strategi pemasaran sayuran hidroponik pada felaza

97
STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA HIDROPONIK DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI KOTA JAMBI Skripsi OLEH ROBBI BINUR NIM : EES.150845 PEMBIMBING : Dr. Rofiqoh Ferawati, S.E.M.EI Mohammad Orinaldi, S.E.,M.S.Ak JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK

PADA FELAZA HIDROPONIK DALAM MENGHADAPI

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI KOTA JAMBI

Skripsi

OLEH

ROBBI BINUR

NIM : EES.150845

PEMBIMBING :

Dr. Rofiqoh Ferawati, S.E.M.EI

Mohammad Orinaldi, S.E.,M.S.Ak

JURUSAN EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2019

Page 2: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA
Page 3: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA
Page 4: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA
Page 5: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

v

MOTTO

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah

kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”. (Q.S An-Nisaa [4] ayat 29)1

1 Al-quran digital QS. An-Nisaa [4] : 29

Page 6: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

vi

PERSEMBAHAN

ب س ب ب الر س مب الر ب س ب

Dengan rahmat Allah SWT

Karya tulis ini, Penulis persembahkan kepada

Kedua orang tuaku ayahanda M.toyib dan ibunda Misnar yang sangat ku cintai

dan ku sayangi yang telah membesarkan ku dengan penuh kasih sayang, yang

selalu memperhatikanku di setiap waktunya, dan yang telah mendidik serta selalu

memberikan motivasi dan memenuhi segala keperluan ku selama ini sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini, serta saudara-saudaraku yg sangatku sayangi

Kurniawati, Yusrotul Aini dan Fathur Rahman serta keponakan ku Talita Ulfa dan

Iqbal yang aku banggakan.

Kemudian rasa terimakasih yang tak terhingga kepada, Bpak Eja Armaz Hardi,

Patnerku Novita Sari, Aslahul Umam, Teman-Teman GIS KSPM UIN STS

Jambi, teman-teman dari Komunitas Investasi, Komunitas Hidroponik, dan

teman-teman seperjuanganku Dwy, Hendri, Robby, Rey, Irman, Khusen, Rezi,

Arjun, Mukti, Sumini, Devi, Suggianti dan seluruh anggota lokal H yang tidak

bisa di sebut satu persatu untuk empat tahun yang berharga ini.

Akhirnya kepada allah SWT penulis mndoakan semoga mereka semua

dilapangkan rizkinya di ijabah setiap do‟a dan permohonannya,

serta tercapai cita-cita dan keinginannya

Amin ya robbal a‟lamin...

Page 7: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman dalam meningkatkan pemasaran sayuran hidroponik serta

menentukan strategi pemasaran sayuran hidroponik pada Felaza Hidroponik di

Kota Jambi. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskripsi dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi

strategi peningkatan pemasaran sayuran hidroponik berada pada kuadran I, yang

berarti kekuatan yang dimiliki Felaza Hidroponik di kota jambi dalam pemasaran

sayuran hidroponik lebih besar dari pada kelemahan, dan memiliki peluang yang

lebih besar dari ancaman dalam upaya pengingkatan pemasaran. Rekomendasi

strategi yang diberikan adalah strategi Agresif, artinya memanfaatkan kekuatan

dan peluang yang dimiliki oleh Felaza Hidroponik untuk mengatasi kelemahan

dan ancaman yang ada melalui pemasaran industri 4.0. Secara rinci terdapat 20

alternatif strategi yang dapat dilakukan yang terdiri dari strategi SO, strategi WO,

strategi ST, strategi WT.

Kata Kunci : sayuran hidroponik, faktor internal dan eksternal, strategi

pemasaran, SWOT, industri 4.0.

Page 8: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

viii

KATA PENGANTAR

Alamdulillah puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah memberikan kita rahmat kesehatan dan kekuatan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula kita

sampaikan solawat serta salam kepada arwah junjungan alam nabi besar

Muhammad saw karena berkat jasa beliau lah yang telah membawa kita dari

zaman jahiliah kezaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan sperti yang kita

rasakan saat ini. Dengan kemudahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik pada Felaza

Hidroponik dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Di Kota Jambi”.

Skripsi ini merupakan suatu kajian ekonomi tentang strategi yang dilakukan

oleh para petani hidroponik terutama pada felaza hidroponik dalam

mengembangkan usahanya terhadap pengaruh baik pengaruh internal dan

eksternal dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang berkembang pada saat ini.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas

penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut

membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN STS Jambi.

3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, Bapak Novi Mubyarto, SE., ME, dan Ibu Dr.

Halimah Dja‟far, S.Ag., M.Fil.I, selaku pembantu Dekan I,II,III di

lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

Page 9: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

ix

4. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Ibu G.W.I Awal Habibah, M.E.Sy, selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN STS Jambi.

5. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.M.EI dan Bapak Mohammad Orinaldi

SE.,M.AK, Selaku Pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

8. Bapak dan Ibu pimpinan. Anggota di Felaza Hidroponik yang telah

membantu peneliti dalam pengumpulan data dan wawancara sehingga

skripsi ini dapat diselsaikan dengan baik.

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, September 2019

ROBBI BINUR

EES.150845

Page 10: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 9

E. Batasan Masalah ................................................................................... 10

F. Kerangka Teori ..................................................................................... 10

G. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 34

H. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 36

Page 11: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

xi

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitan .............................................................. 37

B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 37

C. Jenis Dan Sumber Data ........................................................................ 38

D. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 40

E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 42

F. Metode Analisis Data ........................................................................... 43

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Felaza Hidroponik ................................................. 46

B. Visi Dan Misi Felaza Hidroponik ........................................................ 47

C. Produk – Produk Felaza Hidroponik .................................................... 47

D. Struktur Organisasi Felaza Hidroponik ................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA

A. Faktor – Faktor Strategis Pada Felaza Hidroponik .............................. 53

B. Faktor Internal Yang Mempengaruhi Felaza Hidroponik .................... 53

C. Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Felaza Hidroponik ................. 58

D. Penentuan Alternatif Strategi Peningkatan Pemasaran

Sayuran Hidroponik ............................................................................. 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...........................................................................................

.............................................................................................................. 72

B. Saran .....................................................................................................

.............................................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 12: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran .................................................... 37

GAMBAR 2.2 Diagram Analisis Swot ........................................................... 45

GAMBAR 3.1 Bagan Struktur Organisasi ...................................................... 53

Page 13: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL I.I Luas Tanaman Perkebunan .......................................................... 2

TABEL I.2 Luas Tanaman Hortikultura ......................................................... 3

TABEL 1.3 Data Penjualan Sayuran Hidroponik 2016 .................................. 7

TABEL I.4 Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................. 34

TABEL 3.1 Produk-Produk Felaza Hidroponik .............................................. 49

TABEL 3.2 Data Penjualan Sayuran Hidroponik 2016 - 2019 ....................... 50

TABEL 4.1 Alternatif Pemasaran Sayuran Hidroponik .................................. 67

Page 14: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sendiri merupakan Negara agraris yang memiliki potensi besar

dalam sektor pertanian luasnya lahan yang tersedia dan tingkat kesuburan lahan

yang tinggi. Arti pentingnya pertanian adalah sebagai lapangan pekerjaan bagi

warga Negara khususnya di Indonesia, karena Indonesia memiliki lahan yang

subur untuk pertumbuhan tanaman pangan dan holtikultura. Penurunan luasan

lahan pertanian di Indonesia akibat konversi dari sektor pertanian ke sektor bukan

pertanian menyebabkan kegiatan budidaya pertanian mengalami kendala dalam

penyediaan lahan. Tentu saja hal ini berdampak buruk bagi peningkatan kuantitas

produksi pertanian, khususnya pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.2

Kondisi lahan pertanian yang kian hari semakin berkurang, semantara disisi

lain kebutuhan pangan dari hasil pertanian semakin meningkat, mendorong sektor

pertanian untuk mengatasi kendala tersebut dengan meningkatkan penerapan

pertanian lahan sempit. Di Provinsi Jambi sendiri ketersedian lahan untuk

tanaman hortikultura sudah semakin menipis dikarenakan banyaknya masyarakat

yang lebih memilih membuka lahan-lahan untuk perkebunan seperti perkebunan

karet, kelapa sawit, kopi, pinang, kelapa dan lain-lain. Hal ini menyebabkan

semakin berkurangnya lahan untuk tumbuhan hortikultura. Berikut luas dari

beberapa perkebunan di Provinsi Jambi pada tahun 2017.

2 Fanema Gabrieli M, “Analisis Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik Di Kota Medan,”

Skripsi Universitas Sumatra Utara, (2017), Hal.1.

Page 15: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

2

Tabel 1.1

Luas Tanaman Perkebunan Berdasarkan Jenis Tanaman Di Kabupaten/Kota

Pada Tahun 2017 Di Provinsi Jambi.

Wilayah

Luas Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman

Kabupaten/Kota (Hektar)

Tahun 2017

Kulit

kayu

manis

Tea Kelapa Kopi Sawit Pina

ng Karet

PROVINSI JAMBI 45924 1863 118341 26660 49798

4 779

66913

5

KERINCI 40687 1860 42 11127 94 553 1880

MERANGIN 4282 - 1542 75 68714 39 13912

3

SAROLANGUN 580 - 597 23 35492 - 12712

5

BATANGHARI - - 345 95 52206 6 11356

6

MUARO JAMBI - - 894 2610 97749 77 55915

TANJUNG

JABUNG TIMUR - - 54755 3323 94344 - 9511

TANJUNG

JABUNG BARAT - - 58521 179 33872 8 7768

TEBO - - 913 536 59468 - 11245

8

BUNGO 54 - 728 - 56045 - 10178

9

KOTA JAMBI - - - 969 - - -

KOTA SUNGAI

PENUH 321 3 4 7723 - 96 -

Sumber: BPS Kota Jambi Tahun 2017

Dari tabel 1.1 diatas dapat kita pahami bahwa luas dari beberapa sektor

perkebunan di Propinsi Jambi sudah lebih dari 1,3 juta hektar perkebunan belum

termasuk perkebunan-perkebunan yang lainnya lagi. Sedangkan luas tanaman

hortikultura di Provinsi Jambi hanya beberapa hektar saja. Berikut data luas

tanaman hortikultura di Provinsi Jambi pada tahun 2017.

Page 16: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

3

Tabel 1.2

Luas beberapa Tanaman Hortikultura Berdasarkan Jenis Tanaman

di Kabupaten/Kota pada Tahun 2017 di Provinsi Jambi.

Wilayah

Luas Tanam Jenis Sayuran Kab/Kota (Hektar)

Bawang

Merah Cabai Kentang Kubis Petsai Lainnya

2017 2017 2017 2017 2017 2017

Provinsi Jambi 1465 7776 4834 1141 448 11340

Kerinci 1351 4554 4482 1014 120 2716

Merangin 52 1326 308 125 0 2937

Sarolangun 0 351 0 0 0 706

Batang Hari 2 221 0 0 0 299

Muaro Jambi 5 404 0 0 43 850

Tanjung Jabung

Timur 0 232 0 0 0 354

Tanjung Jabung

Barat 0 187 0 0 0 290

Tebo 0 157 0 0 0 1249

Bungo 0 174 0 0 105 945

Kota Jambi 3 21 0 0 0 670

Kota Sungai

Penuh 52 134 44 2 7 324

Sumber: BPS Kota Jambi Tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.1 Terlihat, sektor perkebunan jauh lebih luas dari pada

sektor hortikultura. Luas pertanian sektor hortikultura hanya sekitar 27 ribu hektar

saja. Sedangkan sektor perkebunan lebih dari 1,3 juta hektar. Jadi semakin

menipisnya lahan untuk pertanian maka di butuhkan suatu inovasi yang baru yang

bisa mencukupi kebutuhan akan tanaman pangan.

Berkaitan dengan hal ini, kegiatan produksi tanaman pangan di Indonesia

hingga saat ini sudah relatif berkembang dimana sudah banyak digunakan

teknologi budidaya yang berhasil di adopsi dari negara-negara maju. Diantaranya,

Page 17: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

4

sistem pertanian lahan sempit yang saat ini di terapkan adalah sistem budidaya

secara hidroponik.

Hidroponik atau istilah asingnya Hyroponics, adalah istilah yang digunakan

untuk menjelaskan beberapa cara becocok tanam tanpa menggunakan tanah

sebagai tempat menanam tanaman.3 Prinsip-prinsip dasar hidroponik sebenarnya

sudah dikenal tiga abad lampau. Negara asalnya secara pasti tidak dapat diketahui.

Tapi yang jelas pada tahun 1669, di Inggris hidroponik telah di uji coba di

laboratorium. Pada tahun 1850, dinegara Sakura, Jepang, prinsip dasar hidroponik

telah memasuki laboratorium dan saat itu masih terbatas untuk sekedar penelitian

di Iwo Jimadan kepulauan Wake di Pasifik.4

Sementara itu pengambangan hidroponik di indonesia memiliki peluang

yang baik untuk mengisi kebutuhan dalam negeri maupun merebut peluang

ekspor. Penduduk kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan maupun

kota besar lainnya memiliki kecenderungan untuk memperbaiki kualitas hidup

mereka. Penggunaan produk-produk berkualiatas memberikan rasa nyaman bagi

penggunanya. Pasar-pasar modern menjadi ciri khas tentang tuntutan akan produk

yang berkualitas bukan lagi produk yang banyak namun asal, tapi produk yang

bersih dan kontinuitas tinggi.

Sayuran yang dihasilkan dengan teknologi hidroponik memiliki kualitas

lebih baik dibandingkan sayuran konvensional. Pada tahun 1994 sebuah tes

pernah dilakukan oleh kelompok Investigasi dari Laboratorium Teknologi

Tanaman Universitas San Jose California, untuk mengetahui kandungan vitamin

3 Pinus Lingga, Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah, (Jakarta:Penebar Swadaya,

1992), Cet. 8 Hal.1. 4 Ibid, hal. 2

Page 18: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

5

dan mineral yang terkandung dalam hasil tanaman hidroponik dibandingkan

dengan hasil tanaman yang di budidayakan secara konvensional. Hasilnya

menunjukan bahwa tanaman hasil hidroponik memilki vitamin dan mineral yang

secara signifikan lebih tinggi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia

dibandingkan dengan pola konvensioanal maupun organik.5

Namun, sayuran hidroponik memiliki harga jual yang lebih mahal

dibandingkan dengan sayuran konvensional. Misalnya saja, selada hidroponik

dijual di Supermarket dengan harga lebih kurang Rp35.000,- namun di pasar

tradisional, selada konvensional hanya dihargai sekitar Rp5.000,- hingga

Rp7.000,-. Oleh karena itu, segmen pasar yang dituju umumnya masyarakat

kalangan ekonomi menengah ke atas. Apabila 10 persen saja penduduk Indonesia

memilih produk yang berkualitas dan bersih, berarti ada sekitar + 25 juta

penduduk yang membutuhkan produk hidroponik setiap harinya. Menteri

Perencanaan Pembangunan Nasiaona (PPN) / kepala Bappenas Bambang

Brodjonegoro mengatakan, saat ini jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia

tercatat 40 juta jiwa dari total penduduk 260 juta jiwa.6

Pemasaran produk hidroponik tidak bisa langsung dipasarkan seperti

sayuran sayuran pada umumnya yang dipasarkan di pasar tradisional. Tidak pula

dipasarkan dilapak-lapak terbuka. Hal ini dikarenakan sebelum dipasarkan dan

menunggu proses distribusi, sayuran hidroponik disimpan dalam suhu ruang

terlebih dahulu. Produk hidroponik sayuran ini biasanya dipasarkan ke

5 Lora triana, “kajian usaha tani sayuran hidroponik di kota padang”, penelitian riset dasar

universitas andalas padang (2017) hal.17 6 “Penduduk Kelas Menengah RI Di Prediksi Tembus 200 Juta Jiwa Di 2045,”

Http://m.detik.Com, Akses 9 Februari 2019

Page 19: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

6

supermarket dan hotel. Jalur pemasaran hidroponik dimulai dari petani

hidroponik, kemudian dijual ke perantara atau distributor seperti market dan

terakhir dibeli oleh konsumen. Distributor inilah yang mempunyai kontrak

kerjasama dengan pengusaha hidroponik.7

Di Kota jambi, pasar hidroponik masih tergolong sedikit. Hal ini terlihat

dari tidak semua pusat perbelanjaan menyediakan sayuran hidroponik. Hal ini

disebabkan karena adanya kelangkaan terhadap sayuran hidropopnik. karena,

masih sedikitnya petani sayuran hidroponik yang memproduksi sayuran

hidropoik.8 Setelah peneliti melakukan pra survei, dapat diketahui di Felaza

Hidroponik pada memproduksi sayuran jenis sawi, selada, kangkung, dan pakcoy.

