ion bebas (elektron) dalam lapisan ionosfer akan mempengaruhi propagasi

    sinyal GPS. Dalam hal ini ionosfer akan mempengaruhi kecepatan, arah,

    polarisasi, dan kekuatan GPS yang melaluinya. Ionosfer akan memperlambat

    kecepatan sinyal (ukuran jarak menjadi lebih panjang) dan mempercepat fase

    (ukuran jarak menjadi lebih pendek), dengan bias jarak (dalam unit panjang)

  • 11

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    yang sama besarnya. Jadi secara umum, bias ionosfer dapat mengakibatkan

    ukuran jarak yang dihasilkan menjadi kurang teliti.

    3. Bias troposfer

    Ketika melalui lapisan troposfer, sinyal GPS akan mengalami refraks, yang

    menyebabkan perubahan kecepatan dan arah sinyal GPS. Bias troposfer ini akan

    mempengaruhi kecepatan sehingga akan menghasilkan ukuran jarak yang

    kurang teliti. Lapisan troposfer ini memperlambat data waktu dan data fase.

    4. Multipath

    Multipath merupakan fenomena dimana sinyal dari satelit tiba di antena GPS

    melalui dua atau lebih lintasan yang berbeda (Abidin, 2006). Dalam hal ini, satu

    sinyal merupakan sinyal langsung dari satelit ke antena, sedangkan yang lainnya

    merupakan sinyal-sinyal tidak langsung yang dipantulkan oleh benda-benda

    (seperti: gedung, jalan raya, mobi, pepohonan, dll) di sekitar antena sebelum tiba

    di antena. Perbedaan panjang lintasan menyebabkan sinyal-sinyal tersebut

    berinteferensi ketika tiba di antena yang mengakibatkan kesalahan pada hasil

    pengamatan. Kesalahan akibat multipath akan menghasilkan ukuran jarak yang

    kurang teliti. Multipath akan mempengaruhi hasil ukuran pseudorange dan

    carrier phase.

    Gambar 2.7 Efek Multipath

  • 12

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    5. Ambiguitas fase (cycle ambiguity)

    Ambiguitas fase dari pengamatan fase sinyal GPS merupakan jumlah gelombang

    penuh yang tidak terukur oleh GPS receiver (Abidin, 2006). Untuk dapat

    merekonstruksi jarak ukuran antara satelit dengan antena maka harga

    ambiguitas fase tersebut harus ditentukan terlebih dahulu. Hal ini diperlukan

    pada saat pengubahan data fase menjadi hasil ukuran jarak sehingga dihasilkan

    ketelitian yang sangat presisi. Nilai ambiguitas fase akan selalu tetap selama

    pengamatan tidak terjadi cycle slip. Penentuan ambiguitas fase ini dilakukan

    dengan cara pemberian koreksi terhadap nilai ambiguitas fase yang

    mengembang (float) sehingga diperoleh nilai ambiguitas fase yang integer.

    6. Cycle slips

    Cycle slips merupakan ketidak-kontinuan dalam jumlah gelombang penuh dari

    fase gelombang pembawa yang diamati, karena sinyal ke receiver terputus pada

    saat pengamatan sinyal. Jika dilakukan plotting data pengamatan fase terhadap

    waktu, maka cycle slip dapat dideteksi dari terdapatnya loncatan mendadak

    kurva grafik. Dalam proses pengolahan data untuk perhitungan posis,

    pengkoreksian cycle slips bisa dilakukan sebagai suatu proses tersendiri

    sebelum proses estimasi posisi, ataupun secara terpadu dengan proses

    pengestimasian posisi.

    7. Selective Availability

    Selective Availability (SA) merupakan metode yang pernah diaplikasikan untuk

    memproteksi ketelitian posisi absolut secara real-time yang tinggi dari GPS

    hanya untuk pihak militer Amerika Serikat dan pihak-pihak yang berwenang.

    Tetapi sejak 2 Mei 2000, kebijakan SA sudah dinonaktifkan.

    8. Anti Spoofing

    Anti Spoofing (AS) merupakan suatu kebijakan dari Departemen Pertahanan

    Amerika Serikat, dimana kode-P dari sinyal GPS diubah menjadi kode-Y yang

    bersifat rahasia, yang strukturnya hanya diketahui oleh pihak militer Amerika

    Serikat dan pihak-pihak yang berwenang.

  • 13

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    9. Kesalahan jam

    Kesalahan jam ini dapat berupa kesalahan jam satelit maupun kesalahan jam

    receiver. Bentuk kesalahannya dapat berupa bentuk offset waktu, offset

    frekuensi, maupun frequency drift. Kesalahan jam ini akan langsung

    mempengaruhi ukuran jarak, baik pseudorange maupun jarak fase.

    10. Pergerakan dari pusat antenna

    Pada umumnya pusat fase antena GPS akan berubah-ubah tergantung pada

    elevasi dan azimuth satelit, serta intensitas sinyal, dan lokasinya akan berbeda

    untuk sinyal L1 dan L2 [Tranquilla et al. 1987]. Hal ini disebabkan oleh sulitnya

    merealisasikan sumber radiasi yang ideal pada antena GPS. Karena perbedaan

    tersebut bersifat variatif terhadap waktu, maka besar efek kesalahan karena

    adanya pergerakan pusat fase antena pada ukuran jarak juga akan bervariasi

    secara temporal.

