sulfur dan sulfur dioksida (artikel kel x) (ventilasi).docx

7
SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA Belerang atau sulfur adalah  unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapa t simpanan belerang pada daerah gelap di kawah A ristarchus. Beleran g terjadi secara alamiah di sekita r daerah pegunu ngan dan hutan tro pis. Sulfir terseba r di alam sebagai pirit galena sinabar stibnite gipsum garam epsom selestit barit dan lain!lain. Bentuknya adalah non!metal yang tak berasa tak berbau dan multi"alent . Belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah #at padat kristalin kuning. $i alam belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau seb agai mineral! mineral sulfide dan sulfate. %a adalah unsur pe nting untuk kehid upan dan dit emuka n dal am dua  asam ami no.  &eng gunaan kome rsiln ya teru tama dalam fertili#er  namun juga dalam bubuk mesiukorek api insektisida  dan fungisida . Belerang dikenal masyarakat 'khususnya para petani( adalah sejenis bahan untuk digunaka n pembasmi tikus. $engan alat khusus belerang diubah untuk menjadi asap yang dimasukkan pada lubang! luba ng tiku s di pers awa han sehi ngg a tikus dibu atny a sema put . )an faat bele rang pad aha l cukup banyak khususnya untuk dunia industri.

Upload: iqbal

Post on 06-Jul-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

8/17/2019 SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

http://slidepdf.com/reader/full/sulfur-dan-sulfur-dioksida-artikel-kel-x-ventilasidocx 1/7

SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang S dan nomor atom 16. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan

bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang terjadi

secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di alam sebagai

pirit galena sinabar stibnite gipsum garam epsom selestit barit dan lain!lain. Bentuknya

adalah non!metal yang tak berasa tak berbau dan multi"alent. Belerang dalam bentuk aslinya

adalah sebuah #at padat kristalin kuning. $i alam belerang dapat ditemukan sebagai unsur 

murni atau sebagai mineral! mineral sulfide dan sulfate. %a adalah unsur penting untuk

kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.   &enggunaan komersilnya terutama

dalam fertili#er  namun juga dalam bubuk mesiukorek api insektisida dan fungisida. Belerang

dikenal masyarakat 'khususnya para petani( adalah sejenis bahan untuk digunakan pembasmi

tikus. $engan alat khusus belerang diubah untuk menjadi asap yang dimasukkan pada lubang!

lubang tikus di persawahan sehingga tikus dibuatnya semaput. )anfaat belerang padahal

cukup banyak khususnya untuk dunia industri.

Page 2: SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

8/17/2019 SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

http://slidepdf.com/reader/full/sulfur-dan-sulfur-dioksida-artikel-kel-x-ventilasidocx 2/7

&roses *erjadinya Siklus Sulfur 

 Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil batu bara atau

terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapai lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer atau

udara sulfur oksida itu akan berada diawan yang menjadi hidrolidid air membentuk +,S-

awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan

hujan asam.

  Air hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang sangat

peting untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik 'S-( sulfat ini yang

mampu berpindah dari bumi atau alam ketubuh tanaman/ tumbuhan melalui penyerapan sulfat

oleh akar .Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan berbentuk sulfur dioksida atau

hidrogen sulfida.

Sulfur $ioksida

Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas!gas oksida sulfur 'S-0(. as ini

sangat mudah terlarut dalam air memiliki bau namun tidak berwarna. Sebagaimana -2

pencemar sekunder yang terbentuk dari S-, seperti partikel sulfat dapat berpindah dan

terdeposisi jauh dari sumbernya.

S-, dan gas!gas oksida sulfur lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar 

fosil yang mengandung sulfur. Sulfur sendiri terdapat dalam hampir semua material mentah

yang belum diolah seperti minyak mentah batu bara dan bijih!bijih yang mengandung metal

seperti alumunium tembagasengtimbal dan besi. $i daerah perkotaan yang menjadi sumper 

sulfur utama adalah kegiatan pemangkit tenaga listrik terutama yang menggunakan batu bara

ataupun minyak diesel sebagai bahan bakarnya juga gas buang dari kendaraan yang

menggunakan diesel dan industri!industri yang menggunakan bahan bakar batu bara dan

minyak mentah.

Page 3: SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

8/17/2019 SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

http://slidepdf.com/reader/full/sulfur-dan-sulfur-dioksida-artikel-kel-x-ventilasidocx 3/7

Sifat!sifat Sulfur $ioksida

3arakteristik Sulfur $ioksida

Page 4: SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

8/17/2019 SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

http://slidepdf.com/reader/full/sulfur-dan-sulfur-dioksida-artikel-kel-x-ventilasidocx 4/7

$ampak &encemaran Sulfur $ioksida 4

1. $ampak &encemaran Sulfur $ioksida pada )anusiaas S-, telah lama dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan iritasi pada

system pernafasan seperti pada slaput lender hidung tenggorokan dan saluran udara diparu!paru. 5fek kesehatan ini menjadi lebih buruk pada penderita asma. $isamping itu S-,

terkon"ersi di udara menjadi pencemar sekunder seperti aerosol sulfat. Aerosol yang dihasilkan sebagai pencemar sekunder umumnya mempunyai

ukuran yang sangat halus sehingga dapat terhisap ke dalam sistem pernafasan bawah.

