struktur bahasa aceh - stkip bbg banda aceh...4.12 klausa verbal transitif. 57 4.23iklausa verbal...

91
TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK 902 ] Struktur Bahasa Aceh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK 902

]

Struktur Bahasa Aceh

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Page 2: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

BIBLIOTHEEK KITLV

0050 8638

'

Page 3: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

*

TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM

Struktur Bahasa Aceh

^ — —

Page 4: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif
Page 5: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

. < ¥ " - -ri

Struktur Bahasa Aceh

v^ujx ins», v' "*>

VOOR u, Si

Oleh:

M. Adnan Hanafiah Ibrahim Makam

H A D I A H PUSAT PEMBINAAN OAN PENGEMBANGAN RAHARA j

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1984

UI

Page 6: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

Hak cipta pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Naskah buku ini semula merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Daerah Istimewa Aceh 1977/1978, disunting dan diterbitkan dengan dana Proyek Penelitian Pusat.

Staf inti Proyek Pusat: Dra. Sri Sukesi Adiwimarta (Pemimpin), Drs. Hasjmi Dini (Bendaharawan), Drs. Lukman Hakim (Sekretaris), Prof. Dr. Haryati Soebadio, Dr. Amran Halim dan Dr. Astrid Susanto (konsultan).

Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang digunakan atau diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit kecuali dalam hal kutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.

Alamat penerbit: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta Timur.

iv

Page 7: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

PRAKATA

Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (1979/1980-1983/1984) telah digariskan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional dalam berbagai seginya. Dalam kebijaksanaan ini, masalah kebahasa-an dan kesastraan merupakan salah satu masalah kebudayaan nasional yang perlu digarap dengan sungguh-sungguh dan berencana sehingga tujuan akhir pembinaan dan Pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah, ter-masuk sastranya, tercapai. Tujuan akhir itu adalah berkembangnya bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi nasional dengan baik di kalangan masyarakat luas.

Untuk mencapai tujuan akhir itu, perlu dilakukan kegiatan kebahasaan dan kesastraan, seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan peristilahan melalui penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan daerah, penyusunan berbagai kamus Indonesia dan kamus daerah, penyusunan berbagai kamus istilah, serta penyusunan buku pedoman ejaan, pedoman tata bahasa, dan pedoman pembentukan istilah, (2) penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai media massa, (3) penerjemahan karya sastra daerah yang utama, sastra dunia, dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa Indonesia, (4) Pengembangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan melalui penelitian, inventarisasi, perekaman, pendokumentasian, dan pembinaan jaringan informasi, dan (5) pengembangan tenaga, bakat, dan prestasi dalam bidang bahasa dan sastra melalui penataran, sayembara mengarang, serta pemberian bea siswa dan hadiah atau tanda penghargaan.

Sebagai salah satu tindak lanjut kebijaksanaan itu, dibentuklah oleh Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa

v

Page 8: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

dan Pengembangan Bahasa (Proyek Penelitian Pusat) pada tahun 1974. Proyek itu bertugas mengadakan penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan daerah dalam aspeknya, termasuk peristilahan untuk berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Karena luasnya masalah kebahasaan dan kesastraan yang perlu di-jangkau, sejakbahun 1976 Proyek Penelitian Pusat ditunjang oleh 10 proyek penelitian tingkat daerah yang berkedudukan di 10 propinsi, yaitu: (1) Daerah Istimewa Aceh, (2) Sumatra Barat, (3) Sumatra Selatan, (4) Jawa Barat, (5) Daerah Istimewa Yogyakarta, (6) Jawa Timur, (7) Kali-mantan Selatan, (8) Sulawesi Selatan, (9) Sulawesi Utara, dan (10) Bali. Selanjutnya, sejak tahun 1981 telah diadakan pula proyek penelitian bahasa di 5 propinsi lain, yaitu: (1) Sumatra Utara, (2) Kalimantan Barat, (3) Riau, (4) Sulawesi Tengah, dan ,(5) Maluku. Pada tahun 1983 ini telah diadakan pula proyek penelitian bahasa di 5 propinsi lain, yaitu: ,(1) Jawa Tengah, (2) Lampung, (3) Kalimantan Tengah, (4) Irian Jaya, dan (5) Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian, pada saat ini terdapat 20 proyek penelitian tingkat daerah di samping Proyek Penelitian Pusat, yang berkedudukan di Jakarta.

Program kegiatan proyek penelitian bahasa di daerah dan proyek Penelitian Pusat sebagian disusun berdasarkan Rencana Induk Pusat Pembina an dan Pengembangan Bahasa dengan memperhatikan isi buku Pelita dan usul-usul yang diajukan oleh daerah yang bersangkutan.

Proyek Penelitian Pusat bertugas, antara lain, sebagai koordinator, pengarah administratif dan teknis proyek penelitian daerah serta menerbitkan hasil penelitian bahasa dan sastra. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembang-an Bahasa berkedudukan sebagai pembina proyek, baik proyek penelitian tingkat daerah maupun Proyek Penelitian Pusat.

Kegiatan penelitian bahasa dilakukan atas dasar kerja sama dengan perguruan tinggi baik di daerah maupun di Jakarta.

Hingga tahun 1983 ini Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah telah menghasilkan lebih kurang 652 naskah laporan penelitian bahasa dan sastra serta pengajaran bahasa dan sastra, dan 43 naskah kamus dan daftar istilah berbagai bidang ilmu dan teknologi. Atas dasar pertimbangan efisiensi kerja sejak tahun 1980 penelitian dan penyusunan kamus dan daftar istilah serta penyusunan Kamus bahasa Indonesia dan bahasa daerah ditangani oleh Proyek Pengembangan Bahasa dan sastra Indonesia dan Daerah. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

vi

Page 9: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

Dalam rangka penyediaan sarana kerja sama buku-buku acuan bagi mahasiswa, dosen, guru, tenaga peneliti, serta masyarakat umum, naskah-naskah laporan hasil penelitian itu diterbitkan setelah dinilai dan disunting.

Buku Struktur Bahasa Aceh ini semula merupakan naskah laporan penelitian yang berjudul "Struktur Bahasa Aceh", yang disusun oleh tim peneliti Fakultas Keguruan Universitas Syah Kuala dalam rangka kerja sama dengan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah -Daerah Istimewa Aceh tahun 1977/1978. Setelah melalui proses penilaian dan disunting oleh Drs. Farid Hadi dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, naskah ini diterbitkan dengan dana yang disediakan oleh Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta.

Akhirnya, kepada Dra. Sri Sukesi Adiwimarta, Pemimpin Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta (Proyek Penelitian Pusat) beserta staf, tim peneliti, serta semua pihak yang memungkinkan terbitnya buku ini, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga.

Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi pembinaan dan pengembang-an bahasa dan sastra di Indonesia.

Jakarta, Januari 1984 Amran Halim Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

vu

Page 10: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

VUl

Page 11: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

DAFTAR ISI

PRAKATA Halaman

DAFTAR ISI 1

Bab I Pendahuluan 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Masalah 2 1.3 Tujuan Penelitian 2 1.4 Wilayah dan Jumlah Pemakai 3 1.5 PeTan dan Kedudukan 4 1.5.1 Tempat dan Situasi Pemakai 4 1.5.2 Tradisi Sastra Lisan 5

1.5.3 Tradisi Sastra Tulis 6 1.6 Studi Pustaka 1 1.7 Metoda 7

Bab II Fonologi o

2.1 Fonem . . 9 2.2 Ejaan 35

Bab III Morfologi 39

3.1 Afiksasi 39 3.1.1 Distribusi Imbuhan 39 3.1.2 Proses Morfofonemik 43 3.13 Fungsi dan Arti Tiap Imbuhan 44 3.2 Reduplikasi 54

ix

Page 12: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

3.2.1 Tipe-tipe Perulangan 54 3-2-2 Kombinasi Perulangan dengan Afiks 55 3.3 Pemajemukan (Kompositum) 55

Bab IV Sintaksis 57

4.1 Klausa 57 4.1.1 Klausa Verbal 57

4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif 59 4.1.7 Klausa Nominal 59 4.1.8 Klausa dengan Kata Sifat 59 4.2 Struktur Frase 60 4.2.1 Frase Nominal (Noun Phrase) 60 4.2.2 Frase Verbal 62 4.2.3 Frase Ajektif 63 4.2.4 Frase Numeral 64 4.3 Sistem Bilangan 64 4.4 Pola Kalimat Dasar 65 4.4.1 Kalimat Verbal 67 4.4.2 Kalimat Nominal 68

DAFTAR BACAAN 71

LAMPIRAN 72

1. DAFTAR KOSA KATA DASAR 72 2. REKAMAN CERITA RAKYAT DAN TERJEMAHANNYA . 76

x

Page 13: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang masing-masing memiliki bahasa daerahnya. Bahasa merupakan bagian kebudayaan sehingga bahasa daerah merupakan bagian yang penting dari kebudayaan Indonesia.

Dengan demikian,masalah pembinaan dan pengembangan bahasa di Indonesia, baik bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara maupun bahasa-bahasa daerah, sudah merupakan masalah yang memerlukan perencanaan secara nasional.

Pembinaan dan pengembangan bahasa daerah merupakan ke-harusan, di samping pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Keharusan ini tertuang dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV, Pasal 36, yang berbunyi sebagai berikut.

"Di daerah-daerah yang mempunyai bahasa sendiri, yang dipelihara, oleh rakyatnya dengan baik-baik, maka bahasa-bahasa itu akan di-hormati dan dipelihara juga oleh Negara."

Sehubungan dengan penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 itu, bahasa Aceh sebagai salah satu bahasa daerah yang masih hidup dan masih dipakai oleh lebih kurang 1.777.701 jiwa masyarakat Aceh perlu dipelihara dan dibina sehingga akan berfungsi sesuai dengan kedudukannya selaku bahasa daerah.

Fungsi umum bahasa Aceh ialah sebagai alat komunikasi dalam keluarga dan masyarakat. Aceh, sebagai .pengungkap pikiran, dan kehendaknya. Selain itu, tentu juga berfungsi sebagai lambang identitas dan kebanggaan daerahnya. Dalam hubungan dengan pembinaan bahasa Indonesia, bahasa Aceh mempunyai peranan juga.

1

Page 14: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

2

Mengingat pentingnya pembinaan dan pengembangan bahasa Aceh seperti tersebut di atas, penelitian untuk memperoleh data dan deskriptif terhadap bahasa Aceh perlu segera dilakukan.

Masalah

Berdasarkan survei pustaka dan keterangan lain-lain, ternyata penelitian tentang bahasa Aceh, terutama mengenai struktur dan latar belakang sosialnya belum pernah dilakukan. Padahal struktur bahasa merupakan salah satu aspek kebahasaan yang sangat penting untuk pembinaan dan pengembangan bahasa itu, di samping aspek-aspek yang lain.

Dua buah kamus dan sebuah buku tentang bahasa Aceh yang pernah diterbitkan adalah sebagai berikut. ..

1. Atjehsch Handwoordenboek (Atjehsh-Nederland) oleh J.Kraemer, 1931

2. Atjehsch-NederlandschWoordenbook 0leh Dr. A. R. Hosein Djajadiningrat, 1934.

3. Atjehsch Taal oleh K.F.H. Van Langen, 1889.

Buku itu didasarkan pada bahan atau data beberapa tahun yang lalu sehingga uraiannya tidak sesuai menurut sistem bahasa Aceh yang hidup dewasa ini. Dengan demikian, jelaslah bahwa data dan informasi yang lengkap 'mengenai bahasa Aceh belum tersedia sehingga usaha pembinaan dan pengembangannya belum dapat dilaksanakan menurut semestinya.

Oleh sebab itu, masalah-masalah itu merupakan masalah pokok yang perlu segera digarap.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang struktur bahasa Aceh dan latar belakang sehingga dapat memberikan bahan yang berguna bagi pembinaan dan pengemb anganny a.

Selain itu, diharapkan juga hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan untuk kelengkapan kepustakaan kebahasaan di Indonesia, terutama kepustakaan bahasa daerah.

Page 15: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

3

Secara terperinci tujuan penelitian ini ialah memperoleh data dan informasi tentang:

1) latar belakang, yang mencakup lokasi, luas daerah pemakaian, jumlah pemakai, lingkungan pemakai, tradisi sastra lisan dan tulisan, serta variasi dialektis;

2) struktur bahasa, yang mencakup fonologi, morfologi, dan sitaksis.

Wilayah dan Jumlah Pemakai

Berdasarkan administrasi pemerintah, Daerah Istimewa Aceh terdiri dari 10 buah daerah tingkat II , yaitu Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Tenggara, Kotamadya Banda Aceh, dan Kotamadya Sabang.

Dari jumlah daerah tingkat II itu, yang termasuk dalam wilayah bahasa Aceh ialah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Barat, Kotamadya Banda Aceh, Kotamadya Sabang, sebagian besar Aceh Timur, dan sebagian Aceh Selatan, sedangkan Aceh Tengah dan Tenggara, masing-masing termasuk wilayah bahasa Gayo dan bahasa Alas. Sebagian kecil Aceh Timur adalah wilayah bahasa Tamiang dan sebagian Aceh Selatan termasuk wilayah bahasa Jamee, bahasa Singkil, dan bahasa Kluet. 'Demikian juga, Pulau Simeulu yang ter-masuk ke dalam wilayah Aceh Barat adalah wilayah bahasa Simeulu.

Dengan demikian, sebagian besar Daerah Istimewa Aceh adalah daerah/wilayah bahasa Aceh.

Jumlah penduduk Daerah Istimewa Aceh berdasarkan sensus terakhir 2.002.782 jiwa.'Dari jumlah itu yang mempergunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pertamanya (bahasa ibu) adalah sebanyak 1.775.701 jiwa. Berdasarkan jumlah itu dapat dikatakan 80% penduduk Daerah Istimewa Aceh adalah penduduk yang berbahasa ibu bahasa Aceh.

Variasi Dialektis

Hampir setiap bahasa memiliki variasi dialektis, hanya besar atau kecilnya variasi dialektis itu yang berbeda-beda.

Demikian juga dalam bahasa Aceh terdapat juga variasi dialektis, tetapi variasi itu sangat kecil sehingga tidak mengganggu kelancaran dalam berkomunikasi antarpenutur bahasa itu.

Page 16: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

4

Berdasarkan letak geografis dialek bahasa Aceh terdiri atas:

1) dialek Aceh Besar, 2) dialek Pidie, 3) dialek Peusangan (Aceh Utara), 4) dialek Pasai, 5) dialek Aceh Timur, 6) dialek Aceh Barat, dan 7) dialek Daya.

Dialek Aceh Besar ditandai oleh Pengucapan £" a J7 pada akhir kata V^g diucapkan [t] dalam dialek itu. ltupun terbatas pada beberapa buah kata seperti pada contoh di bawah ini.

saka ßakej 'gula' tika ßikej 'tikar' teuka /teukej 'datang'

Dialek Pidie ditandai dengan pengucapan bunyi /oi/ untuk bunyi /o/, sebagai berikut. bröh (hroihj 'sampah' cröh [croih] 'menggoreng' tiköh [tikoihj 'tikus' Haloh [haloihj 'halus' khoh [khoihj'b annpok' utoh ßitoihj 'tukang'

1.5 Peran dan Kedudukan 1.5.1 Tempat dan Situasi Pemakaian

Dalam penggunaan sehari-hari bahasa Aceh dipakai dalam lingku-ngan keluarga dan masyarakat pada suasana tidak resmi. Dalam percakapan pada pertemuan airsan yang bersifat keluarga, upacara-upacara adat, dan rapat umum pada umumnya dipergunakan bahasa Aceh, kecuali di kota-kota. Di kota-kota dalam situasi itu ke-banyakan mempergunakan bahasa Indonesia. Dalam khotbah-khotbah penggunaan bahasa Aceh sudah mulai terdesak oleh penggunaan bahasa Indonesia, baik di desa-desa maupun di kota-kota. Penggunaan bahasa Aceh yang agak menonjol ialah di pasar-pasar, baik di kota-kota besar maupun di pekan^ekan demikian juga di kantor pemerintah,

Page 17: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

5

baik pegawai maupun orang-orang yang berurusan ke kantor. Akan tetapi, penggunaan bahasa tergantung kepada lawan berbicara. Se-andainya lawan berbicara adalah orang yang berbahasa Aceh, bahasa pengantar yang dipergunakan adalah bahasa Aceh. Sebaliknya, jika lawan berbicara adalah yang bukan berbahasa ibu bahasa Aceh, baha-sa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Pidato peng-arahan dalam pertemuan antara camat dan kepala-kepala kampung atau kepala mukim pada umumnya menggunakan juga bahasa Aceh.

Dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang baru dikenal, penggunaan bahasa Aceh tergantung kepada situasi dan lawan ber-bicara. Kalau lawan berbicara memulai dengan bahasa Indonesia walaupun ia sebenarnya orang yang berbahasa ibu bahasa Aceh, bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia.

Di sekolah-sekolah, kecuali di kota-kota bahasa Aceh, masih dipergunakan sebagai bahasa pengantar di kelas I - III SD walaupun persentasenya sangat kecil, yaitu sekitar 5%, sedangkan bahasa Aceh sebagai alat pembantu terutama untuk pelajaran yang sukar masih juga dipergunakan sampai kelas VI SD yang berada di desa.

Penggunaan bahasa Aceh di luar situasi belajar antara guru dan murid mencapai 50%.