Namun pada tahun selanjunya Felaza Hidroponik tidak memproduksi sayuran

berjenis kangkung dan slada. Karena sedikitnya peminat dan banyaknya

masyarakat umum lebih memilih sayuran konvensional dari pada sayuran

hidroponik jenis kangkung dan slada. Felaza Hidroponik hanya akan

memproduksi sayuran-sayuran tersebut jika ada konsumen yang memesannya

terlebih dahulu. Melainkan dengan sawi, minat mayarakat cukup tinggi terhadap

sayuran hidoponik berjenis sawi ini. Sehingga Felaza Hidroponik selalu

memproduksi sayuran ini secara terus menerus.

Berikut data penjualan sayuran hidroponik pada Felaza Hidroponik di tahun

2016-2017 :

7 Fanema Gabrieli M, “Analisis Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik Di Kota Medan,”

skripsi universitas Sumatra utara, (2017), hal.1. 8 Wawancara Dengan Bapak Halim Salah Satu Pemilik Usaha Hidroponik Di Kec. Kenali

Besar Sabtu, 12 Februari 2019

Page 20: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

7

Tabel 1.3

Data Penjualan Sayuran Hidroponik di Felaza Hidroponik pada Tahun

2016-2017

NO BULAN

JENIS SAYURAN PENDAPAT

AN

PERBULAN

PAKCOY KAYLAN

Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah

1 Oktober 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000

Rp

8,650,000

2 November 245

Rp

25,000

Rp

6,125,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000

Rp

8,675,000

3 Desember 260

Rp

25,000

Rp

6,500,000 79

Rp

30,000

Rp

2,370,000

Rp

8,870,000

4 Januari 240

Rp

25,000

Rp

6,000,000 76

Rp

30,000

Rp

2,280,000

Rp

8,280,000

5 Februari 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000

Rp

8,650,000

6 Maret 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 82

Rp

30,000

Rp

2,460,000

Rp

8,710,000

7 April 243

Rp

25,000

Rp

6,075,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000

Rp

8,475,000

8 Mei 247

Rp

25,000

Rp

6,175,000 81

Rp

30,000

Rp

2,430,000

Rp

8,605,000

9 Juni 245

Rp

25,000

Rp

6,125,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000

Rp

8,675,000

10 Juli 246

Rp

25,000

Rp

6,150,000 83

Rp

30,000

Rp

2,490,000

Rp

8,640,000

11 Agustus 252

Rp

25,000

Rp

6,300,000 79

Rp

30,000

Rp

2,370,000

Rp

8,670,000

12 September 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 75

Rp

30,000

Rp

2,250,000

Rp

8,500,000

TOTAL

Rp

74,450,000

Rp

28,950,000

Rp

103,400,000

NO BULAN

JENIS SAYURAN PENDAPAT

AN

PERBULAN

KANGKUNG SELADA

Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah

1 Oktober 50

Rp

20,000

Rp

1,000,000 40

Rp

30,000

Rp

1,200,000

Rp

2,200,000

2 November 50

Rp

20,000

Rp

1,000,000 35

Rp

30,000

Rp

1,050,000

Rp

2,050,000

3 Desember 54

Rp

20,000

Rp

1,080,000 36

Rp

30,000

Rp

1,080,000

Rp

2,160,000

4 Januari 56

Rp

20,000

Rp

1,120,000 34

Rp

30,000

Rp

1,020,000

Rp

2,140,000

5 Februari 54

Rp

20,000

Rp

1,080,000 37

Rp

30,000

Rp

1,110,000

Rp

2,190,000

6 Maret 43

Rp

20,000

Rp

860,000 36

Rp

30,000

Rp

1,080,000

Rp

1,940,000

7 April 45

Rp

20,000

Rp

900,000 40

Rp

30,000

Rp

1,200,000

Rp

2,100,000

8 Mei 50

Rp

20,000

Rp

1,000,000 36

Rp

30,000

Rp

1,080,000

Rp

2,080,000

Page 21: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

8

9 Juni 45

Rp

20,000

Rp

900,000 35

Rp

30,000

Rp

1,050,000

Rp

1,950,000

10 Juli 40

Rp

20,000

Rp

800,000 30

Rp

30,000

Rp

900,000

Rp

1,700,000

11 Agustus 37

Rp

20,000

Rp

740,000 30

Rp

30,000

Rp

900,000

Rp

1,640,000

12 September 35

Rp

20,000

Rp

700,000 30

Rp

30,000

Rp

900,000

Rp

1,600,000

TOTAL

Rp

11,180,000

Rp

12,570,000

Rp

23,750,000

Sumber : Arsip Felaza Hiroponik

Dari tabel 1.3 ini dapat kita lihat bahwa penjualan sayuran jenis kangkung

dan slada hidroponik mengalami penurunan dari bulan kebulan sehingga Felaza

Hidroponik berhenti untuk memproduksi kangkung dan slada.

Pemasaran sayuran hidroponik di Felaza Hidroponik inipun hanya ke

Jamtos dan menunggu konsumen untuk membeli produk sayuran hidroponik yang

di usahakannya. Padahal Felaza Hidroponik merupakan salah satu produsen

sayuran hidroponik terbesar di kota jambi, karena selain memproduksi sayuran-

sayuran hidroponik, Felaza Hidroponik juga menjual peralatan-peralatan untuk

membudidayakan sayuran hidroponik sekaligus membimbing bagi mereka yang

berminat untuk membudidayakan sayuran hidropponik.9

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dengan ini penulis

melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik

pada Felaza Hidroponik dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Kota

Jambi”.

9 Wawancara Dengan Bapak Feri Mirza Irawan Selaku Pemilik Felaza Hidroponik

Kec.Alam Barajo Sabtu, 12 Februari 2019.

Page 22: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian penjelasan latar belakang di atas maka dapat

dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi

pemasaran sayuran hidroponik di CV Felaza hidroponik ?

2. Bagaimana strategi pemasaran sayuran hidroponik pada Felaza

Hidroponik dalam menghadapi revolusi industri 4.0?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yang

mempengaruhi pemasaran sayuran hidroponik.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran sayuran hidroponik pada Felaza

Hidroponik.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

pihak yang terkait, antara lain:

1. Sebagai bahan informasi atau referensi untuk pengembangan ilmu bagi

pihak pihak yang membutuhkan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi yang

berguna bagi manajemen perusahaan untuk melaksanakan fungsi-

fungsinya dengan lebih baik lagi.

3. Adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan

pengetahuan bagi mahasiswa ekonomi islam.

Page 23: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

10

4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian

berikutnya untuk meneliti permasalahan dengan objek dan periode yang

berbeda pula.

E. Batasan Masalah

Agar dalam penyusunan proposal ini terfokus pada ruang lingkup penelitian

maka penulis membatasi permasalahan hanya dalam strategi pemasaran sayuran

hidroponik pada Felaza Hidroponik di Kota Jambi.

F. Kerangka Teori

1. Pemasaran

Pengertian pemasaran menurut peristilahan, berasal dari kata “ pasar” yang

artinya tempat terjadinya pertemuan transaksi jual-beli atau tempat bertemunya

penjual dan pembeli. Kondisi dinamakan masyarakat dan desakan ekonomi, maka

dikenal istilah “pemasaran” yang berarti melakukan suatu aktifitas penjualan dan

pembelian suatu produk atau jasa, didasari oleh kepentingan atau keinginan untuk

membeli dan menjual.

Dasar pengertian ini yang melahirkan teori pemasaran yang ditemukan oleh

kotler, sebagai teori pasar. Kotler selanjutnya memberikan batasan bahwa teori

pasar memiliki dua dimensi yaitu dimensi sosial dan dimensi ekonomi.10

Dimensi

sosial yang terjadinya kegiatan transaksi atas dasar suka sama suka. Dan dimensi

ekonomi yaitu terjadinya keuntungan dari kegiatan transaksi yang saling

memberikan kepusan.

10

Philip Kotler, A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia (Jakarta: PT Salemba

Emban Patria, 2001), hal. 157

Page 24: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

11

Dibuktikan dari banyaknya definisi pemasaran menurut para ahli yang

berbeda-beda, baik dari segi kosepsional maupun dari persepsi atau penafsiran,

namun semuanya bergantung dari sudut mana tinjauan pemasaran tersebut, akan

tetapi pada akhirnya mempunyai tujuan yang sama. Umumnya para ahli

pemasaran berpendapat bahwa kegiatan pemasaran tidak hanya bertujuan

bagaimana menjual barang dan jasa atau memindahkan hak milik dari produsen ke

pelanggan akhir, akan tetapi pemasaran merupakan suatu usuha terpadu untuk

mengembangkan rencana strategis yang di arahkan pada usaha bagaimana

memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang

dapat menghasilkan keuntungan yang di harapkan.

a. Pengertian Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam

kurun waktu tertentu. Secara khusus strategi adalah “penempatan” misi

perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan

eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk

mencapai sasaran dan memastikan implementasi secra tepat, sehingga

tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai. Menurut:

1) Chandler strategi adalah penetuan dasar goal jangka panjang dan

tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara dan alokasi sumber-

sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.11

11

Supriono, Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, (Yogyakarta: BPFE, 1985), hal. 8 4

Page 25: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

12

2) Fuad Amsyari mengatakan bahwa strategi dan taktik adalah

memenagkan suatu persaingan. Persaingan ini berbentuk suatu

pencampuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai

senjata tajam dan tenaga manusia sedangkan dalam bidang militer

dan taktik adalah suaatu cara atau teknik memenangkan suatu

persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi

hidupnya.12

Jadi, dalam mencapai sebuah target pemasaran yang baik harus

memperhatikan dari strategi yang ingin dilakukan. Sehingga, ketika

melakukan sebuah pemasran mempunyai strategi pemasaran yang mampu

bersaing dengan para pesaing lain.

b. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba.

Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian

mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain.

Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasi

fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar. William J.

Stanton menyatakan bahwa pemasran adalah suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan-kegiatan bisnis yang di tujukan untuk merencanakan, menetukan

12

Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: Mizan, 1990),

hal. 4

Page 26: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

13

harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang

memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial.13

Jadi, pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling

berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok

pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan

yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-

peraturan, maupun konsekuensi sosial dari perusahaan. Pada umunya, dalam

pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang

dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Namun

demikian, pemasaran juga dilakukan untuk mengembangkan,

mempromosikan, dan mendistribuaikan program-program dan jasa yang

disponsori oleh organisasi non-laba.

Menurut Kotler bahwa strategi pemasaran adalah suatu proses sosial

dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.14

Pengertian

tersebut menunjukkan bahwa strategi pemasaran mengandung aspek sosial

baik secara individu maupun berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginannya, akibat adanya keinginan dan kebutuhan tersebut maka

terciptalah suatu interaksi yang disebut transaksi pertukaran barang dan jasa.

13

Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern,(Yogyakarta: Liberty, 2005) hal. 5 14

Philip Kotler dan G. Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta; Erlangga, 1997)

hal. 3

Page 27: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

14

Tujuannya adalah bagaimana memenuhi keinginan dan kebutuhan

konsumen baik terhadap individu maupun kelompok.

c. Marketing Mix

Pemasaran dalam suatu perusahaan menghasilkan kepuasan pelanggan

serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk

memperoleh profit atau keuntungan. Keberhasilan suatu perusahaan

berdasarkan keahlianya dalam mengendalikan strategi pemasaran yang

dimiliki. Konsep pemasaran mempunyai seperangkat alat pemasaran yang

sifatnya dikendalikan yaitu lebih dikenal dengan Marketing Mix (Bauran

Pemasaran).15

Bauran pemasaran / Marketing Mix merupakan kegiatan

pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan

secara bersama diantara elemen-elemen yang ada dalam markering. Setiap

elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen

lainya.

Menurut Basu Swasta marketing mix adalah kombinasi dari empat

variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran

perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem

distribusi.16

Sedangkan Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo berpendapat

bahwa, marketing mix atau bauran pemasaran adalah sebuah tingkatan yang

menggabungkan elemen penting pemasaran benda atau jasa, seperti

keunggulan produk, penetapan harga, pengemasan produk, periklanan,

15

8 M. Nur, Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: ALFABETA,

2010), hal. 14. 16

Basu Swastha, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1984), hal. 42.

Page 28: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

15

persediaan barang distribusi dan anggaran pemssaran, dalam usaha

memasarkan sebuah produk atau jasa merupakan gambaran jelas mengenai

bauran pemasaran.17

Jadi dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran atau marketing mix

merupakan serangkaian dari variabel-variabel yang dimiliki perusahaan atau

alat-alat pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk

melayani segmen pasar sasaranya.18

Adapun inti dari bauran pemasaran

mengarah pada subjek dan objek strategi pemasaran, yang secara agregat

terdiri dari produk (product), harga (price), distribusi (distribution) dan

promosi (promotion), sehingga hal tersebut sangatlah tepat bahwa untuk

memberikan kepuasan kepada pelanggan, maka pihak manajemen pantas

untuk menerapkan strategi bauran pemasaran dalam peningkatan volume

penjualan. Pemasaran merupakan aktivitas untuk melakukan penjualan dan

pembelian, sehingga terjadi transaksi kesepakatan dengan saling

menguntungkan dan memberikan manfaat dari produk yang dijualbelikan.

Membahas strategi pemasaran maka konsep bauran pemasaran (marketing

mix) senantiasa penting diperhatikan. Konsep bauran pemasaran produk

mengenai konsep 4 P (Product, Price, Promotion dan Place), Kotler

mendefinisikan bauran pemasaran sebagai suatu set peralatan pemasaran

yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mencapai objek pemasaran

yang ditetapkan dalam pasar sasaran sesuai produk. Model bauran

pemasaran dapat digambarkan sebagai berikut :

17

Thorik Gunara & Utus Hardiono, Marketing Muhamnad Saw, (Bandung: PT. Karya kita,

2007), hal, 46. 18

Nirwana, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jasa, (Malang: Dioma, 2004), Hal 43.

Page 29: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

16

1) Produk (Product)

Menurut Tjiptono produk merupakan segala sesuatu yang dapat

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan

atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar

yang bersangkutan. Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif

dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk

mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan

konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas serta daya beli pasar.19

Produk adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang

guna memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk tersebut berupa

suatu benda, jasa, kegiatan, orang, tempat dan organisasi/gagasan.

Keputusan tentang produk ini mencakup penentuan bentuk penawaran

secara fisik, mereknya, kemasannya, garansi dan layanan purna jual.

Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan

keinginan pasar.

Kotler mengemukakan definisi produk yaitu “a product is anything that

can be offered to a market to satisfy want or need”. Maksudnya, konsumen

membeli sekumpulan sifat fisik dan kimia sebagai alat untuk pemuas

kebutuhan. Setiap kombinasi dari sifat-sifat tersebut merupakan produk

tersendiri sebab setiap kombinasi akan memberikan kepuasan yang berbeda-

beda. Swastha mendefinisikan produk adalah suatu sifat kompleks baik

yang dapat diraba, maupun tidak dapat diraba, terutama bungkus, warna,

19

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta, ANDI, 1997), hal. 95

Page 30: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

17

harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan

pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau

kebutuhannya.20

Jadi, dapat dikatakan bahwa dalam produk terdapat sekumpulan atribut

yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) seperti warna, kemasan,

prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan.

