sudaryono

Upload: edo

Post on 24-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Sudaryono

    1/6

    Pemakaian Authentic Materials dalam PengajaranBahasa Indonesia bagi Penutur Asing

    SudaryonoFakultas Sastra

    Universitas DiponegoroSemarang

    1. Pengantar

    Dalam belajar bahasa asing dikenal empat jenis kemahiran, yaitu kemahiranmendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Kemahiran mendengar dan membaca

    bersifat reseptif, sedang kemahiran berbicara dan menulis bersifat produktif.Penguasaan bahasa yang ideal mencakup keempat jenis kemahiran tersebut, alaupunkenyataannya ada sis a yang cepat mahir berbicara tetapi lemah dalam menulis atausebaliknya !"ado, #$%&'.

    Dalam hubungannya dengan retensi atau kemampuan mengingat kembaliunsur(unsur bahasa yang sudah dipelajari, kemahiran membaca mempunyai derajatyang paling rendah. Seperti dilaporkan oleh Dale !#$)$'

    pada umumnya pembelajar hanya #*+ mengingat dari apa yang mereka baca,*+ dari apa yang mereka dengar, -*+ dari apa yang mereka lihat, &*+ dari apayang mereka dengar dan lihat, *+ dari apa yang mereka katakan dan tulis, dan $*+dari apa yang mereka katakan seperti yang mereka lakukan. /engingat rendahnyakemampuan mengingat dari apa yang mereka baca dan dengar dalam proses belajar

    bahasa asing, maka pelajaran membaca, mendengar, dan berbicara harus mendapat perhatian yang seksama.

    Salah satu problem dalam belajar bahasa asing ialah adanya kesenjangan

    antara bahasa pertama dan bahasa target yang akan dipelajari. Secara umum dapatdikatakan bah a semakin jauh kesenjangan itu, semakin sulit proses pembelajarannya0 dan semakin dekat kesenjangan itu, semakin mudah proses pembelajarannya. Kesulitan itu terasa pada pembelajar kelas pemula, atau pembelajar yang sama sekali belum mengenal bahasa target yang akan dipelajari. Pada situasiseperti itu penggunaan pendekatan dan pemilihan materi atau bahan ajar sangatmenentukan keberhasilan proses pembelajaran bahasa asing. /elalui karangan

    pendek ini penulis akan menguraikan secara singkat pemakaian 1authentic materials2dalam pengajaran bahasa 3ndonesia bagi penutur asing. Uraian ini didasarkan padamateri dan pengalaman penulis mengajar bahasa 3ndonesia di 4ames 5ook University,6ustralia, dan University of 7isconsin di /adison, 6merika Serikat.

    2. Problem Belajar Bahasa Asing

    Salah satu problem dalam belajar bahasa asing ialah adanya kesenjanganantara bahasa pertama dan bahasa target yang akan dipelajari. "a8imnya problem itumuncul karena kurangnya pengetahuan bahasa target oleh pembelajar bahasa asing.Pengetahuan itu oleh 9skey !#$%)' dikategorikan sebagai !#' lo er(level cognitiveskills, re:uired for the identification of forms, i.e. graphophonic,le;ical

  • 7/25/2019 Sudaryono

    2/6

    muncul sebagai akibat dari perbedaan(perbedaan linguistis dan sosiokultural dari bahasa pertama dan bahasa target. Pembelajar harus menguasai kompetensigramatikal dan leksikal dari bahasa target jika ingin menguasai bahasa target itu./eskipun demikian adakalanya sejumlah pembelajar yang sudah mempunyaikompetensi secukupnya dalam bahasa target tetap menghadapi kesulitan memahami

    teks tertentu karena kurangnya pemahaman sosiokultur pemakai bahasa target. ?lehkarena itu pemahaman sosiokultur pemakai bahasa target diperlukan untuk melengkapi kompetensi gramatikal dan leksikal mengenai bahasa target.

