surat keputusan rektor universitas nahdlatul …unusia.ac.id/__pub/files87664keputusan pedoman...

178
SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA No. 805/100.03/XII/2017 TENTANG: PEDOMAN PENULISAN TESIS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA Bismilillahirrahmanirrahim Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta: Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka memberikan pedoman penulisan tesis bagi mahasiswa program magister, perlu adanya pedoman penulisan yang dapat dijadikan panduan mahasiswa dalam menyusun tesis; 2. Bahwa berdasarkan pertimbangan poin 1 di atas, perlu ditetapkan Pedoman Penulisan Tesis di lingkukngan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 2. Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Tinggi; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 6 Tahun 2010 jo. Permendiknas No.28 tahun 2005 Tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi; 7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi; 8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; 9. Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 666/A.II.04.d/15/2015 tentang Pengesahan Statuta Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta.

Upload: trinhkhue

Post on 10-May-2019

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA

No. 805/100.03/XII/2017

TENTANG: PEDOMAN PENULISAN TESIS

DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA Bismilillahirrahmanirrahim Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta:

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka memberikan pedoman penulisan tesis bagi mahasiswa program magister, perlu adanya pedoman penulisan yang dapat dijadikan panduan mahasiswa dalam menyusun tesis;

2. Bahwa berdasarkan pertimbangan poin 1 di atas, perlu ditetapkan Pedoman Penulisan Tesis di lingkukngan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

2. Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Standar Pendidikan Tinggi; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010

Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 6 Tahun 2010 jo. Permendiknas No.28 tahun 2005 Tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi;

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

9. Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 666/A.II.04.d/15/2015 tentang Pengesahan Statuta Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta.

Page 2: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA JAKARTA TENTANG PEDOMAN PENULISAN TESIS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA JAKARTA.

Pertama : Mengesahkan Pedoman Penulisan Tesis di Lingkungan Universitas Nahdlatul

Ulama Indonesia Jakarta. Kedua : Pedoman sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU menjadi rujukan dan

panduan bagi seluruh mahasiswa program pendidikan magister dalam menyusun tesis.

Ketiga : Pedoman sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU menjadi rujukan bagi pembimbing dalam proses pembimbingan tesis, dan juga bagi penguji dalam proses siding/munaqasyah tesis.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 27 Desember 2017 Tembusan: 1. Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta 2. Arsip

Page 3: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi
Page 4: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

Pedoman Penulisan Tesis

PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER (PPM)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

TAHUN 2016

TIM PENULIS:

Dr. Mastuki HS., M.Ag. Hamdani, Ph.D

Dr. M. Ulinnuha Husnan, Lc. MA.

Page 5: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

JUDUL BUKU © PEDOMAN PENULISAN TESIS Tim Penulis : Dr. Mastuki HS., M.Ag. : Hamdani, Ph.D : Dr. M. Ulinnuha Husnan, Lc. MA. Editor : M. Ulinnuha Layout & Setting : Abrohul Isnaini

Dicetak pertama kali oleh: Pascasarjana STAINU Jakarta

Diterbitkan oleh: PUSTAKA STAINU JAKARTA Jl. Taman Amir Hamzah, No. 5 Jakarta Pusat Email: [email protected]

Hak cipta dilindungi undang-undang All Rights Reserved

Dilarang mereproduksi atau memperbanyak seluruh maupun sebagian dari buku ini dalam bentuk atau cara apapun tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit.

Cetakan : Juli 2016 Halaman dan Ukuran : viii + 166 hlm (14,8 cm x 21 cm) ISBN : 978-602-6207-18-0

Page 6: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

iii

K A T A P E N G A N T A R

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku Pedoman Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister (PPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta Tahun 2016 dapat diselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan.

Buku Pedoman Penulisan Tesis ini disusun sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa di lingkungan Pascasarjana STAINU Jakarta dalam penyusunan karya akademik mereka, baik berupa makalah, proposal maupun tesis. Dengan hadirnya pedoman yang jelas, diharapkan tercipta keseragaman tata cara penulisan karya ilmiah sesuai kaidah penulisan yang berlaku dan diakui dalam dunia akademik.

Secara umum, Buku Pedoman ini berisi tentang prosedur sekaligus komponen apa saja yang harus ada dalam struktur proposal dan batang tubuh tesis. Pedoman ini dibuat bukan untuk membatasi tetapi lebih untuk mengarahkan mahasiswa agar dapat memahami tata cara dan prosedur pembuatan tesis. Selain untuk mahasiswa, Pedoman ini juga ditujukan kepada para dosen pembimbing dan penguji tesis di lingkungan Pascasarjana STAINU Jakarta.

Hasil akhir yang diharapkan dengan adanya Buku Pedoman ini adalah mahasiswa dapat menyelesaikan penulisan dan sidang tesis -sebagai salah satu syarat meraih gelar Magister di Pascasarjana STAINU Jakarta- secara baik dan tepat waktu. Dengan tersedianya pedoman ini juga diharapkan agar kualitas

Page 7: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

iv

tesis yang dihasilkan dapat terus ditingkatkan secara berkesinambungan.

Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku Pedoman Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister (PPM) ini. Semoga buku ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pelaksanaan dan penulisan tesis dan karya ilmiah mahasiswa dan seluruh sivitas akademika Pascasarjana STAINU Jakarta.

Jakarta, 15 Juni 2016

Tim Penulis

Page 8: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

v

D A F T A R I S I

Kata Pengantar ................................................................................ iii Daftar Isi .......................................................................................... v Daftar Lampiran ............................................................................. vii

BAB I GAMBARAN DAN PETUNJUK UMUM SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI .................... 1

A. Pengertian ............................................................... 1 B. Tujuan Penulisan Tesis ......................................... 2 C. Petunjuk Umum Penyusunan .............................. 3

BAB II PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TESIS ............................................................................. 7

A. Judul Tesis .............................................................. 7 B. Latar Belakang Masalah ........................................ 8 C. Rumusan Masalah .................................................. 10 D. Tujuan Penelitian .................................................. 12 E. Kegunaan atau Manfaat Penelitian ...................... 13 F. Tinjauan Pustaka .................................................... 14 G. Kerangka Teori ...................................................... 16 H. Metodologi Penelitian ........................................... 17 1. Jenis Penelitian ................................................ 17 2. Sumber Data ................................................... 18 3. Teknik Pengumpulan Data ........................... 19 4. Metode Analisis Data ..................................... 25 I. Teknik dan Sistematika Penulisan ........................ 27 J. Daftar Pustaka ......................................................... 27 K. Outline atau Rencana Daftar Isi ........................... 28

Page 9: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

vi

BAB III SISTEMATIKA PENYUSUNAN TESIS ........... 29 A. Bagian Awal ............................................................ 29 B. Bagian Utama ......................................................... 30

C. Bagian Terakhir ...................................................... 30

BAB IV TEKNIK PENULISAN TESIS ............................ 31 A. Bahan dan Ukuran ................................................. 31 B. Teknik Pengetikan ................................................. 31 C. Penulisan Terjemahan ........................................... 33 D. Kutipan ................................................................... 34

1. Kutipan Langsung .......................................... 35 2. Kutipan Tidak Langsung (Parafrase) ........... 37 E. Sistem Penulisan Catatan Kaki ............................ 38 F. Teknik Numbering ................................................ 45 G. Penggunaan Bahasa .............................................. 45 H. Penulisan Daftar Pustaka atau Bibliografi ......... 46 I. Contoh Penulisan Daftar Pustaka ....................... 48 J. Sistem Transliterasi ................................................ 52

1. Konsonan ........................................................ 52 2. Vokal ................................................................ 53 3. Kata Sandang .................................................. 53

BAB V SYARAT, STATUS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN PEMBIMBING .............................. 57

A. Syarat-Syarat Pembimbing ................................... 57 B. Jumlah Pembimbing .............................................. 57 C. Status Pembimbing ................................................ 57 D. Wewenang Pembimbing ...................................... 58 E. Kewajiban Pembimbing ....................................... 58

Daftar Pustaka ................................................................................. 59 Lampiran-Lampiran ........................................................................ 63

Page 10: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Contoh Sistematika Penulisan Proposal Tesis ..................... 65 1. Bahasa Indonesia ............................................................... 65 2. Bahasa Arab ........................................................................ 65 3. Bahasa Inggris .................................................................... 66

Contoh Struktur Tesis ............................................................. 67 1. Bahasa Indonesia ............................................................... 67 2. Bahasa Arab ........................................................................ 68 3. Bahasa Inggris .................................................................... 69

Contoh Cover Proposal Tesis Bahasa Indonesia................. 70

Contoh Cover Proposal Tesis Bahasa Inggris ...................... 71

Contoh Cover Proposal Tesis Bahasa Arab ......................... 72

Contoh Cover Tesis Bagian Luar Bahasa Indonesia ........... 73

Contoh Cover Tesis Bagian Luar Bahasa Inggris ................ 74

Contoh Cover Tesis Bagian Luar Bahasa Arab ................... 75

Contoh Cover Tesis Bagian Dalam Bahasa Indonesia ....... 76

Contoh Cover Tesis Bagian Dalam Bahasa Arab ................ 77

Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Tesis Bahasa Indonesia ..................................................................... 78

Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Tesis Bahasa Inggris .......................................................................... 79

Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Tesis Bahasa Arab .............................................................................. 80

Contoh Lembar Pengesahan Tesis Bahasa Indonesia......... 81

Contoh Lembar Pengesahan Tesis Bahasa Inggris .............. 82

Contoh Lembar Pengesahan Tesis Bahasa Arab ................. 83

Contoh Pernyataan Penulis Bahasa Indonesia ..................... 84

Page 11: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

viii

Contoh Pernyataan Penulis Bahasa Inggris .......................... 85

Contoh Pernyataan Penulis Bahasa Arab ............................. 86

Contoh Outline Tesis .............................................................. 87

Prosedur/Alur Pengajuan Proposal Tesis ............................ 89

Prosedur/Alur Ujian Munaqasyah Tesis ............................... 90

Contoh Cover Tesis (Bagian Luar) ........................................ 91

Mengenal Berbagai Jenis Paragraf .......................................... 92

Pedoman Penulisan Karya Akademik Sesuai Peraturan Mendiknas No.46 Tahun 2006 ............................................... 105

Page 12: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

1

B A B I

GAMBARAN DAN PETUNJUK UMUM

SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI

A. Pengertian

1. Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan

tulisan hasil penelitian yang membahas masalah dalam

bidang ilmu sesuai pada jurusan yang ditempuh mahasiswa

dengan menggunakan kaidah yang berlaku. Jumlah

halaman biasanya berkisar antara 50 sampai 100 halaman

dengan ketentuan teknis sesuai kebijakan masing-masing

lembaga. Skripsi disusun oleh mahasiswa/i di bawah

pengawasan dosen pembimbing untuk memenuhi sebagian

persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata Satu/S-1)

pada lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul

Ulama (STAINU) Jakarta.

2. Tesis berasal dari kata thesis berarti pernyataan atau

kesimpulan teoretis yang diajukan serta ditunjang oleh

argumentasi ilmiah dan referensi-referensi yang diakui

secara ilmiah, yang dibuat oleh seorang kandidat Master.

Jumlah halaman biasanya berkisar antara 150 hingga 250

halaman dengan ketentuan yang dikemukakan pada bagian

tersendiri dalam buku ini. Tesis disusun oleh kandidat

Master secara mandiri pada akhir masa studi dan

Page 13: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

2

merupakan salah satu syarat mencapai gelar Magister di

lingkungan Program Pascasarjana (Strata Dua/S-2)

Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU)

Jakarta.

3. Disertasi berasal dari bahasa Latin dissertatio yang berarti

wacana. Dalam pandangan umum, definisi disertasi adalah:

“tugas ekstensif tertulis (karya ilmiah) yang memerlukan

penelitian mendalam yang dipersiapkan dan disusun oleh

mahasiswa program doktoral untuk memperoleh gelar

doktor dalam bidang ilmu tertentu. Tugas akademik ini

bertujuan mempersiapkan mahasiswa pada jenjang

tertinggi di perguruan tinggi untuk menghayati kultur

penelitian dan mengantarkan lulusannya menjadi peneliti

yang mandiri serta memberikan kontribusi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disertasi

umumnya ditulis sebanyak 250 hingga 350 halaman

dengan rincian tertentu.

B. Tujuan Penulisan Tesis

Tugas penyusunan tesis dilaksanakan dengan tujuan

agar:

1. Mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya

ilmiah, sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh.

2. Mahasiswa mampu melakukan penelitian mulai dari

merumuskan masalah, mengolah data, mengumpulkan

data, menganalisis data dan menarik suatu kesimpulan.

Page 14: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

3

3. Membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan,

mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh

menjadi suatu sistem yang terpadu untuk pengembangan

ilmu.

4. Mendorong mahasiswa memahami suatu permasalahan

secara komprehensif dengan melibatkan berbagai disiplin

ilmu terkait untuk diolah berdasarkan temuan-temuan dan

perkembangan ilmu pengetahuan yang mutakhir.

C. Petunjuk Umum Penyusunan

Secara praksis dan prosedural, penulisan tesis di

lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama

(STAINU) Jakarta dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-

langkah berikut:

1. Pendaftaran ujian tesis dilaksanakan di bagian Administrasi

dan Akademik Pascasarjana Program Magister (PPM)

STAINU Jakarta.

2. Pengajuan proposal tesis setelah mahasiswa memperoleh

minimal 30 SKS dan lulus mata kuliah metodologi

penelitian. Proposal ini diuji/dimunaqasyahkan oleh tim

yang ditunjuk oleh Direktur PPS dan/atau Asisten

Direktur Bidang Akademik.

3. Tebal tesis berbahasa Indonesia antara 150-250 halaman,

berbahasa Arab dan Inggris antara 100-200 halaman.

Page 15: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

4

4. Pengajuan judul dan outline dilengkapi proposal dan daftar

pustaka, yang mencantumkan minimal 25 judul buku

(berbahasa Indonesia, Arab dan Inggris).

5. Teknik penulisan tesis harus mengikuti buku pedoman

penulisan tesis yang dikeluarkan oleh pihak Pascasarjana

Program Magister (PPM), Sekolah Tinggi Agama Islam

Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta.

6. Ujian/munaqasyah tesis dilakukan setelah mahasiswa lulus

seluruh mata kuliah, ujian proposal tesis, ujian

komprehensif, proses pembimbingan serta menyelesaikan

semua kewajiban administrasi.

7. Proses penyelesaian tesis dibimbing oleh tenaga pengajar

minimal doktor (S3) dan berpangkat Lektor III/c.

8. Pembimbing dan penguji tesis ditentukan oleh Direktur

Pascasarjana dan/atau Asisten Direktur Bidang Akademik.

9. Sebelum ujian/munaqosyah, mahasiswa menyerahkan 5

eksemplar tesis dalam bentuk dummy buku, ukuran kertas

B-5, halaman bolak-balik, font Times New Roman, ukuran

font 12, spasi 1.5 ke bagian akademik PPM.

10. Ujian/munaqasyah tesis akan diujikan oleh tim penguji

yang telah ditetapkan, dan dibuktikan dengan Berita Acara

pelaksanaan ujian yang ditandatangani oleh semua anggota

tim.

11. Sebuah tesis dianggap sudah selesai dan sah apabila:

a. Telah diujikan, dinilai, dan sudah direvisi sesuai

masukan/saran tim penguji yang dibuktikan dengan

Page 16: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

5

tanda tangan asli semua anggota tim penguji (bukti

revisi berupa surat pernyataan yang mencantumkan

tanda tangan asli semua tim penguji, direktur dan

distempel Pascasarjana).

b. Isi tesis dilayout menjadi buku berukuran B-5, halaman

bolak-balik, font Times New Roman/yang sejenis,

ukuran font 12, spasi 1 dan ber-ISBN.

c. Cover depan didesain layaknya buku dengan warna

dominan hijau, di bagian bawah cover (depan-

belakang) berwarna merah tua dengan lebar sekitar 2

cm dan mencantumkan logo STAINU Jakarta.

Sementara cover belakang dapat diisi abstrak tesis,

sinopsis atau endorsement.

12. Tesis yang sudah berbentuk buku harus digandakan dan

diserahkan kepada Bagian Administrasi Akademik

Pascasarjana Program Magister (PPM) sebanyak:

a. Perpustakaan 2 buah buku dan 1 buah CD soft copy

tesis;

b. Bagian Administrasi dan Akademik Pascasarjana 1

buah buku dan soft copy tesis akhir;

c. Tim penguji sebanyak 5 buku.

Page 17: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

6

Page 18: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

7

B A B II

PANDUAN PENYUSUNAN

PROPOSAL TESIS

Sebelum melakukan penelitian tesis, seorang peneliti

harus membuat proposal penelitian terlebih dahulu. Usulan

atau proposal tesis secara umum terdiri dari beberapa hal

sebagai berikut: Judul Penelitian, Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat/Kegunaan

Penelitian, Tinjauan/Telaah Pustaka, Kerangka Teori,

Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan, Rencana Daftar

Isi (overview) dan Daftar Pustaka. Berikut ini penjelasan masing-

masing tahapan dalam penyusunan proposal.

A. Judul Tesis

Pada prinsipnya judul tesis harus jelas, ringkas dan

mencerminkan masalah apa yang akan diteliti. Ia merupakan

ekspresi yang solid dari sebuah topik penelitian yang jelas

duduk permasalahannya. Dalam membuat judul penelitian

hendaknya jangan terlalu luas cakupannya atau sebaliknya

terlalu sempit. Judul penelitian tidak bersifat simbolik, terlalu

abstrak, bersayap atau cenderung puitis.

Judul yang baik, selain harus memperlihatkan hubungan

antar konsep secara jelas, juga mencerminkan arah penelitian

Page 19: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

8

yang akan dilakukan. Misalnya, “Tradisi dan Fungsi Sosial

Pembacaan Maulid Syekh Samman di Masyarakat Betawi”.

Dalam judul tersebut, hubungan antara tradisi pembacaan

Maulid Syakh Samman dikaitkan dengan fungsi sosial yang

menjadi fokus penelitiannya. Hubungan kedua konsep ini

dapat dianggap memiliki kaitan yang erat dengan melihat aspek

fungsional dari sebuah tradisi. Pada saat yang sama, pilihan

kasus Masyarakat Betawi telah memberikan arahan dan

pembatasan masalah yang cukup representatif.

Judul yang terlalu luas akan mempersulit penulis untuk

mengidentifikasi masalah dan mengontrol data. Misalnya,

“Peran Ulama Nusantara dalam Pemberdayaan Ekonomi

Umat”. Judul semacam ini tidak hanya terlalu luas cakupannya,

tetapi juga belum jelas fokus permasalahannya. Penulisnya akan

kesulitan untuk menghimpun begitu banyak ulama di nusantara

yang berperan dalam proses dakwah Islam. Selain itu, tidak ada

rentang waktu yang jelas menuntut penjelasan yang luas dan

tak terbatas, sehingga lebih tepat menjadi penelitian dengan

skala yang sangat besar. Padahal penelitian tesis memiliki

keterbatasan waktu dan sumber daya sehingga konsep-konsep

yang muncul dalam judul hendaknya terukur dan dalam

jangkauan peneliti.

B. Latar Belakang Masalah

Isi pokok latar belakang adalah membangun argumen

mengapa sebuah penelitian penting dilakukan. Sebuah

penelitian penting dilakukan terutama karena memang ada

masalah yang perlu diteliti.

Page 20: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

9

Sebuah masalah dapat diangkat menjadi masalah

penelitian biasanya karena merupakan salah satu dari masalah

berikut: (1) Masalah yang problematik, yaitu penyimpangan

dari apa yang seharusnya terjadi, penyimpangan antara teks

atau norma dengan kenyataan, penyimpangan antara teori

dengan praktik, dan penyimpangan antara aturan dengan

pelaksanaan. (2) Masalah yang kontroversial, yaitu masalah

yang menjadi pro-kontra di kalangan ilmuwan/sarjana,

masyarakat luas atau komunitas lainnya. (3) Masalah aktual,

yaitu masalah yang sedang hangat dibicarakan para ilmuwan,

cendekiawan, dan masyarakat pada umumnya. Masalah aktual

ini bisa juga berkaitan dengan perubahan sosial budaya yang

mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, sehingga

perlu dijelaskan secara komprehensif. (4) Memiliki tingkat

keunikan atau keunggulan yang jarang dijumpai dalam realitas

sosial budaya. Keunikan ini bisa terjadi pada tingkat struktur,

agensi atau pelaku serta produk budaya yang dihasilkan. Dalam

kultur masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang

etnis, aspek keunikan ini tentu menempati ruang yang sangat

luas. Sehingga menjadi pilihan yang sangat terbuka untuk

menggali khazanah dan kekayaan budaya masyarakat nusantara.

(5) Mengandung misteri yang perlu dipecahkan atau ditemukan

penjelasannya yang masuk akal. Begitu banyak hal yang belum

diketahui atau diungkap menyangkut asal-usul, peran, fungsi,

pengaruh, mekanisme, jaringan dan kompleksitas kerangka

pikir yang distingtif dari masyarakat nusantara. Semuanya ini

menjadi masalah yang menarik untuk diangkat menjadi topik

penelitian.

Page 21: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

10

Selain jenis masalah tersebut, tentu masih banyak hal

yang bisa dijadikan permasalahan sebagai latar belakang atau

alasan dipilihnya suatu topik penelitian. Dengan kata lain,

peneliti harus pandai mengungkapkan secara meyakinkan

alasan mengapa penelitiannya penting dilakukan. Sehingga

penelitian yang akan dilakukan benar-benar dapat dirasakan

sebagai sesuatu yang sangat penting. Dengan demikian peneliti

harus mengurai pembahasan atau analisis yang dapat

mengantarkan pembaca pada alasan mengapa permasalahan

yang diteliti tersebut perlu diteliti.