2) Harga (Price)

Harga sebagai salah satu unsur bauran pemasaran yang memberikan

pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Harga bersifat fleksibel,

artinya dapat diubah dengan cepat, sehingga mempengaruhi omset

pengambilan keputusan pembelian dan penjualan suatu perusahaan.

Sumarni memberikan pengertian harga yaitu sejumlah uang yang

dibutuhkan dan digunakan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari

produk dan pelayanannya. Harga merupakan alat ukur yang dinyatakan

dalam bentuk uang untuk mendapatkan atau memiliki suatu barang atau

jasa. Harga jual merupakan satu-satunya unsur dari bauran pemasaran yang

menghasilkan pengambilan keputusan pembelian, sedangkan unsur lainnya

menunjukkan biaya.

Menurut Carthy, harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis

seperti tingkat harga, tingkat diskon, syarat pembayaran, dan tingkat

diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelamggan. Harga

menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen

20

Basu Swastha, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Remaja Karya, 2005), hal. 94

Page 31: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

18

untuk memperoleh satu buak produk dan hendaknya harga akan dapat

dijangkau oleh konsumen.21

Swastha mengemukakan bahwa harga adalah jumlah uang yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah produk atau jasa. Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam menetapkan harga yakni biaya, keuntungan praktik

saingan dan perubahan keinginan pasar. Besarnya jumlah uang yang

dikeluarkan untuk mendapatkan atau memiliki suatu barang ditentukan oleh

kesepakatan antara pembeli dan penjual itu sendiri.22

Tujuan penetapan

harga produk yaitu untuk mendapatkan laba maksimum, mendapatkan

pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada

pengambilan keputusan pembelian bersih, mencegah atau mengurangi

persaingan dan mempertahankan atau memperbaiki pangsa pasar.

Perusahaan harus bijaksana dalam menetapkan harga suatu barang atau jasa

karena variabel ini menjadi salah satu penentu bagi permintaan pasarnya.

Tujuan ditetapkan harga pada sebuah produk adalah untuk mencapai

hal-hal sebagai berikut:

a) Mendapatkan posisi pasar. Misalnya penggunaan harga rendah

untuk mendapatkan penjualan dan pangsa pasar.

b) Mencapai kinerja keuangan. Harga-harga dipilih untuk membantu

pencapaian tujuan keuangan seperti konstribusi laba dan arus kas.

Harga yang terlalu tinggi mungkin tidak dapat diterima oleh para

pembeli.

21

Muhamad Jaiz, Dasar-Dasar Periklanan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014),hal. 40. 22

Basu Swastha, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Remaja Karya, 2005), hal. 147

Page 32: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

19

c) Penentuan posisi produk. Harga dapat digunakan untuk

mengingatkan citra produk, mempromosikan kegunaan produk,

menciptakan kesadaran, dan tujuan penentuan posisi lainnya.

d) Mempengaruhi persaingan. Manajemen mungkin ingin

menghambat para pesaing yang sekarang untuk tidak dapat masuk

kepasar atau untuk tidak melakukan pemotongan harga.23

Tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap

strategi bersaing perusahaan. Harga merupakan persoalan yang fundamental

dalam bidang usaha baik bagi pembeli maupun penjual (produsen). Untuk

mengadakan pertukaran atau mengukur nilai suatu barang atau produk,

digunakan uang sebagai alat ukur dan jumlah uang yang digunakan dalam

pertukaran mencerminkan harga dari barang atau produk yang ingin dibeli.

3) Promosi (Promotion)

Tjiptono promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

suatu program pemasaran. Promosi adalah suatu bentuk komunikasi

pemasaran, yaitu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli,

dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.24

Promosi dalam pemasaran bertujuan untuk menginformasikan,

mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan konsumen sasaran

23

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta, ANDI, 1997), hal. 152 24

Ibid., hal. 219

Page 33: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

20

tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Promosi selain mempunyai

manfaat dalam memperkenalkan produk baru, juga penting sekali dalam hal

mempertahankan selera konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk yang

sudah ada. Betapapun gencarnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh

perusahaan, perlu didukung oleh harga dan kualitas produk yang

dipromosikan, sehingga tujuan perusahaan untuk mencapai volume

penjualan serta market share akan dapat dicapai. Swastha menyatakan

bahwa promosi adalah arus informasi dan persuasi satu arah yang dibuat

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Dalam hal ini, perusahaan harus

mampu menentukan atau memilih media yang dapat digunakan untuk

menunjang sukses pemasaran. Jadi kegiatan tersebut perlu dikombinasikan,

dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasaran dengan baik,

sehingga perusahaan tidak saja memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi

juga mengkoordinir berbagai elemen dari marketing mix.25

4) Distribusi (Place)

Tjiptono mengemukakan bahwa ketika memilih saluran distribusi,

perusahaan harus mengikuti kriteria 3C yaitu Channel Control, market

Coverage dan Cost. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah pasar,

produk, perantara dan perusahaan.26

Swastha saluran distribusi pemasaran memegang peranan dalam

membantu menyampaikan barang atau jasa dari pihak produsen ke

25

Basu Swastha, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Remaja Karya, 2005), hal. 237 26

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta, ANDI, 1997), hal. 189

Page 34: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

21

konsumen. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi

distribusi yaitu:

a) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan). Apabila

keadaannya seperti ini, maka lokasi akan menjadi sangat penting.

Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen,

sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus strategis.

b) Pemberi jasa mendatangi konsumen. Dalam hal ini lokasi distribusi

tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan adalah

pelayanan yang diberikan harus tetap berkualitas.

c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung. Ini

berarti service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana

tertentu seperti telepon, komputer atau surat. Dalam hal ini lokasi

menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua

belah pihak dapat terlaksana.27

Konsep bauran pemasaran (marketing mix) penting diperhatikan.

Bauran pemasaran mengandung dua unsur yang terpisah tetapi memiliki

hubungan yang erat, yakni :

a) Target marketing, yaitu suatu kelompok konsumen yang homogen

yang merupakan sasaran perusahaan.

b) Marketing mix, yaitu variabel-variabel pemasaran yang dapat

dikontrol yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk

memperoleh hasil yang maksimal.

27

Basu Swastha, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Remaja Karya, 2005), hal. 208

Page 35: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

22

Kedua unsur di atas memiliki hubungan yang erat karena target

marketing merupakan suatu sasaran yang akan dituju sedangkan marketing

mix (bauran pemasaran) merupakan alat untuk menuju sasaran tersebut yaitu

meningkatkan kepuasan konsumen.

2. Pemasaran syariah

Pemasaran dalam ekonomi Islam berkaitan dengan jual beli yang dikenal

dengan murabahah. Murabahah berbeda dengan jual beli mengharuskan penjual

memberikan informasi kepada pembeli tentang biaya-biaya yang dikeluarkan

untuk mendapatkan komoditas (harga pokok pembelian) dan tambahan

keuntungan yang diinginkan oleh penjual berdasarkan kesepakatan bersama. Jadi,

Murabahah dapat diartikan sebagai bentuk transaksi jual beli dimana penjual

menyebutkan harga pokok dan tambahan keuntungan yang diinginkan

berdasarkan kesepakatan bersama.28

Syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan

proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada

stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan

prinsi-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. pemasaran syariah juga merujuk

kepada kaidah fiqih dalam Islam yang mengatakan “Al-muslimuuna „alaa

syuruutihim illa syarthan harrama halaalan aw ahalla haraaman” (kaum muslim

terikat dengan kesepakatan-kesepakatan bisnis yang mereka buat, kecuali

kesepakatan yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram).

Selain itu dalam Islam yang paling mendasar dalam konsep muamalah, yaitu “al-

28

Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah: Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Penerbitan Ghalia

Indonesia, 2012), hal. 91.

Page 36: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

23

ashlu fi al mu‟amalati al ibaha illa an yadulla daliilun „ala tahriimihaa” (Pada

dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

mengharamkannya).29

Ketika kita membahas tentang muamalah, maka kita tidak akan terlepas dari

kaidah-kaidah syara’ yang telah ditetapkan oleh ulama terdahulu. Para ulama dan

fuqoha (ahli fiqh), dalam menetapkan hukum menyangkut masalah-masalah

syariah, selalu mendasarkan ketetapannya dengan suatu prinsip pokok bahwa

“segala sesuatu asalnya mubah (boleh)”. Ketetapan ini didasarkan pada dalil dalil

syar'i dalam Al-Qur,an dan hadits Nabi saw.

Pada bagian lain, Syekh al-Qaradhawi mengatakan bahwa kaidah “asal

segala sesuatu adalah halal” ini tidak hanya terbatas dalam masalah benda, tetapi

meliputi masalah perbuatan dan pekerjaan yang tidak termasuk daripada urusan

ibadah, yaitu yang biasa kita istilahkan dengan adat atau muamalah. Prinsip pokok

dalam masalah ini ialah tidak haram dan tidak terikat, kecuali sesuatu yang

memang oleh syar‟i (Allah dan Rasul) sendiri telah diharamkan. Ini artinya dalam

syariah marketing, seluruh proses baik proses penciptaan, proses penawaran,

maupun proses perubahan nilai (value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan

dengan akad dan prinsip prinsip muamalah yang Islami. Sepanjang hal tersebut

dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah yang Islami tidak

terjadi dalam suatu transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk

transaksi apapun dalam pemasaran boleh dilakukan. Allah Swt juga mengingatkan

agar kita tidak berbuat zalim dalam berbisnis termasuk dalam hal memasarkan.

29

Veithzal Riva‟i, Islamic Markting Membangun dan Mengembangkan Bisnis Dengan

Praktik Marketing Rasulullah saw, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012), hal.34.

Page 37: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

24

Dalam syariah marketing, perusahaan tidak hanya berorientasi pada

keuntungan semata, namun turut pula berorientasi pada tujuan lainnya yaitu

keberkahan. Perpaduan konsep keuntungan dan keberkah-an ini melahirkan

konsep maslahah yaitu suatu perusahaan syariah akan berorientasi pada

pencapaian maslahah yang optimal.

Definisi pemasaran syariah menurut Kartajaya dan Sula merupakan sebuah

disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan

perubahan nilai (value) dari suatu inisiator kepada stakeholder (para

pemercayanya) yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan

prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam islam. Sebagaimana Alloh SWT

mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan yang zalim dan bisnis

termasuk dalam pencitaan, penawaran, dan proses perubahan nilai dalam

penwaran.

Sebagaimana firman Alloh Swt:

Artinya: Daud berkata: “sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu

dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada

kambingnya, dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang

yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada

sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal yang saleh, dan amat sedikitlah mereka ini”.

Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; Maka ia meminta

Page 38: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

25

ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.

(Qs. Shaad[38]:24).30

Begitupun dalam ayat lain Alloh Swt berfirman:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad (perjanjian-

perjanjian) itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang

akan dibaca kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak

menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.

Sesungguhnya allah menetapkan hukum-hukum menurut yang

dikehendaki-Nya. (Qs. Al-Maidah[5]: 1).31

Dalam ayat tersebut Alloh Swt mengingatkan pada setiap pembisnis,

marketer untuk senantiasa memegang janji-janjinya, tidak menghianati apa-apa

yang telah disepakati. Begitupun Rasululloh Saw menekankan pentingnya

integritas dalam menjalankan bisnis. Menurut Gunara dan Sudigyo, Rasululloh

Saw berpegang pada lima konsep diantaranya:32

a. Jujur merupakan kunci utama dari kepercayaan pelanggan, kepercayaan

bukanlah sesuatu yang diciptakan, tetapi kepercayaan adalah sesuatu

yang dilahirkam. Sikap jujur juga merupakan nilai tambah dan

pengalaman lebih yang ditawarkan. Sebaik apapun nilai yang coba

ditawarkan kepada konsumen apabila tidak bersikap jujur akan menjadi

sia-sia.

30

Shaad [38] : 24. 31

Al-Maidah [5] : 1 32

Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).,hal.2.

Page 39: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

26

b. Iklas merupakan mampu membaca kemampuan diri sendiri jauh lebih

baik dari pada mengukur dari pada orang lain, baik relasi maupun

saingan (competitor). Sikap ini merupakan sikap yang akan menjaga

seorang individu atau sebuah perusahaan dari sikap over promise under

deliver karena akan dapat mengukur kemauan diri sebelum melakukan

sesuatu. Ikhlas bukan bearti pasrah akan suatu keadaan, menerima

apaadanya tapi lebih kepada menjaga ketenangan batin dengan

meluruskan niat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja.

c. Profesional merupakan sikap cermat dan kompeten dalam melakukan

pekerjaan. The Right Man on The Right Job menjadi inti dari sikap

profesional. Sikap ini pada akhirnya membawa seorang individu pada

pemanfaatan waktu dan sumber daya yang semakin efektif dan efesien.

d. Silaturahmi merupakan menjaga hubungan baik dengan sesama

manusia, lingkungan dan makhluk hidup yang lain. Silaturahmi juga

menjadi kunci sukses dalam berbisnis karena akan membangun

networking yang luas serta akan menambah informasi, pemahaman

tentang apa-apa yang menjadi kebutuhan konsumen.

e. Murah hati bearti the center of soul marketing karena dengan didasari

sikap murah hati perpaduan jujur, ikhlas, profesional, silaturahmi yang

dilakukan kesinambungan akan membentuk sebuah pola pikir yang

ideal dan sebuah paradigma baru yang berpusat pada sikap murah hati.

Implementasi syariat dalam variabel-variabel bauran pemasaran dapat

dilihat, misalnya pada produk, barang dan jasa yang ditawarkan adalah yang

Page 40: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

27

berkualitas atau sesuai dengan yang dijanjikan. Pada variabel harga, terhadap

pelanggan akan disajikan harga yang kompetitif. Pada saluran distribusi (lokasi),

pebisnis muslim sekali kali tidak akan pernah melakukan kezaliman terhadap

pesaing lain, suap untuk melicinkan saluran pasarnya, dan tindakan tidak baik

lainnya. Pada promosi, pebisnis muslim juga akan menghindari iklan porno,

bohong, dan promosi yang menghalalkan segala cara.33

Bauran pemasaran adalah

empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yaitu:

a. Produk

Konsep produk pada pemasaran Islami yang dilakukan oleh Nabi

Muhammad SAW selalu menjelaskan dengan baik kepada pembeli akan

kelebihan dan kekurangan produk yang dijualnya, sebagaimana sabda

beliau:

Muhammad SAW bersabda, dalam (HR Muslim, dari Hakim bin Hizam

Ra) ”Dua orang yang berjual beli masing-masing mempunyai hak pilih

(untuk meneruskan jual beli atau tidak) selama keduanya belum pernah

berpisah. Jika keduanya berlaku jujur dan berterus terang menjelaskan

(keadaaan barang yang diperjual belikan), maka keduanya akan mendapat

berkat dari jual beli mereka tetapi jika mereka berdusta dan

menyembunyikan cacat, hilanglah jual beli mereka.”34

Kejujuran adalah kunci utama dalam perniagaan Nabi Muhammad,

Kejujuran adalah cara yang termurah walaupun sulit dan langka ditemukan

sekarang. Jika kita menjual produk dengan segala kelebihan dan

kekuranganya kita ungkapkan secara jelas, maka yakin produk itu akan

33

Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagass Bisnis

Islami, (Jakarta: Gema Insani, cet. ke-7, 2008), h. 169. 34

Thorik Gunara dan Utus hardiono, Marketing Muhammad, (Bandung: Madania Prima,

2007). Hal. 58

Page 41: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

28

terjual dan juga akan dipercayai oleh konsumen kita. Dan mereka tidak akan

meninggalkan kita karena merasa tidak dibohongi dengan ucapan kita.

b. Harga

Menurut Carthy, harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis

seperti tingkat harga, tingkat diskon, syarat pembayaran, dan tingkat

diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga

menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen

untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat

dijangkau oleh konsumen.35

Dalam Islam tidak boleh menggunakan cara-cara yang merugikan

pebisnis lainnya. Islam tentu memperbolehkan pedagang untuk mengambil

keuntungan, karena hakekat berdagang adalah mencari keuntungan. Namun

untuk mengambil keuntungan tersebut janganlah berlebih-lebihan. Karena

jika harga yang ditetapkan adalah harga yang wajar, maka pedagang

tersebut pasti akan unggul dalam kuantitas. Dengan kata lain, mendapat

banyak keuntungan dari banyaknya jumlah barang yang terjual, dan tampak

nyatalah keberkahan rizkinya. Dalam proses penentuan harga, Islam juga

memandang bahwa harga haruslah disesuaikan dengan kondisi barang yang

dijual.36

Strategi harga yang digunakan Nabi Muhammad SAW berdasarkan

prinsip suka sama suka. Dalam surat An-Nisaa [4] ayat 29:

35

Muhamad Jaiz, Dasar-Dasar Periklanan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014),h.,40. 36

Adiwarman Karim, Ekonomi Islam, Gema Insani, h. 182.

