studi pemetaan image kawasan jalan pemuda oleh herdyanah mustika

Upload: nenyrifaa

Post on 16-Oct-2015

94 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

studi pemetaan image kawasan jalan pemuda

TRANSCRIPT

  • STUDI PEMETAAN IMAGE KAWASAN JALAN PEMUDASEMARANG BERDASARKAN KETERBACAAN MASYARAKAT

    TUGAS AKHIR

    Oleh :

    HERDYANAH MUSTIKA

    L2D 006 041

    JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG2010

  • STUDI PEMETAAN IMAGE KAWASAN JALAN PEMUDASEMARANG BERDASARKAN KETERBACAAN MASYARAKAT

    TUGAS AKHIR

    Oleh :

    HERDYANAH MUSTIKA

    L2D 006 041

    JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG2010

  • iSTUDI PEMETAAN IMAGE KAWASAN JALAN PEMUDASEMARANG BERDASARKAN KETERBACAAN MASYARAKAT

    TUGAS AKHIR

    Oleh:

    HERDYANAH MUSTIKAL2D 006 041

    JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG2010

  • ii

    STUDI PEMETAAN IMAGE KAWASAN JALAN PEMUDASEMARANG BERDASARKAN KETERBACAAN MASYARAKAT

    Tugas Akhir diajukan kepadaJurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Universitas Diponegoro

    Oleh:HERDYANAH MUSTIKA

    L2D 006 041

    Diajukan padaSidang Ujian Tugas Akhir

    Tanggal 27 September 2010

    Dinyatakan LulusSarjana Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

    Wakhidah Kurniawati, ST, MT Pembimbing

    Sri Rahayu, S.si, M.si Penguji I

    Diah Intan Kusuma Dewi, ST, M.Eng Penguji II

    Mengetahui,

    Dr.rer.nat. Imam Buchori, ST Ir. Bambang Pudjianto, MTKetua Jurusan Pembantu Dekan I

  • iii

    Apapun itu, dan bagaimanapun itu saya telah mencapainya saatini.

    Sebuah pengakuan dari eksistensi diri dalam sistem sosialmasyarakat.

    Ini bukan akhir justru ini adalah langkah awal hidup barusaya..

    -herdyanah mustika, september 2010-

    Kota ibarat manusia, Kota tanpa ingatan sama dengan manusia tanpa ingatanmanusia tanpa ingatan adalah manusia gilaKota tanpa sejarah adalah kota yang gila

    -Eko Budihardjo, 2006-

    -Dengan penuh kasih dan haru saya persembahkan hanya untuk mereka yang selalumendukung saya.Ayah, mama, agung, dadanDan adhiek marzal-

  • iv

    SURAT PERNYATAAN

    Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir yang berjudul STUDIPEMETAAN IMAGE KAWASAN JALAN PEMUDA SEMARANGBERDASARKAN KETERBACAAN MASYARAKAT ini tidak terdapat karya oranglain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Perguruaan Tinggisepanjang pengetahuan Saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulisatau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diakui dalam naskah ini dandisebutkan dalam daftar pustaka.

    Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Jikadi kemudian hari ternyata pernyataan tidak benar, Saya bersedia mendapatkan sanksisesuai dengan peraturan yang berlaku.

    Semarang, 27 September 2010

    HERDYANAH MUSTIKANIM L2D 006 041

  • vABSTRAK

    Image ruang kota merupakan pandangan rata- rata masyarakat terhadap karakteristik fisik dansistem aktivitas. Image dapat merefleksikan identitas jati diri suatu kota yang menjadi ciri atau pembedasuatu tempat dengan tempat yang lainnya. Kecenderungan kota kota di indonesia saat ini menjadi kurangberidentitas. Aksen yang sama banyak dijumpai di banyak kota sehingga tidak terlihat suatu kekhasan. Suatukota harus memiliki ciri khas dan image yang baik agar memiliki suatu yang berbeda dari kota lain yangselanjutnya sangat berperan penting dalam menarik minat pelancong ataupun para investor untukberinvestasi yang berdampak positif bagi tumbuh kembangnya kota. Bagi setiap warga kota secaraindividual memiliki hubungan yang erat dengan bagian-bagian kotanya. Jalan Pemuda yang merupakanembrio dasar rancangan Kota Semarang yang membentuk struktur ruang Kota Semarang sejak masaKolonial Belanda dengan tipologi jalan sumbu yang lurus. Pada masa Kolonial Belanda Jalan Pemuda dirancangan untuk menghubungkan kawasan Jalan Pemuda dengan kawasan Kota Lama sebagai pusatpemerintahan Hindia Belanda. Dengan warisan berupa gedung/ bangunan dengan romantisme Eropa, KotaSemarang semakin berkembang dibawah kekuasaan pemerintahan Indonesia. Perubahan terjadi baik secarafisik maupun aktivitas. Memasuki awal tahun 2000-an akibat tuntutan perkembangan jaman, perubahanwajah Kota Semarang khususnya Jalan Pemuda semakin nampak jelas Beberapa bangunan bersejarah telahdipugar, atau bahkan direhabilitasi total dan diganti dengan jenis bangunan yang berarsitektur modern,contohnya antara lain, berdirinya carefour (DP mall) tahun 2007 dan Paragon mall tahun 2010. Denganmasuknya fungsi komersial pada penggal I menjadikannya bercampur dengan fungsi lain yang telah menjadiciri khas kawasan akibatnya membuat masyarakat menjadi binggung. Keberadaan beberapa bangunan barudengan arsitektur modern juga menambah kesan negatif kawasan karena seakan tidak menghargaikeberadaan bangunan penggalan Belanda disekitarnya. Dari keadaan yang demikian muncul pertanyaanBagaimana image Kawasan Jalan Pemuda Semarang saat ini, berdasarkan keterbacaan masyarakat?.

    Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan image Jalan Pemuda Semarang berdasarkanketerbacaan masyarakat. Pemetaan ini dapat diketahui melalui karakteristik fisik dan sistem aktivitaskawasan yang kemudian memberikan pengaruhnya terhadap image yang terbaca oleh masyarakat saat ini,dan dapat diketahui hal- hal yang mempengaruhi image tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metodekualitatif dengan melakukan analisis deskriptif argumentatif, deskriptif kualitatif, dan deskriptif komparatif.Data dikumpulkan melalui wawancara, telaah dokumen, dan observasi lapangan.

    Sebagai bagian Kota Semarang yang menjadi Jantung Kota sejak masa Kolonial Belanda hinggasaat ini Jalan Pemuda mengalami banyak perubahan kawasan akibat dari tuntutan posisi dan kedudukanterhadap perkembangan kota. Perubahan yang terjadi cukup merubah karakter Jalan Pemuda baik secarakarakter fisik maupun sistem aktivitas. Dengan melakukan analisis townscape perubahan secara fisik akansangat terlihat sejak masa Kolonial Belanda, Pasca Kemerdekaan serta kondisi saat ini. Dan melaluianalisis sistem aktivitas yang juga dibahas pada tiga periodesasi tersebut terlihat dengan jelas perubahan-perubahan yang terjadi. Masyarakat sebagai subjek utama penelitian ini kemudian diwawancara sejauh apadan bagaimana penilaian maupun pemahaman tiap individu terhadap bentukan karakteristik Jalan Pemudasaat ini, dari rata- rata jawaban tiap responden memiliki penilaian sisi positif dan negatif namun tetapdicintai dan dikunjungi. Hal ini menyimpulkan bahwa image Jalan Pemuda berdasarkan keterbacaanmasyarakat adalah mix image Secara teori dan fakta image ini tidaklah buruk karena kedua sisi justrumenjadi daya tarik kawasan. Image yang dihasilkan ini dapat menjadi acuan terhadap kebijakanpembangunan Kota Semarang kedepan, khususnya Jalan Pemuda Semarang. Agar pembangunan yangdilakukan haruslah memperhatikan image yang kemudian muncul dari pandangan rata- rata masyarakattanpa melupakan ciri khas jati diri kota.

    Keyword: image, keterbacaan masyarakat

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulilahhirobil alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat,nikmat dan karunia-Nya, atas izin-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunanTugas Akhir yang berjudul Studi Pemetaan Image Kawasan Jalan Pemuda SemarangBerdasarkan Keterbacaan Masyarakat berjalan dengan baik.

    Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yangtelah ikut berperan dakam penyusunan laporan ini, yaitu:

    1. Kedua orang tua penulis, ayah mama, agung, dadan atas doa yang tak henti dipanjatkan,dorongan semangat, bantuan moral dan materiil, pendengar yang baik dalam keluh dankesah serta kasih sayangnya.

    2. Ibu Wakhidah Kurniawati, ST, MT selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telahmemberikan arahan dan bimbingan dalam pelaksanaan penyusunan Proposal hingga TugasAkhir.

    3. Bapak Ir. Fitri Yusman, MSP, Ibu Sri Rahayu S.si, M.si dan Ibu Diah Intan KusumaDewi, ST, M.Eng selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan yangmembangun dan kesediaan waktunya.

    4. Dr. rer. nat. Imam Buchori, ST selaku Ketua Jurusan Perencanan Wilayah dan Kota dandosen wali penyusun

    5. Ibu Landung Esariti, ST, MPS dan Ibu Santy Paulla Dewi, ST,MT selaku dosenkoordinator Tugas Akhir atas bimbingannya.

    6. Narasumber narasumber dalam penelitian Prof. Eko Budihardjo, Soedijono, Soewardi,Hoeri Prasetyo, Koesnis, Irwansyah, Budi Prakoso, Erni Rejeki, Dimas Karebet, HokiSetiawan, Totok, Ashadi, Bob Riza, Amir dan yang telah banyak memberikan bantuandan pelajaran tentang arti kehidupan menjadi lebih berarti serta Ibu Rika Widjayanti danBapak Lastur terimakasih banyak atas data, informasi, serta masukan yang diberikan.

    7. Adhiek Marzal dan Keluarga atas kebersaman yang indah dan menyenangkan di tengah-tengah kesibukan proses penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.

    8. Dien Arum Puspita Sari, Ivanna Dhian Pradipta, Wiliam Antartika Sianipar,Yohannes Herry, Dodi Pidora, Riski Kusniawati dan semua teman-teman S1 JurusanPerencanaan Wilayah dan Kota Angkatan 2006 yang tidak bisa disebutkan satu-satu, ataspertemanan yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan laporanini.

    9. Keluarga Besar Wisma Pink berbagai angkatan, terima kasih atas dukungan dankepercayaannya.

    10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan laporan iniPenyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini.

    Untuk itu, penyusun memohon maaf, kritik serta saran untuk memperbaiki penyusunan laporantugas akhir mendatang.