Secara teknis, uraian dalam latar belakang masalah

biasanya mencakup perdebatan akademik seputar tema yang

dibahas dalam proposal, kasus-kasus atau data-data terkait

tema dan alasan secara akademik tentang pemilihan tema dan

kasusnya.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah ungkapan keingintahuan

terhadap sesuatu yang belum diketahui. Ia adalah pertanyaan

yang perlu dicarikan jawabannya melalui penelitian. Bagian ini

merupakan pengungkapan masalah secara rinci yang ditulis

dalam bentuk kalimat pertanyaan yang diawali dengan kata

tanya seperti apakah, bagaimana, mengapa, sejauhmana dan

seterusnya.

Rumusan masalah hendaknya disusun dengan redaksi

kalimat yang memiliki tingkat persoalan yang jelas dan terukur,

baik deskriptif, asosiatif, komparatif atau jenis masalah yang

Page 22: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

11

lainnya. Rumusan masalah dapat memberi petunjuk tentang

tingkat kemungkinan pengumpulan data untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan

tersebut. Dengan kata lain, gagasan dalam rumusan masalah

hendaknya meliputi keseluruhan ide dalam topik/tesis yang

ditulis. Cakupannya tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu

besar.

Rumusan masalah penelitian disusun selain berfungsi

untuk mengidentifikasi dan membatasi cakupan masalah, ia

juga memiliki peran sebagai panduan (guideline) atau arah

penelitian yang membantu peneliti agar tetap berada pada jalur

yang benar (on the track). Jadi, dengan kalimat tanya yang

disusun secara tepat, maka rumusan masalah memberikan

stimulus yang baik untuk direspons dalam penjelasan yang

akurat dan memadai. Jika tujuan penelitian yang akan dilakukan

bersifat deskriptif (to describe), maka bentuk pertanyaannya

biasanya dirumuskan dengan pertanyaan “apakah” (what), tetapi

jika jenis penelitiannya bersifat eksplanasi (to explain), maka

perumusan masalahnya biasanya didahului oleh pertanyaan

“mengapa” (why) atau bagaimana (how). Rumusan masalah yang

dimaksud misalnya: Apakah pendidikan spiritual penting bagi

pembentukan karakter peserta didik? Bagaimana jaringan

ulama di tiga pesantren Cirebon (Buntet, Babakan dan

Gedongan) terbentuk di tengah konstelasi sosial dan politik

yang berada dalam kendali penjajah? Benarkah jaringan ulama

di tiga pesantren Cirebon dilandaskan pada kepentingan

pengembangan keilmuan pesantren sekaligus gerakan politik?

Bagaimana dinamika pola jaringan di tiga pesantren Cirebon

Page 23: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

12

menghadapi tantangan kehidupan sosial dan politik yang terus

berubah?

Perlu dicatat bahwa penelitian tesis tidak harus

mencantumkan semua bentuk pertanyaan 5-W 1-H (what, who,

when, why, where dan how) dalam rumusan masalah. Tapi cukup

mengambil satu atau dua pertanyaan yang dapat merengkuh

atau mengakomodir semua model pertanyaan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada dasarnya menggambarkan jenis

dan sifat penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang

spesifik, terinci dan terukur. Ada beberapa tujuan

dilaksanakannya sebuah penelitian: (1) To explore, jika tujuan

penelitiannya untuk menjelajahi kompleksitas suatu masalah.

(2) To describe, jika tujuan penelitiannya untuk menggambarkan

realitas sosial atau budaya (3) To explain, jika tujuan

penelitiannya untuk menjelaskan (hubungan sebab-akibat) atau

membuktikan suatu teori tertentu. (4) To investigate, jika tujuan

penelitiannya untuk mencari tahu atau mengungkap suatu

permasalahan yang akan diteliti. (5) To identify, jika tujuan

penelitiannya untuk mengidentifikasi hal-hal yang menjadi

fokus kajian atau penelitian. (6) To find, jika tujuan

penelitiannya dimaksudkan untuk menemukan sesuatu yang

masih belum diketahui atau masih menjadi misteri.

Tujuan penelitian tentu saja harus sejalan dengan

rumusan masalah penelitian. Apa yang dinyatakan dalam

rumusan masalah penelitian juga perlu dinyatakan sebagai

Page 24: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

13

tujuan dari sesuatu penelitian; hanya saja dengan menggunakan

susunan redaksi yang berbeda. Tujuan penelitian berhubungan

secara fungsional dengan rumusan masalah penelitian yang

dibuat secara spesifik, terbatas dan dapat diperiksa dengan hasil

penelitian. Ia merupakan muara dari suatu penelitian dengan

mengerahkan segala kemampuan peneliti untuk mencapai

tujuan itu. Secara teknis kata kerja yang digunakan sebagai

pembuka dirumuskan dalam kalimat aktif yang menggunakan

kata „kerja operasional‟ seperti: menemukan, menjelaskan,

menggambarkan, membandingkan, mengungkap, membukti-

kan, mengidentifikasi, menganalisis dan seterusnya.

E. Kegunaan atau Manfaat Penelitian

Kegunaan atau manfaat penelitian dibedakan dalam dua

bentuk yaitu kegunaan yang bersifat teoritis yaitu untuk

mengembangkan ilmu dan kegunaan yang bersifat praktis yaitu

untuk membantu memecahkan masalah yang ada pada objek

yang diteliti. Dengan kata lain dapat dikatakan juga bahwa

kegunaan penelitian terdiri atas kegunaan ilmiah yang

beorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan

kegunaan sosial yang berorientasi sebagai salah satu usaha dan

tahapan dalam memecahkan masalah sosial dan budaya. Selain

itu, kegunaan penelitian juga dapat berorientasi pada penelitian

terapan (applied research) atau secara operasional diarahkan pada

penelitian kebijakan (policy research).

Pada bagian ini, pernyataan yang dikemukakan adalah

bahwa penelitian ini memiliki nilai guna, baik kegunaan

akademis (pengembangan teori, penolakan atau pembuktian

Page 25: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

14

teori) maupun untuk kegunaan praktis. Kalimat yang biasa

digunakan adalah sebagai berikut: (1) Penelitian ini diharapkan

berguna bagi pengembangan pengetahuan ilmiah, di bidang

ilmu sejarah kebudayaan Islam, terutama kajian Islam

Nusantara. (2) Penelitian ini dapat dijadikan penelitian

selanjutnya yang serupa, dan sedikit banyak penelitian ini akan

memberikan kontribusi bagi pengembangan pengetahuan

ilmiah di bidang sejarah Islam di wilayah Asia Tenggara.

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berisi kajian literatur (review) yang

relevan dengan pokok bahasan penelitian yang akan dilakukan,

atau memberi inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian.

Pustaka yang diulas hendaknya mencakup pustaka terbaru, dan

juga pustaka terbitan lama yang relevan dengan bidang yang

diteliti. Dalam hal ini pustaka primer, atau sumber pertama

harus diprioritaskan.

Tinjauan pustaka ini penting keberadaannya, terutama

untuk menempatkan posisi dan keterkaitan penelitian yang

dilakukan peneliti di antara penelitian-penelitian sebelumnya.

Dengan tinjauan pustaka, penelitian yang akan dilakukan secara

jelas dapat diketahui, apakah sudah pernah dilakukan atau

belum oleh peneliti sebelumnya? Kalau sudah pernah

dilakukan, maka perlu dijelaskan perbedaan penelitian

terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam

tinjauan pustaka, hal ini harus dijelaskan.

Page 26: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

15

Tinjauan Pustaka pada dasarnya memiliki sejumlah

fungsi penting dalam menyajikan gagasan penelitian. Fungsi

yang dimaksud antara lain: (1) Menghubungkan

karya/penelitian terdahulu dengan karya yang sedang diteliti

sebagai karya yang memiliki keterkaitan (connecting works). (2)

Mengkonstruksi kerangka pikir keilmuan untuk menunjukkan

gejala yang tetap atau masih berlangsung (continuity) dan gejala

atau trend yang sudah berubah (change). (3) Menegaskan sikap

peneliti pada posisi yang dipilihnya diantara karya-karya yang

sudah ada sebagai suatu gap atau celah (research gap) yang belum

diisi. (4) Mengidentifikasi informasi yang relevan dalam karya-

karya akademik sebagai pengakuan, penilaian atau bahkan kritik

terhadap produk pengetahuan yang telah ada. (5) Menunjukkan

orisinalitas sebuah penelitian yang dilakukan dalam rangka

mengembangkan ilmu pengetahuan (6) Mengulas karya-karya

terdahulu berdasarkan metodologi, perspektif atau kerangka

pikir yang digunakan.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tinjauan

pustaka adalah: (1) Mengidentifikasi bahan pustaka yang

berhubungan dengan masalah penelitian seperti buku-buku,

skripsi/tesis/disertasi, dan artikel jurnal ilmiah. (2) Melakukan

pemilihan isi dalam bahan pustaka itu, dengan melihat

kerangka pikir dan perspektif yang digunakan. (3) Melakukan

penelaahan (review) terhadap isi tulisan dalam bahan pustaka

dengan menampilkan nama pengarang, judul buku, tempat

diterbitkan, tahun penerbitan dan halaman. (4) Menyusun

ulasan berdasarkan alur pikir penulis, baik secara klimaks atau

anti klimaks atau berdasarkan klasifikasi tertentu (besar-

kecil;luas-sempit;berpengaruh-kurang berpengaruh). Untuk itu,

Page 27: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

16

Tinjauan Pustaka tidak sekadar menampilkan sejumlah

karya/hasil penelitian, tetapi yang lebih penting adalah

mengulas karya-karya yang relevan dengan analisis yang

memadai.

G. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan landasan berfikir yang berisi

uraian ringkas tentang teori yang digunakan dalam membingkai

jawaban penelitian. Ia bertujuan untuk membantu

pembentukan kerangka berfikir akademis dalam menjawab

masalah penelitian. Sebagai dasar pemikiran, kerangka teori

dapat berupa kerangka penalaran yang logis dengan cara

berfikir ilmiah dalam upaya memecahkan masalah.

Dalam penelitian kualitatif, teori yang digunakan dalam

penyusunan proposal masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah peneliti terjun ke lapangan atau mengamati

kasus-kasus sosial dan budaya. Dalam kaitannya dengan teori,

jika dalam penelitian kuantitatif misinya bersifat menguji

hipotesis atau teori, maka dalam penelitian kualitatif misinya

lebih cenderung menemukan teori.

Adapun jumlah teori yang dikemukakan tergantung

pada konsep yang menjadi bahan penelitian. Jika peneliti

melibatkan tiga konsep yang diteliti, maka teori yang

dikemukakan adalah tiga hal yang menjadi landasan berfikirnya.

Keberadaan teori tersebut tentu harus mempertimbangkan

relevansi dan efisiensi dalam rangka membantu menjelaskan

masalah. Misalnya: studi ini menggunakan teori Kaweruh Jiwa

Page 28: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

17

Ki Ageng Suryomentaram dengan tujuan untuk mengelaborasi

tipologi manusia dengan perspektif indigenous dalam rangka

menguji berbagai dimensi kemanusiaan, baik dari sisi fisikal,

emosional, intelektual maupun intuitif. Penelitian ini juga

melibatkan teori strukturalisme untuk mengungkap fenomena

kehidupan manusia yang tidak dimengerti kecuali melalui

keterkaitannya satu sama lain.

Secara teknis, pembahasan kerangka teori ini dapat

diuraikan dalam sub bahasan secara mandiri, tapi juga dapat

diuraikan pada salah satu bagian sub bahasan metodologi

penelitian. Jika diletakkan pada sub bahasan metodologi, maka

ia biasanya dijelaskan pada bagian metode analisis data dan

pendekatannya.

H. Metodologi Penelitian

Bagian ini menjelaskan sejumlah prosedur penelitian

yang mencakup metode, pendekatan, teknik pengumpulan

data, dan metode analisis data.

1. Jenis Penelitian

Pada bagian ini, peneliti perlu menentukan jenis

penelitian yang akan dilakukannya, apakah penelitian

lapangan atau penelitian pustaka. Juga perlu disebutkan

apakah jenis penelitian yang akan digunakan adalah

metode penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen

kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori

Page 29: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

18

dan wawasan yang luas sehingga bisa bertanya,

menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti

untuk menjadi lebih jelas. Metode ini lebih menekankan

pada makna dan cenderung terikat nilai. Penelitian

kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk

mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami

interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk

memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah

perkembangan.

2. Sumber Data

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, data

diartikan sebagai kenyataan yang ada yang berfungsi

sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat,

keterangan yang benar, dan keterangan atau bahan yang

dipakai untuk penalaran dan penyelidikan.

Dalam pengertian lain, data adalah semua

keterangan yang berasal dari responden maupun yang

berasal dari dokumen-dokumen, baik dalam bentuk

statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan

penelitian. Dengan demikian, data adalah semua informasi

baik berupa benda nyata, sesuatu yang abstrak, ataupun

peristiwa/gejala yang ada, baik secara kuantitatif ataupun

kualitatif.

Sedangkan sumber data dalam penelitian adalah

darimana subyek/materi data diperoleh. Karena itu

sumber data berkaitan erat dengan teknik pengumpulan-

nya. Apabila dalam pengumpulan data menggunakan

Page 30: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

19

kuisioner atau wawancara, maka sumber datanya adalah

responden. Bila dalam pengumpulan data menggunakan

observasi maka sumber datanya adalah benda, gerak atau

proses sesuatu. Bila dalam pengumpulan data

menggunakan dokumen maka sumber datanya adalah

dokumen dan catatan. Karena itu, sumber data penelitian

dapat diperoleh dari manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,

benda, dokumen, catatan dan gejala atau peristiwa yang

terjadi di sekitar kita.

Secara umum jenis data dapat diklasifikasi menjadi

dua; data primer dan sekunder. Data yang dapat

dikumpulkan langsung oleh peneliti dari pihak yang

bersangkutan (pihak pertama) disebut data primer.

Sementara data yang diperoleh dari pihak lain (pihak

kedua) disebut sumber sekunder.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam kegiatan pengumpulan data sebaiknya

ditentukan salah satu teknik yang menjadi prioritas dan

teknik lain yang berfungsi melengkapi. Pilihan penggunaan

teknik pengumpulan data tersebut sangat tergantung pada

pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, serta

masalah penelitian yang hendak dijawab. Beberapa jenis

teknik pengumpulan data antara lain:

Page 31: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

20

a. Studi Pustaka (Dokumentasi)

Studi kepustakaan adalah teknik mengumpul-

kan data dari bermacam-macam bahan yang terdapat

diruang kepustakaan, seperti koran, buku-buku,

majalah, naskah, dokumen dan sebagainya yang

relevan dengan penelitian (Koentjaraningrat, 1983:

420). Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian

teoritis, historis dan referensi lain yang berkaitan

dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang

pada situasi sosial yang diteliti. Aktivitas ini dianggap

sangat penting dalam melakukan penelitian karena

pada dasarnya penelitian tidak akan lepas dari literatur-

literatur ilmiah (Sugiyono, 2012: 291). Bahan-bahan

yang menjadi sasaran penelusuran pustaka dapat

diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,

artikel ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,

ketetapan-ketetapan, ensiklopedia, dan sumber-

sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.

Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat

memanfaatkan semua informasi, data sejarah dan

pemikiran-pemikiran yang relevan dengan

penelitiannya. Untuk melakukan studi kepustakaan,

perpustakaan menjadi tempat yang tepat untuk

memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan

untuk dikumpulkan, dibaca, dicatat dan dimanfaatkan

sebagai rujukan.

Ada beberapa hal yang menjadi alasan

mengapa studi kepustakaan ini penting. Pertama,

karena masalah penelitian yang dikaji oleh peneliti

Page 32: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

21

hanya bisa dijawab lewat penelitian pustaka dan

mungkin tidak bisa mengharapkan datanya dari riset

lapangan. Dalam kajian sejarah biasanya terjadi

masalah ini. Kedua, studi pustaka diperlukan sebagai

satu tahap tersendiri yaitu studi pendahuluan untuk

memahami gejala baru yang terjadi dalam masyarakat.

Ketiga, data pustaka tetap bisa diandalkan untuk

menjawab masalah penelitiannya. Keempat, karena

kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan

waktu, maka studi pustaka relatif lebih terjangkau.

b. Wawancara (Interview)

Pengumpulan data penelitian bisa dilakukan

dengan cara wawancara, yaitu dialog tanya jawab

antara peneliti dengan informan baik dilakukan secara

terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara yang

terstruktur adalah tanya jawab yang telah disiapkan

secara sistematis untuk menggali informasi

berdasarkan daftar pertanyaan yang telah dibuat.

Dalam kegiatan ini, peneliti biasanya menggunakan

alat bantu tape recorder, kamera foto, dan material

lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.

Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah

wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan

diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin

penting masalah yang ingin digali dari informan.

Teknik pengumpulan data dengan wawancara ini

Page 33: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

22

digunakan dalam penelitian kualitatif maupun

kuantitatif.

Teknik wawancara dalam penelitian kualitatif

biasanya menggunakan wawancara mendalam (in-depth

interview). Wawancara jenis ini adalah kegiatan untuk

memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau

tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.

Sebagai upaya untuk menggali informasi yang detail

dan mendalam, kegiatan ini membutuhkan waktu yang

cukup lama. Dalam proses wawancara, berbagai hal

bisa digali untuk mengetahui pengalaman, latar

belakang, pendapat, perasaan, pengetahuan dan hal-

hal yang berkaitan dengan kesaksian sebuah peristiwa.

c. Observasi

Pengumpulan data penelitian bisa dilakukan

juga dengan pengamatan langsung terhadap objek

yang ditelitinya. Aktivitas ini disebut dengan observasi.

Ada beberapa hal yang bisa digali dari aktivitas

pengamatan antara lain ruang (tempat), pelaku,

kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa,

waktu, dan perasaan. Alasan peneliti memilih teknik

ini juga harus didasarkan pada kebutuhan untuk

menyajikan gambaran realistik perilaku atau peristiwa,

untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu

mengerti perilaku manusia, dan untuk mengevaluasi

yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu

Page 34: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

23

atau melakukan umpan balik terhadap pengukuran

tersebut.

Beberapa bentuk observasi yang dapat

digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi

partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi

kelompok tidak terstruktur.

1) Observasi partisipasi (participant observation) adalah

metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan dimana observer atau peneliti benar-

benar terlibat dalam keseharian informan.

2) Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang

dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi.

Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus

mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam

mengamati suatu objek.

3) Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan

secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa

objek sekaligus.

Dalam penelitian yang menggunakan teknik

observasi, hendaknya peneliti tidak hanya menjelaskan

alasan mengapa observasi dilakukan tetapi juga

dipaparkan bagaimana proses pengamatan itu

berlangsung.

Page 35: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

24

d. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu teknik

pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak

langsung bertanya jawab dengan responden).

Instrumen atau alat pengumpulan datanya disebut

angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang

harus dijawab atau direspon oleh responden.

Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan

jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.

Menurut Sugiyono kuisioner adalah usaha

mengumpulkan informasi dengan menyampaikan

sejumlah pertanyaan secara tertulis, untuk dijawab

secara tertulis pula oleh responden. Kuisioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

Kuesioner (angket) merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan daftar pertanyaan/seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya

jawab dengan responden. Daftar pertanyaan

(kuisioner) adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-

pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan

seorang peneliti untuk mengumpulkan data dan

pendapat dari para responden yang telah dipilih.

Daftar pertanyaan ini kemudianakan dikirim kepada

Page 36: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

25

para responden yang akan mengisinya sesuai dengan

pendapat mereka.

Selain beberapa teknik pengumpulan data di

atas, peneliti juga dapat menggunakan teknik FGD

(Focus Group Discussion) dan teknik pengumpulan data

lainnya.

4. Metode Analisis Data

Ketika data penelitian diperoleh, langkah

selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut.

Kegiatan analisis data merupakan penguraian data melalui

kategorisasi dan klasifikasi, sistematisasi, perbandingan dan

pencarian hubungan antara data. Sebagaimana penelitian

kualitatif, peneliti sejarah perlu menemukan cara untuk

menganalisis berbagai data dan mensintesakan menjadi

sebuah narasi berdasarkan kerangka pemikiran yang telah

dibangun sebelumnya. Pilihan yang biasanya ditempuh

adalah menggunakan kerangka teoretis untuk membingkai

data dan informasi yang telah dikumpulkan. Selain itu, juga

bisa ditempuh model „analisis isi‟ dimana sejumlah isu

diurai menurut tema-tema yang menjadi fokus kajian.

Pilihan lain bisa juga dengan cara membiarkan data

“berbicara” sampai pola atau tema mengerucut dengan

sendirinya.

Selain itu, peneliti juga hendaknya menjelaskan

pendekatan yang digunakannya dalam penelitian ini.

Pendekatan dalam penelitian adalah sudut pandang yang

digunakan oleh peneliti dalam penelitian yang

Page 37: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

26

dilakukannya. Pilihan yang tersedia bisa berupa pendekatan

historis, pendekatan fenomenologis, pendekatan

sosiologis, pendekatan antropologis, dan pendekatan

lainnya, sesuai dengan sudut pandang yang digunakan

peneliti. Pendekatan ini dapat membantu peneliti untuk

mengurai dan menganalisa data dengan perspektif

teori/keilmuan tertentu, sehingga proses pembacaannya

dapat terukur dan terstruktur dengan baik dan sistematis.

