strategi komunikasi pemasaran pencitraan …

112
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG MELALUI EVENT MOTOPRIX OLEH : AFIRAH NURPASYIHA E31113308 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN KABUPATEN

SIDENRENG RAPPANG MELALUI EVENT MOTOPRIX

OLEH :

AFIRAH NURPASYIHA

E31113308

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

i

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN KABUPATEN

SIDENRENG RAPPANG MELALUI EVENT MOTOPRIX

OLEH :

AFIRAH NURPASYIHA

E311 13 308

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada

Departemen Ilmu Komunikasi

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

iii

HASIL PENERIMAAN TIM EVALUASI

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang

tiada henti serta pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Pencitraan Kabupaten

Sidenreng Rappang Melalui Event Motoprix” guna memenuhi syarat dalam

menyelesaikan studi pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Serta sholawat dan salam senantiasa

tercurahkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW sebagai rahmat dan

teladan bagi alam semesta.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua (Almarhum

Sertu Rusman dan Hj. Rusmini) dan juga untuk kakek, nenek, bapak aji dan

almarhuma mama aji, mereka yang telah tulus dan ikhlas memberikan kasih

sayang, doa, perhatian, dukungan moral dan materil selama ini. Terima kasih telah

meluangkan segenap waktunya untuk mengasuh, mendidik, membimbing, dan

mengiringi perjalanan hidup penulis dengan doa yang tiada henti agar penulis

sukses dalam menggapai cita-cita.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan,

bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada:

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

v

1. Dr. H. Moehammad Iqbal Sultan, M.Si selaku pembimbing I sekaligus sebagai

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi dan Drs. Kahar, M.Hum selaku

pembimbing II yang bersedia meluangkan waktunya serta memberikan

masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Andi Subhan Amir, S.Sos, M.Si selaku Sekertaris Departemen Ilmu

Komunikasi beserta seluruh staf akademik.

3. Seluruh dosen-dosen Departemen Ilmu Komunikasi, untuk segala ilmu

pengetahuan yang telah diberikan.

4. Anis Dachlan selaku Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Sidenreng Rappang, Andi Ahmad Wijaya selaku staf management

event Sirkuit Puncak Mario, Kohito Amri dan Andi Yayang Afriandi. Terima

kasih atas segala bantuan dan dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

5. Keluarga besar Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KOSMIK), terima kasih

untuk suasana unik dan radikalnya.

6. Teman-teman Britical 13, terima kasih telah menjadi saudara seperjuangan.

7. Teman-teman KKN Unhas Gelombang 93, Desa Kulo Kecamatan Kulo

Kabupaten Sidenreng Rappang. Terima kasih untuk kebersamaannya dan

pengalaman yang tak terlupakan selama 40 hari.

8. Mbak-mbak yang dipaksa gemes : Nadhia, Els, Ucay, Wulan, Yani, Dinda,

dan Rosi. Terima kasih telah banyak memberikan masukan dan kritikan yang

menjadikan saya lebih baik lagi, seperti keluarga yang tidak pernah

meninggalkan.

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

vi

9. Keluarga Sudiang dan Muslanda Squad : Om Arsil, Mama Emmi, Bapak

Uttang, Mama Muha, Pio, Adnan, Bung Erick, Esty, Saldi, Dadang, dan

Icong. Terima kasih sudah seperti satpam tiap kali lupa pulang, noko-nokonya

kalau bahas skripsi, dan tempat berteduh yang nyaman.

10. Keluarga Teuku Umar : Tante Adnen, Om Basri, Kak Fahrul, Rabiatul,

Ansyari, Sibli, Imron, dan Kak Haedir. Terima kasih sudah di ajarkan banyak

hal mulai dari awal saya di Makassar, maafkan saya banyak merepotkan.

11. Untuk ibu guru cantik, Kiki. Terima kasih sudah menemani selama penelitian,

sepupu yang cantik dan teman bertumbuh. Untuk Amel, Terima kasih sudah

seperti saudara yang aneh bin ajaib tapi cantik.

Akhirnya penulis mendoakan semoga Allah SWT melimpahkan

karunianya yang berlipat ganda untuk segala kebaikan diberikan kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Makassar, November 2017

Afirah Nurpasyiha

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

vii

ABSTRAK

Afirah Nurpasyiha. Strategi Komunikasi Pemasaran Pencitraan

Kabupaten Sidenreng Rappang melalui Event Motoprix. (Dibimbing oleh

Moehammad Iqbal Sultan dan Kahar).

Skripsi ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui bagaimana pemerintah daerah

Kabupaten Sidenreng Rappang mengelola Sirkuit Puncak Mario sebagai tempat

penyelenggara event motoprix; 2) Untuk mengetahui bagaimana membentuk citra

Kabupaten Sidenreng Rappang melalui event motoprix.

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sidenreng Rappang selama dua

bulan yaitu bulan April 2017-Juni 2017 dengan menentukan informan secara

purposive sampling sebanyak lima orang berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.

Tipe penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan metode kualitatif. Data primer

dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan observasi non partisipan, serta data

sekundernya dikumpulkan melalui referensi buku, jurnal, dan internet terkait dengan

penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang

digunakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten

Sidenreng Rappang, yaitu menggunakan konsep strategi komunikasi pemasaran

terintegrasi. Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi disini di tandai dengan

terlihatnya bauran komunikasi pemasaran yang ia gunakan. Adapun tujuh bauran

komunikasi pemasaran yaitu periklanan, promosi penjualan, internet marketing,

publisitas, penjualan secara personal, acara, dan event. Dari tujuh bauran

komunikasi pemasaran hanya 6 yang digunakan oleh Dispopar Kabupaten

Sidenreng Rappang, hal ini karena internet marketing belum terlaksana dengan

efektif dikarenakan tidak adanya website resmi yang dibuat oleh Dispopar.

Konsep citra yang terbangun pada Kabupaten Sidenreng Rappang dengan

menggunakan management impresi terlihat selama adanya Sirkuit Puncak Mario

adalah Kabupaten Sidenreng Rappang dikenal sebagai pusat penyelenggara event

motoprix di region V juga dikenal sebagai kota otomotif di provinsi Sulawesi

Selatan. Hal ini ditandai dengan banyaknya event bertaraf nasional yang di gelar

di Sirkuit Puncak Mario.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi Pemasaran, Pencitraan, Event Motoprix, Sirkuit

Puncak Mario.

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

HASIL PENERIMAAN TIM EVALUASI ........................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 6

D. Kerangka Konseptual .................................................................................... 7

E. Definisi Operasional .................................................................................... 16

F. Metode Penelitian ........................................................................................ 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................21

A. Strategi ......................................................................................................... 21

B. Komunikasi .................................................................................................. 30

C. Komunikasi Pemasaran ............................................................................... 36

D. Citra ............................................................................................................. 38

E. Event ............................................................................................................ 42

F. Komunikasi Pemasaran Terintegrasi (IMC) ................................................ 48

G. Impression Management ............................................................................. 53

BAB III GAMBARAN UMUM ............................................................................56

A. Sirkuit Puncak Mario ................................................................................... 56

B. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sidenreng Rappang ... 60

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………...64

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 64

B. Hasil Wawancara ......................................................................................... 67

BAB V PENUTUP .................................................................................................91

A. KESIMPULAN ........................................................................................... 91

B. SARAN ........................................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................93

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kekuatan dan Kelemahan Event.......................................................... 47

Tabel 3.1 Kategori Kelas/Nomor Lomba............................................................. 59

Tabel 4.1 Identitas Informan................................................................................ 68

Tabel 4.2 Intisari Hasil Wawancara..................................................................... 78

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Konseptual………………....................................15

Gambar 1.2 Model Interaktif Analisis Data………………………….................20

Gambar 4.1 Bentuk-bentuk Media Lini Bawah dan Media Lini Atas……….....73

Gambar 4.2 Pemberitaan pada Media Online…………………………………..77

Gambar 4.3 Bauran Komunikasi Pemasaran Dispopar Kabupaten Sidrap……..79

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membentuk sebuah identitas suatu daerah atau kota saat ini tidak hanya

menjadi kepentingan segelintir orang saja. Saat ini, sebuah identitas kota telah

dijadikan sebagai tolak ukur untuk mendapatkan gelar kota terbaik. Untuk

mendapatkan sebuah identitas tersebut tidak lain bergantung kepada pemerintah

setempat dan masyarakat kota itu sendiri. Kerja sama antara pemerintah dan

masyarakat merupakan kedua hal yang tidak dapat dipisahkan untuk membentuk,

membagikan, dan mempertahankan jati diri suatu kota. Maka dari itu diperlukan

upaya bersama untuk memperkenalkan potensi daerah kepada daerah lain (dunia

luar) dianggap urgent untuk saat ini. Salah satu caranya dapat ditempuh dengan

membentuk sebuah citra positif. Kita sudah banyak mendengar istilah kota

kembang atau Paris Van Java sebutan untuk kota Bandung, atau sebutan-sebutan

lain dari kota-kota yang ada di Indonesia. Sebutan kota tersebut merupakan salah

satu contoh cikal bakal sebuah citra (image) dari kota tersebut.

Citra kota adalah upaya strategi dari suatu kota untuk membuat positioning

yang kuat di regional maupun global. Adanya citra dapat membentuk identitas

kota yang berguna untuk memasarkan segala aktivitas kegiatan, sarana,

serta budaya yang ada di kota tersebut. Untuk mendapatkan kepercayaan sebagai

kota yang terbaik dalam aspek tertentu bergantung pada bagaimana citra yang

telah dibuat dan yang tersampaikan kepada khalayak luas sebagai

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

2

kekuatan kompetisi dan relevansi dari kota tersebut. Sehingga kota tersebut dapat

dikenal secara luas, baik regional ataupun global.

Menurut ilmu pemasaran, citra dianggap sebagai alat yang ampuh untuk

memberikan ciri khas yang dapat membedakan suatu produk dengan produk

lainnya. Saat ini pemberian merek tidak hanya terbatas untuk tangible produk

saja, sektor jasa (intangible) juga sudah banyak memanfaatkan peran citra.

Pemberian citra untuk suatu lokasi atau tempat memang merupakan hal yang

cukup baru dalam ilmu pemasaran. Lokasi atau tempat dapat diberi citra yang

secara relatif pasti berasal dari nama sebenarnya lokasi tersebut. Pemberian citra

postif sebuah kota dimaksudkan agar khalayak dapat terkonstruksi dan teringat

secara sepintas mengenai daerah tersebut, dan kemudian menimbulkan keinginan

untuk mengasosiasikannya.

Bukti keberhasilan pemerintah dalam pembentukan sebuah citra suatu

daerah atau kota dapat dilihat melalui penghargaan yang diperoleh Solo dalam

sektor pariwisata, di antaranya Indonesian MICE Award 2009 untuk kategori

Kepala Daerah Tingkat II Terbaik 2009 mengungguli Yogyakarta dan Makassar,

Indonesia Tourism Award 2010, serta adanya peningkatan jumlah kunjungan

wisata.

Berdasarkan penjelasan di atas ini membuktikan bahwa setiap daerah

memiliki keunggulan dan kelebihan masing-masing yang dapat menjadi potensi

dalam membentuk citra sebuah daerah. Namun, berhasil atau tidaknya

pembentukan tersebut, kembali lagi bagaimana usaha pemerintah setempat dan

masyarakat dalam mengupayakan strategi-startegi pemasaran yang efektif. Seperti

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

3

halnya Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan yang saat ini dikenal

dengan citranya sebagai penghasil dan penyalur beras utama untuk daerah

Sulawesi Selatan, ini karena Kabupaten Sidenreng Rappang menjadi penghasil

beras terbesar di Sulawesi Selatan. Bukan hanya beras, Kabupaten Sidenreng

Rappang akhir-akhir ini juga terkenal dengan objek wisata olahraganya dibidang

otomotif yaitu Road Race, terbukti dengan dibangunnya Sirkuit Puncak Mario

yang berada di kecamatan Kulo.

Sirkuit Puncak Mario Sidrap yang saat ini dijadikan sebagai objek wisata

olahraga merupakan aset yang memiliki peluang tinggi untuk membentuk citra

baru Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai tempat penyelenggaraan event balap

road race bertaraf nasional. Hal ini dilihat dengan diselenggarakannya berbagai

event besar road race, seperti event Grand Final Motoprix dan Honda Racing

Corporation (HRC) yang mendatangkan banyaknya kunjungan wisatawan.

Sirkuit Puncak Mario yang aktif digunakan sejak tahun 2015 merupakan

satu-satunya sirkuit permanen yang ada di Sulawesi. Sirkuit ini dilihat sangat

berpotensi untuk bersaing dengan Sirkuit Sentul Bogor Jawa Barat. Sayangnya,

nilai moral yang tertanam di mindset sebagian masyarakat setempat masih

menganggap event road race ini sebagai tempat para pemuda yang terkesan nakal

dan hanya sebatas kesenangan remaja saja. Sehingga, hal ini akan mengganggu

perspektif masyarakat luas dan berdampak pada perkembangan pemanfaatan

Sirkuit Puncak Mario. Hal yang harus ditekankan di sini adalah bagaimana citra

negatif tersebut dapat terpatahkan dengan melihat potensi event seperti ini,

memiliki peluang sebagai ajang bertaraf nasional untuk memajukan Kabubaten

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

4

Sidrap. Tentunya, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat

setempat.

Perkembangan event olahraga terus mengalami peningkatan, terlihat

dengan banyaknya penyelenggaraan event keolahragaan di banyak tempat dan

seperti yang diungkapkan Any Noor (2009:53) yaitu peningkatan kegiatan

olahraga diprediksi setiap tahun berkembang sebesar sepuluh persen. Pada era

globalisasi ini muncul terminologi sportainment yang memberikan peneguhan

bahwa olahraga bukan lagi sekedar sebuah tontonan melainkan sebuah industri

pariwisata dan bisnis pertunjukan yang mampu menghadirkan ribuan maupun

jutaan wisatawan serta meningkatkan perekonomian suatu daerah.

Dari beberapa contoh jurnal yang juga peneliti dapatkan mengenai citra,

banyak membagi penelitian yang dilakukan untuk membentuk citra pemerintahan

atau instansi. Masih jarang peneliti dapatkan, sebuah jurnal yang meneliti

mengenai sebuah citra kota atau daerah. Salah satunya penelitian yang dilakukan

oleh Sisilia Herlina, mahasiswa Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang dalam

Strategi Komunikasi Humas dalam Membentuk Citra Pemerintahan di Kota

Malang. Sisislia menjelaskan, dalam hasil penelitiannya pembentukan sebuah

citra didukung oleh peran humas, dan suasana yang dibangun oleh Public

Relations yang kuat.

Jurnal kedua disusul oleh penelitian yang dilakukan mahasiswa

Universitas Bina Widya Riau dalam Peran Humas Dalam Membentuk Citra

Pemerintah. Hasil penelitiannya lebih banyak fokus menjelaskan mengenai

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

5

aktifitas humas sekda Provinsi Riau. Selain itu, Evawany juga membuktikan

bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi humas pemerintah setempat sejalan dengan

aturan Undang- Undang Dasar. Penelitian ini hanya fokus kepada cara

meningkatkan pengunjung dalam suatu daerah.

Perbedaan mendasar dari kedua jurnal di atas dengan penenlitian ini

adalah peneliti ingin mengkaji usaha pemerintah kabupaten sidrap dalam

membentuk citra positif sebuah event, yaitu melihat potensi sebuah lahan objek

wisata olahraga (Sirkuit Puncak Mario) dan event Motoprix yang rutin tiap tahun

diadakan oleh pemerintah Kabupaten Sidrap dan berpeluang menjadi event yang

bertaraf Internasional. Kemudian bagaimana langkah strategis yang dilakukan

pemerintah kepada masyarakat dalam memasarkan Sirkuit Puncak Mario yang

tiap tahunnya menjadi tempat digelarnya event Motoprix.

Namun, peneliti melihat kondisi yang terjadi sekarang yaitu kurang adanya

kegiatan promosi yang dilakukan oleh panitia, seperti tidak meratanya informasi

ketika akan ada event dan hanya dilakukan setahun sekali, kegiatan promosi itu

berupa spanduk dan baliho yang hanya disebar di kota kabupaten dan disekitar

Sirkuit Puncak Mario, dan juga penempelan sticker pada mobil aparat pemerintah.