Secara singkat dapat disimpulkan mengenai tempat dan situasi pemakaian bahwa bahasa Aceh dipakai dalam lingkungan keluarga dan lingkungan kekerabatan, baik pada situasi formal dalam lingkungan sosial maupun dalam lingkungan pemerintahan.

1.5.2 Tradisi Sastra Lisan

Bahasa Aceh bukan hanya sebagai bahasa percakapan, tetapi juga memiliki tradisi sastra lisan yang meluas dalam masyarakat Aceh.

Jenis sastra lisan yang dikembangkan melalui media bahasa Aceh antara lain sebagai berikut:

a. Sindiran dan Montera

Contoh: He kilat taloe meureuntang Anak u rang teugila-gila Maken ku tidak maken that datang Maken kupandang maken that gila

Page 18: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

6

b. Hadih Maja (Peribahasa Aceh)

Contoh:

Meuseuruek bak aleue jai 'Terperosok pada lantai yang rapat' Lagee laumo rot situek 'Seperti lembu memakan api pinang'

c. Puisi Rakyat

Contoh:

Bungong meulu puteh meupoe-proe Bungong teubee meucula-cula Ada jeuet gata bungong mangkat bee Lon Ihat bak ulee beurang ho Ion ba

d. Ceritera. Prosa Rakyat

Contoh:

Haba Peulandok cerita pelanduk' Haba Pancuri Tujoh 'ceritera tujuh pencurf Haba Keubeue 'ceritera kerbau' Haba Nenggroe Jen 'ceritera negeri jin' Haba Teungku Syiah Khudam 'Bayan Budiman' Haba Boh Mancang 'ceritera buah embacang'

e. Nyanyian Rakyat

Contoh:

Taek egle 'naik ke gunung Bungong J'eumpa 'bunga cempaka'

1.5.3 Tradisi Sastra Tulis

Dalam bahasa Aceh terdapat juga tradisi sastra tulis. Tradisi tulis-menulis itu mempergunakan huruf Latin.

Selain huruf Latin, huruf Arab terdapat juga dalam tradisi sastra tulis atau kegiatan tulis-menulis pada umumnya. Orang tua Aceh yang buta huruf Latin selalu menggunakan huruf Arab untuk kegiatan tulis-menulis sehingga tidak ada orang Aceh yang termasuk

Page 19: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

7

golongan buta huruf Arab. Penggunaan huruf Arab sebagai media sas-tra tulis pada umumnya terdapat pada hasil karya sastra lama, seperti pada Hikayat Putroe Geumbak Meuh, Hikayat Raja-raja Aceh, Hikayat Malem Diwa, dan Hikayat Malen Dagang. Sebaliknya, hasil sastra tulis angkatan baru semua ditulis dalam bahasa Aceh dengan menggunakan huruf Latin.

Contoh:

1) Bungong si Tungkoi oleh Tgk. Nurdin 2} Bungong Mawoe Dey ah Boro oleh Anzieb 3) Bungong Rampoe oleh H.M. Zainuddin 4) Seumangat Aceh oleh Abdullah Arief 5) Seuramoe Mekkah oleh Ismuha 6) Pantoun Aceh oleh Abdullah Arief

Studi Pustaka

Sebagaimana yang telah dikemukakan, bahan kepustakaan me-ngenai bahasa Aceh sangat terbatas sehingga studi pustaka dalam rangka penelitian struktur bahasa Aceh ini terbatas pada bahan bahan sebagai berikut.

1) Atjehsch Taal oleh R.F.H. van Langen 2) Lee Saboh Nang oleh Vriss ngon Haji Abubakar 3) Atjehsch Nederlandsch woordenboek oleh Dr. R.A. Husein

Djajadiningrat. 4) Atjehsch Handwoordenboek (Atjehsch Nederlandsch) oleh

J. Kraemer 5) Atjehers oleh Snouck Hurgronje 6) Fonologi dan Morfologi Bahasa Aceh oleh Zaini Ali

Metoda

Penelitian struktur bahasa Aceh ini dilakukan dengan pendekata deskriptif. Data yang dipergunakan adalah korpus data yang terd ri daii kata dan kalimat yang direkam dari informan, yang berbahas

ibu bahasa Aceh. Selain itu, direkam juga ceritera rakyat.

Page 20: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

8

Informan terdiri dari, baik laki-laki dan perempuan, baik yang berpendidikan dan yang tidak, dipilih dari umur yang berlainan, baik tua maupun yang muda, dengan memperhatikan faktor ke-lancaran ucapan. Selain rekaman, diadakan juga wawancara dengan orang-orang yang dianggap cakap mengenai materi penelitian.

Wawancara ini dipergunakan juga untuk memperoleh data ten-tang peran dan kedudukan.

Sebelum peneliti terjun ke lapangan, kerangka struktur bahasa Aceh sudah dipersiapkan sebelumnya sehingga teknik pengecekan kembali kepada informan dapat dilakukan. Teknik ini dapat di-lakukan karena tim peneliti adalah penutur bahasa Aceh.

Page 21: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

BAB II FONOLOGI

2.1 Fonem

Fonem-fonem dalam bahasa Aceh dapat dibagi dalam dua ke -lompok besar, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental.

2.1.2 Fonem Segmental

Fonem segmental terdiri dari dua jenis, yaitu fonem vokal dan fonem konsonan.

a. Fonem Vokal

Dalam bahasa Aceh, di samping vokal, terdapat juga vokal sengau (nasalized vowel). Jumlah fonem vokal dalam bahasa Aceh ada lima belas buah, yaitu sembilan vokal tunggal biasa (nonnasalized vowel) dan enam vokal sengau (nasalized vowel).

Dalam bahasa Aceh terdapat vokal ganda (diphthong), baik yang tidak sengau maupun yang sengau.

1) Transkipsi fonemis dan pasangan minimal vokal

Vokal [i] terdapat pada contoh berikut.

ija ßjaj 'kain' gla Qla] licin ' aja

a/a /âja/ ajar' sirong [siiorfl 'miring' gli /glj7 'geli' sarong /saro»)J 'sarung'

[e] seperti pada kata pade /pad§7 'padi"

Bukti [e]:

9

Page 22: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

10

peh /pêhj 'menggiling' pih /pih7 'juga' tapeh /tapeh7 'sabut kelapa' tapih /tapih7 'mengelak dengan tangan'

/ E seperti pada

bek bak hek

/pêkj /aak7 [h e

kata:

jangan 'pohon' k j lelah

hak ek

'ek

/hakj 'l £ e ' k j f e'k J

tak' 'naik' 'tahi'

/ a / Seperti pada kata:

bak [bak J 'pohon' bek £"bêk J 'jangan' bah f ball J "biar' boh [ bóh J 'buah, kemaluan lelaki'

/ i I Seperti pada kata:

lop /îopj 'balik' lap /lap/ 'menglap' koh /k5rj7 'potong' kah /kahj Tcau'

/ o / Seperti pada kata:

ok [o kj 'rambut' ok [kj 'bohong' boh / boh J. tuang, taruh ke piring' boh £bahj'buah' pöt £pot.7 'mengipas' pot Z"potJ7 'memetik'

/ u / Seperti pada kata:

ulèe /TuleaJ'kepala' alee £aled_/'alu' s" [svü 'suara' sa /"saj 'satu' buku fbukuj Tiuku' buka fbukaj 'buka'

Page 23: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

11

/ q / Seperti pada kata: eungkót /fankot J 'mengangkut' angkat /ankotj 'mengangkut' teuka /7tuka_7 'datang' tuka £tukaj 'tukar'

/ a / S eperti pada kata:

le I »/ *benyak' le /"lej 'oleh' let [lét] 'kejar' let [€stj 'mencabut'

BAGAN FONEM VOKAL

Depan atas \ n \ Tengah u/ u~7 Belakang atas Depan tengah atas \ e \ / o/ Belakang tengah atas

Depan tengah \ £ \ / / Belakang tengah Depan bawah \à U/ Belakang bawah

2) Trnaskripsi fonemis fonem vokal sengau dan pasangan minimalnya

I i / Seperti pada kata: c' £GJJ 'mendesis' ci l ci I 'coba'

Cr»

/ £ I Seperti pada kata: syeh CS&lD 'sedikit' syeh Istt)~J 'syen' bre 0> f^CZl 'bunyi air jatuh' brè ßr>£ 'J 'lamban,malas'

t**

I cl I Seperti pada kata:

sah [sâhj 'bisik'

sah /"sahJ 'sah'

crahlXta-b&j 'tumis'

crah £CruhJ 'retak'

Page 24: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

12

/ } / Seperti pada kata:

groh [töfi 'melenguh'

gorh [ßrSfJ 'muda (untuk buahan)'

<<»/ U / Seperti pada kata:

u f u J 'menderu'

u [u] Tcelapa' <^>

lUl Seperti pada kata:

seilt £"sutj 'tampi'

seut [sutj 'siram /dengan mencampakkan air/'

ue [ uj 'ya'

eu [U] 'lihat'

BAGAN FONEM VOKAL SENGAU

Tinggi

Rendah

U

Di samping vokal tunggal dalam bahasa Aceh, terdapat juga vokal ganda (diftong). Jumlah vokal ganda sebanyak lima belas, yaitu sepuluh vokal ganda biasa dan lima 'vokal ganda yang sengau.

3) Vokal

/ ea/ /Cd

I»? 106 I oy /ov lue-/ w lx/ér / a y

ganda biasa (non-nasalized vowel clusters)

seperti pada kata mie [ mia J 'kucing' seperti pada kata kayee / f kayeaj Tcayu' seperti pada kata asai /isay J 'asal' seperti pada kata taloe /talo 'tali' seperti pada kata boinah [ boynah J 'harta pusaka' seperti pada kata beatoi /botoy7 'betul' seperti pada kata takuc [ takua J 'leher' sepetti pada kata bui C buy J 'b ab i' seperti pada kata keubeue f kubu 3 J 'kerbau' seperti pada kata hei [ b»y J 'panggil'

Page 25: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

13

Di sini dapat kita lihat bahwa hanya dua bunyi yang dapat menempati unsur kedua dari vokal ganda itu, yaitu bunyi /i/ dan [h]. Juga jelas terlihat lima vokal ganda mengambil /i / sebagai unsur kedua dan lima lagi mengambil /a/ sebagai unsur kedua.

4) Fonem vokal ganda sengau (nasalized vowel clusters)

I / 3 / seperti pada kata ciep C^tipJ "peot'

l£l' I seperti pada kata / ca - ce £c&-£%J 'laba-laba'

/ » t / seperti pada kata meuhai / muhai / 'mahal'

/ ° i / seperti pada kata uet / udt / 'telan'

I 0-9 I seperti pada kata eue / u »/ 'merangkak'

b. Fonem Konsonan

Jumlah fonem konsonan dalam bahasa Aceh ialah 21 buah, yajtu:

/b/, seperti pada kata bu /bu/ 'nasi' bak j bak / 'batang X'; pakCp^J 'pukul bawang £bawai7 'bawang X' pawang /pawaj7 'dukun'

peng [pa.3] 'uang'; bong lbo i J 'warung' poh [ puh J 'pukul' boh [ boh 7 ^uah'

dapu C dapu J 'dapur''; gapu /gapu7 'kapur' bada £bada7 'pisang goreng'\bata /"bataJ

'batu bata' dang [da$] 'sementara'; pang /pa 3 / 'kepa-

la ketua'

toe [ tee J 'dekat'; doe [dm J 'tertimbun' tak Z"tak_7 'bacok'; dak /"dak.7 'dalam ke-

adaan kekurangan' baro j baro / 'baru'; garo /Tgaro7 'garut'

/p/, seperti pada kata

/d/, seperti pada kata

/t/, seperti pada kata

/g/, seperti pada kata

Page 26: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

14

agam /"agam J 'lelaki'; apa«i£"apamj 'sera-bi'

gula f gula_7 'gula aren'; pula [ pula j 'tana-mi'

A/ , seperti pada kata kong / > o j J Tcuat'; dong [dos ] "berdiri' Arewe /HkuaJ 'depan'; dewe /"doa J 'dangkal'

/m/, seperti pada kata mat £"mat J 'pegang' ma/ee £"malgaj 'malu'; èa/ee £bal£37 'jan-

da'

Meunan /inuna7 'menang'; seunang £sun a 'senang'

/n/, seperti pada kata nek /Tnek J 'nenek' bunoe £"bunuo 'J 'tadi'; bumoe /bumui7 'bu-

mi' /w /~na J 'ada'; mo/~ma j["'ib u / mamak'

/ 3 / , seperti pada kata «go« /j$n 7 'kawan' «£#«£ Zj *J 7 'enggang' ; «a«# ƒ" naj J 'induk' parang / "paranj 'parang';paran /Tparanj/

' desa'

///, seperti pada kata Ion £"lon J 'saya' /om Z"lum7 'lagi'; &o«? /Icorn7 'tidak mene-

tas' Ion £lon_7 'saya'; mo« £mon.7 'embun'

/n/, seperti pada kata nyan £ n a n7 'itu'; 'nan C nan J 'nama' «_ye« £"nenj 'ketam'; «e« /n e K/ 'pemilih

makanan'

/m/, seperti pada kata mhang /ma J Tcampungan' mhah[mahj'nenek'; mah/mari/ 'ukuran'

/n/, seperti pada kata benda ,/pana7 'sembunyi'; nab [nabj 'ujung perut di atas kemaluan'

/r/, seperti pada kata rab C rab J 'dekat'; urat£ urat J 'urat' ulat l ulat J 'ulat'; rangoe £ ragoaj 'ragi' Mgoe /Tsagua.7 'segi'; meng £rm 'pung -

gung' lueng£\ui^l 'selokan'

Page 27: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

15

/s/, seperti pada kata seupot /jupotJ7 'sore' gasa TgasaJ 'kasar'; gata £%aia.J 'anda' soh £sohJ 'tinju'; toh l toh J T>ertelur\

turun hujan '

/h/, seperti pada kata hana {"hanä7 'tidak ada' hah IhahJ 'buku mulut'; kah £kahj Tcau' sah /"sah 7 'sah'; sak £ sak J 'padatkan' soh l soh J 'tinju' sok£sdk2 'pakai'

/J/, seperti pada kata /'i« T j i h J 'dia' /ofr T jok J 'berikan'; yok£yokJ Tcuk' /aroe £jarua7 'tangan'; baroe /"barua7 Tte-

maren'

/s/, seperti pada kata syiit /"sik J 'besar' syef l set J 'putus sekali tetak'; cef /"cet 7

'kecil' J^OÂ: /TsukJ 'waswas'; tempat menumbuk si-rih dari besi; cofc /" cok 7 'ambil'

/c/, seperti pada kata cah IcahJ 'rintis' coh £cohJ 'patuk'; koh£kohj 'potong' cet C cut J 'jolok'; tet[ tot 7 "bakar' ce« T & h 7 'menetas'; syeh [ sêh 7 'pemim-

pin/ syeh'

/ j / , seperti pada kata yub /Tjub J 'hembus' raya /"raja7'besar*; rajiz /"rajaJ 'raja' raya /"raja 7 'besar'; rog<£ raga J keranjang'

/w/, seperti pada kata woe /Two» 7 'pulang'; weue [woaj 'kan-dang'

fteue jCbuaJ 'tembolok'; aweuek /awuah_7 'sendok besar'

abeuek /abuJk 7 'paya-paya'; MO T w a J 'pe-luk' oa T ba 7 "bawa'

Page 28: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

16

BAGAN FONEM KONSONAN

Plosives

Fric tives

Lateral

Nasals

Ine Nasals

Medians

Triu

Bilabial

b

P

n

m

w

Alveolar

s

P

n

n

r

d t

Alv. Palatal

s

c

n

y

i

Velar

g k

3

Glot

h

c. Distribusi Fonem

1 ) Distribusi Vokal Tunggal

Semua vokal tunggal biasa, kecuali /a/ dapat menempati posisi awal.