Adapaun terkait dengan analisis data kualitatif,

setidaknya ada tiga pola analisis data yang umum

digunakan. Ketiga pola tersebut adalah reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan (Miles dan

Huberman, 1992). Reduksi data mengacu pada proses

pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data mentah yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini terjadi

secara terus menerus selama penelitian berlangsung,

bahkan sebelum data benar-benar terkumpul sebagaimana

terlihat dari kerangka konseptual penelitian, permasalahan

dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Dalam

menyajikan data, peneliti menyusun teks naratif secara

tematik baik dengan format diagram konteks maupun

matriks. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi

terorganisirkan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga

makin mudah dipahami dan merencanakan kerja penelitian

selanjutnya. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun

data yang yang relevan sehingga menjadi informasi yang

dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Penarikan

kesimpulan didasarkan pada temuan setelah melakukan

Page 38: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

27

verifikasi data. Penarikan kesimpulan dalam penelitian

kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang belum

pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar atau

gelap, menjadi jelas setelah diteliti.

I. Teknik dan Sistematika Penulisan

Teknik penulisan tesis adalah cara dan prosedur

penulisan yang digunakan peneliti untuk menuliskan tesisnya.

Dalam konteks ini, teknis penulisan tesis merujuk pada Buku

Pedoman Penulisan Tesis yang diterbitkan Pascasarjana

STAINU Jakarta.

Adapun sistematika penulisan adalah penjelasan tentang

bagian-bagian yang akan ditulis di dalam penelitian secara

sistematis. Dalam sistematika ini juga dijelaskan mengapa

penelitian ini dibagi ke dalam sekian bagian dan mengapa

bagian yang satu ditaruh di suatu bab dan bagian yang lain

ditaruh di bab atau bagian yang berbeda. Jadi sistematika

penulisan tidak sekadar memindah daftar isi, tetapi juga

menjelaskan runtutan logikanya.

J. Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah daftar sumber data yang

diperoleh sebagai bahan penelitian. Sumber data itu bisa

berasal dari buku, jurnal, majalah, koran, ensiklopedi,

internet/web, CD, rekaman-rekaman, dan sebagainya. Daftar

Page 39: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

28

pustaka hendaknya mengikuti sistem penulisan yang telah

diatur dalam pedoman ini.

K. Outline atau Rencana Daftar Isi

Outline penelitian atau rencana daftar isi perlu

dicantumkan dalam proposal untuk menunjukkan kejelasan

arah penelitian. Bagian ini merefleksikan kerangka pikir peneliti

dalam menata gagasan penelitian. Melalui outline ini pembaca

dapat melihat seberapa solid gagasan dibingkai dengan pola

yang sistematis.

Page 40: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

29

B A B III

SISTEMATIKA PENYUSUNAN TESIS

Sistematika penyusunan tesis pada dasarnya dibagi ke

dalam tiga bagian, yakni bagian awal, bagian utama dan bagian

terakhir.

A. Bagian Awal

1. Cover luar. Aturan pembuatan cover luar ada di dalam bab

berikutnya.

2. Cover dalam. Isi cover dalam sama dengan cover luar,

hanya saja ia dicetak dengan kertas HVS dengan ukuran

B5.

3. Halaman persetujuan dosen pembimbing adalah halaman

di mana para pembimbing menyetujui bahwa tesis ini telah

melalui proses pembimbingan sehingga layak untuk

diajukan ke sidang munaqasyah.

4. Halaman pengesahan adalah halaman surat keputusan

sidang munaqasyah yang menyatakan bahwa tesis tersebut

telah diujikan dan dinyatakan lulus.

5. Halaman pernyataan orisinalitas, berisi pernyataan penulis

yang menegaskan bahwa tesis yang bersangkutan adalah

karya asli penulis, bukan plagiat. Pernyataan penulis ini

diberi materai 6000.

6. Halaman motto atau persembahan.

Page 41: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

30

7. Halaman kata pengantar berisi ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian tesis.

8. Halaman daftar isi.

9. Halaman daftar tabel (jika ada).

10. Halaman daftar gambar (jika ada).

11. Halaman daftar lambang atau singkatan (jika ada)

12. Abstraksi adalah rangkuman tesis dengan jumlah 250-300

kata. Bagian ini ditulis maksimal satu halaman dengan jarak

satu spasi. Abstrak hendaknya memuat fokus masalah

penelitian, persamaan dan perbedaan dengan penelitian

sebelumnya, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh

dan kesimpulan.

B. Bagian Utama

1. Pendahuluan;

2. Pembahasan (terdiri dari beberapa bab, sesuai kebutuhan);

3. Penutup (kesimpulan).

C. Bagian Terakhir

1. Daftar pustaka;

2. Daftar lampiran;

3. Curriculum vitae berisi biodata penulis, meliputi data

pribadi, latar belakang pendidikan, pengalaman organisasi,

pengalaman kerja, karya-karya dan sebagainya bila

diperlukan.

Page 42: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

31

B A B IV

TEKNIK PENULISAN TESIS

A. Bahan dan Ukuran

1. Cover Tesis

Cover tesis dibuat dari kertas tebal yang terdiri dari lapisan

luar plastic, kemudian kertas buffalo atau linen. Warna dasar

cover untuk tesis Pascasarjana Program Magister (PPM)

adalah hijau. Tulisan pada cover atau sampul depan

berwarna hitam. Adapun cover luar berisi: Judul,

Keterangan Laporan, Logo Sekolah Tinggi Agama Islam

Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta, nama

penulis/penyusun dan NIM, dan nama institusi. (Lihat

contoh pada lampiran).

2. Kertas untuk tesis adalah kertas HVS putih 70/80 gram,

ukuran B5 (21 cm x 29,7 cm).

B. Teknik Pengetikan

1. Naskah tesis diketik pada setiap lembar kertas ilmiah

dengan halaman bolak-balik.

2. Naskah tesis diketik 1,5 spasi. Tesis berbahasa Inggris dan

Indonesia menggunakan huruf standar Times New

Roman, font size 12, kecuali catatan kaki (font size 10).

Page 43: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

32

Sedangkan tesis berbahasa Arab diketik satu spasi

menggunakan font Traditional Arabic, font size 18 kecuali

catatan kaki (font size 12).

Naskah tesis yang ditulis dengan bahasa Indonesia

minimal harus mencapai 150 halaman dan maksimal 250

halaman. Sedangkan tesis yang ditulis dengan bahasa Arab

dan Inggris minimal harus mencapai 100 halaman dan

maksimal 200 halaman.

3. Naskah tesis diketik dengan margin kertas 2,5 cm (atas,

bawah, kanan dan atas).

4. Setiap alinea baru harus diketik menjorok ke dalam dengan

menggunakan TAB (1 kali) atau 7 ketukan.

5. Penulisan Halaman. Untuk bahasa Indonesia dan Inggris,

halaman awal (meliputi cover dalam, persetujuan

pembimbing, pengesahan, motto, abstraksi, kata pengantar

dan daftar isi) dimulai dengan angka romawi kecil (i, ii, iii,

iv, v, …) diletakkan di bagian tengah bawah (bottom-center).

Sedangkan halaman isi (BAB I, II, III, IV, V, Daftar

Pustaka dan Lampiran) ditulis dengan angka latin

diletakkan di atas pojok kanan (top-right), kecuali halaman

awal setiap BAB, diletakkan di bagian tengah bawah

(bottom-center). Untuk yang berbahasa Arab halaman awal

ditulis dengan abjad Arab ( ش - -ـ -د -ج -ب -أ ),

sedangkan halaman isi, daftar pustaka dan lampiran ditulis

dengan angka Arab diletakkan di atas pojok kiri (top-left),

kecuali halaman awal setiap BAB, diletakkan di bagian

tengah bawah (bottom-center). Pada halaman awal dan di

setiap BAB dipisah (disisipi) dengan kertas berwarna,

Page 44: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

33

sesuai warna cover, bergambar logo STAINU Jakarta di

tengahnya, dengan tujuan sebagai pemisah (sparator).

C. Penulisan Terjemahan

1. Khusus untuk penulisan Al-Qur‟an harus menggunakan

„A‟ dan „Q‟ kapital, yakni Al-Qur’an, baik di awal ataupun

di tengah kalimat, bukan al-Qur‟an atau Al-

qur‟an/Alquran.

2. Terjemahan Al-Qur‟an, hadis dan teks-teks asing ditulis

miring/italic. Terjemahan diawali dan diakhiri dengan

tanda kutip ganda (“…..”) dengan single spacing (1 spasi).

3. Khusus untuk Al-Qur‟an diberi keterangan surat dan ayat

di akhir terjemah seperti ini, (QS. Al-Baqarah [2]:30).

Hadis harus ditulis lengkap sanad dan matannya serta

diberi keterangan perawi terakhir di akhir tulisan matan

hadis dan diberi nomor footnote dari sumber primer.

Sedangkan terjemahnya ditulis dalam tanda petik (“…..”)

dan dicetak miring (italic). Contoh:

“Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah

membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia

seorang di antara orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Mâ‟idah

[5]:30)

Page 45: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

34

أث ش ػ ثب ػ حذ ثب صفب حذ ػجذ للا ث ثب ػه حذ

صهى قبل: ل ػه طهى للا انج ػجبس ػ اث يؼجذ ػ

سخم ثبيش أح إل يغ ري يحشو. )سا انجخبسي(خه

“Diriwayatkan dari „Alî ibn Abdillâh dari Sufyân dari „Amr dari

Abî Ma‟bad dari Ibn „Abbâs dari Rasulullah Saw bersabda:

„Janganlah seorang laki-laki menyendiri dengan seorang perempuan,

kecuali disertai dengan mahramnya‟.” (HR. al-Bukhari)

4. Setiap terjemahan Al-Qur‟an dan hadis atau teks-teks asing

yang panjang ditulis secara menjorok rata dengan satu kali

TAB.

5. Potongan ayat yang tidak lengkap menggunakan tanda

elipsis “titik tiga” (...) dan di akhiri tanda titik. Jadi, ada

empat titik (....)

Contoh:

“Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah

membunuh saudaranya....” (QS. Al-Mâidah [5]:30)

Atau

“...maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.”

(QS. Al-Mâidah [5]:30)

D. Kutipan

Sebagai suatu kajian yang bersifat analitis dan kritis,

karya ilmiah sangat membutuhkan kutipan-kutipan. Paling

tidak ada dua fungsi kutipan. Pertama, sebagai bukti

Page 46: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

35

keterbukaan dan kejujuran ilmiah seorang peneliti/penulis.

Kedua, kutipan juga dibutuhkan sebagai konfirmasi bagi yang

melakukan penelitian dalam rangka pengayaan analisis. Kutipan

ada dua macam:

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung yaitu kutipan yang sama persis

dengan sumber asli, baik dari segi struktur kalimat maupun

tanda baca yang digunakan. Kutipan langsung harus

mengikuti aturan sebagai berikut:

a. Kutipan tidak boleh melebihi satu halaman.

b. Kutipan digunakan hanya untuk hal-hal yang penting

saja seperti arti bahasa, definisi, komentar, atau

pendapat pakar.

c. Kutipan yang panjangnya kurang dari 6 baris ditulis

dua spasi, diberi tanda petik rangkap pada awal dan

akhir kutipan dan dimasukkan ke dalam teks, dan

diberi nomor kutipan, yaitu dengan pola catatan kaki

(footnote).

d. Kutipan yang panjangnya enam baris lebih diketik satu

spasi (untuk huruf latin) dan satu setengah spasi

(untuk tulisan huruf Arab), tanpa tanda petik rangkap

di awal dan akhir kutipan. Baris pertama ditulis

menjorok (dengan TAB), begitu seterusnya pada awal-

awal baris.

e. Kutipan terjemah Al-Qur‟an, hadis Nabi atau teks-

teks lainnya dianggap seperti kutipan langsung yang

Page 47: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

36

panjangnya enam baris ke atas, meskipun kurang dari

enam baris ditulis miring, berspasi satu, serta tidak

perlu menuliskan “artinya”.

f. Kutipan ayat-ayat Al-Qur‟an dan hadis ditulis dengan

huruf Arab sebagaimana aslinya, khusus untuk ayat-

ayat Al-Qur‟an perlu disebutkan nama dan nomor

surat serta nomor ayat yang dikutip dan dituliskan di

antara tanda kurung. Sedangkan kutipan hadis harus

dilengkapi dengan sanad yang lengkap dan perawinya,

disertai pula dengan keterangan sumber kutipan

(dalam footnote) dari sumber primer.

g. Kutipan puisi, baik Arab maupun latin harus ditulis

satu spasi dan dipisahkan dari teks.

h. Anotasi atau keterangan pendek dapat disisipkan

sesudah kata-kata ungkapan kalimat yang diberi

keterangan itu, dituliskan di antara tanda kurung.

Apabila anotasi itu sampai mencapai satu baris atau

lebih dituliskan sebagai catatan kaki.

i. Kalimat elipsis adalah kalimat yang bagiannya ada

yang dibuang. Kutipan yang berbentuk kalimat elipsis

dimasukkan dalam bagian teks karya tulis dan diberi

tanda titik tiga (…) baik di awal, di tengah maupun

diakhir.

j. Interpolasi yaitu apabila terdapat kesalahan dalam

sumber kutipan dapat dilakukan koreksi dengan

menulis (sic).

Page 48: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

37

2. Kutipan Tidak Langsung (Parafrase)

Kutipan tidak langsung (parafrase) yaitu kutipan

yang didasarkan pada ide atau pokok pikirannya saja.

Aturan penulisan parafrase biasanya mengikuti aturan

sebagai berikut :

a. Kutipan ini dapat berbentuk saduran, ringkasan, atau

kesimpulan.

b. Penulis atau peneliti tidak perlu memberi tanda petik.

c. Pokok pikiran yang dikutip, ditulis seperti teks biasa

dengan menyebut sumber rujukannya, dan catatan

pengutipannya diletakkan di bagian akhir kutipan.

d. Sumber kutipan harus merujuk pada tulisan atau

pandangan pakar atau ilmuan yang ahli dalam

bidangnya. Sumber kutipan bukan berupa buku daras

(buku ajar) untuk para pelajar Madrasah Aliyah atau

SMU, meskipun subtansinya sama.

e. Untuk memberi bobot akademik dan sebagai bukti

penguasaan bahasa harus mencakup minimal dua

sumber/buku yang berbahasa Arab atau berbahasa

Inggris yang terkait dengan pokok bahasan, tidak

termasuk kamus atau ensiklopedi.

f. Kutipan yang berasal dari kitab tafsir dan hadis harus

bersumber pada kitab aslinya (sumber primer), tidak

mengacu kepada sumber orang lain (sumber

sekunder), dengan menyebutkan secara lengkap nama

pengarang, judul buku, jilid buku, dan halamannya.

Page 49: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

38

g. Kutipan dapat pula bersumber dari situs internet yang

otoritatif dan memiliki dewan redaksi (seperti situs

kementerian, lembaga pendidikan/penelitian yang

kredibel, media massa) dengan mencantumkan nama

situs, tanggal akses, jam akses, dan menunjukkan link-

nya secara lengkap. Sebagai catatan, tidak

diperkenankan mengambil materi dari Wikipedia, Blog

dan situs yang tidak otoritatif.

E. Sistem Penulisan Catatan Kaki

Penulisan rujukan yang dijadikan sumber, ditulis dalam

catatan kaki (footnote). Catatan kaki adalah catatan pada bagian

bawah halaman teks yang menyatakan sumber suatu kutipan,

pendapat, pandangan, atau teori mengenai masalah tertentu

yang dijelaskan dalam teks. Catatan kaki tidak berisi penjelasan

ekstra (tambahan) yang berisi komentar, kritik dan informasi

lain, karena akan mengganggu pandangan serta mengacaukan

tata kelola data dan referensi.

1. Catatan kaki diketik satu spasi, ukuran font 10 (untuk

bahasa Inggris dan Indonesia) dan 12 (untuk bahasa Arab).

Dimulai dari margin kiri untuk tesis berbahasa Indonesia

dan Inggris dan margin kanan untuk berbahasa Arab dan

ditulis menjorok ke dalam (1 kali TAB).

2. Catatan kaki pada tiap bab diberi nomor urut mulai dari

angka satu sampai akhir. Dan diganti dengan nomor satu

lagi pada bab baru berikutnya.

Page 50: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

39

3. Penulisan catatan kaki mengikuti kalimat atau bagian

paragraf yang dikutip baik langsung maupun tidak

langsung. Simbolnya dengan nomor yang tersusun secara

berurutan dan ukurannya lebih kecil (superscript). Sumber

pertama yang digunakan pertama kali memuat secara utuh

nama penulis, judul buku atau tulisan (italics), tempat terbit,

penerbit, tahun dan halaman yang dirujuk. Untuk penanda

halaman, digunakan huruf h. (ha titik) dan .ص (Shâd, titik)

untuk tulisan Arab.

Jika sumber tulisan yang sama digunakan kembali, baik

secara langsung ataupun disela dengan tulisan lain, maka

dicantumkan: nama penulis (boleh disingkat), judul buku

atau tulisan (italics, boleh dipendekkan, tapi tidak

disingkat), dan halaman saja yang harus ditulis. Jika penulis

yang sama menulis karya yang berbeda, maka prosedur

awal diulang kembali. Untuk lebih jelas, perhatikan contoh

berikut ini:

1 Ryan Sugiarto, Psikologi Raos: Saintifikasi Kawruh

Jiwa Ki Ageng Suryomentaram, (Yogyakarta: Pustaka Ifada,

2015), h. 139.

2 Nur Syam, Tarekat Petani: Fenomena Tarekat

Syattariyah Lokal, (Yogyakarta: LkiS, 2013), h. 164.

3 Syam, Tarekat Petani, h. 173.

4 Ubaidillah Achmad dan Yuliyatun Tajuddin, Suluk

Kiai Cebolek Dalam Konflik Keberagamaan dan Kearifan Lokal,

(Jakarta: Prenada, 2014), h. 140.

5 Nur Syam, Tarekat Petani, h. 99.

Page 51: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

40

6 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, vol. 14

(Bandung: Lentera Hati, 2013), h. 167.

Berikut ini rincian cara penulisan catatan kaki yang

harus diperhatikan:

No Jenis

Referensi Sistem Penulisan

1 Buku oleh satu orang penulis

1 Zainul Milal Bizawie, Masterpiece Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring Ulama-Santri (1830-1945) (Tangerang: Pustaka Compass, 2016), h. 131.

2 Bizawie, Masterpiece Islam Nusantara, h. 179.

2 Buku oleh dua orang penulis

1 M. Dien Madjid dan Johan Wahyudi, Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar (Jakarta: Prenada Media Group, 2014), h. 75.

2 Madjid dan Wahyudi, Ilmu Sejarah, h. 96.

3 Buku oleh tiga orang (atau lebih) penulis

1 M. Isom Yusqi, dkk., Mengenal Konsep Islam Nusantara, (Jakarta: Pustaka STAINU, 2015), h. 123.

2 Yusqi, dkk., Mengenal Konsep, h. 42.

4 Buku tanpa penulis yang jelas

1 Sejarah Melayu/Malay Annals (Kuala Lumpur, Oxford University Press, 1970), h. 24.

2 Sejarah Melayu, h. 33.

5 Institusi dan asosiasi (atau yang sejenis) sebagai penulis

1 Tim Forza Pesantren, Ijtihad Politik Islam Nusantara: Membumikan Fiqih Siyasah Melalui Pendekatan Maqasid asy-Syari‟ah (Kediri, Lirboyo Press, 2015), h. 49.

Page 52: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

41

2 Tim Forza, Ijtihad Politik Islam Nusantara, h. 70.

6 Kumpulan tulisan dengan editor

1 Mastuki dan M. Ishom El-Saha, ed., Intelektualisme Pesantren:Potret Tokoh dan Cakrawala Pemikiran di Era Pertumbuhan Pesantren (Jakarta: Diva Pustaka, 2003), h. 145.

2 Mastuki dan El-Saha, Intelektualisme Pesantren, h. 150.

7 Buku atau kumpulan tulisan yang dicetak lebih dari 1 (satu) kali

1 Jujun S. Suriasumantri, Ilmu Dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan Tentang Hakekat Ilmu, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2012), Cet. XII, h. 318.

2 Suriasumantri, Ilmu Dalam Perspektif, h. 320.

8 Buku atau kumpulan tulisan yang cetakan selanjutnya bukan dari penerbit edisi awal

1 Simuh, Sufisme Jawa : transformasi tasawuf Islam ke mistik Jawa, (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995; reprint, Yogyakarta: Narasi, 2016), h. 217.

2 Simuh, Sufisme Jawa, h. 225.

9 Tulisan di dalam buku atau kumpulan tulisan

1 Afifuddin Muhajir, “Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia,” dalam Akhmad Sahal dan Munawir Aziz, ed., Islam Nusantara: Dari Ushul Fiqh Hingga Konsep Historis (Bandung: Mizan Pustaka, 2015), h. 65.

2 Muhajir, “Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia,” h. 67.

Page 53: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

42

10 Prosiding, konferensi, workshop atau seminar yang dipublikasikan

1 Adib Misbahul Islam, “Nazam Tarekat: Perlawanan Kiai Ahmad ar-Rifa‟i terhadap Birokrasi,” dalam Islam Nusantara Past and Present: Proceeding of International Conference on Islam Nusantara (ICON) 2014 (Jakarta: Pusmabit, 2014), h. 55.

2 Islam, “Nazam Tarekat: Perlawanan Kiai Ahmad ar-Rifa‟i terhadap Birokrasi,” h. 58.

11 Dokumen eletronik dari internet

1 Heyder Affan, “Polemik di balik istiIah 'Islam Nusantara,” artikel diakses pada 22 Juni 2015 dari http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150614_indonesia_islam_nusantara, jam 15.00 WIB.

2 Affan, “Polemik di balik Istilah.”

12 Entri ensiklopedia dengan nama penulis dan editor

1 Azim Malikov, “Islam: Saints and Sacred Geographies,” dalam Suad Joseph, ed., Encyclopedia of Women and Islamic Cultures, vol. V (Leiden: Brill, 2007), h. 223-225.