Hal ini mengakibatkan banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui adanya

event dan fungsi event yang sebenarnya.

Peran strategi komunikasi pemasaran dalam pembentukan citra juga sangat

penting. Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan pemasaran dengan

menggunakan teknik-teknik komunikasi yang ditujukan untuk memberikan

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

6

informasi kepada orang banyak dengan harapan agar tujuan perusahaan tercapai,

yaitu terjadinya peningkatan pendapatan (laba) sebagai hasil penambahan

penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan. (Soemanagara, 2006)

Maka dari itu, melihat fenomena di atas peneliti tertarik melakukan

penelitian “Strategi Komunikasi Pemasaran Pencitraan Kabupaten Sidrap

Melalui Event Motoprix”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maslah yang dipaparkan sebelumnya maka penulis

merumuskan masalah yaitu:

1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran pemerintah daerah Kabupaten

Sidenreng Rappang dalam mengelolah Sirkuit Puncak Mario sebagai suatu

tempat penyelenggara event motoprix?

2. Bagaimana membentuk citra Kabupaten Sidenreng Rappang melalui event

motoprix?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah peneliti kemukakan, maka

penelitian ini bertujuan:

a. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran

pemerintah daerah Kabupaten Sidenreng Rappang dalam mengelolah

Sirkuit Puncak Mario sebagai tempat penyelenggara event motoprix.

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

7

b. Untuk mengetahui bagaimana membentuk citra Kabupaten Sidenreng

Rappang melalui event motoprix.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis

1) Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang studi

Ilmu Komunikasi. Terutama dalam kajian komunikasi pemasaran.

2) Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan bacaan atau referensi bagi

semua pihak yang membutuhkan pustaka mengenai strategi

komunikasi pemasaran.

b. Secara Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan

masukan penting khususnya bagi pemerintah Kabupaten Sidrap.

D. Kerangka Konseptual

Komunikasi atau dalam bahasa inggris yaitu Communication pada dasarnya

berasal dari bahasa Latin yaitu Communis yang berarti “sama”, maksudnya adalah

sama dalam arti kata dengan makna satu hal. Communico, communication atau

communicare yang memiliki arti yaitu membuat sama atau make to common,

secara signifikan komunikasi dapat terjadi jika ada kesamaan antara pengantar

pesan dan penerima pesan atau antara komunikator dengan komunikan. Berbagai

macam definisi komunikasi menurut para ahli antara lain;

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

8

1) Komunikasi menurut Harold D. Lasswell ialah cara yang baik untuk

menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai

berikut; Who says what in which to whom with what effect? Atau dalam

bahasa Indonesianya Siapa yang mengatakan apa dengan saluran apa

kepada siapa dengan efek bagaimana?

2) Komunikasi menurut Effendy (2001:3) Komunikasi diartikan sebagai

proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberi tahu atau untuk mengubah pendapat dan sikap, pendapat atau

perilaku, baik secara lisan atau tulisan maupun tidak langsung tetapi

melalui media.

Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi

pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Hampir semua organisasi ataupun

perusahaan dibidang bisnis menggunakan komunikasi pemasaran untuk

mempromosikan apa yang mereka tawarkan dan mencapai tujuan finansial dan

nonfinansial. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua

unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses di

mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antarindividu, atau antarorganisasi

dan individu. (Shimp, 2003:4)

Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan di mana perusahaan dan

organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan

pelanggannya. Sedangkan menurut Kotler dalam Widjajanta dan Widyaningsih

(2007:62) pemasaran adalah suau proses sosial dan manajerial yang membuat

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

9

melalui penciptaan dan penukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang

lain. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan

semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya

pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebar luaskan kepada pelanggan

atau kliennya (Shimp, 2003:4)

Kotler dan Keller (2009:512) menyebutkan terdapat delapan macam

bauran komunikasi pemasaran yaitu:

1. Periklanan merupakan semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal

dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.

2. Promosi penjualan merupakan berbagai insentif jangka pendek untuk

mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.

3. Events dan experiences/acara dan pengalaman merupakan kegiatan dan

program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan

interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.

4. Hubungan masyarakat dan publisitas merupakan beragam program yang

dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau

produk individunya.

5. Pemasaran langsung merupakan penggunaan surat, telepon, faksimile, e-

mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau

meminta respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.

6. Pemasaran interaktif merupakan kegiatan dan program online yang

dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

10

atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau

menciptakan penjualan produk atau jasa.

7. Word-of-mouth marketing merupakan komunikasi lisan, tertulis, dan

elektronik atar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau

pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.

8. Penjualan pribadi merupakan interaksi tatap muka dengan satu atau lebih

pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab

pertanyaan, dan pengaduan pesanan.

Segala bentuk komunikasi perusahaan harus direncanakan dan dipadukan

ke dalam program komunikasi pemasaran yang diintegrasikan secara cermat.

Selain penting dalam membangun dan mempertahankan berbagai jenis hubungan,

komunikasi yang baik merupakan elemen penting dalam usaha perusahaan

membangun hubungan konsumen yang menguntungkan. Komunikasi pemasaran

terpadu menurut Kotler (2003:117) adalah pendekatan yang lebih popular yang

diterapkan oleh profesional pemasaraan dan komunikasi untuk

mengkoordinasikan berbagai pengalaman konsumen dengan komunikasi

pemasaran untuk merek tertentu. Program komunikasi terpadu digunakan untuk

mengkoordinasikan pesan dan media yang berbeda untuk suatu produk, agar

konsumen dapat menerima arus pesan yang konsinten dan rasional pada waktu

yang tepat, yakni pada saat konsumen telah siap merespon untuk digunakan dalam

proses pembelian.

Integrated Marketing Communication (IMC), konsep yang berkembang di

tahun 1980an ini didefinisikan oleh Schultz (2004) sebagai sebuah strategi dalam

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

11

proses bisnis dengan membuat perencanaan, membangun, mengeksekusi dan

mengevaluasi pelaksanaan program komunikasi merek yang terkoordinasi pada

konsumen, pelanggan, atau sasaran lain yang relevan dengan audience eksternal

dan internal. Di lain kesempatan, Shimp (2010) mendefinisikan IMC sebagai

sebuah proses komunikasi yang terdiri dari perencanaan, penciptaan,

pengintegrasian dan penerapan berbagai bentuk komunikasi pemasaran (iklan,

sales promotion, publikasi, event dan lain sebagainya). Sedangkan asosiasi agen

periklanan Amerika atau yang dikenal dengan nama The 4As (The American

Association of Advertising Agency) mengatakan bahwa IMC adalah konsep

perencanaan komunikasi pemasaran yang matang dengan mengevaluasi peran

masing-masing bentuk komunikasi pemasaran (periklanan umum, sales

promotion, public relations dan lain-lain) dan memadukan bentuk-bentuk

komunikasi pemasaran ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak

komunikasi yang maksimal (Belch 2009). Dengan mempelajari ketiga definisi di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa IMC adalah sebuah konsep komunikasi yang

terencana, terintegrasi dan diterapkan dalam berbagai bentuk komunikasi

pemasaran untuk memberikan pemahaman dan dampak yang maksimal melalui

konsistensi pesan komunikasi kepada konsumen, pelanggan ataupun pihak lain

yang relevan dengan barang atau jasa yang dikomunikasikan.

Dari definisi umum tersebut, kita bisa lihat sejumlah manfaat IMC bagi

organisasi atau perusahaan, di antaranya:

1. Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan

memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

12

2. Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas

perusahaan melalui semua bantuk komunikasi pemasaran.

3. Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melaui produk/jasanya)

dengan para konsumennya.

4. IMC adalah koordinasi dan penggunaan keseluruhan perangkat, kesempatan,

fungsi dan sumber daya dari komunikasi permasaran dalam sebuah perusahaan

ke dalam satu program yang memaksimalkan dampak pada konsumen dengan

biaya minim. Pernyataan Thompson di atas menggambarkan kerja IMC yaitu

untuk memberikan hasil yang maksimal dan terbaik dalam memasarkan suatu

produk atau jasa. IMC menjadi sebuah solusi bagi agensi periklanan dalam

menjangkau berbagai segmentasi pelanggan yang mengkonsumsi beragam

media.

IMC juga merupakan pendekatan berbasis data yang fokus ada identifikasi

pandangan konsumen dan mengembangkan strategi dengan saluran yang tepat

untuk membentuk hubungan konsumen dan brang yang kuat. Agensi periklanan

dapat menggunakan hanya beberapa komponen dari IMC. Penggunaan didasarkan

pada pendekatan yang diinginkan oleh klien. Biasanya disesuaikan dengan

segmentasi pelanggan produk klien. Oleh karena itu, penting bagi agensi

periklanan untuk mengetahui sisi mana dari konsumen yang harus dimasuki serta

bagaimana dan di mana konsumen menggunakan berbagai tipe media.

Menggunakan IMC berarti memberikan konsistensi pesan yang

disampaikan pada konsumen meskipun menggunakan media yang berbeda.

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

13

Konsistensi tersebut secara tidak langsung akan menjadi retensi (pengulangan)

ketika konsumen melihat iklan yang sama pada media yang berbeda, kemudian

pesan akan melekat dalam benak konsumen. Berbagai keuntungan lain yang

didapat dengan menggunakan IMC adalah:

1. Corporate cohesion. IMC dapat digunakan oleh klien sebagai alat strategis

dalam mengkomunikasikan citra dan keuntungan dari produk atau jasa.

2. Client relationship. IMC menyediakan kesempatan bagi agensi periklanan

untuk memainkan peran penting yang signifikan dalam pengembangan

proses komunikasi, dan menjadi partner yang efektif dalam hubungan

dengan klien.

3. Interaction. IMC memastikan komunikasi antara agensi dan menciptakan

ikatan yang lebih kuat antara mereka dan klien. Dengan menyediakan arus

informasi yang lebih terbuka, IMC memungkinkan partisipan komunikasi

untuk berkonsentrasi dalam kunci dari pengembangan strategis, ketimbang

mengejar tujuan individu.

4. Motivation. IMC menawarkan kesempatan untuk memotivasi agensi

periklanan. Pemikiran yang tergabung dari keseluruhan tim lebih baik dari

pemikiran yang berasal dari individu saja. Hal ini juga memotivasi setiap

anggota dalam tim agensi periklanan untuk menemukan potensi kreativitas

mereka.

5. Measurability. Kemungkinan keuntungan yang terpenting adalah

penyampaian kemampuan mengukur respon dan akuntabilitas proses

komunikasi.

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

14

Setiap kegiatan IMC memiliki kekuatan yang berbeda-beda dan dapat

dicapai dengan cara yang berbeda pula. Hal ini kemudian menjadi penting karena

dengan mengetahui peran dari setiap kegiatan komunikasi pemasarannya maka

kita dapat mengetahui pula langkah apa yang harus ditempuh untuk menciptakan

citra positif yang kuat.

Strategi suatu wilayah seperti Negara, Provinsi, Kabupaten, atau Kota

untuk memiliki positioning yang kuat dan dapat dikenal secara luas di seluruh

dunia, upaya ini yang disebut sebagai pembentukan citra. Dalam dunia bisnis,

citra sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Citra adalah perasaan,

gambaran diri publik terhadap perusahaan, organisasi atau lembaga. Kesan yang

dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Citra dengan

sengaja diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset

terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi. (Elvinaro.2011:62)

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

15

Bauran Komunikasi Pemasaran

Terintegrasi

1. Periklanan (Advertising)

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

3. Penjualan Personal (Personal Selling)

4. Acara (Event)

5. Publisitas

6. Word of Mouth Communication

7. Internet Marketing

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Konseptual

Dinas Pemuda, Olahraga dan

Pariwisata Kabupaten Sidenreng

Rappang

Event Motoprix

Citra Kabupaten Sidenreng

Rappang sebagai penyelenggara

balapan bertaraf nasional

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

16

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap konsep-konsep yang

digunakan dalam penelitian ini, maka perlu pemberian batasan-batasan sebagai

berikut:

1. Strategi Komunikasi Pemasaran

Perencanaan dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan,

yang di maksud di sini adalah strategi komunikasi pemasaran yang

dilakukan pengelola Sirkuit Puncak Mario dalam pembentukan citra

Kabupaten Sidrap sebagai penyelenggara balapan bertaraf nasional.

2. Event Motoprix

Event balap yang digelar untuk penyisihan pembalap disetiap daerah atau

disebut region. Event Motoprix yang dimaksud di sini adalah event

Motoprix yang dilaksanakan di Sirkuit Puncak Mario Kabupaten

Sidenreng Rappang.

3. Sirkuit Puncak Mario

Arena balapan motor yang terletak di desa Mario Kecamatan Kulo

Kabupaten Sidenreng Rappang.

4. Citra

Gambaran diri ataupun kesan yang sengaja diciptakan agar bernilai positif.

Citra yang dimaksud di sini adalah citra Kabupaten Sidenreng Rappang

sebagai penyelenggara balapan bertaraf nasional.

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

17

5. Dinas Pemuda, Olahraga,dan Pariwisata (Dispopar)

Dispopar yang dimaksud di sini adalah dispopar Kabupaten Sidenreng

Rappang yang bertanggung jawab atas Sirkuit Puncak Mario.

F. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian ilmiah, untuk lebih terarah dan rasional,

diperlukan suatu metode yang sesuai dengan obyek yang dikaji, karena metode

merupakan cara bertindak agar penelitian berjalan terarah dan mencapai hasil

yang memuaskan. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian yang tepat

dan relevan sebagaimana penelitian yang dilaksanakan yakni :

1. Waktu dan Obyek Penelitian

Penelitian ini direncanakan selama 2 bulan yaitu mulai bulan September

2017 sampai dengan bulan Nopember 2017. Penelitian ini dilakukan di Dinas

Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sidenreng Rappang dan di Sirkuit

Puncak Mario.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan deskriptif

kualitatif. Penelitian ini dilakukan secara mendalam dan terperinci terhadap suatu

lembaga, perusahaan, atau gejala tertentu dengan pengamatan obyektif. Penelitian

ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif yaitu dengan menggambarkan dan

menyajikan fakta secara sistematik tentang keadaan obyek yang sebenarnya

mengenai bagaimana strategi komunikasi pemasaran pencitraan Kabupaten

Sidenreng Rappang melalui event motoprix.

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

18

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

1. Wawancara Mendalam (indepth Interview)

Peneliti akan memperoleh data yang dibutuhkan dengan cara

melakukan wawancara secara langsung dengan sumber data, sehingga data

yang akan diperoleh lebih akurat dan tepat. Dengan melakukan teknik

wawancara mendalam ini, peneliti dapat memperoleh gambaran yang jelas

mengenai strategi komunikasi pemasaran pencitraan Kabupaten Sidenreng

Rappang melalui event motoprix.

2. Observasi Nonpartisipan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis metode observasi

nonpartisipan, dimana seorang peneliti hanya berperan sebagai pengamat

saja dan tidak terjun langsung dengan objek penelitian, melainkan hanya

memfokuskan pada bagaimana mengamati, merekam, memotret,

mempelajari serta mencatat tingkah laku atau fenomena yang akan diteliti.

a. Data Sekunder

1. Studi Kepustakaan

Mencari, membaca, dan mempelajari literatur-literatur,

buku-buku, majalah-majalah, hasil penelitian, situs internet,

maupun sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang

akan di bahas peneliti guna melengkapi serta mendukung

kepenulisan penelitian ini hingga selesai.

2. Informan

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

19

Pada penelitian ini narasumber ditentukan melalui teknik

purposive sampling, karena informan/narasumber sebagai data

ditentukan berdasarkan anggapan atau pendapat peneliti sendiri,

peneliti akan memilih informan yang dianggap paling tahu,

sehingga mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat.

Adapun kriteria informan yang diinginkan oleh peneliti di sini

adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui lebih detail mengenai sirkuit puncak Mario mulai

dari proses kegiatan event motoprix secara rutin hingga saat ini.

2. Terlibat secara aktif dan pasif dalam kegiatan event motoprix.

3. Aktif atau pernah mengikuti dan hadir dalam event motoprix.

Untuk menyelesaikan penelitian ini, peneliti akan

memperoleh data dari beberapa narasumber antara lain:

a. Kepala Dinas DISPORA.

b. Staff Management Event Sirkuit Puncak Mario.

c. Pengunjung dan Pembalap di Sirkuit Puncak Mario.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data. Pada saat wawancara, peneliti

sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Miles dan

Huberman (1984:247) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

20

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas hingga datanya jenuh.