Page 42: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

29

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah

adalah Maha Penyayang kepadamu.”37

c. Tempat

Dalam menentukan place, perusahaan Islami harus mengutamakan

tempat-tempat yang sesuai dengan target market. Sehingga pada intinya,

dalam menentukan marketing mix harus didasari pada prinsip-prinsip

keadilan dan kejujuran. Fungsi distribusi bertujuan untuk mempercepat

sampainya barang di tangan konsumen atau pasar pada saat yang tepat.

Kebijakan distribusi setidaknya harus memenuhi tiga kriteria. Pertama, yaitu

ketepatan dan kecepatan waktu tiba di tangan konsumen. Kedua, keamanan

yang terjaga dari kerusakan, dan yang ketiga sarana kompetisi dalam

memberikan kecepatan dan ketepatan memenuhi kebutuhan konsumen.

Seorang pembisnis muslim tidak akan melakukan tindakan kedzaliman

terhadap pesaing lain, suap untuk melicinkan saluranpasaran dan tindakan

lainnya.38

Dalam menentukan place atau saluran distribusi, perusahaan Islami

harus mengutamakan tempat-tempat yang sesuai dengan target market,

37

An-Nisaa [4] : 29 38

Yusanto dan Wijayakusuma, Mengagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani

Press,2002),h.170.

Page 43: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

30

sehingga dapat efektif dan efisien. Pada intinya, dalam menentukan

marketing mix harus didasari pada prinsip-prinsip keadilan dan kejujuran.

Alloh berfirman dalam Surah An-Nisa‟[4]: 58 yaitu:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila

menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan

dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang

sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

mendengar lagi Maha melihat.”39

Yusanto dan Wijayakusuma berpendapat perbedaan antara bisnis Islami

dan non-Islami terletak pada aturan halal dan haram, sehingga harus

terdapat kehati-hatian dalam menjalankan strategi. Tujuan dari fungsi

distribusi adalah mempercepat sampainya barang di tangan konsumen atau

pasar pada saat yang tepat.

d. Promosi

Promosi bagi perusahaan yang berlandaskan syariah haruslah

menggambarkan secara riil apa yang ditawarkan dari produk-produk atau

servis-servis perusahaan tersebut.

Promosi dalam tinjauan syariah harus sesuai dengan sharia compliance

yang merefleksikan kebenaran, keadilan dan kejujuran kepada masyarakat.

39

An-Nisa‟[4] : 58

Page 44: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

31

Segala informasi yang terkait dengan produk harus diberitahukan secara

transparan dan terbuka sehingga tidak ada potensi unsur penipuan dan

kecurangan dalam melakukan promosi. Promosi yang tidak sesuai dengan

kualitas atau kompetensi, contohnya promosi yang menampilkan imajinasi

yang terlalu tinggi bagi konsumennya, adalah termasuk dalam praktik

penipuan dan kebohongan. Untuk itu promosi yang semacam tersebut

sangat dilarang dalam Islam.40

3. Hidroponik

Istilah hydroponics (di indonesiakan menjadi hidroponik) di lontarkan oleh

W.A. Setchell dari Uiversity of California, sehubungan dengan keberhasilan W.F.

Gericke dari universitas yang sama, dalam pengembangan teknik bercocok tanam

dengan air sebagai medium tanah. Semula, Gericke memakai istilah aquaculture

ketika ia melaporkan hasil percobaannya. Tetapi karena istilah ini sudah lebih

dulu dipakai bagi kegiatan lain (yaitu menumbuhkan tanaman dan binatang air),

maka ia mempermsalahkan perlunya istilah baru bagi „cara bercocok tanam baru‟

itu. Dan W.A. setchell mengusulkan hydroponics (dari kata yunani hydro (air) dan

ponos (kerja)), Karena yang dimaksud memang „pengerjaan air‟ atau

hydroculture, sebagai lawan dari geoponic (istilah yunani bagi agriculture) yang

sudah lebih dulu kita kenal sebagai „pengerjaan tanah‟ atau bercocok tanam‟.41

40

Kertajaya dan Sula, Syari’ah Marketing, (Bandung: Mizan : Mark Plus&Co, 2006), hal.

178. 41

Slamet Soeseno, Bercocok Tanamsecara Hidroponik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1993), Hal.1.

Page 45: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

32

Hidroponik atau istilah asingnya Hyroponics, adalah istilah yang digunakan

untuk menjelaskan beberapa cara becocok tanam tanpa menggunakan tanah

sebagai tempat menanam tanaman.42

4. Industri 4.0

a. Pengertian Industri 4.0

Idustri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam

teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala,

komputasi awan, dan koputasi kognitif.

Industri 4.0 menghasilkan pabrik cerdas. Didalam dalam pabrik cerdas

berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi prosses fisik, menciptakan

salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputasan yang tidak terpusat.

Lewat internet untuk segala (loT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja

sama dengan satu sama lain dan manusia secra bersamaan. Lewat komputasi

awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh

berbagai pihak di dalam rantai nilai.43

b. Marketing 4.0

Marketing 4.0 adalah pendekatan pemasaran yang menggabungkan interaksi

online dan offline antara perusahaan dan pelanggan. Dalam ekonomi digital,

interaksi digital saja tidak cukup. Bahkan, didunia yanng semakin online,

sentuhan offline mewakili diferensiasi yang kuat. Marketing 4.0 juga memadukan

gaya dengan subtansi. Meskipun sangat penting bagi merek untuk lebih fleksibel

dan adaptif karena adanya tren teknologi yang berubah cepat, karakter autentiknya

42

Pinus Lingga, Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah, (Jakarta:Penebar Swadaya,

1992), Cet. 8 Hal.1. 43

“Revolusi industri 4.0,” http://id.m.wikipedia.org/wiki/industri_4.0 , akses 17 juli 2019

Page 46: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

33

menjadi semakin penting. Di dunia yang semakin trasparan, autentitas adalah aset

yang paling berharga. Akhirnya, marketing 4.0 mengungkit konektifitas mesin-ke-

kemesin dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan produktifitas pemasaran

sambil mengingkit konektifitas manusia-ke-manusia untuk memperkuat

keterlibatan pelanggan.44

G. Tinjauan Pustaka

Tabel 1.3

Ringkasan penelitian terdahulu

No Penelitian/

Tahun

Judul

Penelitian Metode Kesimpulan

1. Fanema

Gabrieli

M / 2017

Analisis

strategi

pemasaran

sayuran

hidroponik di

kota medan.

Analisis

deskriptif

Faktor internal yang

mempengaruhi peningkatan

pemasaran sayuran hidroponik,

yaitu: sudah diperkenalkan GAP

dan SOP, adanya dukungan

pemerintah, pembinaan tenaga

penyuluh untuk tanaman

hidroponik sudah dilakukan,

masih kurangnya pengawasan

pelaksanaan GAP dan SOP,

leaflet (selebaran) masih kurang

efektif, kurangnya pameran, dan

fasilitas penelitian tidak tersedia.

Faktor eksternal yang

mempengaruhi peningkatan

pemasaran sayuran hidroponik

yaitu: lokasi pasar cukup

strategis, harga yang diterima

petani sama dengan harga di

pasar, pelaksanaan GAP dan SOP

baik, jaringan pemasaran sudah

berkembang, permodalan

bersumber dari pribadi,

pengalaman produsen cukup baik,

44

Philip Kotler, Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan, Marketing 4.0 Bergerak Dari

Tradisional Ke Digital, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019), Cet. 3 Hal. 43

Page 47: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

34

keahlian pascapanen baik,

pesaing sedikit, pelanggan tetap

masih sedikit, ragam sayuran

hidroponik masih sedikit, jadwal

tanam belum mengikuti pangsa

pasar, dan peran asosiasi /

kelembagaan tani kurang baik.45

2. Shanty

Rosdiana

Batubara /

2009

Analisis

Pemasaran

Sayuran

Organik Di

Pt Agro

Lestari Ciawi

Bogor Jawa

Barat

kuantitatif

dan

kualitatif

Berdasarkan perhitungan marjin

pemasaran dan farmer‟s share

maka saluran pemasaran sayuran

organik pada PT Agro Lestari

yang paling efisien adalah

saluran pemasaran satu dan dua

dimana marjin pemasaran terkecil

yaitu sebesar Rp 4500,00 per kg

untuk komoditi kangkung

organik dengan keuntungan

sebesar Rp 2200,00 per kg dan

farmer‟s share sebesar 40 persen,

Formatted46

3. Nomi

Noviani

dkk / 2016

Analisis

Strategi

Pemasaran

Sayuran

Hidroponik

Merek

Papamama

Farm

Kualitatif

deskriptif

Faktor-faktor eksternal yang

menjadipeluang bagi PapaMama

Farm adalahkharakteristik

konsumen, permintaan masih

tinggi, sistem budidaya pesaing

lebih mahal, tingkat kesulitan

memasuki pasar bagi pesaing

baru, peningkatan pendapatan

dan tingkat pendidikan

masyarakat, kelas social

masyarakat yang semakin

beragam, dan peningkatan

teknologi. Ancaman yang

dihadapi saat ini adalah tingkat

kesetiaan konsumen, pelayanan

pengecer, tekanan produk

subtitusi, strategi harga dan

45

Fanema Gabrieli M, “Analisis Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik Di Kota Medan,”

Skripsi Universitas Sumatra Utara, (2017), Hal.69.

46

Shanty Rosdiana Batubara, “Analisis Pemasaran Sayuran Organik Di Pt Agro Lestari

Ciawi Bogor Jawa Barat,” Skripsi Institut Pertanian Bogor, (2009)

Page 48: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

35

strategi distribusi pesaing, dan

resiko alam.47

4 Juliana c.

kilmanun /

2018

System

pemasaran

sayuran

hidroponik di

Kalimantan

barat

Kualitatif

deskriptif

Budidaya sayuran hidroponik

memiiki prospek yang

menjanjikan. Dalam usaha

sayuran hidroponik di perkotaan

Kalimantan barat hendaknya

memperhatikan peluang, kendala,

dan strategi pemasaran.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada objek

yang di teliti dan waktu melakukan penelitian, yang mana penlitian ini

dilakukan pada CV Felaza Hidroponik Di kota jambi.

H. Kerangka Pemikiran

Tujuan utama pemasaran adalah menjalin hubungan yang saling

menguntungkan antara pihak yang terkait. Tujuan ini diimplementasikan melalui

strategi pemasaran. Strategi pemasaran tidak dapat berdiri sendiri tetapi dibentuk

berdasarkan analisa lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perusahaan.

Langkah awal yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran

adalah pernyataan misi dan tujuan perusahaan untuk mengetahui alasan

perusahaan ada. Berikutnya adalah audit pemasaran yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa baik perusahaan menerapkan konsep pemasarannya. Audit

meliputi lingkungan eksternal dan internal.

Pertama, hasil audit pemasaran diringkaskan dalam bentuk analisis SWOT.

Analisis SWOT membahas tentang faktor-faktor internal dan eksternal strategis

47

Novi noviani & sri wahyuni, ”Analisis Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik Merek

Papamama Farm,” Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, Vol 1, No. 1 Mei, Th. 2016. Hal.

42.

Page 49: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

36

yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan

dihadapi.

Analisis SWOT menghasilkan keputusan strategi mana yang menjadi

prioritas untuk menghasilkan strategi yang dapat direkomendasikan kepada Felaza

Hidroponik di Kota Jambi.

Keterangan:

Faktor Yang Mempengaruhi

Pemasaran

Kekuatan

Strength

(S)

Eksternal Internal

Faktor

Strategis

Kelemahan

Weakness

(W)

Kekuatan

Threat

(T)

Peluang

Opportunity

(O)

Strategi dan

Matriks Posisi /

Kuadran : Menyatakan Pengaruh

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Page 50: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

37

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini tentang analisis strategi pemasaran sayuran hidroponik pada

Felaza Hidroponik dalam menghadapi revolusi industri 4.0 di kota Jambi.

Kegiatan penelitin ini dimulai sejak disahkannya penelitian. Penelitian ini

mengambil lokasi di Felaza Hidroponik di Jl. Tp Sriwijaya Kasturi 1, Rt 1 No.

28A Kel. Beliung Kec. Alam Barajo Kota Jambi. Pemilihan lokasi ini berdasarkan

pertimbangan sebagai berikut :

1. Felaza Hidroponik yang berlokasi di beliung kota baru kota jambi ini

merupakan tempat hidroponik yang strategis, mudah dijangkau karena

berada di tangah-tangah kota jambi dan alat transportasi mudah ditemukan.

Sayuran hidroponik ini sudah banyak di kenal masyarakat.

2. Felaza Hidroponik ini merupakan suplayer sayuran hidroponik ke dalam

salah satu mall besar di kota jambi yaitu Jamtos dan pasar Andil.

3. Adanya kemudahan dalam mendapatkan data dan informasi serta sebagai

keterangan yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini.

B. Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana strategi

pemasaran sayuran hidroponik pada Felaza Hidroponik dalam menghadapi

Revolusi Industri 4.0 di kota Jambi, berdasarkan pokok kajian yang harus ditemui

Page 51: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

38

sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, maka

pendekatan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini menggunakan metode

penelitian kualitatif deskriftif.

Metode peneliti kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada obyek

yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai

insrtrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi

(gabungan), data yang diperoleh bersifat kualitatif, analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari

pada generalisasi.48

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

situasi social yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.49

Dalam penelitian ini penulis berusaha mendeskripsikan mengenai strategi

pemasaran sayuran hidroponik pada Felaza Hidroponik di kota Jambi. Dalam

penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan instrument untuk mengumpulkan

data berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan. Dengan digunakan

metode kualitatif ini maka data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam,

kredible, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.

C. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat

kualitatif, ada 2 jenis data yang digunakan dalam penelitian ini:

48

Sugiono, Metode Penelitian Kebijakan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi,

R&D Dan Penelitian Evaluasi, (Bandung: Alfabeta, 2017) Cet. 1 Hal. 207 49

Ibid,. Hal. 263

Page 52: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

39

a. Data Primer

Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh oleh peneliti

dilapangan dari sumber aslinya.50

Dalam hal ini yang dimaksud dengan data

primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui observasi

lapangan dan melalui hasil wawancara terhadap manager CV Felaza

Hidroponik di kota jambi yang menjadi objek penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita

tinggal mencari dan mengumpulkan; sedang data primer adalah data yang

hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama. Jika data sekunder

dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia,

misalnya diperpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi

perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor pemerintah.51

Data sekunder ini

diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, data yang dimaksud adalah

berupa dokumen CV felaza Hidroponik, arsip, media massa, dan internet.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan subjek dari mana data itu di peroleh. Sumber data

dalam penelitian disesuaikan dengan focus dan tujuan penelitian. Sesuai dengan

fokus penelitian, maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:

Felaza Hidroponik di kota jambi, arsip, media masa, dan internet, supermarket.