/i/, seperti pada kata itek /"itekJ7 'itik'; iku £\kuj 'ekor' inong /~inon/ 'perempuan'

/e/, seperti pada kata eh /TehJ 'tidur'; ek [ekj 'naik' cleimiee [ elome'a7 'ilmu'

l£l, seperti pada kata c« [eh] 'es'- ehram /"ehram7 'ihram' ek £ek] 'iah f

/a/seperti pada kata asai /"asai J 'asal'; aduen /Taduanj'abang' apui TapuyJ 'api' ftsca /Tasu a7 'daging' isi'

Page 29: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

17

lol, seperti pada kata ok f ok J Tjonong' ; ong [o3j 'tumpul'

/o/, seperti pada kata ok [okj 'rambut'; on£onJ 'daun'

/u/, seperti pada kata uroe /ûrugj 'harf ; uteuen /"utoanj "hutan' ureueng [uray J 'orang

lU/, seperti pada kata keubeue £kobuaj 'kerbau'; eungkot /u3kot7 'ikan'

Semua vokal tunggal dapat menempati posisi' tengah

/i/ , seperti pada kata pike £pike7 'pikir'; ubit £ubit] 'kecil' lipeh /_"lipëh7 'tipis'

/e/, seperti pada kata keudeh /kudèh7 'ke sana'; oi'«re«/Jbintêh7 'dinding' gateh /TgatehJ 'betis'

ƒ£/, seperti pada kata bek £bekj 'jangan'; prehfpréij 'tunggu' keh /fcehj 'korek api'

/a/, seperti pada kata bak £bakj 'batang'; bah CbahJ Tjiar' lampoh / lampoh / Tcebun' ; saboh /cabohj 'satu, sebuah'

/o/, seperti pada kata koh /)coh7 'potong'; so/i£sohJ 'kosong' gadoh /"gadohJ Tulang' ; carong [£zarovTJ 'pin -

tar'

/o/, seperti pada kata sok /sok/ 'pakai'; brokj$rokj 'buruk' trok /trok/ 'datang'; Ion /Ion/ 'saya'

/u/, seperti pada kata bulee /buleaj Tjulu'; gudaßudäj 'kuda' pula (pula] ' tanami'; puleh' ßiulehj 'sembuh'

/J/, seperti pada kata keunong /kunas[7'kena'; teubiet /Tubiaf/ Tceluar' reupah /nipah/'rebut'; seupot/Jupqf7 'sore'

/cty, seperti pada kata ?re« /Jrarf/ 'turun';/e« /lari/ 'padam' eer /cat} 'jolok';rer /taf? T>akar'

Semua vokal tunggal biasa dapat menempati posisi' akhir

I'll, seperti pada kata gaki /gakj7 "kaki'; rïri' £titi7 'jembatan' meuhilmeuhil 'menyerupai'; turi /turi/ kenal'

/pakrj/ 'bagaimana'

Page 30: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

18

/e/, seperti pada kata ate /âte7 'hati'; /iase/hase7 'hasil' gle [gl$[ *bukit';sare /sare7 'rata' ade ßidej 'adü'; /e/lej'oleh'

l£j, seperti pada kata keude /Jcude/ 'kedai'; wise /mis J 'kumis' me [mç] bawa'; gade ßadef 'gadai', meminta -

minta' /a/, seperti pada kata ba /hal Tsawa'; da /da7 'kakak perempuan'

sira /sira7 'garam'; rima /Jima7 'timba'

loi seperti pada kata meulho /mulho/ 'berkelahi'; ku fo/jcutaj 'kotor' pho ß o7 'terbang'; gofèoj 'tangkai gagang atau hulu' *

/o/, seperti pada kata baro jbaroj 'baru' ; ato [âtoj 'atur' tab /talo7 Tcalah'; thoßho/ 'kering'

/w/, seperti pada kata s« /su7 'suara'; />«s« /Çusy7 Tcetapel' bu /bu7 'nasi'; mu [mu] 'tandan' hu /üu7 'menyala'

/C//, seperti pada kata tabeu /fabu/'tawar'; miseußxüsüj 'misal' keubeufeubtf! 'kerbau'

/£!/, seperti pada kata tahe /tahg7 'tercengang' ; beuhe^ubfj *berani'

/d/, seperti pada kata le /TnJ 'banyak'; taheftahöj 'tercengang' beuhe /buhe/ 'berani'

2) Distribusi Vokal Tunggal Sengau

I'll hanya menempati posisi akhir

/i / meuti /ïnuüj 'mendesing' ; meuci /mucj7 'suara mendesing' /£/ dapat menempati ketiga posisi

Awal: er /e t J 'pendek' ; ebßb] '(seperti bunyi ayam)'

Tengah: kheb [khebj busuk'; cet /cet/ 'kecil cakrer /Sakref/ 'sebangsa burung yang sering terbang di sawah'

Akhir: pe/pg/'perduU'; s.ye/éé?'tindik' pa-e /pa-|7 'tokek'

/a/ dapat menempati ketiga posisi

Awal: ab /abj 'suap/makan'

Page 31: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

14

Tengah: sah /sa*h/ 'bisik'; naphah /nafah7 'nafas' crah jerah] 'tumis'

Akhir: döa /doa/ 'doa'; meucacaßnucacäj 'menyembur (darah, air dan sebagainya)' meu-a-a /meu a-aj 'bunyi tangis'

/O/ dapat menempati ketiga posisi

Awal: oh noe /5hnoä7 'sampai di sini'; ob Job] 'hantu momok' on /on/ 'on (ukuran berat'

Tengah: meuhop fmohopJ 'marah'; khop /khopj 'busuk' syob /sob/ 'tusuk'

Akhir: syo ($$ 'bidung'; meu-o-'o /mo-o-oj 'bunyi' /u/ hanya dapat menempati posisi akhir

ön-ïï [pn-u/ 'daun kelapa'; meii-u-u /mu-u-iy 'mendengung' /u/ hanya dapat menempati posisi awal dan "tengah.

Awal: eu /u/ 'ya'; cun /ûn7 'nafsu'

Tengah: méheut /ïnuhutj 'ingin'; seut /sutj 'menampi'; ceu? /cutj 'ikat/buhul'

3) Distribusi Vokal Ganda Biasa

/ia/ dapat menempati ketiga posisi

Awal: iet JJjtt} 'sejenis ikan sungai'

k l'vij 'air'

Tengah: teubiet /tabiatj 'keluar; niet /niatj 'niat' Arier /kriatj 'kikir' ; trieng [tmnj 'bambu'

Akhir: mie /miaj 'kucing'; sie /sia/ 'daging' leupie /Iupia7 'dingin'; &We /khia7 'tengik'

/eD/ hanya dapat menempati posisi akhir bee [beàj 'bau'; abee /äbea7 'debu' fcayee i£aje;j7 'kayu'; aèjee /5aje$7 'baju' Mee /rakeiaj 'minta'

/ay/hanya dapat menempati posisi akhir asai Jzs&y] 'asal'; bangai übanay/ 'bodoh' feuftai' ftubayj 'tebal'; langai /Îanay7 'bajak'

Page 32: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

20

fûil hanya dapat menempati posisi akhir bloe /Bl.i.a7 'beli'; bajoe /baju»J 'pasak' bunoe /bunoa? 'tadi'; taloe /taloa7 'tali'

/oy/ hanya dapat menempati posisi tengah boinah /Boynah/ 'harta pusaka'; lagoina /TagoynaJ 'sangat'

/oy/ hanya dapat menempati posisi akhir beutoi /butoyj 'betul'; leumoi /lumoyj 'nomor'; soi fsoy] 'sisip'; goi /goyj 'perduli'

/ua/ dapat menempati ketiga posisi:

Awal: uem ßihm[ 'peluk'; uet /liat/ 'gosok' ueh /uaK/ 'aus'; uek /uak7 'sebangsa ulat yang terdapat da-lam kayu busuk'

Tengah: bruek /bruakj 'tempurung'; duek fduak7 'duduk' pluek /pluak7 'kupas' plueng /pluaif/ 'lari'

Akhir: bue jbuij 'kera'; takue /FakuaJ 'leher' sue /JuaJ 'ampas'; keunue /konua/ 'tumit'

/uy/ dapat menempati hanya posisi awal dan aAA/r

Awal: ui [\iy] 'tiri ' hanya dalam ungkapan: ayah ui 'ayah tiri '

ma ui 'ibu tiri ' tf/jez/fc ui 'anak tiri '

Akhir: fc«/ /BuyJ 'babi'; apw/ /apuy/ 'api' pto/ /phuy7 'ringan'; guifguyj 'menjambak'

/ua/ dapat menempati ketiga posisi

Awal: eue ßidj 'langkah', ancang-ancang'

Tengah: beuet /buat7 'belajar/mengaji'; peuet /pu»j7 'empat' kleuet /jduat? 'liar'; kreueh /kruahj 'keras' pheuet /phuat7 'pahat'

Akhir: keubeue /kubua7 'kerbau'; labeue /tabua/ 'tawar' fceue /kua/ 'depan'; a/eue /ilua7 'lantai' Wewe /blua/ 'landai'

/ay/ hanya dapat menempati posisi akhir

hei /hayj 'panggil'

Page 33: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

21

4) Distribusi Vokal Rangkap Sengau

/ia/ dapat menempati ketiga posisi

Awal: ie /ia/ 'bunyi'; iek /ökj 'kencing'

Tengah: ciep /ciapj 'peot'; piep /pia^ 'isap' priek /prîakj 'mengoyak'; prieh /priabj 'melengus'

Akhir: cie /cia7 'kerdil'; pacie /paciaj 'melempar dengan sepotong kayu'

/ee/ hanya dapat menempati posisi awal dan akhir

Awal: ee /êa7 'bunyi' orang bersorak'

Akhir: ca-ee /ca-eaj 'sebangsa laba-laba'

/ay/ hanya dapat menempati posisi akhir meuhai /muhayi 'mahal'

/ Ua/ hanya dapat menempati posisi awal dan akhir

Awal: «er [\xît] 'telan/'

Tengah: aiefc [cuahj 'memadamkan dengan air' a/er /cuât7 'ikat/buhul dengan benang' hueng /huaV '(sebangsa kumbang hitam pemakan kayu)' syueng /suat£7 'bau amis (kencing)'

Akhir: mu-ue /mu-uaj 'membajak'

/Ua/ hanya dapat menempati posisi awal eue /uàj 'merangkak'

S) Distribusi Konsonan

Semua fonem konsonan dapat menempati posisi awal dan tengah. Hanya delapan fonem konsonan yang dapat menempati ketiga posi-si (awal, tengah, dan akhir). Fonem itu ialah: /b/; /p/; /t/; /k/; /h/; /m/; /n/; dan /r»/.

/b/ awal: fcafc /bakj 'batang'; binteh /bintehj 'dinding' ô/'rte/i /bineh7 'pinggir'; beukah /bukahj 'koyak'

tengah: ra£a /saba7 'sabar'; r«ôa /tubaj 'racun' aftee /abejj? 'debu'; haba /haba/ 'cerita'

akhir: raft /rabj 'dekat'; Araft /krabj 'rapat' seubab /subabj 'sebab'

Page 34: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

22

/p/ awal: puleh /puleh/ 'sembuh'; pula /pula/ 'tanam' pinah /pinah/ 'pindahkan'; peng /pen/ 'uang'

tengah: lipeh /lipeh/ 'tipis'; seupot /supot/ 'sore' sapai /sapay/ 'lengan'; reupah /nipah/ 'rebut'

akhir: asap /asap/ 'asap'; pagap /pagap7 'kejar' cop /copj 'jahit'; Aap /kap/ 'gigit'

/d/ awal: d<eA /duak/ 'duduk'; dudoe[dud<yÂj 'belakangan' dit /dit/ 'sedikit'; dah /dah/ 'sumbu'

tengah: padum /padurn/ 'berapa'; gacfcm /gadori/ 'hilang' guda /guda/ 'kuda'; bandum /bandurn/ 'semua'

/t/ awal: ft//w /jtuha/ 'tua'; tar/ /Juri/ 'kenal' tameh /tameh/ 'tiang'; tunong /tunoyj 'selatan'

tengah: pwto/z /putoh/ 'putus'; putie /putia/ 'putar' uroft /Jitoh/ 'tukang'; patch /pateh/ 'jatuh'

akhir: batat /batat/ 'degil'; paror /patot/ 'patut' brat /brat/ 'berat'; mar /mal/ 'pegang'

/g/ awal: £a<2o/2 /gadohj 'hilang'; gw&m /gulani/ 'pikul' gule /gula/ 'gulai'; guAee /gukea/ 'kuku'

tengah: peugah /pugah/ 'beri tahukan'; lagot /ïagot/ 'laku' jtTU oe /pugoo/ 'bangunkan'; swgor /sugofj 'sisir' rewga /tuga/ 'kuat'

/k/ awal: kon /_kon7 'bukan'; Aw e/z /kuah/ 'gali' kilang /jcilan/ 'mesin jahit'; kalang _/kalao7 'dahi'

tengah: ZaAoe /TakoaJ 'suami'; likot /Jikot/ 'belakang' bokong /Bako_n7 'tembakau'; fi'Aa /tika/ 'tikar'

akhir: Z>aA /bak/ 'batang'; tak Jtak] 'bacok' jak /jakj 'pergi'; buhak /Buhak/ 'boros' c?ueA /duak/ 'duduk'

/m/ a wal: manee /manua/ 'mandi'; mantong /piantunj 'masih' meu/i /muh/ 'emas'; mu /mu/ 'tandan' m/e /mia/ 'kuncing'

tengah: tima /tima7 'timba'; tamong /tamun/ 'masuk' famefc /tamebj 'tiang'; ramah /ramah/ 'kemas'

Page 35: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

23

akhir: tem /terri/ 'mau'; gulam /gulam7 'pikul' torn /torn/ 'pernah'; uram /üram/ 'pangkal' reugam 'genggam'; khem /khenj7 'ketawa'

/n/ awal: ne/j /heh/ 'memilih'; «// /nit/ 'sedikit' m'er /niat/ 'niat'; na /naj 'ada' naleueng /haluan/ 'rumput'

tengah: keunong /kunon/ 'kena'; tunong / tunoj/ 'selatan' r««w /tunu/ 'kesal'; dara« /Sarah/ 'nanah' rurta/i /tunah7 'tunas'; uneun /unon/ 'kanan'

/n/ awal: «gu/ /juy/ 'pakai'; geut /nuf/ 'bodoh' «£oft /riobj 'karam'; ngieng /nian/ 'lihat'

tengah: bungong /bupoij/ 'bunga'; bungkoh /butikoh/ 'bungkus' beungeh /buneh/ 'marah'; pingan /pinan/ 'piring' pu«£o /punu/ 'gila'

akhir: tunong /tunuyj 'selatan' ; ateueng /ätuan7 'pematang' pewg /pen/ 'uang'; giart£ /glan/ 'cacing'

/1/ awal: lom /lom/ 'lagi'; /ZAor /jikot/ 'belakang' leumah /iumahj 'tampak'; lampoh /lampoh/ 'kebun' iaAoe /lakuaj 'suami'

tengah: pa/ee /palea7 'palu'; ftu/ee /BuleJ7 'bulu' sa/op /salop7 'bungkus'; pu/a /pula7 'tanam' pu/e/i /puleh/ 'sembuh'; paleh /palehj 'jaha*'

/n/ awal: «yoe /noaj 'ini'; nyan /hari/ 'itu' «/um /num/ 'rasa'; nyeh [pehj 'ketam' nyap /habj 'alat penangkap ikan dari bambu'

tengah: panyot /panufj 'lampu'; panyang /panan/ 'panjang' minyeuk /minok/ 'minyak'; manyang /manan/ 'tinggi tanyong /tanojt/ 'tanya'; punyueng /punuaji/ 'telinga'

/r/ awal: m^oe /rugoaj 'rugi'; rumo« /rumoh/ 'rumah' rimueng /rimuanj 'harimau'; reubah /rubah/ 'jatuh' rzyo/i /riyoh/ 'ribut'

tengah: ftare« /bareh/ 'baris'; s/ra /sira7 'garam' guree /gureâ/ 'guru'; uram /üram/ 'pangkal' ftaroe /baroa/ 'kemarin'

/s/ awal: sep /sepj 'cukup'; su /su/ 'suara' sue /sua/ 'ampas'; so/i /soh/ 'tinju'

Page 36: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

24

som /som/ 'sembunyi'; sabe /sabè/ 'selalu, sama sama be-sar'. sulet /sulefj 'bohong'

tengah: asap /asap7 'asap'; asoe /asus? 'daging, isi' gasien /gasian7 'miskin'; masen /masen/ 'asin' baso /basçj/ 'semban';paseueng /pasuain/ 'pasang'

/h/ awal: «afta /Raba/ 'kabar'; «a« /Fiah/ 'buka mulut' /10 /hq/ 'ke mana'; hue /hua/ 'hela, seret' hek /Hls? 'lelah'; m'em /hiam/ 'teka teki'

tengah:meuto'/muhaj/ 'mahal'; peuhahfpuhah"} 'buka' tulw /fuhaj 'tua'; leuhop/luhop7 'lumpur' ftu/iaA /buhakj 'boros'

akhir: peuhah /puhah/ 'buka'; Aan /kahj 'kau' /dahj'sumbu'; /poh/ 'pukul' /bah/'biar'; /koh/ 'potong'

/ j / awal: /aroe /jaroa/ 'tangan'; /'e« /Jeh/ 'itu' jak /Jak/ 'pergi'; /euer /juat/ 'boleh' /eft /jeb/ 'minum'; jamee /Jamea/ 'tamu'

tengah: u/o«£ /ujon/ 'ujung'; pa/on /fpajoh/ /pajoh/ 'makan' pajan /pajan/ 'kapan'; pijet /pijet/ 'kutu busuk' bajoe /bajo;»7 'pasak'; bajee /bajejj/ 'baju'

/s/ awal: sy^ /sot/ 'corot'; 'terakhir'; syueng /suan/ 'bau amis' bau kencing. syen /sen/ 'melompat'; syoA /sok/ 'waswas'

tengah: desya£des£] 'dosa' kasyuk /kasuk/ 'mengacau air de-ngan tangan

/c/ awal: c o j , Jcoh] 'patuk'; com /com/ 'cium' cah fcah/ 'tebas'; c er /cet/ 'jolok' ceng /cen7 'timbangan'; ^ ^ /cua/ 'curi' caror# /paron/ 'pintar'

tengah: cicak /cicalç/ 'cecak'; pwcoA /pucok/ 'pucuk' Aaca /kaca/ 'botol'; ticem /ticem/ 'burung' meucuca /rhucucaj 'main air'

Page 37: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

25

/y/ awal: yub /yub/ 'hembus, bawah'; y oh [y oh] 'waktu, 'ke-tika' yue /yua/ 'suruh'; y eh /yeh/ 'goyah' yuek /yuak/ 'berkurang'; yum /yum/ 'harga'

tengah: piyoh /piyohj 'mampir'; payah /payah/ 'sukar' miyub /miyub/ 'rendah'; bayeuen /bayu 7 'bayar' raya /raya/ 'besar'; tayeuen /tayuarj/ 'tempayan'

/w/ awal: wie /wie/ 'kiri' ; w/er/wiet/ 'patahkan' weueA /wuak/ 'bagi'; weu/j /wulj/ 'sedih' wah /wah/ 'retak, pecah'; wat /wat/ 'daya, tenaga'

tengah: aweueh /awuah/ 'ketumbar'; silawet /jilawet/ 'selama' siluweue /siluwua/ 'celana' awi'n /awih/ 'dukung' /awoA /îawok/ 'aduk, campur'

d. Variasi-variasi

Variasi-variasi yang ada dalam bahasa Aceh adalah sebagai berikut.