Pada tahap analisis data peneliti membaca data melalui proses

pengkodingan data sehingga mempunyai makna. Proses pengkodingan ini

mencakup proses mengatur data, mengorganisasikan data ke dalam suatu pola

kategori. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan

pendekatan kualitatif, dengan menggambarkan hasil temuan dilaporan hasil

penelitian mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Pencitraan Kabupaten

Sidenreng Rappang melalui Event Motoprix. Penulis mencoba memaparkan data

yang diperoleh dari berbagai sumber, wawancara, observasi, dan studi pustaka.

Untuk lebih jelasnya, berikut gambar yang menjelaskan komponen dari teknik

analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini:

Gambar 1.2 Model Interaktif Analisis Data

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Menurut Jatmiko (2003:4), strategi dideskripsikan sebagai suatu cara

dimana organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya, sesuai dengan peluang-

peluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta

sumber daya dan kemampuan internal organisasi. Berdasarkan defenisi

tersebut, terdapat tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting pada strategi,

yaitu lingkungan eksternal, sumberdaya dan kemampuan internal serta tujuan

yang akan dicapai. Intinya, suatu strategi organisasi memberikan dasar-dasar

pemahaman tentang bagaimana organisasi itu akan bersaing dan survive.

Menurut Jauch dan Glueck dalam buku Jatmiko (2003:5),

mendefinisikan strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan

terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tentangan

lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan

dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

Menurut Allison dan Kaye (2004:3), strategi adalah prioritas atau arah

keseluruhan yang luas yang diambil oleh organisasi. Strategi juga merupakan

pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi

organisasi.

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

22

Menurut Hamel dan Prahalad dalam buku Rangkuti (2009:4), strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan

terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang

diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan

strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai

dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan

perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).

Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Menurut Porter dalam buku Rangkuti (2009:4). Strategi adalah alat

yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Dari defenisi para

ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi adalah cara atau teknik yang

dilakukan suatu perusahaan untuk mendapatkan keunggulan bersaing dengan

mempelajari dan memahami lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)

dan lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) sehingga perusahaan bisa

tetap bertahan (survive).

2. Tipe-Tipe Strategi

Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe

strategi yaitu, strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis

(Rangkuti 2009:6).

a. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.

Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga,

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

23

strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai

keuangan, dan sebagainya.

b. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.

Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang

agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan,

strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan

sebagainya.

c. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara

fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan

manajemen. Misalnya, strategi pemasaran, strategi produksi atau

operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi

yang berhubungan dengan keuangan.

3. Cara Perumusan Strategi

Berdasarkan penelitiannya terhadap pimpinan eksekutif, Minzberg

dalam buku Hunger dan Wheelen (2003:48), mengemukakan bahwa misi,

tujuan, dan strategi perusahaan sangat berpengaruh terhadap persepsi

manajemen puncak. Persepsi tersebut menetukan pendekatan atau cara yang

digunakan CEO dan stafnya dalam perumusan strategi. Minzberg

menyebutkan tiga cara dasar: pengusaha, adaptif, dan perencanaan.

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

24

a. Cara Wirausaha

Yaitu satu individu yang sangat hebat merumuskan strategi.

Fokusnya kepada kesempatan, dan masalah nomor dua. Strategi

menyeluruh, dengan keputusan-keputusan yang tegas. Sasaran

dominannya adalah pertumbuhan perusahaan.

b. Cara Adaptif

Strategi ini kadang-kadang disebut “mengatasi”, dan cara ini

bercirikan pemecahan yang bersifat reaktif dalam menghadapi masalah

yang ada daripada proaktif mencari kesempatan-kesempatan yang baru.

Banyak persetujuan terjadi dengan memperhatikan prioritas tujuan.

Strateginya terfragmentasi dan dikembangkan untuk menjalankan

perusahaan dalam langkah-langkah incremental kedepan. Cara ini biasa

dipakai di universitas, rumah sakit besar, sejumlah besar agen pemerintah,

dan yang mengejutkan juga dipakai oleh sejumlah perusahaan besar.

c. Cara Perencanaan

Para analis mendapat tanggung jawab utama dalam perumusan

strategi. Perencanaan strategis meliputi pencarian kesempatan-kesempatan

baru yang dilakukan secara proaktif dan pemecahan yang bersifat reaktif

terhadap masalah yang ada. Analisis komperehensif secara sistematik

digunakan untuk mengembangkan strategi-strategi yang menyatukan

berbagai proses pemgambilan keputusan perusahaan.

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

25

4. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning)

dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi

komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen

komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Komunikasipraktis.com, 2017).

a. Komponen Strategi Komunikasi

Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya

harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban

terhadap pertanyaan dalam rumus Laswell tersebut. Who? (siapa

komunikatornya), says what? (pesan apa yang dinyatakan), in which

channel? (media apa yang digunakan), to whom? (siapa komunikannya),

with what effect? (efek apa yang diharapkan).

b. Ruang Lingkup Strategi Komunikasi

Quinn (1992) menyatakan, agar suatu strategi dapat efektif

dilaksanakan dalam sebuah program, maka ia harus mencakup beberapa

hal:

1. Objektif yang jelas dan menetukan semua ikhtiar diarahkan untuk

mencapai pemahaman yang jelas, menetukan dan bisa mencapai

keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak perlu dibuat secara

tertulis namun yang penting bisa dipahami dan menetukan.

2. Konsentrasi, dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk

waktu dan tempat yang menentukan.

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

26

3. Fleksibilitas, strategi hendaknya diniatkan untuk dilengkapi

penyangga dan dimensi untuk fleksibilitas dan maneuver.

4. Kepemimpinan yang memiliki komitmen dan terkoordinasi.

Strategi hendaknya memberikan kepemimpinan yang memiliki

komitmen dan tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pokok.

5. Kejujuran, strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk

memanfaatkan kerahasiaan dan kecerdasan untuk menyerang

lawan pada saat tidak terduga.

6. Keamanan, strategi itu mesti mengamankan seluruh organisasi dan

semua operasi penting organisasi.

R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam

Techniques for Effective Communication menyatakan, tujuan sentral

komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:

1) To secure understanding (komunikan mengerti akan pesan yang

diterimanya)

2) To establish acceptance (penerimaan pesan oleh komunikan itu

kemudian dibina)

3) To motivate action (kegiatan dimotivasikan)

c. Faktor Pendukung Strategi Komunikasi

Menyusun strategi komunikasi harus memperhitungkan faktor-

faktor pendukung dan penghambat. Berikut ini sebagian komponen

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

27

komunikasi dan faktor pendukung serta penghambat pada setiap

komponen tersebut (Effendy, 2003:35)

1) Mengenali sasaran komunikasi

2) Faktor situasi dan kondisi

3) Pemilihan media komunikasi

4) Pengkajian tujuan pesan komunikasi

5) Peranan komunikator dalam komunikasi

6) Daya Tarik sumber dan kredibilitas sumber

Empat faktor penting yang harus diperhatikan dalam menyusun

strategi komunikasi:

1) Mengenai khalayak. Khalayak itu aktif sehingga antara

komunikator dengan komunikan bukan saja terjadi hubungan,

tetapi juga saling mempengaruhi.

2) Menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama

dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut ialah mampu

membangkitkan perhatian. Awal efektivitas dalam komunikasi

ialah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan

yang disampaikan.

3) Menetapkan metode, dalam hal ini metode penyampaian yang

dapat dilihat dari dua aspek, menurut cara pelaksanaannya dan

menurut isinya:

a) Menurut cara pelaksanaannya, dapat terwujud dalam dua

bentuk yaitu metode redundancy (repetition) dan canalizing.

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

28

Metode redundancy adalah cara mempengaruhi khalayak

dengan jalan mengulang-ulang pesan pada khalayak. Metode

canalizing yaitu mempengaruhi khalayak untuk menerima

pesan yang disampaikan, kemudian secara perlahan-lahan

merubah sikap dan pola pemikirannya kearah yang kita

kehendaki.

b) Menurut bentuk isinya dikenal metode-metode: informative,

persuasive, edukatif, kursif. Metode informative, lebih

ditujukan pada penggunaan akal pikiran khalayak dan

dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa keterangan,

penerangan, pesan, dan sebagainya. Metode persuasive yaitu

mempengaruhi khalayak dengan jalan membujuk. Dalam hal

ini khalayak digugah baik pikiran maupun perasaannya.

Metode edukatif, memberikan sesuatu ide kepada khalayak

berdasarkan fakta-fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat

dipertanggungjawabkan dari segi kebenarannya dengan

disengaja, teratur, dan berencana, dengan tujuan mengubah

tingkah laku manusia ke arah yang diinginkan. Metode kursif,

mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa tanpa memberi

kesempatan berpikir untuk menerima gagasan-gagasan yang

dilontarkan, dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-

peraturan, intimidasi, dan biasanya di belakangnya berdiri

kekuatan tangguh.

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

29

4) Pemilihan media komunikasi. Kita dapat melihat salah satu atau

gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan

dicapai, pesan yang disampaikan dan teknik yang dipergunakan

karena masing-masing medium mempunyai kelemahannya

tersendiri sebagai alat. Secara umum strategi komunikasi dilakukan

melalui 10 tahapan:

a. Analisis program/masalah

b. Analisis situasi

c. Analisis khalayak

d. Tujuan komunikasi

e. Strategi komunikasi

f. Perencanaan kegiatan pengembangan media

g. Produksi dan uji coba media

h. Penggunaan media

i. Media monitoring dan system

j. Evaluasi dan analisis masalah

Pemahaman tentang pengertian strategi komunikasi dan ruang

lingkupnya akan membantu keberhasilan program kehumasan, marketing,

atau aktivitas komunikasi dalam sebuah instansi, perusahaan atau

organisasi juga individu.

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

30

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi

dalam teori dan praktek”. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris

Communications berasal dari kata latin Communicatio, dan bersumber dari

kata Communis yang berarti sama, maksudnya adalah sama makna. Kesamaan

makna di sini adalah mengenai sesuatu yang dikomunikasikan, karena

komunikasi akan berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa

yang dipercakapkan atau dikomunikasikan. Suatu percakapan dikatakan

komunikatif apabila kedua belah pihak yakni komunikator dan komunikan

mengerti bahasa pesan yang disampaikan (Effendy, 2005:9)

Sebagaimana yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy dalam buku

ilmu komunikasi dalam teori dan praktek Carl I. Hovland, “Komunikasi

adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas

penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap”.

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.

Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa, sinyal, bicara, tulisan,

gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif,

bertujuan, atau tak bertujuan. Melalui komunikasi sikap dan perasaan

sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi

hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama

oleh penerima pesan tersebut.

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

31

Sebuah defenisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi

(Cangara 2009:19) yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi

antarmanusia (human communication) mengatakan bahwa:

Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang

menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) Membangun

hubungan antarsesama manusia; (2) Melalui pertukaran informasi; (3) Untuk

menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain;serta (4) Berusaha mengubah

sikap dan tingkah laku itu.

Everett M. Rogers (Cangara 2007:20) seorang pakar Sosiologi

Pedesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada studi riset

komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran informasi membuat defenisi

bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber

kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah

laku mereka.

Seorang ahli lain yaitu Shannon dan Weaver (Cangara 2007:20)

berpendapat bahwa:

Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh

mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas

pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal

ekspresi muka, seni dan teknologi.

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan diatas, maka

jelaslah komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi jika ada seseorang yang

menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya

komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber pesan

(Komunikator), pesan (massage), media (channel), penerima (komunikan),

dan umpan balik (feedback). Kelima hal inilah yang kemudian disebut

komponen komunikasi.

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

32

2. Komponen Komunikasi

Komponen komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy, meliputi 5

(lima) komponen, yaitu:

a. Communicator (pembawa pesan)

b. Message (pesan)

c. Channel (Media atau sarana)

d. Communican (Penerima pesan)

e. Effect (efek)

Maksud dari kelima komponen komunikasi diatas menurut Onong

Uchjana Effendy, sebagai berikut:

a. Communicator (pembawa pesan), yaitu pemrakarsa komunikasi

(pembawa pesan), bisa individu, keluarga, maupun kelompok yang

mengambil inisiatif dalam menyelenggarakan komunikasi.

Komunikasi ini berlangsung antar individu atau kelompok lain yang

menjadi sasarannya. Komunikator dapat juga berarti tempat berasalnya

sumber komunikasi.

b. Message (pesan) adalah pesan yang disampaikan oleh komunikator

melalui lambing-lambang, pembicaraan, gerakan dan sebagainya.

Message bisa berupa gerakan, sinar, suara, lambaian tangan, kibaran

bendera atau tanda-tanda lain, dengan iterpretasi yang tepat akan

memberikan arti dan makna tertentu.

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

33

c. Channel (media atau sarana) adalah, sarana tempat berlalunya pesan

yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Saluran

tersebut meliputi:

1) Pendengaran (lambang berupa suara)

2) Penglihatan (lambang berupa sinar, pantulan, atau lambang)

3) Penciuman (lambang berupa wangi-wangian/bau-bauan)

4) Rabaan (lambang berupa rangsangan atau rabaan)

Jadi secara keseluruhan bisa berupa radio, telepon, Koran, majalah,

dan lain-lain.

d. Communican (penerima pesan) adalah objek atau sasaran kegiatan

maupun masyarakat.

e. Effect (efek) adalah tanggapan, seperangkat reaksi komunikan setelah

menerima pesan.

3. Proses Komunikasi

1. Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran atau

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses

komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan sebagainya

yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan

komunikator kepada komunikan.

2. Proses komunikasi sekunder merupakan proses penyampaian pesan

oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau

sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

34

pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam

berkomunikasi karena sasaran komunikannya banyak jumlahnya dan

jauh jaraknya dari tempat komunikator itu. Media tersebut bisa berupa

surat,telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, tv, dan film. (Effendy,

2002: 11-16)

3. Bentuk-bentuk Komunikasi

a. Komunikasi personal (personal communication):

1. Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication)

2. Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication)

b. Komunikasi kelompok (group communication):

1. Komunikasi kelompok kecil (small group communication),

seperti ceramah (lecture), diskusi panel (panel discussion),

symposium, forum, seminar, curah saran (brainstorming).

2. Komunikasi kelompok besar (large group communication/public

speaking)

c. Komunikasi Massa (mass communication), seperti pers, radio,

televisi, dan film.

d. Komunikasi media (media communication) seperti surat, telepon,

pamphlet, poster, spanduk, dll.

4. Sifat Komunikasi

1. Tatap muka (face to face) komunikasi yang dilakukan dengan cara

bertemu langsung dengan teman bicara di mana dalam kegiatan

komunikasi ini komunikan dan komunikator saling bertatap muka.

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

35

Contoh dari konteks komunikasi tatap muka ini adalah komunikasi

antarpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi.

2. Bermedia (Mediated). Komunikasi yang dilakukan dengan cara

menggunakan suatu media dimana berkaitan erat dengan penguasaan

pengetahuan dan penggunaan teknologi komunikasi. Contoh dari

konteks komunikasi bermedia ini adalah komunikasi massa, dan

komunikasi media.

3. Verbal, komunikasi yang dilakukan dengan cara berbicara kepada

lawan bicara kita dengan menggunakan kata-kata.

4. Non verbal, komunikasi yang dilakukan dengan cara menggunakan

isyarat dan non kata-kata. Contohnya adalah bahasa tubuh, postur

tubuh, eye contact, aspek parabahasa, dll.

5. Komunikasi Efektif

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga

menarik perhatian sasaran yang dimaksud.

2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada

pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga

sama-sama mengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan

menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan

tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada

saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

36

C. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh

perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen

baik langsung, maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang dijual

(Kotler dan Keller, 2009: 510). Untuk berkomunikasi secara efektif pemasar perlu

memahami Sembilan unsur-unsur fundamental yang mendasari komunikasi yang

efektif yang melibatkan : (1) sender, (2) encoding, (3) message, (4) media, (5)

decoding, (6) receiver, (7) response, (8) feed back, (9) noise (Kotler dan Keller,

2009: 514-515). Dua pihak yang utama dalam komunikasi adalah sender dan

receiver. Dua alat komunikasi yang utama adalah message dan media. Empat

fungsi komunikasi yang utama adalah encoding, decoding, response, dan feed

back. Unsur paling akhir dalam sistem komunikasi adalah noise.