    Semarang, 27 September 2010

    Herdyanah Mustika

  • vii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................................iLEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................iiHALAMAN PRIBADI........................................................................................................................iiiPERNYATAAN...................................................................................................................................ivABSTRAK ...........................................................................................................................................vKATA PENGANTAR.........................................................................................................................viDAFTAR ISI........................................................................................................................................viiDAFTAR TABEL................................................................................................................................ixDAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................xDAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................................xi

    BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

    1.1.1 Pentingnya Image Dalam Suatu Kota...................................................................11.1.2 Jalan Pemuda Sebagai Icon Kota Semarang.........................................................21.1.3 Pemetaan Image di Jalan Pemuda Semarang........................................................3

    1.2 Perumusan Masalah ...............................................................................................................4

    1.3 Tujuan Dan Sasaran...............................................................................................................51.4 Ruang Lingkup Penelitian .....................................................................................................5

    1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah..............................................................................................51.4.2 Batasan Substansi dan Keterbatasan Penelitian...........................................................8

    1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................................................91.6 Keaslian Penelitian ...............................................................................................................91.7 Kerangka Pikir Penelitian .....................................................................................................11

    1.8 Metode Penelitian ..................................................................................................................131.8.1 Pendekatan Terhadap Metode Penelitian..............................................................131.8.2 Operasionalisasi Penelitian...................................................................................131.8.3 Data Penelitian......................................................................................................191.8.4 Tahapan Analisis Data..........................................................................................211.8.5 Kerangka Analisis.................................................................................................20

    1.9 Sistematika Penulisan ............................................................................................................25

  • viii

    BAB II KAJIAN STUDI PEMETAAN IMAGE KAWASAN BERDASARKANKETERBACAAN MASYARAKAT

    2.1 Karakteristik Image Ruang Kota ...........................................................................................262.1.1 Townscape Sebagai Karakteristik Fisik Pembentuk Image.........................................262.1.2 Sistem Aktivitas Sebagai Karakteristik Non Fisik Pembentuk Image ........................34

    2.2 Pengertian Image Ruang Kota ...............................................................................................362.3 Masalah Perkotaan Terkait Dengan Image ............................................................................362.4 Keterbacaan Masyarakat sebagai pandangan rata- rata dalam menentukan image ...............382.5 Sintesa Kajian Teori ..............................................................................................................422.6 Variabel Penelitian.................................................................................................................38

    BAB III PERKEMBANGAN JALAN PEMUDA SEMARANG DI TIGA MASA3.1 Sejarah Perkembangan Jalan Pemuda Masa Kolonial Belanda .............................................473.2 Jalan Pemuda Setelah Kemerdekaan Indonesia.....................................................................503.3 Kondisi Jalan Pemuda Pada Saat Ini......................................................................................52

    3.3.1 Kondisi Eksisting Tata Guna Lahan Koridor Jalan Pemuda Semarang ......................533.3.2 Kondisi Eksisting Fungsi Bangunan Koridor Jalan Pemuda Semarang......................54

    BAB IV PEMETAAN IMAGE KAWASAN JALAN PEMUDA SEMARANGBERDASARKAN KETERBACAAN MASYARAKAT

    4.1 Karakteristik Jalan Pemuda Semarang...................................................................................574.1.1 Karakteristik Fisik Jalan Pemuda dan Perubahan Pada Tiap Masa.............................594.1.2 Karakteristik Sistem Aktivitas Jalan Pemuda..............................................................76

    4.2 Image Berdasarkan Keterbacaan Masyarakat ........................................................................804.3 Hal Hal yang Mempengaruhi Image Jalan Pemuda............................................................864.4 Pemetaan Image Jalan Pemuda..............................................................................................904.5 Temuan Studi.........................................................................................................................98

    BAB V PENUTUP5.1. Kesimpulan ............................................................................................................................995.2. Rekomendasi..........................................................................................................................100

    Daftar Pustaka....................................................................................................................................102

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel I.I : Keaslian Penelitian...................................................................................................10Tabel I.2 : Kriteria Responden...................................................................................................14Tabel I.3 : Responden Penelitian ...............................................................................................16Tabel I.4 : Kerangka Desain Penelitian .....................................................................................18Tabel I.5 : Kebutuhan Data........................................................................................................19Tabel I.6 : Format Kartu Idenitas...............................................................................................21Tabel II.1 :Townscape Gordon Cullen........................................................................................27Tabel II.2 : Townscape Mc Cluskey ............................................................................................29Tabel II.3 : Kriteria Evaluasi SIM...............................................................................................41Tabel II.4 : Sintesa Kajian Teori .................................................................................................42Tabel II.5 : Variabel Penelitian ...................................................................................................43Tabel IV.1 : Analisis Townscape Pada Tiga Masa .......................................................................60Tabel IV.2 : Sistem Aktivitas Pada Tiga Masa.............................................................................76Tabel IV.3 : Hasil Keterbacaan Masyarakat.................................................................................85

  • xDAFTAR GAMBAR

    Gambar I.1 : Peta Kota Semarang dan BWK I Semarang...............................................................6Gambar I.2 : Foto dan Peta Ruang Lingkup Wilayah Penelitian.....................................................7Gambar I.3 : Kerangka Pikir Penelitian.........................................................................................12Gambar I.4 : Tahapan Pemilihan Responden ................................................................................14Gambar I.5 : Kerangka Analisis Penelitian ...................................................................................24Gambar 2.1 : Dinamika Pertumbuhan Kota ...................................................................................37Gambar 2.2 : Dinamika Penurunan Kota .......................................................................................38Gambar 3.1 : Pemandangan Semarang yang dipenuhi Pohon Asem tahun 1929 ..........................45Gambar 3.2 : Persebaran Permukiman Kelompok Etnis di Semarang Tahun 1719.......................46Gambar 3.3 : Jembatan Berok Masa Kolonial Belanda tahun 1920-an .........................................48Gambar 3.4 : Gedung NIS dan Kantor Pos Masa Kolonial Belanda tahun 1920-an......................48Gambar 3.5 : Kawasan Tugu Muda dan Jalan Bodjong Tahun 1817.............................................49Gambar 3.6 : Toko Smabers dan Toko Oen tahun 1920-an...........................................................49Gambar 3.7 : Kawasan Wilhelmina Plein tahun 1920...................................................................50Gambar 3.8 : Peresmian Tugu Muda oleh Presiden Soekarno.......................................................51Gambar 3.9 : Peta Jalan Pemuda Semarang Tahun 1998...............................................................51Gambar 3.10 : Tugu Muda Malam dan Pagi Hari............................................................................53Gambar 3.11 : Tata Guna Lahan Jalan Pemuda ...............................................................................54Gambar 3.12 : Foto Udara Kawasan Jalan Pemuda .........................................................................54Gambar 3.13 : Bank Mandiri di Penggal II ......................................................................................55Gambar 3.14 : SMA 3 di Penggal 1 .................................................................................................55Gambar 3.15 : Paragon dan Ace Hardware sebagai Fungsi Perdagangan dan Jasa .........................56Gambar 4.1 : Peta Jalan Pemuda Masa Kolonial Belanda tahun 1817 ..........................................57Gambar 4.2 : Peta Jalan Pemuda Pasca Kemerdekaan tahun 1998................................................58Gambar 4.3 : Peta Jalan Pemuda tahun 2007 .................................................................................59Gambar 4.4 : Serial Vision Pada Kondisi Saat Ini .........................................................................75Gambar 4.5 : Lokasi Gelandangan dan Pengemis Jalan Pemuda...................................................82Gambar 4.6 : Prosentasi Penilaian Masyarakat terhadap Image Jalan Pemuda .............................86Gambar 4.7 : Pemetaan Image Penggal I Jalan Pemuda ................................................................91Gambar 4.8 : Pemetaan Image Penggal II Jalan Pemuda...............................................................93Gambar 4.9 : Pemetaan Image Penggal III Jalan Pemuda .............................................................95Gambar 4.6 : Pemetaan Image Penggal IV dan Penggal V Jalan Pemuda.....................................97

  • xi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Form Wawancara ............................................................................................................................104Lembar Observasi Penelitian ..........................................................................................................110Rekap Hasil Wawancara .................................................................................................................111

    Penyusunan Kartu Indeks Wawancara............................................................................................126Tabulasi Hasil Wawancara..............................................................................................................139Berita Acara ..................................................................................................................................... --

    Lembar Asistensi............................................................................................................................... --

  • 1BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangLatar belakang penelitian ini berawal dari suatu isu mengenai perubahan bagian kota yang

    merupakan embrio kota, sebagai akibat dari tuntutan perkembangan zaman dan kepentinganekonomi kota tanpa mempertimbangkan aspek sejarah yang ada pada kawasan. Perubahan yangseperti ini seakan menghilangkan secara perlahan karakteristik khas awal kawasan. Hal inilah yang

    kemudian membuat image kawasan menjadi berubah. Pada dasarnya image terbentuk darikarakteristik fisik dan sistem aktivitas kawasan yang melekat sejak lama dan didapat dariketerbacaan rata- rata masyarakat. Berdasarkan pemikiran tersebut, dalam penelitian ini haltersebut akan dikaitkan dengan Jalan Pemuda Semarang. Perubahan yang terjadi pada kawasanJalan Pemuda sejak masa Kolonial Belanda, pasca kemerdekaan hingga saat ini dirasa sangatsignifikan, namun perubahan tersebut saat ini justru mencerminkan keadaan dimana sejarah sebagaiembrio kota seakan diabaikan. Bangunan peninggalan Kolonial Belanda sebagai ciri khas jati diriJalan Pemuda Semarang banyak yang diruntuhkan dan dibangun bangunan baru yang lebih moderntanpa menghormati bangunan penginggalan disekitarnya.

    1.1.1 Pentingnya Image Dalam Suatu KotaImage kawasan sebagai refleksi rata- rata dari suatu kepercayaan, kesan, ide dan persepsi

    seseorang terhadap suatu objek, perilaku dan peristiwa (Kotler, 1993: 141). Image ruang kotamuncul sebagai citra mental yang terbentuk dari ritme biologis tempat dan ruang tersebut,mencerminkan waktu (sense of time) yang tumbuh dari dalam secara mengakar oleh aktivitassosial, ekonomi, budaya masyarakat. Pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun non fisik suatukota memunculkan kesan atau image terhadap suatu kawasan. Kesan yang ditangkap oleh setiaporang berbeda beda karena setiap orang memiliki persepsi dan rasa yang berbeda (Kotler, 1993).