1) Variasi Alternatif

Dalam contoh berikut /a/ dan fe] dengan lingkungan fonem-fonem yang sama mempunyai arti berbeda pang /pan/ 'kepala', 'regu'; peng fpeifj 'uang'. Pada contoh lain /a/ dan /e/ dengan lingkungan sama mempunyai arti yang sama pula.

phang /phap/ pheng /pheg/ 'ngangkang' nek /nek/ 'nenek'; nok /hok/ 'balok besar'

get /get/ « > got /got/ 'bagus' pet [pet] <--? pot /pot/ 'petik' ret /ret/ <^~> rot /rot/ 'jalan' 6a /ba/ 'bawa'; ftue /bua/ 'monyet'

Tetapi: gla /gla/so £/ue /gluâ/ 'licin' Hal ini juga terjadi pada variasi alternasi konsonan duek /duak/ 'duduk' muek /muak/ 'makan gula/tepung tanpa kawannya'

j -nu- ibsi iteduisd Tetapi: d/r /Hit/ mit /mit/ 'sedikit' m ^n iJ i8B fa ß r n £ j i yo

deungo /duno/; /eun o /jujo/ 'dengar' I .:' ;3ff! \x:ixjfj M H O ' )

(-rnu-) . -: i iUJuq' vrioJuqi s\oUfc\

Page 38: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

26

2) Variasi Alofonis

Dalam hal ini dua bunyi yang berbeda ucapan dalam lingkungan yang sama tidak membedakan arti, kedua bunyi itu merupakan alofon dari satu fonem. Pada variasi alofonis biasanya bunyi tunggal pada satu dialek diucapkan dengan bunyi ganda pada dialek lain dalam bahasa Aceh. /<i/ misalnya, mempunyai alofon /oa/ sebab /oa/ tidak pernah, menempati dua posisi awal dan tengah di antara tiga posisi yang dapat ditempati oleh /o/ dengan kata lain /09/ hanya menempati posisi akhir

3) Variasi Alofonis Vokal Variasi öfo c? B _. _

blo £Wo7 c-o bloe /bloa/'beli' tab /talo/ <-^> taloe /taloa/'tali' uro /uro/ *"" * ' uroe /ûroa/'hari' rafteu /tabu/ Cy~> tabeue [ tabua/ 'tawar' /aAw /taku/ ^"> fflfcue /"takuaj 'leher' phing /phm/ c -o plueng [ pluajj/ 'lari'

(d) Variasi Alofonis Konsonan

tef /tat/ 0 0 that /thai/'sangat teun /tun/ c_--> tneun /theun/ 'tahan' to« fon/ <--> fAor t /thon/'tahun/ db/ /dot7 <- > rfAo, fdhot/ 'bentak' cfeue« /äuan/ «- -» dheuen f dhuan/ 'dahan' Aem /kern/ c -o AAem /khem/ 'ketawa' Aa« /kan/ < L ^ Aten / /*hap7 separoh po rpoj 0 0 pno /phQ/ terbang pa M ° " Pte /pha/'paha'

* i / « — pte/ * « t m g an

4) Harmonisasi Vokal Dalam bahasa Aceh tidak terdapat infiks I -un- I dan I -un- I.

Yang ada ialah infiks (-eun) dan £um/. Kedua infiks itu masing-masing berubah jadi -un- f-un-J dan -um- f-umj dalam proses afiksasi bila suku pertama kata dasarnya mengandung bunyi u.

Contoh: pula /pula/ menjadi punula /punula/ (-eum-) menjadi (-um-) putoh /putofj/ 'putus' menjadi punutoh /punutoli/ 'putusan'

Page 39: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

27

puwoc /puwua/ 'bawa pulang' menjadi punuwoe /punuwoa/ 'bawaan'

( -eum-) menjadi ( -um-) tuleh /tuleh/ '.tulis' menjadi tumuleh /tumulehj 'menulis' culek /culek/ 'ukir' menjadi cumulek /éumulek7 'mengukir' tumpok /tumpok/ 'tumpuk' menjadi tumumpok /tumumpok/ 'menumpuk' kubang /Jcuban/ 'kubang' menjadi kumubang /ïcumuban/ 'ber-kubang'

(-eul-) menjadi (-ui-) sumpai /sumpay/ 'menyumbat' menjadi sulumpai /sulumpay/ 'sumbat' luah /IuaK/ 'luas' menjadi puluah /puluah/ 'memperluas'

5) Pola Suku Kata

(a) Susunan vokal dan konsonan yang terdiri dari satu suku kata

(1) Terdiri dari vokal (v) tanpa didahului atau diikuti oleh konso-nan:

a. 'kakak' u. 'kelapa' ie 'air' eue 'ancang-ancang'

Vokal diikuti konsonan (VK):

eh 'tidur' eA 'naik'

on 'daun' ueJ 'gosok'

Konsonan diikuti vokal (KV):

ka 'sudah'; le 'banyak' me 'bawa'; «a'ada'

(4) Konsonan diikuti vokal tambah konsonan (KVK) :

loh 'saya'; par'di mana' jak 'pergi'; poh 'pukul'

(2)

(3)

Page 40: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

2S

(5) Konsonan tambah konsonan tambah vokal (KKV) : gla 'licin'; klo 'tuli' gle' 'bukit'; thô 'kering' jra 'jera'

(6) Konsonan tambah konsonan tambah vokal tambah konsonan (KKVK) :

kreuch 'keras'; preh 'tunggu' pluek 'kupas'; plah 'belah'

(b) Susunan yang terdiri dari dua suku kata

(1) Vokal tambah konsonan tambah vokal (VKV) :

ate 'hati'; abee 'debu' adee 'jemur'; ato 'atur'

(2) KVV:

su-sue 'soal'; pi-e 'perangai sew-/ 'tidak enak badan'; mu-we 'membajak'

(3) KVV K: „ meu-ah 'maaf; meu-'en 'main' seu-iet 'jinak'

(4) VKKV :

akhe 'akhir'; atra 'milik' unta unta 'unta'

(5) VKVK:

wrort 'tukang'; alat' 'bumbu' irôt 'peot'

(6) KVKV :

haba 'khabar'; sira 'garam' pula 'tanam'

Page 41: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

29

(7) KVKVK :

piyoh 'mampir'; pijuet 'kurus' gulam 'pikul'; gadoh 'sibuk'

'ikan' (8) VKKVK :

intat 'antara'; angkot 'angkut' eungkót 'ikan'

(9) KVKKV :

bangké 'bangkai'; lungké 'tanduk'

(10) KVKKVK :

binteh 'dinding'; bungkóh 'bungkusan'

(11) VKKVK :

euntreuk 'nanti'

(12) KKVKKV :

glanteo 'pengganti'

13) KVKKKVK : (13) ringkhék 'hampir ambruk'; rungkhom 'terkam'

(c) Susunan yang terdiri dari tiga suku kata

(1) VKVKVK :

areuta 'harta'; êleumëe 'ilmu'

(2) VKVKVK : alamat 'pertanda'; e'tikeuet 'itikat'

(3) KVKVKV :

keurija 'kerja'; seurapa 'resapah'

(4) VKKVKV :

antara 'kayangan'

Page 42: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

30

(5) VKWK :

ajaeb 'ajaib'

(6) VKKVKVK :

akhirat 'akhirat'

(7) KVKVKVK :

teurimong 'terima'

(8) KVKVKKV :

seulangke 'telangkai'; calitra 'cerita'

(9) KVKVKKVK :

seulangkot 'sangkutan'

(10) KKVKKVKV :

khanduri 'kenduri'

(11) KWKV :

kuala 'muara'

(12) KVKKVKV :

bentara 'bintara'

(13) KVKVVK :

jeumeu-at 'jum'at'

(14) KVKKVKVK : lambay^ng 'lembayung'

0 5) KVKVKKKV :

si/ahtera 'sejahtera'

(16) KKVVKVK :

khianat 'khianat'

Page 43: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

31

(17) KVKVKKKVK :

geurimpheng lagu yang dimainkan dengan rebana

(18) KWKVK :

paidah 'faedah'

(19) KKVKVKVK : khedeumat Tchidmat'

(d) Susunan yang terdiri dari empat suku kata

(1) VKVKVKV :

arakata semacam surat atau dokumen

(2) VKVKVKV :

ekeutiyeue 'ikhtiar'

(3) VKVKVKVK :

ulee balang 'hulubalang'

(4) KVKVKVKV :

darohaka 'durhaka'

(5) KVKWK :

meutuah 'bertuah'

(6) KVKWKV :

meu tiara 'mutiara'

(7) KVKVKKVKV :

mirahpati 'merpati'

(8) KVKKVKVKV :

sinjakala 'senjakah'

Page 44: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

32

(9) KVKKKVKVKV :

cintramani '(sebangsa ular)'

(10) KVKKVKVKVK :

sutramaneh 'sutra manis'

(11) KVKVKVKVK :

meuseulihat 'muslihat'

(12) KVKVKKWK :

meunafaat 'bermanfaat'

(e) Susunan yang terdiri dari lima suku kata

(1) KVKVKVKVKV :

peureumadani 'permadani'

(2) KVKVKKVKKVKV :

meureundamdiwi 'putri kayangan'

Kelompok Konsonan

Dalam bahasa Aceh, di samping konsonan tunggal, terdapat konsonan ganda sebanyak 13 buah yaitu:

/bl/, seperti pada kata bloe /bluo/ 'beli' Klaster ini hanya menempati posisi awal biang /blan/ 'sawah'; blet / bW 'cabut'; bloh /bloh/ 'masuk ke air'; blet /blet/ 'kaleng'; blie /belia/ 'membelalak'

/gl/, seperti pada kata gle' /glej 'bukti' Klaster ini hanya menempati posisi awal geh /glehj 'bersih'; glah /glahj 'gelas', 'kelas'; glang /glarj/ 'cacing'; gleueng /gluan7 'gelang' $ak /glak7 'muak'; glueng /gluany 'tendang'

/kl/ , seperti pada kata kiat /kiat/ 'kelat' Klaster ini menempati posisi awal dan tengah

Page 45: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

33

awal: kleuet /kluat/ 'liar'; kleueng /kluan/ 'elang' tengah: sukla /sukla/ 'hitam pekat'

siklep /siklfcp/ 'sekejap mata' singklet /sinklat/ 'melilit'

/pl/, seperti pada kata plang /plan/ 'belang' Klaster ini hanya menempati posisi awal plah /plah/ 'belah'; plueng /pluajj/ 'lari' ploh /ploh/ 'lepaskan ikatan'; /ploh/ 'puluhan'

/cl/, seperti pada kata clam /clam/ 'bunyi air' Hanya menempati posisi awal

cium /cium/ 'bunyi air' clap /clap/ 'bunyi air' clup /clup/ 'bunyi air' Klaster dengan r sebagai elemen kedua dan distribusinya.

/br/, seperti pada kata /brat/ 'berat' Klaster ini menempati posisi awal dan tengah. awal: bruek /bruak/ 'tempurung'; breueh /bruah7 'beras'

bre /jbrej 'tidak sungguh-sungguh'; brbk /brokj 'buruk' bri /Brij 'beri'

tengah: bubrang /bubranj 'sebangsa cerapai pemakan ikan' bubruek /bubruik7 'burung air'; subra ßubraj 'ribut' 'bising'

/dr/, seperti pada kata droe /droa/ 'diri' Klaster ini menempati posisi awal dan tengah

awal: drop /Brop7 'tangkap' dra /çlraj 'siksa' c/ra/î /drahj 'diskusi'; drö/i [ùxo\ÏJ 'gonggong'

tengah: cidra /cidra/ 'cacat'; tadnz ./kadra) 'ikan belanak' geundrang ^gundrag7 'genderang'

/gr/, seperti pada kata grop /gropT. 'melompat' Klaster ini menempati awal dan tengah awal: graA: igrak7 'gerak'; g-n'ef /griat/ 'desak'

grek igrek7 'kereta sorong'; grah /grarU 'haus' grefc /greh7 'sepotong'

tengah: nanggroe /nangroa7 'negeri' panggrop /pangrop/ 'membal' meugriet /jhugriai7 'terburu-buru'

Page 46: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

34

/kr/, seperti pada kata kreueh /kruabj 'keras' Klaster ini menempati posisi awal dan tengah

awal: kra /kra/ 'gurau'; krueng /kruaj7 'sungai' kreh /kreh/ 'keris', 'kerok'; krang /kran/ 'gersang' kru /kruj 'ketombe'; krak /krak/ 'kerak' kr iet /kriatj 'kikir '

tengah: sukrêiïet /sukruat/ 'sakarat'; OMto-z'A: /bukrik) 'kurus, buncit'; cakret /cakret? (sebangsa burung pemakan belalang)

/pr/, seperti pada kata prang /praj/" 'perang' Klaster ini menempati posisi awal dan tengah

awal: pre/? /preh7 'tunggu'; pre'/pre7 'libur' jwa/7 /paraît/ 'peras'; /m//i /pruh/ 'sembur' pro/j /prohj 'belah'; pw/i /prian/ 'kerdil'

tengah: caprok /caprok/ 'mangkok dari tanah'; seupreuek /Jupruak/ 'sebar'; tabur'

/tr/, seperti pada kata imc [IxoâJ 'kenyang' Klaster ini menempati posisi awal dan tengah

awal: Iran /tran/ 'tarik': /row /trorn7 'tendang' /TV>A: /trok/ 'tiba', datang'; tren /tran/ 'turun' fneflg /triany 'bambu': /w/; /tron/ 'simpan'

tengah: c/«/ra /eintra) 'sangkar'; a/ra /atra) 'punya' eunlreuk /untrok/ 'nanti'

/jr/, seperti pada kata /ra /jraj 'jera'

Klaster ini menempati posisi awa/ dan tengah

awal: ///»// /Jroli7 'bagus'; /ruck fimakj 'asin. teruk'

tengah: keujruen /kujruan) 'mandor irigasi'

/cr/, seperti pada kata rm/i /crohj 'goreng' Klaster ini hanya menempati posisi awal crah /crahj 'tumis'; crah /crah/ 'retak'; crak /crak/ 'bual'; fn7/i# /crotj7 'menimba' rrue-6 /cruab7 'telungkup'

Page 47: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

35

Kita dapat memperhatikan tidak ada satu pun di antara klaster-klas-ter yang telah dibicarakan di atas dapat menempati posisi akhir . Selain konsonan ganda (konsonan klaster) yang telah dibicarakan di atas, dalam bahasa Aceh terdapat gugus/konsonan yang menempati posisi tengah saja, seperti yang tertera di bawah ini,

/nj/, seperti pada kata sinjakala 'senjakala' /hp/, seperti pada kata mirahpati 'merpati' /ntr/, seperti pada kata cintramani 'sejenis ular' /mph/ seperti pada kata geurimpheng 'lagu rebana' /htr/ seperti pada kata sijahtra 'sejahtera' /mb/ seperti pada kata lembayong 'lembayung' /nt/ seperti pada kata bentara 'bintara' /nd/ seperti pada kata khanduri 'kenduri' /ngk/ seperti pada kata rungkhom 'terkam'

2.2 Ejaan

Bahasa Aceh tidak memiliki huruf sendiri. Sejak dahulu masyarakat Aceh telah mempergunakan huruf Arab dan Latin untuk pencatatan bahasa Aceh dan untuk kebutuhan itu orang Aceh lebih dahulu mengenal dan mempergunakan huruf Arab daripada aksara Latin. Ini terbukti, misalnya, jika diperhatikan pencatatan-pencatatan pada peninggalan sejarah di Aceh, kita temukan peninggalan itu memakai catatan dalam huruf Arab. Mata uang Kerajaan Aceh semasa Sultan Assama Trani (abad ke-16), misalnya, juga memakai catatan dalam bahasa Arab. Huruf Latin mungkin baru dikenal dan dipergunakan oleh orang Aceh pada abad ke-19.

Ejaan yang dipergunakan di kalangan masyarakat Aceh sampai sekarang masih ada perbedaan di sana sini dari satu penulis ke penulis lain. Perbedaan itu pada hakikatnya terletak pada pemberian tanda simbol untuk bunyi vokal, sedangkan untuk pemberian tanda bunyi konsonan tidak terdapat perbedaan lagi.

Berikut ini adalah contoh pemberian tanda yang berbeda untuk bunyi-bunyi vokal yang sama.