2 Malikov, “Islam,” h. 224.

13 Wawancara pribadi

1 Wawancara Pribadi dengan Said Agil Siradj, Jakarta, 25 Oktober 2015.

2 Wawancara Pribadi dengan Said Agil Siradj.

14 Artikel dalam koran

1 Deny Hamdani, “Raison de‟etre of Islam Nusantara,” The Jakarta Post, 06 Agustus 2015, h. 5.

15 Berita dalam koran

1 “Batunaga, Bagian dari situs lebih luas,” Pikiran Rakyat, 16 Mei

Page 54: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

43

2014, h. 1.

16 Artikel dalam jurnal atau majalah akademik berkala

1 Deny Hamdani, “Cultural System of Cirebonese People: Tradition of Maulidan in the Kanoman Kraton,” Indonesian Journal of Social Sciences 4, No. 1 (January-June 2012), h.12.

2 Hamdani, “Cultural System of Cirebonese People,” h. 14.

17 Artikel dalam jurnal atau majalah non-akademik berkala

1 Nadirsyah Hosen, “Islam Nusantara: Islam Lokal yang Menuju Islam Global?” Gatra, 2 Maret 2016, h. 60.

2 Hosen, “Islam Nusantara,” h. 61.

18 Skripsi, tesis atau disertasi

1 Mahrus El-Mawa, “Syattariyah wa Muhammadiyah: Suntingan Teks, Terjemahan dan Analisis Karakteristik Syatariyah di Keraton Kaprabonan Cirebon Pada Akhir Abad ke-19,” (Disertasi S3 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, 2015), h. 49.

2 Mahrus, “Syattariyah wa Muhammadiyah,” h. 52.

19 Ulasan/Resensi Buku

1 Azyumardi Azra, “Islam di „Negeri Bawah Angin‟ dalam Masa Perdagangan,” Studia Islamika 3, No. 2 (1996): h. 191-221, review buku Anthony Reid, Southeast Asia in the Age of Commerce (New Haven: Yale University Press, 1988).

2 Azra, “Islam di „Negeri Bawah

Page 55: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

44

Angin,‟ h. 196.

20 Buku Terjemahan

1 Alwi Shihab, Akar Tasawuf di Indonesia. Penerjemah M. Nursamad, (Bandung: Pustaka Iman, 2009), h. 37.

2 Shihab, Akar Tasawuf di Indonesia, h.41.

21 Buku tanpa nama kota/tempat terbit

1 Ibnu Taimiyya, Minhaj as-Sunnah an-Nabawiy, (T.tp.: Darul Urubiyya, 1962), h. 78.

2 Taimiyya, Minhaj as-Sunnah, h. 84.

22 Buku tanpa nama penerbit

1 Abu Dawud, Sunan (Kairo: T.pn., 1951), h. 173.

2 Dawud, Sunan, h. 179.

23 Buku tanpa tahun terbit

1 Ibrahim Bajuri, Hasyiah al-Bajuri „ala Matn al-Burdah (Bandung: Darul Ma‟arif, t.th.), h. 99.

2 Bajuri, Hasyiah al-Bajuri, h. 102.

24 Kutipan hadis dari buku-buku hadis

طحح انجخبسي، اصبػم انجخبسي. ، كزبة انضء، انحذث ، ط، ج انجخبسي

، )انقبشح: يكزجخ انجبث انحهج، سقى

.٢(، ص. ١١طحح انجخبسي، اصبػم انجخبسي. ، كزبة انضح ػه انخف، انحذث ، جانجخبسي

.٢، ص. سقى

Page 56: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

45

F. Teknik Numbering

BAB A. ………….

1. …………. a. …………. 1) …………. a) …………. (1) …………. (a) …………. dst

G. Penggunaan Bahasa

1. Penulisan tesis harus mengacu pada pedoman umum ejaan

bahasa indonesia yang disempurnakan (EYD) dan Kamus

Besar Bahasa Indonesi (KBBI) Edisi 2008 untuk yang

berbahasa Indonesia. Untuk yang berbahasa Arab dan

Inggris diserahkan kepada masing-masing pembimbing.

2. Penulisan tesis harus menggunakan bahasa baku (formal)

yaitu bahasa yang tidak berbelit-belit, sistematis dan logis

serta dapat dipahami oleh semua orang Indonesia.

3. Mahasiswa program S2 dibolehkan menulis tesis dengan

bahasa Arab atau bahasa Inggris.

4. Penggunaan kata dan istilah harus mengacu pada Kamus

Umum Bahasa Indonesia atau kamus lain yang relevan dan

otoritatif.

5. Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah

harus dengan huruf miring (italic).

Page 57: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

46

6. Penulisan huruf yang berasal dari bahasa Arab harus

berpedoman pada transliterasi (terlampir).

7. Tanda baca seperti titik, koma, titik dua, tanda seru, tanda

tanya, tanda prosen, tanda penghubung, garis miring dan

lainnya harus mengikuti kamus pedoman ejaan bahasa

Indonesia yang disempurnakan.

H. Penulisan Daftar Pustaka atau Bibliografi

1. Daftar pustaka diletakkan di akhir tulisan tesis setelah

kesimpulan dengan satu spasi, dan jarak antara daftar

pustaka satu dengan yang lainnya satu setengah spasi.

Daftar pustaka tidak menggunakan nomor urut.

2. Daftar pustaka ditulis dengan urutan: Nama pengarang

(nama kedua jika namanya terdiri dari dua kata yang bukan

merupakan tarkîb idhâfi atau nama terakhir), koma, nama

lengkap (tidak perlu mencantumkan gelar seperti Prof.,

Dr., MA,. M.Sc., Drs., S.Ag., K.H., Tgk. dan sebagainya),

koma, judul buku/karya dicetak miring (italic), koma, jilid

atau volume, koma, tempat penerbitan, titik dua, nama

penerbit, koma, nomor cetakan, tahun penerbitan, tanpa

ada tanda kurung [()].

3. Penulisan nama pengarang disusun menurut urutan

alfabetis dengan mendahulukan nama keluarga dan marga

(kalau ada) atau nama belakang, dan diketik pada ketukan

pertama. Namun penulis yang dimulai dengan kata

sandang al- urutan alfabetisnya bukan pada huruf A,

melainkan huruf sesudah al-. Untuk singkatan mengikuti

Page 58: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

47

nama terakhir. Bila informasi tentang buku/sumber

rujukan itu melebihi satu baris, maka baris kedua dan

berikutnya diketik mulai ketukan kelima.

4. Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka keduanya

ditulis dihubungkan dengan kata dan. Jika nama penulis

yang pertama lebih dari dua kata, maka penulisannya juga

harus dibalik. Apabila penulis lebih dari dua orang, maka

ditulis nama pertama dan diikuti kata at.all. atau آخسن

untuk berbahasa Arab.

5. Apabila ada dua karangan atau lebih berasal dari pengarang

yang sama, maka nama pengarang dicantumkan satu kali,

lainnya cukup diganti dengan garis sepanjang lima ketukan

dari garis margin kiri untuk tulisan latin, dan margin kanan

untuk tulisan bahasa Arab dan diikuti oleh koma, dengan

ketentuan mendahulukan sumber pustaka yang lebih

dahulu tahun penerbitannya.

6. Jika penulis dan tahunnya sama, sedangkan judul bukunya

berbeda, maka ditulis berdasarkan alfabetis judul bukunya.

7. Bahan/sumber yang diakses dari internet, cara

penulisannya adalah: Nama penulis, judul karya diletakkan

dalam tanda petik awal dan akhir (“___”), dari nama

website yang diakses secara lengkap, dan tanggal akses atau

download.

8. Jika terdapat buku lebih dari satu dari penulis yang sama,

maka nama penulis pada buku berikutnya tidak perlu

ditulis tetapi diganti dengan tanda garis bawah/underline

Page 59: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

48

(_______) dengan urutan berdasarkan abjad dari judul

buku.

Ash-Siddiqy, Hasbi, Ilmu-ilmu Al-Qur‟an, Jakarta:

Bulan Bintang, 1972.

_________, Tafsir an-Nûr, Jakarta: Bulan Bintang,

1954-1970.

9. Sumber hasil wawancara ditulis dengan cara menyebutkan:

Nama yang diwawancarai, tempat, dan tanggal wawancara.

Contoh :

M. Quraish Shihab, Wawancara, Jakarta 3 Desember

2007

7002ديسمبر 3, جاكرتا, المقابلة محمد قريش شهاب,

I. Contoh Penulisan Daftar Pustaka

No Jenis

Referensi Sistem Penulisan

1 Buku oleh satu orang penulis

Bizawie, Zainul Milal. Masterpiece Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring Ulama-Santri (1830-1945). Tangerang: Pustaka Compass, 2016).

2 Buku oleh dua orang penulis

Madjid, M. Dien dan Wahyudi, Johan. Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group, 2014.

3 Buku oleh tiga orang (atau lebih) penulis

Banawiratma, JB. dkk., Dialog Antarumat Beragama: Gagasan dan Praktik di Indonesia. Bandung:

Page 60: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

49

Mizan Media Utama, 2010.

4 Buku tanpa penulis yang jelas

Sejarah Melayu/Malay Annals. Kuala Lumpur, Oxford University Press, 1970.

5 Institusi dan asosiasi (atau yang sejenis) sebagai penulis

Tim Forza Pesantren. Ijtihad Politik Islam Nusantara: Membumikan Fiqih Siyasah Melalui Pendekatan Maqasid asy-Syari‟ah. Kediri, Lirboyo Press, 2015.

6 Kumpulan tulisan dengan editor

Mastuki dan El-Saha, M. Ishom, ed. Intelektualisme Pesantren: Potret Tokoh dan Cakrawala Pemikiran di Era Pertumbuhan Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka, 2003.

7 Buku atau kumpulan tulisan yang dicetak lebih dari 1 (satu) kali

Suriasumantri, Jujun S. Ilmu Dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan Tentang Hakekat Ilmu, Cet. XII. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2012.

8 Buku atau kumpulan tulisan yang cetakan selanjutnya bukan dari penerbit edisi awal

Simuh. Sufisme Jawa: transformasi tasawuf Islam ke mistik Jawa. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995. Reprint, Yogyakarta: Narasi, 2016.

9 Tulisan di dalam buku atau kumpulan tulisan

Muhajir, Afifuddin, “Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia.” Dalam Akhmad Sahal dan Munawir Aziz, ed. Islam Nusantara: Dari Ushul Fiqh Hingga Konsep Historis. Bandung:

Page 61: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

50

Mizan Pustaka, 2015.

10 Prosiding, konferensi, workshop atau seminar yang dipublikasikan

Islam, Adib Misbahul. “Nazam Tarekat: Perlawanan Kiai Ahmad ar-Rifa‟i terhadap Birokrasi.” Dalam Islam Nusantara Past and Present:Proceeding of International Conference on Islam Nusantara (ICON) 2014. Jakarta: Pusmabit, 2014.

11 Dokumen eletronik dari internet

Affan, Heyder. “Polemik di balik istiIah 'Islam Nusantara.” Artikel diakses pada 22 Juni 2015 dari http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150614_indonesia_islam_nusantara

12 Entri ensiklopedia dengan nama penulis dan editor

Malikov, Azim. “Islam: Saints and Sacred Geographies.” Dalam Suad Joseph, ed. Encyclopedia of Women and Islamic Cultures, vol. V. Leiden: Brill, 2007.

13 Wawancara pribadi

Wawancara Pribadi dengan Said Agil Siradj, Jakarta, 25 Oktober 2015.

14 Artikel dalam koran

Hamdani, Deny. “Raison de‟etre of Islam Nusantara.” The Jakarta Post, 06 Agustus 2015.

15 Berita dalam koran

“Batunaga, Bagian dari situs lebih luas,” Pikiran Rakyat, 16 Mei 2014.

16 Artikel dalam jurnal atau majalah akademik

Hamdani, Deny. “Cultural System of Cirebonese People: Tradition of Maulidan in the Kanoman Kraton.” Indonesian Journal of

Page 62: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

51

berkala Social Sciences 4, no. 1 (January-June 2012).

17 Artikel dalam jurnal atau majalah non-akademik berkala

Hosen, Nadirsyah. “Islam Nusantara: Islam Lokal yang Menuju Islam Global?” Gatra, 2 Maret 2016.

18 Skripsi, tesis atau disertasi

El-Mawa, Mahrus. “Syattariyah wa Muhammadiyah: Suntingan Teks, Terjemahan dan Analisis Karakteristik Syatariyah di Keraton Kaprabonan Cirebon Pada Akhir Abad ke-19.” Disertasi S3 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, 2015.

19 Ulasan/Resensi Buku

Azra, Azyumardi. “Islam di “Negeri Bawah Angin” dalam Masa Perdagangan.” Studia Islamika 3, no. 2 (1996): h. 191-221. Review buku Anthony Reid, Southeast Asia in the Age of Commerce. New Haven: Yale University Press, 1988.

20 Buku Terjemahan

Shihab, Alwi. Akar Tasawuf di Indonesia. Penerjemah M. Nursamad. Bandung: Pustaka Iman, 2009.

21 Buku tanpa nama kota/tempat terbit

Taimiyya, Ibnu. Minhaj as-Sunnah an-Nabawiy. T.tp.: Darul Urubiyya, 1962.

22 Buku tanpa Dawud, Abu. Sunan. Kairo: T.pn.,

Page 63: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

52

nama penerbit 1951.

23 Buku tanpa tahun terbit

Bajuri, Ibrahim. Hasyiah al-Bajuri „ala Matn al-Burdah. Bandung: Darul Ma‟arif, t.t.

J. Sistem Transliterasi

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian

huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan

tesis di Pascasarjana Program Magister STAINU Jakarta,

transliterasi Arab-Latin mengacu pada ketentuan sebagai

berikut:

1. Konsonan

th ط a أ

zh ظ b ب

„ ع t ث

gh غ ts ث

f ف j ج

q ق h ح

k ك kh خ

l ل d د

m و dz ذ

n ن r ز

z w ش

h ي s س

′ ء sy ش

y ي sh ص

dh ض

Page 64: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

53

2. Vokal

Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap

Fathah : a أ : â ي... : ai

Kasrah : i ي : î ... : au

Dhammah: u : û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

al-Madînah : انمديىت al-Baqarah : انبقسة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan

di depan dan sesuai dengan bunyinya.

Contoh:

as-Sayyidah: انسيدة ar-rajul : انسجم

ad-Dârimî : اندازمي asy-syams : انشمس

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan

lambang (), sedangkan untuk alih aksara ini

dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara

menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini

berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di

Page 65: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

54

tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak

setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf

syamsiyah. Contoh:

اء Âmannâ billâhi : آمىا بانه Âmana as-Sufahâ′u :آمه انسف

كعانس Inna al-ladzîna : إن انريه : wa ar-rukka„i

d. Ta Marbûthah ( )ة

Ta Marbûthah ( )ة apabila berdiri sendiri, waqaf atau

diikuti oleh kata sifat (na„at), maka huruf tersebut

dialihaksarakan menjadi huruf “h”. Contoh:

al-Af′idah : الفئذح

يتانجامعت انإسهام : al-Jâmi„ah al-Islâmiyyah.

Sedangkan ta marbûthah ( )ة yang diikuti atau

disambungkan (di-washal) dengan kata benda (ism),

maka dialih aksarakan menjadi huruf “t”. Contoh:

Âmilatun Nâshibah„ : عامهت واصبت

.al-Âyat al-Kubrâ : انآيت انكبسى

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf

kapital, akan tetapi apabila telah dialih aksarakan maka

berlaku ketentuan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)

bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat,

huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan

lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku

pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic)

atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun

untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,

Page 66: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

55

maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri,

bukan kata sandangnya. Contoh: „Alî Hasan al-„Âridh,

al-„Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus

untuk penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama

surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-

Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.

Page 67: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

56

Page 68: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

57

B A B V

SYARAT, STATUS, WEWENANG DAN

KEWAJIBAN PEMBIMBING

A. Syarat-Syarat Pembimbing

Syarat pembimbing pembimbing tesis adalah dosen

yang bergelar doktor dengan pangkat serendah-rendahnya

Lektor (III/c).

B. Jumlah Pembimbing

Jumlah pembimbing tesis masing-masing dua orang.

Pembimbing pertama terutama membimbing materi (content)

dan pembimbing kedua terutama membimbing teknik

penulisan dan metodologi.

C. Status Pembimbing

Pembimbing tesis mempunyai tugas:

1. Sebagai pemegang otoritas tertinggi untuk menyatakan

sahnya karya tulis;

2. Tanda tangan pembimbing merupakan bukti bahwa

penulisan tesis tulis sudah mendapatkan bimbingan sesuai

prosedur.

Page 69: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

58

D. Wewenang Pembimbing

Pembimbing tesis mempunyai wewenang:

1. Ikut serta mempertimbangkan judul dan topik yang

diusulkan oleh calon penulis karya tulis, setelah

mendapatkan pengesahan dari Asisten Direktur Bidang

Akademik.

2. Mengembalikan tugas pembimbing kepada Asisten

Direktur Bidang Akademik apabila terjadi hal-hal yang

menyebabkan tidak dapat terlaksananya bimbingan.

3. Menjadi anggota panitia sidang ujian tesis.

E. Kewajiban Pembimbing

Pembimbing tesis berkewajiban:

1. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa penulis tesis

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Mencatat tanggal dan bentuk konsultasi bimbingan dalam

formulir yang disediakan setiap kali melakukan bimbingan.

3. Memberikan nilai terhadap tesis yang telah dibimbingnya.

4. Bertindak sebagai penguji dalam ujian tesis.

Page 70: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

59

DAFTAR PUSTAKA

Ali, R.M. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Jakarta: Bharata, 1963.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Bisri, Cik Hasan. Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian Dan

Penulisan Skripsi, Ciputat: PT.Logos Wacana Ilmu,1998.

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta:

Rajawali Pers,1992.

Gall, Meredith D, Joyce P. Gall & Walter R. Borg. Educational

Research, USA: Pearson Education Inc., 2007.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research I, Yogyakarta: Yayasan

Penerbit Andi Offset, 1987.

Heijer, Johannes den. Pedoman Transliterasi Bahasa Arab, Jakarta:

INIS, 1992.

Madjid, M. Dien. Pengantar Ilmu Sejarah, Ciputat: UIN Jakarta

Press. 2013.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2005.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial, (Jogjakarta :

Gajah Mada University Press, 1990.

Page 71: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

60

Nugroho, Heru. Rasionalisasi Dan Pemudaran Pesona Dunia,

Yogyakarta: Kanisius, 2002.

Patilima, Hamid. Metode Penelitian Kualitatif, Malang: UMM

Press, 2010.

Putra, Heddy Shri Ahimsa. “Paradigma Epistemologi dan Metode

IlmuSosialBudaya,” Makalah disampaikan pada Pelatihan

Metodologi Penelitian 12 Pebruari 2007 di UGM

Yogyakarta.

Qal‟ahji, Muhammad Rawas. Thurûq al-Bahtsi fî ad-Dirasât al-

Islamiyyah, Beirut: Dâr an-Nafâis, 1999.

Rochmat, Saefur. Ilmu Sejarah dalam Perspektif Ilmu Sosial,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Salim, Agus. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Yogyakarta:

Tiara Wacana, 2006.

Sjamsuddin, Helius. Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Ombak,

2007.

Soemanto, Wasty. Pedoman Teknik Penulisan Skripsi, Jakarta:

Bumi Aksara, 1994.

Sudjana, Nana. dan Ulung Laksana, Menyusun Karya Tulis Ilmiah

untuk Memperoleh Angka Kredit, Bandung: Sinar Baru,

1992.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2007.

_______, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,

Bandung: Alfabeta, 2009.

Page 72: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

61

At-Thawîl, Razaq. Muqaddimah fî Ushûl al-Bahtsi al-„Ilmî wa

Tahqîq at-Turast, t.tp: Dâr al-Hadî li at-Thiba‟ah, 1988.

Usman, Hasan. Manhaj al-Bahth al-Tarihi, Terj. A. Muin Umar,

Jakarta. 1986.

Page 73: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

62

Page 74: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

63

Lampiran-Lampiran

Page 75: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

64

Page 76: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

65

Contoh Sistematika Penulisan Proposal

Bahasa Indonesia:

1. Cover, berisi: Judul, Peruntukan, Logo, Nama Penulis dan

NIM, Nama Program Studi, Nama Perguruan Tinggi, dan

Tahun.

2. Latar Belakang Masalah.

3. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah.

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

5. Studi Pustaka/Telaah Pustaka.

6. Kerangka Teori.

7. Metodologi Penelitian.

8. Teknik dan Sistematika Penulisan.

9. Outline.

10. Daftar Pustaka.

Bahasa Arab:

خهفخ انجحث .

رشخض رحذذ رقشش يشكهخ انجحث .

فائذ انجحث أذاف .

انذساصبد انضبثقخ .

طشقخ انجحث .

اإلطبس انظشي .