    Negara- negara maju adalah merupakan pusat industri, termasuk industri dalam bidangarsitektur, yang dengan gaya internasionalnya telah merambah sebagai intervensi bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila tidak disaring, lambat laun nilai- nilai budaya lokal akanterpengaruh oleh pencitraan global. Oleh karena itu, tradisi dan budaya setempat harus digali dandikembangkan untuk dapat menghasilkan suatu kota yang sesuai dengan kekhasan dan kepribadianmasyarakat Indonesia (Budihardjo, 2005). Kutipan ini menjelaskan bahwa betapa pentingnya suatukota harus memiliki ciri khusus yang menarik dan berbeda dengan kota lain sehingga dapatdibanggakan sebagai jati diri kota. Sedangkan Kotler dalam bukunya mejelaskan ciri khas/ identitas

  • 2dapat juga tercipta karena bentukan alam, bangunan bersejarah, bangunan futuristik dan strukturbentukan kota. Berbagai ciri ini dapat menjadi potensi dasar bagi suatu kota guna mendukungperkembangan dan pertumbuhan kota, dalam hal untuk menarik warga dari luar kota untuk sekedarmengunjungi kawasan atau bahkan dapat menarik investor luar.

    Perencana tata ruang kota dan pengelola lingkungan hidup mesti memiliki tingkatkepekaan sosio-kultural yang tinggi. Tanpa kepekaan terhadap pluralisme kultur dan subkultur,kota- kota diindonesia akan menjadi kota yang serba seragam, tidak memiliki jati diri, kepribadian,kekhasan, atau karakter yang spesifik. Keseragaman kota akan sangat membosankan(Budihardjo,2005). Dan inilah yang terjadi kecenderungan kota kota di Indonesia saat ini menjadikurang beridentitas. Aksen yang sama banyak dijumpai dibanyak kota. Kemudian menjadi masalahkarena tidak terlihat suatu kekhasan dari kota satu dengan yang lainnya menjadikan kota- kota diIndonesia tidak berkarakter kuat.

    Setiap penduduk secara individual memiliki hubungan yang erat dengan bagian-bagiankotanya selama ia menempati kota tersebut. Sehingga akan terbentuk suatu pemahaman yangberagam pada setiap individu mengenai kesan yang dipancarkan oleh suatu kawasan danpemahaman akan keterbacaan yang ditangkap terhadap kondisi fisik, aktivitas pada kawasan, halini yang disebut dengan imageability. Namun kesan yang dimaksud bukanlah kesan secaraindividual akan tetapi gabungan rata- rata masyarakat akan keterbacaan dari suatu bentuk kota(Lynch, 1975 : 9). Selanjutnya dijelaskan Kevin Lynch dalam buku Image Of The City,keterhubungan setiap masyarakat dengan beberapa bagian kotanya memunculkan sebuah imagepandangan masyarakat yang meresap dalam ingatan. Oleh karenanya, studi pemetaan image suatukota dilakukan terhadap keterbacaan rata rata masyarakat. Dengan meneliti karakteristik melaluikarakteristik fisik townscape yang terbaca dari bentukan suatu kota dan karakteristik sistemaktivitas yang ada. Sehingga didapatkan image menurut Kotler, image terbagi atas 6 klasifikasiyaitu: positive image, weak image, negative image, mixed image, contradictory image dan overlyattractive image. Pengklasifikasian ini didasarkan dengan pandangan rata- rata masyarakat akankotanya.

    1.1.2 Jalan Pemuda Sebagai Icon Kota SemarangAwal perancangan Jalan Bodjong atau yang saat ini disebut dengan Jalan Pemuda masa

    pemerintah Hindia Belanda terdiri dari 2 penggal utama. Penggal 1 berada mulai dari WilhelminaPlein sampai gedung Societe Harmonie dan pada penggal selanjutnya mulai dari gedung Aniemsampai Jembatan Berok. Pada penggal I peruntukan lahan berupa bangunan milik pribadi sepertivilla besar milik beberapa bangsawan Belanda, pusat pendidikan, dan perkantoran dan pusatpemerintahan salah satunya terlihat dengan adanya kantor pengelola transportasi kereta api (N.I.S)Nederlandsch Indische Spoorwegen. Akibat dari fungsi penggal I tersebut menjadikan, penggal ini

  • 3sepi dan terkesan mati pada jam setelah jam kerja/ sekolah. Selanjutnya pada penggal II peruntukanlahan sebagai perdagangan dan jasa yang terdiri dari Toko es krim Oen , Hotel Du Pavillion, PasarJohar, Toko Cendrawasih, Mustika Mas, Supermarket Golden, Toko Roelofs, Hotel Central, TokoMobil dan bengkel Net Motor, dan sebagainya (Joe, 2004 ).

    Memasuki era Pasca Kemerdekaan sebagai masa transisi dari masa penjajahan kemasakemerdekaan yang menyangkut berbagai bidang pembangunan. Kota Semarang mengalamibeberapa perubahan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai dengan dibangunnya Tugu Muda tahun1956, dengan menempati Wilhelmina Plein sebagai simbol peralihan tersebut dan sebagaimonumen peringatan pertempuran 5 hari di Semarang. Kemudian peralihan fungsi bangunanmenjadi kantor pemerintahan Indonesia seperti yang terjadi pada villa milik Bangsawan Belandayang kini digunakan sebagai Gedung Balaikota. (Tio, 2001). Dan fungsi peruntukan pada tiappenggal masih belum berubah. Penggal I didominasi oleh pemerintahan dan pendidikan, sedangkandari penggal II dan seterusnya dominasi perdagangan dan jasa. Suasana sepi dimalam hari seringdimanfaatkan oleh para kaum wanita malam yang berjejer disekitar penggal II membuat kesanburuk.

    Memasuki awal tahun 2000-an kawasan Jalan Pemuda mengalami proses perbaikan danpemantapan kawasan didukung dengan RDTRK Semarang 2000- 2010 yang telah diperdakan.Jalan Pemuda masuk dalam BWK I dengan fungsi perdagangan dan jasa (formal dan informal),perkantoran, sosial dengan public space, sejarah budaya, penanganan sistem drainase dantransportasi. Kemudian posisi Jalan Pemuda sebagai salah satu dari Golden Triangle meliputiPemuda, Pandanaran, Gajah Mada adalah kawasan yang memiliki nilai investasi terbesar diSemarang (Pratiwo, 2000). Dengan berlatarbelakang hal ini lah Jalan Pemuda kian berkembangdengan konsentrasi utama pada sektor perdagangan dan jasa, adanya carefour (DP mall) tahun2007 dan Paragon mall tahun 2010 sebagai bukti nyata perkembangan Jalan Pemuda dan aktivitasmenjadi kian ramai setelah jam kantor/ sekolah. Ironis pembangunan yang terjadi seakanmengabaikan bangunan heritage yang berada disekitarnya. Beberapa bangunan bersejarah telahdipugar, atau bahkan direhabilitasi total dan diganti dengan jenis bangunan yang berarsitekturmodern. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan kota yang terjadi di Semarang, mengakibatkanperubahan wajah kota yang cukup signifikan.

    Perubahan perubahan yang banyak terjadi pada kawasan ini, tentu saja mempengaruhipenilaian terhadap kenangan yang berbeda tiap jamannya. Kepentingan ekonomi yang semakinmenjadi prioritas, mendorong terjadinya pembangunan baru yang lebih mengutamakanpertimbangan rasional dan politik daripada nilai sejarah atau ciri khas yang telah terbentuk dariawal sehingga berakibat pada jati diri yang samar. Kawasan bersejarah menjadi terabaikan,keadaan seperti ini kemudian kian melunturkan image awal yang ditawarkan koridor Jalan Pemuda

  • 4dengan keciri khasan yang seakan akan hilang perlahan. Sedangkan untuk beberapa diantaranyayang masih bertahan tidak teridentifikasi dengan jelas, karena kualitas bangunan yang buruk.Sehingga dampak panjang yang muncul membuat ketidakjelasan ataupun kurang kuatnya imageJalan Pemuda yang seharusnya mampu menjadi identitas Kota Semarang dimata nasional maupuninternasional.

    1.1.3 Pemetaan Image di Jalan Pemuda SemarangPemetaan image kawasan Jalan Pemuda perlu dilakukan untuk melihat keterbacaan

    masyarakat terhadap image kawasan Jalan Pemuda Semarang saat ini bagaimana, dan untukmelihat apakah karakteristik yang ada saat ini cukup mewakili image kawasan menuju image baikdan berciri khas kuat. Sehingga mampu memberikan perasaan bangga masyarakat Semarang danmampu menarik minat masyarakat luar Semarang. Melalui penelitian ini dapat diketahui imagekawasan Jalan Pemuda berdasarkan keterbacaan masyarakat dengan perubahan karakteristik fisikdan sistem aktivitas dari masa kolonial, pasca kemerdekaan dan kondisi saat ini yangmempengaruhinya, melalui identifikasi elemen pembentuk image ruang kota kawasan sehinggakeluarannya dapat mengetahui hal- hal apa saja yang sebenarnya mempengaruhi penilaian imagetersebut. Hal ini lebih lanjut dapat menjadi dasar pertimbangan pembangunan dan kebijakan untukpemerintah kota agar menuju Kota Semarang yang berciri khas kuat dan jati diri kota yang berbedadari kota lain serta menjadi kebanggaan masyarakat.

    1.2 Perumusan MasalahMasalah perkotaan dimana saat sebuah kota seakan kehilangan ciri khas jati diri akibat dari

    ketidak jelasan pembanguan justru membuat image kota tersebut menjadi tidak jelas terbaca yangdapat berakibat dengan penurunan kualitas kota secara fisik, aktivitas, bahkan secara perekonomiankota. Karena kota yang tidak menarik dan tidak jelas cenderung tidak dapat mewadahi kebutuhanwarganya dan berakibat kota tersebut kian ditinggalkan penduduknya (Kotler, 1993).

    Pertumbuhan dan perkembangan Jalan Pemuda hingga saat ini perlahan menunjukkanperubahan karakter kawasan Jalan Pemuda dari aspek fisik dan sistem aktivitas. Hal inidikarenakan perubahan terhadap kebijakan Kota Semarang dengan visi : Semarang KotaMetropolitan yang Religius Berbasis Perdagangan dan Jasa. Yang berdampak pula pada JalanPemuda dari segi penggunaan dan arahan pengembangan kawasan tersebut. Sebagai kawasanstrategis cepat tumbuh, Jalan Pemuda harus mampu menjadi koridor utama kota yang mewadahiseluruh kebutuhan masyarakat kota beserta hinterland-nya. Namun perubahan yang terjadi seakanmelupakan ciri Jalan Pemuda sebagai lorong historis dengan arsitektur bangunan yang khas.Kawasan Jalan Pemuda sudah berubah menjadi sebuah kawasan bernilai komersil. Hal ini semakin

  • 5menunjukkan perubahan jati diri kawasan dengan tingkat adaptasi perkembangan dan kemajuanpembangunan secara signifikan.