"o — o — o — o seperti dalam kata "on-on-on-on 'daun' thön -thon-thon-thon 'tahun'

ee - ee — ee - ee - seperti pada kata abee - abee - abee - abec 'debu' bee - bee - bee - bee 'bau'

Page 48: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

36

Dengan menyadari perbedaan-perbedaan yang walaupun kecil, tetapi masih terdapat dalam pemakaian ejaan bahasa Aceh, dalam Seminar Bahasa Aceh yang diadakan oleh IKIP Bandung Cabang Banda Aceh pada tahun 1965, diusulkan agar ada keseragaman dalam pemakaian ejaan. Ejaan yang kami pergunakan dalam penulisan penelitian ini juga kami dasarkan pada ejaan yang diputuskan dalam seminar bahasa Aceh itu dan sekaligus merupakan ejaan yang kami usulkan di sini dan tentu saja harus disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan sejauh dapat dilaksanakan.

EJAAN BAHASA ACEH

Ejaan yang Fonem Diusulkan Fonemis Ejaan Arti

/i/ /e/ /e/ /a/ /u/ /o/ /o/ M/ /u/

Vokal sengau

/i / 171 m i~i m ® /ia/ /ea/ /ai/ /ui/

i t

e a u 0

5 0 eu

i £ u

a 0

eu ie èe ai ui

/ija/ /pade/ /kude/ /hana/ /umu/ /cjk/ /ok/ /taha/ /mjh/

/fik / letL /on u/

/sah/ /mohob/

/sut/ /sia/ /abea/ /asai/ /apui/

aja pade keude nana umu cok ok tahe meuh

iek >

on u

sah/ meuhob

seul sic abee asai apui

kain padi kedai tidak ada umur ambil rambut tercengang mas

kencing pendek daun ke-lapa kering berbisik marah/ke-sal menampi daging debu asal api

Page 49: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

37

/oi/ /ua/ /oa/ /ai/ /oa/

Diftong sengau

/S/ /ft/ /2/ /53/ /5»/ /b/

/P/

lal /t/ /g/ /k/

lil id fil /m/ /n/

/n/

/3/

/s/ /1/

/r/ / j /

/h/ /w/

oi ue oe ei eue

Cm

ie w

'Si

ue

eue

b

P d

t

g k

j c

sy m n

sy

ng

s 1

r j h w

/botoi/ /takua/ /soa/ /hei/ /puât/

/pîab/ /catà/

/bangai/

/uat/

/fi"»/

/to/ /pade/

/do3/

/tima/ /guda/ /kamoa/

/jok/

/cók/

/syok/ /mia/ /nan/

/noa/

/j>on/

/simak/ /laba/

/rugoa/ /yum/ /haba/ /wia/

beutoi takue soe hei peuet

pîe£ ca*ee

bangai

uet CM

eue ta

pade

dong

tima guda kamoe

jok

cok

syok mie nan

nyoe

ngon

simak laba

rugoe yum haba wie

betul leher siapa panggil empat

isap lawa-lawa

bodoh

telan

merangkak

bawa

padi

berdiri

timba kuda kami

berikan

ambil

duga kucing nama

ini

kawan

perhatikan untung/ laba rugi harga kabar kiri

Page 50: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

38

Page 51: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

BAB III MORFOLOGI

3.1 Afiksasi

Yang dimaksud dengan afiksasi ialah pemberian imbuhan pada suatu bentuk (morf). baik pada bentuk tunggal maupun pada bentuk kompleks dalam rangka pembetukan kata baru.

3.1.1 Distribusi Imbuhan (afiks)

Berdasarkan hasil penelitian maka dalam bahasa Aceh terdapat tiga kelompok imbuhan yaitu 1) awalan (prefiks), ÇL) sisipan (infiks)» dan (3) akhiran (sufiks). Di antara ketiga kelompok imbuhan itu yang ter-banyak ialah awalan dan akhiran, sedangkan sisipan hanya empat buah saja. Secara keseluruhan dalam bahasa Aceh terdapat 33 imbuhan, yaitu 17 awalan, 12 akhiran, dan 4 sisipan. Setiap imbuhan itu akan diuraikan dalam pemakaian kata-kata.

a. Awalan

Awalan dalam bahasa Aceh berjumlah 17 buah; terdiri dari 8 buah awalan biasa dan 9 buah awalan kata ganti orang (personal prefiks).

1) Awalan biasa

a) awalan {meu-}

Contoh: meugrak 'bergerak'; meukeue 'berhadapan'; meujampu 'bercampur'; meugaki 'berkaki'

b) awalan {peu-} Contoh: peulikot 'membelakangi'; peukhem 'menertawakan'

peunduek 'meletakkan'; peurayak 'membesarkan'

39

Page 52: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

40

c) awalan {beu-} Contoh: beuteuhah 'sampai terbuka'; beumiyup 'sampai rendah'

beumate 'sampai mati'; beumangat 'sampai enak'

d) awalan {keu-} Contoh: keudua 'kedua'; keusoe 'untuk siapa'

keupadum 'yang keberapa'; keulon 'untuk saya'

e) awalan {teu-} Contoh: teukap 'tergigit'; teuduek 'terduduk'

teumat 'terpegang'; teuntok 'terantuk'

0 awalan {si-} Contoh: siuroe 'sehari'; sikilo 'sekilo'

sigohlom 'sebelum'; sipat 'satu tempat'

g) awalan {neu-} Contoh: neungui 'dandanan'; neulhat 'sangkutan'

neurok 'pintu pagar'; neurajah 'mantera'

h) awalan {seu-} Contoh: seulawet 'selama'; seubaro 'membaharui'

seumalèe 'memalukan'; seumanoe 'memandikan'

2) Awalan kata ganti orang (personal prefiks)

Awalan kata ganti orang dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Awalan kata ganti orang pertama:

(1) awalan {ku-} Contoh: kubloe 'kubeli'; kupoh 'kupukul'

kukab 'kugigit'; kuplueng 'kulari'

(2) awalan {meu-} Contoh: meuwoe 'kami pulang'; meujak 'kami pergi'

meudeungo 'kami dengar'; meungisa 'kami kembali'

meukalon 'kami lihat'

(3) Awalan {ta-} Contoh: tagrak 'kita angkat'; tame 'kita bawa'

tatarak 'kita tarik'; tamat 'kita pegang'

Page 53: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

41

b) Awalan kata ganti orang kedua:

(1) awalan {ka-} Contoh: kapoh 'kaupukul'; kacok 'kauambil'

kawoe 'pulanglah kamu'; katiek 'kamu letakkan'

(2) awalan {ta-} Contoh: taduek 'duduklah'; tapiyóh 'singgahlah'

taweh 'pergikah'; taintat 'antarlah'

(3) awalan { neu-} Contoh: neuwoe 'pulanglah'; neubloe 'belilah'

neupeugah 'katakanlah'

c) Awalan kata ganti orang ketiga:

(1) awalan {ji- } Contoh: jimeureunoe 'dipelajarinya'; jimeupake 'dia berkelahi'

jitarek 'ditarik'; jikheun 'dikatakan'

(2) awalan {geu-} Contoh: geumeukat 'beliau berjualan'; geubri 'beliau berikan'

geupasoe 'beliau isi' ; geusak 'beliau masukkan'

(3) awalan {neu-} Contoh: neuyue 'beliau suruh'; neusipak 'beliau menyepaki'

neudhet 'beliau memarahi'; neupiku 'beliau memikiri'

b) Akhiran

Akhiran dalam bahasa Aceh berjumlah 12 buah, terdiri dari 5 akhiran biasa dan 7 akhiran kata ganti orang (personal-sufiks).

1) Akhiran biasa:

a) akhiran { <m} Contoh: tulesan 'tulisan'; bungkosan 'bungkusan'

lapesan 'lapisan'; urosan 'urusan'

b) akhiran {-l.on} Contoh: jameunkon 'zaman dahulu'; bunoekon 'sejak tadi'

baroekon 'dahulu'

c) akhiran { cit) Contoh: nacit 'ada juga' meunancit 'demikian juga'

adakcit 'sungguhpun'; hancit 'tidak juga'

Page 54: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

42

d) akhiran {-pih } Contoh: lonpih 'saya juga'; pengpih 'uangpun'

e) akhiran {-keuh} Contoh: pajankeuh 'kapankah'; jakkeuh 'pergilah'

nakeuh 'adalah'; makeuh 'bawalah'

2) Akhiran kata ganti orang (personal sufiks)

a) Akhiran kata ganti orang pertama:

(1 ) akhiran {-kuh} Contoh: atrakuh 'milikku'; aneukkuh 'anakku'

hartakuh 'hartaku'; rumohkuh 'rumahku'

(2) akhiran {-meuh} Contoh: gampongmeuh 'kampung kami'; blangmeuh 'sawah ka-

mi' mutomeuh 'mobil kami'; rumoh sikulameuh 'rumah se-kolah kami'

(3) akhiran {-teuh} Contoh: nanggroeteuh 'negeri kita'; muriteuh 'murid kita'

gureeteuh 'guru kita'; meunasahteuh 'surau kita'

b) Akhiran kata ganti orang kedua:

(1) akhiran {-keuh} Contoh: makeuh 'ibumu'; buetkeuh 'pekerjaanmu'

atrakeuh 'hartamu'; aduenkeuh 'abangmu'

(2) akhiran {-neuh} Contoh: rumohneuh 'rumah anda'; pengneuh 'uang anda'

aneukneuh 'anak anda'; peurumohneuh 'istri anda'

c) Akhiran kata ganti orang ketiga:

(1 ) akhiran {-jih } Contoh: bajeejih 'bajunya'; umujih 'umurnya'

babahjih 'mulutnya'; buleejih 'bulunya'

(2) akhiran {.-geuh} Contoh: hareutgeuh 'hartanya'; tubohgeuh 'badannya'

Page 55: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

43

c) Sisipan

Sisipan dalam bahasa Aceh hanya berjumlah empat buah, yaitu:

1) sisipan {-eum-} Contoh: keumayoh 'mengayuh'; seumipat 'mengukur'

seumipak 'menendang'; keumawe 'memancing'

2) sisipan {-eun-} Contoh: seunipat 'pengukur panjang'

3) sisipan {-eul-} Contoh: seulumpai 'alat penyumbat'

4) sisipan {-eur-} Contoh: ceureulop 'menculupi'; geureudhuk 'terantuk-antuk'

3.1.2 Proses Morfofonemik

Pembentukan kata baru (kata berimbuhan) dalam bahasa Aceh dengan cara penambahan imbuhan kepada kata dasar. Sebagai akibat dari proses itu kadang-kadang terjadilah perubahan fonologis, yaitu perubahan atau penggantian pada salah satu fonem dari suatu morfem. Proses perubahan morfofonemik.

Dalam bahasa-bahasa Aceh gejala morfofonemik itu terdapat pada awalan {meu-}, {peu-}, {beu-} dan akhiran {-an}.

a) Morfofonemik awalan meu-

Fonem /eu/ pada awalan {meu-}berubah menjadi fonem /u/ sehingga awalan {meu-} berubah menjadi /mu-/ apabila awalan {meu-} itu diimbuh-kan pada kata-kata yang mulai dengan fonem /b/, /p/, /m/, dan /w/, seperti:

meu} + { bajee}' — » /mubajeej meu} + {bloe} —> /mubloej meu} + {peng} —+ /mupeng/ meu}+ {prang} —». /muprang/ meu ^ + {mata } —»> /jrmmata/ meuji-{manokj—»> /mumanok7 meu}+{weuek}—* /muweuek7

{meu} + { wet-wet}—> jjmuwet-wet/

berbaju' membeli' beruang' berperang' bermata' beternak ayam' membagi' berputar-putar'

Page 56: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

44

b) Morfofonemik awalan {peu-}

Fonem /U/ pada awalan {peu-} berubah menjadi fonem /u/, sehingga awalan {peu-} berubah menjadi {pu-} apabila awalan {peu-} itu diimbuhkan pada kata-kata yang didahului oleh fonem /b/, /p/, /m/ dan /w/, seperti:

{ peu} + {beuhe} ». ./pubeuhej 'memberanikan' {.peu} +{batat} ^Ypubatat/ 'membandelkan diri' {peu} + {payong} ^/pupayong/ 'memayungi' {peu,}+{paloe} ^/pupaloej 'mencelakakan' /peu,} + {manoe,} WpumanoeJ 'memandikan' (peu,}+ {malee} »/pumaleej 'memalukan' /peu} + {weuek} /puweuek? 'membagikan'

c) Morfofonemik awalan { beu-}

Fonem /U/ pada awalan {beu-} berubah menjadi fonem /u/ sehingga awalan peu- berubah menjadi /pu-/ apabila awalan peu- itu diimbuhkan pada kata-kata yang mulai dengan fonem /b/, /p/, /m/ dan /w/, seperti:

{beu} + {bagah} *. /bubagähj 'lekaslah' { beu} + {brat} > /bubraj7 'sehingga berat' (beu}+{ patah} * /bupatah/ 'sehingga patah' { beu } + { paneuk } > [bupaneuk/ 'sehingga pendek' beu,}+{mangat} » /bumangafj 'menjadi enak' beu } + { mate} * /bumatej 'sehingga mati'

{beu,} + {wah} > /buwah7 'sehingga belah'

d) Morfofonemik akhiran /-an/

Apabila akhiran{-an} diimbuhkan pdaa kata-kata yang berakhir dengan fonem /h/, fonem /h/ itu berubah menjadi fonem /s/.

{tuleh} + {an}—*Jtu\esa.nJ 'tulisan' {bungkoh} + {an}—>/bungkosan7 'bungkusan' {lapeh} + {an}-^>/Japesan7 'lapisan'

3.1.3 Fungsi dan Arti Tiap Imbuhan

Setiap imbuhan mempunyai fungsi, yaitu berfungsi membentuk kata baru dan dapat juga mengubah kelas kata, misalnya, boh 'buah' termasuk kelas kata benda dalam bahasa Aceh. Apabila kata itu diberi awalan {meu}, kata benda itu menjadi kata sifat, yaitu meuboh (berubah),

Page 57: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

45

Imbuhan tidak hanya berfungsi seperti tersebut tetapi juga mengandung arti tertentu, yaitu arti gramatikal yang timbul sebagai akibat dari peristiwa morfologis. Misalnya, awalan /meu-/ pada kata meuboh, mengandung arti mempunyai. Berdasarkan contoh itu, arti imbuhan tidak dapat dilepaskan dari fungsinya sehingga kedua hal ini akan dibicarakan bersama-sama.

Fungsi dan arti setiap imbuhan dalam bahasa Aceh adalah sebagai berikut.

a. Fungsi dan arti awalan meu-

1) Membentuk kata kerja dari kata kerja, yang berarti melakukan dan kena, seperti:

{meu} + {Drang}—*muprang 'berperang' {meu} + {saih} ^meusaih 'berbisik' {meu} + {sipak}— meusipak 'tersepak'

2) Membentuk kata kerja dari kata benda, yang berarti:

a) mempunyai Contoh: {meu} + {boh}— > muboh 'berbuah'

{meu} + {gaki}— > meugaki 'berkaki'

b) memakai/memperminakan Contoh: {meu} + {dayung }->meudayong 'berdayung'

{meu} + {pukat}—>mupukat 'berpukat'

c) mengumpulkan/mencari Contoh: {meu} +{unoe} —+ meuunoe 'mencari madu'

{meu} + {bieng}—* mubieng 'mencari kepiting'

d) mengusahakan Contoh: {meu} + {\ampoh} ,+meulampoh 'berkebun'

{meu} + {biang}—* mublang 'bersawah'

e) bekerja sebagai Contoh: {meu} + {kuli } —* meukuli 'bekerja sebagai kuli'

{meu} + {dukon}—*.meudukon 'bekerja sebagai dukun'

f) menyerupai/seperti Contoh: {meu} + {aneuk miet}—» meuaneuk miet 'seperti anak-

anak' {meu} + {binatang} mubinatang 'menyerupai bina-tang'

Page 58: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

46

g) menuju Contoh: {meu} + {darat}—^mendarat 'menuju darat'

{meu) + {ili } —ymeuili 'menuju hilir '

3) Membentuk kata kerja dari kata ganti orang, dengan arti menyebut/memanggil

Contoh: {meu} + {kah} —y meukah/meukahkah 'menyebut sebutan kamu'

4) Membentuk kata kerja dari kata sifat, dengan arti.

Contoh: (meu} + {kureng} —<rmeukureng 'menyerupai loreng'

(meu/ + {keulabee}—*-meukeulabee 'menyerupai kelabu'

5) Membentuk kata bilangan dari kata bilangan, awalan meu di si-ni berarti tiap. Contoh: {meu} + {ribee}—ymeuribee 'tiap-tiap seribu'

6) Membentuk kata kerja dari kata tambahan, awalan meu- di si-ni berarti membuat lebih.

Contoh: {meu} + {diet} » meudiet 'membuat lebih sedikit'

b. Awalan peu-

1) Membentuk kata kerja dari kata kerja, awalan peu- di sini berarti melakukan atau mengerjakan.

Contoh: {peu} + {woe}— ^.puwoe 'memulangkan' {peu} + {duek}—^peuduek 'mendudukkan'

2) Membentuk kata kerja dari kata benda, awalan peu- di sini berarti bersikap seperti dan menggunakan sebagai alat.

Contoh: J peul + {namiet}—rpeunamiet 'bersikap seperti budak' {peu} + {cincong} —*peurincong 'menggunakan rincong seba-gai alat'

3) Membentuk kata kerja dari kata ganti orang, awalan peu di sini berarti menyebut atau memanggil.

Contoh: {peu} + {kah} *-peukah 'menyebut sebutan kamu'

Page 59: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

47

4) Membentuk kata kerja dari kata sifat; awalan peu- di sini berarti orang yang mempunyai sifat seperti yang tersebut pada kata dasarnya.