Sender adalah pusat yang mengidentifikasikan sasaran dan

mengembangkan tujuan komunikasi. Encoding adalah proses penterjemahan atau

tujuan komunikasi menjadi suatu pesan yang akan disampaikan kepada penerima

pesan. Message adalah pesan yang akan disampaikan. Media meliputi pemilihan

terhadap media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Decoding

adalah proses pemahaman atau proses penterjemahan kembali pesan yang

diterima melalui media tersebut kedalam tujuan komunikasi dan disimpan dalam

memori penerima pesan. Receiver adalah siapa penerima pesan. Response adalah

tanggapan dari penerima pesan. Feed back adalah evaluasi terhadap efektifitas

komunikasi.

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

37

Terkait dengan pesan yang akan disampaikan kepada konsumen, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Message content yaitu apa yang akan disampaikan.

b. Message structure yaitu bagaimana menyampaikan pesan secara logis.

c. Message format yaitu bagaimana menyampaikan secara simbolis.

d. Message source yaitu siapa yang harus menyampaikannya.

Kotler dan Keller (2009:512) menyebutkan terdapat delapan macam

bauran komunikasi pemasaran yaitu:

1. Periklanan merupakan semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal

dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.

2. Promosi penjualan merupakan berbagai insentif jangka pendek untuk

mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.

3. Events dan experiences atau acara dan pengalaman merupakan kegiatan

dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk

menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan

merek tertentu.

4. Hubungan masyarakat dan publisitas merupakan beragam program yang

dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau

produk individunya.

5. Pemasaran langsung merupakan penggunaan surat, telepon, faksimile, e-

mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau

meminta respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

38

6. Pemasaran interaktif merupakan kegiatan dan program online yang

dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung

atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau

menciptakan penjualan produk atau jasa.

7. Word-of-mouth marketing merupakan komunikasi lisan, tertulis, dan

elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau

pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.

8. Penjualan pribadi merupakan interaksi tatap muka dengan satu atau lebih

pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab

pertanyaan, dan pengaduan pesanan.

Segala bentuk komunikasi perusahaan harus direncanakan dan dipadukan

ke dalam program komunikasi pemasaran yang diintegrasikan secara cermat.

Selain penting dalam membangun dan mempertahankan berbagai jenis hubungan,

komunikasi yang baik merupakan elemen penting dalam usaha perusahaan

membangun hubungan konsumen yang menguntungkan.

D. Citra

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (1) kata

benda: gambar, rupa, gambaran; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak

mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk; (3) kesan mental atau

bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase, atau kalimat, dan

merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi.

Menurut Bill Canton (Soemirat & Elvinaro Ardianto, 2008:111)

mengatakan bahwa: “Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri public terhadap

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

39

perusahaan/lembaga/organisasi; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu

objek, orang atau organisasi.”

Artinya bahwa citra itu dengan sengaja diciptakan agar bernilai positif.

Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu

perusahaan/lembaga/organisasi. Frank Jefkins menyimpulkan bahwa secara

umum, citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang

muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Selain itu, Jeflinks

juga menyebut bahwa citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan

dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau kenyataan dari

organisasi/lembaga/perusahaan tersebut (Soemirat & Ardianto, 2008:114)

Public dapat menilai baik dan buruknya citra suatu perusahaan atau

lembaga berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya dari fakta-

fakta atau kenyataan dari perusahaan atau lembaga tersebut.

1. Jenis-jenis Citra

Frank Jefkins (1995) mengatakan bahwa citra yang ada dalam

perusahaan, lembaga atau organisasi tidaklah sama. Berikut ini beberapa jenis

image atau citra yang bisa timbul atau tercipta dalam suatu organisasi

(Ardianto, 2008: 136-137):

a. Citra bayangan

Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang-orang dalam

(biasanya pimpinan) mengenai pandangan orang luar terhadap

organisasi/perusahaannya. Citra ini cenderung positif dan bersifat fantasi.

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

40

Namun karena ketiadaan informasi yang lengkap, maka citra yang

diperoleh itu belum tentu tepat.

b. Citra yang berlaku

Citra yang berlaku adalah citra yang melekat pada orang lain

terhadap organisasi/perusahaan. Citra ini sering tidak sesuai kenyataan,

semata-mata terbentuk karena pengalaman atau pengetahuan orang lain

yang belum tentu memadai. Citra ini cenderung negatif.

c. Citra yang diharapkan

Citra yang diinginkan oleh manajemen namun tidak selalu sama

dengan citra sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan adalah lebih baik

dari citra sebenarnya.

d. Citra perusahaan

Citra perusahaan juga sering disebut sebagai citra lembaga yaitu

citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk

dan pelayanannya.

e. Citra majemuk

Citra majemuk adalah citra yang dibentuk oleh masing-masing

orang di dalam suatu perusahaan yang berbeda-beda satu dengan yang

lainnya dan juga tidak sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara

keseluruhan.

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

41

f. Citra penampilan

Citra ini lebih ditujukan kepada subyeknya, sebagaimana kinerja

atau penampilan diri (performance image) para professional pada

perusahaan atau lembaga bersangkutan.

Menurut Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, terdapat 4

komponen pembentukan citra antara lain:

1) Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan

yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan dengan kata lain.

Individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan

pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempresepsi

inilah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi

atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang

diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.

2) Kognisi, yaitu suatu keinginan diri dari individu terhadap stimulus

keyakinan ini akan timbul apabila individu harus diberikan

informasi-informasi yang cukup dapat mempengaruhi

perkembangan kognisinya.

3) Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakkan respon seperti

yang diinginkan oleh pemberi rangsang. Motif adalah keadaan

dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk

melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

4) Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berfikir, dan

merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi, atau nilai. Sikap

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

42

bukan perilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku

dengan cara-cara tertentu, sikap mempunyai daya pendorong atau

motivasi sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra

terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan atau

diinginkan, sikap mengandung aspek evaluative artinya

mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap

juga diperhitungkan atau diubah.

Proses ini menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal dari luar

diorganisasikan dan mempengaruhi respon. Stimulus atau rangsangan

yang diberikan kepada individu dapat diterima atau ditolak. Jika

rangsangan ditolak maka proses selanjutnya tidak akan berjalan. Hal ini

menunjukkan bahwa rangsangan tersebut tidak efektif dalam

mempengaruhi individu karena tidak adanya perhatian dari individu

tersebut. Sebaliknya, jika rangsangan itu diterima oleh individu, berarti

terdapat komunikasi atau perhatian dari organisme, dengan demikian

proses selanjutnya akan berjalan.

E. Event

Salah satu cara dalam menyampaikan pesan sebuah brand adalah dengan

mengajak customer untuk terlibat dalam sebuah event yang diselenggarakan

perusahaan. Event ini menjadi salah satu bentuk alat komunikasi pemasaran dari

sales promotion.

Event adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati

hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

43

terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan

tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada

waktu tertentu (Any Noor, 2009:7). Menurut Brouno Hasson (2008:135) event

adalah media komunikasi untuk menciptakan koneksi antara brand dengan

pelanggan seperti pepatah kuno “tak kenal maka tak sayang”, event dirancang

bukan hanya mengenalkan brand kepada pelanggan baru namun juga

mengikatkan loyalitas pelanggan lama melalui kegiatan berformat interaktif dan

eksperiential.

Berdasarkan defenisi para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

event merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan atau

mengkomunikasikan produk sehingga terjalinnya interaksi antar pelanggan

dengan produk. Event memiliki pengaruh yang besar karena keterlibatan customer

di dalamnya dan memiliki peranan yang cukup besar dalam kegiatan komunikasi

pemasaran.

Saat ini perkembangan event sejalan dengan kemajuan teknologi serta

perkembangan kegiatan masyarakat. Perkembangan ini menjadikan jenis event

yang berlangsung lebih beranekaragam. Penyelenggaraan event telah berkembang

sesuai keinginan konsumen untuk dapat melihat event tersebut, misalnya event

bersifat keolahragaan, event pengenalan produk, eksibisi atau lainnya.

Shone dan Parry dalam (Any Noor, 2009:7), mengemukakan pendapatnya

bahwa event terbagi menjadi empat kategori dan unsur, yaitu:

a) Leisure event: telah berkembang sejak bangsa Roma menyelenggarakan

kegiatan gladiator. Leisure event yang berkembang banyak berdasarkan

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

44

pada kegiatan keolahragaan. Kegiatan yang memiliki unsur pertandingan

didalamnya dan mendatangkan banyak pengunjung pada event tersebut.

Perkembangan teknologi telah memberi warna baru pada Leisure event,

misalnya pada setiap empat tahun sekali penyelenggaraan Olympiade

selalu muncul ide baru setiap tahunnya, seperti tempat penyelenggaraan

yang disesuaikan dengan tema kegiatan yang sedang berlangsung.

b) Personal event: merupakan unsur lain yang membentuk special event,

yang termasuk di dalamnya segala bentuk kegiatan yang terlibat anggota

keluarga atau teman. Personal event antara lain, pesta ulang tahun,

pernikahan, dan perayaan-perayaan pribadi lainnya.

c) Culture event: menjadi unsur yang membangun special event. Budaya

selalu identik dengan upacara adat dan tradisi yang memiliki nilai social

tinggi dalam tatanan masyarakat, sehingga penyelenggaraannya saat ini

menjadi sangat penting.

d) Organizational event: merupakan kegiatan besar pada setiap organisasi.

Pada unsur ini, bentuk event yang diselenggarakan tentunya disesuaikan

dengan tujuan organisasi, misalnya konferensi yang diselenggarakan oleh

organisasi politik, bisa juga berupa eksibisi yang diselenggarakan oleh

perusahaan seperti pameran telepon genggam atau berupa pameran dagang

bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk barunya.

Keempat unsur event tersebut yang membentuk special event. Special

event meliputi semua aktivitas hidup manusia, special event merupakan kegiatan

yang sangat besar dan kompleks. Special event dapat diselenggarakan mulai dari

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

45

jenis event perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang tahun atau

pesta pernikan sampai dengan event yang besar. Special event juga dapat

diselenggarakan dengan kompleksitas yang lebih luas secara internasional seperti

Olympiade, karena jenis kegiatannya maka setiap event yang memiliki kekhasan

tersendiri dari event dapat mendukung terselenggaranya special event.

Kompleksnya setiap event tersebut dapat diketahui dari inti konsep

penyelenggaraannya. Konsep penyelenggaraan event itu harus memiliki

karakteristik event tertentu, agar event yang terselenggara menjadikan event yang

berbeda dengan event lainnya.

1. Karakteristik Event

Event harus memiliki beberapa karaktaristik tertentu, agar event yang

terselenggara berbeda dengan event lainnya dan pesan bisa sampai dengan

baik kepada konsumen. Karakteristik event menurut Any Noor antara lain

(2009:13-15) :

a) Keunikan

Kunci utama suksesnya sebuah event adalah pengembangan ide

kreatif. Event organizer dapat merealisasikan ide sesuai dengan harapan

penyelenggara, maka event yang diselenggarakan memiliki keunikan

tersendiri. Inti dari penyelenggaraan event adalah harus unik dan biasanya

muncul dari ide kreatif yang berbeda dari event lainnya.

b) Perishability

Perishability berhubugan dengan penggunaan fasilitas untuk

penyelenggaraan event. Kesediaan tempat untuk mengadakan event,

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

46

bagaimana sebuah event disesuaikan tempat penyelenggaraannya dengan

tema besar agar mendapat event yang sesuai permintaan penyelenggara,

karena event yang diselenggarakan tidak akan pernah sama jika dibuat lagi

atau dengan kata lain sesuatu yang tidak dapat dikembalikan.

c) Intangibility

Setelah menghadiri sebuah event yang tertinggal dibenak

pengunjung adalah pengalaman yang mereka dapatkan dari

penyelenggaraan event. Bagi penyelenggara hal ini merupakan tantangan

untuk merubah bentuk pelayanan intangible menjadi sesuatu yang

berwujud, misalnya desain warna pada kartu undangan, cideramata yang

menawan, penggunaan alat makan dan minum terbaik, penggunaan

dekorasi ruang yang menarik sesuai tema, penggunaan audio visual yang

baik, dan lain-lainnya. Kesemua hal tersebut merupakan proses perubahan

intangible menjadi tangible.

d) Suasana dan Pelayanan

Suasana merupakan salah satu karakteristik yang penting pada saat

berlangsungnya event. Event yang diselenggarakan dengan suasana tepat

akan menghasilkan sukses besar, tetapi sebaliknya kegagalan event

dihasilkan oleh suasana yang tidak tepat.

e) Interaksi personal

Interaksi personal dari pengunjung merupakan kunci sukses

penyelenggaraan event.

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

47

Karakteristik-karakteristik event di atas sebaiknya diperhatikan oleh

penyelenggara event, agar event yang di rencanakan sesuai denga tujuan dan

juga selain memperhatikan karakteristik event. Penyelenggara juga sebaiknya

memperhatikan dan mempertimbangkan kekuatan serta kelemahan sebuah

event. Kekuatan dan kelemahan event ini bisa menjadi acuan penyelenggara

untuk lebih terencana dalam menyelenggarakan event.

2. Kekuatan dan Kelemahan dari Event

Menurut Ma’arif (2008:194) dalam pelaksanaannya, sebuah event

memiliki beberapa kekuatan dan kelemana, di antaranya adalah :

Tabel 2.1 Kekuatan dan Kelemahan Event

Kekuatan Kelemahan

a. Informasi yang baik dan lengkap dari

produk dan kegiatan.

b. Pesan bisa dipahami oleh baik karena jika

pembaca dapat membaca lagi dan lagi.

c. Salah satu media yang paling efektif untuk

pembeli penggunaan percobaan dan uji

coba.

d. Mudah untuk mengendalikannya.

a. Pelanggan potensial

terbatas.

b. Biaya perkontrak mahal.

c. Biasanya merupakan

kegiatan daerah.

d. Dalam kebanyakan kasus

tergantung pada pihak

ketiga.

Sumber : Nelly Nailatie Ma’arif (2008) “The Power Of Marketing”

Kekuatan dan kelemahan event ini perlu diperhatikan oleh

penyelenggara sebuah event, agar event yang diselenggarakan bisa sesuai dan

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

48

dapat menyampaikan pesan sesuai harapan. Perancangan sebuah event

sebaiknya dirancang dengan teliti agar bisa mencapai hasil yang diinginkan.

F. Komunikasi Pemasaran Terintegrasi (Integrated Marketing

Communication - IMC)

Segala bentuk komunikasi perusahaan harus direncanakan dan dipadukan

kedalam program komunikasi pemasaran yang diintegrasikan secara cermat.

Selain penting dalam membangun dan mempertahankan berbagai jenis hubungan,

komunikasi yang baik merupakan elemen penting dalam usaha perusahaan

meembangun hubungan konsumen yang menguntungkan. Komunikasi pemasaran

terpadu menurut Kotler (2003:117) adalah pendekatan yang lebih popular yang

diterapkan oleh professional pemasaran dan komunikasi untuk

mengkoordinasikan berbagai pengalaman konsumen dengan komunikasi

pemasaran untuk merek tertentu.

Definisi IMC menurut American Association of Advertising Agencies

adalah sebuah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang memberikan nilai

tambah terhadap suatu perencanaan yang mendalam dengan cara melakukan

evaluasi terhadap peran strategis dari berbagai macam ilmu komunikasi dan

mengkombinasikannya untuk menghasilkan keakuratan, konsistensi, dan efek

komunikasi secara maksimal melalui integrasi dari pesan– pesan yang terpisah.

Paul Smith (1996), dalam artikelnya yang berjudul Admap menyatakan

bahwa IMC adalah konsep sederhana yang menyatukan semua bentuk dari

komunikasi menjadi satu kesatuan solusi. Pada intinya IMC mengintegrasikan

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

49

semua alat-alat promosi sehingga alat-alat tersebut dapat bekerja bersama-sama

secara harmonis.

Dari definisi umum tersebut, kita bisa lihat sejumlah manfaat IMC bagi

organisasi atau perusahaan, di antaranya:

1) Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan mengikat bersama

dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.

2) Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas

perusahaan melalui semua bantuk komunikasi pemasaran.

3) Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melaui

produk/jasanya) dengan para konsumennya.

4) IMC adalah koordinasi dan penggunaan keseluruhan perangkat,

kesempatan, fungsi dan sumber daya dari komunikasi permasaran dalam

sebuah perusahaan ke dalam satu program yang memaksimalkan dampak

pada konsumen dengan biaya minim. Pernyataan Thompson di atas

menggambarkan kerja IMC yaitu untuk memberikan hasil yang maksimal

dan terbaik dalam memasarkan suatu produk atau jasa. IMC menjadi

sebuah solusi bagi agensi periklanan dalam menjangkau segmentasi

pelanggan yang mengkonsumsi beragam media.

IMC juga merupakan pendekatan berbasis data yang fokus ada identifikasi

pandangan konsumen dan mengembangkan strategi dengan saluran yang tepat

untuk membentuk hubungan konsumen dan barang yang kuat. Agensi perikalanan

dapat menggunakan hanya beberapa komponen dari IMC. Penggunaan didasarkan

pada pendekatan yang diinginkan oleh klien. Biasanya disesuaikan dengan

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

50

segmentasi pelanggan produk klien. Oleh karena itu, penting bagi agensi

periklanan untuk mengetahui sisi mana dari konsumen yang harus di masuki serta

bagaimana dan dimana konsumen menggunakan berbagai tipe media.

Menggunakan IMC berarti memberikan konsistensi pesan yang

disampaikan pada konsumen meskipun menggunakan media yang berbeda.

Konsistensi tersebut secara tidak langsung akan menjadi retensi (pengulangan)

ketika konsumen melihat iklan yang sama pada media yang berbeda, kemudian

pesan akan melekat dalam benak konsumen. Berbagai keuntungan lain yang

didapat dengan menggunakan IMC adalah:

1) Corporate cohesion. IMC dapat digunakan oleh klien sebagai alat strategis

dalam mengkomunikasikan citra dan keuntungan dari produk atau jasa.

2) Client relationship. IMC menyediakan kesempatan bagi agensi periklanan

untuk memainkan peran penting yang signifikan dalam pengembangan

proses komunikasi, dan menjadi partner yang efektif dalam hubungan

dengan klien.

3) Interaction. IMC memastikan komunikasi antara agensi dan menciptakan

ikatan yang lebih kuat antara mereka dan klien. Dengan menyediakan arus

informasi yang lebih terbuka, IMC memungkinkan partisipan komunikasi

untuk berkonsentrasi dalam kunci dari pengembangan strategis, ketimbang

mengejar tujuan individu.

4) Motivation. IMC menawarkan kesempatan untuk memotivasi agensi

periklanan. Pemikiran yang tergabung dari keseluruhan tim lebih baik dari

pemikiran yang berasal dari individu saja. Hal ini juga memotivasi setiap

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

51

anggota dalam tim agensi periklanan untuk menemukan potensi kreativitas

mereka.

5) Measurability. Kemungkinan keuntungan yang terpenting adalah

penyampaian kemampuan mengukur respon dan akuntabilitas proses

komunikasi.

Ada dua ide pokok mengenai Teori IMC:

1. Komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah

walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda

dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi

dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja

pada elemen-elemen yang berbeda tersebut.

2. Komunikasi yang berintegrasi, komunikasi di sini tidak hanya bertujuan

untuk meningkatkan Brand Awareness atau pencitraan jasa yang baik saja,

namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.

Tujuh tahap komunikasi pemasaran yang menjadi dasar dari Teori IMC:

1. Klarifikasi dan segmentasi pelanggan dari Bank data.

2. Menentukan titik kontak dengan konsumen.

3. Menetapkan sasaran dan strategi komunikasi.

4. Menentukan dan memetakan jejaring merek.

5. Menentukan sasaran pemasaran.

6. Meramu beberapa teknik komunikasi pemasaran yang paling sesuai.

7. Memilih taktik komunikasi pemasaran.

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

52

Lebih terperinci lagi, Gurau (2008) (Soefijanto, 2012:8) menyebutkan

beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuhnya IMC yaitu:

1. Berkembangnya fragmentasi pasar, kian banyak kegiatan pemasaran yang

memanfaatkan hubungan baik dengan konsumen (relationship marketing),

dan pemasaran langsung (direct marketing).

2. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, dan apliklasi basis data.

3. Makin terfragmentasinya pemirsa media, tumpang tindih (multiplicity) dan

jenuhnya saluran media.

Secara garis besar, bauran komunikasi pemasaran terintegrasi (IMC)

terdiri atas lima alat komunikasi pemasaran yang masing-masing memiliki

keunikan masing-masing. Di antaranya yaitu:

1. Iklan (advertising)

2. Promosi Penjualan

3. Public Relation

4. Penjualan Perorangan (Personal Selling)

5. Direct Marketing

Seperti yang dikemukakan oleh Georgre dan Michael Belch (Morrisan,

2010:17) Dari berbagai macam alat pemasaran di atas, peruasahan seringnya

memakai beberapa alat sekaligus. IMC berusaha mencari jalan terbaik dalam

menggabungkan atau memanfaatkan berbagai media tersebut untuk hasil yang

maksimal. Strategi IMC yang baik akan memberikan dorongan yang lebih besar

ke produk, jasa, dan ide untuk diterima atau dibeli konsumen. Tidak hanya itu,

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

53

strategi IMC yang baik akan melanggengkan kesukaan konsumen terhadap

produk, jasa, atau ide tersebut.

G. Impression Management

Presentasi diri dapat diartikan sebagai cara individu dalam menampilkan

dirinya sendiri dan aktifitasnya kepada orang lain, cara ia memandu dan

mengendalikan kesan yang dibentuk orang lain terhadapnya, dan segala hal yang

memungkinkan atau tidak mungkin ia lakukan untuk menopang pertunjukannya di

hadapan orang lain (Mulyana, 2008: 107).

Bertolak pada gagasan diri menurut Cooley yang menyatakan bahwa diri

terdiri dari tiga komponen yakni yang pertama, kita membayangkan bagaimana

kita tampil bagi orang lain. Kedua, kita membayangkan bagaimana penilaian

mereka atas penampilan kita. Ketiga, kita mengembangkan sejenis perasaan diri,

seperti kebanggaan atau malu, sebagai akibat membayangkan penilaian orang lain

tersebut. Berdasarkan gagasan tersebut Goffman mencoba mengembangan dan

mengartikan bahwa diri adalah suatu hasil kerja sama (collaborative manufacture)

yang harus diproduksi baru dalam peristiwa interaksi sosial.

Menurut Goffman, presentasi diri merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan oleh individu tertentu untuk memproduksi definisi situasi dan identitas

sosial bagi para aktor dan definisi situasi tersebut mempengaruhi ragam interaksi

yang layak dan tidak layak bagi para aktor dalam situasi yang ada (Mulyana,

2008: 110).

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

54

Dalam presentasi diri ini Goffman mengasumsikan bahwa ketika orang-

orang berinteraksi, mereka ingin menyajikan suatu gambaran diri yang akan

diterima orang lain. Ia menyebut upaya itu sebagai “pengelolaan kesan”

(impression management), yaitu teknikteknik yang digunakan aktor untuk

memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi-situasi tertentu untuk mencapai

tujuan tertentu (Mulyana, 2008: 112). Lebih jauh pengelolaan kesan ini

merupakan upaya individu untuk menumbuhkan kesan tertentu di depan orang

lain dengan cara menata perilaku agar orang lain memaknai identitas dirinya

sesuai dengan apa yang ia inginkan. Dalam proses produksi identitas tersebut, ada

suatu pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan mengenai atribut simbol yang

hendak digunakan sesuai dan mampu mendukung identitas yang ditampilkan

secara menyeluruh.

Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku “Psikologi Komunikasi”

menyatakan bahwa impression management atau pengelolaan kesan merupakan

suatu usaha untuk menimbulkan kesan tertentu terhadap seorang individu.

Menurut Goffman, kebanyakan atribut, milik atau aktivitas manusia

digunakan untuk presentasi diri, termasuk busana yang kita kenakan, tempat kita

tinggal, rumah yang kita huni berikut cara kita melengkapinya (furnitur dan

perabotan rumah), cara kita berjalan dan berbicara, pekerjaaan yang kita lakukan

dan cara kita menghabiskan waktu luang kita. Lebih jauh lagi, dengan mengelola

informasi yang kita berikan kepada orang lain, maka kita akan mengendalikan

pemaknaan orang lain terhadap diri kita. Hal itu digunakan untuk memberi tahu

kepada orang lain mengenai siapa kita. Selainitu, Goffman menyebut aktivitas

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

55

untuk mempengaruhi orang lain itu sebagai pertunjukkan (performance), yakni

presentasi diri yang dilakukan individu pada ungkapan-ungkapan yang tersirat,

suatu ungkapan yang lebih bersifat teateris, kontekstual, non-verbal dan tidak

bersifat intensional (Mulyana, 2008: 112-113).

Seseorang akan berusaha memahami makna untuk mendapatkan kesan

dari berbagai tindakan orang lain, baik yang dipancarkan dari mimik wajah,

isyarat dan kualitas tindakan. Menurut Goffman, perilaku orang dalam interaksi

sosial selalu melakukan permainan informasi agar orang lain mempunyai kesan

yang lebih baik. Kesan non-verbal inilah yang menurut Goffman harus dicek

keasliannya (Puspa, 2011: 81).

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

56

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sirkuit Puncak Mario

Pada awalnya di awal tahun 80-an sekelompok anak muda yang

menamakan dirinya MMC (Mario Motor Cross) mencari lokasi balapan, yang

tadinya di sekitar lokasi taman makam pahlawan kecamatan Kulo, karena di

sekitaran sana tidak memungkinkan, maka mereka mencari lagi lokasi di jalur

poros Kabupaten Enrekang yang kurang lebih 2km masuk dari jalan poros.

Mereka mendapatkan sebuah lokasi yang mereka lihat efektif untuk kedepan,

akhirnya dibuatlah lapangan yang awalnya untuk motorcross. Setelah

dikembangkan dan dipakai latihan hingga tahun 90-an, lapangan tersebut

kemudian ditutup selama bertahun-tahun. Pada tahun 2008 bapak Rusdi Masse

selaku Bupati Kabupaten Sidenreng Rappang terpilih kemudian membuka

kembali lapangan tersebut untuk arena motorcross hingga tahun 2009 berganti

menjadi arena balap road race. Seiring berjalannya waktu pada tahun 2014

sirkuit ini kemudian di ubah menjadi sirkuit permanen untuk motoprix hingga

sekarang.

1. Event Motoprix di Indonesia

Event motoprix merupakan event balap kejuaraan nasional yang digelar

untuk penyisihan pembalap disetiap daerah atau disebut region. Dalam event

motoprix di Indonesia setiap region akan dipertemukan di Final Kejuaraan

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

57

Nasional Motoprix. Pembalap road race dibagi menjadi 2 (dua) kategori

sebagai berikut :

1. Seeded maksudnya tingkat atau biasa disebut kelas seeded, adalah

kelas unggulan, yang diikuti oleh pebalap non-pemula.

2. Pemula atau kelas pemula yaitu tingkat menengah diajang road race.

3. Pemula B adalah Tingkat terhebat di ajang balapan motor road race.

Daftar pembalap untuk masing-masing kategori diatas yaitu ditentukan

dan juga dikeluarkan oleh PP. IMI. IMI adalah kepanjangan dari Ikatan Motor

Indonesia. Kategori tersebut menjadi pedoman untuk menentukan kelas/nomor

lomba yang diijinkan untuk diikuti oleh seorang pembalap.

Balap motor road race ini bisa di ikuti oleh wanita, pria dan anak-anak

yang tentunya sudah medaftarkan kepada panitia yang menyelenggarakannya

event dan mempunyai nomor start dan mempunyai kartu izin start (KIS).

Berikut ini adalah kelas/nomor lomba yang bisa anda lihat sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kategori Kelas/Nomor Lomba

Kategori

Seeded

Pemula A

Pemula B Kelas

MP1 Ya Tidak Tidak

MP2 Ya Tidak Tidak

MP3 Tidak Ya Ya

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

58

MP4 Tidak Ya Ya

MP5 Tidak Tidak Ya

MP6 Ya Ya Ya

Adapun aturan untuk para pembalap yang akan mengikuti balap yaitu:

1. Setiap pembalap apapun kategorinya, hanya di ijinkan untuk mengikuti

sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kelas termasuk kelas/nomor pendukung

yang diperuntukkan bagi kategori pembalap yang bersangkutan.

2. Pembalap yang diperbolehkan mengikuti lomba (start) kelas-kelas

yang dilaksanakan di sirkuit permanen dan semi permanen adalah

mereka yang catatan waktu terbaiknya dalam latihan kualifikasi

(QTT), tidak melampaui batas yang ditentukan yaitu 110% dari catatan

waktu terbaik pembalap yang tercepat.

3. Lomba kelas-kelas Seeded dilaksanakan dengan sistem poin.

4. Apabila peserta kelas ini cukup banyak maka digunakan sistem

campuran.

5. Setiap pembalap hanya diijinkan mendaftar satu kali di kelas yang

sama.

Dalam ajang road race di bagi menjadi beberapa kelas, Untuk kelas-

kelas utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Balap Motor di Indonesia atau

disebut juga MOTORPRIX INDONESIA yaitu:

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

59

1) Kelas Motor Bebek yang menggunakan mesin 150 cc 4 Langkah Tune

up Seeded, disingkat dengan istilah: MP 1.

2) Kelas Motor Bebek yang menggunakan mesin kapasitas 125 cc 4

Langkah Tune up Seeded, disingkat istilah: MP 2.

3) Kelas Motor bebek yang menggunakan mesin kapasitas 150 cc 4

Langkah Tune up Pemula A, disingkat dengan istilah: MP 3

4) Kelas Motor Bebek yang menggunakan mesin kapasitas 110 cc 4

Langkah Tune up Pemula A, disingkat dengan istilah: MP 4.

5) Kelas Motor Bebek yang menggunakan mesin kapasitas 110 cc 4

Langkah Standar Pemula B, disingkat dengan istilah: MP 5.

6) Sedangkan untuk Kelas Stock Sport Standar yang menggunakan mesin

150 cc Terbuka, disingkat dengan istilah: MP 6.

Sirkuit Puncak Mario merupakan salah satu tempat yang sering

diadakan penyelenggara event motoprix di region lima atau disebut region

Sulawesi. Salah satu kelebihan sirkuit puncak Mario yaitu balapan dilakukan

di malam hari. Sirkuit Puncak Mario telah mengadakan empat kali kejurnas

motoprix dan kesemuanya dilakukan di malam hari.

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

60

B. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sidenreng Rappang

1. Visi dan Misi

VISI:

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT SIDENRENG RAPPANG YANG

BERBUDAYA, BERPRESTASI DAN BERDAYA SAING TINGGI DI

BIDANG KEPEMUDAAN, KEOLAHRAGAAN, KEBUDAYAAN DAN

PARIWISATA”

MISI:

1. Mewujudkan pelayanan teknis dan administrasi yang efisien.

2. Mengembangkan peran dan prestasi pemuda serta memberdayakan

organisasi kepemudaan.

3. Meningkatkan prestasi dan mengembangkan IPTEK olahraga serta

memberdayakan organisasi keolahragaan.

4. Mengembangkan dan melestarikan bidang kesenian kesejarahan,

kepurbakalaan, permuseuman, nilai-nilai tradisional, kebahasaan dan

kesastraan.

5. Menjadikan pengembangan destinasi pariwisata sebagai wahana untuk

menciptakan kesempatan kerja.