    Kekurang- pekaan para penentu kebijakan, dan juga beberapa kalangan profesional,terhadap warisan peninggalan kuno yang ada pada hakikatnya merupakan bagian tak terpisahkandalam sejarah perkotaan. Tergusur dan lenyapnya karya arsitektur langka yang estetis dan bernilaisejarah, berarti lenyapnya suatu babakan dari kisah perkembangan kota. Kota tanpa penggalanarsitektur bersejarah, serupa saja dengan manusia tanpa ingatan, alias gila (Budihardjo, 2005).

    Menurunnya karakteristik fisik sebagai koridor yang mencirikan kawasan denganromantisme arsitektur Eropa. Berakibat pada pudarnya ciri khas kawasan sebagai kawasan bernilaiheritage dan embrio awal perkembangan Kota Semarang. Sehingga mempengaruhi image kawasanyang dapat ditangkap dan dirasakan oleh masyarakat. Kenangan masa lampau dengan bentuk fisikyang khas terpancar dari arsitektur bangunan. Kini perlahan berubah berganti dengan bangunan-bangunan yang lebih modern dan terkesan mengabaikan keberadaan banguan kuno disekitarnya.Akibatnya image Jalan Pemuda yang ingin dicapai tidak jelas terbaca langsung oleh masyarakat.Sedangkan secara teoritis menurut Philip Kotler, 1993 image yang merupakan identitas atau cirikhas suatu kawasan harus mudah terbaca oleh masyarakat. Dari teori dan fakta yang terjadi munculpertanyaan penelitian atau research question Bagaimana image Kawasan Jalan PemudaSemarang saat ini, berdasarkan keterbacaan masyarakat?

    1.3 Tujuan dan Sasaran PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah memetakan image kawasan Jalan Pemuda Semarang

    berdasarkan keterbacaan masyarakat. Dan untuk mencapai tujuan tersebut berikut ini adalahsasaran yang akan dilakukan, yaitu:1. Mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik Jalan Pemuda yang dipengaruhi oleh

    townscape dan sistem aktivitas pada masa Kolonial Belanda, pasca kemerdekaan, dankondisi saat ini.

    2. Mengidentifikasi dan menganalisis image kawasan Jalan Pemuda Semarang dengan SIMberdasarkan keterbacaan masyarakat.

    3. Menganalisis hal hal yang mempengaruhi image tersebut.4. Pemetaan image Jalan Pemuda Semarang5. Merumuskan temuan studi untuk menarik kesimpulan dan rekomendasi.

    1.4 Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian merupakan batasan kajian dalam penelitian yang terdiri dari

    lokasi dan batasan substansi penelitian. Dimana fokus kajian, secara lokasi dan substansi saling

  • 6berpengaruh. Dibawah ini dijelaskan secara rinci mengenai lokasi penelitian beserta batasansubstansi dan keterbatasan penelitian.

    1.4.1 Ruang Lingkup WilayahLokasi penelitian adalah di Kota Semarang, dengan mengambil sebagian kecil dari wilayah

    atau cangkupan yang termasuk dalam bagian wilayah atau BWK I yaitu Jalan Pemuda. Lihat

    Gambar 1.1.

    Sumber: Bappeda Kota Semarang 2010

    Gambar 1.1Peta Kota Semarang dan BWK I Semarang

    Dengan ruang lingkup wilayah diambil untuk penelitian ini adalah Koridor Jalan Pemuda

    mulai dari Tugu Muda sampai dengan Jembatan Berok, luas keseluruhan 25 Ha. dengan fokuspada satu lapis bangunan di sepanjang Jalan Pemuda . Justifikasi batas sesuai dengan yang tertuangdalam laporan akhir penyusunan RTBL Jalan Pemuda.

    Adapun dasar pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah sebagai berikut :1. Keberadaan Jalan Pemuda sebagai lorong historis yang merupakan embrio Kota Semarang.

    Ditandai dengan banyaknya gedung gedung peninggalan Belanda yang ditetapkansebagai bangunan cagar budaya.

  • 72. Posisi Jalan Pemuda terhadap perkembangan Kota Semarang yang merupakan kawasanstrategis cepat tumbuh.

    3. Jalan Pemuda yang terdiri dari 5 penggal dengan pembagian fungsi masing masing,menampung berbagai aktivitas dasar suatu perkotaan. Seperti fungsi pemerintahan,pendidikan, pariwisata, budaya dan komersil perdagangan jasa.

    4. Keberadaan Jalan Pemuda yang cukup menarik bagi warga Semarang untuk sekedarrefreshing berkumpul bersama teman ataupun keluarga pada waktu waktu tertentu. Danbanyaknya acara acara tertentu yang berlangsung di Jalan Pemuda.

    Sumber: Observasi Lapangan, 2010 dan Laporan Akhir Penyusunan RTBL Jalan Pemuda, 2007

    Gambar 1.2Foto dan Peta Ruang Lingkup Wilayah Penelitian

    Jalan Pemuda dibagi menjadi 5 Penggal, hal ini bersumber dari laporan penyusunan RTBLJalan Pemuda tahun 2007. Dengan batasan penggal jalan sebagai berikut :1. Penggal I, meliputi simpul Tugu Muda yang merupakan pertemuan lima buah jalan, yaitu

    Jalan Pandanaran, Jalan Dr. Sutomo, Jalan MGR. Soegijapranata, Jalan Imam Bonjol, JalanPemuda berakhir di simpul pertemuan antara Jalan Tanjung, Jalan MH Thamrin, JalanPiere Tendean dan Jalan Depok.

    Jl. KH. Agus Salim

    Jl. Harun TohirJl. Imam Bonjol

    Jl. DepokJl. Dr. Sutomo

    Jl. Thamrin

    Jl. GendinganJl. TanjungJl. Piere Tendean

    Jl. Gajah Mada

    Jl. Harun Tohir

    Jl. Alun Alun Barat

    Penggal I Penggal II Penggal III PenggalIV

    PenggalV

  • 82. Penggal II, dimulai dari simpul depan PLN yang merupakan pertemuan 4 (empat) titikjalan sebagai terusan dari penggal I hingga persimpangan jalan antara Jalan Pemuda, JalanGendingan, dan Jalan Gajah Mada.

    3. Penggal III, dimulai dari simpul pertemuan 4 (empat) buah jalan yaitu Jalan Pemuda, JalanGendingan, dan Jalan Gajah Mada hingga berakhir di simpul pertemuan 4 (empat) buahjalan yaitu Jalan Kauman, Jalan Pemuda, Jalan Agus Salim, Jalan Hotel Dibya Puri, JalanWakhid Hasyim

    4. Penggal IV, dimulai dari simpul pertemuan 4 (empat) buah jalan yaitu Jalan Kauman, JalanPemuda, Jalan Agus Salim, Jalan Wakhid Hasyim hingga berakhir di persimpangan KantorPos Besar Johar.

    5. Penggal V, dimulai dari persimpangan Kantor Pos Besar Johar hingga berakhir di JembatanBerok yang merupakan pertemuan antara Jalan Pemuda, Jalan Mpu Tantular, Jalan ImamBonjol, dan Jalan Kol. Soegijono.

    1.4.2 Batasan Substansi dan Keterbatasan PenelitianPenelitian ini memiliki fokus substansi penelitian mengenai image dan karakteristik

    kawasan yang mempengaruhui keterbacaan image tersebut serta pemetaan image itu sendiri.Adapun beberapa batasan substansi penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Image muncul dari ritme biologis yang melekat pada suatu tempat berdasarkan keterbacaan

    masyarakat. Image terbentuk dari karakteristik yang mempengaruhinya, yaitu perubahankarakteristik fisik yang teridentifikasi oleh townscape, karakteristik sistem aktivitas yangberlangsung dari masa kemasa. Adopsi proses penilaian SIM (strategic imagemanagement) sebagai alat bantu dalam mengukur dan menguji keterbacaan image padamasyarakat akan suatu tempat yang terbentuk dan dipengaruhi oleh karakteristik kawasan.

    2. Keterbacaan masyarakat merupakan hasil dari pemahaman dan penilaian masyarakat akankarakteristik Jalan Pemuda saat ini, sehingga dapat mengeluarkan penilaian image dari tiapindividu masyarakat.

    3. Pemetaan image adalah pemetaan terhadap image yang didapat dilapangan berdasarkanhasil wawancara, observasi lapangan dan telaah dokumen. Dengan mendeskripsikan,mengkomparasikan perubahan tiap masa, dan menyajikannya dalam bentuk peta dangambar agar lebih informatif. Sehingga akan teridentifikasi image Jalan Pemuda saat iniberdasarkan keterbacaan masyarakat dan hal hal yang mempengaruhi. Serta lebih lanjutdapat pula teridentifikasi elemen elemen kuat yang membentuk penilaian masyarakatterhadap image tersebut. Agar selanjutnya elemen tersebut dapat dipertahankan, dilindungiataupun dihilangkan untuk mengendalikan citra positif kawasan.

  • 9Pada dasarnya penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, artinya penelitian inidihasilkan atas dasar kondisi-kondisi tertentu, yaitu sebagai berikut:

    1. Pembahasan mengenai karakteristik Jalan Pemuda, baik karakteristik fisik maupunkarakteristik sistem aktivitas keduanya dikaji dalam 3 periodesasi tertentu yaitu; masaKolonial (tahun 1799- 1942), Pasca Kemerdekaan (tahun 1945- 1999) dan Kondisisaat ini (tahun 2000- 2010). Adapun batasan ini dilakukan adalah untuk lebih jelas danmendetail dalam mengkajian perubahan- perubahan yang terjadi pada periodesasitertentu.

    2. Image yang didapatkan sebagai output penelitian adalah penilaian rata- rata keterbacaanmasyarakat terhadap image Jalan Pemuda saat ini dan didasari oleh memori tiap individuterhadap Jalan Pemuda dari masa ke masa.

    3. Tidak lengkapnya foto ataupun data literatur yang menyebutkan secara lengkap tentangbangunan peninggalan pada masa Kolonial Belanda dan pasca kemerdekaan. Hal tersebutdapat dikarenakan ketidak lengkapan arsip Kota Semarang sehingga tidak tercatatataupun kerahasiaan arsip.