رظى انجحث / خطظ انجحث .٢

انظبدس انشاخغ .8

Page 77: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

66

Bahasa Inggris:

1. Background

2. Research Question

3. Objective & Significance of the study

4. Previous Studies

5. Teoritical Framework

6. Research Metodology

7. Outline

8. Bibliography

Page 78: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

67

C o n t o h S t r u k t u r T e s i s

A. Bahasa Indonesia

Bagian Awal:

1. Cover Luar berisi: Judul, Peruntukan, Logo, Nama Penulis

dan NIM, Nama Program Studi, Nama Perguruan Tinggi,

dan Tahun

2. Cover Dalam berisi: Judul, Peruntukan, Logo, Nama

Penulis dan NIM, Nama Pembimbing, Nama Program

Studi, Nama Perguruan Tinggi, dan Tahun

3. Persetujuan Pembimbing

4. Pengesahan

5. Pernyataan Orisinalitas Penulis

6. Motto atau Persembahan

7. Abstraksi

8. Kata Pengantar

9. Daftar Isi

10. Daftar Tabel (kalau ada)

11. Daftar Gambar (kalau ada)

12. Daftar Istilah (kalau ada)

13. Pedoman Transliterasi

Bagian Utama:

1. BAB I Pendahuluan

2. BAB II Landasan Teori atau Kerangka Sejarah

3. BAB III Deskripsi Materi atau Konten Penelitian

Page 79: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

68

4. BAB IV Deskripsi Materi dan Analisis

5. BAB V Penutup

Bagian Terakhir:

1. Daftar Pustaka

2. Daftar Lampiran

3. Biografi Penulis

B. Bahasa Inggris

The First Part:

1. Cover

2. Second Page of Cover

3. Supervisor Approval

4. Letter of Approval

5. Statement of Originality

6. Motto

7. Abstract

8. Acknowledgements

9. Table of Content

10. List of Table (if any)

11. List of Picture (if any)

12. List of Simbol and Abbrevation (if any)

13. The System of Transliteration

Main Part:

1. Chapter One: Introduction

2. Chapter Two: Theoritical Bases and Historical Framework

3. Chapter Three: Description of Research

4. Chapter Four: Description of Research and Analysis

5. Chapter Five Conclusion

Page 80: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

69

The Last Part:

1. Bibbliography

2. Appendix

3. Curriculume Vitae

C. Bahasa Arab

انقسم األول :

غالف .

إقشاس انششف .

يافقخ ندخ اليزحب .

إقشاس انجبحث / انجبحثخ .

كهخ انشكش انزقذش .

يهخض انجحث / انشصبنخ .

يحزبد انجحث .٢

انقسم انثاو :

انجبة الل: انقذيخ .

انجبة انثب: اإلطبس انظشي .

انجبة انثبنث: يبح انجحث .

انجبة انشاثغ: رحهم انجحث .

نخبيش: انخبرخ: )زبئح انجحث، اقزشاحبد(انجبة ا .

انقسم األخر :

انظبدس انشاخغ .

انضشح انزارخ .

Page 81: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

70

Contoh Cover Proposal Tesis Bahasa Indonesia

DINAMIKA TEGALSARI: SANTRI DAN KETURUNAN KIAI PESANTREN

TEGALSARI PONOROGO ABAD XIX-XX

Proposal ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir Tesis

Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam Konsentrasi Islam Nusantara

Oleh: DAWAM MULTAZAM

NIM. 13.01.01.90

PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL

ULAMA (STAINU) JAKARTA 1437H/2016 M

Page 82: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

71

Contoh Cover Proposal Tesis Bahasa Inggris

THE MOVEMENT OF ‘ISLAM KEBANGSAAN’ OF MBAH MUQAYYIM

(Study of history of Keraton Kanoman and Pesantren Buntet of Cirebon in the 18th Century)

The Proposal of Thesis Submitted in Partial Fullfilment of Prerequisite to Write Thesis

By YOYON SUKRON AMIN Student Number:13.01.01.16

MAGISTER PROGRAM OF ISLAM NUSANTARA DEPARTMENT OF HISTORY OF ISLAMIC CIVILIZATION

ISLAMIC COLLEGE OF NAHDLATUL ULAMA (STAINU) JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 83: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

72

Contoh Cover Proposal Tesis Bahasa Arab

دور انشخ انىىوي انبىتى

ف وشر اإلسالم بجـزر األرخبم اإلودووس

يششع ثحث يقذو لصزكبل يزطهجبد انبخضزش فى ربسخ

انحضبسح اإلصاليخ

إػذاد :

ست أمىت

(٢٢)سقى انقذ:

كهخ انذساصبد انؼهب -قضى ربسخ انحضبسح اإلصاليخ

خبيؼخ ضخ انؼهبء خبكشرب

ـ ٢و /

Page 84: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

73

Contoh Cover Tesis Bagian Luar Bahasa Indonesia

DINAMIKA TEGALSARI: SANTRI DAN KETURUNAN KIAI PESANTREN

TEGALSARI PONOROGO ABAD XIX-XX

Tesis ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Magister Humaniora (M.Hum)

Bidang Sejarah Kebudayaan Islam Konsentrasi Islam Nusantara

Oleh: DAWAM MULTAZAM

NIM. 13.01.01.90

PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (STAINU) JAKARTA

1437H/2016 M

Page 85: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

74

Contoh Cover Tesis Bagian Luar Bahasa Inggris

THE MOVEMENT OF ‘ISLAM KEBANGSAAN’ OF MBAH MUQAYYIM

(Study of history of Keraton Kanoman and Pesantren Buntet of Cirebon in the 18th Century)

THESIS Submitted in Partial Fullfilment of Prerequisite for Gaining

The Degree of Magister in the History of Islamic Civilization

By YOYON SUKRON AMIN Student Number:13.01.01.16

MAGISTER PROGRAM OF ISLAM NUSANTARA DEPARTMENT OF HISTORY OF ISLAMIC CIVILIZATION

ISLAMIC COLLEGE OF NAHDLATUL ULAMA (STAINU) JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 86: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

75

Contoh Cover Tesis Bagian Luar Bahasa Arab

دور انشخ انىىوي انبىتى

ف وشر اإلسالم بجـزر األرخبم اإلودووس

(M.Hum)

إػذاد :

ست أمىت

(٢٢)سقى انقذ:

كهخ انذساصبد انؼهب –قضى ربسخ انحضبسح اإلصاليخ

خ ضخ انؼهبء خبكشربخبيؼ

ـ ٢و /

Page 87: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

76

Contoh Cover Tesis Bagian Dalam Bahasa Indonesia

DINAMIKA TEGALSARI: SANTRI DAN KETURUNAN KIAI PESANTREN

TEGALSARI PONOROGO ABAD XIX-XX

Tesis ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Magister Humaniora (M.Hum)

Bidang Sejarah Kebudayaan Islam Konsentrasi Islam Nusantara

Oleh: DAWAM MULTAZAM

NIM. 13.01.01.90

Pembimbing: Dr. Ngatawi Al Zastrouw, M.Si

Hamdani, Ph.D

PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (STAINU) JAKARTA

1437H/2016 M

Page 88: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

77

Contoh Cover Tesis Bagian Dalam Bahasa Arab

انىىوي انبىتى دور انشخ

ف وشر اإلسالم بجـزر األرخبم اإلودووس

(M.Hum)

إػذاد :

ست أمىت

(٢٢)سقى انقذ:

إششاف:

د/ وصــــــر هللا جـــســـام

د/ محمد أون انىهى حسىان

كهخ انذساصبد انؼهب –خ انحضبسح اإلصاليخ قضى ربس

خبيؼخ ضخ انؼهبء خبكشرب

ـ ٢و /

Page 89: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

78

Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Bahasa Indonesia

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis dengan judul “Dinamika Tegalsari: Santri dan Keturunan

Kiai Pesantren Tegalsari Ponorogo Abad XIX-XX” yang

disusun oleh Dawam Multazam Nomor Induk Mahasiswa:

13.01.01.90 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke

sidang munaqasyah.

Jakarta,…………………

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ngatawi Al Zastrouw, M.Si Hamdani, Ph.D

Page 90: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

79

Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Bahasa Inggris

APPROVAL OF SUPERVISOR

The master thesis entitled “The Movement of „Islam

Kebangsaan‟ of Mbah Muqayyim (Study of History of Keraton

Kanoman And Pesantren Buntet of Cirebon in the 18th

Century)” written by Yoyon Sukron Amin (student number:

13.01.01.16) has passed the procces of supervision and it is

eligible to be examined in the thesis examination.

Jakarta,…………………..…

Supervisor I, Supervisor II,

Dr. Ngatawi Al Zastrouw, M.Si Hamdani, Ph.D

Page 91: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

80

Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Bahasa Arab

مىافقت انمشرف

زا انجحث يضػ "دس انشخ اني انجز ف أقش انششفب ثأ

شش اإلصالو ثدزس السخجم اإلذض" انزي رقذي انطبنجخ: صز

، قذ رى إششاف رخبر، نزنك ٢٢أيخ، انضدهخ ثشقى انقذ:

ف قبثم طبنح نهبقشخ.

.....................خبكشرب، ............

انششف انثب، ششف الل،ان

د/ محمد أون انىهى حسىان د/ وصر هللا جسام

Page 92: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

81

Contoh Lembar Pengesahan Tesis Bahasa Indonesia

LEMBAR PENGESAHAN

Tesis dengan judul “Jaringan Ulama dan Pesantren Cirebon Abad Ke 18-20 M (Studi Kasus Pondok Pesantren Buntet, Babakan dan Gedongan) ” oleh Akhmad Rofahan dengan NIM 13.01.01.35 telah diujikan pada sidang Munaqasyah Pascasarjana Program Magister (PPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta pada tanggal 18 Januari 2016 dan direvisi sesuai saran tim penguji. Maka tesis tersebut telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Humaniora (M.Hum).

Jakarta, 30 Januari 2016 Direktur,

Dr. Mastuki HS. TIM PENGUJI:

1. Dr. Mastuki HS. (….…………………..) (Ketua/merangkap Penguji) Tgl.

2. Dr. Rumadi, MAg. (….…………………..) (Penguji 1) Tgl.

3. Dr. Moqsith Ghazali (….…………………..) (Penguji 2) Tgl.

4. Hamdani Ph.D (….…………………..) (Pembimbing/merangkap Penguji 1) Tgl.

5. Dr. M. Ulinnuha, MA (….…………………..) (Pembimbing/merangkap Penguji 2) Tgl.

6. Abrohul Isnaini, M.Hum (….…………………..) (Sekretaris) Tgl.

Page 93: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

82

Contoh Lembar Pengesahan Tesis Bahasa Inggris

LETTER OF APPROVAL

This is to certify that the master thesis entitled “Muslim Tradition of Eretan Coast of Indramayu, West Java” written by Alamul Huda (13.01.01.39) has been examined, defended and revised based on suggestions and advices of the team of examiners in the thesis examination in August 18, 2015. This master thesis is accepted as one of prerequisite for gaining Master Degree in the History of Islamic Civilization.

Jakarta, August 18, 2015 Director,

Dr. Mastuki HS. TEAM OF EXAMINERS:

1. Dr. Mastuki HS. (….…………………..……) (Chief/ Examiner) Date:

2. Dr. Adib M. Islam (….…………………..……) (Examiner 1) Date:

3. Dr. Mahrus El-Mawa (….…………………..……) (Examiner 2) Date:

4. Hamdani Ph.D (….…………………..……) (Supervisor/Examiner) Date:

5. Dr. Ngatawi Al Zastrow (….…………………..……) (Supervisor/Examiner) Date:

6. Idris Masudi, S.Ud. (….…………………..……) (Secretary) Date:

Page 94: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

83

Contoh Lembar Pengesahan Tesis Bahasa Arab

تقرر نجىت انمىاقشت

دور انشخ انىىوي انبىتى قشسد ندخ انبقشخ ثأ انشصبنخ يضػب :ب انجبحثخ صز أيخ انز قذيز "ف وشر اإلسالم بجزر األرخبم اإلودووس

نهحظل ػهى دسخخ انبخضزش ف ربسخ انحضبسح ١8٢ سقى انقذ:

اإلصاليخ ي كهخ انذساصبد انؼهب خبيؼخ ضخ انؼهبء خبكشرب، قذ رى

رظححب رؼذالرب ثؼذ انقبو ثزكم خغ انالحظبد انزخبد

بقشخ انؼقذح ف و انضجذ انششذح ي قجم انضبدح انكشاو أػضبء ندخ ان

ـ. ٢طفش و انافق بش 8

بش خبكشرب،

يذش انذساصبد انؼهب،

د/ ماستىك حسه

: نجىت انمىاقشت انمكىوت مه انسادة

)..........................( ) رئسا/مىاقشا ( / ماستىك حسه. د1

)..........................( ( بقشب ) ي د/ محمد أون انىهى. 2

)..........................( ( ) يبقشب . د/ وصر هللا جسام 3

)..........................( )يششفب/يبقشب ( . د/ محمد أدب 4

)..........................( يششفخ / يبقشخ) . د/ ساري مىنات 5

)..........................( ( ) صكشرشا . محد إدرس مسعىد6

Page 95: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

84

Contoh Pernyataan Penulis Bahasa Indonesia

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ali Masyhar NIM : 13.01.01.01 Tempat/Tgl. Lahir : Ponorogo, 13 Januari 1978 menyatakan bahwa tesis dengan judul “Transmisi dan Otentisitas Keilmuan Islam Nusantara” adalah hasil karya asli penulis, bukan hasil plagiasi, kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya atau atas petunjuk para pembimbing. Jika di kemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar, maka sepenuhnya akan menjadi tanggungjawab penulis dan bersedia gelar akademiknya dibatalkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Jakarta, 18 Januari 2016

Ali Masyhar NIM: 13.01.01.01

Page 96: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

85

Contoh Pernyataan Penulis Bahasa Inggris

STATEMENT OF ORIGINALITY

I certify that my thesis which is entitled, “The Profile of Betawi

Ulama in the 20th Century: The Role of Guru Makmun in

developing local Educational Institution,” is entirely my own

original work. Other writer‟s opinion or findings written in this

thesis are quoted based on the guideline of thesis writing of

Graduate Program of STAINU Jakarta.

Jakarta, 23 August 2015

The writer,

Jamaludin NIM: 13.01.01.94

Page 97: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

86

Contoh Pernyataan Penulis Bahasa Arab

إقرار أصانت انرسانت

: أفذكى ػهب ثأ

ست أمىت: الصى

٢٢: سقى انقذ

١8، ، 8: ربسخ انلدح

: ربسخ انحضبسح اإلصاليخ/انذساصبد انؼهب /انكهخ انشؼجخ )انقضى(

دس انشخ اني انجز ف شش أقش ثأ ز انشصبنخ يضػب: "سح ل يقنخ إل اإلصالو ثدزس السخجم اإلذض" أطهخ غش يز

ثؼض انؼهيبد انزكسح يشخؼب. إ خذد انززشاد انقلد انغش

خ فأب يضؤنخ ػب ساضخ ثئنغبء أ صحت انذسخخ انؼهخ انظحح

انزشرجخ ػهب حضت انقشاساد انقا انضبسخ. زا، فزفضها ثقجنب.

بش 8خبكشرب،

انجبحث/انجبحثخ،

ست أمىت

٢٢

Page 98: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

87

C o n t o h O u t l i n e T e s i s

GERAKAN ISLAM KEBANGSAAN MBAH MUQAYYIM

(Kajian Historis Relasi Keraton Kanoman dan Pesantren Buntet Cirebon Abad ke 18)

Pernyataan Orisinalitas Lembar Persetujuan Pembimbing Abstraksi Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah C. Tujuan dan Manfaat Penelitian D. Kerangka Teori E. Tinjauan Pustaka F. Metodologi Penelitian G. Teknik dan Sistematika Penulisan

BAB II: PROSES ISLAMISASI JAWA DAN SEJARAH KERAJAAN CIREBON

A. Proses Islamisasi Tanah Jawa B. Tokoh-tokoh Penyebar Islam di Jawa Barat C. Sejarah Berdirinya Cirebon D. Cirebon sebagai Kerajaan Islam E. Cirebon sebagai Pusat Penyebaran Islam F. Hubungan Kerajaan Cirebon dengan Kerajaan lain

(Demak, Banten dan Mataram)

BAB III: SEJARAH KERATON KANOMAN DAN PESANTREN BUNTET

Page 99: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

88

A. Sejarah Berdirinya Keraton Kanoman B. Sejarah Berdirinya Pesantren Buntet C. Keraton Kanoman di Abad 17 dan 18 (Masa

Kekuasaan VOC) D. Hubungan antara Keraton Kanoman dan

Pesantren Buntet E. Kesamaan Tradisi Islam di Keraton Kanoman dan

Pesantren Buntet F. Pesantren Buntet sebagai Basis Pertahanan Bela

Negara G. Peran Pesantren Buntet dalam Mengembangkan

Islam di Cirebon

BAB IV: GERAKAN ISLAM KEBANGSAAN MBAH MUQAYYIM

A. Biografi Mbah Muqayyim B. Dakwah Mbah Muqayyim dari Keraton Kanoman

ke Pesantren Buntet C. Peran Dakwah Mbah Muqayyim di Cirebon Bagian

Timur D. Perlawanan Mbah Muqayyim terhadap Penjajah

Belanda E. Peran Keturunan Mbah Muqayyim hingga Awal

Abad 20 F. Jaringan Pesantren dan Keraton Kontemporer

BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran/Rekomendasi

Daftar Pustaka Daftar Lampiran (jika ada) Glosarium Indeks Biografi Penulis

Page 100: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

89

Prosedur/Alur Pengajuan Proposal Tesis

Page 101: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

90

Prosedur/Alur Ujian Munaqasyah Tesis

Page 102: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

91

Contoh Cover Tesis (Bagian Luar)

Warna Merah Warna Hijau

Page 103: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

92

Mengenal Berbagai Jenis Paragraf

Sebelum membuat karya tulis dengan gagasan yang utuh dan solid, tulisan ilmiah maupun populer pasti terlebih dahulu diawali dengan sebuah paragraf. Keberadaan paragraf ini sangat penting karena ia merupakan unit utama dalam sebuah bangunan kata-kata atau gagasan yang tertulis. Paragraf yang baik akan mencerminkan kejelasan ide sang penulis, struktur gagasan atau argumen yang sistematis serta pada akhirnya akan memudahkan pembaca memahami gagasannya. Sebaliknya, paragraf yang buruk akan memberikan kesan pikiran yang tidak jelas, tidak sistematis, kacau dan sulit dimengerti oleh pembaca.

Apakah paragraf itu?

Beberapa ahli berpendapat bahwa paragraf adalah kelompok kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk sebuah ide. Paragraf dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan pernyataan penulis sebagai suatu unit atau kesatuan dalam pengembangan persoalannya. Paragraf dapat pula diartikan sebagai kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat.

Masih banyak lagi pengertian tentang paragraf, tergantung dari sudut pandang pendefinisiannya. Paragraf adalah unit pikiran atau perasaan yang biasanya tersusun atas beberapa unit (kalimat) dan bertindak sebagai bagian dari unit yang lebih besar, yaitu wacana. Paragraf dapat dinyatakan sebagai (1) bagian tulisan yang lebih panjang, (2) sekelompok kalimat yang berhubungan secara logis, disusun dari bagian-bagian yang menyatu dan didasarkan pada satu topik tunggal,

Page 104: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

93

(3) sebentuk kalimat luas, dan (4) sebuah karangan berbentuk mini.

Dari berbagai pendapat tersebut selalu disebutkan bahwa paragraf adalah sebuah kumpulan atau kelompok kalimat. Dengan demikian, sebuah paragraf selalu dibangun atas beberapa kalimat yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Kalimat yang satu bertindak sebagai kalimat topik, sedangkan yang lain berkedudukan sebagai kalimat penjelas (Rosidi, 2008).

Sebelum beranjak ke pembahasan tentang pola paragraf, kita bisa melihat gambar-gambar berikut ini yang mencerminkan berbagai macam pola. Ada lima pola berbeda yang akan menunjukkan apakah pola tersebut teratur ataukah kacau balau. Gambar yang mengikuti pola, akan mudah diingat, dipahami dan ditulis ulang, sedangkan gambar yang tidak teratur akan sulit diingat, membingungkan dan menimbulkan tanya. Gambar 1, 2, 3, 4 dan 5 cenderung memiliki pola yang teratur, sementara gambar 4 tak memiliki pola. Disini kita bisa menyimpulkan bahwa gagasan yang teratur akan mudah diikuti dan dipahami, sedangkan gagasan yang campur aduk susah dimengerti.

Bercermin pada gambar-gambar tersebut di atas, kita bisa mengerti bahwa pola (pattern) itu sangat penting. Kita menggunakan pola untuk membantu memahami dan mengingat. Maka tanpa pola, kita tidak dapat hidup. Ambil

Page 105: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

94

contoh, kita tahu pola rumah kita. Kita bahkan bisa menemukan benda-benda jika kondisi gelap. Dan kita juga memiliki pola waktu dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak harus menentukan setiap hari kapan harus makan dan kapan perlu menengok email. Kita hanya mengikuti pola yang biasa dilakukan.

Langit malam dipenuhi dengan jutaan bintang. Manusia sudah lama memperhatikan bahwa mereka bisa melihat pola-pola itu pada susunan bintang. Selama ribuan tahun, para pengembara dan nelayan telah menggunakan pola susunan bintang untuk menemukan jalannya.

Dalam disiplin bahasa tulis, ada juga pola organisasi ide/gagasan yang berlaku. Tetapi masing-masing bahasa memiliki pola yang berbeda. Nah, pada bagian ini kita akan membahas tentang pola listing, time order, comparison serta cause-effect.

Kriteria Paragraf yang baik

Untuk menyusun paragraf yang baik, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan seorang penulis, yaitu: singularity (satu topik/gagasan/ide), coherence (koherensi atau hubungan erat antar kalimat/ide), completeness (kelengkapan). Secara lebih detail, kriteria paragraf bisa diuraikan dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Singularity (satu topik/gagasan/ide)

Dalam sebuah paragraf hendaknya fokus hanya pada satu topik. Jika topik lebih dari satu, maka bisa dipastikan paragraf tersebut akan mengaburkan gagasan dan menjadikan paragraf tidak solid, yang pada gilirannya berpotensi membingungkan pembaca. Jika muncul ide yang berbeda dalam satu paragraf, sebaiknya ide tersebut

Page 106: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

95

dituangkan dalam paragraf berikutnya. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa satu paragraf hanya terdiri dari satu topik/gagasan.