    Kesulitan dalam belajar bahasa asing sebagai akibat dari kesenjangan bahasa pertama dan bahasa target sangat terasa bagi pembelajar yang sama sekali belummengenal bahasa target. Dalam keadaan seperti ini penggunaan pendekatan yang tepatdan pemilihan materi atau bahan ajar yang fungsional sangat menentukan.keberhasilan pencapaian tujuan belajar bahasa asing. Selain untuk mencapai tujuanutama belajar bahasa asing, kedua hal itu juga sangat penting untuk membangkitkaninteres pembelajar dan memelihara keterlibatan pembelajar pada subjek yang sedangdipelajarinya.

    3. Perlunya Penggunaan Authentic Materials

    Seperti telah dijelaskan oleh 9skey !#$%)' dan >rabe !#$%)' salah satu problem belajar bahasa asing ialah adanya kesenjangan antara bahasa pertama dan bahasa target. 6da beberapa cara yang dapat dipakai untuk mengatasi problem ini,antara lain ialah penggunaan pendekatan yang tepat dan pemilihan materi atau bahanajar yang fungsional.

    Dalam belajar bahasa asing dapat dipakai salah satu dari beberapa pendekatanyang telah dikenal hingga saat ini. Penggunaan pendekatan tertentu berkorelasidengan jenis kemahiran yang dipelajari, dan materi yang dipelajari. Pemakaian1authentic materials2 dituntut jika kita menggunakan pendekatan komunikatif(integratif dalam pengajaran bahasa 3ndonesia bagi penutur asing.

    Secara singkat dapat dijelaskan bah a yang dimaksud dengan pendekatankomunikatif integratif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa denganmenekankan aspek komunikatif dan integratif. Dengan komunikatif dimaksudkansebagai pendekatan yang mengutamakan pembelajar menggunakan bahasa 3ndonesiauntuk komunikasi secara aktif. 3ni berarti fokus diletakkan pada penggunaan bahasadalam konteks kehidupan sehari(hari. Sementara itu yang dimaksud dengan integratif ialah keterpaduan penggunaan kemahiran mendengar, membaca, berbicara, danmenulis. Di samping itu dengan pendekatan integratif pembelajar bahasa juga

    dilibatkan dalam aktivitas di kelas dan di luar kelas, baik dalam bentuk tugasterstruktur atau sosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya.6gar para pembelajar dan pengajar dapat berkomunikasi dengan baik

    diperlukan materi pelajaran yang fungsional. Seperti dijelaskan oleh 9skey !#$%)' para pembelajar yang termasuk lo er(level cognitive skills memerlukan materi pelajaran yang menekankan identifikasi bentuk0 sedang para pembelajar yangtermasuk higher(level cognitive skills memerlukan materi pelajaran yangmenekankan interpretasi makna. @agi para pembelajar yang termasuk lo er(levelcognitive skills yang la8imnya berada di kelas pemula pemakaian 1authenticmaterials2 yang menekankan aspek bentuk sangat penting untuk menjembatanikesenjangan komunikasi di antara pembelajar dan pengajar. Dapat dibayangkan apa

    yang terjadi di dalam kelas jika para pembelajar tidak mengetahui satu kata pun dari bahasa yang dipelajarinya, sementara itu pengajar harus memaparkan materi pelajaran

  • 7/25/2019 Sudaryono

    3/6

    dengan memakai bahasa yang sedang dipelajarinya. Dengan menggunakan 1authenticmaterials2 yang tepat para pembelajar akan dapat mengikuti pelajaran denganmemanfaatkan pengetahuan dasarnya untuk menebak materi pelajaran yangdipelajarinya.

    . !lasi"ikasi !elas Berdasar !ategori Pembelajar

    Pada umumnya pembelajar bahasa asing dikelompokkan ke dalam tigatingkatan, yaitu kelas pemula !novice', menengah !intermediate', dan atas !advanced'.Kelas pemula dibedakan atas kelas pemula ba ah !novice(la ', pemula tengah!novice(mid', dan pemula atas !novice(high'. Kelas menengah dibagi atas kelasmenengah ba ah !intermediate(la ', menengah tengah !intermediate(mid', danmenengah atas !intermediate(high'. Untuk kelas atas jika diperlukan dapat dibedakanatas kelas atas !advanced' dan Kelas superior !superior'.

