status warisan dana pensiun pns menurut bahtsul
Post on 13-Jan-2017
230 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
STATUS WARISAN DANA PENSIUN PNS
MENURUT BAHTSUL MASAIL NU DAN MAJLIS TARJIH & TAJDID
MUHAMMADIYAH
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT
MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM
ILMU HUKUM ISLAM
OLEH :
ABDUL ROHIM
NIM: 09360027
PEMBIMBING:
H. WAWAN GUNAWAN, M.Ag.
NIP. 19651208 199703 1 003
PERBANDINGAN MAZHAB
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
ii
ABSTRAK
Salah satu cara yang digunakan dalam hukum Islam untuk memperoleh
harta adalah dengan perantara warisan. Warisan ialah harta yang didapatkan
seseorang setelah pewaris meninggal kepada ahli warisnya. Syariat Islam
menetapkan ketentuan tentang waris dengan sangat sistematis, teratur, dan penuh
dengan nilai-nilai keadilan. Di dalamnya terdapat hak-hak kepemilikan bagi setiap
manusia, baik laki-laki maupun perempuan dengan cara yang dibenarkan oleh
hukum. Fenomena yang terjadi di masyarakat ialah ketika terdapat seseorang
Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia dengan harta pensiun yang cukup
besar akan banyak pihak yang menginginkan harta pensiun tersebut dibagi
sebagaimana pembagian harta peninggalan pada umumnya, padahal jika kita kaji
lebih dalam akan menimbulkan kerancuan dalam posisinya apakah uang pensiun
tersebut dibagi sebagaimana mestinya atau kepemilikan uang tersebut adalah hak
bagi pihak-pihak tertentu sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-
undang kepegawaian.
Penelitian ini mengambil suatu pokok permasalahan yang dibahas di
skripsi ini adalah tentang bagaimana prinsip-prinsip kewarisan dalam hukum
Islam? Bagaimana status dana pensiun PNS Menurut Bathsul Masail NU dan
Majlis Tarjih & Tajdid Muhammadiyah?
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan membahas buku, baik
berupa buku primer dan sekunder yang menjelaskan tentang konsep dari hukum
Islam. Sedangkan penelitian ini bersifat deskriptif analitis komparatif. Metode
analisis yang dipakai adalah berupa analisis komparatif, yaitu dengan cara
membandingkan data yang diperoleh berkaitan dengan warisan dana pensiun PNS
sehingga dapat diketahui persamaan dan perbedaannya.
Skripsi ini membuktikan kesinambungan yang saling terkait antara
pandangan Bahtsul Masail NU dan Majlis Tarjih & Tajdid Muhammadiyah
dalam menyelesaikan polemik tersebut. Kesimpulan dalam tulisan ini, bahwa
Status Warisan Dana Pensiun PNS menurut Batsul Masail NU adalah bukan
tirkah (peninggalan), tidak boleh diwariskan. Sedangkan dalam Status Warisan
Dana Pensiun PNS Menurut Majlis Tarjih & Tajdid muhammadiyah juga
menyatakan bukan tirkah (peninggalan), tidak boleh diwariskan. Namun demikian
keduanya sepakat menjadi hak milik istri/suami atau anak. Letak perbedaan antara
Batsul Masail NU dan Majlis Tarjih & Tajdid muhammadiyah adalah pada
penetapan hukum. Jika Bahtsul Masail NU menyandarkan pada qaul/fatwa ulama
sedangkan Majlis Tarjih & Tajdid muhammadiyah menyandarakan pada redaksi
hadis yang masih mujmal (umum). Keduanya juga sepakat bahwa perundang-
undangan RI tidak berseberangan dengan hukum Islam dalam mekanisme lanjutan
pensiun PNS.
Kata Kunci : Warisan, Dana Pensiun, PNS, Bahtsul Masail, Tarjih
Tajdid, NU, Muhammadiyah.
iii
iv
v
vi
MOTTO
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang
lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min
yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sebagai tanda bukti dan penghargaan dengan segala kerendahan hati,
penyusun persembahkan karya ilmiah ini kepada:
1. Jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Persembahkan cinta dan sayangku kepada Orang tua ku, kakaku yang telah
menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada henti memberikan dukungan serta
doa dan perjuangannya yang begitu keras tiada putus-putusnya demi
mendidik putra-putri tersayang agar menjadi anak yang sholih- sholihah dan
bermanfaat bagi agama, bangsa dan Negara.