50

Ibid,. Hal. 63 51

Ibid,. Hal. 64

Page 53: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

40

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data secara

kualitatif, dalam pengumpulan data yang penulis butuhkan untuk penelitian ini

menggunakan metode-metode sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang di teliti baik secara

langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan

dalam penelitian. Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode observasi partisipatif. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan

kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai

sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan

apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan

observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan

sampai mengetahui pada tiingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.52

Penulis menggunakan metode observasi untuk melihat secara langsung dan

mengungkap fakta mengenai strategi pemasaran sayuran hidroponik pada CV

Felaza Hidroponik di kota Jambi.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar ide melalui Tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu.53

Penulis menggunakan wawancara tidak terstruktur sebagai instrument pelengkap

observasi dalam mengumpulkan data mengenai strategi pemasaran sayuran

52

Sugiyono, memahami penelitian kualitatif (bandung: afabeta, 2015), cet. 11 hal. 64. 53

Ibid,. hal. 72

Page 54: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

41

hidroponik pada Felaza Hidroponik di kota Jambi. Wawancara tak berstruktur

adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya.54

Setelah penulis mengadakan pengamatan, penulis mendatangi sumber

informasi yang ada kaitannya dengan objek penelitian serta mengajukan sejumlah

pertanyaan secara langsung sehingga apa yang belum terungkap atau belum

lengkap pada saat pengamatan dapat terungkap. Adapun yang menjadi instrument

dalam wawancara ini adalah pemilik CV Felaza Hidroponik di kota Jambi,

pengusaha sayuran hidroponik lainnya, para distributor dan konsumen.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa penting yang sudah berlalu. Documen

biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.55

Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari

orang sebagai narasumber, tetapi informasi darai macam-macam sumbertertulis

atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya,

karya seni, karya pikir. Dokumentasi ini diperlukan untuk melengkapi data dari

pengguna metode observasi dan wawancara. Dokumentasi penulis digunakan

sebagai instrument untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan

Felaza Hidroponik di kota Jambi.

54

Ibid,. hal. 74 55

Sugiyono, memahami penelitian kualitatif (bandung: afabeta, 2015), cet. 11 hal. 82.

Page 55: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

42

E. Teknik Analisis Data

Setelah selesai penelitian ini, maka data yang diperoleh terlebih dahulu di

seleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan di analisis melalui :

1. Reduksi data

Melalui pengamatan lapangan dan wawancara ditemukan data yang

sedemikian banyak campur aduk, maka langkah selanjutnya yang peneliti

lakukan yaitu mereduksi data. Reduksi data adalah aktivitas penelitian dalam

memilih-memilah data yang dianggap relevan untuk disajikan.56

2. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data,

dalam penenlitian kualitatif, penyajian data yang bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan, antar katagori, melalui penyajian data tersebut

maka data terorganisasikan, tersesusun dalam pola hubungan sehingga akan

semakin mudah dipahami. Dengan mendispay data maka akan mempermudah

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami tersebut.57

3. Triangulasi data

Triangulasi berati peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti

menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi

56

Lia musdalipah, Islamic Entrepreneurship Kaum Mahasantri (Studi Kewirausahaan

Mahasantri Ma’had Al Jami’ah UIN STS Jambi), jurnal ekonomi, 2018, hal 25 57

Amrin Tawil, Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah Produk Tabungan Cicil

Emas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Jurnal Perbankan, 2017, hal 30

Page 56: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

43

untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berati, untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.58

4. Menarik kesimpulan

Verifikation berati penarikan kesimpulan, kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang kemukakan merupakan kesimpulan

yang kuat.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam menjelaskan identifikasi

masalah adalah analisis deskriptif, yaitu dengan metode SWOT yang merupakan

metode penyusunan strategi dengan mengevaluasi kekuatan (strenghs), kelemahan

(weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek

atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT menyediakan pemahaman realistis

tentang hubungan suatu organisasi dengan lingkungannya untuk mendapatkan

terciptanya strategi yang dapat memaksimumkan kekuatan dan peluang serta

meminimumkan kelemahan dan ancaman yang ada. Selanjutnya untuk

mengetahui hasil analisis berada diposisi mana, dapat dilihat pada gambar berikut

ini:

58

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2016) hal 83

Page 57: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

44

Gambar 2.2

Diagram Analisis SWOT

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Usaha

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented

Srategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, usaha ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk menghadapi ancaman jangka panjang dengan

cara strategi diversifikasi (produk/jasa).

Kuadran 3 : Usaha menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak, lembaga akan menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.

Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG

PELUANG

KELEMAHAN

ANCAMAN

KEKUATAN

3. Mendukung

Strategi Growth

1. Mendukung

Strategi Growth

4. Mendukung

Strategi Growth

2. Mendukung

Strategi Growth

1.

2.

3.

Page 58: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

45

matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-

masalah internal usaha sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, usaha

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.59

59

Fanema Gabrieli M, “Analisis Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik Di Kota Medan,”

skripsi universitas Sumatra utara, (2017), hal.26.

Page 59: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

46

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Felaza Hidroponik

Felaza Hidroponik merupakan merk produsen sayuran segar hidroponik.

Felaza Hidroponik merupakan perusahaan agrbisnis yang bergerak di bidang

produksi dan trading sayuran segar. Felaza Hidroponik didirikan pada 15 oktober

2016 di beliung kota jambi. Ide awal berdirinya Felaza hidroponik ini dimulai

oleh seorang sarjana muda bernama Ferry irawan yang merupakan salah satu

anggota pendiri komunitas Hidroponik di Jambi. Pada awal berdirinya Felaza

Hidroponik ini berawal dari sebuah hobbi akan sayuran dan tumbuhan

hortikultura lainnya. Dan mencoba untuk melakukan terlebih dahulu uji coba pada

tanaman sawi. Kegiatan budidaya dilakukan dengan menggunakan greenhouse

seluas 8 m2 dengan sistem pengairan irigasi tetes dan media tanam substrat arang

sekam. Pada awalnya budidaya sayuran hidroponik ini mengalami kegagalan

karena tidak adanya guru dan hanya bermodalkan ilmu dari youtube. Dan pada

akirnya perusahaan ini berhasil juga dalam membudidayakan syuran hidroponik.

Setelah berhasil Felaza Hidroponik mencoba untuk membudidayakan

sayuran hidroponik dalam sekala agak besar untuk di pasarkan. Karena melihat

peluang hidroponik dikota jambi berpotensi besar.

Pertama kali Felaza hidroponik mencoba memasarkannya ke toko-toko kecil

di sekitar terlebih dahulu. Dan juga memasarkannya ke Jamtos. Hinggga sekarang

pemasarannya sudah sampai kepasar andil di kota jambi.

Page 60: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

47

B. Visi-Misi

1. Visi

Semakin banyak orang yang bisa menghasilkan sayuran segar, sehat

tanpa pestisida dari rumahnya dengan hidroponik.

2. Misi

Terus mempromosikan hidroponik baik lewat dunia maya, pameran,

maupun nyata.

C. Produk Felaza Hidroponik

Jumlah sayur yang diusahakan perusahaan memiliki berbagai macam variasi

seperti Sawi, Pakchoi, Kailan, Buah Teen, Kangkung, Selada, Tomat, dan Kale.

Selain memproduksi sayuran, Felaza Hidroponik juga membuat modul atau

tempat untuk budidaya sayuran hidroponik untuk di jual kepada orang-orang yang

mau membudidaya sendiri. Sebagai mana yang di tuturkan oleh pemilik Felaza

Hidroponik selaku responden sebagai berikut :

Untuk saat ini kami sedang mengembangkan nutrisi sayuran hidroponik,

selama ini kami seluruh petani hidroponik di kota jambi masih memesan

nutrisi sayuran di pulau Jawa dan sekarang kita mencoba untuk membuat

nutrisi sendiri dan akan melakukan riset pada bulan depan, menunggu di

ACC dari pertanian. Apabila di ACC kita biasa memasarkan nutrisi ini

kesemua toko pertanian di kota jambi dan bisa menutup pemesanan nutrisi

dari pulau jawa.60

Berikut daftar produk pada Felaza Hidroponik :

60

Wawancara oleh peneliti dengan bapak feri irawan selaku pemilik Felaza Hidroponik dan

responden penelitian, 9 september 2019.

Page 61: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

48

Tabel 3.1

Produk - Produk Felaza hidroponik

No Produk Volume Harga

1. Pakchoy

1 kg Rp. 25.000,00

2. Kaylan

1 kg Rp. 35.000,00

3. Buah teen

4. Kangkung 1 kg Rp. 20.000,00

5. Selada 1 kg Rp. 35.000,00

6. Tomat 1 kg Rp. 50.000,00

7. Kale 1 kg Rp.130.000,00

8. Modul 1 Rp. 3000.000,00

Data penjualan sayuran hidroponik di Felaza Hidroponik pada oktober 2016

sampai dengan oktober 2019 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Data penjualan Felaza Hidroponik tahun 2016-2019

Tahun : 2016-2017

NO BULAN

JENIS SAYURAN PENDAPATAN

PERBULAN PAKCOY KAYLAN

Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah

1 Oktober 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000

Rp

8,650,000

2 November 245

Rp

25,000

Rp

6,125,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000

Rp

8,675,000

3 Desember 260 Rp Rp 79 Rp Rp Rp

Page 62: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

49

25,000 6,500,000 30,000 2,370,000 8,870,000

4 Januari 240

Rp

25,000

Rp

6,000,000 76

Rp

30,000

Rp

2,280,000

Rp

8,280,000

5 Februari 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000

Rp

8,650,000

6 Maret 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 82

Rp

30,000

Rp

2,460,000

Rp

8,710,000

7 April 243

Rp

25,000

Rp

6,075,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000

Rp

8,475,000

8 Mei 247

Rp

25,000

Rp

6,175,000 81

Rp

30,000

Rp

2,430,000

Rp

8,605,000

9 Juni 245

Rp

25,000

Rp

6,125,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000

Rp

8,675,000

10 Juli 246

Rp

25,000

Rp

6,150,000 83

Rp

30,000

Rp

2,490,000

Rp

8,640,000

11 Agustus 252

Rp

25,000

Rp

6,300,000 79

Rp

30,000

Rp

2,370,000

Rp

8,670,000

12 September 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 75

Rp

30,000

Rp

2,250,000

Rp

8,500,000

TOTAL

Rp

74,450,000

Rp

28,950,000

Rp

103,400,000

NO BULAN

JENIS SAYURAN PENDAPATAN

PERBULAN KANGKUNG SELADA

Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah

1 Oktober 50

Rp

20,000

Rp

1,000,000 40

Rp

30,000

Rp

1,200,000

Rp

2,200,000

2 November 50

Rp

20,000

Rp

1,000,000 35

Rp

30,000

Rp

1,050,000

Rp

2,050,000

3 Desember 54

Rp

20,000

Rp

1,080,000 36

Rp

30,000

Rp

1,080,000

Rp

2,160,000

4 Januari 56

Rp

20,000

Rp

1,120,000 34

Rp

30,000

Rp

1,020,000

Rp

2,140,000

5 Februari 54

Rp

20,000

Rp

1,080,000 37

Rp

30,000

Rp

1,110,000

Rp

2,190,000

6 Maret 43

Rp

20,000

Rp

860,000 36

Rp

30,000

Rp

1,080,000

Rp

1,940,000

7 April 45

Rp

20,000

Rp

900,000 40

Rp

30,000

Rp

1,200,000

Rp

2,100,000

8 Mei 50

Rp

20,000

Rp

1,000,000 36

Rp

30,000

Rp

1,080,000

Rp

2,080,000

9 Juni 45

Rp

20,000

Rp

900,000 35

Rp

30,000

Rp

1,050,000

Rp

1,950,000

10 Juli 40

Rp

20,000

Rp

800,000 30

Rp

30,000

Rp

900,000

Rp

1,700,000

11 Agustus 37

Rp

20,000

Rp

740,000 30

Rp

30,000

Rp

900,000

Rp

1,640,000

12 September 35

Rp

20,000

Rp

700,000 30

Rp

30,000

Rp

900,000

Rp

1,600,000

TOTAL

Rp

11,180,00

0

Rp

12,570,000

Rp

23,750,000

Page 63: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

50

Tahun :2017-2018

NO BULAN

JENIS PRODUK PENDAPATAN

PERBULAN PAKCOY KAYLAN

Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah

1 Oktober 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000 Rp 8,650,000

2 November 260

Rp

25,000

Rp

6,500,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000 Rp 9,050,000

3 Desember 260

Rp

25,000

Rp

6,500,000 84

Rp

30,000

Rp

2,520,000 Rp 9,020,000

4 Januari 255

Rp

25,000

Rp

6,375,000 87

Rp

30,000

Rp

2,610,000 Rp 8,985,000

5 Februari 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000 Rp 8,650,000

6 Maret 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 76

Rp

30,000

Rp

2,280,000 Rp 8,530,000

7 April 264

Rp

25,000

Rp

6,600,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000 Rp 9,000,000

8 Mei 250

Rp

25,000

Rp

6,250,000 78

Rp

30,000

Rp

2,340,000 Rp 8,590,000

9 Juni 254

Rp

25,000

Rp

6,350,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000 Rp 8,900,000

10 Juli 267

Rp

25,000

Rp

6,675,000 83

Rp

30,000

Rp

2,490,000 Rp 9,165,000

11 Agustus 264

Rp

25,000

Rp

6,600,000 83

Rp

30,000

Rp

2,490,000 Rp 9,090,000

12 September 268

Rp

25,000

Rp

6,700,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000 Rp 9,100,000

TOTAL

Rp

77,300,000

Rp

29,430,000 Rp 106,730,000

Tahun : 2018-2019

NO BULAN

JENIS PRODUK PENDAPATAN

PERBULAN PAKCOY KAYLAN

Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah

1 Oktober

250 Rp

25,000

Rp

6,250,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000 Rp 8,650,000

2 November

254 Rp

25,000

Rp

6,350,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000 Rp 8,900,000

3 Desember

253 Rp

25,000

Rp

6,325,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000 Rp 8,725,000

4 Januari

257 Rp

25,000

Rp

6,425,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000 Rp 8,975,000

5 Februari

250 Rp

25,000

Rp

6,250,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000 Rp 8,650,000

6 Maret

260 Rp

25,000

Rp

6,500,000 82

Rp

30,000

Rp

2,460,000 Rp 8,960,000

7 April

255 Rp

25,000

Rp

6,375,000 80

Rp

30,000

Rp

2,400,000 Rp 8,775,000

8 Mei

254 Rp

25,000

Rp

6,350,000 81

Rp

30,000

Rp

2,430,000 Rp 8,780,000

Page 64: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

51

9 Juni

250 Rp

25,000

Rp

6,250,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000 Rp 8,800,000

10 Juli

260 Rp

25,000

Rp

6,500,000 83

Rp

30,000

Rp

2,490,000 Rp 8,990,000

11 Agustus

265 Rp

25,000

Rp

6,625,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000 Rp 9,175,000

12 September

265 Rp

25,000

Rp

6,625,000 85

Rp

30,000

Rp

2,550,000 Rp 9,175,000

TOTAL

Rp

76,825,00

0

Rp

29,730,000 Rp 106,555,000

NO BULAN

JENIS PRODUK PENDAPATAN

PERBULAN TOMAT KALE

Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah

1 Oktober

2 November

3 Desember

4 Januari

5 Februari

6 Maret

7 April

10 Rp

120,000

Rp

1,200,000 Rp 1,200,000

8 Mei

10 Rp

120,000

Rp

1,200,000 Rp 1,200,000

9 Juni

9 Rp

120,000

Rp

1,080,000 Rp 1,080,000

10 Juli

20 Rp

40,000

Rp

800,000 10

Rp

120,000

Rp

1,200,000 Rp 2,000,000

11 Agustus

22 Rp

40,000

Rp

880,000 10

Rp

120,000

Rp

1,200,000 Rp 2,080,000

12 September

23 Rp

40,000

Rp

920,000 11

Rp

120,000

Rp

1,320,000 Rp 2,240,000

TOTAL

Rp

2,600,000

Rp

7,200,000 Rp 9,800,000

D. Struktur Organisasi Felaza Hidroponik

Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar

yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau

Page 65: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

52

sekelompok tujuan. Adapun struktur organisasi Flaza Hidroponik dapat dilihat

dari bagan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Bagan Struktur Organisasi Felaza Hidroponik

Direktur

Ferry Irawan

Bendahara

Lia Junita

Kariawan

Alamsyiah

Kariawan

Jupri

Kariawan

Arman

Page 66: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Faktor-faktor Strategis pada Felaza Hidroponik

Faktor strategis yang mempengaruhi pemasaran sayuran hidroponik dibagi

atas faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang terdiri

dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Felaza Hidroponik, sedangkan faktor

eksternal merupakan peluang dan ancaman yang diluar kendali dari Felaza

Hidroponik.