    11. Imaging

    Imaging merupakan suatu fenomena yang melibatkan suatu benda konduktif

    (konduktor) yang berada dekat dengan antena GPS, seperti reflektor berukuran

    besar maupun groundplane dari antena itu sendiri (Abidin, 2006). Efek dari

    imaging ini adalah akan memunculkan antena bayangan (image) atau dengan

    kata lain fenomena imaging ini akan mendistorsi pola fase antena yang

    seharusnya. Hal ini mengakibatkan perubahan titik pusat fase antena sehingga

    akan menyebabkan terjadinya kesalahan pada ukuran jarak.

    2.5 PENGOLAHAN DATA GPS

    Tahap-tahap dan prosedur pengolahan data pengamatan GPS adalah sebagai

    berikut :

    2.5.1 Perhitungan Baseline

    Reduksi baseline dilakukan dengan menggunakan Trimble Bussines

    Centre atau software kompatibel lainnya.

    Koordinat pendekatan dari titik referensi dalam reduksi baseline < 10

    m dari nilai sebenarnya.

  • 14

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Proses reduksi baseline harus mampu menghitung besarnya koreksi

    troposfer dan ionosfer.

    Setiap baseline ambiguity-nya resolved.

    2.5.2 Perataan Jaringan

    Perataan jaring Bebas dan Terikat terhadap data pengamatan titik kerangka

    dasar akan digunakan software pengolah data seperti GP Survey, TGO atau

    yang lainnya. Informasi dibawah ini harus dihasilkan setiap perataan :

    Hasil dari test Chi-Square atau variance Ratio pada residual setelah

    perataan (test ini harus dapat melalui confidence level 68%, yang berarti

    bahwa data-data tersebut konsisten terhadap model matematika yang

    digunakan).

    Daftar koordinat hasil perataan.

    Daftar baseline hasil perataan, termasuk koreksi dari komponen-

    komponen baseline hasil pengamatan.

    Analisis statistika mengenai residual komponen baseline termasuk jika

    ditemukan koreksi yang besar (outlier) pada convidence level yang

    digunakan.

    Elips kesalahan titik untuk setiap titik.

    Elips kesalahan garis

    2.5.3 Kontrol Kualitas

    Untuk setiap baseline didalam jaringan, standar deviasi hasil hitungan dari

    komponen baseline toposentrik (N, E, H) yang dihasilkan oleh software

    reduksi baseline harus memenuhi hubungan berikut :

    s E s M

    s H 2 s M

    dimana :

    s M = [ 10 + (10d) ] x 1.96 mm

    d : panjang baseline dalam kilometer

  • 15

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Baseline yang diamati dua kali :

    Baseline yang lebih pendek dari 8 Km : Komponen lintang dan bujur dari

    kedua baseline tidak boleh berbeda lebih besar dari 0,03 meter.

    Komponen tinggi tidak boleh berbeda lebih dari 0,06 meter.

    Baseline yang lebih panjang dari 8 Km : komponen lintang dan bujur dari

    kedua baseline tidak boleh besar dari 0,05 meter. Komponen tinggi tidak

    boleh berbeda lebih dari 0,10 meter.

    Elips kesalahan garis harus dihasilkan untuk setiap baseline yang

    diamati dan untuk setiap pasang stasiun dengan panjang yang kurang

    dari 4 Km.

    Untuk jaring titik kerangka dasar GPS ini, semi major axis dari elips

    kesalahan garis (ls) antara dua titik yang berdekatan (baik dihubungkan

    langsung oleh suatu pengamatan maupun tidak) harus lebih kecil dari

    harga parameter r yang dihitung sebagai berikut :

    r = 30 (d + 0,2)

    dimana :

    r = panjang maksimum yang diperkenankan untuk semi-major axis

    (mm)

    d = jarak dalam Km.

    2.5.4 Transformasi Koordinat

    Transformasi koordinat dilakukan dengan mempergunakan software

    pengolah data GPS. Untuk setiap titik pengamatan akan diberikan data

    sebagai berikut :

    Lintang, Bujur dan tinggi terhadap spheroid pada datum WGS 84

    Koordinat dengan menggunakan proyeksi UTM pada datum WGS 84

    Titik nol koordinat semu (500.000 E, 10.000.000N)

    Lintang origin (0)

    Faktor skala 0.9996

    Zone UTM (48 S)

  • 16

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    BAB III

    METODOLOGI PEKERJAAN

    3.1 Waktu dan Lokasi Pekerjaan

    Hari, Tanggal : Senin, 24 November 2014

    Waktu : 15.00 18.00 WIB

    Lokasi : Area Kampus ITS, dengan sketsa lokasi sebagai berikut

    Gambar 3.1 Lokasi Praktikum Survei Pengukuran GPS

    3.2 Alat dan Bahan

    Praktikum Pengukuran dengan GPS ini menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Alat dan bahan praktikum survei pengukuran gps

    No Nama Alat Tipe Jumlah Keterangan

    1 Receiver GPS Topcon 2

    Dual Frekuensi

    GPS 03 (No. Seri 309-

    0681),

    GPS 02 (No. Seri 309-

    8664)

    2 Kabel

    Download GPS ... 2

    Sesuai spesifikasi

    Receiver GPS

  • 17

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    3 Kabel Charger

    GPS 2

    Sesuai spesifikasi

    Receiver GPS

    4 Accu GS Astra 2 ...

    5 Statif ... 2 ...

    6

    Petunjuk

    Pengoperasian

    GPS

    Topcon, Hiper

    Pro 2

    Sesuai spesifikasi

    Receiver GPS

    7 Plastik Bening ... 2 Pelindung Saat Hujan

    Untuk lebih detailnya Spesifikasi Receiver GPS yang digunakan, dijelaskan sebagai

    berikut :