    1.5 Manfaat PenelitianPenelitian mengenai image kawasan Jalan Pemuda berdasarkan keterbacaan masyarakat ini

    diharapkan mampu memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi ilmu perencanaan wilayahdan kota khususnya dalam proses perancangan kota terkait dengan image ruang kota, yangterbentuk dan dipengaruhi oleh karakteristik fisik, sistem aktivitas pada suatu kawasan danperubahannya. Keterbacaan masyarakat terhadap image suatu kota harus mudah terbaca karenaimage yang baik adalah image yang mudah terbaca, berbeda dari kota atau kawasan lain, danmemiliki ciri yang kuat sehingga dapat menjadi potensi kawasan tersebut. Dalam konteks yanglebih luas penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap kebijakan daerah dalam menciptakanimage pada suatu kawasan agar nantinya setiap kota di Indonesia memiliki karakter yang jelas danberbeda satu sama lain tanpa menghilangkan sejarah kota.

    1.6 Keaslian PenelitianKeaslian penelitian diperuntukkan guna mengurangi kemungkinan terjadinya pengulangan

    penelitian atau plagiatisme penelitian. Kemudian untuk memperlihatkan perbedaan penelitian inidengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa bagian yang menjadi pembedadengan penelitian sebelumnya antara lain yaitu: metode, penggunaan variabel, lokasi/wilayahpenelitian, tujuan dan sasaran penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 1.1

  • 10

    10

    TABEL I.1KEASLIAN PENELITIAN

    no Judul Penulis Lokasi Tujuan Metode Manfaat1 Menemukenali kualitas

    karakteristik visual dikawasan khusus KotaSemarang : suatupendekatan dalamrangka membangun jatidiri kota

    FathieKumalasari,1998

    Kawasan TuguMuda dansekitarnya,Kawasan KotaLama, KawasanCandi Baru

    Mengidentifikasi kualitasvisual kawasan, berdasarkanpersepsi pengamat/masyarakat dan telaah teoritis Menemukenali karakterspesifik/khas struktur dantipologi kawasan, dikaitkandengan sejarah pembentukankawasan

    Kualitatif Observasi lapangan wawancara

    Menemukenali tipologispesifik kawasan yangrusak/hilang sebagian sehinggatidak teridentifikasi lagi, masihada (utuh) namun kualitasnyaburuk, masih ada tetapi telahterjadi pemadatan danperubahan strukturnya, supayadapat teridentifikasi kembalidengan jelas/baik.

    2 Studi model panduanrancang kota koridorJalan Pemuda Semarang

    MohammadYusuf, 2001

    Jalan Pemuda, dariTugu Mudasampaiperempatan PasarJohar Semarang

    Untuk mendorongpertumbuhan dikawasan JalanPemuda dengan menyusunsuatu model panduan rancangkota melalui bentuk 3Ddisertai penggunaanpendekatan manajerial danpendekatan kebijaksanaanyang tepat

    Kuanitatif dan Kualitatif Observasi lapangan

    Mengidentifikasi, mengkajiarah perkembangan yang telahterjadi dan menentukan arahperkembangan selanjutnyadikawasan Jalan Pemuda

    3 Identifikasi imagekawasan malioborosebagai bentuk dayatarik wisata berdasarkankarakteristik visual danpersepsi pengunjung

    ThesaBonami, 2003

    KawasanMalioboro,sebagaimana yangtercantum dalamPERDA no.5 Th1991

    Mengetahui image kawasanmalioboro sebagai bentukpotensi atau daya tarik wisataberdasarkan karakter visualdan persepsi pengunjung

    Kuanitatif dan Kualitatif Observasi lapangan crosstab

    Image kawasan malioborosebagai bentuk daya tarikwisata berdasarkan karaktervisual dan persepsi pengunjung

    4 Studi pemetaan imagekawasan Jalan PemudaSemarang berdasarkanketerbacaan masyarakat

    HerdyanahMustika, 2010

    Jalan PemudaSemarang, dariTugu Mudasampai JembatanBerok

    Untuk mengidentifikasi imagekawasan Jalan PemudaSemarang berdasarkanketerbacaan masyarakat

    Kualitatif deskriptif telaah dokumen observasi dan wawancara

    Memetakan image kawasanJalan Pemuda Semarangberdasarkan keterbacaanmasyarakat.

    Sumber : Penyusun, 2010

  • 11

    1.7 Kerangka Pikir PenelitianPosisi Jalan Pemuda merupakan jantung Kota Semarang, dimulai sejak masa Kolonial

    Belanda hingga saat ini. Dengan kondisi yang demikian Jalan Pemuda sudah menjadi pusatpemerintahan sejak Kolonial Belanda, terlihat dari banyaknya bangunan pemerintahan bekasKolonial Belanda. Memasuki kemerdekaan Indonesia, dimana terjadi peralihan kekuasaanpemerintahan. Beberapa bangunan berubah fungsi menjadi kantor pemerintah Kota Semarang.Kemudian pada perkembangannya, Jalan Pemuda saat ini telah menjadi kawasan strategis cepattumbuh guna mendukung visi Kota Semarang sebagai kota metropolitan yang religius berbasingperdagangan dan jasa. Membuat peluang masuknya investor kian mudah, guna memenuhikebutuhan warga Kota Semarang dan hinterland-nya. Sehingga dibangunlah beberapa fungsikomersial seperti DP mall tahun 2007 dan Paragon tahun 2010, serta Gramedia yang masih dalamtahap pembangunan. Keberadaan bangunan baru berarsitekur modern seakan tidak menghormatidan memperhatikan keberadaan bangunan peninggalan disekitarnya. Akibatnya karakteristik khasbangunan peninggalan Belanda yang melekat pada kawasan kian luntur. Perubahan fisik dan sistemaktivitas tersebut akhirnya membuat ketidak jelasan dimata masyarakat. Sehingga perlu mengkajiimage Jalan Pemuda Semarang saat ini dan hal hal yang mempengaruhi penilaian image tersebut.Dengan terlebih dahulu mengetahui karakteristik townscape dan sistem aktivitas sertaperubahannya sejak masa kolonial belanda, pasca kemerdekaan dan kondisi saat ini. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada kerangka pikir yang ditunjukan pada Gambar 1. 3

  • 12

    Sumber: Penyusun, 2010

    Gambar 1.3Kerangka Pikir Penelitian

    Latar Belakang

    Tujuan

    Embrio Kota Semarang masa Kolonial Belanda

    Bagaimana image Kawasan Jalan Pemuda Semarang saat ini,berdasarkan keterbacaan masyarakat?

    Perubahan fisik dan aktivitasdijalan pemuda membuat tidak

    jelas dimata masyarakat

    Gedung Peninggalan Belanda berubah secara fungsidisesuaikan untuk pemerintahan Kota Semarang

    Analisis KarakteristikJalan Pemuda Semarang

    Analisis imageberdasarkan keterbacaan

    masyarakat

    Kebijakan PemdaSemarang

    Peralihan pemerintahanketangan Indonesia

    Sistem aktivitas pada masa KolonialBelanda, Pasca Kemerdekaan, Saat ini Daily Activity Occasionaly Activity

    Pemetaan Image Kawasan Jalan Pemuda SemarangBerdasarkan Keterbacaan Masyarakat

    Kesimpulan

    Townscape Masa Kolonial Pasca Kemerdekaan Saat ini

    Perlu dikaji Image Jalan Pemuda berdasarkan keterbacaanmasyarakat yang merepresentasikan hal hal yang

    mempengaruhi

    Mengetahui image Jalan Pemuda Semarang berdasarkan keterbacaanmasyarakat dan hal hal yang mempengaruhi image tersebut

    Analisis Hal hal yangmempengaruhi Image

    Jalan Pemuda Semarangsaat ini

    Visi Kota Semarang sebagaikota metropolitan yang religiusberbasis pada perdagangan danjasa

    Memudarnya karakteristikkhas peninggalan Belanda

    Economic Pressure

    Kawasan StrategisCepat Tumbuh

    Rumusan Masalah

    Research Question

    Proses

    Output

  • 13

    1.8 Metode Penelitian1.8.1 Pendekatan Terhadap Metode Penelitian

    Penelitian ini pada dasarnya ingin mengkaji image apa yang dimiliki Jalan PemudaSemarang saat ini berdasarkan keterbacaan masyarakat. Image tersebut lebih ditekankan pada jenisatau pengklasifikasian image menurut Kotler dan karakteristik yang mempengaruhinya.Karakteristik disini meliputi karakteristik fisik melalui townscape dan karakteristik sistem aktivitasdengan melihat perubahannya pada tiga masa yang ditetapkan peneliti yaitu masa KolonialBelanda, pasca kemerdekaan dan kondisi saat ini. Metode penelitian yang akan digunakan yaitumetode kualitatif dimana penelitian ini dimaksudkan untuk melihat fenomena yang terjadi di JalanPemuda dengan adanya perubahan secara fisik maupun sistem aktivitas yang berlangsung sejakmasa Kolonial Belanda. Peneliti dalam proses penyusunan penelitian harus berangkat kelapanganuntuk memperoleh data, isu dan fenomena yang ada dilapangan yang kemudian dipergunakanuntuk tahapan analisis.

    Metode analisis deskriptif kualitatif lebih ditekankan pada penelitian ini karena mengkajitentang gambaran keadaan yang paling merepresentasikan kondisi di wilayah studi sehinggadiharapkan hasil yang diperoleh secara kualitatif akan lebih mendalam karena image di tiapwilayah tentunya berbeda- beda tergantung karakteristik wilayah tersebut.

    1.8.2 Operasionalisasi PenelitianOperasionalisasi penelitian digunakan untuk mengetahui bagaimana penelitian tersebut

    dilaksanakan, mulai dari batasan pemahaman berupa konsep dan teknis pelaksanaannya.Operasionalisasi penelitian ini meliputi definisi operasional dan kerangka desain penelitian yangakan dilakukan dalam penelitian.

    1.8.2.1 Objek PenelitianObjek dalam penelitian ini berupa:

    Lokasi, yaitu kondisi lokasi penelitian yang menggambarkan karakteristik fisik wilayah. Aktivitas, yaitu mengamati sistem aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat. Aktor, yaitu pelaku dalam penelitian yang disebut responden.

    Fokus dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Semarang. namun karena keterbatasanpenelitian maka dilakukan tahapan pemilihan responden, yaitu:

  • 14

    Sumber: Penyusun, 2010

    Gambar 1.4Tahapan Pemilihan Responden

    Berdasarkan tahapan responden tersebut dapat dijadikan pedoman dalam melakukanwawancara. Adapun kriteria responden berdasarkan tahapan tersebut antara lain:

    TABEL I.2KRITERIA RESPONDEN

    No Respoden Kriteria Justifikasi1 Responden I Bekerja pada instansi yang berkaitan

    dengan kebijakan terhadapkarakteristik fisik maupun aktivitasJalan Pemuda khususnya.