Contoh: {peu} + {beuo} *pubeuo 'membuat diri jadi malas'

5) Membentuk kata kerja dari kata tambahan, yang berarti membuat jadi.

Contoh: {peu} + {meulek}-^pumeulek 'melambatkan'

6) Membentuk kata kerja dari kata bilangan, yang berarti membuat jadi.

Contoh: {peu} + {dua} *-peudua membuat jadi dua'

c. Awalan {beu-}

Awalan {beu-} membentuk kata tambahan yang menyatakan harapan.

Contoh: (beu} + {na} —* beuna Tiarus ada' {beu) + {mate}—* bumate "harus mati'

d. Awalan {keu-}

Awalan keu membentuk kata bilangan, yang berarti menyatakan tingkat dan jumlah.

Contoh: {keu} + {dua} —*keudua 'kedua' {keu} + {limong}—>keulimong 'kelima-limanya'

e. Awalan {teu-}

Awalan {teu-} ini hanya membentuk kata kerja dari kata kerja.

Artinya ialah:

1) menyatakan perbuatan tidak sengaja. Contoh: {teu} + {antok}—*teuantok 'terantuk'

2) menyatakan pasif. Contoh: {teu} + {ikat} » teuikat 'terikat'

{teu} + { kurong }~*.teukurong 'dikurung'

f. Awalan {si-}

Awalan {si-} ini baik fungsi maupun arti sama dengan awalan si-dalam bahasa Indonesia

Page 60: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

48

Contoh: {si} + {bak} —*sibak 'sebatang' (si} + {droe} —*sidroe 'seorang' {si } + {malam}-» simalam 'semalam'

g. Awalan {neu-}

Awalan neu- membentuk kata benda dari kata kerja, yang berarti hasil perbuatan yang tersebut pada kata dasarnya.

Contoh: {neu}+ {me} -*neume 'bawaan' {neu} + [ngui}-*neungui 'dandanan'

h. Awalan {seu-}

Awalan seu- membentuk kata kerja dari kata sifat, yang berarti menjadikan seperti yang tersebut pada kata dasarnya.

Contoh: (seu) + ('baro} —*seubaro 'membaharui' {seu/ + {malee} —+seumalee 'memalukan'

i. Awalan Kata Ganti Orang

Awalan kata ganti orang dalam bahasa Aceh yang berjumlah sembilan buah, semuanya diimbuhkan pada kata kerja. Fungsinya maupun artinya menunjukkan pelaku terhadap kata kerja yang mengikutinya.

1) Awalan kata ganti orang pertama.

a) Awalan {ku-} Fungsi dan arti awalan {ku-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata kerja yang mengikutinya adalah orang pertama tunggal, yaitu Ion (saya).

Contoh: Lon kumeujak u biang 'saya maupergi ke sawah'

b) Awalan {meu-} Fungsi dan arti awalan /meu-/ menunjukkan bahwa pelaku pada kata kerja yang mengikutinya adalah orang pertama jamak, yaitu kamoe 'kami'.

Contoh: kamoe meuwoe bak sikula 'kami pulang dari sekolah'.

c) Awalan /ta-/ Fungsi dan arti awalan ta- menunjukkan bahwa pelaku pada kata

Page 61: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

49

kerja yang mengikutinya adalah orang pertama jamak dan termasuk lawan berbicara, yaitu geutanyoe 'kita'.

Contoh: Geutanyoe taplueng beubagah 'Kita lari kencang-kencang'

2) Awalan kata ganti orang kedua

a) Awalan [ka-j Fungsi dan arti awalan {ka-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata kerja yang mengikutinya adalah orang kedua yang umurnya lebih muda daripada si pembicara, yaitu kah 'kamu'; 'engkau'.

Contoh: Kah kapeungeut Ion baroe 'Engkau mendustai aku kemarin'

b) Awalan {neu-}

Fungsi dan arti awalan {neu-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata kerja yang mengikutinya adalah orang kedua yang umurnya lebih tua daripada si pembicara, yaitu droeneuh 'anda'.

Contoh: Pajan neuwoe u gampong 'Kapan Anda pulang ke kam-pung'

c) Awalan {ta-}

Fungsi dan arti awalan {ta-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata kerja yang mengiktuinya adalah orang kedua yang umurnyanya le muda tetapi dihormati oleh si pembicara, yaitu gata 'kamu'.

Contoh: Gata ho tameujak uroenyoe 'Engkau mau pergi ke mana hari ini?'

3) Awalan kata ganti orang ketiga

a) Awalan {ji- }

Awalan {ji- } ini selain sebagai awalan kata ganti orang ketiga, ju-ga sebagai awalan kata ganti untuk binatang dan benda lain, baik tunggal maupun jamak.

Fungsi dan arti awalan ji- menunjukkan bahwa pelaku pada ka-ta kerja yang mengikutinya adalah orang ketiga yang umurnya lebih muda daripada si pembicara, yaitu jih 'ia, dia'.

Contoh: Jih jituleh surat 'Dia menulis surat' Contoh kata ganti untuk binatang

Page 62: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

50

Leumo nyan teungoh jimeurot di lampoh 'Lembu itu sedang makan rumput di kebun'.

b) Awalan {geu-}

Fungsi dan arti awalan {geu-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata kerja yang mengikutinya adalah orang ketiga tunggal dan jamak

yang umurnya lebih tua daripada si pembicara.

Contoh: Mak ka geujak u peukan 'Ibu sudah pergi ke pasar'.

j . Fungsi dan arti sisipan {-eum-}

1) Membentuk kata kerja dari kata kerja, dengan arti melakukan per-buatan seperti yang tersebut pada kata dasar seperti:

sampoh — » skumampoh 'menyapu' sipat — * seumipat 'mengukur'

2) Membentuk kata kerja dari kata benda; artinya melakukan perbuatan dengan mempergunakan alat yang tersebut pada kata dasarnya, seperti:

kawe keumawe 'mengail'

k. Sisipan {-eun-}

1) Membentuk kata benda dari kata kerja; artinya adalah menyatakan yang dapat di.

Contoh: pajoh —+peunajoh 'makanan' peugot —*peuneugot 'buatan'

2)Membentuk kata benda dari kata sifat; artinya adalah menyatakan: hasil/menyerupai.

Contoh: payah —*peunayah 'hasil jerih payah' kuneng —*keununeng 'menyerupai kuning'

1. Sisipan {-eul-}

Sisipan {-eul-} tidak produktif lagi dan hampir hilang dalam pemakaian.

1) Fungsinya membentuk kata benda dari kata kerja; artinya adalah menunjukkan untuk melakukan perbuatan yang disebut pada kata dasar.

Contoh: sumpai —*seulumpai 'alat penutup lubang' gantoe —» geulanto 'pengganti'

Page 63: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

51

2) Membentuk kata benda dari kata benda; artinya adalah menunjukkan benda.

Contoh: lapak — ^ teulapak 'telapak ^ k i '

m. Sisipan {-eur-}

Sisipan {eur-} pun tidak produktif lagi. 1) Fungsinya membentuk kata kerja dari kata kerja, yang berarti me-

nyatakan perbuatan yang berulang-ulang.

Contoh: gudhuk —>gearuduk 'terantuk-antuk'

2) Membentuk kata benda dari kata kerja.

Contoh: ceulop —*-ceureulop 'alat pewarna kain'

o. Fungsi dan arti akhiran {-an}

Fungsi dan arti akhiran /-an/ dalam bahasa Aceh sama dengan fungsi dan arti akhiran {-an} dalam bahasa Indonesia. Kemungkinan akhiran {-an} ini pengaruh dari bahasa Indonesia.

Fungsi akhiran {-an} ini ialah:

1) Membentuk kata benda dari kata kerja, akhiran ini berarti:

a) menyatakan tempat

Contoh: {kurong} + {an}—+Jcurongan 'kurungan' {sangkot} + {an}— n 'sangkutan'

b) yang di

Contoh: {harap} + harapan 'yang diharap' {uroh} + {an}—**uronan 'yang diurus'

c) menyatakan hasil

Contoh: {pike {r } } + {an}—^pikeran 'pikiran'

{bagi} + /an}—> bagian 'bagian

2) Membentuk kata benda dari kata sifat; artinya mempunyai sifat seperti yang tersebut pada kata dasar.

Contoh: (koto (r) } + (an}—>kotoran 'kotoran' {kuneng} + {an,}—*kuneng- 'kuningan'

an

Page 64: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

52

p. Akhiran {-kon}

Akhiran {-kon} pada umumnya merupakan akhiran pada kata-kata penunjuk waktu dan mempunyai arti sejak atau dari.

Contoh: bunoe&on 'sejak tadi'; jameun/con 'sejak dulu' Dalam beberapa hai akhiran ini dapat disamakan dengan akhiran {-kan} dalam bahasa Indonesia, baik mengenai fungsi maupun mengenai arti-n ^ a ' À i

Contoh: nakon 'adakan'; jehkon, 'itukan'; nyoekon 'yakin'

'AilÏ!1F.-yi:

q. Akhiran {-cit}

Akhiran {-cit} berfungsi mengeras arti sehingga akhiran -cit berarti iuga: juga -fctau ,/H*/?, ,ßL

Contoh: kahcit 'kamu juga'; ureueng nyancit 'orang itu juga'; adakcit 'walaupun

iagnui afigu3b ßmr,2 riai)/. Êeailsci rfiße$W^i.:{-i#i}in8:> I .ßhsnobni t

Fungsi dan arti akhiran -pih'isama dengan fungsi dan arti akhiran {-rit} .

Contoh; lonpih 'saya juga'^nyoepih 'ini juga'; geucikpih 'kepala kampungpun

s. Akhiran {-keuh} , i , gotmrä ' nö^nryivrX«—{as)

Fungsi daB^arti akhjrsn:4-K$.uW-«W3» dengan akhiran {-kah} dan {-lah} dalam bahasa Indonesia. Contoh;r nakeuh 'adalah'; pajankeuff 'kapankah'; soekeuh 'siapa/arti'

t. Akhiran kata ganti orang +

Akhiran kata ganti orang ini berjumlah 7 buah dan semuanya diimbuhkan pada akhir kata benda. Fungsi dan arti kata ganti orang-menyatakan kepunyaan:

IMt f ,' !

1) Akhiran kata ganti orang pertama.

)a\a i)'Akhiran kuh} ns ;JBÜS aiEÀ neb sbnad

akhiran {-kuh} termasuk akhiran kata ganti orang pertama, yaitu kee 'aku. Akhiran {-kuh} ini menjurus pada pemakaian bahasa yang kasar. **—(rus) {gnaj

Page 65: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

53

Fungsi dan artinya menyatakan milik (kepunyaan) orang pertama tunggal.

Contoh: aneukkuh 'anakku'; hartakuh 'hartal '.

b) Akhiran {-meuh}

Fungsi dan arti akhiran {-meuh} menunjukkan bahwa benda yang disebutkan pada kata dasarnya adalah kepunyaan orang pertama jamak, yaitu kamoe 'kami'.

Contoh: rumohmeuh 'rumah kami'; atrameuh 'milik kami'; gampongmeuh 'kampung kami'.

c) Akhiran {-teuhj

Fungsi dan arti akhiran {-teuh} menunjukkan bahwa benda yang disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang pertama jamak, yaitu guetanyoe 'kita'

Contoh: nanggroeteuh 'negeri kita'; bueteuh 'pekerjaan kita'

2) Akhiran kata ganti orang kedua

a) Akhiran {-keuh}

Fungsi dan arti akhiran {-keuh} menunjukkan bahwa benda yang disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang kedua tunggal, yaitu kah 'kamu'.

Contoh: adekkeuh 'adikmu'; atekeuh 'hatimu'

Selain akhiran {-teuh} untuk kata ganti orang kedua tunggal ini dipergunakan juga akhiran {-teuh}. Akhiran {-teuh} ini digunakan apabila lawan berbicara adalah orang kedua yang disegani atau dihormati oleh si pembicara.

Contoh: aneukteuh 'anakmu'; atrateuh 'milikmu' kamengteuh "kambingmu '

b) Akhiran {-neuh}

Fungsi dan arti akhiran ,-neuh) menunjukkan bahwa benda yang disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang kedua tunggal yang umurnya lebih tua daripada si pembicara, yaitu droeneuh 'anda'.

Page 66: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

54

Contoh: keudeneuh 'kedai anda'; blangneuh 'sawah anda'; peurohoneuh 'perahu anda'.

3) Akhiran kata ganti orang ketiga

a) Akhiran {-jih}

Fungsi dan arti akhiran {-jih} menunjukkan bahwa benda yang disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang ketiga tunggal, yaitu, jih 'dia'.

Contoh bajeejih 'ha]unya'; adejih 'adiknya'; rumohjih 'rumah/ya'

Selain itu akhiran {-jih} ini juga menyatakan kepunyaan binatang, atau tumbuh-tumbuhan.

Contoh: buleejih 'bulu/ya'; dheunjih 'dahannya'

b) Akhiran {-geuh}

Fungsi dan arti akhiran {-geuh} menunjukkan bahwa benda yang disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang ketiga yang umurnya lebih tua daripada si pembicara, yaitu gobnyan 'beliau'.

Contoh: cucogeuh 'cucu beliau'; motogeuh 'mobil beliau'; murid -geuh 'murid beliau'

3.2 Reduplikasi (Perulangan)

Pembentukan kata dalam bahasa Aceh dapat pula dilakukan dengan perulangan morfem bebas atau kata kompleks, baik sebagian maupun keseluruhan dengan perubahan atau tanpa perubahan fonem. Kata yang dibentuk oleh proses perulangan seperti itu dinamakan kata ulang Redupli-cated words)

3.2.1 Tipe-tipe Perulangan

Dalam bahasa Aceh mengenal beberapa tipe perulangan, yaitu:

a. Perulangan utuh (murni), yakni perulangan yang kata dasarnya diulang

secara utuh. Perulangan utuh terdiri dari:

1) Perulangan kata kerja, seperti: plueng-plueng 'berlari-lari' jak-jak 'berjalan-jalan'

Page 67: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

55

2) Perulangan kata benda, seperti: rumoh-rumoh 'rumah-rumah' buku-buku 'buku-buku'

3) Perulangan kata sifat, seperti: beuhe-bcuhe 'berani-berani' itam-itam 'hitam-hitam'

4) Perulangan kata bilangan, seperti: dua-dua 'dua-dua' peuet-peuet 'empat-empat'

b. Perulangan utuh dengan variasi vokal, seperti:

tam-tum 'tiruan bunyi tembakan' gram-grum (tiruan bunyi orang berjalan di lantai) krieb-krieb (tiruan bunyi ayam)

c. Perulangan partial, yaitu perulangan yang hanya sebagian saja mengulang suku kata dasarnya; jadi, pengulangannya tidak utuh, seperti: siat-at 'sebentar-sebentar' peuleuheuen-leuheuen 'perlahan-lahan'

3.2.2 Kombinasi Perulangan dengan Afiks

Kombinasi perulangan dengan afiks ini meliputi kombinasi perulangan dengan awalan, sisipan, dan akhiran.

a. Kombinasi perulangan dengan awalan, baik dengan awalan biasa maupun dengan awalan kata ganti orang.

1) Kombinasi perulangan dengan awalan biasa.

Contoh: meulet-let 'berkejar-kejaran' meuthon-thon 'bertahun-tahun' meuseunoh-seunoh 'berebut-rebut'

2) Kombinasi perulangan dengan awalan kata ganti orang.

Contoh: jigrop-grop 'ia berlompat-lompat' kangieng-ngieng 'kamu lihat-lihat'

b. Kombinasi perulangan dengan sisipan. Contohnya:

koh-koh —^keuh-keuh —>k + eum + euh + koh keumeukoh + keumeukoh 'memotong padi'

Page 68: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

56

c. Kombinasi perulangan dengan akhiran.

Contoh: soe-soekeuh 'siapa-siapakah' peu-peukeuh 'apa-apakah'

3.3 Pemajemukan (Kompositum)

Pembentukan kata dalam bahasa Aceh dapat pula dilakukan dengan jalan persenyawaan (kompositum), yaitu dengan cara penggabungan dua kata atau lebih, baik kata dasar maupun kata berimbuhan yang dapat melahirkan satu pengertian. Kata yang dihasilkan dengan proses tersebut dinamakan kata majemuk. (compound word).

Bahasa Aceh hanya mengenal satu jenis pemajemukan, yaitu pema-mukan utuh. Pemajemukan utuh adalah pemajemukan tanpa ada per-ubahan fonologis antara komponen-komponennya. Pemajemukan utuh ini1, terdiri atas sebagai berikut.

1 ) Pemajemukan yang mempunyai hubungan setara, yaitu kata-kata yang tersusun dalam persenyawaan adalah unsur-unsur yang sama derajat-nya.

Contoh: bloe-publoe 'jual beli' paneuk-panyang 'panjang pendek' uroe malam 'siang malam' la koe binoc 'suami istri'

2) Pemajemukan yang tidak mempunyai hubungan setara, yaitu kata-kata yang tersusun dalam persenyawaan mempunyai hubungan diterangkan menerangkan. Unsur kedua menerangkan unsur pertama.

Contoh: inong pade 'induk padi' aneuk bajeueng 'anak jazah'

3) Pemajemukan yang menimbulkan arti kiasan/ungkapan.