    Kelas pemula ditandai oleh kemampuan berkomunikasi secara minimal atasmateri yang dipelajari. Kelas menengah ditandai oleh kemampuan memakai materi

    pelajaran dengan mengkombinasikan unsur(unsur yang dipelajari dan bertanya sertamenja ab pertanyaan. Kelas atas ditandai oleh kemampuan berkomunikasi sertamenulis teks yang utuh Pengelompokan ini sangat penting untuk melaksanakan

    pendekatan komunikatif(integratif, karena hanya kelas yang kemampuan pesertanyahampir samalah interaksi antarpembelajar dan pengajar dapat terjalin dengan baik.6pabila kemampuan pembelajar relatif berbeda, tidak jarang proses belajar(mengajar terganggu oleh pembelajar yang tidak dapat mengikuti pelajaran, atau sebaliknya oleh

    pembelajar lain yang lebih. Ainggi kemampuannya.

    #. Penggunaan Authentic Materials di dalam !elas

    @erdasar asumsi bah a retensi yang dihasilkan dari aktivitas membaca palingrendah bila dibandingkan dengan aktivitas lainnya, maka pelajaran membaca perlumendapat perhatian khusus. Dengan menggunakan pendekatan komunikatif(integratif,aktivitas pada pelajaran membaca tidak terbatas pada membaca saja, tetapi dapat pulamenjangkau aktivitas mendengar, berbicara, dan menulis. =al ini berarti beberapa

    jenis aktivitas itu diintegrasikan ke dalam suatu aktivitas, yaitu melalui pelajaranmembaca. 6ktivitas mendengar terlibat dalam pelajaran membaca karena pembelajar harus mendengarkan ucapan(ucapan guru dan pembelajar lain ketika berinteraksi didalam kelas, aktivitas berbicara ter ujud pada saat pembelajar mendiskusikan materi

    pelajaran, dan aktivitas menulis tercakup dengan adanya tugas(tugas menulis

    karangan atau laporan dari hasil diskusi kelompok. Pada dasarnya pelajaran membacaitu sendiri dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu tahap prabacaan, bacaan, dan pascabacaan. Setiap tahap harus dilakukan karena tahap yang satu menjadi prasyarat bagi tahap lainnya, dan keberhasilan pelajaran membaca ditentukan oleh ketigatahapan itu.

    Pada tahap prabacaan guru memperkenalkan tipe teks yang akan dipelajari danmenyampaikan bagan atau gambaran umum mengenai topik yang akan dibahas.Aahap prabacaan berfungsi sebagai basis dari keseluruhan pelajaran membaca, dalamarti bah a pembelajar akan mengalami kesulitan mengikuti pelajaran ini tanpadibekali informasi dan pikiran yang tepat mengenai teks yang akan mereka baca.Untuk itu sebelum pelajaran membaca dimulai, guru mulai menjelaskan hal(hal yang

    berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Dalam hubungan ini guru menanyakaninformasi apa saja yang akan muncul berkenaan dengan topik yang akan dipelajari

    -

  • 7/25/2019 Sudaryono

    4/6

    dan dicacat pada papan tulis agar dapat dilihat dan diingat oleh para pembelajar.Dalam hal ini guru sangat dituntut peranannya untuk memancing sis a terlibat aktif dalam tahap prabacaan ini.

    Perlu diketahui bah a pada tahap prabacaan ini guru belum membagikan teksyang akan dipelajari. Sebelum teks dibagi, guru mendiskusikan topik yang akan

    dibahas di dalam teks. Diskusi ini dimaksudkan untuk memancing informasi yangakan dipakai sebagai kata kunci untuk menyusun hipotesis dalam memahami isi teks.