    Tabel 3.2 Spesifikasi receiver GPS

    Description 40 channel integrated GPS + receiver/antenna with

    MINTER interface

    Tracking Spesifications

    Tracking Channels,

    standard 40 L1 GPS (20 GPS L1 + L2 on Cinderella days)

    Tracking Channels,

    optional

    20 GPS L1 + L2 (GD), GPS L1, GLONASS (GG),

    20 GPS L1 + L2 + GLONASS (GGD)

    Signals Tracked L1/L2/ C/A and P Code & Carrier and GLONASS

    Performance Specifications

    Static, Rapid Static H : 3 mm + 0.5 ppm

    V : 5 mm + 0.5 ppm

    RTK H : 10 mm + 1 ppm

    V : 15 mm + 1 ppm

    Power Specifications

    Battery Internal Lithium-Ion batteries for up to 14+ hours of

    operation (10 hrs TX)

    External power input 6 to volts DC

    Power consumption Less than 4.2 watts

    GPS + Antenna Specification

    GPS/GLONASS

    Antenna Integrated

    Ground Plane Integrated flat ground plane

  • 18

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Radio Antenna Center-mount UHF Antenna

    Radio Specification

    Radio type Internal Tx/Rx UHF (Selectable frequency range)

    Power Output 1.0W/0.25W (selectable)

    Wireless Communication

    Communication Bluetooth version 1.1 comp

    I/O

    Communication Ports 2x serial (RS232)

    Other I/O Signals 1 pps, Event maker

    Status Indicator 4x3-color LEDs, Two-function Keys (minter)

    Control & Display

    Unit External Field Controller

    Memory & Recording

    Internal Memory Up to 128 MB

    Data Update Rate Up to 20 times per second (20 Hz)

    Data Type Code and Carrier from L1 and L2, GPS and GLONASS

    Data Input/Output

    Real time data

    outputs RTCM SC104 ver 2.1, 2.2, 2.3, 3.0, CMR, CMR+

    ASCII Outputs NMEA 0183 version 3.0

    Other Outputs TPS format

    Output Rate Up to 20 tomes per second (20Hz)

    Enviromental Specifications

    Enclosure Aluminum extrusion, waterproof

    Operating

    temperature -30C to 55C

    Dimensions W: 159 x H: 172 x D: 88 mm/ 6.25 x 6.75 x 3.5 in

    Weight 1.65 g/ 3.64 lbs

    3.3 Personil dan Pembagian Tugas

    Dalam praktikum Survei Pengukuran dengan GPS ini, Personil kelompok selanjutnya

    diberikan pembagian tugas sebagai berikut :

  • 19

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Tabel 3.3 Pembagian tugas praktikum survei pengukuran GPS

    No Nama NRP Pembagian Tugas

    1 Lukman Hakim 3512100013 Record Titik

    Rek1,Rek2,Lpp2

    2 M. Irsyadi Firdaus 3512100013 Record Titik

    Lpp2,Des1,Des2

    3 Dedy Kurniawan 3512100017 Record Titik

    Lpp2,Des1,Des3

    4 Fristama Abrianto 3512100018 Record Titik

    Rek1,Rek2,Lpp3

    5 Nurul Aini 3512100020 Record Titik

    Lpp2,Des1,Des3

    6 Roni Kurniawan 3512100021 Record Titik

    Rek1,Rek2,Lpp4

    7 Arief Yusuf Effendi 3512100024 Record Titik

    Lpp2,Des1,Des3

    3.4 Metodologi Pekerjaan

    3.4.1 Metode Pengukuran Data

    Pengukuran yang kami lakukan menggunakan Metode Jaring dengan spesifikasi

    sebagai berikut :

    Jumlah Receiver (r) : 2

    Jumlah Titik (n) : 3

    Jumlah Pertampalan Titik (m) : 1

    Jumlah Minimum Minimum Sesi dan Baseline dihitung sebagai berikut :

    Minimum Sesi =

    =

    =2/1 = 2 Sesi

    Jumlah Minimum baseline dihitung sebagai berikut:

    Minimum Baseline Bebas : 2(2-1)=2 Baseline

  • 20

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    3.4.2 Kegiatan Survei GPS

    1) Perekaman data posisi titik

    Titik BM yang telah ditentukan, selanjutnya akan direcord posisi koordinatnya

    melalui receiver GPS yang menerima sinyal dari Satelit GPS.pengamatan satelit

    tersebut dilakukan selama 30 menit dengan epok 15 detik. Adapun tahapan

    yang dilakukan selama melakukan pengamatan adalah sebagai berikut :

    a) Melakukan centering alat

    b) Memasang Receiver GPS dan menyalakan tombol power

    c) Bila menggunakan accu, pasang kabel charger sesuai plus minus pada

    receiver dan instrumen accu

    d) Menekan tombol reset sampai lampu menyala merah-hijau

    e) Menekan tombol fn sampai lampu menyala hijau dan catat waktu

    pengamatan pada form, Untuk mulai merekam data,

    f) Mengukur tinggi alat sebanyak 2x (pada awal dan akhir pengukuran)

    kemudian catat pada form ukur

    g) Melengkapi form ukur

    h) Setelah 30 menit pengamatan, tekan tombol fn kembali sampai

    lampunya mati dan catat waktu pengamatan

    i) Menekan tombol power sampai berwarna merah tua, kemudian lepaskan

    j) Melakukan pengamatan pada sesi berikutnya, dengan mengulang langkah

    a-i pada sesi-sesi lanjutan.