2. Struktur Organisasi

Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sidenreng

Rappang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

61

a. Kepala Dinas

b. Sekretaris :

1. Sub bagian perencanaan dan keuangan

2. Sub bagian umum dan kepegawaian

c. Bidang Kepemudaan:

1. Seksi sarana & prasarana kepemudaan

2. Seksi Pemberdayaan pemuda & kemitraan olahraga

3. Seksi pengembangan pemuda & kemitraan organisasi

d. Bidang Keolahragaan:

1. Seksi pemberdayaan olahraga

2. Seksi-seksi sarana & prasarana olahraga

3. Seksi peningkatan prestasi olahraga

e. Bidang Pariwisata:

1. Seksi Pariwisata

3. Sarana & Prasarana

Adapun Sarana & Prasarana yang terdapat pada Dinas Kepemudaan,

Olahraga, dan Pariwisata, yakni:

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

62

a. 1 gedung kantor yang terletak di Kompleks Gabungan SKPD (Satuan

Kerja Perangkat Daerah). Alamat jln. Harapan Baru no. 21 Block C

Kabupaten Sidenreng Rappang. Dengan titik koordinat -3.933336 dan

119.770432.

b. 1 mobil dinas yang dipergunakan untuk kegiatan kedinasan baik dalam

daerah maupun luar daerah.

c. 9 motor dinas yang dipergunakan untuk kegiatan kedinasan.

d. Semua peralatan dan perlengkapan yang menunjang pekerjaan (meja,

kursi, lemari, perangkat computer, ATK, dll)

Jumlah pegawai yang terdapat pada Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan

Pariwisata Kabupaten Sidenreng Rappang yakni 37 orang. Adapun tugas

pokok masing-masing jabatan:

1. Kepala dinas mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam

menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kepemudaan,

keolahragaan, dan kepariwisataan yang menjadi kewenangan daerah

dan tugas pembantu yang ditugaskan kepada Pemerintah daerah.

2. Sekertaris mempunyai tugas pokok membanttu kepala dinas dalam

melaksanakan koordinasi kegiatan, penyusunan program & pelaporan

serta memberikan pelayanan administrasi umum, kepegawaian,

hukum, keuangan dalam lingkup dinas.

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

63

3. Bidang kepemudaan mempunyai tugas pokok melaksanakan

perumusan kebijakan operasional di bidang pemberdayaan pemuda

dan kepramukaan, pengembangan dan kemitraan organisasi

kepemudaan dan sarana prasarana kepemudaan.

4. Bidang keolahragaan mempunyai tugas melaksanakan perumusan

kebijakan operasional dibidang peningkatan prestasi dan

pemberdayaan olahraga pembudayaan olahraga dan sarana prasarana

keolahragaan.

5. Bidang kepariwisataan mempunyai tugas pokok melaksanakan

perumusan kebijakan operasional di bidang Destinasi dan

Pengembangan sumber daya pariwisata, pemasaran, dan

pengembangan ekonomi kreatif dan sarana prasarana pariwisata.

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Identitas Informan

Saat melakukan proses penelitian, peneliti memperoleh data dari

beberapa informan yang berasal dari kalangan yang berbeda. Penentuan

informan didasarkan pada kriteria yang diinginkan oleh peneliti, adapun

kriterianya sebagai berikut :

1. Mengetahui lebih detail mengenai sirkuit puncak Mario mulai dari

proses kegiatan event motoprix secara rutin hingga saat ini.

2. Terlibat secara aktif dan pasif dalam kegiatan event motoprix.

3. Aktif atau pernah mengikuti dan hadir dalam event motoprix.

Dari pemaparan kriteria diatas adapun informan dalam penelitian ini

sebagai berikut :

a. Informan Pertama

Anis Dachlan merupakan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan

Pariwisata Kabupaten Sidenreng Rappang. Peneliti memilih Anis Dachlan

sebagai salah satu informan karena dianggap sebagai perwakilan lembaga

yang menaungi dan menjalankan sirkuit puncak Mario secara langsung.

Sehingga dalam melakukan pencarian data, peneliti akan lebih mudah dan

detail.

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

65

b. Informan Kedua

Andi Ahmad Wijaya atau biasa disapa Chandra, usianya 32 tahun

dan saat ini Chandra menetap di Jakarta tepatnya di Apartemen Sunter

Park View Jakarta Utara. Selain sebagai karyawan swasta, Chandra juga

sebagai management di bagian team dan event pada Sirkuit Puncak Mario.

Peneliti memilih Chandra sebagai salah satu informan karena dianggap

sebagai perwakilan event organizer dalam pelaksanaan event-event di

Sirkuit puncak Mario salah satunya Event Motoprix.

c. Informan Ketiga

Kohito Amri atau disapa Itho, pria kelahiran 20 mei 1996 ini

memulai kariernya sebagai pembalap pada tahun 2010 dengan prestasi

pertamanya masuk 5 besar diantara 23 pembalap pada event kejuaraan

daerah atau kejurda di Sirkuit Bambu Runcing Rappang. Peneliti memilih

Itho sebagai informan karena dianggap mampu memberikan informasi-

informasi mengenai balapan yang ada di Sirkuit Puncak Mario terkhusus

pada event Motoprix.

d. Informan Keempat

Andi Yayang Afriandi biasa di sapa Afriandi, mahasiswa STIMIK

Dipanegara ini memiliki hobby di dunia otomotif terkhusus road race. Ia

sudah dua kali datang ke kabupaten sidrap untuk menyaksikan event di

Sirkuit Puncak Mario. Peneliti memilih Afriandi sebagai informan karena

dianggap mampu meberikan informasi-informasi mengenai event motoprix

yang pernah ia saksikan langsung di Sirkuit Puncak Mario.

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

66

e. Informan Kelima

Muhammad Adnan Fitrawan biasa disapa Adnan merupakan

mahasiswa asal Kabupaten Sidenreng Rappang yang seringkali

mengunjungi Sirkuit Puncak Mario ketika ada event. Peneliti memilih

Adnan sebagai informan karena dianggap mampu meberikan informasi

mengenai sirkuit puncak Mario yang dilihat dari peran Adnan sebagai

pengunjung di Sirkuit Puncak Mario.

Tabel 4.1 Identitas Informan

NO NAMA INFORMAN PROFESI

1 Anis Dachlan

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga,

dan Pariwisata Kabupaten Sidenreng

Rappang.

2 Andi Ahmad Wijaya

a. Management team dan event

Sirkuit Puncak Mario.

b. Karyawan Swasta

3 Kohito Amri Pembalap

4 Andi Yayang Afriandi Mahasiswa

5 Adnan Fitrawan Mahasiswa

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

67

B. Hasil Wawancara

1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran pemerintah daerah

Kabupaten Sidenreng Rappang dalam mengelolah Sirkuit Puncak

Mario?

Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan

oleh Dispopar, peneliti langsung melakukan wawancara bersama Kepala

Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sidenreng Rappang Anis

Dachlan pada 28 september 2017 di kantornya. Hal ini juga merupakan

finalisasi hasil observasi peneliti selama mengumpulkan data. Terdapat tiga

poin yang peneliti dapatkan saat melakukan wawancara. Tiga poin tersebut

terurai pada ungkapan yang dijelaskannya.

Pertama, saat ditanya mengenai bagaimana cara pemerintah

mempromosikan event motoprix kepada masyarakat. Ada dua poin utama

yang dia sampaikan yaitu: melakukan promosi menggunakan media lini

bawah dan media lini atas. Adapun uraian penjelasannya sebagai berikut:

Promosi kita selama ini kita laksanakan dengan standar-standar

sesuai event organizernya. Jadi kita promosikan event ini dengan banyak

cara melalui media seperti Koran, televisi, pemasangan baliho, spanduk

dan juga di media social.

Hal ini juga hampir sama seperti yang diutarakan Chandra saat ditanya

mengenai bentuk-bentuk keterlibatan pemerintah dalam menyukseskan event

motoprix di Sirkuit Puncak Mario. Chandra mengungkapkan bahwa:

Keterlibatan pemerintah sejauh ini gencarnya mempromosikan

event tersebut baik itu di media social atau dalam bentuk baliho, dan dari

situ event tersebut diketahui dari masyarakat baik di Sidrap sendiri

ataupun di kabupaten lain yang ada di Sulsel.

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

68

Berdasarkan wawancara di atas peneliti dapat simpulkan bahwa

strategi yang digunakan oleh pemerintah telah berhasil terbukti dengan

banyaknya pemberitaan yang telah dimuat di portal berita nasional dan juga

telah diliput di televisi nasional. Seperti yang diungkapkan Chandra bahwa:

Iya, karena motoprix itu event nasional, di mana pembalap-

pembalap terbaik akan dipertemukan dari tiap provinsi diakhir tahun.

Media cetak nasional dan media online yang memberitakan seperti

motorplus, oto trend, automotif, balapmotor dan media lokal yang ada di

Sulsel. Adapun media televisi yang meliput program olahraga dari tv

lokal, jadi media itu sebelum event akan mengiklankan event tersebut.

Setelah balapan media tersebut akan mengeluarkan rilis tentang hasil event

tersebut.

Ditambah lagi dengan pengakuan Afriandi selaku pengunjung di

Sirkuit Puncak Mario yang mengatakan bahwa:

Saya mengikuti informasi mengenai event motoprix di sirkuit

puncak Mario dengan cara membuka website biasanya di balapmotor.net

informasi mengenai event di sirkuit puncak Mario juga ada. Selain

balapmotor.net juga banyak seperti otomotifzone.com, ototrend, tapi yang

paling saya suka balapmotor.net. Untuk di social media saya juga

mengikuti dengan melihat postingan-postingan ataupun repost-repost dari

akun megenai balapan.

Berbeda halnya dengan Adnan yang mengaku mengetahui informasi

mengenai event di Sirkuit Puncak Mario kebanyakan dari media lini bawah,

seperti yang dia katakana bahwa: “Saya mengetahui melalui baliho yang

berada di pinggir jalan, poster, spanduk, juga dari mulut ke mulut, biasa juga

saya melihatnya di sosial media”.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan salah satu pembalap yang

membuktikan bahwa pemerintah berhasil mempromosikan event sirkuit

dengan baik. Yakni Itoh Ab seorang pembalap yang hampir turut serta dalam

seluruh event di Sirkuit Puncak Mario, mengatakan bahwa:

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

69

Saya mengetahui semua event di Sirkuit Puncak Mario dari

informasi-informasi yang dikeluarkan langsung oleh pemerintah dan juga

melalui website IMI (Ikatan Motor Indonesia).

Kedua, saat ditanya mengenai apa saja strategi yang digunakan agar

event ini dapat mendapatkan dukungan masyarakat sehingga membuat event

ini dapat dikenal hingga nasional. Anis Dachlan mengungkapkan bahwa:

Untuk saat ini kita memanjakan penonton dengan cara

memberikan freepast, penonton saat ini hanya membayar uang keamanan

atau parkir. Saat ini kami juga telah menyediakan tempat yang layak untuk

menonton bersama, dan membangun penginapan di sekitaran sirkuit.

Chandra juga mengatakan bahwa:

Event ini selalu dinanti oleh masyarakat karena memang event ini

sangat membantu buat warga sekitar sirkuit. Membantu dalam hal adanya

kios-kios yang disediakan penyelenggara event untuk dipakai oleh warga

berjualan, dan juga di mana event ini dikenal secara skala nasional karena

event balap yang di adakan di Sidrap selalu digratiskan agar menjadi

hiburan khusus buat masyarakat. Apalagi balapan di Sirkuit Puncak Mario

memang dikategorikan balapan yang lain daripada yang lain karena di

adakan di malam hari, dan itulah menjadi daya tarik sendiri bagi

masyarakat dan juga media-media lokal maupun media nasional untuk

tertarik datang ke Sidrap.

Pernyataan diatas juga membuktikan bahwa masyarakat banyak

mengenal informasi mengenai sirkuit karena banyaknya mengadakan event

balap tiap tahunnya. Seperti pengakuan Itoh Ab bahwa:

Saya sering mendapatkan informasi mengenai sirkuit jika ada

event yang akan dilaksanakan, biasanya dalam satu tahun ada 8 event yang

dilaksanakan termasuk event motoprix maupun final motoprix yang di

adakan setahun sekali disetiap region.

Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan berbagai narasumber

pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang juga terlihat membuat banyak daya

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

70

tarik untuk mendapatkan simpati dan dukungan masyarakat terhadap Sirkuit

Puncak Mario. Seperti penjelasan di bawah ini:

Afriandi, seorang penonton ini mengatakan: Kalau saya tertarik

karena semua track balapan di sana ada, maksudnya ada turunannya ada

tanjakannya, di situ lebih diuji skill-skillnya pembalap lebih kelihatan,

lebih menantanglah beda dari yang lain selain fasilitas. Track sirkuitnya

baguslah. kalau dari saya setiap ingat sidrap saya pasti ingat otomotifnya,

ingat balapannya, ingat pembalap-pembalapnya karena untuk di Sulawesi

maskotnya pasti di Sidrap. Kalau spesifik paling beda yah pertama

fasilitas untuk penerangan untuk balapan malamnya itu, terus penambahan

tribun lebih bagus, untuk paddocknya bagus karena sudah dibedakan

perroom-room.

Itoh juga mengaku bahwa sirkuit ini memiliki keunikan yaitu bisa

digunakan balapan malam, ditambah penjelasan dari Chandra yang

mengatakan bahwa:

Setiap event penyelenggara akan selalu mendatangkan penyanyi

lokal ataupun brand nasional seperti Padi dan Geisha yang sudah pernah

hadir di Sidrap, dan tidak ketinggalan juga penyelenggara mendatangkan

pembalap dari jawa yang ikut di ajang internasional untuk ikut serta

meramaikan event tersebut.

Ketiga, terkait penjualan event di sirkuit lebih diutamakan dengan

tidak memungut dana, hal ini dijelaskan oleh Anis Dachlan. Ia mengatakan

bahwa:

Kami tidak mengadakan pemungutan dana pada saat event, baik itu

penjualan tiket ataupun pendaftaran untuk balapan. Di event motoprix ini

kami juga mengupayakan semua pembalap-pembalap nasional diminta

hadir.

Dari beberapa penjelasan tersebut terbukti bahwa pemerintah

Kabupaten Sidenreng Rappang memang sangat mengutamakan kenyamanan

pengunjung maupun pembalap, walaupun masih ada hal yang belum 100%

rampung.

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

71

Gambar 4.1 Bentuk-bentuk Media Lini Bawah untuk Event di Sirkuit

Puncak Mario

1. Bagaimana membentuk citra Kabupaten Sidenreng Rappang melalui

event motoprix?

Saat ditanya mengenai citra ada beberapa penjelasan yang terkait,

sepeti saat ditanya mengenai bagaimana awalnya kebijakan pemerintah ingin

menjadikan Kabupaten Sidenreng Rappang ini sebagai tempat

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

72

penyelenggaraan event-event balap di Sirkuit Puncak Mario. Anis dachlan

mengemukakan alasan pemerintah bahwa:

Awalnya pemerintah melihat animo masyarakat yang selalu

melihat anak muda balapan di jalan, sehingga pemerintah mengambil

inisiatif untuk membangunkan lapangan atau sirkuit dari pada mereka

balapan liar. Dengan di bangunnya sirkuit ini juga banyak pula event-event

yang diselenggarakan.

Sirkuit ini juga dibangun karena kecintaan bapak Bupati Sidenreng

Rappang terhadap dunia otomotif. Seperti yang diungkapkan Chandra bahwa:

Awal mula pembangunan sirkuit ini karena kecintaan bapak bupati

sidenreng rappang terhadap dunia otomotif maka Sirkuit Puncak Mario

dibangun untuk melahirkan talenta-talenta balap yang ada di Sulawesi

khususnya di Sulawesi Selatan. Sirkuit puncak Mario merupakan sirkuit

kedua yang ada di kabupaten Sidenreng Rappang, di mana sirkuit pertama

itu namanya sirkuit RMS Land. Sirkuit puncak Mario dipilih sebagai

penyelenggara event motoprix karena sirkuit ini adalah sirkuit terbaik di

Indonesia untuk balap motor bebek, dan dua tahun terakhir ini menjadi

penyelenggara final motoprix Indonesia yang diikuti pembalap-pembalap

terbaik Indonesia.

Dari penjelasan diatas peneliti melihat pemerintah memang sengaja

ingin memberikan kesan kepada msyarakat sehingga terbentuklah citra

Kabupaten Sidenreng Rappang di dunia otomotif. Hal ini didukung juga

setelah peneliti melakukan wawancara dengan penonton, Afriandi berkata

bahwa: “Kalau dari saya setiap ingat Sidrap saya pasti ingat otomotifnya, ingat

balapannya, ingat pembalap-pembalapnya karena untuk di Sulawesi

maskotnya pasti di Kabupaten Sidrap”.

Adnan sebagai pennton juga berkata bahwa: Dengan adanya sirkuit

puncak Mario ini dapat memberikan hal positif terkhusus dapat mengangkat

nama kabupaten sidrap di kancah nasional bahkan mungkin dapat mencapai

internasional untuk kedepannya”.