    Mengetahui sejarah dan perkembanganJalan Pemuda Semarang

    Bertempat tinggal di Kota Semarang

    Mengetahui proses perkembangan JalanPemuda, dan Karakteristik fisik sertakarakteristik sistem aktivitas.Mengetahui lebih mendalam tentangperubahan dan perkembangan yangterjadi pada Jalan Pemuda Semarangberdasarkan kebijakan pemerintahmulai dari masa kolonial, pascakemerdekaan dan masa saat ini.

    2 Responden II Penduduk Asli Kota Semarang Bertempat tinggal di Semarang lebih

    dari 50 tahun Mengetahui sejarah dan perkembangan

    Jalan Pemuda Semarang sejak masaKolonial Belanda

    Mengetahui kondisi embrio KotaSemarang khususnya Jalan PemudaSemarang, dan budaya sertaperkembangan Jalan Pemuda selama 3masa yaitu masa kolonial, masa pascakemerdekaan, dan perbahannya padamasa saat ini.

    3 Responden III Minimal bertempat tinggal selama 30tahun.

    Mengetahui Jalan Pemuda SemarangMengetahui perkembangan danpertumbuhan di Jalan PemudaSemarang semenjak Informan tinggaldi Semarang.

    Sumber: Analisis Penyusun, 2010

    Setelah mengetahui objek yang akan diteliti dan bagaimana mencari maka dirumuskansuatu teknik pengambilan sampel. Penentuan informan untuk melakukan wawancara dapat

  • 15

    digunakan menggunakan teknik bola salju (snowballing), teknik wawancara ini dilakukan secarasimultan untuk mengejar jawaban-jawaban yang diperlukan dalam penelitian sekaligusmengkonfrontir pendapat yang satu dengan yang lainnya. Teknik snowballing diawali denganmendatangi sumber kunci/key person yang berfungsi sebagai pembuka, pengarah dan pemberireferensi pada peneliti dalam mencari informasi selanjutnya (Hasan, 2002:68). Pencarian informasidengan cara snowballing ini jumlah sampel tidak dibatasi, wawancara akan berhenti pada saatinforman sudah tidak lagi memberikan informasi baru atau cenderung mengulang-ngulanginformasi yang sama dengan responden sebelumnya. Berikut adalah beberapa tahapan dalampengambilan sampel masyarakat, akan dijelaskan lebih lanjut:

    1. Tahap pertama dilakukan wawancara terhadap instansi terkait seperti Bappeda, Dinas TataKota, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan PT. KAI untuk menjawab pertanyaanberdasarkan sudut pandang masing- masing instansi serta dilakukan pencarian data awalterkait kebijakan, karakteristik fisik, dan karakteristik sistem aktivitas di Jalan Pemuda.Kemudian untuk memberikan rekomendasi responden masyarakat asli maupun pemerhatikota beserta justifikasinya. Rekomendasi yang diberikan adalah para pelaku pertempuran 5hari Semarang dan Prof. Eko Budihardjo.

    2. Tahap kedua adalah wawancara dengan masyarakat asli dan pemerhati kota, untukmenjawab beberapa pertanyaan terkait dengan keadaan karakteristik fisik dan sistemaktivitas masa kolonial Belanda serta perubahan yang terjadi saat ini. Dan kemudian dapatterjawab image Jalan Pemuda saat ini berdasarkan perubahan yang terjadi pada tiga masa.

    3. Tahap ketiga adalah mencari responden masyarakat pendatang dan melakukan wawancarasecara mendalam terhadap pengetahuan dan sudut pandang masing- masing terhadap imageJalan Pemuda Semarang.Berdasarkan tahapan tersebut diatas didapatkan bahwa jumlah total responden adalah 14

    orang dengan rincian; responden I= 4 orang, responden II= 5 orang, dan responden 3= 5 orang.Penetapan jumlah responden tersebut didasarkan oleh beberapa justifikasi terkait antara lain:

    Masing- masing jumlah responden sudah mewakili kriteria responden yang memilikijawaban dari sudut pandang masing- masing.

    Karena sudah mewakili jawaban yang diharapkan dan jawaban yang didapat sudahcenderung berulang sehingga peneliti merasa sudah cukup untuk dijadikan bahan untukanalisis lebih lanjut.

    Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan teknik observasi lapangan.Sehingga selain dari hasil wawancara peneliti dapat mengenali karakteristik wilayah secaralangsung.

  • 16

    Setelah melakukan tahapan- tahapan tersebut maka dapat diperoleh 14 responden sesuaidengan kriterianya. Responden tersebut dapat dilihat pada Tabel I.5

    TABEL I.3RESPONDEN PENELITIAN

    No KategoriRespondenNama

    responden Usia Pekerjaan JustifikasiINSTANSI1 W. 01/01 Irwansyah 49 th Dinas Tata Kota

    SemarangMerupakan Kepala Bidang di instansimasing- masing yang telah sering ikut terlibatdalam penyusunan, perencanaan, maupunpengangmbilan keputusan terhadap kebijakandi Kota Semarang termasuk Jalan Pemudabaik secara perijinan, pembangunan fisik,maupun pengaturan kebijakan terkait denganaktivitas

    2 W. 01/02 Budi Prakoso 52 th Bappeda3 W. 01/03 Erni Rejeki 50 th Dinas Kebudayaan

    dan Pariwisata

    4 W. 01/04 Dimas Karebet 31 th PT. KAI Merupakan staf ahli yang bertanggung jawabpenuh terhadap kelangsunan Lawang Sewusecara fisik maupunpengaturan aktivitas

    MASYARAKAT ASLI / PEMERHATI KOTA5 W. 02/01 Prof. Eko

    Budihardjo66 th Dewan Pertimbangan

    Pembangunan KotaMerupakan praktisi yang telah banyakmembuat buku tentang kelangsungan sebuahkota yang sangat menghargai sejarah danmengerti dengan baik tentang teori- teorikekotaan yang ideal.

    6 W. 02/02 Soedijono 85 th Ketua PaguyubanPelaku Pertempuran 5Hari Semarang

    Merupakan para pelaku sejarah yang tentusaja mengalami dan merasakan Jalan Pemudasejak masa Kolonial hingga perubahannyasaat ini. Dan masing- masing memilikimemori yang baik akan Jalan Pemuda padamasa kolonial sehingga sangat membantupeneliti untuk lebih mengenal danmengetahui kondisi saat itu.

    7 W. 02/03 Soewardi 85 th Pelaku Pertempuran 5Hari Semarang

    8 W. 02/04 Hoeri Prasetyo 83 th Pelaku Pertempuran 5Hari Semarang

    9 W. 02/05 Koesnis 84 th Pelaku Pertempuran 5Hari Semarang

    MASYARAKAT PENDATANG10 W. 03/01 Hoki Setiawan 57 th Pembuat Kunci dan

    StempelMerupakan para masyarakat kota Semarangyang sering melewati Jalan Pemuda setiapharinya dan memiliki beberapa informasitambahan yang sangat berharga untuk bahanpenelitian dari berbagai sudut pandang.

    11 W. 03/02 Totok 45 th Pemandu LawangSewu

    12 W. 03/03 Ashadi 50 th Penjual Kerang13 W. 03/04 Bob Riza 30 th Ketuan Semarang

    Ontell Community14 W. 03/05 Amir 46 th Penjaga Hotel Dibya

    PuriSumber: Hasil Analisis Penyusun, 2010

    1.8.2.2 Definisi OperasionalDefini operasional merupakan definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak

    dengan cara memberi arti, atau mendefinisikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasionalyang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 2005:126). Tujuan definisioperasional untuk menyamakan pengertian atau pandangan mengenai suatu variabel penelitiansehingga memperkecil kemungkinan miss atau beda pendapat. Definisi operasional yang ada dalampenelitian ini antara lain :

  • 17

    1. Townscape, merupakan wajah yang sengaja ataupun tidak sengaja terbentuk disuatu kawasan.Dalam penelitian ini townscape merupakan pembentuk karakteristik fisik kawasan JalanPemuda yang akan dibahas persegmen masa, yaitu masa Kolonial Belanda, Pasca Kemerdekaan,dan Kondisi Saat ini untuk melihat perubahan yang terjadi pada tiap segmen. Dalam teoriCullen, 1961 dijelaskan bahwa towscape dibagi menjadi 3 katagori serial vision, place, contentsedangkan Mc Cluskey, 1979 membagi townscape menjadi 6 katagori junction, line, width,contaiment, overhead, feature (liat bab 2) . Kedua teori townscape tersebut keseluruhannyaadalah elemen elemen karakteristik fisik yang mempengaruhi image dan akan digunakanuntuk menganalisis selanjutnya.

    2. Sistem aktivitas, adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan masyarakat disekitar kawasanJalan Pemuda Semarang yang diklasifikasikan berdasarkan waktu pelaksanaannya, yaituaktivitas yang dilakukan sehari hari (Daily activity) dan aktivitas yang dilakukan pada waktutertentu (Occasionaly activity).

    3. Image, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengklasifikasian image menurut kotlerdalam buku Marketing Places 1993, 35 image terbagi dalam enem klasifikasi, yaitu positiveimage, weak image, negative image, mixed image, contradictive image,dan overly attraciveimage.

    4. SIM (Strategic Image Management), Dengan mengadopsi beberapa tahapan SIM yangmerupakan alat bantu dalam mengukur image kawasan berdasarkan keterbacaan masyarakat.Beberapa tahapan tersebut, yaitu menilai seberapa familiar dan seberapa penting Jalan Pemudadimata masyarakat, kemudian lebih lanjut ditanyakan penilaian masyarakat terhadap JalanPemuda berdasarkan perubahan yang terjadi saat ini. Selanjutnya menghitung rata rata daripenilaian masyarakat tersebut. Dan terakhir didapat elemen mana saja yang begitu kuatmempengaruhi image tersebut dan dapat disimpulkan elemen elemen mana saja yangharusnya dipertahankan, diperbaiki atau bahkan dihilangkan untuk tetap menjaga image positifkawasan.

    5. Langgam, merupakan istilah untuk gaya arsitektur dari suatu bangunan.6. Keterbacaan Masyarakat, atau Imageability merupakan pemahaman dan penilaian masyarakat

    akan karakteristik fisik maupun sistem aktivitas dari masa ke masa secara individu, yangkemudian dirata- ratakan dan mengeluarkan hasil berupa image Jalan Pemuda saat ini.

    7. Masyarakat, merupakan subjek dari penelitian ini, masyarakat dilibatkan sebagai narasumberprimer yang akan diwawancara lebih lanjut tentang Jalan Pemuda Semarang. Pembagianmasyarakat yang dimaksud terbagi menjadi tiga, yaitu instansi pemerintah, masyarakat

  • 18

    asli/pemerhati kota, masyarakat pendatang untuk lebih jelas lihat Tabel I.3. hasil wawancaramasyarakat tersebut merupakan hasil murni dari penelitian ini.