    2) Sesi yang terbentuk

    Tabel 3.4 Jumlah Sesi Pengukuran GPS

    Sesi Titik Baseline Keterangan Waktu

    1 REK

    REK-LPPM BM ITS 1

    15:40-16:15 LPPM GPS C

    Mobilisasi 15 menit

    2 REK REK-DES

    BM ITS 1 16:30 - 17:10

    DES GPS 3

    Mobilisasi 20 menit

    3 DES DES-LPPM

    GPS 3 17:30 - 18:10

    LPPM GPS C

  • 21

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    3) Jaring pengukuran yang terbentuk

    Gambar 3.2 Perpindahan Receiver GPS

    Keterangan

    : Perpindahan GPS 1

    : Perpindahan GPS 2

    3.4.3 Metode Pengolahan Data

    A. Pengolahan Sofware

    1. Software Komersil

    Sesuai tipe receiver yang digunakan dalam praktikum GPS ini yaitu Topcon,

    kami melakukan pengolahan data dengan software komersil Topcon Tols

    Versi 8.2.3.

    Langkah Pengolahan dengan Topcon Tools

    1) Buka Topcon Tools

  • 22

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Gambar 3.3 Ikon Software Topcon Tools v.8.2.3

    2) Tampilan Topcon Tools

    Gambar 3.4 Tampilan Awal Topcon Tools

    3) Pilih New Job untuk memulai pengolahan data. Tampilan yang muncul setelah memilih

    New Job adalah sebagai berikut :

  • 23

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Gambar 3.5 Kotak dialog Create a New Job

    4) Pada Configuration pilih DGPS. Isi job name, job location dan kolom-kolom kosong lain

    sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan kemudian klik Edit Configuration maka

    akan muncul tampilan seperti berikut :

    Gambar 3.6 Kotak Dialog Job Configuration

    5) Edit GPS Time Zone sehingga sesuai dengan Time Zone Indonesia bagian barat sepert

    gambar 3.14

    6) Pilih Coordinate System dan ganti seperti gambar dibawah ini :

  • 24

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Gambar 3.7 Kotak Dialog Sub Menu Coordinat System

    Projection diganti dengan zone 49 : 108E to 114E dan datum WGS 84. Pada coordinate

    system pilih WGS84 Lat,Lon,H sehingga output dari olahan nanti adalah koordinat L,B,H.

    7) Pilih GPS + Post Process dan ganti seperti gambar dibawah ini :

    Gambar 3.8 Kotak Dialog Sub Menu GPS+Post Process

    8) Membuka data yang akan diolah dengan melakukan klik pada tombol atau Import

    From Files. Maka akan muncul kotak dialog seperti berikut:

  • 25

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Gambar 3.9 Kotak Dialog Import Files

    Cari data yang dibutuhkan kemudian klik open. Maka akan muncul tampilan seperti

    berikut:

    Gambar 3.10 Tampilan Data Pengukuran

    9) Pada GPS Ocuppations atur seperti gambar di bawah ini

  • 26

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Gambar 3.11 GPS Occupations

    10) Langkah berikutnya adalah melakukan post processing dengan melakukan klik pada

    menu bar Process kemudian klik pada GPS + Post Processing seperti pada gambar

    dibawah ini:

    Gambar 3.12 Menu GPS + PostProcessing

    11) Mengekspor ke dalam bentuk RINEX

    Langkah ini dilakukan agar data bisa diolah di GPS tools. Langkanya yaitu Job Eksport

    Pilih Format data RINEX GPS+Raw Data (*.??O;*.??G;*.??N)

  • 27

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Gambar 3.13 Eksport Ke Data RINEX

    Hasil data yang didapatkan adalah data RINEX.

    Gambar 3.14 Hasil Data RINEX

  • 28

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    2. Software Ilmiah

    Sebagai data pembanding juga digunakan software pengolahan ilmiah berbasis MatLab

    yaitu GPS Tools versi 6.4.

    Langkah Pengolahan dengan GPS Tools

    1) Membuka Software Matlab

    2) Melakukan Set Path Folder yang memuat GPS Tools

    Gambar 3.15 Set Path Folder GPSTools

    3) Melakukan Run GPS Tools

    Gambar 3.16 GPSTools Window

    4) Memastikan kesesuaian nama file hasil export rinex dari Topcon Tools, misalnya

    nama raw data harus sesuai nama receiver dan nama antena harus yang bisa

    terbaca GPS Tools.

  • 29

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Gambar 3.17 Export File dari Topcon Tools

    Receiver

    Antena

  • 30

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    5) Mengatur Estimasi Parameter

    Gambar 3.18 Obs Data Editor/Parameter Estimator

    Didalam interface Parameter Estimator ini terdapat menu yang perlu diatur sebagai

    berikut :

    a) Load Parameter

    File > Load Setting > prm_ppp_300s_static.mat > open

    Gambar 3.19 Load Parameter

  • 31

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    b) Setting Satellite

    Gambar 3.20 Setting Satellite

    c) Setting Receiver

    Gambar 3.21 Setting Receiver

  • 32

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    d) Setting Estimation Time

    Gambar 3.22 Setting Estimation Time

    e) Mengisi direktori observation

    f) Mengisi direktori output

  • 33

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    g) Pengaturan-pengaturan lain