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

73

Sedangkan untuk pembalap sendiri, Itoh berpendapat bahwa: “Dengan

adanya event-event yang diadakan di Sirkuit Puncak Mario bisa memberikan

jenjang karier yang lebih baik lagi untuk pembalap-pembalap Sidrap

kedepannya”.

Selain itu dengan adanya sirkuit ini, orang luar juga banyak

memanfaatkannya sebagai peluang usaha, salahsatunya yang dikatakan oleh

Anis Dachlan bahwa:

Karena adanya sirkuit ini wisatawan sudah banyak yang datang

untuk mengunjungi kabupaten Sidrap, terbukti sekarang banyak

masyarakat yang membangun villa maupun penginapan di sekitaran

sirkuit. Jadi secara tidak langsung sirkuit ini juga memberikan peluang

usaha bagi warga sekitar sirkuit.

Ditambah lagi, Anis Dachlan menjelaskan bahwa Kabupaten

Sidenreng Rappang ini sebagai tempat yang strategis sehingga orang-orang

dari Kabupaten lain gampang untuk mengakses sirkuit ini. Anis dachlan juga

mengaku bahwa masalah pendapatan daerah mereka masih menomor duakan

yang terpenting pemerintah bisa menyediakan tempat untuk menyalurkan

hobby balap masyarakat Kabupaten Sidenreng Rappang.

Peneliti juga melihat sirkuit ini sudah masuk di skala nasional bahkan

sekarang menuju skala internasional, seperti yang dikatakan Anis Dachlan

bahwa:

Kabupaten Sidrap sekarang telah menjadi kiblat motor terutama

untuk di daerah Sulawesi Selatan ataupun di Region V untuk

penyelenggaraan event motoprix. Banyak juga daerah yang telah datang

untuk studi banding, seperti kemarin ada dari Muara Enim, dan juga baru-

baru ini dari Kalimantan Timur. Sekarang kita sudah bertaraf nasional.

Bahkan internasional sudah kita lakukan seperti kemarin ada tim dari

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

74

Australia dan Filiphina yang datang untuk balapan, tapi sekarang pemain-

pemain internasional sudah ada yang berlaga di sirkuit ini. Bahkan dengan

adanya sirkuit ini tema dari Sidrap juga sudah ada yang berlaga sampai ke

Jepang dan juga Thailand berkat dari adanya sirkuit ini.

Sama halnya dengan pernyataan Anis Dachlan, Chandra juga berkata

bahwa:

Alhamdulillah event motoprix di Sirkuit Puncak Mario ini sangat

berpengaruh dalam memberikan citra positif bagi Kabupaten Sidrap.

Karena saya keliling datang disetiap balapan yang ada di Indonesia

banyak yang tertarik untuk kesana datang berpartisipasi di setiap event

yang diselenggarakan. Bahkan Kabupaten Muara Enim yang ada di

Sumatera itu pemerintah dan anggota DPRDnya pernah datang ke event

yang ada di Sidrap untuk studi banding dan melihat langsung event di

malam hari, karena mereka bangun Sirkuit dan Sirkuit Puncak Mario

Sidrap yang menjadi percontohannya. Dan di skala nasional orang

menjuluki Sirkuit Puncak Mario itu adalah Sirkuit mini Losail Qatar,

dengan penerangan lampu sekitar 700 lampu sangat wajar bila Sidrap tiap

tahunnya menjadi penyelenggara final motoprix Indonesia, karena

banyaknya lampu itu menjadi daya tarik sendiri dan tantangan bagi

pembalap yang ikut berpartisipasi di setiap event yang diselenggarakan.

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

75

Gambar 4.2 Pemberitaan pada Media Online

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

76

Tabel 4.2 Intisari Hasil Wawancara

No Nama Informan/

Profesi

Hasil Wawancara

Citra Strategi Pemasaran

1.

Anis Dachlan

(Kepala Dinas Pemuda,

Olahraga, dan

Pariwisata)

1. Latar belakang

pemerintah mendirikan

sirkuit agar mencegah

dampak negative dari

balapan liar. sehingga

pemerintah mengambil

inisiatif untuk

membangunkan

lapangan atau sirkuit

dari pada mereka

balapan liar.

2. Membingkai keseruan

sirkuit dengan

seringnya mengadakan

event Nasional.

3. Sehingga, sirkuit telah

dikenal luas. Ditandai

dengan wisatawan

yang sudah banyak

datang untuk

mengunjungi

kabupaten Sidrap,

apalagi sudah banyak

masyarakat yang

membangun villa

maupun penginapan di

sekitaran sirkuit. Jadi

secara tidak langsung

sirkuit ini juga

memberikan peluang

usaha bagi warga

sekitar sirkuit.

1. Kegiatan Promosi untuk

Sirkuit sendiri

dilaksanakan dengan

standar-standar sesuai

event organizernya.

Melalui media seperti

Koran, televise,

pemasangan baliho,

spanduk dan juga di media

social.

2. Salah satu bentuk promosi

yang dimanfaatkan

pemerintah untuk

memperkenalkan sirkuit ini

adalah dengan memanjakan

penonton memberikan

freepast.

3. Kegiatan promosi lainnya

adalah menggunakan

media lini bawah dan atas.

Mulai dari membuat

baliho, spanduk, brosur

hinggah mengiklan di

social media.

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

77

2. Andi Ahmad Wijaya

(Staf Management

Event Sirkuit Puncak

Mario)

1. Menurutnya, sirkuit ini

dikenal karena hobi

dan kecintaan Bupati

sidenreng rappang

terhadap dunia

otomotif. Sehingga

Sirkuit Puncak Mario

dibangun untuk

melahirkan talenta-

talenta balap yang ada

di Sulawesi khususnya

di Sulawesi selatan.

2. Sirkuit puncak Mario

telah dipilih sebagai

penyelenggara event

motoprix karena sirkuit

ini adalah sirkuit

terbaik di Indonesia

untuk balap motor

bebek, dan dua tahun

terakhir ini menjadi

penyelenggara final

motoprix Indonesia

yang diikuti pembalap-

pembalap terbaik

Indonesia.

3. Ia menganggap event

motoprix di Sirkuit

Puncak Mario ini

sangat berpengaruh

dalam memberikan

citra positif bagi

Kabupaten Sidrap.

4. Skala nasional orang

menjuluki Sirkuit

Puncak Mario itu

adalah Sirkuit mini

Losail Qatar, dengan

penerangan lampu

sekitar 700 lampu

sangat wajar bila

Sidrap tiap tahunnya

menjadi penyelenggara

final motoprix

Indonesia,karena

banyaknya lampu itu

menjadi daya tarik

sendiri dan tantangan

bagi pembalap yang

ikut berpartisipasi

disetiap event yang

diselenggarakan.

1. Event yang

diselenggarakan di Sirkuit

Puncak Mario terbilang

sering diliput oleh media,

karena motoprix adalah

event nasional, dimana

pembalap-pembalap

terbaik akan dipertemukan

dari tiap provinsi diakhir

tahun.

2. Media cetak nasional dan

media online biasanya

memberitakan tentang

motorplus, oto trend,

automotif, balapmotor dan

media local yang ada di

Sulsel.

3. Setiap event,

penyelenggara juga

menarik animo masyrakat

dengan selalu

mendatangkan penyanyi

local ataupun brand

nasional.

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

78

3. Andi Yayang Afriandi

(Mahasiswa)

Setiap ingat sidrap ia pasti

ingat otomotifnya, ingat

balapannya, ingat

pembalap-pembalapnya

karena untuk di Sulawesi

maskotnya pasti di Sidrap.

1. Ia mengikuti informasi

mengenai event motoprix

di Sirkuit Puncak Mario

dengan cara membuka

website biasanya di

balapmotor.net informasi

mengenai event di Sirkuit

Puncak Mario juga ada.

Selain balapmotor.net

juga banyak seperti

otomotifzone.com,

ototrend, tapi yang paling

saya suka balapmotor.net.

2. Untuk di social media ia

juga mengikuti dengan

melihat postingan-

postingan ataupun repost-

repost dari akun megenai

balapan.

3. Ia mengaku fasilitas dan

bentuk sirkuit di Puncak

Mario memiliki ciri khas

yang lebih memuaskan.

4. Kohito Amri

(Pembalap)

Dengan adanya event-event

yang diadakan di sirkuit

puncak Mario bisa

memberikan jenjang karier

yang lebih baik lagi untuk

pembalap-pembalap sidrap

kedepannya.

Informasi-informasi mengenai

sirkuit ia dapat pemerintah

langsung dan juga melalui

website IMI (Ikatan Motor

Indonesia).

5. Muhammad Adnan

Fitrawan

(Masiswa)

Dengan adanya Sirkuit

Puncak Mario ini dapat

memberikan hal positif

terkhusus dapat

mengangkat nama

Kabupaten Sidenreng

Rappang di kancah

nasional bahkan mungkin

dapat mencapai

internasional untuk

kedepannya.

Ia mengetahuinya melalui

baliho yang berada di pinggir

jalan, poster, spanduk, juga

dari mulut ke mulut, biasa

juga ia melihatnya di social

media.

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

79

Gambar 4.3 Bauran Komunikasi Pemasaran

Dispopar Kabupaten Sidrap

2. Pembahasan

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran Pencitraan Kabupaten Sidenreng

Rappang Melalui Event Motoprix

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada Sirkuit

Puncak Mario dimana dalam peranan strateginya, pemasaran mencakup usaha

untuk mencapai kesesuaian antara pemerintah maupun management Sirkuit

Puncak Mario dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan

masalah yaitu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Namun, sebelum

melangkah ke strategi yang dilakukan pemerintah maupun management event

Bentuk bauran komunikasi

pemasaran Dispopar

Kabupaten Sidrap

Menggunakan media lini

atas dan media lini bawah

untuk periklanan

Sales promotion dengan

menggratiskan tiket masuk

untuk event motoprix

Personal selling dengan dinas

olahraga kabupaten lain untuk

memperkenalkan event

motoprix

Melibatkan banyak sponsor

untuk menunjang event

yang dilaksanakan

Menjalin kerjasama dengan

media cetak dan media

online untuk publisitas

Adanya komunikasi dari

mulut ke mulut sebagai

pertukaran informasi

1

2

3

4

5

6

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

80

dalam mengelolah sirkuit puncak Mario, terlebih dahulu harus memperhatikan

segmentasi, targeting, dan positioning sebagai acuan dalam melaksanakan

strategi komunikasi pemasaran.

1. Segmentasi

Segmentasi secara garis besar adalah mengklasifikasikan

konsumen yang tersebar dipasaran. Segmentasi berguna untuk

mengelompokkan mereka pada satu kesatuan. Pengelompokkan tersebut

menjadi fokus sasarannya. Dengan ini dapat diperoleh beberapa

keuntungan seperti mengenal khalayak secara spesifik termasuk

karakteristik serta kebutuhannya. Segmentasi pengunjung Sirkuit Puncak

Mario adalah para anak muda yang memiliki hobi balap, juga rombongan

instansi dan wisatawan.

2. Targeting

Targeting merupakan upaya menetapkan target pasar yang mau di

bidik, tahap ini adalah kelanjutan dari tahapan segmentasi. Produk dari

targeting adalah pasar sasaran, yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang

akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Target konsumen yang

dibidik oleh Sirkuit Puncak Mario adalah para pengunjung yang senang

pada dunia otomotif, maupun road race.

3. Positioning

Untuk melakukan positioning diperlukan strategi yang tepat,

karena ini berkaitan erat dengan bagaimana cara kita melakukan

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

81

komunikasi agar dalam benak konsumen tertanam suatu citra tertentu.

Sirkuit Puncak Mario memposisikan citra Kabupaten Sidenreng Rappang

menjadi tempat penyelenggara event balap motor tidak hanya dalam ajang

daerah tetapi juga untuk kancah nasional.

Dalam perjalanannya meningkatkan jumlah pengunjung,

pemerintah maupun team management event pengelola Sirkuit Puncak

Mario mengusahakan serangkaian strategi yang dapat mendukung segala

usaha dalam meningkatkan jumlah wisatawan seperti memberikan

freepast, menyediakan tempat menonton yang layak, menyediakan

penginapan disekitar sirkuit, dan juga mendatangkan beberapa pembalap

dari jawa bahkan dari luar negeri.

Untuk mendukung suksesnya pemasaran Sirkuit Puncak Mario,

maka bentuk strategi komunikasi yang digunakan Dinas Pemuda,

Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sidenreng Rappang mencakup bauran

pemasaran yaitu:

1) Periklanan (Advertising)

Untuk beriklan yang pertama dilakukan oleh Dinas Pemuda,

Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu

menetapkan tujuan periklanan. Tujuan tersebut merupakan keputusan

awal dengan melihat keadaan calon wisatawan. Selanjutnya Dispopar

Kabupaten Sidenreng Rappang membuat anggaran perikalanan agar

lebih terarah dan tepat sasaran. Dalam beriklan Dispopar Kabupaten

Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

82

Sidenreng Rappang menggunakan 2 bentuk periklanan above the line

(media lini atas) dan below the line (media lini bawah). Namun tidak

semua digunakan, hanya beberapa saja seperti media eletronik (televisi

dan radio) surat kabar, baliho, poster dan spanduk.

2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Salah satu promosi penjualan yang dilakukan Dispopar

Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu dengan menggratiskan tiket

masuk untuk event motoprix. Dispopar Kabupaten Sidenreng Rappang

maupun team management event juga selalu mengundang penyanyi

lokal ataupun band sebagai bintang tamu untuk memberikan hiburan

berbeda kepada wisatawan. Hal ini dilakukan untuk mendorong

wisatawan berkunjung ke Kabupaten Sidenreng Rappang terkhusus ke

Sirkuit Puncak Mario.

3) Penjualan Secara Personal (Personal Selling)

Kegiatan pemasaran ini dilakukan Oleh Dispopar Kabupaten

Sidenreng Rappang dengan langsung bertatap muka dengan dinas

olahraga pemerintah dari kabupaten lain. Adapun daya jualnya dalam

bentuk perjanjian untuk membantu pemerintah Kabupaten Sidenreng

Rappang memperkenalkan event di Sirkuit Puncak Mario di tiap

daerah lainnya.

4) Acara (event)

Page 95: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

83

Dispopar Sidenreng Rappang telah melakukan serangkaian

event yang dilaksanakan di Sirkuit Puncak Mario. Seperti Sidrap Prix

dan yang paling besar adalah babak penyisihan dan juga final

motoprix. Dalam event tersebut melibatkan banyak sponsor untuk

menunjang event yang dilaksanakan. Dispopar berusaha menyajikan

dan menampilkan yang terbaik dalam setiap event yang dilaksanakan

karena semuanya akan dilihat oleh masyarakat. Sehingga Kabupaten

Sidenreng Rappang semakin dikenal dan mampu menarik wisatawan

lebih banyak lagi.

5) Publisitas

Media publisitas yang digunakan oleh Dispopar Kabupaten

Sidenreng Rappang terdiri dari media cetak dan iklan. Media cetak

seperti poster, spanduk, dan baliho yang memberikan uraian mengenai

event yang akan dilaksanakan di Sirkuit Puncak Mario. Media iklan

yang digunakan yaitu melalui surat kabar dan pemasangan iklan pada

surat kabar tersebut. Adapun media tv yang meliput program olahraga

adalah dari tv local. Jadi media itu sebelum event akan mengiklankan

event tersebut. Setelah balapan, media tersebut akan mengeluarkan rilis

tentang hasil event tersebut.

6) Pemasaran dari mulut ke mulut (Word of Mouth Communications)

Kebanyakan komunikasi antarmanusia adalah melalui mulut ke

mulut. Setiap hari orang berbicara dengan yang lain, saling tukar

Page 96: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

84

pikiran, tukar informasi, saling berkomentar dan proses komunikasi

lainnya. Sebagian besar wisatawan yang sudah mengunjungi

Kabupaten Sidenreng Rappang mengetahui Sirkuit Puncak Mario dari

adanya komunikasi dari mulut ke mulut. Hal ini terjadi karena

informasi dari teman ke teman akan lebih dapat dipercaya

dibandingkan informasi yang diperoleh dari iklan. Informasi langsung

akan dapat bernilai dan dapat dipercaya dibandingkan informasi dari

brosur. Dalam hal ini pengaruh individu lebih kuat dari pada informasi

dari iklan.