    1.8.2.3 Kerangka Desain PenelitianKerangka desain penelitian merupakan kerangka yang menggambarkan tahapan penelitian

    yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kerangka analisis inidisusun untuk dapat lebih mempermudah pemahaman tentang penelitian yang dilakukan, sepertiyang tampak pada Tabel I.4 berikut.

    TABEL I.4KERANGKA DESAIN PENELITIAN

    TUJUAN PENELITIAN : Memetakan Image Kawasan Jalan Pemuda Semarang BerdasarkanKeterbacaan Masyarakat.

    ITEM SASARAN 1 SASARAN 2 SASARAN 3 SASARAN 4

    SASA

    RA

    N

    Mengidentifikasi dan menganalisiskarakteristik Jalan Pemuda yangdipengaruhi oleh townscape dansistem aktivitas pada masaKolonial Belanda, pascakemerdekaan, dan kondisi saat ini.

    Mengidentifikasi danmenganalisis image kawasanJalan Pemuda Semarangdengan SIM berdasarkanketerbacaan masyarakat

    Menganalisis hal halyang mempengaruhiimage tersebut.

    Pemetaan image JalanPemuda Semarang

    DEF

    INIS

    I

    Townscape merupakanPembentuk karakteristik fisik yangdapat terbaca secara jelas darivisualisasi fisik kawasan. Sistemaktivitasmerupakan pembentukkarakteristik non fisik, sistemaktivitas yang dimaksud terbagidalam daily activity danoccasionaly activity. Kareakteristikfisik dan sitem aktivitas akandibahas dalam tiga masa, KolonialBelanda, Pasca Kemerdekaan, dankondisi saat ini

    Image yang dihasilkanberdasarkan hasil wawancarakan keterbacaan masyarakattentang image yang merekabaca dan rasakan saat ini.Akibat perubahan yang terjadiselama mereka mengalaminyadan korelasinya dengan imagesaat ini.SIM adalah alat bantu untukmengukur keterbacaan imagemasyarakat.

    Hal hal yangmempengaruhipenilaian imagemasyarakat yangdiketahui dari hasilwawancara terhadapmasyarakat.

    Menyajikan image dalambentuk peta dan gambar,yang berisikan manaelemen yang dinilai kuatmempengaruhi penilaianimage. Dan didapatkanelemen atau hal-hal yangmempengaruhiketerbacaaan image padakondisi saat ini. Denganmenilik padaperubahannya dditiapmasa.

    VA

    RIA

    BEL

    Elemen elemen townscapemeliputi :Serial vision, Place, Content,Junction, Line, Width,Containment, Overhead, FeatureBerdasarkan teori Cullen dan McCluskeySistem aktivitas yang dimaksudterbagi atas 2, yaitu:o Daily Activityo Occasionaly activityPada tiga masa kolonial, pascakemerdekaan, dan kondisi saat ini

    Keterbacaan masyarakat, baikdan buruknya Jalan Pemudamenurut penilaian,pemahaman, dan pengalamanmasyarakat secara individu.

    Beberapa hal berupafisik maupun aktivitasyang dianggap sangatmempengaruhipenilaian masyarakatyang menghadilkanimage Jalan Pemuda

    o Peta dan gambarkondisi Jalan Pemudasaat ini

    o Gambar kawasanJalan Pemuda MasaKolonial Belanda

    o Gambar kawasanJalan Pemuda pascakemerdekaan

    TEK

    NIK

    AN

    ALI

    SIS

    o Kualitatif argumentatifo Kualitatif deskriptifo Kualitatif komparatif

    o Kualitatif argumentatifo Kualitatif deskriptifo Kualitatif komparatif

    o Kualitatifargumentatif

    o Kualitatif deskriptifo Kualitatif

    komparatif

    o Kualitatifargumentatif

    o Kualitatif deskriptifo Kualitatif komparatif

  • 19

    ITEM SASARAN 1 SASARAN 2 SASARAN 3 SASARAN 4

    MET

    OD

    EPE

    NG

    UM

    PULA

    ND

    ATA

    Telaah dokumen Wawancara Observasi

    Wawancara Observasi

    Wawancara Observasi

    Telaah dokumen Wawancara Observasi

    Sumber : Analisis Penyusun, 2010

    1.8.3 Data PenelitianData penelitian merupakan salah satu elemen penting dan harus ada dalam setiap

    penelitian. Data penelitian sangat berpengaruh oleh pendekatan penelitian yang dipilih danmempengaruhi metode serta teknik analisis yang akan digunakan. Berdasarkan kerangka desainpenelitian yang telah ditetapkan, maka disusun suatu list kebutuhan data beserta teknikpengambilan data yang akan dilakukan seperti pada Tabel I.5 berikut ini :

    TABEL I.5KEBUTUHAN DATA

    SASARAN DATA TAHUN TEKNIK danJENIS DATA SUMBER

    Mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik Jalan Pemuda yang dipengaruhi oleh townscape dan sistem aktivitas pada masa Kolonial Belanda,pasca kemerdekaan, dan kondisi saat ini.Karakteristik townscapedan Karakteristik sistemaktivitas pada masaKolonial Belanda, PascaKemerdekaan dan Kondisisaat ini

    Embrio awal Jalan Pemuda Sejarah Jalan Pemuda Elemen townscape Sistem Aktivitas =

    o Daily Activityo Occasionaly activity

    Masa KolonialBelanda (1799-

    1942),pasca kemerdekaan

    (1945 - 1999),Kondisi saat ini

    (2000-2010)

    Data Sekunder =talaah dokumen

    Data Primer =Wawancara,ObservasiLapangan

    Bappeda DinasPariwisata Badan Arsip Daerah

    Semarang Dinas Tata Kota

    Semarang Masyarakat (lihat

    Tabel I.4)Mengidentifikasi dan menganalisis image kawasan Jalan Pemuda Semarang dengan SIM berdasarkan keterbacaan masyarakatImage Jalan Pemudaberdasarkan keterbacaanmasyarakat

    Keterbacaan masyarakat, baik danburuknya Jalan Pemuda menurutpenilaian, pemahaman, dan pengalamanmasyarakat secara individu

    Kondisi saat ini(2000-2010)

    Data Primer =Wawancara danObservasiLapangan

    Masyarakat (lihatTabel I.4)

    Menganalisis hal hal yang mempengaruhi image tersebut.Hal hal yangmempengaruhi image.Akibat perubahan yangterjadi pada kawasan

    Elemen townscape Sistem Aktivitas =

    o Daily Activityo Occasionaly activity

    Perubahan yang terjadi

    Kondisi saat ini(2000-2010)

    Data Primer =Wawancara danObservasiLapangan

    Masyarakat (lihatTabel I.4)

    Pemetaan image Jalan Pemuda SemarangPemetaan image yangdisajikan denganmenggunakan peta dangambar detail per penggal.Elemen yangmempengaruhi keterbacaanimage masyarakat

    Sejarah Jalan Pemuda Elemen townscape Sistem Aktivitas =

    o Daily Activityo Occasionaly activity

    Perubahan yang terjadi pada masaKolonial Belanda, Pascakemerdekaan dan Kondisi saat ini

    Kondisi saat ini(2000-2010)

    Data Sekunder =talaah dokumen

    Data Primer =Wawancaraobservasi lapangan

    Bappeda DinasPariwisata Badan Arsip Daerah

    Semarang Dinas Tata Kota

    Semarang Masyarakat (lihat

    Tabel I.4)Sumber : Analisis Penyusun, 2010

  • 20

    Setelah penyusunan data yang akan digunakan maka dibuat suatu teknik pengumpulan datayang dapat dilakukan secara primer maupun sekunder. Teknik pengumpulan data primerdiantaranya dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara. Sedangkanpengumpulan data sekunder dilakukan dengan telaah dokumen yang didapat dari instansi. Selainitu beberapa cara pengumpulan data tersebut dapat pula digunakan dalam tahap verifikasi maupunmemperjelas antar data yang didapatkan dari masing masing teknik pengumpulan. Tahapanpengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah:

    a. Teknik pengumpulan data primer

    Pengamatan langsung (Direct Observation)Observasi lapangan dilakukan untuk melakukan pengamatan langsung di kawasan

    penelitian, yang memetakan beberapa elemen townscape dan sistem aktivitas yangmempengaruhi keterbacaan image masyarakat.. Dengan menekankan pada kondisi fisikkawasan yang terabadikan melalui foto ataupun video serta aktivitas yang berlangsung. Datayang diperoleh lebih bersifat data eksisting atau kondisi terkini dari kawasan penelitian

    WawancaraWawancara merupakan suatu bentuk percakapan yang memiliki maksud tertentu,

    dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yangdiwawancarai dengan memberikan jawaban jawaban yang diajukan oleh pewawancara(Moleong, 1999:135). Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara semi structured,dimana pertanyaan awal telah distrukturkan sesuai dengan variable penelitian yang telahditentukan, kemudian diperdalam untuk mendapatkan keterangan yang lebih lengkap.Wawancara yang dilakukan juga bersifat terbuka dimana responden/ narasumber diberitahusebelumnya tentang tujuan dari penelitian sehingga jawaban yang akan diberikan lebihterstruktur dan tidak terjadi bias karena jawaban yang tidak sesuai dengan tujuan ataupunoutput yang diharapkan.

    b. Teknik pengumpulan data sekunderSurvei sekunder merupakan teknik pengumpulan data yang didapat dari telaah pustaka

    dan dari instansi terkait data yang diperoleh dapat berupa dokumen kebijakan, literatur, foto,data statistik/time series dan lain lain. Adapun data data sekunder yang dibutuhkan untukpenelitian ini adalah RDTRK Semaranag, RTBL Jalan Pemuda Semarang , DokumenKesejarahan Semarang Khususnya Jalan Pemuda dan data data lainnya yang terkait denganpenelitian.

    1.8.3.1 Verifikasi DataVerivikasi data dilakukan karena dalam suatu penelitian kualitatif dengan menggunakan

    wawancara didapatkan data data yang tidak seluruhnya dapat terpakai untuk analisis, oleh

  • 21

    karenanya perlu dilakukan pengklasifikasian data berdasarkan kebutuhan dan yang tidakdibutuhkan.

    1. Pengkodean DataPengkodean data merupakan pemberian kode kode pada setiap data yang memiliki

    kategori sama. Pengkodean dilakukan untuk mempermudah penggunaan data yang didapat untukkemudian dianalisa. Pengkodean disusun berdasarkan sumber data, tujuan data, dan waktu data.