F. Faktor Internal yang mempengaruhi Felaza Hidroponik

Faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan dalam pemasaran

sayuran hidroponik yang dilakukan oleh Felaza Hidroponik seperti; penetapan

SOP, dukungan pemerintah, pameran, marketing 4.0. Kekuatan dan kelemahan

yang dianalisis pada bagian ini adalah kekuatan dan kelemahan yang

membedakan. Kekuatan Felaza Hidroponik adalah keunggulan pembeda

dibanding pesaing. Kemampuan dasar tidak digolongkan sebagai kekuatan, karena

hal itu merupakan harga yang harus dibayar untuk memasuki industri. Sedangkan

kelemahan pada umumnya meliputi ketidak mampuan dasar.

Pengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dilakukan dengan

menganalisis variabel internal. Variabel internal yang dianalisis dianggap

berpengaruh erat dengan pemasaran. Variabel internal meliputi produksi dan

Page 67: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

54

operasi, sumber daya manusia serta bauran pemasaran (produk, harga, distribusi,

dan promosi).

1. Penetapan SOP

Untuk menghasilkan produk bermutu yang mencakup penerapan teknologi

ramah lingkungan, pencegahan penularan OPT (Organisme Pengganggu

Tanaman), penjagaan kesehatan, dan meningkatkan kesejahteraan pekerja maka

perlu penerapan SOP (Standard Operasional Procedure) yang merupakan

pedoman budidaya yang dan standar produk yang dihasilkan baik. Berdasarkan

wawancara yang dilakukan kepada pemilik Felaza Hidroponik, penerapan SOP

untuk usaha tani hidroponik sudah diperkenalkan. Berikut ini SOP yang dilakukan

untuk meningkatkan produksi sayuran hidroponik yang disampaikan oleh pemillik

Felaza Hidroponik:

Ada beberapa titik kendali yang kita jadikan pedoman budidaya tanaman

sayuran hidroponik seperti: tidak menggunakan bahan kimia untuk

mencegah terjadinya resiko cemaran pada produk dan lingkungan, media

tanam tidak mengandung cemaran bahan berbahaya dan beracun (B3),

nutrisi yang digunakan tidak kadaluarsa dan nutrisi sudah ada takarannya

masing-masing sesuai kadar yang di butuhkan, serta kami mampu

menunjukkan pengetahuan dan keterampilan panen.61

Pedoman tersebut akan menghasilkan produk sesuai tuntutan masyarakat

global yang aman bagi lingkungan dan konsumen.

2. Pameran

Pameran adalah salah satu kegiatan untuk menunjukkan atau

memperkenalkan produk secara langsung. Dalam hal ini, Peneliti mewawancarai

61

Wawancara oleh peneliti dengan bapak feri irawan selaku pemilik dan responden

penelitian, 12 agustus 2019

Page 68: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

55

salah satu pengusaha sayuran hidroponik mengenai pameran hirdoponik di kota

Jambi, berikut pernyataannya :

Pameran yang dilaksanakan untuk sayuran hidroponik di Jambi ni tidak

rutin. Biasanya dalam satu bulan, bisa diadakan, tapi dalam bulan

berikutnya belum tentu ada pameran hidroponik, pameran hidroponik

dilaksanakan hanya pada event tertentu seperti kegiatan kampus ataupun

pameran pertanian.62

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa pameran yang

dilaksanakan untuk sayuran hidroponik tidak rutin. Oleh sebab itu, kurangnya

pengadaan pameran juga menjadi kelemahan Felaza Hidroponik untuk

meningkatkan pemasaran sayuran hidroponik.

3. Produksi dan Operasi

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Felaza Hidroponik, bahwa

felaza hidroponik hanya memproduksi sayuran yang banyak di minati oleh

konsumen dan beberapa sayuran lain di produksi apabila ada pemesanan dan

untuk konsumsi sendiri. Berikut pernyataan dari pemilik Felaza Hidroponik.

Felaza Hidroponik memproduksi sayuran-sayuran yang yang banyak

diminati konsumen saja seperti sawi, pakchoy, kailan dan tomat. Namun

untuk sayuran jenis kangkung kami memproduksi apabila ada pemesanan

saja di karenakan konsumen lebih banyak memilih kangkung konvensional

dari pada hidroponik dan untuk buah teen kami memproduksi bibit dan

untuk di konsumsi sendiri, buah teen ini masih dalam tahap pengembangan.

Dan sayuran ini beroperasi terus dari pertama buka sampai sekarang dan

setelah panen sayuran langsung diambil oleh distributor.63

62

Wawancara oleh peneliti dengan bapak halim selaku pemilik hidroponik buah teen dan

responden, 15 april 2019 63

Wawancara oleh peneliti dengan bapak feri irawan selaku pemilik dan responden

penelitian, 12 agustus 2019

Page 69: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

56

Kemudian penulis juga mewawancarai salah satu kariawan di Felaza

Hidroponik dan juga merupakan responden. Berikut ini pernyataan dari salah satu

kariawan:

Kami juga membuat modul apabila ada pemesanan untuk di buatakan

modul. Namun untuk harganya sesuai dengan permintaan konsumen.64

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa

satu modul yang berukuran sekitar tinggi 2m dan lebar 1m persegi berkisaran 3

juta rupiah.

4. Sumber Daya Manusia (SDM)

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di lokasi penelitian bahwa,

untuk sember daya manusia sendiri Felaza Hidroponik memiliki sumber daya

manusia yang memumpuni untuk mengembangkan sayuran hidroponik tersebut,

terutama untuk di kota jambi karena hanya Felaza Hidroponik yang memproduksi

semuanya secara mandiri misalnya untuk modul, nutrisi sayuran, dan sampai

pengembangan sayuran hingga di pasarakan. Berbeda dengan beberapa petani

lainnya untuk modul dan nutrisi masih mesan keluar terutama ke pulau jawa.

Bagaimana yang dituturkan oleh bang feri irawan saat di wawan cara sebagai

berikut:

Kalau untuk modul dan nutrisi sayuran sekarang sudah bikin sendiri, dimana

pada sebelumnya untuk nutrisi sayuran kami memesan ke pulau jawa

sebagian besar ke bandung, dan sekarang kami mencoba untuk

mengembangkan nutrisi sayuran dalam jumlah besar, setelah ini akan di

lakukan riset dan penelitian oleh dinas pertanian, jika cocok dan mendapat

64

Wawancara oleh peneliti dengan bapak jupri selaku kariawan dan responden, 12 agustus

2019

Page 70: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

57

izin edar kami felaza hidroponik akan memasarkannya ke seluruh toko

pertanian di kota Jambi.65

Namun di Felaza Hidroponik masih ada kendala pada pengembangan

beberapa jenis tanaman seperti buah teen, tomat, dan terong. Karena ini masih

dalam tahap percobaan dan belum bisa di kembangkan dalam jumlah yang banyak

karena kurangnya dana untuk pengelolaannya.

5. Strategi Marketing 4.0

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Felaza hidroponik Industri 4.0

merupakan keunggulan tersendiri bagi Felaza Hidroponik, karena Felaza

Hidroponik bisa memasarkan langsung sayurannya melalui internet seperti web,

facebook, instagram, whats up dll. Bagaimana yang di tuturkan oleh bang Feri

selaku pemilik Felaza Hidroponik sebagai berikut:

Pada mulanya kami memasarkan sayuran hidroponik langsung

menawarkannya ke Mall-Mall seperti Jamtos dan toko-toko kecil di sekitar

lokasi ini. Namun untuk saaat ini kami telah memasarkannya melalui

internet seperti di Facebook kami ada grup komunitas Hidroponik di kota

jambi dan juga WA, intagram, dan webnya kami juga ada.66

G. Faktor Eksternal yang mempengaruhi Felaza Hidroponik

Faktor eksternal yang merupakan peluang dan ancaman dalam pemasaran

sayuran hidroponik yang dilakukan oleh Felaza Hidroponik Kota Jambi terdiri

dari lokasi pasar, harga yang diterima petani, pelanggan tetap, pelaksanaan SOP,

jaringan pemasaran, permodalan, keragaman sayuran hidroponik, jadwal tanam,

65

Wawancara oleh peneliti dengan bapak feri irawan selaku pemilik dan responden

penelitian, 12 agustus 2019 66

Wawancara oleh peneliti dengan bapak feri irawan selaku pemilik dan responden

penelitian, 12 agustus 2019

Page 71: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

58

keahlian pascapanen, pesaing, pengalaman produsen dan peran

asosiasi/kelembagaan tani.

1. Lokasi Pasar

Dalam penelitian ini, sayuran hidroponik dipasarkan dalam berbagai

kalangan. Di Kota Jambi, terdapat beberapa pusat perbelanjaan yang menyediakan

sayuran hidroponik. Misalnya adalah WTC, Jamtos, Transmart, Trona, dan pasar

Andil.

Selain itu, berdasarkan wawancara dengan beberapa orang konsumen,

responden tidak kesulitan dalam membeli sayuran hidroponik. Karena konsumen

dapat membeli produk tersebut di pusat perbelanjaan yang berada di kota Jambi,

sebagian besar terletak di pusat k ota dan berada di jalan lintas. Dengan lokasi

pasar tersebut, konsumen akan lebih mudah melakukan transaksi dan pembelian

produk. Hal ini merupakan suatu peluang untuk meningkatkan pemasaran sayuran

hidroponik. Namun baru-baru ini mulai dari awal bulan agustus kemaren Felaza

Hidroponik tidak lagi memasarkan sayuran ke konsumen secara langsung karena

semua sayuran sudah di borong oleh distributor. Seperti yang di tuturkan oleh

pemilik Felaza Hidroponik sebagai berikut:

Kita sekarang sudah mulai istiqomah untuk tidak menjual sayuran langsung

ke konsumen lagi karena semuanya harus di kirim ke pemasok, kemaren itu

pas kita mau panen, datang ibu-ibu mau beli sayuran, ya saya suruh beli di

tempat pemasarannya aja, namun katanya sudah cari di Jamtos dan

swalayan tempat penjual hidroponik tapi gak ada. Tapi kami tetap tidak bisa

menjualnya karena ini sudah di borong distributor. ibu itu maksa juga, dia

bilang dia lagi ngidam, terus saya bilang lah kenapa gak bilang dari tadi bu

kalo ibu ngidam. Akhirnya saya kasih aja sayurannya gak perlu beli.67

67

Wawancara oleh peneliti dengan bapak feri irawan selaku pemilik dan responden

penelitian, 12 agustus 2019

Page 72: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

59

2. Harga yang Diterima Petani

Harga yang diterima petani merupakan harga yang diperoleh dari

pendistribusian sayuran hidroponik di pasar. Hasil penelitian terhadap petani yang

menjadi responden, menunjukkan bahwa harga yang diterima petani hampir sama

dengan harga rata-rata yang berlaku di pasar. Jika harga sayuran dari petani 1

kilonya 30 ribu maka harga di pasar setelah di kemas atau di bungkus dengan rata-

rata berat 2 ons seharaga 8 rb.

3. Pelaksanaan SOP

Sejauh ini, Felaza Hidroponik sudah ada SOP berupa panduan secara umum

dalam melakukan budidaya sayuran hidroponik. Berdasarkan penelitian dan

observasi yang dilakukan di Kota Jambi, responden sayuran hidroponik cenderung

sudah mengetahui SOP terutama petani yang menjadi anggota komunitas

hiroponik, dan dalam pelaksanaannya petani sudah mengikuti prosedur tersebut.

Karena budidaya hidroponik tidak sulit untuk dilakukan, maka secara umum

petani menggunakan panduan yang hampir sama. Selain itu, petani merasa produk

yang dihasilkan sudah cukup baik meskipun tidak 100% mengikuti acuan panduan

budidaya hidroponik. Beradasarkan wawancara dengan salah satu pengusaha

hidroponik dan juga merupakan responden dia menuturkan bahwa :

Rata-rata petani hidroponik di kota jambi ini, dalam tatacara budidaya

hidroponik ini hampir sama semuanya, palingan beda-beda tipis di takaran

nutrisinya. Nutrisinyapun juga sama karena kita semuanya di kota Jambi

masih membeli nutrisi ke pulau Jawa.68

68

Wawancara oleh peneliti dengan bapak halim selaku pemilik hidroponik buah teen dan

responden, 15 april 2019

Page 73: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

60

Hal ini menjadi peluang bagi Felaza Hidroponik, karena apabila

pelaksanaan SOP yang baik akan menghasilkan produk yang baik pula. Sesuai

dengan tuntutan masyarakat global. Untuk Felaza Hidroponik sendiri itu sudah

mempunyai SOP sendiri yang berbeda dengan pngusaha lainnya karena sudah

membuat nutrisi sendiri sesuai kebutuhan sayurannya. Tidak memesan nutrisi ke

luar lagi.

4. Jaringan Pemasaran

Pemasaran sayuran hidroponik memerlukan jaringan pemasaran yang luas,

mengingat belum terlalu banyak masyarakat yang mengetahui sayuran hidroponik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, sebagian besar petani

memasarkan sayuran langsung pada konsumen, menggunakan jasa re-seller, dan

melalui online marketing. Dengan begini, maka jaringan pemasaran merupakan

peluang yang baik untuk meningkatkan pemasaran sayuran hidroponik. Jaringan

pemasaran yang cukup berkembang akan lebih mudah menjangkau konsumen

yang lebih luas.

5. Permodalan Usaha Pribadi

Permodalan diukur dari sumber modal yang diperoleh petani untuk

melakukan usaha tani sayuran hidroponik. Dari hasil penelitian yang dilakukan

peneliti kepada responden, menunjukkan bahwa permodalan dalam melakukan

budidaya sayuran hidroponik sepenuhnya menggunakan modal sendiri. Meskipun

lembaga peminjaman permodalan sudah tersedia seperti Bank dan CU serta

penawaran pinjaman modal tinggi tetapi pemilik Felaza hidroponik tidak

menggunakan lembaga peminjaman tersebut sebagai sumber modal. Hal ini

Page 74: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

61

disebabkan oleh beberapa faktor seperti beberapa petani hidroponik kurang

tertarik untuk memperluas usaha hidroponiknya karena tanaman hortikultura

pangan juga dibudidayakan, merasa dibebani dengan syarat-syarat yang diajukan,

serta masih takut menanggung resiko. Selain itu, petani memiliki cukup modal

untuk memulai usaha hidroponik. Berikut tanggapan dari pemilik Felaza

Hidroponik:

Saya menjalan kan ini menggunakan modal sendiri percobaan awal saya

mengalami kerugian karena belom tau ilmunya dan masih coba-coba,

namun setelah saya belajar lagi akhirnya saya berhasil mengembangkan

sayuran hidroponik ini. Saya masih ada lahan kosong di atas gedung sana

tapi belum saya tanami hidroponik karena terkendala modal. Modal untuk

pengembangan ini lumayan besar karena kita harus bikin green house dulu.

Kalau minjam uang ke bank itu sulit untuk mengembangkan usaha ini

karena kita harus bayar tiap bulan. Sedangkan kita harus memutar modal.69

6. Keahlian pasca panen

Untuk mendapatkan harga yang pantas di pasar, sayuran yang dihasilkan

harus bermutu tinggi dan tahan lama. Oleh karena itu, petani harus mampu

melakukan kegiatan pascapanen dengan tepat agar sayuran hidroponik yang

dihasilkan memiliki nilai di pasar. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan

terhadap kegiatan pascapanen yang dilakukan oleh petani hidroponik di Felaza

Hidroponik, sudah melakukan kegitan pascapanen yang tepat. Kegiatan tersebut

mencakup pelaksanaan grading agar sayuran yang dipasarkan hanya sayuran yang

berkualitas dan tidak layu, waktu panen yang tepat, cara panen yang tepat yakni

dengan mencabut sayuran hidroponik sampai ke akarnya, teknik penyimpanan dan

pengangkutan yang tepat.