Contoh: tuloe rueng 'bandel' tajam babah 'mulut lancang' lalat mirah (orang yang memfitnah orang lain)

= burujuek balee 'orang yang selalu merepet'

Page 69: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

BAB IV SINTAKSIS

4.1 Klausa

Klausa ialah konstruksi yang memiliki subjek dan predikat sendiri dan membentuk bagian dari kalimat. Ada klausa yang dapat berkembang jadi kalimat, biasanya kalimat sederhana (klausa demikian disebut klausa bebas), dan ada pula klausa yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari kalimat (klausa demikian disebut klausa terikat).

4.1.1 Klausa Verbal

Klausa verbal ialah klausa yang predikatnya terdiri dari verbal (kata kerja), seperti terdapat pada contoh di bawah ini.

( 1 ) ( Aneukj nyang teungoh manoe jeh . . . '(Anak) yang tengah mandi itu' . . .

(2) (Bak kayee) nyang reubah baroe . . . Y Pohon) yang tumbang kemarin' . . .

(3) ( Dara baro) nyang duek jeh . . . '( Penganten baru) yang duduk itu' . . .

4.1.2 Klausa Verbal Transitif

Klausa verbal transitif ialah klausa yang verbalnya diikuti oleh objek. Contoh:

(1) Ureung nyang teungoh jeb kupi dilua . . . 'Orang yang sedang minum kopi di luar...

(2) Si dara nyang banlheuh tampoe breuh . . . 'Gadis yang baru saja menampi beras'

57

Page 70: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

58

(3) Aneuk nyangpubloc eungkot bunoe.. . 'Anak yang jual ikan tadi. . .

4.1.3 Klausa Verbal Intransitif

Klausa verbal intransitif ialah klausa yang tidak diikuti oleh objek. Contoh:

(1) Aneuk again nyang manoe di krueng. . . 'Anak lelaki yang mandi di sungai . . .

(2) Guda nyang plueng jeh . . . 'Kuda yang lari itu . .

(3) Dara nyang teungoh seumeurhah di mon. . . 'Gadis yang sedang mencuci di sumur. . .

(4) . . . nyang teungoh mubungong ka mate. ' . . yang sedang berbunga sudah mati.

(5) . . . nyang woe u gampang bcuklam ' . . yang pulang ke kampung tadi malam'

(6) . . . nyang teuka ngon kupai teureubang

. . yang datang dengan kapal terbang'

4.1.4 Klausa Transitif

klausa transitif ialah kalusa verbal dengan hanya satu objek. Contoh:

(1) . . . nyang koh pade jeh bang D olah yang memotong padi itu bang Dolah'

(2) . . . nyang peubah pinta bunoe nek Ion . . yang buka pintu tadi nenek saya'

(3) . . . nyang meuhei geutanyoe bak keurija. . . yang mengundang kita ke pesta'

(4) . . . nyang croh eungkot di dapu. '. . yang menggoreng di dapur!

4.1.5 Klausa Aktif

Klausa aktif ialah klausa yang subjeknya menjadi pelaku.

Contoh :

(1) . . . nyang meunari jeh ceudah that. . . yang menari itu cantik sekali'

Page 71: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

59

(2)

(3)

(4)

nyang ikot kuliah bunoe beungoh cit peuet pion droe. yang ikut kuliah tadi pagi hanya empat puluh orang' nyang teulat teuka haroh preh siat. yang terlambat datang harus tunggu sebentar' nyang meusulet meuri bak ie muka. yang berdusta kentara pada wajah'

4.1.6 Klausa Pasif

Klausa pasif ialah klausa yang subjeknya bukan pelaku.

Contoh:

O)

(2)

(3)

(4)

nyang geudhot le guru cit jeuheut. yang dimarahi oleh guru memang nakal. nyang geubloe le ma kureueng got. yang dibeli oleh mama kurang baik' nyang jipujoe hana thee keudroe. yang dipuji/sanjung lupa daratan' nyang jiuji bunoe hana Moh. yang diuji tadi tidak lulus'

4.1.7 Klausa Nominal

Klausa nominal ialah klausa yang predikatnya terdiri dari nomina (kata benda).

Contoh:

(1) . . . nyang nyoe meuh Aceh, kon meuh London. ' . . yang ini mas Aceh, bukan mas London'

(2) . . . nyang jeh bang Ali, kon bang Lullah. ' . . yang itu bang Ali , bukan bang Dullah'

4,1.8. Klausa dengan Kata Sifat

Klausa dengan kata sifat ialah klausa yang predikatnya terdiri dari

kata sifat (ajektif)-

Contoh:

(1) . . . jeh nyang nadak baroe. ' . . Itu (orang) yang sakit parah kemarin'

Page 72: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

60

nyang teungeut nyan soe? yang ngantuk itu siapa? nyang raya bläh wie, rumoh Pak Amir. yang besar di sebelah kiri, rumah Pak Amir' nyang kaya teukabo. yang kaya takabur'

4.2. Struktur Frase

Yang dimaksud dengan frase ialah rangkaian atau rentetan dari dua kata atau lebih yang disusun secara gramatikal, tetapi rangkaian kata-kata tersebut tidak memiliki subjek atau predikat, seperti:

rumah besar, rumah makan, rumah kayu, rumah di ujung jalan

Bahasa Aceh memiliki struktur frase yang tidak berbeda dengan struk-tur frase bahasa Indonesia, yaitu yang diterangkan mendahului yang menerangkan.

Contoh:

Rumoh rayek 'rumah besar' D (yang diterangkan) M (menerangkan) D M

rumoh kayee 'rumah kayu' D M D M

Bahasa Aceh memiliki empat jenis frase, yaitu frase (1) nominal, (2) Verbal, (3) ajektif dan (4) numeral.

4.2.1 Frase Nominal (Noun Phrase)

a. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata benda (KB + KB) yang menunjukkan hubungan atributif.

Contoh:

rumoh kayee 'rumah kayu' keurusiawe 'kursi rotan' keude ija 'toko kain' euncien meuh 'cincin emas'

(3)

(4)

Page 73: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

61

b. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata sifat (KB + KS)

Contoh: buku baro 'buku baru' sikin tumpoi 'pisau tumpul' aneuk jeumot 'anak rajin' ujeun tunyai Tiujan lebat'

c. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata kerja (KB + KJ).

Contoh:

keubeue meukubang 'kerbau berkubang' ureueng khem 'orang ketawa' guda sipak 'kuda terjang' ureueng manoe 'orang mandi'

d. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata tambahan (KB + KT)

Contoh:

keude di keue 'kedai di depan' moto di likot 'mobil di belakang'

surat haba baroé 'surat kabar kemarin' aneuk dara di M/A:'anak gadis di kamar'

e. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penanya (KB + KP)

Contoh:

peng sipo 'uang siapa' ; jalan toh 'jalan mana' ureueng pane 'orang dari mana'; bajee biek toh 'baju yang bagaima-na'

f. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penunjuk (KB + KP).

Contoh:

bajee nyoe 'baju ini'; parang nyan 'parang itu' aneuk jeh 'anak itu'; pingan nyoe 'piring ini'

g. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penunjuk milik (KB + KM).

Page 74: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

62

Contoh: sipatu jih 'sepatu dia' (sepatunya) cuda Ion 'kakak saya' lakjoe malot 'Suami makcik' sikula kamoe 'sekolah kami'

h. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata bilangan (KB + KBIL )

Contoh:

bareh keudua 'baris kedua' ureueng rame 'orang banyak' uroe keupeuet' 'hari ke empat' aneuk phon 'anak pertama'

i. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penunjuk jenis (KB + KPJ).

Contoh: rumoh Aceh 'rumah Aceh' basa Cina 'bahasa Cina' adat Meulayu 'adat Melayu' tari Jawa 'tarian Jawa'

4.2.2 Frase Verbal

a. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + kata kerja (KK + KK), seperti:

duek preh 'duduk menanti' trok-trok 'ceumarot 'datang-datang memaki' teuka meugade 'datang mengemis' jak meunueb-nueb 'jalan membungkuk'

b. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + kata tambahan (KK + KT), seperti:

plueng bagah 'lari cepat' baca beurayek 'baca yang kuat' mat keukong 'pegang yang kuat' jak bacut-bacut 'jalan perlahan-lahan'

Page 75: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

63

c. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + frase kata depan, seperti:

tinggal di lua 'tinggal di luar' preh di yub 'tunggu di bawah'

d. Frase verbal terdiri dari kata kerja + kata sifat (KK + KS), seper-ti:

bi bacut 'berikan sedikit'; eet beuijó 'cat sampai hijau' adee beutho 'jemur sampai kering'

e. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + kata benda (KK + KB), seperti:

pajoh bu 'makan nasi'; koh kayee 'potong kayu'; sampoh broh 'me-nyapu sampah'; pinah keu deh 'pindah ke sana'; teuka di Medan 'da-tang dari Medan' keurusi bak ujong 'kursi di ujung'; minah u lua 'pindah ke luar'

f. Frase verbal yang terdiri dari kata Kerja + keterangan waktu (KK + KW), seperti:

preh siat 'tunggu sebentar'; jak trep 'pergi lama' teuka sabe 'datang selalu'; piyoh dua jeuem 'istirahat dua jam'

4.2.3 Frase Ajektifa

a. Frase ajkktif yang terdiri dari kata sifat + kata tambahan derjah idverb of degree), seperti:

saket that 'sakit sekali'; beungeh silagoina 'marah sekali'; brok that 'buruk sekali' leupah kong/kong lepah 'kuat sekali/amat kuat'

b. Frase ajektif yang terdiri dari kata sifat + kata sifat (KS + KS), seperti:

mirah tuha 'merah tua' puteh kuneng 'putih kuning' pijuetpanyang'\aims tinggi'; poneuk tuoe 'pendek gemuk'

c. Frase ajektif yang terdiri dari kata sifat + kata benda (KS + KI{) , seperti:

Page 76: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

64

kuneng bungong trueng 'kuning seperti bunga terung' ijo ie laot 'biru laut'; itam hueng ïiitam seperti kumbang pemakan kayu'

d. Frase ajektif yang terdiri dari kata sifat + kata tambahan (KS + KT), seperti:

mameh that 'manis sekali'; jeuheut meuleupoh 'jahat sekali' ubit lagoina 'kecil sekali'; ceudah that 'indah sekali'

4.2.4 Frase Numeral

a. Frase numeral yang terdiri dari kata numeral + kata benda (KN + KB), seperti:

dua boh 'dua buah'; saboh rumoh baro 'sebuah rumah baru' siploh droe ureueng Jawa 'sepuluh orang-orang Jawa' limong thon u keue 'lima tahun ke depan'

b. Frase numeral yang terdiri dari kata benda + kata sifat penentu atau determinative ajektife (KB + KSP)

Contoh:

saboh khong 'hanya satu'; dua sagai 'hanya dua'

peuet mantong 'hanya empat'; limong treuj 'lima lagi'

c. Frace numeral yang terdiri dari kata numeral + kata numeral

(KN + KN).

Contoh:

Ihee reutoh droe aneuk 'tiga ratus orang anak' nam ploh ( rupia ) 'enam puluh (rupiah).

4.3 Sistem Bilangan

Sistem bilangan dalam bahasa Aceh pada umumnya sama dengan sistem bilangan dalam bahasa Indonesia, yaitu dari satu sampai dengan sebelas dinyatakan dengan satu kata. Contoh:

sa 'satu' dua 'dua' Ihee 'tiga' . .. siblaih 'sebelas'.

Akan tetapi dalam bahasa Batak, misalnya mulai bilangan sebelas sudah lain sistemnya tidak lagi dinyatakan dengan satu kata.

Page 77: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

65

Contoh: -,

sada 'satu'; roa 'dua'; tolu 'tiga'; sapuluh 'sepuluh' Tetapi: sepuluh sada 'sepuluh (dan) satu sebelas' sapuluh, opat 'sepuluh (dan) empat belas dan sebagainya.

Sistem bilangan dalam struktur frase dalam bahasa Aceh baru dimulai dengan bilangan dan belas.

Contoh:

dua blaih 'dua belas'; thee blaih 'tiga belas' tujoh blaih 'tujuh belas' ; dua ploh 'dua puluh' dan seterusnya.

Dalam bahasa Aceh selain sistem bilangan tersebut di atas terdapat juga sistem bilangan seperti berikut.

a. Dengan menyebutkan pengurangan setengah dari satuan (kurang setengah).

Contoh:

teungoh dua 'satu setengah' (dua kurang setengah) teungoh limong 'empat setengah' (lima kurang setengah).

b. Dengan menyebutkan pengurangan setengah dari bilangan puluh-

an.

Contoh:

teungoh peut ploh 'tiga puluh lima' (empat puluh kurang setengah dari sepuluh). teungoh lapan ploh 'tujuh puluh lima'

c. Dengan menyebutkan pengurangan setengah dari seratus atau bilangan ratusan.

Contoh:

teungoh tujoh reutoh 'enam ratus lima puluh' (tujuh ratus kurang setengah dari seratus).

4.4 Pola Kalimat Dasar

Kalimat dasar dalam bahasa Aceh, seperti juga halnya dengan bahasa Indonesia, terdiri dari subjek yang diikuti oleh predikat (subjek diikat oleh predikat).

Page 78: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

66

Jenis kalimat dasar dalam bahasa Aceh adalah sebagai berikut.

1) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata kerja intransitif.

Ayah ceumangkoe 'Ayah menyangkul' Abang meurukok 'Abang merokok' Aneuk miet teungoh manoe '(Anak-anak sedang mandi)' Cuda ceumeucop 'Kakak menjahit'

2) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata benda.

Contoh:

Abang loh guree 'Abang saya guru' Macut jih bidan 'Makciknya bidan' Si usuh tukang sado '(Si) Yusuf kusir sado' Pak Salim Camat baro 'Pak Salim Camat baru'

3) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata sifat.

Contoh: Rumoh jih baro 'Rumahnya baru' Adek beungoh 'Adik marah' Ma mantong saket 'Ibu masih sakit' Ayah weueh that 'Ayah sedih sekali'

4) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti kata bilangan.

Contoh:

Yum buku nyoe seureutoh 'Harga buku ini seratus' Aneuk gobnyan baro baro dua 'Anak beliau baru dua' Panyang jih dua deupa 'Panjangnya dua depa'

5) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata tambah-

an.

Contoh:

Aneuk miet jeh pat 'Anak-anak di sana'

Jamee di lua 'Tamu di luar'

6) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata kerja transitif.

Page 79: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

67

Contoh: Ayah geubloe sileuweue wol 'Ayah membeli celana wol' Si Uma teungoh ji pot boh mamplam 'Umar sedang memetik mangga'

4.4.1 Kalimat Verbal

Kalimat verbal ialah kalimat yang subjeknya terdiri dari kata kerja.

Contoh:

Meurokok hana got 'Merokok tidak baik' Nyang seumipak lagee guda 'Yang menyepak kaya kuda' Tren u biang sithon sigo 'Turun ke sawah sekali setahun'

1) Kalimat Verbal Transitif.

Contoh:

Jeb te seupot adat Inggreh 'Minum teh sore hari kebiasaan orang Inggris'

Cok anoe lam krueng kon buet mangat 'Mengambil pasir di dalam sungai bukan pekerjaan enteng'

Meurunoe baha gob haroh saba 'Mempelajari bahasa orang lain/asing harus sabar'

2) Kalimat Verbal Intransitif

Meuawe kon buet seunang 'Merotan bukan pekerjaan yang mu -dah' Meuseudeukah jiyue le agama 'Bersedekah diperintah oleh agama'

3) Kalimat Transitif

Si Gam ka Iheuh ji koh naleung 'Anak itu sudah memotong rumput' Si Amin teungoh ji peugot layang 'Si Amin sedang membuat layang-layang' Si Minah ji tampoe breueh 'Si Minah menampi beras'

4) Kalimat aktif ialah kalimat yang subjeknya melakukan sesuatu:

Page 80: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

68

Si Rusli teungoh manoe 'Rusli sedang mandi' Cuda Midah geubaca hikayat 'Kak Midah membaca hikayat' Lem Musa geutulah surat keu adoegeuh 'Bang Musa menulis su-rat untuk adiknya' Cuda Rukiah teungoh meukeumah 'Kak Rukiah sedang berdan-dan'

5) Kalimat pasif ialah kalimat yang subjeknya bukan pelaku:

Dijee geubloe le ayah 'Baju dibeli oleh ayah' Keurusi ka jipinah le si Amat 'Kursi sudah dipindahkan oleh si Amat.' Sie ka jipayoh le mie 'Daging sudah dimakan oleh kucing' Aneuk nyan geupoh le yah jih''Anak itu dipukul ayahnya'

4.4.2 Kalimat Nominal

Kalimat nominal ialah kalimat yang subjeknya terdiri dari kata benda.

Contoh: lampoh lawang nyoe luah that 'Kebun cengkih ini luas sekali' Dotor Masan geubloe moto lom 'Dokter Hasan beli mobil lagi'

Musem ujeuen ka toe 'Musim hujan sudah dekat'

1) Kalimat nominal dengan predikat kata sifat:

Bang Ion nyang tuha beo-o that 'Abang saya yang tua malas sekali' Si Munah aneuk wa Midah saket sabe 'Si Munah anak Wak Midah sakit selalu' Ureueng Jeupang jinoe panyang-panyang 'Orang Jepang sekarang tinggi-tinggi' Ureueng Cina jeumot ngon himat 'Orang Cina rajin dan hemat'

2) Kalimat nominal dengan predikat kata benda*.