    Keterangan :

    a : menunjukan jenis dan sumber datab : menunjukan nomor respondenc : menunjukan nomor halamand : menunjukan paragraf

    TABEL I.6FORMAT KARTU IDENTITAS

    No. Kartu Informasi Kode

    1

    ..

    a/b/c/d

    Sumber: Penyusun,2010

    2. Reduksi DataReduksi data dilakukan untuk menyeleksi, menyederhanakan, memilih serta memfokuskan

    data data yang telah didapat sehingga memudahkan peneliti dalam tahapan analisis. Prosesverifikasi dengan perekdukisan data dilakukan bila dalam pengkodean data terdapat jawaban yangmenyimpang dan berbeda dengan jawaban lain yang mengakibatkan teracaknya pola pengkodeanyang telah disusun.

    3. Kategorisasi DataKategori data dilakukan dengan pemberian kode disetiap data sesuai dengan tujuan data

    dan informasi yang ada. Kategori ini didasarkan oleh variabel yang telah disusun peneliti.

    1.8.4 Tahap Analisis DataAnalisis data pada dasarnya terbagi atas proses analisis, teknik analisis serta interpretasi

    hasil analisis. Pembahasan mengenai ketiga hal tersebut akan dikelompokan dalam tahapan analisisdalam penelitian ini. Tahapan analisis terdiri dari empat tahapan yang disesuaikan dengan sasaranpenelitian yaitu mengidentifikasi karakteristik fisik dan sistem aktivitas Jalan Pemuda,mengidentifikasi image kawasan Jalan Pemuda berdasarkan keterbacaan masyarakat, menganalisishal- hal yang mempengaruhi image, serta pemetaan image itu sendiri.

    a/b/c/d

  • 22

    a. Analisis karakteristik Jalan Pemuda, pada tahapan analisis ini terbagi menjadi dua subbahasan yaitu karakteristik fisik yang di analisis dengan menggunakan townscape dankarakteristik sistem aktivitas yang di analisis berdasarkan waktu pelaksanaannya yaitu dailyactivity dan occasionaly activity. Analisis karakteristik Jalan Pemuda ini akan dibahas dalamtiga masa antara lain masa Kolonial Belanda, pasca kemerdekaan dan kondisi saat inipemilihan analisis ini berguna untuk melihat perubahan dan perkembangan Jalan Pemudabaik dari segi fisik maupun aktivitas. Analisis ini dilakukan peneliti berdasarkan analisisyang bersumber dari telaah dokumen dan observasi lapangan dengan beberapa tambahanberdasarkan hasil wawancara terhadap responden.

    b. Analisis image kawasan Jalan Pemuda didapatkan murni dari hasil wawancara terhadapresponden dengan menggunakan alat analisis SIM (strategic image management). SIMmerupakan teori milik Kotler yang terdapat dalam buku Marketing Places yang memiliki 5tahapan, namun dalam penelitian ini alat analisis SIM kemudian diadopsi denganmenggunakan hanya 2 tahapan saja. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwapeneliti sebenarnya hanya ingin mengetahui image Jalan Pemuda, dan bila dilakukan kelimatahapan SIM lebih untuk memanagemen image yang telah didapat agar dapat mendatangkannilai positif terhadap kota tersebut. Dengan pertimbangan itulah peneliti menarik kesimpulanhanya menggunakan 2 tahapan saja, dan untuk lebih jelas tahapan ini dapat dilihat padakajian teori Bab II.Dengan menggunakan alat analisis SIM, peneliti mewawancarai para responden dengan polapertanyaan yang serupa namun tidak sama persis mengingat katergorisasi responden yangberbeda. Setelah melakukan tahapan wawancara, peneliti kemudian menginterpretasikanjawaban- jawaban hasil responden secara individu. Kemudian akan dipilah- pilah untukkemudian diklasifikasikan kedalam definisi jenis image berdasarkan teori Kotler.

    o Positive Image, jawaban akan menjadi positif image jika jawaban dari respondenseluruhnya (100%) menyebutkan hal- hal positif sehingga dapat mendatangkankeuntungan secara ekonomi dan tanpa menyebutkan 1 hal pun penilaian negatifterhadap Jalan Pemuda

    o Weak Image, adalah bila pada point pertanyaan, apakah anda mengenal Jalan Pemuda?Responden menjawab tidak mengenal/ tidak pernah mendengar apa dan bagaimanaJalan Pemuda Semarang dan otomatis wawancara akan dihentikan.

    o Negative Image, jawaban akan menjadi negatif image bila dari jawaban respondenmenyebutkan bahwa yang bersangkutan mengenal Jalan Pemuda, namun karena suatupengalaman negatif memunculkan suatu trauma mendalam sehingga tidak akanmengunjungi Jalan Pemuda Semarang lagi.

  • 23

    o Mixed Image, jawaban akan menjadi mix image jika dari jawaban- jawaban respondenmenyebutkan atau menyiratkan adanya sisi positif ataupun sisi negatif dari JalanPemuda. Walaupun dengan perbandingan 1:100 artinya bila jawaban responden telahmenyebutkan 1 hal negatif dari 100 hal positif Jalan Pemuda menyimpulkan bahwaimage Jalan Pemuda dimata responden tersebut adalah mix image, begitu pulasebaliknya dengan catatan sisi negatif tersebut tidak membuat responden trauma yangberakibat tidak akan mengunjungi Jalan Pemuda untuk selanjutnya.

    o Contradictory Image, adalah bila jawaban responden menyebutkan bahwa ia merasakanbahwa fakta dan apa yang ia dengar tentang Jalan Pemud sangatlah bertentangan.

    o Overly Atractive Image, adalah bila responden menyatakan bahwa apa yang ada saat inidi Jalan Pemuda sudah terlalu sangat berlebihan dan sangat baik sehingga sudah tidakperlu diapa- apakan lagi.

    c. Analisis hal- hal yang mempengaruhi image, analisis ini bersumber dari interpretasi hasilwawancara yang kemudian di komaprasikan dengan teori, telaah dokumen ataupun observasiyang didapat dari lapangan. Analisis ini hanya menampilakan point- point apa saja yangmempengaruhi image Jalan Pemuda.

    d. Pemetaan image Jalan Pemuda, analisis ini merupakan ringkasan dari beberapa tahapananalisis yang terlebih dahulu telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Pemetaan imagedisini akan disajikan perpenggal jalan yang terdiri dari lima penggal dengan menampilakanpeta dan foto yang didapat dilapangan, tujuannya adalah agar lebih memudahkan dan lebihinformatif secara tampilan maupun substansi.

  • 1.8.5 Kerangka Analisis

    Sumber: Penyusun, 2010

    Gambar 1.5Kerangka Analisis Penelitian

    OUTPUT

    Analisis komparatif,Argumentatif,deskriptif kualitatif

    Pemetaan Image KawasanJalan Pemuda Semarang

    Sejarah Jalan Pemuda Elemen townscape Sistem Aktivitas =o Daily Activityo Occasionaly activityPerubahan yang terjadi pada masaKolonial Belanda, Pascakemerdekaan dan Kondisi saat ini

    Analsis DeskriptifArgumentatif,deskriptif kualitatifDeskriptif komparatif

    Hal hal yangmempengaruhiimage. Akibatperubahan yangterjadi padakawasan

    Analisis hal hal yangmempengaruhi imagetersebut.

    Pengumpulandata: Observasi Wawancara Telaah

    Dokumen

    Embrio awal Jalan Pemuda Sejarah Jalan Pemuda Elemen townscape Sistem Aktivitas =

    o Daily Activityo Occasionaly activity

    Analisis komparatif,Argumentatif,deskriptif kualitatif

    Karakteristiktownscape danKarakteristik sistemaktivitas pada masaKolonial Belanda,Pasca Kemerdekaandan Kondisi saat ini

    Pengumpulandata: Observasi Wawancara Telaah

    Dokumen

    Identifikasi dan AnalisisKarakteristik Fisik danSistem Aktivitas JalanPemuda Semarang padaMasa Kolonial, PascaKemerdekaan, Kondisisaat ini

    Keterbacaan masyarakat, baikdan buruknya Jalan Pemudamenurut penilaian, pemahaman,dan pengalaman masyarakatsecara individu

    Analsis DeskriptifArgumentatif

    Image JalanPemudaberdasarkanketerbacaanmasyarakat

    Pengumpulandata: Wawancara Observasi

    Lapangan

    Identifikasi dan Analisisimage kawasan JalanPemuda Semarang denganSIM berdasarkanketerbacaan masyarakat

    DATA PROSES

  • 25

    1.9 Sistematika Pembahasan

    BAB I Pendahuluan

    Berisi latar belakang pemilihan tema dan judul penelitian, perumusan masalah, tujuan danmanfaat dari pelaksanaan penelitian yang akan dicapai, ruang lingkup wilayah dan materi,keaslian penelitian, kerangka pikir, dan sistematika pembahasan laporan.

    BAB II Kajian Literatur

    Pada bab ini berisikan kajian teori yang digunakan dalam penelitian untuk mendukungproses studi yang hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Teori tersebutberkaitan dengan image kawasan dan elemen elemen pembentuknya dan teori yangberhubungan dengan sejarah Kota Semarang khususnya kawasan Jalan Pemuda sebagaiwilayah penelitian.

    BAB III Gambaran Umum Kawasan Jalan Pemuda Semarang

    Berisi mengenai gambaran umum wilayah penelitian yaitu kawasan Jalan PemudaSemarang, perkembangan kota, khususnya Jalan Pemuda Semarang pada tiga masa yaitumasa Kolonial Belanda, Pasca Kemerdekaan, dan Kondisi Saat Ini.

    BAB IV Analisis Pemetaan Image Kawasan Jalan Pemuda Semarang BerdasarkanKeterbacaan Masyarakat

    Bab ini akan menguraikan hasil analisis penyusun berdasarkan servei yang telahdilakukan serta disesuaikan dengan sasaran penelitian, yaitu mengidentifikasikarakteristik fisik yang dipengaruhi oleh townscape (wajah kota) dan sistem aktivitaskawasan Jalan Pemuda pada masa Kolonial Belanda, Pasca Kemerdekaan, dan kondisisaat ini serta menganalisis perubahan ini nantinya dapat mempengaruhi analisis imageberdasarkan keterbacaan masyarakat. Dan memetakan image kawasan Jalan PemudaSemarang.

    BAB V Penutup

    Bab V Penutup merupakan akhir bahasan dari tugas akhir ini yang akan memaparkanhasil temuan studi dan menyimpulkan image Jalan Pemuda berdasarkan keterbacaanmasyarakat sehingga dapat menjawab tujuan penelitian. Serta dapat memberikanrekomendasi terkait dengan image.