    Gambar 3.23 Setting Parameter parameter lain

    1 Estimation interval = 15 s

    2 Overlap Time = 24 hour

    3 Observation data editor = off

    4 Parameter Estimation Parameter = 2PASS

    5 Estimation Strategy =PPP

    6 Fixed Paramater =IGS Rapid

    6) Setelah semua parameter diatur, klik execute

  • 34

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    7) Mengecheck log data

    Gambar 3.24 Log Data

    8) Plot sesuai pilihan

    9) Melakukan Analisa

  • 35

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    3.4.4 Diagram Alir

    DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM

    Gambar 3.25 Diagram Alir Praktikum

    Koordinat

    Receiver

    Kondisi Satelit

    Satelit Pengirim

    Cycle Slip

    RMS Error

    Satelit Orbit

    Satelit Clock

    Observation

    Data

    Receiver Clock

    Trofosperic

    Parameter

    Residual/Satisti

    c

    Mulai

    Survei

    Pendahuluan

    dan Persiapan

    Peminjaman alat

    Pengukuran/Pere

    kaman

    Pengolahan Data

    GPS Tools Topcon Tools

    Koordinat

    Receiver

    Data Rinex

    Analisis

    Selesai

  • 36

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Keterangan:

    Langkah-langkah kerja dalam praktikum ini antara lain :

    1. Survey Pendahuluan dan Persiapan

    Dalam hal ini survey pendahuluan dilakukan untuk mengetahui medan pengukuran dan

    menentukan titik-titik pengukurannya yang kemudian dilakukan persiapan dengan

    membuat desain pengukuran pada peta/citra dan rancangan pelaksanaan kerjanya.

    2. Melakukan peminjaman alat di Laboratorium

    Harus dilakukan pengecekan dalam peminjaman alat supaya alat yang digunakan dalam

    pengukuran nantinya benar-benar dalam kondisi yang optimal.

    3. Pengukuran/Perekaman

    Perekaman oleh satu receiver dilakukan selama 30 menit untuk satu baseline. Dalam

    pemindahan receiver dari tempat satu ke tempat lainnya dilakukan sesuai dengan

    rancangan kerja yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam perekaman juga dicatatkan

    waktu memulai dan selesai merekam data yang dilakukan oleh receiver.

    4. Pengolahan Data

    Data yang diolah merupakan data yang di download pada GPS Topcon yang merupakan

    hasil perekaman data pada saat pengukuran. Pengolahan data dilakukan 2 kali dengan 2

    software yang berbeda, yaitu pada Topcon Tools dan GPS Tools. Pada Topcon Tools akan

    diperoleh data koordinat receiver dan data rinex yang dimana data rinex ini akan

    digunakan untuk mengolah data pada GPS Tools. Dalam pengolahan GPS Tools ini akan

    diperoleh beberapa data seperti Koordinat Receiver, Kondisi Satelit, Satelit Pengirim,

    Cycle Slip, RMS Error, Satelit Orbit, Satelit Clock, Observation Data, Receiver Clock,

    Trofosperic Parameter, dan Residual/Satistic

    5. Analisis

    Melakukan analisa perbandingan hasil pengolahan data dari software komersi Topcon

    Tools, software ilmiah GPS Tools serta perataan manual.

  • 37

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    Hasil yang diperoleh dari TopconTools dapat diolah lagi di komputer. Data yang

    diperoleh antara lain sebagai berikut :

    Gambar 4.1 Baseline yang Terbentuk dari Pengukuran GPS

    Titik Rektorat sebagai titik acuan

    Koordinat

    Latitude 716'55.12804"S

    Longitude 11247'38.91669"E

    Ell. Height (m) 32.943

    Koordinat geosentrik

    X -2451240.552

    Y 5832939.729

    Z -803081.046

    A

    B

    C

  • 38

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Titik Despro

    Koordinat

    Latitude 716'39.90408"S

    Longitude 11247'48.75810"E

    Ell. Height (m) 33.087

    Titik LPPM

    Koordinat

    Latitude 716'51.09536"S

    Longitude 11247'45.40176"E

    Ell. Height (m) 32.714

    Baseline Despro - LPPM

    dx (m) 111.934

    dy (m) -0.609

    dz (m) -340.980

    azimuth (derajat) 19640'15.2325"

    elevation angel -003'40.3039"

    distance (m) 358.883

    dn (m) -343.415

    de (m) -104.329

    dht (m) -0.373

    Covarian matrix

    Sigma X (m) 0.006

    Sigma Y (m) 0.011

    Sigma Z (m) 0.005

    Corr XY -0.7346

    Corr XZ 0.4906

    Corr YZ -0.5621

    Baseline Rektorat - LPPM

    dx (m) 189.427

    dy (m) 62.679

    dz (m) -122.923

    azimuth (derajat)

    1640'15,8358''

    elevation angel 001'22.9905"

    distance (m) 234.353

  • 39

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    dn (m) -123.129

    de (m) -199.423

    dht (m) 0.099

    Covarian matrix

    Sigma X (m) 0.004

    Sigma Y (m) 0.010

    Sigma Z (m) 0.005

    Corr XY -0.7928

    Corr XZ 0.7253

    Corr YZ -0.9036

    Baseline Rektorat - Despro

    dx (m) 301.319

    dy (m) 62.197

    dz (m) -463.895

    azimuth (derajat) 21250'28.9972"

    elevation angel -001'02.1387"

    distance (m) 556.651

    dn (m) -466.518

    de (m) -303.762

    dht (m) -0.143

    Covarian matrix

    Sigma X (m) 0.005

    Sigma Y (m) 0.013

    Sigma Z (m) 0.003

    Corr XY -0.5062

    Corr XZ 0.0994

    Corr YZ -0.4048

    Dari data yang diperoleh diatas, maka parameter yang akan dicari adalah :

    XB, YB, ZB, XC, YC, ZC

    Maka akan diperoleh sembilan (9) persamaan V + AX = F

    1)

  • 40

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    2)

    3)

    4)

    5)

    6)

    7)

    8)

  • 41

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    9)