69

Wawancara oleh peneliti dengan bapak feri irawan selaku pemilik dan responden

penelitian, 17 juli 2019

Page 75: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

62

7. Pesaing

Berdasarkan wawancara dengan produsen sayuran hidroponik, hampir

seluruh produsen tidak memiliki pesaing karena produk selalu habis terjual. Hal

ini sebagai mana yang di sampaikan oleh pemilik Felaza Hidroponik:

Kalau pesaing untuk di kota jambi belum terlalu banyak, soalnya kita itu

sudah punya tempat pasarnya masing-masing jadi setiap panen sayuran pasti

habis di ambil distributor.70

Dan ada juga tambahan dari salah satu pengusaha hidroponik lainnya:

Sebenarnya pesaing kita itu bukan lah petani dari sayuran hidroponik

melainkan dari sayuran konvensional, karena sebagian masyarakat di Jambi

lebih memilih sayuran yang ditanam secara kovensional karena faktor harga

yang murah.71

Berdasarkan wawancar di atas bahwa pesaing dari sayuran hidroponik itu

bukan lah dari pengusaha lainnya. Melainkan dari petani sayuran yang di tanam

secara konvensional.

8. Pengalaman produsen

Sayuran hidroponik dapat dikatakan baru muncul dalam kehidupan sehari-

hari masyarakat. Namun, rata-rata petani sudah mengetahui mengenai hidroponik

dalam kurun waktu 1,5-3 tahun. Sebagian besar produsen sayuran hidroponik

dikota Jambi sudah menanam tanaman hidroponik selama kurun waktu 1,5-2

tahun. Hal ini merupakan peluang bagi Felaza Hidroponik, Felaza Hidroponik

sudah memulai usahanya sejak 2016 yang lalu sebagai mana yang tertulis di

70

Wawancara oleh peneliti dengan bapak feri irawan selaku pemilik dan responden

penelitian, 15 april 2019 71

Wawancara oleh peneliti dengan bapak halim selaku pemilik hidroponik buah teen dan

responden, 15 april 2019

Page 76: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

63

sejarah Felaza hidroponik. Felaza Hidroponik sudah mendapat banyak

pengalaman selama melakukan budidaya sayuran hidroponik.

9. Pelanggan

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pelanggan tetap sayuran

hidroponik dapat dikatakan rendah. Namun pelanggan yang baru coba-coba itu

lumayan banyak. Semua sayuran di Felaza Hidroponik stelah panen langsung di

ambil distributor. Berdasarkan wawancara dengan salah satu kepala sayur di WTC

beliau menuturkan :

Sayuran hidroponik ini masuknya tiga kali dalam seminggu setiap hari

senin, rabu dan jum‟at. Jenis sayurannya bermacam-macam. Setiap jenisnya

masuk 5 bungkus.72

Setelah peneliti melakukan observasi pada hari sabtu terlihat sayuran yang

tersisa di WTC hanya tinggal beberapa bungkus lagi. Dan peneliti juga melakukan

observasi ke Jamtos untuk melihat tingginya permintaan akan sayuran

hidroponik, dan ternyata sayuran hidroponik di Jamtos kosong.

10. Keragaman Sayuran Hidroponik

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, Felaza Hiroponik memiliki

banyak keragaman sayuran hidroponik, namun Felaza Hidroponik hanya nenjual

jenis sayuran yang umum dicari oleh konsumen yakni kangkung, selada, sawi dan

pakcoy. Hal ini dikarenakan lahan yang dimiliki sebagian besar oleh petani tidak

cukup banyak. Ini merupkan sebuah ancaman karena masih banyak jenis sayuran

yang dapat ditanam secara hidroponik.

72

Wawancara peneliti dengan kepala toko sayuran di wtc selaku respondden penelitian, 31

agustus 2019

Page 77: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

64

11. Kesesuaian Jadwal Tanam dengan Permintaan Pasar

Untuk meningkatkan pemasaran sayuran hidroponik perlu adanya

kesesuaian jadwal tanam dengan permintaan pasar. Berdasarkan hasil wawancara

hasil observasi dengan Felaza Hidroponik bahwa Felaza hidroponik menanam

sayuran hidroponik dengan mengikuti pangsa pasar. Hal ini peluang untuk

meningkatkan pemasaran sayuran hidroponik, melihat permintaan pasar yang

cukup tinggi dan dibarengi oleh jadwal tanam produsen.

12. Peran Asosiasi/Kelembagaan Tani

Di Kota Jambi, terdapat Komunitas Hidroponik Kota Jambi yang terbentuk

pada tahun 2016. Namun, komunitas ini hanya sebuah komunitas untuk saling

berbagi mengenai budidaya tanaman hiroponik. Tidak ada struktur yang jelas dari

komunitas ini. Dalam komunitas ini, produsen saling membantu dalam melakukan

pemasaran sayuran hidroponik. Selain itu, komunitas ini juga mengadakan

pertemuan untuk berdiskusi.

Namun, dalam komunitas ini tidak ada membantu menyediakan sarana dan

prasarana yang diperlukan. Anggota hanya saling berkomunikasi, dan saling

membantu sesuai dengan kemampuan. Produsen berharap, pemerintah

membentuk komunitas hidroponik yang sah sehingga memudahkan petani

hidroponik, untuk mengembangkan pemasaran sayuran hidroponik.

H. Penentuan Alternatif Strategi Peningkatan Pemasaran Sayuran

Hidroponik pada Felaza Hidroponik

Tahapan terakhir adalah penentuan alternatif strategi pemasaran sayuran

hidroponik pada Felaza Hidroponik. Strategi peningkatan pemasaran sayuran

Page 78: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

65

hidroponik dilakukan dengan membuat matriks SWOT. Matriks SWOT dibangun

berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal

(peluang dan ancaman), maka dapat ditentukan alternatif strategi yang disusun

atas 4 (empat) strategi utama, yaitu Strengths-Opportunities (SO), Weakness-

Opportunities (WO), Strengths-Threats (ST), dan Weakness-Threats (WT).

Penentuan alternatif strategi pemasaran sayuran hidroponik pada Felaza

Hidroponik disajikan dalam tabel 4.1

Tabel 4.1

Penentuan Alternatif Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik

Kekuatan (Strength)

1. Sudah diperkenalkan

SOP.

2. Adanya dukungan

pemerintah

3. Sumber daya manusia

yang memadai

4. Kualitas sayur yang

terjaga

Kelemahan (Weakness)

1. Pengawasan pelaksanaan

SOP kurang terlaksana.

2. Promosi melalui leaflet

(selebaran) kurang

efektif.

3. Pameran kurang tersedia.

4. Fasilitas penelitian tidak

tersedia.

Peluang (Opportunity)

1. Lokasi pasar yang

mudah dijangkau

2. Harga yang diterima

petani hampir sama

dengan harga di pasar.

3. Pelaksanaan SOP baik

4. Jaringan pemasaran

cukup berkembang

5. Permodalan usaha

pribadi

6. Pengalaman produsen

cukup baik

7. Keahlian pascapanen

baik

8. Pesaing sedikit

9. Pemasaran

menggunakan industri

4.0

Strategi SO

1. Memacu SDM dan

mengoptimalkan

dukungan pemerintah

dalam memanfaatkan

jaringan pemasaran dan

online marketing system

(S2, S3, O4)

2. Memanfaatkan

semaksimal mungkin,

lokasi yang strategis

bagi pengembangan

promosi yang didukung

sepenuhnya oleh

pemerintah (S2, O1)

3. Mengoptimalkan

pemanfaatan tenaga

SDM yang sudah dibina

dalam memahami SOP

Strategi WO 1. Melakukan promosi

melalui leaflet dan

pameran di lokasi pasar

yang cukup strategis

(W2, W3, O1)

2. Melakukan

pengawasan pelaksanaan

SOP dengan rutin

sehingga pelaksanaan

SOP maksimal serta

keahlian pascapanen

semakin baik (W1, O3,

O7)

3. Melakukan promosi

dengan memanfaatkan

jaringan pemasaran yang

ada, misalnya selebaran

secara online (W2,

IFAS

EFAS

Page 79: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

66

untuk memacu

pelaksanaan SOP oleh

produsen (S1, S3, O3)

4. Mengoptimalkan

pengalaman produsen

semaksimal mungkin

untuk menggalakkan

pemasaran produk pada

berbagai jaringan

pemasaran (S3, O4, O6)

5. Mengoptimalkan hasil

panen dengan menjaga

kualitas sayuran untuk

menjaga konsumen

supaya tetap

berlangganan (S4, O6,

O7, O8)

6. Mengoptimalakan

pemasaran sayuran yang

berkualitas melalui

sosial media.(S4,O9)

O4,O9)

4. Memanfaatkan modal

yang ada untuk

meningkatkan promosi

dengan melaksanakan

pameran (W2, W3, O5)

Ancaman (Threats)

1. Pelanggan tetap masih

sedikit

2. Jadwal tanam belum

mengikuti pangsa pasar

3. Peran asosiasi /

kelembagaan tani

kurang baik

4. Keragaman sayuran

hidroponik yang

dipasarkan masih

sedikit

Strategi ST

1. Pemerintah mendukung

usaha produsen dengan

membantu penyediaan

bibit sayuran yang lebih

beragam (S2, T4)

2. Pemerintah mendukung

dalam membentuk

asosiasi tani yang lebih

terstruktur (S2, T3)

3. Dengan memanfaatkan

SDM yang telah dibina

untuk memberi

pemahaman kepada

produsen agar menanam

sayuran mengikuti

pangsa pasar untuk

memenuhi permintaan

(S3, T2)

4. Memanfaatkan

produsen yang sudah

dibina dan memahami

SOP untuk

menerapkannya pada

berbagai komoditi

sesuai dengan tuntutan

global, sehingga

menambah pelanggan

(S1, S3, T1, T4)

Strategi WT

1. Meningkatkan kegiatan

pameran dan promosi

untuk memperluas

pemasaran pada berbagai

lapisan masyarakat

sehingga menambah

pelanggan (W2, W3, T1)

2. Meningkatkan peran

asosiasi, agar

bersamasama anggota

melakukan pameran

yang lebih rutin untuk

menambah pelanggan

dan meningkatkan

permintaan (W3, T1, T3)

3. Meningkatkan peran

asosiasi, agar

bersamasama anggota

menambah keragaman

sayuran hidroponik

sehingga dapat

menambah permintaan

dan pelanggan (T1, T3,

T4)

Page 80: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

67

Tabel 4.1 menggambarkan strategi peningkatan pemasaran sayuran

hidroponik yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Strategi S-O

Adapun strategi yang dijelaskan untuk meningkatkan pemasaran sayuran

hidroponik dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada adalah sebagai

berikut:

1. Memacu pembinaan sumber daya manusia dan mengoptimalkan dukungan

pemerintah dalam memanfaatkan jaringan pemasaran dan online marketing

sistem (S2, S3, O4).

2. Memanfaatkan semaksimal mungkin lokasi yang strategis bagi

pengembangan promosi yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah (S2,

O1)

3. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia yang sudah dibina

dalam memahami SOP untuk memacu pelaksanaan SOP oleh produsen (S1,

S3, O3)

4. Mengoptimalkan pengalaman produsen semaksimal mungkin untuk

menggalakkan pemasaran produk pada berbagai jaringan pemasaran (S3,

O4, O6)

5. Mengoptimalkan hasil panen dengan menjaga kualitas sayuran untuk

menjaga konsumen supaya tetap berlangganan (S4, O6, O7, O8).

6. Mengoptimalakan pemasaran sayuran yang berkualitas melalui sosial

media.(S4,O9)

Page 81: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

68

Strategi ini perlu dilakukan agar dapat menjaga keberlanjutan usaha sayuran

hidroponik melalui pemanfaataan dukungan pemerintah dan pembinaan SDM

yang akan membantu untuk meningkatkan kualitas dan produksi serta pemasaran

sayuran hidroponik.

Srategi W-O

Strategi yang dapat dilaksanakan Felaza Hidroponik dalam memasarkan

sayuran hidroponik dengan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan

peluang yang ada, sebagai berikut:

1. Melakukan promosi melalui leaflet dan pameran di lokasi pasar yang cukup

strategis (W2, W3, O1).

2. Melakukan pengawasan pelaksanaan SOP dengan rutin sehingga

pelaksanaan SOP maksimal serta keahlian pascapanen semakin baik (W1,

O3, O7).

3. Melakukan promosi dengan memanfaatkan jaringan pemasaran yang ada,

misalnya selebaran secara online (W2, O4,O9).

4. Memanfaatkan modal yang ada untuk meningkatkan promosi dengan

melaksanakan pameran (W2, W3, O5).

Strategi di atas perlu dilakukan untuk memanfaatkan penggunaan modal

dengan tepat, sehingga dialokasikan untuk meningkatkan promosi dan pemasaran

dengan cara pelaksanaan pameran di lokasi pasar.

Strategi S-T

Adapun strategi peningkatan pemasaran sayuran hidroponik dengan melihat

kekuatan dan ancaman adalah sebagai berikut:

Page 82: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

69

1. Pemerintah mendukung usaha produsen dengan membantu penyediaan bibit

sayuran yang lebih beragam (S2, T4).

2. Pemerintah mendukung dalam membentuk asosiasi tani yang lebih

terstruktur (S2, T3).

3. Dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang telah dibina untuk

memberi pemahaman kepada produsen agar menanam sayuran mengikuti

pangsa pasar untuk memenuhi permintaan (S3, T2).

4. Memanfaatkan sumber daya manusia yang sudah dibina dan memahami

SOP untuk menerapkannya pada berbagai komoditi sesuai dengan tuntutan

global, sehingga menambah pelanggan (S1, S3, T1, T4).

Strategi ini perlu dilakukan karena dengan dukungan pemerintah, dapat

menciptakan asosiasi tani sayuran hidroponik yang jelas. Sehingga melalui

asosiasi yang sudah tercipta, nantinya dapat memudahkan pemerintah dalam

mendukung pemasaran sayuran hidroponik. Oleh karena itu, strategi di atas

diperlukan dengan mengoptimalkan beberapa kekuatan dalam mengatasi ancaman

dan memanfaatkan peluang jangka panjang.

Strategi W-T

Adapun strategi peningkatan pemasaran sayuran hidroponik dengan melihat

kelemahan dan ancaman sebagai berikut:

1. Meningkatkan kegiatan pameran dan promosi untuk memperluas pemasaran

pada berbagai lapisan masyarakat sehingga menambah pelanggan (W2, W3,

T1).

Page 83: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

70

2. Meningkatkan peran asosiasi, agar bersama-sama anggota melakukan

pameran yang lebih rutin untuk menambah pelanggan dan meningkatkan

permintaan (W3, T1, T3).

3. Meningkatkan peran asosiasi, agar bersama-sama anggota menambah

keragaman sayuran hidroponik sehingga dapat menambah permintaan dan

pelanggan (T1, T3, T4).

Dengan meningkatkan peran asosiasi, maka dapat meningkatkan kegiatan

promosi dan pameran untuk menambah permintaan dan meningkatkan pemasaran

sayuran hidroponik di Kota Jambi.

Page 84: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdarsarkan pada hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan serta

dengan memperhatikan kaitannya dengan tujuan penelitian maka dapat

disimpulkan sebagai berikut: Faktor internal yang mempengaruhi peningkatan

pemasaran sayuran hidroponik, yaitu: sudah diperkenalkan SOP, masih kurangnya

pengawasan pelaksanaan SOP, leaflet (selebaran) masih kurang efektif, kurangnya

pameran, dan fasilitas penelitian tidak tersedia.

Faktor eksternal yang mempengaruhi peningkatan pemasaran sayuran

hidroponik yaitu: lokasi pasar cukup strategis, harga yang diterima petani sama

dengan harga di pasar, pelaksanaan SOP baik, jaringan pemasaran sudah

berkembang, permodalan bersumber dari pribadi, pengalaman produsen cukup

baik, keahlian pascapanen baik, pesaing sedikit, pelanggan tetap masih sedikit,

ragam sayuran hidroponik masih sedikit, jadwal tanam belum mengikuti pangsa

pasar, dan peran asosiasi/kelembagaan tani kurang baik.