Berikut ini contoh paragraf yang solid dan hanya menyajikan satu topik saja:

Diponegoro jelas tumbuh dalam sebuah lingkungan yang sarat dengan diskusi keagamaan. Sudah sejak masa kanak-kanak di keraton ia berbaur dengan kaum santri. Korps Suranatan, sebuah kelompok keagamaan bersenjata di Istana Yogyakarta, misalnya merupakan bagian dari kesatuan militer di kadipaten (lembaga dan wilayah putra mahkota), tempat kediaman ayah Diponegoro. Di sana ada juga para warga kaum (komunitas Islam yang kuat), penerima zakat dari istana yang terdaftar dalam catatan keraton sebagai penghuni kadipaten dan Tegalrejo pada akhir 1790-an (Carey, 1980:170).1

Topik: latar belakang Diponegoro yang religius.

2. Coherence (koherensi atau hubungan yang erat antar kalimat/ide)

Paragraf yang baik harus memiliki kaitan yang erat (koheren) antar satu kalimat dengan kalimat berikutnya. Struktur ini akan menunjukkan pertautan ide yang kokoh yang mengalir di atas alur pikir yang benar dan melalui tahap-tahapan yang sistematis dan logis. Contoh sederhana alur gagasan yang koheren, bisa kita lihat pada lagu anak-anak yang berjudul „Bangun Tidur‟. Di situ nampak dengan jelas urut-urutan kegiatan yang dilakukan pada pagi hari. Jika lirik lagu tersebut dijadikan paragraf, maka

1 Peter Carey, Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855),

(Jakarta: Kompas, 2014), h. 18.

Page 107: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

96

sistematika gagasannya terdiri dari ide-ide berikut ini: (1) bangun tidur ku terus mandi; (2) Tidak lupa menggosok gigi (3) Habis mandi kutolong ibu (4) Membersihkan tempat tidurku.

Dalam lirik lagu tersebut, ide-ide itu muncul secara berurutan dari mulai bangun tidur, lalu mandi, gosok gigi dan membersihkan tempat tidur. Tahap-tahapan semacam inilah yang disebut sebagai ide-ide yang koheren, mengalir dan saling berhubungan. Sebaliknya, ide yang tidak koheren ditandai dengan ide yang tidak berhubungan satu sama lain, cenderung meloncat-loncat dan tidak memperhatikan urutan waktu serta fakta yang teratur. Paragraf semacam ini bisa dipastikan menyimpang dari kalimat topik.

Paragraf yang koheren bisa dilihat pada contoh berikut ini:

Sejak belia, prestasi dan kemampuan Imam Syafi‟i telah menunjukkan tanda-tanda bahwa ia memiliki kualitas intelektual yang luar biasa. Di usia 7 tahun, ia sudah menghafal Al-Qur‟an di luar kepala. Selain itu, ia juga menghafal banyak syair dan matan-matan ilmu bahasa. Ia sudah diizinkan mengeluarkan fatwa oleh gurunya Syeikh Muslim bin Khalid (Syaikh Masjidil Kharam) pada usia 15 tahun. Imam Syafi‟i juga meriwayatkan hadis dan menghafal fiqih Makkah, serta menguasai ushul dan furu‟ dari para ulama Makkah yang terkemuka. Padahal saat itu, usianya baru sekitar 20 tahun.

Topik paragraf di atas adalah „prestasi dan kemampuan intelektual Imam Syafi‟i. Dalam paragraf tersebut, secara berurutan disebutkan prestasi-prestasi Imam Syafi‟i. Koherensi gagasannya bisa dilihat pada

Page 108: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

97

jenjang usia yang disebutkan secara berurutan, yaitu sejak usia 7 tahun, 15 tahun dan 20 tahun.

Sedangkan paragraf yang tidak koheren bisa dilihat pada contoh berikut ini:

Pernikahan lintas agama adalah pernikahan antara seseorang yang beragama Islam dengan orang yang bukan Islam (non-Muslim). Dalam rangka menjalin hubungan baik dengan pemeluk agama lain, dialog antar agama juga sangat dianjurkan. Karena kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut kepercayaan yang diyakininya telah dijamin oleh Undang-undang Dasar. Saat ini, perlindungan terhadap kaum minoritas agama masih menjadi masalah di tanah air. Untuk itu, pernikahan lintas agama perlu didukung dan terus ditingkatkan, sebagai upaya untuk saling memahami kepercayaan masing-masing.

Paragraf di atas tidak jelas topik utamanya. Nampak sekali bahwa masing-masing kalimat tidak saling berhubungan satu sama lain. Kalimat satu dengan yang lain terlihat berdiri sendiri dan terkesan tidak logis. Kita juga bisa menilai bahwa paragraf tersebut memiliki lebih dari satu topik, mulai dari pernikahan lintas agama, dialog antar agama, kebebasan beragama dan minoritas agama. Masing-masing gagasan nampak sekali tidak koheren.

3. Completeness (kelengkapan)

Sebuah paragraf bisa dianggap lengkap jika dibangun di atas dua unsur pokok yaitu gagasan utama (main idea) dan gagasan pendukung (supporting ideas) atau sering disebut sebagai kalimat penjelas. Jika ada paragraf yang tidak dilengkapi salah satu unsur pokok tersebut, tentu saja bukan merupakan kategori paragraf

Page 109: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

98

yang baik. Sebab paragraf yang dibangun akan membingungkan pembaca karena timpang dan terasa ada sesuatu yang hilang. Oleh karena itu, paragraf yang baik hendaknya bukan satu atau dua kalimat, tetapi beberapa kalimat yang berfungsi sebagai gagasan utama dan gagasan pendukung. Jika gagasan pendukung diibaratkan tiang bangunan, maka bangunan yang hanya ditopang oleh satu tiang tentu akan lebih lemah dibandingkan dengan bangunan yang ditopang beberapa tiang.

Paragraf yang lengkap dan memiliki unsur gagasan utama serta gagasan pendukung bisa kita lihat pada contoh berikut ini:

Kajian penting tentang masalah kontemporer dalam perspektif Al-Qur‟an telah ditulis oleh beberapa penulis muslim moderat di Indonesia. Misalnya saja kajian tentang relasi jender yang ditubuhkan dalam buku „Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur‟an‟ (1999). Kajian yang merupakan hasil disertasi Dr. Nasaruddin Umar ini menegaskan bahwa Al-Qur‟an mengakui adanya perbedaan (distinction) antara laki-laki dan perempuan, tetapi perbedaan tersebut bukanlah pembedaan (discrimination) yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain. Temuan ini penting untuk mengungkapkan keadilan jender dalam Islam yang selama ini dinafikkan oleh banyak pihak. Kajian berbasis Al-Qur‟an yang tak kalah pentingnya dilakukan oleh Abdul Moqsith Ghazali dalam bukunya yang berjudul: „Argumen Pluralisme Agama‟ (2009). Studi ini telah melakukan terobosan dalam mengungkap tersedianya kerangka normatif (tafsir) al-Qur‟an untuk menopang toleransi beragama. Penelitian tentang kitab suci umat Islam paling mutakhir ditulis oleh Zuhairi Misrawi dalam bukunya: Al-Qur‟an Kitab Toleransi (2010). Penulisnya

Page 110: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

99

mengungkapkan bahwa pesan toleransi dalam Al-Qur‟an lebih dominan dari pada pesan yang bisa ditafsirkan untuk tindakan intoleransi. Gagasan terpenting dari kajian Zuhairi ini adalah bahwa Islam sebagai agama rahmatan lil „alamin sehingga ajarannya harus mampu memperkuat spirit kebangsaaan dan kebhinekaan dalam konteks keindonesiaan.

Gagasan utama dari paragraf di atas adalah beberapa kajian kontemporer Al-Qur‟an yang telah ditulis oleh beberapa penulis muslim moderat Indonesia. Tiga kajian tentang Al-Qur‟an yang telah ditulis oleh Nasaruddin Umar, Abdul Moqsih Ghazali dan Zuhairi Misrawi adalah gagasan pendukung. Jadi, paragraf tersebut telah memenuhi kelengkapan dua unsur pokoknya yaitu adanya gagasan utama dan gagasan pendukung.

Pola Letak Gagasan Utama/Kalimat Topik

Dalam sebuah paragraf, gagasan utama atau kalimat topik biasanya berada di awal kalimat. Namun tidak semua paragraf memiliki pola semacam itu. Ada juga paragraf yang meletakkan gagasan utamanya di akhir pembahasan. Bahkan ada juga yang meletakkannya di awal dan dipertegas lagi di akhir paragraf. Semuanya itu bergantung pada kecenderungan penulis yang mempertimbangkan variasi gaya bahasa dan penekanan-penekanan gagasan tertentu. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:

1. Gagasan Utama di awal paragraf

Penempatan gagasan utama di awal paragraf relatif lebih mudah dibuat dan diidentifikasi. Dengan menuliskan gagasan utama terlebih dahulu, penulis dapat dengan mudah mengembangkannya dengan gagasan-gagasan

Page 111: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

100

pendukung atau penjelas yang berupa contoh-contoh, alasan, sebab-akibat, akibat-sebab dan perbandingan. Paragraf yang menggunakan pola ini juga sering disebut sebagai paragraf deduktif. Berikut ini contoh bangunan kata-kata yang meletakkan gagasan utamanya di awal paragraf.

Teori tentang Gujarat sebagai tempat asal Islam di Nusantara terbukti mempunyai kelemahan-kelemahan tertentu. Ini dibuktikan misalnya oleh Marrison. Ia berargumen, meski batu-batu nisan yang ditemukan di tempat-tempat tertentu di Nusantara boleh jadi berasal dari Gujarat atau berasal dari Bengal, seperti dikemukakan Fatimi, itu tidak lantas berarti Islam juga didatangkan dari sana. Marrison mematahkan teori ini dengan menunjuk kepada kenyataan bahwa pada masa Islamisasi Samudera-Pasai, yang raja pertamanya wafat pada 698/1297, Gujarat masih merupakan kerajaan Hindu. Barulah setahun kemudian (699/1298), Cambay, Gujarat ditaklukkan kekuasaan Muslim. Jika Gujarat adalah pusat Islam, yang dari tempat itu para penyebar Islam datang ke Nusantara, maka Islam pastilah telah mapan dan berkembang di Gujarat sebelum kematian Malik Al-Shalih, tegasnya sebelum 698/1297. Marrison selanjutnya mencatat, meski laskar Muslim menyerang Gujarat beberapa kali, masing-masing 415/1024, 574/1178 dan 595/1197, raja Hindu di sana mampu mempertahankan kekuasaannya hingga 698/1297. Mempertimbangkan semua ini, Marrison mengemukakan teorinya bahwa Islam di Nusantara bukan berasal dari

Page 112: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

101

Gujarat, melainkan dibawa para penyebar Muslim dari pantai Coromandel pada akhir abad ke-13.2

Gagasan utama dari paragraf di atas adalah kelemahan teori yang menyebutkan bahwa Islam berasal dari Gujarat. Gagasan utama tersebut didukung oleh beberapa gagasan pendukung yang merupakan indikasi/bukti yang menjelaskan tentang lemahnya teori tersebut. Jadi gagasan pendukungnya adalah (1) bukti batu nisan tidak beralasan, (2) Gujarat masih Hindu saat masa Islamisasi Samudera-Pasai wafat, (3) Islam di Gujarat seharusnya sudah mapan dan berkembang sebelum 698/1297.

2. Gagasan Utama di akhir Paragraf

Gagasan utama yang diletakkan di akhir paragraf biasanya menggarisbawahi atau menyimpulkan gagasan atau ide sebelumnya. Jadi pola pikir paragraf ini merupakan kebalikan dari paragraf induktif yang telah disebutkan di atas. Jika paragraf deduktif memulai dengan gagasan utama, maka paragraf jenis ini memulainya dengan gagasan pendukung atau kalimat penjelas terlebih dahulu. Setelah itu ditutup dengan gagasan utama. Karena kecenderungan yang berlawanan dengan paragraf deduktif, paragraf jenis ini dikenal dengan sebutan paragraf induktif. Berikut ini contohnya:

Tak ada lagi yang bisa disuguhkan Inggit Garnasih untuk tamu suaminya kecuali teh encer tak bergula. Stoples di dapur sudah lama tengkurap. Karung beras sebentar lagi dilipat. Juni 1926, keuangan Sukarno dan Inggit benar-

2 Azyumardi Azra, Jaringan Ulama:Timur Tengah dan Kepulauan

Nusantara Abad XVII dan XVII, (Bandung:Mizan, 1998), h. 26.

Page 113: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

102

benar terpuruk. (Dikutip dari buku, Douwes Dekker: Sang Inspirator Revolusi, [Seri Buku Tempo], h. 59).

Dalam paragraf di atas, beberapa gagasan pendukung dimulai dari point:teh encer tak bergula, lalu stoples yang tengkurap, dan kondisi karung beras. Semua gagasan pendukung tersebut kemudian mengarah pada gagasan utama yang terletak di ujung paragraf yaitu: kondisi keuangan Sukarno dan Inggit sedang terpuruk. Paragraf dengan pola yang sejenis bisa kita lihat dibawah ini:

Pada 14 Augustus 1945, Sjahrir mendengar dari BBC, Jepang akhirnya menyerah kepada Sekutu. Buru-buru dia menemui Bung Karno, memintanya memproklamirkan kemerdekaan saat itu juga. Lagi-lagi Sukarno menolak. Ini membuat Sjahrir kecewa. Dia lalu meminta dokter Soedarsono memproklamasikan kemerdekaan di alun-alun Kejaksan, Cirebon. Maka, di Cirebon, Indonesia merdeka lebih dulu dua hari dari Jakarta (Arif Zulkifli dkk, Sjahrir:Peran Besar Bung Kecil, Jakarta: Tempo, 2010, h. 48).

Paragraf diatas diawali dengan sejumlah gagasan pendukung yaitu: karena jepang menyerah kepada sekutu, karena sukarno menolak memproklamasikan kemerdekaan dan karena Sjahrir meminta Soedarsono memproklamasi-kan kemerdekaan. Ketiga gagasan diatas adalah gagasan pendukung dari sebuah gagasan utama tentang latar belakang/sebab mengapa Cirebon merdeka terlebih dahulu daripada Jakarta.

Contoh lain dari paragraf yang menempatkan gagasan utamanya di akhir/ujung bisa dilihat pada paragraf sebagai berikut:

Page 114: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

103

Berdasarakan data statistik tahun 1980, dilaporkan siswa Sekolah Dasar Islam (Madrasah Ibtidaiyah) berjumlah 2.941.383 atau 14 persen dari keseluruhan siswa Sekolah Dasar di Indonesia, yaitu 21.165.724 siswa. Di Sekolah Menengah Pertama Islam (Madrasain Tsanawiyah), jumlah siswa mencapai 340.156 atau 11 persen dari keseluruhan siswa di tingkat yang sama yaitu 2.894.983 siswa. Di tingkat Sekolah Menengah Atas (Madrasah Aliyah), jumlah siswa sebanyak 93.840 atau 9 persen dari keseluruhan siswa Sekolah Menengah Atas. Sementara itu, di tingkat universitas, Institut Agama Islam Negeri dilaporkan telah ikut andil dalam memberikan pendidikan kepada 14,3 persen jumlah keseluruhan mahasiswa di Indonesia, yaitu sebanyak 195.994 (Anwar, 1995:117). Gambaran di atas menunjukkan bahwa lembaga pendidikan Islam merupakan faktor pendukung utama dalam kemunculan apa yang kemudian disebut “santri baru” di kalangan Muslim Indonesia.3

3. Gagasan Utama di awal dan akhir paragraf

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa dalam satu paragraf sebaiknya hanya terdiri dari gagasan utama. Namun ada juga kecenderungan penulis yang meletakkan gagasan utama di awal dan di akhir paragraf sekaligus. Paragraf jenis ini bisa disebut sebagai paragraf yang baik manakala gagasan utama di ujung paragraf bukanlah topik baru, tetapi hanya mengulang atau menegaskan kembali topik yang dibahas pada awal paragraf. Contoh paragraf jenis ini sebagai berikut:

3 Jajat Burhanudin, Ulama dan Kekuasaan: Pergumulan Elite Muslim

Dalam Sejarah Indonesia, (Mizan, Bandung, 2013), h. 378.

Page 115: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

104

Jakarta sebagai ibukota RI tidak aman karena diduduki tentara Inggris dan tentara NICA yang memancing insiden. Insiden tersebut mengakibatkan ribuan orang menjadi korban. Bahkan, presiden dan wakil presiden beserta keluarganya pindah ke Yogyakarta yang untuk sementara waktu dijadikan ibukota RI. Sultan Hamengku Buwono IX mendukung sepenuhnya pemindahan itu, baik dengan dukungan politik maupun dukungan materi yang tidak terhitung jumlahnya. Memang, tentara Inggris dan NICA-lah yang membuat ibukota RI tidak aman.

Paragraf di atas dimulai dengan gagasan utama: Jakarta tidak aman karena adanya pendudukan tentara inggris dan NIC yang memancing insiden. Lalu dilanjutkan dengan ide pendukungnya yaitu: sejumlah insiden. Dan di akhir paragraf, penulis menegaskan lagi gagasan utamanya dengan menyebutkan : tentara inggris dan NICA memang penyebab ibu kota RI tidak aman.

*****

Page 116: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

105

Pedoman Penulisan Karya Akademik

PEDOMAN PENULISAN KARYA AKADEMIK

(SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI)

DALAM BAHASA INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENDIKNAS NO. 46 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA

YANG DISEMPURNAKAN

UNTUK MASYARAKAT AKADEMIK NUSANTARA

TAHUN 2015

Page 117: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

106

Page 118: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

107

DAFTAR ISI

BUKU I PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 46 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN

SALINAN PERATUARAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 46 TAHUN 2006 TANGGAL 31 JULI 2009

I. PEMAKAIAN HURUF 111 A. Huruf Abjad 111 B. Huruf Vokal 112 C. Huruf Konsonan 112 D. Huruf Diftong 113 E. Gabungan Huruf Konsonan 113 F. Huruf Kapital 114 G. Huruf Miring 120 H. Huruf Tebal 121

II. PENULISAN KATA A. Kata Dasar 122 B. Kata Turunan 122 C. Bentuk Ulang 124 D. Gabungan Kata 125 E. Suku Kata 126 F. Kata Depan di, ke dan dari 128 G. Partikel 129 H. Singkatan dan Akronim 130 I. Angka dan Bilangan 132 J. Kata ganti ku-, kau-, mu-, dan –nya 135 K. Kata si dan sang 136

Page 119: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

108

III. PEMAKAIAN TANDA BACA 137 A. Tanda Titik (.) 137 B. Tanda Koma (,) 139 C. Tanda Titik Koma (;) 143 D. Tanda Titik Dua (:) 144 E. Tanda Hubung (-) 145 F. Tanda Pisah (-) 146 G. Tanda Tanya (?) 147 H. Tanda Seru (!) 147 I. Tanda Elipsis (…) 148 J. Tanda Petik (“ “) 148 K. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘) 149 L. Tanda Kurung (( )) 150 M. Tanda Kurung Siku ([ ]) 151 N. Tanda Garis Miring (/) 151 O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (’) 152

IV. PENULISAN UNSUR SERAPAN 153

Page 120: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

109

SALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009

TENTANG

PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang: a. bahwa sebagai akibat perkembangan kehidupan masyarakat, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987, perlu disempurnakan kembali;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

3. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 77/M Tahun 2007;

Page 121: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

110

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN.

Pasal 1

(1) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dipergunakan bagi instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

(2) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Juli 2009

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD

BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM. NIP196108281987031003

Page 122: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

111

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 46 TAHUN 2009 TANGGAL 31 JULI 2009

I. PEMAKAIAN HURUF

A. Huruf Abjad Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama tiap huruf disertakan di kolom ketiga.

Huruf Nama

Kapital Kecil

A a a B b be C c ce D d de E e e F f ef G g ge H h ha I i i J j je K k ka L l el M m em N n en O o o P p pe Q q ki R r er S s es T t te U u u V v ve W w we X x eks Y y ye Z z zet

Page 123: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

112

B. Huruf Vokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.

Huruf Vokal Contoh Pemakaian dalam Kata

Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir

A api padi Lusa e* enak petak sore emas kena tipe i itu simpan murni o oleh kota radio u ulang bumi ibu

Keterangan: * Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen ( ′ ) dapat

digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan.

Misalnya: Anak-anak bermain di teras (téras). Upacara itu dihadiri pejabat teras Bank Indonesia. Kami menonton film seri (séri). Pertandingan itu berakhir seri. Di mana kécap itu dibuat? Coba kecap dulu makanan itu.

C. Huruf Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam Kata

Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir b Bahasa Sebut adab c cakap kaca - d dua ada Abad f fakir kafan maaf g guna tiga gudeg h hari saham tuah j jalan manja mikraj k kami paksa politik

- rakyat* bapak*

Page 124: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

113

l lekas alas akal maka kami diam

m nama tanah daun n pasang apa siap p Quran status-quo Taufiq

q** raih bara putar r sampai asli tangkas s tali mata rapat t varia lava - v wanita hawa - w xerox - sinar-x

x** yakin payung - y zeni lazim juz z

Keterangan: * Huruf k melambangkan bunyi hamzah. ** Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq dan

Xerox) dan keperluan ilmu (seperti status quo dan sinar-x).

D. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

Huruf Diftong Contoh Pemakaian dalam Kata

Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir

ai ain malaikat pandai au aula saudara harimau oi - boikot amboi

E. Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.

Gabungan Huruf Konsonan

Contoh Pemakaian dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir

kh khusus akhir tarikh ng ngilu bangun senang ny nyata banyak - Sy syarat isyarat arasy

Page 125: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

114

Catatan: Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain ditulis sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan khusus.