3. Teristimewa, My Friend is life, yang senantiasa menjadi penyemangat dan
menemani disetiap hariku. Sahabat merupakan salah satu sumber
kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia.
4. Teman-teman seangkatan yang selalu membantu, berbagi keceriaan dan
melewati setiap suka dan duka selama kuliah, terima kasih banyak. "Tiada
hari yang indah tanpa kalian semua"
5. Keluarga besar di Kuwukan, yang selalu memberikan doa, dukungan serta
motivasi kepada saya, semoga Allah memberikan ridha atas segala
amaliyahnya.
viii
KATA PENGANTAR
.
.
. . Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT. karena atas limpahan
Rahmat dan perkenan-Nya jualah, sehingga skripsi yang berjudul Status Warisan
Dana Pensiun PNS Menurut Batsul Masail NU dan Majlis Tarjih & Tajdid
Muhammadiyah, dapat penyusun selesaikan. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah ke hadirat junjungan Muhammad SAW., yang telah
meletakkan dasar-dasar peradaban sebagai basis menata bangunan kehidupan
universal.
Tuntasnya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan dan
arahan sejumlah pihak. Oleh karena itu, sepatutnyalah dalam kesempatan dan
ruang yang sangat terbatas ini, penulis menyampaikan apresiasi yang setinggi-
tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Yth. Bapak Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, MA., Ph.D, selaku Rektor UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Yth. Bapak Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, S.Ag., M.Ag, selaku Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Yth. Bapak Dr. Fathurrohman, S.Ag., M.Si, selaku Ketua Jurusan
Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
4. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Susiknan Azhari, M.A, selaku Dosen Penasehat
Akademik.
ix
5. H. Wawan Gunawan, S.Ag., M.Ag. sebagai Pembimbing, yang telah
memberikan bimbingan, arahan, kritikan, dan saran yang sangat
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Para guru besar dan segenap dosen di lingkungan Fakultas Syariah dan
Hukum yang dengan penuh pengabdian mendedikasikan diri dan ilmunya
serta mendidik penyusun. Mereka telah mewariskan sesuatu yang sangat
berharga. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih dan rasa hormat.
7. Orang Tua Penyusun, Ayahanda tercinta dan Ibunda terkasih, dengan
senyuman dan sentuhan kasih sayang yang mereka berdua berikan selama
ini menjadi energi tersendiri bagi penyusun untuk mengarungi lautan
keilmuan yang bergelombang hingga sampai kesalah satu tepian. Kepada
semua pihak yang tidak bisa penyusun urai satu persatu yang turut
membantu memberikan dorongan dan motivasi dalam penyelesain studi
Stara Satu., bagi penyusun.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penyusun berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi perkembangan khasanah pemikiran Islam di tanah air
khususnya bagi penggiat tentang pendidikan karakter. Sebagai upaya
penyempurnaan skripsi ini, kritik dan saran yang konstruktif penyusun terima
dengan senang hati.
Yogyakarta, Maret 2015
Penyusun,
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor: 157/1987 dan
0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf latin Keterangan
Alif
B'
T'
'
Jim
'
Kh'
Dal
al
R'
Zai
Sn
Syn
d
d
Tidak dilambangkan
B
T
J
Kh
D
R
Z
S
Sy
Tidak dilambangkan
Be
Te
Es dengan titik diatas
Je
Ha dengan titik dibawah
ka dan ha
De
Zet dengan titik diatas
Er
Zet
Es
es dan ye
Es dengan titik dibawah
De dengan titik dibawah
xi
'
'
'Ain
Gayn
F'
Qf
Kf
Lm
Mm
Nn
Waw
H'
Hamzah
Y'
......
G
F
Q
K
L
M
N
W
H
......
Y
Te dengan titik dibawah
Zet dengan titik dibawah
Koma terbalik di atas
Ge
Ef
Qi
Ka
El
Em
En
We
Ha
Apostrof
Ye
B. Konsonan Rangkap karena syaddah ditulis rangkap
ditulis
ditulis
mutaaqqidn
iddah
C. T' marbtah di akhir kata
1. Bila dimatikan, ditulis h:
xii
ditulis
ditulis
hibah
jizyah
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sa