    Dari persamaan yang diperoleh diatas maka dapat dilakukan desain matriksnya yaitu :

    Dari persamaan tersebut, kita dapat menghitung X, menggunakan persamaaan berikut

    ini:

    Dengan matrik berat sebagai berikut :

    V1

    V2

    V3

    V4

    V5

    V6

    V7

    V8

    V9

    0 0 0 -1 0 0

    0 0 0 0 -1 0

    0 0 0 0 0 -1

    -1 0 0 0 0 0

    0 -1 0 0 0 0

    0 0 -1 0 0 0

    1 0 0 -1 0 0

    0 1 0 0 -1 0

    0 0 1 0 0 -1

    Xb

    Yb

    Zb

    Xc

    Yc

    Zc

    200 -1.975 10.060 0 0 0 0 0 0

    -1.975 76.923 -2.470 0 0 0 0 0 0

    10.060 -2.470 333.333 0 0 0 0 0 0

    0 0 0 250 -1.261 1.378 0 0 0

    0 0 0 -1.261 100 -1.106 0 0 0

    0 0 0 1.378 -1.106 200 0 0 0

    0 0 0 0 0 0 166.666 -1.361 2.038

    0 0 0 0 0 0 -1.361 90.909 -1.779

    0 0 0 0 0 0 2.038 -1.779 200

    + =

  • 42

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Nilai Matriks X ialah :

    -2451069.432 5832996.359 -803381.196 -2450979.024 5833054.990 -803237.033

    4.2 Kontrol Kualitas

    Dari data tersebut, kita dapat menghitung variansi nol dari ukuran :

    Pada rumus diatas, n = baris, u = kolom. Dari persamaan sebelumnya V + AX = F,

    maka V = F AX

    -2451069.432

    5832996.359

    -803381.196

    -2450979.024

    5833054.990

    -803237.033

    V =

    0 0 0 -1 0 0

    0 0 0 0 -1 0

    0 0 0 0 0 -1

    -1 0 0 0 0 0

    0 -1 0 0 0 0

    0 0 -1 0 0 0

    1 0 0 -1 0 0

    0 1 0 0 -1 0

    0 0 1 0 0 -1

    _

    -

    -

    130.199329189956

    5.56653717998415

    -163.744108559098

    99.0195721535459

    4.04810138372332

    -267.086553490769

    -149.59309865674

    -3.32736143562943

    267.92133795016

    V =

  • 43

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    ( )

    ( )

    4.3 Transformasi Koordinat

    Dari hasil perataan jaring, diperoleh koordinat titik B dan C dalam koordinat

    geosentrik.Pada tahap ini, kita transformasikan koordinat tersebut kedalam

    sistem koordinat geografis. Persamaan yang digunakan adalah :

    [

    (

    )

    ]

    dimana, L dan h didapatkan dengan cara iterasi. Sedangkan

    .

    220.666 0 0 156.035 0 0

    0 220.666 0 0 156.035 0

    0 0 220.666 0 0 156.035

    156.035 0 0 220.666 0 0

    0 156.035 0 0 220.666 0

    0 0 156.035 0 0 220.666

    x =

  • 44

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Dalam praktikum ini, datum yang digunakan adalah WGS 84 dengan parameter

    sebagai berikut :

    a = 6378137 m

    b = 6356752.314 m

    f = 0.003352811

    = 0.00669438

    =

    a. Titik B

    X =

    Y =

    Z =

    Sehingga :

    .

    b. Iterasi

    [

    (

    )

    ]

    [

    ( ) ]

    [

    ( ) ]

  • 45

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    c. Titik C

    X =

    Y =

    Z =

    Sehingga

    .

    d. Iterasi

    [

    (

    )

    ]

    [

    ( ) ]

    [

    ( ) ]

  • 46

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    6378475.718658

    4.4 Proyeksi Koordinat

    Sistem proyeksi yang digunakan adalah Universal Transverse Mercator

    menggunakan datum WGS 84 dengan parameter sebagai berikut :

    Ko : 0.9996

    A : 6378137

    B : 6356752.314

    F : 0.003352811

    : 0.00669438

    : 0.006739497

    n : 0.00167922

    Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan koordinat UTM adalah:

    [ ] [ ] [ ] [ ]

    [ ] [ ] [ ]

    Dengan ketentuan

    untuk daerah di selatan ekuator

    untuk daerah di sebelah timur meridian tengah

    untuk daerah di sebelah barat meridian tengah

    Sehingga :

    a. Titik A

    (

    ( )

    ( ))

    (

    ( )

    )

  • 47

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    (

    ( ))

    (

    )

    ( )

    [ ]

    [ ]

    [ ]

    ( )

    [ ]

    [ ]

    ( )

    [ ]

    ( )

    [ ]

    ( )

    ( )

    T = 698075.194

    U = 9194685.848

    b. Titik B

    [ ] ( )

    [ ]

    [ ]

    ( )

    [ ]

  • 48

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    [ ]

    ( )

    [ ]

    ( )

    [ ]

    ( )

    ( )

    T = 697915.115

    U = 9199638.023

    c. Titik C

    [ ]

    [ ]

    [ ]

    ( )

    [ ]

    [ ]

    ( )

    [ ]

    ( )

    [ ]

    ( )

    ( )

    T = 697809.839

    U = 9199782.835

  • 49

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    4.5 Analisa Hasil Pengolahan Data

    Dari hasil pengolahan data di atas, maka dapat dilakukan analisis hasil tersebut

    yaitu sebagai berikut :

    a. Posisi titik A, B dan C adalah :

    Tabel 4.1 Koordinat Titik A, B, dan C

    Titik Koordinat Geosentrik

    (m) Koordinat Geografis

    Koordinat UTM

    (m)