F. Huruf Kapital 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata

pada awal kalimat. Misalnya: Dia membaca buku. Apa maksudnya? Kita harus bekerja keras. Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, "Kapan kita pulang?" Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!" "Kemarin engkau terlambat," katanya. "Besok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Islam Quran Kristen Alkitab Hindu Weda Allah Yang Mahakuasa Yang Maha Pengasih Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya. Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

4. (a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: Mahaputra Yamin Sultan Hasanuddin Haji Agus Salim Imam Syafii Nabi Ibrahim

Page 126: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

115

(b) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya: Dia baru saja diangkat menjadi sultan. Pada tahun ini dia pergi naik haji. Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.

5. (a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu. Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik Perdana Menteri Nehru Profesor Supomo Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian Gubernur Jawa Tengah

(b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya. Misalnya: Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia. Sidang itu dipimpin Presiden. Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen.

(c) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu. Misalnya: Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu? Devisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal. Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.

6. (a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misalnya: Amir Hamzah Dewi Sartika Wage Rudolf Supratman Halim P erdanakusumah Ampere

Catatan: (1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama

seperti pada de, van, dan der (dalam nama Belanda), von

Page 127: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

116

(dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal). Misalnya: J.J de Hollander J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama

(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti. Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini Ibrahim bin Adham Siti Fatimah binti Salim Zaitun binti Zainal

(b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: pascal second Pas J/K atau JK-1 joule per Kelvin N Newton

(c) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: mesin diesel 10 volt ampere

7. (a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya: bangsa Eskimo suku Sunda bahasa Indonesia

(b) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya: pengindonesiaan kata asing keinggris-inggrisan kejawa-jawaan

8. (a) Huruf kapital sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari dan hari raya. Misalnya: tahun Hijriah tarikh Masehi

Page 128: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

117

bulan Agustus bulan Maulid hari Jumat hari Galungan hari Lebaran hari Natal

(b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya: Perang Candu Perang Dunia I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

(c) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama. Misalnya: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9. (a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi. Misalnya: Banyuwangi Asia Tenggara Cirebon Amerika Serikat Eropa Jawa Barat

(b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi. Misalnya: Bukit Barisan Danau Toba Dataran Tinggi Dieng Gunung Semeru Jalan Diponegoro Jazirah Arab Ngarai Sianok Lembah Baliem Selat Lombok Pegunungan Jayawijaya Sungai Musi Tanjung Harapan Teluk Benggala Terusan Suez

(c) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau

nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya. Misalnya: ukiran Jepara pempek Palembang tari Melayu sarung Mandar asinan Bogor sate Mak Ajad

(d) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi. Misalnya: berlayar ke teluk mandi di sungai menyeberangi selat berenang di danau

(e) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis. Misalnya:

Page 129: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

118

nangka belanda petai cina kunci inggris pisang ambon

10. (a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk. Misalnya: Republik Indonesia Departemen Keuangan Majelis Permusyawaratan Rakyat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972 Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

(b) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi. Misalnya: beberapa badan hukum kerja sama antara pemerintah dan rakyat menjadi sebuah republik menurut undang-undang yang berlaku

Catatan: Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: Pemberian gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah. Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu. Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa Rancangan Undang-Undang Kepegawaian Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan.

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas

Page 130: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

119

seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan. Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri. Misalnya: Dr. doktor S.E. sarjana ekonomi S.H. sarjana hukum S.S. sarjana sastra S.Kp. sarjana keperawatan M.A. master of arts M.Hum. magister humaniora Prof. profesor K.H. kiai haji Tn. Tuan Ny. nyonya Sdr. saudara

Catatan: Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 036/U/1993.

14. (a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya: Adik bertanya, "Itu apa, Bu?" Besok Paman akan datang. Surat Saudara sudah saya terima. "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto. "Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.

(b) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.

Page 131: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

120

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan. Misalnya: Sudahkah Anda tahu? Siapa nama Anda? Surat Anda telah kami terima dengan baik.

16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu. (Lihat contoh pada IB, IC, IE, dan II F15).

G. Huruf Miring 1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama

buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca. Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa. Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.

Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: Huruf pertama kata abad adalah a. Dia bukan menipu, melainkan ditipu Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital. Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.

3. (a) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. Misalnya: Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana. Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak. Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini. Weltanschauung dipadankan dengan 'pandangan dunia'.

(b) Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia. Misalnya: Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.

Page 132: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

121

Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.

H. Huruf Tebal

1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Misalnya: Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG Bab : BAB I PENDAHULUAN Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Tujuan Daftar, indeks, dan lampiran: DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMBANG DAFTAR PUSTAKA INDEKS LAMPIRAN

2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring. Misalnya:

Akhiran –i tidak dipenggal pada ujung baris. Saya tidak mengambil bukumu Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah.

Seharusnya ditulis dengan huruf miring: Akhiran –i tidak dipenggal pada ujung baris. Saya tidak mengambil bukumu Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah.

3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi. Misalnya: kalah v 1 tidak menang ...2 kehilangan atau merugi ...; 3 tidak lulus ... ; 4 tidak menyamai mengalah v mengaku kalah mengalahkan v 1 menjadikan kalah ...; 2 menaklukkan ...; 3 menganggap kalah ... terkalahkan v dapat dikalahkan ... Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang akan dicetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.

Page 133: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

122

II. PENULISAN KATA

A. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Buku itu sangat menarik. Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu. Kantor pajak penuh sesak. Dia bertemu dengan kawannya di kantor pos.

B. Kata Turunan 1. a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan

bentuk dasarnya. Misalnya: berjalan dipermainkan gemetar kemauan lukisan menengok petani

b. Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia. Misalnya: mem-PHK-kan di-PTUN-kan di-upgrade me-recall

2 Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. (Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab III, Huruf E, Butir 5.) Misalnya: bertepuk tangan garis bawahi menganak sungai sebar luaskan

3 Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. (Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab III, Huruf E, Butir 5.) Misalnya:

Page 134: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

123

dilipatgandakan menggarisbawahi menyebarluaskan penghancurleburan pertanggungjawaban

4 Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: adipati dwiwarna paripurna aerodinamika ekawarna poligami antarkota ekstrakurikuler pramuniaga antibiotik infrastruktur prasangka anumerta inkonvensional purnawirawan audiogram kosponsor saptakrida awahama mahasiswa semiprofesional bikarbonat mancanegara subseksi biokimia monoteisme swadaya caturtunggal multilateral telepon dasawarsa narapidana transmigrasi dekameter nonkolaborasi tritunggal demoralisasi pascasarjana ultramodern

Catatan: (1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf

kapital, tanda hubung (-) digunakan di antara kedua unsur itu. Misalnya: non-Indonesia pan-Afrikanisme pro-Barat

(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang diikuti oeh kata berimbuhan, gabungan itu ditulis terpisah dan unsur-unsurnya dimulai dengan huruf kapital. Misalnya: Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.

(3) Jika kata maha, sebagai unsur gabungan, merujuk kepada Tuhan dan diikuti oleh kata dasar, kecuali kata esa, gabungan itu ditulis serangkai. Misalnya: Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.

(4) Bentuk-bentuk terikat dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti pro, kontra, dan anti, dapat digunakan sebagai bentuk dasar. Misalnya:

Page 135: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

124

Sikap masyarakat yang pro lebih banyak daripada yang kontra. Mereka memperlihatkan sikap anti terhadap kejahatan.

(5) Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan ditulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya, tetapi ditulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan. Misalnya: taklaik terbang taktembus cahaya tak bersuara tak terpisahkan

C. Bentuk Ulang

1. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Misalnya: anak-anak mata-mata berjalan-jalan menulis-nulis biri-biri mondar-mandir buku-buku ramah-tamah hati-hati sayur-mayur kuda-kuda serba-serbi kupu-kupu terus-menerus lauk-pauk tukar-menukar

Catatan: (1) Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur

pertama saja. Misalnya: surat kabar → surat-surat kabar kapal barang → kapal-kapal barang rak buku → rak-rak buku

(2) Bentuk ulang gabungan kata yang unsur keduanya adjektiva ditulis dengan mengulang unsur pertama atau unsur keduanya dengan makna yang berbeda. Misalnya: orang besar → orang-orang besar

orang besar-besar gedung tinggi → gedung-gedung tinggi

gedung tinggi-tinggi

2. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang. Misalnya: kekanak-kanakan perundang-undangan melambai-lambaikan dibesar-besarkan memata-matai (Lihat keinggris-inggrisan Bab I, Huruf F, Butir 7.)

Page 136: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

125

Catatan: Angka 2 dapat digunakan dalam penulisan bentuk ulang untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan rapat atau kuliah. Misalnya: Pemerintah sedang mempersiapkan rancangan undang2 baru. Kami mengundang orang2 yang berminat saja. Mereka me-lihat2 pameran. Yang ditampilkan dalam pameran itu adalah buku2 terbitan Jakarta. Bajunya ke-merah2–an

D. Gabungan Kata

1. Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah. Misalnya: duta besar model linear kambing hitam orang tua simpang empat persegi panjang mata pelajaran rumah sakit umum meja tulis kereta api cepat luar biasa

2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya: anak-istri Ali anak istri-Ali ibu-bapak kami ibu bapak-kami buku-sejarah baru buku sejarah-baru

3. Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai. Misalnya: acapkali darmasiswa puspawarna adakalanya darmawisata radioaktif akhirulkalam dukacita saptamarga alhamdulillah halalbihalal saputangan apalagi hulubalang saripati astagfirullah kacamata sebagaimana bagaimana kasatmata sediakala barangkali kepada segitiga beasiswa kilometer sekalipun belasungkawa manakala sukacita bilamana manasuka sukarela bismillah matahari sukaria

Page 137: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

126

bumiputra padahal syahbandar daripada peribahasa waralaba darmabakti perilaku wiraswata

E. Suku Kata

1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut. a. Jika di tengah kata ada huruf vokal yang berurutan,

pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Misalnya: bu-ah ni-at ma-in sa-at

b. Huruf diftong ai, au, dan oi tidak dipenggal. Misalnya: pan-dai sau-da-ra au-la am-boi

c. Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Misalnya: ba-pak ke-nyang la-wan mu-ta-khir de-ngan mu-sya-wa-rah

d. Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Misalnya: Ap-ril sang-gup cap-lok som-bong makh-luk swas-ta man-di

e. Jika di tengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya: ul-tra ben-trok in-fra in-stru-men

Catatan: (1) Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi

tidak dipenggal. Misalnya: bang-krut kong-res bang-sa makh-luk ba-nyak masy-hur

Page 138: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

127

ikh-las sang-gup (2) Pemenggalan kata tidak boleh menyebabkan munculnya satu

huruf (vokal) di awal atau akhir baris. Misalnya: itu → i-tu setia → se-ti-a

2. Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan di antara bentuk dasar dan imbuhan atau partikel itu. Misalnya: ber-jalan letak-kan mem-bantu me-rasa-kan di-ambil pergi-lah ter-bawa apa-kah per-buat per-buat-an makan-an ke-kuat-an

Catatan: (1) Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya

mengalami perubahan dilakukan seperti pada kata dasar. Misalnya: me-nu-tup pe-mi-kir me-ma-kai pe-nga-rang me-nya-pu pe-nye-but me-nge-cat pe-nge-tik pe-no-long

(2) Akhiran -i tidak dipisahkan pada pergantian baris. (Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab III, Huruf E, Butir 2.)

(3) Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti pada kata dasar. Misalnya: ge-lem-bung si-nam-bung ge-mu-ruh te-lun-juk ge-ri-gi

(4) Pemenggalan tidak dilakukan pada suku kata yang terdiri atas satu vokal. Misalnya: Beberapa pendapat mengenai masalah itu telah disampaikan …. Walaupun cuma-cuma, mereka tidak mau ambil makanan itu.

3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap-tiap unsur gabungan itu

Page 139: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

128

dipenggal seperti pada kata dasar. (Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab III, Huruf E, Butir 2.) Misalnya: bio-grafi bi-o-gra-fi bio-data bi-o-da-ta foto-grafi fo-to-gra-fi foto-kopi fo-to-ko-pi intro-speksi in-tro-spek-si intro-jeksi in-tro-jek-si kilo-gram ki-lo-gram kilo-meter ki-lo-me-ter pasca-panen pas-ca-pa-nen pasca-sarjana pas-ca-sar-ja-na

4. Nama orang, badan hukum, atau nama diri lain yang terdiri atas dua unsur atau lebih dipenggal pada akhir baris di antara unsur-unsurnya (tanpa tanda pisah). Unsur nama yang berupa singkatan tidak dipisahkan.

F. Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada. (Lihat juga Bab II, Huruf D, Butir 3.) Misalnya:

Bermalam sajalah di sini. Di mana dia sekarang? Kain itu disimpan di dalam lemari. Kawan-kawan bekerja di dalam gedung. Dia berjalan-jalan di luar gedung. Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan. Mari kita berangkat ke kantor. Saya pergi ke sana kemari mencarinya. Ia datang dari Surabaya kemarin. Saya tidak tahu dari mana dia berasal. Cincin itu terbuat dari emas.

Catatan: Kata-kata yang dicetak miring di dalam kalimat seperti di bawah ini ditulis serangkai. Misalnya:

Kami percaya sepenuhnya kepadanya. Dia lebih tua daripada saya. Dia masuk, lalu keluar lagi.

Page 140: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

129

Bawa kemari gambar itu. Kesampingkan saja persoalan yang tidak penting itu.

G. Partikel

1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik! Apakah yang tersirat dalam surat itu? Siapakah gerangan dia? Apatah gunanya bersedih hati?

2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana. Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan. Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku. Jika Ayah membaca di teras, Adik pun membaca di tempat itu.

Catatan: Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya:

Adapun sebab-sebabnya belum diketahui. Bagaimanapun juga, tugas itu akan diselesaikannya. Baik laki-laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi. Sekalipun belum selesai, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan. Walaupun sederhana, rumah itu tampak asri.

3. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu. Harga kain itu Rp50.000,00 per helai. Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.

Catatan: Partikel per dalam bilangan pecahan yang ditulis dengan huruf dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya. (Lihat Bab II, Huruf I, Butir 7.)

Page 141: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

130

H. Singkatan dan Akronim 1. Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau

lebih. a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau

pangkat diikuti dengan tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan itu. Misalnya: A.H. Nasution Abdul Haris Nasution H. Hamid Haji Hamid Suman Hs. Suman Hasibuan W.R. Supratman Wage Rudolf Supratman M.B.A. master of business administration M.Hum. magister humaniora M.Si. magister sains S.E. sarjana ekonomi S.Sos sarjana sosial S.Kom sarjana komunikasi S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat Bpk. bapak Sdr. saudara Kol. kolonel

b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya: DPR Dewan Perwakilan Rakyat PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa WHO World Health Organization PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia PT perseroan terbatas SD sekolah dasar KTP kartu tanda penduduk

c. 1) Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik. Misalnya: jml. jumlah kpd. kepada tgl. tanggal hlm. halaman yg. yang dl. dalam

Page 142: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

131

No. nomor 2) Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf

diakhiri dengan tanda titik. Misalnya: dll. dan lain-lain dsb. dan sebagainya dst. dan seterusnya sda. sama dengan atas ybs. yang bersangkutan Yth. Yang terhormat

Catatan: Singkatan itu dapat digunakan untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan rapat dan kuliah.

d. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat-menyurat) masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya: a.n. atas nama d.a. dengan alamat u.b. untuk beliau u.p. untuk perhatian

e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda dengan titik. Misalnya: Cu kuprum cm sentimeter kg kilogram kVA kilovolt-ampere l liter Rp rupiah TNT trinitrotoluene

2. Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata. a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-

unsur nama diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LAN Lembaga Administrasi Negara PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia SIM surat izin mengemudi

Page 143: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

132

b. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal kapital. Misalnya: Bulog Badan Urusan Logistik Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Kowani Kongres Wanita Indonesia

c. Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu pemilihan umum iptek ilmu pengetahuan dan teknologi rapim rapat pimpinan rudal peluru kendali tilang bukti pelanggaran radar radio detecting and ranging

Catatan: Jika pembentukan akronim dianggap perlu, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut. (1) Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku

kata yang lazim pada kata Indonesia (tidak lebih dari tiga suku kata).

(2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim agar mudah diucapkan dan diingat.

I. Angka dan Bilangan

Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D

(500), M (1.000), V (5.000), M (1.000.000)

1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan. Misalnya: Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku. Di antara 72 anggota yang hadir 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang tidak memberikan suara.

Page 144: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

133

Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan.

2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat. Misalnya: Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian. Panitia mengundang 250 orang peserta.

Bukan: 250 orang peserta diundang Panitia dalam seminar itu

3. Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Misalnya: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah. Dia mendapatkan bantuan Rp250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya. Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp10 triliun.

4. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, dan isi; (b) satuan waktu; (c) nilai uang; dan (d) jumlah. Misalnya: 0,5 sentimeter tahun 1928 5 kilogram 17 Agustus 1945 4 meter persegi 1 jam 20 menit 10 liter pukul 15.00 Rp5.000,00 10 persen US$ 3,50* 27 orang £5,10* 2.000 rupiah ¥100

Catatan: (1) Tanda titik pada contoh bertanda bintang (*) merupakan

tanda desimal. (2) Penulisan lambang mata uang, seperti Rp, US$, £, dan ¥ tidak

diakhiri dengan tanda titik dan tidak ada spasi antara lambang itu dan angka yang mengikutinya, kecuali di dalam tabel.

5. Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar. Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15

Page 145: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

134

Jalan Wijaya No. 14 Apartemen No. 5 Hotel Mahameru, Kamar 169

6. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 Surah Yasin: 9 Markus 2: 3

7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut. a. Bilangan utuh, Misalnya:

dua belas (12) tiga puluh (30) lima ribu (5000)

b. Bilangan pecahan, Misalnya: setengah (1/2) seperenam belas (1/16) tiga perempat (3/4) dua persepuluh (0,2) atau (2/10) tiga dua pertiga (3 2/3) satu persen (1%) satu permil (1o/oo)

Catatan: (1) Pada penulisan bilangan pecahan dengan mesin tik, spasi

digunakan di antara bilangan utuh dan bilangan pecahan. (2) Tanda hubung dapat digunakan dalam penulisan lambang

bilangan dengan huruf yang dapat menimbulkan salah pengertian. Misalnya: 20 2/3 (dua puluh dua-pertiga) 22/30 (dua-puluh-dua pertiga puluh) 20 15/17 (dua puluh lima-belas pertujuh belas) 150 2/3 (seratus lima puluh dua-pertiga) 152/3 (seratus-lima-puluh-dua pertiga)

8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Misalnya: a. pada awal abad XX (angka Romawai kapital)

dalam kehidupan pada abad ke-20 ini (huruf dan angka Arab) pada awal abad kedua puluh (huruf)

b. kantor di tingkat II gedung itu (angka Romawi) di tingkat ke-2 gedung itu (huruf dan angka Arab)

Page 146: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

135

di tingkat kedua gedung itu (huruf)

9. Penulisan bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara berikut. (Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab III, Huruf E, Butir 5). Misalnya: lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan) tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan) uang 5.000-an (uang lima-ribuan)

10. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks (kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi). Misalnya: Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah. Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai. Rumah itu dijual dengan harga Rp125.000.000,00.

11. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Misalnya: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen). Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban. Dia membeli uang dolar Amerika Serikat sebanyak $5,000.00 (lima ribu dolar).

Catatan: (1) Angka Romawi tidak digunakan untuk menyatakan jumlah. (2) Angka Romawi digunakan untuk menyatakan penomoran

bab (dalam terbitan atau produk perundang-undangan) dan nomor jalan.

(3) Angka Romawi kecil digunakan untuk penomoran halaman sebelum Bab I dalam naskah dan buku.

J. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya

Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Buku ini boleh kaubaca. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan. Rumahnya sedang diperbaiki.

Page 147: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

136

Catatan: Kata-kata ganti itu (-ku, -mu, dan -nya) dirangkaikan dengan tanda hubung apabila digabung dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan huruf kapital. Misalnya: KTP-mu SIM-nya STNK-ku

K. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Surat itu dikembalikan kepada si pengirim. Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli. Ibu itu membelikan sang suami sebuah laptop. Siti mematuhi nasihat sang kakak.

Catatan: Huruf awal si dan sang ditulis dengan huruf kapital jika kata-kata itu diperlakukan sebagai unsur nama diri. Misalnya: Harimau itu marah sekali kepada Sang Kancil. Dalam cerita itu Si Buta dari Goa Hantu berkelahi dengan musuhnya.

Page 148: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

137

III. PEMAKAIAN TANDA BACA

A. Tanda Titik (.) 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan

atau seruan. Misalnya: Ayahku tinggal di Solo. Biarlah mereka duduk di sana. Dia menanyakan siapa yang akan datang.

Catatan: Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda titik. (Lihat juga Bab III, Huruf I.) Misalnya: Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A. Dia memerlukan meja, kursi, dsb. Dia mengatakan, "kaki saya sakit."

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya: a. III. Departemen Pendidikan Nasional

A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi B. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

1. Direaktorat Pendidikan Anak Usia Dini 2. ...

b. 1. Patokan Umum 1.1 Isi Karangan 1.2 Ilustrasi 1.2.1 Gambar Tangan 1.2.2 Tabel 1.2.3 Grafik 2. Patokan Khusus 2.1 … 2.2 ...

Catatan: Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.

Page 149: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

138

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Misalnya: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)

Catatan: Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut. (1) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 dapat

dilengkapi dengan keterangan pagi, siang, sore, atau malam. Misalnya: pukul 9.00 pagi pukul 11.00 siang pukul 5.00 sore pukul 8.00 malam

(2) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan pagi, siang, atau malam. Misalnya: pukul 00.45 pukul 07.30 pukul 11.00 pukul 17.00 pukul 22.00

4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. Misalnya: 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik) 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) 0.0.30 am (30 detik)

5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit. Misalnya: Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.