 Aerosol sulfat yang masuk ke dalam saluran pernafasan dapat menyebabkan dampak

kesehatan yang lebih berat daripada partikel!partikel lainnya karena mempunyai sifat korosif 

dan karsinogen. -leh karena gas S-, berpotensi untuk menghasilkan aerosol sulfat

sebagai pencemar sekunder kasus peningkatan angka kematian karena kegagalan

pernafasan terutama pada orang tua dan anak!anak sering berhubungan dengan

konsentrasi S-, dan partikulat secara bersamaan '+arrop ,,(.$alam bentuk gas S-, dapat menyebabkan iritasi pada paru!paru yang

menyebabkan timbulnya kesulitan bernafas terutama pada kelompok orang yang sensiti"e

seperti orang berpenyakit asma anak!anak dan lansia. S-, juga mampu bereaksi dengan

senyawa kimia lain membentuk partikel sulfat yang jika terhirup dapat terakumulasi di paru!

paru dan menyebabkan kesulitan bernapas penyakit pernapasan dan bahkan kematian

,. $ampak Sulfur $ioksida *erhadap 7egetasi

3erusakan pada "egetasi akibat pencemaran udara umumnya terjadi pada

struktur daun. $aun terbagi dalam beberapa bagian. 5pidermis merupakan terluar berfungsi

sbg lapisan pelindung. )esophyl adalah lapisan tengah yang terbagi dalam , lapisan sel

yaitu palisade dan parenchym. Stomata dalah saluran yang menghubungkan epidermis

hingga ke mesophyll. as dan uap air keluar!masuk struktur daun melalui stomata.

&encemaran udara menyebabkan sejumlah efek pada foliage.

Page 5: SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

8/17/2019 SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

http://slidepdf.com/reader/full/sulfur-dan-sulfur-dioksida-artikel-kel-x-ventilasidocx 5/7

Page 6: SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

8/17/2019 SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

http://slidepdf.com/reader/full/sulfur-dan-sulfur-dioksida-artikel-kel-x-ventilasidocx 6/7

 Aerosol yang mengandung asam sulfur akan dapat merusak material pembuat

dinding bangunan khususnya yang mengandung karbonat. 3arbonat akan digantikan oleh

sulfat melalui reaksi berikut 4

3alsium sulfat yang terbentuk dari proses ini akan tercuci sehingga akan

meninggalkan lobang pada permukaan. +al itu tamapak pada monumen atau patung!

patung yang berada di udara terbuka. Asam sulfat juga menimbulkan kerusakan pada tekstil. Selain itu pemaparan S,

dalam konsentrasi tinggi akan mempercepat laju korosi logam!logam besi seng tembaga

nikel khusunya bila kelembaban lebih dari 9 o. laju korosi meningkat menjadi 1 sampai 18

kali dalam udara yang tercemar dibandingkan dalm udara yang tidak tercemar.. $ampak Sulfur *erhadap :ingkungan

*ingginya kadar S-, di udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan

asam. +ujan asam disebabkan oleh belerang 'sulfur( yang merupakan pengotor 

dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen

membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. ;at!#at ini berdifusi ke atmosfer dan

bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut

sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar 

keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan

tanaman.3elebihan #at asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang

bertahan. <enis &lankton dan in"ertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati

akibat pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika didanau memiliki p+ dibawah 8 lebih

dari 98 = dari spesies ikan akan hilang.

Page 7: SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

8/17/2019 SULFUR DAN SULFUR DIOKSIDA (artikel kel X) (Ventilasi).docx

http://slidepdf.com/reader/full/sulfur-dan-sulfur-dioksida-artikel-kel-x-ventilasidocx 7/7

&engendalian Sulfur $ioksida

&engendalian Sulfur dioksida 'S-,( terutama dilakukan dengan mengurangi

penggunaan bahan bakar bersulfur tinggi atau menukarnya dengan bahan bakar yang lebih

bersih lingkungan. Sebagai contoh penggunaan batubara yang mengandung konsentrasi sulfur 

tinggi diganti dengan menggunakan gas alam yang lebih bersih lingkungan.as buang dilewatkan melalui absorber yang merupakan tabung "ertical dimana gas

lewat dari bawah keatas sedangkan cairan penyerap 'absorbent( lewat dari atas kebawah.

>ntuk menjamin kontak antara gas buang dan absorbent didalam absorber dilengkapi dengan

packing. Setelah terjadi kontak antara absorbent dengan gas buang S-, dalam gas buang

akan terikat di absorbent dan dibawa ke bawah sedangkan gas yang sudah bersih akan keluar 

melalui puncak absorber.