    A

    X = -2451542.1

    Y = 5832879.954

    Z = -802616.903

    L = 716'55.12804"S

    B = 11247'38.91669"E

    H = 32.943 m

    T = 698075.194

    U = 9194685.848

    B

    X =

    Y =

    Z =

    L = 714'13.96"

    B =

    H = 32.714 m

    T = 697915.115

    U = 9199638.023

    C

    X =

    Y =

    Z = -

    L = 714'9.26"

    B =

    H = 33.087 m

    T = 697809.839

    U = 9199782.835

    b. Variansi aposteori

    c. Standar deviasi

    220.666 0 0 156.035 0 0

    0 220.666 0 0 156.035 0

    0 0 220.666 0 0 156.035

    156.035 0 0 220.666 0 0

    0 156.035 0 0 220.666 0

    0 0 156.035 0 0 220.666

    x =

  • 50

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Observation Data Availability (Data Receiver)

    Dalam pengolahan data import dari Topcon tools oleh software gps tools, diperoleh 3 data

    receiver, yaitu:

    Observation Data Availibility des1

    Gambar. Data Receiver des1

    Gambar 4.2 Data Receiver des1

    Dalam diagram diatas menunjukkan bahwa terdapat satelit gps yang mengalami cycle slip yaitu

    GPS29 pada waktu 09:50:00. Tanda cycle slip berwarna merah.

    Observation Data Availibility des2

    Gambar 4.3 Data Receiver des2

  • 51

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Dalam diagram diatas menunjukkan bahwa satelit gps tidak mengalami cycle slip.

    Observation Data Availibility

    Gambar 4.4 Data Receiver lpp1

    Dalam diagram diatas menunjukkan bahwa terdapat noise yaitu pada GPS14 dan GPS 21

    menandakan adanya sinyal-sinyal gangguan. Tanda noise ditunjukkan dengan warna abu-abu.

    Sedangkan pada GPS24, GPS25, GPS29 menandakan sinyal yang sudah diterima pada waktu

    09:07.00 terjadi noise.

    Observation Data Availibility lpp2

    Gambar 4.5 Data Receiver lpp2

  • 52

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Dalam diagram diatas menunjukkan bahwa terdapat satelit gps yang mengalami cycle slip yaitu

    GPS21, GPS25, GPS29, dan GPS31 pada waktu 10:34:00 dan 11:04:00. Tanda cycle slip berwarna

    merah. Sedangkan pada satelit GPS29 pada waktu 10:53:00 sinyal yang dikirim terputus dan

    mengalami Cycle Slip.

    Observation Data Availibility rek1

    Gambar 4.6 Data Receiver rek1

    Dalam diagram diatas menunjukkan bahwa terdapat satelit gps yang mengalami cycle slip yaitu

    GPS14, GPS15, GPS21, GPS24, GPS25, dan GPS29 pada waktu 08:54:00 dan pada GPS15 pada

    waktu 09:04:00. Tanda cycle slip ditandakan dengan berwarna merah. Sedangkan pada satelit

    GPS15 pada waktu 08:54:00 sinyal yang dikirim terputus dan mengalami Cycle Slip. Dan pada

    GPS terdapat noise yang menandakan adanya gangguan sinyal.

  • 53

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Observation Data Availibility rek2

    Gambar 4.7 Data Receiver rek2

    Dalam diagram diatas menunjukkan bahwa terdapat satelit gps yang mengalami cycle slip yaitu

    GPS14, GPS21, GPS24, dan GPS29 pada waktu 09:42:00 dan pada GPS14 pada waktu 10:04:00.

    Posisi Receiver.

    Berdasarkan 3 data receiver yang ditempatkan di Despro (des1), LPPM (lpp1), Rektorat (rek1),

    pengolahan data gps tools, menggunakan nama tersebut hanya bertujuan untuk memudahkan

    penamaan receiver, maka diperoleh 3 posisi receiver, yaitu: (1) Posisi Receiver des1 (2) Posisi

    Receiver lpp1 (3) Posisi Receiver rek1.

  • 54

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Posisi Receiver des1

    Gambar 4.8 Poisis Receiver des1

    Posisi Receiver des2

    Gambar 4.9 Poisis Receiver des2

  • 55

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Posisi Receiver lpp1

    Gambar 4.10 Poisis Receiver lpp1

    Posisi Receiver rek1

    Gambar 4.11 Posisi Receiver rek1

  • 56

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Posisi Receiver rek2

    Gambar 4.12 Posisi Receiver rek2

    Data Statistik Receiver

    Dalam proses pengolahan 3 data receiver, terdapat data statistik hasil pengolahan gps tools

    yang terdiri dari 3 jenis data yaitu x, y, dan z. Dimana masing-masing jenis data terdapat nilai

    REF average, mean, dan RMS.

  • 57

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Data Receiver des1

    Gambar 4.13 Data Statistik Data Receiver des1

    Data Receiver des2

    Gambar 4.14 Data Statistik Data Receiver des2

  • 58

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Data Receiver lpp1

    Gambar 4.15 Data Statistik Data Receiver lpp1

    Data Receiver rek1

    Gambar 4.16 Data Statistik Data Receiver rek1

  • 59

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Desain Receiver Persebaran Koordinat Receiver Position Berdasarkan Northing dan

    Easting.