Catatan: Urutan informasi mengenai daftar pustaka tergantung pada lembaga yang bersangkutan.

6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Misalnya: Desa itu berpenduduk 24.200 orang.

Page 150: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

139

Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang. Penduduk Jakarta lebih dari 11.000.000 orang.

Catatan: (1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan

atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya: Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung. Lihat halaman 2345 dan seterusnya. Nomor gironya 5645678.

(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Misalnya: Acara Kunjungan Menteri Pendidikan Nasional Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945) Salah Asuhan

(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) nama dan alamat penerima surat, (b) nama dan alamat pengirim surat, dan (c) di belakang tanggal surat. Misalnya: Yth. Kepala Kantor Penempatan Tenaga Jalan Cikini 71 Jakarta

Yth. Sdr. Moh. Hasan Jalan Arif Rahmad 43 Palembang

Adinda Jalan Diponegoro 82 Jakarta

21 April 2008 (4) Pemisahan bilangan ribuan atau kelipatannya dan desimal

dilakukan sebagai berikut. Rp200.250,75 $ 50,000.50 8.750 m 8,750 m

7. Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan (Lihat Bab II, Huruf H.)

B. Tanda Koma (,) 1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian

atau pembilangan. Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

Page 151: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

140

Surat biasa, surat kilat, ataupun surat kilat khusus memerlukan prangko. Satu, dua, ... tiga!

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali. Misalnya: Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau yang memilihnya. Ini bukan buku saya, melainkan buku ayah saya. Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya suka membaca puisi Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Misalnya: Kalau ada undangan, saya akan datang. Karena tidak congkak, dia mempunyai banyak teman. Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

Catatan: Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya. Misalnya: Saya akan datang kalau ada undangan. Dia mempunyai banyak teman karena tidak congkak. Kita harus membaca banyak buku agar memiliki wawasan yang luas.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu. Misalnya: Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri. Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar. Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapapun.

Page 152: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

141

Catatan: Ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu, tidak dipakai pada awal paragraf.

5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya: O, begitu? Wah, bukan main! Hati-hati, ya, jalannya licin. Mas, kapan pulang? Mengapa kamu diam, Dik? Kue ini enak, Bu.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. (Lihat juga pemakaian tanda petik, Bab III, Huruf J dan K.) Misalnya: Kata Ibu, "Saya gembira sekali." "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena lulus ujian."

7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Misalnya: "Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Guru. "Masuk ke kelas sekarang!" perintahnya.

8. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya: Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta Surabaya, 10 Mei 1960 Tokyo, Jepang.

9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya: Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu

Agung.

Page 153: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

142

Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.

Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Alquran.

Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

10. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir. Misalnya: Alisjahbana, S. Takdir, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25. Hilman, Hadikusuma, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12. Poerwadarminta, W.J.S. Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

11. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya: B. Ratulangi, S.E. Ny. Khadijah, M.A. Bambang Irawan, S.H. Siti Aminah, S.E., M.M.

Catatan: Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).

12. Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya: 12,5 m 27,3 kg Rp500,50 Rp750,00

Catatan: Bandingkan dengan penggunaan tanda titik yang dimulai dengan angka desimal atau di antara dolar dan sen.

13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. (Lihat juga pemakaian tanda pisah, Bab III, Huruf F.) Misalnya: Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.

Page 154: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

143

Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih. Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan paduan suara.

Catatan: Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak diapit dengan tanda koma. Misalnya: Semua siswa yang lulus ujian akan mendapat ijazah.

14. Tanda koma dapat dipakai-untuk menghindari salah baca/salah pengertian-di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya: Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa-nahasa di kawasan nusantara ini. Atas perhatian Saudara, kami ucapan terima kasih.

Bandingkan dengan: Kita dapat memanfaatkan bahasa-bahasa di kawasan nusantara ini dalam pengembangan kosakata. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Saudara.

C. Tanda Titik Koma (;)

1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara. Misalnya: Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku-buku yang baru dibeli ayahnya. Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang kerjanya; Adik membaca di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar menyanyikan puisi-puisi penyair kesanganku.

2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan. Misalnya: Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini: (1) berkewarganegaraan Indonesia; (2) berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya; (3) berbadan sehat; (4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Page 155: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

144

3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung. Misalnya: Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk. Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

D. Tanda Titik Dua (:)

1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemberian. Misalnya: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.

Catatan: Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari. Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi Perusahaan.

2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya: a. Ketua : Ahmad Wijaya

Sekretaris : Siti Aryani Bendahara : Aulia Arimbi

b. Tempat : Ruang Sidang Nusantara Pembawa Acara : Bambang S. Hari, tanggal : Selasa, 28 Oktober 2008 Waktu : 09.00 - 10.30

3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya: Ibu : "Bawa kopor ini, Nak!" Amir : "Baik, Bu." Ibu : "Jangan lupa. Letakkan baik-baik!"

4. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu

Page 156: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

145

karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. Misalnya: Horison, XLIII, No. 8/2008: 8 Surah Yasin: 9 Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa

E. Tanda Hubung (-) 1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh

pergantian baris. Misalnya: Di samping cara lama diterapkan juga ca- ra baru …. Sebagaimana kata peribahasa, tak ada ga- ding yang takretak.

2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris. Misalnya: Kini ada cara yang baru untuk meng- ukur panas. Kukuran baru ini memudahkan kita me- ngukur kelapa. Senjata ini merupakan sarana pertahan- an yang canggih.

3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya: anak-anak berulang-ulang kemerah-merahan

4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu. Misalnya: 8-4-2008 p-a-n-i-t-i-a

5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan (b) penghilangan bagian frasa atau kelompok kata. Misalnya: ber-evolusi dua-puluh ribuan (20 x 1.000)

Page 157: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

146

tanggung-jawab-dan-kesetiakawanan sosial (tanggung jawab sosial dan kesetiakawanan sosial) Karyawan boleh mengajak anak-istri ke acara pertemuan besok.

Bandingkan dengan: be-revolusi dua-puluh-ribuan (1 x 20.000) tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai: a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, b. ke- dengan angka, c. angka dengan -an, d. kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital, e. kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan f. gabungan kata yang merupakan kesatuan.

Misalnya: se-Indonesia peringkat ke-2 tahun 1950-an hari-H sinar-X mem-PHK-kan ciptaan-Nya atas rahmat-Mu Bandara Sukarno-Hatta alat pandang-dengar

7. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya: di-smash di-mark-up pen-tackle-an

F. Tanda Pisah (─)

1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat. Misalnya: Kemerdekaan itu-hak segala bangsa-harus dipertahankan. Keberhasilan itu-saya yakin-dapat dicapai kalau kita mau berusaha keras.

Page 158: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

147

2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Misalnya: Rangkaian temuan ini-evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom-telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta. Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia-amanat Sumpah Pemuda-harus terus ditingkatkan.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'. Misalnya: Tahun 1928─2008 Tanggal 5─10 April 2008 Jakarta─Bandung

Catatan: (1) Tanda pisah tunggal dapat digunakan untuk memisahkan

keterangan tambahan pada akhir kalimat. Misalnya: Kita memerlukan alat tulis─pena, pensil, dan kertas. (Bandingkan dengan Bab III, Huruf D, kaidah 1.)

(2) Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.

G. Tanda Tanya (?)

1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya: Kapan dia berangkat? Saudara tahu, bukan?

2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya: Dia dilahirkan pada tahun 1963 (?). Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

H. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat. Misalnya: Alangkah indahnya taman laut ini! Bersihkan kamar itu sekarang juga! Sampai hati benar dia meninggalkan istrinya! Merdeka!

Page 159: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

148

I. Tanda Elipsis (...) 1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.

Misalnya: Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan. Jika Saudara setuju dengan harga itu ..., pembayarannya akan segera kami lakukan.

2. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. Misalnya: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut. Pengetahuan dan pengalaman kita ... masih sangat terbatas.

Catatan: (1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi. (2) Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat,

perlu dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk menandai penghilangan teks dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat.

(3) Tanda elipsis pada akhir kalimat tidak diikuti dengan spasi. Misalnya: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat ....

J. Tanda Petik (" ")

1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Misalnya: Pasal 36 UUD 1945 menyatakan, "Bahasa negara ialah bahasa Indonesia. " Ibu berkata, "Paman berangkat besok pagi. " "Saya belum siap," kata dia, "tunggu sebentar!"

2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya: Sajak "Pahlawanku" terdapat pada halaman 5 buku itu. Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa Indoneia" dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani. Bacalah "Penggunaan Tanda Baca" dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Makalah "Pembetukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik perhatian peserta seminar.

Page 160: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

149

3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Misalnya: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja. Dia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".

Catatan: (1) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri

petikan langsung. Misalnya: Kata dia, "Saya juga minta satu." Dia bertanya, "Apakah saya boleh ikut?"

(2) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Misalnya: Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu sebabnya. Karena warna kulitnya, dia mendapat julukan "Si Hitam".

(3) Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.

(4) Tanda petik (") dapat digunakan sebagai pengganti idem atau sda. (sama dengan di atas) atau kelompok kata di atasnya dalam penyajian yang berbentuk daftar. Misalnya: zaman bukan jaman asas " azas plaza " plasa jadwal " jadual bus " bis

K. Tanda Petik Tunggal (' ')

1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain. Misalnya: Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring-kring' tadi?" "Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.

2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan. Misalnya: terpandai 'paling' pandai

Page 161: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

150

retina 'dinding mata sebelah dalam' mengambil langkah seribu ‘lari pontang-panting' tinggi hati ‘sombong, angkuh'

3. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing (Lihat pemakaian tanda kurung, Bab III, Huruf M). Misalnya: feed-back 'balikan' dress rehearsal 'geladi bersih' tadulako 'panglima'

L. Tanda Kurung (( ))

1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya: Anak itu tidak memiliki KTP (kartu tanda penduduk). Dia tidak membawa SIM (surat izin mengemudi)

Catatan: Dalam penulisan didahulukan bentuk lengkap setelah itu bentuk singkatnya. Misalnya: Saya sedang mengurus perpanjangan kartu tanda penduduk (KTP). KTP itu merupakan tanda pengenal dalam berbagai keperluan.

2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Misalnya: Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962. Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar dalam negeri.

3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya: Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a). Pejalan kaki itu berasal dari (Kota) Surabaya.

4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan. Misalnya: Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja.

Page 162: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

151

Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan (1) akta kelahiran, (2) ijazah terakhir, dan (3) surat keterangan kesehatan.

Catatan: Tanda kurung tunggal dapat dipakai untuk mengiringi angka atau huruf yang menyatakan perincian yang disusun ke bawah. Misalnya: Kemarin kakak saya membeli 1) buku, 2) pensil, dan 3) tas sekolah. Dia senang dengan mata pelajaran a) fisika, b) biologi, dan c) kimia.

M. Tanda Kurung Siku ([ ])

1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Misalnya: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik. Ia memberikan uang [kepada] anaknya. Ulang tahun [hari kemerdekaan] Republik Indonesia jatuh pada hari Selasa.

2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Misalnya: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35─38]) perlu dibentangkan di sini.

N. Tanda Garis Miring (/)

1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran. Misalnya: No. 7/PK/2008 Jalan Kramat III/10 tahun ajaran 2008/2009

Page 163: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

152

2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun. Misalnya: dikirimkan lewat darat/laut harganya Rp1.500,00/lembar tindakan penipuan dan/atau penganiayaan

'dikirimkan lewat darat atau lewat laut' 'harganya Rp1.500,00 tiap lembar' 'tindakan penipuan dan penganiayaan, tindakan penipuan, atau tindakan penganiayaan'

Catatan: Tanda garis miring ganda (//) dapat digunakan untuk membatasi penggalan-penggalan dalam kalimat untuk memudahkan pembacaan naskah.

O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (') Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Misalnya: Dia 'kan sudah kusurati. ('kan: bukan) Malam 'lah tiba. ('lah: telah) 1 Januari '08 ('08: 2008)

Page 164: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

153

IV. PENULISAN UNSUR SERAPAN

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, dan de l'homme par l'homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal itu, diusahakan ejaannya disesuaikan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga agar bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai berikut. a (ain Arab dengan a) menjadi ‘a

‘asr asar sa‘ah saat manfa‘ah manfaat

‘ (ain Arab) di akhir suku kata menjadi k

ra‘yah rakyat ma‘na makna ruku‘ rukuk

aa (Belanda) menjadi a

paal pal baal bal octaaf oktaf

ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e

aerobe aerob aerodinamics aerodinamika

Page 165: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

154

ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e haemoglobin hemoglobin haematite hematit

ai tetap ai

trailer trailer caisson kaison

au tetap au

audiogram audiogram autotroph autotrof tautomer tautomer hydraulic hidraulik caustic kaustik

c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k

calomel kalomel construction konstruksi cubic kubik coup kup classification klasifikasi crystal kristal

c di muka e, i, oe, dan y menjadi s

central sentral cent sen cybernetics sibernetika circulation sirkulasi cylinder silinder coelom selom

cc di muka o, u, dan konsonan menjadi k

accomodation akomodasi acculturation akulturasi acclimatization aklimatisasi accumulation akumulasi acclamation aklamasi

cc di muka e dan i menjadi ks

accent aksen accessory aksesori

Page 166: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

155

vaccine vaksin cch dan ch di muka a, o, dan konsonan menjadi k

saccharin sakarin charisma karisma cholera kolera chromosome kromosom technique teknik

ch yang lafalnya s atau sy menjadi s

echelon eselon machine mesin

ch yang lafalnya c menjadi c

chip cip voucher vocer China Cina

ck menjadi k

check cek ticket tiket

ç (Sanskerta) menjadi s

çabda sabda çastra sastra

d (Arab) menjadi d darurat darurat fardu fardu hadir hadir

e tetap e

effect efek description deskripsi synthesis sintesis

ea tetap ea

idealist idealis habeas habeas

Page 167: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

156

ee (Belanda) menjadi e stratosfeer stratosfer systeem sistem

ei tetap ei

eicosane eikosan eidetic eidetik einsteinium einsteinium

eo tetap eo

stereo stereo geometry geometri zeolite zeolit

eu tetap eu

neutron neutron eugenol eugenol europium europium

f (Arab) menjadi f

faqīr fakir mafhum mafhum saf saf

f tetap f

fanatic fanatik factor faktor fossil fosil

gh menjadi g

sorghum sorgum gue menjadi ge

igue ige gigue gige

h (Arab) menjadi h

hakim hakim tahmid tahmid ruh roh

Page 168: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

157

i pada awal suku kata di muka vokal tetap i iambus iambus ion ion iota iota

ie (Belanda) menjadi i jika lafalnya i

politiek politik riem rim

ie tetap ie jika lafalnya bukan i

variety varietas patient pasien efficient efisien

kh (Arab) tetap kh

khusus khusus akhir akhir

ng tetap ng

contingent kontingen congres kongres linguistics linguistik

oe (oi Yunani) menjadi e

oestrogen estrogen oenology enologi foetus fetus

oo (Belanda) menjadi o

komfoor kompor provoost provos

oo (Inggris) menjadi u

cartoon kartun proof pruf pool pul

oo (vokal ganda) tetap oo

zoology zoologi coordination koordinasi

Page 169: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

158

ou menjadi u jika lafalnya u gouverneur gubernur coupon kupon contour kontur

ph menjadi f

phase fase physiology fisiologi spectograph spektograf

ps tetap ps

pseudo pseudo psychiatry psikiatri psychic psikis psychosomatic psikosomatik

pt tetap pt

pterosaur pterosaur pteridology pteridologi ptyalin ptialin

q menjadi k

aquarium akuarium frequency frekuensi equator ekuator

q (Arab) menjadi k

qalbu kalbu haqiqah hakikah haqq hak

rh menjadi r

rhapsody rapsodi rhombus rombus rhythm ritme rhetoric retorika

s (Arab) menjadi s

salj salju asiri asiri hadis hadis

Page 170: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

159

s (Arab) menjadi s subh subuh musibah musibah khusus khusus

sc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi sk

scandium skandium scotopia skotopia scutella skutela sclerosis sklerosis scriptie skripsi

sc di muka e, i, dan y menjadi s

scenography senografi scintillation sintilasi scyphistoma sifistoma

sch di muka vokal menjadi sk schema skema schizophrenia skizofrenia scholasticism skolastisisme

t di muka i menjadi s jika lafalnya s

ratio rasio actie aksi patient pasien

t (Arab) menjadi t

ta‘ah taat mutlaq mutlak Lut Lut

th menjadi t

theocracy teokrasi orthography ortografi thiopental tiopental thrombosis trombosis methode (Belanda) metode

u tetap u

unit unit

Page 171: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

160

nucleolus nukleolus structure struktur institute institut

ua tetap ua

dualisme dualisme aquarium akuarium

ue tetap ue

suede sued duet duet

ui tetap ui

equinox ekuinoks conduite konduite

uo tetap uo

fluorescein fluoresein quorum kuorum quota kuota

uu menjadi u

prematuur prematur vacuum vakum

v tetap v

vitamin vitamin television televisi cavalry kavaleri

w (Arab) tetap w

jadwal jadwal marwa marwa taqwa takwa

x pada awal kata tetap x

xanthate xantat xenon xenon xylophone xilofon

Page 172: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

161

x pada posisi lain menjadi ks executive eksekutif taxi taksi exudation eksudasi latex lateks

xc di muka e dan i menjadi ks

exception eksepsi excess ekses excision eksisi excitation eksitasi

xc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi ksk

excavation ekskavasi excommunication ekskomunikasi excursive ekskursif exclusive eksklusif

y tetap y jika lafalnya y

yakitori yakitori yangonin yangonin yen yen yuan yuan

y menjadi i jika lafalnya i

yttrium itrium dynamo dinamo propyl propil psychology psikologi

z tetap z

zenith zenit zirconium zirkonium zodiac zodiak zygote zigot

z (Arab) menjadi z

zalim zalim hafiz hafiz

Page 173: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

162

Konsonan ganda menjadi tunggal, kecuali kalau dapat membingungkan. Misalnya:

gabbro gabro accu aki effect efek commission komisi ferrum ferum salfeggio salfegio ummat umat tammat tamat

Tetapi: mass massa

Catatan: 1. Unsur serapan yang sudah lazim dieja sesuai dengan ejaan bahasa

Indonesia tidak perlu lagi diubah. Misalnya: bengkel, kabar, nalar, paham, perlu, sirsak

2. Sekalipun dalam ejaan yang disempurnakan huruf q dan x diterima sebagai bagian abjad bahasa Indonesia, unsur yang mengandung kedua huruf itu diindonesiakan menurut kaidah yang dipaparkan di atas. Kedua huruf itu dipergunakan dalam penggunaan tertentu saja, seperti dalam pembedaan nama dan istilah khusus. Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, di bawah ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar, efek, dan implemen.

-aat (Belanda) menjadi -at

advocaat advokat -age menjadi -ase

percentage persentase etalage etalase

-al (Inggris), -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi -al structural structureel struktural formal formeel formal normal normaal normal

Page 174: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

163

-ant menjadi -an accountant akuntan informant informan

-archy, -archie (Belanda) menjadi arki

anarchy anarchie anarki oligarchy oligarchie oligarki

-ary, -air (Belanda) menjadi -er

complementary complementair komplementer primary primair primer secondary secundair sekunder

-(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si

action actie aksi publication publicatie publikasi

-eel (Belanda) menjadi -el

ideëel ideel materieel materiel moreel morel

-ein tetap -ein

casein kasein protein protein

-i (Arab) tetap –i

haqiqi hakiki insani insani jasmani jasmani

-ic, -ics, -ique, -iek, -ica (Belanda) menjadi -ik, ika

logic logica logika phonetics phonetiek fonetik physics physica fisika dialectics dialektica dialektika technique techniek teknik

-ic, -isch (adjektiva Belanda) menjadi -ik

electronic elektronisch elektronik mechanic mechanisch mekanik

Page 175: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

164

ballistic ballistisch balistik -ical, -isch (Belanda) menjadi -is

economical economisch ekonomis practical practisch praktis logical logisch logis

-ile, -iel menjadi -il

percentile percentiel persentil mobile mobiel mobil

-ism, -isme (Belanda) menjadi -isme modernism modernisme modernisme communism communisme komunisme

-ist menjadi -is

publicist publisis egoist egois

-ive, -ief (Belanda) menjadi -if

descriptive descriptief deskriptif demonstrative demonstratief demonstratif

-iyyah, -iyyat (Arab) menjadi -iah

alamiyyah alamiah aliyyah aliah ilmiyyah ilmiah

-logue menjadi -log

catalogue catalog dialogue dialog

-logy, -logie (Belanda) menjadi -logi

technology technologie teknologi physiology physiologie fisiologi analogy analogie analogi

-loog (Belanda) menjadi -log

analoog analog epiloog epilog

Page 176: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

165

-oid, oide (Belanda) menjadi -oid hominoid hominoide hominoid anthropoid anthropoide antropoid

-oir(e) menjadi -oar

trotoir trotoar repertoire repertoar

-or, -eur (Belanda) menjadi -ur, -ir

director directeur direktur inspector inspecteur inspektur amateur amatir formateur formatur

-or tetap -or

dictator diktator corrector korektor

-ty, -teit (Belanda) menjadi -tas

university universiteit universitas quality kwaliteit kualitas

-ure, -uur (Belanda) menjadi -ur

structure struktuur struktur premature prematuur prematur

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD

BAMBANG SUDIBYO Salinan sesuai dengan aslinya Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM. NIP 196108281987031003

Page 177: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi

PEDOMAN PENULISAN TESIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA [STAINU] JAKARTA

166

Page 178: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL …unusia.ac.id/__pub/files87664Keputusan Pedoman Penulisan Tesis+Lampirann.pdf · SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI A. Pengertian 1. Skripsi