    Kegiatan membaca dimulai ketika guru sudah mendistribusikan teks kepada para pembelajar. Para pembelajar diminta membaca dan memahami isi teks. Kata(katayang dianggap sulit !karena belum pernah dikenalnya' dicacat dan ditanyakan kepadaguru. >uru menjelaskan makna kata itu beserta sinonimnya agar para pembelajar

    bertambah penguasaan kosa katanya. Pada bagian bacaan terdapat pertanyaan tentangteks atau memilih serta mengisi bagian(bagian tertentu dari soal yang disajikan.Untuk mengerjakan bagian ini para pembelajar dibagi ke dalam kelompok(kelompok kecil yang terdiri atas atau - orang. Dalam kelompok itu pembelajar berdiskusidengan temannya mengenai apa yang ditanyakan dalam teks. Setelah diskusi selesaiguru bertanya kepada para pembelajar satu per satu mengenai apa yang dikerjakandan bagaimana hasilnya. 4ika dalam materi pelajaran terdapat bagian yang harusdiperankan, maka para pembelajar diminta untuk main peran mengenai hal tertentu,seperti a ancara antara arta an dengan seorang pejabat, atau percakapan di antara

    penjual dan pembeli.Pada bagian pascabacaan terdapat tugas yang harus dikerjakan oleh para

    pembelajar setelah pelajaran selesai. 3ni berarti setelah pelajaran selesai para pembelajar diberi pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah ini dikumpulkan pada hari berikutnya ketika pelajaran yang sama berlangsung lagi. Sedapat mungkin pekerjaan para pembelajar dari pascabacaan ini diperiksa dan hasilnya dikembalikan kepada para pembelajar. 4ika aktu tidak memungkinkan, bagian pascabacaan ini tidak perludibahas di kelas, tetapi guru menyediakan aktu bagi para pembelajar jika inginmenanyakan sesuatu berkenaan dengan materi yang ada pada bagian pascabacaan.

    Aeks yang akan dipakai sebagai bahan bacaan harus disesuaikan dengankemampuan para pembelajar dan sebaiknya berasal dari 1authentic materials.2 Untuk kelas pemula yang sama sekali belum mengenal bahasa 3ndonesia dapat dipilih teksyang berasal dari 1authentic materials2 mulai dari yang sangat sederhana hingga yangsedikit lebih kompleks. Seperti dianjurkan oleh 9skey !#$%)' untuk para pembelajar yang termasuk 1lo er(level cognitive skills2 disajikan teks yang menekankanidentifikasi bentuk. Dalam hal ini teks yang menekankan identifikasi bentuk itudiusahakan teks yang mengandung unsur(unsur universal sehingga para pembelajar

    dapat mengenali bentuk teks tulis sekali pun mereka tidak dapat memahami kata(katayang ada dalam teks itu. Sebagai contoh pada hari pertama dalam pelajaran membaca pada kelas pemula guru menyajikan kartu nama sebagai bahan pelajaran. Padaumumnya kartu nama mempunyai bentuk yang relatif standar sehingga para

    pembelajar dapat menebak bagian(bagian yang memuat informasi tentang nama,alamat kantor atau alamat rumah, nomor telepon dan sebagainya, seperti terlihat padacontoh berikut

    B

  • 7/25/2019 Sudaryono

    5/6

    P$. MA%& M&'(&) nama institusi

    A*+I' B&(I P)A$AMA nama diri(irektur &tama jabatan

    !antor, )umah,4l 7uruk B 4l 4angli - alamat kantor

  • 7/25/2019 Sudaryono

    6/6

    (a"tar Pustaka

    5ross, David. #$$ . A Practical Handbook of Language Teaching . e HorkCPrentice =all.

    Dale, 5one. #$)$. Education Media . e HorkC 5harles /erriil.

    Donough, 4.5. Sha . #$$-. Materials and Methods in ELT . "ondonC @lack ell.

    Dubin, F, and D.9 9skey and 7. >rabe. #$%). Teaching Second Language: Reading for Academic Purposes . 6ddisonC 7esley Publishing 5o. 3nc.

    "ado, Gobert. #$%&. 1/emory Span as a Factor in Second "anguage "earning,2dalam IRAL -C -(# $.

    )