    Gambar 4.17 Desain Persebaran Koordinat Receiver Position des1

    Gambar 4.18 Desain Persebaran Koordinat Receiver Position des2

  • 60

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Gambar 4.19 Desain Persebaran Koordinat Receiver Position lpp1

    Gambar 4.20 Desain Persebaran Koordinat Receiver Position rek1

  • 61

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Gambar 4.21 Desain Persebaran Koordinat Receiver Position rek2

    Grafik Receiver Position

    Berdasarkan pengolahan data dengan GPS Tools, maka diperoleh grafik masing-masing

    receiver beserta rata-ratanya.

    Gambar 4.22 Grafik Receiver Position

  • 62

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    Berikut yang menyebabkan Data Receiver lpp2 tidak terplotting tetapi observation data

    avaibillity nya ada.

    Gambar 4.23 Parameter Estimator Log

    Analisa Pengolahan Data dengan GPS Tools

    a. Kelompok kami menghentikan perekaman saat terjadi mobilisasi alat, sehingga satu

    baseline menghasilkan 2 data yang di download. Jadi total terdapat 6 data yang

    didonload yaitu :

    1.gps03_1124k_gscg

    2.gps02_1124i_7rpc

    3.gps03_1124i_gscg

    4.gps02_1124j_7rpc

    5.gps03_1124j_gscg

    6.gps02_1104k_7rpc

    b. Selanjutnya data download tersebut didefinisikan dengan nama receiver rek1, rek2,

    lpp1, lpp2, des1 dan des2.

    c. Prinsip pengolahn data harus dilengkapi dengan data pelengkap lain selain data rinex

    hasil export dari Topcon Tools yaitu file IGS yang didownload dari website :

  • 63

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    ftp://cddis.nasa.gov, yang berisi data navigation message, eart rotation parameter, gps

    clock, dan gps ephemeris.

    d. Parameter yang digunakan dalam estimasi pengukuran adalah parameter statik, karena

    prinsip perekrutan receiver menggunakan kondisi static.

    e. Terdapat kendala dalam proses ploting hasi estimasi data GPS, yaitu pada receiver lpp2,

    menurut data log GPS Tools, hal tersebut disebabkan terjadi time jump fixed. Menurut

    kelompok kami hal tersebut disebabkan karena receiver di titik tersebut dimatikan saat

    terjadi mobilisasi alat.

    f. RMS error yang dihasilkan pengukuran kami dalam interval yang lumayan besar, karena

    pengaruh waktu perekaman yang sebentar, serta sinyal satelit GPS yang terekam sangat

    sedikit.

  • 64

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    1) Pada pengolahan data GPS, ada dua jenis perangkat lunak yang dapat digunakan, yaitu

    perangkat lunak komersial yang dikeluarkan oleh perusahaan- perusahaan receiver

    GPS yaitu Topcon Tools serta perangkat lunak ilmiah yaito GPSTools. Sehingga dalam

    pengukuran suatu titik koordinat dapat mengahasilkan koordinat yang presisi dengan

    ketelitian tinggi, dengan menggunakan alat GPS Geodetik.

    2) Dari GPS Geodetik, pemrosesan data koordinat dilakukan dengan Topcon Tools untuk

    menghasilkan data RINEX, kemudian dilolah menggunakan perangkat lunak GPStools.

    Dalam pengolahan data dengan menggunakan software GPSTools akan memperoleh

    plotting observation data dan receiver position.

    3) Dari praktikum GPS didapat koordinat membentuk suatu jaring yang tidak

    menyambung, untuk itu diperlukan proses perataan jaring atau network adjustment.

    Dengan cara ini didapatkan nilai koordinat titik yang menyambung sehingga

    membentuk jarring yang tertutup.

    5.2 Saran

    1) Dalam pengukuran GPS sangat ditentukan oleh perencanaan dan koordinasi yang baik

    antar titik sehingga diharuskan kesalahan Blunder dan sistematik tidak ada dalam

    pengukuran.

    2) Tiap kelompok pengukuran seharusnya melakukan koordinasi dengan baik seperti

    bersamaan dalam mengoperasikan alat sehingga sama sekali tidak ada blunder. Jika

    proses pengukuran GPS sudah baik maka akan lebih mudah dalam proses pengolahan

    baseline. Dan hasil ketelitiannya pun akan menjadi baik.

    3) Diharapkan dalam melakukan praktikum memperbanyak membaca literature maupun

    manual book alat yang digunakan sehingga dalam pengambilan data tidak ada

    kebingungan sehingga menimbulkan kesalahan.

  • 65

    Laporan Praktikum Survey Sistem Satelit Navigasi Global

    Praktikum Survey Pengukuran GPS

    Jurusan Teknik Geomatika FTSP- Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya-2014

    DAFTAR PUSTAKA

    Abidin, Hasanuddin Z. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta : PT.

    Pradnya Paramita.

    Abidin, Hasanuddin. 2001. Geodesi Satelit. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

    Anonim. Dalam http://lbprastdp.staff.ipb.ac.id/files/2010/12/GPS.ppt

    diakses pada tanggal 1 Januari 2015

    Anonim. Belajar Geomatika. Dalam

    https://belajargeomatika.wordpress.com/2011/12/23/penentuan-posisi-dengan-gps/

    diakses pada tanggal 25 Desember 2014

    Anonim. 2012. Fungsi dan Bagian-bagian GPS. http:// kilometer46. wordpress.com/2010/

    06/27/ fungsidanbagianbagian gps etrex-vista-hcx/. Diakses Tanggal 23 November 2012.

    Rahadi, M. E. Awaluddin, M. Sabri, L. M. 2013. AnalisisKetelitianPengukuran Baseline Panjang

    GNSS denganMenggunakanPerangkatLunakGamit 10.4 dan Topcon Tools V.7. JurnalGeodesi

    Undip