Dengan berbagai strategi yang digunakan oleh pemerintah dan team

management event Sirkuit Puncak Mario, maka terlihat konsep strategi

komunikasi pemasaran terintegrasi yang digunakan atau disebut juga

Integrated Marketing Communication (IMC).

Ciri-ciri utama komunikasi pemasaran terintegerasi menurut Shimp

(2000):

1. Mempengaruhi Perilaku. Tujuan IMC adalah untuk mempengaruhi

perilaku khalayak sasarannya. Hal ini berarti komunikasi pemasaran

harus melakukan lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran mereka

atau “memperbaiki” perilaku konsumen terhadap merek. Sebaliknya

kesuksesan IMC membutuhkan usaha-usaha komunikasi yang

diarahkan kepada peningkatan beberapa bentuk respon dari perilaku

konsumen. Sebelum membeli sebuah merek baru, konsumen pertama-

Page 97: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

85

tama harus disadarkan dulu akan keberadaan merek tersebut serta

manfaatnya, kemudian dipengaruhi agar timbul sikap yang mendukung

terhadap merek.

2. Berawal dari Pelanggan dan Calon Pelanggan. Prosesnya diawali dari

pelanggan atau calon pelanggan kemudian berbalik kepada

komunikator merek untuk menentukan metode yang paling tepat dan

efektif dalam mengembangkan program komunikasi persuasif.

3. Menggunakan Seluruh Bentuk “Kontak”. Menggunakan seluruh

bentuk komunikasi dan seluruh “kontak” yang menghubungkan merek

atau perusahaan dengan pelanggan mereka, sebagai jalur penyampaian

yang potensial. Istilah “kontak” dipakai untuk menerangkan segala

jenis media penyampai pesan yang dapat meraih pelanggan dan

menyampaikan merek yang dikomunikasikan melalui cara yang

mendukung.

4. Menciptakan Sinergi. Dalam defenisi IMC terkandung kebutuhan akan

sinergi (kesinambungan). Semua elemen komunikasi (iklan, tempat

pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain) harus berbicara

dengan suatu suara; koordinasi merupakan hal yang amat penting

untuk menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta dapat

membuat konsumen melakukan aksi. Kegagalan dalam

mengkoordinasi semua elemen komunikasi dapat meghasilkan

Page 98: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

86

pengulangan upaya yang sia-sia lebih buruk lagi pesan yang

kontradiktif, mengenai merek.

5. Menjalin Hubungan. Kepercayaan bahwa komuikasi pemasaran yang

sukses membutuhkan terjalinnya hubungan antara merek dengan

pelanggannya. Dapat dikatakan bahwa pembinaan hubungan adalah

kunci dari pemasaran modern dan bahwa IMC adalah kunci dari

terjalinnya hubungan tersebut. Suatu hubungan merupakan “pengait”

yang tahan lama antara merek dengan konsumen; ia membangkitkan

pembelian yang berulang dan bahkan loyalitas terhadap merek.

Perusahaan telah menyadari bahwa lebih menguntungkan untuk

menjalin dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan yang

sudah ada dibandingkan dengan mencari pelanggan baru.

2.1 Citra Kabupaten Sidrap melalui Event Motoprix

Berdasarkan data keseluruhan yang ditemukan dari hasil wawancara

setelah terlibat langsung di lapangan sebagai non partisipan, terdapat konsep

citra yang pemerintah terapkan. Konsep citra di sini ditandai dengan adanya

upaya pemerintah dalam membangun citra positif ke khalayak yaitu, dengan

terbangunnya Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai kota otomotif.

Sebagaimana hal ini seperti yang telah dijelaskan dalam teori

Impression Management, yaitu presentasi organisasi membangun citra positif.

Teori ini berkaitan dengan tiga hal penting yaitu relasi, identifikasi, dan citra.

Proses interaksi pemerintah maupun organisasi tidak bisa lepas dalam upaya

Page 99: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

87

membangun hubungan, dan mengidentifikasi karakter khalayak. Membangun

citra atau kesan positif masyarakat terhadap pemerintah ataupun organisasi

tersebut.

Teori manajemen impresi (Impression Management) menyebut, bahwa

dalam interaksi sosial setiap individu berupaya menampilkan gambaran

dirinya atau konsep dirinya di depan orang lain. Upaya ini disebut manajemen

impresi, yaitu individu secara sengaja menggunakan komunikasi untuk

menciptakan impresi yang diinginkan dari orang lain terhadapnya. Karena

manajemen impresi terkait cara mempresentasikan diri, maka teori ini juga

sering disebut sebagai teori presentasi diri.

Dalam interaksi dengan orang lain, individu menggunakan komunikasi

untuk mengelola impresi orang lain terhadap diri individu tersebut. Hal ini

juga berkaitan dengan aktivitas pemerintah dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.

Terdapat lima kategori atau tipologi strategi presentasi diri yang biasa

dilakukan individu berdasarkan atribut yang digunakan. Tipologi ini juga

berlaku untuk menjelaskan perilaku organisasi dalam mepresentasikan dirinya

untuk memengaruhi impresi publiknya.

Kelima tipologi presentasi diri dari Edwards Jones (Metts, 2009)

antara lain:

a. Strategi Ingratiation (menyenangkan orang lain)

Page 100: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

88

Biasanya digunakan oleh organisasi yang ingin dipersepsi sebagai

pihak yang menyenangkan atau ramah (friendly). Strategi ini diwujudkan

dengan menampilkan emosi-emosi positif selama interaksi dengan publik,

seperti organisasi suka membantu publik dan menghargai kepentingan

publik.

b. Strategi Self –promotion (promosi diri)

Biasanya digunakan oleh organisasi yang ingin diimpresikan

sebagai organisasi yang berkompeten. Strategi ini diaplikasikan dengan

menampilkan presentasi yang dicapai organisasi, hal-hal baik yang telah

dilakukan organisasi terhadap publiknya, dan menampilkan berbagai

penghargaan yang diperoleh organisasi atas prestasinya.

c. Strategi exemplification (sebagai contoh)

Biasanya digunakan oleh organisasi yang ingin diimpresikan

sebagai organisasi yang layak dijadikan contoh atau model bagi organisasi

lainnya. Strategi ini terwujud dari beberapa tindakan, seperti

mendemonstratsikan kemampuan, kelebihan, integritas, dan nilai-nilai

organisasi.

d. Strategi Supplication (self-handicapping)

Biasanya digunakan oleh organisasi yang ingin dipersepsi sebagai

organisasi yang memiliki keterbatasan dalam membantu publik.

Organisasi diimpresikan sebagai pihak yang lemah sekaligus yang menjadi

korban dari krisi yang terjadi.

Page 101: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

89

e. Strategi intimidation

Biasanya digunakan oleh organisasi yang ingin dipersepsi sebagai

organisasi yang kuat dan mampu mengontrol situasi. Diwujudkan dengan

menampilkan atribut yang mempresentasikan kemarahan atau keinginanan

untuk menghukum pihak lain yang menyebabkan kerugian.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen impresi terkait dengan strategi

individu atau organisasi untuk mempresentasikan dirinya saat berinteraksi

dengan pihak lain. Humas dituntut untuk dapat mengelola media komunikasi

untuk memberitahukan mengenai wajah perusahaan atau lembaga kepada

publiknya agar menimbulkan kesan yang positif. Mengelola media

komunikasi merupakan bagian dari peran Humas untuk menerapkan strategi

komunikasi karena kemasan yang menarik dapat memengaruhi begaimana

penerimaan pesan oleh publik.

Kegiatan-kegitan yang dilakukan pemerintah dan management event

Sirkuit Puncak Mario dalam membangun citra Kabupaten Sidenreng Rappang

dalam event motoprix sebagai berikut: Menjalin Hubungan Dengan Media

yaitu Menjalin hubungan dengan media sebagai institusi maupun individu

wartawan sebagai personifikasi media adalah sama pentingnya maka strategi

yang bisa digunakan adalah menjalin hubungan yang baik dengan media

massa dan wartawan. Ini merupakan strategi dasar namun lebih dari itu,

menjalin hubungan baik dengan media massa dan awak media adalah sasaran

(objective) karena tujuan pokoknya (goal) adalah berkomunikasi dengan

publik. Pemanfaatan Media Online (Internet) merupakan satu dari empat

Page 102: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

90

strategi yang diambil pemerintah daerah Kabupaten Sidenreng Rappang dalam

meningkatkan citra kabupaten. Hal itu dilakukan untuk menyebar luaskan

informasi mengenai event-event yang akan diadakan di Sirkuit Puncak Mario

untuk disebarluaskan kepada masyarakat luas. Bahkan dengan pemanfaatan

media online ini informasi lebih mudah diakses sesuai dengan perkembangan

jaman saat ini.

Page 103: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

91

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian mengenai strategi komunikasi pemasaran pencitraan

kabupaten sidenreng rappang melalui event motoprix dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang khususnya Dinas Pemuda,

Olahraga, dan Pariwisata melakukan strategi komunikasi pemasaran yang

terintegrasi. Hal ini ditandai dengan terlihatnya strategi bauran pemasaran.

Dari 7 bauran pemasaran hanya 6 yang digunakan yakni periklanan

(advertising), promosi penjualan (sales promotion), acara (event),

publisitas (publicity), pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth

communications), dan penjualan secara personal (personal selling).

Adapun satu yang tidak digunakan yaitu Internet Marketing karena dalam

hal ini Dispopar Kabupaten Sidenreng Rappang tidak memiliki website

khusus untuk Sirkuit Puncak Mario. Informasi ataupun pemberitaan

mengenai Sirkuit Puncak Mario hanya bisa didapatkan melalui beberapa

website mengenai otomotif dan juga media sosial seperti Instagram.

2. Konsep citra yang terbangun pada Kabupaten Sidenreng Rappang dengan

menggunakan management impresi terlihat selama adanya Sirkuit Puncak

Mario adalah Kabupaten Sidenreng Rappang dikenal sebagai pusat

Page 104: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

92

penyelenggara event motoprix di region V juga dikenal sebagai kota

otomotif di provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini ditandai dengan banyaknya

event bertaraf nasional yang di gelar di Sirkuit Puncak Mario.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan dari hasil

penelitian ini adalah:

1. Sebaiknya Dispopar Kabupaten Sidenreng Rappang maupun team

management event Sirkuit Puncak Mario lebih meningkatkan strategi

komunikasi pemasaran dengan lebih memperhatikan bauran komunikasi

internet marketing sehingga, informasi yang di dapat mengenai Sirkuit

Puncak Mario lebih terpercaya.

2. Sebaiknya Dispopar Kabupaten Sidenreng Rappang membentuk staf

kehumasan agar lebih fokus ke citra Kabupaten Sidenreng Rappang

sebagai penyelenggara event balap bertaraf nasional.

Page 105: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

93

DAFTAR PUSTAKA

Allison, M., dan Kaye, J. 2004. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi

Nirlaba,Yayasan Obor Indonesia, Jakarta..

Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations

Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Ardianto, Elvinaro. & Soemirat Soleh. 2008. Dasar-Dasar Public Relation

Ardianto, dan Elvinaro. 2008. Handbook of Public Relations “Pengantar

Komprehensif”. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Raja Grafindoo Persada.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Freddy Rangkuti. 2009.Strategi Promosi yang Kreatif. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Hasson Bruno, (2008). Fashion Branding : 7 Jurus Sukses Branding Bisnis MLM

Fashion. Jakarta, Gramedia. 2008.

Hunger, David K. & Thomas L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Penerbit

Andi. Yogyakarta.

Jatmiko. 2003. Manajemen Stratejik. Malang: UMM Press.

Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Kennedy, John. E & R Dermawan Soemanagara. 2006. Marketing

Communication-Taktik dan Strategi. Jakarta : PT Buana Ilmu

Populer(kelompok Gramedia).

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta :

Erlangga.

Page 106: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

94

Kriyantono, Rachmat. 2014. Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Morisan, 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana

Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi efektif “Suatu pendekatan lintas budaya”.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nailatie Ma’Arif, Nelly. 2008. The Power Of Marketing. Jakarta: Selemba Empat.

Noor, Any. 2009. Manajemen Event. Bandung : Alfabeta.

Rakhmat, Jalaludin. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta.: Erlangga.

Widjajanta dan Widyaningsih. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Bandung:

IKAPI.

Yustina Chrismardani. 2014. ‘Komunikasi Pemasaran Terpadu : Implementasi

Untuk UMKM’. Jurnal NeO-Bis. Volume 8 No 2.

Jurnal:

Herlina, Sisilia. 2015. ‘Strategi Komunikasi Humas Dalam Membentuk Citra

Pemerintahan di Kota Malang’. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik. Vol 4,

No.3.

Lengkey, Lenny Meyrin Evelyn dkk. 2014. ‘Peranan Komunikasi Pemasaran

Dalam Meningkatkan Minat Pengguna Iklan di Harian Komentar

Manado’. Journal “Acta Diurna”. Volume III No. 3.

Lubis, Evawani Elysa. 2012. ‘Peran Humas Dalam Membentuk Citra

Pemerintah’.Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Volume 12, Nomor 1.

Sagiyanto, Asriyani. 2014. ‘Strategi Komunikasi Pemasaran Terbadu Event

Jakcloth Summer Festival 2014’ “Heroes of Our Time”. Jurnal

Komunikator. Vol. 6 No. 2.

Page 107: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

95

Situmorang, Syafriza; H. 2008. ‘Destination Brand : Membangun Keunggulan

Bersaing Daerah’ .Wahana Hijau Jurnal Perencanaan & Pengembangan

Wilayah, Vol.4, No.2.

Website :

http://regional.kompas.com/read/2009/11/21/14350490/wali.kota.solo.terima.indn

esian.mice.awards.2009?1170972784. Diakses pada 30 Maret 2017 Pukul

10.00 wita.

https://candrajunie.blogspot.co.id/2015/01/city-branding.html. Diakses 18 Maret

2017 pukul 14.15.

http://www.kanal.web.id/2015/08/pengertian-city-branding-untuk.html. Diakses18

Maret 2017 pukul 15.34.

http://www.monu.org/monu7/Branding.pdf. Diakses 31 Maret 2017 pukul 13.04

wita

Page 108: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

96

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pengunjung dan Pembalap

1. Dari mana anda tahu soal event motoprix di sirkuit puncak Mario ini?

2. Seberapa sering anda mengikuti informasi atau kegiatan event motoprix ini?

3. Sudah berapa kali anda menjadi peserta atau mengunjungi sirkuit ini?

4. Positifkah menurut anda kegiatan-kegiatan seperti ini untuk masyarakat

sekitar dan kota sidrap?

5. Apa saja yang anda ketahui mengenai sirkuit puncak Mario ini?

6. Menurut anda bagaimana kenyamanan dan keamanan event motoprix d

sirkuit ini?

7. Menarikkah menurut anda event seperti ini? Kalau iya, apa saja yang

menarik menurut anda?

8. Menurut anda apa saja kelebihan dan kekurangan event seperti ini?

9. Apa saja alasan anda mengunjungi sirkuit ini?

10. Saran-saran untuk event ini kepada pemerintah.

Untuk Dispopar dan Staf Management Event Sirkuit Puncak Mario

1. Bagaimana awalnya kebijakan pemerintah ingin menjadikan Kabupaten

Sidenreng Rappang ini sebagai penyelenggara event-event di Sirkuit Puncak

Mario?

2. Apa yang membuat pemerintah daerah tertarik untuk mengembangkan

Page 109: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

97

3. Apakah ada keinginan untuk menarik wisatawan?

4. Apakah ini menyangkut tentang pendapatan daerah?

5. Apa keunggulan daerah yang memiliki sirkuit?

6. Apakah ini menyangkut tentang pengembangan pariwisata?

7. Apakah Kabupaten Sidenreng Rappang dianggap strategis jika di tempatkan

sebagai pusat sirkuit di Sulawesi Selatan?

8. Adakah keinginan pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang menjadikan

9. Apa upaya-upaya pendukung pemerintah daerah untuk penyelenggaraan event

di sirkuit?

Page 110: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

98

DOKUMENTASI

Wawancara dengan Kepala Dinas Dispopar Kabupaten Sidenreng Rappang,

Anis Dachlan.

Kantor Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata

Kabupaten Sidenreng Rappang

Page 111: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

99

Suasana Sirkuit Puncak Mario

Page 112: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENCITRAAN …

100

Wawancara Informan