B. Saran

1. Kepada Pemerintah Dan Masyarakat Di Kota Jambi

Diharapkan kepada Pemerintah Daerah khususnya Badan Ketahanan Pangan

(BKP) Kota Jambi sebagai lembaga yang melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah bidang ketahanan

pangan, untuk lebih memperhatikan dan membantu dalam pengembangan

Page 85: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

72

sayuran hidroponik. Dan kepada masyarakat agar lebih memhami pola

hidup sehat dengan mengonsumsi sayuran hidroponik.

2. Kepada Petani

Diharapkan petani menambah keragaman sayuran hidroponik, dan

memasarkan produk pada berbagai alternatif pasar seperti hotel, restaurant,

pusat perbelanjaan, rumah tangga, dan sebagainya untuk mendorong

peningkatkan produksi dan permintaan.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai strategi pengembangan

sayuran hidroponik di Kota Jambi. Karena peneliti merasa banyak

kurangnya dalam penelitian ini.

Page 86: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

73

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Anonim. 2004. Al-Quran Digital Versi 2.1

Basu Swastha. 1984. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Basu Swastha. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Basu Swastha. 2005. Manajemen Pemasaran. Bandung: Remaja Karya.

Christina Whidya Utami. 2010. Manajemen Ritel. Jakarta: Salemba Empat.

Deliyanti Oentoro. 2012. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: LaksBang

PRESSindo.

Fandy Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.

Fuad Amsyari. 1990. Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia. Bandung:

Mizan.

Ismail Nawawi. 2012. Fiqh Muamalah: Klasik dan Kontemporer. Bogor:

Penerbitan Ghalia Indonesia.

M. Nur. Rianto. 2010. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung:

ALFABETA.

Muhamad Jaiz. 2014. Dasar-Dasar Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nirwana. 2004 Prinsip-Prinsip Pemasaran Jasa. Malang: Dioma.

Philip Kotler dan G. Amstrong. 1997. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta;

Erlangga.

Philip Kotler, A.B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta:

PT Salemba Emban Patria.

Philip Kotler. 2003. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi

dan Kontrol. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Philip Kotler, Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan. 2019 Marketing 4.0

Bergerak Dari Tradisional Ke Digital. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pinus Lingga. 1992. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Jakarta:Penebar

Swadaya.

Page 87: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

74

Slamet Soeseno. 1993. Bercocok Tanamsecara Hidroponik. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Sofyan Assauri. 2003. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Badan Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

Sugiono. 2017. Metode Penelitian Kebijakan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Kombinasi, R&D Dan Penelitian Evaluasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Afabeta.

Supriono. 1985. Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Thorik Gunara & Utus Hardiono. 2007. Marketing Muhamnad Saw. Bandung: PT.

Karya kita.

Yusanto dan Wijayakusuma. 2002. Mengagas Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani

Press.

Veithzal Riva‟i. 2012. Islamic Markting Membangun dan Mengembangkan Bisnis

Dengan Praktik Marketing Rasulullah saw. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

B. Jurnal dan Penelitian

Fanema Gabrieli M. 2017. Analisis Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik Di

Kota Medan. Skripsi Universitas Sumatra Utara,

Lora Triana. 2017. Kajian Usaha Tani Sayuran Hidroponik Di Kota Padang.

Penelitian Riset Dasar Universitas Andalas Padang.

Shanty Rosdiana Batubara. 2009. Analisis Pemasaran Sayuran Organik Di Pt

Agro Lestari Ciawi Bogor Jawa Barat. Skripsi Institut Pertanian Bogor.

Novi noviani & sri wahyuni. 2016. Analisis Strategi Pemasaran Sayuran

Hidroponik Merek Papamama Farm. Universitas Muslim Nusantara Al

Washliyah. Vol 1, No. 1 Mei.

Page 88: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

LAMPIRAN WAWANCARA

Responden : Feri Irawan

Jabatan : Pemilik

Instansi : Felaza Hidroponik

Tanggal : 15 April 2019

Pertanyaan :

1. Menurut bapak Apa itu sayuran sayuran hidroponik?

2. Apa perbedaan sayuran hidroponik dengan sayuran yang lainnya?

3. Dimana bapak memasarkan sayuran hidroponik ini?

4. Bagaimana strategi bapak dalam memasarkan sayuran ini?

5. Apa saja kendala yang bapak hadapi dalam memasarkan sayuran

hidroponik?

6. Apa saja jenis sayuran yang bapak produksi?

7. Berapa omset rata-rata perbulannya yang bapak dapatkan?

8. Apakah perusahaan bapak mempunyai prosedur atau SOP (Standard

Operasional Procedure) ?

9. Apakah perusahaan bapak pernah mengikuti pameran atau semacamnya

dalam mempromosikan sayauran hidroponik ini?

10. Apakah bapak dan para kariawan semua disini sudah memahami betul

bagaimana cara membudidaya dan memasarkan sayuran hidroponik ini di

kota jambi?

11. Apakah bapak pernah memasarkan sayuran hidroponik ini melalui media

sosial, internet atau sejenisnya?

12. Berapa harga yang bisa bapak terima dari pemasok?

13. Apa perbedaan sayuran yang bapak produksi dengan yg di produksi orang

lain?

14. Berapa modal awal yang bapak keluarkan dalam pengembangan sayuran

hidroponik ini apakah ada investor atau modal pribadi?

Page 89: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

15. Bagaimana persaingan sayuran hidroponik ini di kota jambi?

16. Sudah berapa lama bapak mengembangakan sayuran hidroponik ini?

17. Apakah perusahaan bapak suda mempunyai pelanggan tetap?

18. Apakah perusahaan ada jadwal tanam sesuai dengan permintaan pasar?

19. Apakah di kota Jambi ada suatu organisasi atau komunitas sayuran

hidroponik?

Jawaban :

1. Menurut saya sayuran hidroponik itu iyalah sayuran yang ditanam

mengggunakan media air yang di beri nutrisi.

2. Sayuran hidroponik ini mengandung gizi yang lebih baik dari pada sayuran

yang lainnya. Karena sistem hidroponik tidak menggunakan pestisida atau

zat kimia lainnya yang berbahaya. Dan masih bnyak lagi yang lainnya

3. Pertama kali dulu kami memasarkannya hanya nitip di toko-toko sekitar,

selanjutnya mulai masuk ke Mall dan sekarang udah sampai ke pasar Andil.

4. Pertama kami cuma iseng-isengan aja mencoba penjualannya secara kecil-

kecilan, tapi ada respon positif dari konsumen dan kami mulai

mengembangkannya dalam sekala besar. Promosi kami gak ribet-ribet amat,

cuma mulai dari mulut kemulut dan sosial media.

5. Kendala yang kami hadapi selama ini selain dari gagal panen, itu adanya

petani baru yang merusak pasar karena melatakan harga di bawah harga

wajarnya, soalnya mereka tidak main sortir lagi.

6. Jumlah sayur yang diusahakan perusahaan memiliki berbagai macam variasi

seperti Sawi, Pakchoi, Kailan, Buah Teen, Kangkung, Selada, Tomat, dan

Kale. Namun untuk sayuran jenis kangkung kami memproduksi apabila ada

pemesanan saja di karenakan konsumen lebih banyak memilih kangkung

konvensional dari pada hidroponik dan untuk buah teen kami memproduksi

bibit dan untuk di konsumsi sendiri, buah teen ini masih dalam tahap

pengembangan.

Page 90: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

7. Rata-rata omset yang kami dapatkan setiap bulan sekitar 7-8 juta rupiah dari

semua produk.

8. Ada beberapa titik kendali yang kita jadikan pedoman budidaya tanaman

sayuran hidroponik seperti: tidak menggunakan bahan kimia untuk

mencegah terjadinya resiko cemaran pada produk dan lingkungan, media

tanam tidak mengandung cemaran bahan berbahaya dan beracun (B3),

nutrisi yang digunakan tidak kadaluarsa dan nutrisi sudah ada takarannya

masing-masing sesuai kadar yang di butuhkan

9. Pameran yang dilaksanakan untuk sayuran hidroponik di Jambi ni tidak

rutin. Biasanya dalam satu bulan, bisa diadakan, tapi dalam bulan

berikutnya belum tentu ada pameran hidroponik, pameran hidroponik

dilaksanakan hanya pada event tertentu seperti kegiatan kampus ataupun

pameran pertanian

10. Untuk sember daya manusia sendiri Felaza Hidroponik memiliki sumber

daya manusia yang memumpuni untuk mengembangkan sayuran hidroponik

tersebut, terutama untuk di kota jambi karena hanya Felaza Hidroponik yang

memproduksi semuanya secara mandiri misalnya untuk modul, nutrisi

sayuran, dan sampai pengembangan sayuran hingga di pasarakan. Berbeda

dengan beberapa petani lainnya untuk modul dan nutrisi masih mesan keluar

terutama ke pulau jawa.

11. Pada mulanya kami memasarkan sayuran hidroponik langsung

menawarkannya ke Mall-Mall seperti Jamtos dan toko-toko kecil di sekitar

lokasi ini. Namun untuk saaat ini kami telah memasarkannya melalui

internet seperti di Facebook kami ada grup komunitas Hidroponik di kota

jambi dan juga WA, intagram, dan webnya kami juga ada.

12. Harga yang diterima petani hampir sama dengan harga rata-rata yang

berlaku di pasar. Jika harga sayuran dari petani 1 kilonya 30 ribu maka

harga di pasar setelah di kemas atau di bungkus dengan rata-rata berat 2 ons

seharaga 8 rb.

Page 91: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

13. Rata-rata petani hidroponik di kota jambi ini, dalam tatacara budidaya

hidroponik ini hampir sama semuanya, palingan beda-beda tipis di takaran

nutrisinya. Nutrisinyapun juga sama karena kita semuanya di kota Jambi

masih membeli nutrisi ke pulau Jawa.

14. Saya menjalan kan ini menggunakan modal sendiri percobaan awal saya

mengalami kerugian karena belom tau ilmunya dan masih coba-coba, modal

awal yang saya keluarkan sekitar 3 juta itu rugi sekitar 800 ribu karena

gagal panen.

15. Kalau pesaing untuk di kota jambi belum terlalu banyak, soalnya kita itu

sudah punya tempat pasarnya masing-masing jadi setiap panen sayuran pasti

habis di ambil distributor.

16. Saya sudah memulai usaha ini dari tahun 2016 yang lalu jadi, sudah berjalan

sekitar 3 tahun.

17. Pelanggan tetap sayuran hidroponik ini dapat dikatakan rendah. Namun

pelanggan yang baru coba-coba itu lumayan banyak.

18. Kami Felaza hidroponik menanam sayuran hidroponik dengan mengikuti

pangsa pasar. Hal ini peluang untuk meningkatkan pemasaran sayuran

hidroponik kami, melihat permintaan pasar yang cukup tinggi dan harus

dibarengi oleh jadwal tanam.

19. Di Kota Jambi, terdapat Komunitas Hidroponik Kota Jambi yang terbentuk

pada tahun 2016. Namun, komunitas ini hanya sebuah komunitas untuk

saling berbagi mengenai budidaya tanaman hiroponik. Tidak ada struktur

yang jelas dari komunitas ini. Dalam komunitas ini, produsen saling

membantu dalam melakukan pemasaran sayuran hidroponik. Selain itu,

komunitas ini juga mengadakan pertemuan untuk berdiskusi.

Page 92: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

Responden : Muslim

Jabatan : Pemilik

Instansi : Teen Hidroponik

Tanggal : 15 April 2019

Pertanyaan :

1. Apa saja sayuran yang bapak produksi?

2. Kenapa bapak hanya memproduksi buah teen saja?

3. Bagaimana peluang pasar untuk sayuran hidroponik di kota jambi?

4. Bagaimana strategi yang bapak lakukan dalam memasarkan produk yang

bapak punya?

5. Apa saja kendala yang bapak hadapi dalam memasarkan sayuran hidroponik

ini?

6. Bagaimana persaingan pasar sayuran hidroponik di kota jambi?

Jawaban :

1. Saya dulu memproduksi berbagai sayur tapi sekarang saya lagi fokus dalam

pengembangan buah teen hidroponik.

2. Saya masih memproduksi sayuran yang lain cuma hanya dalam skala kecil,

Jadi saya l ebih fokus dalam pengembangan buah teen saja karena saya

melihat peluangnya sangat besar untuk di kota Jambi.

3. Peluang untuk sayuran hidrooponik ini sangat besar yah, karena

pengusahanya masih tergolong sedikit sedangkan permintaan tinggi.

4. Saya melakukan promosi dan memasarkannya hanya melewati sosial media

dan internet saja.

5. Kendala yang saya hadapi saya harus ngasih pengetahuan terlebih dahulu

kepada masyarkat apa itu buah teen dan apa saja manfaat yang terkandung

dalam buah teen tersebut. Karena masyarakat masih banyak awam mengenai

buah ini.

Page 93: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

6. Sebenarnya pesaing kita itu bukan lah petani dari sayuran hidroponik

melainkan dari sayuran konvensional, karena sebagian masyarakat di Jambi

lebih memilih sayuran yang ditanam secara kovensional karena faktor harga

yang murah

Responden : Abdullah

Jabatan : Kepala Toko Sayuran

Instansi : WTC

Tanggal : 30 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Jenis sayuran hidroponik apa saja yang dijual disini?

2. Apakah setiap hari sayuran hidroponik ini masuk?

3. Berapa banyak sayuran ini masuk di setiap waktunya ?

4. Apakah sayuran hidroponik ini selalu habis terjual?

5. Apakah penjualan setiap bulannya selalu meningkat?

6. Berapa lama tahan sayuran hidroponik ini hingga busuk?

Jawaban :

1. Sayuran yang dijual disini berbagai macam jenisnya ada sawi, slada,

kangkung, pakcoy, dll.

2. Sayuran hidroponik ini masuknya tiga kali dalam seminggu setiap hari

senin, rabu dan jum‟at.

3. Di setiap jenisnya sayuran hidroponik ini masuk 5 bungkus.

4. Tidak juga, kadang-kadang habis di setiap 3 harinya. Kadang-kadang masih

tersisa beberapa bungkus

5. Kalau di lihat di akhir bulannya penjualan sayuran ini selalu meningkat.

Dulu pertama kali masuk hanya 3 bungkus sekarrang sudah 5 bungkus.

6. Sayuran ini tahan sekitar 6 hari karena disimpan di tempat yang dingin.

Page 94: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

LAMPIRAN

Wawancara dengan pemilik Felaza Hidroponik sekaligus keliling untuk melihat

proses budidaya sayuran hidroponnik.

Proses penyemaian berbagai jenis sayuran hidroponik

Page 95: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

Bibit sayuran hidroponik yang sudah di tanam

Sayuran yang sudah siap dan menunggu tanggal panen untuk di pasarkan

Page 96: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

Salah satu contoh modul atau kerangka untuk sayuran hidroponik sekala rumahan.

Sayuran KALE yang sangan populer di Eropa, Amerika dan Jepang. Di jambi

punya pasaran trsendiri yaitu ke hotel-hotel berbintang di kota jambi.

Terimakasih dan sukses terus untuk Felaza Hidroponik

Page 97: STRATEGI PEMASARAN SAYURAN HIDROPONIK PADA FELAZA

CURRICULUM VITAE

Nama : Robbi Binur

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat Tanggal Lahir : Rantau Panjang, 08 Juni 1997

Alamat : Rt. 3 Ds. Rantau Panjang Kec. Jujuhan Bungo

Nama Ayah : M. Toyib

Nama Ibu : Misnar

Pekerjaan Orang Tua : Tani

Alamat Orang Tua : Rt. 3 Ds. Rantau Panjang Kec. Jujuhan Bungo

Riwayat Pendidikan

2012 - 2015 : MA Diniyyah Al-Azhar Bungo

2009 - 2012 : MTs Diniyyah Al-Azhar Bungo

2004 - 2009 : SDN 83/II Desa Rantau Panjang

Sertifikat Keahlian Instansi

Wakil Perentara Perdagangan Efek Pemasaran (WPPE-P) TICMi

Microsoft Office IPI- Lepindo