Mata Subang gata intan 'Mata kerabu anda intan' Nyang joh hikayat putroe Bungsu 'Yang itu hikayat putri bungsu'. Nyang di lua guru SMA 'Yang di luar guru SMA' Nyang trok bunoe kapai teureubang Pertamina 'Yang tiba tadi kapal terbang Pertamina'

Page 81: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

69

3) Kalimat nominal dengan predikat kata bilangan:

Contoh: A neuk gobnyan peuet droe 'Anaknya empat orang' Areuta toke Leman la that 'Harta toke Leman banyak sekali' Yum buku nyoe sireutoh rupiya 'Harga buku ini seratus rupiah'

Catatan:

Pada beberapa dialek (Pidie, Aceh Utara, dan Aceh Timur) /U/ pada akhir kata diucapkan /u a/; tabeu diucapkan /tabua/

Tentang status konsonan-konsonan ganda apakah dapat digolongkan se-bagai fonem tersendiri atau sebagai bunyi padu dari dua fonem konsonan yang berbeda masih diperlukan penelitian lebih lanjut sebab beberapa di antara konsonan ganda tersebut didapatkan pasangan minimalnya.

Page 82: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

70

Page 83: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

DAFTAR BACAAN

Djajadiningrat, R.A., Dusein. 1934. Atjehsch Nederlandsch Woordenbook. Batavia: Landsdrukkrij.

Glasson, H.A. 1966. ,4« Introduction to' Descriptive Linguistics. New York: Tanpa Penerbit.

Harris, Zelling S. Structural Linguistics. The University of Chicago Press. Hockett, Charles. F. 1967. A Course in Modern Linguistics. New York:

The Macmillan. Hurgroje Snouck, C. 1894. Atjehers. Jilid I. Batavia: Landsdrukkrij. Kraemer. J. 1931. Atjehsch Handwoordenboek, (Atjehsch-Nedcrlandsch).

Leiden: Voorheen E.J. Brill . Langen, K.H. Van. 1889. Atjehsch Taal 'Gravenhage, Martinus, Nijholff . Nida, Eugene A. 1942. Morphology: the Descriptive Analysis of Words.

The University of Michigan Press. Vriss, L.D. ngon Haji Abubakar. 1932. Lhee Saboh Nang. Den Haag,

Batavia: Groningen.

71

Page 84: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

72

LAMPIRA N 1

A.

E

C.

D.

DAFTAR KOSA KATA DASAR

Kata Ganti Orang

1. kee 'aku' 2. Ion 'saya' 3. kamoe 'kami' 4. geutanyoe 'kita' 5. kah 'kamu' (kasar 6. gata 'kamu (halus)' 7. awakkah 'kalian' 8. droeneuh 'anda' 9. jih 'ia' (dia)

10. awaknyan 'mereka' 11. gobnyan 'beliau' 12. droenuhnyan 'beliau'

Penunjuk Tempat/Arah

13. nyoe 'ini' 14y"e /eh 'itu'

Kata Tanya

15. peue 'apa' 16. soe 'siapa' 17. pai 'di mana'

Kata Penunjuk Jumlah

18. le 'banyak' 19. bandum 'semua' 20. diet 'sedikit'

Page 85: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

73

Kata

21. 22. 23 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.

Bilangan

sa 'satu' dua 'dua' Ihee 'tiga' peuet 'empat' limong 'lima' nam 'enam' tujoh 'tujuh' lapan 'delapan' sikureueng 'sembilan' siploh 'sepuluh' siblaih 'sebelas' duablaih 'dua belas'

Ukuran

46. 47. 48. 49.

rayek 'besar' paneuk 'pendek' ubi t 'kecil' rava 'besar'

33. 34 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.

Iheeblaih 'tiga belas' peuetblaih 'empat belas' limongblaih 'lima belas' namblaih 'enam belas' tujohblaih 'tujuh belas' lapanblaih 'lapan belas' sikureuengblaih 'sembilan belas' dua ploh 'dua puluh' dua plohsa 'dua puluh satu' dua ploh dua 'dua puluh dua' dua ploh Ihee 'dua puluh tiga' dua ploh peuet 'dua puluh empat dua ploh limong 'dua puluh lima'

Orang

50. ureueng agam 'laki-laki' 51. ureueng inong 'perempuan' 52. ureueng 'orang'

Tanaman dan Bagiannya 53. bak 'pohon' 54. bijeh 'benih' 55. on 'daun' 56. ukheu 'akar' 57. kulet kayee 'kulit pohon'

Binatang

58. euengkot 'ikan' 59. cicem 'burung' 60. keubeue 'kerbau'

61. leumo lembu' 62. gutee 'kutu'

Page 86: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

74

Bagian badan 63. kulet 'kulit' 64. asoe 'daging' 65. «'e'daging yang sudah 66. darah 'darah' 67. tuleueng "'tulang' 68. gapah 'lemak' 69. lungke 'tanduk' 70. iku 'ekor' 71. bulee 'bulu' 72. ok 'rambut' 73. ulee 'kepala ' 74. geulinyueng 'telinga' 75. mata 'mata'

76. hidong 'hidung' 77. babah 'mulut'

dipotong' 78. gigoe 'gigi' 79. lidah 'lidah' 80. susoh 'cakar' 81. gaki 'kaki' 82. tuot 'lutut' 83. jaroe 'tangan' 84. pruet 'perut' 85. takue 'leher' 86. mom 'susu' 87. jantong 'jantung' 88. hate 'hati'

Penginderaan dan Perbuatan

89. jeb ie 'minum' 90. pajoh bu 'makan' 91. kap 'gigit' 92. kalon lihat' 93. deungo 'dengar' 94. teupeue 'tahu' 95. eh 'tidur'

96. mate 'mati' 97. raba 'raba' 98. com 'cium' 99. rasa (me-) 'rasa'

100. manoe 'mandi'

Posisi dan Gerakan

101. meulangue 'berenang' 102. jak 'berjalan' 103. trok 'datang' 104. balek-balek 'berbaring' 105. duek 'duduk' 106. dong 'berdiri' 107. jok 'beri'

M. Kegiatan Lisan 108. peugah haba 'berkata' 109. meusah 'berbisik' 110. yub babah 'bersiul' 111. beuet 'mengaji'

Keadaan Alam

112. mata uroe 'mata hari' 113. buleuen 'bulan'

114. bintang 'bintang' 115. ie 'air'

Page 87: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

75

116. ujeuen 'hujan' 117. batee 'batu' 118. anoe 'pasir' 119. tanoh 'tanah' 120. awan 'awan' 121. asap 'asap' 122. apui 'api' 123. abee 'abu'

O. Warna

124. mirah 'merah' 125. ijo 'hijau' 126. kuneng 'kuning' 127. puteh 'putih' 128. hitam 'hitam' 129. keulabee 'kelabu' 130. kureng 'loreng'

P. Periode Waktu 131. malam 'malam' 132. cot uwe 'siang' 133. beungoh 'pagi' 134. supot 'sore'

Q. Keadaan

135. seu uem 'panas' 136. sijuek 'sejuk' 137. peunoh 'penuh' 138. baro 'baru' 139. got 'baik' 140. bulat 'bulat' 141. tho 'kering'

R. Arah 142. tunong 'selatan' 143. baroh 'utara' 144. barat 'barat' 145. timu 'timui'

S. Kekerabatan

146. abi/abu/ayah 'ayah' 147. ma/mi 'ibu' 148. cupo/cuda 'kakak perempuan 149. polem/abang 'kakak laki-laki' 150. apa/yah cut 'paman' 151. cua/uak 'wak' 152. cupo/ma cut 'bibi' 153. abi chik 'kaicek' 154. ma chik 'nenek' 155. cuco 'cucu' 156. pami 'ipar'

T. Perangai

157. weueh 'sedih' 158. bungeh 'marah' 159. seu u/seunang 'gembira' 160. malee 'malu' 161. beuhe 'berani'

U. Bagian Rumah

162. rumoh 'rumah' 163. pinto 'pintu' 164. tingkap 'jendela' 165. bubong 'atap' 166. aleue 'lantai'

V. Lain-lain

167. hana 'tidak' 168. Kumeupoh 'membunuh' 169. teutong 'terbakar' 170. /alan/rot 'jalan' 171. gunong 'gunung'

n: nan nama 173. bah itck 'telur itik '

Page 88: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

76

LAMPIRA N 2

REKAMAN CERITA RAKYAT DAN TERJEMAHANNYA

HABA PEULANDOOK

Bak siuroe, bak geujak-jak po peulendook meurumpok teuk ngon sipoot. Jadi kheun po sipoot: ho tajak da peulandook? Pèue peureulu tatanyong? Ooh. . meunoe, ma peue salah teuma? Kon, loon tanyong sabab pakon loon teupeue droe neuh ureueng carong that, dalam sigala hai droe neuh carong. Teuma peue meu keusud? Hai peue-peue na meukeusud bak droe neuh. Oo. . meungnyo meunan meunoe: booh tameuteuga-teuga plueng inoe. Teumakon ka jipuwayang, sebab jiteuepeu bahasa sipoot bunoe hanjeuet jiplueng. Tumeuteuga-teuga plueng? Oo. . . jeuet. Meunan loon lakee tempo Ihee uroe, kheun sipoot. Jeuet. Pajan neuteuka? Uroe nyoe uroe Jumeu'at, Sabtu, Minggu, uroe Seuna-nyan meuteuka keunoe poh dumnoe. Ka jeuet eunteuk bak watee uroe Seuna nyan, ka trook janji nyan ka keuh geuteuka treuk po peulandook Meungnyo meunan booh jinoe tamulai. Mulai teruk. Bek ilee, jinoe tanyoe han jeuet han tapeuget tarooh. Peue tarooh meungnyo taloo loon, dan peue tarooh meungnyo meunang gata.

Meungnyo taloo loon kheun peulandook, gajah loon bi keu gata saboh, meungnyo taloo loon kheun po sipoot kakeuh droeneuh kuasa. Nyoe mulai bineh krueng nyoe trooh usare nyan atra droe neuh bandum. Supaya kamoe peuenyang kamoe neuk peuget payah meulakee bak droe neuh raja. Kamoe angkat droe neuh jeuet keu raja sinoe Ooh ka cocok. Meungnyo meunan booh mulai treuk Ka, sa, dua, Ihee, ka mulai. Ohbhan geuplueng po peulandook, sigo hek bunoe, geudong geupiyooh. ho teuh

'ka? Nyoe pat uloon. Kira-kira sijeungkai dikeue. Hai aneuk sibudook, dumnan kuplueng asai jih cit ukeue. Geuplueng lomn sigo hek teuk geuplueng, geutanyong pat teuh. Nyoe pat loon. Mantong sit dikeue jih. Meunan keuh hasil jih, terus menerus, gobnyan ka hek siteungoh mate, gobnyan teutap di keue, meungnyo meunan sipoot keuh nyang meunang, kheun peulandook. Meungnyo meunan ka keuh taloo loon, maka pat tateurimong gajah? Oo. . . meunoe: Na saboh lubook dan bak lubook nyan na saboh buket. Buket nyan curam that u lubook nyan. Nyan keuh keunan kamoe teurimong, sebab meungnyo neubri gajah keukamoe keunan tapeuduek, lam labook nyan. Hinan keuh kamoe rame-rame kamoe peuget kanduri. Kakeuh beudueh

Page 89: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

77

peulandook ngon pikeran, walaupun gobnyan hana dumnan buah pikeran gobnyan le siribee macam bangsa-bangsa laen. Tapi 'on trookngon sipoot taloo gobnyan. Teuma sungguhpun meunan janji han geumungkir nyan gajah nyan geubri. Geujak teruk jak pakat gajah. 'Oh trooh keudeh, hai get that saboh peuni Yooh. Pat, jeh di ateueh buket pulan, diyub na krueng ngon dumpeue di ateueh nyan na saboh batee, sinan mangat that ta eh-eh. Peumandangan pih got, dumpeue got, angen seupoi-seupoi basah. Ooh kagotkheun gajah. Beudueh jak teuh keudeh jak eh. Phoon-phoon geueh peulandook bak bineh gajah, gajah rot blah deh. 'oh ka trooh teungoh malam, meugeuminah teuk da peulandook, meugeugisatreuk. Alah, ka rab root kuh, seuK keudeh lom. Ka keuh geuseuk bacut di gajah. Bacut treuk karab root kuh, teseuk keudeh lom, geuseuk bacut treuk, kira-kira na padum go seuk, bhum root, nyan geukheun treuk: nyan da sipoot, peue nyang loon janji ngon gata, ka loon bri, nyan hukoom gata. Nyan keuh kira-kira jih, hasil dari pembicaraan bunoe nyang ditujukan ke-upada aneuk miet ialah geutanyoe bek terlampau raya that peugah, bek le that peue tepeugah. Ibarat gajah übe nan raya dan peulandook ube noe ubit dapat jipeungeut uleh peulandook.

Terjemahan:

Pada suatu hari, ketika pelanduk sedang berjalan-jalan bertemulah dia dengan siput. Jadi, kata siput, ke mana Anda pergi Kanda pelanduk? Apa perlunya kamu tanyakan. O. . . begini apa salahnya? Bukan, saya tanyakan karena Anda terkenal kepintarannya. Dalam segala persoalan Anda pintar. Kalau begitu, apa maksudnya? Hai, apa maksud yang ada pada Anda. Oh kalau begitu begini. Biarlah kita coba kekuatan dalam lari. Bukankah dia sudah diketahui bahwa siput tadi tidak kuat lari? Kita adu lari. Ya boleh.

Kalau begitu saya minta tempo tiga hari, kata siput. Boleh kapan kamu datang. Hari ini, hari Jum'at, Sabtu, Minggu, hari Senin kamu datang kemari jam sekian. Nanti ketika hari Senin tetap seperti janji, datanglah pelanduk. Kalau demikian, mari kita mulai. Mulailah. Jangan dulu, sebelum-nya kita lebih dahulu membuat taruhan. Apa taruhannya, kalau kamu kalah, apa-apa taruhannya seandainya saya kalah.

Kalau saya kalah, kata pelanduk, gajah saya kasih untukmu seekor. Kalau saya kalah, kata siput, sudahlah Anda berkuasa mulai dari pinggir sungai ini sampai seterusnya kepunyaan Anda semua. Apa saja yang ingin kami lakukan harus mendapat persetujuan Anda dulu karena Anda, raja di sini, kami angkat Anda menjadi raja di sini.

Page 90: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

78

Oh . . . cocok. Kalau begitu mari kita mulai. Sudah . . . satu . . . dua . . . tiga . . . sudah mulai. Sesudah lari pelanduk sekali lelah berhenti beristirahat. Sudah sampai ^e mana? Di sini saja. Kira-kira satu jengkal di depan. Hai anak celaka. Begitu cepat saya lari, masih juga dia di depan. Dia lari lagi, sekali capek lagi, dia tanya di mana kamu. Di sini saya. Masih juga dia di depan. Demikianlah hasilnya terus-menerus, dia sudah lelah setengah mati, siput tetap di depan.

Kalau demiiJan, siputlah yang menang. Kata pelanduk, kalau demikian sudahlah saya kalah. Maka di mana kamu terima gajah? Oh. . . begini. Ada sebuah lubuk dan dekat lubuk itu ada sebuah bukit. Bukit. Bukit itu sangat curam ke dalam lubUiC itu.

Apakah saya terima, sebab kalau dihadiahkan gajah kepada kami, di situlah diletakkan dalam lubuk itu. di situlah.

Di sanalah saya terima, sebab kalau dihadiahkan gajah kepada kami, di situlah diletakkan dalam lubuk itu. Di situ lah kami ramai-ramai selenggarakan kenduri. Sudahlah bangun pelanduk, dengan berbagai pikiran karena sebelum itu tidak pernah mengalami kekalahan dari bangsa lain sebab dikenal beribu buah pikirannya. Tetapi sesampainya dengan siput, dia bisa kalah.

Tetapi sungguhpun demikian, janjinya tidak akan mungkir yang gajah itu tetap dia berian. Pergilah dia mengajak gajah. Sesampai di sana, hai baik sekali di sana sebuah tamasya . . . Di mana? Di atas bukit pulan, di bawah ada sungai, dinginnya bukan kepalang dan di atasnya ada sebuah batu. Di situ enak sekali tidur. Pemandangan juga baik, segalanya bagus, angin sepoi-sepoi basah. Oh . . . baiklah, kata gajah. Bangun dan naiklah.

Mula-mula tidur pelanduk di pinggir dan gajah sebelahnya. Setelah sampai tengah malam, pindahlah pelanduk bergeser tempat tidur. Alah hampir jatuh, tolong geser sedikit, geser sedikit lagi. Kira-kira ada beberapa kali geser lagi, jatuhlah gajah itu ke bawah. Dikatakanlah, nah siput, apa yang sudah saya jani dengan kamu kelak saya penuhi, itu hukum kamu. Inilah kira-kira ceritanya.

Hasil pembicaraan tadi ditujukan kepada anak-anak ialah bahwa kita jangan terlalu banyak bicara, jangan terlalu banyak yang dibicarakan, tetapi ikbarnya ialah ibarat gajah sebesar itu dan pelanduk begitu kecil dapat ditipu oleh pelanduk.

Page 91: Struktur Bahasa Aceh - STKIP BBG Banda Aceh...4.12 Klausa Verbal Transitif. 57 4.23iKlausa Verbal Intransitif 58 4.1.4 Klausa Transitif 58 4.1.5 Klausa Aktif 58 4.1.6 Klausa Pasif

I